Fw: [budaya_tionghua] Japan's rich buy organs from executed Chinese prisoners
- Original Message - From: Ambon [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 21, 2006 8:00 PM Subject: [budaya_tionghua] Japan's rich buy organs from executed Chinese prisoners http://news.independent.co.uk/world/asia/article352535.ece Japan's rich buy organs from executed Chinese prisoners By Clifford Coonan in Beijing and David McNeill in Tokyo Published: 21 March 2006 Hundreds of well-off Japanese and other nationals are turning to China's burgeoning human organ transplant industry, paying tens of thousands of pounds for livers and kidneys, which in some cases have been harvested from executed prisoners and sold to hospitals.. (The Epoch Times Mar 21, 2006) The Epoch Times telah mengadakan wawancara dengan seorang saksi mata yang beberapa hari lalu baru saja mengungkap detail kejadian di kamp konsentrasi Sujiatun di China bagian Utara. Dalam wawancara ini saksi mengungkap bahwa mantan suaminya adalah salah satu dari ahli bedah utama di kamp konsentrasi tersebut. Ia adalah ahli bedah otak, dan sering ditugaskan dalam pembedahan kornea mata. Akibat dari kondisi mengerikan pembedahan organ hidup dan pembakaran mayat, saksi dan keluarganya telah mengalami tekanan hidup yang berat. Setiap kali ia mengingat kejadian-kejadian di Sujiatun, ia merasa sangat menderita. Saksi mengatakan bahwa mantan suaminya memiliki sebuah telepon genggam khusus demi bisnis ini. Tidak peduli kapan dan di mana, segera saat telepon genggamnya berbunyi, ia akan pergi untuk melakukan operasi. Selama 2 tahun bekerja di Sujiatun, ia melakukan beberapa kali operasi pembedahan kornea setiap harinya. Berdasarkan laporan baru-baru ini di web site Minghui, Kamp Konsentrasi Sujiatun kemungkinan bukanlah satu-satunya kamp konsentrasi di China. Tahun 2000, polisi di wilayah Sanhe Propinsi Hebei dan Pihak Kepolisian Beijing di Sichuan mengatakan pada praktisi Falun Gong: Kalian tidak ingin memberitahu nama kalian. Kami akan mengirim kalian ke kamp konsentrasi jenazah. Tidak ada yang tahu kalian di sana. Kamp konsentrasi ini ada di China bagian utara dan Xinjiang. Berikut ini hasil dari wawancara antara reporter Epoch Times dan saksi mata: Epoch Times: Bagaimana mungkin Kamp Konsentrasi Sujiatun tidak terdekteksi? A : Karena beberapa orang berbagi keuntungan. Jadi mereka tidak akan memberitahu siapapun. Ruangan ini dapat menampung setidaknya 100 orang. Anda tahu, saat praktisi Falun Gong ditahan, mereka tidak diberi sedikitpun ruang gerak. Seluruhnya ditampung bersamaan. Mungkin seorang pergi ke toilet dan kembali; saat kembali ia tidak akan menemukan tempat lain. Banyak praktisi Falun Gong ditahan di satu tempat di rumah sakit ini. Tempat ini didirikan tahun 2003 lalu. Kami memperkirakan masih terdapat tempat-tempat rahasia lainnya. Sebuah ruang tamu di sebuah rumah normal di Amerika dapat menampung 100 orang. Mereka mungkin mengatakan bahwa ini dibangun bagi para petani atau pengangguran. ET: Apakah Anda mengira Chi Mingyu, kepala rumah sakit Sujiatun tahu tentang hal ini? A : Saya kira ia seharusnya tahu. ET: Apakah ini kamp konsentrasi di sebuah lokasi terbuka? A : Semi-terbuka. Setiap orang telah mendengar rumah sakit ini.. Ini cukup terkenal. Namun, orang-orang yang tidak memiliki penyakit hati atau thrombi umumnya tidak akan datang ke rumah sakit ini. Jadi, bukan sepenuhnya lokasi umum. Sujiatun adalah wilayah di pinggir kota Shenyang. Seperti daerah pedesaan. Apakah rumah sakit lainnya di daerah Sujiatun melakukan hal serupa, saya tidak tahu. Kami mengamati jumlah pasien di dalam rumah sakit tiba-tiba melonjak. Kami menduga: apa tujuan mereka datang ke sini? Saya pergi bekerja dengan sebuah kendaraan dinas. Kami juga tidak tahu Falun Gong itu baik atau tidak. ET: Bagaimana Anda bisa tahu tentang pembedahan organ hidup ini? A : Selama Tahun Baru China 2003, banyak orang yang saling berkunjung dalam perayaan Tahun Baru. Misalnya, mereka berkumpul bersama untuk bermain catur atau Mahjong. Saat mereka bercakap-cakap, mereka berbicara sedikit mengenai hal ini. Saya tahu bahwa keluarga saya mendapatkan uang dengan mudah, namun tidak tahu sumbernya. Tidak lama kemudian, mantan suami saya menceritakan tentang hal ini. Mantan suami saya adalah ahli bedah yang lumayan berbakat. Banyak kepala rumah sakit ingin agar ia bekerja di rumah sakitnya. Sangat mudah untuk memakainya. Ia pandai. Ia tahu bagaimana memperoleh uang. Saat ia bergabung di rumah sakit Sujiatun, ia adalah seorang dokter rumah sakit. Segera, ia dipromosikan menjadi ahli bedah. Mulai tahun 2003, saya mengamati bahwa ia sering melamun. Contohnya, saat ia menonton televisi sambil memeluk sebuah bantal sofa. Saat saya mematikan televisi, ia tidak mengetahuinya. Mulanya, ia berkata hendak mencari pekerjaan lain. Saya sangat terkejut: Mengapa? Kami mendapatkan kehidupan yang berkecukupan di Sujiatun. Lambat laun, ia mulai berkeringat di malam hari dan bermimpi buruk. Saat ia terbangun, seluruh sarung
[budaya_tionghua] Fw: Han Hwie-Song: Perlawatan saya ke Jawa Jan-Febr. 2006 (bagian duapuluh satu)
