[budaya_tionghua] Re: Film baru Dektetif Dee, Dari sejarah, novel
Di Huaiying memang tokoh sejarah dan perdana menteri di jaman Tang. Tapi kisah detektif itu hanya rekaan dan legenda. Di Gong An itu ditulis jaman Qing dan mungkin kisah-kisahnya sudah ada sejak jaman Ming. Karena latar budayanya adalah jaman Ming, berbeda dengan latar budaya jaman Tang. Kemudian satu orang asing juga menulis novel Detektif Di, menyambung kisah Di Gong An. Kalau mengenai forensik, yang lebih terdokumentasi adalah Song Ci. Seorang pejabat kehakiman di masa Song. wddt wuming xiaozu, burenzi --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, east_road east_r...@... wrote: http://www.wu-jing.org/happenings/archives/41-Tsui-Hark-to-Direct-Di-Ren-JieJudge-Dee-Film.html Kemarin saya jalan jalan, melihat salah satu cuplikan film terbaru yaitu berjudul Detective Dee and the Kingdom of the Phantom Flame Di suatu sinema, sebagai film terbaru, memang lagi masa post production, Pemainnya adalah Andy lau sebagai Detektif dee, dan Carina Lau sebagai Wu Zhe Tian. Bagi yang pernah membaca buku Detektif Dee yang dijual ditoko buku. Mungkin pernah mendengar nama ini, saya juga mengira pertamanya Dektetif dee adalah khayalan semata meniru Sherlock Holmes atau meniru HakimBao, Ternyata salah dugaan saya selama ini, saya baca, Coba kita Lihat di wiki http://en.wikipedia.org/wiki/Di_Renjie ternyata yang namanya Dektetif Dee itu ada dan pernah hidup. menariknya beliau ini ternyata penyidik, Saya mengira bahwa jaman dulu ngak ada yang namanya polisi, ternyata saya salah, Ternyata pada jaman dinasti Tang sudah mengenal adanya Polisi bahkan ahli Forensik, saya kaget, ternyata jaman dinastitang tak jauh beda dengan dunia modern sekarang, saya kurang ahli soal sejarah, btw barusan ngobrol ngobrol bareng kawan kawan soal film baru ini, harapan kemungkinan pertengahan tahun 2010 film ini keluar. Hebatnya ternyata Dektektif dee lebih duluan dari Sherlock Holmes, bahkan Sherlock homes jaman dinasti Tang, Kalo kita suka baca Sherlock holmes adalah tokoh Fiktif, beda dengan Dektektif dee adalah tokoh asli. Film ini disutradarai oleh Tsui hark. Selain itu dalam beberapa minggu lagi adalah Yip Man 2. Saya harap ini adalah kebangkitan film Asia kembali setelah lama tidur selama dekade Hongkong diambil kembali RRC, hampir film asia Turun penontonnya, memang awal Kebangkitan Film asia film yang disutradarai dan pemain utamanya Stephen Chow dalam film Kung Fu hustle. yang jelas film ini salah satu daftar film yang pantas ditonton pada tahun 2010.
[budaya_tionghua] Re: Fw: Menyusuri Kampung Bersejarah Cina Benteng
Liatwi, Dari tulisan ini sepertinya si wartawan salah paham dengan yang namanya CINA BENTENG. CINA BENTENG―disingkat CINBENG―BUKAN nama kampung atau daerah, seperti yang berkali-kali dia tuliskan, melainkan “(orang) CINA (yang tinggal di dekat) BENTENG.” BENTENG adalah nama lain dari KOTA TANGERANG, sebelum akhirnya meluas ke mana-mana seperti sekarang. Dari mana asal nama BENTENG yang dilekatkan pada KOTA TANGERANG? Dari sebuah benteng yang didirikan Belanda di TIMUR kali Cisadane untuk mempertahankan diri dari serangan Banten yang ingin merebut kembali wilayah sebelah timur kali Cisadane, termasuk Tangerang, yang dikuasai VOC. Benteng yang sudah tidak ada lagi itu―sudah menjadi pertokoan Plaza Tangerang―di kalangan penduduk Tangerang dikenal sebagai BENTENG MAKASSAR, sebab Belanda banyak menggunakan tenaga orang Makassar sebagai tentara bayaran untuk menghadapi serangan orang Banten. Pemukiman Tionghoa terawal berdiri di Pasar Lama, terkenal dengan nama Petak Sembilan, tidak jauh dari Benteng. Pemukiman itu ditandai dengan tetenger Kelenteng Boen Tek Bio. Nah, orang Tionghoa yang bermukim di dekat Benteng itulah dinamakan dan menamakan diri CINA BENTENG dan sejatinya hanya meliputi mereka yang berasal dari kawasan Pasar Lama, sebelum meluas ke Pasar Baru dan Pasar Anyar, setelah dibukanya kawasan-kawasan tersebut. Namun, selain di Tangerang―aka Benteng---orang Tionghoa juga tersebar di wilayah pedesaan yang terletak antara Batavia dan Tangerang. Setelah memperoleh izin dari VOC sebagai penguasa, orang Tionghoa berbondong-bondong datang dari Tiongkok ke wilayah-wilayah antara Batavia dan wilayah sebelah timur kali Cisadane, untuk membuka hutan-belantara yang masih dihuni binatang buas untuk dijadikan lahan perkebunan tebu dan mendirikan pabrik gula. Hal itu terutama terjadi secara besar-besaran pada masa setelah 1682 (tahun dilakukannya perjanjian damai antara VOC dan Banten), pada waktu industri gula sedang booming di pasaran Eropa, sebelum akhirnya gula turun harga pada 1730-an, yang berakibat terjadinya pengangguran hingga menyebabkan terjadinya TRAGEDI PEMBANTAIAN ANGKE 1740. Setelah pertanian tebu menyurut, para pekerja industri gula beralih ke pertanian padi sampai sekarang, sehingga, yang owe dengar, petani yang beretnis Tionghoa hanya diketemukan di dua daerah di Indonesia, Kalimantan Barat dan Tangerang. Karena lapangan pekerjaan yang mereka geluti sejak kakek-moyang mereka yang pertama datang adalah bertani, maka tak heran bila sebagian dari mereka masih bertani sampai sekarang, bukan berdagang seperti saudara-saudara mereka di daerah-daerah lain. Sebagai pembuka lahan, mereka inilah sebenarnya yang menjadi pemukim terawal―atau berhak dikatakan sebagai PENDUDUK “ASLI”―di wilayah tersebut, sebelum datangnya para pemukim lain dari daerah Cirebon, Tegal dan sekitarnya untuk mengisi lapangan pekerjaan sebagai buruh di kilang-kilang tebu di wilayah tersebut. Adalah menjadi suatu hal yang wajar bila orang Tionghoa yang datang duluan kemudian bercampur darah dengan para pendatang baru yang datang belakangan itu. Itulah pula sebabnya mengapa bahasa yang dipakai