CiKEAS Palestina Batal Berdiri Dijebak Keimanan Islamnya Sendiri!!!
Palestina Batal Berdiri Dijebak Keimanan Islamnya Sendiri !!! Pengakuan Israel kepada berdirinya negara Palestina hanya bisa dibuktikan dalam Perjanjian Camp David. Kalo Israel menarik pengakuan ini secara sepihak, maka Israel berada diposisi yang salah dan akan disalahkan seluruh dunia. Sebaliknya, kalo pihak Palestina yang membatalkan perjanjian camp david ini secara sepihak, maka pengakuan terhadap Palestina oleh Israel dengan sendirinya juga batal dan yang salah bukanlah Israel tetapi Palestina. Disinilah uniknya strategi politik yang para pelakunya tampak bisa mendadak jadi idiot melalukan langkah blunder yang merupakan langkah bunuh diri sendiri. Bukan tidak mungkin, bahwa semua kejadian ini memang merupakan plot strategi Israel yang menyusupkan spionase kepihak Palestina yang bertujuan agar pihak Palestina membatalkan pengakuannya terhadap perjanjian camp david ini dengan tuduhan bahwa perjanjian ini cuma menguntungkan Israel. Kepercayaan, keimanan, dan dogma2 yang meracuni seseorang atau masyarakat hanya akan melahirkan tindakan2 stereotype yang destruktif yang merugikan pihaknya sendiri se-mata2 karena anggapan atau kepercayaan yang dianutnya. Segala yang dianggap menguntungkan Israel harus dibatalkan padahal meskipun sebenarnya perjanjian Camp David itu merugikan Israel, cukup para politisinya ber-pura2 se-olah2 perjanjian ini sangat menguntungkan pihak mereka (Israel) sehingga memancing kecurigaan2 dan religious prejudice yang melahirkan tindakan2 yang merugikan lawannya. Ditambah lagi negatif campaig yang dilakukan Mossad melalui bantuan2 dari Iran dalam memerangi Israel. Disatu pihak, pemerintah Israel mencaci maki Iran, tapi dilain pihak bantuan2 Iran ini sengaja diselundupkan agen2 Mossad di Iran untuk memecah belah Palestina dalam keimanan yang saling bermusuhan yaitu Sunny dan Syiah, maka lengkaplah perangkap keimanan Islam yang siap men-cabik2 rencana pendirian negara Palestina. Masyarakat Arab Palestina yang sangat dogmatis ini terjerumus akhirnya dalam perpecahan atau perang saudara yang dari luar se-olah2 cuma seperti perpecahan kebijaksanaan politik, padahal didalamnya perpecahan ini sifatnya dogmatis yang tidak mungkin ada pemecahannya selain saling tumpas menumpas. Untuk mendamaikan perselisihan dogmatis tidak boleh si pendamainya itu berpihak oleh karena itu Arab Saudia yang islam Sunni cuma sia2 saja ber-teriak2 agar kedua pihak Palestina yang berperang ini agar bersatu, apalagi Arab Saudia sendiri tidak mungkin bisa bersatu dengan Islam Syiah, jadi cuma omongan kentut anjing saja yang disebar oleh Arab Saudia itu. Satu2nya harapan hanyalah Amerika, Abbas sangat mengharapkan agar Amerika mau jadi penengah, dan sebelumnya juga Amerika bersedia untuk jadi penengah. Tetapi untuk menolak Amerika sebagai penengah bukan pekerjaan susah bagi agen2 Mossad, cukuplah dengan mengobarkan