[budaya_tionghua] Re: Tokoh klenteng lokal di pulau Jawa.,
Loheng yang terhormat, Kamsia atas Loheng punya pengunjukan nyang sanget berharga, cumah di dalem hati owe ada timbul satu pertanyahan nyang tida ternyatahken di dalem itu tulisan. Di bilangan mana dari pulo Java ada tempat menetepnya Mbah Jugo? Sebab di dalem tekst ada katerangan, ... Tempat ini juga dikunjungi berbarengan oleh umat Muslim dan Tionghoa nyang mempercayainya, aken tetapi sayangnya Loheng tida jelasken dimana adanya itu tempat nyang sring dapet kunjungan dari berbagi bangsa Selam dan Tionghoa⦠Lantes, owe ada kaingetan sama satu lagi tokoh nyang juga locaal di Java, iyaitulah Tan Tik Sioe SIAN é³å¾·å£½ä» (Tan Tik Sioe é³å¾·å£½ nyang telah capei gelar spiritueel SIAN ä») adanya. Apa Loheng atawa Liatwi Sianseng-Hujin-Lisu åä½å ç夫人女士 nyang laen bisa tulung ceritaken lebi jau perkara ini tokoh, salaennya iya ada sampe bekend kerna iya perna bertapah di atas Gunung Wilis, Java Wetan, dan suda tulung banyak orang dengen sembuken berbagi-bagi panyakit, serta akhirnya tinggalken ini duniya sewaktu iya melancong di P. Pinang, Malaya, pada tahon 1925, di tempat mana, kalu owe tida sala denger, di salah satu greja (bio) di itu pulo (Snake Temple di Batu Hitam?), iya ada tinggalken satu pringetan dari iyapunya nama nyang wangi? (pcmiiw). Owe punya kiongchiu, Kian Hauw Buitenzorg --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ibcindon ibcin...@... wrote: Mbah Jugo seorang Tionghoa yang mengasingkan diri pada tahun 1876, lalu hidup secara Taoist dan meninggal 3 tahun kemudian. Diceritakan bahwa sebenarnya ia adalah tokoh pergerakan pemberontakan Taiping, yang dipimpin Hong Xiuquan (1813-1864). Ketika Taiping dikalahkan; ia melarikan diri ke pulau Jawa dan demi melindungi diri ia tidak pernah memakai nama aslinya lagi. Mbah Jugo juga memiliki murid setempat Imam Soedjono dan Chen Yuquan. Tempat ini juga dikunjungi berbarengan oleh umat Muslim dan Tionghoa yang mempercayainya.
RE: [budaya_tionghua] Re: Tokoh klenteng lokal dari Jawa ke Malaya ???
Suhu Kian Hauw y.b., Setahu oweh ; kalu Mbah Jugo belon melayang pindah pertapaan, agakny masih di dekat kota Malang sekarang yaitu di gunung Kawi. Sualnya TAN TIK SIOE SIAN, belum pernah ketemu dia punya wasiat ato pun catatan jadi owe tidak bisa cerita banyak……… Kklenteng ular atau batu item di Semenanjung Malaya kayanya pernah dengar saliwat tapi owe udah poho dimana ….. Soja hormat, Dari Bandoeng yang lagi haredang, Sugiri. From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of David Sent: Sunday, April 18, 2010 2:22 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Tokoh klenteng lokal di pulau Jawa., Loheng yang terhormat, Kamsia atas Loheng punya pengunjukan nyang sanget berharga, cumah di dalem hati owe ada timbul satu pertanyahan nyang tida ternyatahken di dalem itu tulisan. Di bilangan mana dari pulo Java ada tempat menetepnya Mbah Jugo? Sebab di dalem tekst ada katerangan, ... Tempat ini juga dikunjungi berbarengan oleh umat Muslim dan Tionghoa nyang mempercayainya, aken tetapi sayangnya Loheng tida jelasken dimana adanya itu tempat nyang sring dapet kunjungan dari berbagi bangsa Selam dan Tionghoa… Lantes, owe ada kaingetan sama satu lagi tokoh nyang juga locaal di Java, iyaitulah Tan Tik Sioe SIAN 陳德壽仙 (Tan Tik Sioe 陳德壽 nyang telah capei gelar spiritueel SIAN ä»™) adanya. Apa Loheng atawa Liatwi Sianseng-Hujin-Lisu 列ä½å…ˆçŸå¤«äººå¥³å£« nyang laen bisa tulung ceritaken lebi jau perkara ini tokoh, salaennya iya ada sampe bekend kerna iya perna bertapah di atas Gunung Wilis, Java Wetan, dan suda tulung banyak orang dengen sembuken berbagi-bagi panyakit, serta akhirnya tinggalken ini duniya sewaktu iya melancong di P. Pinang, Malaya, pada tahon 1925, di tempat mana, kalu owe tida sala denger, di salah satu greja (bio) di itu pulo (Snake Temple di Batu Hitam?), iya ada tinggalken satu pringetan dari iyapunya nama nyang wangi? (pcmiiw). Owe punya kiongchiu, Kian Hauw Buitenzorg --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , ibcindon ibcin...@... wrote: Mbah Jugo seorang Tionghoa yang mengasingkan diri pada tahun 1876, lalu hidup secara Taoist dan meninggal 3 tahun kemudian. Diceritakan bahwa sebenarnya ia adalah tokoh pergerakan pemberontakan Taiping, yang dipimpin Hong Xiuquan (1813-1864). Ketika Taiping dikalahkan; ia melarikan diri ke pulau Jawa dan demi melindungi diri ia tidak pernah memakai nama aslinya lagi. Mbah Jugo juga memiliki murid setempat Imam Soedjono dan Chen Yuquan. Tempat ini juga dikunjungi berbarengan oleh umat Muslim dan Tionghoa yang mempercayainya.
[budaya_tionghua] Re: Tokoh klenteng lokal dari Jawa ke Malaya ???
Sarua, Bogor ge hareudang, lamun beurang jeung teu hujan mah, he he he... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ibcindon ibcin...@... wrote: Suhu Kian Hauw y.b., Setahu oweh ; kalu Mbah Jugo belon melayang pindah pertapaan, agakny masih di dekat kota Malang sekarang yaitu di gunung Kawi. Sualnya TAN TIK SIOE SIAN, belum pernah ketemu dia punya wasiat ato pun catatan jadi owe tidak bisa cerita banyakâ¦â¦â¦ Kklenteng ular atau batu item di Semenanjung Malaya kayanya pernah dengar saliwat tapi owe udah poho dimana â¦.. Soja hormat, Dari Bandoeng yang lagi haredang, Sugiri. From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of David Sent: Sunday, April 18, 2010 2:22 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Tokoh klenteng lokal di pulau Jawa., Loheng yang terhormat, Kamsia atas Loheng punya pengunjukan nyang sanget berharga, cumah di dalem hati owe ada timbul satu pertanyahan nyang tida ternyatahken di dalem itu tulisan. Di bilangan mana dari pulo Java ada tempat menetepnya Mbah Jugo? Sebab di dalem tekst ada katerangan, ... Tempat ini juga dikunjungi berbarengan oleh umat Muslim dan Tionghoa nyang mempercayainya, aken tetapi sayangnya Loheng tida jelasken dimana adanya itu tempat nyang sring dapet kunjungan dari berbagi bangsa Selam dan Tionghoaââ¬Â¦ Lantes, owe ada kaingetan sama satu lagi tokoh nyang juga locaal di Java, iyaitulah Tan Tik Sioe SIAN éâ¢Â³Ã¥Â¾Â·Ã¥Â£Â½Ã¤Â»â¢ (Tan Tik Sioe éâ¢Â³Ã¥Â¾Â·Ã¥Â£Â½ nyang telah capei gelar spiritueel SIAN ä»â¢) adanya. Apa Loheng atawa Liatwi Sianseng-Hujin-Lisu Ã¥Ëâä½ÂÃ¥â¦ËçŸå¤«äººå¥³å£« nyang laen bisa tulung ceritaken lebi jau perkara ini tokoh, salaennya iya ada sampe bekend kerna iya perna bertapah di atas Gunung Wilis, Java Wetan, dan suda tulung banyak orang dengen sembuken berbagi-bagi panyakit, serta akhirnya tinggalken ini duniya sewaktu iya melancong di P. Pinang, Malaya, pada tahon 1925, di tempat mana, kalu owe tida sala denger, di salah satu greja (bio) di itu pulo (Snake Temple di Batu Hitam?), iya ada tinggalken satu pringetan dari iyapunya nama nyang wangi? (pcmiiw). Owe punya kiongchiu, Kian Hauw Buitenzorg --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , ibcindon ibcindon@ wrote: Mbah Jugo seorang Tionghoa yang mengasingkan diri pada tahun 1876, lalu hidup secara Taoist dan meninggal 3 tahun kemudian. Diceritakan bahwa sebenarnya ia adalah tokoh pergerakan pemberontakan Taiping, yang dipimpin Hong Xiuquan (1813-1864). Ketika Taiping dikalahkan; ia melarikan diri ke pulau Jawa dan demi melindungi diri ia tidak pernah memakai nama aslinya lagi. Mbah Jugo juga memiliki murid setempat Imam Soedjono dan Chen Yuquan. Tempat ini juga dikunjungi berbarengan oleh umat Muslim dan Tionghoa yang mempercayainya.
