CiKEAS Basa Alim Tualeka dan Abimanyu Ancam Gugat Demokrat
Basa Alim Tualeka dan Abimanyu Ancam Gugat Demokrat Rekomendasi Arif Masih Picu Polemik SURABAYA - Rekomendasi DPP Partai Demokrat untuk Arif Afandi kembali memicu konflik. Dua pendaftar cawali Demokrat, yakni Basa Alim Tualeka dan Abimanyu, merasa diperlakukan tidak adil. Sebab, rekomendasi itu terbit ketika penjaringan masih berlangsung. Basa Alim Tualeka Pria yang memperkenalkan namanya sebagai Obasa (pelesetan dari Barrack Obama, Red) itu menyebut Partai Demokrat membohongi publik. Jujur, saya selaku peserta yang ikut mendaftar merasa tertipu, urainya. Obasa kemudian mendasarkan pernyataannya pada rekomendasi DPP pada 30 Januari lalu atau dua hari setelah pendaftaran cawali Demokrat ditutup. Ini berarti, sejak awal tidak ada niat untuk melakukan pendaftaran, urainya. Apalagi, kemudian muncul indikasi sangat kuat adanya koalisi dengan Partai Golkar. Itu dibuktikan dengan kedatangan Ketua DPD Partai Golkar Jatim Martono ke Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Ibnu Hajar. Kami minta rekomendasi dan rencana koalisi tersebut dibatalkan, dicabut, atau ditarik kembali. Sebab, mekanisme penjaringan belum selesai, katanya. Tak tanggung-tanggung, Obasa bahkan menyiapkan pengacara untuk memproses hal itu. Bila tidak dikabulkan, siap-siap saja berhadapan di pengadilan, ancam pria yang juga menjabat sebagai ketua pembina DPD AMDI Jatim itu. Ambimanyu, salah satu ketua tim pemenangan SBY-JK dalam Pilpres 2004, sependapat dengan Obasa. Jika rekomendasi untuk Arif sudah keluar, menurut Abimanyu, penjaringan cawali adalah pembohongan publik. Abimanyu bahkan yakin jika rekomendasi untuk Arif belum seratus persen turun. Untuk itu, Abimanyu ngotot menjalin komunikasi intensif dengan Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo. Abimanyu menegaskan, dirinya tetap akan mengikuti tahap penjaringan dan berpasangan dengan penyanyi Maia Estianty. Kami akan terus perjuangkan, tegasnya. (ano/nur/oni) http://www.jawapos.com/metropolis/index.php?act=detailnid=118338
CiKEAS Great Online Education Venture at the University
Great Online Education Venture at the University http://www.studyventure.com/Univlist/bellevue.html Bellevue University's online degree programs and courses are designed to provide students with the skills and knowledge needed to meet their career and educational goals. http://www.studyventure.com/Univlist/bellevue.html Students are encouraged to take advantage http://www.studyventure.com/Univlist/bellevue.html of prior learning including existing college credit, professional/military training, and professional certification. Our goal is to help you quickly find online degrees and online programs with accredited institutions to help you meet all your degree and continuing education needs online. More To Read http://www.studyventure.com/Univlist/bellevue.html
CiKEAS Ada 6.632 Kali Bencana di Indonesia Selama 1997-2009 (RALAT)
Refleksi : 6.632 kali bencana adalah bencana alam, tetapi bagaimana dengan bencana yang diciptakan oleh penguasa rezim kleptokraik terhadap kehidupan rakyat Nusantara? Bisakah dihitung? http://www.antaranews.com/berita/1266856342/ada-6632-kali-bencana-di-indonesia-selama-1997-2009 Ada 6.632 Kali Bencana di Indonesia Selama 1997-2009 Senin, 22 Pebruari 2010 23:32 WIB | Peristiwa | Umum | Padang (ANTARA News) - Wilayah Indonesia dilanda sebanyak 6.632 kali bencana selama kurun waktu 13 tahun (1997-2009) yang menunjukan negara ini sebagai daerah rawan bencana di dunia. Bencana paling banyak terjadi pada tahun 2008 yang mencapai 1.302 kali, kata programme Asociate Crisis Prevention and Rocovery Unit lembaga PBB, UNDP yang juga Koordinator Pusat Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ridwan Yunus di Padang, Senin. Hal itu disampaikannya dalam sosialisasi Daftar Informasi Bencana Indonesia (DIBI) kepada 90 orang perwakilan pihak terkait kebencanaan di Sumatra Barat. Ia menambahkan, setelah 2007 bencana paling banyak kedua terjadi pada 2004 mencapai 895 kali, disusul tahun 2007 sebanyak 888 kali, tahun 2006 (851), tahun 2005 (693), tahun 2003 (532) dan tahun 1998 (497). Sedangkan, jumlah bencana paling sedikit terjadi pada tahun 1997 yakni hanya empat kali, disusul tahun 2000 sebanyak 82 kali dan tahun 1999 sebanyak 101 kali, tambahnya. Sementara itu, jumlah bencana melanda Indonesia selama 2009 masih dalam pendataan dan telah terdata sebanyak 498 kali. Sedangkan jenis bencana yang melanda wilayah Indonesia didominasi banjir yang mencapai 35 persen dari total 6.632 kali bencana, disusul kekeringan (18 persen), tanah longsor, angin topan dan kebakaran, masing-masing 11 persen. Sementara itu bencana banjir yang disusul tanah longsor tercatat sebanyak 3 persen dari total jumlah bencana tersebut, katanya.(H014/A038) COPYRIGHT © 2010
