Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-26 Thread zhoufy
Nggaklah. Jika anda cermati kiprah mereka, anda akan tahu pikiran dan gerakan 
mereka sudah ada sebelum peristiwa 66. Dan mereka bahkan yg berperan aktif dlm 
berdemo dan pegambil alihan berbagai lembaga pendidikan tionghoa, termasuk 
trisakti milik baperki.
Jadi langkah mereka bukanlah defensif, tapi super aktif, ini dlm rangka 
menjalankan ideologi mereka, selain faktor pemasaran agama, juga faktor 
ideologi anti komunisnya. Mereka memandang faktor budaya menjadi tali pengikat 
masyarakat tionghoa dng negeri leluhur yg komunis. Ideologi komunis pun menjadi 
mudah masuk.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Robertus R Suhartono 
Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tue, 27 Jul 2010 13:05:32 
To: 
Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

Isu asimilasi harus dicermati dalam konteks sosial politik waktu saat itu 
(tahun 
1960'an). Saya bisa memahami Shindunata dkk kenapa saat itu menganjurkan 
asimilasi yang tujuan akhirnya  'melenyapkan' identitas dan budaya Tionghoa 
agar 
orang Tionghoa tidak dipermasalahkan terus oleh penduduk 'pribumi' termasuk 
tekanan dari pemerintah menjelang dan sesudah tragedi 1965. Maklumlah, orang 
militer sebagai pemenang tahun 1965 kan sukanya yang serba seragam dan Tionghoa 
dianggap orang yang seragamnya berbeda dan harus disamakan dengan lainnya. 
Bahkan seorang yang bernama Yunus Yahya (d/h Lauw Tjuan Tho) menganjurkan orang 
Tionghoa masuk Islam agar persoalan asimilasi bisa berjalan lebih cepat. 
Pendapatnya saat itu malah lebih  membuat resah orang Tionghoa.


  


Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-27 Thread ANDREAS MIHARDJA
ese.

Saya WN USA memakai nama Indonesia tetapi berbicara didalam rumah dlm bah 
mandarin dan diluar dlm bah Ingeris [keluarga saya tidak bisa pakai bah. 
Indonesia] - saya kalau ditanya ethnicity saya menjawab saya USA citizen from 
Indonesian origin dan saya tidak malu utk mengakuinya. Anak saya semua menjawab 
mereka USA-citizen ket. Indonesia meskipun semua mempunyai nama chinese mereka 
dari marga Chen dan tidak pernah menginjak Indonesia. Mereka proud of their 
ethnicity.

Kenapa yg diIndonesia masih tetap berpikir mereka Huachiao. Mereka sama sekali 
bukan Huachiao.  Kalau mengakui Huaren mungkin masih diterima. Inilah yg masih 
harus dirubah didalam pola berpikir. --  Nanti setelah menerima realitas 
dan 
ingin mencari roots atau leluhur - ini adalah tindakan yg harus dihormati. 
Kalian mau kemana dgn filsafat hidup kalin - apakah ingin mengulang tragedi 
Tangerang, PP-10, G30S, Glodok etc oleh karena yg ket. babah tidak ingin atau 
mampu berintegrasi ?? --- It's all your choice.

Andreas






From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Mon, July 26, 2010 11:53:14 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

 

Nggaklah. Jika anda cermati kiprah mereka, anda akan tahu pikiran dan gerakan 
mereka sudah ada sebelum peristiwa 66. Dan mereka bahkan yg berperan aktif dlm 
berdemo dan pegambil alihan berbagai lembaga pendidikan tionghoa, termasuk 
trisakti milik baperki.
Jadi langkah mereka bukanlah defensif, tapi super aktif, ini dlm rangka 
menjalankan ideologi mereka, selain faktor pemasaran agama, juga faktor 
ideologi 
anti komunisnya. Mereka memandang faktor budaya menjadi tali pengikat 
masyarakat 
tionghoa dng negeri leluhur yg komunis. Ideologi komunis pun menjadi mudah 
masuk.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  Robertus R Suhartono  
Sender:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 13:05:32 +0800 (SGT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Subject: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Isu asimilasi harus dicermati dalam konteks sosial politik waktu saat itu 
(tahun 
1960'an). Saya bisa memahami Shindunata dkk kenapa saat itu menganjurkan 
asimilasi yang tujuan akhirnya  'melenyapkan' identitas dan budaya Tionghoa 
agar 
orang Tionghoa tidak dipermasalahkan terus oleh penduduk 'pribumi' termasuk 
tekanan dari pemerintah menjelang dan sesudah tragedi 1965. Maklumlah, orang 
militer sebagai pemenang tahun 1965 kan sukanya yang serba seragam dan Tionghoa 
dianggap orang yang seragamnya berbeda dan harus disamakan dengan lainnya. 
Bahkan seorang yang bernama Yunus Yahya (d/h Lauw Tjuan Tho) menganjurkan orang 
Tionghoa masuk Islam agar persoalan asimilasi bisa berjalan lebih cepat. 
Pendapatnya saat itu malah lebih  membuat resah orang Tionghoa.







Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-27 Thread zhoufy
Jika keluarga Kalian yg warga amerika boleh bangga dengan etnicity Kalian yg 
Indonesia walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa Indonesia! Apa 
salahnya kami2 tionghoa yg warga indonesia ini juga bangga dng etnicity kami yg 
tionghoa walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa mandarin??? 
Logika dari mana nih? Dari amerikakah??? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: ANDREAS MIHARDJA 
Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tue, 27 Jul 2010 10:59:53 
To: 
Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

Oleh karena persoalan assimilasi dan integrasi masih merupakan topic panas dan 
dapat memanaskan - ini saya baca dari tulisan didalam milis ini dari komentar 
tulisan saya - saya akan mecoba memberikan info lebih banyak dan setelahnya 
silahkan kalian berpikir sendiri dan mengambil konklusi sendiri.

Memang didalam persoalan integrasi ket china di_Indonesia - sejarah jaman 
belanda [=devide et impera] bermain peranan penting yg kemudian disusul dgn 
peristiwa PP-10 dan perjanjian Sukarno -Chou Enlai utk mengirim kembali 
expatriate China ke China.  Sukarno memang melakukan politik discriminasi dan 
ingin mengusir ket. China keluar Indonesia bersama yg ket. Belanda atau yg 
merasa belanda. Dia ingin hanya suku pribumi harus menetap dan memerintah 
Indinesia.

Juga didalam persoalan pemilihan kewarganegaraan yg harus dilakukan berdasarkan 
konferensi meja bunder  - dimana penduduk Indonesia ket non pribumi harus 
memilih kewarganegaraan mereka- either Belanda, [dan harus pulang ke Belanda] 
atau utk yg ket. China - PRC/ROC dan juga dianjurkan utk pulang kenegara 
pilihan 
mereka. Majority dari suku ket. China/babah mengambil option utk jadi WNI sebab 
sudah membaur kebudayaan dan tidak bisa memakai chinese utk kommunikasi. 
Mungkin 
10-15%[??] mengambil PRC atau menjadi stateless kalau pro ROC.
Sewaktu itu Jus sanguinis masih dipakai oleh kedua China - tetapi sekarang 
hanya 
masih diakui oleh ROC [dgn banyak exceptionnya] 
Jaman sekarang PRC, HK, Macau hanya mengakui jus logic dan tidak mengakui Jus 
soli atau sanguinis. ROC masih dubious - kalau masih second generation masih 
diakui. -- . Dwikewarganeraan tidak diakui oleh PRC sedangkan yg lain masih 
menerima. HK dan Macau mengakui jus soli kalau OT adalah WN mereka dan tinggal 
legal di daerah mereka. -  Inilah realitas keadaan. Ini berarti yg 
tinggal di-Indonesia tidak ada hak utk mendapat paspor ROC, PRC atau HK. Macau  
 
seperti halnya dlm 1949/50.

Sewaktu Irian  diberikan kembali  kepada Indonesia [1963] yg keturunan Indo 
diberikan hak utk optie menjadi Belanda kembali dan melepaskan WNI mereka. 
Mereka disebut spijtoptanten dan mereka mulai 1964 semua direpatriate oleh 
Belanda ke negara Belanda. 
Yang ket. China waktu itu hanya masih bisa repatriate ke Taiwan/ROC sebab PRC 
sudah mulai ribut dgn Gang of 4. HK juga masih menerima jikalau ada hubungan 
keluarga, juga Macau.  
Penduduk Indonesia ket China yg masih merasa mereka chinese biasanya semuanya 
pro PRC dan meskipun seharusnya berintegrasi - chauvinisme mereka demikian 
tinggi sehingga semua ajaran Mao ditelan mentah² dgn hasilnya jaman G30S 
diganas. Yg kembali kePRC banyak yg diganyang HungWeiPing dan achirnya kabur 
keHK dan banyak berangkat keUS/Taiwan atau keIndonesia kembali.

Ini adalah sejarahnya. Jadi  harus tahu sendiri. Mereka sebagai suku ket China 
- 
suku babah [istilah resmi yg dipakai diMalaysia dan Singapura utk campuran 
chinese dan pribumi indonesia] seharusnya 100%  melupakan China. Nama sudah 
menjadi nama local [thanks to Sindhunata] dan kebudayaan juga sudah typical 
babah culture dari S.E.Asia. Apakah kalian kristen, Islam atau Hindu tidak 
penting Intergrasi sudah terjadi hanya mind belum di-intergrasi. Suharto 
meskipun dictator seperti Sukarno tetapi mengetahui problematic suku babah dan 
dgn theory dari Sindhunata memaksakan intergrasi dan saya kira berhasil 95%. - 
like it or not.

Didalam persoalan agama Dao yg masih dianut oleh suku "babah" kita juga lihat 
bahwa holymen dan women setempat juga dipuja dikelenteng. Kita lihat meja abu 
dari Rd Surija Kencana dikelenteng Bogor atau mereka yg khitang mempergunakan 
holymen setempat - kyai Gn Jati, Cirebon, Gn Kawi etc. yg biasanya semua 
 beragama islam tetapi juga dihormati dikelenteng Dao.

Sekarang yg harus dilakukan hanya perubahan perasaan yg ada didalam pikiran. Yg 
ket.Babah mendapat indoktrinasi dari OT mereka bahwa pribumi itu adalah kelas 
budak. [dpt dilihat dari istilah yg dipergunakan jikalau berbicara]  Ini dapat 
kita lihat dari caranya mereka menerima para pembantu rumah tangga .  Like it 
or 
not --- para tenaga kerja asing indonesia kalau kerja di Taiwan, HK etc 
mendapat 
perlakuan yg sangat human dan bukan budak. Saya secara perseorangan jikalau 
melihat keadaan ini di-Indonesia sangat sedih sekali.  --- ini harus dirubah.

Yg ket. chinese ka

Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-27 Thread ANDREAS MIHARDJA
Kamu tidak menangkap essence dari tulisan saya.
Kalian yg WNI ket chinese tidak salah utk mengakui kalian warganegara Indonesia 
ket. chinese. Kalian tentu saja harus bangga sekali.
Yg kalian harus lupakan adalah kalian Chinese first yg memakai paspor 
Indonesia. 
Disinilah perbedaannya.  Kalian bukan chinese - kalian bangsa Indonesia dari 
suku chinese/babah.
Don't take one part of my writing out of context - read the whole thing 
carefully
Andreas
 




From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, July 27, 2010 12:29:02 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

 

Jika keluarga Kalian yg warga amerika boleh bangga dengan etnicity Kalian yg 
Indonesia walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa Indonesia! Apa 
salahnya kami2 tionghoa yg warga indonesia ini juga bangga dng etnicity kami yg 
tionghoa walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa mandarin??? 

Logika dari mana nih? Dari amerikakah??? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 10:59:53 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Oleh karena persoalan assimilasi dan integrasi masih merupakan topic panas dan 
dapat memanaskan - ini saya baca dari tulisan didalam milis ini dari komentar 
tulisan saya - saya akan mecoba memberikan info lebih banyak dan setelahnya 
silahkan kalian berpikir sendiri dan mengambil konklusi sendiri.

Memang didalam persoalan integrasi ket china di_Indonesia - sejarah jaman 
belanda [=devide et impera] bermain peranan penting yg kemudian disusul dgn 
peristiwa PP-10 dan perjanjian Sukarno -Chou Enlai utk mengirim kembali 
expatriate China ke China.  Sukarno memang melakukan politik discriminasi dan 
ingin mengusir ket. China keluar Indonesia bersama yg ket. Belanda atau yg 
merasa belanda. Dia ingin hanya suku pribumi harus menetap dan memerintah  
Indinesia.

Juga didalam persoalan pemilihan kewarganegaraan yg harus dilakukan berdasarkan 
konferensi meja bunder  - dimana penduduk Indonesia ket non pribumi harus 
memilih kewarganegaraan mereka- either Belanda, [dan harus pulang ke Belanda] 
atau utk yg ket. China - PRC/ROC dan juga dianjurkan utk pulang kenegara 
pilihan 
mereka. Majority dari suku ket. China/babah mengambil option utk jadi WNI sebab 
sudah membaur kebudayaan dan tidak bisa memakai chinese utk kommunikasi. 
Mungkin 
10-15%[??] mengambil PRC atau menjadi stateless kalau pro ROC.
Sewaktu itu Jus sanguinis masih dipakai oleh kedua China - tetapi sekarang 
hanya 
masih diakui oleh ROC [dgn banyak exceptionnya] 
Jaman sekarang PRC, HK, Macau hanya mengakui jus logic dan tidak mengakui Jus 
soli atau sanguinis. ROC masih dubious - kalau masih second generation masih 
diakui. -- . Dwikewarganeraan tidak diakui oleh PRC sedangkan yg lain masih 
 
menerima. HK dan Macau mengakui jus soli kalau OT adalah WN mereka dan tinggal 
legal di daerah mereka. -  Inilah realitas keadaan. Ini berarti yg 
tinggal di-Indonesia tidak ada hak utk mendapat paspor ROC, PRC atau HK. Macau  
 
seperti halnya dlm 1949/50.

