Re: [balita-anda] Dokter penolong yang arif

2001-04-17 Terurut Topik basuki_r

Soal info dokter yang praktek sambil jualan susu/obat kan sudah ndak aneh rasanya.
Soal info dokter yang di Kopo itu memang begitu, dia juga praktek di apotik Zeta
,Jl.Garuda, taripnyapun sama ,memang hanya 5000 sekalipun dia Spesialis. Hanya
obatnya yang harus di tebus bisanya ya antara 20-3. Dan emang betul kalau anak
udah sembuh saat kontrol, biasanya dia menolak untuk di bayar.
Namanya juga murah, harus sabar antri, karna pasiennya emang buanyak.
Sekalian tambah info , di RS Cibabat Cimahi juga ada spesialis anak, dokternya
perempuan (hanya lupa namanya) periksanya kalo ndak salah juga hanya 5000, hanya
untuk hari Rabu saja kalau ndak salah.
Tri Ayuningsih wrote:

 apa benar info ini ??

 -Original Message-
 From: Ai Rosita [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Tuesday, April 17, 2001 10:55 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [balita-anda] Dokter penolong yang arif

 Selamat bertemu semua..!!

 Saya mau sedikit curhat kepada semua ibu-ibu mudah-mudahan ada manfaatnya.
 Saat ini begitu banyak klinik-klinik yang khusus menerima pasien
 anak-anak. Begitu juga dengan tempat pratek dokter specialis anak yang
 semakin hari-makin bertebaran dimana-mana. Tentu saja hal ini sangat
 melegakan hati kita para ibu-ibu yang sewaktu-waktu ingin memeriksakan
 anaknya ketempat yang terdekat.
 Namun demikian ibu-ibu dari sekian banyak DSA yang ada di kota-kota besar
 khususnya di tempat saya di Bandung, tidak sedikit dokter pratek yang
 mengesampingkan effek kemanusiaan dan hanya mementingkan aspek businesnya.
 Hal ini beberapa kali saya alami saat anak saya sakit dari mulai dia
 lahir sampai sekarang usia 8 bulan.

 Pada saat pertama kali lahir anak kami
 sudah diberikan susuk bubuk instan merk tertentu yang kata dokter cukup
 bagus. Padahal kita tahu bahwa susu bukuk tersebut belum tentu cocok dgn
 balita kita, belakangan saya tahu bahwa dokter tersebut ditunjuk oleh
 produsen susu tersebut untuk menjual produknya.

 Menjelang Usia 3 bulan anak saya batuk lalu dibawa ke dokter dan dikasih
 obat batuk dgn merk terntentu dan ternyata setelah saya baca obat batuk
 tersebut adalah khusus untuk dewasa, cuman takarannya dikurangi, tapi saya
 sebagai orang tua tidak mau mengambil resiko, saya buang itu obat.

 Dari sekian banyak dokter DSA yang saya kunjungi, hampir sebagian besar
 menonjolkan aspek bisnis semata. Saya dapat membanyakan saudara-saudara
 kita dikampung yang ingin membawa anaknya ke dokter specialis anak di
 kota. Rata-rata dari mereka menyatakan dokter anak sangat mahal untuk
 ukuran mereka yang bertarif antara Rp.3 s/d Rp. 5. sebagian dari
 mereka hanya sanggup membeli obat warung yang kualitasnya patut
 dipertanyakan.

 Bahkan saya pernah mengalami kejadian yang sangat menyentuh hati. Suatu
 waktu saya datang ke DSA di daerah cimahi. Saat itu saya datang agak
 terlambat dan sudah banyak pasien yang antri disana. karena datang
 terlambat saya antri paling akhir. Pagi itu sekitar jam 8.00 dalam keadaan
 hujan rintik-rintik. Sekitar 10 menit giliran saya,  datang ibu-ibu
 sekitar usia 30 tahunan yang katanya dari kampung yang cukup jauh di
 Cililin. Keadaan anaknya cukup parah yaitu buang air terus. Pas giliran
 saya dipanggil  dokternya bilang saya  "ibu yang terakhir yah..?" saya
 bilang "dok diluar masih ada satu pasien lagi baru datang"
  dia bilang dengan tegas "ngak..! saya mau ke kantor kesiangan..!"
 Begitu saya dan anak saya keluar dari ruang periksa, langsung tanpa
 melihat sekelilingnya dia mengunci pintu rumahnya Pret..!!
 saya terkesimak melihat si ibu yang dateng jauh-jauh membawa anaknya yang
 sakit parah dari kampung. Dia terlihat menangis sambil mendekap
 anaknya. lalu saya menyarankan ibu tersebut pergi ke rumahsakit saja.


