Bls: [budaya_tionghua] Re: Fw: The work of Japanese soldiers in world war II (MUST KNOW......)

2010-08-11 Terurut Topik Joe Sinatra
Bro..Doolitle raid itu baru dilaksanakan jauh setelah Jepang menginvasi Cina 
terlebih dahulu, jadi pembantaian orang-orang Cina di Nanking dan Shanghai 
tidak ada hubungannya dengan pemboman Tokyo oleh Skuadron Kolonel Doolitle. 

Pembantaian tersebut lebih didasarkan oleh ketakutan tentara Jepang atas 
tentara Nasionalis yang menyamar menjadi rakyat biasa. Mereka Jepang takut 
serangan balik secara gerilya. Terlebih lagi tentara Nasionalis telah mundur 
teratur meninggalkan Shanghai dan Nanking, sehingga timbul ketakutan tentara 
Kekaisaran Jepang adanya tentara balik dengan cara menyelundupkan tentara 
Nasionalis dengan cara menyamar jadi rakyat biasa, sehingga mereka membabi buta.

Kebanyakan para pelaku pembantaian tersebut telah diadili dalam Pengadilan 
Kejahatan Perang terkecuali salah satu jendral berbintang satu yang masih 
kerabat Kekaisaran Jepaang (seorang Pengeran), yang tidak ikut diadili tapi 
dijatuhi pencobotan jabatan militer dan gelar bangsawan juga  dicopot dan tidak 
boleh ikut dalam pemerintahan Jepang alias jadi rakyat biasa dan tidak boleh 
jadi pegawai negeri.

Selain itu telah dibangun patung untuk memperingati kejadian tersebut di 
Nanking, cuma yang saya sesalkan Pemerintah Jepang sampai saat ini belum 
menyatakan penyesalannya atas pembantaian tersebut.

Peace.
Joe

--- Pada Rab, 11/8/10, Dada wrw@gmail.com menulis:

Dari: Dada wrw@gmail.com
Judul: Bls: [budaya_tionghua] Re: Fw: The work of Japanese soldiers in world 
war II  (MUST KNOW..)
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 11 Agustus, 2010, 2:15 PM







 



  



  
  
  Kalau dalam bahasa chaos 



Kepakan sayap Doolitle di Tokyo , menyebabkan badai di Tiongkok 



Apa Chiang Kai Sek tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya, tidak memikirkan 
ratusan ribu rakyatnya bakal di bantai Jepang ? Mau2 ajah , meladeni operasi 
populis macam Doolitle Raid



Amerika mah bener2 coan dua sisi , demi prestis mereka serang Tokyo , yang kena 
mah rakyat Tiongkok , giliran menang , Shiro Ishii gembong unit 731 malah di 
comot sama amerika  



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote:



 Sori, harusnya Zhejiang-Jiangxi, bagi yang penasaran silahkan gugel (lagi2 
 gugel) dengan kata kunci Zhejiang Jiangxi campaign.

 

 hy

 

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote:

 

  Oh yah om, sebagai bonus tambahan buat elu. Si Doolitle kan 15 pesawatnya 
  mendarat di Tiongkok. Mereka mendarat tidak dengan mulus dan dibantu rakyat 
  en tentara KMT di sono.

  

  Akibatnya.. Jepun ngamuk dan memulai operasi Zhejing-Jiangxi dengan 
  memakan korban...

  

  250 000 / dua ratus lima puluh ribu korban SIPIL, belum terhitung yang 
  militer.

  

  Hebat gak tuh Jepun om ???

  

  Hormat saya,

  

  Yongde

  

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote:

  

   Doolittle's Raid maksud lu om ? Korbannya seiprit lar. Lagian kalo 
   tentara perang mati puluhan atau ratusan ribu itu dah biasa di sejarah. 
   Lagian emangnya pas lagi ngebom tokyo Doolittle itu sudah jendral ?

   

   Yang gak biasa kan pembantaian ke rakyat sipil. Kayak kerjaan si manzhu 
   yang akhirnya bikin orang hokkian kudu pay pay sama tebu. Sama kayak si 
   jepun yang bunuh2 jarah2 pekosa2 selama 1 bulanan.

   

   Anehnya si Matsui katanya selama 1 bulanan itu lagi sakit. Yang perintah 
   bunuh2 itu si pangeran pendamping atau bos nya Matsui. Dan si pangeran 
   malah di pengadilan perang diberikan imunitas sebagai anggota keluarga 
   kekaisaran.

   

   Makanya yang menang perang (ameriki) juga sama wae. Waktu tentara mereka 
   occupy honshu, berapa banyak wanita jepun baik2 yang juga dilibas ? Unit 
   731 aja diambil alih dan dikasih posisi riset.

   

   Kalao di budaya cinaisme, katanya itu istilah Hantu Gebuk Hantu, yang 
   kalah yang menang sama2 hantu, kita manusia cuman bisa menghindar lari 
   aja atau nonton dan jadi objek penderita.

   

   Hormat saya,

   

   Yongde

   

   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Azura-Mazda Extrim_bluesky@ 
   wrote:

   

Hmm...Jenderal Iwami bermental tempe. Korban Nanking sama

banyaknya sewaktu Jenderal Doolittle menghancurkan Tokyo.

200 ribu korban adalah angka biasa dalam perang. 22% tentara

Jepang mati di Tiongkok selama PD 2. Dalam 1 pertempuran di

Changsa, tentara Jepang mati 50 ribu.

 

Soal perempuan diperkosa juga biasa. Itulah kelakuan tentara.

Banyak perempuan di daerah konflik menyerahkan diri diembat

oleh tentara. Ada yg macarin tentara untuk membeli keselamatan.

 

Sayangnya memang, Tionghoa perang saudara saat itu. Harusnya

perang tidak sedemikian lama.

 

 

   

   

--- Pada Sel, 10/8/10, henyung henyung@ menulis:

   

   

Dari: henyung henyung@

Judul: [budaya_tionghua] Re: Fw: The work of Japanese soldiers in world 
war II (MUST KNOW..)

