RE: [balita-anda] Menanti kelahiran buah hati yg tercinta

2002-07-05 Terurut Topik Ade Tjahyani

Utk pengalaman ini, jelas saja yang kita sesalkan keputusan si ibu. Mengapa
tetap memaksakan diri utk melahirkan di RS langganannya yg jauh dari lokasi
kantor. Seharusnya si ibu mempertimbangkan keselamatan bersama (bayi dan
ibunya sendiri). Apakah si ibu tidak percaya dengan RS yang lainnya yang
dekat dengan lokasi kantornya.

Kadang2 keputusan utk mengambil cuti sebelum tanggal kelahiran yang
diperkirakan dokter ada nilai potitif maupun negatifnya. Maksud saya begini.
Ada pengalaman dari teman saya sendiri. Karena dia mengandung anak
pertamanya, untuk menjaga segala kemungkinannya, si ibu mengambil cuti lebih
awal dari tgl perkiraan dokternya. Lalu si ibu menanti dengan cemas (stress)
kelahiran anaknya tsb. Akhirnya saat kelahiran bayinya tiba juga setelah si
ibu menghabiskan cutinya hampir 1 bulan. Itu-pun si ibu melahirkannya
melalui operasi. Dampaknya si bayi hanya bisa menikmati asi sepuas2nya
selama sisa cuti si ibu yakni 2 bulan, karena setelah itu si ibu harus
kembali bekerja. Otomatis dengan kembali si ibu bekerja porsi pemberian asi
buat si bayi berkurang. Karena hanya dapat diberikan sebelum berangkat kerja
dan sehabis pulang kerja. Dan selebihnya merupakan asi hasil pompa selama di
kantor.

Itu pengalaman teman saya ini, nilai negatif yang kita dapat adalah si ibu
menjadi stress menanti tgl kelahiran yg diperkirakan oleh dokternya. Juga
pemberian asi sepuas2nya hanya berlangsung 2 bulan saja. Dan nilai
positifnya jelas sekali dengan cuti lebih awal si ibu dapat mempersiapkan
jasmani maupun rohani menanti kelahiran si bayi selama di rumah (menjaga
kesehatan dll)

Sedangkan dengan pengalaman saya sendiri. Saya tetap bekerja hingga tanda
saat2 melahirkan tiba (di rumah). Dua  kali kelahiran anak saya selalu saat
kehamilan saya berumur diatas 8 bulan. Yakni 8 bulan 3 minggu (anak pertama
) dan 8 bulan 8 hari (anak kedua).Dan kedua-duanya lahir secara normal
dengan berat badan yang normal pula serta kondisi kesehatan saya maupun si
bayi sehat.

Untuk itu semua, keputusan yang terbaik berada di tangan si ibu sendiri demi
kebaikan si ibu maupun si bayinya sendiri.

tks 

 -Original Message-
From:   Lilis Suryawati [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Friday, July 05, 2002 9:06 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:RE: [balita-anda] Menanti kelahiran buah hati yg tercinta

Pak Affan, 

Sekedar sharing saja nich untuk yang menanti kelahiran bayi, ini pengalaman
teman saya yaitu anaknya meninggal seminggu menjelang kelahirannya karena
ternyata saat lahir yang seharusnya 9 Juni 2002 menjadi 2 Juni 2002 yaitu
pada saat dia sedang bekerja.

Ceritanya begini, teman saya itu agak sibuk kerja, sehingga dia tidak mau
cuti walaupun saat melahirkannya tinggal seminggu lagi. Pada saat tanggal 2
Juni 2002 dia bekerja seperti biasanya di daerah Grogol, sedangkan rumahnya
di daerah Tangerang dan rumah sakitnya Siloam Glen Eagle. Kemudian sore hari
pada saat dia masih bekerja terjadi pendarahan yaitu keluar bercak darah
dari vaginanya, kemudian dia tetap ingin melahirkan di Siloam Glen Eagle.
Karena perjalanan dari tempat kerjanya di daerah Grogol ke RS Siloam cukup
lama, akhirnya pada saat tiba di RS tersebut, Dokter menyatakan bayinya
tidak bisa tertolong karena pendarahan sudah terjadi cukup banyak dan bayi
kekurangan oksigen. Berdasarkan pengalamannya, saran saya adalah sebaiknya
cuti segera dilakukan 2 minggu menjelang kelahiran atau kalau tidak mau kita
harus mencari RS bersalin yang terdekat dengan lokasi kantor apabila hal-hal
yang tidak diinginkan terjadi pada saat kita bekerja.