Sewaktu Irian  diberikan kembali  kepada Indonesia [1963] yg keturunan Indo 
diberikan hak utk optie menjadi Belanda kembali dan melepaskan WNI mereka. 
Mereka disebut spijtoptanten dan mereka mulai 1964 semua direpatriate oleh 
Belanda ke negara Belanda. 
Yang ket. China waktu itu hanya masih bisa repatriate ke Taiwan/ROC sebab PRC 
sudah mulai ribut dgn Gang of 4. HK juga masih menerima jikalau ada hubungan 
keluarga, juga Macau.  
Penduduk Indonesia ket China yg masih merasa mereka chinese biasanya semuanya 
pro PRC dan meskipun seharusnya berintegrasi - chauvinisme mereka demikian 
tinggi sehingga semua ajaran Mao  ditelan mentah² dgn hasilnya jaman G30S 
diganas. Yg kembali kePRC banyak yg diganyang HungWeiPing dan achirnya kabur 
keHK dan banyak berangkat keUS/Taiwan atau keIndonesia kembali.

Ini adalah sejarahnya. Jadi  harus tahu sendiri. Mereka sebagai suku ket China 
- 
suku babah [istilah resmi yg dipakai diMalaysia dan Singapura utk campuran 
chinese dan pribumi indonesia] seharusnya 100%  melupakan China. Nama sudah 
menjadi nama local [thanks to Sindhunata] dan kebudayaan juga sudah typical 
babah culture dari S.E.Asia. Apakah kalian kristen, Islam atau Hindu tidak 
penting Intergrasi sudah terjadi hanya mind belum di-intergrasi. Suharto 
meskipun dictator seperti Sukarno tetapi mengetahui problematic suku babah dan 
dgn theory dari Sindhunata memaksakan intergrasi dan saya kira berhasil 95%. - 
like it or not.

Didalam persoalan agama Dao yg masih dianut oleh suku "babah" kita juga lihat 
bahwa holymen dan  women setempat juga dipuja dikelenteng. Kita lihat meja abu 
dari Rd Surija Kencana dikelenteng Bogor atau mereka yg khitang mempergunakan 
holymen setempat - 

Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-27 Thread zhoufy
Haha, kok makin lucu,
Jadi kalian ini apa ya? bangsa amerika dari suku Indonesia?

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: ANDREAS MIHARDJA 
Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tue, 27 Jul 2010 12:40:24 
To: 
Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

Kamu tidak menangkap essence dari tulisan saya.
Kalian yg WNI ket chinese tidak salah utk mengakui kalian warganegara Indonesia 
ket. chinese. Kalian tentu saja harus bangga sekali.
Yg kalian harus lupakan adalah kalian Chinese first yg memakai paspor 
Indonesia. 
Disinilah perbedaannya.  Kalian bukan chinese - kalian bangsa Indonesia dari 
suku chinese/babah.
Don't take one part of my writing out of context - read the whole thing 
carefully
Andreas
 




From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, July 27, 2010 12:29:02 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

 

Jika keluarga Kalian yg warga amerika boleh bangga dengan etnicity Kalian yg 
Indonesia walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa Indonesia! Apa 
salahnya kami2 tionghoa yg warga indonesia ini juga bangga dng etnicity kami yg 
tionghoa walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa mandarin??? 

Logika dari mana nih? Dari amerikakah??? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 10:59:53 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Oleh karena persoalan assimilasi dan integrasi masih merupakan topic panas dan 
dapat memanaskan - ini saya baca dari tulisan didalam milis ini dari komentar 
tulisan saya - saya akan mecoba memberikan info lebih banyak dan setelahnya 
silahkan kalian berpikir sendiri dan mengambil konklusi sendiri.

Memang didalam persoalan integrasi ket china di_Indonesia - sejarah jaman 
belanda [=devide et impera] bermain peranan penting yg kemudian disusul dgn 
peristiwa PP-10 dan perjanjian Sukarno -Chou Enlai utk mengirim kembali 
expatriate China ke China.  Sukarno memang melakukan politik discriminasi dan 
ingin mengusir ket. China keluar Indonesia bersama yg ket. Belanda atau yg 
merasa belanda. Dia ingin hanya suku pribumi harus menetap dan memerintah  
Indinesia.

Juga didalam persoalan pemilihan kewarganegaraan yg harus dilakukan berdasarkan 
konferensi meja bunder  - dimana penduduk Indonesia ket non pribumi harus 
memilih kewarganegaraan mereka- either Belanda, [dan harus pulang ke Belanda] 
atau utk yg ket. China - PRC/ROC dan juga dianjurkan utk pulang kenegara 
pilihan 
mereka. Majority dari suku ket. China/babah mengambil option utk jadi WNI sebab 
sudah membaur kebudayaan dan tidak bisa memakai chinese utk kommunikasi. 
Mungkin 
10-15%[??] mengambil PRC atau menjadi stateless kalau pro ROC.
Sewaktu itu Jus sanguinis masih dipakai oleh kedua China - tetapi sekarang 
hanya 
masih diakui oleh ROC [dgn banyak exceptionnya] 
Jaman sekarang PRC, HK, Macau hanya mengakui jus logic dan tidak mengakui Jus 
soli atau sanguinis. ROC masih dubious - kalau masih second generation masih 
diakui. -- . Dwikewarganeraan tidak diakui oleh PRC sedangkan yg lain masih 
 
menerima. HK dan Macau mengakui jus soli kalau OT adalah WN mereka dan tinggal 
legal di daerah mereka. -  Inilah realitas keadaan. Ini berarti yg 
tinggal di-Indonesia tidak ada hak utk mendapat paspor ROC, PRC atau HK. Macau  
 
seperti halnya dlm 1949/50.

Sewaktu Irian  diberikan kembali  kepada Indonesia [1963] yg keturunan Indo 
diberikan hak utk optie menjadi Belanda kembali dan melepaskan WNI mereka. 
Mereka disebut spijtoptanten dan mereka mulai 1964 semua direpatriate oleh 
Belanda ke negara Belanda. 
Yang ket. China waktu itu hanya masih bisa repatriate ke Taiwan/ROC sebab PRC 
sudah mulai ribut dgn Gang of 4. HK juga masih menerima jikalau ada hubungan 
keluarga, juga Macau.  
Penduduk Indonesia ket China yg masih merasa mereka chinese biasanya semuanya 
pro PRC dan meskipun seharusnya berintegrasi - chauvinisme mereka demikian 
tinggi sehingga semua ajaran Mao  ditelan mentah² dgn hasilnya jaman G30S 
diganas. Yg kembali kePRC banyak yg diganyang HungWeiPing dan achirnya kabur 
keHK dan banyak berangkat keUS/Taiwan atau keIndonesia kembali.

Ini adalah sejarahnya. Jadi  harus tahu sendiri. Mereka sebagai suku ket China 
- 
suku babah [istilah resmi yg dipakai diMalaysia dan Singapura utk campuran 
chinese dan pribumi indonesia] seharusnya 100%  melupakan China. Nama sudah 
menjadi nama local [thanks to Sindhunata] dan kebudayaan juga sudah typical 
babah culture dari S.E.Asia. Apakah kalian kristen, Islam atau Hindu tidak 
penting Intergrasi sudah terjadi hanya mind belum di-intergrasi. Suharto 
meskipun dictator seperti Sukarno tetapi mengetahui problematic suku babah dan 

Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-27 Thread ANDREAS MIHARDJA
Yes  Mereka dari pihak ayah hanya berhubungan darah dgn Indonesia.
Saya kelahiran Indonesia dari ayah saya  lahir diIndonesia juga - jadi saya 
bangsa Indonesia. Memang saya ada keturunan darah dari china tetapi sudah 
generasi ketiga. Dari pihak ayah saya yg beragama Dao, tidak punya keluarga 
lagi 
diChina dan pendidikan saya dlm bah Indonesia  dan jaman dulu pakai belanda, 
sunda dan Jawa utk kommunikasi. Hidup didalam kebudayaan Indonesia makan gudek 
atau pecel. Ibu saya pakai kebaya jadi tidak ada kecina²-an dan hidup dlm babah 
culture. --- apakah ini kebudayaan China? -- ini adalah typical indonesian 
babah 
culture. 

Jikalau saya masih WNI saya menganggap diri saya bangsa Indonesia dari suku 
babah/sunda. Saya tidak akan menganggap diri saya bangsa chinese yg bermukim 
diIndonesia. Saya tidak pernah memakai paspor PRC/ROC. [meskipun saya karena 
nikah dgn chinese asli, mempunyai hak utk mendapatnya secara  legal ] 

Rupanya sdr Zhoufy menganggap dirinya masih chinese yg memakai ke-WN Indonesia 
utk dpt menetap di-Indonesia dan mencari nafkah. Rupanya sdr Zhoufy menganggap 
dirinya didalam klas masyarakat  tidak sama dgn huana. [ inilah istilah yg 
dipakai utk merendahkan suku pribumi] dan menganggap dirinya keturunan 
superpower China karena darah masih kental.  Karena itu saya ingin bertanya utk 
apa kamu menetap diIndonesia? Apakah kamu ingin pulang TongSan.

Andreas




From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, July 27, 2010 12:56:51 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

 

Haha, kok makin lucu,
Jadi kalian ini apa ya? bangsa amerika dari suku Indonesia?

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 12:40:24 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Kamu tidak menangkap essence dari tulisan saya.
Kalian yg WNI ket chinese tidak salah utk mengakui kalian warganegara Indonesia 
ket. chinese. Kalian tentu saja harus bangga sekali.
Yg kalian harus lupakan adalah kalian Chinese first yg memakai paspor 
Indonesia. 
Disinilah perbedaannya.  Kalian bukan chinese - kalian bangsa Indonesia dari 
suku chinese/babah.
Don't take one part of my writing out of context - read the whole thing 
carefully
Andreas
 




From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 12:29:02 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Jika keluarga Kalian yg warga amerika boleh bangga dengan etnicity Kalian yg 
Indonesia walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa Indonesia! Apa 
salahnya kami2 tionghoa yg warga indonesia ini juga bangga dng etnicity kami yg 
tionghoa walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa mandarin??? 

Logika dari mana nih? Dari amerikakah?? ? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 10:59:53 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Oleh karena persoalan assimilasi dan integrasi masih merupakan topic panas dan 
dapat memanaskan - ini saya baca dari tulisan didalam milis ini dari komentar 
tulisan saya - saya akan mecoba memberikan info lebih banyak dan setelahnya 
silahkan kalian berpikir sendiri dan mengambil konklusi sendiri.

Memang didalam persoalan integrasi ket china di_Indonesia - sejarah jaman 
belanda [=devide et impera] bermain peranan penting yg kemudian disusul dgn 
peristiwa PP-10 dan perjanjian Sukarno -Chou Enlai utk mengirim kembali 
expatriate China ke China.  Sukarno memang melakukan politik discriminasi dan 
ingin mengusir ket. China keluar Indonesia bersama yg ket. Belanda atau yg 
merasa belanda. Dia ingin hanya suku pribumi harus menetap dan memerintah  
Indinesia.

Juga didalam persoalan pemilihan kewarganegaraan yg harus dilakukan berdasarkan 
konferensi meja bunder  - dimana penduduk Indonesia ket non pribumi harus 
memilih kewarganegaraan mereka- either Belanda, [dan harus pulang ke Belanda] 
atau utk yg ket. China - PRC/ROC dan juga dianjurkan utk pulang kenegara 
pilihan 
mereka. Majority dari suku ket. China/babah mengambil option utk jadi WNI sebab 
sudah membaur kebudayaan dan tidak bisa memakai chinese utk kommunikasi. 
Mungkin 
10-15%[??] mengambil PRC atau menjadi stateless kalau pro ROC.
Sewaktu itu Jus sanguinis masih dipakai oleh kedua China - tetapi sekarang 
hanya 
masih diakui oleh ROC [dgn banyak exceptionnya] 
Jaman sekarang PRC, HK, Macau hanya mengakui jus logic dan tidak mengakui Jus 
soli atau sanguinis. ROC masih dubious - kalau masih second generation masih 
diakui. -- . Dwikewarganeraan tidak diakui oleh PRC sedangkan yg lain masih 

Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-27 Thread zhoufy
Saya mau tahu essence dari kamu.
Dari omongan kamu saya kok terkesan kamu setuju dng anjuran ganti nama. Lantas 
setelah kamu pindah ke amerika dan menjadi wn amerika, mengapa tidak ganti lagi 
menjadi nama amerika? Ingin tahu, anak2 kamu pakai nama keluarga apa? Chinese 
atau indonesia atau amerika? 
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: ANDREAS MIHARDJA 
Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tue, 27 Jul 2010 12:40:24 
To: 
Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

Kamu tidak menangkap essence dari tulisan saya.
Kalian yg WNI ket chinese tidak salah utk mengakui kalian warganegara Indonesia 
ket. chinese. Kalian tentu saja harus bangga sekali.
Yg kalian harus lupakan adalah kalian Chinese first yg memakai paspor 
Indonesia. 
Disinilah perbedaannya.  Kalian bukan chinese - kalian bangsa Indonesia dari 
suku chinese/babah.
Don't take one part of my writing out of context - read the whole thing 
carefully
Andreas
 




From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, July 27, 2010 12:29:02 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

 

Jika keluarga Kalian yg warga amerika boleh bangga dengan etnicity Kalian yg 
Indonesia walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa Indonesia! Apa 
salahnya kami2 tionghoa yg warga indonesia ini juga bangga dng etnicity kami yg 
tionghoa walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa mandarin??? 

