Re: [balita-anda] Q:thimerosal

2007-03-07 Terurut Topik intan dima
  maaf ya...apakah thimerosal ini buat pengawet ya?

  kalo gak salah, 
  pengawet memang dibutuhkan untuk menjaga agar kualitas vaksin tetep tinggi...

  kalo gak ada pengawet, resiko vaksin rusak bisa sangat tinggi.. dan justru 
berbahaya bila diberikan pad aanak...

  jadi, kembali ke timbang2 antara risk dan benefitnya

  r- Original Message - 
  From: fithri Purwanti Devi 
  To: Balita-anda 
  Sent: Thursday, March 08, 2007 1:17 PM
  Subject: [balita-anda] Q:thimerosal


   
  Ada pertanyaan dari temenkoe.

  =

  iya, sebenarnya thimerosal itu disebutkan nggak yach dibotol suntik serumnya 
itu ? kalau jelas-jelas ada, khan kita bisa liat trus menolak agar diberikan 
serum dengan merk yang lain...

   

  - didi

  Moms n dads pernah ndak pengalaman pas mo' imunisasi truss bilang ke 
dokternya .. Pa'/bu' dokter  jgn yg ada thimerosalnya ya?!

   

  Salam,

  Umminya Abi n Farras 

   



Re: [balita-anda] Q:thimerosal

2007-03-07 Terurut Topik MamaKavin+Ija
utk menguatkan ini aku ada artikelnya ttg thimerosal..
sori URLnya ketlingsut... 

smoga membantu..

KEKHAWATIRAN TERHADAP THIMEROSAL DAN AUTISME 

oleh: dr. Widodo Judarwanto, Rumah Sakit Bunda Jakarta


Dari waktu ke waktu jumlah penyandang spektrum autisme

tampaknya semakin meningkat pesat. Autisme seolah-olah

mewabah ke berbagai belahan dunia. Di beberapa negara 
terdapat kenaikan angka kejadian penderita Autisme 
yang cukup tajam. Jumlah tersebut di atas sangat 
mengkhawatirkan mengingat sampai saat ini penyebab 
autisme masih misterius dan menjadi bahan perdebatan 
diantara para pakar kesehatan di dunia . 

Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif pada 
anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan 
keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku,

komunikasi dan interaksi sosial. Di Amerika Serikat 
disebutkan autisme terjadi pada 60.000 ? 15.000 anak 
dibawah 15 tahun. Kepustakaan lain menyebutkan angka 
kejadian autisme 10-20 kasus dalam 10.000 orang, 
bahkan ada yang mengatakan 1 diantara 1000 anak 

Kontroversi yang terjadi akhir-akhir ini berkisar pada

kemungkinan hubungan autisme dengan imunisasi anak. 
Banyak orang tua menolak imunisasi karena mendapatkan 
informasi bahwa beberapa jenis imunisasi khususnya 
beberapa kandungan di dalam imunisasi seperti 
Thimerosal dapat mengakibatkan autisme. Akibatnya anak

tidak mendapatkan perlindungan imunisasi untuk 
menghindari penyakit-penyakit justru yang lebih 
berbahaya seperti hepatitis B, Difteri, Tetanus, 
pertusis, TBC dan sebagainya. Banyak penelitian yang 
dilakukan secara luas ternyata membuktikan bahwa 
autism tidak berkaitan dengan thimerosal. Tetapi 
memang terdapat teori atau kesaksian yang menunjukkan 
bahwa Autisme dan berhubungan dengan thimerosal. 

