CiKEAS Basa Alim Tualeka dan Abimanyu Ancam Gugat Demokrat

2010-02-23 Terurut Topik adinanang
Basa Alim Tualeka dan Abimanyu Ancam Gugat Demokrat
Rekomendasi Arif Masih Picu Polemik

SURABAYA - Rekomendasi DPP Partai Demokrat untuk Arif Afandi kembali
memicu konflik. Dua pendaftar cawali Demokrat, yakni Basa Alim Tualeka
dan Abimanyu, merasa diperlakukan tidak adil. Sebab, rekomendasi itu
terbit ketika penjaringan masih berlangsung.

Basa Alim Tualeka Pria yang memperkenalkan namanya sebagai Obasa
(pelesetan dari Barrack Obama, Red) itu menyebut Partai Demokrat
membohongi publik. Jujur, saya selaku peserta yang ikut mendaftar
merasa tertipu, urainya. Obasa kemudian mendasarkan pernyataannya pada
rekomendasi DPP pada 30 Januari lalu atau dua hari setelah pendaftaran
cawali Demokrat ditutup. Ini berarti, sejak awal tidak ada niat untuk
melakukan pendaftaran, urainya. Apalagi, kemudian muncul indikasi
sangat kuat adanya koalisi dengan Partai Golkar. Itu dibuktikan dengan
kedatangan Ketua DPD Partai Golkar Jatim Martono ke Ketua DPD Partai
Demokrat Jatim Ibnu Hajar.

Kami minta rekomendasi dan rencana koalisi tersebut dibatalkan,
dicabut, atau ditarik kembali. Sebab, mekanisme penjaringan belum
selesai, katanya. Tak tanggung-tanggung, Obasa bahkan menyiapkan
pengacara untuk memproses hal itu. Bila tidak dikabulkan, siap-siap
saja berhadapan di pengadilan, ancam pria yang juga menjabat sebagai
ketua pembina DPD AMDI Jatim itu.

Ambimanyu, salah satu ketua tim pemenangan SBY-JK dalam Pilpres 2004,
sependapat dengan Obasa. Jika rekomendasi untuk Arif sudah keluar,
menurut Abimanyu, penjaringan cawali adalah pembohongan publik. Abimanyu
bahkan yakin jika rekomendasi untuk Arif belum seratus persen turun.
Untuk itu, Abimanyu ngotot menjalin komunikasi intensif dengan Ketua
Umum Partai Demokrat Hadi Utomo. Abimanyu menegaskan, dirinya tetap akan
mengikuti tahap penjaringan dan berpasangan dengan penyanyi Maia
Estianty. Kami akan terus perjuangkan, tegasnya. (ano/nur/oni)

http://www.jawapos.com/metropolis/index.php?act=detailnid=118338



CiKEAS Great Online Education Venture at the University

2010-02-23 Terurut Topik alina.dany

Great Online Education Venture at the University
http://www.studyventure.com/Univlist/bellevue.html

Bellevue University's online degree programs and courses are
designed to provide students with the skills and knowledge needed to
meet their career and educational goals.
http://www.studyventure.com/Univlist/bellevue.html   Students are
encouraged to take advantage
http://www.studyventure.com/Univlist/bellevue.html   of prior learning
including existing college credit, professional/military training, and
professional certification.



Our goal is to help you quickly find online degrees and online programs
with accredited institutions to help you meet all your degree and
continuing education needs online.



More To Read  http://www.studyventure.com/Univlist/bellevue.html





CiKEAS Ada 6.632 Kali Bencana di Indonesia Selama 1997-2009 (RALAT)

2010-02-23 Terurut Topik sunny
Refleksi : 6.632 kali bencana adalah bencana alam, tetapi bagaimana dengan 
bencana yang diciptakan oleh penguasa rezim kleptokraik terhadap kehidupan 
rakyat Nusantara? Bisakah dihitung?


http://www.antaranews.com/berita/1266856342/ada-6632-kali-bencana-di-indonesia-selama-1997-2009

Ada 6.632 Kali Bencana di Indonesia Selama 1997-2009

Senin, 22 Pebruari 2010 23:32 WIB | Peristiwa | Umum | 
Padang (ANTARA News) - Wilayah Indonesia dilanda sebanyak 6.632 kali bencana 
selama kurun waktu 13 tahun (1997-2009) yang menunjukan negara ini sebagai 
daerah rawan bencana di dunia.

