RE: [budaya_tionghua] Re: Profile Calon Fisikawan Indonesia (chinese)

2005-05-11 Terurut Topik Jimmy Okberto












 



-Original Message-
From: Jeritan Bisu
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 



Kenapa harus terbatas pada yang chinese
aja kawan?

 

 

  >>>
 maap bukan membatasi pada suatu ras,

   akan
tetapi di SCTV tadi malam membuka wawasan baru buat kita

   tentang perkembangan
pendidikan Indonesia yang terpuruk
... akibat korupsi

   saya
ketinggalan keseluruhan berita tadi malam, karena baru sampai dirumah

   ketika tayangan
itu hampir selesai.





 

 

Anyone knows about their
profile?





 





--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com,
"Jimmy Okberto" wrote:

 Dear all,
  
 Mohon
info profile Calon Fisikawan Indonesia
yang tadi malam ada di
 TOPIK SCTV.
 Kita bangga
Indonesia akan mempunyai Fisikawan yang ternama.
 Terima kasih
atas perhatiannya.
  
 Jimmy
 









.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








Yahoo! Groups Links

To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ 
To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] 
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.












[budaya_tionghua] Re: Profile Calon Fisikawan Indonesia (chinese)

2005-05-11 Terurut Topik Jeritan Bisu



Kenapa harus terbatas pada yang chinese aja kawan?
 
 
 
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Jimmy Okberto" <[EMAIL PROTECTED]...> wrote:>  > Dear all,>  > Mohon info profile Calon Fisikawan Indonesia yang tadi malam ada di> TOPIK SCTV.> Kita bangga Indonesia akan mempunyai Fisikawan yang ternama.> Terima kasih atas perhatiannya.>  > Jimmy>  >  > w/ love ,> > ^(J)^
		Yahoo! Mail 
Stay connected, organized, and protected. Take the tour


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








Yahoo! Groups Links

To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ 
To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] 
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.










[budaya_tionghua] Dialog bersama Prof. Tu Weiming

2005-05-11 Terurut Topik perfect_harmony2000
kepada para netters ,

bagi yang ingin mengikuti dialog bersama dengan Prof.Du WeiMing 
silahkan menghubungi bp.Jusuf Sutanto , HP: 0816-135-2892.



hormat saya ,


Xuan Tong


" KONFUSIANISME  SEBAGAI  ETIKA GLOBAL "

 

KERJASAMA UIN JAKARTA DAN

KOMUNITAS PEMERHATI BUDAYA DAN FILSAFAT TIMUR

 

Prof Tu Weiming, pakar Sejarah, Filsafat Cina dan Konfusianisme dari 
Harvard University dan Direktur Harvard – Yenching Institute. Lahir 
tahun 1940 di Kunming, China dan dibesarkan di Taiwan.

 

B.A mengenai China diperoleh di Tunghai University (1961)

M.A (1961) dan Ph.D (1968) dari Harvard University.

Mengajar Sejarah dan Filsafat China di Princeton University (1967 – 
710 ), University of California Berkeley (1971 – 81) , Peking 
University, Taiwan University, Chinese University Hongkong dan 
L'Ecole Pratique des Hautes Etudes.

Doctor HC LeHigh University, State University of Michigan at Grand 
Valley dan Shandong University.

Honorary professorship dari Renmin University, Zhejiang University, 
Soocho University, Zhongshan Unversity dan Shanghai Academy of 
Social Sciences.

 

Board of Member dari Chinese Heritage Centre di Singapore

International Advisor of  Rahman University in Malaysia.

Vice – President of International Association for Confucian Studies,

Anggota Komite-100 Institute of Chinese Literatureand Philosophy 
Academia Sinica Taiwan.

Anggota " Group of Eminent Persons " yang dipilih oleh Kofi Annan 
untuk memfasilitasi dialog kebudayaan .

Anggota American Academy of Arts and Sciences.

 

Menulis lebih dari 10 buku dalam bahasa Inggris dan China, utamanya 
mengenai transformasi modern dari humanism Konfusianisme

 

UIN Jakarta atas nama Komunitas Pemerhati Budaya dan Filsafat Timur 
mengundang ke Indonesia dari 18 – 28 Mei 2005 untuk memperkenalkan 
gagasannya mengenai  Konfusianisme sebagai Etika Global.  

 

 

 

 

 

 

LATAR BELAKANG

 

Konfusius (551-479 BC) adalah salah satu filsuf yang 
sangat berpengaruh dalam sejarah manusia.  Pemikirannya telah 
memberikan inspirasi di mana kebudayaan dan tradisi Cina tumbuh dan 
berkembang di atasnya. Setelah lebih dua setengah millenium, 
ajarannya masih tetap  penting dalam tradisi dan kebudayaan di 
beberapa negara seperti Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Hong Kong, 
Singapura dan Vietnam.