 Namun rupanya Tuhan masih memberikan dan menghadirkan dokter-dokter
 berhati mulia. Dokter yang lahir dan benar-benar ingin menolong
 sesamanya. Sewaktu anak saya sakit mata. Saya diberi kabar oleh
 rekan kerja untu membawa ke dokter specialis anak di kawasan
 Kopo. tepatnya di "Taman Kopo Indah". Saya bawah dokter tersebut dan
 ternyata doktersebut cukup berpengalaman dilihat dari usianya. Saya lihat
 dari cara memeriknya begitu lama dan telaten. Namun yang cukup membuat
 saya puas adalah setiap kali menanyakan sesuatu selalu dia jawab dengan
 jujur dan sangat profesional. Dia dgn setia menjawab setiap pertanyaan
 saya berkenaan dgn penyakit anak saya sampai lama sekali. Yang lebih kaget
 lagi begitu saya menanyakan tarif. dia menjawab "Lima ribu rupiah
 saja" Ini sangat harga yang cukup terjangkau pikir saya. Dan pada minggu
 berikutnya anak saya kontrol lagi ke tempat itu, dia menyatakan kalau
 penyakit anak saya sudah sembuh.  Bagitu saya tanyakan tarifnya kembali,
 dia jawab " ah ngak usah bu..! anaknya kan sudah sembuh..!!"
 Langsung saja saat itu saya berdoa dalam hati "ya Allah mudah-mudahan ini
 dokter diberikan umur yang panjang dan jangan engkau ambil setiap orang
 yang mempunya

RE: [balita-anda] Dokter penolong yang arif

2001-04-17 Terurut Topik Gatot Imam Sukoco

Saya beberapa kali denger dari seorang apoteker,
bahwa tidak sedikit dokter yg memang terikat "kontrak" dg perusahaan obat
tertentu.
Kalau dokter punya pasien, maka dia cenderung mengeluarkan resep dg
obat-obatan dari pabrik tertentu yg memang sudah terikat kontrak, karena
akan komisi ke dokter tsb untuk tiap resep yg dikeluarkan. 
Ketika saya datang ke apotek di jalan raya cimahi, si DSA sedang asyik
ngobrol dg beberapa orang di ruang prakteknya, saya kira pasien, ternyata
mereka adalah calo obat yg berusaha menawarkan obat-obatan ke dokter.
ya begitulah kondisi "bisnis" di bidang medis.

Tentu saja dokter tidak akan sembarangan.
Dokter adalah manusia juga, yg pernah kuliah tentunya ngerti bahwa tidak
semua teman seangkatan yg kuliahnya bareng punya pengetahuan yg sama,
apalagi ketika praktek menemui gejala-gejala penyakit yg saya yakin bisa
jadi berbeda diagnosa antara satu dokter dan dokter yg lain, sehingga
obatnya pun akan lain. Pengalaman menjadi kunci bagi sang dokter (tentu juga
bagi profesi lain).
Coba sajalah,
kalau anda sakit, periksa ke 3 dokter spesialis, akankah mereka memberikan
obat yg sama ?
kalau pengalaman saya, kebanyakan dokter berikutnya kalau dikasih tahu bahwa
sudah punya obat, dia akan merekomendasikan untuk menghentikan obat tsb dan
pakailah obat dari resepnya dia. Bahkan ketika saya datang ke DSA di jalan
Gatsu Cimahi, malah dokter bilang :"Apa nggak sakit perut anak ini kalau
minum obat itu ?"
Hayo mau percaya ke siapa ini ?
Kalau kita mau membandingkan,
coba aja beli buku ISO OBAT (tiap tahun terbit) untuk melihat apa saja
kandungan suatu obat, kasiat dan efek sampingnya.
Namun, bagi yg belum kuliah di Farmasi atau Kedokteran, sebaiknya tidak
perlu merasa lebih pinter dari apoteker dan dokter hanya dg melihat buku itu
lho.