Bencana paling banyak terjadi pada tahun 2008 yang mencapai 1.302 kali, kata 
programme Asociate Crisis Prevention and Rocovery Unit lembaga PBB, UNDP yang 
juga Koordinator Pusat Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 
Ridwan Yunus di Padang, Senin.

Hal itu disampaikannya dalam sosialisasi Daftar Informasi Bencana Indonesia 
(DIBI) kepada 90 orang perwakilan pihak terkait kebencanaan di Sumatra Barat.

Ia menambahkan, setelah 2007 bencana paling banyak kedua terjadi pada 2004 
mencapai 895 kali, disusul tahun 2007 sebanyak 888 kali, tahun 2006 (851), 
tahun 2005 (693), tahun 2003 (532) dan tahun 1998 (497).

Sedangkan, jumlah bencana paling sedikit terjadi pada tahun 1997 yakni hanya 
empat kali, disusul tahun 2000 sebanyak 82 kali dan tahun 1999 sebanyak 101 
kali, tambahnya.

Sementara itu, jumlah bencana melanda Indonesia selama 2009 masih dalam 
pendataan dan telah terdata sebanyak 498 kali.

Sedangkan jenis bencana yang melanda wilayah Indonesia didominasi banjir yang 
mencapai 35 persen dari total 6.632 kali bencana, disusul kekeringan (18 
persen), tanah longsor, angin topan dan kebakaran, masing-masing 11 persen.

Sementara itu bencana banjir yang disusul tanah longsor tercatat sebanyak 3 
persen dari total jumlah bencana tersebut, katanya.(H014/A038)
COPYRIGHT © 2010


CiKEAS Ada 6.632 Kali Bencana di Indonesia Selama 1997-2009

2010-02-23 Terurut Topik sunny
Refleksi : 6.632 kali bencana ada bencana alam, tetapi bagaimana dengan bencana 
yang diciptakan oleh penguasa rezim kleptokraik terhadap kehidupan rakyat 
Nusantara? Bisakah dihitung?


http://www.antaranews.com/berita/1266856342/ada-6632-kali-bencana-di-indonesia-selama-1997-2009

Ada 6.632 Kali Bencana di Indonesia Selama 1997-2009

Senin, 22 Pebruari 2010 23:32 WIB | Peristiwa | Umum | 
Padang (ANTARA News) - Wilayah Indonesia dilanda sebanyak 6.632 kali bencana 
selama kurun waktu 13 tahun (1997-2009) yang menunjukan negara ini sebagai 
daerah rawan bencana di dunia.

Bencana paling banyak terjadi pada tahun 2008 yang mencapai 1.302 kali, kata 
programme Asociate Crisis Prevention and Rocovery Unit lembaga PBB, UNDP yang 
juga Koordinator Pusat Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 
Ridwan Yunus di Padang, Senin.

Hal itu disampaikannya dalam sosialisasi Daftar Informasi Bencana Indonesia 
(DIBI) kepada 90 orang perwakilan pihak terkait kebencanaan di Sumatra Barat.

Ia menambahkan, setelah 2007 bencana paling banyak kedua terjadi pada 2004 
mencapai 895 kali, disusul tahun 2007 sebanyak 888 kali, tahun 2006 (851), 
tahun 2005 (693), tahun 2003 (532) dan tahun 1998 (497).

Sedangkan, jumlah bencana paling sedikit terjadi pada tahun 1997 yakni hanya 
empat kali, disusul tahun 2000 sebanyak 82 kali dan tahun 1999 sebanyak 101 
kali, tambahnya.

Sementara itu, jumlah bencana melanda Indonesia selama 2009 masih dalam 
pendataan dan telah terdata sebanyak 498 kali.

Sedangkan jenis bencana yang melanda wilayah Indonesia didominasi banjir yang 
mencapai 35 persen dari total 6.632 kali bencana, disusul kekeringan (18 
persen), tanah longsor, angin topan dan kebakaran, masing-masing 11 persen.

Sementara itu bencana banjir yang disusul tanah longsor tercatat sebanyak 3 
persen dari total jumlah bencana tersebut, katanya.(H014/A038)
COPYRIGHT © 2010


CiKEAS Indonesia not on visa blacklist

2010-02-23 Terurut Topik sunny
http://www.theaustralian.com.au/news/nation/indonesia-not-on-visa-blacklist/story-e6frg6nf-1225833627254


Indonesia not on visa blacklist 
Paul Maley 
From: The Australian 
February 24, 2010 12:00AM 

INDONESIA, the world's most populous Muslim nation and the site of more 
Australian deaths at the hands of terrorists than any other country, will not 
be included in a list of 10 countries targeted for toughened visa screening 
rules aimed at thwarting terror attacks. 