Fokus utama etika Konfusian adalah pembentukan manusia 
untuk menjadi manusia yang sebenarnya. Untuk itu harus melewati 
proses yang sangat kompleks dan membutuhkan komitmen dan usaha terus-
menerus serta pendekatan yang holistik. Menjadi manusia, menurut 
Konfusius adalah " belajar demi kepentingan diri sendiri ". 

Sekilas kita menangkap kesan adanya semangat 
individualisme ekstrim dan idealisme subjektif dari apa yang 
diungkapkannya. Tetapi kesan itu akan segera hilang kalau kita 
kemudian menyadari bahwa yang dimaksud "diri" bukanlah diri 
atomistik sebagaimana dipahami oleh tradisi Barat. Diri adalah 
sesuatu yang niscaya dibentuk dalam pola relasi. Setiap relasi yang 
dijalin dengan lingkungan di luar dirinya, adalah bagian dari 
perkembangan dan pembentukan "diri'. Diri adalah kumpulan dari 
hubungan-hubungan tersebut. Diri adalah suatu yang selalu terbuka. 
Karena itu diri niscaya berdialog dengan manusia lain secara 
berkesinambungan. 

Untuk lebih bermakna, pengembangan diri perlu melibatkan 
pengalaman dan refleksi terhadap banyak hal yang berkaitan dengan 
kehidupan manusia.  Setidaknya ada lima bidang pengalaman dan 
perhatian manusia dalam budaya yang diwarisinya, yang merupakan 
faktor sangat penting bagi proses pembelajaran menjadi manusia : 



Pertama, adalah puisi. Dalam Book of Poetry, Puisi diartikan lebih 
luas menjadi ekspresi kesenian pada umumnya.  Seni merupakan 
ekspresi jiwa manusia dalam bentuk estetik ketika manusia 
berhubungan dengan alam. Kemampuan merespons dunia dalam bentuk 
puitis, dianggap sangat penting bagi pengembangan diri. 

 

Kedua, adalah aspek ritual. Dalam Book of Rites, ritual dimaksudkan 
sebagai aspek latihan ritualisasi raga dan kedisiplinan yang 
integral dalam kehidupan. Diri dilatih bagaimana melakukan tindakan 
sehari-hari yang biasa dilakukan dalam kehidupan dengan orang lain. 
Menyapu, makan, duduk, berkomunikasi, dan lain-lain adalah sebentuk 
ritual yang sangat penting dalam pembentukan diri.  

 

Ketiga adalah Sejarah yaitu memori  kolektif berkaitan dengan asal-
muasal kita sebagai manusia. Mempelajari sejarah berarti mengetahui 
dan peduli terhadap norma-norma dan ide-ide utama yang dianut oleh 
manusia masa lalu di mana kita sekarang menjadi bagian di dalamnya.  

 

Manusia juga harus berpartisipasi dalam kehidupan sosial. Karena itu 
politik menjadi tak bisa dihindari. Manusia adalah mahluk politik 
yang harus berpartisipasi secara bertanggungjawab dalam kehidupan 
politik masyarakat. 

Keempat. Manusia tentu tidak bisa dilepaskan dari alam dan dunia, 
tempatnya hidup. Karena itu pandangan yang positif terhadap kosmos 
(al

[budaya_tionghua] Profile Calon Fisikawan Indonesia (chinese)

2005-05-11 Terurut Topik Jimmy Okberto











Dear all,

 

Mohon info profile
Calon Fisikawan Indonesia yang tadi malam ada di TOPIK SCTV.

Kita bangga
Indonesia akan mempunyai Fisikawan yang ternama.

Terima kasih
atas perhatiannya.

 

Jimmy

 



 

w/ love ,



    ^(J)^

 

  



 






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








Yahoo! Groups Links

To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ 
To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] 
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.










<><>

[budaya_tionghua] Re: Dui Lian : Lentera Kuda dan Bendera Harimau (Wang An Shi)

2005-05-11 Terurut Topik kribo1
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, peter liem <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> Bung Aris dan Bung Xuan Tong yang budiman :

Saya kira yang anda maksudkan Zhou-xiong (Skalaras), bukan bung Xuan
Tong.

Aris.




