Fw: [budaya_tionghua] Japan's rich buy organs from executed Chinese prisoners

2006-03-24 Terurut Topik Hai Jin
 
- Original Message - 
From: Ambon [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, March 21, 2006 8:00 PM
Subject: [budaya_tionghua] Japan's rich buy organs from executed
Chinese prisoners


http://news.independent.co.uk/world/asia/article352535.ece

Japan's rich buy organs from executed Chinese prisoners 
By Clifford Coonan in Beijing and David McNeill in Tokyo 
Published: 21 March 2006 
Hundreds of well-off Japanese and other nationals are turning to
China's burgeoning human organ transplant industry, paying tens of
thousands of pounds for livers and kidneys, which in some cases have
been harvested from executed prisoners and sold to
hospitals..


(The Epoch Times Mar 21, 2006) The Epoch Times telah mengadakan
wawancara dengan seorang saksi mata yang beberapa hari lalu baru saja
mengungkap detail kejadian di kamp konsentrasi Sujiatun di China
bagian Utara. Dalam wawancara ini saksi mengungkap bahwa mantan
suaminya adalah salah satu dari ahli bedah utama di kamp konsentrasi
tersebut. Ia adalah ahli bedah otak, dan sering ditugaskan dalam
pembedahan kornea mata. Akibat dari kondisi mengerikan pembedahan
organ hidup dan pembakaran mayat, saksi dan keluarganya telah
mengalami tekanan hidup yang berat. Setiap kali ia mengingat
kejadian-kejadian di Sujiatun, ia merasa sangat menderita.

Saksi mengatakan bahwa mantan suaminya memiliki sebuah telepon genggam
khusus demi bisnis ini. Tidak peduli kapan dan di mana, segera saat
telepon genggamnya berbunyi, ia akan pergi untuk melakukan operasi.
Selama 2 tahun bekerja di Sujiatun, ia melakukan beberapa kali
operasi pembedahan kornea setiap harinya.

Berdasarkan laporan baru-baru ini di web site Minghui, Kamp
Konsentrasi Sujiatun kemungkinan bukanlah satu-satunya kamp
konsentrasi di China. Tahun 2000, polisi di wilayah Sanhe Propinsi
Hebei dan Pihak Kepolisian Beijing di Sichuan mengatakan pada
praktisi Falun Gong: “Kalian tidak ingin memberitahu nama kalian.
Kami akan mengirim kalian ke kamp konsentrasi jenazah. Tidak ada yang
tahu kalian di sana.” “Kamp konsentrasi ini ada di China bagian utara
dan Xinjiang.”

Berikut ini hasil dari wawancara antara reporter Epoch Times dan saksi
mata:

Epoch Times: Bagaimana mungkin Kamp Konsentrasi Sujiatun tidak
terdekteksi?
A : Karena beberapa orang berbagi keuntungan. Jadi mereka tidak akan
memberitahu siapapun. Ruangan ini dapat menampung setidaknya 100
orang. Anda tahu, saat praktisi Falun Gong ditahan, mereka tidak
diberi sedikitpun ruang gerak. Seluruhnya ditampung bersamaan.
Mungkin seorang pergi ke toilet dan kembali; saat kembali ia tidak
akan menemukan tempat lain. Banyak praktisi Falun Gong ditahan di
satu tempat di rumah sakit ini. Tempat ini didirikan tahun 2003 lalu.
Kami memperkirakan masih terdapat tempat-tempat rahasia lainnya.
Sebuah ruang tamu di sebuah rumah normal di Amerika dapat menampung
100 orang. Mereka mungkin mengatakan bahwa ini dibangun bagi para
petani atau pengangguran. 

ET: Apakah Anda mengira Chi Mingyu, kepala rumah sakit Sujiatun tahu
tentang hal ini? 
A : Saya kira ia seharusnya tahu. 

ET: Apakah ini kamp konsentrasi di sebuah lokasi terbuka? 
A : Semi-terbuka. Setiap orang telah mendengar rumah sakit ini.. Ini
cukup terkenal. Namun, orang-orang yang tidak memiliki penyakit hati
atau thrombi umumnya tidak akan datang ke rumah sakit ini. Jadi,
bukan sepenuhnya lokasi umum. 

Sujiatun adalah wilayah di pinggir kota Shenyang. Seperti daerah
pedesaan. Apakah rumah sakit lainnya di daerah Sujiatun melakukan hal
serupa, saya tidak tahu. 

Kami mengamati jumlah pasien di dalam rumah sakit tiba-tiba melonjak.
Kami menduga: apa tujuan mereka datang ke sini? Saya pergi bekerja
dengan sebuah kendaraan dinas. Kami juga tidak tahu Falun Gong itu
baik atau tidak. 

ET: Bagaimana Anda bisa tahu tentang pembedahan organ hidup ini?
A : Selama Tahun Baru China 2003, banyak orang yang saling berkunjung
dalam perayaan Tahun Baru. Misalnya, mereka berkumpul bersama untuk
bermain catur atau Mahjong. Saat mereka bercakap-cakap, mereka
berbicara sedikit mengenai hal ini. Saya tahu bahwa keluarga saya
mendapatkan uang dengan mudah, namun tidak tahu sumbernya. Tidak lama
kemudian, mantan suami saya menceritakan tentang hal ini. 

Mantan suami saya adalah ahli bedah yang lumayan berbakat. Banyak
kepala rumah sakit ingin agar ia bekerja di rumah sakitnya. Sangat
mudah untuk memakainya. Ia pandai. Ia tahu bagaimana memperoleh uang.


Saat ia bergabung di rumah sakit Sujiatun, ia adalah seorang dokter
rumah sakit. Segera, ia dipromosikan menjadi ahli bedah. Mulai tahun
2003, saya mengamati bahwa ia sering melamun. Contohnya, saat ia
menonton televisi sambil memeluk sebuah bantal sofa. Saat saya
mematikan televisi, ia tidak mengetahuinya. 