As Kevin Rudd released his government's long-awaited counter-terrorism white 
paper yesterday, The Australian has learnt that Indonesia, Pakistan and India 
will not be among the 10 countries singled out for for toughened visa 
screening. This is despite those countries playing host to the overwhelming 
number of regional terror attacks.

Yemen and Somalia -- identified in the white paper as the emerging epicentres 
of radical Islamic terrorism -- will be included.

The white paper fingers home grown extremists -- as opposed to transnational 
groups such as al-Qa'ida -- as the main terror threat now confronting Australia.

The Prime Minister said the threat of terrorism had become a persistent and 
permanent feature of Australian life.

The key threat comes from people who are adherents to the distorted and 
militant interpretation of Islam, that is espoused by groups such as 
al-Qa-ida, Mr Rudd said.

He said $69 million would be spent over four years gathering fingerprint and 
facial data from visitors from 10 yet-to-be-revealed countries in an attempt to 
detect terrorists travelling to Australia.

The biometric screening system will piggy-back a similar system already in 
place in Britain, which requires all people who travel to the UK on a visa to 
provide biometric data. A multi-agency Counter Terrorism Control Centre would 
also be set up within ASIO to identify intelligence priorities, the Prime 
Minister said.

The white paper warned that Somalia and Yemen had emerged as new areas of 
radical Islamic terrorist activity, citing last year's thwarted plot by Somali 
and Lebanese extremists to attack Sydney's Holsworthy army barracks and the 
attempted bombing on Christmas day of a US-bound passenger jet, a plot 
organised by al-Qa'ida in the Arabian Peninsula.

Writing in The Australian today, the Australian Security Policy Institute's 
Carl Ungerer welcomes the document as a modest improvement on the Howard 
government's 2004 white paper, which focused on foreign terrorism as the main 
threat.

Dr Ungerer questions the spending priorities identified in the paper.

If homegrown terrorism is the problem, why is border security and a better 
visa system for foreigners the answer? he says.

Dr Ungerer says there would be little point including Indonesia and India on 
the list as they are not major exporters of terrorism. However, he says 
Pakistan should be a priority.

Tony Abbott dismissed the white paper, which was released as the government 
sought to fend off a sustained attack on Environment Minister Peter Garrett's 
handling of the botched roof insulation scheme.

I suspect that like everything that this Government does it will be more talk 
than effective action, the Opposition Leader said.


CiKEAS Suspek pengganas dibicara + Indonesia tahan 4 suspek pengganas JI

2010-02-23 Terurut Topik sunny
http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2010dt=0224pub=Utusan_Malaysiasec=Luar_Negarapg=lu_01.htm

Suspek pengganas dibicara

 
  Mohammed Jibril Abdurahman bersalaman dengan bapanya,, Abu Jibril semasa 
tiba di kamar mahkamah di Jakarta, semalam untuk menghadapi tuduhan membiayai 
serangan pengganas ke atas dua hotel mewah di Jakarta tahun lalu. - AFP 

--
 


JAKARTA 23 Feb. - Seorang lelaki Indonesia yang dituduh menaiki penerbangan ke 
Arab Saudi bagi memungut wang untuk membiayai serangan berani mati di dua buah 
hotel mewah di sini mendakwa kes terhadapnya telah 'diada-adakan'.

Pendakwa raya berkata, Mohammad Jibriell Abdul Rahman menjalin hubungan dengan 
ketua militan, Noordin Mat Top dan cuba memungut wang untuk membiayai 
serangan-serangan bom di Hotel J.W. Marriott dan Ritz Carlton pada 17 Julai, 
2009.

Tujuh orang terbunuh dan lebih 50 lagi cedera dalam serangan pengebom berani 
mati itu.

Mohammad, 25, yang dituduh melanggar Undang-undang Antikeganasan negara ini, 
mendakwa dia tidak bersalah ketika tiba di Mahkamah Daerah Jakarta Selatan 
untuk dibicarakan.

Saya anggap kes ini diada-adakan. Saya tidak melakukan sebarang kesalahan, 
kata Mohammad kepada wartawan di luar mahkamah, sejurus sebelum perbicaraan 
bermula.

Dia boleh dijatuhi hukuman penjara 15 tahun jika sabit kesalahan.

Menurut kertas pendakwaan, Mohammad menemui Noordin yang didakwa mendalangi 
beberapa serangan bom di Indonesia sebelum dia terbunuh dalam pertempuran 
dengan polis pada tahun lepas, kira-kira setahun sebelum serangan bom di 
kedua-dua hotel mewah tersebut.

