[budaya_tionghua] Re: Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah
sebuitan itu dah ada dari jaman zhou, yg artinya negara berbudaya tinggi, btw india dgn tiongkok terpisah barrier alam , jadi apa yg mrk denger itu dari para pedagang antar negara jaman itu. nah sebutan org yunani /roma itu seres alias negri sutra. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@... wrote: Mungkin betul kata itu asal dari India. Karena di utara India ada negara Chin walaupun waktu itu Tiongkok masih terdiri dari tujuh negara dan dinasti Chin belum menyatukan Tiongkok. Kemungkinan maksud orang India dengan negara yg jauh adalah negara Chin. RGDS.TG --- On Thu, 3/11/10, ardian_c ardia...@... wrote: From: ardian_c ardia...@... Subject: [budaya_tionghua] Re: Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, March 11, 2010, 2:00 PM  setau owe kata china bukan asal dari kata org dinasti chin, tapi kata sankrit, ini pernah ditulis disini dari jaman kapan tauk dimilist ini. sebutan syna itu akar kata china, shinni dsbnya. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... wrote: Ada beberapa masukan atas tulisan bp Eddie Lembong; ad 1. Kata China berasal dari sebutan orang dinasti Chin dan seperti biasa dalam percakapan orang Tionghoa suka memberiàkata hidupàa... pada akhir kata nama. Jadi mereka menyebutnya China.. Analogi dengan tenglang (Hokkian) atau tongyin (Khe) yang tidak lain orang dinasti Tang / Tongàad 7.Setahu saya laksamana madya adalah Sudomo bukan Sumitro Mohon maaf jika ada salah persepsi. RGDS.TG --- On Thu, 3/11/10, kwartanada kwartanada@ ... wrote: From: kwartanada kwartanada@ ... Subject: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Thursday, March 11, 2010, 12:55 PM àRekan2 yth, Rupanya hingga hari ini, pemakaian istilah Cina, China, Tionghoa masih menjadi perdebatan yg hangat. Tulisan di bawah ini berasal dari Bpk Drs Eddie Lembong, ketua pendiri Yayasan Nation Building (Nabil), yg disusun sebagai jawaban atas email sdr Dharma Hutahuruk. Barangkali ada baiknya dibagikan juga dimilis ini, dengan harapan akan membawa manfaat. Terimakasih dan salam Didi Istilah Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini 1.Dalam teks pidato pengukuhan sebagai Guru Besar, tgl 15 Oktober 2008 hal. 2, Prof. Dr. A.M. Cecillia Hermina Sutami, pada catatan kaki ada dijelaskan bahwa kata Cina (Inggris : China), (Belanda : China/Chinees) , (Jerman : Chinesische) , (Perancis : Chinois) berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti Daerah yang sangat jauh. Kata China sudah berada di dalam buku Mahabharata sekitar 1400 th sebelum Masehi. 2.Menurut Prof. Wang Gungwu (dalam sebuah konferensi satu dua tahun yang lalu, yang saya hadir) pernah menegaskan bahwa orang-orang Tionghoa sendiri tidak mengenal apalagi menggunakan istilah Cina/China . 3.Istilah Cina atau yang mirip dengan itu di bawa/diperkenalkan oleh Bangsa-bangsa Barat yang mulai datang ke Nusantara sejak awal Abad ke 17. 4.Mula-mula masyarakat di Nusantara menggunakan istilah itu tanpa konotasi buruk. Tetapi dengan makin berhasilnya penerapan politik Devide et Impera oleh kolonialisme Belanda, hubungan Tionghoa-penduduk setempat yang dulunya selalu baik, berangsur-angsur memburuk. Dalam sentimen yg emosional, istilah Cina sering diucapkan dengan Aksen yang penuh rasa kebencian. 5.Di awal Abad 20, ñ th 1920-an, koran Sin Po mempelopori penggunaan istilah INDONESIA sebagai ganti istilah INLANDER yang merendahkan bagi masyarakat Nederlands Indië. Kemudian ada semacam gentleman agreement antara para pemuka Kaum Pergerakan dengan Sin Po yang mewakili masyarakat Tionghoa, untuk tidak lagi menggunakan istilah Cina yang berkonotasi menghina/rasa kebencian itu, dan diganti dengan sebutan Tionghoa (lihat Memoar Ang Yan Goan: Tokoh Pers Tionghoa yang Peduli Pembangunan Bangsa Indonesia, 2009, h. 49). Itulah sebabnya pada semua dokumen-dokumen historis seperti UUD 1945 dll, semua menggunakan istilah Tionghoa dan bukan Cina. 6.Pada masa sengit-sengitnya PERANG DINGIN, setelah