[budaya_tionghua] Great Wall of China 'even longer'

2009-04-20 Terurut Topik Hendri Irawan
http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/8008108.stm
Great Wall of China 'even longer'
[People climbing Great Wall of China]  The structure is a series of
walls first linked up more than 2,000 years ago
The Great Wall of China is even greater than previously thought,
according to the first detailed survey to establish the length of the
ancient barricade.

A two-year government mapping study found that the wall spans 8,850km
(5,500 miles) - until now, the length was commonly put at about 5,000km.

Previous estimates of its length were mainly based on historical
records.

Infra-red and GPS technologies helped locate some areas concealed over
time by sandstorms, state media said.

The project found that there were wall sections of 6,259km, 359km of
trenches, and 2,232km of natural defensive barriers such as hills and
rivers.

The study was carried out by the State Administration of Cultural
Heritage and the State Bureau of Surveying and Mapping.

Barricade

Experts said the newly-discovered sections of the wall were built during
the Ming Dynasty (1368-1644), and stretch from Hu Mountain in northern
Liaoning province to Jiayu Pass in western Gansu province.


  [Map]

The project will continue for another 18 months in order to map sections
of the wall built during the Qin (221-206BC) and Han (206BC-9AD)
Dynasties, the report said.

The wall, the world's largest man-made structure, was built to protect
the northern border of the Chinese Empire.

Archaeologists had lobbied for the survey to be done to provide scholars
with an accurate understanding of the construction.

Known to the Chinese as the "long Wall of 10,000 Li", the Great Wall is
in fact a series of walls and earthen works begun in the 5th Century BC
and first linked up under Qin Shi Huang in about 220BC.

It was listed as a Unesco world heritage site in 1987.



Re: [budaya_tionghua] nonton bareng ?????????????????

2009-04-20 Terurut Topik melani chia
The fack of Nanjing,..sebagian besar merupakan kumpulan dokument
yg ditelusuri bule yg peduli dg nasib kemanusian, kewarga negaraan nya 
apa kurang ingat,dia rela ngeluarin dana puluhan juta US dollar buat beli semua 
dokumen yg tersebar ...DVD yg beredar di Singapore mengenai sejarah Tingkok
juga merupakan made in China sangat banyak harganya tdk mahal ,judul
diatas durasi putarnya sekitar 4 jam ,dlm 1 keping disc saja
harganya sekitar belasan sin dollar saja.
 
 
 




--- On Tue, 21/4/09, Fy Zhou  wrote:

From: Fy Zhou 
Subject: Re: [budaya_tionghua] nonton bareng ?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, 21 April, 2009, 2:07 AM










Barusan juga ada film buatan Amerika, yang dibuat berdasarkan kesaksian seorang 
Jerman ( kalau tak salah namanya Bell, seorang pastur) yang saat pembantaian 
jepang ada di Nanjing, dan dia berusaha mengusahakan perlindungan bagi sebagian 
penduduk kota di rumahnya. Mirip2 Sindlerlist lah.
 
Selain film fiksi, mungkin juga perlu ditonton film dokumenter yang berkisah 
tentang usaha seorang penulis wanita Kanada ( namanya lupa) berdarah Tionghoa 
yang melakukan usaha pencarian fakta tanpa lelah tanpa takut yang akhirnya 
mendatangkan kematiannya sendiri.
 
ZFy
 
 
rom: "agoeng_set@ yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Monday, April 20, 2009 10:14:23 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] nonton bareng  ?



Selama beberapa taon ini kita selalu dengar ada beberapa film yg dibikin buat 
peringati tragedi nanjing, tp kok ga ada yg mampir ke indo yah, tdnya g kira 
son of huangshi film tentang nanjing ternyata bukan juga, ada yg tau film2 apa 
aja yg dibuat or menceritakan ttg tragedi nanjing? 


From: Fy Zhou 
Date: Mon, 20 Apr 2009 21:24:31 +0800 (SGT)
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] nonton bareng  ?





Ada film baru dari Mainland berjudul " Nanjing, Nanjing", yang mengambil tema 
perisiwa pembantaian Nanjing oleh tentara Jepang. menurut komentar2 yang saya 
baca di net, semua mengacungkan jempol buat film ini. film ini yang dibuat 
sangat realistis ini bukan hanya menonjolkan tragedi perang, tapi juga 
menonjolkan sisi2 kemanusiaan, baik dari pihak yang dibantai maupun ang 
membantai. film yang dibuat hitam putih ini disebut2 sbg puncak cinema 
Tiongkok, dan sudah diusulkan oleh seorang kritikus film Eropa untuk diundang 
ikut kompetisi di festifal Venesia.
Kalau saja kita bisa menonton film ini ber sama2.
 
ZFy





From: ardian_c 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Sunday, April 19, 2009 2:13:15 PM
Subject: [budaya_tionghua] nonton bareng  ?



kemaren abis ngumpul2, ada lontaran ide adain nonton bareng.

wuih itu ide boleh jg, tempatnya katanya bisa di blok m yg emang ada tempat yg 
khusus menyewakan ruangan menonton. or jg modal proyektor aja kale 
huehehehehehe.

dah getu sempet dibikin list daftar pilem yg bagus ditonton :
1.opium war ( Ya Pian Zhan Zheng,perang candu )
2.burning my palaces ( Huo Shao Yan Ming Yuan, kisah penjarahan oleh tentara 
Inggris dan Prancis, yg sekarang masih jadi masalah terutama dgn balai lelang 
Christie )
3.the assasin ( kisah Jing Ke membunuh Qin Sihuang )
4.battle of wist ( Fei Zheng, kisah org aliran Mo dalam mempertahankan prinsip 
perdamaian )
5.the conqueror ( Chu Han Zheng Ba. perebutan kekuasaan antara Liu Bang dan 
Xiang Yu )

ada yg mo tambahin judul pilemnya ?



















  

[budaya_tionghua] Tan Soe Le, Perintis Pupuk Bekas Cacing Itu Meninggal

2009-04-20 Terurut Topik kwaih...@ymail.com
sumber: KOMPAS

Romo Fransiskus Xaverius Tan Soe Ie SJ (80) , Kamis (26/2) dimakamkan di Makam 
Girisonta, Ungaran. Pastor yang merintis pupuk kascing atau bekas cacing untuk 
para petani ini meninggal, Rabu (25/2) dini hari lalu di Rumah Sakit Panti 
Rapih karena sakit. Romo Tan, begitu biasa disapa, telah menjalani perawatan 
intensif sejak 4 Februari lalu di RS Rapih, Yogyakarta.

"Beliau meninggal dini hari sekitar pukul 03.00, diindikasi karena penyakit 
kanker," ungkap Indra Gunawan, Pengurus Harian Yayasan Pangkal Sejahtera, yang 
dekat dengan Romo Tan, Kamis (26/2) di Yogyakarta. Romo Tan adalah pembina 
sekaligus pendiri Yayasan Pangkal Sejahtera yang bergerak di bidang pertanian 
itu.

Menurut Indra, sebelum dirawat di RS Panti Rapih, Rm Tan sempat dirawat di RS 
Panti Nugroho, Pakem, Sleman, selama tiga hari, pada 2-4 Februari. Indra 
menuturkan, Rm Tan sebelum meninggal mengaku mengalami keluhan daya penglihatan 
berkurang. "Sekitar 3-4 tahun lalu Rm Tan juga pernah mengalami gangguan pita 
suara. Beliau juga pernah menjalani operasi jantung, tetapi itu sudah lama," 
katanya.

Romo Tan tercatat berkarya terakhir di Gereja Maria Asumpta Pakem sejak tahun 
2002. Selain menjadi pastor paroki, sampai akhir hayatnya Romo Tan berkarya di 
Dusun Ponggol, Hargobinangun, Pakem, yaitu memproduksi dan mengembangkan pupuk 
kascing yang tidak lain dibuat dari kotoran cacing. Pupuk ini ditujukan bagi 
peningkatan kesejahteraan petani. Untuk mengelola dan mengembangan pupuk 
kascing tersebut, Romo Tan sekitar 3,5 tahun lalu mendirikan Yayasan Pangkal 
Sejahtera.

"Beliau berpesan pupuk kascing itu sangat bermanfaat bagi petani dan diperlukan 
petani. Karena itu, harus dikembangkan untuk memajukan para petani," kata 
Indra.  

Romo Tan lahir di Gowongan, Yogyakarta, 16 Desember 1928. Ia masuk novisiat 
Serikat Jesus (SJ) tahun 1950 dan ditahbiskan sebagai pastor anggota SJ pada 
tahun 1963. Romo Tan pernah menjadi pamong di Seminari—lembaga pendidikan 
calon-calon pastor—Mertoyudan, Magelang, 1966-1969. Ia juga pernah menjadi 
pastor Paroki Baciro, Yogyakarta, tahun 1970-1976, kemudian di Tangerang tahun 
1977-1985, hingga berkarya di Dare, Timor Timur, tahun 1985-2002.  

Indra mengungkapkan, Romo Tan berharap Gereja Katolik dan negara lebih 
memerhatikan petani. Selama ini petani kurang diperhatikan pemerintah. Obsesi 
Romo Tan adalah meningkatkan kesejahteraan petani kecil.





[budaya_tionghua] Cacing Tanah, Aset Masa Depan

2009-04-20 Terurut Topik kwaih...@ymail.com
SHANGHAI, KOMPAS.com - Dua keluarga dari daerah Danau Dianshanhu di Kabupaten 
Qingpu, Shanghai, akan mengembang-biakkan cacing tanah sebagai bagian dari 
pilot proyek oleh satu organisasi perlindungan lingkungan hidup lokal. 

