[budaya_tionghua] Wayang China, Dalang Jawa...

2010-07-30 Terurut Topik ajet_idur
Permisi, punten, cia ko, numpang lewat!
sekedar berbagi..

komentar?
huehue [:)]


---
http://cetak.kompas.com/read/2010/07/31/03240559/wayang.china.dalang.jaw\
a... 
http://cetak.kompas.com/read/2010/07/31/03240559/wayang.china.dalang.ja\
wa...%20

Wayang China, Dalang Jawa...Sabtu, 31 Juli 2010 | 03:24 WIB


  [http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/07/31/3929940p.jpg]
KOMPAS/IWAN SETIYAWANWayang potehi dengan lakon Sie Jin Kwie dimainkan
oleh kelompok Lima Merpati di Kelenteng Hong Tiek Hian, Surabaya, Jawa
Timur.
Indonesia adalah negeri silang budaya. Kebudayaan masuk dari luar,
diperkaya dan disempurnakan di Nusantara. Demikian pula nasib wayang
potehi (bu dai xi dalam Mandarin). Kesenian Tionghoa yang dibawa para
pendatang dari Tiongkok dipelihara kaum Peranakan Tionghoa dan kini
dilanjutkan oleh para dalang asli suku Jawa.

Para dalang Jawa yang menjadi pelestari Wayang Potehi mampu bertutur
dalam bahasa Melayu pasar dan dialek Hokkian dengan fasih tak ubahnya
seorang Tionghoa.

Saya belajar pedalangan potehi sudah 30 tahun lebih. Mendalang
sejak tahun 1980-an sampai sekarang. Tidak punya pekerjaan lain. Mentas
di Kelenteng Kampung Dukuh atau pertunjukan keliling jadi sumber
penghasilan sehari-sehari, kata Mujiono (55), dalang wayang potehi
asal Kampung Dukuh, Kembang Jepun, di Surabaya.

Saat ditemui Senin (26/7) petang di jalanan depan Kelenteng Boen Tek
Bio, Pasar Lama, Tangerang, Mujiono baru saja menyelesaikan satu babak
pertunjukan lakon Sie Jin Kwie yang berperang ke barat.

Sepanjang pertunjukan, puluhan orang peranakan Tionghoa dan Betawi
berbaur menonton wayang potehi yang ditampilkan Mujiono.

Adegan pertempuran Jenderal Sie Jin Kwie dengan Jenderal Sou Pou Tong
ditampilkan Mujiono dengan piawai. Golok terbang dan adu tombak antara
Sie Jin Kwie dan Sou Pou Tong berlangsung seru. Penonton menatap serius
ke atas panggung menikmati suasana pertempuran yang diiringi musik
tradisional Tionghoa.

Tangan Mujiono meliuk ke kanan-ke kiri. Boneka potehi saling tebas dan
saling pukul seperti adegan film kungfu di tangan seorang Mujiono.

Para pemain musik Tionghoa yang mengiringi Mujiono pun ternyata
pemuda-pemuda Jawa arek Suroboyo. Er hu, kencrengan, dan pelbagai
instrumen dimainkan piawai mengiri dalang Mujiono.

Saat pertunjukan selesai, sepasang awak televisi dari Central China
Television (CCTV) langsung mewawancara Mujiono. Mereka terkagum-kagum
melihat pertunjukan seni Tionghoa yang dimainkan oleh seniman asli Jawa
yang menggunakan bahasa non- Mandarin sebagai pengantar cerita.

Mujiono membuka cerita bahwa dirinya adalah murid dari Encek Gan Cou Cou
asal Fujian yang hijrah ke Surabaya. Saya ngengger sejak SMP sama
Encek Gan. Rumah saya di depan kelenteng dan hampir setiap hari saya
menonton potehi hingga jatuh cinta. Selanjutnya saya boleh belajar
mendalang dan memainkan cerita-cerita klasik seperti Sie Jin Kwie, Sun
Go Kong, dan lain-lain. Banyak pesan moral, sifat kesatria, dan kebaikan
dalam potehi, ujar Mujiono menceritakan awal ketertarikan dengan
potehi.