Thimerosal atau thiomersal adalah senyawa merkuri 
organik atau dikenal sebagai sodium etilmerkuri 
thiosalisilat, yang mengandung 49,6% merkuri. Bahan 
ini digunakan sejak tahun 1930, sebagai bahan pengawet

dan stabilizer dalam vaksin, produk biologis atau 
produk farmasi lainnya. Thimerosal yang merupakan 
derivat dari etilmerkuri, sangat efektif dalam 
membunuh bakteri dan jamur dan mencegah kontaminasi 
bakteri terutama pada kemasan vaksin multidosis yang 
telah terbuka. Selain sebagai bahan pengawet, 
thimerosal juga digunakan sebagai agen inaktivasi pada

pembuatan beberapa vaksin, seperti pertusis aseluler 
atau pertusis ?whole-cell?. Food and Drug 
Administration (FDA) menetapkan peraturan penggunaan 
thimerosal sebagai bahan pengawet vaksin yang 
multidosis untuk mencegah bakteri dan jamur. Vaksin 
tunggal tidak memerlukan bahan pengawet. Pada dosis 
tinggi, merkuri dan metabolitnya seperti etilmerkuri 
dan metilmerkuri bersifat nefrotoksis dan neurutoksis.

Senyawa merkuri ini mudah sekali menembus sawar darah 
otak, dan dapat merusak otak. 

Pendapat yang mendukung autism berkaitan dengan 
imunisasi : 
Terdapat dan beberapa teori, penelitian dan kesaksian 
yang mengungkapkan Autisme mungkin berhubungan dengan 
imunisasi yang mengandung Thimerosal. Toksisitas 
merkuri pertama kali dilaporkan tahun 1960 di Minamata

Jepang. Konsumsi ikan laut yang tercemari limbah 
industri, sehingga kadar merkuri yang dikandung ikan 
laut tersebut mencapai 11 mcg/kg dan kerang 36 mcg/kg 
(batas toleransi kontaminasi sekitar 1 mcg/kg). Pada 
binatang yang dilakukan pada binatang ditemukan efek 
neurotoksik etilmerkuri dan metil merkuri, ditemukan 
kadarnya di dalam otak cukup tinggi pada metil 
merkuri. Hal ini menunjukkan bahwa merkuri dapat 
menembus sawar darah otak. 

Saline Bernard adalah perawat dan juga orang tua dari 
seorang penderita Autisme bersama beberapa orang tua 
penderita Autisme lainnya melakukan pengamatan 
terhadap imunisasi merkuri. Kemudian mereka bersaksi 
di depan US House of Representatif (MPR Amerika) bahwa

gejala yang diperlihatkan anak autisme hampir sama 
dengan gejala keracunan merkuri. 

Jeane Smith seorang warga negara Amerika bersaksi 
didepan kongres Amerika : kelainan autis dinegeri ini 
sudah menjadi epidemi, dia dan banyak orang tua anak 
penderta autisme percaya bahwa anak mereka yang 
terkena autisme disebabkan oleh reaksi dari vaksinasi.

Sedangkan beberapa orang tua penderita autisme di 
Indonesiapun berkesaksian bahwa anaknya terkena 
autisme setelah diberi imunisasi 

Pendapat yang menentang bahwa imunisasi menyebabkan 
autisme 
Sedangkan penelitian yang mengungkapkan bahwa 
Thimerosal tidak mengakibatkan Autisme lebih banyak 
lagi dan lebih sistematis. Kreesten M. Madsen dkk dari

berbagai intitusi di Denmark mengadakan penelitian 
bersama terhadap anak usia 2 hingga 10 tahun sejak 
tahun 1970 hingga tahun 2000. Mengamati 956 anak sejak

tahun 1971 hingga 2000 anak dengan autisme. Sejak 
thimerosal digunakan hingga tahun 1990 tidak 
didapatkan kenaikkan penderita auitisme secara 
bermakna. Kemudian sejak tahun 1991 hingga tahun 2000 
bersamaan dengan tidak digunakannya thimerosal pada 
vaksin ternyata jumlah penderita Autisme malah 

RE: [balita-anda] Q:thimerosal

2007-03-07 Terurut Topik fithri Purwanti Devi

Iya mba' intan maksudnya pengawet tuk vaksin,
jd memang ada toh.. walo sedikit (cmiiw)
tp ditempat/botol vaksinnya sendiri itu kira2 ada tulisannya ndak?
Seperti kaya' komposisi makanan ada bla.bla..bla...etc (abiss dulunya
ndak memperhatiin)
nah... pslnya ada tulisan dari:

- Original Message - 
From: Hardiono Pusponegoro 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Sunday, December 26, 2004 10:37 PM
Subject: RE: [anakku] Buat orang tua: VAKSIN PENYEBAB AUTISME![Virus
Free - PTI]
Dear All,
Yang ini jawaban sebagai Ketua IDAI dan Wk Ketua Yayasan
Autisme Indonesia:
Hubungan vaksin dengan autisme sudah diperdebatkan
ber-tahun2, tidak selesai juga. Tapi pemecahannya sudah ada.
 