Mulanya, ia berkata hendak mencari pekerjaan lain. Saya sangat
terkejut: Mengapa? Kami mendapatkan kehidupan yang berkecukupan di
Sujiatun. Lambat laun, ia mulai berkeringat di malam hari dan
bermimpi buruk. Saat ia terbangun, seluruh sarung 

[budaya_tionghua] Fw: Han Hwie-Song: Perlawatan saya ke Jawa Jan-Febr. 2006 (bagian duapuluh satu)

2006-03-24 Terurut Topik HKSIS

- Original Message - 
From: Han Hwie Song 
To: Jonathan Goeij ; Tionghoa-net ; Nasional-list ; K. Prawira ; C.T. Chan 
Sent: Thursday, March 23, 2006 10:44 PM
Subject: Re: Han Hwie-Song: Perlawatan saya ke Jawa Jan-Febr. 2006 (bagian 
duapuluh satu)


Perlawatan saya ke Jawa Jan-Febr. 2006 (bagian duapuluh satu)

 

Kebanyakan teman-teman baru saya di Surabaya, dikenalkan oleh teman-teman saya 
yang lama, terdiri dari generasi muda. Generasi muda bersemangat, aktive, 
dinamis, cepat, mudah mengikuti jaman, tetapi masih kurang pengalaman. Orang 
senior mempunyai pengalaman, tetapi agak hati-hati, kurang cepat, 
mempertahankan status-quo, dan agak konservative. Maka saya melihat kerjasama 
yang baik antar kedua kader ini harus mendapatkan pujian. Terutama pujian ini 
harus diberikan pertama-tama pada para senior yang mau menyerahkan posisi 
penting pada tenaga muda untuk memimpin ormas INTI Jawa Timur dan Surabaya. 
Dimana perlu diberi advis oleh pemimpin senior yang berpengalaman.  Pujian ini 
saya dengar tidak saja dari Surabaya, tetapi juga dari teman-teman di Jakarta 
dan Surabaya. 

Di Jakarata ini kali ada beberapa anak-anak muda yang saya kenal melalui 
milist-milist ingin bertemu dengan saya. Pemuda-pemuda yang datang mengunjungi 
saya ternyata lulusan insinyur dari universitas dalam negeri dan diantara 
mereka ada satu pemuda yang mengajar matematika di universitas swasta. Juga ada 
beberapa generasi tua masing-masing insinyur dan guru besar pensiunan 
farmacologi berkujung menemui saya. Sampai keponakanku Iwan berkata pada 
istrinya:lihatlah kawan-kawan Yi-Jang ini terdiri dari segala umur, dari mudah 
sampai senior. 

Di Indonesia saya masih sempat menilpon Sdr. Min Hui beberapa kali, saya 
gembira bisa berkongkow dengan beliau meskipun tidak bertemu muka, berhubung 
jarak antara Jakarta dan Medan. Saya menyayangkan bahwa saya hanya dapat 
bercakap dengan sdr. Benny Setiono melalui telpon saja. Ini disebabkan karena 
waktu saya di Jakarta hanya singkat banyak keluarga yang berdatangan 
mengunjungi saya; sehingga tidak dapat bertemu muka dengan pak Benny, namun 
saya berjanji kemudian, kedatangan saya, saya akan  bermalam dirumah beliau 
untuk berkongkow sampai jauh malam, insyah Allah dapat terlaksana!

Sebagai seorang Hua Yi kelahiran Indonesia, jiwa, pandangan dan sifat saya 
merupahkan segi tiga dan pada setiap ujung terdapat nama-nama Indonesia, 
Tiongkok dan Belanda. Dengan ini kunjungan saya melibatkan kesibukan saya untuk 
bekerja sebagai jembatan antar universitas Indonesia dan universitas Belanda 
chususnya dalam bidang ilmu Kedokteran, yang saya berharep memberikan kontrbusi 
memajukan ilmu kedokteran Indonesia, chususnya dalam bidang kardiologi. Ini 
kali saya telah berkunjung ke rumah sakit Harapan Kita selama setengah hari 
bertemu dengan beberapa guru besar yang simpatik dan makan bersama dengan 
mereka. Hubungan pengalaman pekerjaan exchange of know how antar universitas 
akan dipermudah, karena saya sudah mempunyai pengalaman dalam menghubungkan 
universitas Belanda dan RRT. 

Baiklah saya ceritakan mengenai pertemuan saya dengan teman-teman saya. Saya 
berpendapat Kongkow dengan teman yang mengerti sifat masing-masing, seperti 
membaca puluhan buku, mengapa demikian? Ini karena teman yang baik saling 
bertukar pikiran dan pengalaman dengan jujur dan open, yang terachir ini tidak 
dapat dibaca di buku-buku. Disampingnya berkongkow dengan santai dengan 
disertai humor dan masing-masing menghargai nuansa, perbedahan yang halus. 
Pembicraan yang mengembirakan hati masing-masing. Dalam bahasa mandarin 
dibedahkan antara Suohua bicara, konversasi dan Tanhua (kongkow), yang terachir 
ini jalan pembicaraan dalam suasana yang santai, menyenangkan, kadang-kadang 
diselingi dengan humor dan lebih mengenai penghidupan sehari-hari dan kurang 
zakelijk. Untuk mensukseskan Kongkow memerlukan beberapa faktor diantaranya 
ialah persahabatan, waktu yang senggang dan suasana yang tenang. Maka saya 
lebih baik menggunakan sebutan Kongkow dari pada diskusi dan konversasi. 

Kita harus menikmati hidup apalagi kalau kita sudah berumur. Kita harus tahu 
dengan siapa kita sedang berkongkow. Dari pengalaman saya dapat saya katakan 
bahwa pada setiap suasana dibutuhkan teman yang tertentu. Untuk bicara dengan 
orang yang senang seni, kita harus mengerti tentang kesenian, untuk menikmati 
bunga-bunga kita memerlukan kebersamaan dengan wanita, atau teman-teman yang 
romantis, untuk menikmati gadis-gadis cantik sewaktu mudaku, memerlukan 
teman-teman yang bisa menahan diri, untuk menikmati perjalanan, vakansi 
membutuhkan teman yang bisa bicara buat berkongkow, untuk membicarakan filosofi 
membutuhkan teman yang suka membaca buku, untuk membicarakan poltik membutuhkan 
teman yang aktive dalam masyarakat, etc.etc. setiap kesempatan membutuhkan 
teman yang cocok.

Dr. Han Hwie-Song

Breda, 6-3-2006  Holland


[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan 

(OOT) Re: Fw: [budaya_tionghua] Japan's rich buy organs from executed Chinese prisoners

2006-03-24 Terurut Topik adipranata . suryadi
Dan pertanyaannya adalah: apa kaitannya dengan Budaya Tionghua ??? 
(maafkan saya karena OOT, oneliner, dan mungkin bung hai jin merasa 
tersinggung).

Suryadi




Hai Jin [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: budaya_tionghua@yahoogroups.com
03/24/2006 03:08 PM
Please respond to
budaya_tionghua@yahoogroups.com


To
Budaya Tionghua budaya_tionghua@yahoogroups.com
cc

Subject
Fw: [budaya_tionghua] Japan's rich buy organs from executed Chinese 
prisoners






 
- Original Message - 
From: Ambon [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, March 21, 2006 8:00 PM
Subject: [budaya_tionghua] Japan's rich buy organs from executed
Chinese prisoners


http://news.independent.co.uk/world/asia/article352535.ece

Japan's rich buy organs from executed Chinese prisoners 
By Clifford Coonan in Beijing and David McNeill in Tokyo 
Published: 21 March 2006 
Hundreds of well-off Japanese and other nationals are turning to
China's burgeoning human organ transplant industry, paying tens of
thousands of pounds for livers and kidneys, which in some cases have
been harvested from executed prisoners and sold to
hospitals..