Kesimpulan :
tiap dokter punya kemampuan masing-masing dalam mendiagnosa suatu penyakit.
Kalau toh ada "pure business" dibelakang diagnosa tsb, ya hati-hati saja.


-Original Message-
From: Ai Rosita [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Tuesday, April 17, 2001 10:55 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Dokter penolong yang arif

Selamat bertemu semua..!!

Saya mau sedikit curhat kepada semua ibu-ibu mudah-mudahan ada manfaatnya.
Saat ini begitu banyak klinik-klinik yang khusus menerima pasien
anak-anak. Begitu juga dengan tempat pratek dokter specialis anak yang
semakin hari-makin bertebaran dimana-mana. Tentu saja hal ini sangat
melegakan hati kita para ibu-ibu yang sewaktu-waktu ingin memeriksakan
anaknya ketempat yang terdekat.
Namun demikian ibu-ibu dari sekian banyak DSA yang ada di kota-kota besar
khususnya di tempat saya di Bandung, tidak sedikit dokter pratek yang
mengesampingkan effek kemanusiaan dan hanya mementingkan aspek businesnya.
Hal ini beberapa kali saya alami saat anak saya sakit dari mulai dia
lahir sampai sekarang usia 8 bulan. 

Pada saat pertama kali lahir anak kami
sudah diberikan susuk bubuk instan merk tertentu yang kata dokter cukup
bagus. Padahal kita tahu bahwa susu bukuk tersebut belum tentu cocok dgn
balita kita, belakangan saya tahu bahwa dokter tersebut ditunjuk oleh
produsen susu tersebut untuk menjual produknya. 

Menjelang Usia 3 bulan anak saya batuk lalu dibawa ke dokter dan dikasih
obat batuk dgn merk terntentu dan ternyata setelah saya baca obat batuk
tersebut adalah khusus untuk dewasa, cuman takarannya dikurangi, tapi saya
sebagai orang tua tidak mau mengambil resiko, saya buang itu obat.

Dari sekian banyak dokter DSA yang saya kunjungi, hampir sebagian besar
menonjolkan aspek bisnis semata. Saya dapat membanyakan saudara-saudara
kita dikampung yang ingin membawa anaknya ke dokter specialis anak di
kota. Rata-rata dari mereka menyatakan dokter anak sangat mahal untuk
ukuran mereka yang bertarif antara Rp.3 s/d Rp. 5. sebagian dari
mereka hanya sanggup membeli obat warung yang kualitasnya patut
dipertanyakan. 

Bahkan saya pernah mengalami kejadian yang sangat menyentuh hati. Suatu
waktu saya datang ke DSA di daerah cimahi. Saat itu saya datang agak
terlambat dan sudah banyak pasien yang antri disana. karena datang
terlambat saya antri paling akhir. Pagi itu sekitar jam 8.00 dalam keadaan
hujan rintik-rintik. Sekitar 10 menit giliran saya,  datang ibu-ibu
sekitar usia 30 tahunan yang katanya dari kampung yang cukup jauh di
Cililin. Keadaan anaknya cukup parah yaitu buang air terus. Pas giliran
saya dipanggil  dokternya bilang saya  "ibu yang terakhir yah..?" saya
bilang "dok diluar masih ada satu pasien lagi baru datang" 
 dia bilang dengan tegas "ngak..! saya mau ke kantor kesiangan..!"
Begitu saya dan anak saya keluar dari ruang periksa, langsung tanpa
melihat sekelilingnya dia mengunci pintu rumahnya Pret..!!
saya terkesimak melihat si ibu yang dateng jauh-jauh membawa anaknya yang
sakit parah dari kampung. Dia terlihat menangis sambil mendekap
anaknya. lalu saya menyarankan ibu tersebut pergi ke rumahsakit saja. 

RE: [balita-anda] Dokter penolong yang arif

2001-04-17 Terurut Topik Intan Koesnadi

Saya juga punya pengalaman yang hampir sama dan pada akhirnya ketemu dokter
yang tepat...sayang (entah untung atau buruk) dokter tersebut justru bukan
DSA tapi dokter umum...dia memang Dokter spesialist tapi spesialisasinya
lain.  Tapi dia begitu aten, cermat dan mengkonsultasikan kembali dengan
sejawat DSA yang lain jika dianggap kasusnya agak parah.  Jika lebih gawat
lagi, dia akan merekomendasikan sejawat lainnya yang kira-kira kompeten
dibidang tsb.