Logika dari mana nih? Dari amerikakah??? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 10:59:53 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Oleh karena persoalan assimilasi dan integrasi masih merupakan topic panas dan 
dapat memanaskan - ini saya baca dari tulisan didalam milis ini dari komentar 
tulisan saya - saya akan mecoba memberikan info lebih banyak dan setelahnya 
silahkan kalian berpikir sendiri dan mengambil konklusi sendiri.

Memang didalam persoalan integrasi ket china di_Indonesia - sejarah jaman 
belanda [=devide et impera] bermain peranan penting yg kemudian disusul dgn 
peristiwa PP-10 dan perjanjian Sukarno -Chou Enlai utk mengirim kembali 
expatriate China ke China.  Sukarno memang melakukan politik discriminasi dan 
ingin mengusir ket. China keluar Indonesia bersama yg ket. Belanda atau yg 
merasa belanda. Dia ingin hanya suku pribumi harus menetap dan memerintah  
Indinesia.

Juga didalam persoalan pemilihan kewarganegaraan yg harus dilakukan berdasarkan 
konferensi meja bunder  - dimana penduduk Indonesia ket non pribumi harus 
memilih kewarganegaraan mereka- either Belanda, [dan harus pulang ke Belanda] 
atau utk yg ket. China - PRC/ROC dan juga dianjurkan utk pulang kenegara 
pilihan 
mereka. Majority dari suku ket. China/babah mengambil option utk jadi WNI sebab 
sudah membaur kebudayaan dan tidak bisa memakai chinese utk kommunikasi. 
Mungkin 
10-15%[??] mengambil PRC atau menjadi stateless kalau pro ROC.
Sewaktu itu Jus sanguinis masih dipakai oleh kedua China - tetapi sekarang 
hanya 
masih diakui oleh ROC [dgn banyak exceptionnya] 
Jaman sekarang PRC, HK, Macau hanya mengakui jus logic dan tidak mengakui Jus 
soli atau sanguinis. ROC masih dubious - kalau masih second generation masih 
diakui. -- . Dwikewarganeraan tidak diakui oleh PRC sedangkan yg lain masih 
 
menerima. HK dan Macau mengakui jus soli kalau OT adalah WN mereka dan tinggal 
legal di daerah mereka. -  Inilah realitas keadaan. Ini berarti yg 
tinggal di-Indonesia tidak ada hak utk mendapat paspor ROC, PRC atau HK. Macau  
 
seperti halnya dlm 1949/50.

Sewaktu Irian  diberikan kembali  kepada Indonesia [1963] yg keturunan Indo 
diberikan hak utk optie menjadi Belanda kembali dan melepaskan WNI mereka. 
Mereka disebut spijtoptanten dan mereka mulai 1964 semua direpatriate oleh 
Belanda ke negara Belanda. 
Yang ket. China waktu itu hanya masih bisa repatriate ke Taiwan/ROC sebab PRC 
sudah mulai ribut dgn Gang of 4. HK juga masih menerima jikalau ada hubungan 
keluarga, juga Macau.  
Penduduk Indonesia ket China yg masih merasa mereka chinese biasanya semuanya 
pro PRC dan meskipun seharusnya berintegrasi - chauvinisme mereka demikian 
tinggi sehingga semua ajaran Mao  ditelan mentah² dgn hasilnya jaman G30S 
diganas. Yg kembali kePRC banyak yg diganyang HungWeiPing dan achirnya kabur 
keHK dan banyak berangkat keUS/Taiwan atau keIndonesia kembali.

Ini adalah sejarahnya. Jadi  harus tahu sendiri. Mereka sebagai suku ket China 
- 
suku babah [istilah resmi yg dipakai diMalaysia dan Singapura utk campuran 
chinese dan pribumi indonesia] seharusnya 100%  melupakan China. Nama sudah 
menjadi nama local [thanks to Sindhunata] dan kebudayaan juga sudah typical 
babah cultur

Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-27 Thread zhoufy
Oh mari kita ikuti logika anda: anda sekarang sudah menjadi bangsa amerika, 
ngapain masih membanggakan indonesia? Itu karena akar kamu masih kuat di 
indonesia! Anda lahir dan dibesarkan disini bukan? Tapi kebanggaan ini pasti 
akan sedikit luntur ke anak2 anda yg sdh kelahiran amerika, apalagi ke cucu2 
anda nanti! Dan mereka pasti akan menertawakan(kalau tidak mencemooh) kakeknya, 
kok masih membanggakan dirinya bagian dari super indonesia yg bisa makan pecel!



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: ANDREAS MIHARDJA 
Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tue, 27 Jul 2010 13:47:57 
To: 
Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

Yes  Mereka dari pihak ayah hanya berhubungan darah dgn Indonesia.
Saya kelahiran Indonesia dari ayah saya  lahir diIndonesia juga - jadi saya 
bangsa Indonesia. Memang saya ada keturunan darah dari china tetapi sudah 
generasi ketiga. Dari pihak ayah saya yg beragama Dao, tidak punya keluarga 
lagi 
diChina dan pendidikan saya dlm bah Indonesia  dan jaman dulu pakai belanda, 
sunda dan Jawa utk kommunikasi. Hidup didalam kebudayaan Indonesia makan gudek 
atau pecel. Ibu saya pakai kebaya jadi tidak ada kecina²-an dan hidup dlm babah 
culture. --- apakah ini kebudayaan China? -- ini adalah typical indonesian 
babah 
culture. 

Jikalau saya masih WNI saya menganggap diri saya bangsa Indonesia dari suku 
babah/sunda. Saya tidak akan menganggap diri saya bangsa chinese yg bermukim 
diIndonesia. Saya tidak pernah memakai paspor PRC/ROC. [meskipun saya karena 
nikah dgn chinese asli, mempunyai hak utk mendapatnya secara  legal ] 

Rupanya sdr Zhoufy menganggap dirinya masih chinese yg memakai ke-WN Indonesia 
utk dpt menetap di-Indonesia dan mencari nafkah. Rupanya sdr Zhoufy menganggap 
dirinya didalam klas masyarakat  tidak sama dgn huana. [ inilah istilah yg 
dipakai utk merendahkan suku pribumi] dan menganggap dirinya keturunan 
superpower China karena darah masih kental.  Karena itu saya ingin bertanya utk 
apa kamu menetap diIndonesia? Apakah kamu ingin pulang TongSan.

Andreas




From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, July 27, 2010 12:56:51 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

 

Haha, kok makin lucu,
Jadi kalian ini apa ya? bangsa amerika dari suku Indonesia?

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 12:40:24 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Kamu tidak menangkap essence dari tulisan saya.
Kalian yg WNI ket chinese tidak salah utk mengakui kalian warganegara Indonesia 
ket. chinese. Kalian tentu saja harus bangga sekali.
Yg kalian harus lupakan adalah kalian Chinese first yg memakai paspor 
Indonesia. 
Disinilah perbedaannya.  Kalian bukan chinese - kalian bangsa Indonesia dari 
suku chinese/babah.
Don't take one part of my writing out of context - read the whole thing 
carefully
Andreas
 




From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 12:29:02 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Jika keluarga Kalian yg warga amerika boleh bangga dengan etnicity Kalian yg 
Indonesia walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa Indonesia! Apa 
salahnya kami2 tionghoa yg warga indonesia ini juga bangga dng etnicity kami yg 
tionghoa walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa mandarin??? 

Logika dari mana nih? Dari amerikakah?? ? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 10:59:53 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Oleh karena persoalan assimilasi dan integrasi masih merupakan topic panas dan 
dapat memanaskan - ini saya baca dari tulisan didalam milis ini dari komentar 
tulisan saya - saya akan mecoba memberikan info lebih banyak dan setelahnya 
silahkan kalian berpikir sendiri dan mengambil konklusi sendiri.

Memang didalam persoalan integrasi ket china di_Indonesia - sejarah jaman 
belanda [=devide et impera] bermain peranan penting yg kemudian disusul dgn 
peristiwa PP-10 dan perjanjian Sukarno -Chou Enlai utk mengirim kembali 
expatriate China ke China.  Sukarno memang melakukan politik discriminasi dan 
ingin mengusir ket. China keluar Indonesia bersama yg ket. Belanda atau yg 
merasa belanda. Dia ingin hanya suku pribumi harus menetap dan memerintah  
Indinesia.

Juga didalam persoalan pemilihan kewarganegaraan yg harus dilakukan berdasarkan 
konferensi meja bunder  - dimana penduduk Indonesia ket non pribumi harus 
memil

Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-27 Thread ANDREAS MIHARDJA
Silahkan lihat internet - nama anak saya dpt kalian ketemukan dgn nama 
indonesianya. --- Anak² saya semua sama seperti saya berpendidikan cukup tinggi 
dan hasil penyelidikannya dpt kalian lihat sendiri.
Kamu harus mengerti secara juridis dan menurut perjanjian international kamu 
 WNI jadi adalah bangsa Indonesia dan bukan bangsa China.
Andreas




From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, July 27, 2010 1:51:14 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

 

Saya mau tahu essence dari kamu.
Dari omongan kamu saya kok terkesan kamu setuju dng anjuran ganti nama. Lantas 
setelah kamu pindah ke amerika dan menjadi wn amerika, mengapa tidak ganti lagi 
menjadi nama amerika? Ingin tahu, anak2 kamu pakai nama keluarga apa? Chinese 
atau indonesia atau amerika? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 12:40:24 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Kamu tidak menangkap essence dari tulisan saya.
Kalian yg WNI ket chinese tidak salah utk mengakui kalian warganegara Indonesia 
ket. chinese. Kalian tentu saja harus bangga sekali.
Yg kalian harus lupakan adalah kalian Chinese first yg memakai paspor 
Indonesia. 
Disinilah perbedaannya.  Kalian bukan chinese - kalian bangsa Indonesia dari 
suku chinese/babah.
Don't take one part of my writing out of context - read the whole thing 
carefully
Andreas
 




From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 12:29:02 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Jika keluarga Kalian yg warga amerika boleh bangga dengan etnicity Kalian yg 
Indonesia walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa Indonesia! Apa 
salahnya kami2 tionghoa yg warga indonesia ini juga bangga dng etnicity kami yg 
tionghoa walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa mandarin??? 

Logika dari mana nih? Dari amerikakah?? ? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 10:59:53 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Oleh karena persoalan assimilasi dan integrasi masih merupakan topic panas dan 
dapat memanaskan - ini saya baca dari tulisan didalam milis ini dari komentar 
tulisan saya - saya akan mecoba memberikan info lebih banyak dan setelahnya 
silahkan kalian berpikir sendiri dan mengambil konklusi sendiri.

Memang didalam persoalan integrasi ket china di_Indonesia - sejarah jaman 
belanda [=devide et impera] bermain peranan penting yg kemudian disusul dgn 
peristiwa PP-10 dan perjanjian Sukarno -Chou Enlai utk mengirim kembali 
expatriate China ke China.  Sukarno memang melakukan politik discriminasi dan 
ingin mengusir ket. China keluar Indonesia bersama yg ket. Belanda atau yg 
merasa belanda. Dia ingin hanya suku pribumi harus menetap dan memerintah  
Indinesia.

Juga didalam persoalan pemilihan kewarganegaraan yg harus dilakukan berdasarkan 
konferensi meja bunder  - dimana penduduk Indonesia ket non pribumi harus 
memilih kewarganegaraan mereka- either Belanda, [dan harus pulang ke Belanda] 
atau utk yg ket. China - PRC/ROC dan juga dianjurkan utk pulang kenegara 
pilihan 
mereka. Majority dari suku ket. China/babah mengambil option utk jadi WNI sebab 
sudah membaur kebudayaan dan tidak bisa memakai chinese utk kommunikasi. 
Mungkin 
10-15%[??] mengambil PRC atau menjadi stateless kalau pro ROC.
Sewaktu itu Jus sanguinis masih dipakai oleh kedua China - tetapi sekarang 
hanya 
masih diakui oleh ROC [dgn banyak exceptionnya] 
Jaman sekarang PRC, HK, Macau hanya mengakui jus logic dan tidak mengakui Jus 
soli atau sanguinis. ROC masih dubious - kalau masih second generation masih 
diakui. -- . Dwikewarganeraan tidak diakui oleh PRC sedangkan yg lain masih 
 
menerima. HK dan Macau mengakui jus soli kalau OT adalah WN mereka dan tinggal 
legal di daerah mereka. -  Inilah realitas keadaan. Ini berarti yg 
tinggal di-Indonesia tidak ada hak utk mendapat paspor ROC, PRC atau HK. Macau  
 
seperti halnya dlm 1949/50.