(The Epoch Times Mar 21, 2006) The Epoch Times telah mengadakan
wawancara dengan seorang saksi mata yang beberapa hari lalu baru saja
mengungkap detail kejadian di kamp konsentrasi Sujiatun di China
bagian Utara. Dalam wawancara ini saksi mengungkap bahwa mantan
suaminya adalah salah satu dari ahli bedah utama di kamp konsentrasi
tersebut. Ia adalah ahli bedah otak, dan sering ditugaskan dalam
pembedahan kornea mata. Akibat dari kondisi mengerikan pembedahan
organ hidup dan pembakaran mayat, saksi dan keluarganya telah
mengalami tekanan hidup yang berat. Setiap kali ia mengingat
kejadian-kejadian di Sujiatun, ia merasa sangat menderita.

Saksi mengatakan bahwa mantan suaminya memiliki sebuah telepon genggam
khusus demi bisnis ini. Tidak peduli kapan dan di mana, segera saat
telepon genggamnya berbunyi, ia akan pergi untuk melakukan operasi.
Selama 2 tahun bekerja di Sujiatun, ia melakukan beberapa kali
operasi pembedahan kornea setiap harinya.

Berdasarkan laporan baru-baru ini di web site Minghui, Kamp
Konsentrasi Sujiatun kemungkinan bukanlah satu-satunya kamp
konsentrasi di China. Tahun 2000, polisi di wilayah Sanhe Propinsi
Hebei dan Pihak Kepolisian Beijing di Sichuan mengatakan pada
praktisi Falun Gong: “Kalian tidak ingin memberitahu nama kalian.
Kami akan mengirim kalian ke kamp konsentrasi jenazah. Tidak ada yang
tahu kalian di sana.” “Kamp konsentrasi ini ada di China bagian utara
dan Xinjiang.”

Berikut ini hasil dari wawancara antara reporter Epoch Times dan saksi
mata:

Epoch Times: Bagaimana mungkin Kamp Konsentrasi Sujiatun tidak
terdekteksi?
A : Karena beberapa orang berbagi keuntungan. Jadi mereka tidak akan
memberitahu siapapun. Ruangan ini dapat menampung setidaknya 100
orang. Anda tahu, saat praktisi Falun Gong ditahan, mereka tidak
diberi sedikitpun ruang gerak. Seluruhnya ditampung bersamaan.
Mungkin seorang pergi ke toilet dan kembali; saat kembali ia tidak
akan menemukan tempat lain. Banyak praktisi Falun Gong ditahan di
satu tempat di rumah sakit ini. Tempat ini didirikan tahun 2003 lalu.
Kami memperkirakan masih terdapat tempat-tempat rahasia lainnya.
Sebuah ruang tamu di sebuah rumah normal di Amerika dapat menampung
100 orang. Mereka mungkin mengatakan bahwa ini dibangun bagi para
petani atau pengangguran. 

ET: Apakah Anda mengira Chi Mingyu, kepala rumah sakit Sujiatun tahu
tentang hal ini? 
A : Saya kira ia seharusnya tahu. 

ET: Apakah ini kamp konsentrasi di sebuah lokasi terbuka? 
A : Semi-terbuka. Setiap orang telah mendengar rumah sakit ini.. Ini
cukup terkenal. Namun, orang-orang yang tidak memiliki penyakit hati
atau thrombi umumnya tidak akan datang ke rumah sakit ini. Jadi,
bukan sepenuhnya lokasi umum. 

Sujiatun adalah wilayah di pinggir kota Shenyang. Seperti daerah
pedesaan. Apakah rumah sakit lainnya di daerah Sujiatun melakukan hal
serupa, saya tidak tahu. 

Kami mengamati jumlah pasien di dalam rumah sakit tiba-tiba melonjak.
Kami menduga: apa tujuan mereka datang ke sini? Saya pergi bekerja
dengan sebuah kendaraan dinas. Kami juga tidak tahu Falun Gong itu
baik atau tidak. 

ET: Bagaimana Anda bisa tahu tentang pembedahan organ hidup ini?
A : Selama Tahun Baru China 2003, banyak orang yang saling berkunjung
dalam perayaan Tahun Baru. Misalnya, mereka berkumpul bersama untuk
bermain catur atau Mahjong. Saat mereka bercakap-cakap, mereka
berbicara sedikit mengenai hal ini. Saya tahu bahwa keluarga saya
mendapatkan uang dengan mudah, namun tidak tahu sumbernya. Tidak lama
kemudian, mantan suami saya menceritakan tentang hal ini. 

Mantan suami saya adalah ahli bedah yang lumayan berbakat. Banyak
kepala rumah sakit ingin agar ia bekerja di rumah sakitnya. Sangat
mudah untuk memakainya. Ia pandai. Ia tahu bagaimana memperoleh uang.


Saat ia bergabung di rumah sakit Sujiatun, ia adalah seorang dokter
rumah sakit. Segera, ia dipromosikan 

[budaya_tionghua] Fw: Han Hwie-Song: Perlawatan saya ke Jawa Jan-Febr. 2006 (bagian duapuluh satu)

2006-03-24 Terurut Topik HKSIS

- Original Message - 
From: Han Hwie Song 
To: Jonathan Goeij ; Tionghoa-net ; Nasional-list ; K. Prawira ; C.T. Chan 
Sent: Thursday, March 23, 2006 5:49 AM
Subject: Re: Han Hwie-Song: Perlawatan saya ke Jawa Jan-Febr. 2006 (bagian 
duapuluh satu)


Perlawatan saya ke Jawa Jan-Febr. 2006 (bagian duapuluh satu)

 

Kebanyakan teman-teman baru saya di Surabaya, dikenalkan oleh teman-teman saya 
yang lama, terdiri dari generasi muda. Generasi muda bersemangat, aktive, 
dinamis, cepat, mudah mengikuti jaman, tetapi masih kurang pengalaman. Orang 
senior mempunyai pengalaman, tetapi agak hati-hati, kurang cepat, 
mempertahankan status-quo, dan agak konservative. Maka saya melihat kerjasama 
yang baik antar kedua kader ini harus mendapatkan pujian. Terutama pujian ini 
harus diberikan pertama-tama pada para senior yang mau menyerahkan posisi 
penting pada tenaga muda untuk memimpin ormas INTI Jawa Timur dan Surabaya. 
Dimana perlu diberi advis oleh pemimpin senior yang berpengalaman.  Pujian ini 
saya dengar tidak saja dari Surabaya, tetapi juga dari teman-teman di Jakarta 
dan Surabaya. 