Saya pernah diskusi dengan ibu2 lain di tempat prakteknya di Jl. Gaharu I
yang sudah menjadi "langganan" selama hampir 10 tahun sejak anak pertamanya
masih bayi 3 bulan hingga sekarang putranya 3 orang.  Jika mungkin
diperlukan dokter tsb adl Dokter F Ariyanti, ph : 021-7668547 sore jam
praktek 17:00 - 19:00 di Gaharu, Cilandak - Jaksel.  Pagi hari dokter ini di
RS Haji Pondok Gede.
Anak saya cuocok banget sama dia meskipun dia memiliki DSA sendiri yang
merupakan DSA ahli di Jakarta ini (kepala bag anak suatu RS besar).  Kadang
dg DSAnya mesti kembali lagi, dg Dr Yanti, cukup sekali saja, murah pula
karena fee-nya fee dokter umum.

Yang agak menyusahkan...berhubung ibu Dokter ini punya bisnis sampingan yang
mungkin hasilnya lebih besar dari hasil menjadi dokter (dan juga mungkin tdk
butuh uang dari hasil menjadi Dokter), seringkali beliau ini prei
prakteknyayaah..kalau lagi sial begini yang sebal.

Salam//
Mamanya Salsabila Najmi

 -Original Message-
 From: Gatot Imam Sukoco [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: 17/April/2001 2:38 PM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  RE: [balita-anda] Dokter penolong yang arif
 
 Saya beberapa kali denger dari seorang apoteker,
 bahwa tidak sedikit dokter yg memang terikat "kontrak" dg perusahaan obat
 tertentu.
 Kalau dokter punya pasien, maka dia cenderung mengeluarkan resep dg
 obat-obatan dari pabrik tertentu yg memang sudah terikat kontrak, karena
 akan komisi ke dokter tsb untuk tiap resep yg dikeluarkan. 
 Ketika saya datang ke apotek di jalan raya cimahi, si DSA sedang asyik
 ngobrol dg beberapa orang di ruang prakteknya, saya kira pasien, ternyata
 mereka adalah calo obat yg berusaha menawarkan obat-obatan ke dokter.
 ya begitulah kondisi "bisnis" di bidang medis.
 
 Tentu saja dokter tidak akan sembarangan.
 Dokter adalah manusia juga, yg pernah kuliah tentunya ngerti bahwa tidak
 semua teman seangkatan yg kuliahnya bareng punya pengetahuan yg sama,
 apalagi ketika praktek menemui gejala-gejala penyakit yg saya yakin bisa
 jadi berbeda diagnosa antara satu dokter dan dokter yg lain, sehingga
 obatnya pun akan lain. Pengalaman menjadi kunci bagi sang dokter (tentu
 juga
 bagi profesi lain).
 Coba sajalah,
 kalau anda sakit, periksa ke 3 dokter spesialis, akankah mereka memberikan
 obat yg sama ?
 kalau pengalaman saya, kebanyakan dokter berikutnya kalau dikasih tahu
 bahwa
 sudah punya obat, dia akan merekomendasikan untuk menghentikan obat tsb
 dan
 pakailah obat dari resepnya dia. Bahkan ketika saya datang ke DSA di jalan
 Gatsu Cimahi, malah dokter bilang :"Apa nggak sakit perut anak ini kalau
 minum obat itu ?"
 Hayo mau percaya ke siapa ini ?
 Kalau kita mau membandingkan,
 coba aja beli buku ISO OBAT (tiap tahun terbit) untuk melihat apa saja
 kandungan suatu obat, kasiat dan efek sampingnya.
 Namun, bagi yg belum kuliah di Farmasi atau Kedokteran, sebaiknya tidak
 perlu merasa lebih pinter dari apoteker dan dokter hanya dg melihat buku
 itu
 lho.
 
 Kesimpulan :
 tiap dokter punya kemampuan masing-masing dalam mendiagnosa suatu
 penyakit.
 Kalau toh ada "pure business" dibelakang diagnosa tsb, ya hati-hati saja.
 
 
 -Original Message-
 From: Ai Rosita [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Tuesday, April 17, 2001 10:55 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [balita-anda] Dokter penolong yang arif
 
 Selamat bertemu semua..!!
 