Pada pertemuan itu, Mohammad didakwa mengirim e-mel kepada saudara lelakinya, 
Ahmad Isrofil Mardhotillah yang berada di kota suci Mekah.

Saya sudah menemui N, kami berbincang lama di dalam kereta. N memerlukan 100 
juta rupiah (RM36,618)..., kata Mohammad dalam e-mel itu.

Mohammad dan seorang lagi suspek serangan, Syaefudin Zuhrithen kemudian 
berlepas ke Mekah untuk mendapatkan pembiayaan bagi serangan tersebut, kata 
pendakwa. Syaefudin kemudian terbunuh dalam satu serbuan polis. 

Kertas pendakwaan tidak menyatakan jumlah wang yang dipungut dan sama ada wang 
itu sampai ke tangan Noordin atau tidak.

Pendakwa raya berkata, Mohammad menemui Noordin buat kali pertama pada 1998 
sewaktu dia belajar di sebuah sekolah agama di Malaysia dan Noordin menjadi 
guru di situ.

Polis telah membunuh enam orang dan menangkap lebih 12 suspek dalam siasatan 
mengenai letupan bom di hotel-hotel mewah tersebut. - AP

++

http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2010dt=0224pub=Utusan_Malaysiasec=Luar_Negarapg=lu_06.htm

Indonesia tahan 4 suspek pengganas JI

BANDA ACEH 23 Feb. - Polis Indonesia menahan empat orang dalam satu serbuan ke 
atas fasiliti latihan pengganas di kawasan pedalaman wilayah Aceh.

Kami menahan empat orang yang disyaki terlibat dalam latihan pengganas. Mereka 
dikhuatiri adalah sebahagian daripada kumpulan Jemaah Islamiah (JI). Kami masih 
menyiasat perkara ini, kata ketua polis Aceh, Aditya Warman kepada pemberita.

Lebih 100 anggota polis bersenjata berat mengambil bahagian dalam serbuan itu 
sebelum tengah malam tadi di kawasan hutan daerah Aceh Besar, kira-kira 70 
kilometer di utara Banda Aceh.

Warman berkata, kira-kira 50 militan dipercayai berada di kawasan sekitar untuk 
menjalani latihan ala-tentera termasuk penggunaan senjata api. Hanya empat 
berjaya ditangkap dalam serbuan itu, manakala yang lain berjaya melarikan diri 
ke dalam hutan.

Polis menemui senapang, pakaian seragam angkatan tentera Malaysia dan 
propaganda pengganas seperti video pengeboman Bali pada 2002 yang meragut lebih 
200 nyawa, kebanyakannya pelancong Barat. 

Kami menerima maklumat latihan ini disertai 50 orang dari kumpulan yang 
disyaki mempunyai kaitan dengan JI. Mereka menukar lokasi bagi mengelak dari 
dikesan dan telah bergerak ke empat daerah.

Kami menemui buku mengenai jihad, cakera padat pengeboman Bali dan beberapa 
kawasan lain, uniform tentera Malaysia, jaket dengan perkataan 'Jemaah' dan 
beberapa benda lain, kata Warman lagi.

Ketua polis itu berkata, operasi akan diteruskan bagi mengesan suspek-suspek 
lain.

Ini bukan kali pertama kawasan pedalaman Aceh digunakan oleh pengganas untuk 
berlatih dan bersembunyi namun wilayah paling konservatif Indonesia tidak 
dikenali sebagai sarang ekstremis.

Kebanyakan aktiviti JI tertumpu di sekitar masjid dan pesantren radikal di 
Jawa. - AFP
lu_01.1.jpg

CiKEAS Iran to host forum on religious diversity

2010-02-23 Terurut Topik sunny
http://www.tehrantimes.com/Index_view.asp?code=214790

February 24, 2010 


Iran to host forum on religious diversity
Tehran Times Political Desk




TEHRAN - The World Forum for Proximity of Islamic Schools of Thought is 
scheduled to host the 23rd International Conference under the topic of Islamic 
Ummah: From Religious Diversity to Sectarianism. 


The conference will be held in Tehran on March 2-4, and 150 pundits from over 
48 countries including Russia, Germany, Saudi Arabia, Denmark, Australia, the 
United States, Qatar, Kuwait, and Thailand will attend the conference, the 
center's director Ayatollah Taskhiri told a press conference on Tuesday. 

The conference will focus on the current issues facing the Muslim world and 
ways to strengthen unity among the Islamic states. 