RE: [budaya_tionghua] klenteng lokal di JONGGOL pulau Jawa.,
Yth. Sdr Hidayat Brata, Apakah ini Jonggol di Jawa Barat ? ? Sayang saya tidak punya keterangan mengenai lokasi ini. Mungkin rekan milis lain ada yang mengetahuinya dan bisa berbagi keterangan. Ada kemungkinan bila di bangunan klenteng itu ada papan nama, papan duay lian, prasati pembangunan , akan bisa dijelaskan sejarahnya. Bagaimana dengan pengurusnya mungkin bisa ditanya ?? Salam, Sugiri. From: wihan adi [mailto:wiha...@yahoo.com] Sent: Sunday, April 18, 2010 1:59 PM To: ibcindon Subject: Re: [budaya_tionghua] Tokoh klenteng lokal di pulau Jawa., [1 Attachment] numpang tanya,apa tahu ttg sejarah klenteng jonggol atau dimana saya bisa mencari riwayat klenteng tersebut?terima kasih.salam hidayat brata _ From: ibcindon ibcin...@rad.net.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sun, April 18, 2010 11:49:38 AM Subject: [budaya_tionghua] Tokoh klenteng lokal di pulau Jawa., [1 Attachment] [Attachment(s) from ibcindon included below] Tokoh setempat yang dihormati di beberapa klenteng pulau Jawa. Kwee Lak Kwa menurut hikayatnya seorang pedagang dari Semarang, ketika sedang berlayar dengan kapal ke Tegal telah dibajak perompak; lalu Kwee berjalan diatas permukaan laut dengan pengiringnya dan menghilang. Masyarakat memberi gelar Zehai Zhenren (Orang suci dengan berkat dari lautan). Ia dipercaya sering menolong para saudagar yang menghormatinya. Klentengnya terdapat di Pekalongan; Klenteng Bao'an Gong (Klenteng Pelindung Kedamaian). Zehai Zhenren dihormati bersama dengan Shennong (Sin Long, Dewa Pertanian). Di Semarang terdapat klenteng Zehai Miao, dibangun sejak 1747 merangkap juga sebagai rumah abu marga Kwee. Di Tegal untuk Kwee Lak Kwa terdapat Klenteng Tek Hay Kiong, Zehai Gong(Berkat Lautan) yang dibangun tahun 1760. Warga setempat memiliki versi cerita berbeda mengenai tokoh Kwee ini, disebutkan ia mendarat 1737 di Muara Reja desa di timur Tegal, lalu berdagang. Ketika terjadi huru-hara Batavia 1740 ia turut melawan Belanda bersama warga setempat di daerah Karang Jeruk; pulau kecil di Timur Tegal dekat Suradadi. Kwee tewas bersama dua orang suku Jawa pembantunya, mereka lalu menghilang. Beberapa waktu kemudian mereka terlihat kembali di daerah Keramat. Sebagian warga menyebutkan bahwa ia hidup hingga 1749. Hingga sekarang warga Muara Reja selalu berperan serta ke Klenteng Tegal untuk turut merayakan upacara peringatan tahunannya. Di Indramayu bagi Kwee Lak Kwa juga terdapat Yanqing Miao (Klenteng Kemurnian dan Ketenangan) yang dibangun sebelum 1829. Di klenteng Tiao Kak Si; Cirebon terdapat juga altar untuk Kwee sejak 1835. Di Klenteng Jinde Yuan Jakarta ia disebut sebagai Tik Hai Tjin Djin (lafal Hokian). Disini terdapat papan berukiran Zehai Yangfeng ( memberkati laut dan memelihara angin ) bertahun 1767. Tan Tjin Djin adalah seorang pedagang yang berlayar antara Batavia dan Bali. Suatu ketika kapalnya kandas di dekat Blambangan. Kemudian Tan diminta oleh raja setempat untuk membangun istana di Macanputih, Ketika itu Kerajaan Hindu Blambangan di bawah pengaruh Kerajaan Mengwi Bali. Setelah itu Tan lalu diminta juga oleh raja Mengwi yang telah mendengar kemampuannya untuk membangunkan istananya. Saat pembangunan hampir selesai, karena iri hati beberapa tukang setempat yang membantunya mengusulkan kepada raja agar membunuh Tan. Ketika dua orang Brahmana yang dititah Raja untuk membunuh memberitahu Tan mengenai rencana itu, mereka bertiga lalu berjalan melintas lautan menuju Gunung Sembulungan di Blambangan dan menghilang. Menurut cerita rakyat setempat dikemudian hari ketika perdagangan budak berkembang antara Batavia dan Bali kapal pembawa budak seringkali singgah di Banyualit. Suatu saat sebuah kapal Belanda dari Badung dengan 60 budak terantai singgah di sana. Ternyata kemudian tertahan selama satu bulan dengan alasan yang tidak jelas; kapal selalu terhambat dan tidak dapat berlayar kembali. Ketika seorang di antaranya dilepas dari rantai itu, ternyata ia adalah Tan Tjin Djin. Dengan seizin kapten kapal dia mohon diperbolehkan kembali ke gunung Sumbulungan, lalu Tan turun dari kapal dan berjalan dipermukaan laut diikuti kapal yang telah dapat berlayar kembali. Ia menemui warga Banyualit yang menyambut dan membangunkan hunian baginya di Lateng. Ketika Blambangan diserahkan pada VOC pada tahun 1765, para penetap Tionghoa berpindah ke Banyuwangi; di sana didirikan ulang Klenteng Hu Tang Miao, Hoo Tong Bio untuk memperingati Tan. Penghormatan pada Tan meluas dengan klenteng di Besuki; yaitu Bao Tang Miao (Po Tong Bio) dibangun sebelum 1854. Di Probolinggo Klenteng Long Quan Miao (Liong Chuan Bio) dibangun 1856 oleh kapten Oen Tik Goan. Di Rogojampi Klenteng Tik Liong Tian yang dibangun oleh Liem Kim Hong tahun 1916 setelah bermimpi bertemu dengan roh Tan. Di dalam lingkungan klenteng ini dipercayai terdapat dua makam Brahmana pengikut Tan yang terbunuh ketika dikejar prajurit Bali, di dekatnya juga ada terdapat dua buah Watu Dodol. Di
[budaya_tionghua] Kapan org China pertama kali masuk ke Indonesia?
senior2 sekalian ada yg tahu gak kapan pertama kali org china masuk indo ? dan membawa kebudayaan ny masuk indo khusus ny kebudayaan hari raya Bacang (pehcun) saya lagi buat skripsi nih,mohon bantuan nya yah klo ada yg ada data2..TRIMS
[budaya_tionghua] UNDANGAN diskusi # 9. tanggal 23-4-2010. penayangan film dokumenter. [1 Attachment]
++ Undangan Forum Budaya, diskusi ke 9. Tayangan film dokumenter. Karya : ARISMEIYANI 1./ Arsitektur bangunan Ibadah 2./ Pecinan Bogor 3./ Kebaya Peranakan Waktu : Jumat 23 April 2009. Jam 16.00- 18.00. Terbuka untuk umum. Tempat : Ruang FSRD, UK Maranatha , Jl. Suria Sumantri 65 , Bandung. Pengunjung masuk dari gerbang no 1. Semua peminat ditunggu kehadirannya. Biaya gratis . Salam erat, CCDACS Universitas Kristen Maranatha. Bandung, Indonesia. Arsip presentasi pertemuan yang lalu dapat dilihat pada blog: http://chinese-diaspora-art-culture.blogspot.com/ http://chinesediasporastudy.wordpress.com/ oo Invitation from the Culture Forum, 9th discussion. Showing documentation film, by Arismeiyani. 1./ Arsitektur bangunan Ibadah ( Religious building architecture ) 2./ Pecinan Bogor ( Bogor’s Chinese-village) 3./ Kebaya Peranakan ( Peranakan ladies blouse) Time : Friday 23rd April 2009, At 4.00 - 6.00 PM. Premise : Fine Art and Design dept. Maranatha Christian University, Jl. Suryasumantri 65. Bandung. Entrance through the gate # 1. Free of charge. All parties are welcome. Regards, CCDACS Maranatha Christian University, Bandung. Indonesia. Archives of past presentations are available on the blog : http://chinese-diaspora-art-culture.blogspot.com/ http://chinesediasporastudy.wordpress.com/
RE: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia?