keimanan Islam yang sangat anti kafir ini sehingga grassroot Arab Palestina antipati terhadap Amerika dan para pemimpinnya tidak mampu menarik Amerika untuk menjadi penengah karena akan dituduh sebagai antek Amerika. Ilmu politik itu dimanapun sama cara2nya, yaitu tarik ulur, artinya ada waktunya kita tarik dan ada waktunya kita ulur. Misalnya saja, para pemimpin Hamas yang diluar negeri menyadari bahwa tanpa memberi pengakuan kepada Israel akan mustahil bagi mereka mendapatkan pengakuan dunia. Pada mulanya pemimpin2 Hamas ini menolak pengakuannya terhadap Israel hanyalah strategi untuk menyingkirkan kelompok fatah saja, tetapi setelah kelompok fatah itu disingkirkan, para pemimpin Hamas itu berulang kali gagal untuk memberi pengakuan kepada Israel karena anggauta2 Mossad secara rahasia menyusup ke grassroot pendukung Hamas untuk memprovokasi agar tetap menolak memberi pengakuan kepada Israel dan mengutuk pemimpin2 Hamas yang mempunyai pemikiran seperti itu. Akibatnya para pemimpin Hamas tidak bisa melakukan strategi politik tarik ulur ini, mereka dipaksa dari grassroot-nya itu untuk terus menerus menarik saja tidak pernah mengulurnya. Demikianlah, semua yang kelihatan formalnya pro Israel sebenarnya dimusuhi dan disabot secara rahasia oleh Israel. Sebaliknya segala yang kelihatannya dibenci, dimusuhi, dan diperangi Israel justru disusupi dan ditunjang agar tetap kuat untuk menjadi musuh resmi Israel. Logikanya, Hamas yang sudah se-olah2 hancur lebur dibom, diembargo, dan segala jepitan ekonomi yang ketat, ternyata bisa tetap survive. Sebaliknya, kelompok Abbas dengan fatahnya yang kelihatannya dibantu Israel, negara2 Arab dan dunia internasional ternyata selalu keteter saja. Yang mengerti rahasianya tentu cuma Mossad saja. Lucu sebenarnya, kenapa organisasi Hamas dan Hezbolah yang dimusuhi oleh negara2 Arab dan Islam justru sangat kuat dan tegar sebagai musuh utama Israel di Timur Tengah. Padahal, negara2 Arab dan seluruh dunia Islam Sunni bersedia membantu Israel dalam memusnahkan
CiKEAS MANAGEMENT ARTIS DANGDUT
Perkenalkan, kami dari Bandar Dangdut Management ( BD Management Artist ), salah satu management artist yang menspesifikasikan bisnisnya sebagai Management artist dangdut. Artist - artist yang berada dalam management kami yaitu : Ira Swara, Dewi Perssik , Uut Permatasari, Anissa Bahar, Lia Emilia, Irma Dharmawangsa, NEW Trio Macan, Deasy Dewi Sansan , Cyntia Sari, Ikke Nurjanah, Kristina, Cici Paramida,Denada ,Ine Cyntia, Wong Telu, Melinda, Jagad Aryani, Lilis Karlina, Erie Susan ,Dela Citra, Nurul Seruni, Kembar Seru, Shamila Cahya, Aksay, Rency Milano, Tessa Mariska Dll untuk melihat lebih lengkap profile artist kami bisa di lihat di www.friendster.com/bandardangdut atau www.youtube.com/user/zalaly. Untuk Info Lebih lanjut Silahkan Menghubungi kami di : 0852 101 89176 / 021 714 18569 ( Pungky )
CiKEAS Kitab = Buku, Fungsinya Untuk Dibaca Bukan Disucikan !!!