- Original Message - From: Han Hwie Song To: Jonathan Goeij ; Tionghoa-net ; Nasional-list ; K. Prawira ; C.T. Chan Sent: Thursday, March 23, 2006 10:44 PM Subject: Re: Han Hwie-Song: Perlawatan saya ke Jawa Jan-Febr. 2006 (bagian duapuluh satu) Perlawatan saya ke Jawa Jan-Febr. 2006 (bagian duapuluh satu) Kebanyakan teman-teman baru saya di Surabaya, dikenalkan oleh teman-teman saya yang lama, terdiri dari generasi muda. Generasi muda bersemangat, aktive, dinamis, cepat, mudah mengikuti jaman, tetapi masih kurang pengalaman. Orang senior mempunyai pengalaman, tetapi agak hati-hati, kurang cepat, mempertahankan status-quo, dan agak konservative. Maka saya melihat kerjasama yang baik antar kedua kader ini harus mendapatkan pujian. Terutama pujian ini harus diberikan pertama-tama pada para senior yang mau menyerahkan posisi penting pada tenaga muda untuk memimpin ormas INTI Jawa Timur dan Surabaya. Dimana perlu diberi advis oleh pemimpin senior yang berpengalaman. Pujian ini saya dengar tidak saja dari Surabaya, tetapi juga dari teman-teman di Jakarta dan Surabaya. Di Jakarata ini kali ada beberapa anak-anak muda yang saya kenal melalui milist-milist ingin bertemu dengan saya. Pemuda-pemuda yang datang mengunjungi saya ternyata lulusan insinyur dari universitas dalam negeri dan diantara mereka ada satu pemuda yang mengajar matematika di universitas swasta. Juga ada beberapa generasi tua masing-masing insinyur dan guru besar pensiunan farmacologi berkujung menemui saya. Sampai keponakanku Iwan berkata pada istrinya:lihatlah kawan-kawan Yi-Jang ini terdiri dari segala umur, dari mudah sampai senior. Di Indonesia saya masih sempat menilpon Sdr. Min Hui beberapa kali, saya gembira bisa berkongkow dengan beliau meskipun tidak bertemu muka, berhubung jarak antara Jakarta dan Medan. Saya menyayangkan bahwa saya hanya dapat bercakap dengan sdr. Benny Setiono melalui telpon saja. Ini disebabkan karena waktu saya di Jakarta hanya singkat banyak keluarga yang berdatangan mengunjungi saya; sehingga tidak dapat bertemu muka dengan pak Benny, namun saya berjanji kemudian, kedatangan saya, saya akan bermalam dirumah beliau untuk berkongkow sampai jauh malam, insyah Allah dapat terlaksana! Sebagai seorang Hua Yi kelahiran Indonesia, jiwa, pandangan dan sifat saya merupahkan segi tiga dan pada setiap ujung terdapat nama-nama Indonesia, Tiongkok dan Belanda. Dengan ini kunjungan saya melibatkan kesibukan saya untuk bekerja sebagai jembatan antar universitas Indonesia dan universitas Belanda chususnya dalam bidang ilmu Kedokteran, yang saya berharep memberikan kontrbusi memajukan ilmu kedokteran Indonesia, chususnya dalam bidang kardiologi. Ini kali saya telah berkunjung ke rumah sakit Harapan Kita selama setengah hari bertemu dengan beberapa guru besar yang simpatik dan makan bersama dengan mereka. Hubungan pengalaman pekerjaan exchange of know how antar universitas akan dipermudah, karena saya sudah mempunyai pengalaman dalam menghubungkan universitas Belanda dan RRT. Baiklah saya ceritakan mengenai pertemuan saya dengan teman-teman saya. Saya berpendapat Kongkow dengan teman yang mengerti sifat masing-masing, seperti membaca puluhan buku, mengapa demikian? Ini karena teman yang baik saling bertukar pikiran dan pengalaman dengan jujur dan open, yang terachir ini tidak dapat dibaca di buku-buku. Disampingnya berkongkow dengan santai dengan disertai humor dan masing-masing menghargai nuansa, perbedahan yang halus. Pembicraan yang mengembirakan hati masing-masing. Dalam bahasa mandarin dibedahkan antara Suohua bicara, konversasi dan Tanhua (kongkow), yang terachir ini jalan pembicaraan dalam suasana yang santai, menyenangkan, kadang-kadang diselingi dengan humor dan lebih mengenai penghidupan sehari-hari dan kurang zakelijk. Untuk mensukseskan Kongkow memerlukan beberapa faktor diantaranya ialah persahabatan, waktu yang senggang dan suasana yang tenang. Maka saya lebih baik menggunakan sebutan Kongkow dari pada diskusi dan konversasi. Kita harus menikmati hidup apalagi kalau kita sudah berumur. Kita harus tahu dengan siapa kita sedang berkongkow. Dari pengalaman saya dapat saya katakan bahwa pada setiap suasana dibutuhkan teman yang tertentu. Untuk bicara dengan orang yang senang seni, kita harus mengerti tentang kesenian, untuk menikmati bunga-bunga kita memerlukan kebersamaan dengan wanita, atau teman-teman yang romantis, untuk menikmati gadis-gadis cantik sewaktu mudaku, memerlukan teman-teman yang bisa menahan diri, untuk menikmati perjalanan, vakansi membutuhkan teman yang bisa bicara buat berkongkow, untuk membicarakan filosofi membutuhkan teman yang suka membaca buku, untuk membicarakan poltik membutuhkan teman yang aktive dalam masyarakat, etc.etc. setiap kesempatan membutuhkan teman yang cocok. Dr. Han Hwie-Song Breda, 6-3-2006 Holland [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan
(OOT) Re: Fw: [budaya_tionghua] Japan's rich buy organs from executed Chinese prisoners