Kepada: 

[budaya_tionghua] Hanya sebagai masukan dan perbandingan

2010-08-07 Terurut Topik Joe Sinatra
Rabu, 02 Juni 2010


  




[Koran-Digital] 2.000 WNI Jadi Warga Malaysia



.fullpost{display:inline;}
2.000 WNI Jadi Warga Malaysia Terkait Infrastruktur Jalan dan Fasilitas Umum  
Kamis, 3 Juni 2010 | 04:37 WIB  Entikong, Kompas - Sejak
 tahun 1997 sekitar 2.000 warga Kabupaten Sanggau dan Kabupaten 
Bengkayang yang tinggal di daerah perbatasan Kalimantan Barat-Serawak 
memilih berganti kewarganegaraan menjadi warga negara Malaysia. Ini 
akibat kesenjangan infrastruktur dan fasilitas umum di perbatasan 
Indonesia-Malaysia tersebut. Ketua Himpunan Kesejahteraan 
Masyarakat Perbatasan HR Thalib, Rabu (2/6), mengatakan, warga 
Kalimantan Barat yang berpindah wilayah dan kewarganegaraan itu sebagian
 besar berasal dari Desa Suruh Tembawang, Kecamatan Entikong, Kabupaten 
Sanggau. Sebagian lagi berasal dari beberapa desa di Kabupaten 
Bengkayang. ”Warga yang akan berpindah wilayah negara dan pindah 
kewarganegaraan jadi warga negara Malaysia kemungkinan masih akan terus 
bertambah. Sebab, sampai sekarang infrastruktur dan fasilitas umum di 
desa-desa itu masih sangat minim,” kata Thalib seraya mengingatkan, 
desa-desa yang disebutkannya di atas berbatasan langsung dengan Negara 
Bagian Serawak. Menurut Thalib, beberapa kampung di Suruh 
Tembawang saat ini hanya bisa dijangkau dengan menggunakan alat 
transportasi sungai. ”Perjalanan dari Entikong (pintu lintas batas 
Kalimantan Barat-Serawak) ke sana lebih dari enam jam. Itu pun masih 
harus dilanjutkan dengan berjalan kaki tiga jam lebih,” ujarnya. Fasilitas
 kesehatan, seperti puskesmas dan sekolah, juga memprihatinkan. 
”Sebagian kampung kini makin sedikit penghuninya. Yang tinggal pun 
umumnya generasi tua. Generasi mudanya lebih memilih menja- di warga negara 
Malaysia,” kata Thalib. Tak
 jauh dari kawasan perbatasan Kalimantan Barat-Serawak, di Malaysia 
hampir semua fasilitas umum dan infrastruktur tersedia dengan baik. 
”Melihat infrastruktur yang seperti itu, mereka (penduduk Kalimantan 
Barat) pun akhirnya cenderung memilih pindah wilayah. Apalagi, daerah 
yang disasar tidak terlalu jauh dari kampung mereka,” kata Thalib. Ironis Kepala
 Bagian Humas Provinsi Kalimantan Barat Numsuan Madsun mengakui, warga 
Kalimantan Barat yang berpindah wilayah dan kewarganegaraan itu terkait 
tuntutan perbaikan infrastruktur dan fasilitas umum. ”Pemerintah 
Kalimantan Barat sudah berkali-kali, bahkan dalam setiap kesempatan, 
meminta pemerintah pusat segera merealisasikan jalan paralel di wilayah 
perbatasan sepanjang sekitar 800 kilometer. Sayangnya, sampai hari ini 
permintaan itu belum terealisasi. Ironis memang,” kata Numsuan. Ia
 menambahkan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sangat bergantung 
pada kebijakan pemerintah pusat terkait masalah perbatasan mengingat hal
 itu menyangkut hubungan dua negara. ”Kami juga 
sudah berkali-kali meminta penambahan puskesmas. Tetapi, karena satu 
puskesmas minimal harus melayani 2.500 warga, sampai hari ini permintaan
 itu juga belum dipenuhi. Padahal, jumlah penduduk di satu lokasi yang 
berdekatan (dengan Serawak) tidak sampai 2.500 orang,” ujar Numsuan 
Madsun. (AHA)
  
http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/06/03/04373441/2.000.wni.jadi.warga.malaysia
Menara Petronas (dailymail.co.uk)

Kuala Lumpur - Hubungan Indonesia-Malaysia yang pasang surut selama 5 
tahun terakhir tidak menyurutkan niat banyak warga negara Indonesia 
untuk mengajukan permohonan menjadi warga negara Malaysia. Setidaknya 
selama lima tahun terakhir tercatat lebih dari 3 ribu WNI mengajukan 
kewarganegaraan di negeri Petronas tersebut.



Artinya, sekitar 600 lebih WNI setiap tahunnya mengajukan kewarganegaraan ke 
pemerintah Malaysia.



Hal tersebut diungkapkan Deputi Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk 
Wira Abu Seman. Dia mengungkapkan, sebanyak 11.770 warga negara asing 
memohon status kewarganegaraan Malaysia dalam tempo lima tahun dari 2005
 hingga September 2009.



Abu Seman merincikan, dari total tersebut sebanyak 3.405 warga negara 
asing berasal dari Indonesia, 1.115 (Kamboja), 501 (China), 494 (India),
 461 (Filipina), 392 (Thailand), dan 4.547 (lain-lain).



Permohonan status kewarganegaraan Malaysia yang diajukan oleh orang 
asing ini berdasarkan UU Federal pasal 15 (1), 15 (2), 15A dan 19 (1). 
Permohonan-permohonan ini tidak berarti semuanya mesti diluluskan.



Sebaliknya mereka harus memenuhi syarat-syarat atau kriteria yang telah
 ditetapkan dan melalui tahap-tahap penyaringan, kata AbuSeman 
sebagaimana dilansir kantor berita Bernama, Senin (14/12/2009).



Dia mengatakan, hanya pemohon yang betul-betul layak yang akan diberikan
 status kewarganegaraan Malaysia. Salah satu kriteria yang ditetapkan 
adalah berkelakuan baik dan tidak melanggar undang-undang negara, 
mempunyai pengetahuan yang memadai dalam Bahasa Melayu, serta 
menumpahkan ketaatan dan kesetiaan kepada negara.



Dalam keadaan tertentu, lanjut Abu Seman, keahlian dan kontribusi 
positif pemohon terhadap negara dan rakyat Malaysia menjadi 

[budaya_tionghua] For Mr. Andreas Again

2010-08-01 Terurut Topik Joe Sinatra


-Terima kasih Mr. Andreas atas tambahan pencerahannya, terus terang dalam 
kehidupan sehari-hari saya menggunakan filsafat hidup dari nenek moyang kita 
dan budaya Tjeng Lie (kalau tidak salah tulis) dan menerapkan falsafah 
Pancasila dan Cinta Kasih.

Cuman yang menjadi tantangan sekarang adalah bagaimana kita mengenalkan 
identitas kita sebagai Tionghoa dapat diterima dikalangan mayoritas.

