RE: [budaya_tionghua] Danardono Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis TIonghoa.

2006-03-09 Terurut Topik ulysee
Ehm, iya nih saya lagi belajar berdiskusi yang benar,
tidak pake jual nama orang, tidak pakai logical fallacy, dan tidak pake
ad hominem, yang pastinya TIDAK BISA saya pelajari DARI ANDA Oddeon, 
sebab sepertinya gaya berdiskusi anda masih penuh dengan kesalahan
logika dan penyerangan pribadi 

Gimana, kalau kita sama-sama belajar, terus lihat siapa yang lulus
duluan? {nyengir culas} 

Nah, Odd, sebelum kita melanjutkan diskusi yang berawal dari kalimat: 
"Begitu keras dan radikalnya usaha menghapuskan apa saja yang berbau
Tionghoa," oleh Sindhunata,  

Bisa kah ANDA memaparkan apasaja konsep revolusi kebudayaan RPKB di
tiongkok 
Apasaja yang dihilangkan dari kebudayaan sebelumnya,
Dan apasaja konsep asimilasi LPKB, apa saja yang mau dihilangkan, 
Sehingga kita bisa memperbandingkan perbedaan dan persamaannya? 



-Original Message-
From: odeon_cafe [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, March 09, 2006 1:02 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Danardono Re: Di era Orba, TNI tutup pintu
bagi etnis TIonghoa.


saya rasa, ulysee harus belajar berdiskusi
yang benar. dalam artian tidak keluar dari
tematik diskusi.

contohnya, apa hubungan antara perilaku
antagonis Sindhunata LPKB dengan RBKP di
Tiongkok?? sebagai referensi pun keduannya
tidak bisa dihubung-hubungkan, secara ilmiah
tentunya. kalau secara logika macet ala
ulysee ya mungkin saja. 

kalau mengaitkan konsep 'asimilasi LPKB
dengan teori 'The Melting Pot' karya
Israel Zangwill mungkin bisa ketemu kaitannya. 
juga melihat dampak dan ditinggalkannya
teori 'the melting pot' oleh keturunan
anglo saxon saat ini. bedanya hanya di penekanan
politik yang amat kental pada praktek LPKB. 
konghucu salah satu korban tergila mereka. 
beruntung saat ini konghucu masih tetap
eksis. 


Sub-Rosa II




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Tanya:
> Lebih radikal mana, kalau dibandingin sama revolusi kebudayaan di
> tiongkoknya sendiri, Broer? 
> 
> -Original Message-
> From: ChanCT [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, March 08, 2006 10:55 AM
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Danardono Re: Di era Orba, TNI tutup
> pintu bagi etnis TIonghoa.
> 
> 
> Memang luar biasa kalau begitu orang yang kemudian menamakan diri 
> Shindunata itu, ya. Begitu keras dan radikalnya usaha menghapuskan
apa
> saja yang berbau Tionghoa, dengan tidak mempedulikan HAM yang
terinjak.
> Padahal konsep asimilasi yang dikumandangkan sejak tahun 60 itu, 
> penekanannya harus dilaksanakan secara alamiah, lepas dari tindak 
> paksaan dan sedikitpun tidak boleh mengandung unsur kekerasan! Tapi 
> kenyataan yang terjadi, konsep asimilasi tidak hanya diambilalih
oleh
> Pemerintah, dilancarkan sepenuhnya dengan menggunakan kekuasaan
Orba,
> bahkan menuntut lebih radikal lagi.
>










.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links



 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Danardono Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis TIonghoa.

2006-03-09 Terurut Topik rene chan

Kenken,

Penjelasan tentang tindak tanduk anda sudah saya kirimkan melalui
japri, karena kurang etis kalau kita bahas di tempat umum.
Maaf jika saya tidak bisa ikut membantu menyebarkan obsesi dan
kebencian anda thd LPKB melalui pelebaran topik disini.
Jika ada topik2 yg up todate dan akan menghasilkan sesuatu yg positive
marilah kita diskusikan disini ber sama2 dgn rekan2 yg lain.