Dan pertanyaannya adalah: apa kaitannya dengan Budaya Tionghua ??? (maafkan saya karena OOT, oneliner, dan mungkin bung hai jin merasa tersinggung). Suryadi Hai Jin [EMAIL PROTECTED] Sent by: budaya_tionghua@yahoogroups.com 03/24/2006 03:08 PM Please respond to budaya_tionghua@yahoogroups.com To Budaya Tionghua budaya_tionghua@yahoogroups.com cc Subject Fw: [budaya_tionghua] Japan's rich buy organs from executed Chinese prisoners - Original Message - From: Ambon [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 21, 2006 8:00 PM Subject: [budaya_tionghua] Japan's rich buy organs from executed Chinese prisoners http://news.independent.co.uk/world/asia/article352535.ece Japan's rich buy organs from executed Chinese prisoners By Clifford Coonan in Beijing and David McNeill in Tokyo Published: 21 March 2006 Hundreds of well-off Japanese and other nationals are turning to China's burgeoning human organ transplant industry, paying tens of thousands of pounds for livers and kidneys, which in some cases have been harvested from executed prisoners and sold to hospitals.. (The Epoch Times Mar 21, 2006) The Epoch Times telah mengadakan wawancara dengan seorang saksi mata yang beberapa hari lalu baru saja mengungkap detail kejadian di kamp konsentrasi Sujiatun di China bagian Utara. Dalam wawancara ini saksi mengungkap bahwa mantan suaminya adalah salah satu dari ahli bedah utama di kamp konsentrasi tersebut. Ia adalah ahli bedah otak, dan sering ditugaskan dalam pembedahan kornea mata. Akibat dari kondisi mengerikan pembedahan organ hidup dan pembakaran mayat, saksi dan keluarganya telah mengalami tekanan hidup yang berat. Setiap kali ia mengingat kejadian-kejadian di Sujiatun, ia merasa sangat menderita. Saksi mengatakan bahwa mantan suaminya memiliki sebuah telepon genggam khusus demi bisnis ini. Tidak peduli kapan dan di mana, segera saat telepon genggamnya berbunyi, ia akan pergi untuk melakukan operasi. Selama 2 tahun bekerja di Sujiatun, ia melakukan beberapa kali operasi pembedahan kornea setiap harinya. Berdasarkan laporan baru-baru ini di web site Minghui, Kamp Konsentrasi Sujiatun kemungkinan bukanlah satu-satunya kamp konsentrasi di China. Tahun 2000, polisi di wilayah Sanhe Propinsi Hebei dan Pihak Kepolisian Beijing di Sichuan mengatakan pada praktisi Falun Gong: “Kalian tidak ingin memberitahu nama kalian. Kami akan mengirim kalian ke kamp konsentrasi jenazah. Tidak ada yang tahu kalian di sana.” “Kamp konsentrasi ini ada di China bagian utara dan Xinjiang.” Berikut ini hasil dari wawancara antara reporter Epoch Times dan saksi mata: Epoch Times: Bagaimana mungkin Kamp Konsentrasi Sujiatun tidak terdekteksi? A : Karena beberapa orang berbagi keuntungan. Jadi mereka tidak akan memberitahu siapapun. Ruangan ini dapat menampung setidaknya 100 orang. Anda tahu, saat praktisi Falun Gong ditahan, mereka tidak diberi sedikitpun ruang gerak. Seluruhnya ditampung bersamaan. Mungkin seorang pergi ke toilet dan kembali; saat kembali ia tidak akan menemukan tempat lain. Banyak praktisi Falun Gong ditahan di satu tempat di rumah sakit ini. Tempat ini didirikan tahun 2003 lalu. Kami memperkirakan masih terdapat tempat-tempat rahasia lainnya. Sebuah ruang tamu di sebuah rumah normal di Amerika dapat menampung 100 orang. Mereka mungkin mengatakan bahwa ini dibangun bagi para petani atau pengangguran. ET: Apakah Anda mengira Chi Mingyu, kepala rumah sakit Sujiatun tahu tentang hal ini? A : Saya kira ia seharusnya tahu. ET: Apakah ini kamp konsentrasi di sebuah lokasi terbuka? A : Semi-terbuka. Setiap orang telah mendengar rumah sakit ini.. Ini cukup terkenal. Namun, orang-orang yang tidak memiliki penyakit hati atau thrombi umumnya tidak akan datang ke rumah sakit ini. Jadi, bukan sepenuhnya lokasi umum. Sujiatun adalah wilayah di pinggir kota Shenyang. Seperti daerah pedesaan. Apakah rumah sakit lainnya di daerah Sujiatun melakukan hal serupa, saya tidak tahu. Kami mengamati jumlah pasien di dalam rumah sakit tiba-tiba melonjak. Kami menduga: apa tujuan mereka datang ke sini? Saya pergi bekerja dengan sebuah kendaraan dinas. Kami juga tidak tahu Falun Gong itu baik atau tidak. ET: Bagaimana Anda bisa tahu tentang pembedahan organ hidup ini? A : Selama Tahun Baru China 2003, banyak orang yang saling berkunjung dalam perayaan Tahun Baru. Misalnya, mereka berkumpul bersama untuk bermain catur atau Mahjong. Saat mereka bercakap-cakap, mereka berbicara sedikit mengenai hal ini. Saya tahu bahwa keluarga saya mendapatkan uang dengan mudah, namun tidak tahu sumbernya. Tidak lama kemudian, mantan suami saya menceritakan tentang hal ini. Mantan suami saya adalah ahli bedah yang lumayan berbakat. Banyak kepala rumah sakit ingin agar ia bekerja di rumah sakitnya. Sangat mudah untuk memakainya. Ia pandai. Ia tahu bagaimana memperoleh uang. Saat ia bergabung di rumah sakit Sujiatun, ia adalah seorang dokter rumah sakit. Segera, ia dipromosikan
[budaya_tionghua] Fw: Han Hwie-Song: Perlawatan saya ke Jawa Jan-Febr. 2006 (bagian duapuluh satu)
- Original Message - From: Han Hwie Song To: Jonathan Goeij ; Tionghoa-net ; Nasional-list ; K. Prawira ; C.T. Chan Sent: Thursday, March 23, 2006 5:49 AM Subject: Re: Han Hwie-Song: Perlawatan saya ke Jawa Jan-Febr. 2006 (bagian duapuluh satu) Perlawatan saya ke Jawa Jan-Febr. 2006 (bagian duapuluh satu) Kebanyakan teman-teman baru saya di Surabaya, dikenalkan oleh teman-teman saya yang lama, terdiri dari generasi muda. Generasi muda bersemangat, aktive, dinamis, cepat, mudah mengikuti jaman, tetapi masih kurang pengalaman. Orang senior mempunyai pengalaman, tetapi agak hati-hati, kurang cepat, mempertahankan status-quo, dan agak konservative. Maka saya melihat kerjasama yang baik antar kedua kader ini harus mendapatkan pujian. Terutama pujian ini harus diberikan pertama-tama pada para senior yang mau menyerahkan posisi penting pada tenaga muda untuk memimpin ormas INTI Jawa Timur dan Surabaya. Dimana perlu diberi advis oleh pemimpin senior yang berpengalaman. Pujian ini saya dengar tidak saja dari Surabaya, tetapi juga dari teman-teman di