Mengenai kehidupan WNI keturunan Cina di luar negeri saya rasa harus belajar 
banyak kepada anda.

Salam,
Joe.


   





 



  







Bls: [budaya_tionghua] For Mr. Andreas Again

2010-08-01 Terurut Topik Joe Sinatra

Setuju Mr. John.

Peace.
Joe
--- Pada Ming, 1/8/10, John Siswanto johnsiswa...@yahoo.com menulis:

Dari: John Siswanto johnsiswa...@yahoo.com
Judul: Bls: [budaya_tionghua] For Mr. Andreas Again
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 1 Agustus, 2010, 4:25 PM







 



  



  
  
  Dear bung Joe yang baik,
saya pikir cara-cara anda membaur dalam kelompok-kelompok mainstream/mayorita s 
sudah tepat/baik, jangan dibuat-dibuat atau berlebihan.. .
Pencerahan bung Andreas, bisa saja cocok di komunitas dan negara lain, tapi 
belum tentu cocok di komunitas dan negara kita, jangan khan konteks negara, 
konteks kewilayahan saja bisa berbeda-beda, sebagai contoh model pembauran di 
Medan belum tentu cocok di kota Jakarta atau yang lain-lain... 
Saran saya, asilimilasi dalam arti pembaruan lebih pas dilakukan secara alamiah 
(natural), tidak diatur-atur apalagi dibuat-buat. ..
 
John Siswanto
  

--- Pada Sab, 31/7/10, Joe Sinatra joe_sinatra3@ yahoo.co. id menulis:


Dari: Joe Sinatra joe_sinatra3@ yahoo.co. id
Judul: [budaya_tionghua] For Mr. Andreas Again
Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Tanggal: Sabtu, 31 Juli, 2010, 10:22 PM


  







-Terima kasih Mr. Andreas atas tambahan pencerahannya, terus terang dalam 
kehidupan sehari-hari saya menggunakan filsafat hidup dari nenek moyang kita 
dan budaya Tjeng Lie (kalau tidak salah tulis) dan menerapkan falsafah 
Pancasila dan Cinta Kasih.

Cuman yang menjadi tantangan sekarang adalah bagaimana kita mengenalkan 
identitas kita sebagai Tionghoa dapat diterima dikalangan mayoritas.

Mengenai kehidupan WNI keturunan Cina di luar negeri saya rasa harus belajar 
banyak kepada anda.

Salam,
Joe.


 






 





 



  







[budaya_tionghua] Buat Mr. Andreas (Jawaban Asimilasi)

2010-07-28 Terurut Topik Joe Sinatra
Dear Mr. Andreas.

I would give a simple note for your article about asimilasi

Warga negara keturunan Cina atau lebih bagus disebut sebagai suku Tionghoa, 
menurut saya ada dua bagian :
1. Yang merasa masih merasa sebagai orang Cina.
2. Yang merasa sudah sebagai Citizen Of Republic Of Indonesia tetapi masih 
mengakui dirinya sebagai keturunan dari orang tua atau nenek moyang yang 
berasal dari Cina. Sekarang mereka lebih disebut sebagai Tionghoa. 

Karena bagaimanapun kita ngomong saya ini orang Indonesia (ya memang benar 
ketika diluar negeri orang akan mengenal sebagai orang Indonesia) tetapi ketika 
pulang di Indonesia kita masih kental dengan unsur keCinaannya kadang kadang 
orang-orang Bumiputera (saya lebih senang menyebut Bumiputera ketimbang Pribumi 
sebagai penghormatan terhadap sesama saudara yang ada di Indonesia, seperti 
yang pertama kali di populerkan oleh Koran Sin Po) masih rancu dalam hal 
menanggapi keberadaan kita di sekitarnya. Hal ini diakibatkan asimilasi yang 
salah era Rezim Orde Baru.

Oleh karena itu saya lebih suka disebut sebagai sebagai orang Tionghoa dan 
ketika saya mengisikan formulir yang menyatakan kewarganegaraan saya akan 
menulis Tionghoa ketimbang Warga Negara Keturunan China, hal ini saya ingin 
menunjukkan bahwa saya adalah orang Indonesia yang dilahirkan oleh Orang Tua 
yang juga dilahirkan di Indonesia  cuman ada darah Turunan Orang Cina karena 
kakek saya adalah Orang Asli dari Daratan Cina atau Tiongkok.

Mengenai asimiliasi jaman Soeharto saya tidak setuju dan malah saya mengecam 
karena saya akhirnya tidak bisa berbahasa mandarin gara-gara dia. Asimilasi 
jaman Soeharto bersifat menghapus suatu kebudayaan dan adat Istiadat suatu Suku 
Bangsa, jadi secara tidak langsung ada unsur Pembunuhan Massal secara halus.

Asimilasi yang benar adalah memberikan ruang dan tempat budaya Cina sehingga 
memberikan pengenalan yang secara bagus kepada budaya Bumiputera yang  ada 
sehingga dapat diterima secara damai atau malah terjadi alkuturasi atau 
pengggabungan budaya yang menghasilkan budaya baru misalnya Budaya Betawi yang 
muncul dari gabungan budaya Cina, budaya Sunda, Budaya Jawa dan Budaya Belanda.

Saya sangat berterima kasih kepada Almarhum Gus Dur yang telah mencabut Keppres 
buatan Rezim Orde Baru sehingga akhirnya  ada keberanian dari masyarakat 
Tionghoa untuk menunjukan jati dirinya dalam  pembangunan Bangsa dan Negara.

Mungkin secara pribadi saya menilai Bapak Andreas belum tahu seluk belum suku 
Tionghoa dan Bapak Andreas masih mencampur adukkan dengan anggapan  Aku Orang 
Cina, jadi masalah Nasionalisme tolong dilihat secara Pribadi dan selektif 
jangan di generalisir. Kakek saya juga seorang Pejuang yang sering membantu 
perjuangan para sukarelawan kemerdekaan bahkan sampai sekarang masih disimpan 
oleh keluarga saya yaitu bayonet yang dirampas kakek saya dari tentara jepang 
dalam usaha merebut senjata tentara Jepang untuk keperluan perjuangan 
kemerdekaan RI.

Demikian semoga dapat menjawab tulisan Mr. Andreas.

Salam damai,
Joe Sinatra.


--- Pada Rab, 28/7/10, Fy Zhou zho...@yahoo.com menulis:

Dari: Fy Zhou zho...@yahoo.com
Judul: Re: [budaya_tionghua] Re: Tentang asimilasi
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 28 Juli, 2010, 9:08 PM







 



  



  
  
  Lantas bagaimana nasib orang jawa yang pindah ke amerika karena pekerjaan 
dan akhirnya mengambil warga negara amerika? apakah harus dimushi oleh bapak 
ibunya yang masih tinggal di jawa?


