RE: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
Permisi bapak2/ibu2 semua yang ada di sini... "iya ya... ternyata kalau dipikir2 istilah yang digunakan memang membingungkan, tadinya saya kira berdasarkan arti harafiah, fundamentalis seyogyanya mengandung pengertian, orang2/kelompok penganut gerakan2 dasar/mendasar, tetapi setelah saya periksa ulang ulasan2 sebelumnya, rasanya ada yang mengganjal... =)" -Original Message- From: hadi_pranoto2001 [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, April 08, 2005 3:29 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera sebetulnya arti kata fundamentalis apa sih..arti sebenar benarnya loh bukan arti sudah tercampur aduk... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Skalaras" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Semua gerakan militansi agama, gerakan fundamentalis, hanya akan membawa > keruntuhan peradaban. > > ZFy > > - Original Message - > From: "hadi_pranoto2001" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Tuesday, April 05, 2005 3:42 PM > Subject: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera > > > > > > > > > > Sepertinya dari balasan2 topik ini menjadi kristen fundamentalis itu > > salah ya??? terlebih kalau melihat posting mas onggo? > > bagaimana dengan islam fundamentalis, katolik fundamentalis, hindu > > fundamentalis, budha fundamentalis.. > > saya merasa ada kekesalan pribadi disini...ataukah saya salah dalam > > hal ini??? .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
sebetulnya arti kata fundamentalis apa sih..arti sebenar benarnya loh bukan arti sudah tercampur aduk... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Skalaras" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Semua gerakan militansi agama, gerakan fundamentalis, hanya akan membawa > keruntuhan peradaban. > > ZFy > > - Original Message - > From: "hadi_pranoto2001" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Tuesday, April 05, 2005 3:42 PM > Subject: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera > > > > > > > > > > Sepertinya dari balasan2 topik ini menjadi kristen fundamentalis itu > > salah ya??? terlebih kalau melihat posting mas onggo? > > bagaimana dengan islam fundamentalis, katolik fundamentalis, hindu > > fundamentalis, budha fundamentalis.. > > saya merasa ada kekesalan pribadi disini...ataukah saya salah dalam > > hal ini??? .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Skalaras" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Sangat setuju, kita kembali ke azas Kemanusiaan. penekanan azas Ketuhanan > YME mengandung tafsir ganda: kita ini negara sekuler atau negara agama? > agama itu hak atau kewajiban? > > salam, > ZFy Ini juga tergantung nomenclatura yang kita sepakati. kalau sekuler diartikan, bahwa hukum negara adalah bukan hukum berdasarkan akidah agama, maka kita pada dasarnya sekuler. Namun, kalau dilihat adanya pencampuran unsur unsur peraturan negara dalam system hukum, maka negara ini, tak murni sekuler. Ketuhanan yang mahaesa, kalau ditilik dari sejarah perundingan Badan persiapan kemerdekaan Indonesia dari Juni sampai Agustus 1945, adalah HAK. Ini adalah jalan keluar kompromi, dari keharusan umat Islam mentaati hukum syariah, yang dihapus dari preambel UUD 45. Adanya azas ketuhanan dalam konstitusi seringkali hanya merujuk pada sifat hakekat masyarakat bangsa itu, namun belum tentu merupakan sifat keagamaan dari negara yang bersangkutan. Disaat perundingan dari Juni-Agustus 1945 itu, kalau masalah ini tak diselesaikan, maka akan terjadi deadlock, jadi ya keluarlah azas ini. Mungkin sudah saatnya memikirkan kembali, apakah azas keagamaan harus dipasang dalam batang tubuh konstitusi atau tidak. Uni Eropa baru baru ini menolaknya. Salam danardono .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
Sangat setuju, kita kembali ke azas Kemanusiaan. penekanan azas Ketuhanan YME mengandung tafsir ganda: kita ini negara sekuler atau negara agama? agama itu hak atau kewajiban? salam, ZFy - Original Message - From: "onggo sanusi" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Wednesday, April 06, 2005 9:48 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera > > Terkadang saya berpikir...mungkin situasi akan lebih > baik jika fondasi ketatanegaraan dibuat seSEKULER > mungkin daripada memberikan ruang bagi azas macam > "Ketuhanan Yang Maha Esa", azas mana kemudian > "dimanfaatkan" oleh kelompok-kelompok tertentu untuk > melanggengkan sejarah gontok-gontokan manusia atas > nama agama. > > Terserah bagaimana orang menilainya, tetapi mungkin > apa yang dilakukan oleh Uni Eropa dengan menolak > mengakui akar-akar Kristennya (dalam preambule > konstitusinya) dan kembali kepada akar humanisme > Yunani-Romawi MUNGKIN adalah sesuatu yang lebih baik. > > Salam, > onggo > > > > > > __ > Do you Yahoo!? > Make Yahoo! your home page > http://www.yahoo.com/r/hs > > > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > > .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. > > .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. > > .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
Semua gerakan militansi agama, gerakan fundamentalis, hanya akan membawa keruntuhan peradaban. ZFy - Original Message - From: "hadi_pranoto2001" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Tuesday, April 05, 2005 3:42 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera > > > > Sepertinya dari balasan2 topik ini menjadi kristen fundamentalis itu > salah ya??? terlebih kalau melihat posting mas onggo? > bagaimana dengan islam fundamentalis, katolik fundamentalis, hindu > fundamentalis, budha fundamentalis.. > saya merasa ada kekesalan pribadi disini...ataukah saya salah dalam > hal ini??? .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
Saya kira cukup membaca referensi puanjaaang, antara lain dari wikipedia itu, untuk memahami istilah fundamentalisme, yang kini sangat gemar dipakai. Tak perlu ada yang ber-uneg uneg, soalnya jelas kok. ya kan? Apalagi ini adalah membahas sisi agama, padahal yang menarik kita semua kan sisi budayanya. Salam danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "als" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Saya posting sekali saja dan Sdr. Rinto mengerti dengan baik apa yang saya > maksudkan, serta mengiyakan pendapat saya. Tidak ada pembahasan lebih > lanjut, apalagi sampai "ngalor-ngidul". Sebenarnya, apa yang Pak RMDH hendak > utarakan dengan mengutip begitu banyak batasan dari Wikipedia. Jika Anda > banyak uneg-uneg yang hendak Anda tumpahkan mumpung ada pembicaraan mengenai > fundamentalisme (agama). Monggo, lho Pak. I am all ears! :-) > > Andy: 4/5/2005 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
Title: Message Saya posting sekali saja dan Sdr. Rinto mengerti dengan baik apa yang saya maksudkan, serta mengiyakan pendapat saya. Tidak ada pembahasan lebih lanjut, apalagi sampai "ngalor-ngidul". Sebenarnya, apa yang Pak RMDH hendak utarakan dengan mengutip begitu banyak batasan dari Wikipedia. Jika Anda banyak uneg-uneg yang hendak Anda tumpahkan mumpung ada pembicaraan mengenai fundamentalisme (agama). Monggo, lho Pak. I am all ears! :-) Andy -Original Message-From: RM Danardono HADINOTO [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, April 06, 2005 2:00 PMTo: budaya_tionghua@yahoogroups.comSubject: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "als" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:> Jiang-xiong,Kalimat terakhir Anda di bawah itu saya kira perlu dijelaskan lebih lanjut. ... -DH: Untuk dapat bertemu kommunikatif secara harmonis, maka nomenclatura harus kita sepakati bersama. Demikianlah dengan kata "fundamentalisme". Kalau kita membahas kata ini, sambil memberikan muatan yang berbeda (yang satu negatif yang satu lagi positif) maka pembahasana akan ngalor ngidul.Bagaimanakah keadaannya sebenarnya?Christian fundamentalists, who generally consider the term to be positive when used to refer to themselves, often strongly object to the placement of themselves and Islamist groups into a single ... .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Anti-Virus. Version: 7.0.308 / Virus Database: 266.9.3 - Release Date: 4/5/2005
[budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "als" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Jiang-xiong, > > > Kalimat terakhir Anda di bawah itu saya kira perlu dijelaskan lebih lanjut. Baik atau tidak baik itu adalah penilaian yang subyektif sifatnya. Si 'fundamentalist' (beragama apa saja) atau saudara-saudara seimannya jelas sekali berpendapat sebaliknya. Jika para fundamentalist menganut fundalisme agama tanpa mengganggu paham atau 'iman' orang- orang lainnya atau segala tingkah lakunya dalam kehidupan sehari- harinya tidak mengganggu lingkungan sekitarnya, saya kira hal itu adalah hak pribadi mereka dan kita yang mengaku sebagai orang non- fundamentalist juga tidak bisa dengan begitu saja mencap mereka sebagai 'tidak baik'. Jadi, tidak semua fundamentalist adalah "tidak baik". CMIIW. Andy - DH: Untuk dapat bertemu kommunikatif secara harmonis, maka nomenclatura harus kita sepakati bersama. Demikianlah dengan kata "fundamentalisme". Kalau kita membahas kata ini, sambil memberikan muatan yang berbeda (yang satu negatif yang satu lagi positif) maka pembahasana akan ngalor ngidul. Bagaimanakah keadaannya sebenarnya? Christian fundamentalists, who generally consider the term to be positive when used to refer to themselves, often strongly object to the placement of themselves and Islamist groups into a single category, and resent being labeled together with factions that use kidnapping, murder, and terrorist acts to achieve their ends. Characteristics based on the new definition are also projected back onto Christian fundamentalists by their critics. There is however no objection to the term fundamentalist when used to describe only Christian groups, and objections to the term Muslim fundamentalist are much less strong. Many Muslims protest the use of the term when referring to Islamist groups, because all Muslims believe in the absolute inerrency of the Qur'an, and western writers only use the term to refer to extremist groups. Furthermore, many Muslims strongly object to being placed in the same category as Christian fundamentalists, who they see as being religiously incorrect, and fail to see the theological distinction between fundamentalist and non-fundamentalist Christian groups. Unlike Christian fundamentalist groups, Islamist groups do not use the term fundamentalist to refer to themselves. The Associated Press stylebook now recommends that the term fundamentalist not be used for any group that does not apply the term to itself. This would include Christian fundamentalist groups but exclude Islamist groups. Some news writers ignore this recommendation, however. [edit] Basic beliefs of religious fundamentalists For religious fundamentalists, sacred scripture is the authentic word of God. Fundamentalist beliefs depend on the twin doctrines that God articulated his will precisely to prophets, and that we also have a reliable and perfect record of that revelation, which has been passed down to our day in an unbroken chain of tradition. Since Scripture is the word of God, no one has the right to change it or disagree with it. People are thus obliged to obey the word of God. The appeal of this point of view is its simplicity: people must do what God tells them to do. However, the fundamentalist insistence on strict observation of religious laws may lead to an accusation of "legalism". [edit] Christian Views Christian fundamentalists (major separate article) see their scripture, a combination of the Hebrew Bible and the New Testament, as both infallible and historically accurate. The New Testament represents a new covenant between God and man, which is held to fulfill the Old Testament, in regards to God's redemptive plan. On the basis of this confidence in Scripture, fundamentalist Christians accept the account of scripture as being literally true and believe that Jesus was raised from the dead and rules the church from heaven. They believe that the church has been granted the gift of the Holy Spirit, who leads the church into fulfillment of God's will according to the Scriptures. Most Christian fundamentalists do not believe that it is possible to infallibly interpret the Bible on every point, but even those who believe this do not feel it is in contradiction to their main premise concerning the necessity of infallible scriptures. This is because they believe that God interprets His own intent and fulfills His will for those who trust Him, and through them, despite their faulty understanding; nevertheless it is the church's obligation to understand the Scriptures, to believe what they say and act accordingly. However, there are types of Christian belief that attach infallible authority to the interpretations of some single, living individual or ruling body. [edit] Jewish Views Jewish Denominations believe that the Tanakh (Hebrew Bible or Old Testament) cannot be understood literally or alone, but rather needs to b
[budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, onggo sanusi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: .Terserah bagaimana orang menilainya, tetapi mungkin apa yang dilakukan oleh Uni Eropa dengan menolak mengakui akar-akar Kristennya (dalam preambule konstitusinya) dan kembali kepada akar humanisme Yunani-Romawi MUNGKIN adalah sesuatu yang lebih baik DH: Ya mas. Termasuk yang menolak azas Kristiani kedalam konstitusi Eropa adalah Jerman dan Perancis. Negara negara besar yang mempunyai sejarah besar. Dalam kematangan sosial mereka setelah melalui onak duri sejarah, mereka sampai pada pendapat, bahwa akar kemanusiaan dengan unsur budaya sendiri adalah yang terbaik. Ciri khas perilaku Eropa dalam politik dan kehidupan se-hari hari, adalah jatidiri budaya Yunani Romawi dengan falsafah mereka, yang telah ada sebelum agama agama Semit datang dari Timur tengah. Socrates, Aristoteles, Spinoza... Seorang Jawa, baik Islam, Hindu, Kristen, Kejawen adalah tetap sebagaimana perwuijudan budaya dan busananya. Kadang kadang ini diubah sesuai dengan keyakinan yang mereka pungut dari tempat lain. Lalu, mereka tak berpenampilan Jawa lagi. Analog dengan manusia dan budaya Tionghoa. Salam danardono .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
Andy menulis : Jiang-xiong, Kalimat terakhir Anda di bawah itu saya kira perlu dijelaskan lebih lanjut. Baik atau tidak baik itu adalah penilaian yang subyektif sifatnya. Si ‘fundamentalist’ (beragama apa saja) atau saudara-saudara seimannya jelas sekali berpendapat sebaliknya. Jika para fundamentalist menganut fundalisme agama tanpa mengganggu paham atau ‘iman’ orang-orang lainnya atau segala tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-harinya tidak mengganggu lingkungan sekitarnya, saya kira hal itu adalah hak pribadi mereka dan kita yang mengaku sebagai orang non-fundamentalist juga tidak bisa dengan begitu saja mencap mereka sebagai ‘tidak baik’. Jadi, tidak semua fundamentalist adalah “tidak baik”. CMIIW. Andy Rinto Jiang : Andy-xiong, Yah, saya setuju dengan anda. Tentunya kata "segelintir" menunjuk kepada fundamentalis yang anda jelaskan di atas. Terima kasih atas koreksinya. Rinto Jiang .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
