Re: [budaya_tionghua] Re: diskusi launching buku Tionghoa dalam cengkraman SBKRI
Dear All. Salam damai dan sejahtera. Menurut hemat saya, mengungkapkan apa yang telah dilakukan oleh seorang tokoh masyarakat Tionghua baik dia itu kirno, likno, atau apa saja dan apakah orang itu anggota milis ini atau bukan dan apakah orangnya masih hidup atau sudah meninggal tidaklah menjadi masalah, yang penting apa yang diungkapkan adalah fakta. Sebagai anggota masyarakat Tionghua tentulah kita perlu tahu apa saja yang telah dilakukan oleh tokoh-tokoh kita, baik itu enak didengar maupun kurang enak didengar. Terima kasih. Santo Putra. - Original Message From: extrim_bluesky [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 17, 2008 9:42:26 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: diskusi launching buku Tionghoa dalam cengkraman SBKRI HE HE HE... saya perjelas ya. Dulu CSIS yg dimotori oleh Harry Tjan Silalahi itu masuk kelompok MUNGKIR CINO alias Kirno. sekarang, karena asimilasi yg diadobsi dari teori melting pot amerika sudah jelas melanggar HAM dan USA adobsi multikulturalisme alias Integrasi yg dulu pernah diusung oleh BAPERKI yg diketuai oleh SIAUW GIOK TJHAN lantas Bang Harry Silalahi semerta-merta balik cino alias lik-no. bahkan sampe tega buang duit kirim anak didiknya yg bernama Christine Susanna Tjin untuk belajar politik di Beijing. gak tau berdasarkan motive apa. yang pasti, orang-orang CSIS memantau milis Budaya Tionghoa ini. Nah si pengarang buku dengan judul aneh bin norak spt Tionghoa dalam Cengkraman SBKRI itu adalah anasir CSIS. personally, i love him yet judul bukunya aja uda ngeselin sekalipun gak se-ngeselin judul buku Cokin, so What gitchu lho. gue bilang sih buku ke 2 itu kampungan bin norak abizz. Cokin so what gitu lho, kata mereka...?? ya jelas masalah lah. sebutan apa itu cokin?? slank dari cina?? sejak kapan kita setuju dgn istilah cina?? bego bener...!! inilah bocah-bocah CSIS yg gak pernah belajar sejarah hingga gak pernah paham arti cina dan TIONGHOA tapi karena tajir bin kaya raya sehingga uda berani bikin buku. best regards, Kenken --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Hendri Irawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Orang dulu mengatakan: - Yin dan Yang saling melengkapi dan berubah - di saat Yin memuncak, Yang muncul - di saat Yang memuncak, Yin muncul - tidak ada yang abadi semuanya akan berubah, perubahan itu lah yang abadi Tidak sampai setengah yang lalu, ada kelompok yang mengusung mangkir-cino dengan gagah berani dan muncul sebagai pemenang. Sekarang para pemenang itu ramai-ramai balik-cino. Saya cuma bisa berkomentar: wo de tian ar Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, jandi jandi_zhang@ wrote: halo semua. mau ngasih info soal seminar yang akan diadakan di CSIS. tema diskusinya SBKRI, sejarah, perjalanan, dan masa depan. dalam acara kali ini juga bersamaan dengan peluncuran buku yang berjudul Tionghoa Dalam Cengkraman SBKRI. Hari/Tanggal : Senin, 22 September 2008 Waktu : Pk. 16.00—18.30 Tempat : Gedung CSIS, Jl. Tanah Abang 3 No. 27, Jakarta Pusat Acara ini akan dihadiri oleh Prof. Dr. Juwono Sudarsono (Menhan RI dan Guru Besar Universitas Indonesia); Slamet Effendy Yusuf, SH (Ketua Badan Kehormatan DPR RI); Harry Tjan Silalahi, SH (Pendiri Centre for Strategic and International Studies/CSIS) ; Mohammad Sobary (Budayawan); KH Said Aqiel Siradj (Ulama, Pendiri Gerakan Perjuangan Anti Diskriminasi/ GANDI); Trias Kuncahyono (Wapemred Kompas); Indradi Kusuma, SH (Institut Kewarganegaraan Indonesia/IKI) ; serta penulis buku Wahyu Effendi (Tjoa Jiu Tie) dan Prasetyadji. Acara diskusi ini penting dan topiknya sangat menarik. SBKRI sudah dihilangkan tapi sampai pada saat ini masih juga orang2 Tionghoa masih dihambat dengan syarat pengajuan SBKRI, entah itu dalam pengajuan paspor, dll. SBKRI hanya dikenakan kepada warganegara Indonesia keturunan Tionghoa saja. inilah bukti konkrit bahwa perundang2an kita pun mendikriminasikan warga negaranya. Sekedar info saja. orang tua saya dulu membuat SBKRI ini dengan harga yang tidak murah (sampai ke angka jutaan). Coba teman2 tanya ke ortu masing2 bener ato tidak SBKRI ini mahal. Mengingat topik diskusi yang menarik ini. Saya harap Anda mau memforward email ini ke teman-teman di kontak Anda. Trims yah,