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Re: Dui Lian : Lentera Kuda dan Bendera Harimau (Wang An Shi)

2005-05-11 Terurut Topik Rinto Jiang






Peter Liem menulis :

Saya kebetulan mendapat kiriman buku
kecil mengenai
kebudayaan Tionghua ( Zhonghua xisu de gushi dlm
bahasa zhongwen) dari Hong Kong karangan Li Xiaoxiang
. Disitu ada juga cerita Wang An Shi dan asal usul
Shuangxi. Namun dui lian dalam cerita itu lain. Saya
berikan terjemahannya sebisanya saya, dalam kurung.

Kata kata yang Wang An Shi baca di desa wanita muda
bunyinya:
Yu4di4 xing2 bing1/ Feng1 qiang1 yu3 jian4/ Lei2 qi2
shan3 gu3/ Tian1 zuo4 zheng4
(Yang Maha Esa mengerahkan tentara/ Angin senapannya
hujan panahnya/ Guntur benderanya kilat genderangnya/
Langit jadi bukti )
Kata kata yang disodorkan oleh penjabat bunyinya:
Long2wang2 she4 yan4/ Yue4 zhu2 xing1 deng1/ Shan1
shi2 hai3 jiu3 / Di4 wei2 mei2
(Raja naga menggelar pesta/ Bulan lilinnya bintang
lampunya/ Makanan dari gunung anggur dari laut/ bumi
jadi jomblang)

Versi mana yang autentik?

Peter Liem



Rinto Jiang :

Bung Peter, perlu diperhatikan walaupun Wang An-shi (1021 - 1086)
sendiri adalah tokoh real yang memang adalah seorang politikus,
sastrawan terkenal di zaman Dinasti Song. Namun cerita tentang Shuang
Xi ini tetap saja merupakan sebuah legenda. Legenda ini
dituruntemurunkan selama ratusan tahun tentu saja banyak versinya.
Namun alur ceritanya tetap, bahwa ia pergi ujian dan kemudian menikah
dengan gadis keluarga Ma. Yang berbeda hanya versi puisinya. 

Mengenai perbedaan versi dui lian-nya, saya kira tidak banyak
mempengaruhi hakikat daripada Shuang Xi (kebahagiaan ganda) ini, karena
pada pokoknya kebahagiaan ganda itu adalah difokuskan pada 2
kebahagiaan yang terjadi hampir pada waktu bersamaan yaitu keberhasilan
ia lulus ujian menjadi pejabat dan pernikahannya dengan gadis keluarga
Ma yang mengilaminya atas dui lian tersebut.

Namun, dari alur cerita dan kesan pertama anda bahwa "teka teki" itu
berhubungan dengan lentera, maka memang versi dui lian yang lentera
kuda dan bendera harimau itu lebih cocok. Lentera kuda sangat mungkin
dilihat Wang An-shi di desa tadi dan bendera harimau memang banyak
terdapat di lingkungan istana. Dibandingkan dengan dui lian yang anda
kutip dari buku versi Li Xiaoxiang di atas yang tidak ada hubungannya,
saya lebih condong ke versi lentera kuda dan panji harimau.


Rinto Jiang




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








Yahoo! Groups Links

To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ 
To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] 
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.











[budaya_tionghua] Suku Biau (Miao)

2005-05-11 Terurut Topik ka kawula
Minority di China ini (7-9 juta) menarik, baru-baru ini ada siaran di
TV Jerman tentang budaya suku Miao. Salah satu penampilan adalah golok
dijejer-jejer dengan bagian pegangannya nancep di tanah lalu seorang
gadis Miao menari-nari di atas ujung golok-golok itu dengan kaki
telanjang.
Juga kalau acara seperti di INA (17 agustusan manjat pohon pinang),
mereka manjat sebuah tiang tetapi tempat untuk panjatan kaki adalah
berbentuk pisau-pisau dengan blade yang tajam menghadap ke atas, konon
katanya posisi kaki harus tegaklurus, kalau posisi miring sedikit maka
telapak kaki akan tergores oleh pisau.

Di bawah ada beberapa links:


http://perso.wanadoo.fr/monique.vincent/ethnie_miao_guizhou.jpg

http://www.peopleteams.org/miao/images/Eastern%20Miao%20Map.jpg


http://www.toptrip.cc/destination/minority/miao.htm

http://www.peopleteams.org/miao/MiaoHmong.htm




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Buddha Jumps Over the Wall

2005-05-11 Terurut Topik ka kawula
09/05/05 - News section


£108 for a bowl of soup? Sounds fishy


A Chinese soup containing shark's fin is on the menu of a UK
restaurant at £108 per bowl, it has emerged.