Wah ini yang ditanyakan subjeknya kaga jelas, coba lebih terperinci : 1./ Hari raya bachang, pehcun apanya yang ditanyakan ? 2./ Bachang = budaya, apa buktinya ? 3./kebudayaan Tionghoa masuk Indo yang mana dan dimana ? 4./ pertama kali orang Tionghoa, siapa ? ?? masuk indo di mana ?? 5./ bagian budaya yang mana ? 6./ apakah yang dimaksud budaya yang akan diteliti itu ?? 7./ Bagian Indonesia yang mana yang akan diteliti dan ditanyakan ?? Dimana Sdr Robert studinya ?? jurusan apa ?? From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of robert_w_89 Sent: Sunday, April 18, 2010 2:43 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Kapan org China pertama kali masuk ke Indonesia? senior2 sekalian ada yg tahu gak kapan pertama kali org china masuk indo ? dan membawa kebudayaan ny masuk indo khusus ny kebudayaan hari raya Bacang (pehcun) saya lagi buat skripsi nih,mohon bantuan nya yah klo ada yg ada data2..TRIMS
Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia?
selain itu maksudnya masuk ke Indonesia (di milis sini ditulis Indo) versi pasca era budi utomo dan sumpah pemuda yang mendeklarasikan Indonesia sebagai satu bangsa, atau jaman Nusantara-nya Majapahit di mana nama Indonesia belum dideklarasikan atau sebelum era Nusantara-nya Majapahit.. Sebab jika tidak didefinisikan, akan sulit cari jawabannya. Negara kita dinamakan Indonesia karena berbagai suku dan ras nampun bersatu jadi serumpun karena kata Indo yang sekarang sudah hampir resmi menggantikan kata Indonesia sebetulnya artinya kurang lebih adalah peranakan atau rumpunan contohnya Laos, Vietnam, dan Kamboja disebut Indochina karena jaman dahulu mereka masuk dalam rumpun Tiongkok dan banyak peranakan antara orang Tionghoa Selatan dengan penduduk setempat. Sempat juga dulu ada Indo-Eropa sebelum akhrinya kata Uni Eropa yang digunakan untuk melambangkan rumpunan negara2 dan bangsa2 di Eropa. Jadi mungkin rekan Robert bisa mempersempit eranya supaya masih bisa dicari perkiraan jawaban yang paling tepat, sebab kata Indonesia atau indo yang anda sebut itu lebih banyak dikenal setelah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dikumandangkan, sebelum itu negara kita lebih dikenal dengan nama Hindia-Belanda atau Dutch Indies, sebelumnya dikenal dengan nama Nusantara ketika Majapahit berkuasa, sebelumnya lagi berupa kerajaan-kerajaan yang belum bersatu menjadi seperti sekarang. Salam, Lauw Ong Bun ibcindon wrote: Wah ini yang ditanyakan subjeknya kaga jelas, coba lebih terperinci : 1./ Hari raya bachang, pehcun apanya yang ditanyakan ? 2./ Bachang = budaya, apa buktinya ? 3./kebudayaan Tionghoa masuk Indo yang mana dan dimana ? 4./ pertama kali orang Tionghoa, siapa ? ?? masuk indo di mana ?? 5./ bagian budaya yang mana ? 6./ apakah yang dimaksud budaya yang akan diteliti itu ?? 7./ Bagian Indonesia yang mana yang akan diteliti dan ditanyakan ?? Dimana Sdr Robert studinya ?? jurusan apa ?? *From:* budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *robert_w_89 *Sent:* Sunday, April 18, 2010 2:43 AM *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject:* [budaya_tionghua] Kapan org China pertama kali masuk ke Indonesia? senior2 sekalian ada yg tahu gak kapan pertama kali org china masuk indo ? dan membawa kebudayaan ny masuk indo khusus ny kebudayaan hari raya Bacang (pehcun) saya lagi buat skripsi nih,mohon bantuan nya yah klo ada yg ada data2..TRIMS
Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia?
Inilah sekali lagi type anak muda zaman sekarang, maunya dpat jawaban instan untuk masalah yg kompleks, tak mau bersusah payah study literatur dulu. Jika dia sudah study literatur,pasti jawabannya lebih terarah dan specific, tdk ngrambyang seperti itu. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: ??? ayam_o...@yahoo.com.sg Date: Sun, 18 Apr 2010 19:37:54 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia? selain itu maksudnya masuk ke Indonesia (di milis sini ditulis Indo) versi pasca era budi utomo dan sumpah pemuda yang mendeklarasikan Indonesia sebagai satu bangsa, atau jaman Nusantara-nya Majapahit di mana nama Indonesia belum dideklarasikan atau sebelum era Nusantara-nya Majapahit.. Sebab jika tidak didefinisikan, akan sulit cari jawabannya. Negara kita dinamakan Indonesia karena berbagai suku dan ras nampun bersatu jadi serumpun karena kata Indo yang sekarang sudah hampir resmi menggantikan kata Indonesia sebetulnya artinya kurang lebih adalah peranakan atau rumpunan contohnya Laos, Vietnam, dan Kamboja disebut Indochina karena jaman dahulu mereka masuk dalam rumpun Tiongkok dan banyak peranakan antara orang Tionghoa Selatan dengan penduduk setempat. Sempat juga dulu ada Indo-Eropa sebelum akhrinya kata Uni Eropa yang digunakan untuk melambangkan rumpunan negara2 dan bangsa2 di Eropa. Jadi mungkin rekan Robert bisa mempersempit eranya supaya masih bisa dicari perkiraan jawaban yang paling tepat, sebab kata Indonesia atau indo yang anda sebut itu lebih banyak dikenal setelah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dikumandangkan, sebelum itu negara kita lebih dikenal dengan nama Hindia-Belanda atau Dutch Indies, sebelumnya dikenal dengan nama Nusantara ketika Majapahit berkuasa, sebelumnya lagi berupa kerajaan-kerajaan yang belum bersatu menjadi seperti sekarang. Salam, Lauw Ong Bun ibcindon wrote: Wah ini yang ditanyakan subjeknya kaga jelas, coba lebih terperinci : 1./ Hari raya bachang, pehcun apanya yang ditanyakan ? 2./ Bachang = budaya, apa buktinya ? 3./kebudayaan Tionghoa masuk Indo yang mana dan dimana ? 4./ pertama kali orang Tionghoa, siapa ? ?? masuk indo di mana ?? 5./ bagian budaya yang mana ? 6./ apakah yang dimaksud budaya yang akan diteliti itu ?? 7./ Bagian Indonesia yang mana yang akan diteliti dan ditanyakan ?? Dimana Sdr Robert studinya ?? jurusan apa ?? *From:* budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *robert_w_89 *Sent:* Sunday, April 18, 2010 2:43 AM *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject:* [budaya_tionghua] Kapan org China pertama kali masuk ke Indonesia? senior2 sekalian ada yg tahu gak kapan pertama kali org china masuk indo ? dan membawa kebudayaan ny masuk indo khusus ny kebudayaan hari raya Bacang (pehcun) saya lagi buat skripsi nih,mohon bantuan nya yah klo ada yg ada data2..TRIMS
[budaya_tionghua] Re: Kapan org China pertama kali masuk ke Indonesia?
Bila u/ skripsi, coba baca buku ini: http://www.selectbooks.com.sg/getTitle.aspx?SBNum=042456 atau cari pkai google: The first time chinese to go Indonesia atau masuk perpus Indo-AS di wisma metropolitan smanggi lantai 3 di situ gudang ilmu ttg Asia/Asean termsuk chinese di Indo 1x good luck --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, robert_w_89 robert_w...@... wrote: senior2 sekalian ada yg tahu gak kapan pertama kali org china masuk indo ? dan membawa kebudayaan ny masuk indo khusus ny kebudayaan hari raya Bacang (pehcun) saya lagi buat skripsi nih,mohon bantuan nya yah klo ada yg ada data2..TRIMS
Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia?
