Re: Ada datanya? (Re: [budaya_tionghua] kenapa etnis Tionghoa lbh milih berkiblat ke budaya barat dp budaya Tionghoa?)

2006-01-03 Thread skala selaras





Pak ABS,
 
Kalau Pak ABS punya kawan2 yang mayoritas agama nasrani, itu 
maklum, karena mereka pasti adalah kawan seperjuangan Bapak yang beroposisi 
dengan orde lama. dan pada waktu itu, Tionghoa yang nasranilah yang banyak 
gabung di gerakan itu. sedangkan yang tidak beragama, atau menjalankan tradisi 
klenteng, lebih pro ke Soekarno dan Baperki.
 
Berdasarkan pengalaman saya sendiri, sebelum Orde baru, 
kebanyakan orang Tionghoa secara formal tidak beragama, kalau bukan Atheis 
murni, mereka adalah penganut kepercayaan tradisi, sembahyang di klenteng, yang 
di belakang hari disebut Tridharma. yang beragama Nasrani sedikit saja. 
 
Saya masih ingat, dulu di KTP tidak dicantumkan Agama, 
Orang Tionghoapun acuh saja tentang identitas agamanya, sejak Orde baru, 
mulailah dicantumkan kolom Agama di KTP, dan mulai paniklah orang2 Tionghoa! 
kami semua harus memilih satu agama, agar tidak dicap PKI ! 
 
Orang tua ku juga bingung, mau mengaku agama apa? mereka tak 
tahu kelenteng itu masuk agama apa, yang jelas bukan islam bukan kristen bukan 
khatolik. sedangkan Budha? karena  termasuk agama yang berasal dari 
Tiongkok, orang Tionghoa pasti tahu perbedaannya dengan kelenteng, jelas 
itu bukan. lantas, tinggallah HINDU! saat itu, banyak orang tionghoa yang buta 
dengan agama yang satu ini. maka banyak orang tionghoa, termasuk orang tuaku 
meraba raba, jangan2 ini yang dimaksud! maka akhirnya dipilihlah HINDU! 
menggelikan bukan? sebenarnya ini adalah komedi hitam yang benar2 pernah terjadi 
di keluargaku, dan saat itu, berapa banyak orang Tionghoa yang DIPAKSA 
MEMILIH AGAMA ?
 
Kondisi ini sebenarnya mirip dengan orang Jawa di kotaku, 
sebelum Orde baru, banyak mereka yang menjalankan Islam sebagai tradisi budaya 
saja,  mereka bahkan tak ke masjid dan tak beribadah puasa, mereka 
inilah yang sering disebut abangan. tapi, sejak Orde baru, mereka yang abangan 
ini mulai tersudut,  mereka tak berani terangan2 menjalankan 
kebiasaannya.
 
Waktu terus berjalan, yang tua mungkin hanya beragama di KTP 
saja, tapi yang muda yang masih bekerja dan sekoah, karena desakan 
lingkungan, akhirnya benar2 harus memilih Agama, pilihan pertama jatuh pada 
Agama yang paling tak memiliki retensi terhadap tradisi Tionghoa, yakni Budha. 
tapi karena sekolahan swasta yang maju banyak dikelola Khatolik dan Protestan, 
orang tuapun harus memilih, awalnya pilihan lebih banyak jatuh ke Khatolik. 
karena Khatolik tidak melarang memegang dupa untuk menyembayangi leluhur.
 
Demikianlah sekelumit pengalaman saya. 
 
Salam,
ZFy

  - Original Message - 
  From: 
  Akhmad Bukhari 
  Saleh 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  
  Sent: Thursday, December 29, 2005 12:30 
  PM
  Subject: Ada datanya? (Re: 
  [budaya_tionghua] kenapa etnis Tionghoa lbh milih berkiblat ke budaya barat dp 
  budaya Tionghoa?)
  
  
  
 
  Apa iya ini sebab utama?
  Rasanya agama-agama Barat (katakanlah Katolik 
  dan Protestan) sudah menjadi agama mayoritas di kalangan Tionghoa di Indonesia 
  sejak 100 tahun yang lalu, dan keimanan mereka tidak ada hubungannya dengan 
  situasi 35 tahun terakhir...
   
  Saya katakan "rasanya", karena saya tidak 
  punya data statistik, tetapi pengalaman saya sendiri selama 55 
  tahun terakhir menunjukkan bahwa dari antara, katakanlah, 20 
  teman-teman saya yang orang Cina, hanya ketemu 1 yang Konghucu.
   
