RE: [budaya_tionghua] Re: Profile Calon Fisikawan Indonesia (chinese)
-Original Message- From: Jeritan Bisu [mailto:[EMAIL PROTECTED] Kenapa harus terbatas pada yang chinese aja kawan? >>> maap bukan membatasi pada suatu ras, akan tetapi di SCTV tadi malam membuka wawasan baru buat kita tentang perkembangan pendidikan Indonesia yang terpuruk ... akibat korupsi saya ketinggalan keseluruhan berita tadi malam, karena baru sampai dirumah ketika tayangan itu hampir selesai. Anyone knows about their profile? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Jimmy Okberto" wrote: Dear all, Mohon info profile Calon Fisikawan Indonesia yang tadi malam ada di TOPIK SCTV. Kita bangga Indonesia akan mempunyai Fisikawan yang ternama. Terima kasih atas perhatiannya. Jimmy .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[budaya_tionghua] Re: Profile Calon Fisikawan Indonesia (chinese)
Kenapa harus terbatas pada yang chinese aja kawan? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Jimmy Okberto" <[EMAIL PROTECTED]...> wrote:> > Dear all,> > Mohon info profile Calon Fisikawan Indonesia yang tadi malam ada di> TOPIK SCTV.> Kita bangga Indonesia akan mempunyai Fisikawan yang ternama.> Terima kasih atas perhatiannya.> > Jimmy> > > w/ love ,> > ^(J)^ Yahoo! Mail Stay connected, organized, and protected. Take the tour .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[budaya_tionghua] Dialog bersama Prof. Tu Weiming
kepada para netters , bagi yang ingin mengikuti dialog bersama dengan Prof.Du WeiMing silahkan menghubungi bp.Jusuf Sutanto , HP: 0816-135-2892. hormat saya , Xuan Tong " KONFUSIANISME SEBAGAI ETIKA GLOBAL " KERJASAMA UIN JAKARTA DAN KOMUNITAS PEMERHATI BUDAYA DAN FILSAFAT TIMUR Prof Tu Weiming, pakar Sejarah, Filsafat Cina dan Konfusianisme dari Harvard University dan Direktur Harvard Yenching Institute. Lahir tahun 1940 di Kunming, China dan dibesarkan di Taiwan. B.A mengenai China diperoleh di Tunghai University (1961) M.A (1961) dan Ph.D (1968) dari Harvard University. Mengajar Sejarah dan Filsafat China di Princeton University (1967 710 ), University of California Berkeley (1971 81) , Peking University, Taiwan University, Chinese University Hongkong dan L'Ecole Pratique des Hautes Etudes. Doctor HC LeHigh University, State University of Michigan at Grand Valley dan Shandong University. Honorary professorship dari Renmin University, Zhejiang University, Soocho University, Zhongshan Unversity dan Shanghai Academy of Social Sciences. Board of Member dari Chinese Heritage Centre di Singapore International Advisor of Rahman University in Malaysia. Vice President of International Association for Confucian Studies, Anggota Komite-100 Institute of Chinese Literatureand Philosophy Academia Sinica Taiwan. Anggota " Group of Eminent Persons " yang dipilih oleh Kofi Annan untuk memfasilitasi dialog kebudayaan . Anggota American Academy of Arts and Sciences. Menulis lebih dari 10 buku dalam bahasa Inggris dan China, utamanya mengenai transformasi modern dari humanism Konfusianisme UIN Jakarta atas nama Komunitas Pemerhati Budaya dan Filsafat Timur mengundang ke Indonesia dari 18 28 Mei 2005 untuk memperkenalkan gagasannya mengenai Konfusianisme sebagai Etika Global. LATAR BELAKANG Konfusius (551-479 BC) adalah salah satu filsuf yang sangat berpengaruh dalam sejarah manusia. Pemikirannya telah memberikan inspirasi di mana kebudayaan dan tradisi Cina tumbuh dan berkembang di atasnya. Setelah lebih dua setengah millenium, ajarannya masih tetap penting dalam tradisi dan kebudayaan di beberapa negara seperti Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Hong Kong, Singapura dan Vietnam. Fokus