RE: [balita-anda] Menanti kelahiran buah hati yg tercinta
Utk pengalaman ini, jelas saja yang kita sesalkan keputusan si ibu. Mengapa tetap memaksakan diri utk melahirkan di RS langganannya yg jauh dari lokasi kantor. Seharusnya si ibu mempertimbangkan keselamatan bersama (bayi dan ibunya sendiri). Apakah si ibu tidak percaya dengan RS yang lainnya yang dekat dengan lokasi kantornya. Kadang2 keputusan utk mengambil cuti sebelum tanggal kelahiran yang diperkirakan dokter ada nilai potitif maupun negatifnya. Maksud saya begini. Ada pengalaman dari teman saya sendiri. Karena dia mengandung anak pertamanya, untuk menjaga segala kemungkinannya, si ibu mengambil cuti lebih awal dari tgl perkiraan dokternya. Lalu si ibu menanti dengan cemas (stress) kelahiran anaknya tsb. Akhirnya saat kelahiran bayinya tiba juga setelah si ibu menghabiskan cutinya hampir 1 bulan. Itu-pun si ibu melahirkannya melalui operasi. Dampaknya si bayi hanya bisa menikmati asi sepuas2nya selama sisa cuti si ibu yakni 2 bulan, karena setelah itu si ibu harus kembali bekerja. Otomatis dengan kembali si ibu bekerja porsi pemberian asi buat si bayi berkurang. Karena hanya dapat diberikan sebelum berangkat kerja dan sehabis pulang kerja. Dan selebihnya merupakan asi hasil pompa selama di kantor. Itu pengalaman teman saya ini, nilai negatif yang kita dapat adalah si ibu menjadi stress menanti tgl kelahiran yg diperkirakan oleh dokternya. Juga pemberian asi sepuas2nya hanya berlangsung 2 bulan saja. Dan nilai positifnya jelas sekali dengan cuti lebih awal si ibu dapat mempersiapkan jasmani maupun rohani menanti kelahiran si bayi selama di rumah (menjaga kesehatan dll) Sedangkan dengan pengalaman saya sendiri. Saya tetap bekerja hingga tanda saat2 melahirkan tiba (di rumah). Dua kali kelahiran anak saya selalu saat kehamilan saya berumur diatas 8 bulan. Yakni 8 bulan 3 minggu (anak pertama ) dan 8 bulan 8 hari (anak kedua).Dan kedua-duanya lahir secara normal dengan berat badan yang normal pula serta kondisi kesehatan saya maupun si bayi sehat. Untuk itu semua, keputusan yang terbaik berada di tangan si ibu sendiri demi kebaikan si ibu maupun si bayinya sendiri. tks -Original Message- From: Lilis Suryawati [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, July 05, 2002 9:06 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:RE: [balita-anda] Menanti kelahiran buah hati yg tercinta Pak Affan, Sekedar sharing saja nich untuk yang menanti kelahiran bayi, ini pengalaman teman saya yaitu anaknya meninggal seminggu menjelang kelahirannya karena ternyata saat lahir yang seharusnya 9 Juni 2002 menjadi 2 Juni 2002 yaitu pada saat dia sedang bekerja. Ceritanya begini, teman saya itu agak sibuk kerja, sehingga dia tidak mau cuti walaupun saat melahirkannya tinggal seminggu lagi. Pada saat tanggal 2 Juni 2002 dia bekerja seperti biasanya di daerah Grogol, sedangkan rumahnya di daerah Tangerang dan rumah sakitnya Siloam Glen Eagle. Kemudian sore hari pada saat dia masih bekerja terjadi pendarahan yaitu keluar bercak darah dari vaginanya, kemudian dia tetap ingin melahirkan di Siloam Glen Eagle. Karena perjalanan dari tempat kerjanya di daerah Grogol ke RS Siloam cukup lama, akhirnya pada saat tiba di RS tersebut, Dokter menyatakan bayinya tidak bisa tertolong karena pendarahan sudah terjadi cukup banyak dan bayi kekurangan oksigen. Berdasarkan pengalamannya, saran saya adalah sebaiknya cuti segera dilakukan 2 minggu menjelang kelahiran atau kalau tidak mau kita harus mencari RS bersalin yang terdekat dengan lokasi kantor apabila hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada saat kita bekerja. Semoga bermanfaat Salam Lilis -Original Message- From: adee