Di Jakarata ini kali ada beberapa anak-anak muda yang saya kenal melalui 
milist-milist ingin bertemu dengan saya. Pemuda-pemuda yang datang mengunjungi 
saya ternyata lulusan insinyur dari universitas dalam negeri dan diantara 
mereka ada satu pemuda yang mengajar matematika di universitas swasta. Juga ada 
beberapa generasi tua masing-masing insinyur dan guru besar pensiunan 
farmacologi berkujung menemui saya. Sampai keponakanku Iwan berkata pada 
istrinya:lihatlah kawan-kawan Yi-Jang ini terdiri dari segala umur, dari mudah 
sampai senior. 

Di Indonesia saya masih sempat menilpon Sdr. Min Hui beberapa kali, saya 
gembira bisa berkongkow dengan beliau meskipun tidak bertemu muka. Saya 
menyayangkan bahwa saya hanya dapat bercakap dengan sdr. Benny Setiono melalui 
telpon saja. Ini disebabkan karena waktu saya di Jakarta hanya singkat banyak 
keluarga yang berdatangan mengunjungi saya; sehingga tidak dapat bertemu muka 
dengan pak Benny, namun saya berjanji kemudian, kedatangan saya, saya akan  
bermalam dirumah beliau untuk berkongkow sampai jauh malam, insyah Allah 
dapat terlaksana!

Sebagai seorang Hua Yi kelahiran Indonesia, jiwa, pandangan dan sifat saya 
merupahkan segi tiga dan pada setiap ujung terdapat nama-nama Indonesia, 
Tiongkok dan Belanda. Dengan ini kunjungan saya melibatkan kesibukan saya untuk 
bekerja sebagai jembatan antar universitas Indonesia dan universitas Belanda 
chususnya dalam bidang ilmu Kedokteran, yang saya berharep memberikan kontrbusi 
memajukan ilmu kedokteran Indonesia, chususnya dalam bidang kardiologi. Ini 
kali saya telah berkunjung ke rumah sakit Harapan Kita selama setengah hari 
bertemu dengan beberapa guru besar yang simpatik dan makan bersama dengan 
mereka. Hubungan pengalaman pekerjaan exchange of know how antar universitas 
saya sudah mempunyai pengalaman dalam menghubungkan universitas Belanda dan 
RRT. 

Baiklah saya ceritakan mengenai pertemuan saya dengan teman-teman saya. Saya 
berpendapat Kongkow dengan teman yang mengerti sifat masing-masing, seperti 
membaca puluhan buku, mengapa demikian? Ini karena teman yang baik saling 
bertukar pikiran dan pengalaman, yang terachir ini jarang ditulis dalam 
buku-buku. Disampingnya berkongkow dengan santai dengan humor dan menghargai 
nuansa, perbedahan halus masing-masing. Pembicraan yang mengembirakan hati 
masing-masing. Dalam bahasa mandarin dibedahkan antara Suohua bicara, 
konversasi dan Tanhua (kongkow), yang terachir ini jalan pembicaraan dalam 
suasana yang santai, menyenangkan, kadang-kadang diselingi dengan humor dan 
lebih mengenai penghidupan sehari-hari dan kurang zakelijk. Untuk mensukseskan 
Kongkow memerlukan beberapa faktor diantaranya ialah persahabatan, waktu yang 
senggang dan suasana yang tenang. Maka saya lebih baik menggunakan sebutan 
Kongkow dari pada konversasi. 

Kita harus menikmati hidup apalagi kalau kita sudah berumur. Kita harus tahu 
dengan siapa kita sedang berkongkow. Dari pengalaman saya dapat saya katakan 
bahwa pada setiap suasana dibutuhkan teman yang tertentu. Untuk bicara dengan 
orang yang senang seni, kita harus mengerti tentang kesenian, untuk menikmati 
bunga-bunga kita memerlukan kebersamaan dengan wanita, atau teman-teman yang 
romantis, untuk menikmati gadis-gadis cantik sewaktu mudaku, memerlukan 
teman-teman yang bisa menahan diri, untuk menikmati perjalanan, vakansi 
membutuhkan teman yang bisa bicara buat berkongkow, untuk membicarakan filosofi 
membutuhkan teman yang suka membaca buku, untuk membicarakan poltik membutuhkan 
teman yang aktive dalam masyarakat, etc.etc. setiap kesempatan membutuhkan 
teman yang cocok.

Dr. Han Hwie-Song

Breda, 6-3-2006  Holland


[Non-text portions of this message have been removed]





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : 

[budaya_tionghua] Taoisme, Diet, Kesehatan

2006-03-24 Terurut Topik Michael suswanto
...Langkah pertama penyembuhan penyakit harus dicari di dalam makanan. 
Hanya ketika makanan tak mampu menyembuhkan, baru dokter akan menulis resep 
obat. Sun Ssu-mo

Sun Ssu-mo, yang menulis penggalan ungkapan di atas adalah tabib paling 
terkenal dalam sejarah DInasti Tang, yang juga bisa dikata paling terkenal 
sepanjang sejarah Cina. Tabib Sun Ssu-mo yang hidup tahun 590-692, merupakan 
sosok puncak dari semua cara tradisional penyembuhan dan pencapaian umur 
panjang.

Sun Ssu-mo adalah orang pertama di dunia yang mendiagnosa sekaligus 
mengobati gangguan pembesaran kelenjar tiroid. Baru 1.000 tahun kemudian, 
pakar Barat melakukan hal yang sama. Sun Ssu-mo juga orang pertama yang 
mendiagnosa dan mengobati beriberi, juga 1.000 tahun lebih maju dibanding 
dokter-dokter Eropa yang baru memperoleh gambaran tentang penyakit beriberi 
pada tahun 1642.

Tabib kuno Sun Ssu-mo, dan banyak lagi tabib lain di Cina, sungguh unggul 
dalam bidang kesehatan dan pengobatan, bahkan bila dibandingkan dengan 
dokter-dokter jenius dari Barat sekalipun. Prestasi para tabib Cina itu, 
sebenarnya tak terlepas dari fanatisme mereka mempelajari paham Tao. Sun 
Ssu-mo, misalnya, merupakan Taois terkemuka. Tao adalah jalan hidupnya. 
Tapi, apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan Tao itu?