utama etika Konfusian adalah pembentukan manusia untuk menjadi manusia yang sebenarnya. Untuk itu harus melewati proses yang sangat kompleks dan membutuhkan komitmen dan usaha terus- menerus serta pendekatan yang holistik. Menjadi manusia, menurut Konfusius adalah " belajar demi kepentingan diri sendiri ". Sekilas kita menangkap kesan adanya semangat individualisme ekstrim dan idealisme subjektif dari apa yang diungkapkannya. Tetapi kesan itu akan segera hilang kalau kita kemudian menyadari bahwa yang dimaksud "diri" bukanlah diri atomistik sebagaimana dipahami oleh tradisi Barat. Diri adalah sesuatu yang niscaya dibentuk dalam pola relasi. Setiap relasi yang dijalin dengan lingkungan di luar dirinya, adalah bagian dari perkembangan dan pembentukan "diri'. Diri adalah kumpulan dari hubungan-hubungan tersebut. Diri adalah suatu yang selalu terbuka. Karena itu diri niscaya berdialog dengan manusia lain secara berkesinambungan. Untuk lebih bermakna, pengembangan diri perlu melibatkan pengalaman dan refleksi terhadap banyak hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Setidaknya ada lima bidang pengalaman dan perhatian manusia dalam budaya yang diwarisinya, yang merupakan faktor sangat penting bagi proses pembelajaran menjadi manusia : Pertama, adalah puisi. Dalam Book of Poetry, Puisi diartikan lebih luas menjadi ekspresi kesenian pada umumnya. Seni merupakan ekspresi jiwa manusia dalam bentuk estetik ketika manusia berhubungan dengan alam. Kemampuan merespons dunia dalam bentuk puitis, dianggap sangat penting bagi pengembangan diri. Kedua, adalah aspek ritual. Dalam Book of Rites, ritual dimaksudkan sebagai aspek latihan ritualisasi raga dan kedisiplinan yang integral dalam kehidupan. Diri dilatih bagaimana melakukan tindakan sehari-hari yang biasa dilakukan dalam kehidupan dengan orang lain. Menyapu, makan, duduk, berkomunikasi, dan lain-lain adalah sebentuk ritual yang sangat penting dalam pembentukan diri. Ketiga adalah Sejarah yaitu memori kolektif berkaitan dengan asal- muasal kita sebagai manusia. Mempelajari sejarah berarti mengetahui dan peduli terhadap norma-norma dan ide-ide utama yang dianut oleh manusia masa lalu di mana kita sekarang menjadi bagian di dalamnya. Manusia juga harus berpartisipasi dalam kehidupan sosial. Karena itu politik menjadi tak bisa dihindari. Manusia adalah mahluk politik yang harus berpartisipasi secara bertanggungjawab dalam kehidupan politik masyarakat. Keempat. Manusia tentu tidak bisa dilepaskan dari alam dan dunia, tempatnya hidup. Karena itu pandangan yang positif terhadap kosmos (al
[budaya_tionghua] Profile Calon Fisikawan Indonesia (chinese)
Dear all, Mohon info profile Calon Fisikawan Indonesia yang tadi malam ada di TOPIK SCTV. Kita bangga Indonesia akan mempunyai Fisikawan yang ternama. Terima kasih atas perhatiannya. Jimmy w/ love , ^(J)^ .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. <><>
[budaya_tionghua] Re: Dui Lian : Lentera Kuda dan Bendera Harimau (Wang An Shi)
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, peter liem <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Bung Aris dan Bung Xuan Tong yang budiman : Saya kira yang anda maksudkan Zhou-xiong (Skalaras), bukan bung Xuan Tong. Aris. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Dui Lian : Lentera Kuda dan Bendera Harimau (Wang An Shi)