 Saya mau sedikit curhat kepada semua ibu-ibu mudah-mudahan ada manfaatnya.
 Saat ini begitu banyak klinik-klinik yang khusus menerima pasien
 anak-anak. Begitu juga dengan tempat pratek dokter specialis anak yang
 semakin hari-makin bertebaran dimana-mana. Tentu saja hal ini sangat
 melegakan hati kita para ibu-ibu yang sewaktu-waktu ingin memeriksakan
 anaknya ketempat yang terdekat.
 Namun demikian ibu-ibu dari sekian banyak DSA yang ada di kota-kota besar
 khususnya di tempat saya di Bandung, tidak sedikit dokter pratek yang
 mengesampingkan effek kemanusiaan dan hanya mementingkan aspek businesnya.
 Hal ini beberapa kali saya alami saat anak saya sakit dari mulai dia
 lahir sampai sekarang usia 8 bulan. 
 
 Pada saat pertama kali lahir anak kami
 sudah diberikan susuk bubuk instan merk tertentu yang kata dokter cukup
 bagus. Padahal kita tahu bahwa susu bukuk tersebut belum tentu cocok dgn
 balita kita, belakangan saya tahu bahwa dokter tersebut ditunjuk oleh
 produsen susu tersebut untuk menjual produknya. 
 
 Menjelang Usia 3 bulan anak saya batuk lalu dibawa ke dokter dan dikasih
 obat batuk dgn merk terntentu d

[balita-anda] Dokter penolong yang arif

2001-04-16 Terurut Topik Ai Rosita


Selamat bertemu semua..!!

Saya mau sedikit curhat kepada semua ibu-ibu mudah-mudahan ada manfaatnya.
Saat ini begitu banyak klinik-klinik yang khusus menerima pasien
anak-anak. Begitu juga dengan tempat pratek dokter specialis anak yang
semakin hari-makin bertebaran dimana-mana. Tentu saja hal ini sangat
melegakan hati kita para ibu-ibu yang sewaktu-waktu ingin memeriksakan
anaknya ketempat yang terdekat.
Namun demikian ibu-ibu dari sekian banyak DSA yang ada di kota-kota besar
khususnya di tempat saya di Bandung, tidak sedikit dokter pratek yang
mengesampingkan effek kemanusiaan dan hanya mementingkan aspek businesnya.
Hal ini beberapa kali saya alami saat anak saya sakit dari mulai dia
lahir sampai sekarang usia 8 bulan. 

Pada saat pertama kali lahir anak kami
sudah diberikan susuk bubuk instan merk tertentu yang kata dokter cukup
bagus. Padahal kita tahu bahwa susu bukuk tersebut belum tentu cocok dgn
balita kita, belakangan saya tahu bahwa dokter tersebut ditunjuk oleh
produsen susu tersebut untuk menjual produknya. 

Menjelang Usia 3 bulan anak saya batuk lalu dibawa ke dokter dan dikasih
obat batuk dgn merk terntentu dan ternyata setelah saya baca obat batuk
tersebut adalah khusus untuk dewasa, cuman takarannya dikurangi, tapi saya
sebagai orang tua tidak mau mengambil resiko, saya buang itu obat.

Dari sekian banyak dokter DSA yang saya kunjungi, hampir sebagian besar
menonjolkan aspek bisnis semata. Saya dapat membanyakan saudara-saudara
kita dikampung yang ingin membawa anaknya ke dokter specialis anak di
kota. Rata-rata dari mereka menyatakan dokter anak sangat mahal untuk
ukuran mereka yang bertarif antara Rp.3 s/d Rp. 5. sebagian dari
mereka hanya sanggup membeli obat warung yang kualitasnya patut
dipertanyakan. 