The dish must be ordered five days in advance from the Kai restaurant
in London's Mayfair.

Its ingredients include whole abalone, Japanese flower mushroom, sea
cucumber, dried scallops, chicken, Hunan ham, pork, and ginseng.

Called Buddha Jumps Over the Wall, the soup is served at weddings and
birthdays in the Far East.

Despite the high price tag Kai sells on average two bowls of the £108
soup each month, according to the restaurant's proprietor Bernard
Yeoh.

'Worth the money'

"I would say it is worth the money because if you were trying to
prepare this dish with ingredients you bought yourself it would cost
pretty much the same. It is not a dish with a high mark-up," Mr Yeoh
said.

The traditional soup is said to have earned its name from its
mouth-watering aroma which prompted the vegetarian Buddha to leap over
a wall to find it.

During the painstaking preparation process the soup's different
elements are boiled or steamed in four separate dishes for between
four and seven hours each. The end result is a highly-flavoured meaty
stock.

"The idea is that the slower you cook the stock the clearer it is and
the purer its taste," Mr Yeoh said.


Find this story at
http://www.dailymail.co.uk/pages/live/articles/news/news.html?in_article_id=348014&in_page_id=1770




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Re: Dui Lian : Lentera Kuda dan Bendera Harimau (Wang An Shi)

2005-05-11 Terurut Topik peter liem
Bung Aris dan Bung Xuan Tong yang budiman :

Usaha anda untuk menterjemahkan dui lian sangat
dihargakan.

Bung Rinto yang budiman:

Saya kebetulan mendapat kiriman buku kecil mengenai
kebudayaan Tionghua ( Zhonghua xisu de gushi dlm
bahasa zhongwen) dari Hong Kong karangan Li Xiaoxiang
. Disitu ada juga cerita Wang An Shi dan asal usul
Shuangxi. Namun dui lian dalam cerita itu lain. Saya
berikan terjemahannya sebisanya saya, dalam kurung.

Kata kata yang Wang An Shi baca di desa wanita muda
bunyinya:
Yu4di4 xing2 bing1/ Feng1 qiang1 yu3 jian4/ Lei2 qi2
shan3 gu3/ Tian1 zuo4 zheng4
(Yang Maha Esa mengerahkan tentara/ Angin senapannya
hujan panahnya/ Guntur benderanya kilat genderangnya/
Langit jadi bukti )
Kata kata yang disodorkan oleh penjabat bunyinya:
Long2wang2 she4 yan4/ Yue4 zhu2 xing1 deng1/ Shan1
shi2 hai3 jiu3 / Di4 wei2 mei2
(Raja naga menggelar pesta/ Bulan lilinnya bintang
lampunya/ Makanan dari gunung anggur dari laut/ bumi
jadi jomblang)

Versi mana yang autentik?

Peter Liem


Bung 
--- kribo1 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> Sebelum diumpat-umpat, tolong dibaca umpet. :-)
> 
> > versi 1
> > 
> > Lentera kuda mengincir 8
> > Kuda menginciri lantera 9
> > Lantera padam kuda henti langkah 11
> > 
> > Bendera macan melayang 8
> > Macan melayang berkibar 8
> > Bendera gulung macam umpet diri 11
> > 
> > versi 2
> > 
> > Lentera kuda kincir 7
> > Kuda kinciri lantera 8
> > Lantera padam kuda henti langkah 11
> > 
> > Bendera macan terbang 7
> > Macan terbang berkibar 7
> > Bendera gulung macam umpet diri 11
> 
> 
> Salam,
> 
> Aris.
> 
> 
> 
> 
> 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] May '98 riot (12): Selamat Jalan Bunga Reformasi

2005-05-11 Terurut Topik jonathangoeij
Kompas
Kamis, 14 Mei 1998 

--
Selamat Jalan Bunga Reformasi

"SAYA menangis setelah membaca berita tadi pagi
tentang tewasnya lima mahasiswa Universitas Trisakti
dan beberapa mahasiswa lainnya yang luka-luka akibat
serangan aparat. Saya hanya seorang ibu rumah tangga,
sangat mengutuk perlakuan represif itu dan turut
berduka cita sedalam-dalamnya atas peristiwa ini."

Kata-kata itu ditulis dengan tulisan tangan, dikirim
ke Redaksi Kompas lewat faksimili oleh Nyonya Kurnia
Indawati Nusanto. Sampai pukul 17.00 WIB petang, lebih
dari 150 faksimili berisi ucapan belasungkawa untuk
keluarga korban diterima Kompas. Pesan lewat faksimili
itu masih terus mengalir, belum lagi yang melalui
E-mail. Pesan datang baik dari perorangan, seperti ibu
rumah tangga, pekerja kantor, anak-anak, pejabat,
maupun dari lembaga swadaya masyarakat, kelompok
profesi dan lain-lain. Satu faksimili bisa
ditandatangani satu sampai puluhan orang.