Kitab = Buku, Fungsinya Untuk Dibaca Bukan Disucikan !!! Manusia berbeda dari mahluk lainnya, karena mampu menciptakan buku, mampu menciptakan tulisan, dan mampu mengutarakan angan2nya dalam bentuk tulisan2. Demikianlah, buku itu adalah ciptaan manusia, sedangkan isinya adalah tulisan yang digunakan untuk menyampaikan pesan, menyampaikan ide2nya, dan menyampaikan angan2nya. Demikianlah fungsi buku yang sebenarnya bukan malah disucikan, dikeramatkan, dan disembah sebagai raja, sebagai pesan Tuhan dll, karena Tuhan bukan raja sehingga tak perlu disembah, Tuhan bukan manusia sehingga tak perlu disucikan. raksa wardana raksa...@... wrote: kalau anda menyalahkan salah satu kitab dari kitab-kitab yang diturunkan Tuhan kepada utusanNya, secara tidak sadar anda juga telah menyalahkan kitab yang anda yakini, karena semua kitab- kitab suci itu adalah firman tuhan yang di sampaikan ke utusanNya. Semoga kita semua di beri pemahaman. Kalo saya menyalahkan semua kitab2 itu gimana??? Orang bijaksana menggunakan kitab bukan untuk diyakininya tetapi untuk dibacanya karena isi kitab hanyalah tulisan seseorang yang tujuannya untuk disampaikan kepada orang lainnya. Setelah membacanya, tak perlu diyakini melainkan digunakan untuk menambah variasi pertimbangannya dalam mengevaluasi permasalahan. Tidak ada kitab yang suci karena kitab itu hanyalah buku yang gunanya cuma untuk dibaca bukan untuk disucikan. Tuhan tidak perlu utusan dan tidak pernah mengirim utusannya, buat apa punya utusan Tuhan bisa menyampaikan pesan2nya melalui jalur telepathi seperti halnya jalur telephone. Semoga keterangan ini bisa menambah pemahaman anda bukan menambah kepandiran anda akibat diracuni keyakinan yang tidak pernah benar. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Ketua PD Cabang Surabaya Difitnah Selingkuh ???
Ketua PD Cabang Surabaya Difitnah Selingkuh ??? Dari wawancara sang suami sangat jelas bahwa istrinya tidak diberi nafkah, suami tidak punya penghasilan meskipun bergelar doktor agama Islam. Memang menyesatkan, tidak seharusnya keimanan yang tinggi itu diberi gelar doktor. Gelar doktor itu adalah gelar keahlian ilmiah bukan gelar tingginya tingkat kepercayaan kepada agama Islam. Begitulah akibatnya, banyak para pemuda yang ingin mengejar gelar agar kelihatan mentereng ternyata tidak mampu lulus test masuk kesemua Universitas, maka harapan satu2nya adalah IAIN yaitu Institute Agama Islam Negeri yang cuma bermodal baca Quran setelah lulus bergelar doktorandus atau doktor. Dengan gelar inilah kemudian bisa melamar wanita2 cantik anak orang kaya yang mendambakan menantu bergelar mentereng. Juga bisa menjadi ketua MPR, bisa jadi politikus, bahkan banyak yang sukses jadi koruptor. Tetapi tetap persaingan dikalangan sesama Islam sendiri sangatlah ketat. Barulah setelah nikah, ternyata sang mantu tak mampu melamar kerjaan, semua tempat kerja menolak menggaji pegawai yang cuma bisa shalat. Bukan suami yang memberi nafkah akhirnya, malah isterinya yang bekerja pagi sore mencari nafkah. Akhirnya dengan bujukan orang tuanya biasanya si isteri disuruh menceraikan suaminya yang cuma menjadi parasit rumah tangga anaknya. Tentu bukan rahasia umum, pada kondisi begini si suami berusaha menahan anak2nya agar sang isteri nantinya setelah cerai bisa tetap mengirim sumbangan. Rupanya, sang isteri juga keras dan dibacking orang tuanya sehingga menolak memberi nafkah kepada suaminya. Dalam keadaan genting beginilah si suami mencari jalan keluar dengan menyebarkan fitnah dengan harapan si isteri bisa dipaksa kembali atau