Sewaktu Irian  diberikan kembali  kepada Indonesia [1963] yg keturunan Indo 
diberikan hak utk optie menjadi Belanda kembali dan melepaskan WNI mereka. 
Mereka disebut spijtoptanten dan mereka mulai 1964 semua direpatriate oleh 
Belanda ke negara Belanda. 
Yang ket. China waktu itu hanya masih bisa repatriate ke Taiwan/ROC sebab PRC 
sudah mulai ribut dgn Gang of 4. HK juga masih menerima jikalau ada hubungan 
keluarga, juga Macau.  
Penduduk Indonesia ket China yg masih merasa mereka chinese biasanya semuanya 
pro PRC dan meskipun seharusnya berinteg

Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-27 Thread ANDREAS MIHARDJA
Yes




From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, July 27, 2010 2:04:44 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

 

Oh mari kita ikuti logika anda: anda sekarang sudah menjadi bangsa amerika, 
ngapain masih membanggakan indonesia? Itu karena akar kamu masih kuat di 
indonesia! Anda lahir dan dibesarkan disini bukan? Tapi kebanggaan ini pasti 
akan sedikit luntur ke anak2 anda yg sdh kelahiran amerika, apalagi ke cucu2 
anda nanti! Dan mereka pasti akan menertawakan(kalau tidak mencemooh) kakeknya, 
kok masih membanggakan dirinya bagian dari super indonesia yg bisa makan pecel!



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 13:47:57 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Yes  Mereka dari pihak ayah hanya berhubungan darah dgn Indonesia.
Saya kelahiran Indonesia dari ayah saya  lahir diIndonesia juga - jadi saya 
bangsa Indonesia. Memang saya ada keturunan darah dari china tetapi sudah 
generasi ketiga. Dari pihak ayah saya yg beragama Dao, tidak punya keluarga 
lagi 
diChina dan pendidikan saya dlm bah Indonesia  dan jaman dulu pakai belanda, 
sunda dan Jawa utk kommunikasi. Hidup didalam kebudayaan Indonesia makan gudek 
atau pecel. Ibu saya pakai kebaya jadi tidak ada kecina²-an dan hidup dlm babah 
culture. --- apakah ini kebudayaan China? -- ini adalah typical indonesian 
babah 
culture. 

Jikalau saya masih WNI saya menganggap diri saya bangsa Indonesia dari suku 
babah/sunda. Saya tidak akan menganggap diri saya bangsa  chinese yg bermukim 
diIndonesia. Saya tidak pernah memakai paspor PRC/ROC. [meskipun saya karena 
nikah dgn chinese asli, mempunyai hak utk mendapatnya secara  legal ] 

Rupanya sdr Zhoufy menganggap dirinya masih chinese yg memakai ke-WN Indonesia 
utk dpt menetap di-Indonesia dan mencari nafkah. Rupanya sdr Zhoufy menganggap 
dirinya didalam klas masyarakat  tidak sama dgn huana. [ inilah istilah yg 
dipakai utk merendahkan suku pribumi] dan menganggap dirinya keturunan 
superpower China karena darah masih kental.  Karena itu saya ingin bertanya utk 
apa kamu menetap diIndonesia? Apakah kamu ingin pulang TongSan.

Andreas




From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 12:56:51 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Haha, kok makin lucu,
Jadi kalian ini apa ya? bangsa amerika dari suku Indonesia?

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 12:40:24 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Kamu tidak menangkap essence dari tulisan saya.
Kalian yg WNI ket chinese tidak salah utk mengakui kalian warganegara Indonesia 
ket. chinese. Kalian tentu saja harus bangga sekali.
Yg kalian harus lupakan adalah kalian Chinese first yg memakai paspor 
Indonesia. 
Disinilah perbedaannya.  Kalian bukan chinese - kalian bangsa Indonesia dari 
suku chinese/babah.
Don't take one part of my writing out of context - read the whole thing 
carefully
Andreas
 




From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 12:29:02 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Jika keluarga Kalian yg warga amerika boleh bangga dengan etnicity Kalian yg 
Indonesia walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa Indonesia! Apa 
salahnya kami2 tionghoa yg warga indonesia ini juga bangga dng etnicity kami yg 
tionghoa walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa mandarin??? 

Logika dari mana nih? Dari amerikakah?? ? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 10:59:53 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Oleh karena persoalan assimilasi dan integrasi masih merupakan topic panas dan 
dapat memanaskan - ini saya baca dari tulisan didalam milis ini dari komentar 
tulisan saya - saya akan mecoba memberikan info lebih banyak dan setelahnya 
silahkan kalian berpikir sendiri dan mengambil konklusi sendiri.

Memang didalam persoalan integrasi ket china di_Indonesia - sejarah jaman 
belanda [=devide et impera] bermain peranan penting yg kemudian disusul dgn 
peristiwa PP-10 dan perjanjian Sukarno -Chou Enlai utk mengirim kembali 
expatriate China ke China.  Sukarno memang melakukan politik discriminasi dan 
ingin mengusir ket. China keluar Indonesia bersama yg ket. Belanda atau yg 
merasa belanda.

Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-27 Thread twasey
Maaf sebelumnya,

Ikut nimbrung sedikit, saya tetap menghargai penjelasan suhu Andreas tetapi 
setlah membaca konsep2 pemikiran suhu Andreas,  seharusnya tanah tumpah darah 
suhu Andreas sekarang adalah Amerika, dan harus melupakan china dan melupakan 
indonesia. 
Dan seharusnya nama anak2 suhu harus menggunakan nama2 dlm bhs Inggris, 
misalnya Michael, John, Bob, Ronald, Barack Obama (?), dll ... Heheheheh...
Ini untuk tujuan berasimilasi dengan masyarakat barat di Amerika.

Maaf lagi, kalau ada yang salah, dan hargailah HAM.

Peace.
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: ANDREAS MIHARDJA 
Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tue, 27 Jul 2010 14:09:21 
To: 
Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

Silahkan lihat internet - nama anak saya dpt kalian ketemukan dgn nama 
indonesianya. --- Anak² saya semua sama seperti saya berpendidikan cukup tinggi 
dan hasil penyelidikannya dpt kalian lihat sendiri.
Kamu harus mengerti secara juridis dan menurut perjanjian international kamu 
 WNI jadi adalah bangsa Indonesia dan bukan bangsa China.
Andreas




From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, July 27, 2010 1:51:14 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

 

Saya mau tahu essence dari kamu.
Dari omongan kamu saya kok terkesan kamu setuju dng anjuran ganti nama. Lantas 
setelah kamu pindah ke amerika dan menjadi wn amerika, mengapa tidak ganti lagi 
menjadi nama amerika? Ingin tahu, anak2 kamu pakai nama keluarga apa? Chinese 
atau indonesia atau amerika? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 12:40:24 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Kamu tidak menangkap essence dari tulisan saya.
Kalian yg WNI ket chinese tidak salah utk mengakui kalian warganegara Indonesia 
ket. chinese. Kalian tentu saja harus bangga sekali.
Yg kalian harus lupakan adalah kalian Chinese first yg memakai paspor 
Indonesia. 
Disinilah perbedaannya.  Kalian bukan chinese - kalian bangsa Indonesia dari 
suku chinese/babah.
Don't take one part of my writing out of context - read the whole thing 
carefully
Andreas
 




From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 12:29:02 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Jika keluarga Kalian yg warga amerika boleh bangga dengan etnicity Kalian yg 
Indonesia walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa Indonesia! Apa 
salahnya kami2 tionghoa yg warga indonesia ini juga bangga dng etnicity kami yg 
tionghoa walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa mandarin??? 

Logika dari mana nih? Dari amerikakah?? ? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 10:59:53 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Oleh karena persoalan assimilasi dan integrasi masih merupakan topic panas dan 
dapat memanaskan - ini saya baca dari tulisan didalam milis ini dari komentar 
tulisan saya - saya akan mecoba memberikan info lebih banyak dan setelahnya 
silahkan kalian berpikir sendiri dan mengambil konklusi sendiri.

Memang didalam persoalan integrasi ket china di_Indonesia - sejarah jaman 
belanda [=devide et impera] bermain peranan penting yg kemudian disusul dgn 
peristiwa PP-10 dan perjanjian Sukarno -Chou Enlai utk mengirim kembali 
expatriate China ke China.  Sukarno memang melakukan politik discriminasi dan 
ingin mengusir ket. China keluar Indonesia bersama yg ket. Belanda atau yg 
merasa belanda. Dia ingin hanya suku pribumi harus menetap dan memerintah  
Indinesia.

Juga didalam persoalan pemilihan kewarganegaraan yg harus dilakukan berdasarkan 
konferensi meja bunder  - dimana penduduk Indonesia ket non pribumi harus 
memilih kewarganegaraan mereka- either Belanda, [dan harus pulang ke Belanda] 
atau utk yg ket. China - PRC/ROC dan juga dianjurkan utk pulang kenegara 
pilihan 
mereka. Majority dari suku ket. China/babah mengambil option utk jadi WNI sebab 
sudah membaur kebudayaan dan tidak bisa memakai chinese utk kommunikasi. 
Mungkin 
10-15%[??] mengambil PRC atau menjadi stateless kalau pro ROC.
Sewaktu itu Jus sanguinis masih dipakai oleh kedua China - tetapi sekarang 
hanya 
masih diakui oleh ROC [dgn banyak exceptionnya] 
Jaman sekarang PRC, HK, Macau hanya mengakui jus logic dan tidak mengakui Jus 
soli atau sanguinis. ROC masih dubious - kalau masih second generation masih 
diakui. -- . Dwikewarganeraan tidak diakui oleh PRC sedangkan yg lain masih 
 
menerima. 

Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-27 Thread ANDREAS MIHARDJA
Memang saya juga melakukannya dan semua memakai american name - tetapi oleh 
karena sewaktu mereka lahir saya belum pasti akan tinggal dimana saya 
memberikan 
mereka juga 100% chinese name.
Andreas




From: "twa...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, July 27, 2010 6:36:36 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

  

Maaf sebelumnya,

Ikut nimbrung sedikit, saya tetap menghargai penjelasan suhu Andreas tetapi 
setlah membaca konsep2 pemikiran suhu Andreas,  seharusnya tanah tumpah darah 
suhu Andreas sekarang adalah Amerika, dan harus melupakan china dan melupakan 
indonesia. 

Dan seharusnya nama anak2 suhu harus menggunakan nama2 dlm bhs Inggris, 
misalnya 
Michael, John, Bob, Ronald, Barack Obama (?), dll ... Heheheheh...
Ini untuk tujuan berasimilasi dengan masyarakat barat di Amerika.

Maaf lagi, kalau ada yang salah, dan hargailah HAM.

Peace.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 14:09:21 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

Silahkan lihat internet - nama anak saya dpt kalian ketemukan dgn nama 
indonesianya. --- Anak² saya semua sama seperti saya berpendidikan cukup tinggi 
dan hasil penyelidikannya dpt kalian lihat sendiri.
Kamu harus mengerti secara juridis dan menurut perjanjian international kamu 
 WNI jadi adalah bangsa Indonesia dan bukan bangsa China.
Andreas




From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, July 27, 2010 1:51:14 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

 

Saya mau tahu essence dari kamu.
Dari omongan kamu saya kok terkesan kamu setuju dng anjuran ganti nama. Lantas 
setelah kamu pindah ke amerika dan menjadi wn amerika, mengapa tidak ganti lagi 
menjadi nama amerika? Ingin tahu, anak2 kamu pakai nama keluarga apa? Chinese 
atau indonesia atau amerika? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 12:40:24 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Kamu tidak menangkap essence dari tulisan saya.
Kalian yg WNI ket chinese tidak salah utk mengakui kalian warganegara Indonesia 
ket. chinese. Kalian tentu saja harus bangga sekali.
Yg kalian harus lupakan adalah kalian Chinese first yg memakai paspor 
Indonesia. 
Disinilah perbedaannya.  Kalian bukan chinese - kalian bangsa Indonesia dari 
suku chinese/babah.
Don't take one part of my writing out of context - read the whole thing 
carefully
Andreas
 




From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 12:29:02 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Jika keluarga Kalian yg warga amerika boleh bangga dengan etnicity Kalian yg 
Indonesia walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa Indonesia! Apa 
salahnya kami2 tionghoa yg warga indonesia ini juga bangga dng etnicity kami yg 
tionghoa walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa mandarin??? 

Logika dari mana nih? Dari amerikakah?? ? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 10:59:53 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Oleh karena persoalan assimilasi dan integrasi masih merupakan topic panas dan 
dapat memanaskan - ini saya baca dari tulisan didalam milis ini dari komentar 
tulisan saya - saya akan mecoba memberikan info lebih banyak dan setelahnya 
silahkan kalian berpikir sendiri dan mengambil konklusi sendiri.

Memang didalam persoalan integrasi ket china di_Indonesia - sejarah jaman 
belanda [=devide et impera] bermain peranan penting yg kemudian disusul dgn 
peristiwa PP-10 dan perjanjian Sukarno -Chou Enlai utk mengirim kembali 
expatriate China ke China.  Sukarno memang melakukan politik discriminasi dan 
ingin mengusir ket. China keluar Indonesia bersama yg ket. Belanda atau yg 
merasa belanda. Dia ingin hanya suku pribumi harus menetap dan memerintah  
Indinesia.