sebagai LINGUA FRANCA antar berbagai kelompok etnik itu bahasa Melayu dengan pengaruh bahasa Sunda Tangerang yang kental, bukan Sunda atau Jawa. Itulah pula sebabnya, sebagai kebanyakan orang Tionghoa PERANAKAN dari bagian manapun dari negeri ini, wajar kiranya apabila mereka berbahasa Melayu, bukan bahasa Hokkian (BUKAN Mandarin!!!) seperti kakek-moyang mereka generasi pertama yang PERTAMA KALI datang dari Fujian dan Guangdong, dan sebagian dari mereka malah berkulit gelap atau bermata belo seperti mereka yang non-Cina. Di Jawa-Madura-Bali, mayoritas orang Tionghoa Peranakan memang berbahasa Melayu, dan/atau bahasa lokal: Sunda, Jawa, Madura, dan Bali, dan rasanya hampir tidak ada Peranakan yang berbahasa Hokkian atau Hakka dalam kehidupan sehari-hari. Bukankah keberadaan mereka di wilayah Tangerang sudah SANGAT LAMA―sejak akhir abad 17 dan awal abad 18, terbukti dari banyaknya alat menggiling tebu dari batu yang diketemukan di beberapa wilayah di Tangerang. Jadi wajarkah bila mereka masih saja menjadi korban diskriminasi oleh aparat pemerintah, semata-mata karena mereka CINA, padahal bukankah mereka sebenarnya adalah PENDUDUK “ASLI” yang membuka rimba-belantara yang masih dihuni berbagai binatang buas menjadi lahan pertanian tebu? Orang Tionghoa yang tinggalnya di luar KOTA Tangerang ini lazimnya disebut CINA UDIK (SELATAN) bagi mereka yang tinggal di SELATAN KOTA Tangerang, termasuk Serpong, Curug, Tigaraksa, Legok; dan CINA ILIR (UTARA) bagi mereka yang tinggal di UTARA KOTA Tangerang, termasuk Sewan, Kedawung Wetan, Selapajang (BUKAN Selapanjang), Bojong Renged, Kajangan, Kampung Melayu, Pangkalan, Tanjung Burung, Tegal Angus, Lemo, dsb. Patut diketahui, ILIR dan UDIK adalah istilah dalam bahasa MELAYU Betawi―dan Tangerang―bagi arah UTARA dan SELATAN, selain KULON dan WETAN
[budaya_tionghua] FIELD TRIP # 1 . Arsitektur dan akulturasi budaya Tionghoa sekitar Cirebon. [1 Attachment]
[budaya_tionghua] FIELD TRIP # 1 . Arsitektur dan akulturasi budaya Tionghoa sekitar Cirebon. [1 Attachment]
[budaya_tionghua] FIELD TRIP # 1 . Arsitektur dan akulturasi budaya Tionghoa sekitar Cirebon. [1 Attachment]
[budaya_tionghua] FIELD TRIP # 1 . Arsitektur dan akulturasi budaya Tionghoa sekitar Cirebon. [1 Attachment]
[budaya_tionghua] FIELD TRIP # 1 . Arsitektur dan akulturasi budaya Tionghoa sekitar Cirebon. [1 Attachment]
[budaya_tionghua] FIELD TRIP # 1 . Arsitektur dan akulturasi budaya Tionghoa sekitar Cirebon. [1 Attachment]
[budaya_tionghua] FIELD TRIP # 1 . Arsitektur dan akulturasi budaya Tionghoa sekitar Cirebon. [1 Attachment]
[budaya_tionghua] FIELD TRIP # 1 . Arsitektur dan akulturasi budaya Tionghoa sekitar Cirebon. [1 Attachment]
[budaya_tionghua] FIELD TRIP # 1 . Arsitektur dan akulturasi budaya Tionghoa sekitar Cirebon. [1 Attachment]
[budaya_tionghua] FIELD TRIP # 1 . Arsitektur dan akulturasi budaya Tionghoa sekitar Cirebon. [1 Attachment]
[budaya_tionghua] FIELD TRIP # 1 . Arsitektur dan akulturasi budaya Tionghoa sekitar Cirebon. [1 Attachment]
[budaya_tionghua] FIELD TRIP # 1 . Arsitektur dan akulturasi budaya Tionghoa sekitar Cirebon. [1 Attachment]
[budaya_tionghua] FIELD TRIP # 1 . Arsitektur dan akulturasi budaya Tionghoa sekitar Cirebon. [1 Attachment]
[budaya_tionghua] maaf ada yang salah dengan komputer ku.
Rekan-rekan milis, Maaf sebesar-besarnya. Agaknya ada kesalahan dari computer saya, entah mengapa terkirim email yang tidak jelas. Tanpa isi, padahal saya tidak mengirim pesan. Maaf untuk mengganggu semua rekan. Salam hormat, Sugiri.
Re: [budaya_tionghua] maaf ada yang salah dengan komputer ku.
Nampaknya terjangkit virus? Atau ada orang yang jail berhasil gunakan alamat email bung untuk sebar virus, ... Beruntung saat saya mau buka attachment file, perhatikan lebih dahulu format dat, yang entah apa itu, jadi tidak jadi buka, untuk amannya. Pertanyaan saya, kenapa attachment file itu berada di Web BT? Salam, ChanCT - Original Message - From: ibcindon To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, April 19, 2010 10:39 PM Subject: [budaya_tionghua] maaf ada yang salah dengan komputer ku. Rekan-rekan milis, Maaf sebesar-besarnya. Agaknya ada kesalahan dari computer saya, entah mengapa terkirim email yang tidak jelas. Tanpa isi, padahal saya tidak mengirim pesan. Maaf untuk mengganggu semua rekan. Salam hormat, Sugiri.
[budaya_tionghua] klenteng dengan/ untuk tokoh lokal di pulau Jawa. [1 Attachment]
Dari kalangan masyarakat Tionghoa setempat di Jawa juga terdapat beberapa tokoh lokal setempat yang dihormati di dalam klenteng, tokoh yang tidak pernah ada di Tiongkok. Di pantura Jawa ada tokoh Kwee Lak Kwa (Guo Liuguan) klentengnya terdapat di Semarang, Tegal, Pekalongan, Indramayu, dan Jakarta. http://3.bp.blogspot.com/_6Qy4RnYct3c/RcAvvCTkrtI/ABI/Q-b_ZuLB2iQ/s 1600-h/tek+hay+kiong+2.jpg Klenteng Tak Hay Kiong, peringatan pada Kwee Lak Kwa. Tegal. Klenteng Jin De Yuen Jakarta . Patung Kwe Lak Kwa dan 2 pengiringnya. Tokoh lokal lain adalah Tan Tjin Djin. Disebut juga Kongco Banyuwangi. Klentengnya terdapat di Banyuwangi, Besuki, Probolinggo, Rongojampi. Di Bali : Bulelng, Tabanan, Mengwi, Bangli, Gianyar, Klungkung , Karang Asem dan Ampenan. Di daerah Lasem ada tokoh Oei Ing Kiat dan Tan Ke Wi diperingati dengan klenteng Tan Oei Jie Sian Seng. http://3.bp.blogspot.com/_Mpmz7O3nPkw/SYb4V8Dz2GI/AOU/X3ABWEPmlsU/s 1600-h/hoo+tong+bio.jpg Klenteng Hoo Tong Bio , Banyuwangi. Peringatan Tan Tjin Djin. Mengenai bentuk bangunan klenteng bagi para tokoh lokal ini arsitektur bangunannya mirip sekali dengan klenteng untuk tokoh-tokoh asli import dari Tiongkok. Tidak ada perubahan atau perbedaan sedikit pun. Secara tapak, denah, pembagian ruang, hirarki, sirkulasi dan organisasinya tidak ada perbedaan sama sekali.