Peter Liem menulis : Saya kebetulan mendapat kiriman buku kecil mengenai kebudayaan Tionghua ( Zhonghua xisu de gushi dlm bahasa zhongwen) dari Hong Kong karangan Li Xiaoxiang . Disitu ada juga cerita Wang An Shi dan asal usul Shuangxi. Namun dui lian dalam cerita itu lain. Saya berikan terjemahannya sebisanya saya, dalam kurung. Kata kata yang Wang An Shi baca di desa wanita muda bunyinya: Yu4di4 xing2 bing1/ Feng1 qiang1 yu3 jian4/ Lei2 qi2 shan3 gu3/ Tian1 zuo4 zheng4 (Yang Maha Esa mengerahkan tentara/ Angin senapannya hujan panahnya/ Guntur benderanya kilat genderangnya/ Langit jadi bukti ) Kata kata yang disodorkan oleh penjabat bunyinya: Long2wang2 she4 yan4/ Yue4 zhu2 xing1 deng1/ Shan1 shi2 hai3 jiu3 / Di4 wei2 mei2 (Raja naga menggelar pesta/ Bulan lilinnya bintang lampunya/ Makanan dari gunung anggur dari laut/ bumi jadi jomblang) Versi mana yang autentik? Peter Liem Rinto Jiang : Bung Peter, perlu diperhatikan walaupun Wang An-shi (1021 - 1086) sendiri adalah tokoh real yang memang adalah seorang politikus, sastrawan terkenal di zaman Dinasti Song. Namun cerita tentang Shuang Xi ini tetap saja merupakan sebuah legenda. Legenda ini dituruntemurunkan selama ratusan tahun tentu saja banyak versinya. Namun alur ceritanya tetap, bahwa ia pergi ujian dan kemudian menikah dengan gadis keluarga Ma. Yang berbeda hanya versi puisinya. Mengenai perbedaan versi dui lian-nya, saya kira tidak banyak mempengaruhi hakikat daripada Shuang Xi (kebahagiaan ganda) ini, karena pada pokoknya kebahagiaan ganda itu adalah difokuskan pada 2 kebahagiaan yang terjadi hampir pada waktu bersamaan yaitu keberhasilan ia lulus ujian menjadi pejabat dan pernikahannya dengan gadis keluarga Ma yang mengilaminya atas dui lian tersebut. Namun, dari alur cerita dan kesan pertama anda bahwa "teka teki" itu berhubungan dengan lentera, maka memang versi dui lian yang lentera kuda dan bendera harimau itu lebih cocok. Lentera kuda sangat mungkin dilihat Wang An-shi di desa tadi dan bendera harimau memang banyak terdapat di lingkungan istana. Dibandingkan dengan dui lian yang anda kutip dari buku versi Li Xiaoxiang di atas yang tidak ada hubungannya, saya lebih condong ke versi lentera kuda dan panji harimau. Rinto Jiang .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[budaya_tionghua] Suku Biau (Miao)
Minority di China ini (7-9 juta) menarik, baru-baru ini ada siaran di TV Jerman tentang budaya suku Miao. Salah satu penampilan adalah golok dijejer-jejer dengan bagian pegangannya nancep di tanah lalu seorang gadis Miao menari-nari di atas ujung golok-golok itu dengan kaki telanjang. Juga kalau acara seperti di INA (17 agustusan manjat pohon pinang), mereka manjat sebuah tiang tetapi tempat untuk panjatan kaki adalah berbentuk pisau-pisau dengan blade yang tajam menghadap ke atas, konon katanya posisi kaki harus tegaklurus, kalau posisi miring sedikit maka telapak kaki akan tergores oleh pisau. Di bawah ada beberapa links: http://perso.wanadoo.fr/monique.vincent/ethnie_miao_guizhou.jpg http://www.peopleteams.org/miao/images/Eastern%20Miao%20Map.jpg http://www.toptrip.cc/destination/minority/miao.htm http://www.peopleteams.org/miao/MiaoHmong.htm .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Buddha Jumps Over the Wall
09/05/05 - News section £108 for a bowl of soup? Sounds fishy A Chinese soup containing shark's fin is on the menu of a UK restaurant at £108 per bowl, it has emerged. The dish must be ordered five days in advance from the Kai restaurant in London's Mayfair. Its ingredients include whole abalone, Japanese flower mushroom, sea cucumber, dried scallops, chicken, Hunan ham, pork, and ginseng. Called Buddha Jumps Over the Wall, the soup is served at weddings and birthdays in the Far East. Despite the high price tag Kai sells on average two bowls of the £108 soup each month, according to the restaurant's proprietor Bernard Yeoh. 