Juga didalam persoalan pemilihan kewarganegaraan yg harus dilakukan berdasarkan 
konferensi meja bunder  - dimana penduduk Indonesia ket non pribumi harus 
memilih kewarganegaraan mereka- either Belanda, [dan harus pulang ke Belanda] 
atau utk yg ket. China - PRC/ROC dan juga dianjurkan utk pulang kenegara 
pilihan 
mereka. Majority dari suku ket. China/babah mengambil option utk jadi WNI sebab 
sudah membaur kebudayaan dan tidak bisa memakai chinese utk kommunikasi. 
Mungkin 
10-15%[??] mengambil PRC a

Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-27 Thread Azura-Mazda
Dia emang demen banget kok kalo bisa jadi bule-demokratik. 
Sayang dia ga punya duit spt Michael Jackson. Kalo punya, dia
uda suntik hormon agar kulit dan rambutnya jadi blonde. 
 


--- Pada Sel, 27/7/10, twa...@yahoo.com  menulis:


Dari: twa...@yahoo.com 
Judul: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 9:36 PM


  



Maaf sebelumnya,

Ikut nimbrung sedikit, saya tetap menghargai penjelasan suhu Andreas tetapi 
setlah membaca konsep2 pemikiran suhu Andreas, seharusnya tanah tumpah darah 
suhu Andreas sekarang adalah Amerika, dan harus melupakan china dan melupakan 
indonesia. 
Dan seharusnya nama anak2 suhu harus menggunakan nama2 dlm bhs Inggris, 
misalnya Michael, John, Bob, Ronald, Barack Obama (?), dll ... Heheheheh...
Ini untuk tujuan berasimilasi dengan masyarakat barat di Amerika.

Maaf lagi, kalau ada yang salah, dan hargailah HAM.

Peace.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ANDREAS MIHARDJA  
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 14:09:21 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Silahkan lihat internet - nama anak saya dpt kalian ketemukan dgn nama 
indonesianya. --- Anak² saya semua sama seperti saya berpendidikan cukup tinggi 
dan hasil penyelidikannya dpt kalian lihat sendiri.
Kamu harus mengerti secara juridis dan menurut perjanjian international kamu  
WNI jadi adalah bangsa Indonesia dan bukan bangsa China.
Andreas




From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 1:51:14 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Saya mau tahu essence dari kamu.
Dari omongan kamu saya kok terkesan kamu setuju dng anjuran ganti nama. Lantas 
setelah kamu pindah ke amerika dan menjadi wn amerika, mengapa tidak ganti lagi 
menjadi nama amerika? Ingin tahu, anak2 kamu pakai nama keluarga apa? Chinese 
atau indonesia atau amerika? 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ANDREAS MIHARDJA  
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 12:40:24 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

  



Kamu tidak menangkap essence dari tulisan saya.
Kalian yg WNI ket chinese tidak salah utk mengakui kalian warganegara Indonesia 
ket. chinese. Kalian tentu saja harus bangga sekali.
Yg kalian harus lupakan adalah kalian Chinese first yg memakai paspor 
Indonesia. Disinilah perbedaannya.  Kalian bukan chinese - kalian bangsa 
Indonesia dari suku chinese/babah.
Don't take one part of my writing out of context - read the whole thing 
carefully
Andreas
 




From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 12:29:02 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Jika keluarga Kalian yg warga amerika boleh bangga dengan etnicity Kalian yg 
Indonesia walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa Indonesia! Apa 
salahnya kami2 tionghoa yg warga indonesia ini juga bangga dng etnicity kami yg 
tionghoa walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa mandarin??? 
Logika dari mana nih? Dari amerikakah?? ? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ANDREAS MIHARDJA  
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 10:59:53 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

  



Oleh karena persoalan assimilasi dan integrasi masih merupakan topic panas dan 
dapat memanaskan - ini saya baca dari tulisan didalam milis ini dari komentar 
tulisan saya - saya akan mecoba memberikan info lebih banyak dan setelahnya 
silahkan kalian berpikir sendiri dan mengambil konklusi sendiri.


Memang didalam persoalan integrasi ket china di_Indonesia - sejarah jaman 
belanda [=devide et impera] bermain peranan penting yg kemudian disusul dgn 
peristiwa PP-10 dan perjanjian Sukarno -Chou Enlai utk mengirim kembali 
expatriate China ke China.  Sukarno memang melakukan politik discriminasi dan 
ingin mengusir ket. China keluar Indonesia bersama yg ket. Belanda atau yg 
merasa belanda. Dia ingin hanya suku pribumi harus menetap dan memerintah 
Indinesia.


Juga didalam persoalan pemilihan kewarganegaraan yg harus dilakukan berdasarkan 
konferensi meja bunder  - dimana penduduk Indonesia ket non pribumi harus 
memilih kewarganegaraan mereka- either Belanda, [dan harus pulang ke Belanda] 
atau utk yg ket. China - PRC/ROC dan juga dianjurkan utk pulang kenegara 
pilihan mereka. Majority dari suku ket. China/babah mengambil option utk jadi 
WNI sebab sudah membaur kebudayaan dan tidak bisa memakai chinese utk 
kommunikasi. Mungkin 10-15%[??] mengambil PRC atau menjadi stateless kalau pro 
ROC.
Sewaktu itu Jus sanguinis masih dipakai oleh kedua China - tetapi sekarang 
hanya masih diakui oleh ROC [dgn banyak exce

Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-27 Thread twasey
oh iya, sudah pastinya,

Seperti saya, selain memiliki nama "Tarto Waseto" sbg nama Indonesia yg 
menandakan bhw saya adalah warga negara Indonesia, saya juga memiliki nama 
mandarin "Du Chen Ta" yg menandakan bhw saya adalah keturunan Tionghoa.

Saya kira, kita boleh saja bertempat tinggal dimanapun juga, menjunjung tanah 
dan langit dimana kita tinggal, atau memiliki kepercayaan apapun, tetapi kita 
tetap tidak boleh melupakan orang tua, tradisi budaya dan leluhur kita. Tanpa 
ada leluhur/ orang tua dan tradisi budaya kita, tidak mungkin ada kita sekarang 
disini... Heheheheh...
Dan tidak akan ada milis ini kaleee..

Salam.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: ANDREAS MIHARDJA 
Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tue, 27 Jul 2010 19:29:22 
To: 
Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

Memang saya juga melakukannya dan semua memakai american name - tetapi oleh 
karena sewaktu mereka lahir saya belum pasti akan tinggal dimana saya 
memberikan 
mereka juga 100% chinese name.
Andreas




From: "twa...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, July 27, 2010 6:36:36 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

  

Maaf sebelumnya,

Ikut nimbrung sedikit, saya tetap menghargai penjelasan suhu Andreas tetapi 
setlah membaca konsep2 pemikiran suhu Andreas,  seharusnya tanah tumpah darah 
suhu Andreas sekarang adalah Amerika, dan harus melupakan china dan melupakan 
indonesia. 

Dan seharusnya nama anak2 suhu harus menggunakan nama2 dlm bhs Inggris, 
misalnya 
Michael, John, Bob, Ronald, Barack Obama (?), dll ... Heheheheh...
Ini untuk tujuan berasimilasi dengan masyarakat barat di Amerika.

Maaf lagi, kalau ada yang salah, dan hargailah HAM.

Peace.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 14:09:21 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

Silahkan lihat internet - nama anak saya dpt kalian ketemukan dgn nama 
indonesianya. --- Anak² saya semua sama seperti saya berpendidikan cukup tinggi 
dan hasil penyelidikannya dpt kalian lihat sendiri.
Kamu harus mengerti secara juridis dan menurut perjanjian international kamu 
 WNI jadi adalah bangsa Indonesia dan bukan bangsa China.
Andreas




From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, July 27, 2010 1:51:14 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

 

Saya mau tahu essence dari kamu.
Dari omongan kamu saya kok terkesan kamu setuju dng anjuran ganti nama. Lantas 
setelah kamu pindah ke amerika dan menjadi wn amerika, mengapa tidak ganti lagi 
menjadi nama amerika? Ingin tahu, anak2 kamu pakai nama keluarga apa? Chinese 
atau indonesia atau amerika? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 12:40:24 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Kamu tidak menangkap essence dari tulisan saya.
Kalian yg WNI ket chinese tidak salah utk mengakui kalian warganegara Indonesia 
ket. chinese. Kalian tentu saja harus bangga sekali.
Yg kalian harus lupakan adalah kalian Chinese first yg memakai paspor 
Indonesia. 
Disinilah perbedaannya.  Kalian bukan chinese - kalian bangsa Indonesia dari 
suku chinese/babah.
Don't take one part of my writing out of context - read the whole thing 
carefully
Andreas
 




From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 12:29:02 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Jika keluarga Kalian yg warga amerika boleh bangga dengan etnicity Kalian yg 
Indonesia walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa Indonesia! Apa 
salahnya kami2 tionghoa yg warga indonesia ini juga bangga dng etnicity kami yg 
tionghoa walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa mandarin??? 

Logika dari mana nih? Dari amerikakah?? ? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 10:59:53 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Oleh karena persoalan assimilasi dan integrasi masih merupakan topic panas dan 
dapat memanaskan - ini saya baca dari tulisan didalam milis ini dari komentar 
tulisan saya - saya akan mecoba memberikan info lebih banyak dan setelahnya 
silahkan kalian berpikir sendiri dan mengambil konklusi sendiri.

Memang didalam persoalan integrasi ket 

Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-28 Thread John Siswanto
Bung Tarto Waseto yb,
saya sangat menghormati dan mendukung pendapat ini...
rasanya lebih harmoni...
 
John Siswanto

--- Pada Sel, 27/7/10, twa...@yahoo.com  menulis:


Dari: twa...@yahoo.com 
Judul: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 9:18 PM


  



oh iya, sudah pastinya,

Seperti saya, selain memiliki nama "Tarto Waseto" sbg nama Indonesia yg 
menandakan bhw saya adalah warga negara Indonesia, saya juga memiliki nama 
mandarin "Du Chen Ta" yg menandakan bhw saya adalah keturunan Tionghoa.

Saya kira, kita boleh saja bertempat tinggal dimanapun juga, menjunjung tanah 
dan langit dimana kita tinggal, atau memiliki kepercayaan apapun, tetapi kita 
tetap tidak boleh melupakan orang tua, tradisi budaya dan leluhur kita. Tanpa 
ada leluhur/ orang tua dan tradisi budaya kita, tidak mungkin ada kita sekarang 
disini... Heheheheh...
Dan tidak akan ada milis ini kaleee..

Salam.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ANDREAS MIHARDJA  
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 19:29:22 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Memang saya juga melakukannya dan semua memakai american name - tetapi oleh 
karena sewaktu mereka lahir saya belum pasti akan tinggal dimana saya 
memberikan mereka juga 100% chinese name.
Andreas




From: "twa...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 6:36:36 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Maaf sebelumnya,

Ikut nimbrung sedikit, saya tetap menghargai penjelasan suhu Andreas tetapi 
setlah membaca konsep2 pemikiran suhu Andreas, seharusnya tanah tumpah darah 
suhu Andreas sekarang adalah Amerika, dan harus melupakan china dan melupakan 
indonesia. 
Dan seharusnya nama anak2 suhu harus menggunakan nama2 dlm bhs Inggris, 
misalnya Michael, John, Bob, Ronald, Barack Obama (?), dll ... Heheheheh...
Ini untuk tujuan berasimilasi dengan masyarakat barat di Amerika.

Maaf lagi, kalau ada yang salah, dan hargailah HAM.

Peace.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ANDREAS MIHARDJA  
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 14:09:21 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Silahkan lihat internet - nama anak saya dpt kalian ketemukan dgn nama 
indonesianya. --- Anak² saya semua sama seperti saya berpendidikan cukup tinggi 
dan hasil penyelidikannya dpt kalian lihat sendiri.
Kamu harus mengerti secara juridis dan menurut perjanjian international kamu  
WNI jadi adalah bangsa Indonesia dan bukan bangsa China.
Andreas




From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 1:51:14 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Saya mau tahu essence dari kamu.
Dari omongan kamu saya kok terkesan kamu setuju dng anjuran ganti nama. Lantas 
setelah kamu pindah ke amerika dan menjadi wn amerika, mengapa tidak ganti lagi 
menjadi nama amerika? Ingin tahu, anak2 kamu pakai nama keluarga apa? Chinese 
atau indonesia atau amerika? 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ANDREAS MIHARDJA  
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 12:40:24 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

  



Kamu tidak menangkap essence dari tulisan saya.
Kalian yg WNI ket chinese tidak salah utk mengakui kalian warganegara Indonesia 
ket. chinese. Kalian tentu saja harus bangga sekali.
Yg kalian harus lupakan adalah kalian Chinese first yg memakai paspor 
Indonesia. Disinilah perbedaannya.  Kalian bukan chinese - kalian bangsa 
Indonesia dari suku chinese/babah.
Don't take one part of my writing out of context - read the whole thing 
carefully
Andreas
 




From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 12:29:02 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Jika keluarga Kalian yg warga amerika boleh bangga dengan etnicity Kalian yg 
Indonesia walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa Indonesia! Apa 
salahnya kami2 tionghoa yg warga indonesia ini juga bangga dng etnicity kami yg 
tionghoa walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa mandarin??? 
Logika dari mana nih? Dari amerikakah?? ? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ANDREAS MIHARDJA  
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 10:59:53 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

  



Oleh karena persoalan assimilasi dan integrasi masih merupakan topic panas dan 
dapat memanaskan - ini saya baca dari tulisan didalam milis ini dari komentar 
tulisan saya - saya akan mecoba memberikan inf

Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-28 Thread zhoufy
Begini Bung:

 Jika teori asimilasi mau konsekwen anda terapkan, anda harus mengganti nama 
anda menjadi nama amerika, anak2 anda harus anda beri nama amerika, termasuk 
ganti nama keluarga, jangan lagi ada bau Indonesia!
Andapun harus segera mengubah mindset anda agar lebih mengamerika, anda juga 
harus mendidik anak2 anda untuk lebih mengamerika! Jangan sekali2 berpikir mau 
kembali ke indonesia! Harus lebih senang makan hamburger daripada makan pecel!
Saya yakin anda sekarang masih kental rasa indonesianya daripada rasa amerika. 
Anda mungkin bisa membela bhw krn anda generasi pertama 70%indo 30%amrik, 
Generasi anak mungkin bisa 50%-50%, generasi cucu pasti rasa indonya mungkin 
tinggal 30%, generasi cicit sdh 100% rasa amerika. inikah yg ideal menurut 
anda? 