Jakarta dan Surabaya. Di Jakarata ini kali ada beberapa anak-anak muda yang saya kenal melalui milist-milist ingin bertemu dengan saya. Pemuda-pemuda yang datang mengunjungi saya ternyata lulusan insinyur dari universitas dalam negeri dan diantara mereka ada satu pemuda yang mengajar matematika di universitas swasta. Juga ada beberapa generasi tua masing-masing insinyur dan guru besar pensiunan farmacologi berkujung menemui saya. Sampai keponakanku Iwan berkata pada istrinya:lihatlah kawan-kawan Yi-Jang ini terdiri dari segala umur, dari mudah sampai senior. Di Indonesia saya masih sempat menilpon Sdr. Min Hui beberapa kali, saya gembira bisa berkongkow dengan beliau meskipun tidak bertemu muka. Saya menyayangkan bahwa saya hanya dapat bercakap dengan sdr. Benny Setiono melalui telpon saja. Ini disebabkan karena waktu saya di Jakarta hanya singkat banyak keluarga yang berdatangan mengunjungi saya; sehingga tidak dapat bertemu muka dengan pak Benny, namun saya berjanji kemudian, kedatangan saya, saya akan bermalam dirumah beliau untuk berkongkow sampai jauh malam, insyah Allah dapat terlaksana! Sebagai seorang Hua Yi kelahiran Indonesia, jiwa, pandangan dan sifat saya merupahkan segi tiga dan pada setiap ujung terdapat nama-nama Indonesia, Tiongkok dan Belanda. Dengan ini kunjungan saya melibatkan kesibukan saya untuk bekerja sebagai jembatan antar universitas Indonesia dan universitas Belanda chususnya dalam bidang ilmu Kedokteran, yang saya berharep memberikan kontrbusi memajukan ilmu kedokteran Indonesia, chususnya dalam bidang kardiologi. Ini kali saya telah berkunjung ke rumah sakit Harapan Kita selama setengah hari bertemu dengan beberapa guru besar yang simpatik dan makan bersama dengan mereka. Hubungan pengalaman pekerjaan exchange of know how antar universitas saya sudah mempunyai pengalaman dalam menghubungkan universitas Belanda dan RRT. Baiklah saya ceritakan mengenai pertemuan saya dengan teman-teman saya. Saya berpendapat Kongkow dengan teman yang mengerti sifat masing-masing, seperti membaca puluhan buku, mengapa demikian? Ini karena teman yang baik saling bertukar pikiran dan pengalaman, yang terachir ini jarang ditulis dalam buku-buku. Disampingnya berkongkow dengan santai dengan humor dan menghargai nuansa, perbedahan halus masing-masing. Pembicraan yang mengembirakan hati masing-masing. Dalam bahasa mandarin dibedahkan antara Suohua bicara, konversasi dan Tanhua (kongkow), yang terachir ini jalan pembicaraan dalam suasana yang santai, menyenangkan, kadang-kadang diselingi dengan humor dan lebih mengenai penghidupan sehari-hari dan kurang zakelijk. Untuk mensukseskan Kongkow memerlukan beberapa faktor diantaranya ialah persahabatan, waktu yang senggang dan suasana yang tenang. Maka saya lebih baik menggunakan sebutan Kongkow dari pada konversasi. Kita harus menikmati hidup apalagi kalau kita sudah berumur. Kita harus tahu dengan siapa kita sedang berkongkow. Dari pengalaman saya dapat saya katakan bahwa pada setiap suasana dibutuhkan teman yang tertentu. Untuk bicara dengan orang yang senang seni, kita harus mengerti tentang kesenian, untuk menikmati bunga-bunga kita memerlukan kebersamaan dengan wanita, atau teman-teman yang romantis, untuk menikmati gadis-gadis cantik sewaktu mudaku, memerlukan teman-teman yang bisa menahan diri, untuk menikmati perjalanan, vakansi membutuhkan teman yang bisa bicara buat berkongkow, untuk membicarakan filosofi membutuhkan teman yang suka membaca buku, untuk membicarakan poltik membutuhkan teman yang aktive dalam masyarakat, etc.etc. setiap kesempatan membutuhkan teman yang cocok. Dr. Han Hwie-Song Breda, 6-3-2006 Holland [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung :
[budaya_tionghua] Taoisme, Diet, Kesehatan
...Langkah pertama penyembuhan penyakit harus dicari di dalam makanan. Hanya ketika makanan tak mampu menyembuhkan, baru dokter akan menulis resep obat. Sun Ssu-mo Sun Ssu-mo, yang menulis penggalan ungkapan di atas adalah tabib paling terkenal dalam sejarah DInasti Tang, yang juga bisa dikata paling terkenal sepanjang sejarah Cina. Tabib Sun Ssu-mo yang hidup tahun 590-692, merupakan sosok puncak dari semua cara tradisional penyembuhan dan pencapaian umur panjang. Sun Ssu-mo adalah orang pertama di dunia yang mendiagnosa sekaligus mengobati gangguan pembesaran kelenjar tiroid. Baru 1.000 tahun kemudian, pakar Barat melakukan hal yang sama. Sun Ssu-mo juga orang pertama yang mendiagnosa dan mengobati beriberi, juga 1.000 tahun lebih maju dibanding dokter-dokter Eropa yang baru memperoleh gambaran tentang penyakit beriberi pada tahun 1642. Tabib kuno Sun Ssu-mo, dan banyak lagi tabib lain di Cina, sungguh unggul dalam bidang kesehatan dan pengobatan, bahkan bila dibandingkan dengan dokter-dokter jenius dari Barat sekalipun. Prestasi para tabib Cina itu, sebenarnya tak terlepas dari fanatisme mereka mempelajari paham Tao. Sun Ssu-mo, misalnya, merupakan Taois terkemuka. Tao adalah jalan hidupnya. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan Tao itu? Ada sesuatu yang tak berujud, namun sempurna Yang ada sebelum langit dan bumi tercipta; Tanpa suara, tanpa substansi, Tak bergantung, tak berubah, Semua terangkum, tak kenal henti. Engkau mungkin menyebutnya ibu Dari semua yang ada di bawah langit. Jati dirinya, aku tak tahu pasti; Kusebut dia dengan Tao Rangkaian kata misterius itu diambil dari Tao Teh Ching, kumpulan syair yang terdiri dari 5000 kharakter yang sangat menawan tentang (ajaran) Tao. Tao Teh Ching ditulis sekitar 2500 tahun lalu, dan secara tradisional biasanya dihubungkan dengan Lao Tze, Guru Tua. Renungan-renungan tajam yang ada dalam syair-syair padat ringkas indah dalam buku yang sangat memikat ini membentuk sumber kebijaksanaan hidup yang telah memberikan kesenangan, nasihat dan pencerahan bagi jutaan orang di seantero dunia. Tak ada yang tahu pasti kapan dan siapa sebenarnya pengarang Tao Teh Ching. Tetapi, berdasarkan penelitian historis, sangat mungkin karya itu ditulis sekitar abad ke-5 sampai ke-3 SM. Adanya seorang bernama Lao Tze dapat dibuktikan berdasarkan catatan sejarah. Catatan tentang Lao Tze yang juga terkenal dengan nama Lee Tan, Lao Tan dan Lee Er, ditemukan dalam Arsip Kerajaan pada periode yang sama dengan dugaan lahirnya karya indah itu. Gusar karena kekacauan politik dan ketamakan yang merajalela pada waktu itu, Lao Tze yang tua berniat pergi mengasingkan diri. Saat sampai di batas negara, penjaga perbatasan mengenali sang bijak dan memohon agar sang guru mau meninggalkan sepatah-dua-kata kenangan. Dan sepatah-kata kenangan itu adalah Tao Teh CHing. Dalam pengertian kisah historis, tao berarti cara atau jalan, teh artinya kekuatan dan ching sama dengan buku. Jadi, terjemahan judul buku Tao Teh Ching tersebut adalah Buku tentang Cara dan KekuatanNya. Lao Tze bukanlah penemu ajaran Taoisme. Menurutnya, ia hanya mengungkapkan kembali dan meringkaskan cara hidup yang berlaku di Cina, 2500 tahun sebelum ia hidup di dunia, yaitu saat pemerintahan Kaisar Kuning, Huang Ti, bapak pendiri Cina. Lao Tze memuja sang Kaisar Kuning sebagai leluhur peradaban Cina dan mengakuinya sebagai orang terkemuka yang mempraktekkan cara tersebut. Kaisar Kuning memegang takhta sekitar tahun 277 SM. Ia dipercaya sebagai orang yang menemukan rahasia kehidupan abadi di dalam saripati paduan halus pria dan wanita selama melakukan hubungan intim, serta penjelmaannya menjadi obat mujarab yang menghasilkan tenaga dan spirit murni. Dan, konon, Kaisar Kuning hidup sehat-bugar dengan 1200 harem yang setiap malam digaulinya menurut aturan ajaran Tao tentang Yin dan Yang sampai usianya mencapai 111 tahun. Selain mempelajari ajaran Tao tentang Yin dan Yang, melalui percakapan dengan tiga penasihat kepala dalam hal-hal seksual--Gadis Sederhana Su Nu, Gadis Misterius Hsuan Nu, dan Gadis Pelangi Tsai Nu--Kaisar Kuning juga sangat giat mempelajari pengobatan dengan ramuan tumbuh-tumbuhan, suatu bidang yang sangat dikuasai para Taoist Cina kuno. Percakapannya dengan penasihat medis Chi Po dirangkum dalam Pengobatan Tradisional Kaisar Kuning -- Huang Ti Nei Ching, yang juga ditulis pada abad ke-3 SM. Buku ini berisi uraian ringkas tentang sebagian pengetahuan medis yang dipraktekkan di Cina sejak Zaman Kaisar Kuning dan secara jelas menerapkan prinsip dasar Taoist dalam seni pengobatan Cina. Pada masa pemerintahan Kaisar Kuning, para pakar kesehatan mulai menyusun sangat banyak kumpulan informasi yang dikemukakan para pakar Taois yang hidup selama ribuan tahun sebelumnya. Pengobatan Tradisional Kaisar Kuning--Huang Ti Nei CHing, dan Nasihat Klasik Gadis Sederhana-Ssu Nu Ching juga dikumpulkan pada masa ini. Penulisan buku juga dilakukan oleh dua
[budaya_tionghua] Raja Gula Oei Tiong Ham
Salam, Saya penasaran, alasan yuridis apa sesungguhnya yang digunakan untuk merampas properti Oei Tiong Ham Concern. Tjwan Ling Liem, penulis buku Raja Gula Oei Tiong Ham (Surabaya, 1979) terlihat getir mengisahkan perampasan itu tapi tak detail. Liem rupanya tak punya akses pada salinan putusan pengadilan ekonomi di Semarang yang jadi landas tumpu perampasan itu. Sebab, jika mengingat tahun terbitnya buku (zaman Orde Baru), Liem semestinya tak punya beban untuk mengungkap habis. Tapi, bisa jadi pula, ihwal perampasan itu dalam buku Liem sudah disensor karena senyatanya rezim Orde Baru juga melanggengkan perampasan itu. Sampai rezim kini, bahkan. Informasi pada web PT Rajawali Nusindo juga sekadar begini: Pada tahun 1961, seluruh harta kekayaan Oei Tiong Ham Concern di ambil alih oleh Negara Republik Indonesia berdasarkan keputusan Pengadilan Ekonomi Semarang No. 32/1561 EK.S tanggal 10 Juli 1961 yang dikukuhkan Keputusan Mahkamah Agung RI No. 5/Kr/K/1963 tanggal 27 April 1963. Simak di: http://members.bumn-ri.com/nusindo/news.html?news_id=6445 Saya meminati kisah si raja gula itu karena ada bekas propertinya di Sidoarjo, Jawa Timur, yakni Pabrik Gula Tanggulangin. Ini satu dari lima pabrik gula Oei Tiong Ham punya. Ia mangkrak sejak zaman kebrutalan Jepang dan kini jadi sengketa di pengadilan. Nuwun, http://yuli-ahmada.blogspot.com --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, raharjo irawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Dahulu pernah diterbitkan buku berbobot oleh penerbit berbobot tentang Oei Tiong Ham ( ketika saya masih SMA atau kuliah ), namun hanya terbit 1x cetakan saja, setelah itu saya tidak melihat lagi. Coba anda cari di perpustakaan . Jika Anda sempat ke Semarang, silakan lihat rumahnya di jalan Gergaji ( dahulu ini rumahnya Hoo Yam Loo yang dijual kepadanya, sekarang dijadikan tempat kursus bahasa asing komputer, dimiliki oleh keluarga Hoo Liong Tiauw pemilik Polyplas-pabrik plastik ), sedangkan bekas kantornya berada di Jl. Kepodang ( kawasan kota lama-digunakan untuk kantor rajawali ) Salam,. Irawan. 4. Ada yg tau kelanjutan firmanya Oei Tiong Ham (1866-1924)? dia pernah jd org terkaya d Asia Tenggara. Raja Gula dr Semarang...terakhir yg saya tau...dia tinggal d singapura buat menghindari pajak d Indonesia.. Makasi bgt y buat yg mo ngasi info Wassalam Achie .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Pasangan Yin dan Yang
