RE: [balita-anda] Pengaruh kipas angin

2002-05-14 Terurut Topik Jeany Lollyta

Mbak Yostika,

Boleh tanya juga nggak yach?
Bagaimana dengan menggunakan AC, apakah juga sangat berpengaruh terhadap
kesehatan balita kita ?
Thanks,
Jeany



 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Tuesday, May 14, 2002 3:20 PM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  Re: [balita-anda] Pengaruh kipas angin
 
 
 Pada dasarnya, kipas angin itu kan dinyalakan untuk sirkulasi udara di
 dalam ruangan. Mungkin kalau kipas tidak dinyalakan, anak merasa pengap.
 Kipas angin bisa diarahkan ke dinding dan diatur sehingga pantulan
 anginnya
 tidak langsung mengarah ke tubuh anak, atau diarahkan ke tempat lain.
 Kalau
 diarahkan ke anak, takutnya nanti malah bisa masuk angin.
 
 Untuk anak yang setiap harinya aktif bergerak, biasanya pada malam hari
 tubuh mereka sering berkeringat. Agar terasa lebih sejuk, kipas angin
 dapat
 dijadikan alternatif pengatur sirkulasi udara.
 
 
 To:[EMAIL PROTECTED]
 cc:  (bcc: Yostika Melani)
 Date:  14/05/2002 15:27
 From:  [EMAIL PROTECTED]
 Subject:Re: [balita-anda] Pengaruh kipas angin
 
 
 jarak berapa meter dari kipas angin yang aman untuk bayi..?
 
 -Original Message-
 From: Tini Dartini [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
 Date: Tuesday, May 14, 2002 1:56 PM
 Subject: RE: [balita-anda] Pengaruh kipas angin
 
 
 Sebaiknya jangan terlalu sering kena kipas angin pak soalnya teman saya
 anaknya kena paru - paru basah karena sering kena kipas angin. Kita saja
 kalau terus menerus kena kipas angin badan suka pada sakit apalagi baby.
 Atau kipas anginnya diarahkan ketembok saja jadi si anak tidak terlalu
 kena
 langsung anginnya...
 
 Mudah-mudahan dapat bermanfaat
 
  Bundanya Naufal 
 
 -Original Message-
 From: yayat [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Tuesday, May 14, 2002 1:42 PM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [balita-anda] Pengaruh kipas angin
 
 
 netter semua,
 
 saya mau tanya bagaimana pengaruh kipas angin terhadap kesehatan anak,
 sebab
 anak saya Ammar (2 th) selalu rewel kalau tidurnya tidak dinyalakan kipas
 angin.
 terima kasih  atas sharingnya
 
 Yayat
 
 
  Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik,
 http://www.indokado.com/
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 
  Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik,
 http://www.indokado.com/
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 ***Internet Email Confidentiality
 Footer***
 
 
 Privileged/Confidential Information may be contained in this message.  If
 you are not the addressee indicated in this message (or responsible for
 delivery of the message to such person), you may not copy or deliver this
 message to anyone. In such case, you should destroy this message and
 kindly
 notify the sender by reply email. Please advise immediately if you or your
 employer do not consent to Internet email for messages of this kind.
 Opinions, conclusions and other information in this message that do not
 relate to the official business of my firm shall be understood as neither
 given nor endorsed by it.
 
 
 
  Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik,
 http://www.indokado.com/
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
 


 Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





RE: [balita-anda] Tidur malam

2002-04-25 Terurut Topik Jeany Lollyta

U/Bpk. Edi (Bapaknya Irfan), 
Saya coba kasih masukkan, biasanya kalau anak sudah punya kebiasaan begitu
agak sulit u/merubahnya mungkin Bapak yag mengalah, yaitu melakukan
aktifitas Bapak diluar kamar (punya kamar khusus u/kegiatan2 Bapak). Karena
kasus Bapak sama seperti anak saya, dia bisa tidur kalau lampu dimatikan.

Thanks,
Mama Kezia



 -Original Message-
 From: edi.setyo.kuntoro [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Friday, April 26, 2002 1:50 AM
 To:   Balita-Anda
 Subject:  [balita-anda] Tidur malam
 
 Anak saya Irfan (12 bulan), kalau tidur malam lampu di kamar harus mati,
 kalau dihidupkan sebentar saja dia langsung bangun, dan tidak bisa tidur
 lagi kecuali lampunya dimatikan lagi. Anehnya hal ini tidak berlaku di
 siang
 hari, dimana walaupun lampu dinyalakan, si kecil tetap bisa tidur nyenyak.
 Hal ini cukup merepotkan saya yang masih perlu melakukan aktifitas lain di
 saat si kecil tidur. Mungkin  ada di antara netters yang punya pengalaman
 yang sama dan bagaimana cara menanganinya.
 
 Terima kasih.
 
 Edi (bapaknya Irfan)


 Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





RE: [balita-anda] Sehatkah Anak TK Belajar Baca?

2002-04-24 Terurut Topik Jeany Lollyta

To : Bp. Tri Agus

Saya sangat berterimakasih sekali dengan tulisan Bapak perihal hal ini,
karena saya sebagai orang tua khususnya Ibu yang saat ini memiliki anak
balita berusia 3,5 th seringkali merasa kuatir dan bimbang perlukah anak
balita diajarkan membaca dan menulis.