The conference's agenda will include the following topics: the factors behind 
the creation of different religions, the guarantees for the continuation of 
natural interactions between diverse religions, the positive results of 
religious interactions, historical samples of religious interactions, factors 
behind sectarian tendencies, strategies to eradicate sectarianism and so forth. 

Some committees, including the women's committee in reinforcing unity among 
Muslims, will also meet on the sidelines of the conference. 

Some other conferences will also be held in the border provinces of Hormozgan 
(Feb. 26), Kermanshah (Feb. 28), Kordestan (Feb. 28, Mar. 1), Golestan and 
Khorasan (Mar. 1), and Kermanshah and Golestan (Mar. 4) 

02_AA30.jpg

CiKEAS Superman comic sells for $1 mln

2010-02-23 Terurut Topik sunny
http://news.xinhuanet.com/english2010/entertainment/2010-02/23/c_13185067.htm


  Superman comic sells for $1 mln  
 
 2010-02-23 19:25:26  


 
   The cover of Action Comics No. 1 featuring the first appearance of 
Superman in 1938. (Xinhuanet File Photo) 


BEIJING, Feb. 23 (Xinhuanet) -- The 1938 edition of Action Comics #1 featuring 
caped hero Superman has sold on the Internet for 1 million U.S. dollars, media 
reported Tuesday.

Action Comics #1 was first published in June 1938 and introduced the 
crime-fighting superhero to fans, describing how he was born on a different 
planet and came to Earth. It also introduces his alter ego Clark Kent's love 
interest, Lois Lane.

The transaction was held by the U.S. auction website Comic Connect. Both the 
seller and the buyer were unnamed.

Stephen Fishler, co-owner of the website, described it as the Holy Grail of 
comic books.

The opportunity to buy an un-restored, high-grade Action One comes along once 
every two decades. It's certainly a milestone, he said.

The 1 million dollar price tag is more than three times the previous record of 
317,000 dollars that Comic Connect fetched for a lower-grade Action Comics #1 
magazine last year.

There are only about 100 copies of Action Comics #1 known to exist. Of those, 
only two are in as good of shape as the one that sold today. It has a grade of 
8.0 (out of 10) which, in comic terms is a VERY FINE MINUS grade.

There are only two of these issues graded so high. Any comic from the late '30s 
in this condition is considered extremely valuable because of the demand and 
rarity.
13185067_11n.jpg

CiKEAS (unknown)

2010-02-23 Terurut Topik arief rahman arief rahman
http://sites.google.com/site/awrdjt3swe/cpwm5k


  



CiKEAS Look at the Quran Ringtones Fatwa

2010-02-23 Terurut Topik sunny
http://www.aawsat.com/english/news.asp?section=3id=19976


Look at the Quran Ringtones Fatwa


23/02/2010 
By Mohammed Khalil

Cairo, Asharq Al-Awsat- A new fatwa issued by the Grand Mufti of Egypt, Dr. Ali 
Gomaa, has fuelled controversy among Muslim scholars, dividing them into 
supporters and opponents of this religious ruling. The Fatwa calls for Muslims 
not to use Quranic verses or the call to prayer as mobile phone ringtones. 

Dr. Ali Gomaa stated that it is highly inappropriate to use Quranic verses as 
mobile phone ringtones because the sanctity and glorification of the Holy Quran 
is far away from such a use, which ought to be forbidden. Gomaa however 
indicated that it was permissible for Muslims to substitute Quranic mobile 
phone ringtones or the call to prayer with Islamic songs or praise of the 
Prophet that suit the length of the ringtone. 

Dr. Gomaa said that he considered the use of Quranic verses or the call to 
prayer as mobile phone ringtones to be a violation of the sanctity of the Holy 
Quran revealed by God Almighty. Egypt's Grand Mufti said We are ordered to 
reflect on the verses of the Holy Quran and understand their meanings.such use 
trivializes the sanctity of the verses, which are for prayer, invocation and 
recitation and are not to be used illegitimately. 

Dr. Gomaa argues that recitations of the Holy Quran are abruptly ended when a 
telephone call is answered, and this could lead to the distortion of Quranic 
verses meaning and could misinform the listener. Dr. Gomaa maintained that this 
also applies to the call to prayer. 

The Egyptian Grand Mufti said that it is unsuitable for the call to prayer to 
be used as a mobile phone ringtone because this indicates prayer times, and my 
cause confusion regarding the actual time for prayer. Gomaa stressed that the 
Word of God should be treated with the respect that it deserves. 