rgds. rc



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "odeon_cafe" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Rene Chen, 
> 
> Saya hanya tidak bisa menemukan kesamaan antara `asimilasi' LPKB 
> dengan RBKP di Tiongkok. Agaknya, rene chen juga hendak memperlebar 
> tema diskusi. Ujung-ujungnya bisa jadi debat kusir yang tidak ada 
> sangkut-paut dengan esensi diskusi awal. Bisa-bisa kita saling 
> menuding secara pribadi dengan keras. 
> 
> Begini, 
> 
> RBKP bagi saya adalah sebuah usaha untuk memunculkan sebuah 
> kebudayaan baru. Terlepas dari apakah benar atau salah gerakan ini. 
> Secara pribadi maupun politis, saya menolak dan tidak mendukung 
> praktek RBKP itu. Namun, tidak ada unsur etnic cleansing di sana. 
> RBKP jelas merupakan gerakan politik. Satu-satunya golongan yang 
> MUNGKIN hendak dieliminir adalah golongan borjuasi. Tetapi golongan 
> ini bukan dalam frame etnis tetapi masuk dalam kategori "kelas 
> sosial". Dibenarkannya atau ditolaknya gerakan ini saya serahkan 
> kepada masing-masing penilai. 
> 
> Sedangkan `asimilasi' LPKB dan penerapan formalnya juga merupakan 
> gerakan politik, sebuah usaha memberangus sebuah kultur sekalipun 
> diungkapkan dengan malu-malu tapi tegas dalam tataran juridis, dan 
> dengan jelas mengarah pada etnic-cleansing. 
> 
> Adanya faktor kesamaan antara keduanya tentu bukan sesuatu yang 
> istimewa. Tentang pelanggaran HAM yang sama-sama dilakukan oleh 
> kedua gerakan (dengan intensitas yang berbeda) bukan sesuatu yang 
> dapat ditarik kesimpulan keterkaitan keduanya. Kalau Cuma 
> berdasarkan kisah-kisah pelanggaran HAM maka kita juga pake 
> referensi Polpot. Tapi di mana korelasinya??  
> 
> Berbeda apabila ulysee mengaitkan `asimilasi' LPKB dengan konsep The 
> Melting Pot yang pernah diuji cobakan di amerika. Secara konsepsi 
> keduanya sama. Dasar filosofis dan orientasinya pun sama. Nah, kalau 
> kita hendak belajar lebih jauh untuk menemukan solusi untuk `masalah 
> Tionghoa' maka sudah pasti kita mesti mencari referensi dari 
> pengalaman yang lebih memiliki kaitan. 
> 
> Bagaimana konsep The Melting Pot membawa kerusakan bagi tatanan 
> sosial Amerika dan pemahaman tentang kesetaraan dan penghormatan 
> terhadap HAM. Tentang pengaruh dan dampaknya serta gugatan dari 
> generasi muda Amerika terhadap konsep The Melting Pot ini patut 
> dipelajari DALAM MEMBAHAS `ASIMILASI' LPKB. 
> 
> Kalau kita mau belajar melakukan revolusi maka tentu saya setuju 
> untuk membahas tentang RBKP itu. 
> 
> Jadi saya harap menjadi jelas, bahwa tidak ada itikad guru-menggurui 
> dalam hal ini. Sekedar beropini dan hendak mengembalikan tema 
> diskusi pada tema awal. Atau anda dapat melihat korelasi 
> antara `asimilasi' LPKB dan RBKP? Tolong dijelaskan kalau begitu. 
> Karena saya tidak mengerti. 
> 
> Sub-Rosa II
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "rene chan"  
> wrote:
> >
> > 
> > Ketika saya ingin mengajar/menggurui seseorang,biasa nya akan saya
> > lakukan di tempat yg private.
> > Melakukan di depan umum hanya akan menerbitkan persepsi satu 
> diantara dua;
> > 
> > ++ mencoba mempermalukan yg di guruin, dengan memper rendah status,
> > 
> > ++ atau mengangkat status diri sendiri sbg yg 'lebih tahu'
> > 
> > Tentunya masing2 rekan2 di milis mempunyai kemampuan untuk 
> memberikan
> > penilaian sendiri2, persepsi yg mana dari kedua persepsi tsb yg 
> telah
> > terjadi ...
> > 
> > salam dirgahayu
> > rc
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "odeon_cafe" 
> > wrote:
> > >
> > > saya rasa, ulysee harus belajar berdiskusi
> > > yang benar. dalam artian tidak keluar dari
> > > tematik diskusi.
> > > 
> > > contohnya, apa hubungan antara perilaku
> > > antagonis Sindhunata LPKB dengan RBKP di
> > > Tiongkok?? sebagai referensi pun keduannya
> > > tidak bisa dihubung-hubungkan, secara ilmiah
> > > tentunya. kalau secara logika macet ala
> > > ulysee ya mungkin saja. 
> > > 
> > > kalau mengaitkan konsep 'asimilasi LPKB
> > > dengan teori 'The Melting Pot' karya
> > > Israel Zangwill mungkin bisa ketemu kaitannya. 
> > > juga melihat dampak dan ditinggalkannya
> > > teori 'the melting pot' oleh keturunan
> > > anglo saxon saat ini. bedanya hanya di penekanan
> > > politik yang amat kental pada praktek LPKB. 
> > > konghucu salah satu korban tergila mereka. 
> > > beruntung saat ini konghucu masih tetap
> > > eksis. 
> > > 
> > > 
> > > Sub-Rosa II
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee"  wrote:
> > > >
> > > > 
> > > > Tanya: 
> > > > Lebih radikal mana, kalau dibandingin sama revolusi kebudayaan 
> di
> > >