Wah...saya banyak ketinggalan informasi nich, karena dah lama gak buka2 email/miling list ini. Oh..yah Saya ingin berpendapat , Kapan Budaya Masuk ke Indonesia. Kalau saya tidak keliru ini bisa dibaca di buku berjudul : BUDAYA INDO CINA DI PERSIMPANGAN. Sayang saya lupa nama pengarang buku ini ( tapi kalau gak salah dia Orang Perancis ). Buku ini membahas kapan dan bagaimana orang2 dari Tiongkok dan India menyebar ke kepulauan Nusantara dan sekitarnya. Sayangnya buku ini tidak ada di tempat saya sekarang ini. Kebetulan saya sedang diluar Jakarta dan bukunya ketinggalan. Atau mungkin bisa ditanyakan ke Gramedia apakah buku ini masih diterbitkan. Yah mungkin juga masih banyak buku-buku hasil riset lain yang relevan dengan buku ini. salam, Nasir Tan Yong Kang City/R.O.C salam, --- On Sun, 4/18/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote: From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, April 18, 2010, 11:35 AM Inilah sekali lagi type anak muda zaman sekarang, maunya dpat jawaban instan untuk masalah yg kompleks, tak mau bersusah payah study literatur dulu. Jika dia sudah study literatur,pasti jawabannya lebih terarah dan specific, tdk ngrambyang seperti itu. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: ??? ayam_o...@yahoo. com.sg Date: Sun, 18 Apr 2010 19:37:54 +0700 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia? selain itu maksudnya masuk ke Indonesia (di milis sini ditulis Indo) versi pasca era budi utomo dan sumpah pemuda yang mendeklarasikan Indonesia sebagai satu bangsa, atau jaman Nusantara-nya Majapahit di mana nama Indonesia belum dideklarasikan atau sebelum era Nusantara-nya Majapahit.. Sebab jika tidak didefinisikan, akan sulit cari jawabannya. Negara kita dinamakan Indonesia karena berbagai suku dan ras nampun bersatu jadi serumpun karena kata Indo yang sekarang sudah hampir resmi menggantikan kata Indonesia sebetulnya artinya kurang lebih adalah peranakan atau rumpunan contohnya Laos, Vietnam, dan Kamboja disebut Indochina karena jaman dahulu mereka masuk dalam rumpun Tiongkok dan banyak peranakan antara orang Tionghoa Selatan dengan penduduk setempat. Sempat juga dulu ada Indo-Eropa sebelum akhrinya kata Uni Eropa yang digunakan untuk melambangkan rumpunan negara2 dan bangsa2 di Eropa. Jadi mungkin rekan Robert bisa mempersempit eranya supaya masih bisa dicari perkiraan jawaban yang paling tepat, sebab kata Indonesia atau indo yang anda sebut itu lebih banyak dikenal setelah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dikumandangkan, sebelum itu negara kita lebih dikenal dengan nama Hindia-Belanda atau Dutch Indies, sebelumnya dikenal dengan nama Nusantara ketika Majapahit berkuasa, sebelumnya lagi berupa kerajaan-kerajaan yang belum bersatu menjadi seperti sekarang. Salam, Lauw Ong Bun ibcindon wrote: Wah ini yang ditanyakan subjeknya kaga jelas, coba lebih terperinci : 1./ Hari raya bachang, pehcun apanya yang ditanyakan ? 2./ Bachang = budaya, apa buktinya ? 3./kebudayaan Tionghoa masuk Indo yang mana dan dimana ? 4./ pertama kali orang Tionghoa, siapa ? ?? masuk indo di mana ?? 5./ bagian budaya yang mana ? 6./ apakah yang dimaksud budaya yang akan diteliti itu ?? 7./ Bagian Indonesia yang mana yang akan diteliti dan ditanyakan ?? Dimana Sdr Robert studinya ?? jurusan apa ?? *From:* budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] *On Behalf Of *robert_w_89 *Sent:* Sunday, April 18, 2010 2:43 AM *To:* budaya_tionghua@ yahoogroups. com *Subject:* [budaya_tionghua] Kapan org China pertama kali masuk ke Indonesia? senior2 sekalian ada yg tahu gak kapan pertama kali org china masuk indo ? dan membawa kebudayaan ny masuk indo khusus ny kebudayaan hari raya Bacang (pehcun) saya lagi buat skripsi nih,mohon bantuan nya yah klo ada yg ada data2..TRIMS
RE: [budaya_tionghua] klenteng lokal di JONGGOL pulau Jawa.,
Jonggol terleatak di Jawa Barat, tepatnya masuk dalam Daerah Tingkat II/Kab. Bogor. Kalau kita mengadakan perjalanan dari Jakarta - Bandung, kita bisa melewati daerah Jonggol ini. Sayangnya sekarang dah jarang yang lewat sejak tol Cipularang diopersikan. --- On Sun, 4/18/10, ibcindon ibcin...@rad.net.id wrote: From: ibcindon ibcin...@rad.net.id Subject: RE: [budaya_tionghua] klenteng lokal di JONGGOL pulau Jawa., To: 'wihan adi' wiha...@yahoo.com, budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, April 18, 2010, 3:59 AM Yth. Sdr Hidayat Brata, Apakah ini Jonggol di Jawa Barat ? ? Sayang saya tidak punya keterangan mengenai lokasi ini. Mungkin rekan milis lain ada yang mengetahuinya dan bisa berbagi keterangan. Ada kemungkinan bila di bangunan klenteng itu ada papan nama, papan duay lian, prasati pembangunan , akan bisa dijelaskan sejarahnya. Bagaimana dengan pengurusnya mungkin bisa ditanya ?? Salam, Sugiri. From: wihan adi [mailto:wihan55@ yahoo.com] Sent: Sunday, April 18, 2010 1:59 PM To: ibcindon Subject: Re: [budaya_tionghua] Tokoh klenteng lokal di pulau Jawa., [1 Attachment] numpang tanya,apa tahu ttg sejarah klenteng jonggol atau dimana saya bisa mencari riwayat klenteng tersebut?terima kasih.salam hidayat brata From: ibcindon ibcin...@rad. net.id To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sun, April 18, 2010 11:49:38 AM Subject: [budaya_tionghua] Tokoh klenteng lokal di pulau Jawa., [1 Attachment] [Attachment(s) from ibcindon included below] Tokoh setempat yang dihormati di beberapa klenteng pulau Jawa. Kwee Lak Kwa menurut hikayatnya seorang pedagang dari Semarang, ketika sedang berlayar dengan kapal ke Tegal telah dibajak perompak; lalu Kwee berjalan diatas permukaan laut dengan pengiringnya dan menghilang. Masyarakat memberi gelar Zehai Zhenren (Orang suci dengan berkat dari lautan). Ia dipercaya sering menolong para saudagar yang menghormatinya. Klentengnya terdapat di Pekalongan; Klenteng Bao'an Gong (Klenteng Pelindung Kedamaian). Zehai Zhenren dihormati bersama dengan Shennong (Sin Long, Dewa Pertanian). Di Semarang terdapat klenteng Zehai Miao, dibangun sejak 1747 merangkap juga sebagai rumah abu marga Kwee. Di Tegal untuk Kwee Lak Kwa terdapat Klenteng Tek Hay Kiong, Zehai Gong(Berkat Lautan) yang dibangun tahun 1760. Warga setempat memiliki versi cerita berbeda mengenai tokoh Kwee ini, disebutkan ia mendarat 1737 di Muara Reja desa di timur Tegal, lalu berdagang. Ketika terjadi huru-hara Batavia 1740 ia turut melawan Belanda bersama warga setempat di daerah Karang Jeruk; pulau kecil di Timur Tegal dekat Suradadi. Kwee tewas bersama dua orang suku Jawa pembantunya, mereka lalu menghilang. Beberapa waktu kemudian mereka terlihat kembali di daerah Keramat. Sebagian warga menyebutkan bahwa ia hidup hingga 1749. Hingga sekarang warga Muara Reja selalu berperan serta ke Klenteng Tegal untuk turut merayakan upacara peringatan tahunannya. Di Indramayu bagi Kwee Lak Kwa juga terdapat Yanqing Miao (Klenteng Kemurnian dan Ketenangan) yang dibangun sebelum 1829. Di klenteng Tiao Kak Si; Cirebon terdapat juga altar untuk Kwee sejak 1835. Di Klenteng Jinde Yuan Jakarta ia disebut sebagai Tik Hai Tjin Djin (lafal Hokian). Disini terdapat papan berukiran Zehai Yangfeng ( memberkati laut dan memelihara angin ) bertahun 1767. Tan Tjin Djin adalah seorang pedagang yang berlayar antara Batavia dan Bali. Suatu ketika kapalnya kandas di dekat Blambangan. Kemudian Tan diminta oleh raja setempat untuk membangun istana di Macanputih, Ketika itu Kerajaan Hindu Blambangan di bawah pengaruh Kerajaan Mengwi Bali. Setelah itu Tan lalu diminta juga oleh raja Mengwi yang telah mendengar kemampuannya untuk membangunkan istananya. Saat pembangunan hampir selesai, karena iri hati beberapa tukang setempat yang membantunya mengusulkan kepada raja agar membunuh Tan. Ketika dua orang Brahmana yang dititah Raja untuk membunuh memberitahu Tan mengenai rencana itu, mereka bertiga lalu berjalan melintas lautan menuju Gunung Sembulungan di Blambangan dan menghilang. Menurut cerita rakyat setempat dikemudian hari ketika perdagangan budak berkembang antara Batavia dan Bali kapal pembawa budak seringkali singgah di Banyualit. Suatu saat sebuah kapal Belanda dari Badung dengan 60 budak terantai singgah di sana. Ternyata kemudian tertahan selama satu bulan dengan alasan yang tidak jelas; kapal selalu terhambat dan tidak dapat berlayar kembali. Ketika seorang di antaranya dilepas dari rantai itu, ternyata ia adalah Tan Tjin Djin. Dengan seizin kapten kapal dia mohon diperbolehkan kembali ke gunung Sumbulungan, lalu Tan turun dari kapal dan berjalan dipermukaan laut diikuti kapal yang telah dapat berlayar kembali. Ia menemui warga Banyualit yang menyambut dan membangunkan hunian baginya di Lateng. Ketika Blambangan diserahkan pada VOC pada tahun 1765, para penetap Tionghoa berpindah ke Banyuwangi; di sana didirikan ulang Klenteng Hu Tang Miao, Hoo Tong Bio untuk