  Pasti lah pengalaman pribadi saya itu 
  belum tentu data yang valid. 
  Tetapi apakah Paparaca-heng juga punya data 
  yang membuktikan bahwa sebelum 1965 orang Tionghoa di Indonesia kebanyakan 
  pemeluk Konghucu (atau, katakanlah, Tri Dharma), dan lalu sampai 1998 
  berangsur-angsur jadi pemeluk Katolik dan Protestan?
   
  Atau, nggak usah data statistik yang valid 
  lah, cukup analisis pribadi semacam yang saya simpulkan dari pengalaman saya 
  di atas itu, Paparaca-heng punya nggak?
  Bahkan, ini lagi-lagi dari pengamatan saya 
  pribadi atas sobat-sobat saya yang orang Tionghoa, sejak 20-an tahun 
  terakhir ini malahan lebih banyak orang Cina yang tadinya Katolik atau 
  Protestan yang pindah menjadi Konghucu/TriDharma dan (ini lebih banyak) 
  Islam!
   
  Wasalam.





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Re: Ada datanya? (Re: [budaya_tionghua] kenapa etnis Tionghoa lbh milih berkiblat ke budaya barat dp budaya Tionghoa?)

2006-01-03 Thread Akhmad Bukhari Saleh






 

  - Original Message - 
  
  From: skala selaras 
  
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, 04 
  January, 2006 00:17
  Subject: Re: Ada 
  datanya? (Re: [budaya_tionghua] kenapa etnis Tionghoa lbh milih berkiblat ke 
  budaya barat dp budaya Tionghoa?)
  
  Kalau Pak ABS punya kawan2 yang 
  mayoritas agama nasrani, itu maklum, karena mereka pasti adalah kawan 
  seperjuangan Bapak yang beroposisi dengan orde lama. dan pada waktu itu, 
  Tionghoa yang nasranilah yang banyak gabung di gerakan itu. sedangkan yang 
  tidak beragama, atau menjalankan tradisi klenteng, lebih pro ke Soekarno dan 
  Baperki.
   
  Berdasarkan pengalaman saya sendiri, 
  sebelum Orde baru, kebanyakan orang Tionghoa secara formal tidak beragama, 
  kalau bukan Atheis murni, mereka adalah penganut kepercayaan tradisi, 
  sembahyang di klenteng, yang di belakang hari disebut Tridharma. yang beragama 
  Nasrani sedikit saja. 
 
---
 
Zhou-heng, seperti yang saya akui 
terdahulu, saya memang tidak punya data statistik, hanya mencermati situasi di 
sekitar saya saja. 
Dan yang Zhou-heng kemukakan di sini pun 
kelihatannya pengamatan atas pengalaman pribadi juga, bukan analisa 
data.
 
Hanya perlu ditegaskan bahwa situasi pertemanan 
saya dengan kawan-kawan Tionghoa bukan dalam rangka perjuangan beroposisi 
terhadap Orde Lama / Sukarno.
Pertama karena saya di usia muda tidak 
beroposisi terhadap Sukarno. Bagaimana mungkin, 10 tahun terakhir Sukarno, 
sampai saat kejatuhannya, Ayah saya seorang Menterinya, dan Guntur Sukarnoputera 
sahabat saya dari SD sampai SMA, setiap hari saya main di istana 
Sukarno.
Kedua karena, entah mengapa, praktis tidak ada 
teman sebaya saya yang Tionghoa yang terlibat dalam kegiatan politik. Ketika 
mahasiswa, kebanyakan kawan Tionghoa saya tidak masuk organisasi mahasiswa. Yang 
masuk pun, kebanyakan ke PMKRI atau GMKI, tidak ada yang ke GMNI, CGMI 
dan semacamnya. Paling-paling ke PERHIMI, tetapi hanya kurang dari 10% kalau 
dibandingkan yang ke organisasi mahasiswa agamis tadi. 
Ketiga karena semua teman Tionghoa 
saya adalah teman 'gaul'. Tetangga 
(mereka rajin ke gereja), teman belajar (mereka pintar2), teman olahraga (ini 
banyak), pacar (2-3 kali), dan ... (ini Zhou-heng sudah tahu) teman 
per-cersil-an!
 