From: Hariadi Tjahjono hariadi.tjahjono@ yahoo.com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, July 28, 2010
 10:44:19 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Tentang asimilasi








 




  
  
  Salah satu alasan kalangan non indonesian chinese meragukan ketulusan 
nasionalisme kaum indonesian chinese ya kerna banyak yg mudah pindah ln dan 
ganti kewarga negaraan. Ini yg menyusahkan chinese indon. Untuk dapat pengakuan 
dari kalangan non chinese indon
Saudara saya yg beruntung dapat mengambil s3 dinegaranya p Andreas crita kesaya 
kalo dia tetap mau balik indo gak mau menetap diamrik, kerna diuniv tempat dia 
kerja (dia dpsen disalah satu univ diindo), para dosen indon chinese dapet 
stigma buruk sekali sebagai opportunis yg kalo dikirim keln gak mau kembali 
untuk memajukan bgs sendiri. Jadi adik saya memilih tetap kembali dan bekerja 
diindo agar stigma itu bisa pupus.
Sent from my iPhone
On 28-Jul-2010, at 11:24, Dada wrw@gmail. com
 wrote:






 




  
  
  ahura mazda 



tunjukkan budaya tionghoa indonesia itu baik dan berkualitas (tidak sengawur 
filsafat chinese indo yang di katakan kungkung andreas) 

hormati lawan bicara anda yang lebih tua 



terlebih2 , hormati diri anda sendiri sebagai tionghoa ..



tentu tidak pantas klo ada anak kecil juga mengatakan itu kepada anda yang 
lebih tua 



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Azura-Mazda Extrim_bluesky@ ... 
wrote:



 Dia

Bls: [budaya_tionghua] pertanyaan: buku strategi militet sun tzu

2009-11-29 Terurut Topik Joe Sinatra
Banyak , terjemahannya sudah banyak diterbitkan cuman itu versi yang sadur oleh 
Cao-Cao (kalau tidak salah), coba cari di Gramedia biasanya ada.

Peace
Hanto

--- Pada Ming, 29/11/09, jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com 
menulis:

Dari: jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com
Judul: [budaya_tionghua] pertanyaan: buku strategi militet sun tzu
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 29 November, 2009, 11:19 PM

Dear all,
ada yang tahu buku yang bagus membahas tentang strategi militer sun tzu dalam 
bahasa indonesia?

Mohon pencerahannya
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links






  Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka 
dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[budaya_tionghua] Cerita dari Pojok Pondok Cina

2009-10-06 Terurut Topik Joe Sinatra


/Kisah dari Pojok Pecinan/

Hampir 90 persen bangunan di kawasan pecinan di Jalan Pondok, Padang, 
itu rata dengan tanah. Selain sebuah kelenteng, rumah toko yang tersisa 
bisa dihitung dengan jari. Padahal, sebelumnya, sekitar 300 rumah toko 
berjejal di salah satu pusat niaga ini.

Saat /Tempo/ menyambangi kawasan ini kemarin, sebagian besar penghuninya 
telah pergi. Umumnya mereka mengungsi ke rumah kerabat di luar Padang. 
Sedikit yang tersisa bertahan di posko-posko penampungan, termasuk di 
bangunan kelenteng yang tampak masih kukuh berdiri.

Tapi tanda-tanda kehidupan mulai menggeliat di sini. Sylvia termasuk 
salah seorang warga kompleks itu yang bangkit. Perempuan 30 tahun ini 
mulai membuka toko kelontong miliknya sejak hari kedua setelah gempa. 
Sejak itu pula warga sekitar yang selama ini menjadi pelanggan toko 
Sylvia berdatangan.

Jadilah toko Sylvia paling ramai di antara toko-toko kelontong lain yang 
telah buka. Apalagi, lokasi toko berukuran 4 x 5 meter itu pun memang 
terbilang strategis: persis di persimpangan jalan tempat orang lalu lalang.

Beberapa hari yang lalu, dari wilayah ini tersiar kabar telah terjadi 
perlakuan diskriminatif oleh oknum aparat penyalur bantuan. Titik di 
jantung Kota Padang ini seperti dilewatkan begitu saja. Bantuan tak 
datang. Tim evakuasi yang melintas pun meminta bayaran. Begitulah kabar 
burung yang tersiar.

Andrea Sofiandi, Koordinator Bantuan Gempa dari Himpunan Bersatu Teguh 
(organisasi warga keturunan Tionghoa), seperti meluruskan kabar 
tersebut. Menurut dia, begitu bencana melanda, warga kawasan pecinan 
langsung berupaya bangkit. Mereka tidak menunggu bantuan dari 
pemerintah, tapi menggalang bantuan dari sesama warga.

Bantuan dikumpulkan di kelenteng yang sejak gempa difungsikan sebagai 
gudang. Setelah itu, bantuan dibagikan sendiri kepada warga di sekitar 
kawasan pecinan itu. “Kami langsung bergerak memberikan bantuan, baik 
bantuan medis maupun bahan makanan, ujar Andrea.

Hasilnya, menurut Andrea, warga di kawasan pecinan kini telah tercukupi 
oleh bantuan dari Himpunan Bersatu Teguh. Bahkan Andrea dan kawan-kawan 
telah menyalurkan bantuan ke wilayah Padang Barat dan Padang Selatan. 
Kami tidak meminta bantuan dari posko pusat, karena pasti lambat, kata 
dia.

Warga kawasan pecinan memang sempat kesulitan membersihkan puing-puing 
bangunan karena keterbatasan tenaga dan peralatan. Namun, pada hari 
keempat setelah gempa, bantuan tenaga dari TNI tiba. Hingga kemarin, 
aparat berbaju loreng terus menyiangi kawasan ini dari reruntuhan. *ISMI 
WAHID
*

*http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/10/07/headline/krn.20091007.178318.id.html
*




  Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman 
ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

Bls: [budaya_tionghua] Nama Cina dalam Cin(T)a!

2009-08-19 Terurut Topik Joe Sinatra

Setuju, asal kedua belah pihak saling toleransi dan memahami keyakinan 
masing-masing pasangan.Peace
Joe--- Pada Rab, 19/8/09, Yan Widjaja yan_widj...@yahoo.com.sg menulis:

Dari: Yan Widjaja yan_widj...@yahoo.com.sg
Judul: [budaya_tionghua] Nama Cina dalam Cin(T)a!
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 19 Agustus, 2009, 8:38 PM












 
 





  

Nama Cina dalam Cin(T)a!
 
