RE: [balita-anda] Si Kecil GALIH IBRAHIM telah pergi....
Innalillahi wainnailaihi Raji'un..saya sekeluarga turut berduka cita.Semoga ananda Galih Ibrahim diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.Amin.. Mama Soraya. -Original Message- From: Hani, Umi [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 22 Juli 2002 10:30 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Si Kecil GALIH IBRAHIM telah pergi Rekan Netters. Innalillahi wainnailaihi Roji'un, telah berpulang ke Rahmatullah Galih Ibrahim, umur 8 bulan putra dari Ibu Hadirah warga dari milist Balita-anda, pada hari Minggu, 21 Juli 02. Semoga arwahnya di terima di sisi Allah swt. Dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan Amin. Salam. Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Khitan
Dear Mama Vio, Anak Adikku baru2 ini juga begitu sakitnya sama kaya anak Mba.. Cuman DSAnya malah menyarankan jangan di khitan karena anak umur segini lagi lasak2nya jadi takut nantinya sehabis di sunat malah luka lagi. Menurut DSAnya adik saya ini...ujungnya penisnya itu kotor (mungkin bekas bedak yg mengendap atau kalo BAK bilasnya kurang bersih) jadi harus selalu dibersihkan setiap dia BAK, caranya ya seperti yg mba bilang itu..kulupnya harus dibuka lalu dibersihkan Alhamdullilah sekarang ini dia udah sembuh dan lasak lagi tuh Di coba dibersihkan aja Mbamudah2an cepet sembuh ya. Br, Mama Soraya -Original Message- From: Dwiwati Mulyani [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 16 Juli 2002 13:21 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Khitan Importance: High Dear netters, Mau tanya mengenai khitan untuk anak umur 3 tahun. Anak saya kalo BAK ujung (sorry) penisnya ngegelembung, dan sekarang ini dia sakit kalo pipis. Saya sudah ke DSAnya dia, disarankan untuk khitan, atau kalo nggak, kulupnya itu harus selalu dibuka/ditarik tiap 2 hari sekali. Saya sampai sekarang memang gak berani utk menarik kulupnya itu. Tolong dong mungkin ada diantara rekan netters yang punya pengalaman anaknya seperti itu dan dikhitan waktu masih kecil. Sebab yang saya khawatirkan, dia harus dibius total. Sebab kalo lokal, dg umur anak segitu, ditakutkan anaknya banyak gerak2. Terima kasih Mama Vio Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] FW: [SERAYU-NET] Fw : Donor darah AB Rhesus Positif - Needed urgently
Dear Dwi, Tadi pagi aku dapat info dari milis tetangga..katanya sekarang Marcia ini sudah sembuh tapi masih di rawat di RS... Ini emailnya aku forward buat kamukita semua b'doa buat kesembuhan marcia ya.. Moms, Tadi aku telp ke no ybs, dan memang ini kejadiannya betul adanya. Aku ngomong langsung dg Bp Wahyu. Aku kurang jelas bagaimana ceritanya tapi katanya pak Wahyu berkat doa banyak orang akhirnya Marcia sembuh (meskipun masih di RS) dan tidak usah di tranfusi darah lagi, jadi sementara ini udah nggak perlu darah lagi, nggak tau nanti kalau kondisinya drop lagi (mudah-mudahan tidak deh..) Katanya blio mendapat banyak tawaran donor darah dari org-2 yg blio tidak kenal, banyak sekali sampai blio terharu dan berterimakasih *akunya juga jadi ikutan terharu* Ternyata di jaman lu-lu gue-gue spt sekarang ini masih banyak org yang mempunyai hati dan kepedulian thd sesama. Yah..aku lupa tinggalkan no telp siapa tau blio nanti butuh darah lagi (mudah-mudahan nggak) *dasar pikun!