terjadi peristiwa Gerakan 30 September, dalam seminar ke II AD di Bandung pada tanggal 25 s/d 31 Agustus 1966 diusulkan mengganti sebutan Tionghoa menjadi Cina dengan alasan Demi memulihkan dan keseragaman penggunaan istilah dan bahasa yang dipakai secara umum diluar dan dalam negeri terhadap sebutan negara dan warganya, dan terutama menghilangkan rasa rendah-diri rakyat negeri kita, sekaligus juga untuk menghilangkan rasa superior segolongan warga negeri kita. yang dinyatakan oleh wakil panglima AD Panggabean dalam laporan kesimpulan Seminar pada Suharto â⬠pimpinan Kabinet. (sumber : Kong
[budaya_tionghua] Re: Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah
org2 serikat jesuit waktu jaman ming itu beranggepan istilah china itu dari kata dinasti qin, padahal waktu itu artinya adalah porselein or ya negara penghasil porselein, sama kayak sebutan org yunani ama roma dulu sebut seres. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: China bukan berasal dari nama dinasti Qin, ini adalah kesalah pahaman belaka. Dinasti Qin berkuasanya hanya singkat, belum sempat mempopulerkan istilah Qin Ren spt halnya Tangren atau Hanrendan. Dan dlm bhs tionghoa, juga tdk lazim menambahkan akhiran a, yg ada adalah awalan a, spt a cai, a hok dll. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@... Date: Wed, 10 Mar 2010 22:52:27 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah Ada beberapa masukan atas tulisan bp Eddie Lembong; ad 1. Kata China berasal dari sebutan orang dinasti Chin dan seperti biasa dalam percakapan orang Tionghoa suka memberi kata hidup a... pada akhir kata nama. Jadi mereka menyebutnya China.. Analogi dengan tenglang (Hokkian) atau tongyin (Khe) yang tidak lain orang dinasti Tang / Tong ad 7.Setahu saya laksamana madya adalah Sudomo bukan Sumitro Mohon maaf jika ada salah persepsi. RGDS.TG --- On Thu, 3/11/10, kwartanada kwartan...@... wrote: From: kwartanada kwartan...@... Subject: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, March 11, 2010, 12:55 PM  Rekan2 yth, Rupanya hingga hari ini, pemakaian istilah Cina, China, Tionghoa masih menjadi perdebatan yg hangat. Tulisan di bawah ini berasal dari Bpk Drs Eddie Lembong, ketua pendiri Yayasan Nation Building (Nabil), yg disusun sebagai jawaban atas email sdr Dharma Hutahuruk. Barangkali ada baiknya dibagikan juga dimilis ini, dengan harapan akan membawa manfaat. Terimakasih dan salam Didi Istilah Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini 1.Dalam teks pidato pengukuhan sebagai Guru Besar, tgl 15 Oktober 2008 hal. 2, Prof. Dr. A.M. Cecillia Hermina Sutami, pada catatan kaki ada dijelaskan bahwa kata Cina (Inggris : China), (Belanda : China/Chinees) , (Jerman : Chinesische) , (Perancis : Chinois) berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti Daerah yang sangat jauh. Kata China sudah berada di dalam buku Mahabharata sekitar 1400 th sebelum Masehi. 2.Menurut Prof. Wang Gungwu (dalam sebuah konferensi satu dua tahun yang lalu, yang saya hadir) pernah menegaskan bahwa orang-orang Tionghoa sendiri tidak mengenal apalagi menggunakan istilah Cina/China . 3.Istilah Cina atau yang mirip dengan itu di bawa/diperkenalkan oleh Bangsa-bangsa Barat yang mulai datang ke Nusantara sejak awal Abad ke 17. 4.Mula-mula masyarakat di Nusantara menggunakan istilah itu tanpa konotasi buruk. Tetapi dengan makin berhasilnya penerapan politik Devide et Impera oleh kolonialisme Belanda, hubungan Tionghoa-penduduk setempat yang dulunya selalu baik, berangsur-angsur memburuk. Dalam sentimen yg emosional, istilah Cina sering diucapkan dengan Aksen yang penuh rasa kebencian. 