Keluarga korban yang tengah berduka tidak perlu merasa
sendirian. Semua pesan itu mengirim doa, simpati,
cinta, dan belasungkawa mendalam. Di lain pihak juga
kecaman keras terhadap tindakan aparat. 

***
DARI bilik-bilik rumah tangga di berbagai penjuru
daerah, gedung-gedung perkantoran tinggi di Jakarta,
getaran perasaan dan airmata seperti tertumpah lewat
surat-surat itu. "Saya beserta keluarga dan
rekan-rekan di Cilacap sangat shock dan terpukul
dengan insiden Trisakti kemarin," begitu tulis
keluarga Toga Pangaribuan.

"Saya seorang ibu rumah tangga, membaca tewasnya enam
orang mahasiswa Trisakti, saya sangat sedih. Harap
keenam mahasiswa tersebut diusulkan menjadi pahlawan
nasional," ungkap Ibu Ida, beralamat di Meruya Utara,
Jakarta.

Ibu rumah tangga lain, Ibu Sabar dari Kalimalang,
Jakarta, menulis, " ...perasaan saya hancur. Apakah
aparat keamanan pemerintahan Indonesia bertindak
membabi-buta melaksanakan perintah atau bayaran?"

Suara-suara para ibu rumah tangga, karyawan, atau
mereka yang mengaku sebagai orang kebanyakan itu
umumnya tanpa pretensi, mengungkapkan apa adanya apa
yang mereka pikir dan rasakan. Beberapa nama yang
cukup dikenal masyarakat, dari kalangan profesional,
penegak hukum, pengajar, banyak yang mengirimkan
selain ucapan bela sungkawa juga ungkapan hati mereka,
melepaskan diri dari latar belakang sosial mereka
sehari-hari. Mereka mengungkapkan diri sebagai
manusia.

"Duka kami adalah duka para ibu yang ikhlas, perantara
kehidupan anak-anak kami/Duka kami adalah duka para
ibu yang penuh harapan menyaksikan pertumbuhan
anak-anak kami/ Duka kami adalah duka para ibu yang
dengan susah payah menanamkan nilai-nilai pada
kehidupan mereka/Duka kami adalah duka para ibu yang
bangga menyaksikan api-api kehidupan kami menghangati
bumi, mewartakan nurani mereka/Duka kami adalah
perihnya hati mendapatkan api kehidupan telah
dimatikan dengan paksa/Duka kami tak bisa diobati:
tidak juga dengan berubahnya dunia..."

Larik kata-kata itu dikirim Kelompok Ibu Berduka,
ditandatangani antara lain oleh Henny Supolo Sitepu,
Lelyana Santosa, Niniek L. Karim, Joy Ramedhan, Arie
Triadi, dan lain-lain. Mereka berencana segera menemui
Kapolri dan para pejabat berwenang untuk menyatakan
duka mereka.

Komunitas Utan Kayu, ditandatangani antara lain
Goenawan Mohamad, Sitok Srengenge, Ahmad Sahal, Asikin
Hasan, dan puluhan nama lain mengeluarkan "Deklarasi
Utan Kayu". Isinya antara lain: "Bersama-sama dengan
para pemimpin masyarakat, seperti Amien Rais, Megawati
Soekarnoputri, Emil Salim, dan Ali Sadikin, kami
menyerukan dilangsungkannya masa berkabung atas
gugurnya para pejuang reformasi, dengan mengibarkan
bendera Merah Putih setengah tiang di depan rumah
masing-masing selama tujuh hari." 

***
WARTAWAN-wartawan peserta "Lokakarya Penyempurnaan
Undang-Undang tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pers"
di Surakarta, 12-15 Mei 1998 menyatakan merasa
terkejut dan tersentuh atas gugurnya para mahasiswa.
"Untuk itu kami menyampaikan belasungkawa yang
sedalam-dalamnya." Faksimili ditandatangani antara
lain H Rosihan Anwar, Tarman Azzam, D H Assegaff,
August Parengkuan.

Keluarga pemusik Addie MS dan Memes mengirimkan
pesannya seperti ini: "Saya Memes dan Addie MS
mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya
atas berpulangnya lima mahasiswa Trisakti, semoga
arwahnya diterima di sisi Allah SWT, dan bagi keluarga
diberi kekuatan..."