Dalam kondisi yang tepat, 1 kilogram cacing tanah dapat menghabiskan sampai 1 
kilogram sampah dapur setiap hari dan menghasilkan setengah kilogram limbah 
cacing tanah, yang dapat digunakan sebagai pupuk. 

Program percobaan tersebut bertujuan mendorong peternakan cacing sebagai cara 
efektif mengurangi limbah dapur di kota itu. 

Percobaan serupa sedang dilakukan di Beijing. Rancangan lokal tersebut sedang 
dikembangkan di Pusat Komunikasi dan Pelestarian Ekologi Oasis Hijau Shanghai 
dan Fana Alam Seluruh Dunia. 

Staf Pusat Komunikasi dan Pelestarian Ekologi Oasis Hijau Shanghai telah 
memelihara cacing tanah di kantor mereka selama lebih dari satu tahun. Mereka 
memelihara cacing tanah di dalam tempat penyimpanan plastik besar dan memberi 
makan hewan itu dengan kulit buah serta sisa makanan. 

Staf di pusat tersebut mengatakan sistem pencernaan cacing tanah berisi 
bermacam jenis enzim yang mampu mengurai sampah dan bahkan menghilangkan 
beberapa bahan beracun, seperti logam berat. 

"Tiga atau empat keluarga telah mengajukan kesediaan untuk ikut dalam proyek 
percobaan itu, tapi para ahli kami belum menghubungi mereka," kata seorang 
anggota staf yang bermarga Chen di pusat tersebut. 

"Kami akan memilih dua keluarga dan percobaan mereka akan dimulai pada 
pertengahan Mei. Kami berharap setiap keluarga dapat memelihara cacing tanah di 
rumah mereka," katanya.





Re: [budaya_tionghua] Jalan-jalan Kota Tua siang dan malam

2009-04-20 Terurut Topik melani chia
Ngomong2 soal bangunan tua/sejarah di Jakarta 
2 hari lalu semapt lihat diteve Indonesia ada sekitar 128
gedung(tolong dikoreksi kalau salah ingat),umumnya tdk terawat
ada sekitar 7 rusak parah,masih bisa dipertahankan,kasih
saja tender ke swasta ...dibangun kembali dg syarat tdk boleh
merubah bentuk asli bangunan.
,


--- On Mon, 20/4/09, Satura Fathur  wrote:

From: Satura Fathur 
Subject: [budaya_tionghua] Jalan-jalan Kota Tua siang dan malam
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Cc: apaka...@yahoogroups.com, agroma...@yahoogroups.com
Date: Monday, 20 April, 2009, 9:50 PM










Perahu-perahu dagang dengan layar terkembang, melintas gagah di depan Toko 
Merah yang megah, membelah aliran de Groote Rivier yang bening tenang. Jembatan 
kota Intan membuka lebar daun-daun jembatannya, membiarkan perahu keluar masuk 
Bandar. Di tepian dermaga sana, satu persatu kapal dagang dan perahu, lego 
jangkar melipat layar. Pintu-pintu loji dan gudang VOC telah terbuka lebar. 
Rempah-rempah negeri tropis, siap dimuat ke kapal dagang kompeni untuk diangkut 
ke negerinya Nederland. Kuli-kuli bongkar muat pelabuhan, mulai bermandi 
keringat mengais rejeki, di sela riuh renda teriakan juragan, bentakan mandor 
serta bacotan jawara dan jagoan Bandar. Pasar-pasar Batavia terus sibuk 
menggelar dagangan.  
Penduduk Kota Batavia pada keluar rumah. Ke kantor, ke pasar, atau sekedar 
pesiar keliling kota, sembari pamer status dan kekayaan. Nyonya-nyonya besar 
Kompeni  serta nyai-nyai Belanda, bergaun serba mewah dengan rok 
bertingkat-tingkat kayak kurungan ayam, keluar mencari angin di sepanjang kanal 
dan terusan batavia. Para budak dan bedienda berjalan mengiringi sang nyai dan 
nyonya besar Kompeni, memayungi wajahnya dari sengatan terik mentari. Budak 
perempuan terus mengipas-mengipas cari angin buat sang nyai yang terus 
mengunyah sirih pinang, memerahi sekujur mulut dan bibirnmya. Dan dibawah 
keteduhan pepohonan kenari dan palem yang berjejer rapih di sepanjang tepian 
kanal dan terusan, penduduk Batavia lalu lalang di tengah seribu satu kesibukan.
Saat senja menjelang, rumah-rumah pemandian di sepanjang tepian dinding kanal 
dan terusan, dipenuhi wanita telanjang dada berendam diri, zonder kuatir akan 
buaya pemangsa, pria iseng yang doyan ngintip serta air kali yang mulai 
perlahan sepi. Satu persatu perahu dagang mulai lego jangkar di tepian dermaga. 
Para pedagang sibuk berkemas diri meninggalkan pasar. Encek dan baba Cina telah 
kemabli ke rumah, sibuk hitung untung rugi dagangannya hari itu. 
Daun-daun Jembatan Kota Intan perlahan ditutup, mengakhiri kesibukan siang di 
belahan Kali Besar. Kanal dan terusan ikut siap menjemput malam. Dari tepian 
Groote Rivier, Toko Merah mulai memamerkan kemegahannya di senja teduh, mematut 
diri berkaca ke air Ciliwung yang kian hening sepi. Derap sepatu serdadu 
Kompeni berderak keras dari atas bastion-bastion kota, siap menjaga Kota 
Batavia yang sebentar lagi menuju ke peraduan malamnya. Moncong-moncong meriam 
di bastion kota, menganga lebar siap memuntahkan isinya kea rah penganggu kota 
yang hendak berangkat tidur. Lampu-lampu kandelier mulai berkelip menerangi 
Batavia, dan di ujung bandar  Batavia sana, sorot lampu suar mulai menyala, 
memandu perahu dan kapal dagang. Tapi Batavia belum mau tidur. 
Di beranda depan, di bawah rerimbunan pepohonan kenari yang berjejer rapi 
menghiasi kawasan elit Tijgersgracht, tuan besar Kompeni rebahan santai di atas 
kursi malasnya, sembari menghisap pipa. Segelas anggur Rijn di sampingnya, 
selalu penuh siap ditenggak. Sang nyai tergolek malas di bale-bale, dengan 
kepala beralaskan setumpuk bantal empuk bersulam indah. Ia terus mengunyah 
sirih pinang. Sebentar-sebentar ia meludah ke tempolong ludah di sampingnya. 
Para budak, jongos, dan bediendanya siap melayani segala perintah sang nyai. 
Sembari terus dilayani para kacungnya, tuan dan nyonya besar Kompeni ikut 
menghantar Batavia ke peraduan malamnya, menikmati kerlap kerlip sinar lampu 
kandelier, yang memantul di permukaan air kanal.
Mereka sibuk menikmati asyiknya pasangan sinyo-noni, yang tengah memadu kasih 
memilin janji dari atas gondola dan arumbai Batavia yang melintasi kanal, 
diiringi lantunan alunan musik “Kota Bavia yang Berdandan”. Tuan dan nyonya 
besar  Kompeni ikut larut dalam nostalgia. Melambungkan lamunan jauh ke alam 
sinyo dan noninya doeloe. Jauh ke Venesia sana yang penuh gondola berseliweran 
di air-air kanal. “Inilah Venesia Negeri Tropis…Batavia,”guman tuan besar 
Kompeni. Pesta riah dansa-dansi di gedung pertemuan di bilangan Tijgersgracht, 
usai sudah. Pasangan petinggi VOC dan tuan nyonya Kompeni bergandengan tangan 
meninggalkan ruangan pesta. Dan Batavia, Sang Ratu dari Timur, lantas lelap 
terlena dalam mimpi indahnya. ( Thomas B.Ataladjar, 2003)
   
Nostalgia di Kota Toea
Sabtu, 2 Mei 2009
Pukul : 17.00 – 21.30 WIB
Route : Kawasan Kali Besar, Taman Fatahilah, Bank Tua di Batavia 
Biaya Partisipasi : Rp. 60.000,- (Enam Puluh Ribu Rupiah)
Fasi

Re: [budaya_tionghua] jkt sepi jateng full (was: Berbakti pada saat masih hidup)

2009-04-20 Terurut Topik budi anto
di jakarta banyak hiburan om, di jateng ga ada hiburan, mereka uda bosen liat 
topeng monyet, sekali2 mo liat manusia berbicara 





From: King Hian 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, April 21, 2009 1:40:09 AM
Subject: [budaya_tionghua] jkt sepi jateng full (was: Berbakti pada saat masih 
hidup)





AC:
sayangnya seminar di jkt SEPI peminat sedangkan di Jawa Tengah full book 
peminatnya.
kadang aneh kenapa di jkt sepi ya ?

KH:
Itu artinya: Event Organizer yang di Jawa Tengah lebih hebat daripada yang di 
Jakarta.
Jadi, sama sekali kagak aneh laar



--- On Sun, 4/19/09, ardian_c  wrote:


From: ardian_c 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Berbakti pada saat masih hidup ???
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Sunday, April 19, 2009, 2:47 AM


dizigui dan san zhi jing seh pernah dibahas dimilis ini malah pernah diadain 
seminarnya.
sayangnya seminar di jkt SEPI peminat sedangkan di Jawa Tengah full book 
peminatnya.

kadang aneh kenapa di jkt sepi ya ?

daodejing yg dimaksud itu apa yg diedit or ditranslate ko tjan kie ya ?