[budaya_tionghua] klenteng dengan/ untuk tokoh lokal di pulau Jawa. [1 Attachment]
Dari kalangan masyarakat Tionghoa setempat di Jawa juga terdapat beberapa tokoh lokal setempat yang dihormati di dalam klenteng, tokoh yang tidak pernah ada di Tiongkok. Di pantura Jawa ada tokoh Kwee Lak Kwa (Guo Liuguan) klentengnya terdapat di Semarang, Tegal, Pekalongan, Indramayu, dan Jakarta. http://3.bp.blogspot.com/_6Qy4RnYct3c/RcAvvCTkrtI/ABI/Q-b_ZuLB2iQ/s 1600-h/tek+hay+kiong+2.jpg Klenteng Tak Hay Kiong, peringatan pada Kwee Lak Kwa. Tegal. Klenteng Jin De Yuen Jakarta . Patung Kwe Lak Kwa dan 2 pengiringnya. Tokoh lokal lain adalah Tan Tjin Djin. Disebut juga Kongco Banyuwangi. Klentengnya terdapat di Banyuwangi, Besuki, Probolinggo, Rongojampi. Di Bali : Bulelng, Tabanan, Mengwi, Bangli, Gianyar, Klungkung , Karang Asem dan Ampenan. Di daerah Lasem ada tokoh Oei Ing Kiat dan Tan Ke Wi diperingati dengan klenteng Tan Oei Jie Sian Seng. http://3.bp.blogspot.com/_Mpmz7O3nPkw/SYb4V8Dz2GI/AOU/X3ABWEPmlsU/s 1600-h/hoo+tong+bio.jpg Klenteng Hoo Tong Bio , Banyuwangi. Peringatan Tan Tjin Djin. Mengenai bentuk bangunan klenteng bagi para tokoh lokal ini arsitektur bangunannya mirip sekali dengan klenteng untuk tokoh-tokoh asli import dari Tiongkok. Tidak ada perubahan atau perbedaan sedikit pun. Secara tapak, denah, pembagian ruang, hirarki, sirkulasi dan organisasinya tidak ada perbedaan sama sekali.
[budaya_tionghua] klenteng dengan/ untuk tokoh lokal di pulau Jawa. [1 Attachment]
Dari kalangan masyarakat Tionghoa setempat di Jawa juga terdapat beberapa tokoh lokal setempat yang dihormati di dalam klenteng, tokoh yang tidak pernah ada di Tiongkok. Di pantura Jawa ada tokoh Kwee Lak Kwa (Guo Liuguan) klentengnya terdapat di Semarang, Tegal, Pekalongan, Indramayu, dan Jakarta. http://3.bp.blogspot.com/_6Qy4RnYct3c/RcAvvCTkrtI/ABI/Q-b_ZuLB2iQ/s 1600-h/tek+hay+kiong+2.jpg Klenteng Tak Hay Kiong, peringatan pada Kwee Lak Kwa. Tegal. Klenteng Jin De Yuen Jakarta . Patung Kwe Lak Kwa dan 2 pengiringnya. Tokoh lokal lain adalah Tan Tjin Djin. Disebut juga Kongco Banyuwangi. Klentengnya terdapat di Banyuwangi, Besuki, Probolinggo, Rongojampi. Di Bali : Bulelng, Tabanan, Mengwi, Bangli, Gianyar, Klungkung , Karang Asem dan Ampenan. Di daerah Lasem ada tokoh Oei Ing Kiat dan Tan Ke Wi diperingati dengan klenteng Tan Oei Jie Sian Seng. http://3.bp.blogspot.com/_Mpmz7O3nPkw/SYb4V8Dz2GI/AOU/X3ABWEPmlsU/s 1600-h/hoo+tong+bio.jpg Klenteng Hoo Tong Bio , Banyuwangi. Peringatan Tan Tjin Djin. Mengenai bentuk bangunan klenteng bagi para tokoh lokal ini arsitektur bangunannya mirip sekali dengan klenteng untuk tokoh-tokoh asli import dari Tiongkok. Tidak ada perubahan atau perbedaan sedikit pun. Secara tapak, denah, pembagian ruang, hirarki, sirkulasi dan organisasinya tidak ada perbedaan sama sekali.
[budaya_tionghua] MELANTJONG PETJINAN SOERABAIA 3
MELANTJONG PETJINAN SOERABAIA 3 Rek ayo rek, mlaku-mlaku keliling Suroboyo bareng grup Jejak Petjinan…!!! Saiki koen bakal diajak kenalan karo Ceng Beng. Wih sopo iku rek? Bolone beng beng tah? Hus, ngawur kok terus. Sek sek talah, lhek gak salah Ceng Beng iku lak acara nyekar ning kuburan.. Heh? Lha laoporek… melantjong kok nang kuburan, mbok nang mal suejuk tur adem sriwing-sriwing. Sek talah, sakjane koen iki temenan wes ngerti tah Ceng Beng kuwi opo? Lantes opo crita-critane, opo penganane khusus? Ambek wes tau tah awakmu nyambangi krematorium Kembang Kuning? Persemayaman Adi Jasa? Eh tapi sampeyan iki sakjane ngerti ga bongpay iku opo seh ? Opo koen yo weruh opo’o akeh bekas kuburan teng klecek nang gang-gang sakSuroboyo? Lha lek koen tertarik karo pengen weruh luwih akeh ngono-ngenene Ceng Beng iki, yok rentang-renteng melu acara ’Melantjong Petjinan Soerabaia’. Temon pelantjongan nglumpuk ning Bibis. Teko Bibis langsung bablas nang Bunguran, maringono nang Dinoyo. Lantes nglumpuk ning krematorium Kembang Kuning, ngerteni yok opo seh jasad iku dadi abu. mangan awan ning tengah kuburan Simo Kwagean, mampir ndek Demak, trus bali ning Bibis. Seru tenan toh??? Wes talah, yok rame-rame melu acara ’Melantjong Petjinan Soerabaia’. Jo' kuwatir pelanjtongan dipandu guide sing paham Petjinan Soerabaia lho…!!! Ayo rentang-renteng cepetan daftar rame-rame, sakdurunge ditutup yo…!!! Pendaftaran bakale ditutup, lek peserta wes nyampek 50 wong. Nek arep gabung jo' lali tulisen biodata singkat yo karo nomor HP sing iso dikontak rek, iso kirim mail po pesan via Fesbuk. http://www.facebook.com/pitics?v=wallstory_fbid=110484222321998#!/?ref=logo - Hide quoted text - Berikut inpo lengkape: Waktu : Minggu, 25 April 2010 Jam : 07.00-14.45 wib (makan siang disediakan) Lokasi : jalan Bibis-Blauran-Dinoyo-Kembang Kuning-Simo Kwagean- Demak-Bibis Biaya: Rp 55.000,00 (bakpau, bihun bungkus, snack enteng, air mineral, nametag, jas ujan plastik, pin, ongkos bemo) Biaya melantjong + kaos = Rp 100.000 saja (kaos terbatas) Biaya melantjong + tas = Rp 125.000 saja (tas juga terbatas) Kaos saja = Rp 70.000 Tas saja = Rp 100.000 Kontak : Maya (08123047311 atau 0660357) Kerpekan acara : Pukul 7.00 – 7.45 Berkumpul di jalan Bibis no 3 Pendaftaran Pembukaan Peraturan bagi snack *Peserta dibagi menjadi 2 kelompok dengan lokasi tujuan yang berbeda. Pukul 8.00 - 8.30 Pembuat BongPay: Nisan Praloyo, Bunguran (kelompok A switch lokasi dengan Ario)* Peserta akan mendengar cerita mengenai bongpay, macam bahannya, cara pembuatan dan makna beberapa ornamen Pukul 9.00 - 9.45 Pembuat petimati: Ario, Dinoyo (kelompok B switch lokasi dengan Bongpay)* Disini kita akan melihat berbagai macam peti mati, mendapat gambaran cara pembuatannya. lalu diceritakan mengenai ceng beng di Indonesia dan membandingkan dengan ceng beng di Taiwan. Pukul 10.15 - 11.00 Kuburan Kembang Kuning, krematorium Eka Praya Disini peserta diajak melihat sebuah makam kuno yang sudah dijadikan beranda rumah, karena keluarganya sudah tidak ada yang mengunjungi (pindah ke luar negeri). Kita juga akan melihat beberapa makam yang kuno maupun yang modern baik yang terawat maupun yang tidak terawat. Pukul 11.15 - 13.00 Kuburan Simo Kwagean Kita akan menikmati makan siang di pendopo yang ada di tengah pekuburan. Sambil mendengarkan crita tentang makanan sembahyangan waktu CengBeng. Pukul 13.30 - 14.15 Tempat persemayaman dan rumah abu Adi Jasa, Demak Disini peserta diajak melihat tempat penyimpanan abu, dan ruang persemayaman, kemudian dijelaskan mengenai tatacara orang melayat/memberi penghormatan terakhir kepada almarhum. Pukul 14.15 - 14.45 Kembali ke Bibis no 3 Ketentuan dan Cara daftar: 1. Minta nomer pendaftaran dengan cara email pit...@gmail.com atau sms/telp ke 08123047311. 2. Setelah Anda dapat nomer urut, yang disertai dengan info no. rek, diminta untuk transfer sesuai dengan intruksi yang diterima. Misalnya dapat nomer urut 12, maka diminta untuk transfer sebesar 55.012. Ini supaya kami tahu peserta dengan nomer urut berapa yang sudah bayar. 3. Pendaftaran ditutup hari Rabu, tanggal 21 April 2010, peserta yang sudah dapat nomer urut namun sampai penutupan belum transfer dianggap batal. 4. Uang pendaftaran yang sudah ditransfer tidak dapat dikembalikan, namun bisa digantikan orang lain. 5. Peserta acara ini tidak diasuransikan.