Ada sesuatu yang tak berujud, namun sempurna
Yang ada sebelum langit dan bumi tercipta;
Tanpa suara, tanpa substansi,
Tak bergantung, tak berubah,
Semua terangkum, tak kenal henti.
Engkau mungkin menyebutnya ibu
Dari semua yang ada di bawah langit.
Jati dirinya, aku tak tahu pasti;
Kusebut dia dengan Tao

Rangkaian kata misterius itu diambil dari Tao Teh Ching, kumpulan syair yang 
terdiri dari 5000 kharakter yang sangat menawan tentang (ajaran) Tao. Tao 
Teh Ching ditulis sekitar 2500 tahun lalu, dan secara tradisional biasanya 
dihubungkan dengan Lao Tze, Guru Tua.

Renungan-renungan tajam yang ada dalam syair-syair padat ringkas indah dalam 
buku yang sangat memikat ini membentuk sumber kebijaksanaan hidup yang telah 
memberikan kesenangan, nasihat dan pencerahan bagi jutaan orang di seantero 
dunia.

Tak ada yang tahu pasti kapan dan siapa sebenarnya pengarang Tao Teh Ching. 
Tetapi, berdasarkan penelitian historis, sangat mungkin karya itu ditulis 
sekitar abad ke-5 sampai ke-3 SM.

Adanya seorang bernama Lao Tze dapat dibuktikan berdasarkan catatan sejarah. 
Catatan tentang Lao Tze yang juga terkenal dengan nama Lee Tan, Lao Tan dan 
Lee Er, ditemukan dalam Arsip Kerajaan pada periode yang sama dengan dugaan 
lahirnya karya indah itu.

Gusar karena kekacauan politik dan ketamakan yang merajalela pada waktu itu, 
Lao Tze yang tua berniat pergi mengasingkan diri. Saat sampai di batas 
negara, penjaga perbatasan mengenali sang bijak dan memohon agar sang guru 
mau meninggalkan sepatah-dua-kata kenangan.

Dan sepatah-kata kenangan itu adalah Tao Teh CHing. Dalam pengertian kisah 
historis, tao berarti cara atau jalan, teh artinya kekuatan dan 
ching sama dengan buku. Jadi, terjemahan judul buku Tao Teh Ching 
tersebut adalah Buku tentang Cara dan KekuatanNya.

Lao Tze bukanlah penemu ajaran Taoisme. Menurutnya, ia hanya mengungkapkan 
kembali dan meringkaskan cara hidup yang berlaku di Cina, 2500 tahun sebelum 
ia hidup di dunia, yaitu saat pemerintahan Kaisar Kuning, Huang Ti, bapak 
pendiri Cina. Lao Tze memuja sang Kaisar Kuning sebagai leluhur peradaban 
Cina dan mengakuinya sebagai orang terkemuka yang mempraktekkan cara 
tersebut.

Kaisar Kuning memegang takhta sekitar tahun 277 SM. Ia dipercaya sebagai 
orang yang menemukan rahasia kehidupan abadi di dalam saripati paduan halus 
pria dan wanita selama melakukan hubungan intim, serta penjelmaannya menjadi 
obat mujarab yang menghasilkan tenaga dan spirit murni. Dan, konon, Kaisar 
Kuning hidup sehat-bugar dengan 1200 harem yang setiap malam digaulinya 
menurut aturan ajaran Tao tentang Yin dan Yang sampai usianya mencapai 111 
tahun.

Selain mempelajari ajaran Tao tentang Yin dan Yang, melalui percakapan 
dengan tiga penasihat kepala dalam hal-hal seksual--Gadis Sederhana Su Nu, 
Gadis Misterius Hsuan Nu, dan Gadis Pelangi Tsai Nu--Kaisar Kuning juga 
sangat giat mempelajari pengobatan dengan ramuan tumbuh-tumbuhan, suatu 
bidang yang sangat dikuasai para Taoist Cina kuno. Percakapannya dengan 
penasihat medis Chi Po dirangkum dalam Pengobatan Tradisional Kaisar Kuning 
-- Huang Ti Nei Ching, yang juga ditulis pada abad ke-3 SM.

Buku ini berisi uraian ringkas tentang sebagian pengetahuan medis yang 
dipraktekkan di Cina sejak Zaman Kaisar Kuning dan secara jelas menerapkan 
prinsip dasar Taoist dalam seni pengobatan Cina.

Pada masa pemerintahan Kaisar Kuning, para pakar kesehatan mulai menyusun 
sangat banyak kumpulan informasi yang dikemukakan para pakar Taois yang 
hidup selama ribuan tahun sebelumnya. Pengobatan Tradisional Kaisar 
Kuning--Huang Ti Nei CHing, dan Nasihat Klasik Gadis Sederhana-Ssu Nu Ching 
juga dikumpulkan pada masa ini.

Penulisan buku juga dilakukan oleh dua 

[budaya_tionghua] Raja Gula Oei Tiong Ham

2006-03-24 Terurut Topik yuli_ahmada
Salam,

Saya penasaran, alasan yuridis apa sesungguhnya yang digunakan untuk
merampas properti Oei Tiong Ham Concern.  Tjwan Ling Liem, penulis
buku Raja Gula Oei Tiong Ham (Surabaya, 1979) terlihat getir
mengisahkan perampasan itu tapi tak detail. Liem rupanya tak punya
akses pada salinan putusan pengadilan ekonomi di Semarang yang 
jadi landas tumpu perampasan itu. Sebab, jika mengingat tahun
terbitnya buku (zaman Orde Baru), Liem semestinya tak punya beban
untuk mengungkap habis. Tapi, bisa jadi pula, ihwal perampasan itu
dalam buku Liem sudah disensor karena senyatanya rezim Orde Baru juga
melanggengkan perampasan itu. Sampai rezim kini, bahkan. 

Informasi pada web PT Rajawali Nusindo juga sekadar begini:

Pada tahun 1961, seluruh harta kekayaan Oei Tiong Ham Concern di ambil
alih oleh Negara Republik Indonesia berdasarkan keputusan Pengadilan
Ekonomi Semarang No. 32/1561 EK.S tanggal 10 Juli 1961 yang dikukuhkan
Keputusan Mahkamah Agung RI No. 5/Kr/K/1963 tanggal 27 April 1963.
Simak di: http://members.bumn-ri.com/nusindo/news.html?news_id=6445

Saya meminati kisah si raja gula itu karena ada bekas propertinya di
Sidoarjo, Jawa Timur, yakni Pabrik Gula Tanggulangin. Ini satu dari
lima pabrik gula Oei Tiong Ham punya. Ia mangkrak sejak zaman
kebrutalan Jepang dan kini jadi sengketa di pengadilan. 

Nuwun,
http://yuli-ahmada.blogspot.com

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, raharjo irawan
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dahulu pernah diterbitkan buku berbobot oleh penerbit
 berbobot tentang Oei Tiong Ham ( ketika saya masih SMA
 atau kuliah ), namun hanya terbit 1x cetakan saja,
 setelah itu saya tidak melihat lagi. Coba anda cari di
 perpustakaan .
 