 
 

   


  

Re: [budaya_tionghua] nonton bareng ?????????????????

2009-04-20 Terurut Topik Fy Zhou
Barusan juga ada film buatan Amerika, yang dibuat berdasarkan kesaksian seorang 
Jerman ( kalau tak salah namanya Bell, seorang pastur) yang saat pembantaian 
jepang ada di Nanjing, dan dia berusaha mengusahakan perlindungan bagi sebagian 
penduduk kota di rumahnya. Mirip2 Sindlerlist lah.

Selain film fiksi, mungkin juga perlu ditonton film dokumenter yang berkisah 
tentang usaha seorang penulis wanita Kanada ( namanya lupa) berdarah Tionghoa 
yang melakukan usaha pencarian fakta tanpa lelah tanpa takut yang akhirnya 
mendatangkan kematiannya sendiri.

ZFy


rom: "agoeng_...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, April 20, 2009 10:14:23 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] nonton bareng ?





Selama beberapa taon ini kita selalu dengar ada beberapa film yg dibikin buat 
peringati tragedi nanjing, tp kok ga ada yg mampir ke indo yah, tdnya g kira 
son of huangshi film tentang nanjing ternyata bukan juga, ada yg tau film2 apa 
aja yg dibuat or menceritakan ttg tragedi nanjing? 

From: Fy Zhou 
Date: Mon, 20 Apr 2009 21:24:31 +0800 (SGT)
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] nonton bareng  ?

Ada film baru dari Mainland berjudul " Nanjing, Nanjing", yang mengambil tema 
perisiwa pembantaian Nanjing oleh tentara Jepang. menurut komentar2 yang saya 
baca di net, semua mengacungkan jempol buat film ini. film ini yang dibuat 
sangat realistis ini bukan hanya menonjolkan tragedi perang, tapi juga 
menonjolkan sisi2 kemanusiaan, baik dari pihak yang dibantai maupun ang 
membantai. film yang dibuat hitam putih ini disebut2 sbg puncak cinema 
Tiongkok, dan sudah diusulkan oleh seorang kritikus film Eropa untuk diundang 
ikut kompetisi di festifal Venesia.
Kalau saja kita bisa menonton film ini ber sama2.

ZFy





From: ardian_c 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Sunday, April 19, 2009 2:13:15 PM
Subject: [budaya_tionghua] nonton bareng  ?


kemaren abis ngumpul2, ada lontaran ide adain nonton bareng.

wuih itu ide boleh jg, tempatnya katanya bisa di blok m yg emang ada tempat yg 
khusus menyewakan ruangan menonton. or jg modal proyektor aja kale 
huehehehehehe.

dah getu sempet dibikin list daftar pilem yg bagus ditonton :
1.opium war ( Ya Pian Zhan Zheng,perang candu )
2.burning my palaces ( Huo Shao Yan Ming Yuan, kisah penjarahan oleh tentara 
Inggris dan Prancis, yg sekarang masih jadi masalah terutama dgn balai lelang 
Christie )
3.the assasin ( kisah Jing Ke membunuh Qin Sihuang )
4.battle of wist ( Fei Zheng, kisah org aliran Mo dalam mempertahankan prinsip 
perdamaian )
5.the conqueror ( Chu Han Zheng Ba.. perebutan kekuasaan antara Liu Bang dan 
Xiang Yu )

ada yg mo tambahin judul pilemnya ?






  

Re: [budaya_tionghua] nonton bareng ?????????????????

2009-04-20 Terurut Topik Fy Zhou
Sebelumnya ada film Hongkong tentang tragedi nanjing, dibintangi Qin Han, 
pernah diputar di Indonesia berapa tahun yang lalu.





From: "agoeng_...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, April 20, 2009 10:14:23 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] nonton bareng ?





Selama beberapa taon ini kita selalu dengar ada beberapa film yg dibikin buat 
peringati tragedi nanjing, tp kok ga ada yg mampir ke indo yah, tdnya g kira 
son of huangshi film tentang nanjing ternyata bukan juga, ada yg tau film2 apa 
aja yg dibuat or menceritakan ttg tragedi nanjing? 

From: Fy Zhou 
Date: Mon, 20 Apr 2009 21:24:31 +0800 (SGT)
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] nonton bareng  ?

Ada film baru dari Mainland berjudul " Nanjing, Nanjing", yang mengambil tema 
perisiwa pembantaian Nanjing oleh tentara Jepang. menurut komentar2 yang saya 
baca di net, semua mengacungkan jempol buat film ini. film ini yang dibuat 
sangat realistis ini bukan hanya menonjolkan tragedi perang, tapi juga 
menonjolkan sisi2 kemanusiaan, baik dari pihak yang dibantai maupun ang 
membantai. film yang dibuat hitam putih ini disebut2 sbg puncak cinema 
Tiongkok, dan sudah diusulkan oleh seorang kritikus film Eropa untuk diundang 
ikut kompetisi di festifal Venesia.
Kalau saja kita bisa menonton film ini ber sama2..

ZFy





From: ardian_c 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Sunday, April 19, 2009 2:13:15 PM
Subject: [budaya_tionghua] nonton bareng  ?


kemaren abis ngumpul2, ada lontaran ide adain nonton bareng.

wuih itu ide boleh jg, tempatnya katanya bisa di blok m yg emang ada tempat yg 
khusus menyewakan ruangan menonton. or jg modal proyektor aja kale 
huehehehehehe.

dah getu sempet dibikin list daftar pilem yg bagus ditonton :
1.opium war ( Ya Pian Zhan Zheng,perang candu )
2..burning my palaces ( Huo Shao Yan Ming Yuan, kisah penjarahan oleh tentara 
Inggris dan Prancis, yg sekarang masih jadi masalah terutama dgn balai lelang 
Christie )
3.the assasin ( kisah Jing Ke membunuh Qin Sihuang )
4.battle of wist ( Fei Zheng, kisah org aliran Mo dalam mempertahankan prinsip 
perdamaian )
5.the conqueror ( Chu Han Zheng Ba. perebutan kekuasaan antara Liu Bang dan 
Xiang Yu )

ada yg mo tambahin judul pilemnya ?






  

[budaya_tionghua] jkt sepi jateng full (was: Berbakti pada saat masih hidup)

2009-04-20 Terurut Topik King Hian
AC:
sayangnya seminar di jkt SEPI peminat sedangkan di Jawa Tengah full book 
peminatnya.

kadang aneh kenapa di jkt sepi ya ?


KH:
Itu artinya: Event Organizer yang di Jawa Tengah lebih hebat daripada yang di 
Jakarta.
Jadi, sama sekali kagak aneh laar



--- On Sun, 4/19/09, ardian_c  wrote:

From: ardian_c 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Berbakti pada saat masih hidup ???
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, April 19, 2009, 2:47 AM
















  
  dizigui dan san zhi jing seh pernah dibahas dimilis ini malah pernah 
diadain seminarnya.

sayangnya seminar di jkt SEPI peminat sedangkan di Jawa Tengah full book 
peminatnya.



kadang aneh kenapa di jkt sepi ya ?



daodejing yg dimaksud itu apa yg diedit or ditranslate ko tjan kie ya ?


 




 

















  

[budaya_tionghua] Kelas Kungfu baru di Jakarta selatan

2009-04-20 Terurut Topik Iwanto Zhang
selamat malam,Kamis tanggal 30 april 2009
tempat latihan kami di Jakarta selatan dibuka, yang mau ikutan Kungfu,
buruan daftar. 
setiap senin kamis jam 19.15 di cilandak. dibuka kelas
untuk Wing Chun (kayak film IP Man), Shaolin selatan, dan chen Thai
chi. 
hubungi zhang wen che di 0812 1090 8198, 021- 9125 1888, 
pendaftaran Rp. 50.000, iuran per bulan Rp. 200.000,- 
ada juga Kick
boxing dan MMA (Chinnese Martial Arts)Tempat Latihan :
Jl. Margasatwa Raya no.123 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan 





  

RE: [budaya_tionghua] Berbakti pada saat masih hidup ???????????

2009-04-20 Terurut Topik jenkuluk

Salam sejahtera,pak Lim.
1. Anak perempuan yang bapak maksudkan,apakah yang belum menikah atau yang 
sudah menikah?
2. Kepedulian & keikutsertaan anak atau cucu dalam upacara ini memang 
sepenuhnya tergantung pada didikan orangtua atau kakek-nenek mereka,bukan 
lingkungan sekitar.
Banyak orang yg hanya menjalankan tapi tidak mengerti maknanya,biasanya orang 
khek sebut "ji se kien".
3. Memang sudah banyak yg berpindah agama untuk menghindari upacara ritual 
tahunan Ceng Beng ini. Bukan hanya yg sebagai anak tapi yg sebagai orangtua 
juga sudah banyak yg berpindah agama. Alasan utama,tidak mau repot nantinya.
 
Nasehatku berdasarkan pengalamanku,"jangan berpindah agama hanya karna alsan 
tidak mau repot,karna justru akhirnya akan menjadi lebih repot".
"Kalau berpindah agama memang karna iman & percaya,silahkan2 saja".
 
 Aluk.
 
 
 
 


--- Pada Sen, 20/4/09, Lim Wiss  menulis:


Dari: Lim Wiss 
Topik: RE: [budaya_tionghua] Berbakti pada saat masih hidup ???
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 20 April, 2009, 9:06 AM










Ada beberapa orang tua semakin ngawur dimana menekankan kalau anak laki-laki 
wajib ikut upacara ceng beng.
Sementara anak perempuan tidak perlu hadir.
 