Bahkan saya pernah mengalami kejadian yang sangat menyentuh hati. Suatu
waktu saya datang ke DSA di daerah cimahi. Saat itu saya datang agak
terlambat dan sudah banyak pasien yang antri disana. karena datang
terlambat saya antri paling akhir. Pagi itu sekitar jam 8.00 dalam keadaan
hujan rintik-rintik. Sekitar 10 menit giliran saya,  datang ibu-ibu
sekitar usia 30 tahunan yang katanya dari kampung yang cukup jauh di
Cililin. Keadaan anaknya cukup parah yaitu buang air terus. Pas giliran
saya dipanggil  dokternya bilang saya  "ibu yang terakhir yah..?" saya
bilang "dok diluar masih ada satu pasien lagi baru datang" 
 dia bilang dengan tegas "ngak..! saya mau ke kantor kesiangan..!"
Begitu saya dan anak saya keluar dari ruang periksa, langsung tanpa
melihat sekelilingnya dia mengunci pintu rumahnya Pret..!!
saya terkesimak melihat si ibu yang dateng jauh-jauh membawa anaknya yang
sakit parah dari kampung. Dia terlihat menangis sambil mendekap
anaknya. lalu saya menyarankan ibu tersebut pergi ke rumahsakit saja. 
 

Namun rupanya Tuhan masih memberikan dan menghadirkan dokter-dokter
berhati mulia. Dokter yang lahir dan benar-benar ingin menolong
sesamanya. Sewaktu anak saya sakit mata. Saya diberi kabar oleh
rekan kerja untu membawa ke dokter specialis anak di kawasan
Kopo. tepatnya di "Taman Kopo Indah". Saya bawah dokter tersebut dan
ternyata doktersebut cukup berpengalaman dilihat dari usianya. Saya lihat
dari cara memeriknya begitu lama dan telaten. Namun yang cukup membuat
saya puas adalah setiap kali menanyakan sesuatu selalu dia jawab dengan
jujur dan sangat profesional. Dia dgn setia menjawab setiap pertanyaan
saya berkenaan dgn penyakit anak saya sampai lama sekali. Yang lebih kaget
lagi begitu saya menanyakan tarif. dia menjawab "Lima ribu rupiah
saja" Ini sangat harga yang cukup terjangkau pikir saya. Dan pada minggu
berikutnya anak saya kontrol lagi ke tempat itu, dia menyatakan kalau
penyakit anak saya sudah sembuh.  Bagitu saya tanyakan tarifnya kembali,
dia jawab " ah ngak usah bu..! anaknya kan sudah sembuh..!!"
Langsung saja saat itu saya berdoa dalam hati "ya Allah mudah-mudahan ini
dokter diberikan umur yang panjang dan jangan engkau ambil setiap orang
yang mempunyai hati semulia dia"

itulah kisah saya mencari dokter yang benar-benar dokter sejati.
Dan bagi ibu-ibu yang memang memerlukan bantuan dokter tersebut di
Bandung, saya tidak bermaksud promosi sedikitpun, ini semata-mata kita
ingin menghemat pengeluaran resiko dapur kita. Seandainya anak kita sakit
dan kebetulan keuangan kita lagi pas-pasan datang saja ke DR. Djaya Nawawi
telp 022-5402784 cukup dgn Rp 5000 

Terimakasih,
Mamah Arsy


 

 

 pasein lain
dari kampung 



 kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





RE: [balita-anda] Dokter penolong yang arif

2001-04-16 Terurut Topik Tri Ayuningsih

apa benar info ini ??

-Original Message-
From: Ai Rosita [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Tuesday, April 17, 2001 10:55 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Dokter penolong yang arif



Selamat bertemu semua..!!

Saya mau sedikit curhat kepada semua ibu-ibu mudah-mudahan ada manfaatnya.
Saat ini begitu banyak klinik-klinik yang khusus menerima pasien
anak-anak. Begitu juga dengan tempat pratek dokter specialis anak yang
semakin hari-makin bertebaran dimana-mana. Tentu saja hal ini sangat
melegakan hati kita para ibu-ibu yang sewaktu-waktu ingin memeriksakan
anaknya ketempat yang terdekat.
Namun demikian ibu-ibu dari sekian banyak DSA yang ada di kota-kota besar
khususnya di tempat saya di Bandung, tidak sedikit dokter pratek yang
mengesampingkan effek kemanusiaan dan hanya mementingkan aspek businesnya.
Hal ini beberapa kali saya alami saat anak saya sakit dari mulai dia
lahir sampai sekarang usia 8 bulan. 

Pada saat pertama kali lahir anak kami
sudah diberikan susuk bubuk instan merk tertentu yang kata dokter cukup
bagus. Padahal kita tahu bahwa susu bukuk tersebut belum tentu cocok dgn
balita kita, belakangan saya tahu bahwa dokter tersebut ditunjuk oleh
produsen susu tersebut untuk menjual produknya. 