 Jika Anda sempat ke Semarang, silakan lihat rumahnya
 di jalan Gergaji ( dahulu ini rumahnya Hoo Yam Loo
 yang dijual kepadanya, sekarang dijadikan tempat
 kursus bahasa asing  komputer, dimiliki oleh keluarga
 Hoo Liong Tiauw pemilik Polyplas-pabrik plastik ),
 sedangkan bekas kantornya berada di Jl. Kepodang (
 kawasan kota lama-digunakan untuk kantor rajawali )
 
 Salam,.
 Irawan.
 
 
 
 4. Ada yg tau kelanjutan firmanya Oei Tiong Ham
   (1866-1924)? dia pernah jd org terkaya d Asia
   Tenggara. Raja Gula dr Semarang...terakhir yg saya
   tau...dia tinggal d singapura buat menghindari
 pajak
   d Indonesia..
  
 Makasi bgt y buat yg mo ngasi info
  
 Wassalam
 Achie









.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Pasangan Yin dan Yang

2006-03-24 Terurut Topik Michael suswanto
Yin adalah sisi teduh sebuah bukit. Yin mewakili keteduhan dan kepasifan,
bersatu dengan kesuburan, kelembutan dan kehalusan. Yin merupakan simbol
perempuan, air dan tanah, serta bergerak turun dan masuk ke dalam. Yang
adalah sisi terang sebuah bukit, mewakili cahaya dan keadaan dinamis. Yang
bersekutu dengan ketahanan, kaku dan perluasan, bergerak alami ke atas dan
keluar. Yang melambangkan laki-laki, api dan langit.

Yin dan Yang saling tergantung dan saling melengkapi, simbiose mutualistis,
selalu berhubungan dan terus-menerus saling memberi kekuatan.

Yin bersifat lebih kuat dan lebih berlimpah, tapi Yang lebih tegas dan
aktif. Lebih banyak air di bumi daripada api, sebagai contoh, tapi api yang
bercahaya lebih menarik perhatian. Namun begitu, tetap, Yin dan Yang selalu
saling melengkapi dan saling memberi arti bagi yang lain. Menurut Tao Teh
Ching, suatu kekuatan, objek atau gagasan tak akan lengkap dan tak akan
berarti tanpa ditunjang keadaan yang sebaliknya.

Kesulitan dan kemudahan saling melengkapi
Panjang dan pendek saling membanding
Tinggi dan rendah saling membedakan

Kebaikan tak punya arti tanpa kejahatan, kecantikan tak akan dipandang tanpa
kehadiran si buruk sebagai pembanding. Dalam pikiran tradisional Barat,
lawan dimasukkan ke dalam dua wilayah khusus kualitas, dengan penghargaan
diikutkan pada kebaikan, kecantikan dan kebenaran. Jahat, buruk dan salah
merupakan aspek kehidupan yang sengaja (dan sia-sia) ditekan atau dihindari
seperti momok.

Jalan Taois mengakui dan menyeimbangkan kekuatan berlawanan dari semua
situasi dan fenomena, dan tidak mengakibatkan kekalahan tersembunyi sesuatu
kekuatan alam, positif ataupun negatif.

Pasangan saling melengkapi Yin dan Yang meliputi seluruh jagat raya, dan
unsur lawannya memberikan tekanan dinamis yang dibutuhkan untuk semua
gerakan dan perubahan.

Di dalam pengobatan Cina, misalnya, kesepuluh organ vital terbagi dalam lima
pasangan, yang masing-masing setia pada satu organ Yin 'kokoh' dan satu
organ Yang yang lemah. Organ Yin lebih penting daripada Yang, sehingga
gangguan fungsi organ Yin akan menyebabkan gangguan kesehatan yang dahsyat.
Pasangan organ tak bisa berubah-ubah. Mereka berhubungan oleh fungsi konkret
dan sambungan anatomi.

Jantung. Disebut sebagai Ketua Organ Vital, jantung mengatur organ lain
dengan mengontrol sirkulasi darah. Pusat spirit, penentu suasana hati dan
kejernihan mental. Kondisi energi jantung bisa tercermin melalui warna muka
dan lidah: merah gelap menunjukkan kelebihan, pucat abu-abu menunjukkan
kekurangan. Jantung berpasangan dengan usus kecil, yang memisahkan sari
makanan dan sisa makanan yang dicerna, mengontrol rasio cairan pengeras
kotoran dan menyerap nutrisi yang kemudian dikirim ke jantung untuk
diedarkan ke seluruh tubuh.

Hati. Hati menyimpan dan memperkaya darah, mengatur sejumlah pengeluaran ke
dalam aliran darah untuk peredaran secara menyeluruh. Ketika orang
bergerak, darah beredar; ketika orang diam, darah kembali ke hati, ungkap
Pengobatan Tradisional Kaisar Kuning. Ungkapan ini sesuai benar dengan bukti
kesehatan yang ditunjukkan selama periode istirahat, khususnya pada musim
dingin, yaitu 30-50 persen dari suplai darah di tubuh berkumpul di hati dan
pankreas. Selama tidur, darah membangun kekuatan dan ketahanan diri di dalam
hati untuk digunakan ketika tubuh sedang beraktivitas. Hati adalah rumah
bagi nyawa manusia (hun), seperti tercermin dalam ungkapan orang Cina
hsin-gan (jantung hati), yang artinya kekasih.

Hati adalah markas besar metabolisme tubuh. Kondisi hati tampak pada mata,
kuku jari tangan dan kaki serta otot. Pasangan Yang hati adalah kantung
empedu, yang fungsinya sangat dekat dengan hati. Kedekatan fungsi hati dan
empedu ini sungguh diakui pula oleh ilmu pengetahuan kesehatan modern.

Pankreas. Pankreas mengontrol produksi enzim yang diperlukan untuk
pencernaan dan metabolisme. Fungsi ini berhubungan langsung dengan pasangan
Yang-nya, lambung. Bila pankreas gagal memproduksi enzim secara memadai,
akibatnya proses pencernaan di lambung mengalami stagnasi sehingga makanan
akan membusuk dan mengendap. Pankreas juga mengontrol perlengkapan manusia
untuk berpikir rasional. Gangguan fungsi pankreas terefleksi melalui kulit
yang kering, mengkerutnya daging dan tulang, otot yang kurang kuat,
kelelahan kronis, pencernaan mampet dan tak bisa berkonsentrasi.