Yin adalah sisi teduh sebuah bukit. Yin mewakili keteduhan dan kepasifan, bersatu dengan kesuburan, kelembutan dan kehalusan. Yin merupakan simbol perempuan, air dan tanah, serta bergerak turun dan masuk ke dalam. Yang adalah sisi terang sebuah bukit, mewakili cahaya dan keadaan dinamis. Yang bersekutu dengan ketahanan, kaku dan perluasan, bergerak alami ke atas dan keluar. Yang melambangkan laki-laki, api dan langit. Yin dan Yang saling tergantung dan saling melengkapi, simbiose mutualistis, selalu berhubungan dan terus-menerus saling memberi kekuatan. Yin bersifat lebih kuat dan lebih berlimpah, tapi Yang lebih tegas dan aktif. Lebih banyak air di bumi daripada api, sebagai contoh, tapi api yang bercahaya lebih menarik perhatian. Namun begitu, tetap, Yin dan Yang selalu saling melengkapi dan saling memberi arti bagi yang lain. Menurut Tao Teh Ching, suatu kekuatan, objek atau gagasan tak akan lengkap dan tak akan berarti tanpa ditunjang keadaan yang sebaliknya. Kesulitan dan kemudahan saling melengkapi Panjang dan pendek saling membanding Tinggi dan rendah saling membedakan Kebaikan tak punya arti tanpa kejahatan, kecantikan tak akan dipandang tanpa kehadiran si buruk sebagai pembanding. Dalam pikiran tradisional Barat, lawan dimasukkan ke dalam dua wilayah khusus kualitas, dengan penghargaan diikutkan pada kebaikan, kecantikan dan kebenaran. Jahat, buruk dan salah merupakan aspek kehidupan yang sengaja (dan sia-sia) ditekan atau dihindari seperti momok. Jalan Taois mengakui dan menyeimbangkan kekuatan berlawanan dari semua situasi dan fenomena, dan tidak mengakibatkan kekalahan tersembunyi sesuatu kekuatan alam, positif ataupun negatif. Pasangan saling melengkapi Yin dan Yang meliputi seluruh jagat raya, dan unsur lawannya memberikan tekanan dinamis yang dibutuhkan untuk semua gerakan dan perubahan. Di dalam pengobatan Cina, misalnya, kesepuluh organ vital terbagi dalam lima pasangan, yang masing-masing setia pada satu organ Yin 'kokoh' dan satu organ Yang yang lemah. Organ Yin lebih penting daripada Yang, sehingga gangguan fungsi organ Yin akan menyebabkan gangguan kesehatan yang dahsyat. Pasangan organ tak bisa berubah-ubah. Mereka berhubungan oleh fungsi konkret dan sambungan anatomi. Jantung. Disebut sebagai Ketua Organ Vital, jantung mengatur organ lain dengan mengontrol sirkulasi darah. Pusat spirit, penentu suasana hati dan kejernihan mental. Kondisi energi jantung bisa tercermin melalui warna muka dan lidah: merah gelap menunjukkan kelebihan, pucat abu-abu menunjukkan kekurangan. Jantung berpasangan dengan usus kecil, yang memisahkan sari makanan dan sisa makanan yang dicerna, mengontrol rasio cairan pengeras kotoran dan menyerap nutrisi yang kemudian dikirim ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Hati. Hati menyimpan dan memperkaya darah, mengatur sejumlah pengeluaran ke dalam aliran darah untuk peredaran secara menyeluruh. Ketika orang bergerak, darah beredar; ketika orang diam, darah kembali ke hati, ungkap Pengobatan Tradisional Kaisar Kuning. Ungkapan ini sesuai benar dengan bukti kesehatan yang ditunjukkan selama periode istirahat, khususnya pada musim dingin, yaitu 30-50 persen dari suplai darah di tubuh berkumpul di hati dan pankreas. Selama tidur, darah membangun kekuatan dan ketahanan diri di dalam hati untuk digunakan ketika tubuh sedang beraktivitas. Hati adalah rumah bagi nyawa manusia (hun), seperti tercermin dalam ungkapan orang Cina hsin-gan (jantung hati), yang artinya kekasih. Hati adalah markas besar metabolisme tubuh. Kondisi hati tampak pada mata, kuku jari tangan dan kaki serta otot. Pasangan Yang hati adalah kantung empedu, yang fungsinya sangat dekat dengan hati. Kedekatan fungsi hati dan empedu ini sungguh diakui pula oleh ilmu pengetahuan kesehatan modern. Pankreas. Pankreas mengontrol produksi enzim yang diperlukan untuk pencernaan dan metabolisme. Fungsi ini berhubungan langsung dengan pasangan Yang-nya, lambung. Bila pankreas gagal memproduksi enzim secara memadai, akibatnya proses pencernaan di lambung mengalami stagnasi sehingga makanan akan membusuk dan mengendap. Pankreas juga mengontrol perlengkapan manusia untuk berpikir rasional. Gangguan fungsi pankreas terefleksi melalui kulit yang kering, mengkerutnya daging dan tulang, otot yang kurang kuat, kelelahan kronis, pencernaan mampet dan tak bisa berkonsentrasi. Paru-paru. Paru-paru mengontrol chi tulis naskah kesehatan Cina. Chi berarti 'napas', yang sama artinya dengan 'energi'. Bila napas terganggu, energi pun terganggu. Paru-paru Yin bersekutu dengan usus besar Yang. Kondisi paru-paru tergambar pada kulit. Kenyataannya dalam pengetahuan kesehatan modern, kulit merupakan organ pernapasan, serta paru-paru dan usus besar merupakan perluasan dari kulit, yang satu menekan dari atas dan yang lain mendorong dari bawah. Radang paru-paru serta berbagai gangguan berbahaya lain pada umumnya bersamaan dengan sembelit, dan sembelit selalu menyebabkan kembung dan rasa tidak nyaman di dada. Ginjal.