paling sedikit memberikan sebagian nafkahnya kepada suami. Kasus begini terjadi hampir pada semua lulusan IAIN yang sukses mendapatkan isteri cantik yang lulusan perguruan tinggi professional. Kalo saja lulusan IAIN ini mendapatkan jodohnya wanita pesantren yang juga cuma dompleng kepada suami, biasanya tidak sampai terjadi keributan heboh sampai masuk kekoran, paling2 si isteri diceraikan dan suaminya kawin lagi. Kita semua sama2 tahu ya !!! Pemerintah membangun ribuan IAIN diseluruh Indonesia, dan lulusannya sudah jutaan, namun lapangan kerjanya apa ??? Paling2 jadi terrorist, namun biasanya mereka2 ini juga takut mati. 85% dari sarjana2 pengangguran di Indonesia berasal dari jurusan Agama Islam, lulusan IAIN, pesantren, dan sekolah guru agama Islam. Celakanya, dalam pegawai negeri tidak dibedakan kesarjanaan lulusan apa dalam memberi jabatan. Misalnya, lulusan IAIN yang bergelar doktor bisa menduduki jabatan Menteri Perindustrian. Isteri yang lulusan sarjana komputer tak mungkin bisa bertahan pernikahannya dengan suami bergelar doktor lulusan IAIN. Dan untuk mempertahankannya, sisuami berusaha menyebar fitnah, mengancam isterinya dengan fitnah2 keji yang sejalan dengan keahliannya dalam menciptakan fitnah2 yang Islamiah. rifky pradana rifkyp...@... wrote: keluarga seorang guru besar IAIN Ampel Surabaya terancam retak akibat istrinya tercinta dikabarkan terlibat perselingkuhan dengan lelaki lainnya, setelah isterinya terjun ke dunia politik. Tidak benar si isteri melakukan selingkuh, karena dalam agama Islam memang seorang isteri dilarang keluar rumah sendirian tanpa suaminya, sehingga sudah syah untuk dituduh selingkuh dalam etika moral Syariah Islam. Jadi kalo dalam arti sebenarnya selingkuh adalah hubungan sex diluar nikah, maka sebaliknya dalam Islam, seorang isteri yang keluar atau berjalan dengan laki2 lain yang bukan suaminya sudah halal dinyatakan selingkuh. Mengingat Indonesia bukan negara Syariah Islam, maka tuduhan selingkuh ini bisa dikategarikan sebagai fitnah berdasarkan UU yang berlaku. Suami yang bergelar doktor bidang agama Islam sebenarnya bukanlah orang yang terpelajar, karena memang pendidikan di Indonesia menyesatkan, karena kepercayaan agama atau keimanan yang tinggai bukan seharusnya diberi gelar doktor. Si suami tidak punya keahlian untuk bidang yang bisa mencari nafkah selain khotbah2 agama yang bergantung kepada sumbangan para pendengarnya. Wajar saja kalo isterinya yang lebih terpelajar merasa suaminya sangat membosankan bahkan kemungkinan sang isteri juga dinikahi secara terpaksa atas kemauan orang tuanya. Demikianlah, dari wawancara dengan wartawan yang melaporkan berita ini, sangat jelas, tidak ada bukti terjadinya selingkuh dalam arti sebenarnya. Wajar kalo ketua partai Demokrat naik pitam atas fitnah ini dan mengadukan kasusnya kepengadilan. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Selamat Jalan, Mas Willy !
PERCAKAPAN 1: SELAMAT JALAN, MAS WILLY ! T = Turut berduka cita atas meninggalnya penyair, aktor, budayawan kita; Bapak WS Rendra. Indonesia selalu mengenang jasa baiknya. Selamat jalan Mas Willy ! J = Pantes saja kemarin sore tiba-tiba saya ingat WS Rendra. Pedahal saya tidak pernah memikirkan dia sama sekali. Rendra tiba-tiba berkelebat di dalam pikiran saya. Oh, itu Rendra, pikir saya di dalam hati. Ternyata dia mau berangkat pulang ke alam barzakh. Saya pernah nonton pembacaan puisi oleh Rendra di TIM (Taman Ismail Marzuki), Jakarta, ketika saya masih SMP, sekitar akhir 1970-an. Itu masa keemasan Soeharto di mana tidak ada