5.Di awal Abad 20, ± th 1920-an, koran Sin Po mempelopori penggunaan istilah INDONESIA sebagai ganti istilah INLANDER yang merendahkan bagi masyarakat Nederlands Indië. Kemudian ada semacam gentleman agreement antara para pemuka Kaum Pergerakan dengan Sin Po yang mewakili masyarakat Tionghoa, untuk tidak lagi menggunakan istilah Cina yang berkonotasi menghina/rasa kebencian itu, dan diganti dengan sebutan Tionghoa (lihat Memoar Ang Yan Goan: Tokoh Pers Tionghoa yang Peduli Pembangunan Bangsa Indonesia, 2009, h. 49). Itulah sebabnya pada semua dokumen-dokumen historis seperti UUD 1945 dll, semua menggunakan istilah Tionghoa dan bukan Cina. 6.Pada masa sengit-sengitnya PERANG DINGIN, setelah terjadi peristiwa Gerakan 30 September, dalam seminar ke II AD di Bandung pada tanggal 25 s/d 31 Agustus 1966 diusulkan mengganti sebutan Tionghoa menjadi Cina dengan alasan Demi memulihkan dan keseragaman penggunaan istilah dan bahasa yang dipakai secara umum diluar dan dalam negeri terhadap sebutan negara dan warganya, dan terutama menghilangkan rasa rendah-diri rakyat negeri kita, sekaligus juga untuk menghilangkan rasa superior segolongan warga negeri kita. yang dinyatakan oleh wakil panglima AD Panggabean dalam laporan kesimpulan Seminar pada Suharto â pimpinan Kabinet. (sumber : Kong Yuan Zhi (sebutan Tiongkok, Tionghoa dan Cina) Hal ini kemudian dituangkan kedalam surat Edaran Presidium Kabinet Ampera No. SE.06/Pres.Kab/ 6/1967 tgl 28 Juni 1967. Menurut sumber intern yang mengetahui, sebenarnya maksud edaran ini hanya ditujukan/dialamatk an ke Negara RRT dan orang-orang Tionghoa Asing. Sedang untuk WNI keturunan Tionghoa, sebutan keturunan
Re: [budaya_tionghua] Re: Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah
jika betul kata China sudah ada sejak 1400 SM, maka pasti bukan bermaksud dynasti Chin/Qin, karena jangan bilang dyanstinya, negeri Qin saja baru muncul pada zaman Musim Semi dan Rontok (Chunqiu) itu sudah th 800 SM! Tjandra Ghozalli wrote: Mungkin betul kata itu asal dari India. Karena di utara India ada negara Chin walaupun waktu itu Tiongkok masih terdiri dari tujuh negara dan dinasti Chin belum menyatukan Tiongkok. Kemungkinan maksud orang India dengan negara yg jauh adalah negara Chin. RGDS.TG --- On *Thu, 3/11/10, ardian_c /ardia...@yahoo.co.id/* wrote: From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id Subject: [budaya_tionghua] Re: Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, March 11, 2010, 2:00 PM setau owe kata china bukan asal dari kata org dinasti chin, tapi kata sankrit, ini pernah ditulis disini dari jaman kapan tauk dimilist ini. sebutan syna itu akar kata china, shinni dsbnya. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com http://us.mc657.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... wrote: Ada beberapa masukan atas tulisan bp Eddie Lembong; ad 1. Kata China berasal dari sebutan orang dinasti Chin dan seperti biasa dalam percakapan orang Tionghoa suka memberi kata hidup a... pada akhir kata nama. Jadi mereka menyebutnya China.. Analogi dengan tenglang (Hokkian) atau tongyin (Khe) yang tidak lain orang dinasti Tang / Tong ad 7.Setahu saya laksamana madya adalah Sudomo bukan Sumitro Mohon maaf jika ada salah persepsi. RGDS.TG --- On Thu, 3/11/10, kwartanada kwartanada@ ... wrote: From: kwartanada kwartanada@ ... Subject: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com http://us.mc657.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com Date: Thursday, March 11, 2010, 12:55 PM  Rekan2 yth, Rupanya hingga hari ini, pemakaian istilah Cina, China, Tionghoa masih menjadi perdebatan yg hangat. Tulisan di bawah ini berasal dari Bpk Drs Eddie Lembong, ketua pendiri Yayasan Nation Building (Nabil), yg disusun sebagai jawaban atas email sdr Dharma Hutahuruk. Barangkali ada baiknya dibagikan juga dimilis ini, dengan harapan akan membawa manfaat. Terimakasih dan salam Didi Istilah Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini 1.Dalam teks pidato pengukuhan sebagai Guru Besar, tgl 15 Oktober 2008 hal. 2, Prof. Dr. A.M. Cecillia Hermina Sutami, pada catatan kaki ada dijelaskan bahwa kata Cina (Inggris : China), (Belanda : China/Chinees) , (Jerman : Chinesische) , (Perancis : Chinois) berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti Daerah yang sangat jauh. Kata China sudah berada di dalam buku Mahabharata sekitar 1400 th sebelum Masehi.