Bls: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin
sejujurnya saya menjaddi bingung begitu juga dengan teman saya, sewaktu saya menjelaskan kepada teman saya dia bertambah bingung, karena ternyata permasalahan yang dia alami cukup sulit. Ternyata ketika teman saya bercerita hal yang dialami adalah sebagai berikut : 1. ternyata akte kelahiran yang dia punya hilang ketika pindah rumah 2. nama yang digunakan dalam surat2 seperti KK, KTP, passport dia menggunakan nama indonesia 3. nama yang digunakan dalam ijasah sekolahnya adalah nama mandarin 4. dia tidak mengerti kegunaan dari SBKRI dan dia tidak mengetahui apakah dia memilikinya atau tidak, karena dia lahir dan besar diindonesia serta tidak diperijinkan untuk mengetahui apapun. 5. orang tuanya takut terhadap aparat2 negara yang akan memanfaatkan perbedaan nama ini menjadi sumber keuangan aparat2 tersebut, sehingga orang tuanya tidak mau melakukan pembenaran atas surat2 tersebut Tolong saudara2 milis sekalian memberikan solusi agar teman saya tersebut tidak mengalami masalah lebih panjang dan tidak semakin bingung. Terima kasih. Dari: akuratan akura...@yahoo.com Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Terkirim: Jum, 16 April, 2010 08:46:36 Judul: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin Bila hanya mengandalkan surat keterangan dari sekolah/perguruan tinggi maka lebih baik dan kuat bila dibawa ke Dinas Pendidikan setempat kemudian ada catatan 'Mengetahui : Ka. Sie Legalisir ijazah'. Bila sudah keluar kota, lumayan capeh. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Accu Mobil accumo...@. .. wrote: kalau saran saya mungkin cukup minta tolong dibikini surat keterangan dari sekolah yang menerbitkan ijazah bahwa nama melissa nama mandarinnya adalah mei lan (sesuai akte kelahiran) dengan materai, stempel sekolah dan tanda tangan kepala sekolah. --- On Wed, 4/14/10, Pingping Erawati pingandpink@ ... wrote: From: Pingping Erawati pingandpink@ ... Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wednesday, April 14, 2010, 7:06 AM  terima kasih tapi ini seperti ini  cnth kasus: Nama Ktp : Meilissa Nama di Ijasah Sekolah hingga Kuliah : Mei Lan dan passport hingga KK : Meilissa dan teman saya ini bernita berkerja di singapura... dy kebingungan karena orang tua takut bila harus membayar mahal. dy lahir tahun 1981... bagaimana baiknya yah? --- Pada Sel, 13/4/10, akuratan akura...@yahoo. com menulis: Dari: akuratan akura...@yahoo. com Judul: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Tanggal: Selasa, 13 April, 2010, 2:30 AM  Solusinya: 1. Ganti nama seperti yang diingini melalui kantor catatan Sipil kemudian disahkan oleh Hakim Pengadilan Negeri setempat. Misal: wilayah Jakarta Pusat: Catatan Sipil wilayah Jakarta Pusat dan Pengadilan Negeri di samping Gajah Mada Plaza demikian juga wilayah jakarta lainnya (utara/barat/ selatan/timur) . 2. ganti nama keluarganya: melalui kantor walikota setempat, kemudian diajukan ke Departemen Kehakiman Jalan Rasunan Said Jakarta Selatan. atau solusi ketiga yang paling sederhana adalah langsung ganti nama seperti yang dikehendaki melalui kantor Pengadilan Negeri setempat. Contoh kasus: 1. Akte lahir namanya: Hadi Kusuma Jaya Makmur 2. SBKRI: Surat Bukti Kewarganegaraan Tjong A Sam 3. KTP: Hadi Kusuma Jaya Makmur 4. Ijazah SMA/Sarjana/ sertifikat: Tjong A Sam Berdasarkan Hukum RI yang berlaku: Berpedoman pada: Hukum Tertinggi merevisi hukum/undang- undang di bawahnya: ini standar umum, maka dari contoh kasus di atas yang seharusnya adalah nama berdasarkan Surat Bukti Kewarganegaraan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. Sebab: Orang Tionghua di Indonesia sebelum tahun 1980: SBKRI diperoleh melalui beberapa cara: naturalisasi, ikut perang pada tahun 1945, warganegara RRC namun pada waktu PP 10 (peraturan pemerintah nomor 10 tahun 1959/1960 (mungkin th 1959?). Orang Tionghua yang tidak pulang maka secara otomatis mendapat prioritas untuk menjadi warga negara RI, berikutnya tahun 1965-1965 ada peraturan untuk pilih warga negara dan ganti nama. Saat inilah nama orang Tionghua mendapatkan nama aneh-aneh bin ajaib. Spt: Nona, Noni, Yasin, Yasan, Tamin, Taman, Tamun, dls karena diganti semaunya oleh ketua RT/kepala kampungnya yang kebetulan memang bukan orang Tionghua. berikut tahun 1970-1979 proses Naturalisasi yang sangat sulit dan membutuhkan biaya yang sangat besar (tahun 1975 sekitar Rp. 1.500.000,- uang sekarang sekitar Rp. 15-30 Juta rupiah). SBKRI tahun Juni 1980: setiap orang Tionghua mau menjadi warga negara Indonesia di daerah Bangka-Belitung, Medan dan sekitarnya, Kalimantan dan sekitarnya, dan pinggiran Jakarta diberikan secara GRATIS. sekalipun di lapangan perlu mengeluarkan uang cukup untuk membeli sembako selama
[budaya_tionghua] Fwd: 百鸟朝风.pps [1 Attachment]
Re: [budaya_tionghua] klenteng lokal di JONGGOL pulau Jawa.,
tidak jauh dari taman buah mekar sari, cileungsi, merupakan pedesaan yg ramai. untuk yg senang mencari objek kelenteng cukup menarik dan membuat penasaran tapi jangan lupa mampir di kelenteng cileungsi itu juga kelenteng yg cukup tua dan memiliki daya magis yg kuat From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Mon, April 19, 2010 3:51:52 AM Subject: RE: [budaya_tionghua] klenteng lokal di JONGGOL pulau Jawa., Jonggol terleatak di Jawa Barat, tepatnya masuk dalam Daerah Tingkat II/Kab. Bogor. Kalau kita mengadakan perjalanan dari Jakarta - Bandung, kita bisa melewati daerah Jonggol ini. Sayangnya sekarang dah jarang yang lewat sejak tol Cipularang diopersikan. --- On Sun, 4/18/10, ibcindon ibcin...@rad. net.id wrote: From: ibcindon ibcin...@rad. net.id Subject: RE: [budaya_tionghua] klenteng lokal di JONGGOL pulau Jawa., To: 'wihan adi' wiha...@yahoo. com, budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sunday, April 18, 2010, 3:59 AM Yth. Sdr Hidayat Brata, Apakah ini Jonggol di Jawa Barat ? ? Sayang saya tidak punya keterangan mengenai lokasi ini. Mungkin rekan milis lain ada yang mengetahuinya dan bisa berbagi keterangan. Ada kemungkinan bila di bangunan klenteng itu ada papan nama, papan duay lian, prasati pembangunan , akan bisa dijelaskan sejarahnya. Bagaimana dengan pengurusnya mungkin bisa ditanya ?? Salam, Sugiri. From:wihan adi [mailto:wihan55@ yahoo.com] Sent: Sunday, April 18, 2010 1:59 PM To: ibcindon Subject: Re: [budaya_tionghua] Tokoh klenteng lokal di pulau Jawa., [1 Attachment] numpang tanya,apa tahu ttg sejarah klenteng jonggol atau dimana saya bisa mencari riwayat klenteng tersebut?terima kasih.salam hidayat brata From:ibcindon ibcin...