Saat ini dalang potehi yang tersisa boleh dihitung dengan sebelah
tangan. Di masa silam, pemerhati budaya Tionghoa, Edie Prabowo Witanto,
menjelaskan, pertunjukan potehi menjadi sarana guyub warga Tionghoa dan
setempat di kota-kota Pulau Jawa. Tradisi itu luntur seiring kebijakan
politik Orde Baru yang pro-Washington.

Walhasil, keberadaan Mujiono dan segelintir dalang potehi asli Jawa kini
menjadi berkah sekaligus sarana diplomasi publik yang ampuh. Potehi di
tanah Jawa menjadi seni Tionghoa dengan cita rasa dan sentuhan seniman
asli Jawa.

Sungguh sebuah kekayaan budaya Nusantara. Tak ubahnya negeri Jepang
menerima dan memodifikasi ragam budaya dari daratan Tiongkok.
(Iwan Santosa)


[budaya_tionghua] Re: ritual dan upacara

2008-04-23 Terurut Topik ajet_idur
Hi Snookie, [:)]

kebetulan ada beberapa foto tentang sembahyang rebutan di Singkawang
nih,
tepatnya di
http://hakka-singbebas.blogspot.com/2007/10/bulan-tujuh-penanggalan-imle\
k-dalam.html
http://hakka-singbebas.blogspot.com/2007/10/bulan-tujuh-penanggalan-iml\
ek-dalam.html

  [BLOGGER_PHOTO_ID_5117037520460257474] 
http://bp1.blogger.com/_pRdlDEDdTRQ/RwNeg31hGMI/AWA/CuczF-uCoL4\
/s1600-h/1CoverChiongSiKu.jpg
salam,

rdt.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, snookie975 [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 ni hao,
 aku lg bikin skripsi ttg upacara sembahyang rebutan atau cioko
 (zhong yuan jie)-yg diselenggarakan tiap tanggal 15 bulan 7 imlek-,
 mungkin bisa kasih aku referensi buku2 yg membahas ttg upacara ini.
 xiexie...





[budaya_tionghua] Re: Budaya Kopi-tiam

2008-04-22 Terurut Topik ajet_idur
 Kopi 

Plok plok plok! terdengar suara tepukan tangan dari seberang. Plok
plok plok lagi-lagi suara itu terdengar, beberapa pasang mata yang
penasaran celingak celinguk mencari asal suara. Si yang paling mengerti
maksud dan tujuan tepukan tangan itu pun menoleh dan menganggukkan
kepalanya kepada sang penepuk dari gerobaknya. Tampak si penepuk
mengangkat jari telunjuk tengah dan manisnya, lalu mengibaskan telapak
tangan sesaat di depan lehernya sendiri.

Plap plop, plap plop terdengar suara tutup panci logam yang berbentuk
setengah lingkaran dibuka tutup. Kepulan asap pun membumbung tatkala air
panas dipindahkan ke ceret yang bercorong kecil. Tak lama kemudian
tampak seseorang membawa tiga gelas kecil kopi bertatakan piring logam
ke arah ruko sang penepuk tangan yang tadi. Ketika berjalan kembali ke
gerobaknya ada si abang yang menepuk bahunya dan berbisik Phui, kopi
pancung ya. Dia pun menganggukan kepalanya tersenyum sambil mengiyakan.
Namanya bukan Phui atau A Phui, tapi itu nama bekennya lantaran badannya
besar dan subur alias thai phui.