'Worth the money' "I would say it is worth the money because if you were trying to prepare this dish with ingredients you bought yourself it would cost pretty much the same. It is not a dish with a high mark-up," Mr Yeoh said. The traditional soup is said to have earned its name from its mouth-watering aroma which prompted the vegetarian Buddha to leap over a wall to find it. During the painstaking preparation process the soup's different elements are boiled or steamed in four separate dishes for between four and seven hours each. The end result is a highly-flavoured meaty stock. "The idea is that the slower you cook the stock the clearer it is and the purer its taste," Mr Yeoh said. Find this story at http://www.dailymail.co.uk/pages/live/articles/news/news.html?in_article_id=348014&in_page_id=1770 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Dui Lian : Lentera Kuda dan Bendera Harimau (Wang An Shi)
Bung Aris dan Bung Xuan Tong yang budiman : Usaha anda untuk menterjemahkan dui lian sangat dihargakan. Bung Rinto yang budiman: Saya kebetulan mendapat kiriman buku kecil mengenai kebudayaan Tionghua ( Zhonghua xisu de gushi dlm bahasa zhongwen) dari Hong Kong karangan Li Xiaoxiang . Disitu ada juga cerita Wang An Shi dan asal usul Shuangxi. Namun dui lian dalam cerita itu lain. Saya berikan terjemahannya sebisanya saya, dalam kurung. Kata kata yang Wang An Shi baca di desa wanita muda bunyinya: Yu4di4 xing2 bing1/ Feng1 qiang1 yu3 jian4/ Lei2 qi2 shan3 gu3/ Tian1 zuo4 zheng4 (Yang Maha Esa mengerahkan tentara/ Angin senapannya hujan panahnya/ Guntur benderanya kilat genderangnya/ Langit jadi bukti ) Kata kata yang disodorkan oleh penjabat bunyinya: Long2wang2 she4 yan4/ Yue4 zhu2 xing1 deng1/ Shan1 shi2 hai3 jiu3 / Di4 wei2 mei2 (Raja naga menggelar pesta/ Bulan lilinnya bintang lampunya/ Makanan dari gunung anggur dari laut/ bumi jadi jomblang) Versi mana yang autentik? Peter Liem Bung --- kribo1 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Sebelum diumpat-umpat, tolong dibaca umpet. :-) > > > versi 1 > > > > Lentera kuda mengincir 8 > > Kuda menginciri lantera 9 > > Lantera padam kuda henti langkah 11 > > > > Bendera macan melayang 8 > > Macan melayang berkibar 8 > > Bendera gulung macam umpet diri 11 > > > > versi 2 > > > > Lentera kuda kincir 7 > > Kuda kinciri lantera 8 > > Lantera padam kuda henti langkah 11 > > > > Bendera macan terbang 7 > > Macan terbang berkibar 7 > > Bendera gulung macam umpet diri 11 > > > Salam, > > Aris. > > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] May '98 riot (12): Selamat Jalan Bunga Reformasi
Kompas Kamis, 14 Mei 1998 -- Selamat Jalan Bunga Reformasi "SAYA menangis setelah membaca berita tadi pagi tentang tewasnya lima mahasiswa Universitas Trisakti dan beberapa mahasiswa lainnya yang luka-luka akibat serangan aparat. Saya hanya seorang ibu rumah tangga, sangat mengutuk perlakuan represif itu dan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas peristiwa ini." Kata-kata itu ditulis dengan tulisan tangan, dikirim ke Redaksi Kompas lewat faksimili oleh Nyonya Kurnia Indawati Nusanto. Sampai pukul 17.00 WIB petang, lebih dari 150 faksimili berisi ucapan belasungkawa untuk keluarga korban diterima Kompas. Pesan lewat faksimili itu masih terus mengalir, belum lagi yang melalui E-mail. Pesan datang baik dari perorangan, seperti ibu rumah tangga, pekerja kantor, anak-anak, pejabat, maupun dari lembaga swadaya masyarakat, kelompok profesi dan lain-lain. Satu faksimili bisa ditandatangani satu sampai puluhan orang. Keluarga korban yang tengah berduka tidak perlu merasa sendirian. Semua pesan itu mengirim doa, simpati, cinta, dan belasungkawa mendalam. Di lain pihak juga kecaman keras terhadap tindakan