[budaya_tionghua] Re: Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah
Boleh saya ikut menambahkan, saya rasa kita harus memisahkan / membedakan Cina dan China (harap dibaca Cai-na dgn vokal a pada Cai yg jelas, bukan Ci-na tanpa vokal a pad Ci ) China (Cai-na) berasal dari bangsa Barat, yg artinya porselen / tembikar (Jalur Sutra), jadi jelas berbeda konotasi nya dgn Cina (bisa disetarakan dgn cerita Tembok Besar Dinasti Qin, dimana rakyat mengutuk raja / pemerintahannya dgn Qin-na, Qin-na (terdengar seperti Jin-na, Jin-na dan di Indonesia menjadi Cin-na, Cin-na. Ini seperti layaknya kata Singkek yg berasal dari kata Xin-ge = Tamu Baru, di Indonesia terdengar seperti Singkek-singkek. Hal ini masih juga berlangsung sampai sekarang, misal : Gong Xi Fa Cai, di Indonesia ada yg menulis Gong Xi Fa Choi, dll. Dari contoh diatas, Apakah kita harus menerima Singkek sbg hal yg benar ? Harus menerima Gong Xi Fa Choi ? dan harus menerima Cina (baca : Ci(tanpa a)-na atau Chi(baca Cai,dgn a yg jelas)-na ? Kita saja akan marah bila bangsa Indonesia disebut / dipanggil sebagai bangsa Indon (oleh bangsa Malaysia, yg artinya kurang lebih sbg Budak), dan tetap ingin disebut Indonesia bukan Indon. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote: org2 serikat jesuit waktu jaman ming itu beranggepan istilah china itu dari kata dinasti qin, padahal waktu itu artinya adalah porselein or ya negara penghasil porselein, sama kayak sebutan org yunani ama roma dulu sebut seres. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote: China bukan berasal dari nama dinasti Qin, ini adalah kesalah pahaman belaka. Dinasti Qin berkuasanya hanya singkat, belum sempat mempopulerkan istilah Qin Ren spt halnya Tangren atau Hanrendan. Dan dlm bhs tionghoa, juga tdk lazim menambahkan akhiran a, yg ada adalah awalan a, spt a cai, a hok dll. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ Date: Wed, 10 Mar 2010 22:52:27 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah Ada beberapa masukan atas tulisan bp Eddie Lembong; ad 1. Kata China berasal dari sebutan orang dinasti Chin dan seperti biasa dalam percakapan orang Tionghoa suka memberi kata hidup a... pada akhir kata nama. Jadi mereka menyebutnya China.. Analogi dengan tenglang (Hokkian) atau tongyin (Khe) yang tidak lain orang dinasti Tang / Tong ad 7.Setahu saya laksamana madya adalah Sudomo bukan Sumitro Mohon maaf jika ada salah persepsi. RGDS.TG --- On Thu, 3/11/10, kwartanada kwartanada@ wrote: From: kwartanada kwartanada@ Subject: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, March 11, 2010, 12:55 PM  Rekan2 yth, Rupanya hingga hari ini, pemakaian istilah Cina, China, Tionghoa masih menjadi perdebatan yg hangat. Tulisan di bawah ini berasal dari Bpk Drs Eddie Lembong, ketua pendiri Yayasan Nation Building (Nabil), yg disusun sebagai jawaban atas email sdr Dharma Hutahuruk. Barangkali ada baiknya dibagikan juga dimilis ini, dengan harapan akan membawa manfaat. Terimakasih dan salam Didi Istilah Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini 1.Dalam teks pidato pengukuhan sebagai Guru Besar, tgl 15 Oktober 2008 hal. 2, Prof. Dr. A.M. Cecillia Hermina Sutami, pada catatan kaki ada dijelaskan bahwa kata Cina (Inggris : China), (Belanda : China/Chinees) , (Jerman : Chinesische) , (Perancis : Chinois) berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti Daerah yang sangat jauh. Kata China sudah berada di dalam buku Mahabharata sekitar 1400 th sebelum Masehi. 