Menjelang Usia 3 bulan anak saya batuk lalu dibawa ke dokter dan dikasih
obat batuk dgn merk terntentu dan ternyata setelah saya baca obat batuk
tersebut adalah khusus untuk dewasa, cuman takarannya dikurangi, tapi saya
sebagai orang tua tidak mau mengambil resiko, saya buang itu obat.

Dari sekian banyak dokter DSA yang saya kunjungi, hampir sebagian besar
menonjolkan aspek bisnis semata. Saya dapat membanyakan saudara-saudara
kita dikampung yang ingin membawa anaknya ke dokter specialis anak di
kota. Rata-rata dari mereka menyatakan dokter anak sangat mahal untuk
ukuran mereka yang bertarif antara Rp.3 s/d Rp. 5. sebagian dari
mereka hanya sanggup membeli obat warung yang kualitasnya patut
dipertanyakan. 

Bahkan saya pernah mengalami kejadian yang sangat menyentuh hati. Suatu
waktu saya datang ke DSA di daerah cimahi. Saat itu saya datang agak
terlambat dan sudah banyak pasien yang antri disana. karena datang
terlambat saya antri paling akhir. Pagi itu sekitar jam 8.00 dalam keadaan
hujan rintik-rintik. Sekitar 10 menit giliran saya,  datang ibu-ibu
sekitar usia 30 tahunan yang katanya dari kampung yang cukup jauh di
Cililin. Keadaan anaknya cukup parah yaitu buang air terus. Pas giliran
saya dipanggil  dokternya bilang saya  "ibu yang terakhir yah..?" saya
bilang "dok diluar masih ada satu pasien lagi baru datang" 
 dia bilang dengan tegas "ngak..! saya mau ke kantor kesiangan..!"
Begitu saya dan anak saya keluar dari ruang periksa, langsung tanpa
melihat sekelilingnya dia mengunci pintu rumahnya Pret..!!
saya terkesimak melihat si ibu yang dateng jauh-jauh membawa anaknya yang
sakit parah dari kampung. Dia terlihat menangis sambil mendekap
anaknya. lalu saya menyarankan ibu tersebut pergi ke rumahsakit saja. 
 

Namun rupanya Tuhan masih memberikan dan menghadirkan dokter-dokter
berhati mulia. Dokter yang lahir dan benar-benar ingin menolong
sesamanya. Sewaktu anak saya sakit mata. Saya diberi kabar oleh
rekan kerja untu membawa ke dokter specialis anak di kawasan
Kopo. tepatnya di "Taman Kopo Indah". Saya bawah dokter tersebut dan
ternyata doktersebut cukup berpengalaman dilihat dari usianya. Saya lihat
dari cara memeriknya begitu lama dan telaten. Namun yang cukup membuat
saya puas adalah setiap kali menanyakan sesuatu selalu dia jawab dengan
jujur dan sangat profesional. Dia dgn setia menjawab setiap pertanyaan
saya berkenaan dgn penyakit anak saya sampai lama sekali. Yang lebih kaget
lagi begitu saya menanyakan tarif. dia menjawab "Lima ribu rupiah
saja" Ini sangat harga yang cukup terjangkau pikir saya. Dan pada minggu
berikutnya anak saya kontrol lagi ke tempat itu, dia menyatakan kalau
penyakit anak saya sudah sembuh.  Bagitu saya tanyakan tarifnya kembali,
dia jawab " ah ngak usah bu..! anaknya kan sudah sembuh..!!"
Langsung saja saat itu saya berdoa dalam hati "ya Allah mudah-mudahan ini
dokter diberikan umur yang panjang dan jangan engkau ambil setiap orang
yang mempunyai hati semulia dia"

itulah kisah saya mencari dokter yang benar-benar dokter sejati.
Dan bagi ibu-ibu yang memang memerlukan bantuan dokter tersebut di
Bandung, saya tidak bermaksud promosi sedikitpun, ini semata-mata kita
ingin menghemat pengeluaran resiko dapur kita. Seandainya anak kita sakit
dan kebetulan keuangan kita lagi pas-pasan datang saja ke DR. Djaya Nawawi
telp 022-5402784 cukup dgn Rp 5000 

Terimakasih,
Mamah Arsy


 

 

 pasein lain
dari kampung 



 kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



 kirim bunga ke negara2 di Asia? klik, http://