RE: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
Jiang-xiong, Kalimat terakhir Anda di bawah itu saya kira perlu dijelaskan lebih lanjut. Baik atau tidak baik itu adalah penilaian yang subyektif sifatnya. Si ‘fundamentalist’ (beragama apa saja) atau saudara-saudara seimannya jelas sekali berpendapat sebaliknya. Jika para fundamentalist menganut fundalisme agama tanpa mengganggu paham atau ‘iman’ orang-orang lainnya atau segala tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-harinya tidak mengganggu lingkungan sekitarnya, saya kira hal itu adalah hak pribadi mereka dan kita yang mengaku sebagai orang non-fundamentalist juga tidak bisa dengan begitu saja mencap mereka sebagai ‘tidak baik’. Jadi, tidak semua fundamentalist adalah “tidak baik”. CMIIW. Andy From: Rinto Jiang [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, April 06, 2005 10:18 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera Rinto Jiang : Bung Onggo, Saya menebak anda belum pernah melihat segelintir Buddhis fundamentalis terutama yang asalnya dari salah satu sekte (cuma segelintir, saya tidak menggeneralisasi) vs budaya Tionghoa. Yang fundamentalis itu semuanya tidak baik, tak mau tahu mereka itu beragama apa. Rinto Jiang .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
--- Rinto Jiang <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Rinto Jiang : > > Bung Onggo, > > Saya menebak anda belum pernah melihat segelintir > Buddhis fundamentalis > terutama yang asalnya dari salah satu sekte (cuma > segelintir, saya tidak > menggeneralisasi) vs budaya Tionghoa. Yang > fundamentalis itu semuanya > tidak baik, tak mau tahu mereka itu beragama apa. Bung Rinto, Anda betul (a) saya tidak tahu-menahu soal Buddhis fundamentalis tersebut dan (b) segala macam fundamentalisme religius adalah TIDAK BAIK. :-) Salam, onggo __ Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses. http://promotions.yahoo.com/new_mail .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
Onggo Sanusi menulis : Kekesalan pribadi? Ah, nggak kok. :-) Saya cuma merasa gerah melihat berbagai jegal-menjegal dan caplok-mencaplok (anggota) atas nama agama di masyarakat kita. Penjegalan tersebut menjadi sangat ironis dalam kasus Tionghoa Kristen fundamentalis vs budaya Tionghoa. Tionghoa melakukan otokritik terhadap budayanya, itu sah-sah saja. Yang tidak masuk di akal ialah Tionghoa yang berusaha menghancurkan budaya leluhurnya sendiri dan menggantikannya dengan budaya (asing) antah-berantah dari bangsa/negara lain dan menganggap budaya asing ini segala-galanya. Ini salah satu hal yang membuat saya gerah. Rinto Jiang : Bung Onggo, Saya menebak anda belum pernah melihat segelintir Buddhis fundamentalis terutama yang asalnya dari salah satu sekte (cuma segelintir, saya tidak menggeneralisasi) vs budaya Tionghoa. Yang fundamentalis itu semuanya tidak baik, tak mau tahu mereka itu beragama apa. Rinto Jiang .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
--- hadi_pranoto2001 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Sepertinya dari balasan2 topik ini menjadi kristen > fundamentalis itu > salah ya??? terlebih kalau melihat posting mas > onggo? > bagaimana dengan islam fundamentalis, katolik > fundamentalis, hindu > fundamentalis, budha fundamentalis.. > saya merasa ada kekesalan pribadi disini...ataukah > saya salah dalam > hal ini??? Kekesalan pribadi? Ah, nggak kok. :-) Saya cuma merasa gerah melihat berbagai jegal-menjegal dan caplok-mencaplok (anggota) atas nama agama di masyarakat kita. Penjegalan tersebut menjadi sangat ironis dalam kasus Tionghoa Kristen fundamentalis vs budaya Tionghoa. Tionghoa melakukan otokritik terhadap budayanya, itu sah-sah saja. Yang tidak masuk di akal ialah Tionghoa yang berusaha menghancurkan budaya leluhurnya sendiri dan menggantikannya dengan budaya (asing) antah-berantah dari bangsa/negara lain dan menganggap budaya asing ini segala-galanya. Ini salah satu hal yang membuat saya gerah. Terkadang saya berpikir...mungkin situasi akan lebih baik jika fondasi ketatanegaraan dibuat seSEKULER mungkin daripada memberikan ruang bagi azas macam "Ketuhanan Yang Maha Esa", azas mana kemudian "dimanfaatkan" oleh kelompok-kelompok tertentu untuk melanggengkan sejarah gontok-gontokan manusia atas nama agama. Terserah bagaimana orang menilainya, tetapi mungkin apa yang dilakukan oleh Uni Eropa dengan menolak mengakui akar-akar Kristennya (dalam preambule konstitusinya) dan kembali kepada akar humanisme Yunani-Romawi MUNGKIN adalah sesuatu yang lebih baik. Salam, onggo __ Do you Yahoo!? Make Yahoo! your home page http://www.yahoo.com/r/hs .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
Kalau kita menengok kebelakang, terutama ditahun 50an, maka kita rasakan toleransi yang sangat dalam. Antar agama, antar suku, antar budaya. Kita dapat simpulkan, bahwa toleransi ini adalah bagian dari budaya kita, yang memang saling menghormati. Diawal 50an, semua ritual kelenteng, kejawen, ataupun kepercayaan apapun merupakan bagian dari kehidupan se-hari hari. Menjelang tahun tahun kemudian, 70an, 80an sampai kini, yang namanya "keyakinan" makin mengental. Cukup kita kenang kembali, mulai kapankah, istilah "fundamentalisme" muncul. Setiap agama makin mengental keyakinannya, dan mulai mendesak keyakinan lainnya. Dakwah mendakwah. Agama, yang diamalkan secara mulia, selalu membuahkan dharma yang mulia. Namun, bila yang namanya "keyakinan" mulai di-tonjol tonjolkan, di-adu adu, maka timbullah tragedi yang bangsa kita alami. Sampit, Poso, Maluku, Bondowoso... Pada dasarnya, setiap pemeluk lalu berusaha mengamalkan agamanya se- "murni murni"nya, sambil (mungkin tak sadar) menampik dasar existensi agama lain. Yang tadinya OK OK saja, kalau ikut orang tua bakar hio, sekarang mengumpat. Anak Jawa yang tadinya OK orang tua menjalankan ritual kejawen, kini mengatakan itu takhyul. Dsb. Tak usah kita ber-lebih lebihan lahh. salam danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "hadi_pranoto2001" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Selama nilai2 tersebut masih sesuai dengan apa yakini > sesuatu yang kita warisi dan di warisi belum tentu juga baik. > haruskah berpijak pada sesuatu yang bertolak belakang dengan apa yang > kita yakini? kalau ya berarti ada pemaksaan kehendak disini bahwa > budaya asal selalu baik. dan yang perlu saudara-saudara sadari adalah > "KEYAKINAN" adalah hak "INDIVIDU". > kuncinya adalah "TOLERANSI" .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
