[budaya_tionghua] Re: Pro Jhon Siswanto ( penghinaan )
oo masalah itu juga perlu diperhitungkan, memang dasarnya agak sulit, jangan2 jauh. Masalah gempa di Padang masih ada oknum oknum tertentu, yang katanya Membantu korban gempa dengan prasyarat harus masuk agama tertentu. Memang masalah ini cukup konsekuen, pemaksaan agama bukan hal yang baik, jika orang pindah agama, atau mau beragama yang dibantu, jauh lebih baik orang tersebut atas pilihannya sendiri, bukan dasar dari pemaksaan, dan juga saya harap ada beberapa oknum agama, memaksa orang yang baru pindah agama untuk menjelekan agamanya yang masa lampau, dikatakan agama yang dianutnya dulu itu adalah agama setan, saya tak perlu sebut nama agama tersebut, sudah pasti yang berasa kebakaran jengot. masalah bunda teresa dan organisasi Budha Tzu Chi perlu diancungi jempol dan menjadi panutan organisasi2 sosial di Indonesia, yang benar2 membantu tanpa ada paksaan agama mana pun. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: > > Yg patut diacungi jempol adalah kiprah ibu theresa yg merawat orang sakit > tanpa disertai missi dakwah, hal ini juga berlaku untuk gerakan budha tsuzhi, > yg mendanai pembangunan pemukiman di angke tanpa niat membudhakan > penduduknya. > > Hal inilah yg tak dilakukan para misionaris khatolik di Tiongkok zaman dulu. > > Bagi para pemeluk agama yg fanatik, sering tdk bisa memisahkan ajaran dan > tindakan umat/organisasinya. Jika tindakan umatnya dikritik, pasti dijawab > ajarannya tak spt itu, yg spt itu tak bukan umatnya, jika lembaganya > dikritik, reaksi pertama pasti menyangkal faktanya, setelah faktanya tak > tersangkal berdalih itu hanya oknum. Contoh yg jelas adalah penghukuman mati > galileo, itu hanya oknumkah? > > Sikap diatas jelas tidak sehat, dan hanya akan meniadakan kemungkinan > instropeksi dan langkah2 perbaikan. Karena manusia dan organisasi agama tdk > boleh disakralkan, jika kesalahan terus dibela, yg dirugikan justru ajarannya > itu sendiri! > > > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -Original Message- > From: "Erik" > Date: Thu, 17 Dec 2009 06:13:07 > To: > Subject: [budaya_tionghua] Re: Pro Jhon Siswanto ( penghinaan ) > > > Ya, betul demikian! > > Sebagai sesama Nasrani (walau Katolik) saya sarankan agar rekan-rekan > yang kebetulan beragama Kristen tidak terlalu defensif (apalagi > emosional) dalam menanggapi fakta-fakta yang diajukan member milis > perihal ulah beberapa pendeta yang 'kurang-ajar' menista Budaya Tionghoa > kita. > > Saya sependapat dan sangat mendukung apa yang dikatakan Koh Beng, bahwa > misi misionaris Kristen adalah untuk menebar kasih. Tapi coba kita > sekilas introspeksi diri, Dengan cara dan metode apa 'Kasih" itu > ditebarkan? Adakah Arogansi Budaya yang secara sengaja atau tidak > sengaja diperagakan saat mereka berkarya? > > Saya setuju bahwa adalah pula tugas para misioner untuk mengangkat > masyarakat dari keterbelakangan? Tapi apa yang mereka maksud dengan > "Keterbelakangan" itu? Dan apa pula yang mereka maknai sebagai > "Kemajuan"? Tidakkah terendus adanya aroma arogansi kultural di sana? > > Mendirikan sekolah untuk rakyat terbelakang? Adakah kewajiban atau > paksaan halus bagi siswa mempelajari agama Kristen? > > Membangun rumah sakit di desa terpencil? Adakah misi terselubung > tertentu dengan meletakkan Alkitab di setiap bangsal? > > Hanya hal-hal seperti itu saja sudah cukup membuat masyarakat penyanggah > budaya tertentu merasa tersinggung! Apalagi yang terang-terangan > membahak-bahaki tradisi dan adat kebiasaan budaya orang di depan umum, > sebagaimana disinyalir rekan-rekan di milis ini. > > Salam, > > > > Erik > > \ > -- > > In budaya_tionghua@yahoogroups.com, als@ wrote: > Sdr. Beng harap tidak usah berkecil