Gerobak yang berjualan kopi dan minuman di pasar hongkong
http://hakka-singbebas.blogspot.com/2006/09/ingat-singkawang-ingat-maka\
nan.html   tidak sedikit, tapi dialah yang paling awal memulai
jualannya sehari-hari. Apabila hari menjelang sore, biasanya bukan hanya
dia sendiri yang mondar-mandir mengantarkan minuman atau mengambil
gelas-gelas kosong. Anak-anaknya yang terkadang bercelana biru atau
merah turut membantu sang ayah sepulang dari sekolah.

Meja-meja kayu di belakang gerobaknya sering ditongkrongi berbagai
kalangan. Ada yang hanya sekedar melepas lelah kongkow-kongkow, ada juga
para cangkau(makelar) yang kerap cari can(kangtow) sambil bertukar
informasi dengan teman-temannya.

Ji, mun ade yang nyarik motor bebek grand bilang-bilang ngai ihh pesan
si tukang ojek ke penjual kopi di warkop depan terminal. Nanti kalo
laku ngai kasih komisi wa lanjut si tukang ojek sambil memakai helmnya
dan membayar lembaran ribuan ke si penjual. Ho ba...nyi piong thin
ucap si penjual sambil menggayung air panas ke ceret.

Keseharian para penjual kopi di kota seribu kuil kurang lebih sedemikian
rupa. Di antara mereka ada yang sudah lama bertahan sampai turun
temurun, ada juga yang sudah tutup lantas berganti usaha. Namun sejauh
mata memandang, masih belum sulit untuk menemukan gerobak atau warung
kopi yang tersebar.

Warung kopi di sana, tongkrongan dari masa ke masa. Tempat mengadu
langkah, para bidak putih hitam. Perantara titipan, dari pesan sampai
can. Ajang diskusi, dari gosip sampai fakta.

Kata orang, tidaklah susah untuk mengetahui informasi aktual di
Singkawang. Bahkan dari skala desa sampai internasional. Caranya? coba
deh duduk-duduk di warung kopi sambil menyeruput kopi pancung alias
setengah gelas. Ingat ya, kopi pancung bukan kopi pangku.
hue..hue.. [:)]



-rdt-



[budaya_tionghua] Re: kamsia buat teman2 yg bantu kita semua di Pontianak dan Singkawang

2008-02-25 Terurut Topik ajet_idur
Dear Kang Ardian,

sama-sama kamsia berat e,
terima kasih sudah berkenan bertandang ke tempat kami yang sederhana
dan apa adanya. Mohon maaf apabila ada kekurangan yang terjadi selama
kita mengarungi waktu , menjelajahi kota seribu kuil.

Semoga pengalaman beberapa hari di Singkawang itu bisa berkesan dan
bermanfaat di kemudian hari.


Salam,

Rudi.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c [EMAIL PROTECTED] wrote:

 kamsia berat buat :
 
 1. Rudi Dustika Teja yg mo jadi tour guide, booking hotel di 
 Singkawang, membantu persiapan penelitian di Singkawang
 
 2. Julie Lau ataw yg dikenal sbg Juleha yg mo bantu confirm 
 bookingan 
 hotel, bantu cari mobil sewaan en jgn lupa buku2nya jg yg buat 
 perpustakaan BT
 
 3.Hendy Lie yg berjasa bantu kita akses ke panitia en ketempat 
 walikota Singkwang pak Hasan Karman dan menemani kita selama di 
 Singkawang
 
 4.bp.Jack Mulyana yg bantu kita cari hotel di Singkwang jg 
 transportasi Pontianak- Singkawang
 
 5.bp.Nusantio yg banyak bantu kita di Singkawang, juga bantuan 
 transportasi dari Singkawang ke Pontianak
 
 6.bp.Joni yg bantu kita di Pontianak jg pertemukan kita sama bp.FX 
 Asali sama ibu Evie yg mantan (?) anggota DPRD
 
 7. bp.Chin Miao Fuk selaku ketua panitia Cap gome
 
 8. mbak Euginie Wu yg buka akses tatung di Yam Tong dan menemani kt 
 semua pas di Singkawang
 