Lantas, apakah anda yakin semua yang anda ajak bicara di millis ini adalah 
generasi cucu seperti anda? Shg anda mengharuskan semua hanya menyisakan 30% 
rasa tionghoa? Lagian, apakah anda sadar, pembentukan dan perkembangan pribadi 
setiap orang tidak akan sama, sama2 generasi ketiga, yg satu hasil didikan 
belanda, yg satu didikan jawa, yg satu didikan tionghoa, akan menghasilkan 
manusia yg berlainan, apakah hanya boleh ada suatu pola pendidikan?
Anda boleh menjadi orang yg lebih punya rasa indonesia(sunda) dibanding 
tionghoa, tapi tak boleh menyalahkan seorang berdarah india semacam xiong 
delong yg punya rasa tionghoa lebih kental dari anda! Karena anda sendiri pasti 
keberatan jika seorang Yunus Yahya menyalahkan anda yg belum 100% indonesia 
seperti dia (bahkan agama anda saja masih ke belanda2an dimata dia)! Biarkan 
semua berkembang secara alami, jangan punya pikiran utk menyeragamkan! Itu pola 
pikir yg menakutkan.


Sekarang 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: ANDREAS MIHARDJA 
Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tue, 27 Jul 2010 14:09:21 
To: 
Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

Silahkan lihat internet - nama anak saya dpt kalian ketemukan dgn nama 
indonesianya. --- Anak² saya semua sama seperti saya berpendidikan cukup tinggi 
dan hasil penyelidikannya dpt kalian lihat sendiri.
Kamu harus mengerti secara juridis dan menurut perjanjian international kamu 
 WNI jadi adalah bangsa Indonesia dan bukan bangsa China.
Andreas




From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, July 27, 2010 1:51:14 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

 

Saya mau tahu essence dari kamu.
Dari omongan kamu saya kok terkesan kamu setuju dng anjuran ganti nama. Lantas 
setelah kamu pindah ke amerika dan menjadi wn amerika, mengapa tidak ganti lagi 
menjadi nama amerika? Ingin tahu, anak2 kamu pakai nama keluarga apa? Chinese 
atau indonesia atau amerika? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 12:40:24 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Kamu tidak menangkap essence dari tulisan saya.
Kalian yg WNI ket chinese tidak salah utk mengakui kalian warganegara Indonesia 
ket. chinese. Kalian tentu saja harus bangga sekali.
Yg kalian harus lupakan adalah kalian Chinese first yg memakai paspor 
Indonesia. 
Disinilah perbedaannya.  Kalian bukan chinese - kalian bangsa Indonesia dari 
suku chinese/babah.
Don't take one part of my writing out of context - read the whole thing 
carefully
Andreas
 




From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 12:29:02 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Jika keluarga Kalian yg warga amerika boleh bangga dengan etnicity Kalian yg 
Indonesia walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa Indonesia! Apa 
salahnya kami2 tionghoa yg warga indonesia ini juga bangga dng etnicity kami yg 
tionghoa walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa mandarin??? 

Logika dari mana nih? Dari amerikakah?? ? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 10:59:53 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Oleh karena persoalan assimilasi dan integrasi masih merupakan topic panas dan 
dapat memanaskan - ini saya baca dari tulisan didalam milis ini dari komentar 
tulisan saya - saya akan mecoba memberikan info lebih banyak dan setelahnya 
silahkan kalian berpikir sendiri dan mengambil konklusi sendiri.

Memang didalam persoalan integrasi ket china di_Indonesia - sejarah jaman 
belanda [=devide et impera] bermain peranan penting yg kemudian disusul dgn 
peristiwa PP-10 dan perjanjian Sukarno -Chou Enlai utk men

Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-28 Thread twasey
‎​Q" _  _)
 (_  ) Amin.
_.>("i").


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: John Siswanto 
Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wed, 28 Jul 2010 19:27:40 
To: 
Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

Bung Tarto Waseto yb,
saya sangat menghormati dan mendukung pendapat ini...
rasanya lebih harmoni...
 
John Siswanto

--- Pada Sel, 27/7/10, twa...@yahoo.com  menulis:


Dari: twa...@yahoo.com 
Judul: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 9:18 PM


  



oh iya, sudah pastinya,

Seperti saya, selain memiliki nama "Tarto Waseto" sbg nama Indonesia yg 
menandakan bhw saya adalah warga negara Indonesia, saya juga memiliki nama 
mandarin "Du Chen Ta" yg menandakan bhw saya adalah keturunan Tionghoa.

Saya kira, kita boleh saja bertempat tinggal dimanapun juga, menjunjung tanah 
dan langit dimana kita tinggal, atau memiliki kepercayaan apapun, tetapi kita 
tetap tidak boleh melupakan orang tua, tradisi budaya dan leluhur kita. Tanpa 
ada leluhur/ orang tua dan tradisi budaya kita, tidak mungkin ada kita sekarang 
disini... Heheheheh...
Dan tidak akan ada milis ini kaleee..

Salam.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ANDREAS MIHARDJA  
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 19:29:22 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Memang saya juga melakukannya dan semua memakai american name - tetapi oleh 
karena sewaktu mereka lahir saya belum pasti akan tinggal dimana saya 
memberikan mereka juga 100% chinese name.
Andreas




From: "twa...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 6:36:36 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Maaf sebelumnya,

Ikut nimbrung sedikit, saya tetap menghargai penjelasan suhu Andreas tetapi 
setlah membaca konsep2 pemikiran suhu Andreas, seharusnya tanah tumpah darah 
suhu Andreas sekarang adalah Amerika, dan harus melupakan china dan melupakan 
indonesia. 
Dan seharusnya nama anak2 suhu harus menggunakan nama2 dlm bhs Inggris, 
misalnya Michael, John, Bob, Ronald, Barack Obama (?), dll ... Heheheheh...
Ini untuk tujuan berasimilasi dengan masyarakat barat di Amerika.

Maaf lagi, kalau ada yang salah, dan hargailah HAM.

Peace.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ANDREAS MIHARDJA  
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 14:09:21 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Silahkan lihat internet - nama anak saya dpt kalian ketemukan dgn nama 
indonesianya. --- Anak² saya semua sama seperti saya berpendidikan cukup tinggi 
dan hasil penyelidikannya dpt kalian lihat sendiri.
Kamu harus mengerti secara juridis dan menurut perjanjian international kamu  
WNI jadi adalah bangsa Indonesia dan bukan bangsa China.
Andreas




From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 1:51:14 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Saya mau tahu essence dari kamu.
Dari omongan kamu saya kok terkesan kamu setuju dng anjuran ganti nama. Lantas 
setelah kamu pindah ke amerika dan menjadi wn amerika, mengapa tidak ganti lagi 
menjadi nama amerika? Ingin tahu, anak2 kamu pakai nama keluarga apa? Chinese 
atau indonesia atau amerika? 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ANDREAS MIHARDJA  
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 12:40:24 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

  



Kamu tidak menangkap essence dari tulisan saya.
Kalian yg WNI ket chinese tidak salah utk mengakui kalian warganegara Indonesia 
ket. chinese. Kalian tentu saja harus bangga sekali.
Yg kalian harus lupakan adalah kalian Chinese first yg memakai paspor 
Indonesia. Disinilah perbedaannya.  Kalian bukan chinese - kalian bangsa 
Indonesia dari suku chinese/babah.
Don't take one part of my writing out of context - read the whole thing 
carefully
Andreas
 




From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 12:29:02 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Jika keluarga Kalian yg warga amerika boleh bangga dengan etnicity Kalian yg 
Indonesia walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa Indonesia! Apa 
salahnya kami2 tionghoa yg warga indonesia ini juga bangga dng etnicity kami yg 
tionghoa walau sebagian besar tidak lagi mampu bicara bahasa mandarin??? 
Logika dari mana nih? Dari amerikakah?? ? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ANDREAS MIHARDJA  
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 

Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-29 Thread Maria Claudia
Saya senang sekali dengan milist ini karena bisa menambah wawasan. 

Saya setuju 100% dengan Bp. Andreas. Sejak awal diskusi ini saya sudah 
mengingatkan bahwa kita harus bersikap dimana bumi dipijak di situ langit 
dijunjung. Sejak dulu kalau saya kemukakan ide saya seperti yang dikemukakan 
oleh Bp. Andreas, sikap lawan bicara saya ya persis sama dengan sikap Dada cs. 
Saya tidak anti Tionghoa, bahkan saya benci pada orang Tionghoa yang anti 
Tionghoa, juga tidak anti pribumi, padahal saya juga sering menerima sikap 
diskriminasi dari para birokrat. Agama dan orang tua saya mengajarkan bahwa 
semua orang sama derajatnya di mata Tuhan (orang tua saya itu KHC lho!)

Mungkin perlu saya ingatkan pada Dada cs. jangan sampai mabuk kepayang. 
Sekarang 
kita sedang mengalami kebebasan yang sebebas-bebasnya. Tapi jangan pernah lupa 
bahwa politik di Indonesia ditentukan oleh presidennya. Kalau pada suatu saat 
nanti ada orang sekuat  dan seideologi dengan Suharto yang berkuasa kembali, 
matilah kita. Tinggal dicomoti aja siapa dulu yang ngomong dengan lantang. 
Jangan pernah bersikap arogan. Kalau Anda orang berduit, ya ga masalah, ada 
guncangan politik di Indo tinggal kabur ke luar negeri, tapi kalau Anda punya 
duit pas-pasan, Anda akan jadi korban. Karena itu bersikaplah tenggang rasa 
terhadap mereka yang mungkin bisa menjadi korban dari arogansi sekelompok Cina 
yang merasa bagian dari Cina tapi tidak pernah mau meninggalkan Indonesia. 
Ingat 
peristiwa Mei 1997 (atau 98? saya sudah lupa), jangan sampai itu terulang lagi.

Saya juga setuju dengan pendapat Bp. Andreas bahwa orang China itu 
underestimate 
Indonesian Chinese. Ketika saya masih mudaan dulu, saya pernah bekerja sama 
dengan pengusaha dari Hong Kong, dan pada satu kesempatan saya sempat bercerita 
bahwa engku saya juga pernah ke mainland tapi kabur lagi ke Hong Kong dan 
kemudian berhasil menjadi pengusaha di sana. Tahu apa jawabnya? "Orang 
Indonesia 
yang pulang ke China itu tidak bisa dipercaya!" Padahal dia berbicara dengan 
sang keponakan! Jadi kalau mau menilai watak seseorang/masyarakat, itu tidak 
bisa hanya sebagai pengunjung, tapi harus bergaul selama berbulan-bulan, hidup 
bersama-sama, bergosip bersama, baru kita bisa tahu bagaimana mindset penduduk 
setempat.






From: ANDREAS MIHARDJA 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, July 27, 2010 7:29:22 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

  
Memang saya juga melakukannya dan semua memakai american name - tetapi oleh 
karena sewaktu mereka lahir saya belum pasti akan tinggal dimana saya 
memberikan 
mereka juga 100% chinese name.
Andreas




From: "twa...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 6:36:36 PM
Subject: Re:  [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Maaf sebelumnya,

Ikut nimbrung sedikit, saya tetap menghargai penjelasan suhu Andreas tetapi 
setlah membaca konsep2 pemikiran suhu Andreas,  seharusnya tanah tumpah darah 
suhu Andreas sekarang adalah Amerika, dan harus melupakan china dan melupakan 
indonesia. 

Dan seharusnya nama anak2 suhu harus menggunakan nama2 dlm bhs Inggris, 
misalnya 
Michael, John, Bob, Ronald, Barack Obama (?), dll ... Heheheheh...
Ini untuk tujuan berasimilasi dengan masyarakat barat di Amerika.

Maaf lagi, kalau ada yang salah, dan hargailah HAM.