* -Vita- -- BR, Icha -Original Message- From: Dwi Anggraini (Amoseas Indonesia) [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 12 Juli 2002 15:16 To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] FW: [SERAYU-NET] Fw : Donor darah AB Rhesus Positif - Needed urgently ada yg bisa membantu ??? - Dear friends, ini kejadian beneran di kantorku, emilia adalah temen sekantorku di dbsvickers. Your help is urgently needed. Thanks for your attention GBU, fonny jodikin Dear Friends, Salah satu teman kita (Emilia Lazaro) membutuhkan darah golongan AB+ (AB Rhesus posistif) untuk anaknya Marcia 10 bulan (very cute baby). Ceritanya begini: Dua minggu yang lalu Marcia mengalami demam. Badannya panas naik turun. Tiga hari yang lalu kondisinya memburuk, badannya mengigil sampai bibirnya membiru. Hari Senin lalu 8 Juli 2002, Marcia dibawa ke RS Siloam Glen Eagles dan dirawat satu malam disana untuk di tes darah. Hasil diagnosa dari dokter disana (dari tes darahnya) ternyata ditemukan adanya kelainan darah yang belum bisa diidentifikasi di RS. Siloam. Dari Dokter di RS. Siloam, direferensikan untuk dipindahkan ke bagian Hematologi di RS. Carolus (Unit Yasinta No. 32). Hari ini (11 Jul 2002) Marcia akan menjalankan Biopsi dari sumsum tulang belakangnya atau dari lutut. Sampai saat ini HB Marcia terus menurun, sehingga dia membutuhkan tranfusi darah AB+. Kepada rekan-rekan yang memiliki golongan darah AB Rhesus posistif dan bersedia membantu Marcia silahkan hubungi Emilia Lazaro di 0816-914 839 atau Wahyu di 0811 1840 658. Terima Kasih. Yahoo! Groups Sponsor -~-- Free $5 Love Reading Risk Free! http://us.click.yahoo.com/TPvn8A/PfREAA/Ey.GAA/m8ewlB/TM -~- Ingin berhenti? Kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to http://docs.yahoo.com/info/terms/ Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Anak kita Bukanlah Aib
Aduh sedih banget deh aku bacanya... -Original Message- From: Dede [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 11 Juli 2002 16:10 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Anak kita Bukanlah Aib Kiriman dari teman saya forward utk milis KI. ANAK ADALAH AMANAH-NYA, BUKAN AIB. HANYA TITIPAN, BUKAN MILIK KITA. APAKAH KITA BERHAK MENGGUGAT JIKA TITIPAN-NYA TERNYATA TIDAK SEPERTI ANAK-ANAK LAIN? KITA HANYA DITUGASKAN MENJAGA DAN MENGASUHNYA DENGAN CINTA, KARENA IA DITITIPKAN ALLAH, YANG RAHMAN DAN RAHIM-NYA TAK PERNAH SURUT DARI SISI KITA. BUKAN TUGAS KITA MENILAI APAKAH SESEORANG AMANAH-NYA YANG BERNAMA KHALID ATAU SIAPAPUN, LAYAK MENJADI ANAK KITA ATAU TIDAK. MUTIARA HIKMAH: Cerpen ini menceritakan tentang seorang anak yang bernama Khalid, yang terlahir dengan keadaan Down Syndrome. Seorang anak yang merupakan amanah dari Allah, yang tidak akan tumbuh seperti anak normal dan dia tidak akan bisa menjadi orang dewasa normal yang mampu mengurus dirinya sendiri. Khalid memang tidak tumbuh seperti anak-anak normal lainnya, Khalid tidak bisa membaca, mengaji bahkan shalat pun hanya bisa mengikuti gerakan-gerakannya, tanpa bisa menghapal. Bicara pun tidak lancar, tak bisa mandi dan berpakaian sendiri hingga usianya hampir 9 tahun. Khalid juga sulit untuk dibiasakan buang air di kamar mandi. Namun Khalid mencintai sesuatu dengan keikhlasan yang bersih dari egoisme anak seusianya. Cintanya yang tulus, perasaannya yang halus dan penuh kasing sayang. Aku