 9. William yg jg buka akses tatung di Singkawang
 
 10.bp.Tetiono yg melalui bp.Jack membooking hotel di Singkawang
 
 11.seluruh pengurus panitia Capgome
 
 12.bp.Wijaya dari MABT atas sumbangan pengetahuannya tentang capgome 
 di 
 Singkawang
 
 13.seluruh anggota PERMASIS
 
 14. orang tua Rudi yg ngundang kita makan malam yg enak dirumah Rudi
 
 15. bp.FX Asali yg bersedia meluangkan waktu utk bertemu dgn kita 
 semua di hotel Gajahmada Pontianak
 
 16.bp.Amrin yg mau menjemput saya dan mengantarkan kita semua ke 
 bandara Pontianak
 
 17.bp.John Bamba dari Dayakologi yg mau sharing pengetahuan tentang 
 dayak sama kita semua
 
 18. Bp. Fang Jinqiang selaku tatung yg mau membagi pengetahuannya 
 kpd 
 kita
 
 19.bp.Hidayat selaku pemilik hotel Restu yg mau membantu kita semua 
 pas 
 saat kekurangan kamar
 
 21.bp.Hasan Karman selaku walikota Singkawang yg bersedia meluangkan 
 waktu utk bertemu kita semua
 
 20.juga org lain yg tidak dapat disebutkan semua
 
 Mohon maaf jika nama tidak sesuai urutan atau salah tulis dan jg 
 jika 
 ada yang terlewatkan





[budaya_tionghua] Re: Kebenaran Pelaku Tiao Tang (Tang Ki) di mata orang awam

2008-01-10 Terurut Topik ajet_idur
Salam sejahtera,

kebetulan ada beberapa foto tentang Cap Go Meh Singkawang tahun lalu
di sini : 

http://hakka-singbebas.blogspot.com/2007/03/minggu-4-maret-2007-singkawang-begitu.html

Semoga berkenan.

Salam,

rdt


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, perfect_harmony2000
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sdri.Julia,
 
 
 
 sepanjang yang saya amati tangsin di luarnegri yang belum memiliki
 sentuhan dengan budaya lain, tidak ada prosesi yang menggigit binatang
 seperti yang ada di Singkawang.
 
 Walau tidak dipungkiri ada sekte-sekte atau perguruan tertentu yang
 menggunakan darah ayam jantan dalam pembuatan jimat mereka, tapi darah
 itu diambil dari luka jengger ayam jantan tersebut, yang mana ayam
 tersebut tidak dibunuh.
 Biasanya darah ayam itu diambil untuk kasus-kasus yang gawat, seperti
 melawan ilmu hitam.
 
 Untuk kasus yang anda ceritakan yang menggigit binatang atau memakan
 binatang, mungkin jika anda lihat tatung tersebut memakai bulu burung
 enggang ( CMIIW ) sebagai ciri khas tatung yang dirasuki oleh dewa
 atau sesepuh dari orang Dayak.
 Jika anda perhatikan, bahkan ada tatung yang menggunakan simbol
 tulisan dari agama tertentu dan konon tatung tersebut dirasuki oleh
 roh dari penganut agama tersebut.
 Jadi anda bisa bertanya, apakah tatung tersebut dirasuki oleh dewa
 orang Tionghoa atau bukan ? Tapi saya yakin tatung tersebut tidak
 dirasuki dewa Tionghoa.
 
 Mengenai fungsi ke 6 yaitu penyeimbang, kepala desa bisa dipilih oleh
 penduduk setempat atau karena sebagai sesepuh, bisa juga ditunjuk oleh
 penguasa daerah. Tapi tangsin itu ditunjuk atau dipilih oleh dewa.
 Jadi jika kepala desanya macam-macam, tangsin itu yang maju.
 Tapi jika tangsin itu juga macam-macam, artinya melanggar moral,
 seperti memperkosa orang, memperkaya diri, si kepala desa bisa
 menangkap tangsin itu.
 