Film drama indie “Cin(T)a” karya Samaria Simanjuntak, lulusan ITB, adalah 
sebuah film Indonesia terbaik masa kini menurut saya pribadi! 
   Jauh lebih baik dibanding film-film dakwah semisal “Ketika Cinta Bertasbih” 
yang digembar-gemborkan itu. Lagi pula dbuat dengan biaya teramat murah, 
mungkin berkisar hanya 20 persen dari bujet standar film bioskop Indonesia 
masakini. Kalau mau disbanding dengan “KCB” yang konon Rp 20 M maka “Cin(T)a” 
hanya menghabiskan 2,5 persennya! 
   Tapi saya mau membahas mengenai nama Cina (yang dihayati dengan baik sekali 
oleh Sunny Soon). Mengenai nama ini ada ceritanya tersendiri. 
   Begini, ketika ia lahir, ayahnya datang ke petugas Akte Pencatat Kelahiran, 
ia bilang, “Kalau saya memberi nama Cina pada bayi saya boleh tidak?” (Tahu kan 
maksud si ayah, beliau kepingin memberi nama dengan tiga huruf seperti misalnya 
Liem Siu Liong, Liem Swie King, Nyo Han Siang, Tan Yu Hok, dlsbnya). 
    Tapi si petugas (bego) langsung saja menjawab, “Boleh, boleh!” dan terus 
saja menuliskan kata Cina di kolom nama! 
    Saya tertawa geli ketika Cina menuturkan tentang asal-usul namanya yang 
unik ini kepada si cantik Anissa (Saira Jihan). 
    Mengenai pasangan beda agama di Indonesia yang saya kenal, dari kalangan 
top selebriti saja lebih dari 100 pasang teman saya yang hidup berbahagia 
selama bertahun-tahun sampai beranak-pinak tanpa pernah mengenal kata 
kawin-cerai! Kalau saya tulis nama pasangan tersebut satu-persatu bisa sampai 
berhalaman-halaman… 
   Jadi beda agama yang dimasalahkan Pemerintah memang aneh. Daripada ribet 
ngurusnya, lebih baik terbang sebentar ke Singapura, Hong Kong, atau Australia, 
nikah di sana, lalu minta diresmikan, beres! 
   Agama apa pun, keyakinan apa pun, Tuhan kan tetap satu, Dia juga! 
   Begitu!  




  





 






Importing contacts has never been easier..
Bring your friends over to Yahoo! Mail today!
 

  




 






















  Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? 
Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

RE: [budaya_tionghua] Re: Istilah Usang Nonpri-Pri (Was: Kedoknya Tersingkap Juga)

2009-06-24 Terurut Topik Joe Sinatra
Sekedar mau nanya artikel tersebut siapa yang buat ya! Bukannya saya promosi 
kebetulan saya seorang yang berkecimpung di dunia  peradilan dan seringkali 
menangani perkara-perkara yang berhubungan dengan keluarga (Warisan, 
Perceraian, pengangkatan anak dll).Saya prihatin dengan kejadian yang dialami 
oleh ibu tersebut, sejujurnya saya tidak bermaksud untuk membedakan etnis 
(kebetulan saya Tionghoa), seringkali saya menangani perkara peceraian baik di 
Pengadilan Umum dan Pengadilan Agama. Banyak sekali penyebabnya akan tetapi 
ketika membaca cerita dari Ibu tersebut saya teringat dengan kasus-kasus yang 
saya tangani, banyak kejadian yang mirip dengan cerita ibu tersebut.
Memang diperlukan suatu ketabahan dan kesabaran ketika menghadapi perceraian 
karena masalah itu dikatakan gampang-gampang susah! (tapi termasuk berat), 
secara pribadi saya siap memberikan nasihat hukum secara cuma-cuma karena saya 
juga merasa simpati dengan penderitaan ibu tersebut.Salam,Joe Sinatra
--- Pada Rab, 24/6/09, Lim Wiss lim.w...@sea.sojitz.com menulis:

Dari: Lim Wiss lim.w...@sea.sojitz.com
Topik: RE: [budaya_tionghua] Re: Istilah Usang Nonpri-Pri (Was: Kedoknya 
Tersingkap Juga)
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 24 Juni, 2009, 12:54 PM











 











  
  








Jika kita baca dengan teliti
artikel dari Suara Pembaruan ini. 

W anita 
ini meminta bantuan secara hukum bagaimana proses perceraian dimana harta yang
ia kumpulkan dengan susah payah dapat ia peroleh. 

   

Kisah ini banyak terjadi di
sekeliling kita. 

Tidak hanya terjadi suku yang
berbeda tetapi terjadi pula pada suku yang sama. 

   

Dimana generasi muda terbuai
dengan kata-kata “CINTA”. 

Apa yang dinasehati oleh orang
tua dianggap tidak sepaham akhirnya generasi muda yang merasa diri mereka benar
menjalani kehidupan nyata. 

   

Saya membaca cerita ini
terkesan w anita ini meminta bantuan
secara hukum bagaimana proses perceraian, dimana ia sudah tidak bahagia
terhadap perkawinannya. 

   

Mungkin kalian kaum laki-laki
menganggap w anita harus terima
perlakuan suami sehingga kalian bisa menulis kalimat “Sebenarnya ini artikel 
tujuannya
apa ? Masa masalah suami selingkuh dimasukin dikoran ?” 

   

Kalau anak anda mengalami
kejadian ini apa yang anda lakukan? 

Apa kalian sebagai bapak bisa
berkata “Kamu harus terima perlakuan suami kamu. Itu nasib yang harus
kamu jalani” 

   

Saya yakin jika anak anda
mengalami kejadian ini, dipastikan anda akan cari pengacara hebat untuk
memperjuangkan hak anak anda. 

Berbeda jika istri anda yang
mengalami J 

Tiap manusia memiliki sifat mau cubit
orang tapi tidak mau dicubit orang lain J 

   

Rgds, 

Lim Wiss 

   









From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto: budaya_tionghua@ yahoogroups. 
com ] On Behalf Of dipodipo

Sent: Wednesday, June 24, 2009
12:07 PM

To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

Subject: [budaya_tionghua] Re:
Istilah Usang Nonpri-Pri (Was: Kedoknya Tersingkap Juga) 



   







Tepat sekali ko David. Disatu sisi kita mengeluhkan diskriminasi,
disisi lain kita eh malah ikut melestarikan. 