Paru-paru. Paru-paru mengontrol chi tulis naskah kesehatan Cina. Chi
berarti 'napas', yang sama artinya dengan 'energi'. Bila napas terganggu,
energi pun terganggu. Paru-paru Yin bersekutu dengan usus besar Yang.
Kondisi paru-paru tergambar pada kulit. Kenyataannya dalam pengetahuan
kesehatan modern, kulit merupakan organ pernapasan, serta paru-paru dan usus
besar merupakan perluasan dari kulit, yang satu menekan dari atas dan yang
lain mendorong dari bawah. Radang paru-paru serta berbagai gangguan
berbahaya lain pada umumnya bersamaan dengan sembelit, dan sembelit selalu
menyebabkan kembung dan rasa tidak nyaman di dada.

Ginjal. 

Re: [budaya_tionghua] Makan meja, hong bao, bai bao

2006-03-24 Terurut Topik hera
MAu tanya  bu Melani...kan menyampaikan biasanya yang kita angpao
kan...seharusnya lebih besar dari harga makanan yang kita terima
Bagaimana  kalau yang diundang tidak punya uangnya ?... apakah lebih baik
tidak usah hadir ?
atau tidak memberi sama sakali ?
atau memberi sebisanya ?

Thank's
Hera
- Original Message -
From: melani chia [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, March 22, 2006 6:30 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Makan meja, hong bao, bai bao


 Undangan makan meja yg mentradisi sampai ssat ini di Singapore,

   Makanan yg dihidangkan tdk jauh beda dg yg dipaparkan saudara
Andreas,hanya saja udah tdk menyediakan nasi,min 8 or 10, 1 meja biasanya
berjumlah 10 org, umunya yg sudah dianggap harga sedang untuk digedung or
restoran menengah harga menu untuk 10 org dg jenis 8 - 10 makanan berharga
min $800 sin.

   Uang angpao,walaupun tdk ada aturan tertulis,seperti udah menjadi lazim
kalau dihotel or gedung umumnya perorg min $80 or 100.

   Jumlah angpao perhead,jd kalau suami yg tertera saja dlm undangan yg
hadir keparty hanya suami,kemudian tertera Mrs, nah ..ini uang angpaonya
doble,kalau yg diundang sekeluarga ada 4 termasuk anak ya di x 4,



 ANDREAS MIHARDJA [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Karena ini pertanyaan berhubungan dgn etiquette makan - Saya ingin
memberikan sedikit info.

   Didalam undangan makan secara umum dimana para tamu bukan keluarga dekat
diIndonesia mungkin aturannya masih belum menurut protokol yg seharusnya,
dan banyak gerakan atau sifat2, yg tidak sopan dimata orang asing, masih
dipergunakan.
   Juga dikalangan high class chinese jaman dulu ettiquette makan masih
sangat kasar.

   Biasanya jaman sekarang jikalau kita mengikuti banquette [official
dinner],
   Meja makan, biasanya bundar dgn sesuatu bagian ditengah meja yg juga
bisa berputer.  Seharusnya yg duduk bersama2 disatu meja adalah 8 orang
tetapi sekarang 10 juga bisa.
   Diatas meja dimuka setiap kursi - sebagai pembukaan biasanya kita
diberikan piring half size [20-25cm] dan ada sumpit diatas sumpit holder.
Juga beberapa piring kecil utk condiment disiapkan dimuka piring. Cangkir
utk minum teh ada disebelah kanan atas dari piring tsb, Jikalau ada
hardliquer atau wine chinese tidak ada cangkir jadi diatur secara barat
dimuka piring tsb. Ditengah bagian meja yg berputar biasanya ada condiment
rack, theepot , minuman2 lain yg dpt kita pilih. dan yg paling penting
diatasnya ada beberapa sumpit yg dipakai untuk umum. Jumlahnya  tergantung
dari  makanan yg disajikan.
   Makanan pembukaan biasanya terdiri dari satu piring besar bulat  yg
disajikan biasanya makanan kecil a'la dimsum - Panggang babi merah, cucis ,
lunpia, pangsit goreng, etc tergantung dari restorannya  - ini tidak banyak
dan hanya utk pembukaan. Biasanya jaman sekarang piring ini sudah ada sendok
umumnya dan sumpit umumnya.  Kita mangambil makanan ini dgn sumpit atau
sendok umum dan taruh makanan tsb diatas piring kita. Kita makan dgn memakai
sumpit kita yg ada disebelah piring kita. Cara memakai sumpit jaman
sekarang - sedapat2nya kita tidak masukkan kedalam mulut  dan hanya makanan
yg dihidangkan yg masuk mulut. [kita seharus tidak menghisap sumpit[ Sumpit
harus parrallel dgn mulut dan tidak boleh vertical terhadap mulut. Sumpit
harus datang kemulut dan mulut tidak boleh datang kesumpit. Mulut posisinya
kurang lebih diatas piring makan kita.
   Setelah makanan pembukaan ini biasanya jaman sekarang kita diberikan
soup.  Cara mensajikannya - suatu pot besar dgn soup ditaruh ditengah meja
dan pelayan restoran akan membaginya kedalam mangkok soup yg dia bawa inc.
sendok porselennya.  Setiap tamu diberikan sat mangkok kecil soup, yg
dimakan memakai sendok porselen tsb,  Biasanya kita sewaktu minum soup ini
kita tidak memakai sumpit lagi dan mangkoknya boleh dipegang ditangan atau
diletakkan diatas meja. Yg penting kita sedapatnya jangan minum kuah soup
dari mangkok tetapi harus pakai sendok tsb.
   Selesai soup biasanya piring kecil dan utensil diangkat dan muka meja
kita. Yg ditinggalkan hanya condiment, gelas2, cangkir teh etc. Kita
diberikan piring baru yg agak besaran sedikit dan juga diberikan mangkok
kecil untuk nasi/mie etc.
   Biasanya yg disajikan rata2 adalah 8 macem makanan yg kita makan satu
persatu menurut peraturan yg saja uraikan diatas. Kalau nasi-goreng  atau
mie atau ketan datang itulah tandanya bahwa mereka sudah sajikan semua
makanan. Mungkin masih banyak yg perlu nasi putih - ini bisa imasukkan kedlm
mangkok kecil kita. Ingat makan nasi jangan masukkan mangkok kedalam mulut -
sedapat2nya disendok dgn sumpit. Disini memang sumpit bisa masuk mulut
tetapai posisi seharusnya tetap parrallel dgn mulut. Memang kalau mangkok
nasinya kecil  [agak lebih besar dari cangkir teh kita juga bisa masukkan
kedalam mulut kalau perlu tetapi sedapatnya jangan.  Biasanya
kalaupelayannya bagus setiap tiga atau empat sajian kita diberikn piring
makan baru.
   Selesai ini kita diberikan dessert yg cara makannya 

Re: [budaya_tionghua] Re: [Tanya] Tian Gong Yu Huang Da Di

2006-03-24 Terurut Topik liang u


--- Daniel Fr [EMAIL PROTECTED] wrote:

 berhubung ada yang menyebut dinasti tang.
 