RE: [budaya_tionghua] Re: diskusi launching buku Tionghoa dalam cengkraman SBKRI
Hayuk. Oom Nano sekarang lagi di indonesia??? Boleh lah beta undang karaoke di manggadua square. Ada tempat karaoke di panggung open air, sambil karaoke sambil makan makan sambil taruhan, yang lewat itu cina indonesia atau cina mainland, bisa bedakan tidak, heheheheh. Ay. kapan dunks kapan -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono HADINOTO Sent: Thursday, September 18, 2008 10:29 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: diskusi launching buku Tionghoa dalam cengkraman SBKRI --- In HYPERLINK mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED] com, Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote: - eleted- Kalau kira-kira untuk datang ke sana saja pun ada keterbatasan nyali, minta tuh dianterin dikawal Ul-djie. For sure she will only be glad to! *** Dikawal cik Ul? Wah saya juga mau! Tapi ke karaoke...kalo ke kantor CSIS mah beta sudah keluar masuk tanpa permisi atuhhh No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date: 9/12/2008 2:18 PM No virus found in this outgoing message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date: 9/12/2008 2:18 PM
Re: [budaya_tionghua] Re: diskusi launching buku Tionghoa dalam cengkraman SBKRI
memang ada bunglon2 tionghoa, yang rela mengorbankan kelompoknya sendiri untuk karier politik! saat zaman berubah, mereka berusaha mengubah wajah supaya tetap eksis, dan tetap berusaha merekrut para penerus... - Original Message From: Hendri Irawan [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, September 17, 2008 8:32:56 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: diskusi launching buku Tionghoa dalam cengkraman SBKRI Orang dulu mengatakan: - Yin dan Yang saling melengkapi dan berubah - di saat Yin memuncak, Yang muncul - di saat Yang memuncak, Yin muncul - tidak ada yang abadi semuanya akan berubah, perubahan itu lah yang abadi Tidak sampai setengah yang lalu, ada kelompok yang mengusung mangkir-cino dengan gagah berani dan muncul sebagai pemenang. Sekarang para pemenang itu ramai-ramai balik-cino. Saya cuma bisa berkomentar: wo de tian ar Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, jandi jandi_zhang@ ... wrote: halo semua. mau ngasih info soal seminar yang akan diadakan di CSIS. tema diskusinya SBKRI, sejarah, perjalanan, dan masa depan.. dalam acara kali ini juga bersamaan dengan peluncuran buku yang berjudul Tionghoa Dalam Cengkraman SBKRI. Hari/Tanggal : Senin, 22 September 2008 Waktu : Pk. 16.00—18.30 Tempat : Gedung CSIS, Jl.. Tanah Abang 3 No. 27, Jakarta Pusat Acara ini akan dihadiri oleh Prof. Dr. Juwono Sudarsono (Menhan RI dan Guru Besar Universitas Indonesia); Slamet Effendy Yusuf, SH (Ketua Badan Kehormatan DPR RI); Harry Tjan Silalahi, SH (Pendiri Centre for Strategic and International Studies/CSIS) ; Mohammad Sobary (Budayawan); KH Said Aqiel Siradj (Ulama, Pendiri Gerakan Perjuangan Anti Diskriminasi/ GANDI); Trias Kuncahyono (Wapemred Kompas); Indradi Kusuma, SH (Institut Kewarganegaraan Indonesia/IKI) ; serta penulis buku Wahyu Effendi (Tjoa Jiu Tie) dan Prasetyadji.. Acara diskusi ini penting dan topiknya sangat menarik. SBKRI sudah dihilangkan tapi sampai pada saat ini masih juga orang2 Tionghoa masih dihambat dengan syarat pengajuan SBKRI, entah itu dalam pengajuan paspor, dll. SBKRI hanya dikenakan kepada warganegara Indonesia keturunan Tionghoa saja. inilah bukti konkrit bahwa perundang2an kita pun mendikriminasikan warga negaranya. Sekedar info saja. orang tua saya dulu membuat SBKRI ini dengan harga yang tidak murah (sampai ke angka jutaan). Coba teman2 tanya ke ortu masing2 bener ato tidak SBKRI ini mahal. Mengingat topik diskusi yang menarik ini. Saya harap Anda mau memforward email ini ke teman-teman di kontak Anda. Trims yah,