Semoga bermanfaat

Salam
Lilis

-Original Message-
From: adee indri [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, July 05, 2002 8:56 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Menanti kelahiran buah hati yg tercinta


 Pak Affan,

Saya ada sedikit pengalaman selama proses menanti
kelahiran , tapi mohon maaf bukan maksud untuk
menakuti2 sekedar sharing mungkin bisa dipertimbangkan
buat yang mengalami kehamilan resiko tinggi.

Pada saat umur kandungan saya 36 minggu ( 17-11-201 ),
pagi hari saat bangun tidur saya merasakan pinggang
sakit, ditunggu sambil dibawa tidur badan koq tambah
lama tambah panas. Akhirnya siang hari dicoba hubungi
DSOG via telp, dia usul untuk membeli beberapa obat.
Karena ragu2 dan kondisi ngga' membaik saya dibawa ke
RSIA tempat saya kontrol rutin. Disana dicek suhu
tumbuh sudah 39' dan bidan jaga bilang sudah pembukaan
dua. Terus terang ibu saya bingung koq mo melahirkan
suhu tumbuh panas ( biasanya seharusnya ngga' begitu
). Ketiga DSOG datang, langsung dia berkesimpulan...
wah jangan2 kena demam berdarah.. lagi musim nih, coba
cek darah. Setelah dicek akhirnya ketahuan bahwa
trombosit saya sudah jauh dibawah normal. Dokter
langsung memutuskan untuk dilakukan transfusi darah
dan dilakukan sampai 10 kantong. Makin malam kondisi
saya tidak membaik, badan menggigil dan perut
mulas.DSOG bilang kehamilan tetap dipertahankan sampai
umur cukup. Hari ke2 kondisi tidak memb

RE: [balita-anda] Menanti kelahiran buah hati yg tercinta

2002-07-05 Terurut Topik Lilis Suryawati

Pak Affan, 

Sekedar sharing saja nich untuk yang menanti kelahiran bayi, ini pengalaman
teman saya yaitu anaknya meninggal seminggu menjelang kelahirannya karena
ternyata saat lahir yang seharusnya 9 Juni 2002 menjadi 2 Juni 2002 yaitu
pada saat dia sedang bekerja.

Ceritanya begini, teman saya itu agak sibuk kerja, sehingga dia tidak mau
cuti walaupun saat melahirkannya tinggal seminggu lagi. Pada saat tanggal 2
Juni 2002 dia bekerja seperti biasanya di daerah Grogol, sedangkan rumahnya
di daerah Tangerang dan rumah sakitnya Siloam Glen Eagle. Kemudian sore hari
pada saat dia masih bekerja terjadi pendarahan yaitu keluar bercak darah
dari vaginanya, kemudian dia tetap ingin melahirkan di Siloam Glen Eagle.
Karena perjalanan dari tempat kerjanya di daerah Grogol ke RS Siloam cukup
lama, akhirnya pada saat tiba di RS tersebut, Dokter menyatakan bayinya
tidak bisa tertolong karena pendarahan sudah terjadi cukup banyak dan bayi
kekurangan oksigen. Berdasarkan pengalamannya, saran saya adalah sebaiknya
cuti segera dilakukan 2 minggu menjelang kelahiran atau kalau tidak mau kita
harus mencari RS bersalin yang terdekat dengan lokasi kantor apabila hal-hal
yang tidak diinginkan terjadi pada saat kita bekerja.

Semoga bermanfaat

Salam
Lilis

-Original Message-
From: adee indri [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Friday, July 05, 2002 8:56 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Menanti kelahiran buah hati yg tercinta


 Pak Affan,

Saya ada sedikit pengalaman selama proses menanti
kelahiran , tapi mohon maaf bukan maksud untuk
menakuti2 sekedar sharing mungkin bisa dipertimbangkan
buat yang mengalami kehamilan resiko tinggi.