Walau sesibuk apapun upacara Ceng beng merupakan kewajiban anak laki-laki. 
Sedangkan anak perempuan bebas bepergian kemanapun.
Terparah yang pernah saya lihat dimana anak laki-laki mengelak tidak menghadiri 
upacara Ceng Beng dgn alasan sakit sehingga menekankan cucu laki-laki & 
istrinya sementara orang tua laki-laki santai di rumah. J
 
Sekarang ini saya melihat sedikit sekali orang tua yang menekankan semua anak 
baik laki-laki maupun perempuan harus hadir dalam upacara Ceng Beng. 
  
Seharusnya kita sebagai orang tua harus menekankan semua anak harus hadir dalam 
upacara Ceng Beng. 
Orang tuapun harus hadir dalam upacara Ceng Beng, bukannya melempar tanggung 
jawab upacara Ceng Beng ke anak laki-laki atau ke cucu laki-laki. 
  
Jika orang tua sudah seperti itu menimbulkan konflik dalam hubungan anak yang 
tidak harmonis. 
Anak merasa orang tua tidak berlaku adil sehingga anak berpindah agama agar 
bisa terbebas dari tradisi yang dianggap beban bagi mereka. 
  
Rgds, 
Lim Wiss 
  




From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto: budaya_tionghua@ yahoogroups. 
com ] On Behalf Of ardian_c
Sent: Saturday, April 18, 2009 1:24 AM
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Berbakti pada saat masih hidup ???
  




barusan abis mampir ke teman yg keluarganya belon lama meninggal, ada suara2 
sumbang yg menyindir kalu mrk itu mengadakan upacara penguburan yg terlalu 
berlebihan. Suara2 sumbang itu kurang lebih bilangnya begini," Kalu mau 
berbakti ya waktu masih idup, bukan waktu udah mati."

Jelas itu suara omongan yg CENGLI dan BENAR dimata org awam biasa yg suka 
sok2an bawa2 kata BAKTI tapi secuil doang , trus isi kepalanya nyinyir ngeliat 
org yg adain sembayangan yg menurutnya "tidak perlu" dan omongan berkepanjangan 
yg seolah2 budaya tenglang itu kupluk gak ngerti maksud berbaktinya KHC, dan 
die bilang itu cara jelas2 cara berbakti yg salah en gak tepat.

Owe samperin, trus bilang, “ya lu khan gak ngerti apa yg dimaksud baktiâ€, eh 
die bilang “lu ngerti apa seh anak kecil, sok2an ngomong ama gw.â€

Terus terang gw nyengir denger omongan gitu, gw tanya emang lu agama apa?
Die bilang," mantan Konghucu". "Oh mantan Khonghucu ya, so jadi mestinya ngerti 
dong apa yg dimaksud bakti itu?“ gw tanya balik. Dia dengan hakul yakin 
menjawab "Ya !!!". Terus owe tanya, "koh pernah denger gak istilah shengshi 
jinxiao, sishi jinai �"ï¿½æ—¶å°½å­ æ­»æ—¶å°½ï¿½"�.?"
"Gak tuh , emang apa artinya ? " tanya itu ngko2.
Gw bilang "itulah konsep bakti ama duka cita org tenglang, so jgn suka sok2an 
bilang ngapain berbakti setelah mati, kalu berbakti mah masih idup aja.Apalage 
bawa2 ajaran KHC lar buat ngomongnya."
Terus die gelagapan tanya,"emang si ade agama KHC ?" Gw jawab ,â€owe bukan 
KHClar." 

Itulah dunia ini sekarang pake kata2 yg terdengar masuk akal trus jg 
merendahkan mrk yg melakukan upacara tradisi seolah2 itu adalah suatu wujud 
bakti.
BENAR tidak salah, itu merupakan salah satu wujud bakti tapi KHC gak bilang dah 
mati itu upacara segala macem adalah wujud BAKTI.

Kata2 yg gw omong itu adalah artinya :
" Shengshi jinxiao 生 æ—¶å°½å­ , pada saat masih hidup lakukanlah baktimu dgn 
sesungguh hati, sishi jinai 死时尽 哀 pada saat telah meninggal 
berdukacitalah/ tunjukkan perasaan kehilanganmu dengan sesungguh hati."

Satu lagi adalah 慎 终追远 shenzhong zhui yuan yg artinya laksanakan 
upacara perkabungan dengan khidmat dan hati2 jg jgn selalu melupakan para 
leluhur.

itulah salah satu konsep kontrol sosial masyarakat dimana masing2 keluarga 
nantinya akan melakukan pengontrolan.
Org sekelas Pearl S Buck aja bisa terkagum2 dgn sistem kontrol sosial sperti 
itu.
 















  
__

[budaya_tionghua] Jakarta Night Heritage Trail. Saturday, Mei 9, 2009 (Bahasa & English Version)

2009-04-20 Terurut Topik Asep Kambali
Dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional dan Hari Buku
se-Dunia, Komunitas Historia Indonesia (KHI), Jakarta Heritage
Community (JHC) dan Indonesian Federation of Friends of Museums (IFFM),
didukung oleh Forum Indonesia Membaca (FIM) dan Museum Bank Mandiri
(MBM), mempersembahkan:

Jakarta Night Heritage Trail 
Sabtu, 9 Mei 2009. Pkl. 15.00-21.00 wib

Tempat Kumpul: Museum Bank Mandiri, Jl. Lapangan Stasiun No.1 Jakarta Barat. 
Depan stasiun KA Jakarta Kota / BeOS; Depan Halte Bus Transjakarta Kota.
 
Nara Sumber: Asep Kambali,KHI (Guru Sejarah / Pendiri KHI)

Bagian
sejarah tertua dari Jakarta dikenal dengan sebutan Kota (Sansekerta)
yang berarti “tempat yang dibentengi,” merupakan bandar termegah di
Asia Tenggara, yakni Sunda Kalapa yang sejak abad ke-14 dikenal sebagai
pintu gerbang menuju Kerajaan Pajajaran. Setelah pasukan Fatahillah
menyerang dan merebut Sunda Kalapa (1527) dari tangan Pajajaran, Sunda
Kalapa diganti namanya menjadi “Jayakarta” yang berarti “kemenangan
sempurna.” Pangeran Jayakarta terusir hingga ke Jatinegara setelah Kota
dihancurkan oleh tentara VOC pimpinan Jan Pieterszoon Coen dan Batavia
mulai bangkit (1619) sebagai nama baru dari kota itu. Dengan nama ini,
kota Batavia dikenal selama hampir tiga setengah abad dan berakhir
ketika Jepang menduduki Hindia Belanda dan nama Jakarta diabadikan
Jepang sampai sekarang.

Kegiatan:
1.  Field Trip Sejarah Jakarta
2.  Tour de Museum
3.  Nonton Film Tempo Doeloe
4.  Makan Malam “Nasi Ulam” khas Betawi 
5.  Foto street hunting dengan objek Kota Tua Jakarta

HTM: 
Perorangan  : Rp. 75.000 / orang; 
Acara terbuka untuk umum.Terbatas, setelah baca segera daftar!

Fasilitas: Air Mineral; Pin unik; Mentoring; Makan Malam; Handout; Tiket masuk. 

Route:
Museum Bank Mandiri; Museum Bank Indonesia; Jl. Pintu Besar Utara;
Taman Fatahillah, Jl. Cengkeh; Jl. Tongkol; Kasteel Batavia; Pelabuhan
Sunda Kalapa; Culemborg; Menara Syahbandar; Gudang Rempah-Rempah VOC;
Galangan Kapal VOC; Jembatan Kota Intan; Gd. Samudera Indonesia; Gd.
Cipta Niaga; Gd. Kota Bawah; Jl. Kali Besar Timur; Chartered Bank; Toko
Merah; kembali ke Museum Bank Mandiri.

CATATAN & TIPS 
Acara
100% walking tour; Untuk itu dipersilahkan membawa minuman ringan dan
obat-obatan pribadi secukupnya; Disarankan memakai pakaian casual,
sandal gunung /sepatu kets; Sebagai tambahan bawa juga kamera/
handycam/ recorder/ handuk kecil/ topi lebar/ sun glass, dll.; Karena
kegiatan dilakukan di dalam gedung tua bersejarah, maka perlu
berhati-hati dalam beraktivitas, tidak pisah dengan rombongan, dan
tidak berkata-kata yang sombong; Semua peserta dilarang mengambil,
memindahkan, merusak, mencorat-coret barang-barang/ benda-benda
bersejarah /koleksi yang ada di dalam museum. O ya, tidak boleh
mengambil foto di museum, tapi kalo motret boleh kok! :D

CARA PENDAFTARAN & PEMBAYARAN:
1.  Pendafataran: 
Silahkan menghubungi telepon: 0856.9535.5713 (Maya, Ms). Anda akan mendapatkan 
no.pendaftaran sebagai peserta.

2.  Pembayaran: 
Silahkan
transfer Acc. 697.0109.160 BCA Cab. Kartini Jakpus An. Asep Kambali
dengan cara, Contoh: Ade mendapatkan nomor urut pendaftaran 16. Maka
Ade pada saat melakukan transfer mengetik 75.016. 

Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan hubungi kami di:

 

KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA 

Jl. Danau Limboto
No.17 Pav, Bendungan Hilir 10210 Central Jakarta, Indonesia. 