@rad. net.id To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sun, April 18, 2010 11:49:38 AM Subject: [budaya_tionghua] Tokoh klenteng lokal di pulau Jawa., [1 Attachment] [Attachment(s) from ibcindon included below] Tokoh setempat yang dihormati di beberapa klenteng pulau Jawa. Kwee Lak Kwa menurut hikayatnya seorang pedagang dari Semarang, ketika sedang berlayar dengan kapal ke Tegal telah dibajak perompak; lalu Kwee berjalan diatas permukaan laut dengan pengiringnya dan menghilang. Masyarakat memberi gelar Zehai Zhenren (Orang suci dengan berkat dari lautan). Ia dipercaya sering menolong para saudagar yang menghormatinya. Klentengnya terdapat di Pekalongan; Klenteng Bao'an Gong (Klenteng Pelindung Kedamaian). Zehai Zhenren dihormati bersama dengan Shennong (Sin Long, Dewa Pertanian). Di Semarang terdapat klenteng Zehai Miao, dibangun sejak 1747 merangkap juga sebagai rumah abu marga Kwee. Di Tegal untuk Kwee Lak Kwa terdapat Klenteng Tek Hay Kiong, Zehai Gong(Berkat Lautan) yang dibangun tahun 1760. Warga setempat memiliki versi cerita berbeda mengenai tokoh Kwee ini, disebutkan ia mendarat 1737 di Muara Reja desa di timur Tegal, lalu berdagang. Ketika terjadi huru-hara Batavia 1740 ia turut melawan Belanda bersama warga setempat di daerah Karang Jeruk; pulau kecil di Timur Tegal dekat Suradadi. Kwee tewas bersama dua orang suku Jawa pembantunya, mereka lalu menghilang. Beberapa waktu kemudian mereka terlihat kembali di daerah Keramat. Sebagian warga menyebutkan bahwa ia hidup hingga 1749. Hingga sekarang warga Muara Reja selalu berperan serta ke Klenteng Tegal untuk turut merayakan upacara peringatan tahunannya. Di Indramayu bagi Kwee Lak Kwa juga terdapat Yanqing Miao (Klenteng Kemurnian dan Ketenangan) yang dibangun sebelum 1829. Di klenteng Tiao Kak Si; Cirebon terdapat juga altar untuk Kwee sejak 1835. Di Klenteng Jinde Yuan Jakarta ia disebut sebagai Tik Hai Tjin Djin (lafal Hokian). Disini terdapat papan berukiran Zehai Yangfeng ( memberkati laut dan memelihara angin ) bertahun 1767. Tan Tjin Djin adalah seorang pedagang yang berlayar antara Batavia dan Bali. Suatu ketika kapalnya kandas di dekat Blambangan. Kemudian Tan diminta oleh raja setempat untuk membangun istana di Macanputih, Ketika itu Kerajaan Hindu Blambangan di bawah pengaruh Kerajaan Mengwi Bali. Setelah itu Tan lalu diminta juga oleh raja Mengwi yang telah mendengar kemampuannya untuk membangunkan istananya. Saat pembangunan hampir selesai, karena iri hati beberapa tukang setempat yang membantunya mengusulkan kepada raja agar membunuh Tan. Ketika dua orang Brahmana yang dititah Raja untuk membunuh memberitahu Tan mengenai rencana itu, mereka bertiga lalu berjalan melintas lautan menuju Gunung Sembulungan di Blambangan dan menghilang. Menurut cerita rakyat setempat dikemudian hari ketika perdagangan budak berkembang antara Batavia dan Bali kapal pembawa budak seringkali singgah di Banyualit. Suatu saat sebuah kapal Belanda dari Badung dengan 60 budak terantai singgah di sana. Ternyata kemudian tertahan selama satu bulan dengan alasan yang tidak jelas; kapal selalu terhambat dan tidak dapat berlayar kembali. Ketika
[budaya_tionghua] Fwd: 工笔牡丹.pps [1 Attachment]
Re: Bls: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin
Surat2 penting bisa hilang. Jangan2 copy surat nya juga gak punya. Takut repot dan takut mahal juga mengurus nya. Sekolah biasanya minta akte lahir dan nama yg diakte lahir yg dipakai resmi oleh sekolah. Kesimpulan: 1. Orangnya tidak teliti akte lahir bisa hilang. 2. Tidak mau repot ngurus kehilangan akte lahir. 3. Cuek aja waktu sekolah nama tidak sesuai dengan diakte lahir. 4. Gak mao keluar duit buat urus surat2 (takut mahal) jelas ada ongkos2 dunk buat urus surat2. Anjuran: 1. Cari biro jasa terdekat. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Pingping Erawati pingandp...@yahoo.com Date: Mon, 19 Apr 2010 01:15:38 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Bls: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin sejujurnya saya menjaddi bingung begitu juga dengan teman saya, sewaktu saya menjelaskan kepada teman saya dia bertambah bingung, karena ternyata permasalahan yang dia alami cukup sulit. Ternyata ketika teman saya bercerita hal yang dialami adalah sebagai berikut : 1. ternyata akte kelahiran yang dia punya hilang ketika pindah rumah 2. nama yang digunakan dalam surat2 seperti KK, KTP, passport dia menggunakan nama indonesia 3. nama yang digunakan dalam ijasah sekolahnya adalah nama mandarin 4. dia tidak mengerti kegunaan dari SBKRI dan dia tidak mengetahui apakah dia memilikinya atau tidak, karena dia lahir dan besar diindonesia serta tidak diperijinkan untuk mengetahui apapun. 5. orang tuanya takut terhadap aparat2 negara yang akan memanfaatkan perbedaan nama ini menjadi sumber keuangan aparat2 tersebut, sehingga orang tuanya tidak mau melakukan pembenaran atas surat2 tersebut Tolong saudara2 milis sekalian memberikan solusi agar teman saya tersebut tidak mengalami masalah lebih panjang dan tidak semakin bingung. Terima kasih. Dari: akuratan akura...@yahoo.com Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Terkirim: Jum, 16 April, 2010 08:46:36 Judul: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin Bila hanya mengandalkan surat keterangan dari sekolah/perguruan tinggi maka lebih baik dan kuat bila dibawa ke Dinas Pendidikan setempat kemudian ada catatan 'Mengetahui : Ka. Sie Legalisir ijazah'. Bila sudah keluar kota, lumayan capeh. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Accu Mobil accumo...@. .. wrote: kalau saran saya mungkin cukup minta tolong dibikini surat keterangan dari sekolah yang menerbitkan ijazah bahwa nama melissa nama mandarinnya adalah mei lan (sesuai akte kelahiran) dengan materai, stempel sekolah dan tanda tangan kepala sekolah. --- On Wed, 4/14/10, Pingping Erawati pingandpink@ ... wrote: From: Pingping Erawati pingandpink@ ... Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wednesday, April 14, 2010, 7:06 AM  terima kasih tapi ini seperti ini  cnth kasus: Nama Ktp : Meilissa Nama di Ijasah Sekolah hingga Kuliah : Mei Lan dan passport hingga KK : Meilissa dan teman saya ini bernita berkerja di singapura... dy kebingungan karena orang tua takut bila harus membayar mahal. dy lahir tahun 1981... bagaimana baiknya yah? --- Pada Sel, 13/4/10, akuratan akura...@yahoo. com menulis: Dari: akuratan akura...@yahoo. com Judul: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Tanggal: Selasa, 13 April, 2010, 2:30 AM  Solusinya: 1. Ganti nama seperti yang diingini melalui kantor catatan Sipil kemudian disahkan oleh Hakim Pengadilan Negeri setempat. Misal: wilayah Jakarta Pusat: Catatan Sipil wilayah Jakarta Pusat dan Pengadilan Negeri di samping Gajah Mada Plaza demikian juga wilayah jakarta lainnya (utara/barat/ selatan/timur) . 2. ganti nama keluarganya: melalui kantor walikota setempat, kemudian diajukan ke Departemen Kehakiman Jalan Rasunan Said Jakarta Selatan. atau solusi ketiga yang paling sederhana adalah langsung ganti nama seperti yang dikehendaki melalui kantor Pengadilan Negeri setempat. Contoh kasus: 1. Akte lahir namanya: Hadi Kusuma Jaya Makmur 2. SBKRI: Surat Bukti Kewarganegaraan Tjong A Sam 3. KTP: Hadi Kusuma Jaya Makmur 4. Ijazah SMA/Sarjana/ sertifikat: Tjong A Sam Berdasarkan Hukum RI yang berlaku: Berpedoman pada: Hukum Tertinggi merevisi hukum/undang- undang di bawahnya: ini standar umum, maka dari contoh kasus di atas yang seharusnya adalah nama berdasarkan Surat Bukti Kewarganegaraan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. Sebab: Orang Tionghua di Indonesia sebelum tahun 1980: SBKRI diperoleh melalui beberapa cara: naturalisasi, ikut perang pada tahun 1945, warganegara RRC namun pada waktu PP 10 (peraturan pemerintah nomor 10 tahun 1959/1960 (mungkin th 1959?). Orang Tionghua yang tidak pulang maka secara otomatis mendapat prioritas
Re: Bls: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin
Solusi yg singkat dan paling pass!! Hahahaha Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: jackson_ya...@yahoo.com Date: Mon, 19 Apr 2010 03:18:12 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin Surat2 penting bisa hilang. Jangan2 copy surat nya juga gak punya. Takut repot dan takut mahal juga mengurus nya. Sekolah biasanya minta akte lahir dan nama yg diakte lahir yg dipakai resmi oleh sekolah. Kesimpulan: 1. Orangnya tidak teliti akte lahir bisa hilang. 2. Tidak mau repot ngurus kehilangan akte lahir. 3. Cuek aja waktu sekolah nama tidak sesuai dengan diakte lahir. 4. Gak mao keluar duit buat urus surat2 (takut mahal) jelas ada ongkos2 dunk buat urus surat2. Anjuran: 1. Cari biro jasa terdekat. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Pingping Erawati pingandp...@yahoo.com Date: Mon, 19 Apr 2010 01:15:38 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Bls: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin sejujurnya saya menjaddi bingung begitu juga dengan teman saya, sewaktu saya menjelaskan kepada teman saya dia bertambah bingung, karena ternyata permasalahan yang dia alami cukup sulit. Ternyata ketika teman saya bercerita hal yang dialami adalah sebagai berikut : 1. ternyata akte kelahiran yang dia punya hilang ketika pindah rumah 2. nama yang digunakan dalam surat2 seperti KK, KTP, passport dia menggunakan nama indonesia 3. nama yang digunakan dalam ijasah sekolahnya adalah nama mandarin 4. dia tidak mengerti kegunaan dari SBKRI dan dia tidak mengetahui apakah dia memilikinya atau tidak, karena dia lahir dan besar diindonesia serta tidak diperijinkan untuk mengetahui apapun. 5. orang tuanya takut terhadap aparat2 negara yang akan memanfaatkan perbedaan nama ini menjadi sumber keuangan aparat2 tersebut, sehingga orang tuanya tidak mau melakukan pembenaran atas surat2 tersebut Tolong saudara2 milis sekalian memberikan solusi agar teman saya tersebut tidak mengalami masalah lebih panjang dan tidak semakin bingung. Terima kasih. Dari: akuratan akura...@yahoo.com Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Terkirim: Jum, 16 April, 2010 08:46:36 Judul: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin Bila hanya mengandalkan surat keterangan dari sekolah/perguruan tinggi maka lebih baik dan kuat bila dibawa ke Dinas Pendidikan setempat kemudian ada catatan 'Mengetahui : Ka. Sie Legalisir ijazah'. Bila sudah keluar kota, lumayan capeh. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Accu Mobil accumo...@. .. wrote: kalau saran saya mungkin cukup minta tolong dibikini surat keterangan dari sekolah yang menerbitkan ijazah bahwa nama melissa nama mandarinnya adalah mei lan (sesuai akte kelahiran) dengan materai, stempel sekolah dan tanda tangan kepala sekolah. --- On Wed, 4/14/10, Pingping Erawati pingandpink@ ... wrote: From: Pingping Erawati pingandpink@ ... Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wednesday, April 14, 2010, 7:06 AM  terima kasih tapi ini seperti ini  cnth kasus: Nama Ktp : Meilissa Nama di Ijasah Sekolah hingga Kuliah : Mei Lan dan passport hingga KK : Meilissa dan teman saya ini bernita berkerja di singapura... dy kebingungan karena orang tua takut bila harus membayar mahal. dy lahir tahun 1981... bagaimana baiknya yah? --- Pada Sel, 13/4/10, akuratan akura...@yahoo. com menulis: Dari: akuratan akura...@yahoo. com Judul: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Tanggal: Selasa, 13 April, 2010, 2:30 AM  Solusinya: 1. Ganti nama seperti yang diingini melalui kantor catatan Sipil kemudian disahkan oleh Hakim Pengadilan Negeri setempat. Misal: wilayah Jakarta Pusat: Catatan Sipil wilayah Jakarta Pusat dan Pengadilan Negeri di samping Gajah Mada Plaza demikian juga wilayah jakarta lainnya (utara/barat/ selatan/timur) . 2. ganti nama keluarganya: melalui kantor walikota setempat, kemudian diajukan ke Departemen Kehakiman Jalan Rasunan Said Jakarta Selatan. atau solusi ketiga yang paling sederhana adalah langsung ganti nama seperti yang dikehendaki melalui kantor Pengadilan Negeri setempat. Contoh kasus: 1. Akte lahir namanya: Hadi Kusuma Jaya Makmur 2. SBKRI: Surat Bukti Kewarganegaraan Tjong A Sam 3. KTP: Hadi Kusuma Jaya Makmur 4. Ijazah SMA/Sarjana/ sertifikat: Tjong A Sam Berdasarkan Hukum RI yang berlaku: Berpedoman pada: Hukum Tertinggi merevisi hukum/undang- undang di bawahnya: ini standar umum, maka dari contoh kasus di atas yang seharusnya adalah nama berdasarkan Surat Bukti Kewarganegaraan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. Sebab: Orang Tionghua di
[budaya_tionghua] Fw: Menyusuri Kampung Bersejarah Cina Benteng
- Original Message - From: den suta To: tionghoa-...@yahoogroups.com Sent: Monday, April 19, 2010 11:21 AM Subject: [t-net] CIBEN lagi... [ Jawa Pos, Senin, 19 April 2010 ] Menyusuri Kampung Bersejarah Cina Benteng, Tangerang, yang Terancam Digusur Dupa di Teras Rumah, Kertas Mantra Menempel di Pintu Kampung Cina Benteng tampak seperti museum hidup di Kota Tangerang. Kampung itu ada sejak ratusan tahun lalu. Masyarakatnya menghuni kawasan di sepanjang bantaran Sungai Cisadane. Demi alasan penghijauan, kampung tersebut bakal digusur dan warga dipaksa pergi. THOMAS KUKUH-IGNA, Jakarta --- SEKILAS, tak ada yang istimewa dari perkampungan di bantaran Sungai Cisadane, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari, Tangerang, tersebut. Kondisinya tak jauh berbeda dengan kawasan bangunan di pinggir sungai pada umumnya. Memprihatinkan dan berdesakan. Selain itu, sempit, kumuh, dan sumpek. Sebagian besar rumah di kawasan tersebut dibuat dari gedek. Banyak yang reot. Kalaupun ada yang sudah ditembok dengan bata, bangunannya tidak mulus lagi. Catnya memudar. Bahkan, banyak rumah yang tidak dicat. Selain itu, mayoritas rumah di sana hanya berlantai tanah. Kendati begitu, ada yang sedikit berbeda dan unik di kampung tersebut. Di teras hampir semua rumah dipasang dupa. Lalu, di atas pintu ditempel kertas berwarna kuning. Kertas kecil berukuran sekitar 20 x 6 sentimeter itu bertulisan huruf Tiongkok berwarna merah. Kata leluhur kami, itu mantra untuk menolak bala. Tapi, saya nggak tahu namanya apa. Cuma nurut kata orang tua, kata Loa Sun Yam, 39, warga yang tinggal di RT 04/RW 04, saat ditemui Jawa Pos kemarin siang (18/4). Ya, hampir semua penghuni kampung di bantaran sungai tersebut adalah warga keturunan Tionghoa. Kampung tua yang diperkirakan ada sejak 1830 itu lebih dikenal dengan sebutan Kampung Cina Benteng atau disingkat Cinben. Luasnya sekitar 10 hektare. Meskipun kami keturunan (Tionghoa, Red), nggak ada yang kaya. Semuanya hidup susah, keluh wanita yang memiliki nama lain Meliana itu. Dia menceritakan, sebagian besar warga kampung tersebut berprofesi sebagai pedagang kecil, seperti pembuat roti keliling dan pedagang yang meracang. Banyak pula yang menjadi pembantu rumah tangga dan buruh kasar di kampung sekitar. Sisanya adalah tukang rongsokan dan penganggur, tutur wanita berkulit gelap itu. Nah, beberapa hari terakhir, kesusahan warga kampung tersebut menjadi-jadi. Kini mereka terus dibayangi perasaan waswas karena permukiman di bantaran sungai itu menjadi target penggusuran Pemkot Tangerang. Puncaknya, Selasa lalu (13/4), ratusan aparat Satpol PP Tangerang membongkar dan merobohkan beberapa pabrik serta peternakan babi di sana. Karena para warga terus melawan, rumah mereka selamat. Karena ricuh, Pemkot Tangerang menarik satpol PP dan menunda pembongkaran itu. Pasca pembongkaran, warga meningkatkan keamanan. Kini kami rutin ronda, apalagi malam, tutur Ketua RT 04/RW 04 Edi Liem saat ditemui di Wihara Maha Bodhi yang berlokasi di sekitar bantaran Sungai Cisadane. Pria itu ditunjuk sebagai koordinator warga untuk masalah penggusuran tersebut. Dia mengatakan, pembongkaran Selasa lalu dilakukan secara mendadak. Tidak ada pemberitahuan lebih dulu. Maka, kami sekarang siaga terus, ucap pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang ayam keliling tersebut. Mewakili warga, Edi berharap Pemkot Tangerang tidak lagi menggusur kampung tersebut dengan alasan apa pun. Dia beralasan, Cinben adalah kampung tua yang punya nilai sejarah. Seharusnya, papar dia, pemerintah bisa mengelola kampung itu sebagai salah satu tujuan wisata, bukan menghilangkan dengan alasan menjadikannya lahan hijau dan melebarkan Sungai Cisadane. Edi mengakui, warga umumnya tak memiliki surat untuk tanah dan rumah yang ditempati. Tapi, menurut dia, dulu warga keturunan Tionghoa di kampung tersebut menjadi korban diskriminasi. Karena itu, mereka takut untuk mengajukan perizinan tanah dan bangunan. Dulu kami terasing. Maka, tidak ada yang berani, ucap dia. Dalam wihara megah yang dipenuhi lampion tersebut, Edi berkisah singkat soal sejarah kampung itu. Dulu, di dekat sungai (Cisadane, Red) ada benteng Belanda, katanya. Kisah Cinben dimulai sejak ratusan tahun lalu. Menurut Edi, sejak awal abad ke-19 atau 1800-an, sudah ada warga keturunan Tionghoa yang menetap di bantaran sungai itu. Keterangan tersebut diperkuat dengan Wihara Maha Bodhi (Tjong Tek Bio) yang dibangun pada 1830. Tahun pembuatan tempat ibadah tersebut tercetak jelas di atas rangka bangunan. Menurut dokumen, wihara itu dibangun tuan tanah bernama Sauw Sian Tee. Wihara ini tempat sembahyang banyak orang. Tahun itu, tentu sudah banyak umat yang tinggal di sekitar wihara, papar Edi. Karena erosi, bantaran Sungai Cisadane yang dulu lebar terkikis. Wihara itu pun terancam. Demi alasan keselamatan, wihara dipindahkan ke area yang lebih menjorok. Pemindahan tersebut dilakukan pada 1966. Wihara