In response to the fatwa, Dr. Moahmmed al Dessouki, Professor of Islamic 
Shariaa at Cairo University and a member of the Supreme Council for Islamic 
Affairs, argued against the belief that using short Quranic verses or the call 
for prayer as mobile phone ringtones violates and demeans the sanctity of the 
Holy Quran. He said that this use of religious material can act as a reminder, 
or advocate Islam, particularly now when Islam is facing attack and censure. 
Dr. al Dessouki used the following Quranic verse to stress his point: And 
continue to remind, for surely the reminder profits the believers, [Surat 
Adh-Dhariyat, Verse 55]. 

Dr. al Dessouki further stated: Saying that answering a call might lead to 
interrupting the verses or distortion of their meaning or even cutting off the 
recitation in order to answer the telephone call is not a strong enough 
justification against the use of Quranic verses or the call to prayer as mobile 
phone ringtones simply because the verses that are used as ringtones are 
usually short ones. Moreover, we should not preoccupy people with such trivial 
issues. Instead, we should focus on issuing fatwas that tackle more important 
matters that require the concerted efforts of Muslim scholars. Scholars should 
not disagree over secondary issues. It would be more beneficial to concentrate 
on more important matters like reminding people of religious fundamentals so 
that they try to adhere to them in a practical and faithful manner. Scholars 
should also encourage people to try and face serious problems like family 
breakdown, unemployment, extremism and militancy and other important matters. 

However, Sheikh Youssef el Badri, an Islamic preacher and a member of the 
Supreme Council for Islamic Affairs, supports the fatwa issued by Egypt's Grand 
Mufti. Sheikh el Badri said, The Holy Quran was not revealed to serve as a 
decoration on a wall or a mobile phone ring tone. The sanctity and glory of the 
Holy Quran must be protected against misuse. Therefore, it is prohibited to use 
Quranic verses or the call to prayer as mobile phone ringtones because 
answering a call could lead to an abrupt end to the recitation of the Holy 
verses and distortion of their meaning or even to their alteration once someone 
presses the button to answer a call. For instance, look at a Quranic verse like 
'Ta Ha. We have not sent down the Quran to thee to be an occasion for thy 
distress. [Surat Ta-Ha; verse 1-2].' If we cut off right after 'Ta Ha, We have 
not sent down the Quran to thee.' the whole meaning is altered to convey a 
misleading message that the Holy Quran was not revealed. 

Sheikh el Badri pointed out that the same rule also applies to the call to 
prayer. If a mobile phone ring tone is set as the call to prayer, some might 
think that it is actually time to pray and this could create confusion. 

It is worth mentioning that during a meeting last month the Islamic Research 
Academy that is led by the Grand Imam of Al-Azhar, Sheikh Mohammed Sayyid 
Tantawi, issued a fatwa prohibiting the use of Quranic verses as 

CiKEAS Why did Extremism Lose?

2010-02-23 Terurut Topik sunny
http://www.aawsat.com/english/news.asp?section=2id=19979


Why did Extremism Lose?

23/02/2010 
By Ali Ibrahim
 
The front cover of the latest issue of Newsweek magazine includes a provocative 
headline that arouses a number of questions, most importantly the question How 
did Bin Laden lose the clash of civilizations? The idea behind the lengthy 
article written by Fareed Zakaria [The Jihad Against the Jihadis] is that the 
greatest danger from the September 11 attacks was the eruption of a bloody 
clash of civilizations had Al Qaeda managed to attract a significant proportion 
of the one and a half billion Muslims worldwide to its ideology. However now, 
almost 9 years after the attacks, we can see that the extremist ideology has 
only managed to attract a limited number of supporters, and the majority of 
Muslims remain moderate in their ideology rejecting violence and terrorism, and 
supporting dialogue among civilizations rather than clash of civilizations. 

A lot of effort has been exerted, particularly in Muslim countries, to combat 
extremist ideology and terrorists groups either through security measures 
against armed groups or groups that incite violence, or through ideological 
efforts to disseminate ideas that counter and defeat such ideology and keep 
this away from mainstream moderate Islam. 

Many mistakes have taken place in the policies of some countries or with 
regards to the announcement of a war on terror which has allowed terrorism to 
be confused with Islam and in some cases provided the extremist groups with the 
propaganda and provocation they required. However there is always a safety net 
that is able to defeat groups such groups the likes of which have appeared from 
time to time throughout history. This safety net is the simple fact that human 
nature tends towards reason and dialogue, and looks at what unites us rather 
than what divides us, in order to build for the future. This is something that 
Muslims and followers of other religion and culture have in common. 