Pada saat umur kandungan saya 36 minggu ( 17-11-201 ),
pagi hari saat bangun tidur saya merasakan pinggang
sakit, ditunggu sambil dibawa tidur badan koq tambah
lama tambah panas. Akhirnya siang hari dicoba hubungi
DSOG via telp, dia usul untuk membeli beberapa obat.
Karena ragu2 dan kondisi ngga' membaik saya dibawa ke
RSIA tempat saya kontrol rutin. Disana dicek suhu
tumbuh sudah 39' dan bidan jaga bilang sudah pembukaan
dua. Terus terang ibu saya bingung koq mo melahirkan
suhu tumbuh panas ( biasanya seharusnya ngga' begitu
). Ketiga DSOG datang, langsung dia berkesimpulan...
wah jangan2 kena demam berdarah.. lagi musim nih, coba
cek darah. Setelah dicek akhirnya ketahuan bahwa
trombosit saya sudah jauh dibawah normal. Dokter
langsung memutuskan untuk dilakukan transfusi darah
dan dilakukan sampai 10 kantong. Makin malam kondisi
saya tidak membaik, badan menggigil dan perut
mulas.DSOG bilang kehamilan tetap dipertahankan sampai
umur cukup. Hari ke2 kondisi tidak membaik ( trombosit
tambah turun ) walau sdh ditranfusi, sampai malam DSOG
baru berfikir untuk USG dan diketahui bahwa ari-ari
sudah mulai lepas. Saat itulah DSOG saya menyatakan
ngga' sanggup menangani dan menyatakan harus pindah ke
RS yang lebih lengkap (orangtua dan suami mulai panik
) Ditambah lagi setelah dicoba ke berbagai RS tidak
ada yang bersedia menerima pasien dengan kondisi
seperti saya. Tengah malam akhirnya saya dipindah ke
cabang RSIA yang lain, disana sana diterima DSOG jaga
dan setelah dicek sana sini dikonfirm ke DSOG lain
diputuskan ada DSOG yang bersedia menangani saya di RS
MMC.
Pagi hari ( 20-11 ) saya dikirim ke MMC. Sorenya
setelah dibentuk tim dokter saya melahirkan dengan
operasi caesar dibantu Dr. Noroyono ( thank's banget )
dan dokter penyakit dalam sub spesialisasi darah Dr.
Abdul Muthalib. Anak saya lahir dgn berat 3,930 kg
laki2 namanya Naufal.Ternyata perjalanan belum
selesai.
Operasi menyebabkan kondisi saya tambah kritis, ICU
jadi tempat saya.Selama 1 minggu kondisi saya kritis,
trombosit turun terus, tranfusi darah ngga' berhenti
sampai total 80 kantong, selain itu ternyata kondisi
anak saya ngga' jauh beda. Setelah lahir dan dicek
kondisinya diputuskan untuk di pindah ke RS yang punya
fasilitas ICU bayi, atas saran dokter saya tidak
diinformasikan... Hari berlalu dengan segala usaha tim
dokter perlahan setelah 3 minggu di ICU kondisi
membaik dan bisa masuk di kamar perawatan sementara
jahitan oprasi tidak juga sembuh dan banyaknya hematom
( bekas memar luka dalam ) di seluruh tubuh.Yang
menyedihkan saat dibolehkan pulang setelah 1 bulan di
RS, baru saya tau kalo anak saya tdk dirawat bersama
dan kondisinya menyedihkan . Anak saya dirawat di ICU
RSIA di Jaktim, karena kondisi tak membaik sambil
menunggu kamar 3 minggu kemudian baru dipindah ke ICU 
RSCM.Bayi saya didiagnosa lever bengkak ( SGPT/ SGOT
tinggi +/- 800-an bilirubin tinggi, trombosit turun,
dan jantungnya mengalami kebocoran +/ 3 mili. Yang
menyedihkan karena saya masih terapi obat saya ngga'
bisa menyusui, anak saya pun minum susu yang saat itu
termasuk susah untuk mencarinya. Satu minggu saya di
rumah, anak diperbolehkan pulang dan berobat jalan.
Semua jalan saya dan keluarga upayakan untuk
kesembuhan Naufal. Eyangnya dengan sabar harus
mengantar bolak-balik check up ke RSC

RE: [balita-anda] Menanti kelahiran buah hati yg tercinta

2002-07-04 Terurut Topik dewiyani syarif


 Pak Affan,
Sebelumnya saya ucapkan selamat menanti buah hati . Saya baca riwayat kehamilan istri 
bapak pernah mengalami keguguran, utk kali ini bapak dan istri hrs berhati2x dan 
senangkan hati istri bapak karna itu sangat berpengaruh atas kehamilannya dan si 
jabang bayi. Usahakan kehamilannya lebih dari 36minggu atau 9 bulan karna usia 
kehamilan tsb bayi sudah dianggap kuat utk keluar, jangan sampai mengalami pendarahan 
atau kandungan turun,karna sayang nanti buat si ibu yg dimana hrs di infus sampai 
kehamilannya 36 minggu itu bila bayi nya mengalami kontraksi.
Pada saat melahirkan, usahakan pada saat bayi memberikan kontraksi..lebih baik istri 
jangan berteriak2x kalo bisa bawalah utk berdzikir. Dan berilah semangat dan kasih 
sayang pada istri saat melahirkan.
 
dewi.
 