aparat. *** DARI bilik-bilik rumah tangga di berbagai penjuru daerah, gedung-gedung perkantoran tinggi di Jakarta, getaran perasaan dan airmata seperti tertumpah lewat surat-surat itu. "Saya beserta keluarga dan rekan-rekan di Cilacap sangat shock dan terpukul dengan insiden Trisakti kemarin," begitu tulis keluarga Toga Pangaribuan. "Saya seorang ibu rumah tangga, membaca tewasnya enam orang mahasiswa Trisakti, saya sangat sedih. Harap keenam mahasiswa tersebut diusulkan menjadi pahlawan nasional," ungkap Ibu Ida, beralamat di Meruya Utara, Jakarta. Ibu rumah tangga lain, Ibu Sabar dari Kalimalang, Jakarta, menulis, " ...perasaan saya hancur. Apakah aparat keamanan pemerintahan Indonesia bertindak membabi-buta melaksanakan perintah atau bayaran?" Suara-suara para ibu rumah tangga, karyawan, atau mereka yang mengaku sebagai orang kebanyakan itu umumnya tanpa pretensi, mengungkapkan apa adanya apa yang mereka pikir dan rasakan. Beberapa nama yang cukup dikenal masyarakat, dari kalangan profesional, penegak hukum, pengajar, banyak yang mengirimkan selain ucapan bela sungkawa juga ungkapan hati mereka, melepaskan diri dari latar belakang sosial mereka sehari-hari. Mereka mengungkapkan diri sebagai manusia. "Duka kami adalah duka para ibu yang ikhlas, perantara kehidupan anak-anak kami/Duka kami adalah duka para ibu yang penuh harapan menyaksikan pertumbuhan anak-anak kami/ Duka kami adalah duka para ibu yang dengan susah payah menanamkan nilai-nilai pada kehidupan mereka/Duka kami adalah duka para ibu yang bangga menyaksikan api-api kehidupan kami menghangati bumi, mewartakan nurani mereka/Duka kami adalah perihnya hati mendapatkan api kehidupan telah dimatikan dengan paksa/Duka kami tak bisa diobati: tidak juga dengan berubahnya dunia..." Larik kata-kata itu dikirim Kelompok Ibu Berduka, ditandatangani antara lain oleh Henny Supolo Sitepu, Lelyana Santosa, Niniek L. Karim, Joy Ramedhan, Arie Triadi, dan lain-lain. Mereka berencana segera menemui Kapolri dan para pejabat berwenang untuk menyatakan duka mereka. Komunitas Utan Kayu, ditandatangani antara lain Goenawan Mohamad, Sitok Srengenge, Ahmad Sahal, Asikin Hasan, dan puluhan nama lain mengeluarkan "Deklarasi Utan Kayu". Isinya antara lain: "Bersama-sama dengan para pemimpin masyarakat, seperti Amien Rais, Megawati Soekarnoputri, Emil Salim, dan Ali Sadikin, kami menyerukan dilangsungkannya masa berkabung atas gugurnya para pejuang reformasi, dengan mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang di depan rumah masing-masing selama tujuh hari." *** WARTAWAN-wartawan peserta "Lokakarya Penyempurnaan Undang-Undang tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pers" di Surakarta, 12-15 Mei 1998 menyatakan merasa terkejut dan tersentuh atas gugurnya para mahasiswa. "Untuk itu kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya." Faksimili ditandatangani antara lain H Rosihan Anwar, Tarman Azzam, D H Assegaff, August Parengkuan. Keluarga pemusik Addie MS dan Memes mengirimkan pesannya seperti ini: "Saya Memes dan Addie MS mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya lima mahasiswa Trisakti, semoga arwahnya diterima di sisi Allah SWT, dan bagi keluarga diberi kekuatan..." Sekelompok karyawan mengirimkan puisinya: "Darah kalian berbau harum membasahi bumi Pertiwi/Menyuburkan dan menyebarkan semangat perjuangan prodemokrasi..." Tjahjo Tamtomo dari Jakarta Selatan mengusulkan kepada pihak pimpinan Universitas Trisakti, untuk mengalokasikan suatu tempat di depan pagar atau di halaman kampus, untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bisa menaruh bunga ucapan bela sungkawa. Ini, katanya, untuk menunjukkan cinta rakyat yang besar kepada mahasiswa. "Terasa bergetar seluruh kujur tubuh saya mendengar kabar meninggalnya para pahlawan reformasi yang masih sangat muda-muda," tulisnya. Dari Surabaya, pengirim yang mengatasnamakan kawan-ka