1.  Vaksin yang baru sudah bebas timerosal atau kadar
timerosal hanya trace, jauh lebih sedikit dibandingkan
vaksin jaman dulu, yang tidak melebihi ambang yang
diperbolehkan. Masalah timerosal sudah tidak relevan lagi.
DtaP bebas timerosal, hepatitis hanya trace. BCG tidak ada
timerosal, campak tidak ada timerosal. Hib yang baru juga
ebbas atau hanya trace.
2.  Imunisasi untuk beberapa penyakit tidak boleh
ditawar:
a.  Difteri, tetanus, pertusis (DPT) sangat berbahaya
dan mematikan bila kebetulan kena. 
b.  Mengenai Hepatitis, Indonesia termasuk negara
endemis dengan kejadian hepatitis sangat tinggi. Kalau
terkena hepatitis dapat menjadi kanker hati di kemudian
hari.
3.Kesepakatan dari IDAI memang mengharuskan
imunisasi tersebut, tentunya setelah membahas banyak sekali
makalah dan banyak sekali pertimbangan.
4.  Dengan Yayasan Autisme Indonesia juga sudah ada
kesepakatan mengenai hal ini, bahwa masalah timerosal tidak
relevan lagi.
Namun tetap saja ada tulisan yang mendiskreditkan imunisasi
atau vaksin, dengan gaya penulisan yang sangat meyakinkan .
Jawabannya ya dikembalikan kepada orang tua. Anak dan cucu
saya tetap saya imunisasi kok.
 
Dr. Hardiono Pusponegoro  

--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] Q:thimerosal

2007-03-07 Terurut Topik Lif Rahayu

Iya, tapi gak semua vaksin pakai thirmerosal dan kadarnya pun sedikit
sekali
ini artikelnya, di bagian bawah email saya. Sumber
http://www.fda.gov/cber/vaccine/thimerosal.htm#t1.

Nah udah tuh kalo masalah thimerosal, autisme, vaksin bahaya dan lain2,
diserahkan pada masing2 orang, lakum dinukum waliadin, jadi kembali ke
keyakinan masing2. Kalo saya, vaksin sudah menyelamatkan jutaan orang bahkan
puluhan juta atau ratusan juta, jadi bismillah saja pas divaksin. Begitu,
maaf kalo gak berkenan.

 *Vaccine* *Tradename (Manufacturer)** *Thimerosal Status
Concentration**(Mercury)* *Approval Date for Thimerosal Free or Thimerosal /
Preservative Free (Trace Thimerosal)*** Formulation* DTaP Infanrix (GSK)
Free Never contained more than a trace of thimerosal, approval date for
thimerosal-free formulation 9/29/00 Daptacel (AP) Free Never contained
Thimerosal Tripedia (AP) Trace(**0.3 µg Hg/0.5mL dose) 03/07/01
DTaP-HepB-IPV Pediarix (GSK) Trace (0.0125 µg Hg/0.5mL dose) Never
contained more than a Trace of Thimerosal Pneumococcal conjugate Prevnar
(WL) Free Never contained Thimerosal Inactivated Poliovirus IPOL (AP)
Free Never
contained Thimerosal Varicella (chicken pox) Varivax (M) Free Never
contained Thimerosal Mumps, measles, and rubella M-M-R-II (M) Free Never
contained Thimerosal Hepatitis B Recombivax HB (M) Free 08/27/99 Engerix B
(GSK) Trace (0.5 µg Hg/0.5mL dose) 03/28/00 Haemophilus influenzae type b
conjugate (Hib) ActHIB (AP)/OmniHIB (GSK) Free Never contained
Thimerosal PedvaxHIB
(M) Free 08/99 HibTITER, single dose (WL)1 Free Never contained
Thimerosal Hib/Hepatitis
B combination Comvax (M) Free Never contained Thimerosal Influenza Fluzone
(AP) 0.01% (12.5 µg/0.25 mL dose, 25 µg/0.5 mL dose)2   Fluzone (AP)3
(no thimerosal) Free 12/23/2004 Fluvirin (Chiron/Evans) 0.01% (25 µg/0.5 mL
dose)   Fluvirin (Chiron/Evans)
(Preservative Free) Trace (1ug Hg/0.5mL dose) 09/28/01 Influenza, live
FluMist4 (MedImmune) Free Never contained Thimerosal