[budaya_tionghua] 10 Dalih Menolak Penggusuran China Benteng
Senin, 19/04/2010 11:34 WIB 10 Dalih Menolak Penggusuran China Benteng Andi Saputra - detikNews Jakarta - Pekan kemarin, Satpol PP Kota Tangerang nyaris menggusur pemukiman warga China Benteng yang tinggal di Kampung Wangi, Mekar Sari, Kota Tengarang. Meski tak berhasil meluluhlantakan pemukiman, tapi dua bangunan yaitu pabrik roti dan peternakan babi berhasil diambrukkan Satpol PP. Seakan tak gentar menghadapi Satpol PP, 1007 warga akan terus bertahan di tanah yang telah ditempati sejak abad ke-17 M tersebut. Apalagi, pengusiran paksa oleh Satpol PP mengintai sewaktu-waktu. Kami punya 10 dalih menolak penggusuran tersebut. 10 Dalih ini menghadapi 10 tudingan pemerintah sebagai alasan menggusur, ujar kuasa hukum warga, Nurkholis Hidayat dari LBH Jakarta kepada detikcom, Senin, (19/4/2010). Dalih pertama yaitu warga China Benteng telah menghuni pinggiran Kali Cisadane sejak sebelum Indonesia merdeka. Ketiadaan sertifikat tanah dikarenakan politik agraria penguasa yang tidak berpihak pada masyarakat miskin. Warga juga membayar pajak tanah dan memiliki adminsitrasi pemerintahan (RT/RW) resmi, ujarnya. Kedua, fakta bangunan sederhana sudah ada sejak dahulu kala dan ketiadaan IMB karena administrasi pemerintah kota yang diskriminatif dan tidak berpihak pada masyarakat miskin. Warga justru menjadi korban pungli oknum pemerintahan kota, tambahnya. Ketiga, warga bersedia untuk menjaga kebersihan dan menata ulang pinggiran kali. Namun tanggungjawab kebersihan kota juga seharusnya sebanding dengan pelayanan dan penyediaan infrastruktur kebersihan oleh Pemkot terhadap warga. Lagipula kontribusi sampah warga tidak sebanyak sampah dan limbah berbagai perusahaan dan pabrik yang mengalir ke Kali Cisadane, terangnya. Dalih keempat yaitu warga tidak mengokupasi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Kelima China Benteng merupakan situs sejarah dan budaya masyarakat yang hidup hingga saat ini sehingga seyogyanya dilestarikan. Jadi tidak benar jika warga menduduki bantaran kali sungai melanggar UU Pengairan, jelasnya. Keenam, warga tidak ada solusi apapun untuk tempat tinggal alternatif bagi warga. Warga berhak atas penggantian tempat tinggal, relokasi atau bahkan kerugian bangunan dan harta benda jika seandainya tergusur. Dalih ketujuh yaitu penyebab banjir utama adalah pelanggaran tata ruang di sektor hulu dan lebih banyak lagi penguasaan bibir sungai oleh bangunan pabrik dan gedung dibanding oleh warga. Kontribusi warga China Benteng terhadap banjir kecil, kisahnya. Kedelapan, LBH berdalih jika warga China Benteng bersedia untuk membenahi kampungnya agar lebih baik. Dalih ini menyikapi tudingan warga China Benteng sebagai tukang judi dan tempat kejahatan warga China Benteng bersedia membongkar sendiri bangunan. Dalih kesembilan, sebagaian besar warga atau hampir 99 persen masih bertahan dan tidak mau digusur. Sedang yang terakhir, warga tidak pernah diajak dialog. Yang ada hanya pemaksaan menggunakan Satpol PP untuk menggusur, pungkasnya please follow link http://lh4.ggpht.com/_S7F_lEuj46o/S8hduwYINmI/AEU/DxNn2RkD9wQ/s800/IMG00796-20100414-2122.jpg http://lh4.ggpht.com/_S7F_lEuj46o/S8heAlu18GI/AFc/p0A5dy5Uvh8/IMG00818-20100416-1644.jpg -- Best Regards, F Alexander FW YM: alexv4n...@yahoo.com BB: 2110D1EF GC: alexfe...@gmail.com HP: 08121909697 - Kami adalah kamu, muda, beda,berani dan berbahaya @@superman is dead@@ send from my mind, peace on earth
[budaya_tionghua] Terjemahan: MELANTJONG PETJINAN SOERABAIA 3
MELANTJONG PETJINAN SOERABAIA 3 Jek, nyok kita jalan-jalan keliling Surabaya bersama komunitas Jejak Petjinan…!!! Sekarang lu bakal dikenalin ama Ceng Beng. Wih sapa itu ya? Gerombolan si beng beng tah? Hus, ngawur kok terus. Bentar.. bentar, kalo gak salah Ceng Beng itu kan acara ziarah ke kuburan, jek... Hahhh?? La ngapain melantjong kok ke kuburan, mendingan gw ke mal yang sejuk dan adem sriwing-sriwing. Lho tunggu dulu, sebetulnya lu itu ngerti beneran gak seh Ceng Beng itu apa? Apa lu tau begimana crita-critanya, makanan-makanan khusus untuk Ceng Beng? Trus apa lu pernah ngunjungin krematorium Kembang Kuning? Persemayaman Adi Jasa? Eh tapi lu ini sebetulnya tahu gak sih bongpay itu apa? Apa lu gak pengen tahu kenapa banyak bekas kuburan tersebar di gang-gang kecil seluruh Surabaya? Nah, kalo lu tertarik dan pengen tau lebih banyak tentang gini-gitunya Ceng Beng, yuk rame-rame ikutan acara ’Melantjong Petjinan Soerabaia’. Ngumpulnya melantjong di Bibis, dari sana langsung menuju Bunguran, lalu ke Dinoyo. Kemudian ngumpul di krematorium Kembang Kuning, mencaritahu bagaimana proses jasad menjadi abu. Makan siang di pendapa tengah kuburanSimo Kwagean, mampir di Demak, dan kembali ning Bibis. Seru banget kan??? Sudah deh, yok rame-rame ikutan acara ’Melantjong Petjinan Soerabaia’. Jangan kuatir pelanjtongan dipandu guide yang faham Petjinan Soerabaia lho…!!! Ayo cepet-cepet daftar rame-rame, jangan sampe ketinggalan ya…!!! Kalo mo gabung jangan lupa tulis biodata singkat dan nomor Hp yang bisa dikontak jek, lewat email atau lewat fesbuk. http://www.facebook.com/pitics?v=wallstory_fbid=110484222321998#!