Sekelompok karyawan mengirimkan puisinya: "Darah
kalian berbau harum membasahi bumi Pertiwi/Menyuburkan
dan menyebarkan semangat perjuangan prodemokrasi..." 

Tjahjo Tamtomo dari Jakarta Selatan mengusulkan kepada
pihak pimpinan Universitas Trisakti, untuk
mengalokasikan suatu tempat di depan pagar atau di
halaman kampus, untuk memberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk bisa menaruh bunga ucapan bela
sungkawa. Ini, katanya, untuk menunjukkan cinta rakyat
yang besar kepada mahasiswa. "Terasa bergetar seluruh
kujur tubuh saya mendengar kabar meninggalnya para
pahlawan reformasi yang masih sangat muda-muda,"
tulisnya.

Dari Surabaya, pengirim yang mengatasnamakan
kawan-ka

[budaya_tionghua] DPR Tidak Peduli Ungkap Kasus Tragedi Mei

2005-05-11 Terurut Topik jonathangoeij
"Karena itu, saya sangat tidak setuju jika kemudian ada sejumlah 
pihak mengatakan kita lupakan peristiwa Mei 1998. Tidak semudah itu 
memaafkan peristiwa ini, yang benar kita harus belajar agar 
perisitiwa ini tidak terjadi lagi dan kita dorong penegakan hukum 
agar kasus ini bisa terungkap secara terbuka dan jelas serta para 
aktor intelektualnya dapat dihukum sehingga memenuhi rasa keadilan 
masyarakat," ujarnya. (Benny G. Setiono)


DPR Tidak Peduli Ungkap Kasus Tragedi Mei

JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tidak peduli untuk 
mengungkap kembali kasus kejahatan kemanusiaan berat Tragedi 
Trisakti, Tragedi Mei, Semanggi I dan II karena bukan merupakan 
kasus "basah" atau yang dapat mendatangkan kepentingan jangka 
pendek. Karena itu, diperkirakan hingga empat hingga lima tahun 
mendatang kasus ini tidak akan pernah terungkap siapa aktor 
intelektualnya.

"Saya rasa kasus ini akan berakhir sama dengan kasus pembunuhan 
aktivis kemanusian Cak Munir yang tidak akan pernah terungkap secara 
jelas siapa aktor intelektual dibalik pembunuhan tersebut. Selama 
DPR bersikap diam dan tidak terpanggil untuk menyingkap kebenaran 
dan rasa keadilan masyarakat, maka kasus ini tidak akan pernah 
terungkap secara jelas," ujar aktivis kemanusiaan dan Ham, Stanley 
Adi Prasetya dalam seminar Tragedi Kemanusian Mei 1998 Jangan 
Terulang di Kampus Universitas Tarumanegara, Jakarta, Selasa (10/5).

Menurut Stanley, kemungkinan besar kasus Tragedi Mei baru akan 
terungkap setelah para aktor intelektual yaitu sejumlah Jenderal dan 
mantan Presiden Soeharto meninggal dunia sehingga tidak ada pihak 
yang menjadi korban dan kehilangan muka. "Atau jangan-jangan 
peristiwa ini baru bisa terungkap setelah republik ini sudah tidak 
ada lagi," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Indonesia dan Tionghoa (Inti), 
Benny G Setiono menegaskan bahwa tidak mungkin kasus ini tidak 
direkayasa atau didisain oleh tangan-tangan kotor yang memiliki 
kepentingan politik sesaat atau ingin mempertahankan regimentasi 
militer. 

"Karena itu, saya sangat tidak setuju jika kemudian ada sejumlah 
pihak mengatakan kita lupakan peristiwa Mei 1998. Tidak semudah itu 
memaafkan peristiwa ini, yang benar kita harus belajar agar 
perisitiwa ini tidak terjadi lagi dan kita dorong penegakan hukum 
agar kasus ini bisa terungkap secara terbuka dan jelas serta para 
aktor intelektualnya dapat dihukum sehingga memenuhi rasa keadilan 
masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Relawan Kemanusiaan, Romo Sandhyawan 
Sumardi SJ menilai kerusuhan tidak berlangsung begitu saja. Banyak 
fakta yang aneh, menurut mereka, setelah terjadi aksi kerusuhan yang 
sporadis, aparat tampak menghilang, sementara sebagian kecil saja 
hanya memandangi aksi penjarahan yang berlangsung didepan mereka.

Masih menurut laporan Relawan, kerusuhan itu tampak direkayasa.