Peace.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 14:09:21 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

Silahkan lihat internet - nama anak saya dpt kalian ketemukan dgn nama 
indonesianya. --- Anak² saya semua sama seperti saya berpendidikan cukup tinggi 
dan hasil penyelidikannya dpt kalian lihat sendiri.
Kamu harus mengerti secara juridis dan menurut perjanjian international kamu 
 WNI jadi adalah bangsa Indonesia dan bukan bangsa China.
Andreas




From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 1:51:14 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Saya mau tahu essence dari kamu.
Dari omongan kamu saya kok terkesan kamu setuju dng anjuran ganti nama. Lantas 
setelah kamu pindah ke amerika dan menjadi wn amerika, mengapa tidak ganti lagi 
menjadi nama amerika? Ingin tahu, anak2 kamu pakai nama keluarga apa? Chinese 
atau indonesia atau amerika? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  ANDREAS MIHARDJA  
Sender:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 12:40:24 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
  
Kamu tidak menangkap essence dari tulisan saya.
Kalian yg WNI ket chinese tidak salah utk mengakui kalian warganegara I

Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-29 Thread Hariadi Tjahjono
B Maria,

Saya rasa pemikiran yg dilandasi ketakutan, trauma kerusuhan dimasa lalu 
sehingga menganjurkan agar indonesian chinese menanggalkan identitas chinesenya 
merupakan pemikiran yg tidak realistis dan mundur kebelakang.

Fakta didepan mata adalah 
china sudah dan sedang bergerak menjadi salah satu neg super power. Sementara 
europe terkapar dan amrik terseok2, dunia berpaling kechina sebagai pemegang 
devisa terbesar dunia
Faktanya Lenovo dari china membeli IBMnya amrik, Persh oil china COOC membeli 
Caltexnya Amrik, Geely membeli Ford
Faktanyabproduk2 china membanjiri dunia termasuk indonesia
Faktanya dunia mengakui bahwa china akan menjadi the next super power.

Bgmn reaksi org2
Singapore yg thn 70an selalu mengaku bhw mereka british companion, sekarang 
invest gedean dichina, pelajaran mandarin diwajibkan sejak kecil dan selalu 
berusaha cari muka kechina.
Dahlan Iskan (pemilik grup jawa pos, non chinese) belajar mandarin dibeijing 
selama 2 tahun. Takjub atas kemajuan china, dan selalu berusaha merangkul china 

Lha kalo yg indonesian chinese tidak berusaha meleverage kondisi ini, malah 
menyangkali identitasnya wah konyol sekali.
Saya sih setuju dimana kaki berpijak disitu langit dijunjung, tapi tidak dengan 
menyangkali identitas pribadi

Kalo kita analisa kerusuhan yg lalu lebih bersifat politis, mau menjatuhkan 
soeharto. Dan kalo kita liat sekarang situasinya makin kondusif dan mereka juga 
sadar koq siapa the next super power yg perlu dirangkul.

Sent from my iPhone

On 29-Jul-2010, at 17:07, Maria Claudia  wrote:

Saya senang sekali dengan milist ini karena bisa menambah wawasan. 

Saya setuju 100% dengan Bp. Andreas. Sejak awal diskusi ini saya sudah 
mengingatkan bahwa kita harus bersikap dimana bumi dipijak di situ langit 
dijunjung. Sejak dulu kalau saya kemukakan ide saya seperti yang dikemukakan 
oleh Bp. Andreas, sikap lawan bicara saya ya persis sama dengan sikap Dada cs. 
Saya tidak anti Tionghoa, bahkan saya benci pada orang Tionghoa yang anti 
Tionghoa, juga tidak anti pribumi, padahal saya juga sering menerima sikap 
diskriminasi dari para birokrat. Agama dan orang tua saya mengajarkan bahwa 
semua orang sama derajatnya di mata Tuhan (orang tua saya itu KHC lho!)

Mungkin perlu saya ingatkan pada Dada cs. jangan sampai mabuk kepayang. 
Sekarang kita sedang mengalami kebebasan yang sebebas-bebasnya. Tapi jangan 
pernah lupa bahwa politik di Indonesia ditentukan oleh presidennya. Kalau pada 
suatu saat nanti ada orang sekuat  dan seideologi dengan Suharto yang berkuasa 
kembali, matilah kita. Tinggal dicomoti aja siapa dulu yang ngomong dengan 
lantang. Jangan pernah bersikap arogan. Kalau Anda orang berduit, ya ga 
masalah, ada guncangan politik di Indo tinggal kabur ke luar negeri, tapi kalau 
Anda punya duit pas-pasan, Anda akan jadi korban. Karena itu bersikaplah 
tenggang rasa terhadap mereka yang mungkin bisa menjadi korban dari arogansi 
sekelompok Cina yang merasa bagian dari Cina tapi tidak pernah mau meninggalkan 
Indonesia. Ingat peristiwa Mei 1997 (atau 98? saya sudah lupa), jangan sampai 
itu terulang lagi.

Saya juga setuju dengan pendapat Bp. Andreas bahwa orang China itu 
underestimate Indonesian Chinese. Ketika saya masih mudaan dulu, saya pernah 
bekerja sama dengan pengusaha dari Hong Kong, dan pada satu kesempatan saya 
sempat bercerita bahwa engku saya juga pernah ke mainland tapi kabur lagi ke 
Hong Kong dan kemudian berhasil menjadi pengusaha di sana. Tahu apa jawabnya? 
"Orang Indonesia yang pulang ke China itu tidak bisa dipercaya!" Padahal dia 
berbicara dengan sang keponakan! Jadi kalau mau menilai watak 
seseorang/masyarakat, itu tidak bisa hanya sebagai pengunjung, tapi harus 
bergaul selama berbulan-bulan, hidup bersama-sama, bergosip bersama, baru kita 
bisa tahu bagaimana mindset penduduk setempat.


From: ANDREAS MIHARDJA 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, July 27, 2010 7:29:22 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

 
Memang saya juga melakukannya dan semua memakai american name - tetapi oleh 
karena sewaktu mereka lahir saya belum pasti akan tinggal dimana saya 
memberikan mereka juga 100% chinese name.
Andreas

From: "twa...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 6:36:36 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Maaf sebelumnya,

Ikut nimbrung sedikit, saya tetap menghargai penjelasan suhu Andreas tetapi 
setlah membaca konsep2 pemikiran suhu Andreas, seharusnya tanah tumpah darah 
suhu Andreas sekarang adalah Amerika, dan harus melupakan china dan melupakan 
indonesia. 
Dan seharusnya nama anak2 suhu harus menggunakan nama2 dlm bhs Inggris, 
misalnya Michael, John, Bob, Ronald, Barack Obama (?), dll ... Heheheheh...
Ini untuk tujuan berasimilasi dengan masyarakat barat di Amerika.

Maaf lagi, kalau ada yang salah, dan hargailah HAM.

Peace.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: ANDREAS MIHARDJA 
Sender: budaya_tionghua@ y

Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-29 Thread Azura-Mazda
Mbak Maria, ya jelas lah enggak bisa dipercaya kalo si 
cina-indonesia nya itu seperti kelompok LPKB dan 
Andreas Mihardja cs 

--- Pada Kam, 29/7/10, Maria Claudia  menulis:


Dari: Maria Claudia 
Judul: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 29 Juli, 2010, 5:07 AM


  




Saya senang sekali dengan milist ini karena bisa menambah wawasan. 

Saya setuju 100% dengan Bp. Andreas. Sejak awal diskusi ini saya sudah 
mengingatkan bahwa kita harus bersikap dimana bumi dipijak di situ langit 
dijunjung. Sejak dulu kalau saya kemukakan ide saya seperti yang dikemukakan 
oleh Bp. Andreas, sikap lawan bicara saya ya persis sama dengan sikap Dada cs. 
Saya tidak anti Tionghoa, bahkan saya benci pada orang Tionghoa yang anti 
Tionghoa, juga tidak anti pribumi, padahal saya juga sering menerima sikap 
diskriminasi dari para birokrat. Agama dan orang tua saya mengajarkan bahwa 
semua orang sama derajatnya di mata Tuhan (orang tua saya itu KHC lho!)

Mungkin perlu saya ingatkan pada Dada cs. jangan sampai mabuk kepayang. 
Sekarang kita sedang mengalami kebebasan yang sebebas-bebasnya. Tapi jangan 
pernah lupa bahwa politik di Indonesia ditentukan oleh presidennya. Kalau pada 
suatu saat nanti ada orang sekuat  dan seideologi dengan Suharto yang berkuasa 
kembali, matilah kita. Tinggal dicomoti aja siapa dulu yang ngomong dengan 
lantang. Jangan pernah bersikap arogan. Kalau Anda orang berduit, ya ga 
masalah, ada guncangan politik di Indo tinggal kabur ke luar negeri, tapi kalau 
Anda punya duit pas-pasan, Anda akan jadi korban. Karena itu bersikaplah 
tenggang rasa terhadap mereka yang mungkin bisa menjadi korban dari arogansi 
sekelompok Cina yang merasa bagian dari Cina tapi tidak pernah mau meninggalkan 
Indonesia. Ingat peristiwa Mei 1997 (atau 98? saya sudah lupa), jangan sampai 
itu terulang lagi.

Saya juga setuju dengan pendapat Bp. Andreas bahwa orang China itu 
underestimate Indonesian Chinese. Ketika saya masih mudaan dulu, saya pernah 
bekerja sama dengan pengusaha dari Hong Kong, dan pada satu kesempatan saya 
sempat bercerita bahwa engku saya juga pernah ke mainland tapi kabur lagi ke 
Hong Kong dan kemudian berhasil menjadi pengusaha di sana. Tahu apa jawabnya? 
"Orang Indonesia yang pulang ke China itu tidak bisa dipercaya!" Padahal dia 
berbicara dengan sang keponakan! Jadi kalau mau menilai watak 
seseorang/masyaraka t, itu tidak bisa hanya sebagai pengunjung, tapi harus 
bergaul selama berbulan-bulan, hidup bersama-sama, bergosip bersama, baru kita 
bisa tahu bagaimana mindset penduduk setempat.







From: ANDREAS MIHARDJA 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 7:29:22 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

  



Memang saya juga melakukannya dan semua memakai american name - tetapi oleh 
karena sewaktu mereka lahir saya belum pasti akan tinggal dimana saya 
memberikan mereka juga 100% chinese name.
Andreas




From: "twa...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 6:36:36 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Maaf sebelumnya,

Ikut nimbrung sedikit, saya tetap menghargai penjelasan suhu Andreas tetapi 
setlah membaca konsep2 pemikiran suhu Andreas, seharusnya tanah tumpah darah 
suhu Andreas sekarang adalah Amerika, dan harus melupakan china dan melupakan 
indonesia. 
Dan seharusnya nama anak2 suhu harus menggunakan nama2 dlm bhs Inggris, 
misalnya Michael, John, Bob, Ronald, Barack Obama (?), dll ... Heheheheh...
Ini untuk tujuan berasimilasi dengan masyarakat barat di Amerika.

Maaf lagi, kalau ada yang salah, dan hargailah HAM.

Peace.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ANDREAS MIHARDJA  
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 14:09:21 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Silahkan lihat internet - nama anak saya dpt kalian ketemukan dgn nama 
indonesianya. --- Anak² saya semua sama seperti saya berpendidikan cukup tinggi 
dan hasil penyelidikannya dpt kalian lihat sendiri.
Kamu harus mengerti secara juridis dan menurut perjanjian international kamu  
WNI jadi adalah bangsa Indonesia dan bukan bangsa China.
Andreas




From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, July 27, 2010 1:51:14 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi



Saya mau tahu essence dari kamu.
Dari omongan kamu saya kok terkesan kamu setuju dng anjuran ganti nama. Lantas 
setelah kamu pindah ke amerika dan menjadi wn amerika, mengapa tidak ganti lagi 
menjadi nama amerika? Ingin tahu, anak2 kamu pakai nama keluarga apa? Chinese 
atau indonesia atau amerika? 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ANDREAS MIHARDJA  
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 27 Jul 2010 12:40:24 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 

RE: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-29 Thread sawfa
ketika sma sy heran, mengapa tenglang sangat dianak tirikan, padahal banyak yg 
menjunjung tinggi langit indonesia. waktu itu ada liem swie king.
di level bawah hanya kelihatan rasa tidak puas yg mengkristal menjadi 
perlakuan2/kata2 yg rasialis. saat itu sy hanya sampai pd kesimpulan: sirik. 
tapi lebih jauh lagi sudah tidak bisa ditelusuri apa permasalahan/kesalahan 
tenglang yg jadi sebab utama. 
ketika mulai kuliah, sy mulai berinteraksi dg anak2 pejabat, saat itu sy baru 
mulai mengerti, tentu saja sdh bukan sirik, krn mereka malah lebih kaya. tapi 
mengapa kelakuannya tetap senada dg yg level ekonomi bawah?  ternyata mereka 
sangat takut sekali terhadap thong-ngin.
karena takut bersaing secara fair ataupun bersaing dalam strategi 
(kelicikan/triad?) & ini diakui sambil guyon, maka ada konsensus tak tertulis 
utk menjegal semua gerak langkah yg matanya sipit, termasuk yg beragama islam 
sekalipun. saat itu yg kerepotan, teman sy wong palembang yg lebih sipit dari 
sy, yg sibuk menerangkan kesana kemari bahwa dia bukan cino, hehehe… 
[barangkali pak andreas kenal guru sy, njoo tjiang bik, seorang yg sangat jujur 
dan tdk membeda2kan muridnya tapi tetap aja…, krn dia seorang chinese meskipun 
sdh ganti nama]
 
mohon maaf, secara pribadi sy sbg generasi muda merasa, generasi tionghua yg 
dulu2 telah gagal melindungi generasi berikutnya, karena ego pribadi/group, 
kebetulan saja group yg dominan saat itu kumpulan tionghua beragama katholik, 
sekali lagi maaf, karena mencari selamat atau mensejahterakan diri 
sendiri/keluarga saja. akibatnya sekarang, tidak ada/tidak cukup kuat orang2 
tionghua jujur utk merebut kesempatan berbakti dalam ketatanegaraan.
sy tdk terlalu gembira dg kenyataan, tionghua indo sekarang sudah bukan lagi 
target/sasaran tembak spt dulu. karena hal ini terjadi belum tentu karena 
kesadaran toleransi atau wawasan kenegaraan atas nama kesetaraan warga negara, 
tapi barangkali karena sudah tidak ditakuti lagi (cmiiw).
akibatnya semakin hari, kebijakan publik secara umum semakin semaunya, bahkan 
berita yg sedang hangat, berani terang2an ngomong, kebijaksanaan tidak bisa 
diadili apalagi secara politis.
gile gak tuh, mau jadi apa negara ini kalau sampe kebijakan jadi untouchable.
 