/notifications.php Berikut info lengkapnya: Waktu : Minggu, 25 April 2010 Jam : 07.00-14.45 wib (makan siang disediakan) Lokasi : jalan Bibis-Blauran-Dinoyo-Kembang Kuning-Simo Kwagean- Demak-Bibis Biaya: Rp 55.000,00 (bakpau, bihun bungkus, snack enteng, air mineral, nametag, jas ujan plastik, pin, ongkos bemo) Biaya melantjong + kaos = Rp 100.000 saja (kaos terbatas) Biaya melantjong + tas = Rp 125.000 saja (tas juga terbatas) Kaos saja = Rp 70.000 Tas saja = Rp 100.000 Kontak : Maya (08123047311 atau 0660357) Kerpekan acara : Pukul 7.00 – 7.45 Berkumpul di jalan Bibis no 3 Pendaftaran Pembukaan Peraturan bagi snack *Peserta dibagi menjadi 2 kelompok dengan lokasi tujuan yang berbeda. Pukul 8.00 - 8.30 Pembuat BongPay: Nisan Praloyo, Bunguran (kelompok A switch lokasi dengan Ario)* Peserta akan mendengar cerita mengenai bongpay, macam bahannya, cara pembuatan dan makna beberapa ornamen Pukul 9.00 - 9.45 Pembuat petimati: Ario, Dinoyo (kelompok B switch lokasi dengan Bongpay)* Disini kita akan melihat berbagai macam peti mati, mendapat gambaran cara pembuatannya. lalu diceritakan mengenai ceng beng di Indonesia dan membandingkan dengan ceng beng di Taiwan. Pukul 10.15 - 11.00 Kuburan Kembang Kuning, krematorium Eka Praya Disini peserta diajak melihat sebuah makam kuno yang sudah dijadikan beranda rumah, karena keluarganya sudah tidak ada yang mengunjungi (pindah ke luar negeri). Kita juga akan melihat beberapa makam yang kuno maupun yang modern baik yang terawat maupun yang tidak terawat. Pukul 11.15 - 13.00 Kuburan Simo Kwagean Kita akan menikmati makan siang di pendopo yang ada di tengah pekuburan. Sambil mendengarkan crita tentang makanan sembahyangan waktu CengBeng. Pukul 13.30 - 14.15 Tempat persemayaman dan rumah abu Adi Jasa, Demak Disini peserta diajak melihat tempat penyimpanan abu, dan ruang persemayaman, kemudian dijelaskan mengenai tatacara orang melayat/memberi penghormatan terakhir kepada almarhum. Pukul 14.15 - 14.45 Kembali ke Bibis no 3 Ketentuan dan Cara daftar: 1. Minta nomer pendaftaran dengan cara email pit...@gmail.com atau sms/telp ke 08123047311. 2. Setelah Anda dapat nomer urut, yang disertai dengan info no. rek, diminta untuk transfer sesuai dengan intruksi yang diterima. Misalnya dapat nomer urut 12, maka diminta untuk transfer sebesar 35.012. Ini supaya kami tahu peserta dengan nomer urut berapa yang sudah bayar. 3. Pendaftaran ditutup hari Rabu, tanggal 21 April 2010, peserta yang sudah dapat nomer urut namun sampai penutupan belum transfer dianggap batal. 4. Uang pendaftaran yang sudah ditransfer tidak dapat dikembalikan, namun bisa digantikan orang lain. 5. Peserta acara ini tidak diasuransikan.
[budaya_tionghua] OOT: The Man Who Loved Book To Much [Kisah Nyata Tentang Seorang Pencuri, Detektif, dan Obsesi pada Dunia Kesusastraan]
HTML clipboard The MAN WHO LOVED BOOK TO MUCH SINOPSIS Apa yang sanggup kaulakukan demi cintamu pada buku? Bagi John Charles Gilkey, jawabannya: masuk penjara. Gilkey, si pencuri buku yang tak pernah bertobat, telah mencuri buku-buku langka dari seluruh penjuru negeri. Namun, tak seperti kebanyakan pencuri yang mencuri demi keuntungan, Gilkey mencuri demi cinta: cinta pada buku. Barangkali, sama obsesifnya dengan Gilkey adalah Ken Sanders, seseorang yang menyebut dirinya “bibliodick” (penjual buku yang merangkap sebagai detektif) dan sangat ingin menangkap si pencuri. Sanders—seumur hidup menjadi kolektor dan penjual buku langka berubah menjadi detektif amatir—tak akan berhenti memburu si pencuri yang mengacaukan perdagangannya. Mengikuti kedua karakter eksentrik ini, jurnalis Allison Hoover Bartlett terjun ke dalam gairah dunia buku yang fanatis, hingga akhirnya mendapati dirinya terjebak di antara orang-orang yang tertarik menemukan harta kekayaan yang dicuri Gilkey dan seorang lelaki yang ingin tetap menyembunyikan harta kekayaan itu: sang pencuri itu sendiri. Dengan perpaduan ketegangan, wawasan, dan humor, Bartlett merangkai permainan kejar-kejaran ala kucing dan tikus menjadi narasi yang sangat memukau dan memacu adrenalin: tidak saja menunjukkan bagaimana Gilkey melakukan kejahatannya dan bagaimana Sanders akhirnya menangkapnya, tapi juga mengeksplorasi romansa buku, keinginan untuk mengoleksinya, dan godaan untuk mencurinya. Semua kolektor punya cerita tentang bagaimana mereka bisa jatuh cinta pada buku, begitu juga dengan Gilkey dan Sanders. Dan, Bartlett meletakkan cerita mereka ke dalam konteks yang lebih besar dari gairah terhadap buku, pengoleksian, dan pencurian selama berabad-abad. Mengantarkan pembaca ke dalam dunia obsesi kesusastraan yang luas dan kaya, The Man Who Loved Books Too Much menunjukkan peran besar buku dalam kehidupan kita, penghormatan yang menjadikan buku-buku itu tetap dipertahankan, dan keinginan yang membuat sebagian orang mempertaruhkan apa saja demi memiliki buku yang mereka sukai. ENDORSEMENT “Buku ini mengejutkan saya. Saya membaca paragraf pertama dan langsung terserap. Narasinya memukau….” —Erik Larson, penulis laris The Devil in the White City John Gilkey ingin memiliki perpustakaan orang kaya dengan cara paling buruk: mencuri. The Man Who Loved Books Too Much adalah kisah memikat mengenai seniman penipu yang gila dan tentang tipuan-kartu-kreditnya. Buku ini juga merupakan perenungan akan pentingnya mengoleksi buku dan pengenalan yang dahsyat ke dunia para penjual buku antik.” —Michael Dirda, kritikus buku pemenang Pulitzer Prize dan penulis Classics for Pleasure Allison Hoover Bartlett menulis buku yang sangat cermat dan menarik tentang seorang pencuri buku dan sang detektif gigih yang mengikutinya selama bertahun-tahun dan akhirnya berhasil menangkap sang pencuri. Buku ini lebih menarik lagi khususnya bagi mereka yang menjual buku-buku kuno, yang berutang banyak pada kegigihan Ken Sanders. Bacaan yang bagus.” —Larry McMurtry, penulis bestseller Books: A Memoir dan pemenang Pulitser Prize Lonesome Dove Dengan detail yang amat teliti, humor jenaka, dan plot yang menggetarkan, narasi Bartlett menarik saya jauh ke dunia obsesif seorang pencuri buku dan sang pengedar buku yang akan menghentikannya. Buku ini adalah eksplorasi yang memukau tentang mengapa orang begitu mencintai buku. Jika Anda menyukai The Orchid Thief, Anda akan menyukai The Man Who Loved Books Too Much. —Julia Flynn Siler, penulis The House of Mondavi “Cerita Bartlett mengenai intrik sastra membuat Anda jatuh cinta lagi dan lagi pada buku. Dari deskripsinya yang memukau mengenai manuskrip-manuskrip hingga penggambarannya