Di artikel ditulis kalau si perempuan dari keluarga yang kaya, punya usaha
keluarga dan tidak suka anaknya menikah dengan kelompok lain. Sebenarnya ini
artikel tujuannya apa ? Masa masalah suami selingkuh dimasukin dikoran ? 



Salam



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com,
David Kwa david_kwa2003@ ... wrote:



 Maaf, owe mau tak mau terpaksa berkomentar juga. Gatal rasanya kalau
tidak. Rasanya janggal ya, istilah yang dipakai koq masih istilah diskriminatif
“nonpri-pri†hasil rekayasa rezim orde babe yang sudah
usang seh...? Koq si perempuan yang satu ini mau-maunya menyebut dirinya
“w anita nonpriâ€
seh...? Jangan mau diasing-asingkan dan jangan
suka“mengasing-asingkan diri†lah! Kalau owe seh,
terus-terang, oga be'eng...! Owe ngga pernah merasa diri
“asing†dan “menumpang†di negeri
ini. Seandainya negeri ini bukan tanah tumpah-darah owe dan owe lantas disuruh
“pulangâ€, mau disuruh “pulang†ke
mana? Ke Amrik, ke Ostrali, atau ke Kanada? Lalu kenapa kalimatnya bukan
“saya seorang perempuan Cina/Tionghoa†aja, yang kawin
dengan “seorang Jawa†bernama Joko ,
 kan enak
kalau begitu! Daripada “nonpri†lah, “WNI
keturunan†lah, “warga keturunan†lah (emangnya
“keturunan†apa?), kan 
terasa lebih “sedap†dan “nyaman†di
mata-kuping- hati disebut “Cina/Tionghoaâ€.. Disebut Cina/Tionghoa,
siapa takut? Biasa aja tuh... Kita emang orang Indonesia dari kelompok etnik
Cina/Tionghoa. Cina/Tionghoa so what gitu loh. Pede aja lah, jangan minder
disebut Cina/Tionghoa, orang juga maklum. Mereka yang tetep pake nama
Cina/Tionghoa seperti Liem Swie King, Kwik Kian Gie juga pada pede aja tuh.

 

 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com,
“HKSIS†sa...@...:

 

 17 Juni 2009 | 07:08 wib

 Kedoknya Tersingkap Juga 

 

 “Kutinggalkan keluarga demi cinta. Hasilnya?
Kesia-siaan.â

Re: [budaya_tionghua] Re: Istilah Usang Nonpri-Pri (Was: Kedoknya Tersingkap Juga)

2009-06-24 Terurut Topik Joe Sinatra
Ada beberapa aspek hukum yang harus diperhatikan  dalam menyelesaikan masalah 
perceraian yaitu :1. Aspek harta bersama (harta gono gini).
2. Masalah status pengasuhan anak.Seseorang dapat mengajukan gugatan cerai atau 
permohonan talak dengan catatan alasan-alasan tersebut tidak menyimpang dari UU 
No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, di dalam UU tersebut sudah diatur mengenai 
alasan-alasan seseorang untuk dibenarkan melakukan perceraian. Untuk lebih 
jelasnya dapat melihat Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang 
pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1974 khususnya pasal 19.Mengenai status pengasuhan 
anak, karena perkawinan tersebut tunduk pada hukum Islam maka yang digunakan 
adalah Kompilasi Hukum Islam yang berlaku, yang mana pengasuhan anak di bawah 
umur 12 tahun jatuh pada Ibu.Mengenai harta bersama (gono-gini) dapat 
diusahakan adanya sita jaminan marital agar tidak dialihkan kepada pihak lain 
mengingat harta tersebut atas nama Si Suami.Demikian sedikit penjelasan 
saya.PeaceJoe Sinatra
--- Pada Rab, 24/6/09, sunny am...@tele2.se menulis:

Dari: sunny am...@tele2.se
Topik: Re: [budaya_tionghua] Re: Istilah Usang Nonpri-Pri (Was: Kedoknya 
Tersingkap Juga)
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 24 Juni, 2009, 2:18 PM











 











  
  


Bagi yang beragama krsiten Katholik 
kalau  mau bercerai harus mendapat persetujuan Paus di Vatikan, dan 
keputusan izin perceraian sangat sulit diperoleh dari Paus, mungkin Paus 
berpegang pada apa yang diucapkan dalam Al Kitab : Yang telah dijodohkan 
oleh Tuhan, janganlah diceraikan oleh manunisa.   Tetapi, bagi Kristen 
Protestan cuckup dengan putusan pengadilan, tidak dibutuhkan 
gereja.
 
Yang sudah masuk Islam kalau mau ceri 
itu gampang, teristimewa bagi orang laki, orang laki bilang saya cerai kamu 
(talak), bisa langsung cerai. Tetapi agak sedikit sulit bagi wanita menceraikan 
suaminya, disebab adanya pandangan bahwa kedudukan wanita lebih rendah dari 
orang laki-laki. Sama halnya bagi anak wanita menerima warisan orang orang 
tua.  Menurut peraturan agama Islam, mereka menerima lebih sedikit 
dari yang laki-laki. Untuk lebih jelas, antara lain  lihat  Al 
Quran 4:176.
 

  - Original Message - 
  From: 
  Lim 
  Wiss 
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
  
  Sent: Wednesday, June 24, 2009 8:50 
  AM
  Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: 
  Istilah Usang Nonpri-Pri (Was: Kedoknya Tersingkap Juga)
  

  
  
  
  Ini menurut kesimpulan dari saya 
  yach. 
   
  Bisa jadi artikel ini ditulis di millis 
  ini dengan tujuan di dalam millis ini ada orang hukum yang bisa memberi 
  bantuan pada w anita ini. 
  Kita ambil sisi positifnya 
  J 
  Seperti yang kita ketahui 
  masalah perceraian di tiap agama berbeda caranya. 
   
  Agama Kristen / Katolik, 
  orang yang bercerai harus mengajukan ke gereja dimana mereka melakukan 
  pemberkatan. 
  Agama Budha, orang yang 
  bercerai harus mengajukan ke vihara dimana mereka melakukan 
  pemberkatan. 
  Sedangkan w anita 
  ini sudah masuk agama suami, Islam bagaimana proses 
  perceraiannya? 
   
  Kita bisa melihat tulisan 
  dari w anita ini “Apakah ada lembaga yang mau membantu perempuan 
  seperti saya ini?” 
  Bisa jadi w anita ini sudah tidak 
  memiliki uang karena uang sudah dipegang semua oleh 
  suaminya. 
   