 
 
 Hormat saya,
 
 
 Xuan Tong
 
 



[budaya_tionghua] Re: mohon bantuan

2007-03-02 Terurut Topik ajet_idur
Halo Phang,

kalau mau cari info tentang kota Singkawang, bisa mengunjungi site
www.singkawang.us . Ada juga milis singkawang@yahoogroups.com , setahu
saya tentang kehidupan masa lalu di Kal Bar di sana pernah
mendiskusikan tentang Republik Lan Fang dll. 

Salam,

Rudi
http://hakka-singbebas.blogspot.com

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Golden Horde [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, alim sudio 
 bumilangit2002@ wrote:
 
  dear teman-teman tionghua 
  saya sedang menulis sebuah cerita fiksi dengan latar
  belakang kehidupan pemain opera cina (tio ciu pan) di
  masa lalu, di Indonesia (lebih baik lagi kalau di
  Kalimantan barat), saya membutuhkan sejumlah data
  tambahan, adakah yang bisa membantu saya?
  saya ke gramedia, untuk mencari sejumlah literatur
  tentang kota singkawang dan Pontianak, namun disana
  juga tidak ada sama sekali, ada yang bisa memberi
  informasi dimana saya bisa mendapatkan data literatur
  yang lengkap tentang hal ini
  
  salam
  aphang   
 
 
 Tulisan dan buku-buku mengenai sejarah, budaya dan kota  Pontianak 
 serta  Singkawang memang terbatas  dan agak jarang diterbitkan,  
 apalagi tentang kehidupan dan budaya orang-orang Tionghoa yang hidup 
 disana. 
 
 Disini saya coba memberikan sedikit daftar buku-buku (bibliografi) 
 yang sekiranya mungkin bermanfaat , walaupun tidak spesifik seperti 
 yang diharapkan. Saya hanya dapat menginformasikan beberapa daftar 
 buku tetapi tidak mengetahui semua  tempat atau toko buku  untuk 
 mendapatkannya. 
 
 Chinese Indonesians
 Remembering, Distorting, Forgetting
 editors: Tim Lindsey, Helen Pausacker
 Paperback: 242 pages
 Publisher: Monash Asia Institute 2005
 Kumpulan karangan dari beberapa penulis dan salah satu penulisnya 
 adalah Mary Somers Heidhues, yang  menulis tentang sejarah orang 
 Tionghoa di Kalimantan Barat.
 Didapat di toko buku Kinokuniya, Amazon.com atau Select Books 
 (Singapore)
 
 Chinese Democracies
 A study of the Kongsis of West Borneo (1776-1884)
 Author : Dr. Yuan Bingling
 Publisher: Research School of Asian, African, and American Studies
 Universiteit Leiden, The Netherlands, 2000. 354 pages.
 Dr. Yuan Bingling adalah seorang  wanita peneliti sejarah dari 
 Tiongkok (University of Xiamen) yang mendapatkan PhD dari University 
 of Leiden. Buku ini adalah sebuah studi yang lengkap   tentang 
 sejarah Republik Kongsi (Republik Lanfang) dan  serta kelembagaannya  
 yang berakar pada tradisi masyarakat Tionghoa disana.
 Agak sulit mendapatkannya di Indonesia tapi  bisa didapat  atau 
 dipesan di toko buku Select Books (Singapore), Tanglin Shopping 
 Centre (http://www.selectbooks.com.sg/), Email: 
 [EMAIL PROTECTED]
 
 Orang Cina Khek dari Singkawang
 Pengarang: Hari Poerwanto
 Penerbit: Komunitas Bambu 2005, 412 halaman
 Bisa didapat di toko buku Gramedia atau Gunung Agung (TGA) atau di 
 penerbitnya langsung  di Depok, telp. 021-7755462. e-mail: 
 [EMAIL PROTECTED]
 Buku  ini tidaklah terlalu baik, karena terlalu banyak statistik, 
 retorika-retorika Orba, prejudice   dan lampiran-lampiran 
 kebijaksanaan Orde Baru  yang diskriminatif terhadap warga Tionghoa, 
 serta menyudutkan orang Tionghoa dengan selalu menekankan stereotyp 
 negatifnya. 
 
