Fw: [Spam] Re: [Spam] Fw: Fw: [budaya_tionghua] OOT. Biasakan dan berusahalah berbahasa yang baik.OOT.

2005-08-29 Terurut Topik BISAI





Saudara Zhou Fy yang baik.
Terimakasih atas respon saudara yang berterus 
terang dan jujur. Seperti yang pernah juga saya katakan pada surat-surat 
jawabansaya di milis ini, hati saya terbuka lebar untuk semua kritik yang 
betapapun tajamnya.Tapi di pihak lain seperti juga pernah saya katakan, itu akan 
terpulang bagaiamanacara setiap orang menyampaikan kritiknya kepada saya. 
Serius, saya hadapi dengan serius umpamanya seperti yang saudara lakukan 
sekarang. Tapi ketika saya dikasari, tentu saya sebagai manusia biasabisa 
saja menjawab kasar meskipun tidak mesti begitu. Menghadapi orang yang 
jujur dan berterus terang seperti saudara, sayapun merasa menyesal telah 
mengasari orang yang mengasari saya. Saya bisa berbuat lain seperti umpamanya 
bersikap "gentlemen" seperti yang mungkin juga saudara harapkan dari 
saya.Tapi hal itu tidak terjadikarena efek yang saya terima sudah tak 
mungkin membuat saya bersikap demikian dan yang ada adalah seperti yang saudara 
simpulkan sendiri bahwa saya "telah langsungnaik pitam" dan juga 
menurut saudara saya telah"mencoreng" wajah sendiri. Tapi dengan tidak 
bermaksud semata-mata hanya ingin membela diri sendiri, satu kenyataan 
juga dalam milis ini tidak sedikit orang-orang yang naik pitam dan juga saling 
mencoreng muka dua bangsa: muka Cina dan muka Indonesia.Tentu saja dalam milis 
ini, juga banyak kaum cerdik cendekianya yang berpandangan luas dan tidak picik 
seperti saya dan sayapunmau belajar dari contoh-contoh yang mereka 
berikan. Tentang mencoreng muka sendiri, yah, saudara Zhou Fy, sekali-sekali 
bila kita terperosok di kubangan, apakah mudah untuk memelihara muka sendiri 
agar tidak kena coreng noda lumpurdari kubangan itu.Tentang eksklusivisme. 
Mengapa kata itu begitu di-tabukan bagi masyarakat Cina. Saya sungguh tidak 
mengerti. Sifat eksklusif jelas ada pada etnis Cina. Itusudah menjadi 
pengalaman internasional, bukan saja dikenal di Indonesia saja. Saya pernah 
bilang, setiap bangsa mempunyai kelemahan dan kelebihannya sendiri-sendiri. Cina 
itu memang punya sifateksklusif, dan itusangat sulit dibantah 
kecuali dengan berangsur-angsur secara sedar mengurangi sifat yang demikian. 
Mengapa harus merasa tersinggung dan membantahnya sepanjang masa 
dandijadikan perdebatan yang tak habis-habisnya. Bukankah kelebihan etnis 
Cina tidak sedikit dan banyak yang menonjol seperti sifat ulet, rajin 
bekerja, hemat, setia sesamaetnis yang luar biasa kuatnya dan juga 
sebagai bangsa yang cerdas, banyak menemukan bermacam penemuan yang 
mengabdikemanusiaan. Kelemahan manusia Indonesia, umpamanya, sebagai 
bangsa munafik, punya sifat iri dengki, sukar menepati janji dan 
macam-macam lagi, apakah orang Indonesia harus marah bila sifat-sifat negatifnya 
itu disebut orang lain. Yang mau marah boleh-boleh saja, tapi itulah 
kenyataannya dan kalau tidak mau disebut begitu, ubahlah mental diri sendiri 
agar tidak begitu. Demikian pula halnya dengan etnis Cina. Apakah Cina itu 
segala-galanya super?. Tidak ada cacat celanya dan semuanya berwatak 
nabi-nabi?.Tentu tidak demikian bukan? Dan sudah pasti tidak demikian. Ada 
keunggulannya dan ada kekurangannya.
Saya pribadi umpamanya, saudara sendiri mengatakan, 
saudara bisa menghargai tulisan-tulisan saya dan juga tidak anti pati terhadap 
tulisan saya. Tapi ternyata anda temukan kepicikan saya dan anda katakan secara 
terus terang. Mengapa saya harus marah kalau memang saya ternyata manusia picik. 
Artinya saya masih harus memperluas wawasan saya agar tidak picik. Saya sama 
sekali tidak merasa hina bahwa kepicikan saya ditemukan orang lain. Saya diberi 
kesempatan untuk mengubah diri. Tapi kalau saya selalu merasa hebat tapi 
ternyata bodoh dan tidak tahu apa-apa, maka inilah kehinaan yang sesunguhnya. 
Saudara Zhou Fy, sekali lagi terima kasih atas kritik saudara yang tulus ihlas. 
Salam yang sehangat-hangatnya dari saya.
asahan alham aidit.