2.Menurut Prof. Wang Gungwu (dalam sebuah konferensi satu dua tahun yang lalu, yang saya hadir) pernah menegaskan bahwa orang-orang Tionghoa sendiri tidak mengenal apalagi menggunakan istilah Cina/China . 3.Istilah Cina atau yang mirip dengan itu di bawa/diperkenalkan oleh Bangsa-bangsa Barat yang mulai datang ke Nusantara sejak awal Abad ke 17. 4.Mula-mula masyarakat di Nusantara menggunakan istilah itu tanpa konotasi buruk. Tetapi dengan makin berhasilnya penerapan politik Devide et Impera oleh kolonialisme Belanda, hubungan Tionghoa-penduduk setempat yang dulunya selalu baik, berangsur-angsur memburuk. Dalam sentimen yg emosional, istilah Cina sering diucapkan dengan Aksen yang penuh rasa kebencian. 5.Di awal Abad 20, ± th 1920-an, koran Sin Po mempelopori penggunaan istilah INDONESIA sebagai ganti istilah INLANDER yang merendahkan bagi masyarakat Nederlands Indië. Kemudian ada semacam gentleman agreement antara para pemuka Kaum Pergerakan dengan Sin Po yang mewakili masyarakat Tionghoa, untuk tidak lagi menggunakan istilah Cina yang berkonotasi menghina/rasa kebencian itu, dan diganti dengan
[budaya_tionghua] Re: Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah
setau owe kata china bukan asal dari kata org dinasti chin, tapi kata sankrit, ini pernah ditulis disini dari jaman kapan tauk dimilist ini. sebutan syna itu akar kata china, shinni dsbnya. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@... wrote: Ada beberapa masukan atas tulisan bp Eddie Lembong; ad 1. Kata China berasal dari sebutan orang dinasti Chin dan seperti biasa dalam percakapan orang Tionghoa suka memberi kata hidup a... pada akhir kata nama. Jadi mereka menyebutnya China.. Analogi dengan tenglang (Hokkian) atau tongyin (Khe) yang tidak lain orang dinasti Tang / Tong ad 7.Setahu saya laksamana madya adalah Sudomo bukan Sumitro Mohon maaf jika ada salah persepsi. RGDS.TG --- On Thu, 3/11/10, kwartanada kwartan...@... wrote: From: kwartanada kwartan...@... Subject: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, March 11, 2010, 12:55 PM  Rekan2 yth, Rupanya hingga hari ini, pemakaian istilah Cina, China, Tionghoa masih menjadi perdebatan yg hangat. Tulisan di bawah ini berasal dari Bpk Drs Eddie Lembong, ketua pendiri Yayasan Nation Building (Nabil), yg disusun sebagai jawaban atas email sdr Dharma Hutahuruk. Barangkali ada baiknya dibagikan juga dimilis ini, dengan harapan akan membawa manfaat. Terimakasih dan salam Didi Istilah Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini 1.Dalam teks pidato pengukuhan sebagai Guru Besar, tgl 15 Oktober 2008 hal. 2, Prof. Dr. A.M. Cecillia Hermina Sutami, pada catatan kaki ada dijelaskan bahwa kata Cina (Inggris : China), (Belanda : China/Chinees) , (Jerman : Chinesische) , (Perancis : Chinois) berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti Daerah yang sangat jauh. Kata China sudah berada di dalam buku Mahabharata sekitar 1400 th sebelum Masehi. 2.Menurut Prof. Wang Gungwu (dalam sebuah konferensi satu dua tahun yang lalu, yang saya hadir) pernah menegaskan bahwa orang-orang Tionghoa sendiri tidak mengenal apalagi menggunakan istilah Cina/China . 3.Istilah Cina atau yang mirip dengan itu di bawa/diperkenalkan oleh Bangsa-bangsa Barat yang mulai datang ke Nusantara sejak awal Abad ke 17. 4.Mula-mula masyarakat di Nusantara menggunakan istilah itu tanpa konotasi buruk. Tetapi dengan makin berhasilnya penerapan politik Devide et Impera oleh kolonialisme Belanda, hubungan Tionghoa-penduduk setempat yang dulunya selalu baik, berangsur-angsur memburuk. Dalam sentimen yg emosional, istilah Cina sering diucapkan dengan Aksen yang penuh rasa kebencian. 