 Pengarangnya adalah seorang Guru Besar Antropologi dari UGM dan bukan 
 orang Kalbar serta  tidak menguasai budaya, adat istiadat  dan  
 bahasa  Tionghoa (dan tidak pernah tinggal di Singkawang), kebanyakan 
 berupa kutipan-kutipan dari literatur sekunder dan bukan berdasarkan 
 penelitian langsung. Kadang-kadang juga tidak ada kaitannya dengan 
 orang Tionghoa Singkawang, tetapi mengaku  bahwa buku ini diklaim  
 merupakan buku serius pertama tentang orang Cina Khek di 
 Singkawang.   Tetapi mungkin ada beberapa angka statistiknya yang 
 dapat dimanfaatkan dari buku ini.
 
 Perspektif Sejarah Berdirinya Kota Pontianak
 Disusun oleh tim Pemkot Pontianak: Drs. Ansar Rahman, H. Ja' Achmad, 
 Muhadi
 Penerbit: Romeo Grafika Pontianak, 2000, 236 halaman 
 Buku ini mengisahkan sejarah berdirinya kota Pontianak yang didirikan 
 oleh Syarif Abdurrahman Alkadri, seorang keturunan Arab yang berasal 
 dari Hadramaut, Yemen pada abad ke 18. Jadi lebih banyak menceritakan 
 sejarah keturunan Alkadri,  tetapi buku ini juga menceritakan keadaan 
 dan  sejarah kota Pontianak sejak  jaman dahulu serta dihiasi dengan 
 beberapa foto.
 Dapat kontak dengan  penerbitnya di Pontianak, telp. (0561) 730894-
 744129
 
 Tanah Mandor Bersimbah Darah
 Perjuangan Rakyat Kalimantan Barat Di Masa Pendudukan Jepang
 Pengarang: Syafruddin Usman
 Penerbit: Koperasi Mahasiswa Universitas Tanjungpura, 1996
 Buku ini mengisahkan Kalimantan Barat pada waktu masa  pendudukan 
 Jepang  (1942-1945), dimana banyak warga Kalimantan Barat (Dayak, 
 Melayu dan Tionghoa) menjadi korban kekejaman tentara Jepang dan 
 dibunuh di Mandor (21000 orang). Peristiwa Mandor ini sampai kini 
 tidak pernah disebutkan 

[budaya_tionghua] Re: Salam kenal. - immigrasi Hakka

2007-02-25 Terurut Topik ajet_idur
Wah terima kasih banyak infonya Pak Andreas =) , sungguh menambah
wawasan . Pak Andreas, dari yang saya ceritakan itu hanyalah secuil
cerita sederhana yang pernah dituturkan oleh Kakek saya, dan saya
sendiri masih kurang begitu mengetahui sejarahnya secara mendalam =).
Nah soal mereka datang ke sini waktu itu volunteer apa nggak saya juga
kurang tahu pasti, karena kakek saya sendiri waktu itu dibawa oleh
orang tuanya ketika masih anak2. Pak Andreas kalau berkesempatan
datang ke Singkawang aja  =)  , mumpung sebentar lagi cap go meh di
sana dengan atraksi2 tatung. Saya rasa pasti bisa mewarnai pengetahuan
Hakka kita.

Dan, setuju sekali dengan Pak Andreas ,
Jangan pernah melupakan upaya nenek moyang

Terima kasih banyak Pak Andreas.