Re: [budaya_tionghua] Makan meja, hong bao, bai bao
MAu tanya bu Melani...kan menyampaikan biasanya yang kita angpao kan...seharusnya lebih besar dari harga makanan yang kita terima Bagaimana kalau yang diundang tidak punya uangnya ?... apakah lebih baik tidak usah hadir ? atau tidak memberi sama sakali ? atau memberi sebisanya ? Thank's Hera - Original Message - From: melani chia [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, March 22, 2006 6:30 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Makan meja, hong bao, bai bao Undangan makan meja yg mentradisi sampai ssat ini di Singapore, Makanan yg dihidangkan tdk jauh beda dg yg dipaparkan saudara Andreas,hanya saja udah tdk menyediakan nasi,min 8 or 10, 1 meja biasanya berjumlah 10 org, umunya yg sudah dianggap harga sedang untuk digedung or restoran menengah harga menu untuk 10 org dg jenis 8 - 10 makanan berharga min $800 sin. Uang angpao,walaupun tdk ada aturan tertulis,seperti udah menjadi lazim kalau dihotel or gedung umumnya perorg min $80 or 100. Jumlah angpao perhead,jd kalau suami yg tertera saja dlm undangan yg hadir keparty hanya suami,kemudian tertera Mrs, nah ..ini uang angpaonya doble,kalau yg diundang sekeluarga ada 4 termasuk anak ya di x 4, ANDREAS MIHARDJA [EMAIL PROTECTED] wrote: Karena ini pertanyaan berhubungan dgn etiquette makan - Saya ingin memberikan sedikit info. Didalam undangan makan secara umum dimana para tamu bukan keluarga dekat diIndonesia mungkin aturannya masih belum menurut protokol yg seharusnya, dan banyak gerakan atau sifat2, yg tidak sopan dimata orang asing, masih dipergunakan. Juga dikalangan high class chinese jaman dulu ettiquette makan masih sangat kasar. Biasanya jaman sekarang jikalau kita mengikuti banquette [official dinner], Meja makan, biasanya bundar dgn sesuatu bagian ditengah meja yg juga bisa berputer. Seharusnya yg duduk bersama2 disatu meja adalah 8 orang tetapi sekarang 10 juga bisa. Diatas meja dimuka setiap kursi - sebagai pembukaan biasanya kita diberikan piring half size [20-25cm] dan ada sumpit diatas sumpit holder. Juga beberapa piring kecil utk condiment disiapkan dimuka piring. Cangkir utk minum teh ada disebelah kanan atas dari piring tsb, Jikalau ada hardliquer atau wine chinese tidak ada cangkir jadi diatur secara barat dimuka piring tsb. Ditengah bagian meja yg berputar biasanya ada condiment rack, theepot , minuman2 lain yg dpt kita pilih. dan yg paling penting diatasnya ada beberapa sumpit yg dipakai untuk umum. Jumlahnya tergantung dari makanan yg disajikan. Makanan pembukaan biasanya terdiri dari satu piring besar bulat yg disajikan biasanya makanan kecil a'la dimsum - Panggang babi merah, cucis , lunpia, pangsit goreng, etc tergantung dari restorannya - ini tidak banyak dan hanya utk pembukaan. Biasanya jaman sekarang piring ini sudah ada sendok umumnya dan sumpit umumnya. Kita mangambil makanan ini dgn sumpit atau sendok umum dan taruh makanan tsb diatas piring kita. Kita makan dgn memakai sumpit kita yg ada disebelah piring kita. Cara memakai sumpit jaman sekarang - sedapat2nya kita tidak masukkan kedalam mulut dan hanya makanan yg dihidangkan yg masuk mulut. [kita seharus tidak menghisap sumpit[ Sumpit harus parrallel dgn mulut dan tidak boleh vertical terhadap mulut. Sumpit harus datang kemulut dan mulut tidak boleh datang kesumpit. Mulut posisinya kurang lebih diatas piring makan kita. Setelah makanan pembukaan ini biasanya jaman sekarang kita diberikan soup. Cara mensajikannya - suatu pot besar dgn soup ditaruh ditengah meja dan pelayan restoran akan membaginya kedalam mangkok soup yg dia bawa inc. sendok porselennya. Setiap tamu diberikan sat mangkok kecil soup, yg dimakan memakai sendok porselen tsb, Biasanya kita sewaktu minum soup ini kita tidak memakai sumpit lagi dan mangkoknya boleh dipegang ditangan atau diletakkan diatas meja. Yg penting kita sedapatnya jangan minum kuah soup dari mangkok tetapi harus pakai sendok tsb. Selesai soup biasanya piring kecil dan utensil diangkat dan muka meja kita. Yg ditinggalkan hanya condiment, gelas2, cangkir teh etc. Kita diberikan piring baru yg agak besaran sedikit dan juga diberikan mangkok kecil untuk nasi/mie etc. Biasanya yg disajikan rata2 adalah 8 macem makanan yg kita makan satu persatu menurut peraturan yg saja uraikan diatas. Kalau nasi-goreng atau mie atau ketan datang itulah tandanya bahwa mereka sudah sajikan semua makanan. Mungkin masih banyak yg perlu nasi putih - ini bisa imasukkan kedlm mangkok kecil kita. Ingat makan nasi jangan masukkan mangkok kedalam mulut - sedapat2nya disendok dgn sumpit. Disini memang sumpit bisa masuk mulut tetapai posisi seharusnya tetap parrallel dgn mulut. Memang kalau mangkok nasinya kecil [agak lebih besar dari cangkir teh kita juga bisa masukkan kedalam mulut kalau perlu tetapi sedapatnya jangan. Biasanya kalaupelayannya bagus setiap tiga atau empat sajian kita diberikn piring makan baru. Selesai ini kita diberikan dessert yg cara makannya