Phone: +62.21.9465.0099; | Mobile:
+62.818.0807.3636

Email: komunitashisto...@yahoo.com  (add us
on your Friendster/Facebook/YM)


Discusion Forum: http://www.forum.komunitashistoria.org

Homepage:
http://www.komunitashistoria.org


__

English Version :
__

To
commemorate Indonesia’s educational day and World Book Day, Komunitas
Historia Indonesia together with Jakarta Heritage Community (JHC),
Indonesian Federation of Friends of Museums (IFFM) and supported by
Forum Indonesia Membaca (FIM) and Bank Mandiri Museum, present: 

Jakarta Night Trail
Saturday, 9th May 2009 at 15.00 – 21.00 

Meeting Point: Museum bank Mandiri, Jl. Jalangan Stasiun No. 1, West Jakarta
Across the street from Beos Train Station and Transjakarta Kota Bus Shelter 

Speaker: Asep Kambali, History Teacher, founder of Komunitas HIstoria Inodnesia

The
oldest part of Jakarta is known as Kota (Sanskrit) meaning
“walled/blocked area”, a most impressive harbor called Sunda Kelapa, in
South east Asia since 14th century, known as a gate to the Pajajaran
Kingdom. After Fatahillah troop attacked and conquered Sunda Kalapa in
1527 from Pajajaran kingdom, Sunda Kelapa bore the name “Jayakarta”
meaning “glorious/perfect victory”. Prince of Jayakarta were evicted to
Jatinegara after Kota was destroyed by VOC army led by Jan Pieterszoon
Coen and Batavia became the name of the city (1619) for over 3 and a
half century. The period ended when the Japanese occupied Dutch Indies
and Jakarta since then, has become the name of the cit

Re: [budaya_tionghua] nonton bareng ?????????????????

2009-04-20 Terurut Topik agoeng_set
Selama beberapa taon ini kita selalu dengar ada beberapa film yg dibikin buat 
peringati tragedi nanjing, tp kok ga ada yg mampir ke indo yah, tdnya g kira 
son of huangshi film tentang nanjing ternyata bukan juga, ada yg tau film2 apa 
aja yg dibuat or menceritakan ttg tragedi nanjing?
-Original Message-
From: Fy Zhou 

Date: Mon, 20 Apr 2009 21:24:31 
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] nonton bareng ?


Ada film baru dari Mainland berjudul " Nanjing, Nanjing", yang mengambil tema 
perisiwa pembantaian Nanjing oleh tentara Jepang. menurut komentar2 yang saya 
baca di net, semua mengacungkan jempol buat film ini. film ini yang dibuat 
sangat realistis ini bukan hanya menonjolkan tragedi perang, tapi juga 
menonjolkan sisi2 kemanusiaan, baik dari pihak yang dibantai maupun ang 
membantai. film yang dibuat hitam putih ini disebut2 sbg puncak cinema 
Tiongkok, dan sudah diusulkan oleh seorang kritikus film Eropa untuk diundang 
ikut kompetisi di festifal Venesia.
Kalau saja kita bisa menonton film ini ber sama2.

ZFy





From: ardian_c 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sunday, April 19, 2009 2:13:15 PM
Subject: [budaya_tionghua] nonton bareng ?





kemaren abis ngumpul2, ada lontaran ide adain nonton bareng.

wuih itu ide boleh jg, tempatnya katanya bisa di blok m yg emang ada tempat yg 
khusus menyewakan ruangan menonton.. or jg modal proyektor aja kale 
huehehehehehe.

dah getu sempet dibikin list daftar pilem yg bagus ditonton :
1.opium war ( Ya Pian Zhan Zheng,perang candu )
2.burning my palaces ( Huo Shao Yan Ming Yuan, kisah penjarahan oleh tentara 
Inggris dan Prancis, yg sekarang masih jadi masalah terutama dgn balai lelang 
Christie )
3.the assasin ( kisah Jing Ke membunuh Qin Sihuang )
4.battle of wist ( Fei Zheng, kisah org aliran Mo dalam mempertahankan prinsip 
perdamaian )
5.the conqueror ( Chu Han Zheng Ba. perebutan kekuasaan antara Liu Bang dan 
Xiang Yu )

ada yg mo tambahin judul pilemnya ?





  


[budaya_tionghua] Jalan-jalan Kota Tua siang dan malam

2009-04-20 Terurut Topik Satura Fathur
Perahu-perahu dagang dengan layar terkembang, melintas gagah di depan Toko 
Merah yang megah, membelah aliran de Groote Rivier yang bening tenang. Jembatan 
kota Intan membuka lebar daun-daun jembatannya, membiarkan perahu keluar masuk 
Bandar. Di tepian dermaga sana, satu persatu kapal dagang dan perahu, lego 
jangkar melipat layar. Pintu-pintu loji dan gudang VOC telah terbuka lebar. 
Rempah-rempah negeri tropis, siap dimuat ke kapal dagang kompeni untuk diangkut 
ke negerinya Nederland. Kuli-kuli bongkar muat pelabuhan, mulai bermandi 
keringat mengais rejeki, di sela riuh renda teriakan juragan, bentakan mandor 
serta bacotan jawara dan jagoan Bandar. Pasar-pasar Batavia terus sibuk 
menggelar dagangan.  
Penduduk Kota Batavia pada keluar rumah. Ke kantor, ke pasar, atau sekedar 
pesiar keliling kota, sembari pamer status dan kekayaan. Nyonya-nyonya besar 
Kompeni  serta nyai-nyai Belanda, bergaun serba mewah dengan rok 
bertingkat-tingkat kayak kurungan ayam, keluar mencari angin di sepanjang kanal 
dan terusan batavia. Para budak dan bedienda berjalan mengiringi sang nyai dan 
nyonya besar Kompeni, memayungi wajahnya dari sengatan terik mentari. Budak 
perempuan terus mengipas-mengipas cari angin buat sang nyai yang terus 
mengunyah sirih pinang, memerahi sekujur mulut dan bibirnmya. Dan dibawah 
keteduhan pepohonan kenari dan palem yang berjejer rapih di sepanjang tepian 
kanal dan terusan, penduduk Batavia lalu lalang di tengah seribu satu kesibukan.
Saat senja menjelang, rumah-rumah pemandian di sepanjang tepian dinding kanal 
dan terusan, dipenuhi wanita telanjang dada berendam diri, zonder kuatir akan 
buaya pemangsa, pria iseng yang doyan ngintip serta air kali yang mulai 
perlahan sepi. Satu persatu perahu dagang mulai lego jangkar di tepian dermaga. 
Para pedagang sibuk berkemas diri meninggalkan pasar. Encek dan baba Cina telah 
kemabli ke rumah, sibuk hitung untung rugi dagangannya hari itu. 
Daun-daun Jembatan Kota Intan perlahan ditutup, mengakhiri kesibukan siang di 
belahan Kali Besar. Kanal dan terusan ikut siap menjemput malam. Dari tepian 
Groote Rivier, Toko Merah mulai memamerkan kemegahannya di senja teduh, mematut 
diri berkaca ke air Ciliwung yang kian hening sepi. Derap sepatu serdadu 
Kompeni berderak keras dari atas bastion-bastion kota, siap menjaga Kota 
Batavia yang sebentar lagi menuju ke peraduan malamnya. Moncong-moncong meriam 
di bastion kota, menganga lebar siap memuntahkan isinya kea rah penganggu kota 
yang hendak berangkat tidur. Lampu-lampu kandelier mulai berkelip menerangi 
Batavia, dan di ujung bandar  Batavia sana, sorot lampu suar mulai menyala, 
memandu perahu dan kapal dagang. Tapi Batavia belum mau tidur. 
Di beranda depan, di bawah rerimbunan pepohonan kenari yang berjejer rapi 
menghiasi kawasan elit Tijgersgracht, tuan besar Kompeni rebahan santai di atas 
kursi malasnya, sembari menghisap pipa. Segelas anggur Rijn di sampingnya, 
selalu penuh siap ditenggak. Sang nyai tergolek malas di bale-bale, dengan 
kepala beralaskan setumpuk bantal empuk bersulam indah. Ia terus mengunyah 
sirih pinang. Sebentar-sebentar ia meludah ke tempolong ludah di sampingnya. 
Para budak, jongos, dan bediendanya siap melayani segala perintah sang nyai. 
Sembari terus dilayani para kacungnya, tuan dan nyonya besar Kompeni ikut 
menghantar Batavia ke peraduan malamnya, menikmati kerlap kerlip sinar lampu 
kandelier, yang memantul di permukaan air kanal.
Mereka sibuk menikmati asyiknya pasangan sinyo-noni, yang tengah memadu kasih 
memilin janji dari atas gondola dan arumbai Batavia yang melintasi kanal, 
diiringi lantunan alunan musik “Kota Bavia yang Berdandan”. Tuan dan nyonya 
besar  Kompeni ikut larut dalam nostalgia. Melambungkan lamunan jauh ke alam 
sinyo dan noninya doeloe. Jauh ke Venesia sana yang penuh gondola berseliweran 
di air-air kanal. “Inilah Venesia Negeri Tropis…Batavia,”guman tuan besar 
Kompeni. Pesta riah dansa-dansi di gedung pertemuan di bilangan Tijgersgracht, 
usai sudah. Pasangan petinggi VOC dan tuan nyonya Kompeni bergandengan tangan 
meninggalkan ruangan pesta. Dan Batavia, Sang Ratu dari Timur, lantas lelap 
terlena dalam mimpi indahnya. ( Thomas B.Ataladjar, 2003)
   
Nostalgia di Kota Toea
Sabtu, 2 Mei 2009
Pukul : 17.00 – 21.30 WIB
Route : Kawasan Kali Besar, Taman Fatahilah, Bank Tua di Batavia 
Biaya Partisipasi : Rp. 60.000,- (Enam Puluh Ribu Rupiah)
Fasilitas : Makan Malam di Museum Mandiri, Tour Guide, Nonton Film Jadoel, Id 
Card dan lain-lain

Keliling Kota Toea dengan Sepeda Onthel
Minggu, 17 Mei 2009
Pukul : 07.30 – 12.00 WIB
Route : Stasiun Barang, Kampung Bandan,Pelabuhan Sunda Kelapa
Biaya Partisipasi : Rp. 75.000,- (Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah)
Fasilitas : Snack, Lunch, Tour Guide, Id card, Sinopsis dan Peserta di bonceng 
Sepeda Onthel
KOMUNITAS  JELAJAH BUDAYA
Jl. Lapangan Stasiun No. 1 Jakarta-Kota
Telp : 0817 9940 173 / 021 99 700 131
Email : kartum_...@yahoo.com
www.jelajahbudaya.blogspot.com
jelajahkota...@yahoogroups.co

Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Berbakti pada saat masih hidup ???????????