Re: [budaya_tionghua] Re: diskusi launching buku Tionghoa dalam cengkraman SBKRI
Daripada ngatain orang yang nggak ada disini, mbok iyao bikin buku sendirilah, kumpulan karangan yang Te No (Tetep Cino) yang anti Harry Tjan Silalahi gitu loh. Kalau bukunya Ivan Wibowo(editor) hehe itu bukan buku sejarah, mereka hanya mengungkapkan perasaan mereka. Lha sekarang dibuat anti bukunya saja, ngabis-abisin energi nulis disini mau galak 1 juta kalipun percuma. Salam, Tantono
Re: [budaya_tionghua] Re: diskusi launching buku Tionghoa dalam cengkraman SBKRI
- Original Message - From: Tantono Subagyo To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, September 18, 2008 3:23 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: diskusi launching buku Tionghoa dalam cengkraman SBKRI Daripada ngatain orang yang nggak ada di sini, mbok iyao bikin buku sendirilah, kumpulan karangan yang Te No (Tetep Cino) yang anti Harry Tjan Silalahi gitu loh. Kalau bukunya Ivan Wibowo (editor), hehe, itu bukan buku sejarah, mereka hanya mengungkapkan perasaan mereka, lha sekarang dibuat anti bukunya saja. Ngabis-abisin energi nulis di sini, mau galak 1 juta kalipun percuma. Salam, Tantono - Nggak usah sampai bikin buku lah, Tan Lookay. Kalau itu sih kayaknya kejauhan panggangnya dari apinya... Mulai saja dulu dengan memberanikan diri datang ke acara itu. Toh jelas-jelas itu acara terbuka untuk umum. Di- posting-kan di milis ini kan artinya mengundang kita semua. Lalu sampai di sana, menambah keberaniannya sedikit lagi, berbicaralah mengemukakan pendapatnya, sebagaimana galaknya yang dikemukakan di sini. Tetapi kalau nyali toh tetap terbatas, ya diperhalus lah... Kalau kira-kira untuk datang ke sana saja pun ada keterbatasan nyali, minta tuh dianterin dikawal Ul-djie. For sure she will only be glad to! Kalau pas kebetulan saat itu dia ada acara lain, paling tidak saya bisa lah mengawal, kalau cuma ke CSIS aja sih... Tapi saya yakin pengawalan itu tidak perlu. Sekarang ini Ribka Tjiptaning yang anak PKI saja sudah bisa jadi anggota DPR, mosok pendukung Sia-sia Go Tjan datang ke CSIS yang sudah macan ompong, ketemu sama Harry Tjan yang sudah uzur, koq nggak berani... Kalau usul ini kesampaian, dengan demikian diskusi bedah buku itu akan jadi ramai dan menarik. Sehingga besoknya publikasi di media akan luas. Jadi badai tidak cuma di cangkir saja... Wasalam.
RE: [budaya_tionghua] Re: diskusi launching buku Tionghoa dalam cengkraman SBKRI
Maap om, sapa yg dimaksud pahlawan yah? Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 17 Sep 2008 13:54:26 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: diskusi launching buku Tionghoa dalam cengkraman SBKRI Tidak sampai setengah yang lalu, ada kelompok yang mengusung mangkir-cino dengan gagah berani dan muncul sebagai pemenang. Sekarang para pemenang itu ramai-ramai balik-cino. *** Betapa benarnya, mas Hendri, betapa benarnya! Kini mereka menjadi Pahlawan China... dahoeloe? wwwauw Salam dari seorang saksi sejarah Danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Hendri Irawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Orang dulu mengatakan: - Yin dan Yang saling melengkapi dan berubah - di saat Yin memuncak, Yang muncul - di saat Yang memuncak, Yin muncul - tidak ada yang abadi semuanya akan berubah, perubahan itu lah yang abadi Tidak sampai setengah yang lalu, ada kelompok yang mengusung mangkir-cino dengan gagah berani dan muncul sebagai pemenang. Sekarang para pemenang itu ramai-ramai balik-cino. Saya cuma bisa berkomentar: wo de tian ar Hormat saya, Yongde