kebebasan berbicara. Semuanya dipasung. Tetapi Rendra nekat membacakan sajak-sajaknya yg mengkritik Soeharto. Walaupun tetap dibungkus dalam simbol-simbol, tetapi penonton tahu apa yg dimaksudkannya. Dan penonton memberikan applause bertubi-tubi. Tawa terbahak-bahak dan tepuk tangan berkepanjangan sambung menyambung seolah tanpa henti. Tiba-tiba saya lihat ada orang mengendap-endap di atas atap di gedung sebelah. Pementasan itu di gelanggang terbuka, sehingga kita bisa melihat atap gedung sebelah. Saya lihat ada tiga atau empat orang yg mengendap-endap di atas atap. Semua orang melihat ke atas panggung, tetapi saya justru memperhatikan orang-orang yg mengendap-endap itu. Mereka pakai penutup wajah dengan kain, jadi tampangnya persis seperti bajingan tengik. Beberapa saat setelah itu terdengar suara seperti ledakan petasan dan teriakan dari barisan depan, dan muncul bau amoniak yg menyengat. Ternyata para bajingan tengik itu melemparkan bom amoniak yg baunya seperti air kencing. Ada penonton yg langsung pingsan di bagian depan, dan yg di belakang langsung ke luar gelanggang karena bau sekali. Pembacaan puisi dihentikan, bubar jalan grak ! Itulah kelakuan rezim Soeharto di masa lalu, pemberangusan kebebasan berbicara secara kampungan. Untung masa itu sudah lewat, syukur kepada Allah. + PERCAKAPAN 2: THERE IS NO ALLAH T = Entah, I don't know why I feel that. Your death is drawing near, n my death is drawing near too. But masih ada yg harus saya lihat, sehingga kontrak saya diperpanjang. Kalo Mas Leo mau cabut duluan, bagaimana dengan saya? J = Biasa-biasa aja dong. Kita selalu menyatu, dan kematian fisik tidak akan pernah memisahkan kita. Kesadaran yg ada di anda sama persis dengan kesadaran yg ada di saya. Kalau anda merasa sadar, itulah pula yg saya rasakan. Di manapun saya berada, saya selalu merasa sadar. Di manapun anda berada, anda selalu merasa sadar. Saya hidup di dalam kesadaran anda, dan anda hidup di dalam kesadaran saya. Saya adalah anda, dan anda adalah saya. There is no Allah. Yg ada hanyalah kesadaran di dalam tiap orang dari kita yg memang sudah ada karena ada. Tetapi itu pengertian spiritual thok, sedangkan kita masih memiliki tubuh fisik yg bisa digunakan untuk merasakan bahwa ternyata ada kesadaran lain selain kesadaran yg ada di diri kita. Metodenya is esek-esek. Digesek aja sampai terjadi orgasme. Esek-esek yg spiritual adalah yg menghargai bahwa the other person has the same kesadaran as we do. Rasanya beda. Kalo mao coba sama saya bilang aja ya. Saya suka anak umur 17 - 18 taon. + PERCAKAPAN 3: SO, I CREATE YOU ! T = Halo Pak Leo, Salam kenal. Ini pertama kalinya saya kirim pertanyaan ke Anda. Semoga dijawab yaa... J = Ya. T = Bagaimana Anda bisa tahu kalau ada kesadaran yang lebih besar dari kesadaran kita, yang Anda sebut-sebut sebagai All That Is di note Anda Sangat Waras itu ? J = Mudah saja. Kalau anda sadar bahwa anda sadar, anda akan tahu sendiri bahwa ada memory di dalam kesadaran anda yg tidak dapat anda akses seenak jidat anda. Anda tahu bahwa memory itu ada: pengalaman-pengalaman anda ketika kecil, fantasi anda, hasil belajar anda, tetapi memory itu tersimpan di dalam kesadaran anda dan tidak akan muncul berapapun kerasnya anda memeras keringat. Setiap orang bisa merasakan itu, dan bisa tahu tentang itu. Dari satu manusia saja sudah begitu banyak memory yg tersimpan, apalagi yg ada di semua manusia hidup di dunia saat ini. Apalagi ditambah dengan memory yg ada di semua manusia yg pernah hidup dan sekarang sudah dead. Memory itu tetap ada sampai