 Apakah ada yang tahu mengenai silsilah dari marga
 Tang/Tong ?
 
 
 Daniel
 
 SNE TANG
Mandarin: Tang #21776;; Hokkian: Tng; Tiociu: Teung;
Hakka: Thong; Konghu: Thong.
Ejaan lama di Indonesia: Hokkian: Teng, Tong; Hakka:
Thong
Pusat leluhur: Jinchang di propinsi Gansu , Jinyang di
kota Taiyuan propinsi Shanxi sekarang, Beihai dan
Luguo di propinsi Shandong sekarang.

Dalam ejaan Belanda tidak ada ng sebagai huruf hidup,
karena itu pejabat imigrasi zaman Belanda, maupun
orang Tionghoa yang hanya kenal huruf Tionghoa saja,
tidak mampu menuliskan sne yang tidak ada huruf
hidupnya#65292;salah satunya  adalah Tng, disini ng
dibaca seperti logat Jakarta ng pada kata ngga
(tidak). Akan tetapi bentuk Tng tidak biasa, lalu
ditulis yang bunyinya paling mirip yaitu Teng, teng di
sini harus dibaca teng seperti kata tenggara, bukan
teng pada benteng. Teng pada benteng adalah sne lain.
Sebagian orang diperkirakan karena tidak mau kabur
dengan sne Teng, maka menulisnya menjadi Tong, karena
Tongtiao atau dinasti Tang  #21776;, ditulis Tong.
Penulisan ini tak salah meskipun tidak biasa. Jarang
orang Hokkian menulis sne Tang ini menjadi Tong yang
merupakan bahasa tulisan, kebanyakan menggunakan
bahasa lisan Tng. Dinasti Tang memang dalam Hokkian
dinasti Tong, karena nama negara, harus pakai bahasa
tulisan, sedang sne kebanyakan bahasa lisan.

Anak kaisar Giao Danzhu diangkat menjadi penguasa di
negara Tang. Negara ini sampai awal dinasti Zhou
#21608; masih merupakan negara merdeka bernama Tangdu
#21776; #26460;. Zaman kaisar kedua Zhou Chengwang 
#21608; #25104; #29579; (Ciu Seng Ong) berkuasa,
negara Tangdu ini dihancurkannya. Sebagian dari
keturunannya menggunakan sne Tng (Tang) sebagai
snenya. .

Setelah negara Tangdu ini dihancurkan, Chengwang
memberikan negara ini kepada adiknya yang bergelar 
Tangshu Yu #21776; #21460; #34398; (Tng Sioggu).
Raja kedua (leibh tepat rajamuda kedua) memindahkan
ibukotanya dan mendirikan negara Jin #26187;#12290;
Negara Tang hilang, tapi keturunannya menggunakan
huruf Tng sebagai snenya (untuk sne dibaca Tng).
Inilah sumber  kedua leluhur sne Tng. Untuk nama
negara#65292;huruf  Tng #21776; ini biasa dibaca
Tong (Mandarin selalu Tang).

Selain kedua jalur leluhur di atas, masih ada beberapa
suku minoritas non Han yang mengubah snenya menjadi
Tng.

Perlu diperhatikan, meskipun huruf Tionghoa Tng adalah
sama dengan huruf Tong dari dinasti Tang (Tong,
618-907), sne Tng tak ada hubungannya dengan dinasti
Tang, dinasti Tang didirikan oleh sne Li
#26446;#12290;

Meskipun demikian orang sne Tng ternama pada zaman Han
#27721; apalagi zaman Tang #21776; sangat banyak, di
antaranya: Tang Meng #21776; #33945;, Tang Song
#21776; #39042;, Tang Jian #21776; #20461;. Zaman
dinasti Song #23435; ada Tang Jie #21776; #26480;,
yang sejak berumur dua tahun  telah tahu akan berbakti
kepada orang tua. Nenek tirinya sakit dan menjadi
buta. Tang Jie tiap hari mejilati mata neneknya sampai
akhirnya neneknya dapat melihat kembali. Zaman dinasti
Ming #26126; ada panglima angkatan laut yang bernama
Tang Shunzhi #21776; #39034; #20043; yang berhasil
memukul mundur tentara Jepang yang mau menyerbu masuk
ke Tiongkok. Zaman dinasti Qing #28165; ada Tang Ying
#21776; #33521;, Tang Jingsong #21776; #26223;
#23847;,  Tang Cai  #21776; #25165;  dll.

Pada zaman sekarang ada Tang Jiaxuan #21776; #23478;
#29831;, mantan menteri luar negeri RRT dan Tang
Fei#21776; #39134; , mantan menteri pertahanan dan
perdana menteri Taiwan#12290;

Di Tiongkok daratan sne Tng menduduki peringkat 26
besar, sedang di Taiwan nomor 69.

(Liang U, 2006)


 On 3/18/06, ardian_c [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Hendri ,
 
  Tian Gong dgn YuHuang Dadi/ShangDi itu sama aja
 天公 玉皇大帝 玉皇上帝.
 
  Siapa sebenarnya YuHuang ? nah ini yg seru.
  Apa YuHuang itu Tuhan ? Jawabnya bisa ya dan tidak
 , itu tergantung
  dari sudut mana kita liatnya. Dari sudut Taoisme ,
 YuHuang ShangDi
  itu bukan Tuhan soalnya YuHuang adalah bawahan
 dari SanQing 三清.
  MAkanya kalu kita liat patung YuHuang , pasti bawa
 sebilah papan /Fu
  yg seperti kalau bawahan sedang menghadap kaisar.
 
  Konteks tuhan personal yg cuma berdiri sendiri
 tidak dikenal dalam
  konteks kepercayaan org tionghoa jaman dulu.
  TianGong
 
  YuHuang sebenarnya ngewakilin unsur Yang dan
 penguasa TianJie atau
  dunia langit.
  DiMu 地母 atau HouTu HuangdiZhi 后土皇地祗,
 sifat Yin , penguasa DiJie
  atau dunia bumi , seperti sungai , gunung dan
 lain-lain.
 
  Dari sini kita bisa liat kalu org tionghoa jaman
 dahulu itu yg
  disebut Tuhan sebenarnya 1 pasang yaitu Yin/ibu
 dan Yang/bapak.
  Nah ini pandangan umum model Tuhan jaman dulu.
 
  Asal usul YuHuang ShangDi belon dibuat walau
 sebutan itu sdh ada
  dari jaman dulu.
  Misalnya Tao HongJing waktu dinasti selatan sdh
 sebut nama YuHuang
  DaoJun 玉皇�君, GaoShang YuDi