5.Di awal Abad 20, ± th 1920-an, koran Sin Po mempelopori penggunaan istilah INDONESIA sebagai ganti istilah INLANDER yang merendahkan bagi masyarakat Nederlands Indië. Kemudian ada semacam gentleman agreement antara para pemuka Kaum Pergerakan dengan Sin Po yang mewakili masyarakat Tionghoa, untuk tidak lagi menggunakan istilah Cina yang berkonotasi menghina/rasa kebencian itu, dan diganti dengan sebutan Tionghoa (lihat Memoar Ang Yan Goan: Tokoh Pers Tionghoa yang Peduli Pembangunan Bangsa Indonesia, 2009, h. 49). Itulah sebabnya pada semua dokumen-dokumen historis seperti UUD 1945 dll, semua menggunakan istilah Tionghoa dan bukan Cina. 6.Pada masa sengit-sengitnya PERANG DINGIN, setelah terjadi peristiwa Gerakan 30 September, dalam seminar ke II AD di Bandung pada tanggal 25 s/d 31 Agustus 1966 diusulkan mengganti sebutan Tionghoa menjadi Cina dengan alasan Demi memulihkan dan keseragaman penggunaan istilah dan bahasa yang dipakai secara umum diluar dan dalam negeri terhadap sebutan negara dan warganya, dan terutama menghilangkan rasa rendah-diri rakyat negeri kita, sekaligus juga untuk menghilangkan rasa superior segolongan warga negeri kita. yang dinyatakan oleh wakil panglima AD Panggabean dalam laporan kesimpulan Seminar pada Suharto â pimpinan Kabinet. (sumber : Kong Yuan Zhi (sebutan Tiongkok, Tionghoa dan Cina) Hal ini kemudian dituangkan kedalam surat Edaran Presidium Kabinet Ampera No. SE.06/Pres.Kab/ 6/1967 tgl 28 Juni 1967. Menurut sumber intern yang mengetahui, sebenarnya maksud edaran ini hanya ditujukan/dialamatk an ke Negara RRT dan orang-orang Tionghoa Asing. Sedang untuk WNI keturunan Tionghoa, sebutan keturunan Tionghoa itu tetap dipertahankan, tidak diubah. Tapi karena tingginya emosi/sentimen setelah G30S, menggunakan istilah Cina meluber dan membanjiri kesemua orang-orang, termasuk WNI keturunan Tionghoa. 7.Menarik untuk dicatat/diketahui, bahwa dalam buku KESATRIA BANGSA : Perjalanan Hati dan Karir Seorang Prajurit Laut tulisan Laksamana Madya SUMITRO hal. 135 ada catatan sebagai berikut : Bukankah merupakan perintah Allah SWT pula bahwa janganlah satu kaum mengolok-olok kaum yang lain karena boleh jadi mereka lebih baik, dan jangan pula kamu panggil memanggil dengan gelar yang buruk.. (Al Quran
Re: [budaya_tionghua] Re: Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah
Mungkin betul kata itu asal dari India. Karena di utara India ada negara Chin walaupun waktu itu Tiongkok masih terdiri dari tujuh negara dan dinasti Chin belum menyatukan Tiongkok. Kemungkinan maksud orang India dengan negara yg jauh adalah negara Chin. RGDS.TG --- On Thu, 3/11/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote: From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id Subject: [budaya_tionghua] Re: Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, March 11, 2010, 2:00 PM setau owe kata china bukan asal dari kata org dinasti chin, tapi kata sankrit, ini pernah ditulis disini dari jaman kapan tauk dimilist ini. sebutan syna itu akar kata china, shinni dsbnya. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ ... wrote: Ada beberapa masukan atas tulisan bp Eddie Lembong; ad 1. Kata China berasal dari sebutan orang dinasti Chin dan seperti biasa dalam percakapan orang Tionghoa suka memberi kata hidup a... pada akhir kata nama. Jadi mereka menyebutnya China.. Analogi dengan tenglang (Hokkian) atau tongyin (Khe) yang tidak lain orang dinasti Tang / Tong ad 7.Setahu saya laksamana madya adalah Sudomo bukan Sumitro Mohon maaf jika ada salah persepsi. RGDS.TG --- On Thu, 3/11/10, kwartanada kwartanada@ ... wrote: From: kwartanada kwartanada@ ... Subject: [budaya_tionghua] Eddie Lembong: Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Thursday, March 11, 2010, 12:55 PM  Rekan2 yth, Rupanya hingga hari ini, pemakaian istilah Cina, China, Tionghoa masih menjadi perdebatan yg hangat. Tulisan di bawah ini berasal dari Bpk Drs Eddie Lembong, ketua pendiri Yayasan Nation Building (Nabil), yg disusun sebagai jawaban atas email sdr Dharma Hutahuruk. Barangkali ada baiknya dibagikan juga dimilis ini, dengan harapan akan membawa manfaat. Terimakasih dan salam Didi Istilah Cina dan China: Tinjauan Historis dan Masalah Penggunaannya Dewasa Ini 1.Dalam teks pidato pengukuhan sebagai Guru Besar, tgl 15 Oktober 2008 hal. 2, Prof. Dr. A.M. Cecillia Hermina Sutami, pada catatan kaki ada dijelaskan bahwa kata Cina (Inggris : China), (Belanda : China/Chinees) , (Jerman : Chinesische) , (Perancis : Chinois) berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti Daerah yang sangat jauh. Kata China sudah berada di dalam buku Mahabharata sekitar 1400 th sebelum Masehi. 2.Menurut Prof. Wang Gungwu (dalam sebuah konferensi satu dua tahun yang lalu, yang saya hadir) pernah menegaskan bahwa orang-orang Tionghoa sendiri tidak mengenal apalagi menggunakan istilah Cina/China . 3.Istilah Cina atau yang mirip dengan itu di bawa/diperkenalkan oleh Bangsa-bangsa Barat yang mulai datang ke Nusantara sejak awal Abad ke 17. 4.Mula-mula masyarakat di Nusantara menggunakan istilah itu tanpa konotasi buruk. Tetapi dengan makin berhasilnya penerapan politik Devide et Impera oleh kolonialisme Belanda, hubungan Tionghoa-penduduk setempat yang dulunya selalu baik, berangsur-angsur memburuk. Dalam sentimen yg emosional, istilah Cina sering diucapkan dengan Aksen yang penuh rasa kebencian. 5.Di awal Abad 20, ± th 1920-an, koran Sin Po mempelopori penggunaan istilah INDONESIA sebagai ganti istilah INLANDER yang merendahkan bagi masyarakat Nederlands Indië. Kemudian ada semacam gentleman agreement antara para pemuka Kaum Pergerakan dengan Sin Po yang mewakili masyarakat Tionghoa, untuk tidak lagi menggunakan istilah Cina yang berkonotasi menghina/rasa kebencian itu, dan diganti dengan sebutan Tionghoa (lihat Memoar Ang Yan Goan: Tokoh Pers Tionghoa yang Peduli Pembangunan Bangsa Indonesia, 2009, h. 49). Itulah sebabnya pada semua dokumen-dokumen historis seperti UUD 1945 dll, semua menggunakan istilah Tionghoa dan bukan Cina. 6.Pada masa sengit-sengitnya PERANG DINGIN, setelah terjadi peristiwa Gerakan 30 September, dalam seminar ke II AD di Bandung pada tanggal 25 s/d 31 Agustus 1966 diusulkan mengganti sebutan Tionghoa menjadi Cina dengan alasan Demi memulihkan dan keseragaman penggunaan istilah dan bahasa yang dipakai secara umum diluar dan dalam negeri terhadap sebutan negara dan warganya, dan terutama menghilangkan rasa rendah-diri rakyat negeri kita, sekaligus juga untuk menghilangkan rasa superior segolongan warga negeri kita. yang dinyatakan oleh wakil panglima AD Panggabean dalam laporan kesimpulan Seminar pada Suharto †pimpinan Kabinet. (sumber : Kong Yuan Zhi (sebutan Tiongkok, Tionghoa dan Cina) Hal ini kemudian dituangkan kedalam surat Edaran Presidium Kabinet Ampera No. SE.06/Pres.Kab/ 6/1967 tgl 28 Juni 1967. Menurut sumber intern yang mengetahui, sebenarnya maksud edaran ini hanya ditujukan/dialamatk an ke Negara RRT dan orang-orang Tionghoa Asing. Sedang untuk WNI keturunan Tionghoa, sebutan keturunan Tionghoa itu tetap dipertahankan, tidak diubah. Tapi karena tingginya emosi