[budaya_tionghua] DPR Tidak Peduli Ungkap Kasus Tragedi Mei
"Karena itu, saya sangat tidak setuju jika kemudian ada sejumlah pihak mengatakan kita lupakan peristiwa Mei 1998. Tidak semudah itu memaafkan peristiwa ini, yang benar kita harus belajar agar perisitiwa ini tidak terjadi lagi dan kita dorong penegakan hukum agar kasus ini bisa terungkap secara terbuka dan jelas serta para aktor intelektualnya dapat dihukum sehingga memenuhi rasa keadilan masyarakat," ujarnya. (Benny G. Setiono) DPR Tidak Peduli Ungkap Kasus Tragedi Mei JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tidak peduli untuk mengungkap kembali kasus kejahatan kemanusiaan berat Tragedi Trisakti, Tragedi Mei, Semanggi I dan II karena bukan merupakan kasus "basah" atau yang dapat mendatangkan kepentingan jangka pendek. Karena itu, diperkirakan hingga empat hingga lima tahun mendatang kasus ini tidak akan pernah terungkap siapa aktor intelektualnya. "Saya rasa kasus ini akan berakhir sama dengan kasus pembunuhan aktivis kemanusian Cak Munir yang tidak akan pernah terungkap secara jelas siapa aktor intelektual dibalik pembunuhan tersebut. Selama DPR bersikap diam dan tidak terpanggil untuk menyingkap kebenaran dan rasa keadilan masyarakat, maka kasus ini tidak akan pernah terungkap secara jelas," ujar aktivis kemanusiaan dan Ham, Stanley Adi Prasetya dalam seminar Tragedi Kemanusian Mei 1998 Jangan Terulang di Kampus Universitas Tarumanegara, Jakarta, Selasa (10/5). Menurut Stanley, kemungkinan besar kasus Tragedi Mei baru akan terungkap setelah para aktor intelektual yaitu sejumlah Jenderal dan mantan Presiden Soeharto meninggal dunia sehingga tidak ada pihak yang menjadi korban dan kehilangan muka. "Atau jangan-jangan peristiwa ini baru bisa terungkap setelah republik ini sudah tidak ada lagi," ujarnya. Sementara itu, Ketua Perhimpunan Indonesia dan Tionghoa (Inti), Benny G Setiono menegaskan bahwa tidak mungkin kasus ini tidak direkayasa atau didisain oleh tangan-tangan kotor yang memiliki kepentingan politik sesaat atau ingin mempertahankan regimentasi militer. "Karena itu, saya sangat tidak setuju jika kemudian ada sejumlah pihak mengatakan kita lupakan peristiwa Mei 1998. Tidak semudah itu memaafkan peristiwa ini, yang benar kita harus belajar agar perisitiwa ini tidak terjadi lagi dan kita dorong penegakan hukum agar kasus ini bisa terungkap secara terbuka dan jelas serta para aktor intelektualnya dapat dihukum sehingga memenuhi rasa keadilan masyarakat," ujarnya. Sementara itu, Koordinator Relawan Kemanusiaan, Romo Sandhyawan Sumardi SJ menilai kerusuhan tidak berlangsung begitu saja. Banyak fakta yang aneh, menurut mereka, setelah terjadi aksi kerusuhan yang sporadis, aparat tampak menghilang, sementara sebagian kecil saja hanya memandangi aksi penjarahan yang berlangsung didepan mereka. Masih menurut laporan Relawan, kerusuhan itu tampak direkayasa. "Aksi itu dipimpin oleh sekelompok provokator terlatih yang memahami benar aksi gerilya kota. Secara sporadis mereka mengumpulkan dan menghasut massa dengan orasi-orasi. Ketika massa mulai terbakar mereka meninggalkan kerumunan massa dengan truk dan bergerak ke tempat lain untuk melakukan hal yang sama," ujarnya. Dari lokasi yang baru, kemudian mereka kembali ke lokasi semula dengan ikut membakar, merampon mal-mal. Sebagian warga yang masih dalam gedung pun ikut terbakar. Pam Swakarsa Data dari Tim Relawan menyebutkan sekurangnya 1190 orang