Selama nilai2 tersebut masih sesuai dengan apa yakini sesuatu yang kita warisi dan di warisi belum tentu juga baik. haruskah berpijak pada sesuatu yang bertolak belakang dengan apa yang kita yakini? kalau ya berarti ada pemaksaan kehendak disini bahwa budaya asal selalu baik. dan yang perlu saudara-saudara sadari adalah "KEYAKINAN" adalah hak "INDIVIDU". kuncinya adalah "TOLERANSI" jadi kata2 RM Danardono perlu ditambahkan jadi Apapun yang kita percayai, kita tak boleh meninggalkan titik pijak kita dari nilai nilai yang kita wariskan dan kita warisi, Selama tidak bertentangan dengan "keyakinan" dan selalu menjunjung toleransi... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Setuju sekali. > > Apapun yang kita percayai, kita tak boleh meninggalkan titik pijak > kita dari nilai nilai yang kita wariskan dan kita warisi. > > > Salam > > danardono > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Saya melihat fenomena ini dari sudut pandang keluarga. Menurut > saya, > > pendidikan agama dan rohani, pembinaan moral dan akhlak, serta > pembinaan > > budaya suatu anak itu dimulai dari keluarga, bukan di sekolah > (entah itu > > sekolah formal, sekolah iman atau sekolah minggu atau pengajian > dsb). > > Adalah tanggungjawab utama orang tua untuk memberikan semua itu > kepada > > anak-anaknya. > > > > Apabila diberikan bekal yang cukup, maka saya percaya anak-anak > yang > > sekolah di luar negeri tidak akan mudah "terkontaminasi" oleh dunia > yang > > baru. Saya cuma berani bilang tidak akan mudah karena memang tidak > > tertutup kemungkinan untuk tetap terpengaruh. Namun, menurut saya, > > generasi muda yang tidak mendapat bekal iman, rohani, moral, akhlak > dan > > akar budaya yang cukuplah yang lebih mudah untuk terpengaruh. > > > > Semua itu sebagian adalah salah si anak, namun orang tuanya juga > tidak > > lepas dari tanggung jawab. > > > > Salam, > > Suryadi > > > > > > > > > > > > > > "RM Danardono HADINOTO" <[EMAIL PROTECTED]> > > 04/04/2005 02:07 PM > > Please respond to > > budaya_tionghua@yahoogroups.com > > > > > > To > > budaya_tionghua@yahoogroups.com > > cc > > > > Subject > > [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera > > > > > > > > > > > > > > > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, onggo sanusi > <[EMAIL PROTECTED]> > > wrote: > > > > > > > > > > Ya, terutama generasi muda Tionghoa yang baru pulang > > > dari studi atau bekerja di negara-negara macam USA, > > > Canada, Australia, dan Selandia Baru, dan dengan > > > bangganya mengklaim diri mereka sebagai "born-again > > > Christians"--dan siap "bertempur" untuk mengkristenkan > > > siapa pun yang dijumpainya (termasuk papa-mama, > > > engkong, emak, dll, yang non-Kristen). Generasi muda > > > macam ini tidak lebih dari manifestasi plesetan budaya > > > Kristen Amerika yang sudah tercabut dari warisan > > > kultural leluhurnya. Hasilnya apa? Tidak ada, kecuali > > > semangat militan kristenisasi asal tubruk di mana pun > > > mereka berada yang juga menabur bibit-bibit > > > instabilitas dan anarki sosial (terpendam). > > > > > > Salam, > > > SOS > > > > Memang ini suatu fenomena yang menyedihkan. > > > > Saya mempunya kenalan baik di sini, seorang wanita Indonesia yang > > masih cucu seorang Shinshe, dan sangat memburukkan apa yang bukan > > katholik, juga budaya leluhur di kelenteng, vihara dsb. > > > > Ini, tanpa memahami, apakah itu ajaran yang diamalkan para leluhur > > (yang membesarkan dia, dan memanusiakan dia sampai jadi dewasa). > > > > Seolah, diluar budaya import dari Barat ini, tak ada keelamatan, > dan > > satu satunya jalan adalah meniru dan menerima mentah mentah apa > yang > > diajarkan dari agama barat ini. > > > > Padahal, kalau dibayangkan, bangsa kita jaya dalam budaya dan > > kepercayaan leluhur kita, baik di Nusantara, Tiongkok maupun > wilayah > > Asia tenggara lainnya. Tidakkah tetap Borobudur dan Prambanan yang > > mengingatkan kita akan kejayaan kita dahulu? > > > > Agama modern ini hanya membawa perpecahan, dan kerentaan akan apa > > yang datang dari barat. > > > > Kita harus kembali menemuka
[budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
Sepertinya dari balasan2 topik ini menjadi kristen fundamentalis itu salah ya??? terlebih kalau melihat posting mas onggo? bagaimana dengan islam fundamentalis, katolik fundamentalis, hindu fundamentalis, budha fundamentalis.. saya merasa ada kekesalan pribadi disini...ataukah saya salah dalam hal ini??? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, onggo sanusi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > --- jonathangoeij <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Apakah solusinya dengan melarang generasi muda untuk > > study di USA, > > Canada, Australia, Selandia Baru dan dengan > > mengganti negara tujuan > > study ke Tiongkok, Taiwan, Hong Kong, Singapore. > > > > JG > > Mungkin ya, setidaknya ada suatu diversifikasi > destinasi studi luar negeri, dan bukan cuma itu-itu > melulu. > > Negara-negara Barat di atas sudah sangat kental dalam > membeo budaya Amerika, termasuk budaya Kristen Amerika > dengan unsur-unsur jeleknya. Ini bukan anti AS atau > anti Kekristenan AS karena truisme bahwa banyak hal > positif dari AS dan Kekristenan AS juga berlaku. > Cuman, fundamentalisme Kristen AS sudah sedemikian > mendarahdaging baik di AS sendiri maupun di belahan > dunia lain. Maka dari itu, orang patut berhati-hati > agar jangan sampai terpengaruh ekses negatif dari > kultur Kristen AS yang satu ini. > > Lebih serius lagi, saya ingin menyodorkan hal-hal > untuk direnungkan kepada para orang tua Tionghoa yang > ingin atau sudah menyekolahkan anaknya di luar negeri > (khususnya di Barat). PERTAMA, buang jauh-jauh pikiran > yang melihat anak sebagai objek adu gengsi dengan > sesama orang tua atau rekan bisnis. Secara klasik > gengsi ini diukur dari kebersekolahan anak di luar > negeri (AS, mis.). Anak yang bersekolah "hanya" di > dalam negeri dianggap kurang/tidak bergengsi. > > Cara berpikir seperti ini menyesatkan diri sendiri dan > sang anak. Kenapa? Karena tidak sedikit orang tua yang > tidak tahu apa TUJUAN sebenarnya menyekolahkan anak ke > luar negeri. Ini sering terjadi terutama di kalangan > keluarga menengah ke atas yang memiliki bisnis > keluarga cukup solid dan berencana agar anak-anaknya > meneruskan bisnis keluarga ini. Jika tujuannya ialah > agar kelak si anak dapat meneruskan bisnis keluarga, > maka yang sesungguhnya diperlukan bukanlah sekolah di > luar negeri tetapi mendampingi si anak dan > menumbuhkembangkan skill-skill kepengelolaan > perusahaan keluarga tersebut sejak dini. Jika tujuan > akhirnya hanya untuk meneruskan usaha keluarga, dan > dirasakan perlunya bekal pendidikan tersier dalam > bidang-bidang umum strata satu seperti bisnis, > akuntansi, atau komputer, maka pendidikan di dalam > negeri juga sudah memadai. Uang dalam jumlah banyak > bisa dihemat, dan dipergunakan untuk hal-hal yang > lebih berfaedah, daripada untuk membeli pendidikan > strata satu dengan materi kuliah yang tidak banyak > berbeda dibandingkan di dalam negeri. > > KEDUA, sadarkah Anda bahwa dengan merantaunya anak > Anda ke luar negeri, maka si anak akan terekspose > terhadap begitu banyak hal yang tidak pernah Anda > bayangkan sebelumnya, termasuk kemungkinan si anak > menjadi pengikut salah satu aliran Kristen > fundamentalis yang melihat budaya-budaya non-Kristen > (termasuk budaya Tiongkok) sebagai budaya Setan? > Siapkah Anda menghadapi kemungkinan seperti ini? Jika > ya, apa yang sudah Anda lakukan untuk membekali anak > Anda agar mampu membentengi dirinya dari > pengaruh-pengaruh buruk di luar negeri? > > KETIGA, bersediakah Anda menerima kemungkinan (yang > relatif cukup besar) bahwa kepergian anak Anda ke luar > negeri bisa jadi merupakan kepergiannya untuk > selamanya karena ia lebih suka bekerja dan menetap di > negara tempatnya belajar? Siapkah Anda menerima > kemungkinan seperti ini dan merelakan kepergian anak > Anda? Jika tidak, lantas apa perlunya Anda begitu > bersemangat menyuruh anak Anda bersekolah ke luar > negeri? > > Demikian sedikit hal-hal yang sekiranya bisa > direnungkan oleh para orang tua. Kiranya para orang > tua mampu merenungkan kembali bahwa keberadaan > anak-anak mereka bukanlah sekedar "kebetulan biologis" > dan oleh karenanya mereka juga memiliki andil dalam > menentukan masa depan sang anak dan bagaimana hubungan > antara orang tua dan anak di kemudian hari. > > > Salam, > SOS > > > > > __ > Do you Yahoo!? > Yahoo! Personals - Better first dates. More second dates. > http://personals.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