indri [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, July 05, 2002 8:56 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Menanti kelahiran buah hati yg tercinta Pak Affan, Saya ada sedikit pengalaman selama proses menanti kelahiran , tapi mohon maaf bukan maksud untuk menakuti2 sekedar sharing mungkin bisa dipertimbangkan buat yang mengalami kehamilan resiko tinggi. Pada saat umur kandungan saya 36 minggu ( 17-11-201 ), pagi hari saat bangun tidur saya merasakan pinggang sakit, ditunggu sambil dibawa tidur badan koq tambah lama tambah panas. Akhirnya siang hari dicoba hubungi DSOG via telp, dia usul untuk membeli beberapa obat. Karena ragu2 dan kondisi ngga' membaik saya dibawa ke RSIA tempat saya kontrol rutin. Disana dicek suhu tumbuh sudah 39' dan bidan jaga bilang sudah pembukaan dua. Terus terang ibu saya bingung koq mo melahirkan suhu tumbuh panas ( biasanya seharusnya ngga' begitu ). Ketiga DSOG datang, langsung dia berkesimpulan... wah jangan2 kena demam berdarah.. lagi musim nih, coba cek darah. Setelah dicek akhirnya ketahuan bahwa trombosit saya sudah jauh dibawah normal. Dokter langsung memutuskan untuk dilakukan transfusi darah dan dilakukan sampai 10 kantong. Makin malam kondisi saya tidak membaik, badan menggigil dan perut mulas.DSOG bilang kehamilan tetap dipertahankan sampai umur cukup. Hari ke2 kondisi tidak memb
RE: [balita-anda] Menanti kelahiran buah hati yg tercinta
Pak Affan, Sekedar sharing saja nich untuk yang menanti kelahiran bayi, ini pengalaman teman saya yaitu anaknya meninggal seminggu menjelang kelahirannya karena ternyata saat lahir yang seharusnya 9 Juni 2002 menjadi 2 Juni 2002 yaitu pada saat dia sedang bekerja. Ceritanya begini, teman saya itu agak sibuk kerja, sehingga dia tidak mau cuti walaupun saat melahirkannya tinggal seminggu lagi. Pada saat tanggal 2 Juni 2002 dia bekerja seperti biasanya di daerah Grogol, sedangkan rumahnya di daerah Tangerang dan rumah sakitnya Siloam Glen Eagle. Kemudian sore hari pada saat dia masih bekerja terjadi pendarahan yaitu keluar bercak darah dari vaginanya, kemudian dia tetap ingin melahirkan di Siloam Glen Eagle. Karena perjalanan dari tempat kerjanya di daerah Grogol ke RS Siloam cukup lama, akhirnya pada saat tiba di RS tersebut, Dokter menyatakan bayinya tidak bisa tertolong karena pendarahan sudah terjadi cukup banyak dan bayi kekurangan oksigen. Berdasarkan pengalamannya, saran saya adalah sebaiknya cuti segera dilakukan 2 minggu menjelang kelahiran atau kalau tidak mau kita harus mencari RS bersalin yang terdekat dengan lokasi kantor apabila hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada saat kita bekerja. Semoga bermanfaat Salam Lilis -Original Message- From: adee indri [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, July 05, 2002 8:56 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Menanti kelahiran buah hati yg tercinta Pak Affan, Saya ada sedikit pengalaman selama proses menanti kelahiran , tapi mohon maaf bukan maksud untuk menakuti2 sekedar sharing mungkin bisa dipertimbangkan buat yang mengalami kehamilan resiko tinggi. Pada saat umur kandungan saya 36 minggu ( 17-11-201 ), pagi hari saat bangun tidur saya merasakan pinggang sakit, ditunggu sambil dibawa tidur badan koq tambah lama tambah panas. Akhirnya siang hari dicoba hubungi DSOG via telp, dia usul untuk membeli beberapa obat. Karena ragu2 dan kondisi ngga' membaik saya dibawa ke RSIA tempat saya kontrol rutin. Disana dicek suhu tumbuh sudah 39' dan bidan jaga bilang sudah pembukaan dua. Terus terang ibu saya bingung koq mo melahirkan suhu tumbuh panas ( biasanya seharusnya ngga' begitu ). Ketiga DSOG datang, langsung dia berkesimpulan... wah