tewas terbakar dan 27 lainnya tewas oleh senjata. Tragedi Trisakti kemudian disusul oleh tragedi semanggi I pada 13 November 1998. Dalam tragedi itu, unjuk rasa mahasiswa yang dituding mau menggagalkan SI MPR harus berhadapan dengan kelompok Pam Swakarsa yang mendapat sokongan dari petinggi militer. "Pam Swakarsa terdiri dari tiga kelompok, dari latar belakang yang berbeda. Pembentukan Pam Swakarsa belakangan mendapat respon negatif dari masyarakat. Mereka kemudian mendukung aksi mahasiswa, yang sempat bentrok dengan Pam Swakarsa," paparnya. Dalam tragedi Semanggi I yang menewaskan lima mahasiswa, salah satunya Wawan seorang anggota Tim Relawan untuk Kemanusiaan ini, tampak tentara begitu agresif memburu dan menembaki mahasiswa. Militer dan polisi begitu agresif menyerang mahasiswa, seperti ditayangkan oleh sebuah video dalam Rapat Dengar Pendapat Umum di DPR Selasa 6 Maret 2001. Rekaman itu memperlihatkan bagaimana polisi dan tentara yang berada di garis depan berhadapan dengan aksi massa mahasiswa yang tenang. Pasukan AD yang didukung alat berat militer ini melakukan penembakan bebas ke arah mahasiswa. Para tentara terus mengambil posisi perang, merangsek, tiarap di sela-sela pohon sambil terus menembaki mahasiswa yang berada di dalam kampus. Sementara masyarakat melaporkan saat itu dariatap gedung BRI satu dan dua terlihat bola api kecil-kecil meluncur yang diyakini sejumlah saksi sebagai sniper. Serbuan tembakan hampir berlangsung selama dua jam. (E-5) SUARA PEMBARUAN DAILY Last modified: 11/5/05 .: Forum Diskusi Budaya Tio
Re: [budaya_tionghua] Meritorious overseas Chinese in World War II
Ada nggak ya Indonesian Chinese di tahun 1940-1945 itu yang merupakan padanan dari Philippine Chinese ini? Apalagi kalau ada fotonya yang seperti ini, menarik sekali! Wasalam. == - Original Message - From: Ambon To: "Undisclosed-Recipient:;"@mx-1.indo.net.id Sent: Wednesday, 11 May, 2005 15:58 Subject: [budaya_tionghua] Meritorious overseas Chinese in World War II Lin Meiyu (Front 1st Left), the first female member of the Philippine Chinese Anti-Japanese Guerilla Force, which was established in May 1942, has photo taken with her fellows. The force fought against Japanese troops across 14 provinces in the Philippines and killed 2,020 enemies. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. <<388184.jpg>>
[budaya_tionghua] Seminar Pengaruh Bazi Terhadap Keberuntungan
Vajrabodhi Dharma Club - Bogor, akan mengadakan seminar dengan tema: PENGARUH BAZI TERHADAP KEBERUNTUNGAN Pada tanggal 14 Mei 2005, jam: 18.30 WIB Di Hotel Salak, Jl. Ir H Juanda, Bogor Dengan Pembicara: Budiyono Tantrayoga, dan Moderator: Drs. Ponijan Liaw, MBA, MPd Catatan: Tidak dipungut biaya Tidak disediakan makan malam Berpakaian bebas dan rapi Yahoo! Mail Stay connected, organized, and protected. Take the tour .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[budaya_tionghua] Meritorious overseas Chinese in World War II
http://english.peopledaily.com.cn/200505/10/eng20050510_184365.html UPDATED: 15:59, May 10, 2005 Meritorious overseas Chinese in World War II At the 60th anniversary of the victory of the world anti-Fascist war, we present you some historical stories about those overseas Chinese who devoted themselves to the war for justice. Their merits for peace and justice remain brilliant even today. Lin Meiyu (Front 1st Left), the first female member of the Philippine Chinese Anti-Japanese Guerilla Force, which was established in May 1942, has photo taken with her fellows. The force fought against Japanese troops across 14 provinces in the Philippines and killed 2,020 enemies.The victory of the World Anti-Fascist War 60 