bertasbih...mataku pedih... Air mataku menetes saat kubaca ayat kedua belas dari Surat Lukman... Anisykurlillahi... Dan, aku bersyukur... = Judul Asli: ANUGERAH TERINDAH Oleh: Fitri Anak lelaki itu berumur lima atau enam tahun. Ia mengenakan kemeja putih dan pullover kotak-kotak hijau dengan logo taman kanak-kanak di dada kiri. Di bahunya tersandang tas punggung merah dan di dadanya tersilang tali botol minuman. Ia kelihatan lucu dan manis. Begitu naik ke dalam angkot, bocah itu menunjukkan hasil origaminya pada wanita yang mungkin ibunya.Seekor burung yang sedikit kusut dan penyok. Ia juga menyanyikan lagu baru yang diajari gurunya hari itu. Lihat ibu keretaku yang baru cukup besar untuk ayah dan ibu roda tiga buatanku sendiri dari kulit buah jeruk bali...' Aku tersenyum geli mendengar suaranya yang agak sumbang tapi penuh semangat. Bocah itu balas tersenyum padaku, kemudian kembali asyik memberondong ibunya dengan berbagai cerita. Mulutnya tak henti mengunyah donat yang barangkali dibelikan ibunya di depan sekolah. Ibunya menyahut sesekali dengan anggukan atau gumaman setengah tak peduli, sementara tangannya mengibaskan lukisan krayon anaknya untuk menghalau panas. Aku tidak menyalahkannya. Cuaca siang itu memang panas dan kemacetan jalan membuat udara pengap. Melihat bungkusan yang terserak di kakinya, aku yakin ia telah menghabiskan paginya untuk berbelanja kebutuhan dapur. Tak heran ia kelihatan sangat letih, mengantuk dan tak begitu bersemangat mendengar cerita anaknya di sekolah hari itu. Atmosfer yang menyengat tidak mengalihkan perhatianku dari anak itu. Kureguk tiap kata dan lagu yang dinyanyikannya seperti pengelana kehausan yang menemukan wadi di tengah gurun. Alangkah rindunya aku akan semua itu. Aku tak ingin membandingkan anakku dengan bocah lucu di angkot itu, tapi mau tak mau Khalid singgah ke dalam benakku dan merusak kenikmatanku. Setiap kali memeriksakan diri selama mengandung Khalid, bidan selalu mengatakan kehamilanku normal dan bayiku sehat. Karena itu aku dan suami sama sekali tak siap waktu dokter memberi tahu bahwa Khalid tidak normal. Ia lahir dengan Down syndrome. Menyakitkan. Masa depan anakku sudah ditentukan oleh dokter hanya beberapa menit setelah kelahirannya. Khalid tidak akan tumbuh seperti anak normal dan dia tidak akan bisa menjadi orang dewasa normal yang mampu mengurus dirinya sendiri. Selain itu dokter juga menemukan kelainan pada jantungnya yang harus diperbaiki dengan pembedahan. Ada juga gangguan mata dan tonsil. Hal yang menurut dokter biasa menimpa anak Down syndrome. Shock yang kualami setelah melahirkan Khalid cukup berat hingga aku harus dirawat agak lama di rumah sakit. Aku sangat tertekan hingga bahkan tak bisa menyusui Khalid. Dokter memperkenalkanku dengan wanita pakar penanganan anak Down syndrome. Wanita itu memberikan buku-buku dan brosur kepada kami. Tapi, semua yang kubaca malah semakin membuatku tertekan. Sejak dokter menyatakan bahwa aku positif mengandung, aku selalu berdoa dan bermimpi tentang seorang anak yang cerdas dan lincah. Anak yang akan kubimbing mengenal Allah dan Rasul-Nya. Yang akan kuajari mengaji dan shalat agar ia bisa mendoakan kedua orang tuanya. Ia akan kubawa tafakur alam ke tempat-tempat yang indah agar pandai bersyukur dan memiliki sifat tawadlu. Aku akan memperkenalkannya pada saudara-saudaranya