- Original Message - 
From: skala selaras 

To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 

Sent: Monday, August 29, 2005 5:45 PM
Subject: Re: [Spam] Re: [Spam] Fw: Fw: [budaya_tionghua] OOT. 
Biasakan dan berusahalah berbahasa yang baik.OOT.

Bung Asahan, 

Saya banyak membaca tulisan anda di milis ini, saya cukup 
menghargai tulisan anda, jelas saya bukan orang yang antipati dengan tulisan 
anda.

Hanya ada satu hal yang sering mengganggu saya. Begitu anda 
di kritik, lansung naik pitam, lantas keluar segala hujatan2 yang tidak pada 
tempatnya, yang akhirnya mencoreng wajah anda sendiri!!!

Anda rupanya melupakan satu hal: Semua milis "Topik" 
hakekatnya Eksklusif, dia didirikan untukberbincang tentang 
satuaspek kehidupan. yang eksklusif adalah Topik nya, sedang anggotanya 
tidak berartieksklusif, bisa saja dari berbagai ras dan golongan. saudara 
ABS yang pernah mengeritik anda OOT adalah orang Jawa tulen, tapi anda langsung 
menuduh yang menyeranganda pasti adalah Cina eksklusif! begitu picikkah 
anda?

Kita disini memang diara

RE: [Spam] Re: [Spam] Fw: Fw: [budaya_tionghua] OOT. Biasakan dan berusahalah berbahasa yang baik.OOT.

2005-08-29 Terurut Topik Gouw, Christine (HID)

-Original Message-
From: BISAI [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, August 30, 2005 1:20 AM
To: BUDAYA TIONGHUA; WAHANA
Subject: Fw: [Spam] Re: [Spam] Fw: Fw: [budaya_tionghua] OOT. Biasakan dan
berusahalah berbahasa yang baik.OOT.


Saudara Zhou Fy  yang baik.

cut--
==
 
Duhhh... jadi gregetanakhirnya ga tahan juga ingin ikut komentar.
Kenapa yah seperti ada komunikasi yang kurang pas antara pak Asahan dengan
para pembaca yang lain akibatnya ada saja terjadi ketegangan.

Mungkin memang agak sulit yah menyampaikan pesan dengan bahasa tulis
dibandingkan bahasa lisan dimana bisa saling pandang, saling senyum:)

Betul kata pak Aris Tanone sering-2lah periksa tekanan darah bukan hanya
berlaku untuk pak Asahan dan bersyukurlah pak Asahan ternyata ada yang
membaca tulisan bapak. 
Kalem pak, hitung 1 sampai 10 tarik napas yang panjang keluarkan pelan-2 :)

Salam kalem,
Christine

btw, kenapa tulisan yang berisi 'debat-2an' pak Asahan kirim juga ke Wahana?
apa ga bingung tuh yang di Wahana?
 


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/Ryu7JD/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [Spam] Re: [Spam] Fw: Fw: [budaya_tionghua] OOT. Biasakan dan berusahalah berbahasa yang baik.OOT.

2005-08-29 Terurut Topik skala selaras





Pak Asahan,

Menurut saya, jika kita sedang berdiskusi, lebih 
baik selalu memperhatikan konteks masalahnya, kita harus menjaga agar 
pembicaraan kita tidak terlalu jauh keluar dari rel.

Fokus pembicaraan saya 
adalahtentangEksklusifme dari Milis, mencoba 
menarik garistegas antara watak eksklusif Topik dan 
watakEksklusif anggotanya. saya mengoreksi anda yang 
sering membaurkan keduanya! 

Saya menegur bukan karena tersinggung. saya hanya 
menekankan, kita sedang tidak membicarakan topik 
mengenai eksklusifme satu bangsa. untuk masalah ini, kita boleh membuka topik 
baru,kali ini saya tidak berminat menanggapi dulu.

salam,
ZFy

  - Original Message - 
  From: 
  BISAI 
  To: BUDAYA TIONGHUA ; WAHANA 
  Sent: Tuesday, August 30, 2005 1:19 
  AM
  Subject: Fw: [Spam] Re: [Spam] Fw: Fw: 
  [budaya_tionghua] OOT. Biasakan dan berusahalah berbahasa yang baik.OOT.
  