hati dalam menanggapi > posting-posting yang seakan-akan "meminta pertanggunganjawab Anda" > sebagai orang Kristen 'moderat' terhadap bro n sis seiman Anda yg > fanatik. Kawan2 di sini yg sdh "empet" mendengar pelecehan sebagian > pendeta dan umat Kristen tertentu yg sesama Tionghoa sebenarnya tidak > pernah menggeneralisasi bahwa semua pendeta atau semua orang Kristen > adalah begitu. Kalau mau mengakui, yang sensitif itu justru kebanyakan > dari pihak teman-teman Tionghoa Kristen sendiri, yg merasa > kekristenannya kok dilecehkan, padahal jika dicermati tak ada seorang > pun di sini yg melecehkan Kristen kecuali ketika menjawab dgn > fakta-fakta (mempertahankan diri) thd tuduhan atau tulisan ngawur orang > Kristen tertentu (arsip BT penuh dgn kasus spt ini) da
Re: [budaya_tionghua] Re: Pro Jhon Siswanto ( penghinaan )
Yg patut diacungi jempol adalah kiprah ibu theresa yg merawat orang sakit tanpa disertai missi dakwah, hal ini juga berlaku untuk gerakan budha tsuzhi, yg mendanai pembangunan pemukiman di angke tanpa niat membudhakan penduduknya. Hal inilah yg tak dilakukan para misionaris khatolik di Tiongkok zaman dulu. Bagi para pemeluk agama yg fanatik, sering tdk bisa memisahkan ajaran dan tindakan umat/organisasinya. Jika tindakan umatnya dikritik, pasti dijawab ajarannya tak spt itu, yg spt itu tak bukan umatnya, jika lembaganya dikritik, reaksi pertama pasti menyangkal faktanya, setelah faktanya tak tersangkal berdalih itu hanya oknum. Contoh yg jelas adalah penghukuman mati galileo, itu hanya oknumkah? Sikap diatas jelas tidak sehat, dan hanya akan meniadakan kemungkinan instropeksi dan langkah2 perbaikan. Karena manusia dan organisasi agama tdk boleh disakralkan, jika kesalahan terus dibela, yg dirugikan justru ajarannya itu sendiri! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "Erik" Date: Thu, 17 Dec 2009 06:13:07 To: Subject: [budaya_tionghua] Re: Pro Jhon Siswanto ( penghinaan ) Ya, betul demikian! Sebagai sesama Nasrani (walau Katolik) saya sarankan agar rekan-rekan yang kebetulan beragama Kristen tidak terlalu defensif (apalagi emosional) dalam menanggapi fakta-fakta yang diajukan member milis perihal ulah beberapa pendeta yang 'kurang-ajar' menista Budaya Tionghoa kita. Saya sependapat dan sangat mendukung apa yang dikatakan Koh Beng, bahwa misi misionaris Kristen adalah untuk menebar kasih. Tapi coba kita sekilas introspeksi diri, Dengan cara dan metode apa 'Kasih" itu ditebarkan? Adakah Arogansi Budaya yang secara sengaja atau tidak sengaja diperagakan saat mereka berkarya? Saya setuju bahwa adalah pula tugas para misioner untuk mengangkat masyarakat dari keterbelakangan? Tapi apa yang mereka maksud dengan "Keterbelakangan" itu? Dan apa pula yang mereka maknai sebagai "Kemajuan"? Tidakkah terendus adanya aroma arogansi kultural di sana? Mendirikan sekolah untuk rakyat terbelakang? Adakah kewajiban atau paksaan halus bagi siswa mempelajari agama Kristen? Membangun rumah sakit di desa terpencil? Adakah misi terselubung tertentu dengan meletakkan Alkitab di setiap bangsal? Hanya hal-hal seperti itu saja sudah cukup membuat masyarakat penyanggah budaya tertentu merasa tersinggung! Apalagi yang terang-terangan membahak-bahaki tradisi dan adat kebiasaan budaya orang di depan umum, sebagaimana disinyalir rekan-rekan di milis ini. Salam, Erik \ -- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, a...