This does not refute the fact that extremist groups remain active and represent 
a genuine terrorist threat and may be responsible for tragic attacks [in the 
future]. A recent example of this was the Nigerian student who attempted to 
blow up a US jetliner, and failed not because of the vigilance of the security 
apparatus but because of the bravery and quick reactions of the passengers. 
This is evidence that ordinary people are fed up with the series of terrorism 
attacks and are now prepared to respond to this. 

Al Qaeda and the groups that follow this ideology continue to be active in 
certain areas of tension in order to create larger instability with which they 
can utilize to gain a foothold in Afghanistan, Pakistan, or Yemen. However in 
the end this is something that remains confined to a narrow group of 
individuals who conspire in dark rooms to detonate a bomb here or there, or 
blow up an airplane, whilst in most cases their recruits are youths who suffer 
from psychological problems or weaknesses that allow them to be exploited. 

However this extremist ideology was only successful in attracting a handful of 
people to a small number of [extremist] groups, and this is something that will 
not be successful in the future for one simple reason, this extremist ideology 
has nothing to offer other than violence and bloodshed. It is for this reason 
that we see many religious extremists turning their back on this ideology and 
condemning it. We also see many preachers who were previously sympathetic to 
this ideology distancing themselves from this bloody trend after they became 
aware that those who propagate this ideology are only concerned with creating 
chaos. 

Does this mean the end of the battle to win hearts and minds avoid a clash of 
civilizations? 

Of course not, this only necessitates more effective international cooperation 
with regards to dialogue and understanding differences and plurality of 
cultures and civilizations, and building on the things that we share in common. 



CiKEAS Kepala BC Perak Dilaporkan KPK Terkait Dugaan Mainkan Kasus Kayu Milik Ricky

2010-02-23 Terurut Topik Al Faqir Ilmi
Kepala BC Perak Dilaporkan KPK Terkait Dugaan Mainkan Kasus Kayu Milik Ricky



Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tanjung Perak,
Surabaya, Chairul Saleh, bakal dilaporkan ke Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) dan Dirjen Bea Cukai. Ini dilakukan setelah terbongkarnya
sejumlah kejanggalan dalam penanganan kasus dugaan penyelundupan 9
kontainer kayu merbau milik pengusaha Ricky Gunawan. Belakangan,
keduanya disebut-sebut bersekongkol. Benarkah?





Gubernur Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jatim Santoso Tedja mengaku
pihaknya telah melakukan investigasi terhadap kasus kayu yang ditangani
Bea Cukai Tanjung Perak itu. Mengingat kejanggalan yang ditemukan
begitu jelas, pihaknya dalam waktu dekat ini akan melaporkan Chairul
Saleh ke Dirjen Bea Cukai dan KPK. ”Bukti-bukti sudah kita kumpulkan.
Tinggal melaporkan temuan ini ke Dirjen Bea Cukai dan KPK,” kata
Santoso, Selasa (23/2).





Diberitkan sebelumnya, dalam investigasi yang dilakukan Surabaya Pagi,
ditemukan kejanggalan-kejanggalan dalam penanganan kayu merbau sebanyak
107.9770 (1.254 Pieces) dan 83.0782 (1.254 pieces) yang akan dikirim ke
China tersebut. Pertama, kasus yang ditangani Bea Cukai Tanjung Perak
sejak 16 April 2009, tapi hingga kini tidak jelas. Malah diloloskan
setelah dipindah dari Terminal Petikemas Surabaya ke depo milik PT
Indra Jaya Swastika (IJS) di Jl Kali Anak, Surabaya.





Kedua, tidak ada Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) yang
dikirim ke Kejaksaan. Ketiga, adanya perbedaan pernyataan dari Kasi P2
Iwan K dan Kepala Bea Cukai Chairul Saleh. Kasi P2 menyatakan pihaknya
meloloskan kayu milik Ricky itu, dengan dalih berdasar pernyataan dari
Departemen Perdagangan (Depdag) yang menyatakan kayu Merbau boleh
diekspor. Sementara Kepala BC saat hearing dengan DPRD Jatim menyatakan
ada indikasi pidana, karena adanya ketidaksesuaian antara dokumen dan
barang.





Menanggapi hal itu, Santoso membenarkannya. Dia juga heran dengan
alasan yang diungkapkan Kasi P2. Ini semakin menguatkan dugaan adanya
permainan dengan modus dispensasi yang dikeluarkan Departemen
Perdagangan. “Pertanyaannya, apakah dispensasi itu bisa menghapuskan
pelanggaran terhadap UU Kepabeanan? Adanya ketidaksesuaian dokumen dan
barang itu sudah bentuk pelanggaran,” ungkapnya.