tentang seorang lelaki yang terobsesi terlalu jauh, kisah dalam buku ini akan membuat Anda berhasrat membaca lebih banyak lagi.” —Julia Scheeres, penulis Jesus Land “Dalam bacaan hebat mengenai obsesi seorang kolektor yang salah arah, Bartlett memberi kita kilasan-kilasan menarik berbagai buku langka dunia, pikiran kriminal dan batasan-batasan keterlibatan jurnalistik. Siapa pun yang tak bisa menahan diri untuk masuk ke toko buku-bekas ketika lewat di depannya akan menyukai buku ini.” —Lynn H. Nicholas, penulis The Rape of Europa “Sebuah perjalanan menarik ke dunia obsesif yang aneh di mana kecintaan pada buku kadang-kadang bisa menjadi daya tarik yang fatal.” —Simon Worrall, penulis The Poet and the Murderer PENULIS Allison Hoover Bartlett telah menulis dalam berbagai topik, termasuk mengenai perjalanan, seni, ilmu pengetahuan dan pendidikan, untuk New York Times, Washington Post, Salon.com, San Francisco Chronicle Magazine, San Francisco Magazine, dan media-media lainnya. Artikelnya mengenai John Gilkey dimasukkan dalam Best American Crime Reporting 2007. Bartlett adalah seorang anggota pendiri kelompok menulis North 24th dan bekerja di San Francisco Writers'
Bls: Bls: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin
kalo solusihanya sebatas pergi ke biro jasa mah... tdk usah anda bilang saya aja udah bilang... saya pikir kalo saya bertanya pada milis ada yg bisa berbagi kalo jawaban ke biro jasa mah gak usah tanya pada milis.. itupun saya sudah tau. terima kasih atas sarannya... yang paling penting mah udah kasih saran berarti sdh memberikan perndapat dan masukan. terima kasih Dari: jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Terkirim: Sen, 19 April, 2010 10:18:12 Judul: Re: Bls: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin Surat2 penting bisa hilang. Jangan2 copy surat nya juga gak punya. Takut repot dan takut mahal juga mengurus nya. Sekolah biasanya minta akte lahir dan nama yg diakte lahir yg dipakai resmi oleh sekolah. Kesimpulan: 1. Orangnya tidak teliti akte lahir bisa hilang. 2. Tidak mau repot ngurus kehilangan akte lahir. 3. Cuek aja waktu sekolah nama tidak sesuai dengan diakte lahir. 4. Gak mao keluar duit buat urus surat2 (takut mahal) jelas ada ongkos2 dunk buat urus surat2. Anjuran: 1. Cari biro jasa terdekat. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: Pingping Erawati pingandpink@ yahoo.com Date: Mon, 19 Apr 2010 01:15:38 +0800 (SGT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Bls: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin sejujurnya saya menjaddi bingung begitu juga dengan teman saya, sewaktu saya menjelaskan kepada teman saya dia bertambah bingung, karena ternyata permasalahan yang dia alami cukup sulit. Ternyata ketika teman saya bercerita hal yang dialami adalah sebagai berikut : 1. ternyata akte kelahiran yang dia punya hilang ketika pindah rumah 2. nama yang digunakan dalam surat2 seperti KK, KTP, passport dia menggunakan nama indonesia 3. nama yang digunakan dalam ijasah sekolahnya adalah nama mandarin 4. dia tidak mengerti kegunaan dari SBKRI dan dia tidak mengetahui apakah dia memilikinya atau tidak, karena dia lahir dan besar diindonesia serta tidak diperijinkan untuk mengetahui apapun. 5. orang tuanya takut terhadap aparat2 negara yang akan memanfaatkan perbedaan nama ini menjadi sumber keuangan aparat2 tersebut, sehingga orang tuanya tidak mau melakukan pembenaran atas surat2 tersebut Tolong saudara2 milis sekalian memberikan solusi agar teman saya tersebut tidak mengalami masalah lebih panjang dan tidak semakin bingung. Terima kasih. Dari: akuratan akura...@yahoo. com Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Terkirim: Jum, 16 April, 2010 08:46:36 Judul: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin Bila hanya mengandalkan surat keterangan dari sekolah/perguruan tinggi maka lebih baik dan kuat bila dibawa ke Dinas Pendidikan setempat kemudian ada catatan 'Mengetahui : Ka. Sie Legalisir ijazah'. Bila sudah keluar kota, lumayan capeh. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Accu Mobil accumo...@. .. wrote: kalau saran saya mungkin cukup minta tolong dibikini surat keterangan dari sekolah yang menerbitkan ijazah bahwa nama melissa nama mandarinnya adalah mei lan (sesuai akte kelahiran) dengan materai, stempel sekolah dan tanda tangan kepala sekolah. --- On Wed, 4/14/10, Pingping Erawati pingandpink@ ... wrote: From: Pingping Erawati pingandpink@ ... Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wednesday, April 14, 2010, 7:06 AM  terima kasih tapi ini seperti ini  cnth kasus: Nama Ktp : Meilissa Nama di Ijasah Sekolah hingga Kuliah : Mei Lan dan passport hingga KK : Meilissa dan teman saya ini bernita berkerja di singapura... dy kebingungan karena orang tua takut bila harus membayar mahal. dy lahir tahun 1981... bagaimana baiknya yah? --- Pada Sel, 13/4/10, akuratan akura...@yahoo. com menulis: Dari: akuratan akura...@yahoo. com Judul: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Tanggal: Selasa, 13 April, 2010, 2:30 AM  Solusinya: 1. Ganti nama seperti yang diingini melalui kantor catatan Sipil kemudian disahkan oleh Hakim Pengadilan Negeri setempat. Misal: wilayah Jakarta Pusat: Catatan Sipil wilayah Jakarta Pusat dan Pengadilan Negeri di samping Gajah Mada Plaza demikian juga wilayah jakarta lainnya (utara/barat/ selatan/timur) . 2. ganti nama keluarganya: melalui kantor walikota setempat, kemudian diajukan ke Departemen Kehakiman Jalan Rasunan Said Jakarta Selatan. atau solusi ketiga yang paling sederhana adalah langsung ganti nama seperti yang dikehendaki melalui kantor Pengadilan Negeri setempat. Contoh kasus: 1. Akte lahir namanya: Hadi Kusuma Jaya Makmur 2. SBKRI: Surat Bukti Kewarganegaraan Tjong A Sam 3. KTP: Hadi Kusuma
Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia?