  
  
  
  
  From: 
  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
  [mailto: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ] On Behalf Of 
  zho...@yahoo. com
Sent: Wednesday, June 24, 2009 1:28 
  PM
To: 
  budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: 
  Istilah Usang Nonpri-Pri (Was: Kedoknya Tersingkap 
  Juga) 
   
  
  
  
  


 
  Kisah 
  semacam ini sih boleh diungkap, yg terasa janggal adalah menekankan masalah 
  etnisitas, dan yg lebih janggal adalah mengapa hal2 semacam ini diposting ke 
  millis budaya Tionghoa? Apa suami selingkuh ada hubungan dng ketionghoaan? 
   
  Sent from 
  my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT 
  
  
  
  From: Lim Wiss 
  
Date: Wed, 24 Jun 2009 
  12:54:13 +0700
To: 
   budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: 
  Istilah Usang Nonpri-Pri (Was: Kedoknya Tersingkap Juga) 
  
  
  Jika kita baca dengan teliti 
  artikel dari Suara Pembaruan ini. 
  W anita 
  ini meminta bantuan secara hukum bagaimana proses perceraian dimana harta 
yang 
  ia kumpulkan dengan susah payah dapat ia 
  peroleh. 
   
  Kisah ini banyak terjadi di 
  sekeliling kita. 
  Tidak hanya terjadi suku yang 
  berbeda tetapi terjadi pula pada suku yang 
  sama. 
   
  Dimana generasi muda terbuai 
  dengan kata-kata “CINTA”. 
  Apa yang dinasehati oleh 
  orang tua dianggap tidak sepaham akhirnya generasi muda yang merasa diri 
  mereka benar menjalani kehidupan nyata. 
   
  Saya membaca cerita ini 
  terkesan w anita ini meminta bantuan secara hukum 
  bagaimana proses perceraian, dimana ia sudah tidak bahagia terhadap 
  perkawinannya. 
   
  Mungkin kalian kaum laki-laki 

Balasan: FW: [budaya_tionghua] Perkenalan dan minta saran

2008-12-17 Terurut Topik Joe Sinatra
Dear Beby,

Secara garis besar saya sependapat dengan saudara Lim,
akan tetapi tidak tertutup kemungkinan kalau dengan
adanya perbedaan bisa juga terjadinya suatu persatuan
yang harmonis.

Saya mempunyai pengalaman pribadi, yaitu adik ipar
saya menikah dengan seorang wanita bumiputera yang
juga beragama Islam.

Dalam kehidupan pernikahannya seringkali terjadi
gesekan-gesekan karena perbedaannya sangat mencolok
dan perbedaan itu secara kasat mata sudah terlalu
banyak (yaitu beda agama dan ras). Bahkan seringkali
tiada hari tidak dilewatkan dengan adanya
pertengkaran, satu-satunya yang mencegah terjadi
perceraian adalah karena perkawinan mereka sudah
memiliki dua anak.

Secara garis besar saya berkesimpulan bahwa walaupun
adanya terjadi perbedaan ras dan agama, hal itu dapat
di jalani dengan harmonis asalkan ada kesepakatan
berdua yang harus jelas, karena seringkali setelah
mempunyai anak pasti akan ada perdebatan, anak itu
nanti ikut agama siapa?

Akan tetapi kalau perbedaan masalah adat istiadat, hal
itu dapat diatasi karena filosofi budaya Tionghoa pada
dasarnya bersifat universal dan kalau dibandingkan
dengan adat istiadat dari suku lain seringkali kita
temukan persamaan filosofi (khususnya adat budaya Jawa
yang lebih menjunjung pada budi pekerti dan tata
krama, hal ini dapat juga kita temukan pada budaya
Tionghoa).

Jadi kesimpulan saya adalah permasalahan pokok pada
sdri. Beby adalah masalah agama yang sangat sensitif,
kalaupun masalah adat istiadat dapat diambil jalan
tengah asalkan ada pengertian bersama.

Salam,
Sugiarto 
--- Lim Wiss lim.w...@sea.sojitz.com menulis:

 Sdri. Beby,
 
  
 
 Setahu saya, kita sebagai wanita harus ikut suami
 bukan sebaliknya :-)
 
  
 
 Jika anda benar-benar sayang dengan pasangan anda,
 seharusnya anda ikut
 pacar anda bukan sebaliknya.
 
 Namun jika anda memaksa pasangan anda ikut anda,
 saya pikir lebih baik anda
 mencari pasangan yang sepaham dengan anda.
 
  
 
 Kadang kita sebagai anak muda suka berpikir tidak
 masalah dalam suatu
 hubungan apabila beda agam, beda tradisi, beda ras,
 beda suku.
 
 Namun saat menjelang pernikahan, mulailah kita egois
 memaksa pasangan kita
 ikut kita entah itu agama, tradisi  kebiasaan.
 
  
 
 Sebelum terlanjur, alangkah baiknya kita sebagai
 anak muda mencari pasangan
 yang sepaham dengan diri kita entah agama, tradisi,
 ras, suku  kebiasaan
 kita daripada buang waktu percuma.
 
  
 
 Rgds,
 
 Lim Wiss
 
   _  
 
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf
 Of beby debear
 Sent: Wednesday, December 17, 2008 1:54 PM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Perkenalan dan minta
 saran
 
  
 
 Salam,
 
 Perkenalkan saya anggota baru milis ini. nama saya
 Beby, saya sekarang
 sedang tinggal di Malaysia, meneruskan S2, hampir
 selesai. Di Indonesia saya
 berdomisili di Bandung. Sudah lama saya mencari
 milis yang membahas
 kehidupan dan serba serbi budaya tionghoa.
 
 Sebagai cwerita awal, sudah 5 tahun ini saya
 berpacaran dengan seorang
 keturunan Tionghoa. Dia beragama Keristen dan di
 dalam keluarganya terdapat
 anggota keluarga yang beragama Budha (orang tua) dan
 Kristen Ortodoks juga
 Islam, hindu, katolik namun tiga agama terakhir
 tidak banyak jumlahnya.
 
 Hubungan saya dengan keluarganya sudah sangat dekat,
 namun ketika meminta
 restu kami tidak diijinkan. Satu yang harus berubah
 adalah pacar saya akan
 masuk Islam, seperti agama saya, namun dia sudah
 menyetujuinya dari awal
 hubungan kami. sayangnya pacar saya tidak
 mendiskusikan dengan keluarganya
 sampai kami berpacaran selama ini. dan saat ini saya
 sangat terpuruk. saya
 sudah terlanjur sayang dengan keluarganya, mencoba
 memahami adat budaya dan
 kebiasaan yang ada di keluarganya. memahami ritual2
 yang ada. sejauh ini
 kami saling menghormati. apakah hanya karena saya
 pribumi dan saya ini Islam
 maka tidak boleh?
 