Re: [budaya_tionghua] Re: [Tanya] Tian Gong Yu Huang Da Di
--- Daniel Fr [EMAIL PROTECTED] wrote: berhubung ada yang menyebut dinasti tang. Apakah ada yang tahu mengenai silsilah dari marga Tang/Tong ? Daniel SNE TANG Mandarin: Tang #21776;; Hokkian: Tng; Tiociu: Teung; Hakka: Thong; Konghu: Thong. Ejaan lama di Indonesia: Hokkian: Teng, Tong; Hakka: Thong Pusat leluhur: Jinchang di propinsi Gansu , Jinyang di kota Taiyuan propinsi Shanxi sekarang, Beihai dan Luguo di propinsi Shandong sekarang. Dalam ejaan Belanda tidak ada ng sebagai huruf hidup, karena itu pejabat imigrasi zaman Belanda, maupun orang Tionghoa yang hanya kenal huruf Tionghoa saja, tidak mampu menuliskan sne yang tidak ada huruf hidupnya#65292;salah satunya adalah Tng, disini ng dibaca seperti logat Jakarta ng pada kata ngga (tidak). Akan tetapi bentuk Tng tidak biasa, lalu ditulis yang bunyinya paling mirip yaitu Teng, teng di sini harus dibaca teng seperti kata tenggara, bukan teng pada benteng. Teng pada benteng adalah sne lain. Sebagian orang diperkirakan karena tidak mau kabur dengan sne Teng, maka menulisnya menjadi Tong, karena Tongtiao atau dinasti Tang #21776;, ditulis Tong. Penulisan ini tak salah meskipun tidak biasa. Jarang orang Hokkian menulis sne Tang ini menjadi Tong yang merupakan bahasa tulisan, kebanyakan menggunakan bahasa lisan Tng. Dinasti Tang memang dalam Hokkian dinasti Tong, karena nama negara, harus pakai bahasa tulisan, sedang sne kebanyakan bahasa lisan. Anak kaisar Giao Danzhu diangkat menjadi penguasa di negara Tang. Negara ini sampai awal dinasti Zhou #21608; masih merupakan negara merdeka bernama Tangdu #21776; #26460;. Zaman kaisar kedua Zhou Chengwang #21608; #25104; #29579; (Ciu Seng Ong) berkuasa, negara Tangdu ini dihancurkannya. Sebagian dari keturunannya menggunakan sne Tng (Tang) sebagai snenya. . Setelah negara Tangdu ini dihancurkan, Chengwang memberikan negara ini kepada adiknya yang bergelar Tangshu Yu #21776; #21460; #34398; (Tng Sioggu). Raja kedua (leibh tepat rajamuda kedua) memindahkan ibukotanya dan mendirikan negara Jin #26187;#12290; Negara Tang hilang, tapi keturunannya menggunakan huruf Tng sebagai snenya (untuk sne dibaca Tng). Inilah sumber kedua leluhur sne Tng. Untuk nama negara#65292;huruf Tng #21776; ini biasa dibaca Tong (Mandarin selalu Tang). Selain kedua jalur leluhur di atas, masih ada beberapa suku minoritas non Han yang mengubah snenya menjadi Tng. Perlu diperhatikan, meskipun huruf Tionghoa Tng adalah sama dengan huruf Tong dari dinasti Tang (Tong, 618-907), sne Tng tak ada hubungannya dengan dinasti Tang, dinasti Tang didirikan oleh sne Li #26446;#12290; Meskipun demikian orang sne Tng ternama pada zaman Han #27721; apalagi zaman Tang #21776; sangat banyak, di antaranya: Tang Meng #21776; #33945;, Tang Song #21776; #39042;, Tang Jian #21776; #20461;. Zaman dinasti Song #23435; ada Tang Jie #21776; #26480;, yang sejak berumur dua tahun telah tahu akan berbakti kepada orang tua. Nenek tirinya sakit dan menjadi buta. Tang Jie tiap hari mejilati mata neneknya sampai akhirnya neneknya dapat melihat kembali. Zaman dinasti Ming #26126; ada panglima angkatan laut yang bernama Tang Shunzhi #21776; #39034; #20043; yang berhasil memukul mundur tentara Jepang yang mau menyerbu masuk ke Tiongkok. Zaman dinasti Qing #28165; ada Tang Ying #21776; #33521;, Tang Jingsong #21776; #26223; #23847;, Tang Cai #21776; #25165; dll. Pada zaman sekarang ada Tang Jiaxuan #21776; #23478; #29831;, mantan menteri luar negeri RRT dan Tang Fei#21776; #39134; , mantan menteri pertahanan dan perdana menteri Taiwan#12290; Di Tiongkok daratan sne Tng menduduki peringkat 26 besar, sedang di Taiwan nomor 69. (Liang U, 2006) On 3/18/06, ardian_c [EMAIL PROTECTED] wrote: Hendri , Tian Gong dgn YuHuang Dadi/ShangDi itu sama aja å¤©å ¬ ççå¤§å¸ ççä¸å¸. Siapa sebenarnya YuHuang ? nah ini yg seru. Apa YuHuang itu Tuhan ? Jawabnya bisa ya dan tidak , itu tergantung dari sudut mana kita liatnya. Dari sudut Taoisme , YuHuang ShangDi itu bukan Tuhan soalnya YuHuang adalah bawahan dari SanQing ä¸æ¸ . MAkanya kalu kita liat patung YuHuang , pasti bawa sebilah papan /Fu yg seperti kalau bawahan sedang menghadap kaisar. Konteks tuhan personal yg cuma berdiri sendiri tidak dikenal dalam konteks kepercayaan org tionghoa jaman dulu. TianGong YuHuang sebenarnya ngewakilin unsur Yang dan penguasa TianJie atau dunia langit. DiMu å°æ¯ atau HouTu HuangdiZhi ååçå°ç¥, sifat Yin , penguasa DiJie atau dunia bumi , seperti sungai , gunung dan lain-lain. Dari sini kita bisa liat kalu org tionghoa jaman dahulu itu yg disebut Tuhan sebenarnya 1 pasang yaitu Yin/ibu dan Yang/bapak. Nah ini pandangan umum model Tuhan jaman dulu. Asal usul YuHuang ShangDi belon dibuat walau sebutan itu sdh ada dari jaman dulu. Misalnya Tao HongJing waktu dinasti selatan sdh sebut nama YuHuang DaoJun çç�å, GaoShang YuDi