jangan2 kena demam berdarah.. lagi musim nih, coba cek darah. Setelah dicek akhirnya ketahuan bahwa trombosit saya sudah jauh dibawah normal. Dokter langsung memutuskan untuk dilakukan transfusi darah dan dilakukan sampai 10 kantong. Makin malam kondisi saya tidak membaik, badan menggigil dan perut mulas.DSOG bilang kehamilan tetap dipertahankan sampai umur cukup. Hari ke2 kondisi tidak membaik ( trombosit tambah turun ) walau sdh ditranfusi, sampai malam DSOG baru berfikir untuk USG dan diketahui bahwa ari-ari sudah mulai lepas. Saat itulah DSOG saya menyatakan ngga' sanggup menangani dan menyatakan harus pindah ke RS yang lebih lengkap (orangtua dan suami mulai panik ) Ditambah lagi setelah dicoba ke berbagai RS tidak ada yang bersedia menerima pasien dengan kondisi seperti saya. Tengah malam akhirnya saya dipindah ke cabang RSIA yang lain, disana sana diterima DSOG jaga dan setelah dicek sana sini dikonfirm ke DSOG lain diputuskan ada DSOG yang bersedia menangani saya di RS MMC. Pagi hari ( 20-11 ) saya dikirim ke MMC. Sorenya setelah dibentuk tim dokter saya melahirkan dengan operasi caesar dibantu Dr. Noroyono ( thank's banget ) dan dokter penyakit dalam sub spesialisasi darah Dr. Abdul Muthalib. Anak saya lahir dgn berat 3,930 kg laki2 namanya Naufal.Ternyata perjalanan belum selesai. Operasi menyebabkan kondisi saya tambah kritis, ICU jadi tempat saya.Selama 1 minggu kondisi saya kritis, trombosit turun terus, tranfusi darah ngga' berhenti sampai total 80 kantong, selain itu ternyata kondisi anak saya ngga' jauh beda. Setelah lahir dan dicek kondisinya diputuskan untuk di pindah ke RS yang punya fasilitas ICU bayi, atas saran dokter saya tidak diinformasikan... Hari berlalu dengan segala usaha tim dokter perlahan setelah 3 minggu di ICU kondisi membaik dan bisa masuk di kamar perawatan sementara jahitan oprasi tidak juga sembuh dan banyaknya hematom ( bekas memar luka dalam ) di seluruh tubuh.Yang menyedihkan saat dibolehkan pulang setelah 1 bulan di RS, baru saya tau kalo anak saya tdk dirawat bersama dan kondisinya menyedihkan . Anak saya dirawat di ICU RSIA di Jaktim, karena kondisi tak membaik sambil menunggu kamar 3 minggu kemudian baru dipindah ke ICU RSCM.Bayi saya didiagnosa lever bengkak ( SGPT/ SGOT tinggi +/- 800-an bilirubin tinggi, trombosit turun, dan jantungnya mengalami kebocoran +/ 3 mili. Yang menyedihkan karena saya masih terapi obat saya ngga' bisa menyusui, anak saya pun minum susu yang saat itu termasuk susah untuk mencarinya. Satu minggu saya di rumah, anak diperbolehkan pulang dan berobat jalan. Semua jalan saya dan keluarga upayakan untuk kesembuhan Naufal. Eyangnya dengan sabar harus mengantar bolak-balik check up ke RSC
RE: [balita-anda] Menanti kelahiran buah hati yg tercinta
Pak Affan, Sebelumnya saya ucapkan selamat menanti buah hati . Saya baca riwayat kehamilan istri bapak pernah mengalami keguguran, utk kali ini bapak dan istri hrs berhati2x dan senangkan hati istri bapak karna itu sangat berpengaruh atas kehamilannya dan si jabang bayi. Usahakan kehamilannya lebih dari 36minggu atau 9 bulan karna usia kehamilan tsb bayi sudah dianggap kuat utk keluar, jangan sampai mengalami pendarahan atau kandungan turun,karna sayang nanti buat si ibu yg dimana hrs di infus sampai kehamilannya 36 minggu itu bila bayi nya mengalami kontraksi. Pada saat melahirkan, usahakan pada saat bayi memberikan kontraksi..lebih baik istri jangan berteriak2x kalo bisa bawalah utk berdzikir. Dan berilah semangat dan kasih sayang pada istri saat melahirkan. dewi. Imelda Febriane <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear Pak Affan, Selamat menanti buah hati. Mudah-mudahan anak dan istri bapak