2009-04-20 Terurut Topik Budiman Wijaya
 
saya beli di gramedia sun plaza medan,penerbit nya Indonesia Tera jogjakarta 
telp 0274-883938. Distributor tunggal nya Trans media pustaka ( daerah 
tangerang ) 021-7357875, 7364003,mudah2an masih ada stock.



--- On Mon, 4/20/09, Utama Bkr  wrote:


From: Utama Bkr 
Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Berbakti pada saat masih hidup ???
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, April 20, 2009, 8:26 AM










Pak, di toko buku mana saya bisa mendapatkan buku dao de jing yang di translate 
Bpk. Tjan.K
 
terima kasih.





Dari: Budiman Wijaya 
Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Terkirim: Minggu, 19 April, 2009 09:05:27
Topik: Re: [budaya_tionghua] Re: Berbakti pada saat masih hidup ???








Benar sekali Pak,buku dao de jing tsbt di translate oleh Bpk Tjan.k.
 

--- On Sat, 4/18/09, ardian_c  wrote:


From: ardian_c 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Berbakti pada saat masih hidup ???
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Saturday, April 18, 2009, 7:47 PM




dizigui dan san zhi jing seh pernah dibahas dimilis ini malah pernah diadain 
seminarnya.
sayangnya seminar di jkt SEPI peminat sedangkan di Jawa Tengah full book 
peminatnya.

kadang aneh kenapa di jkt sepi ya ?

daodejing yg dimaksud itu apa yg diedit or ditranslate ko tjan kie ya ?

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. . com, Budiman Wijaya  
wrote:
>
> kepada Pak Tan yth:
>  
>  Saya ada sedikit info tentang buku  ajaran  KHC untuk pelajaran etika 
> dasar bagi anak2 dan murid (di zi gui) ,yg sudah diterjemahkan dalam bahasa 
> indonesia,
> buku tsbt bisa di dapatkan secara cuma2 di yayasan samudra metta indonesia di 
> jl pluit sakti raya no 28 blok b11 komplek ruko sentra bisnis pluit,telp 
> 66695336 jakarta.
>  
>  sekedar info tambahan, bahkan kitab kebijakan dan kebajikan (dao de 
> jing) dalam 2 bahasa (han zi dan bahasa indonesia) sudah  di terbitkan 
> dan bisa di dapatkan di toko buku gramedia,semoga bermanfaat.
>  
>  
>                                                         
>    salam damai
>  
>                                                        
>   Budiman Wijaya
>  
> 
> --- On Sat, 4/18/09, Tantono Subagyo  wrote:
> 
> 
> From: Tantono Subagyo 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Berbakti pada saat masih hidup ???
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Saturday, April 18, 2009, 12:02 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Masalah yang utama adalah lemahnya atau kurangnya pengajaran yang tentunya 
> juga disebabkan oleh penindasan jaman Suharto.  Bila ajaran KHC secara 
> sistematis disusun dan diajarkan kembali atau dimodernisir maka hal seperti 
> itu akan dapat dikurangi.  Orang yang hanya mengerti setengah atau 
> seperempat, apalagi "pindah" keyakinan dapat jadi fanatik dan 
> menjelek-jelekkan yang lama, dalam kasus ini Lookay melihat fenomena yang 
> terjadi tidak hanya pada KHC, tetapi juga antara Kristen dan Islam (atau 
> sebaliknya) .  Orang "percaya baru" yang nggak pernah mendalami inti 
> kepercayaan lama atau cuman karena keturunan lalu pindah ke kepercayaan baru 
> sering diminta ceramah ngalor ngidul lha disitulah dia ngebohong dan 
> ngarang-ngarang dan bilang kepercayaan lama jelek karena bla bla bla.  
> Karena itu dalam komunitas greja Lookay (greja Kaypang) secara tidak tertulis 
> ada perjanjian tidak akan pernah undang pengkotbah yang "mantan" apapun . 
> Karena akan
 menimbulkan
> kontroversi dan tidak akan memperbaiki kepercayaan sendiri.  
> Tantangannya sekarang dimana kita dapat beroleh buku KHC dalam bahasa 
> Indonesia yang baik dan populer ??.  Apakah MATAKIN sudah mengajarkan KHC 
> secara sistematis dan populer . Lookay sendiri makin mengagumi dan 
> memahami budaya tionghua karena getol dan koleksi buku-buku cerita silat dan 
> cerita legenda, dan sekarang nau coba cari buku KHC dan Tao tapi sulit karena 
> buku KHC dan Tao jarang ada dalam bahasa Indonesia dan kalau dalam bahasa 
> Inggris mahal.  Bila LUN YU diterbitkan dalam bahasa Indonesia, diulas 
> secara menarik dan dipopulerkan lagi mudah-mudahan cela-mencela seperti itu 
> makin jarang.  
> Sekarang Lookay muhun petunjuk dimana Lookay bisa minta derma buku KHC dan 
> Tao bahasa Indonesia yang telah ada ?.  Lookay ingin mengkoleksi dan 
> mengajarkan anak cucu Lookay yang berkeyakinan sama dengan Lookay untuk 
> melihat dan memahami sudut pandang kepercayaan moyang Lookay hingga paling 
> tidak mereka bisa menghormatinya.  Lookay sudah (merasa) bisa mengajarkan 
> anak untuk menghormati dan memahami budaya Jawa (moyang Lookay yang sebelah) 
> dan ingin agar anak cucu juga bisa menghormati keluhuran dan sudut pandang  
> sesama "jalan suci".  Karena terus terang saja Lookay merasa dulu kalo dekat 
> dengan Romo Zoetmulder itu rasanya adhem justru karena ia ahli literatur 
> Jawa.  Kurang lebihnya mohon berjuta maaf.  Sojah, Tan Looka

Re: [budaya_tionghua] nonton bareng ?????????????????

2009-04-20 Terurut Topik Fy Zhou
Ada film baru dari Mainland berjudul " Nanjing, Nanjing", yang mengambil tema 
perisiwa pembantaian Nanjing oleh tentara Jepang. menurut komentar2 yang saya 
baca di net, semua mengacungkan jempol buat film ini. film ini yang dibuat 
sangat realistis ini bukan hanya menonjolkan tragedi perang, tapi juga 
menonjolkan sisi2 kemanusiaan, baik dari pihak yang dibantai maupun ang 
membantai. film yang dibuat hitam putih ini disebut2 sbg puncak cinema 
Tiongkok, dan sudah diusulkan oleh seorang kritikus film Eropa untuk diundang 
ikut kompetisi di festifal Venesia.
Kalau saja kita bisa menonton film ini ber sama2.

ZFy





From: ardian_c 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sunday, April 19, 2009 2:13:15 PM
Subject: [budaya_tionghua] nonton bareng ?





kemaren abis ngumpul2, ada lontaran ide adain nonton bareng.

wuih itu ide boleh jg, tempatnya katanya bisa di blok m yg emang ada tempat yg 
khusus menyewakan ruangan menonton.. or jg modal proyektor aja kale 
huehehehehehe.

dah getu sempet dibikin list daftar pilem yg bagus ditonton :
1.opium war ( Ya Pian Zhan Zheng,perang candu )
2.burning my palaces ( Huo Shao Yan Ming Yuan, kisah penjarahan oleh tentara 
Inggris dan Prancis, yg sekarang masih jadi masalah terutama dgn balai lelang 
Christie )
3.the assasin ( kisah Jing Ke membunuh Qin Sihuang )
4.battle of wist ( Fei Zheng, kisah org aliran Mo dalam mempertahankan prinsip 
perdamaian )
5.the conqueror ( Chu Han Zheng Ba. perebutan kekuasaan antara Liu Bang dan 
Xiang Yu )

ada yg mo tambahin judul pilemnya ?





  

[budaya_tionghua] Sang Sejarawan Kontroversial Itu "Berulah" Lagi...

2009-04-20 Terurut Topik Pustaka Alvabet

HTML clipboard



 


Bibit dari pohon Renaisans, yang buah manisnya kita rasakan 
hingga saat ini dalam rupa kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi, ternyata 
tidak ditanam oleh orang Eropa (Barat), melainkan oleh bangsa China (Timur). 
Tak 
percaya...?! Bacalah buku ini!