[budaya_tionghua] Danardono Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis TIonghoa.

2006-03-09 Terurut Topik odeon_cafe
Rene Chen, 

Saya hanya tidak bisa menemukan kesamaan antara `asimilasi' LPKB 
dengan RBKP di Tiongkok. Agaknya, rene chen juga hendak memperlebar 
tema diskusi. Ujung-ujungnya bisa jadi debat kusir yang tidak ada 
sangkut-paut dengan esensi diskusi awal. Bisa-bisa kita saling 
menuding secara pribadi dengan keras. 

Begini, 

RBKP bagi saya adalah sebuah usaha untuk memunculkan sebuah 
kebudayaan baru. Terlepas dari apakah benar atau salah gerakan ini. 
Secara pribadi maupun politis, saya menolak dan tidak mendukung 
praktek RBKP itu. Namun, tidak ada unsur etnic cleansing di sana. 
RBKP jelas merupakan gerakan politik. Satu-satunya golongan yang 
MUNGKIN hendak dieliminir adalah golongan borjuasi. Tetapi golongan 
ini bukan dalam frame etnis tetapi masuk dalam kategori "kelas 
sosial". Dibenarkannya atau ditolaknya gerakan ini saya serahkan 
kepada masing-masing penilai. 

Sedangkan `asimilasi' LPKB dan penerapan formalnya juga merupakan 
gerakan politik, sebuah usaha memberangus sebuah kultur sekalipun 
diungkapkan dengan malu-malu tapi tegas dalam tataran juridis, dan 
dengan jelas mengarah pada etnic-cleansing. 

Adanya faktor kesamaan antara keduanya tentu bukan sesuatu yang 
istimewa. Tentang pelanggaran HAM yang sama-sama dilakukan oleh 
kedua gerakan (dengan intensitas yang berbeda) bukan sesuatu yang 
dapat ditarik kesimpulan keterkaitan keduanya. Kalau Cuma 
berdasarkan kisah-kisah pelanggaran HAM maka kita juga pake 
referensi Polpot. Tapi di mana korelasinya??  

Berbeda apabila ulysee mengaitkan `asimilasi' LPKB dengan konsep The 
Melting Pot yang pernah diuji cobakan di amerika. Secara konsepsi 
keduanya sama. Dasar filosofis dan orientasinya pun sama. Nah, kalau 
kita hendak belajar lebih jauh untuk menemukan solusi untuk `masalah 
Tionghoa' maka sudah pasti kita mesti mencari referensi dari 
pengalaman yang lebih memiliki kaitan. 

Bagaimana konsep The Melting Pot membawa kerusakan bagi tatanan 
sosial Amerika dan pemahaman tentang kesetaraan dan penghormatan 
terhadap HAM. Tentang pengaruh dan dampaknya serta gugatan dari 
generasi muda Amerika terhadap konsep The Melting Pot ini patut 
dipelajari DALAM MEMBAHAS `ASIMILASI' LPKB. 

Kalau kita mau belajar melakukan revolusi maka tentu saya setuju 
untuk membahas tentang RBKP itu. 