[budaya_tionghua] Film baru Dektetif Dee, Dari sejarah, novel
http://www.wu-jing.org/happenings/archives/41-Tsui-Hark-to-Direct-Di-Ren-JieJudge-Dee-Film.html Kemarin saya jalan jalan, melihat salah satu cuplikan film terbaru yaitu berjudul Detective Dee and the Kingdom of the Phantom Flame Di suatu sinema, sebagai film terbaru, memang lagi masa post production, Pemainnya adalah Andy lau sebagai Detektif dee, dan Carina Lau sebagai Wu Zhe Tian. Bagi yang pernah membaca buku Detektif Dee yang dijual ditoko buku. Mungkin pernah mendengar nama ini, saya juga mengira pertamanya Dektetif dee adalah khayalan semata meniru Sherlock Holmes atau meniru HakimBao, Ternyata salah dugaan saya selama ini, saya baca, Coba kita Lihat di wiki http://en.wikipedia.org/wiki/Di_Renjie ternyata yang namanya Dektetif Dee itu ada dan pernah hidup. menariknya beliau ini ternyata penyidik, Saya mengira bahwa jaman dulu ngak ada yang namanya polisi, ternyata saya salah, Ternyata pada jaman dinasti Tang sudah mengenal adanya Polisi bahkan ahli Forensik, saya kaget, ternyata jaman dinastitang tak jauh beda dengan dunia modern sekarang, saya kurang ahli soal sejarah, btw barusan ngobrol ngobrol bareng kawan kawan soal film baru ini, harapan kemungkinan pertengahan tahun 2010 film ini keluar. Hebatnya ternyata Dektektif dee lebih duluan dari Sherlock Holmes, bahkan Sherlock homes jaman dinasti Tang, Kalo kita suka baca Sherlock holmes adalah tokoh Fiktif, beda dengan Dektektif dee adalah tokoh asli. Film ini disutradarai oleh Tsui hark. Selain itu dalam beberapa minggu lagi adalah Yip Man 2. Saya harap ini adalah kebangkitan film Asia kembali setelah lama tidur selama dekade Hongkong diambil kembali RRC, hampir film asia Turun penontonnya, memang awal Kebangkitan Film asia film yang disutradarai dan pemain utamanya Stephen Chow dalam film Kung Fu hustle. yang jelas film ini salah satu daftar film yang pantas ditonton pada tahun 2010.
Re: [budaya_tionghua] Fw: Menyusuri Kampung Bersejarah Cina Benteng
Sayang sekali pemukiman bersejarah akan hilang. Padahal kalau di tata dengan baik bisa menjadi ke unikan pariwisata. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: ChanCT sa...@netvigator.com Date: Mon, 19 Apr 2010 12:20:22 To: GELORA_Ingelor...@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Fw: Menyusuri Kampung Bersejarah Cina Benteng - Original Message - From: den suta To: tionghoa-...@yahoogroups.com Sent: Monday, April 19, 2010 11:21 AM Subject: [t-net] CIBEN lagi... [ Jawa Pos, Senin, 19 April 2010 ] Menyusuri Kampung Bersejarah Cina Benteng, Tangerang, yang Terancam Digusur Dupa di Teras Rumah, Kertas Mantra Menempel di Pintu Kampung Cina Benteng tampak seperti museum hidup di Kota Tangerang. Kampung itu ada sejak ratusan tahun lalu. Masyarakatnya menghuni kawasan di sepanjang bantaran Sungai Cisadane. Demi alasan penghijauan, kampung tersebut bakal digusur dan warga dipaksa pergi. THOMAS KUKUH-IGNA, Jakarta --- SEKILAS, tak ada yang istimewa dari perkampungan di bantaran Sungai Cisadane, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari, Tangerang, tersebut. Kondisinya tak jauh berbeda dengan kawasan bangunan di pinggir sungai pada umumnya. Memprihatinkan dan berdesakan. Selain itu, sempit, kumuh, dan sumpek. Sebagian besar rumah di kawasan tersebut dibuat dari gedek. Banyak yang reot. Kalaupun ada yang sudah ditembok dengan bata, bangunannya tidak mulus lagi. Catnya memudar. Bahkan, banyak rumah yang tidak dicat. Selain itu, mayoritas rumah di sana hanya berlantai tanah. Kendati begitu, ada yang sedikit berbeda dan unik di kampung tersebut. Di teras hampir semua rumah dipasang dupa. Lalu, di atas pintu ditempel kertas berwarna kuning. Kertas kecil berukuran sekitar 20 x 6 sentimeter itu bertulisan huruf Tiongkok berwarna merah. Kata leluhur kami, itu mantra untuk menolak bala. Tapi, saya nggak tahu namanya apa. Cuma nurut kata orang tua, kata Loa Sun Yam, 39, warga yang tinggal di RT 04/RW 04, saat ditemui Jawa Pos kemarin siang (18/4). Ya, hampir semua penghuni kampung di bantaran sungai tersebut adalah warga keturunan Tionghoa. Kampung tua yang diperkirakan ada sejak 1830 itu lebih dikenal dengan sebutan Kampung Cina Benteng atau disingkat Cinben. Luasnya sekitar 10 hektare. Meskipun kami keturunan (Tionghoa, Red), nggak ada yang kaya. Semuanya hidup susah, keluh wanita yang memiliki nama lain Meliana itu. Dia menceritakan, sebagian besar warga kampung tersebut berprofesi sebagai pedagang kecil, seperti pembuat roti keliling dan pedagang yang meracang. Banyak pula yang menjadi pembantu rumah tangga dan buruh kasar di kampung sekitar. Sisanya adalah tukang rongsokan dan penganggur, tutur wanita berkulit gelap itu. Nah, beberapa hari terakhir, kesusahan warga kampung tersebut menjadi-jadi. Kini mereka terus dibayangi perasaan waswas karena permukiman di bantaran sungai itu menjadi target penggusuran Pemkot Tangerang. Puncaknya, Selasa lalu (13/4), ratusan aparat Satpol PP Tangerang membongkar dan merobohkan beberapa pabrik serta peternakan babi di sana. Karena para warga terus melawan, rumah mereka selamat. Karena ricuh, Pemkot Tangerang menarik satpol PP dan menunda pembongkaran itu. Pasca pembongkaran, warga meningkatkan keamanan. Kini kami rutin ronda, apalagi malam, tutur Ketua RT 04/RW 04 Edi Liem saat ditemui di Wihara Maha Bodhi yang berlokasi di sekitar bantaran Sungai Cisadane. Pria itu ditunjuk sebagai koordinator warga untuk masalah penggusuran tersebut. Dia mengatakan, pembongkaran Selasa lalu dilakukan secara mendadak. Tidak ada pemberitahuan lebih dulu. Maka, kami sekarang siaga terus, ucap pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang ayam keliling tersebut. Mewakili warga, Edi berharap Pemkot Tangerang tidak lagi menggusur kampung tersebut dengan alasan apa pun. Dia beralasan, Cinben adalah kampung tua yang punya nilai sejarah. Seharusnya, papar dia, pemerintah bisa mengelola kampung itu sebagai salah satu tujuan wisata, bukan menghilangkan dengan alasan menjadikannya lahan hijau dan melebarkan Sungai Cisadane. Edi mengakui, warga umumnya tak memiliki surat untuk tanah dan rumah yang ditempati. Tapi, menurut dia, dulu warga keturunan Tionghoa di kampung tersebut menjadi korban diskriminasi. Karena itu, mereka takut untuk mengajukan perizinan tanah dan bangunan. Dulu kami terasing. Maka, tidak ada yang berani, ucap dia. Dalam wihara megah yang dipenuhi lampion tersebut, Edi berkisah singkat soal sejarah kampung itu. Dulu, di dekat sungai (Cisadane, Red) ada benteng Belanda, katanya. Kisah Cinben dimulai sejak ratusan tahun lalu. Menurut Edi, sejak awal abad ke-19 atau 1800-an, sudah ada warga keturunan Tionghoa yang menetap di bantaran sungai itu. Keterangan tersebut diperkuat dengan Wihara Maha Bodhi (Tjong Tek Bio) yang dibangun pada 1830. Tahun pembuatan tempat ibadah tersebut tercetak jelas di atas rangka bangunan.