 


Setelah mengguncang dunia pemikiran Barat lewat buku 
1421: Saat China Menemukan Dunia (dalam buku ini, Gavin Menzies menyatakan 
bahwa penemu benua Amerika bukanlah Columbus, tapi Laksamana Cheng Ho dan 
armada 
lautnya yang sangat masyhur), kini Gavin Menzies kembali menyulut api 
kontroversi. Melalui karya terbarunya, 1434: Saat Armada Besar China Berlayar 
ke 
Italia dan Mengobarkan Renaisans, sejarawan asal Inggris ini mengemukakan bahwa 
Renaisans Eropa bermula dari peninggalan karya-karya ilmu pengetahuan dan 
teknologi ciptaan bangsa China di Italia pada 1434.


 


Berikut salah satu komentarnya:



“Para penjelajah besar Eropa adalah pria 
berani
dan tekun. Tapi mereka tak menemukan apa
pun.
Magellan bukanlah
yang pertama berlayar mengelilingi 
dunia, sama seperti
Columbus bukan
yang pertama menemukan benua Amerika. 
Jadi, kenapa
para sejarawan terus menyebarluaskan 
fantasi ini? Kenapa
The 
Times 
Atlas 
of 
World 
Exploration,
yang menguraikan secara terperinci 
berbagai temuan
para penjelajah Eropa, masih diajarkan
di sekolah? Kenapa kaum muda 
terus-menerus disesatkan?”

—Gavin 
Menzies


 


 


 




1 4 3 4




SAAT
ARMADA
BESAR
CHINA
BERLAYAR 
KE ITALIA






DAN 
MENGOBARKAN
RENAISANS


 



KARYA GAVIN MENZIES


 
 


* * * * *

"Menzies membuat sejarah terdengar begitu mengasyikkan."

—New 
York Times Magazine

 


* * * * *
Gavin
Menzies, penulis 1421, karya 
terlaris versi
New 
York 
Times, menyuguhkan satu lagi 
telaah ulang sejarah
yang mencengangkan, menyodorkan bukti 
baru meyakinkan
yang menghubungkan awal mula Renaisans 
Eropa dengan penjelajahan
yang dilakukan bangsa
China pada abad ke-15.
 
Kecemerlangan Renaisans meletakkan fondasi bagi dunia
modern. Buku-buku pelajaran memberi tahu 
kita bahwa
era
itu terjadi sebagai hasil ditemukannya 
kembali pemikiran
dan cita-cita Yunani serta Romawi 
klasik. Namun dalam buku ini, sejarawan kontroversial Gavin
Menzies membantah pandangan tersebut. 
Menurut
Menzies, pada 1434,
China—yang saat
itu merupakan peradaban dengan 
teknologi
paling maju
di dunia—memercikkan bunga
api
yang mengobarkan Renaisans
di Eropa. Sejak
itu, bangsa Eropa merengkuh berbagai 
pemikiran intelektual, penemuan,
dan ciptaan bangsa
China,
yang semua
itu membentuk dasar peradaban Barat 
saat ini.
 
Florensia
dan Venesia pada abad ke-15 merupakan 
pusat perdagangan dunia, menarik
para pedagang
dari segala penjuru bola bumi. 
Didasarkan pada penelitian bertahun-tahun, telaah sejarah
yang menakjubkan ini menyatakan bahwa 
sebuah
armada
China—rombongan duta besar resmi
sang kaisar—tiba
di
Tuscany pada 1434. Mereka disambut Paus 
Eugenius
IV
di Florensia. Delegasi tersebut 
mempersembahkan ilmu pengetahuan
yang sangat kaya
dari berbagai bidang: seni, geografi 
(termasuk
peta dunia
yang kemudian diwariskan pada
Christopher
Columbus
dan
Ferdinand
Magellan), astronomi, matematika, 
percetakan, arsitektur, pembuatan baja, persenjataan militer,
dan masih banyak lagi. Harta karun
yang sangat besar berupa ilmu 
pengetahuan ini menyebar
ke seluruh penjuru Eropa, memicu 
penemuan
dan penciptaan
masa Renaisans
yang legendaris, tak terkecuali karya
para
genius macam
da
Vinci,
Copernicus,
Galileo,
dan
yang
lain.
 
Dalam 1434, Gavin
Menzies menggabungkan telaah ulang 
sejarah dengan kegairahan sebuah petualangan penyelidikan.
Ia membawa pembaca naik
ke atas
armada
China
yang mengagumkan saat mereka berlayar
dari
China menuju Kairo
dan Florensia,
dan kemudian pulang kembali melintasi 
dunia. 1434 adalah karya
yang ditulis dengan penuh pengetahuan
dan penalaran brilian, suatu karya
yang
akan mengubah
cara kita memandang diri sendiri, 
sejarah,
dan dunia kita.
 


* * * * *

KRONOLOGI 
PERISTIWA
 

1421-1423


Sang
navigator
China
yang hebat, Laksamana Cheng
Ho, berlayar mengelilingi dunia
dan menemukan Benua Amerika.
 

Januari 1431

Kaisar
China
yang baru mengutus Cheng
Ho
dan
armada raksasanya untuk melayari bumi
dan mengumumkan kekuasaannya pada dunia.
 

1434

Sebuah delegasi
dari
armada
China tersebut tiba
di Florensia
dan bertemu

Paus Eugenius
IV. Mereka meninggalkan sejumlah besar 
ilmu pengetahuan, termasuk
peta, astronomi, matematika, seni, 
arsitektur,
dan percetakan.
 

1460-an

Bangsa Eropa 
mengadopsi astronomi
China
dan menolak Aristoteles
dan Ptolemeus.
 

1490


Leonardo
da
Vinci mempelajari serangkaian gambar mesin
dan ilmu teknik
yang mengagumkan
dari Florensia,
yang sepertinya disalin
dari “Nung Shu”—sebuah risalah
China
yang dicetak pada 1313.
 

1492


Christopher
Columbus mencapai Benua Amerika. Delapan 
belas tahun sebelumnya
ia diberi sebuah
peta kawasan Amerika oleh Paolo 
Toscanelli,
yang mengaku telah mengumpulkan sedikit
demi sedikit “informasi berlimpah
yang baik
dan benar
d

RE: [budaya_tionghua] Berbakti pada saat masih hidup ???????????

2009-04-20 Terurut Topik Lim Wiss
Ada beberapa orang tua semakin ngawur dimana menekankan kalau anak laki-laki 
wajib ikut upacara ceng beng.

Sementara anak perempuan tidak perlu hadir.

 

Walau sesibuk apapun upacara Ceng beng merupakan kewajiban anak laki-laki. 
Sedangkan anak perempuan bebas bepergian kemanapun.

Terparah yang pernah saya lihat dimana anak laki-laki mengelak tidak menghadiri 
upacara Ceng Beng dgn alasan sakit sehingga menekankan cucu laki-laki & 
istrinya sementara orang tua laki-laki santai di rumah. :-)

 

Sekarang ini saya melihat sedikit sekali orang tua yang menekankan semua anak 
baik laki-laki maupun perempuan harus hadir dalam upacara Ceng Beng.

 

Seharusnya kita sebagai orang tua harus menekankan semua anak harus hadir dalam 
upacara Ceng Beng.

Orang tuapun harus hadir dalam upacara Ceng Beng, bukannya melempar tanggung 
jawab upacara Ceng Beng ke anak laki-laki atau ke cucu laki-laki.

 

Jika orang tua sudah seperti itu menimbulkan konflik dalam hubungan anak yang 
tidak harmonis.

Anak merasa orang tua tidak berlaku adil sehingga anak berpindah agama agar 
bisa terbebas dari tradisi yang dianggap beban bagi mereka.

 

Rgds,

Lim Wiss

 

  _  

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] 
On Behalf Of ardian_c
Sent: Saturday, April 18, 2009 1:24 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Berbakti pada saat masih hidup ???

 


barusan abis mampir ke teman yg keluarganya belon lama meninggal, ada suara2 
sumbang yg menyindir kalu mrk itu mengadakan upacara penguburan yg terlalu 
berlebihan. Suara2 sumbang itu kurang lebih bilangnya begini," Kalu mau 
berbakti ya waktu masih idup, bukan waktu udah mati."

Jelas itu suara omongan yg CENGLI dan BENAR dimata org awam biasa yg suka 
sok2an bawa2 kata BAKTI tapi secuil doang , trus isi kepalanya nyinyir ngeliat 
org yg adain sembayangan yg menurutnya "tidak perlu" dan omongan berkepanjangan 
yg seolah2 budaya tenglang itu kupluk gak ngerti maksud berbaktinya KHC, dan 
die bilang itu cara jelas2 cara berbakti yg salah en gak tepat.

Owe samperin, trus bilang, “ya lu khan gak ngerti apa yg dimaksud bakti”, 
eh die bilang “lu ngerti apa seh anak kecil, sok2an ngomong ama gw.”

Terus terang gw nyengir denger omongan gitu, gw tanya emang lu agama apa?
Die bilang," mantan Konghucu". "Oh mantan Khonghucu ya, so jadi mestinya ngerti 
dong apa yg dimaksud bakti itu?“ gw tanya balik. Dia dengan hakul yakin 
menjawab "Ya !!!". Terus owe tanya, "koh pernah denger gak istilah shengshi 
jinxiao, sishi jinai �"�时尽孝 死时尽�"�.?"
"Gak tuh , emang apa artinya ? " tanya itu ngko2.
Gw bilang "itulah konsep bakti ama duka cita org tenglang, so jgn suka sok2an 
bilang ngapain berbakti setelah mati, kalu berbakti mah masih idup aja.Apalage 
bawa2 ajaran KHC lar buat ngomongnya."
Terus die gelagapan tanya,"emang si ade agama KHC ?" Gw jawab ,”owe bukan 
KHClar." 