years ago was a paean played by all the just forces across the world. The Red Army of the Soviet Union fought valiantly against Japanese invaders in northeast China; the children of Chinese leaders such as Mao Zedong's and Liu Shaoqi's devoted themselves to the Great Patriotic War of the people of the Soviet Union; the combats during the Normandy Landing saw 21 Chinese overseas students as well as Chinese "Schindler" He Fengshan, a Chinese diplomat who risked his life granting "life-saving visas" to 2, 000 Austrian Jew refugees to China's Shanghai. 4, 000 Chinese in US forces fell in battle After the attack on Pearl Harbor, the United States immediately declared war against Japan and then against Germany and Italy. It is recorded that Chinese youngsters in the United States actively enlisted in the army and some of them even used their Chinese traditional nominal age (considering a person one year old at birth and adding a year each lunar new years). Nearly 20, 000 Chinese from over 40 American states joined American armies in the wars in Europe and Asia afar, and nearly 20 percent or 4, 000 of them died on battlefield. Chinese youngsters who have long lived in the United States were deeply touched by war posters. They did not evade military services for the sufferings of their father generation's trudge across the ocean for survival, instead, they marched fearlessly to the frontiers. Chinese Americans joined the third and fourth American infantry divisions in European, and the 6th, 32nd and 77th infantry divisions in Asia and the Pacific. There were even Chinese women in American armies, including a female pilot in American air force, who remained the pride of overseas Chinese. In the World War II, Chinese officers and soldiers in Europe, though small in number, excelled in their performance therefore a number of them were awarded medals of honor by American armies. For example, a Chinese Captain surnamed Wei received the top-ranking Congressional Medal of Honor. He joined 34th American Infantry Division in 1941, fought in Europe and then in Asia. He fell in battle in the Philippines in October 1944. Then US president Clinton met with Wei's relatives 56 years later. American warship named after Chinese rear admiral In 2003, for the first time in history, American navy named its latest missile destroyer after Chinese Rear Admiral Gordon P. Chung-Hoon. The honor was for Chung's outstanding performance in the fights against Japan on the European battlefield in the World War II. Born in 1910, Chung Hoon had one half of the blood of original Hawaii, one fourth Chinese and one fourth British. Before the end of the World War II in 1945, Chung was the Commanding Officer of the Destroyer USS Sigsbee DD-502. He was first under Atlantic Ocean escort mission in Europe, and then fought against Japan in Asia. In a sea battle, Japanese Kamikaze squadron launched attacks on Sigsbee. Under the instructions of Chung, who remained composed, the ship shot down 20 Japanese fighters, fought off Kamikaze and returned with its own power. Chung was awarded Navy Cross and Silver Star medals of honor by American navy. He retired in 1959 and died in 1979. USS Chung-Hoon, a multi-function missile destroyer, was the 43rd among the 62 Burke-class destroyers. It costs US$ one billion. Ms. Qian saved Belgian people's lives Chinese heroine Qian Xiuling, who had settled in Belgium, saved nearly one hundred Belgians from the evil Nazi. Belgians respectfully call Ms. Qian "the Chinese woman at the gunpoint of Gestapo", "Chinese woman Schindler" and "Chinese mother in Belgium". The World War II brought misfortune to Belgium a