hush, hanya segelintir tinta; tentu tidak merusak susu sebelanga bukan... Owe rasa hanya segelintir individu yg sdg mencari jati diri saja... rgds/ rudy - Original Message - From: "RM Danardono HADINOTO" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, April 04, 2005 2:07 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, onggo sanusi <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > > > > > > Ya, terutama generasi muda Tionghoa yang baru pulang > > dari studi atau bekerja di negara-negara macam USA, > > Canada, Australia, dan Selandia Baru, dan dengan > > bangganya mengklaim diri mereka sebagai "born-again > > Christians"--dan siap "bertempur" untuk mengkristenkan > > siapa pun yang dijumpainya (termasuk papa-mama, > > engkong, emak, dll, yang non-Kristen). Generasi muda > > macam ini tidak lebih dari manifestasi plesetan budaya -- cut--- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
hush, sepertinya hanya men generalisasikan semua anak-anak kita yg baru kembali dari negara barat (tidak termasuk yg baru balik dari negara Asia, incld Aussy) owe rasa hanya segelintir yg begitu, mungkin mereka masih dalam mood exciting; sooner or later mereka akan menginjak bumi... rgds/ rudy - Original Message - From: "Dananjaya" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, April 04, 2005 1:18 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera > > > > Emang sulit sekali untuk membuat anak-anak yg baru pulang untuk mau > melihat kenyataan bahwa perbuatan mereka itu sama rendahnya dengan > orang jual obat palsu di jalanan. > --cut-- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Barat, bule (Re: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera)
Dimana budaya tidak saling di-kontradiksikan, adalah OK. Bukan thema. Dalam thema yang digelar disini, ke-"bule"an, adalah menjadi titik pusat masalah. tentu saja, jangan ambil kata "bule" secara harfiah, namun, keinginan menjadi penyandang budaya barat. Tidakkah kita rajin menyemprot pohon Natal hingga bersalju? walau di Jakarta panas? Tidakkah banyak generasi muda yang menganggap sembahyang dimuka patung Kwan Im sebagai berhala? tetapi sembahyang dimuka patung lainnya? Menyalakan hio sebagai berhala, namun menyalakan lilin? "Barat" yang dimaksud disini adalah dalam pengertian budaya. Agama dari "Barat" sudahlah jelas yang dimaksud. Relatif tidak ini tergantung dari cara pendalaman falsafah. Secara filosofis, kita dapat menmandang semua yang dibumi ini relatif, tak ada kemutlakan. Salam danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > - Original Message - > From: RM Danardono HADINOTO > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Sent: Monday, 04 April, 2005 14:07 > Subject: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera > > > > Mungkin banyak orang Asia yang > > kalau menyandang budaya dan agama barat, > > akan terlihat bule.. > > = > > Rasanya tidak perlulah budaya, agama dan warna kulit di-kontradiksi- kan. > > Di banyak ranah, beragam budaya, bermacam agama dan berbagai warna kulit dapat bersanding, bahkan ber-akulturasi, dengan baik. > > Lagi pula, agama "barat" itu kan tidak ada, dan warna "bule" itu kan relatif... > > Wasalam. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
Setuju sekali. Apapun yang kita percayai, kita tak boleh meninggalkan titik pijak kita dari nilai nilai yang kita wariskan dan kita warisi. Salam danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > Saya melihat fenomena ini dari sudut pandang keluarga. Menurut saya, > pendidikan agama dan rohani, pembinaan moral dan akhlak, serta pembinaan > budaya suatu anak itu dimulai dari keluarga, bukan di sekolah (entah itu > sekolah formal, sekolah iman atau sekolah minggu atau pengajian dsb). > Adalah tanggungjawab utama orang tua untuk memberikan semua itu kepada > anak-anaknya. > > Apabila diberikan bekal yang cukup, maka saya percaya anak-anak yang > sekolah di luar negeri tidak akan mudah "terkontaminasi" oleh dunia yang > baru. Saya cuma berani bilang tidak akan mudah karena memang tidak > tertutup kemungkinan untuk tetap terpengaruh. Namun, menurut saya, > generasi muda yang tidak mendapat bekal iman, rohani, moral, akhlak dan > akar budaya yang cukuplah yang lebih mudah untuk terpengaruh. > > Semua itu sebagian adalah salah si anak, namun orang tuanya juga tidak > lepas dari tanggung jawab. > > Salam, > Suryadi > > > > > > > "RM Danardono HADINOTO" <[EMAIL PROTECTED]> > 04/04/2005 02:07 PM > Please respond to > budaya_tionghua@yahoogroups.com > > > To > budaya_tionghua@yahoogroups.com > cc > > Subject > [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera > > > > > > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, onggo sanusi <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > > > > > > Ya, terutama generasi muda Tionghoa yang baru pulang > > dari studi atau bekerja di negara-negara macam USA, > > Canada, Australia, dan Selandia Baru, dan dengan > > bangganya mengklaim diri mereka sebagai "born-again > > Christians"--dan siap "bertempur" untuk mengkristenkan > > siapa pun yang dijumpainya (termasuk papa-mama, > > engkong, emak, dll, yang non-Kristen). Generasi muda > > macam ini tidak lebih dari manifestasi plesetan budaya > > Kristen Amerika yang sudah tercabut dari warisan > > kultural leluhurnya. Hasilnya apa? Tidak ada, kecuali > > semangat militan kristenisasi asal tubruk di mana pun > > mereka berada yang juga menabur bibit-bibit > > instabilitas dan anarki sosial (terpendam). > > > > Salam, > > SOS > > Memang ini suatu fenomena yang menyedihkan. > > Saya mempunya kenalan baik di sini, seorang wanita Indonesia yang > masih cucu seorang Shinshe, dan sangat memburukkan apa yang bukan > katholik, juga budaya leluhur di kelenteng, vihara dsb. > > Ini, tanpa memahami, apakah itu ajaran yang diamalkan para leluhur > (yang membesarkan dia, dan memanusiakan dia sampai jadi dewasa). > > Seolah, diluar budaya import dari Barat ini, tak ada keelamatan, dan > satu satunya jalan adalah meniru dan menerima mentah mentah apa yang > diajarkan dari agama barat ini. > > Padahal, kalau dibayangkan, bangsa kita jaya dalam budaya dan > kepercayaan leluhur kita, baik di Nusantara, Tiongkok maupun wilayah > Asia tenggara lainnya. Tidakkah tetap Borobudur dan Prambanan yang > mengingatkan kita akan kejayaan kita dahulu? > > Agama modern ini hanya membawa perpecahan, dan kerentaan akan apa > yang datang dari barat. > > Kita harus kembali menemukan kesadaran budaya kita kembali. Karena > jatidiri budaya adalah segalanya. Mungkin banyak orang Asia yang > kalau menyandang budaya dan agama barat, akan terlihat bule.. > > Salam keluhuran budaya > > Danardono > > > > > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > > .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. > > .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. > > .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > > > > > > Disclaimer: > This email may contain privileged and/or confidential information intended only for the use of the addressee. If you are not the addressee, or the person responsible for delivering it to the addressee, you may not use, copy or deliver this to anyone else. If you receive this email by mistake, please immediately notify us. > > Opinions contained herein may be the personal opinion of the sender and do not necessarily represent the views of the G K Goh Group. If you are in any doubt as to whether the opinions are officially endorsed by the G K Goh Group, please contact our Compliance Dept at (+65) 6225 1228 for clarification. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua da
