kalo gitu benar pake medium benda, tapi tetap aja ada resikonya :D.
Kalo misal gagal bisa - bisa arwahnya mengamuk bisa kacau acaranya pemakamannya
ada yang kerasukan, atau ngak bisa berantakan. Apapun pekerjaan memanggil arwah
pasti beresiko lar :)). Makanya banyakan caici nolak acara pemangilan arwah :))
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote:
jaelangkung jg termasuk mediumlar tapi medium benda hehehehe
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, east_road east_road@ wrote:
Bos kalo bisa tanpa medium, apa pake cara macam jailangkung cine gituu :D.
Kalo iye bisa mungkin aje sih, kalo pake cara lain, kayaknya g gak gitu
paham dekh,
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardian_c@ wrote:
caima or caici itu PASTI perempuan gak ada cowonya.
Rata2 itu caima gak TJOEMA DOA gara2 suaranya merdu but mrk dari kecil
dah belajar DOA en macem2 cara kias.
Caima bisa manggil arwah kok hehehehehehehehehe, gak selalu medium lar.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, east_road east_road@ wrote:
caici atau caima itu bukan dari agama buddha Bu lucy, soal buku tiga
kehidupan yang ngerti kayaknya bro ardian c,Caici atau caima itu tukang
sekedar tukang doa bisa dari tao dan bisa dari agama Buddha, bisa dari
konficius. Kalo diagama Buddha itu Biasanya orang yang sudah dibaptis
kayak gereja gitu, Orang yang memimpin doa, seperti kelompok komunitas
doa Orang Nasrani. Caici atau caima bisa pria bisa wanita, walau rata -
rata wanita. alasannya cuman suaranya lebih merdu saja?.
Kalau itu soal adanya tahyul manggil arwah saya rasa sangat jarang
ditemui, rata rata tidak mampu, hanya bisa membacakan doa saja.
Kalau soal manggil arwah biasanya medium yang biasa melakukannya, cai
ci atau caima rata rata tidak bisa medium.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Lucy lucy_hyo@ wrote:
Penggunaan buku tiga kehidupan?? apa itu?? mohon dijelaskan. karena
saya sendiri beragama kristen dan tidak begitu paham dengan ajaran
agama Buddha. Trims.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote:
Tambahan dari pengalaman pribadi,
Mungkin satu ciri khas caima adalah penggunaan buku tiga kehidupan.
Apa memang benar ini ciri khas nya ?
Sekarang ini caima tidak selalu memakai jubah hitam, berubah sesuai
tuntutan jaman. Walaupun ketika paman saya meninggal mereka masih
pake jubah hitam dan lengkap ritualnya, terutama yang mutar2 bola
api.
Caima juga menjalankan fungsi sosial sebagai pengasuh anak yatim
piatu atau pun anak terlantar, dan yang mereka asuh adalah anak
perempuan. Si anak akan dikader menjadi generasi berikutnya dan
ketika dewasa diberi pilihan lanjut mengabdi atau berkeluarga.
Kalaupun sudah berkeluarga, ada caima yang masih melanjutkan fungsi
penasehat spiritualnya. Ini kasus yang saya alami sendiri ketika
masih kecil. Caima nya sekarang sudah meninggal. Si caima ini punya
keluarga dan punya cucu, dalam sesi konsultasinya dia menjadi
medium Tian Shang Sheng Mu.
Di Jakarta pusat mereka ada di daerah Jelambar. Di Medan pusat
mereka di jalan Gandhi.
Sampai sekarang keluarga saya masih meminta pedoman ke
mereka-mereka ini.
Hormat saya,
Yongde
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardian_c@
wrote:
soal caima pernah dibahas dah rasanya, caima itu pendoa segala
macem, mulai dari sial, berat jodo, ribut dirumah, usaha jelek,
org meninggal dsbnya.
Caima ini khas org Khe.
Biasanya waktu upacara sembayang yg meninggal, ada upacara
pemanggilan arwah yg meninggal utk berkomunikasi dgn pihak
keluarga.
Bener apa gaknya ya gak tau, kalu percaya ya bener, kalu gak
percaya dibilang gimana jg tetep dibilang gak bener.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Lucy lucy_hyo@ wrote:
Caici/Caima itu seperti apa?? Apa mereka benar-benar bisa
memanggil arwah?? Tolong dijawab.. xie xie ^^