kapanpun, abadi. Tetapi mereka itu hanyalah data. Data yg di-create ketika kesadaran menjalani kesadarannya sebagai seorang manusia hidup. Lalu, kalau kesadaran saya merencanakan sesuatu, tanpa harus planning dengan terperinci, tiba-tiba segalanya muncul satu persatu sehingga saya bisa jalan. Bukan saya yg membuat jalan itu, tetapi jalan yg memunculkan diri mereka sendiri ke hadapan saya. Munculnya juga tidak sekaligus dari awal sampai akhir, tetapi satu persatu. Jalan 1 muncul, dan itu dijalani. Sebelum jalan 1 selesai dijalani, saya tidak bisa melihat ada apa lagi di depan. Tetapi, pas ketika jalan 1 sudah hampir habis dijalani, muncullah ujung jalan berikutnya, yg namanya jalan 2. Dan begitu seterusnya. Of course
CiKEAS [ADVOKATKU] Kebebasan Berpendapat Vs Penghinaan
Terkait dengan kasus pritamulyasari yang berdasarkan putusan Pengadilan Tinggi Banten diperintahkan untuk dilanjutkan pemeriksaannya, beberapa komunitas masyarakat mulai menggalang kembali dukungan terhadap Pritamulyasari. Dukungan moral yang patut dipuji dan memang seharusnya kita lakukan. Tidak hanya untuk pribadi Pritamulyasari, tapi juga untuk “prita-prita” lain yang mungkin senasib. Kita berharap, kiranya dari kasus Pritamulyasari, kebuntuan komunikasi dan arogansi para pelaku usaha untuk memperhatikan kepentingan konsumen mencair. Ini harapan khusus, harapan yang lebih besar adalah sudah saatnya kita dalam suatu hubungan, apa pun bentuknya, baik hubungan diantara kita sebagai anggota masyarakat atau masyarakat dengan Pemerintah untuk lebih mementingkan transparansi – keterbukaan – kejujuran dibandingkan menutup-nutupinya dengan rangkaian kebohongan. Namun demikian, juga harus diingat bahwa dalam hubungan-hubungan yang kita bangun, yang kita jalankan, ada aturan-aturan hukum yang mengingkat dan mengatur hubungan tersebut. Hukum menjamin kita untuk bebas berpendapat dalam bentuk apa pun termasuk juga mengeluarkan pendapat tersebut didepan umum. Hal ini sebagaimana dimaksud Pasal 23 UU NO 39 TAHUN 1999 tentang HAK ASASI MANUSIA menyatakan : 1. Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai keyakinan politiknya. 2. Setiap orang bebas untuk mempunyai, mengeluarkan dan menyebarluaskan pendapat sesuai hati nuraninya, secara lisan dan atau tulisan melalui media cetak maupun elektronik dengan memperhatikan nilai-nilai agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum, dan keutuhan bangsa. Dalam kasus pritamulyasari, dimana isi email-nya jelas dan tegas berisi kalimat-kalimat diskredit selain keluhan yang dikemukakannya, mau tidak mau memang ada aturan hukum yang dilanggar oleh Ibu pritamulyasari. Ingat, Hukum Pidana memiliki otoritas untuk memberikan penilaian atas perbuatan yang dilakukan orang ke dalam kualifikasi perbuatan yang diperbolehkan dan yang dilarang. Dalam menjalankan otoritasnya, hukum pidana memberi kualifikasi suatu perbuatan sebagai tindak pidana dan menjatuhkan sanksi (pidana) dibatasi oleh beberapa prinsip (azas), yaitu : - Azas Legalitas Tidak ada perbuatan pidana jika sebelumnya tidak ditentukan sebagai demikian oleh ketentuan Undang-Undang. (Nullum delictum, nulla poena sine praevie lege poenale) - Azas Kesalahan Seseorang yang terbukti melakukan tindak pidana hanya dapat dihukum jika terdapat kesalahan. (actus non facit reum, nisi mens sit rea). Jadi, suka tidak suka, kebebasan berpendapat di negeri ini memang ada batasnya dan batasan tersebut tidak berarti negeri ini mengkriminalkan kebebasan berpendapat. -- Posting oleh NM. WAHYU KUNCORO, SH ke ADVOKATKU pada 8/06/2009 07:57:00 PM