Menambahkan daftar referensi *Early Kingdoms of The Indonesian Archipelago and Malay Peninsula*, *Munoz, Paul Michel.* Sudah terbit pula versi Indonesianya... Dan kalau ngintip sekilas, orang Tionghoa sudah masuk Indonesia sebelum kerajaan pertama Indonesia membawa beberapa kebiasaan seperti makan nasi. Makanya, seperti yang disebut rekan-rekan sebelumnya, bahasannya terlalu luas kalau cuma 'kapan budaya Tionghoa masuk ke Indonesia'. 2010/4/19 Nasir Tan hitaci2...@yahoo.com Wah...saya banyak ketinggalan informasi nich, karena dah lama gak buka2 email/miling list ini. Oh..yah Saya ingin berpendapat , Kapan Budaya Masuk ke Indonesia. Kalau saya tidak keliru ini bisa dibaca di buku berjudul : *BUDAYA INDO CINA DI PERSIMPANGAN*. Sayang saya lupa nama pengarang buku ini ( tapi kalau gak salah dia Orang Perancis ). Buku ini membahas kapan dan bagaimana orang2 dari Tiongkok dan India menyebar ke kepulauan Nusantara dan sekitarnya. Sayangnya buku ini tidak ada di tempat saya sekarang ini. Kebetulan saya sedang diluar Jakarta dan bukunya ketinggalan. Atau mungkin bisa ditanyakan ke Gramedia apakah buku ini masih diterbitkan. Yah mungkin juga masih banyak buku-buku hasil riset lain yang relevan dengan buku ini. salam, Nasir Tan Yong Kang City/R.O.C salam, --- On *Sun, 4/18/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com* wrote: From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, April 18, 2010, 11:35 AM Inilah sekali lagi type anak muda zaman sekarang, maunya dpat jawaban instan untuk masalah yg kompleks, tak mau bersusah payah study literatur dulu. Jika dia sudah study literatur,pasti jawabannya lebih terarah dan specific, tdk ngrambyang seperti itu. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- *From: *??? ayam_o...@yahoo. com.sg *Date: *Sun, 18 Apr 2010 19:37:54 +0700 *To: *budaya_tionghua@ yahoogroups. com *Subject: *Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia? selain itu maksudnya masuk ke Indonesia (di milis sini ditulis Indo) versi pasca era budi utomo dan sumpah pemuda yang mendeklarasikan Indonesia sebagai satu bangsa, atau jaman Nusantara-nya Majapahit di mana nama Indonesia belum dideklarasikan atau sebelum era Nusantara-nya Majapahit.. Sebab jika tidak didefinisikan, akan sulit cari jawabannya. Negara kita dinamakan Indonesia karena berbagai suku dan ras nampun bersatu jadi serumpun karena kata Indo yang sekarang sudah hampir resmi menggantikan kata Indonesia sebetulnya artinya kurang lebih adalah peranakan atau rumpunan contohnya Laos, Vietnam, dan Kamboja disebut Indochina karena jaman dahulu mereka masuk dalam rumpun Tiongkok dan banyak peranakan antara orang Tionghoa Selatan dengan penduduk setempat. Sempat juga dulu ada Indo-Eropa sebelum akhrinya kata Uni Eropa yang digunakan untuk melambangkan rumpunan negara2 dan bangsa2 di Eropa. Jadi mungkin rekan Robert bisa mempersempit eranya supaya masih bisa dicari perkiraan jawaban yang paling tepat, sebab kata Indonesia atau indo yang anda sebut itu lebih banyak dikenal setelah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dikumandangkan, sebelum itu negara kita lebih dikenal dengan nama Hindia-Belanda atau Dutch Indies, sebelumnya dikenal dengan nama Nusantara ketika Majapahit berkuasa, sebelumnya lagi berupa kerajaan-kerajaan yang belum bersatu menjadi seperti sekarang. Salam, Lauw Ong Bun ibcindon wrote: Wah ini yang ditanyakan subjeknya kaga jelas, coba lebih terperinci : 1./ Hari raya bachang, pehcun apanya yang ditanyakan ? 2./ Bachang = budaya, apa buktinya ? 3./kebudayaan Tionghoa masuk Indo yang mana dan dimana ? 4./ pertama kali orang Tionghoa, siapa ? ?? masuk indo di mana ?? 5./ bagian budaya yang mana ? 6./ apakah yang dimaksud budaya yang akan diteliti itu ?? 7./ Bagian Indonesia yang mana yang akan diteliti dan ditanyakan ?? Dimana Sdr Robert studinya ?? jurusan apa ?? *From:* budaya_tionghua@ yahoogroups. comhttp://us.mc1103.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. comhttp://us.mc1103.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com] *On Behalf Of *robert_w_89 *Sent:* Sunday, April 18, 2010 2:43 AM *To:* budaya_tionghua@ yahoogroups. comhttp://us.mc1103.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com *Subject:* [budaya_tionghua] Kapan org China pertama kali masuk ke Indonesia? senior2 sekalian ada yg tahu gak kapan pertama kali org china masuk indo ? dan membawa kebudayaan ny masuk indo khusus ny kebudayaan hari raya Bacang (pehcun) saya lagi buat skripsi nih,mohon bantuan nya yah klo ada yg ada data2..TRIMS -- -- Mereka bilang kita apatis. Mereka SALAH! Kita apatis dan manja! Tetapi anak
Bls: [budaya_tionghua] 10 Dalih Menolak Penggusuran China Benteng
Jujur saja, saya sangat mengagumi aktivis semodel Alex ini, rajin, energik, visioner, berjuang untuk keadilan dan kebenaran tanpa pamrih, Saya berharap beliau akan menjadi pemimpin/tokoh besar di masa yang akan datang. Lanjutkan bung perjuangannya ! John Siswanto --- Pada Sen, 19/4/10, F Alexander FW alexfe...@gmail.com menulis: Dari: F Alexander FW alexfe...@gmail.com Judul: [budaya_tionghua] 10 Dalih Menolak Penggusuran China Benteng Kepada: tionghoa-net tionghoa-...@yahoogroups.com, budaya_tionghua budaya_tionghua@yahoogroups.com, tionghoa-muda tionghoa-m...@yahoogroups.com, ip_psmti ip_ps...@yahoogroups.com, mediacare mediac...@yahoogroups.com, Forum-Pembaca-Kompas forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 19 April, 2010, 2:49 AM Senin, 19/04/2010 11:34 WIB 10 Dalih Menolak Penggusuran China Benteng Andi Saputra - detikNews Jakarta - Pekan kemarin, Satpol PP Kota Tangerang nyaris menggusur pemukiman warga China Benteng yang tinggal di Kampung Wangi, Mekar Sari, Kota Tengarang. Meski tak berhasil meluluhlantakan pemukiman, tapi dua bangunan yaitu pabrik roti dan peternakan babi berhasil diambrukkan Satpol PP. Seakan tak gentar menghadapi Satpol PP, 1007 warga akan terus bertahan di tanah yang telah ditempati sejak abad ke-17 M tersebut. Apalagi, pengusiran paksa oleh Satpol PP mengintai sewaktu-waktu. Kami punya 10 dalih menolak penggusuran tersebut. 