CiKEAS Ada 6.632 Kali Bencana di Indonesia Selama 1997-2009
Refleksi : 6.632 kali bencana ada bencana alam, tetapi bagaimana dengan bencana yang diciptakan oleh penguasa rezim kleptokraik terhadap kehidupan rakyat Nusantara? Bisakah dihitung? http://www.antaranews.com/berita/1266856342/ada-6632-kali-bencana-di-indonesia-selama-1997-2009 Ada 6.632 Kali Bencana di Indonesia Selama 1997-2009 Senin, 22 Pebruari 2010 23:32 WIB | Peristiwa | Umum | Padang (ANTARA News) - Wilayah Indonesia dilanda sebanyak 6.632 kali bencana selama kurun waktu 13 tahun (1997-2009) yang menunjukan negara ini sebagai daerah rawan bencana di dunia. Bencana paling banyak terjadi pada tahun 2008 yang mencapai 1.302 kali, kata programme Asociate Crisis Prevention and Rocovery Unit lembaga PBB, UNDP yang juga Koordinator Pusat Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ridwan Yunus di Padang, Senin. Hal itu disampaikannya dalam sosialisasi Daftar Informasi Bencana Indonesia (DIBI) kepada 90 orang perwakilan pihak terkait kebencanaan di Sumatra Barat. Ia menambahkan, setelah 2007 bencana paling banyak kedua terjadi pada 2004 mencapai 895 kali, disusul tahun 2007 sebanyak 888 kali, tahun 2006 (851), tahun 2005 (693), tahun 2003 (532) dan tahun 1998 (497). Sedangkan, jumlah bencana paling sedikit terjadi pada tahun 1997 yakni hanya empat kali, disusul tahun 2000 sebanyak 82 kali dan tahun 1999 sebanyak 101 kali, tambahnya. Sementara itu, jumlah bencana melanda Indonesia selama 2009 masih dalam pendataan dan telah terdata sebanyak 498 kali. Sedangkan jenis bencana yang melanda wilayah Indonesia didominasi banjir yang mencapai 35 persen dari total 6.632 kali bencana, disusul kekeringan (18 persen), tanah longsor, angin topan dan kebakaran, masing-masing 11 persen. Sementara itu bencana banjir yang disusul tanah longsor tercatat sebanyak 3 persen dari total jumlah bencana tersebut, katanya.(H014/A038) COPYRIGHT © 2010
CiKEAS Indonesia not on visa blacklist
http://www.theaustralian.com.au/news/nation/indonesia-not-on-visa-blacklist/story-e6frg6nf-1225833627254 Indonesia not on visa blacklist Paul Maley From: The Australian February 24, 2010 12:00AM INDONESIA, the world's most populous Muslim nation and the site of more Australian deaths at the hands of terrorists than any other country, will not be included in a list of 10 countries targeted for toughened visa screening rules aimed at thwarting terror attacks. As Kevin Rudd released his government's long-awaited counter-terrorism white paper yesterday, The Australian has learnt that Indonesia, Pakistan and India will not be among the 10 countries singled out for for toughened visa screening. This is despite those countries playing host to the overwhelming number of regional terror attacks. Yemen and Somalia -- identified in the white paper as the emerging epicentres of radical Islamic terrorism -- will be included. The white paper fingers home grown extremists -- as opposed to transnational groups such as al-Qa'ida -- as the main terror threat now confronting Australia. The Prime Minister said the threat of terrorism had become a persistent and permanent feature of Australian life. The key threat comes from people who are adherents to the distorted and militant interpretation of Islam, that is espoused by groups such as al-Qa-ida, Mr Rudd said. He said $69 million would be spent over four years gathering fingerprint and facial data from visitors from 10 yet-to-be-revealed countries in an attempt to detect terrorists travelling to Australia. The biometric screening system will piggy-back a similar system already in place in Britain, which requires all people who travel to the UK on a visa to provide biometric data. A multi-agency Counter Terrorism Control Centre would also be set up within ASIO to identify intelligence priorities, the Prime Minister said. The white paper warned that Somalia and Yemen had emerged as new areas of radical Islamic terrorist activity, citing last year's thwarted plot by Somali and Lebanese extremists to attack Sydney's Holsworthy army barracks and the attempted bombing on Christmas day of a US-bound passenger jet, a plot organised by al-Qa'ida in the Arabian Peninsula. Writing in The Australian today, the Australian Security Policy Institute's Carl Ungerer welcomes the document as a modest improvement on the Howard government's 2004 white paper, which focused on foreign terrorism as the main threat. Dr Ungerer questions the spending priorities identified in the paper. If homegrown terrorism is the problem, why is border security and a better visa system for foreigners the answer? he says. Dr Ungerer says there would be little point including Indonesia and India on the list as they are not major exporters of terrorism. However, he says Pakistan should be a priority. Tony Abbott dismissed the white paper, which was released as the government sought to fend off a sustained attack on Environment Minister Peter Garrett's handling of the botched roof insulation scheme. I suspect that like everything that this Government does it will be more talk than effective action, the Opposition Leader said.
CiKEAS Suspek pengganas dibicara + Indonesia tahan 4 suspek pengganas JI
http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2010dt=0224pub=Utusan_Malaysiasec=Luar_Negarapg=lu_01.htm Suspek pengganas dibicara Mohammed Jibril Abdurahman bersalaman dengan bapanya,, Abu Jibril semasa tiba di kamar mahkamah di Jakarta, semalam untuk menghadapi tuduhan membiayai serangan pengganas ke atas dua hotel mewah di Jakarta tahun lalu. - AFP -- JAKARTA 23 Feb. - Seorang lelaki Indonesia yang dituduh menaiki penerbangan ke Arab Saudi bagi memungut wang untuk membiayai serangan berani mati di dua buah hotel mewah di sini mendakwa kes terhadapnya telah 'diada-adakan'. Pendakwa raya berkata, Mohammad Jibriell Abdul Rahman menjalin hubungan dengan ketua militan, Noordin Mat Top dan cuba memungut wang untuk membiayai serangan-serangan bom di Hotel J.W. Marriott dan Ritz Carlton pada 17 Julai, 2009. Tujuh orang terbunuh dan lebih 50 lagi cedera dalam serangan pengebom berani mati itu. Mohammad, 25, yang dituduh melanggar Undang-undang Antikeganasan negara ini, mendakwa dia tidak bersalah ketika tiba di Mahkamah Daerah Jakarta Selatan untuk dibicarakan. Saya anggap kes ini diada-adakan. Saya tidak melakukan sebarang kesalahan, kata Mohammad kepada wartawan di luar mahkamah, sejurus sebelum perbicaraan bermula. Dia boleh dijatuhi hukuman penjara 15 tahun jika sabit kesalahan. Menurut kertas pendakwaan, Mohammad menemui Noordin yang didakwa mendalangi beberapa serangan bom di Indonesia sebelum dia terbunuh dalam pertempuran dengan polis pada tahun lepas, kira-kira setahun sebelum serangan bom di kedua-dua hotel mewah tersebut. Pada pertemuan itu, Mohammad didakwa mengirim e-mel kepada saudara lelakinya, Ahmad Isrofil Mardhotillah yang berada di kota suci Mekah. Saya sudah menemui N, kami berbincang lama di dalam kereta. N memerlukan 100 juta rupiah (RM36,618)..., kata Mohammad dalam e-mel itu. Mohammad dan seorang lagi suspek serangan, Syaefudin Zuhrithen kemudian berlepas ke Mekah untuk mendapatkan pembiayaan bagi serangan tersebut, kata pendakwa. Syaefudin kemudian terbunuh dalam satu serbuan polis. Kertas pendakwaan tidak menyatakan jumlah wang yang dipungut dan sama ada wang itu sampai ke tangan Noordin atau tidak. Pendakwa raya berkata, Mohammad menemui Noordin buat kali pertama pada 1998 sewaktu dia belajar di sebuah sekolah agama di Malaysia dan Noordin menjadi guru di situ. Polis telah membunuh enam orang dan menangkap lebih 12 suspek dalam siasatan mengenai letupan bom di hotel-hotel mewah tersebut. - AP ++ http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2010dt=0224pub=Utusan_Malaysiasec=Luar_Negarapg=lu_06.htm Indonesia tahan 4 suspek pengganas JI BANDA ACEH 23 Feb. - Polis Indonesia menahan empat orang dalam satu serbuan ke atas fasiliti latihan pengganas di kawasan pedalaman wilayah Aceh. Kami menahan empat orang yang disyaki terlibat dalam latihan pengganas. Mereka dikhuatiri adalah sebahagian daripada kumpulan Jemaah Islamiah (JI). Kami masih menyiasat perkara ini, kata ketua polis Aceh, Aditya Warman kepada pemberita. Lebih 100 anggota polis bersenjata berat mengambil bahagian dalam serbuan itu sebelum tengah malam tadi di kawasan hutan daerah Aceh Besar, kira-kira 70 kilometer di utara Banda Aceh. Warman berkata, kira-kira 50 militan dipercayai berada di kawasan sekitar untuk menjalani latihan ala-tentera termasuk penggunaan senjata api. Hanya empat berjaya ditangkap dalam serbuan itu, manakala yang lain berjaya melarikan diri ke dalam hutan. Polis menemui senapang, pakaian seragam angkatan tentera Malaysia dan propaganda pengganas seperti video pengeboman Bali pada 2002 yang meragut lebih 200 nyawa, kebanyakannya pelancong Barat. Kami menerima maklumat latihan ini disertai 50 orang dari kumpulan yang disyaki mempunyai kaitan dengan JI. Mereka menukar lokasi bagi mengelak dari dikesan dan telah bergerak ke empat daerah. Kami menemui buku mengenai jihad, cakera padat pengeboman Bali dan beberapa kawasan lain, uniform tentera Malaysia, jaket dengan perkataan 'Jemaah' dan beberapa benda lain, kata Warman lagi. Ketua polis itu berkata, operasi akan diteruskan bagi mengesan suspek-suspek lain. Ini bukan kali pertama kawasan pedalaman Aceh digunakan oleh pengganas untuk berlatih dan bersembunyi namun wilayah paling konservatif Indonesia tidak dikenali sebagai sarang ekstremis. Kebanyakan aktiviti JI tertumpu di sekitar masjid dan pesantren radikal di Jawa. - AFP lu_01.1.jpg
CiKEAS Iran to host forum on religious diversity
http://www.tehrantimes.com/Index_view.asp?code=214790 February 24, 2010 Iran to host forum on religious diversity Tehran Times Political Desk TEHRAN - The World Forum for Proximity of Islamic Schools of Thought is scheduled to host the 23rd International Conference under the topic of Islamic Ummah: From Religious Diversity to Sectarianism. The conference will be held in Tehran on March 2-4, and 150 pundits from over 48 countries including Russia, Germany, Saudi Arabia, Denmark, Australia, the United States, Qatar, Kuwait, and Thailand will attend the conference, the center's director Ayatollah Taskhiri told a press conference on Tuesday. The conference will focus on the current issues facing the Muslim world and ways to strengthen unity among the Islamic states. The conference's agenda will include the following topics: the factors behind the creation of different religions, the guarantees for the continuation of natural interactions between diverse religions, the positive results of religious interactions, historical samples of religious interactions, factors behind sectarian tendencies, strategies to eradicate sectarianism and so forth. Some committees, including the women's committee in reinforcing unity among Muslims, will also meet on the sidelines of the conference. Some other conferences will also be held in the border provinces of Hormozgan (Feb. 26), Kermanshah (Feb. 28), Kordestan (Feb. 28, Mar. 1), Golestan and Khorasan (Mar. 1), and Kermanshah and Golestan (Mar. 4) 02_AA30.jpg
CiKEAS Superman comic sells for $1 mln
http://news.xinhuanet.com/english2010/entertainment/2010-02/23/c_13185067.htm Superman comic sells for $1 mln 2010-02-23 19:25:26 The cover of Action Comics No. 1 featuring the first appearance of Superman in 1938. (Xinhuanet File Photo) BEIJING, Feb. 23 (Xinhuanet) -- The 1938 edition of Action Comics #1 featuring caped hero Superman has sold on the Internet for 1 million U.S. dollars, media reported Tuesday. Action Comics #1 was first published in June 1938 and introduced the crime-fighting superhero to fans, describing how he was born on a different planet and came to Earth. It also introduces his alter ego Clark Kent's love interest, Lois Lane. The transaction was held by the U.S. auction website Comic Connect. Both the seller and the buyer were unnamed. Stephen Fishler, co-owner of the website, described it as the Holy Grail of comic books. The opportunity to buy an un-restored, high-grade Action One comes along once every two decades. It's certainly a milestone, he said. The 1 million dollar price tag is more than three times the previous record of 317,000 dollars that Comic Connect fetched for a lower-grade Action Comics #1 magazine last year. There are only about 100 copies of Action Comics #1 known to exist. Of those, only two are in as good of shape as the one that sold today. It has a grade of 8.0 (out of 10) which, in comic terms is a VERY FINE MINUS grade. There are only two of these issues graded so high. Any comic from the late '30s in this condition is considered extremely valuable because of the demand and rarity. 13185067_11n.jpg
CiKEAS (unknown)
http://sites.google.com/site/awrdjt3swe/cpwm5k
CiKEAS Look at the Quran Ringtones Fatwa
http://www.aawsat.com/english/news.asp?section=3id=19976 Look at the Quran Ringtones Fatwa 23/02/2010 By Mohammed Khalil Cairo, Asharq Al-Awsat- A new fatwa issued by the Grand Mufti of Egypt, Dr. Ali Gomaa, has fuelled controversy among Muslim scholars, dividing them into supporters and opponents of this religious ruling. The Fatwa calls for Muslims not to use Quranic verses or the call to prayer as mobile phone ringtones. Dr. Ali Gomaa stated that it is highly inappropriate to use Quranic verses as mobile phone ringtones because the sanctity and glorification of the Holy Quran is far away from such a use, which ought to be forbidden. Gomaa however indicated that it was permissible for Muslims to substitute Quranic mobile phone ringtones or the call to prayer with Islamic songs or praise of the Prophet that suit the length of the ringtone. Dr. Gomaa said that he considered the use of Quranic verses or the call to prayer as mobile phone ringtones to be a violation of the sanctity of the Holy Quran revealed by God Almighty. Egypt's Grand Mufti said We are ordered to reflect on the verses of the Holy Quran and understand their meanings.such use trivializes the sanctity of the verses, which are for prayer, invocation and recitation and are not to be used illegitimately. Dr. Gomaa argues that recitations of the Holy Quran are abruptly ended when a telephone call is answered, and this could lead to the distortion of Quranic verses meaning and could misinform the listener. Dr. Gomaa maintained that this also applies to the call to prayer. The Egyptian Grand Mufti said that it is unsuitable for the call to prayer to be used as a mobile phone ringtone because this indicates prayer times, and my cause confusion regarding the actual time for prayer. Gomaa stressed that the Word of God should be treated with the respect that it deserves. In response to the fatwa, Dr. Moahmmed al Dessouki, Professor of Islamic Shariaa at Cairo University and a member of the Supreme Council for Islamic Affairs, argued against the belief that using short Quranic verses or the call for prayer as mobile phone ringtones violates and demeans the sanctity of the Holy Quran. He said that this use of religious material can act as a reminder, or advocate Islam, particularly now when Islam is facing attack and censure. Dr. al Dessouki used the following Quranic verse to stress his point: And continue to remind, for surely the reminder profits the believers, [Surat Adh-Dhariyat, Verse 55]. Dr. al Dessouki further stated: Saying that answering a call might lead to interrupting the verses or distortion of their meaning or even cutting off the recitation in order to answer the telephone call is not a strong enough justification against the use of Quranic verses or the call to prayer as mobile phone ringtones simply because the verses that are used as ringtones are usually short ones. Moreover, we should not preoccupy people with such trivial issues. Instead, we should focus on issuing fatwas that tackle more important matters that require the concerted efforts of Muslim scholars. Scholars should not disagree over secondary issues. It would be more beneficial to concentrate on more important matters like reminding people of religious fundamentals so that they try to adhere to them in a practical and faithful manner. Scholars should also encourage people to try and face serious problems like family breakdown, unemployment, extremism and militancy and other important matters. However, Sheikh Youssef el Badri, an Islamic preacher and a member of the Supreme Council for Islamic Affairs, supports the fatwa issued by Egypt's Grand Mufti. Sheikh el Badri said, The Holy Quran was not revealed to serve as a decoration on a wall or a mobile phone ring tone. The sanctity and glory of the Holy Quran must be protected against misuse. Therefore, it is prohibited to use Quranic verses or the call to prayer as mobile phone ringtones because answering a call could lead to an abrupt end to the recitation of the Holy verses and distortion of their meaning or even to their alteration once someone presses the button to answer a call. For instance, look at a Quranic verse like 'Ta Ha. We have not sent down the Quran to thee to be an occasion for thy distress. [Surat Ta-Ha; verse 1-2].' If we cut off right after 'Ta Ha, We have not sent down the Quran to thee.' the whole meaning is altered to convey a misleading message that the Holy Quran was not revealed. Sheikh el Badri pointed out that the same rule also applies to the call to prayer. If a mobile phone ring tone is set as the call to prayer, some might think that it is actually time to pray and this could create confusion. It is worth mentioning that during a meeting last month the Islamic Research Academy that is led by the Grand Imam of Al-Azhar, Sheikh Mohammed Sayyid Tantawi, issued a fatwa prohibiting the use of Quranic verses as
CiKEAS Why did Extremism Lose?
http://www.aawsat.com/english/news.asp?section=2id=19979 Why did Extremism Lose? 23/02/2010 By Ali Ibrahim The front cover of the latest issue of Newsweek magazine includes a provocative headline that arouses a number of questions, most importantly the question How did Bin Laden lose the clash of civilizations? The idea behind the lengthy article written by Fareed Zakaria [The Jihad Against the Jihadis] is that the greatest danger from the September 11 attacks was the eruption of a bloody clash of civilizations had Al Qaeda managed to attract a significant proportion of the one and a half billion Muslims worldwide to its ideology. However now, almost 9 years after the attacks, we can see that the extremist ideology has only managed to attract a limited number of supporters, and the majority of Muslims remain moderate in their ideology rejecting violence and terrorism, and supporting dialogue among civilizations rather than clash of civilizations. A lot of effort has been exerted, particularly in Muslim countries, to combat extremist ideology and terrorists groups either through security measures against armed groups or groups that incite violence, or through ideological efforts to disseminate ideas that counter and defeat such ideology and keep this away from mainstream moderate Islam. Many mistakes have taken place in the policies of some countries or with regards to the announcement of a war on terror which has allowed terrorism to be confused with Islam and in some cases provided the extremist groups with the propaganda and provocation they required. However there is always a safety net that is able to defeat groups such groups the likes of which have appeared from time to time throughout history. This safety net is the simple fact that human nature tends towards reason and dialogue, and looks at what unites us rather than what divides us, in order to build for the future. This is something that Muslims and followers of other religion and culture have in common. This does not refute the fact that extremist groups remain active and represent a genuine terrorist threat and may be responsible for tragic attacks [in the future]. A recent example of this was the Nigerian student who attempted to blow up a US jetliner, and failed not because of the vigilance of the security apparatus but because of the bravery and quick reactions of the passengers. This is evidence that ordinary people are fed up with the series of terrorism attacks and are now prepared to respond to this. Al Qaeda and the groups that follow this ideology continue to be active in certain areas of tension in order to create larger instability with which they can utilize to gain a foothold in Afghanistan, Pakistan, or Yemen. However in the end this is something that remains confined to a narrow group of individuals who conspire in dark rooms to detonate a bomb here or there, or blow up an airplane, whilst in most cases their recruits are youths who suffer from psychological problems or weaknesses that allow them to be exploited. However this extremist ideology was only successful in attracting a handful of people to a small number of [extremist] groups, and this is something that will not be successful in the future for one simple reason, this extremist ideology has nothing to offer other than violence and bloodshed. It is for this reason that we see many religious extremists turning their back on this ideology and condemning it. We also see many preachers who were previously sympathetic to this ideology distancing themselves from this bloody trend after they became aware that those who propagate this ideology are only concerned with creating chaos. Does this mean the end of the battle to win hearts and minds avoid a clash of civilizations? Of course not, this only necessitates more effective international cooperation with regards to dialogue and understanding differences and plurality of cultures and civilizations, and building on the things that we share in common.
CiKEAS Kepala BC Perak Dilaporkan KPK Terkait Dugaan Mainkan Kasus Kayu Milik Ricky
Kepala BC Perak Dilaporkan KPK Terkait Dugaan Mainkan Kasus Kayu Milik Ricky Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tanjung Perak, Surabaya, Chairul Saleh, bakal dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Dirjen Bea Cukai. Ini dilakukan setelah terbongkarnya sejumlah kejanggalan dalam penanganan kasus dugaan penyelundupan 9 kontainer kayu merbau milik pengusaha Ricky Gunawan. Belakangan, keduanya disebut-sebut bersekongkol. Benarkah? Gubernur Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jatim Santoso Tedja mengaku pihaknya telah melakukan investigasi terhadap kasus kayu yang ditangani Bea Cukai Tanjung Perak itu. Mengingat kejanggalan yang ditemukan begitu jelas, pihaknya dalam waktu dekat ini akan melaporkan Chairul Saleh ke Dirjen Bea Cukai dan KPK. ”Bukti-bukti sudah kita kumpulkan. Tinggal melaporkan temuan ini ke Dirjen Bea Cukai dan KPK,” kata Santoso, Selasa (23/2). Diberitkan sebelumnya, dalam investigasi yang dilakukan Surabaya Pagi, ditemukan kejanggalan-kejanggalan dalam penanganan kayu merbau sebanyak 107.9770 (1.254 Pieces) dan 83.0782 (1.254 pieces) yang akan dikirim ke China tersebut. Pertama, kasus yang ditangani Bea Cukai Tanjung Perak sejak 16 April 2009, tapi hingga kini tidak jelas. Malah diloloskan setelah dipindah dari Terminal Petikemas Surabaya ke depo milik PT Indra Jaya Swastika (IJS) di Jl Kali Anak, Surabaya. Kedua, tidak ada Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) yang dikirim ke Kejaksaan. Ketiga, adanya perbedaan pernyataan dari Kasi P2 Iwan K dan Kepala Bea Cukai Chairul Saleh. Kasi P2 menyatakan pihaknya meloloskan kayu milik Ricky itu, dengan dalih berdasar pernyataan dari Departemen Perdagangan (Depdag) yang menyatakan kayu Merbau boleh diekspor. Sementara Kepala BC saat hearing dengan DPRD Jatim menyatakan ada indikasi pidana, karena adanya ketidaksesuaian antara dokumen dan barang. Menanggapi hal itu, Santoso membenarkannya. Dia juga heran dengan alasan yang diungkapkan Kasi P2. Ini semakin menguatkan dugaan adanya permainan dengan modus dispensasi yang dikeluarkan Departemen Perdagangan. “Pertanyaannya, apakah dispensasi itu bisa menghapuskan pelanggaran terhadap UU Kepabeanan? Adanya ketidaksesuaian dokumen dan barang itu sudah bentuk pelanggaran,” ungkapnya. ”Kasus ini yang semula dalam tahap penyelidikan seharusnya ditingkatkan menjadi penyidikan,” tandas Pengurus Pemuda Pancila Jatim ini. Santoso juga mempertanyakan terkait adanya keterangan dalam dokumen Ricky, dimana kayu tersebut akan dipergunakan untuk insfraktruktur di China. Yakni, pembangunan Jembatan Jiang Nan (Jiang Nan Bridge). “Apakah sudah dilakukan peninjauan ke China, kayu Merbau milik Ricky dipergunakan untuk jembatan? Berdasarkan informasi yang kami dapat, pembangunan jembatan tersebut tidak ada bentuknya,” tandasnya. Masih kata Santoso, dirinya mendapatkan informasi di China ada banyak kayu Merbau yang masih dalam bentuk balokan atau gelondongan. Padahal, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/5/2008 tentang ketentuan ekspor produk industri kehutanan, disebutkan kayu Merbau balokan tidak boleh diekspor. “Berarti Bea Cukai kecolongan,” cetus Santoso. Saat ini pihaknya sudah menurunkan tim investigasi untuk mengungkap permainan di Bea Cukai Tanjung Perak. Di sisi lain Santoso juga melakukan upaya pengumpulan beberapa pengusaha di China sebagai sumber informasi. “Kami akan mencatat setiap kedatangan kapal dari Indonesia yang memuat kayu balokan,” tutur Santoso. Dengan data yang telah dikumpulkan, lanjut Santoso, ada dugaan jika aparat di Bea Cukai Tanjung Perak melakukan penyalahgunaan wewenang.”Kalau itu memang adanya, Ini merupakan preseden buruk bagi penegakan hukum di Bea Cukai. Mungkin juga sudah dimasuki mafia hokum,” pungkasnya. Pertanyakan LIRA Dikonfirmasi terpisah, Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Perak Choirul Saleh menyatakan mempersilakan LIRA Jatim, jika akan melaporkan dirinya ke Dirjen Bea Cukai atau KPK. “Itu hak dia, sah-sah saja,” ucap Choirul Saleh dihubungi via ponselnya, tadi malam. Ia mempertanyakan, apakah benar LIRA mengetahui betul permasalah kayu Merbau milik Ricky Gunawan. “Selama ini kita tidak pernah diklarifikasi. Jangan hanya sebatas pengamatan sepihak saja,” tutur pejabat berkca mata ini. Menurut dia, apa yang dilakukan pihaknya sudah sesuai prosedur. Sebab, yang menentukan kayu tersebut boleh diekspor adalah Departemen Perdagangan. “Yang jelas kami (Bea Cukai) dengan Departemen Perdagangan, Sucofindo dan juga dihadiri Kejaksaan Negeri Tanjung Perak telah melakukan pemeriksaan fisik terhadap kayu Merbau milik Ricky. Hasilnya Departemen Perdagangan menyatakan tidak ditemukan adanya pelanggaran,” papar dia. Sayangnya Riky Gunawan masih belum bisa dikonfirmasi. Ketika dihubungi melalui telepn selulernya, terdengar nada sambung tapi tak diangkat. Namun, dalam kesempatan sebelumnya, dia mengakui jika kayunya sudah lolos. “Yang lalu biarlah berlalu, antara saya dan Bea
CiKEAS Butir-Butir
Bahan apalan semasa SD-SMP, Dulu.Tapi, ngejalaninnya (?) *_* Butir - Butir P 4 Ketuhanan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.Berani membela kebenaran dan keadilan.Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain. Persatuan Indonesia Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.Menghormati hak orang lain.Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.Suka bekerja keras.Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. Note : (?) = untuk didiskusikan http://ariefbudi.wordpress.com http://jalanku.multiply.com http://teknofood.blogspot.com FaceBook : http://id-id.new.facebook.com/people/Arief-Budi-Setyawan/1663852032 Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
CiKEAS Sidang Korupsi P2SEM Fathorrasjid Sebut Ridwan Hisjam, Suhartono, Widodo dan Ruba'ie
Sidang Korupsi P2SEM Fathorrasjid Sebut Ridwan Hisjam, Suhartono, Widodo dan Ruba'ie Surabaya (beritajatim.com) - Terdakwa dugaan tindak pidana korupsi dana hibah Program Penanganan Sosial Ekonomi Sosial (P2SEM), Fathorrasjid akhirnya buka suara terkait keterlibatan semua anggota dewan yang mengusulkan proposal dana hibah APBD perubahan tahun 2008 senilai Rp 202 miliar dari total dana hibah yang mencapai Rp 1,4 triliun. Di depan Majelis Hakim yang diketuai I Gusti Ngurah Astawa, terdakwa yang juga mantan Ketua DPRD Jawa Timur periode 2004-2009 ini menyampaikan bahwa 100 anggota dewan juga mengusulkan proposal termasuk tiga pimpinan dewan lainnya yaitu Ridwan Hisyam, YA Widodo, dan Suhartono. Ketiga pimpinan dewan ini menurut Fathor mengusulkan proposal P2SEM masing-masing Rp 13 miliar dari Ridwan Hisyam, Widodo Rp 10 miliar dan Suhartono Rp 10 miliar. Sedangkan ketua Fraksi seperti Lambertus (Sudah ditetapkan tersangka dalam kasus sama) mengajukan usulan senilai Rp 7 miliar dan Ruba'i Rp 31,5 miliar. Kalau ini mau disidik semuanya silahkan dan kalau mau ditutup semua ya silahkan, kata terdakwa di depan Majelis Hakim saat sidang dengan agenda mendengar keterangan terdakwa di Pengadilan Negeri Surabaya, Selasa (23/2/2010). Ia juga menyebutkan kalau 100 anggota dewan itu mengusulkan minimal Rp 500 juta kecuali satu orang yang tidak mengusulkan, inilah yang kemudian disebut rekomendasi padahal menurut saya bukan, karena setelah itu Bapemas mengelola dan menentukan proposal itu cair atau tidak, ujarnya. Khusus mengenai Widodo, terdakwa menyatakan kalau ada proposal yang diajukannya itu atas nama LSM Percik di Bondowosa yang fiktif. Suhartono juga demikian ada kegiatan di Kebonsari yang juga fiktif, jaksa tahu mereka ini menerima berapa, katanya. Sedangkan mengenai proposal yang disulukan oleh dirinya sendiri, terdakwa mengaku itu sudah diungkap bahwa yang melakukan penyelewengan adalah stafnya yakni Pudjiarto (terdakwa lain dalam kasus sama). Di dalam sidang yang berlangsung selama 1,5 jam ini, Fathor mengakui kalau ada pemotongan yang dilakukan oleh stafnya Pudjiarto, namun itu bukan tas perintah dirinya. Malahan ia marah-marah setelah mengetahui kalau stafnya melakukan pemotongan dana P2SEM dengan mengatasnamakan dirinya. Total ada Rp 2,5 miliar yang sudah dikembalikan ke lembaga penerima hibah, ujarnya. (har/eda) http://www.beritajatim.com/detailnews.php/4/Hukum__Kriminal/2010-02-23/57570/Fathorrasjid_Sebut_Ridwan_Hisjam,_Suhartono,_Widodo_dan_Ruba%27ie