Saya juga ingin informasi dari Bapak, usia berapa anak sudah bisa dimasukkan
TK dan usia berapa di SD, krn saat ini saya agak bingung mengingat sebentar
lagi (Agustus 2002) anak saya memauki usia 4 th. Dalam usianya saat ini yang
baru saya ajarkan adalah pengenalan akan warna, bentuk2 persegi panjang dan
saat ini anak saya mulai belajar menulis angka 0,1, dan 2. Apakah sudah bisa
saya ajarkan tentang huruf atau mulai belajar menulis namanya sendiri.

Mohon informasi dan keterangannya ya...Pak...

Salam,
Jeany/Mama Kezia



 -Original Message-
 From: Tri Agus [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Wednesday, April 24, 2002 2:22 PM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  [balita-anda] Sehatkah Anak TK Belajar Baca?
 
 Sehatkah Anak TK Belajar Baca?
   http://www.media-indonesia.com/media/redbox.gifTergantung Bagaimana
 Cara Mengajarnya
   http://www.media-indonesia.com/media/spacer.gif
   
 TAHUN-TAHUN belakangan ini, banyak SD, khususnya SD favorit, yang
 menerapkan persyaratan masuk harus bisa baca. Efeknya, banyak TK yang
 'memaksa' muridnya belajar baca. Padahal, di TK tidak ada kewajiban anak
 belajar baca, kecuali hanya ajang sosialisasi prasekolah. Sehatkah situasi
 semacam ini?
 
 Sekarang, syarat yang dibebankan kepada calon siswa SD itu telah membuat
 para guru TK (taman kanak-kanak) sibuk. Mereka sedikit 'memaksa'
 mengajarkan anak didiknya membaca sejak usia TK. Pasalnya, mereka
 khawatir, lulusan TK-nya tak bisa diterima di SD favorit. Padahal,
 salah-salah menangani para bocah itu, bisa membuat efek buruk pada
 perkembangan psikologis mereka.
 
 Sebenarnya, tak sekadar guru TK yang dibikin sibuk. Para orang tua pun
 turut kelimpungan karena sangat mengharapkan anaknya bisa diterima di SD
 unggulan. Sering kali, para orang tua inilah yang memaksakan
 putra-putrinya untuk bisa baca.
 
 Seakan menjadi tuntutan zaman, itulah yang cenderung berkembang belakangan
 ini.
 
 Menjawab pertanyaan apakah sehat mengajar baca pada anak usia TK, Kepala
 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Dr Sinto Adelar mengatakan,
 Tergantung dari mana melihatnya. Ia menjelaskan, jika anak diharapkan
 memiliki kemampuan baca dengan cara pemaksaan, jelas itu tidak sehat.
 Alasannya, pemaksaan terhadap anak akan berdampak negatif.
 
 Namun, Sinto menambahkan anak usia 4-5 tahun belajar membaca juga tak bisa
 dikatakan sepenuhnya salah. Dosen UI ini mengatakan boleh-boleh saja anak
 sudah diajarkan membaca sejak usia 4-5 tahun. Yang penting orang tuanya
 harus melihat bagaimana kemampuan dan minat anak. Kalau anak itu mampu
 dan berminat, sama sekali bukan masalah, katanya.
 
 Sinto juga mengingatkan para pengajar atau orang tua yang membimbing anak
 untuk menjauhkan cara mengajar yang bersifat pemaksaan. Kegiatan belajar
 anak harus lebih bersifat kegiatan yang menyenangkan. Metode pengajaran
 membacanya itu tak membebaninya, yang bisa membuat anak tampak murung dan
 bingung.
 
 Pengenalan huruf sejak usia TK atau bahkan sejak usia 3 tahun, sebenarnya
 bukan hal aneh. Yang penting, kata Sinto, metode pengajarannya biasanya
 melalui proses sosialiasi. Artinya, anak mengenal huruf dari benda yang
 sering dilihat dan ditemui.
 
 Ia mencontohkan, bila anak sering melihat minuman Coca-Cola. Maka orang
 tua mulai mengenalkan huruf kepada anaknya satu per satu pada kemasan
 minuman. Kendati sambil bermain, anak mulai mengenal huruf C, O, L, A.
 Atau, dengan cara menulisan kata 'buku' pada jilid buku. Sehingga anak
 mengenal benda sambil belajar huruf yang membentuk nama benda tersebut.
 
 Mengajarkan anak melalui metode sosialisasi, kata Sinto, jauh lebih
 efektif daripada metode pemaksaan. Tapi, sekali lagi Sinto mengingatkan
 metode apa pun harus dilihat apakah anak memiliki kemampuan dan minat.
 Tetap harus dilihat kesediaan si anak sendiri, katanya.
 
 Minat belajar anak untuk membaca tak lepas pula dari kebiasaan orang
 tuanya. Karena itu, Sinto meminta orang tua untuk membuat lingkungan
 keluarga yang kondusif dan membangkitkan minat belajar. Orang tua harus
 banyak memberi suri teladan. Misalnya, para orang tua, baik ibu atau
 ayahnya, menjadikan membaca koran atau buku sebagai tradisi dalam
 keluarga. Sehingga, anak berulang-ulang melihat apa yang dilakukan orang
 tuanya, akhirnya ia akan ikut-ikutan membaca.
 
 Namun, Sinto mengingatkan kepada mereka yang mengajar anak usia 4-5 tahun.
 Seandainya anak yang sedang belajar membaca sulit mengerti apa yang
 diajarkan, sebaiknya jangan disalahkan. Jangan sekali-kali mengatakan
 'anak bodoh'. Karena Suasana yang tak menyenangkan akan menghambat minat
 anak, jelasnya.
 
 Walaupun sangat mengharapkan anaknya mampu membaca sebelum masuk SD, tapi
 orang tua tetap diminta santai-santai saja dan tak