Jadi saya harap menjadi jelas, bahwa tidak ada itikad guru-menggurui 
dalam hal ini. Sekedar beropini dan hendak mengembalikan tema 
diskusi pada tema awal. Atau anda dapat melihat korelasi 
antara `asimilasi' LPKB dan RBKP? Tolong dijelaskan kalau begitu. 
Karena saya tidak mengerti. 

Sub-Rosa II


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "rene chan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> 
> Ketika saya ingin mengajar/menggurui seseorang,biasa nya akan saya
> lakukan di tempat yg private.
> Melakukan di depan umum hanya akan menerbitkan persepsi satu 
diantara dua;
> 
> ++ mencoba mempermalukan yg di guruin, dengan memper rendah status,
> 
> ++ atau mengangkat status diri sendiri sbg yg 'lebih tahu'
> 
> Tentunya masing2 rekan2 di milis mempunyai kemampuan untuk 
memberikan
> penilaian sendiri2, persepsi yg mana dari kedua persepsi tsb yg 
telah
> terjadi ...
> 
> salam dirgahayu
> rc
> 
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "odeon_cafe" 
> wrote:
> >
> > saya rasa, ulysee harus belajar berdiskusi
> > yang benar. dalam artian tidak keluar dari
> > tematik diskusi.
> > 
> > contohnya, apa hubungan antara perilaku
> > antagonis Sindhunata LPKB dengan RBKP di
> > Tiongkok?? sebagai referensi pun keduannya
> > tidak bisa dihubung-hubungkan, secara ilmiah
> > tentunya. kalau secara logika macet ala
> > ulysee ya mungkin saja. 
> > 
> > kalau mengaitkan konsep 'asimilasi LPKB
> > dengan teori 'The Melting Pot' karya
> > Israel Zangwill mungkin bisa ketemu kaitannya. 
> > juga melihat dampak dan ditinggalkannya
> > teori 'the melting pot' oleh keturunan
> > anglo saxon saat ini. bedanya hanya di penekanan
> > politik yang amat kental pada praktek LPKB. 
> > konghucu salah satu korban tergila mereka. 
> > beruntung saat ini konghucu masih tetap
> > eksis. 
> > 
> > 
> > Sub-Rosa II
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee"  wrote:
> > >
> > > 
> > > Tanya: 
> > > Lebih radikal mana, kalau dibandingin sama revolusi kebudayaan 
di
> > > tiongkoknya sendiri, Broer? 
> > > 
> > > -Original Message-
> > > From: ChanCT [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> > > Sent: Wednesday, March 08, 2006 10:55 AM
> > > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > > Subject: [budaya_tionghua] Re: Danardono Re: Di era Orba, TNI 
tutup
> > > pintu bagi etnis TIonghoa.
> > > 
> > > 
> > > Memang luar biasa kalau begitu orang yang kemudian menamakan 
diri
> > > Shindunata itu, ya. Begitu keras dan radikalnya usaha 
menghapuskan 
> > apa
> > > saja yang berbau Tionghoa, dengan tidak mempedulikan HAM yang 
> > terinjak.
> > > Padahal konsep asimilasi yang dikumandangkan sejak tahun 60 
itu,
> > > penekanannya harus dilaksanakan secara alamiah, lepas da

[budaya_tionghua] Danardono Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis TIonghoa.

2006-03-09 Terurut Topik rene chan

Ketika saya ingin mengajar/menggurui seseorang,biasa nya akan saya
lakukan di tempat yg private.
Melakukan di depan umum hanya akan menerbitkan persepsi satu diantara dua;

++ mencoba mempermalukan yg di guruin, dengan memper rendah status,

++ atau mengangkat status diri sendiri sbg yg 'lebih tahu'

Tentunya masing2 rekan2 di milis mempunyai kemampuan untuk memberikan
penilaian sendiri2, persepsi yg mana dari kedua persepsi tsb yg telah
terjadi ...