selamat dan sehat selalu. Saya hanya menyarankan agar bapak selalu tenang. Karena ketenangan diperlukan pada saatnya nanti. Kalau bapak ikutan panik, waduh... buyar deh konsentrasi calon ibunya...;). Ini pengalaman pribadi, pak. Suami saya tuh super tenang. Jadi sayanya ikutan tenang. Termasuk waktu prosesnya kelahirannya...Alhamdulillah, saya mengejannya semangat.. he-he.. Mungkin itu saja pak sharing dari saya. Terima kasih. Dani -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, July 04, 2002 2:24 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Menanti kelahiran buah hati yg tercinta Teman2, Kami sekarang ini sedang menanti kelahiran anak setelah sekian lama kami menunggu, seblumnya pernah punya namun gugur diusia kandungan lima bulan. sekarang ini usia kandungan istri saya sudah memasuki 8 bulan, kami sangat menharapkanNya dan itu kami mohon do'a dari teman2 semoga anak dan istri saya selamat pada saat melahirkan. jika ada saran mohon utarakan karena kami sangat awam menghadapi ini semua. Saran teman pasti berguna untuk kami sekeluarga. terima kasih sebelumnya Affan CONFIDENCIAL: Esta mensagem e quaisquer arquivos em anexo são confidenciais. Se não for o destinatário da mensagem agradecemos que contacte imediatamente o remetente e que a elimine sem a reproduzir, armazenar ou divulgar a qualquer entidade. CONFIDENTIALITY : This e-mail and any attachments are confidential and may be privileged. If you are not a named recipient, please notify the sender immediately and do not disclose the contents to another person, use it for any purpose or store or copy the information in any medium. >> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] >> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] - Do You Yahoo!? New! SBC Yahoo! Dial - 1st Month Free & unlimited access
RE: [balita-anda] Menanti kelahiran buah hati yg tercinta
Dear Pak Affan, Selamat menanti buah hati. Mudah-mudahan anak dan istri bapak selamat dan sehat selalu. Saya hanya menyarankan agar bapak selalu tenang. Karena ketenangan diperlukan pada saatnya nanti. Kalau bapak ikutan panik, waduh... buyar deh konsentrasi calon ibunya...;). Ini pengalaman pribadi, pak. Suami saya tuh super tenang. Jadi sayanya ikutan tenang. Termasuk waktu prosesnya kelahirannya...Alhamdulillah, saya mengejannya semangat.. he-he.. Mungkin itu saja pak sharing dari saya. Terima kasih. Dani -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, July 04, 2002 2:24 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Menanti kelahiran buah hati yg tercinta Teman2, Kami sekarang ini sedang menanti kelahiran anak setelah sekian lama kami menunggu, seblumnya pernah punya namun gugur diusia kandungan lima bulan. sekarang ini usia kandungan istri saya sudah memasuki 8 bulan, kami sangat menharapkanNya dan itu kami mohon do'a dari teman2 semoga anak dan istri saya selamat pada saat melahirkan. jika ada saran mohon utarakan karena kami sangat awam menghadapi ini semua. Saran teman pasti berguna untuk kami sekeluarga. terima kasih sebelumnya Affan CONFIDENCIAL: Esta mensagem e quaisquer arquivos em anexo são confidenciais. Se não for o destinatário da mensagem agradecemos que contacte imediatamente o remetente e que a elimine sem a reproduzir, armazenar ou divulgar a qualquer entidade. CONFIDENTIALITY : This e-mail and any attachments are confidential and may be privileged. If you are not a named recipient, please notify the sender immediately and do not disclose the contents to another person, use it for any purpose or store or copy the information in any medium. >> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] >> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]