Manufacturer abbreviations:
GSK = GlaxoSmithKline; WL = Wyeth Lederle; AP = Aventis Pasteur; M = Merck.
** Thimerosal is approximately 50% mercury (Hg) by weight. A 0.01% solution
(1 part per 10,000) of thimerosal contains 50 µg of Hg per 1 mL dose or 25
µg of Hg per 0.5 mL dose.
*** The term trace has been taken in this context to mean 1 microgram of
mercury per dose or less.
1 HibTiITER was also manufactured in thimerosal-preservative containing
multidose vials but these were no longer available after 2002.
2 Children 6 months old to less than 3 years of age receive a half-dose of
vaccine, i.e., 0.25 mL; children 3 years of age and older receive 0.5 mL.
3 A trace thimerosal containing formulation of Fluzone was approved on
9/14/02 and has been replaced with the formulation without thimerosal.
4 FluMist is not indicated for children less than 5 years of age.



On 3/8/07, fithri Purwanti Devi [EMAIL PROTECTED] wrote:



Iya mba' intan maksudnya pengawet tuk vaksin,
jd memang ada toh.. walo sedikit (cmiiw)
tp ditempat/botol vaksinnya sendiri itu kira2 ada tulisannya ndak?
Seperti kaya' komposisi makanan ada bla.bla..bla...etc (abiss dulunya
ndak memperhatiin)
nah... pslnya ada tulisan dari:

- Original Message -
From: Hardiono Pusponegoro
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, December 26, 2004 10:37 PM
Subject: RE: [anakku] Buat orang tua: VAKSIN PENYEBAB AUTISME![Virus
Free - PTI]
Dear All,
Yang ini jawaban sebagai Ketua IDAI dan Wk Ketua Yayasan
Autisme Indonesia:
Hubungan vaksin dengan autisme sudah diperdebatkan
ber-tahun2, tidak selesai juga. Tapi pemecahannya sudah ada.

1.  Vaksin yang baru sudah bebas timerosal atau kadar
timerosal hanya trace, jauh lebih sedikit dibandingkan
vaksin jaman dulu, yang tidak melebihi ambang yang
diperbolehkan. Masalah timerosal sudah tidak relevan lagi.
DtaP bebas timerosal, hepatitis hanya trace. BCG tidak ada
timerosal, campak tidak ada timerosal. Hib yang baru juga
ebbas atau hanya trace.
2.  Imunisasi untuk beberapa penyakit tidak boleh
ditawar:
a.  Difteri, tetanus, pertusis (DPT) sangat berbahaya
dan mematikan bila kebetulan kena.
b.  Mengenai Hepatitis, Indonesia termasuk negara
endemis dengan kejadian hepatitis sangat tinggi. Kalau
terkena hepatitis dapat menjadi kanker hati di kemudian
hari.
3.Kesepakatan dari IDAI memang mengharuskan
imunisasi tersebut, tentunya setelah membahas banyak sekali
makalah dan banyak sekali pertimbangan.
4.  Dengan Yayasan Autisme Indonesia juga sudah ada
kesepakatan mengenai hal ini, bahwa masalah timerosal tidak
relevan lagi.
Namun tetap saja ada tulisan yang mendiskreditkan imunisasi
atau vaksin, dengan gaya penulisan yang sangat meyakinkan .
Jawabannya ya dikembalikan kepada orang tua. Anak dan cucu
saya tetap saya imunisasi kok.

Dr. Hardiono Pusponegoro

--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]