  Saudara Zhou Fy yang baik.
  Terimakasih atas respon saudara yang 
  berterus terang dan jujur. Seperti yang pernah juga saya katakan pada 
  surat-surat jawabansaya di milis ini, hati saya terbuka lebar untuk 
  semua kritik yang betapapun tajamnya.Tapi di pihak lain seperti juga pernah 
  saya katakan, itu akan terpulang bagaiamanacara setiap orang 
  menyampaikan kritiknya kepada saya. Serius, saya hadapi dengan serius 
  umpamanya seperti yang saudara lakukan sekarang. Tapi ketika saya dikasari, 
  tentu saya sebagai manusia biasabisa saja menjawab kasar meskipun 
  tidak mesti begitu. Menghadapi orang yang jujur dan berterus terang seperti 
  saudara, sayapun merasa menyesal telah mengasari orang yang mengasari saya. 
  Saya bisa berbuat lain seperti umpamanya bersikap "gentlemen" seperti 
  yang mungkin juga saudara harapkan dari saya.Tapi hal itu tidak 
  terjadikarena efek yang saya terima sudah tak mungkin membuat saya 
  bersikap demikian dan yang ada adalah seperti yang saudara simpulkan sendiri 
  bahwa saya "telah langsungnaik pitam" dan juga menurut saudara 
  saya telah"mencoreng" wajah sendiri. Tapi dengan tidak bermaksud 
  semata-mata hanya ingin membela diri sendiri, satu kenyataan juga dalam 
  milis ini tidak sedikit orang-orang yang naik pitam dan juga saling mencoreng 
  muka dua bangsa: muka Cina dan muka Indonesia.Tentu saja dalam milis ini, juga 
  banyak kaum cerdik cendekianya yang berpandangan luas dan tidak picik seperti 
  saya dan sayapunmau belajar dari contoh-contoh yang mereka 
  berikan. Tentang mencoreng muka sendiri, yah, saudara Zhou Fy, sekali-sekali 
  bila kita terperosok di kubangan, apakah mudah untuk memelihara muka sendiri 
  agar tidak kena coreng noda lumpurdari kubangan itu.Tentang 
  eksklusivisme. Mengapa kata itu begitu di-tabukan bagi masyarakat Cina. Saya 
  sungguh tidak mengerti. Sifat eksklusif jelas ada pada etnis Cina. 
  Itusudah menjadi pengalaman internasional, bukan saja dikenal di 
  Indonesia saja. Saya pernah bilang, setiap bangsa mempunyai kelemahan dan 
  kelebihannya sendiri-sendiri. Cina itu memang punya sifateksklusif, dan 
  itusangat sulit dibantah kecuali dengan berangsur-angsur secara sedar 
  mengurangi sifat yang demikian. Mengapa harus merasa tersinggung dan 
  membantahnya sepanjang masa dandijadikan perdebatan yang tak 
  habis-habisnya. Bukankah kelebihan etnis Cina tidak sedikit dan banyak yang 
  menonjol seperti sifat ulet, rajin bekerja, hemat, setia 
  sesamaetnis yang luar biasa kuatnya dan juga sebagai bangsa yang cerdas, 
  banyak menemukan bermacam penemuan yang mengabdikemanusiaan. Kelemahan 
  manusia Indonesia, umpamanya, sebagai bangsa munafik, punya sifat iri 
  dengki, sukar menepati janji dan macam-macam lagi, apakah orang 
  Indonesia harus marah bila sifat-sifat negatifnya itu disebut orang lain. Yang 
  mau marah boleh-boleh saja, tapi itulah kenyataannya dan kalau tidak mau 
  disebut begitu, ubahlah mental diri sendiri agar tidak begitu. Demikian pula 
  halnya dengan etnis Cina. Apakah Cina itu segala-galanya super?. Tidak 
  ada cacat celanya dan semuanya berwatak nabi-nabi?.Tentu tidak demikian bukan? 
  Dan sudah pasti tidak demikian. Ada keunggulannya dan ada 
  kekurangannya.
  Saya pribadi umpamanya, saudara sendiri 
  mengatakan, saudara bisa menghargai tulisan-tulisan saya dan juga tidak anti 
  pati terhadap tulisan saya. Tapi ternyata anda temukan kepicikan saya dan anda 
  katakan secara terus terang. Mengapa saya harus marah kalau memang saya 
  ternyata manusia picik. Artinya saya masih harus memperluas wawasan saya agar 
  tidak picik. Saya sama sekali tidak merasa hina bahwa kepicikan saya ditemukan 
  orang lain. Saya diberi kesempatan untuk mengubah diri. Tapi kalau saya selalu 
  merasa hebat tapi ternyata bodoh dan tidak tahu apa-apa, maka inilah kehinaan 
  yang sesunguhnya. Saudara Zhou Fy, sekali lagi terima kasih atas kritik 
  saudara yang tulus ihlas. Salam yang sehangat-hangatnya dari 
saya.
  asahan alham aidit.





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok