CiKEAS Prediksi Salah, Yang Salah Analisis Pakarnya Bukan Teknologinya!!!
Prediksi Salah, Yang Salah Analisis Pakarnya Bukan Teknologinya!!! Pengaruh agama Islam di Indonesia betul2 menghancurkan pendidikan teknologi disegala bidang. Bahkan pakar gempa dari Univ. Andalas sekalipun ternyata lebih menguasai agama Islamnya katimbang ilmu tentang gempa yang dipakarinya. Bayangkan saja, apa artinya Dr Badrul Mustapa Kamal yang katanya pakar gempa ternyata memberi penjelasan tentang gempa kepada masyarakat di Indonesia sbb: Padang, CyberNews. Pakar gempa dari Universitas Andalas Dr Badrul Mustapa Kamal mengimbau masyarakat tidak mempercayai isu akan terjadi gempa besar dan tsunami pascagempa 7,9 Skala Richter yang mengguncang Sumatra Barat, 30 September 2009. Yang penting, katanya mengimbau, sebagai umat beragama harus pasrah pada Allah SWT karena soal bencana alam adalah urusan Tuhan. Comment saya: Prediksi gempa adalah hasil analisa dari data2 yang dikumpulkan dengan peralatan teknologi yang canggih. Jadi teknologi adalah hasil produksi yang menyangkut alat atau peralatan dalam pengumpulan data atau informasi. Otomatis tidak ada satupun teknologi yang bisa memprediksi apapun juga bukan hanya gempa. Tidak ada teknologi yang bisa memprediksi hujan. Tidak ada teknologi yang bisa memprediksi cuaca. Tidak ada teknologi yang bisa memprediksi kondisi mesin mobil. Tidak ada teknologi yang bisa memprediksi kesehatan. Semua teknologi memang bukan diciptakan untuk memprediksi melainkan hanya untuk membantu analisis data dalam memprediksi. Jadi yang bisa memprediksi itu adalah pakar yang dibantu teknologi, BUKAN TEKNOLOGI YANG BISA MEMPREDIKSI. http://en.wikipedia.org/wiki/Technology Technology is a broad concept that deals with usage and knowledge of tools and crafts, and how to control and adapt to its environment. Dari definisi Teknologi diatas, anda bisa memastikan, bahwa memang teknologi bukanlah digunakan untuk memprediksi melainkan se-mata2 untuk membantu analisis oleh para pakar agar mampu memprediksi. Adalah absurd pernyataan pakar gempa ala Islam dari Padang ini, seharusnya dia bukan menjadi pakar gempa tapi pakar agama Islam, untuk apa dia sekolah di universitas bidang gempa kalo kemudian kemampuannya menganalisa cuma menghasilkan pasrah kepada Allah sebagai hal yang penting dari analisis kepakarannya !!! Kemudian berita lanjutannya: Pada simposium internasional di Padang, 24-28 Agustus 2005, para pakar gempa sepakat bahwa hingga kini belum ditemukan teknologi yang dapat memprediksi kapan terjadi gempa baik dalam jam, hari, minggu, bulan maupun tahun, kata Badrul Mustapa Kemal di Padang, Minggu (25/10). Comment saya: Badrul Mustapa Kemal ini kembali memutar balik fakta2nya atau kemungkinan besar dia tidak menguasai bahasa Inggris yang baik sehingga salah kaprah dalam memahami simposium Internasional diPadang baru2 ini. Simposium Internasional ini bukan untuk menyepakati tentang belum ditemukannya teknologi yang dapat memprediksi gempa, karena memang teknologi bukan untuk memprediksi. Simposium ini digelar untuk menggalang kerja sama dan saling tukar menukar informasi dalam kerja sama Internasional, baik untuk penanggulangan, bantuan, maupun analisis data2 yang berguna untuk memprediksi gempa. Jadi memang, tidak ada teknologi yang bisa memprediksi gempa karena untuk memprediksi gempa bukanlah digunakan teknologi tetapi dengan menggunakan kemampuan analisis masing2 pakar yang mendapatkan bantuan dari teknologi. Bahkan dalam semua hal, tidak pernah ada teknologi yang bisa memprediksi kejadian apapun juga bukan cuma memprediksi gempa saja. Seperti yang sudah saya tulis, bumi dan alam semesta belum selesai tercipta dan masih dalam proses penciptaan sehingga terus menerus akan terjadi perubahan2. Bumi yang permukaannya tersusun dari lempeng2 horizontal, vertical, oblique, maupun tidak beraturan, apabila ada dorongan magma sehingga terjadi pergeseran atau pergerakan, maka pergeseran atau pergerakan ini akan mempengaruhi lempeng2 lainnya tergantung kemana arahnya untuk kemudian bisa diprediksi oleh para pakar gempa bahwa setelah gempa disini akan terjadi gempa disana, dlsb. Apabila prediksinya salah, maka yang salah itu bukan teknologinya melainkan analisis pakarnya. Sangatlah tidak mendidik, masyarakat diminta untuk tidak percaya kepada issue terjadinya gempa padahal gempa maut itu sendiri sudah terjadi. Seharusnya sebagai seorang pakar bukanlah bertugas untuk meminta masyarakat jangan percaya kepada issue yang sudah kejadian, sang pakar harusnya mendidik atau memberi informasi kepada masyarakat bagaimana cara2 mengatasinya maupun menghindarinya. Kalo masalah pasrah kepada Allah, serahkan saja kepada para ulama karena hal2 seperti itu bukan urusan sang pakar. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Prediksi Salah, Yang Salah Analisis Pakarnya Bukan Teknologinya!!!
Prediksi Salah, Yang Salah Analisis Pakarnya Bukan Teknologinya!!! Pengaruh agama Islam di Indonesia betul2 menghancurkan pendidikan teknologi disegala bidang. Bahkan pakar gempa dari Univ. Andalas sekalipun ternyata lebih menguasai agama Islamnya katimbang ilmu tentang gempa yang dipakarinya. Bayangkan saja, apa artinya Dr Badrul Mustapa Kamal yang katanya pakar gempa ternyata memberi penjelasan tentang gempa kepada masyarakat di Indonesia sbb: http://www.suaramerdeka.com/ Padang, CyberNews. Pakar gempa dari Universitas Andalas Dr Badrul Mustapa Kamal mengimbau masyarakat tidak mempercayai isu akan terjadi gempa besar dan tsunami pascagempa 7,9 Skala Richter yang mengguncang Sumatra Barat, 30 September 2009. Yang penting, katanya mengimbau, sebagai umat beragama harus pasrah pada Allah SWT karena soal bencana alam adalah urusan Tuhan. Comment saya: Prediksi gempa adalah hasil analisa dari data2 yang dikumpulkan dengan peralatan teknologi yang canggih. Jadi teknologi adalah hasil produksi yang menyangkut alat atau peralatan dalam pengumpulan data atau informasi. Otomatis tidak ada satupun teknologi yang bisa memprediksi apapun juga bukan hanya gempa. Tidak ada teknologi yang bisa memprediksi hujan. Tidak ada teknologi yang bisa memprediksi cuaca. Tidak ada teknologi yang bisa memprediksi kondisi mesin mobil. Tidak ada teknologi yang bisa memprediksi kesehatan. Semua teknologi memang bukan diciptakan untuk memprediksi melainkan hanya untuk membantu analisis data dalam memprediksi. Jadi yang bisa memprediksi itu adalah pakar yang dibantu teknologi, BUKAN TEKNOLOGI YANG BISA MEMPREDIKSI. http://en.wikipedia.org/wiki/Technology Technology is a broad concept that deals with usage and knowledge of tools and crafts, and how to control and adapt to its environment. Dari definisi Teknologi diatas, anda bisa memastikan, bahwa memang teknologi bukanlah digunakan untuk memprediksi melainkan se-mata2 untuk membantu analisis oleh para pakar agar mampu memprediksi. Adalah absurd pernyataan pakar gempa ala Islam dari Padang ini, seharusnya dia bukan menjadi pakar gempa tapi pakar agama Islam, untuk apa dia sekolah di universitas bidang gempa kalo kemudian kemampuannya menganalisa cuma menghasilkan pasrah kepada Allah sebagai hal yang penting dari analisis kepakarannya !!! Kemudian berita lanjutannya: Pada simposium internasional di Padang, 24-28 Agustus 2005, para pakar gempa sepakat bahwa hingga kini belum ditemukan teknologi yang dapat memprediksi kapan terjadi gempa baik dalam jam, hari, minggu, bulan maupun tahun, kata Badrul Mustapa Kemal di Padang, Minggu (25/10). Comment saya: Badrul Mustapa Kemal ini kembali memutar balik fakta2nya atau kemungkinan besar dia tidak menguasai bahasa Inggris yang baik sehingga salah kaprah dalam memahami simposium Internasional diPadang baru2 ini. Simposium Internasional ini bukan untuk menyepakati tentang belum ditemukannya teknologi yang dapat memprediksi gempa, karena memang teknologi bukan untuk memprediksi. Simposium ini digelar untuk menggalang kerja sama dan saling tukar menukar informasi dalam kerja sama Internasional, baik untuk penanggulangan, bantuan, maupun analisis data2 yang berguna untuk memprediksi gempa. Jadi memang, tidak ada teknologi yang bisa memprediksi gempa karena untuk memprediksi gempa bukanlah digunakan teknologi tetapi dengan menggunakan kemampuan analisis masing2 pakar yang mendapatkan bantuan dari teknologi. Bahkan dalam semua hal, tidak pernah ada teknologi yang bisa memprediksi kejadian apapun juga bukan cuma memprediksi gempa saja. Seperti yang sudah saya tulis, bumi dan alam semesta belum selesai tercipta dan masih dalam proses penciptaan sehingga terus menerus akan terjadi perubahan2. Bumi yang permukaannya tersusun dari lempeng2 horizontal, vertical, oblique, maupun tidak beraturan, apabila ada dorongan magma sehingga terjadi pergeseran atau pergerakan, maka pergeseran atau pergerakan ini akan mempengaruhi lempeng2 lainnya tergantung kemana arahnya untuk kemudian bisa diprediksi oleh para pakar gempa bahwa setelah gempa disini akan terjadi gempa disana, dlsb. Apabila prediksinya salah, maka yang salah itu bukan teknologinya melainkan analisis pakarnya. Sangatlah tidak mendidik, masyarakat diminta untuk tidak percaya kepada issue terjadinya gempa padahal gempa maut itu sendiri sudah terjadi. Seharusnya sebagai seorang pakar bukanlah bertugas untuk meminta masyarakat jangan percaya kepada issue yang sudah kejadian, sang pakar harusnya mendidik atau memberi informasi kepada masyarakat bagaimana cara2 mengatasinya maupun menghindarinya. Kalo masalah pasrah kepada Allah, serahkan saja kepada para ulama karena hal2 seperti itu bukan urusan sang pakar. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Madonna Bangun Sekolah Di Malawi Kenapa Bukan Indonesia???
Madonna Bangun Sekolah Di Malawi Kenapa Bukan Indonesia??? Madonna membangun sebuah fasilitas pendidikan seharga US$ 13,5 juta di Lilongwe, Malawi. Pertanyaannya, kenapa dia bukan bangun di Indonesia saja ??? Jawabnya jelas, dia ditangkal tidak boleh masuk oleh immigrasi atas referensi MUI karena dia bintang sexy yang tidak pakai jilbab. Sama kasusnya dengan Myabi yang karena dianggap bintang filem porno, maka dilarang masuk padahal kalo dia masuk maka ribuan pengusaha Jepang besar kecil, kelas atas dan kelas menengah akan siap ikut masuk untuk berinvestasi. Track record bidang pendidikan di Indonesia memang jelek, sudah diketahui seluruh dunia maju, semua bantuan pendidikan ke Indonesia yang seharusnya bisa meningkatkan kualitas pekerja2, ternyata bantuannya diselewengkan untuk pendidikan agama Islam sehingga Indonesia tidak memiliki buruh2 yang siap pakai untuk dipekerjakan oleh investor. Sedangkan investor dilarang memasukkan buruh berkualitas dari luar negeri. Itulah sebabnya, daripada menggaji buruh berkeimanan tinggi lebih baik investor cabut dari Indonesia dan cari negara tetangga. Malawi memang negara kecil, tapi harapan kemajuan bangsanya lebih besar dari Indonesia yang hilang harapannya. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Madonna Bangun Sekolah Di Malawi Kenapa Bukan Indonesia???
Madonna Bangun Sekolah Di Malawi Kenapa Bukan Indonesia??? Madonna membangun sebuah fasilitas pendidikan seharga US$ 13,5 juta di Lilongwe, Malawi. Pertanyaannya, kenapa dia bukan bangun di Indonesia saja ??? Jawabnya jelas, dia ditangkal tidak boleh masuk oleh immigrasi atas referensi MUI karena dia bintang sexy yang tidak pakai jilbab. http://www.detikhot.com/read/2009/10/25/095231/1227903/230/madonna-bangun-sekolah-jutaan-dollar-di-malawi Sama kasusnya dengan Myabi yang karena dianggap bintang filem porno, maka dilarang masuk padahal kalo dia masuk maka ribuan pengusaha Jepang besar kecil, kelas atas dan kelas menengah akan siap ikut masuk untuk berinvestasi. Track record bidang pendidikan di Indonesia memang jelek, sudah diketahui seluruh dunia maju, semua bantuan pendidikan ke Indonesia yang seharusnya bisa meningkatkan kualitas pekerja2, ternyata bantuannya diselewengkan untuk pendidikan agama Islam sehingga Indonesia tidak memiliki buruh2 yang siap pakai untuk dipekerjakan oleh investor. Sedangkan investor dilarang memasukkan buruh berkualitas dari luar negeri. Itulah sebabnya, daripada menggaji buruh berkeimanan tinggi lebih baik investor cabut dari Indonesia dan cari negara tetangga. Malawi memang negara kecil, tapi harapan kemajuan bangsanya lebih besar dari Indonesia yang hilang harapannya. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Pidato Lengkap Presiden SBY 20 Oktober 2009*
Pidato Lengkap Presiden SBY 20 Oktober 2009* Assalamualaikum Wr Wb. Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia, Yang saya muliakan kepala negara dan pemerintahan, serta utusan khusus dari negara-negara sahabat, Yang saya hormati para Ketua, para Wakil Ketua dan anggota lembaga-lembaga negara, Yang mulia para duta besar serta para pimpinan organisasi internasional, Yang saya hormati para gubernur kepala daerah seluruh Indonesia, Saudara-saudara se-bangsa se-Tanah Air, hadirin sekalian yang saya muliakan, Hari ini dengan penuh rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT, saya dan saudara Prof Dr Boediono baru saja mengucapkan sumpah di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk mengemban amanah rakyat lima tahun mendatang. Pada kesempatan yang bersejarah dan Insya Allah penuh berkah ini, saya ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pimpinan dan anggota MPR RI, Pimpinan dan anggota DPR RI, Pimpinan dan anggota DPD RI, beserta pimpinan dan anggota lembaga-lembaga negara lainnya masa bakti 2004-2009 yang telah bersama-sama bekerja keras membangun bangsa dan negara kita menuju masa depan yang lebih baik. Kepada Saudara Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Presiden periode 2004-2009 yang telah mendampingi saya selama lima tahun terakhir, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan atas jasa dan pengabdian saudara baik kepada pemerintah maupun kepada bangsa dan negara. Pengabdian saudara tercatat abadi dalam sejarah perjalanan bangsa dan akan dikenang sepanjang masa. Kepada segenap jajaran Kabinet Indonesia Bersatu masa bakti 2004-2009, saya ucapkan pula terima kasih dan penghargaan saya atas upaya yang sungguh-sungguh dalam menjalankan dan menyukseskan program-program pembangunan nasional yang sarat dengan tantangan dan permasalahan yang rumit. Saudara-saudara, kita baru saja melewati periode sejarah 2004-2009 yang penuh dengan tantangan. Hari ini Bangsa Indonesia patut bersyukur dan berbesar hati, di tengah gejolak dan krisis politik di berbagai wilayah dunia, kita tetap tegak dan tegar sebagai negara demokrasi yang makin kuat dan stabil. Di tengah badai finansial dunia, ekonomi Indonesia tetap tumbuh positif dan diprediksi akan mengalami pertumbuhan nomor tiga tertinggi di dunia. Di tengah maraknya konflik dan disintegrasi di berbagai wilayah dunia lain, Bangsa Indonesia semakin rukun dan bersatu. Karena itu tepatlah kalau dalam beberapa hari ini berbagai televisi internasional muncul tayangan yang menyebut bangsa kita sebagai remarkable Indonesia, bangsa yang dinilai berhasil dalam mengatasi krisis dan tantangan yang berat dan kompleks sepuluh tahun terakhir ini. Namun semua itu janganlah membuat kita lemah, lalai, apalagi besar kepala. Ingat, pekerjaan besar kita masih belum selesai. Ibarat perjalanan sebuah kapal, ke depan kita akan mengarungi samudera yang penuh dengan gelombang, dan badai. Di luar Indonesia, krisis perekonomian global belum sepenuhnya usai. Perdagangan dan arus investasi dunia belum pulih. Sementara itu, harga minyak dan berbagai komoditas masih berfluktuasi yang dapat menghantam stabilitas dan kepastian ekonomi kita. Oleh karena itu, walaupun secara gejala perbaikan perekonomian dunia mulai terlihat, namun kita tidak boleh berhenti untuk terus memperkuat sendi-sendi perekonomian kita seraya tetap melanjutkan upaya nasional untuk meminimalkan dampak dari krisis dunia dewasa ini. Di dalam negeri, kita bersyukur reformasi telah berjalan makin jauh, namun masih belum tuntas. Upaya untuk membangun Good Governance dan memberantas korupsi mulai membuahkan hasil, namun masih perlu terus ditingkatkan. Kemiskinan sudah banyak berkurang, namun upaya peningkatan kesejahteraan rakyat perlu terus dilanjutkan. Pengalaman menunjukkan setiap prestasi yang kita capai biasanya akan disusul oleh tantangan-tantangan baru. Tetapi saya percaya semua tantangan itu, baik yang sudah kita ketahui maupun yang belum dapat kita bayangkan akan dapat kita hadapi dan atasi bersama. Insya Allah Bangsa Indonesia akan terus maju meningkatkan kehidupannya yang lebih baik. Saudara-saudara, tahun ini kita menyaksikan rakyat Indonesia telah menentukan pilihannya dalam Pemilihan Umum yang berlangsung secara damai dan demokratis. Ini adalah kali ketiga kita mampu menyelenggarakan Pemilu secara langsung, umum, bebas, rahasia, serta jujur dan adil. Kita semua mampu melaksanakan kompetisi politik dengan penuh etika dan kedewasaan. Dalam Pemilihan Umum, kalah atau menang adalah hal yang biasa. Dalam demokrasi, kita semua menang, demokrasi menang, rakyat menang, Indonesia menang. Berkaitan dengan itu pada kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan rasa hormat kepada Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Prabowo Subianto, serta Bapak Muhammad
CiKEAS Program 100 Hari Tim Ekonomi
Program 100 Hari Tim Ekonomi JAKARTA, KOMPAS.com — ”Pekerjaan besar belum selesai,” demikian penggalan dari sambutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seusai dilantik, Selasa (20/10). Sebuah ungkapan bahwa para menteri, khususnya menteri-menteri ekonomi, punya tugas besar menyelesaikan pekerjaan besar yang belum tuntas itu. Berikut beberapa menteri ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu II, Kamis di Jakarta, memaparkan tekad mereka menyelesaikan tugas besar tadi, khususnya dalam 100 hari mendatangMenteri Pertanian Suswono Menteri Pertanian Suswono menyatakan, dalam 2,5 bulan ke depan pihaknya akan memprioritaskan audit lahan pertanian. ”Selama ini luas lahan baku pertanian (untuk komoditas padi) selalu disebutkan 7 juta hektar. Apa itu benar? Padahal, menurut data alih fungsi lahan pertanian ke nonpertanian, tiap tahun mencapai 100.000 hektar dan pencetakan sawah baru minim,” ujar lulusan sarjana peternakan IPB itu. Dengan mengetahui luas lahan baku yang sesungguhnya, akan memudahkan mengambil kebijakan yang tepat. ”Kalau dananya memungkinkan, ini bagian dari langkah strategis yang akan saya lakukan,” ungkap master di bidang manajemen agribisnis IPB ini. Selain audit lahan, Suswono menjanjikan akan menambah lahan garapan petani. Selama ini rata-rata lahan garapan petani 0,3 hektar. Dengan luas lahan garapan sesempit itu, tidak mungkin petani bisa kaya. ”Tentu harus ada peningkatan status dan luas garapan lahan petani, caranya dengan melakukan reforma agraria. Meski tidak berarti petani harus memiliki lahan tersebut, tetapi setidaknya ada peningkatan lahan garapan. Idealnya lahan garapan petani 2 hektar,” jelas Suswono. Dia akan bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah mendorong peningkatan nilai tambah dari komoditas petani. Selama ini produk pertanian yang dijual atau ekspor dalam bentuk komoditas primer, yang tidak memberikan nilai tambah dan menumbuhkan industri pengolahan. Indonesia harus memiliki industri pascapanen yang unggul, yang mengolah produk-produk pertanian lokal supaya berdaya saing dan menciptakan nilai tambah. Visi pertanian yang akan dicanangkan Suswono adalah Pertanian Industrial Unggul Berkelanjutan, yang Berbasis Sumber Daya Lokal untuk Meningkatkan Nilai Tambah, Daya Saing, dan Kesejahteraan Petani.Menperin Mohamad Suleman (MS) Hidayat MS Hidayat menargetkan tingkat pertumbuhan industri dalam 5 tahun mencapai 6 persen. ”Hal tersebut bisa dicapai dengan menguatkan pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan dan energi, serta komunikasi dan birokrasi,” tegasnya. Tiga sektor industri unggulan yang bisa dimaksimalkan dalam mewujudkan target tersebut adalah kelompok industri tekstil dan elektronik, logam, dan industri kreatif berbasis budaya. ”Sinergi yang baik antara Departemen Perindustrian, Perdagangan, Pertanian, dan Keuangan akan menjadi pilar utama dalam merealisasikan tingkat pertumbuhan industri yang ditargetkan itu,” ujar Hidayat yang sebelumnya menjabat Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri periode 2008-2013. Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh Darwin bertekad, dalam seratus hari ke depan ia akan menginventarisasi persoalan seputar energi dan sumber daya mineral secara umum maupun tantangan yang dihadapi di lingkungan internal departemen yang dipimpinnya. Beberapa prioritas ke depan adalah bagaimana meningkatkan produksi migas dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Salah satu kendala adalah Indonesia masih bergantung pada luar negeri atau impor dalam memenuhi kebutuhan minyak siap guna atau minyak jadi. Untuk itu, diversifikasi dan konservasi merupakan alternatif terbaik menghadapi kondisi energi saat ini. Dengan memakai energi terbarukan seperti panas bumi, Indonesia mampu memenuhi tuntutan pasokan energi seperti pembangunan listrik 10.000 megawatt. Selain itu, penggunaan energi alternatif seperti batu bara (meski tidak terbarukan tetapi bersifat nonminyak) akan ditingkatkan untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan minyak bumi tahun 2015. Dia juga akan melaksanakan reformasi birokrasi. Melalui reformasi birokrasi, ia akan memosisikan diri pada tempat yang sesuai dan bertanggung jawab terhadap jabatan yang diemban. Mennakertrans Muhaimin Iskandar Ada tiga prioritas terkait ketenagakerjaan dalam 100 hari kerja pertama. Ketiga prioritas itu adalah komunikasi tripartit yang intensif demi iklim yang kondusif, penciptaan lapangan kerja baru yang memenuhi kenaikan kualitas hidup pekerja, dan optimalisasi pelayanan terhadap tenaga kerja Indonesia. Muhaimin akan meningkatkan koordinasi, antara lain dengan Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Luar Negeri, serta Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) untuk mengoptimalkan prioritas kerja tersebut. TKI, terutama di sektor informal, harus dihormati, dilayani, diberi bantuan, dan perlindungan untuk mendapat hak mereka di negara penempatan. ”Saya akan
CiKEAS Mengatasi Penyakit Dalih
MengatasiPenyakit Dalih Sembilan puluh sembilan persenkegagalan datang dari orang yang punya kebiasaan suka membuat alasan, begitu kataGeorge Washington Carver. Daripada mencari jalan keluar,mereka memilih untuk membuat 1001 dalih mengenai kegagalan mereka. Alhasil,kesempatan belajar pun terlewatkan begitu saja. Dalam buku The Magic of Thinking Big, David J.Schwartz menjelaskan mengenai penyakit pikiran yang mematikanalias penyakit dalih (excuisitis). Orang-orang gagal senantiasaberdalih mengenai kegagalan mereka. Penyakit dalih tersebut biasanyamuncul 4 bentuk, yaitu: dalih kesehatan, dalih inteligensi, dalih usia dan dalihnasib. Dalihkesehatan biasanyaditandai dengan ucapan, Kondisi fisik saya tidak sempurna, Saya tidak enakbadan, Jantung saya lemah, dan sejenisnya. Orang sukses tidak pernahmenganggap cacatnya itu sebagai hambatan. Saya punya sahabat dekat yangmenderita polio namun dikenal sebagai dokter spesialis ginjal sukses dan murahhati. Sejumlah besar tokoh-tokoh dunia bahkan punya cacat fisik. Presiden Amerikake-32 Franklin Delano Roosevelt menderita polio, Shakespeare lumpuh, Beethoven tuli,Napoleon Bonaparte memiliki postur tubuh yang sangat pendek. Dalihinteligensiditandai dengan ucapan, Saya kan tidak pintar, Saya kan bukan rangking teratas,Dia lebih pandai, dan sejenisnya. Inilah dalih yang paling umum ditemukan. Tanpabermaksud mengecilkan arti sekolah, saya ingin mengatakan kepada Anda bahwa tidak perlu jadiprofesor agar Anda bisa sukses. Selanjutnya, dalih usia yang ditandaidengan ucapan, Saya terlalu tua, Saya masih terlalu muda, Biarkan yang lebihtua yang duluan, dan sejenisnya. Padahal tidak ada batasan usia dalam meraih sukses.Kolonel Sanders memulai usahanya di usia 65 tahun. Berikutnya adalah dalihnasib, misalnyadengan mengatakan , Aduh, nasib saya memang selalu jelek, Itu sudahnasibku, Itu memang takdir Memang amat mudah untuk selalu menyalahkannasib. Padahal nasib kita ditentukan oleh kita sendiri. Tuhan telah memberikan hidup dengansejumlah pilihan. Lihatlah betapa banyaknya orangyang memilih berdiam diri daripada melakukan apa yang bisa mereka perbuat. Padahalapapun yang layak diraih layak diupayakan dengan seluruh kemampuan yang kita miliki.Sayangnya, potensi diri ini kerap hanya terkubur karena kebiasan kita membuat dalihjika apa yang kita kerjakan tidak berjalan sesuai harapan kita atau hasilnya tidaksegera kelihatan. Gaya hidup modern yang serbainstant secara tidak langsung membuat kita sering mengharapkan hasil yang instantpula. Kita kepengen sekali makan durian tanpa mau menanam, menyiram, memupuki danmerawat pohonnya. Saya sendiri sempat terkejutmembaca cerita tentang ilmuwan besar seperti Albert Einstein yang pernah diusirdari sekolah karena dianggap lamban. Ia bahkan mendapat nilai burukdalam pelajaran bahasa Yunani karena ingatannya yang lemah. Tak peduli apa punyang kamu lakukan, kamu takkan dapat melakukan apa-apa, kata gurunya. Saya jugateringat kepada Thomas Alva Edison yang hanya bersekolah beberapa bulan namuntercatat sebagai pencipta terbesar sepanjang jaman dengan lebih dari 1.000 hak paten.Saya mempunyai banyak ide tapi hanya sedikit waktu, ujarnya. Edison gagal disekolah. Gurunya merasa Edison tidak punya minat belajar, pemimpi dan mudah sekaliterpecah konsentrasinya. Yang sungguh membuat saya terharu adalah sikap IbuEdison terhadap putranya. Ia terus mengajari Edison di rumah dan setiap kali Edisongagal, ibunya memberi harapan dan mendorongnya untuk terus berusaha. Kalau oranggagal senantiasa berkata itu tidak mungkin berhasil maka orang sukses lebih sukaberkata mengapa tidak mencobanya dulu ? Daripada membuat alasan, orangsukses memilih untuk mencari cara mewujudkan impian mereka. Daripada berdiamdiri dan menunggu datangnya kesempatan, mereka memilih pergi keluar danmenemukan kesempatan itu. Bahkan mereka mampu menciptakankesempatan dalam kesempitan. E.M. Gray menegaskan, orang-orangsukses mempunyai kebiasaan melakukan hal-hal yang tidak suka dilakukanorang gagal. Jika saat ini Anda masih suka membuat dalih, buatlah komitmen untukmengubah kebiasaan itu. Jangan biarkan potensi diri Anda dibelenggu oleh dalih-dalihAnda. Ingat selalu nasihat Theodore Roosevelt, Lakukan apa yang Anda bisa, denganapa yang Anda miliki, di mana pun Anda berada. Sebagai akhir, ijinkanlah sayamembagikan kepada Anda
CiKEAS International Workshop Exhibition on Cluster Development
International Workshop Exhibition on Cluster Development Cooperation with Central Java Provincial Government, FPESD and JICA Introduction In 2001 Central Java started the Forum Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya (FPESD). FPESD was to set up a dialogue forum as to contribute to develop sound projects to support the economic development of the province in rapid changing circumstances. The activities of the forum concentrate on stakeholders’ dialogue, cluster development, conducive business climate and strengthening of the Business Development Service providers. The programs of FPESD of Central Java focus on economic development and of the SMEs in particular. For this, FPESD has developed certain instruments. International Workshop of Cluster Development The Central Java Provincial Government is once again organizing a workshop on Cluster Development. This has become a yearly tradition, this time even more attractive and important as the international dimension is brought in. The earlier workshops introduced the concept, and showed the progress. One of the special attractions of the workshop was the combination with an exhibition. The enterprises of the clusters exhibited their products, and tried to sell them. In this way, the clusters became aware of marketing and sales activities in a way not earlier encountered. Objectives To share experiences among interest groups in cluster developmentTo confront Central Java model with other approaches in the world related to development of clusters. From there it can be prepared for the test as to legitimize the approach as best practice.To formulate general guidance for cluster development Who should attend? The conference is designed for gathering the best practices of the cluster development initiatives in several countries. Practitioners are welcome as well as policy makers and academics. Day Tuesday, Wednesday Date 27th, 28th October 2009 (for Workshop) 26th, 27th , 28th October 2009 (for exhibition) Venue Graha Solo Raya (BAKORWIL II Surakarta) Jl. Slamet Riyadi No. 1 Surakarta Language Requirements: The Workshop will be offered in English and Bahasa. Resource Person: Resource persons include practitioners from developing countries and the leading international experts on cluster development. Programs Tuesday, 27th October 2009 NOTIME LINEPROGRAMS REMARK 08.30 – 09.00Registration Committee 09.00 – 11.00Speeches: Workshop informationDeputy of Human Resource Analysis, Ministry of Cooperatives SME’sDirector General of Small Medium Industry, Department of IndustryGovernor of Central Java and opening the event Secretary of FPESD Ir. I Wayan Dipta, MSc. Drs. Fauzi Azis H. Bibit Waluyo 11.00 – 12.00Touring to the cluster exhibition Committee 12.00 – 13.00LunchCommittee 13.00 – 15.00Presentation and Discussion on Cluster Development Experience Session I: Local Economy Development Policy based on Cluster Dr.Ir. Utama H. Padmadinata (BPPT/PI-UMKM) Cluster Development in Japan Hirofumi Yamauchi (JICA, Japan) Cluster Development in Canada Greg MacDonald (Canada) 15.00 – 15.30Coffee break 15.30 – 17.00Presentation and Discussion on Cluster Development Experience Session II: Cluster Development in China Josef Traenkler (GTZ ProLH, Germany) Micro Finance for SME’s and Cluster Development in Russia Tim Reynolds (CIPSED, Canada) 17.00 – 17.30Summary Wednesday, 28th October 2009 NOTIMELINEPROGRAMS REMARK 08.00 - 08.30Registration and coffee break Committee 08.30 – 11.30Sharing Experience on Cluster Development Session I: Nur Sutrisno (ABDSI) Cluster Development in Indonesia (case study: Central Java) Prof.Dr.Ir. S. Budi Prayitno, MSc. Cluster Development in The Philippines Raul Repulda (Department of Agriculture, Tacloban City, The Philippines) 11.30 – 12.00Discussion 12.00 – 13.00Lunch 13.00 – 14.30 Sharing Experience and Discussion on Cluster Development Session II: Cluster Development in Bangladesh Philippe Lyssens (ILO) Wood Energy Development (Cambodia) Y. Iwan Baskoro Local Economy Development System in Eastern Europe Rob van Raaij (CIM) 14.30 – 15.00Coffee break 15.00 – 16.00Working GroupFacilitator Working Group 1: Policy Working Group 2: Cluster Development Initiatives Working Group 3: Lesson learnt in Cluster Development 16.00 – 16.30Group presentations 16.30 – 17.00Feedback 17.00 - 17.30Overall Summary Exhibition There are 50 stands/booths of exhibition participant. They are clusters from 35 Municipalities/Districts in Central Java and 15 stands/booths from other provinces/districts.Seminar and exhibition are free of charge.Committee will provide lunch during workshop session and seminar kit
CiKEAS Info Beasiswa SMART untuk PhD di NTU/NUS - Singapore
Do you want to go to MIT during your PhD studies? Please join us for an Information Session at NUS Campus on Thursday, November 12, 2009 at 6:00pm in the Engineering Auditorium at NTU Campus on Friday, November 13, 2009 at 6:00pm in the Tan Chin Tuan Lecture Theater The Singapore-MIT Alliance (SMA) Graduate Fellowship at SMART provides - up to four years of full tuition at the student's home university; - a monthly stipend of S$3,200; - an allowance of up to S$12,000 to help cover the expenses associated with a six month research residency at MIT; - and co-supervision by MIT and NTU/NUS faculty. There is no bond associated with this fellowship. In order to be eligible for an SMA Graduate Fellowship, a student must have: - graduate with an undergraduate degree with first class or second-upper (or equivalent); - a new doctoral student admitted to NUS and NTU; - a research interest that fits within one or more of the projects currently being carried out in SMART Interdisciplinary Research Group (IRG)s: BioSystems and Micromechanics (BioSyM) Center for Environmental Sensing and Modeling (CENSAM) Infectious Diseases (ID) Application for the August 2010 intake is November 15, 2009 through January 15, 2010 For information on the SMA Graduate Fellowship, please visit our website: http://web.mit. edu/SMART/ graduate/ index.html http://ariefbudi.wordpress.com http://jalanku.multiply.com http://teknofood.blogspot.com FaceBook : http://id-id.new.facebook.com/people/Arief-Budi-Setyawan/1663852032 ...Bila engkau penat menempuh jalan panjang, menanjak dan berliku.. dengan perlahan ataupun berlari, berhenti dan duduklah diam.. pandanglah ke atas.. 'Dia' sedang melukis pelangi untukmu.. Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
CiKEAS KATA-KATA MUTIARA DARI TOKOH DUNIA
KATA-KATA MUTIARA DARI TOKOH DUNIA === . Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu. ( Benjamin Franklin ) . Orang yang bahagia bukanlah orang pada lingkungan tertentu, melainkan orang dengan sikap-sikap tertentu. ( Hugh Downs ) . Sukses seringkali datang pada mereka yang berani bertindak, dan jarang menghampiri penakut yang tidak berani mengambil konsekuensi. ( Jawaharlal Nehru ) . Orang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam tindakan. ( Confusius ) . Kita tidak tahu bagaimana hari esok, yang bisa kita lakukan ialah berbuat sebaik- baiknya dan berbahagia pada hari ini. (Samuel Taylor Coleridge ) . Kesalahan terbesar yang bisa dibuat oleh manusia di dalam kehidupannya adalah terus-menerus mempunyai rasa takut bahwa mereka akan membuat kesalahan. ( Elbert Hubbard ) . Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. ( Confusius ) . Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya. ( Alexander Pope ) . Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah. ( Kahlil Gibran ) . Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh. ( Andrew Jackson ) . Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. ( Schopenhauer ) . Tidak ada pelaut ulung yang dilahirkan dari samudera yang tenang, tapi ia akan dilahirkan dari samudera yang penuh terpaan badai, gelombang dan topan ( D Farhan Aulawi ). http://ariefbudi.wordpress.com http://jalanku.multiply.com http://teknofood.blogspot.com FaceBook : http://id-id.new.facebook.com/people/Arief-Budi-Setyawan/1663852032 ...Bila engkau penat menempuh jalan panjang, menanjak dan berliku.. dengan perlahan ataupun berlari, berhenti dan duduklah diam.. pandanglah ke atas.. 'Dia' sedang melukis pelangi untukmu.. Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com
CiKEAS Aksi Mahasiswa Menuju Gerbang Reformasi - Yg Jadi Kenangan
ABSTRAKSI Buku ini membahas mengenai aksi perjuangan mahasiswa yang menuntut adanya reformasi,terdiri dari empat bab yang masing-masing memaparkan:gerakan mahasiswa:upaya membangun kebaikan bersama;krisis moneter:embrio gerakan reformasi;gerakan mahasiswa 1998:(aksi,tragedi,dan suksesi);mulai kapok hingga lengser keprabon:drama pergantian presiden dari Soeharto ke Habibie. 270.6 959 8 Nus a Nusantara , A.Ariobimo Aksi Mahasiswa Menuju Gerbang Reformasi / A.Ariobimo Nusantara -- Jakarta , Grasindo , 1998 xxv , 109 hal; 16 cm ISBN : 979-669-391-7 DAFTAR ISI BAB 1 GERAKAN MAHASISWA BAB 2 KRISIS MONETER BAB 3 GERAKAN MAHASISWA BAB 4 MULAI KAPOK HINGGA LONGSOR Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
CiKEAS Pemuda dan Pendidikan yang Membebaskan*
Pemuda dan Pendidikan yang Membebaskan* : wedangjae.com “Hingga kelapa ini tumbuh dan berbuah, kita akan berbuat banyak” Terdengar sedikit heroik, tapi itulah yang dikatakan oleh Bahruddin saat menanam tunas kelapa yang menandai lahirnya sebuah sekolah alternatif bernama SMP Qaryah Thayyibah (Q-Tha). Pemuda itu baru saja usai rembugan dengan sekitar 30 warga desa Kalibening-Salatiga. Tidak sampai separuh dari mereka yang kemudian mempercayai ide Bahruddin dan mau menyerahkan anaknya menjadi murid SMP Q-Tha. Tercatat, hanya ada 12 orang murid angkatan pertama mereka. Termasuk anak Bahruddin sendiri yang ditariknya dari sebuah sekolah negeri. Itu adalah penggalan kisah 6 tahun lalu, saat warga desa Kalibening mengalami kesulitan massal periodik. Yaitu saat masa pendaftaran sekolah atau siswa baru (PSB) dimulai. Mahalnya biaya di sekolah lanjutan plus biaya transportasi harian karena jauhnya jarak rumah dan sekolah di kota, membuat Bahruddin mencetuskan ide untuk mendirikan sekolah sendiri, di desa mereka. Sebuah sekolah alternatif, berbasis komunitas. Sekarang, di tahun 2008, Q-Tha telah berperan penting dalam pendirian 11 titik sekolah alternatif serupa SMP Q-Tha di dalam dan luar Salatiga. Dalam kurun waktu 6 tahun ini, torehan karya dan prestasi siswa-siswi Q-Tha telah cukup banyak, dan Q-Tha telah menjadi semacam sekolah ‘wajib’ dikunjungi bagi para pemerhati dan peneliti pendidikan. Berwujud SMP ketika didirikan, sekarang ia telah berkembang menjadi SMP/SMU Qaryah Thayyibah. Bahkan telah pula me-launching Universitas Qaryah Thayyibah di tahun 2007. Dari siswa yang hanya 12 orang telah menjelma menjadi sebuah komunitas belajar dengan ratusan warga belajar. Problem Substantif Pendidikan Bahruddin tidak sendirian. Di belahan lain negeri ini, banyak pemuda-pemuda serupa Bahruddin menjadi pendobrak dari kebuntuan solusi problema pendidikan Indonesia. Tidak hanya menyiasati soal dana pendidikan, tetapi sudah sampai pada inovasi substansi dalam memaknai arti belajar. Mereka hendak menawarkan proses belajar alternatif yang lebih membebaskan dan manusiawi, sebagai jawaban atas kondisi cara belajar ‘terkungkung’, yang umumnya berlaku di bangku-bangku sekolah di Indonesia. Secara garis besar problem substantif pendidikan di Indonesia, khususnya di jenjang Dasar hingga Menengah, adalah : Pertama, kesulitan untuk mengintegrasikan beragam subyek mata pelajaran menjadi suatu kegiatan belajar yang terpadu. Eksis di kehidupan nyata membutuhkan integrasi beragam ilmu pengetahuan, kemampuan kognisi, dan spirit berkinerja. Namun, kehidupan (belajar) di sekolah justru memisah-misahkannya, sehingga efeknya adalah terjadi kegagapan kolektif ketika lulusan sekolah masuk ke dunia nyata. Lagi, membutuhkan proses cukup panjang untuk bisa merubah paradigma dan cara mengajar yang integratif, karena lembaga ilmu pendidikan (plus psikologi) yang memproduksi guru-guru berpanduan pada referensi atau kurikulum yang memisah-misahkan ilmu pengetahuan. Kedua, sekolah terlalu berorientasi pada kecerdasan siswa. Dimana representasi kecerdasan itu bahkan telah tereduksi sedemikian rupa menjadi angka-angka (nilai). Padahal, tugas hakiki sekolah, sebagaimana mengutip Mohammad Fauzil Adhim (Suara Hidayatullah, 2008), adalah membentuk pribadi yang memiliki integritas moral tinggi, berakhlak mulia dan produktif yang berpijak pada fondasi akidah (keimanan). Banyak hal dalam definisi kecerdasan yang tak bisa diwakili dalam angka, namun nampak nyata-nyata ada dalam kehidupan. Dalam konteks keimanan yang ‘berbicara’, seorang murid akan menemukan jati dirinya, mengetahui tujuan hidupnya, dan secara otomatis akan gigih mengejar kecerdasan (ilmu) yang dirasa memberi kemanfaatan bagi dirinya. Inilah jawaban, mengapa banyak guru yang mengeluhkan betapa minimnya antusiasme anak didik terhadap ilmu, hatta ilmu itu telah dipromosikan sedemikian rupa oleh guru sebagai sesuatu yang bermanfaat di masa depan. Tak disadari, anak didik telah terlanjur ‘cedera’, terluka oleh penganiayaan akademik dalam bentuk pembebanan target-target penguasaan secara kognitif materi-materi pelajaran (terutama materi UN). Mereka gagap, tak mampu menghidupkan nalarnya, apalagi hatinya, untuk menghidupkan kepekaan diri, yang dengan kepekaan itu melahirkan semangat yang berkobar-kobar untuk mencerdaskan diri dan menebar kemanfaatan. Ketiga, kesulitan menerapkan prinsip belajar menyenangkan dan kesetaraan guru-murid sebagai subyek pembelajar. Meskipun dua hal ini telah diketahui lama dalam dunia paedagogis, namun prakteknya tidak banyak ditemukan. Pendidikan gaya ‘bank’ yang dikritik oleh Paolo Freire (LKis, 2003) sebagai dehumanisasi ala sekolah, serasa telah menjadi pola baku sekolah dan tak mudah untuk diubah begitu saja. Akar dari problem ini adalah karena guru terbebani oleh beban kurikulum yang padat. Meskipun, telah dikembangan KTSP (kurikulum Tingkat Satuan