Itulah dunia ini sekarang pake kata2 yg terdengar masuk akal trus jg 
merendahkan mrk yg melakukan upacara tradisi seolah2 itu adalah suatu wujud 
bakti.
BENAR tidak salah, itu merupakan salah satu wujud bakti tapi KHC gak bilang dah 
mati itu upacara segala macem adalah wujud BAKTI.

Kata2 yg gw omong itu adalah artinya :
" Shengshi jinxiao 生 时尽孝 , pada saat masih hidup lakukanlah baktimu dgn 
sesungguh hati, sishi jinai 死时尽 哀 pada saat telah meninggal 
berdukacitalah/tunjukkan perasaan kehilanganmu dengan sesungguh hati."

Satu lagi adalah 慎 终追远 shenzhong zhui yuan yg artinya laksanakan 
upacara perkabungan dengan khidmat dan hati2 jg jgn selalu melupakan para 
leluhur.

itulah salah satu konsep kontrol sosial masyarakat dimana masing2 keluarga 
nantinya akan melakukan pengontrolan.
Org sekelas Pearl S Buck aja bisa terkagum2 dgn sistem kontrol sosial sperti 
itu.

 



Bls: [budaya_tionghua] Re: Berbakti pada saat masih hidup ???????????

2009-04-20 Terurut Topik Utama Bkr
Pak, di toko buku mana saya bisa mendapatkan buku dao de jing yang di translate 
Bpk. Tjan.K

terima kasih.





Dari: Budiman Wijaya 
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Terkirim: Minggu, 19 April, 2009 09:05:27
Topik: Re: [budaya_tionghua] Re: Berbakti pada saat masih hidup ???





Benar sekali Pak,buku dao de jing tsbt di translate oleh Bpk Tjan.k.


--- On Sat, 4/18/09, ardian_c  wrote:


From: ardian_c 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Berbakti pada saat masih hidup ???
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Saturday, April 18, 2009, 7:47 PM


dizigui dan san zhi jing seh pernah dibahas dimilis ini malah pernah diadain 
seminarnya.
sayangnya seminar di jkt SEPI peminat sedangkan di Jawa Tengah full book 
peminatnya.

kadang aneh kenapa di jkt sepi ya ?

daodejing yg dimaksud itu apa yg diedit or ditranslate ko tjan kie ya ?

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. . com, Budiman Wijaya  
wrote:
>
> kepada Pak Tan yth:
>  
>  Saya ada sedikit info tentang buku  ajaran  KHC untuk pelajaran etika 
> dasar bagi anak2 dan murid (di zi gui) ,yg sudah diterjemahkan dalam bahasa 
> indonesia,
> buku tsbt bisa di dapatkan secara cuma2 di yayasan samudra metta indonesia di 
> jl pluit sakti raya no 28 blok b11 komplek ruko sentra bisnis pluit,telp 
> 66695336 jakarta.
>  
>  sekedar info tambahan, bahkan kitab kebijakan dan kebajikan (dao de 
> jing) dalam 2 bahasa (han zi dan bahasa indonesia) sudah  di terbitkan 
> dan bisa di dapatkan di toko buku gramedia,semoga bermanfaat.
>  
>  
>                                                         
>    salam damai
>  
>                                                        
>   Budiman Wijaya
>  
> 
> --- On Sat, 4/18/09, Tantono Subagyo  wrote:
> 
> 
> From: Tantono Subagyo 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Berbakti pada saat masih hidup ???
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Saturday, April 18, 2009, 12:02 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Masalah yang utama adalah lemahnya atau kurangnya pengajaran yang tentunya 
> juga disebabkan oleh penindasan jaman Suharto.  Bila ajaran KHC secara 
> sistematis disusun dan diajarkan kembali atau dimodernisir maka hal seperti 
> itu akan dapat dikurangi.  Orang yang hanya mengerti setengah atau 
> seperempat, apalagi "pindah" keyakinan dapat jadi fanatik dan 
> menjelek-jelekkan yang lama, dalam kasus ini Lookay melihat fenomena yang 
> terjadi tidak hanya pada KHC, tetapi juga antara Kristen dan Islam (atau 
> sebaliknya) .  Orang "percaya baru" yang nggak pernah mendalami inti 
> kepercayaan lama atau cuman karena keturunan lalu pindah ke kepercayaan baru 
> sering diminta ceramah ngalor ngidul lha disitulah dia ngebohong dan 
> ngarang-ngarang dan bilang kepercayaan lama jelek karena bla bla bla.  
> Karena itu dalam komunitas greja Lookay (greja Kaypang) secara tidak tertulis 
> ada perjanjian tidak akan pernah undang pengkotbah yang "mantan" apapun . 
> Karena akan
 menimbulkan
> kontroversi dan tidak akan memperbaiki kepercayaan sendiri.  
> Tantangannya sekarang dimana kita dapat beroleh buku KHC dalam bahasa 
> Indonesia yang baik dan populer ??.  Apakah MATAKIN sudah mengajarkan KHC 
> secara sistematis dan populer . Lookay sendiri makin mengagumi dan 
> memahami budaya tionghua karena getol dan koleksi buku-buku cerita silat dan 
> cerita legenda, dan sekarang nau coba cari buku KHC dan Tao tapi sulit karena 
> buku KHC dan Tao jarang ada dalam bahasa Indonesia dan kalau dalam bahasa 
> Inggris mahal.  Bila LUN YU diterbitkan dalam bahasa Indonesia, diulas 
> secara menarik dan dipopulerkan lagi mudah-mudahan cela-mencela seperti itu 
> makin jarang.  
> Sekarang Lookay muhun petunjuk dimana Lookay bisa minta derma buku KHC dan 
> Tao bahasa Indonesia yang telah ada ?.  Lookay ingin mengkoleksi dan 
> mengajarkan anak cucu Lookay yang berkeyakinan sama dengan Lookay untuk 
> melihat dan memahami sudut pandang kepercayaan moyang Lookay hingga paling 
> tidak mereka bisa menghormatinya.  Lookay sudah (merasa) bisa mengajarkan 
> anak untuk menghormati dan memahami budaya Jawa (moyang Lookay yang sebelah) 
> dan ingin agar anak cucu juga bisa menghormati keluhuran dan sudut pandang  
> sesama "jalan suci".  Karena terus terang saja Lookay merasa dulu kalo dekat 
> dengan Romo Zoetmulder itu rasanya adhem justru karena ia ahli literatur 
> Jawa.  Kurang lebihnya mohon berjuta maaf.  Sojah, Tan Lookay   
> 
> 
> 2009/4/18 ardian_c 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> barusan abis mampir ke teman yg keluarganya belon lama meninggal, ada suara2 
> sumbang yg menyindir kalu mrk itu mengadakan upacara penguburan yg terlalu 
> berlebihan. Suara2 sumbang itu kurang lebih bilangnya begini," Kalu mau 
> berbakti ya waktu masih idup, bukan waktu udah mati."
> 
> Jelas itu suara omongan yg CENGLI dan BENAR dimata org awam 

[budaya_tionghua] Re: mohon pertolongan, geneology fam IE. Lasem , Probolinggo.

2009-04-20 Terurut Topik ardian_c
coba cari batu nisannya aja kale biasanya ada keterangannya

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ibc"  wrote:
>
> Rekan-rekan milis,
> 
>  
> 
> Barangkali ada yang dapat menolong seorang teman  (  Dr.  Iwan  Satibi )
> dalam kesulitan menyusun  pohon keluarganya. Ada  2 ( dua) generasi yang
> hilang.
> 
>  
> 
> Generasi ke 1, mendarat di   LASEM. Ie Kwan / Ie Soen Po ( 1723  -  1796 )
> menikah dengan Ce Nio ( mungkin perempuan setempat ?? )  ( 1744 -  1779 )
> 
>  
> 
> Generasi ke 2 .  ??  kehilangan jejak.
> 
>  
> 
> Generasi ke 3.  ???  ???   kehilangan jejak.
> 
>  
> 
> Generasi ke 4 . Ie  Wie Ping . LASEM  ( 1806 - 1856 ).
> 
>  
> 
> Generasi ke 5 . PROBOLINGGO.   a./ Ie  Tiong Hong (+)
> 
>b./ Ie
> Yan Hie  ( 1830 - 1905  ) 
> 
> c./ Ie
> Yan Liong ( + )
> 
>  d./ Ie
> Kiem  Ing ( 1845 - ??  )
> 
>  
> 
> Generasi  ke 6. Probolinggo. (Dari  Ie Yan Hie )   Ie Khee Poen
> 
>  
> 
> Generasi  ke  7 . Ie  Thwan Liong.
> 
>  
> 
> Generasi ke 8. X./ Dr. Ie Tiong Bie .  ( Dr.  Iwan Satibi ) . Sekarang di RS
> Cideres. Jl  Raya Kadipaten. Majalengka. Dahulu studi di FK Univ Airlangga.
> Surabaya.
> 
>   XX./ Ie Tiong San  ( + )
> 
>   XXX./  Ie  Tiong Khien  ( + )
> 
>  
> 
> Menurut Pak Iwan, biasanya setiap generasi sekitar 20 - 25 tahunan .  Jadi
> dia memperkirakan  ada 2 generasi yang hilang.
> 
>  
> 
> Apakah rekan -rekan  ada yang bisa membantu.
> 
>  
> 
> Terima kasih untuk pertolongannya.
> 
>  
> 
>  
> 
> Salam,
> 
>  
> 
> Sugiri.
> 
>  
> 
>  
> 
>  
> 
>  
> 
>  
> 
> ._,___
>