salam dirgahayu
rc




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "odeon_cafe" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> saya rasa, ulysee harus belajar berdiskusi
> yang benar. dalam artian tidak keluar dari
> tematik diskusi.
> 
> contohnya, apa hubungan antara perilaku
> antagonis Sindhunata LPKB dengan RBKP di
> Tiongkok?? sebagai referensi pun keduannya
> tidak bisa dihubung-hubungkan, secara ilmiah
> tentunya. kalau secara logika macet ala
> ulysee ya mungkin saja. 
> 
> kalau mengaitkan konsep 'asimilasi LPKB
> dengan teori 'The Melting Pot' karya
> Israel Zangwill mungkin bisa ketemu kaitannya. 
> juga melihat dampak dan ditinggalkannya
> teori 'the melting pot' oleh keturunan
> anglo saxon saat ini. bedanya hanya di penekanan
> politik yang amat kental pada praktek LPKB. 
> konghucu salah satu korban tergila mereka. 
> beruntung saat ini konghucu masih tetap
> eksis. 
> 
> 
> Sub-Rosa II
> 
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee"  wrote:
> >
> > 
> > Tanya: 
> > Lebih radikal mana, kalau dibandingin sama revolusi kebudayaan di
> > tiongkoknya sendiri, Broer? 
> > 
> > -Original Message-
> > From: ChanCT [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> > Sent: Wednesday, March 08, 2006 10:55 AM
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Danardono Re: Di era Orba, TNI tutup
> > pintu bagi etnis TIonghoa.
> > 
> > 
> > Memang luar biasa kalau begitu orang yang kemudian menamakan diri
> > Shindunata itu, ya. Begitu keras dan radikalnya usaha menghapuskan 
> apa
> > saja yang berbau Tionghoa, dengan tidak mempedulikan HAM yang 
> terinjak.
> > Padahal konsep asimilasi yang dikumandangkan sejak tahun 60 itu,
> > penekanannya harus dilaksanakan secara alamiah, lepas dari tindak
> > paksaan dan sedikitpun tidak boleh mengandung unsur kekerasan! Tapi
> > kenyataan yang terjadi, konsep asimilasi tidak hanya diambilalih 
> oleh
> > Pemerintah, dilancarkan sepenuhnya dengan menggunakan kekuasaan 
> Orba,
> > bahkan menuntut lebih radikal lagi.
> >
>






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Danardono Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis TIonghoa.

2006-03-08 Terurut Topik odeon_cafe
saya rasa, ulysee harus belajar berdiskusi
yang benar. dalam artian tidak keluar dari
tematik diskusi.

contohnya, apa hubungan antara perilaku
antagonis Sindhunata LPKB dengan RBKP di
Tiongkok?? sebagai referensi pun keduannya
tidak bisa dihubung-hubungkan, secara ilmiah
tentunya. kalau secara logika macet ala
ulysee ya mungkin saja. 

kalau mengaitkan konsep 'asimilasi LPKB
dengan teori 'The Melting Pot' karya
Israel Zangwill mungkin bisa ketemu kaitannya. 
juga melihat dampak dan ditinggalkannya
teori 'the melting pot' oleh keturunan
anglo saxon saat ini. bedanya hanya di penekanan
politik yang amat kental pada praktek LPKB. 
konghucu salah satu korban tergila mereka. 
beruntung saat ini konghucu masih tetap
eksis. 


Sub-Rosa II




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Tanya: 
> Lebih radikal mana, kalau dibandingin sama revolusi kebudayaan di
> tiongkoknya sendiri, Broer? 
> 
> -Original Message-
> From: ChanCT [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, March 08, 2006 10:55 AM
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Danardono Re: Di era Orba, TNI tutup
> pintu bagi etnis TIonghoa.
> 
> 
> Memang luar biasa kalau begitu orang yang kemudian menamakan diri
> Shindunata itu, ya. Begitu keras dan radikalnya usaha menghapuskan 
apa
> saja yang berbau Tionghoa, dengan tidak mempedulikan HAM yang 
terinjak.
> Padahal konsep asimilasi yang dikumandangkan sejak tahun 60 itu,
> penekanannya harus dilaksanakan secara alamiah, lepas dari tindak
> paksaan dan sedikitpun tidak boleh mengandung unsur kekerasan! Tapi
> kenyataan yang terjadi, konsep asimilasi tidak hanya diambilalih 
oleh
> Pemerintah, dilancarkan sepenuhnya dengan menggunakan kekuasaan 
Orba,
> bahkan menuntut lebih radikal lagi.
>










.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/