  Imelda Febriane <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear Pak Affan,
Selamat menanti buah hati. Mudah-mudahan anak dan istri bapak selamat dan
sehat selalu. Saya hanya menyarankan agar bapak selalu tenang. Karena
ketenangan diperlukan pada saatnya nanti. Kalau bapak ikutan panik, waduh...
buyar deh konsentrasi calon ibunya...;). Ini pengalaman pribadi, pak. Suami
saya tuh super tenang. Jadi sayanya ikutan tenang. Termasuk waktu prosesnya
kelahirannya...Alhamdulillah, saya mengejannya semangat.. he-he..
Mungkin itu saja pak sharing dari saya.
Terima kasih.

Dani

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, July 04, 2002 2:24 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Menanti kelahiran buah hati yg tercinta


Teman2,
Kami sekarang ini sedang menanti kelahiran anak setelah sekian lama kami
menunggu, seblumnya pernah punya namun gugur diusia kandungan lima bulan.
sekarang ini usia kandungan istri saya sudah memasuki 8 bulan, kami sangat
menharapkanNya dan itu kami mohon do'a dari teman2 semoga anak dan istri
saya selamat pada saat melahirkan.
jika ada saran mohon utarakan karena kami sangat awam menghadapi ini semua.
Saran teman pasti berguna untuk kami sekeluarga.
terima kasih sebelumnya


Affan

CONFIDENCIAL: Esta mensagem e quaisquer arquivos em anexo são
confidenciais. Se não for o destinatário da mensagem agradecemos que
contacte imediatamente o remetente e que a elimine sem a reproduzir,
armazenar ou divulgar a qualquer entidade.

CONFIDENTIALITY : This e-mail and any attachments are confidential and
may be privileged. If you are not a named recipient, please notify the
sender immediately and do not disclose the contents to another person, use
it for any purpose or store or copy the information in any medium.




>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik,
http://www.indokado.com/

>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com

Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




-
Do You Yahoo!?
New! SBC Yahoo! Dial - 1st Month Free & unlimited access


RE: [balita-anda] Menanti kelahiran buah hati yg tercinta

2002-07-04 Terurut Topik Imelda Febriane

Dear Pak Affan,
Selamat menanti buah hati. Mudah-mudahan anak dan istri bapak selamat dan
sehat selalu. Saya hanya menyarankan agar bapak selalu tenang. Karena
ketenangan diperlukan pada saatnya nanti. Kalau bapak ikutan panik, waduh...
buyar deh konsentrasi calon ibunya...;). Ini pengalaman pribadi, pak. Suami
saya tuh super tenang. Jadi sayanya ikutan tenang. Termasuk waktu prosesnya
kelahirannya...Alhamdulillah, saya mengejannya semangat.. he-he..
Mungkin itu saja pak sharing dari saya.
Terima kasih.

Dani

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Thursday, July 04, 2002 2:24 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Menanti kelahiran buah hati yg tercinta


Teman2,
Kami sekarang ini sedang menanti kelahiran anak setelah sekian lama kami
menunggu, seblumnya pernah punya namun gugur diusia kandungan lima bulan.
sekarang ini usia kandungan istri saya sudah memasuki 8 bulan, kami sangat
menharapkanNya dan itu kami mohon do'a dari teman2 semoga anak dan istri
saya selamat pada saat melahirkan.
jika ada saran mohon utarakan karena kami sangat awam menghadapi ini semua.
Saran teman pasti berguna untuk kami sekeluarga.
terima kasih sebelumnya


Affan

CONFIDENCIAL: Esta mensagem e quaisquer arquivos em anexo são
confidenciais. Se não for o destinatário da mensagem agradecemos que
contacte imediatamente o remetente e que a  elimine sem a reproduzir,
armazenar ou divulgar a qualquer entidade.

CONFIDENTIALITY : This  e-mail  and  any attachments are confidential and
may be privileged. If  you are not a named recipient, please notify the
sender immediately and do not disclose the contents to another person, use
it for any purpose or store or copy the information in any medium.




>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik,
http://www.indokado.com/

>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com

Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





>> Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]