Barangkali juga saya tidak sempat banyak 
mengenal teman Sam Kauw, karena mungkin mereka umumnya bersekolah di 
sekolah khusus Tionghoa dan/atau tinggal di pecinan. 
Tetapi ini pun sekedar dugaan. Apakah betul 
begitu, Zhou-heng lebih tahu.
 
Wasalam.





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Re: Ada datanya? (Re: [budaya_tionghua] kenapa etnis Tionghoa lbh milih berkiblat ke budaya barat dp budaya Tionghoa?)

2006-01-03 Thread skala selaras





Pak ABS,
 
Dari dua pengalaman kami berdua, sebenarnya kami sudah bisa menarik 
kesimpulan sementara:
 
Kalau kawan Tionghoa Pak ABS yang kebanyakan nasrani sebelum 
Orba, mayoritas dari mereka  pasti akan tetap nasrani setelah Orba, apalagi 
anak2 mereka!  Sedangkan banyak dari keluarga Tionghoa yang dulu tak 
"beragama", sekarang secara resmi mengaku Nasrani. dari segi jumlah pasti ada 
suatu peningkatan yang berarti!!! ini bisa dilihat dari menjamurnya gereja di 
mana2, dan begitu dominannya Tionghoa di dalamnya. Ada teman Islam saya yang 
sempat iri bertanya: " Tionghoa kan dulunya tak beragama, mengapa 
sekarang kok lebih memilih " agama penjajah" ( nasrani ) dibandingkan 
"agama Rakyat' ( maksudnya Islam)? "
 
Gejala ini pasti juga akan sama bila kita mau mendata jumlah penganut Islam 
sebelum Orba dan sesudah Orba!! pasti meningkat secara signifikan!!
 
Kalau di zaman Orba ada fenomena bangkitnya "agama Khonghucu", itu 
sebenarnya adalah perlawanan terselubung dari sebagian Tionghoa yang enggan 
meninggalkan budaya tradisi. bukan suatu kebangkitan yang berarti. 
 
Semua di atas meski pengamatan pribadi, bukan hanya berdasarkan pengalaman 
pribadi di lingkungan kecil, karena SD saya di sekolah berbahasa  mandarin, 
SMP di sekolah Confucius, SMA di sekolah Katholik, PT di sekolah swasta 
yang banyak kelompok tionghoanya. 
 
Salam,
ZFy

  Zhou-heng, seperti yang saya akui 
  terdahulu, saya memang tidak punya data statistik, hanya mencermati situasi di 
  sekitar saya saja. 
  Dan yang Zhou-heng kemukakan di sini pun 
  kelihatannya pengamatan atas pengalaman pribadi juga, bukan analisa 
  data.
   
  Hanya perlu ditegaskan bahwa situasi 
  pertemanan saya dengan kawan-kawan Tionghoa bukan dalam rangka 
  perjuangan beroposisi terhadap Orde Lama / Sukarno.
  Pertama karena saya di usia muda tidak 
  beroposisi terhadap Sukarno. Bagaimana mungkin, 10 tahun terakhir Sukarno, 
  sampai saat kejatuhannya, Ayah saya seorang Menterinya, dan Guntur 
  Sukarnoputera sahabat saya dari SD sampai SMA, setiap hari saya main di istana 
  Sukarno.
  Kedua karena, entah mengapa, praktis tidak ada 
  teman sebaya saya yang Tionghoa yang terlibat dalam kegiatan politik. Ketika 
  mahasiswa, kebanyakan kawan Tionghoa saya tidak masuk organisasi mahasiswa. 
  Yang masuk pun, kebanyakan ke PMKRI atau GMKI, tidak ada yang ke 
  GMNI, CGMI dan semacamnya. Paling-paling ke PERHIMI, tetapi hanya kurang 
  dari 10% kalau dibandingkan yang ke organisasi mahasiswa agamis tadi. 
  
  Ketiga karena semua teman Tionghoa 
  saya adalah teman 'gaul'. Tetangga 
  (mereka rajin ke gereja), teman belajar (mereka pintar2), teman olahraga (ini 
  banyak), pacar (2-3 kali), dan ... (ini Zhou-heng sudah tahu) teman 
  per-cersil-an!
   
  Barangkali juga saya tidak sempat banyak 
  mengenal teman Sam Kauw, karena mungkin mereka umumnya bersekolah di 
  sekolah khusus Tionghoa dan/atau tinggal di pecinan. 
  Tetapi ini pun sekedar dugaan. Apakah betul 
  begitu, Zhou-heng lebih tahu.
   
  Wasalam.





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.