Re: Barat, bule (Re: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera)
Pak RM Hadinoto, Sekarang ini di Asia dijual bahan make up "cream" untuk bikin kulit menjadi terang putih yang bisa bertahan selama 3 hari. Rupanya laku juga bisnes ini, banyak wanita beli. Bukan itu saja. Kalau wanita dioperasi supaya tetek menjadi montok dan gemulich itu berita sudah usang, tetapi yang agak baru ialah di Sanghai dan Guandong ada klinik yang berspesilisasi bikin kaki wanita yang pendek menjadi lebih panjang dan langsing. Ikut bule atau tidak, saya kira tak perlu dipersoalkan, karena kalau cantik tentunya enak dipandang mata. Nah, bagi yang berkulit sawomatang kehitam-hitaman atau hitam samasekali, kalau mau jadi putih juga ada solusinya yaitu tabletnya. Tapi katanya kalau memakai tablet ini jangan minum alkohol. Mungkin karaketer bahan ini berasal dari duiran. Katanya orang yang makan durian bila minum alkohol seperti bier, bisa good bye auf wiedersehen. Tablet ini diprodusi di Afrika Selatan waktu zaman apartheid, agar mereka yang dikasifikan sebagai putih, tetapi kabur kulitnya bisa putih. Demikian info yang dikutib dari "Die weiße Frontseite" Cheers! - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, April 04, 2005 9:42 AM Subject: Barat, bule (Re: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera) - Original Message - From: RM Danardono HADINOTO To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, 04 April, 2005 14:07 Subject: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera > Mungkin banyak orang Asia yang > kalau menyandang budaya dan agama barat, > akan terlihat bule.. = Rasanya tidak perlulah budaya, agama dan warna kulit di-kontradiksi-kan. Di banyak ranah, beragam budaya, bermacam agama dan berbagai warna kulit dapat bersanding, bahkan ber-akulturasi, dengan baik. Lagi pula, agama "barat" itu kan tidak ada, dan warna "bule" itu kan relatif... Wasalam..: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :..: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :..: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :..: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
--- jonathangoeij <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Apakah solusinya dengan melarang generasi muda untuk > study di USA, > Canada, Australia, Selandia Baru dan dengan > mengganti negara tujuan > study ke Tiongkok, Taiwan, Hong Kong, Singapore. > > JG Mungkin ya, setidaknya ada suatu diversifikasi destinasi studi luar negeri, dan bukan cuma itu-itu melulu. Negara-negara Barat di atas sudah sangat kental dalam membeo budaya Amerika, termasuk budaya Kristen Amerika dengan unsur-unsur jeleknya. Ini bukan anti AS atau anti Kekristenan AS karena truisme bahwa banyak hal positif dari AS dan Kekristenan AS juga berlaku. Cuman, fundamentalisme Kristen AS sudah sedemikian mendarahdaging baik di AS sendiri maupun di belahan dunia lain. Maka dari itu, orang patut berhati-hati agar jangan sampai terpengaruh ekses negatif dari kultur Kristen AS yang satu ini. Lebih serius lagi, saya ingin menyodorkan hal-hal untuk direnungkan kepada para orang tua Tionghoa yang ingin atau sudah menyekolahkan anaknya di luar negeri (khususnya di Barat). PERTAMA, buang jauh-jauh pikiran yang melihat anak sebagai objek adu gengsi dengan sesama orang tua atau rekan bisnis. Secara klasik gengsi ini diukur dari kebersekolahan anak di luar negeri (AS, mis.). Anak yang bersekolah "hanya" di dalam negeri dianggap kurang/tidak bergengsi. Cara berpikir seperti ini menyesatkan diri sendiri dan sang anak. Kenapa? Karena tidak sedikit orang tua yang tidak tahu apa TUJUAN sebenarnya menyekolahkan anak ke luar negeri. Ini sering terjadi terutama di kalangan keluarga menengah ke atas yang memiliki bisnis keluarga cukup solid dan berencana agar anak-anaknya meneruskan bisnis keluarga ini. Jika tujuannya ialah agar kelak si anak dapat meneruskan bisnis keluarga, maka yang sesungguhnya diperlukan bukanlah sekolah di luar negeri tetapi mendampingi si anak dan menumbuhkembangkan skill-skill kepengelolaan perusahaan keluarga tersebut sejak dini. Jika tujuan akhirnya hanya untuk meneruskan usaha keluarga, dan dirasakan perlunya bekal pendidikan tersier dalam bidang-bidang umum strata satu seperti bisnis, akuntansi, atau komputer, maka pendidikan di dalam negeri juga sudah memadai. Uang dalam jumlah banyak bisa dihemat, dan dipergunakan untuk hal-hal yang lebih berfaedah, daripada untuk membeli pendidikan strata satu dengan materi kuliah yang tidak banyak berbeda dibandingkan di dalam negeri. KEDUA, sadarkah Anda bahwa dengan merantaunya anak Anda ke luar negeri, maka si anak akan terekspose terhadap begitu banyak hal yang tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya, termasuk kemungkinan si anak menjadi pengikut salah satu aliran Kristen fundamentalis yang melihat budaya-budaya non-Kristen (termasuk budaya Tiongkok) sebagai budaya Setan? Siapkah Anda menghadapi kemungkinan seperti ini? Jika ya, apa yang sudah Anda lakukan untuk membekali anak Anda agar mampu membentengi dirinya dari pengaruh-pengaruh buruk di luar negeri? KETIGA, bersediakah Anda menerima kemungkinan (yang relatif cukup besar) bahwa kepergian anak Anda ke luar negeri bisa jadi merupakan kepergiannya untuk selamanya karena ia lebih suka bekerja dan menetap di negara tempatnya belajar? Siapkah Anda menerima kemungkinan seperti ini dan merelakan kepergian anak Anda? Jika tidak, lantas apa perlunya Anda begitu bersemangat menyuruh anak Anda bersekolah ke luar negeri? Demikian sedikit hal-hal yang sekiranya bisa direnungkan oleh para orang tua. Kiranya para orang tua mampu merenungkan kembali bahwa keberadaan anak-anak mereka bukanlah sekedar "kebetulan biologis" dan oleh karenanya mereka juga memiliki andil dalam menentukan masa depan sang anak dan bagaimana hubungan antara orang tua dan anak di kemudian hari. Salam, SOS __ Do you Yahoo!? Yahoo! Personals - Better first dates. More second dates. http://personals.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Generasi muda (Re: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera)