10 Dalih ini menghadapi 10 tudingan pemerintah sebagai alasan menggusur, ujar kuasa hukum warga, Nurkholis Hidayat dari LBH Jakarta kepada detikcom, Senin, (19/4/2010). Dalih pertama yaitu warga China Benteng telah menghuni pinggiran Kali Cisadane sejak sebelum Indonesia merdeka. Ketiadaan sertifikat tanah dikarenakan politik agraria penguasa yang tidak berpihak pada masyarakat miskin. Warga juga membayar pajak tanah dan memiliki adminsitrasi pemerintahan (RT/RW) resmi, ujarnya. Kedua, fakta bangunan sederhana sudah ada sejak dahulu kala dan ketiadaan IMB karena administrasi pemerintah kota yang diskriminatif dan tidak berpihak pada masyarakat miskin. Warga justru menjadi korban pungli oknum pemerintahan kota, tambahnya. Ketiga, warga bersedia untuk menjaga kebersihan dan menata ulang pinggiran kali. Namun tanggungjawab kebersihan kota juga seharusnya sebanding dengan pelayanan dan penyediaan infrastruktur kebersihan oleh Pemkot terhadap warga. Lagipula kontribusi sampah warga tidak sebanyak sampah dan limbah berbagai perusahaan dan pabrik yang mengalir ke Kali Cisadane, terangnya. Dalih keempat yaitu warga tidak mengokupasi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Kelima China Benteng merupakan situs sejarah dan budaya masyarakat yang hidup hingga saat ini sehingga seyogyanya dilestarikan. Jadi tidak benar jika warga menduduki bantaran kali sungai melanggar UU Pengairan, jelasnya. Keenam, warga tidak ada solusi apapun untuk tempat tinggal alternatif bagi warga. Warga berhak atas penggantian tempat tinggal, relokasi atau bahkan kerugian bangunan dan harta benda jika seandainya tergusur. Dalih ketujuh yaitu penyebab banjir utama adalah pelanggaran tata ruang di sektor hulu dan lebih banyak lagi penguasaan bibir sungai oleh bangunan pabrik dan gedung dibanding oleh warga. Kontribusi warga China Benteng terhadap banjir kecil, kisahnya. Kedelapan, LBH berdalih jika warga China Benteng bersedia untuk membenahi kampungnya agar lebih baik. Dalih ini menyikapi tudingan warga China Benteng sebagai tukang judi dan tempat kejahatan warga China Benteng bersedia membongkar sendiri bangunan. Dalih kesembilan, sebagaian besar warga atau hampir 99 persen masih bertahan dan tidak mau digusur. Sedang yang terakhir, warga tidak pernah diajak dialog. Yang ada hanya pemaksaan menggunakan Satpol PP untuk menggusur, pungkasnya please follow link http://lh4.ggpht. com/_S7F_ lEuj46o/S8hduwYI NmI/AEU/ DxNn2RkD9wQ/ s800/IMG00796- 20100414- 2122.jpg http://lh4.ggpht. com/_S7F_ lEuj46o/S8heAlu1 8GI/AFc/ p0A5dy5Uvh8/ IMG00818- 20100416- 1644.jpg -- Best Regards, F Alexander FW YM: alexv4n...@yahoo. com BB: 2110D1EF GC: alexfe...@gmail. com HP: 08121909697 - Kami adalah kamu, muda, beda,berani dan berbahaya @@superman is dead@@ send from my mind, peace on earth
Re: Bls: Bls: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin
Semoga puas dengan jawaban dari anggota milis BUDAYA tionghoa ini :) Mungkin kalau kurang puas anda bisa tanya ke milis yang ber hubungan dengan HUKUM. Salam untuk temannya Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Pingping Erawati pingandp...@yahoo.com Date: Tue, 20 Apr 2010 01:08:15 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Bls: Bls: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin kalo solusihanya sebatas pergi ke biro jasa mah... tdk usah anda bilang saya aja udah bilang... saya pikir kalo saya bertanya pada milis ada yg bisa berbagi kalo jawaban ke biro jasa mah gak usah tanya pada milis.. itupun saya sudah tau. terima kasih atas sarannya... yang paling penting mah udah kasih saran berarti sdh memberikan perndapat dan masukan. terima kasih Dari: jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Terkirim: Sen, 19 April, 2010 10:18:12 Judul: Re: Bls: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin Surat2 penting bisa hilang. Jangan2 copy surat nya juga gak punya. Takut repot dan takut mahal juga mengurus nya. Sekolah biasanya minta akte lahir dan nama yg diakte lahir yg dipakai resmi oleh sekolah. Kesimpulan: 1. Orangnya tidak teliti akte lahir bisa hilang. 2. Tidak mau repot ngurus kehilangan akte lahir. 3. Cuek aja waktu sekolah nama tidak sesuai dengan diakte lahir. 4. Gak mao keluar duit buat urus surat2 (takut mahal) jelas ada ongkos2 dunk buat urus surat2. Anjuran: 1. Cari biro jasa terdekat. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: Pingping Erawati pingandpink@ yahoo.com Date: Mon, 19 Apr 2010 01:15:38 +0800 (SGT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Bls: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin sejujurnya saya menjaddi bingung begitu juga dengan teman saya, sewaktu saya menjelaskan kepada teman saya dia bertambah bingung, karena ternyata permasalahan yang dia alami cukup sulit. Ternyata ketika teman saya bercerita hal yang dialami adalah sebagai berikut : 1. ternyata akte kelahiran yang dia punya hilang ketika pindah rumah 2. nama yang digunakan dalam surat2 seperti KK, KTP, passport dia menggunakan nama indonesia 3. nama yang digunakan dalam ijasah sekolahnya adalah nama mandarin 4. dia tidak mengerti kegunaan dari SBKRI dan dia tidak mengetahui apakah dia memilikinya atau tidak, karena dia lahir dan besar diindonesia serta tidak diperijinkan untuk mengetahui apapun. 5. orang tuanya takut terhadap aparat2 negara yang akan memanfaatkan perbedaan nama ini menjadi sumber keuangan aparat2 tersebut, sehingga orang tuanya tidak mau melakukan pembenaran atas surat2 tersebut Tolong saudara2 milis sekalian memberikan solusi agar teman saya tersebut tidak mengalami masalah lebih panjang dan tidak semakin bingung. Terima kasih. Dari: akuratan akura...@yahoo. com Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Terkirim: Jum, 16 April, 2010 08:46:36 Judul: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin Bila hanya mengandalkan surat keterangan dari sekolah/perguruan tinggi maka lebih baik dan kuat bila dibawa ke Dinas Pendidikan setempat kemudian ada catatan 'Mengetahui : Ka. Sie Legalisir ijazah'. Bila sudah keluar kota, lumayan capeh. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Accu Mobil accumo...@. .. wrote: kalau saran saya mungkin cukup minta tolong dibikini surat keterangan dari sekolah yang menerbitkan ijazah bahwa nama melissa nama mandarinnya adalah mei lan (sesuai akte kelahiran) dengan materai, stempel sekolah dan tanda tangan kepala sekolah. --- On Wed, 4/14/10, Pingping Erawati pingandpink@ ... wrote: From: Pingping Erawati pingandpink@ ... Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wednesday, April 14, 2010, 7:06 AM  terima kasih tapi ini seperti ini  cnth kasus: Nama Ktp : Meilissa Nama di Ijasah Sekolah hingga Kuliah : Mei Lan dan passport hingga KK : Meilissa dan teman saya ini bernita berkerja di singapura... dy kebingungan karena orang tua takut bila harus membayar mahal. dy lahir tahun 1981... bagaimana baiknya yah? --- Pada Sel, 13/4/10, akuratan akura...@yahoo. com menulis: Dari: akuratan akura...@yahoo. com Judul: [budaya_tionghua] Re: pembuatan surat2 penting atas nama mandarin Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Tanggal: Selasa, 13 April, 2010, 2:30 AM  Solusinya: 1. Ganti nama seperti yang diingini melalui kantor catatan Sipil kemudian disahkan oleh Hakim Pengadilan Negeri setempat. Misal: wilayah Jakarta Pusat: Catatan Sipil wilayah Jakarta Pusat dan Pengadilan Negeri di samping Gajah Mada