Salam,

Rudi.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ANDREAS MIHARDJA
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Thanks - saya hanya ingin tahu - sebab banyak orang Hakah juga naik
perahu layar [sebelum 1900] merantau sampai kedaerah Caribean
diAmerica. Yg saya ingin tahu adalah catatan pendatangan [registrasi
penumpang2] dan caranya mereka masuk/mendarat

   Yg telah saya pelajari dari penyelidikan kaum ahli - DiHK/ Macau
dan bbp kota lain diChina selatan - Kwantung ada bbp agent2 yg
mendapat tugas untuk mencari kuli kerja untuk perkebunan, mining etc.
[caranya controversial bisa beli, kidnap etc] - karena penduduk
setempat  pribumi America sudah dimusnakan sampai habis dan perkebunan
gula berkembang. Jaman immigrasi dari China juga jaman setelah budak2
dari africa dilarang dan dibebaskan. Nenek moyang kita ditransport
sebagai cargo - cargo manusia. Karena itu mereka dicatat hanya nama
dan nomor cargo individue tsb. Jikalau ini tidak ada kesalahan
administrasi - cargo itu dapat turun kapal dgn nama aslinya sejak
kelahiran. Tetapi maklum cargo transport bisa salah dan surat yg
dibawa tidak sesuai dgn cargonya - disini mereka dipaksa memakai nama
yg dicatat dlm surat cargo - tetapi nama aslinya hanya dipakai didalam
keluarga. Lucu utk jaman sekarang menyedihkan utk jaman kuli tsb -
sebab mereka memang bukan budak tetapi kuli
  paksa atau rodi. Penghidupan kuli paksa tidak berbeda dgn
penghidupan budak. Apalagi sewaktu pemerintah Qing sudah mulai jatuh
dan nilai penduduknya tidak ada. 
   Penduduk hakka didaerah Caribean ini juga masih fasih memaki bah
hakka - dan jikalau diSuriname - bah ini dipakai didalam pemerintah
dan bukan bah. mandarin. DiSuriname juga penduduk Jawanya dikidnap
ditangkap etc dan dijadikan kuli paksa - dan ini pada permulaan abad
ke 20.- Bah. Jawa juga merupakan bah. pemerintah dan bukan bah.
Indonesia. Bagusnya mereka sudah ada catatan sipil - tetapi tetap
cargo bisa salah maklum administrasi tangan.

   Kalau menurut catatan kamu - orang haka yg masuk Kalimantan adalah
volunteer - bayar sendiri. Mereka mencari future. Ini sangat langkah
sebab sedikit yg berani menentang kebudayaan dan menghadapi masa depan
yg tak tertentu tsb. Apalagi harus menyeberang lautan yg besar. 
Karena itu harap kalian jangan melupakan daya upaya nenek moyang
kalian. Menurut kebudayaan dari KungTze - OT kita bersedia berkorban
untuk keturunannya agar keturunannya dapat hidup makmur - dan ini
sangat berlainan dgn kebudayaan barat/kristen dari suku2 Europah
dimana yg penting adalah mereka yg merantau yg ingin menjadi makmur.
Ini perbedaan kecil dimata kalian yg membuktikan - kekuatan kebudayaan
nenek moyang kita. Sudah pada tempatnya jikalau mereka dihormati dalam
bulan ini. Kalau menurut tradisi jaman kini  orang america sekarang
juga menghormati roots mereka - dan tidak perlu malu jikalau nenek
moyang kita adalah budak atau bangsa camar [hindu] atau kuli paksa
dari China. Mereka bukan setan2
  tetapi manusia yg bersedia berkorban.