- Original Message - From: jonathangoeij To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, 04 April, 2005 15:02 Subject: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera JG(Beragama Kristen - mungkin fundamentalis, study dan bekerja di US) Dan... termasuk generasi muda! (Yang sering jadi sasaran kekesalan orang-orang tua...) .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Memang ini suatu fenomena yang menyedihkan. > > Saya mempunya kenalan baik di sini, seorang wanita Indonesia yang > masih cucu seorang Shinshe, dan sangat memburukkan apa yang bukan > katholik, juga budaya leluhur di kelenteng, vihara dsb. > > Ini, tanpa memahami, apakah itu ajaran yang diamalkan para leluhur > (yang membesarkan dia, dan memanusiakan dia sampai jadi dewasa). > > Seolah, diluar budaya import dari Barat ini, tak ada keelamatan, dan > satu satunya jalan adalah meniru dan menerima mentah mentah apa yang > diajarkan dari agama barat ini. > > Padahal, kalau dibayangkan, bangsa kita jaya dalam budaya dan > kepercayaan leluhur kita, baik di Nusantara, Tiongkok maupun wilayah > Asia tenggara lainnya. Tidakkah tetap Borobudur dan Prambanan yang > mengingatkan kita akan kejayaan kita dahulu? > > Agama modern ini hanya membawa perpecahan, dan kerentaan akan apa > yang datang dari barat. > > Kita harus kembali menemukan kesadaran budaya kita kembali. Karena > jatidiri budaya adalah segalanya. Mungkin banyak orang Asia yang > kalau menyandang budaya dan agama barat, akan terlihat bule.. > > Salam keluhuran budaya > > Danardono Pertengahan bulan Maret lalu saya berkunjung ke Hong Kong, saya kesana mengunjungi Kuku (adik papa) saya yang paling kecil. Sudah sekitar 24 th saya tidak berjumpa dengan beliau. Disana saya diantarkan keliling2 kota dan mengunjungi beberapa tempat wisata yg dipenuhi nuansa religius sam kauw, juga kami mengunjungi rumah abu nenek saya (Mereka memang pulang ke Tiongkok pada masa akhir 50an awal 60an kemudian keluar ke Hong Kong pada sekitar pertengahan mendekati akhir 70an. Saya meresapi perjuangan hidup Kuku saya dan keluarganya pada saat awal menginjakkan kaki di Hong Kong, pada saat itu Nenek saya yang memang sudah sangat tua meninggal dunia). Dirumah abu, Kuku saya sembahyang kepada Kwan Im dan juga kepada Nenek saya (Mama-nya) tentunya. Saya ber-kontemplasi (merenung) pada saat Kuku sembahyang kepada Nenek. Saya memang tidak bersembahyang dihadapan abu Nenek saya, tetapi dengan sepenuh hati saya menghormati dan menyayangi Nenek saya almarhum dan Kuku saya yang masih hidup dan saat ini sudah tua (dan saya sangat bersyukur beliau masih sangat sehat dan kuat). Kuku saya memandang dengan mata maklum melihat saya tidak sembahyang didepan abu nenek. Menurut saya, kuncinya adalah toleransi. JG (Beragama Kristen - mungkin fundamentalis, study dan bekerja di US) .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
--- Dananjaya <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Emang sulit sekali untuk membuat anak-anak yg baru > pulang untuk mau > melihat kenyataan bahwa perbuatan mereka itu sama > rendahnya dengan > orang jual obat palsu di jalanan. Ilustrasi yang pas sekali--"menjual obat palsu di jalanan". Religiositas akan tetap eksis sepanjang manusia masih hidup. Agama-agama yang terinstitusionalkan (Kristen, Islam, dll), di lain pihak, dihadapkan pada tantangan yang selalu baru dari jaman ke jaman. Bagaimana agama menjawab tantangan jaman inilah yang akan menentukan keberlangsungan hidupnya. Ada dialektika untuk tetap mempertahankan tradisi dan pada saat yang sama juga mampu mengadaptasi diri dengan melakukan perubahan-perubahan seiring dengan perkembangan jaman. Dituntut kecerdasan dan kearifan tertentu untuk bisa menapaki jalan tengah kedua sisi ini. Ketidakmampuan mengadaptasi diri, seperti yang ditunjukkan dengan melanggengkan semangat ritualisme dan literalisme beragama, akan dengan sendirinya membuat suatu agama semakin TIDAK RELEVAN dalam kehidupan modern. Dalam situasi di mana toleransi serta perayaan (celebration) terhadap keunikan masing-masing individu dan kelompok telah menjadi suatu kesadaran yang mencerminkan salah satu ciri khas civil society, tentunya kehidupan beragama yang masih memandang segala sesuatu secara hitam-putih, haram-halal, terang-gelap, Tuhan-Setan, dll, dan memaksakan cara pandang tersebut kepada orang lain, akan semakin ditinggalkan orang seiring semakin tingginya tingkat melek-aksara. Adalah sangat ironis mereka yang sudah mengenyam pendidikan di negara-negara maju seperti AS, Canada, Australia, dan Selandia Baru, pulang ke Indonesia malah bermentalkan (tercuci otaknya menjadi) "pedagang obat palsu di jalanan". Orang jadi ingin tahu: "Apa sih selama ini yang dipelajari di AS? Apakah cuma sebatas ilmu bisnis, teknik, atau komputer saja, sementara wawasan intelektualnya malah terdegradasi dengan melupakan warisan kultural leluhur dan menyembahi obat palsu jalanan dari negeri seberang?" Secara sederhana, tulisan ini dimaksudkan untuk (a) menyadarkan kembali generasi muda yang baru pulang dari perantauan di negeri asing supaya jangan melupakan budaya lokal dari mana mereka berasal; dan (b) mengingatkan mereka akan relativitas penilaian manusia akan hal-hal agamis, sehingga jangan sampai friksi di dalam keluarga atau masyarakat terjadi hanya karena seseorang melupakan fakta relativitas ini. Relativitas ini justru menjadi alasan kuat untuk tidak dengan gampangnya membuat buruk hubungan antara papa-mama dan anak, engkong-emak dan cucu, dll, hanya karena perbedaan/loyalitas agamis. Tidak ada yang lebih bodoh daripada perpecahan di dalam keluarga atau masyarakat hanya karena satu pihak merasa TUHANNYA PALING BENAR dibandingkan Tuhan orang/kelompok lain. Seperti kata George Santayana, "reason in religion" mencakup kesadaran akan fakta bahwa loyalitas agamis seseorang secara ipso fakto mengisyaratkan ketidakterelakkan unsur keberagaman sesuai dengan beragamnya selera manusia dalam menentukan selera makannan, musik, pendamping hidupnya, dll. Fakta keberagaman selera ini mengharuskan orang menjadi maklum akan diversitas selera dan afiliasi agamis masing-masing individu. Salam, SOS __ Yahoo! Messenger Show us what our next emoticon should look like. Join the fun. http://www.advision.webevents.yahoo.com/emoticontest .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Barat, bule (Re: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera)
- Original Message - From: RM Danardono HADINOTO To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, 04 April, 2005 14:07 Subject: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera > Mungkin banyak orang Asia yang > kalau menyandang budaya dan agama barat, > akan terlihat bule.. = Rasanya tidak perlulah budaya, agama dan warna kulit di-kontradiksi-kan. Di banyak ranah, beragam budaya, bermacam agama dan berbagai warna kulit dapat bersanding, bahkan ber-akulturasi, dengan baik. Lagi pula, agama "barat" itu kan tidak ada, dan warna "bule" itu kan relatif... Wasalam. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
Saya melihat fenomena ini dari sudut pandang keluarga. Menurut saya, pendidikan agama dan rohani, pembinaan moral dan akhlak, serta pembinaan budaya suatu anak itu dimulai dari keluarga, bukan di sekolah (entah itu sekolah formal, sekolah iman atau sekolah minggu atau pengajian dsb). Adalah tanggungjawab utama orang tua untuk memberikan semua itu kepada anak-anaknya. Apabila diberikan bekal yang cukup, maka saya percaya anak-anak yang sekolah di luar negeri tidak akan mudah "terkontaminasi" oleh dunia yang baru. Saya cuma berani bilang tidak akan mudah karena memang tidak tertutup kemungkinan untuk tetap terpengaruh. Namun, menurut saya, generasi muda yang tidak mendapat bekal iman, rohani, moral, akhlak dan akar budaya yang cukuplah yang lebih mudah untuk terpengaruh. Semua itu sebagian adalah salah si anak, namun orang tuanya juga tidak lepas dari tanggung jawab. Salam, Suryadi "RM Danardono HADINOTO" <[EMAIL PROTECTED]> 04/04/2005 02:07 PM Please respond to budaya_tionghua@yahoogroups.com To budaya_tionghua@yahoogroups.com cc Subject [budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, onggo sanusi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Ya, terutama generasi muda Tionghoa yang baru pulang > dari studi atau bekerja di negara-negara macam USA, > Canada, Australia, dan Selandia Baru, dan dengan > bangganya mengklaim diri mereka sebagai "born-again > Christians"--dan siap "bertempur" untuk mengkristenkan > siapa pun yang dijumpainya (termasuk papa-mama, > engkong, emak, dll, yang non-Kristen). Generasi muda > macam ini tidak lebih dari