"Aksi itu dipimpin oleh sekelompok provokator terlatih yang memahami 
benar aksi gerilya kota. Secara sporadis mereka mengumpulkan dan 
menghasut massa dengan orasi-orasi. Ketika massa mulai terbakar 
mereka meninggalkan kerumunan massa dengan truk dan bergerak ke 
tempat lain untuk melakukan hal yang sama," ujarnya.

Dari lokasi yang baru, kemudian mereka kembali ke lokasi semula 
dengan ikut membakar, merampon mal-mal. Sebagian warga yang masih 
dalam gedung pun ikut terbakar. 


Pam Swakarsa

Data dari Tim Relawan menyebutkan sekurangnya 1190 orang tewas 
terbakar dan 27 lainnya tewas oleh senjata. Tragedi Trisakti 
kemudian disusul oleh tragedi semanggi I pada 13 November 1998. 
Dalam tragedi itu, unjuk rasa mahasiswa yang dituding mau 
menggagalkan SI MPR harus berhadapan dengan kelompok Pam Swakarsa 
yang mendapat sokongan dari petinggi militer.

"Pam Swakarsa terdiri dari tiga kelompok, dari latar belakang yang 
berbeda. Pembentukan Pam Swakarsa belakangan mendapat respon negatif 
dari masyarakat. Mereka kemudian mendukung aksi mahasiswa, yang 
sempat bentrok dengan Pam Swakarsa," paparnya.

Dalam tragedi Semanggi I yang menewaskan lima mahasiswa, salah 
satunya Wawan seorang anggota Tim Relawan untuk Kemanusiaan ini, 
tampak tentara begitu agresif memburu dan menembaki mahasiswa. 

Militer dan polisi begitu agresif menyerang mahasiswa, seperti 
ditayangkan oleh sebuah video dalam Rapat Dengar Pendapat Umum di 
DPR Selasa 6 Maret 2001. Rekaman itu memperlihatkan bagaimana polisi 
dan tentara yang berada di garis depan berhadapan dengan aksi massa 
mahasiswa yang tenang. Pasukan AD yang didukung alat berat militer 
ini melakukan penembakan bebas ke arah mahasiswa.

Para tentara terus mengambil posisi perang, merangsek, tiarap di 
sela-sela pohon sambil terus menembaki mahasiswa yang berada di 
dalam kampus. Sementara masyarakat melaporkan saat itu dariatap 
gedung BRI satu dan dua terlihat bola api kecil-kecil meluncur yang 
diyakini sejumlah saksi sebagai sniper. Serbuan tembakan hampir 
berlangsung selama dua jam. (E-5)

SUARA PEMBARUAN DAILY
Last modified: 11/5/05





.: Forum Diskusi Budaya Tio

Re: [budaya_tionghua] Meritorious overseas Chinese in World War II

2005-05-11 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh





Ada nggak ya Indonesian Chinese di tahun 
1940-1945 itu yang merupakan padanan dari Philippine Chinese ini? 

Apalagi kalau ada fotonya yang seperti ini, 
menarik sekali!
 
Wasalam.
 
==
 

  - Original Message - 
  From: 
  Ambon 
  To: "Undisclosed-Recipient:;"@mx-1.indo.net.id 
  
  Sent: Wednesday, 11 May, 2005 15:58
  Subject: [budaya_tionghua] Meritorious 
  overseas Chinese in World War II
   
   
  
   
  Lin Meiyu (Front 1st Left), the first female 
  member of the Philippine Chinese 
  Anti-Japanese Guerilla Force, 
  which was established in May 1942, has photo taken with her fellows. 
  
  The force fought against Japanese troops across 
  14 provinces in the Philippines and killed 2,020 
  enemies.


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








Yahoo! Groups Links

To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ 
To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] 
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.








<<388184.jpg>>

[budaya_tionghua] Seminar Pengaruh Bazi Terhadap Keberuntungan

2005-05-11 Terurut Topik King Hian




Vajrabodhi Dharma Club - Bogor, akan mengadakan seminar dengan tema:
PENGARUH BAZI TERHADAP KEBERUNTUNGAN
Pada tanggal 14 Mei 2005, jam: 18.30 WIB
Di Hotel Salak, Jl. Ir H Juanda, Bogor
Dengan Pembicara: Budiyono Tantrayoga,
dan Moderator: Drs. Ponijan Liaw, MBA, MPd
 
Catatan:
Tidak dipungut biaya
Tidak disediakan makan malam
Berpakaian bebas dan rapi
 
		Yahoo! Mail 
Stay connected, organized, and protected. Take the tour


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








Yahoo! Groups Links

To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ 
To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] 
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.