   Andreas

   
 
 ajet_idur [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Dear sdr Andreas,
 
 terima kasih atas postingnya :) .
 Rata-rata yang tinggal di Singkawang masih fasih berbahasa Hakka. Dan
 soal generasi ke berapa, sangat variatif. Saya sendiri dulu pernah
 tanya-tanya ke Kakek tentang riwaya beliau, ternyata beliau waktu
 masih kecil(di bawah 10 tahun) dibawa oleh orang tuanya(moyang saya)
 naik kapal dan sampai di pedalaman Kalimantan Barat. Sebagian besar
 sudah beranak,cucu,cicit dst di sini. (sudah kategori berakar ? :) )
 
 Sdr. Andreas posisinya di mana? sudah pernah ke Singkawang?
 Silahkan liat-liat Singkawang di blog dan site 
 http://hakka-singbebas.blogspot.com dan http://www.singkawang.us
 di milis ini Sdr. Hendy Lie juga berasal dari Singkawang :) .
 Terima kasih.
 
 Salam,
 
 -rdt-
 www.friendster.com/cukheliang
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ANDREAS MIHARDJA
 mihardja@ wrote:
 
  sdr Rudi,
  ingin tahu Darimana ini ket. Hakka ini. Apakah mereka masih
 memakai bah. Hakka atau sudah melupakannya. Yg tahu ket. Hakka banyak
 diBangka dan Bilitung dan juga banyak yg yinggal di daerah caribean -
 kepulauan di America tengah - seperti Trinidad - dan semua berasal
 dari jajahan Ingeris. Juga dikepulauan pacific banyak suku

[budaya_tionghua] Re: Salam kenal.

2007-02-19 Terurut Topik ajet_idur
Dear sdr Andreas,

terima kasih atas postingnya :) .
Rata-rata yang tinggal di Singkawang masih fasih berbahasa Hakka. Dan
soal generasi ke berapa, sangat variatif. Saya sendiri dulu pernah
tanya-tanya ke Kakek tentang riwaya beliau, ternyata beliau waktu
masih kecil(di bawah 10 tahun) dibawa oleh orang tuanya(moyang saya)
naik kapal dan sampai di pedalaman Kalimantan Barat. Sebagian besar
sudah beranak,cucu,cicit dst di sini. (sudah kategori berakar ?  :)  )

Sdr. Andreas posisinya di mana? sudah pernah ke Singkawang?
Silahkan liat-liat Singkawang di blog dan site 
http://hakka-singbebas.blogspot.com  dan http://www.singkawang.us
di milis ini Sdr. Hendy Lie juga berasal dari Singkawang  :) .
Terima kasih.

Salam,

-rdt-
www.friendster.com/cukheliang

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ANDREAS MIHARDJA
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 sdr Rudi,
   ingin tahu Darimana ini ket. Hakka ini. Apakah mereka masih
memakai bah. Hakka atau sudah melupakannya. Yg tahu ket. Hakka banyak
diBangka dan Bilitung dan juga banyak yg yinggal di daerah caribean  -
kepulauan di America tengah - seperti Trinidad - dan semua berasal
dari jajahan Ingeris. Juga dikepulauan pacific banyak suku Hakka dan
diTaiwan ada bbp desa yg chusus adalah suku ini. Apakah suku kalian
masih 1st, 2nd generation ataukah sudah berakar didaerah kalian.
   Andreas
 
 Rudi Dustika Teja [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Salam sejahtera,
 
 senang sekali bisa bergabung ke budaya_tionghua. Saya sangat
menyukai kisah-kisah klasik tiongkok serta sejarah berbagai budaya
tiongkok.
 Nama saya Rudi, berasal dari Singkawang, Kalimantan Barat. Hidup dan
besar dalam lingkungan khek(hakka). Demikian perkenalan singkat saya,
semoga berkenan untuk penghuni milis budaya_tionghua . 
 
 Dan tak lupa juga saya ucapkan :
 
 Selamat merayakan tahun baru Imlek
 Gong Xi Fa Cai
 Kiung Hi Sin Nyien
 
 Terima kasih.
 
 
 Salam,
 
 -rdt-
 http://hakka-singbebas.blogspot.com
 
 
 
 
 
 
 -
 Need Mail bonding?
 Go to the Yahoo! Mail QA for great tips from Yahoo! Answers users.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
  
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]