manifestasi plesetan budaya > Kristen Amerika yang sudah tercabut dari warisan > kultural leluhurnya. Hasilnya apa? Tidak ada, kecuali > semangat militan kristenisasi asal tubruk di mana pun > mereka berada yang juga menabur bibit-bibit > instabilitas dan anarki sosial (terpendam). > > Salam, > SOS Memang ini suatu fenomena yang menyedihkan. Saya mempunya kenalan baik di sini, seorang wanita Indonesia yang masih cucu seorang Shinshe, dan sangat memburukkan apa yang bukan katholik, juga budaya leluhur di kelenteng, vihara dsb. Ini, tanpa memahami, apakah itu ajaran yang diamalkan para leluhur (yang membesarkan dia, dan memanusiakan dia sampai jadi dewasa). Seolah, diluar budaya import dari Barat ini, tak ada keelamatan, dan satu satunya jalan adalah meniru dan menerima mentah mentah apa yang diajarkan dari agama barat ini. Padahal, kalau dibayangkan, bangsa kita jaya dalam budaya dan kepercayaan leluhur kita, baik di Nusantara, Tiongkok maupun wilayah Asia tenggara lainnya. Tidakkah tetap Borobudur dan Prambanan yang mengingatkan kita akan kejayaan kita dahulu? Agama modern ini hanya membawa perpecahan, dan kerentaan akan apa yang datang dari barat. Kita harus kembali menemukan kesadaran budaya kita kembali. Karena jatidiri budaya adalah segalanya. Mungkin banyak orang Asia yang kalau menyandang budaya dan agama barat, akan terlihat bule.. Salam keluhuran budaya Danardono .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ Disclaimer: This email may contain privileged and/or confidential information intended only for the use of the addressee. If you are not the addressee, or the person responsible for delivering it to the addressee, you may not use, copy or deliver this to anyone else. If you receive this email by mistake, please immediately notify us. Opinions contained herein may be the personal opinion of the sender and do not necessarily represent the views of the G K Goh Group. If you are in any doubt as to whether the opinions are officially endorsed by the G K Goh Group, please contact our Compliance Dept at (+65) 6225 1228 for clarification. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, onggo sanusi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Ya, terutama generasi muda Tionghoa yang baru pulang > dari studi atau bekerja di negara-negara macam USA, > Canada, Australia, dan Selandia Baru, dan dengan > bangganya mengklaim diri mereka sebagai "born-again > Christians"--dan siap "bertempur" untuk mengkristenkan > siapa pun yang dijumpainya (termasuk papa-mama, > engkong, emak, dll, yang non-Kristen). Generasi muda > macam ini tidak lebih dari manifestasi plesetan budaya > Kristen Amerika yang sudah tercabut dari warisan > kultural leluhurnya. Hasilnya apa? Tidak ada, kecuali > semangat militan kristenisasi asal tubruk di mana pun > mereka berada yang juga menabur bibit-bibit > instabilitas dan anarki sosial (terpendam). > > Salam, > SOS Memang ini suatu fenomena yang menyedihkan. Saya mempunya kenalan baik di sini, seorang wanita Indonesia yang masih cucu seorang Shinshe, dan sangat memburukkan apa yang bukan katholik, juga budaya leluhur di kelenteng, vihara dsb. Ini, tanpa memahami, apakah itu ajaran yang diamalkan para leluhur (yang membesarkan dia, dan memanusiakan dia sampai jadi dewasa). Seolah, diluar budaya import dari Barat ini, tak ada keelamatan, dan satu satunya jalan adalah meniru dan menerima mentah mentah apa yang diajarkan dari agama barat ini. Padahal, kalau dibayangkan, bangsa kita jaya dalam budaya dan kepercayaan leluhur kita, baik di Nusantara, Tiongkok maupun wilayah Asia tenggara lainnya. Tidakkah tetap Borobudur dan Prambanan yang mengingatkan kita akan kejayaan kita dahulu? Agama modern ini hanya membawa perpecahan, dan kerentaan akan apa yang datang dari barat. Kita harus kembali menemukan kesadaran budaya kita kembali. Karena jatidiri budaya adalah segalanya. Mungkin banyak orang Asia yang kalau menyandang budaya dan agama barat, akan terlihat bule.. Salam keluhuran budaya Danardono .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
Apakah solusinya dengan melarang generasi muda untuk study di USA, Canada, Australia, Selandia Baru dan dengan mengganti negara tujuan study ke Tiongkok, Taiwan, Hong Kong, Singapore. JG --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Dananjaya" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Emang sulit sekali untuk membuat anak-anak yg baru pulang untuk mau > melihat kenyataan bahwa perbuatan mereka itu sama rendahnya dengan > orang jual obat palsu di jalanan. > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, onggo sanusi <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > > > Ya, terutama generasi muda Tionghoa yang baru pulang > > dari studi atau bekerja di negara-negara macam USA, > > Canada, Australia, dan Selandia Baru, dan dengan > > bangganya mengklaim diri mereka sebagai "born-again > > Christians"--dan siap "bertempur" untuk mengkristenkan > > siapa pun yang dijumpainya (termasuk papa-mama, > > engkong, emak, dll, yang non-Kristen). Generasi muda > > macam ini tidak lebih dari manifestasi plesetan budaya > > Kristen Amerika yang sudah tercabut dari warisan > > kultural leluhurnya. Hasilnya apa? Tidak ada, kecuali > > semangat militan kristenisasi asal tubruk di mana pun > > mereka berada yang juga menabur bibit-bibit > > instabilitas dan anarki sosial (terpendam). > > > > Salam, > > SOS .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Salam sejahtera
Emang sulit sekali untuk membuat anak-anak yg baru pulang untuk mau melihat kenyataan bahwa perbuatan mereka itu sama rendahnya dengan orang jual obat palsu di jalanan. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, onggo sanusi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > --- Purnama Sucipto Gunawan <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > Memang tradisi > > Vs agama sulit di > > pertahankan (tradisi kematian tionghoa) bertujuan > > menghormati yang > > telah meninggal. Banyak salah paham dan pengertian. > > Saya belum sempat > > bahas mengenai cheng beng yang jatuh pada hari esok > > tanggal 5 april > > 2005. Sekiranya janganlah mempelesir agama dengan > > tradisi dengan cara > > menjelek-jelekanya. Setiap negara memliki tradisi > > dan itu dipertahankan. > > adanya tradisi menyatakan eksitensinya sebuah > > kebudayaan dan perabadan > > dalam sebuah negara. Jangan menhilangkannya tapi di > > lestarikan. > > saya melihat kurangnya generasi muda memahami > > budayanya sendiri dan > > mengangap budaya dari luar lebih bagus daripada > > sendiri. > > Ya, terutama generasi muda Tionghoa yang baru pulang > dari studi atau bekerja di negara-negara macam USA, > Canada, Australia, dan Selandia Baru, dan dengan > bangganya mengklaim diri mereka sebagai "born-again > Christians"--dan siap "bertempur" untuk mengkristenkan > siapa pun yang dijumpainya (termasuk papa-mama, > engkong, emak, dll, yang non-Kristen). Generasi muda > macam ini tidak lebih dari manifestasi plesetan budaya > Kristen Amerika yang sudah tercabut dari warisan > kultural leluhurnya. Hasilnya apa? Tidak ada, kecuali > semangat militan kristenisasi asal tubruk di mana pun > mereka berada yang juga menabur bibit-bibit > instabilitas dan anarki sosial (terpendam). > > Salam, > SOS > > > > __ > Yahoo! Messenger > Show us what our next emoticon should look like. Join the fun. > http://www.advision.webevents.yahoo.com/emoticontest Yahoo! Groups Sponsor ~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~-> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/