[budaya_tionghua] Meritorious overseas Chinese in World War II

2005-05-11 Terurut Topik Ambon





http://english.peopledaily.com.cn/200505/10/eng20050510_184365.html
 


  
  

UPDATED: 15:59, May 10, 
  2005

  
  
Meritorious overseas Chinese in World War II
  

  

  
      
      
  

  
  At the 60th anniversary of the victory of the world anti-Fascist 
  war, we present you some historical stories about those overseas Chinese 
  who devoted themselves to the war for justice. Their merits for peace and 
  justice remain brilliant even today. 
  
  



  Lin Meiyu (Front 1st Left), the first female member of the 
Philippine Chinese Anti-Japanese Guerilla Force, which was established in 
May 1942, has photo taken with her fellows. The force fought against 
Japanese troops across 14 provinces in the Philippines and killed 
2,020 enemies.The victory of the World 
  Anti-Fascist War 60 years ago was a paean played by all the just forces 
  across the world. 
  The Red Army of the Soviet Union fought valiantly against Japanese 
  invaders in northeast China; the children of Chinese leaders such as Mao Zedong's and Liu Shaoqi's devoted themselves to 
  the Great Patriotic War of the people of the Soviet Union; the combats 
  during the Normandy Landing saw 21 Chinese overseas students as well as 
  Chinese "Schindler" He Fengshan, a Chinese diplomat who risked his life 
  granting "life-saving visas" to 2, 000 Austrian Jew refugees to China's Shanghai. 
  4, 000 Chinese in US forces fell in battle 
  After the attack on Pearl Harbor, the United States immediately declared war against 
  Japan and then against Germany and Italy. It is recorded that Chinese youngsters in the 
  United States actively enlisted in the army and some of them even used 
  their Chinese traditional nominal age (considering a person one year old 
  at birth and adding a year each lunar new years). Nearly 20, 000 Chinese 
  from over 40 American states joined American armies in the wars in Europe 
  and Asia afar, and nearly 20 percent or 4, 000 of them died on 
  battlefield. 
  Chinese youngsters who have long lived in the United States were deeply 
  touched by war posters. They did not evade military services for the 
  sufferings of their father generation's trudge across the ocean for 
  survival, instead, they marched fearlessly to the frontiers. 
  Chinese Americans joined the third and fourth American infantry 
  divisions in European, and the 6th, 32nd and 77th infantry divisions in 
  Asia and the Pacific. There were even Chinese women in American armies, 
  including a female pilot in American air force, who remained the pride of 
  overseas Chinese. 
  In the World War II, Chinese officers and soldiers in Europe, though 
  small in number, excelled in their performance therefore a number of them 
  were awarded medals of honor by American armies. For example, a Chinese 
  Captain surnamed Wei received the top-ranking Congressional Medal of 
  Honor. He joined 34th American Infantry Division in 1941, fought in Europe 
  and then in Asia. He fell in battle in the Philippines in October 1944. 
  Then US president Clinton met with Wei's relatives 56 years later. 
  American warship named after Chinese rear admiral 
  In 2003, for the first time in history, American navy named its latest 
  missile destroyer after Chinese Rear Admiral Gordon P. Chung-Hoon. The 
  honor was for Chung's outstanding performance in the fights against Japan 
  on the European battlefield in the World War II. 
  Born in 1910, Chung Hoon had one half of the blood of original Hawaii, 
  one fourth Chinese and one fourth British. Before the end of the World War 
  II in 1945, Chung was the Commanding Officer of the Destroyer USS Sigsbee 
  DD-502. He was first under Atlantic Ocean escort mission in Europe, and 
  then fought against Japan in Asia. In a sea battle, Japanese Kamikaze 
  squadron launched attacks on Sigsbee. Under the instructions of Chung, who 
  remained composed, the ship shot down 20 Japanese fighters, fought off 
  Kamikaze and returned with its own power. Chung was awarded Navy Cross and 
  Silver Star medals of honor by American navy. He retired in 1959 and died 
  in 1979. 
  USS Chung-Hoon, a multi-function missile destroyer, was the 43rd among 
  the 62 Burke-class destroyers. It costs US$ one billion. 
  Ms. Qian saved Belgian people's lives 
  Chinese heroine Qian Xiuling, who had settled in Belgium, saved nearly one hundred Belgians from the evil 
  Nazi. Belgians respectfully call Ms. Qian "the Chinese woman at the 
  gunpoint of Gestapo", "Chinese woman Schindler" and "Chinese mother in 
  Belgium". 
  The World War II brought misfortune to Belgium a