 
 
 



Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-29 Thread zhoufy
Kesimpulan anda betul! 
Iri bagi yg kurang mampu, takut bagi yg ingin bersaing! Contoh yg terakhir 
adalah kelompok pengusaha kakap anti cina, diwakli oleh yusuf kalla. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: 
Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thu, 29 Jul 2010 19:04:51 
To: 
Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

ketika sma sy heran, mengapa tenglang sangat dianak tirikan, padahal banyak yg 
menjunjung tinggi langit indonesia. waktu itu ada liem swie king.
di level bawah hanya kelihatan rasa tidak puas yg mengkristal menjadi 
perlakuan2/kata2 yg rasialis. saat itu sy hanya sampai pd kesimpulan: sirik. 
tapi lebih jauh lagi sudah tidak bisa ditelusuri apa permasalahan/kesalahan 
tenglang yg jadi sebab utama. 
ketika mulai kuliah, sy mulai berinteraksi dg anak2 pejabat, saat itu sy baru 
mulai mengerti, tentu saja sdh bukan sirik, krn mereka malah lebih kaya. tapi 
mengapa kelakuannya tetap senada dg yg level ekonomi bawah?  ternyata mereka 
sangat takut sekali terhadap thong-ngin.
karena takut bersaing secara fair ataupun bersaing dalam strategi 
(kelicikan/triad?) & ini diakui sambil guyon, maka ada konsensus tak tertulis 
utk menjegal semua gerak langkah yg matanya sipit, termasuk yg beragama islam 
sekalipun. saat itu yg kerepotan, teman sy wong palembang yg lebih sipit dari 
sy, yg sibuk menerangkan kesana kemari bahwa dia bukan cino, hehehe… 
[barangkali pak andreas kenal guru sy, njoo tjiang bik, seorang yg sangat jujur 
dan tdk membeda2kan muridnya tapi tetap aja…, krn dia seorang chinese meskipun 
sdh ganti nama]
 
mohon maaf, secara pribadi sy sbg generasi muda merasa, generasi tionghua yg 
dulu2 telah gagal melindungi generasi berikutnya, karena ego pribadi/group, 
kebetulan saja group yg dominan saat itu kumpulan tionghua beragama katholik, 
sekali lagi maaf, karena mencari selamat atau mensejahterakan diri 
sendiri/keluarga saja. akibatnya sekarang, tidak ada/tidak cukup kuat orang2 
tionghua jujur utk merebut kesempatan berbakti dalam ketatanegaraan.
sy tdk terlalu gembira dg kenyataan, tionghua indo sekarang sudah bukan lagi 
target/sasaran tembak spt dulu. karena hal ini terjadi belum tentu karena 
kesadaran toleransi atau wawasan kenegaraan atas nama kesetaraan warga negara, 
tapi barangkali karena sudah tidak ditakuti lagi (cmiiw).
akibatnya semakin hari, kebijakan publik secara umum semakin semaunya, bahkan 
berita yg sedang hangat, berani terang2an ngomong, kebijaksanaan tidak bisa 
diadili apalagi secara politis.
gile gak tuh, mau jadi apa negara ini kalau sampe kebijakan jadi untouchable.
 
 
 
 




Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-29 Thread ANDREAS MIHARDJA
Jangan putus asa - diseluruh dunia keadaannya sama.
Korupsi  dimanapun sama. Setiap menteri atau politici diEU semua menirima 
suapan 
incl. jikalau masih ingat suami ratu Belanda Prins Bernhard ayah daru Beatrix 
sekarang. Setaiap manusia jikalau lkihat duit matanya jadi buta.
Saya masih dapat memberikan lebih banyak contoh - yg mungkin kalian dpt 
belajarnya jikalau ingin menjadi diplomat.
Andreas




From: "sa...@indosat.net.id" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, July 29, 2010 5:04:51 AM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

  


ketika sma sy heran, mengapa tenglang sangat dianak tirikan, padahal banyak yg 
menjunjung tinggi langit indonesia. waktu itu ada liem swie king.
di level bawah hanya kelihatan rasa tidak puas yg mengkristal menjadi 
perlakuan2/kata2 yg rasialis. saat itu sy hanya sampai pd kesimpulan: sirik. 
tapi lebih jauh lagi sudah tidak bisa ditelusuri apa permasalahan/kesalahan 
tenglang yg jadi sebab utama. 

ketika mulai kuliah, sy mulai berinteraksi dg anak2 pejabat, saat itu sy baru 
mulai mengerti, tentu saja sdh bukan sirik, krn mereka malah lebih kaya. tapi 
mengapa kelakuannya tetap senada dg yg level ekonomi bawah?  ternyata mereka 
sangat takut sekali terhadap thong-ngin.
karena takut bersaing secara fair ataupun bersaing dalam strategi 
(kelicikan/triad?) & ini diakui sambil guyon, maka ada konsensus tak tertulis 
utk menjegal semua gerak langkah yg matanya sipit, termasuk yg beragama islam 
sekalipun. saat itu yg kerepotan, teman sy wong palembang yg lebih sipit dari 
sy, yg sibuk menerangkan kesana kemari bahwa dia bukan cino, hehehe… 
[barangkali 
pak andreas kenal guru sy, njoo tjiang bik, seorang yg sangat jujur dan tdk 
membeda2kan muridnya tapi tetap aja…, krn dia seorang chinese meskipun sdh 
ganti 
nama]
 
mohon maaf, secara pribadi sy sbg generasi muda merasa, generasi tionghua yg 
dulu2 telah gagal melindungi generasi berikutnya, karena ego pribadi/group, 
kebetulan saja group yg dominan saat itu kumpulan tionghua beragama katholik, 
sekali lagi maaf, karena mencari selamat atau mensejahterakan diri 
sendiri/keluarga saja. akibatnya sekarang, tidak ada/tidak cukup kuat orang2 
tionghua jujur utk merebut kesempatan berbakti dalam ketatanegaraan.
sy tdk terlalu gembira dg kenyataan, tionghua indo sekarang sudah bukan lagi 
target/sasaran tembak spt dulu. karena hal ini terjadi belum tentu karena 
kesadaran toleransi atau wawasan kenegaraan atas nama kesetaraan warga negara, 
tapi barangkali karena sudah tidak ditakuti lagi (cmiiw).
akibatnya semakin hari, kebijakan publik secara umum semakin semaunya, bahkan 
berita yg sedang hangat, berani terang2an ngomong, kebijaksanaan tidak bisa 
diadili apalagi secara politis.
gile gak tuh, mau jadi apa negara ini kalau sampe kebijakan jadi untouchable.
 
 
 
 




Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

2010-07-29 Thread budi anto
harap perhatian dari moderator, komen seperti ini yang merusak milis, di mana 
di 
sini berhak untuk memaparkan semua pikirannya. thx 






From: Azura-Mazda 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, July 29, 2010 7:15:19 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi

  
Mbak Maria, ya jelas lah enggak bisa dipercaya kalo si 
cina-indonesia nya itu seperti kelompok LPKB dan 
Andreas Mihardja cs 

--- Pada Kam, 29/7/10, Maria Claudia  menulis:


>Dari: Maria Claudia 
>Judul: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
>Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
>Tanggal: Kamis, 29 Juli, 2010, 5:07 AM
>
>
>  
>Saya senang sekali dengan milist ini karena bisa menambah wawasan. 
>
>Saya setuju 100% dengan Bp. Andreas. Sejak awal diskusi ini saya sudah 
>mengingatkan bahwa kita harus bersikap dimana bumi dipijak di situ langit 
>dijunjung. Sejak dulu kalau saya kemukakan ide saya seperti yang dikemukakan 
>oleh Bp. Andreas, sikap lawan bicara saya ya persis sama dengan sikap Dada cs. 
>Saya tidak anti Tionghoa, bahkan saya benci pada orang Tionghoa yang anti 
>Tionghoa, juga tidak anti pribumi, padahal saya juga sering menerima sikap 
>diskriminasi dari para birokrat. Agama dan orang tua saya mengajarkan bahwa 
>semua orang sama derajatnya di mata Tuhan (orang tua saya itu KHC lho!)
>
>Mungkin perlu saya ingatkan pada Dada cs. jangan sampai mabuk kepayang. 
>Sekarang 
>kita sedang mengalami kebebasan yang sebebas-bebasnya. Tapi jangan pernah lupa 
>bahwa politik di Indonesia ditentukan oleh presidennya.  Kalau pada suatu saat 
>nanti ada orang sekuat  dan seideologi dengan Suharto yang berkuasa kembali, 
>matilah kita. Tinggal dicomoti aja siapa dulu yang ngomong dengan lantang. 
>Jangan pernah bersikap arogan. Kalau Anda orang berduit, ya ga masalah, ada 
>guncangan politik di Indo tinggal kabur ke luar negeri, tapi kalau Anda punya 
>duit pas-pasan, Anda akan jadi korban. Karena itu bersikaplah tenggang rasa 
>terhadap mereka yang mungkin bisa menjadi korban dari arogansi sekelompok Cina 
>yang merasa bagian dari Cina tapi tidak pernah mau meninggalkan Indonesia. 
>Ingat 
>peristiwa Mei 1997 (atau 98? saya sudah lupa), jangan sampai itu terulang lagi.
>
>Saya juga setuju dengan pendapat Bp. Andreas bahwa orang China itu 
>underestimate 
>Indonesian Chinese. Ketika saya masih mudaan dulu, saya pernah bekerja sama 
>dengan pengusaha dari Hong Kong, dan pada satu kesempatan saya sempat 
>bercerita 
>bahwa engku saya juga pernah ke mainland tapi kabur lagi ke Hong Kong dan  
>kemudian berhasil menjadi pengusaha di sana. Tahu apa jawabnya? "Orang 
>Indonesia 
>yang pulang ke China itu tidak bisa dipercaya!" Padahal dia berbicara dengan 
>sang keponakan! Jadi kalau mau menilai watak seseorang/masyaraka t, itu tidak 
>bisa hanya sebagai pengunjung, tapi harus bergaul selama berbulan-bulan, hidup 
>bersama-sama, bergosip bersama, baru kita bisa tahu bagaimana mindset penduduk 
>setempat.
>
>
>
>
>
>
________
 From: ANDREAS MIHARDJA 
>To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
>Sent: Tue, July 27, 2010 7:29:22 PM
>Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
>
>  
>Memang saya juga melakukannya dan semua memakai american name - tetapi oleh 
>karena sewaktu mereka lahir saya belum pasti akan tinggal dimana saya 
>memberikan 
>mereka juga 100% chinese name.
>Andreas
>
>
>

 From: "twa...@yahoo. com" 
>To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
>Sent: Tue, July 27, 2010 6:36:36 PM
>Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
>
>
>
>Maaf sebelumnya,
>
>Ikut nimbrung sedikit, saya tetap menghargai penjelasan suhu Andreas tetapi 
>setlah membaca konsep2 pemikiran suhu Andreas, seharusnya tanah tumpah darah 
>suhu Andreas sekarang adalah Amerika, dan harus melupakan china dan melupakan 
>indonesia. 
>
>Dan seharusnya nama anak2 suhu harus menggunakan nama2 dlm bhs Inggris, 
>misalnya 
>Michael, John, Bob, Ronald, Barack Obama (?), dll ... Heheheheh...
>Ini untuk tujuan berasimilasi dengan masyarakat barat di Amerika.
>
>Maaf lagi, kalau ada yang salah, dan hargailah HAM.
>
>Peace.
>
>Sent from my BlackBerry®
>powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 
>From: ANDREAS MIHARDJA  
>Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
>Date: Tue, 27 Jul 2010 14:09:21 -0700 (PDT)
>To: 
>ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
>Subject: Re: [budaya_tionghua] Tentang asimilasi
>
>
>Silahkan lihat internet - nama anak saya dpt kalian ketemukan dgn nama 
>indonesianya. --- Anak² saya semua sama seperti saya berpendidikan cukup 
>tinggi 
>dan hasil penyelidikannya dpt kalian lihat sendiri.
>Kamu harus meng