@... wrote: Sdr. Beng harap tidak usah berkecil hati dalam menanggapi posting-posting yang seakan-akan "meminta pertanggunganjawab Anda" sebagai orang Kristen 'moderat' terhadap bro n sis seiman Anda yg fanatik. Kawan2 di sini yg sdh "empet" mendengar pelecehan sebagian pendeta dan umat Kristen tertentu yg sesama Tionghoa sebenarnya tidak pernah menggeneralisasi bahwa semua pendeta atau semua orang Kristen adalah begitu. Kalau mau mengakui, yang sensitif itu justru kebanyakan dari pihak teman-teman Tionghoa Kristen sendiri, yg merasa kekristenannya kok dilecehkan, padahal jika dicermati tak ada seorang pun di sini yg melecehkan Kristen kecuali ketika menjawab dgn fakta-fakta (mempertahankan diri) thd tuduhan atau tulisan ngawur orang Kristen tertentu (arsip BT penuh dgn kasus spt ini) dan tenaga serangan ngawur ini memang sering membalik menyerang tuannya. Baru kali inilah dlm sejarah BT kasus ini secara serius akan di"class-action"kan, itupun berkat usul locianpwee Tan, seorang pendeta Kristen pecinta BT dan juga kegigihan Sdr. CGX dan lain-lainnya dan jangan lupa bahwa Bro John S sang lawyer pun telah menyediakan diri untuk membantu. Semoga hal ini menjadi kenyataan. :-) > > Andy L.S. > Sent from my BlackBerry?smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
[budaya_tionghua] Re: Pro Jhon Siswanto ( penghinaan )
Ya, betul demikian! Sebagai sesama Nasrani (walau Katolik) saya sarankan agar rekan-rekan yang kebetulan beragama Kristen tidak terlalu defensif (apalagi emosional) dalam menanggapi fakta-fakta yang diajukan member milis perihal ulah beberapa pendeta yang 'kurang-ajar' menista Budaya Tionghoa kita. Saya sependapat dan sangat mendukung apa yang dikatakan Koh Beng, bahwa misi misionaris Kristen adalah untuk menebar kasih. Tapi coba kita sekilas introspeksi diri, Dengan cara dan metode apa 'Kasih" itu ditebarkan? Adakah Arogansi Budaya yang secara sengaja atau tidak sengaja diperagakan saat mereka berkarya? Saya setuju bahwa adalah pula tugas para misioner untuk mengangkat masyarakat dari keterbelakangan? Tapi apa yang mereka maksud dengan "Keterbelakangan" itu? Dan apa pula yang mereka maknai sebagai "Kemajuan"? Tidakkah terendus adanya aroma arogansi kultural di sana? Mendirikan sekolah untuk rakyat terbelakang? Adakah kewajiban atau paksaan halus bagi siswa mempelajari agama Kristen? Membangun rumah sakit di desa terpencil? Adakah misi terselubung tertentu dengan meletakkan Alkitab di setiap bangsal? Hanya hal-hal seperti itu saja sudah cukup membuat masyarakat penyanggah budaya tertentu merasa tersinggung! Apalagi yang terang-terangan membahak-bahaki tradisi dan adat kebiasaan budaya orang di depan umum, sebagaimana disinyalir rekan-rekan di milis ini. Salam, Erik \ -- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, a...@... wrote: Sdr. Beng harap tidak usah berkecil hati dalam menanggapi posting-posting yang seakan-akan "meminta pertanggunganjawab Anda" sebagai orang Kristen 'moderat' terhadap bro n sis seiman Anda yg fanatik. Kawan2 di sini yg sdh "empet" mendengar pelecehan sebagian pendeta dan umat Kristen tertentu yg sesama Tionghoa sebenarnya tidak pernah menggeneralisasi bahwa semua pendeta atau semua orang Kristen adalah begitu. Kalau mau mengakui, yang sensitif itu justru kebanyakan dari pihak teman-teman Tionghoa Kristen sendiri, yg merasa kekristenannya kok dilecehkan, padahal jika dicermati tak ada seorang pun di sini yg melecehkan Kristen kecuali ketika menjawab dgn fakta-fakta (mempertahankan diri) thd tuduhan atau tulisan ngawur orang Kristen tertentu (arsip BT penuh dgn kasus spt ini) dan tenaga serangan ngawur ini memang sering membalik menyerang tuannya. Baru kali inilah dlm sejarah BT kasus ini secara serius akan di"class-action"kan, itupun berkat usul locianpwee Tan, seorang pendeta Kristen pecinta BT dan juga kegigihan Sdr. CGX dan lain-lainnya dan jangan lupa bahwa Bro John S sang lawyer pun telah menyediakan diri untuk membantu. Semoga hal ini menjadi kenyataan. :-) > > Andy L.S. > Sent from my BlackBerry?smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!