 Saya ingin bertanya, memangnya pernikahan warga
 Tionghoa dengan pribumi itu
 dilarang kah? atau bagaimana? 
 
 Kalau boleh teman2 milis kasih saya masukan dan
 saran, apapun itu saya
 terima. Saya masih belum luas berwawasan mengenai
 budaya Tionghoa ini. Saya
 sangat memohon teman2 boleh membantu saya.
 
 Terima kasih.
 
 Salam.
 
  
 
 



  
___
Nama baru untuk Anda! 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/



Balasan: [budaya_tionghua] Re: OOT: Hobby : Games Samkok 11

2008-09-17 Terurut Topik Joe Sinatra

Dear Mas Purnama

Kalau memang bisa dibantu mohon kiranya dapat
dikirimkan file romance of three kingdom 11, karena
saya juga penggemar permainan ini.

Saya sudah bermain dari Romance Three Kingdom versi
pertama sampai versi IV.

Terima kasih mas atas bantuannya.

Salam,
Hanto
--- Purnama Sucipto Gunawan [EMAIL PROTECTED]
menulis:

 Maaf Disundul lagi.
 Karena Sudah Ada Romance Three Kingdom Versi Bahasa
 Inggris sudah di
 Release. Kepastian itu Saya sudah pastikan terlebih
 dahulu kebenaran
 beritanya.
 
 Maka Anda bisa Cari Games ini tanpa Patch, Hanya
 Cracknya saja, Jadi
 tidak perlu Patch bahasa inggris untuk games ini,
 
 Saya ingin menambahkan sedikit info minimum
 Requarment untuk game ini
 
 1. Pentium 3 1000 MHZ.
 3. Vga Card 32 Mb
 4. Hardisk 1,3 mega.
 
 Terimakasih;
 Kalau anda mengingin kan download sendiri anda bisa
 meminta saya file
 u torentnya. nanti saya kirim. 
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Purnama
 Sucipto Gunawan
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Temen -temen semilis; yang sehobi sama g.
  Boleh boleh aja dikusi hoby kita disinikan.
  Kebetulan KOEI perusahaan games dari jepang
 mengeluarkan Romance three
  kingdom 11 versi bahasa inggris nanti bulan 7.
 Sebagai kita ketahui
  KOEI dengan Produk unggulannya Samkok ini
 membooming kemana -mana.
  Kenapa saya bahas ke 11. Karena saya lebih senang
 games strategy
  berasal di pc. Karena samkok Linggis versi
 sebelumnya di PS (dan
  dimonopoli PS doang; yang ini bikin g keki; kalo
 ada di PC itu juga
  bahasa Jepun, hik kayak musti les bahasa jepun).
 Sekian lamenye dari
  Versi samkok 4 di PC si KOEI ngak keluarin
 lanjutannya sampai ke 11
  baru muncul (Rese emang padahal g juga mau
 nyobain, maklum g kgk beli
  PS2, Karena g trauma ama konsole, beli ngak bisa
 dijual ulang,
  he...he...). Buat temen temen pengen beli ini game
 jangan beli
  sekarang punya kalo bilang ada samkok 11 pake
 linggis punya. BOOONG!.
  Kalo dibilang ada patchnya itu mengubah dari
 jepang ke linggis Jangan
  coba -coba compie loe bisa - bisa eror gara-gara
 nyoba sebarangan
  patch. Mendingan loe nunggu bulan 7. Kalo bulan 7
 punya itu udah
  beneran linggis.
  
  KOEI sangat dominan dengan produknya yang satu ini
 sampe - sampe Ke
  produk Internasional. 
  
  Doeloe KOEI keluarain produknya bernama Bandit
 king yang diambil dari
  kisah 108 pendekar liang shan pada tahun 80-an.
 Sayangnya gak
  dilajutkan versi lingisnya (g main itu juga jaman
 g masih sma tahu
  90an, gembel sih dibanding ps1, tapi gembel gembel
 g juga suka, g
  taunya dari kk yang suka games strategy). KOEI
 jgao banget bikin game
  kalo dari sejarah timur khususnya. Produknya koei
 yang membooming
  lainya adalah Dynasty Warior dan dinasti empire.
 Game ini buat loe
  orang stress terutama yang abis debat kusir bikin
 loe gila. Obatnya
  game dynasty warior cocok buat pelampiasan stress
 loe =)). Bantai
  orang di game kan lebih asik ilang stress. (g
 bercanda, tapi coba
  boleh juga :)).
  
  Selain itu KOEI juga keluarin namanya Nobunaga
 Ambition nah ini die.
  Yang ini produk ke dua unggulan KOEI, G juga suka
 ama ini game, Basic
  cerita diambil dari buku Taiko (kebetulan g juga
 suka ama nih buku).
  Dan sangat lucunya ada games judulnya Dynasty
 warior Orochi. Kacau
  Guy's Masak Jaman samkok ketemu Jaman Shogun
 kebayang ngak ?. Kalo mao
  coba silakan ceritanye ngayal punya :)).
  
  KOEI juga keluarain yang namanya Gengis Kahn lokh
 tapi ngak pernah di
  lanjutin lagi :((. (sedih g). Nah kalo Temen
 -temen suka games
  strategy kayak g boleh deh bahas. Dulu mantan
 modie BT juga suka main
  games strategy bahas di BT. Gamesnya namenye
 Emperor ( g dah main).
  Postingannya masih nyangkut disini kok :))
 
 
 
 



  
___
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/



Balasan: [budaya_tionghua] Nama China

2008-06-12 Terurut Topik Joe Sinatra
Sebetulnya bisa-bisa aja, hal ini melalui proses
pengadilan.

Artinya harus mengajukan permohonan penetapan ke
Pengadilan setempat atau di wilayah kelahiran anda.

salam,
Joe
--- novi2529 [EMAIL PROTECTED] menulis:

 Perkenalkan nama Saya Novi, saya WNI keturunan
 China. 
 Saya tertarik dengan proses naturalisasi dan
 pengubahan nama China
 menjadi nama Indonesia. Adakah yang bisa memberikan
 informasi mengenai
 hal ini ? terima kasih sebelumnya
 
 



  Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang 
juga.
http://id.toolbar.yahoo.com/