”Kasus ini yang semula dalam tahap penyelidikan seharusnya ditingkatkan
menjadi penyidikan,” tandas Pengurus Pemuda Pancila Jatim ini.





Santoso juga mempertanyakan terkait adanya keterangan dalam dokumen
Ricky, dimana kayu tersebut akan dipergunakan untuk insfraktruktur di
China. Yakni, pembangunan Jembatan Jiang Nan (Jiang Nan Bridge).
“Apakah sudah dilakukan peninjauan ke China, kayu Merbau milik Ricky
dipergunakan untuk jembatan? Berdasarkan informasi yang kami dapat,
pembangunan jembatan tersebut tidak ada bentuknya,” tandasnya.





Masih kata Santoso, dirinya mendapatkan informasi di China ada banyak
kayu Merbau yang masih dalam bentuk balokan atau gelondongan. Padahal,
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/5/2008 tentang
ketentuan ekspor produk industri kehutanan, disebutkan kayu Merbau
balokan tidak boleh diekspor. “Berarti Bea Cukai kecolongan,” cetus
Santoso.





Saat ini pihaknya sudah menurunkan tim investigasi untuk mengungkap
permainan di Bea Cukai Tanjung Perak. Di sisi lain Santoso juga
melakukan upaya pengumpulan beberapa pengusaha di China sebagai sumber
informasi. “Kami akan mencatat setiap kedatangan kapal dari Indonesia
yang memuat kayu balokan,” tutur Santoso.





Dengan data yang telah dikumpulkan, lanjut Santoso, ada dugaan jika
aparat di Bea Cukai Tanjung Perak melakukan penyalahgunaan
wewenang.”Kalau itu memang adanya, Ini merupakan preseden buruk bagi
penegakan hukum di Bea Cukai. Mungkin juga sudah dimasuki mafia hokum,”
pungkasnya.





Pertanyakan LIRA


Dikonfirmasi terpisah, Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Perak Choirul
Saleh menyatakan mempersilakan LIRA Jatim, jika akan melaporkan dirinya
ke Dirjen Bea Cukai atau KPK. “Itu hak dia, sah-sah saja,” ucap Choirul
Saleh dihubungi via ponselnya, tadi malam.





Ia mempertanyakan, apakah benar LIRA mengetahui betul permasalah kayu
Merbau milik Ricky Gunawan. “Selama ini kita tidak pernah
diklarifikasi. Jangan hanya sebatas pengamatan sepihak saja,” tutur
pejabat berkca mata ini.





Menurut dia, apa yang dilakukan pihaknya sudah sesuai prosedur. Sebab,
yang menentukan kayu tersebut boleh diekspor adalah Departemen
Perdagangan. “Yang jelas kami (Bea Cukai) dengan Departemen
Perdagangan, Sucofindo dan juga dihadiri Kejaksaan Negeri Tanjung Perak
telah melakukan pemeriksaan fisik terhadap kayu Merbau milik Ricky.
Hasilnya Departemen Perdagangan menyatakan tidak ditemukan adanya
pelanggaran,” papar dia.





Sayangnya Riky Gunawan masih belum bisa dikonfirmasi. Ketika dihubungi
melalui telepn selulernya, terdengar nada sambung tapi tak diangkat.
Namun, dalam kesempatan sebelumnya, dia mengakui jika kayunya sudah
lolos. “Yang lalu biarlah berlalu, antara saya dan Bea 

CiKEAS Butir-Butir

2010-02-23 Terurut Topik abe setiawan
Bahan apalan semasa SD-SMP, Dulu.Tapi, ngejalaninnya (?) *_*




Butir - Butir P 4







Ketuhanan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan 
ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Manusia
Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab.Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Membina kerukunan hidup di antara 
sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Agama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.Mengembangkan 
sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan 
kepercayaannya masing-masing.Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan 
terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai 
dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.Mengakui
persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.Mengembangkan sikap 
saling mencintai sesama manusia.Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan 
tepa selira.Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang 
lain.Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.Gemar melakukan kegiatan 
kemanusiaan.Berani membela kebenaran dan keadilan.Bangsa Indonesia merasa 
dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.Mengembangkan sikap hormat 
menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

 Persatuan Indonesia Mampu
menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan 
bangsa apabila diperlukan.Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan 
bangsa.Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air 
Indonesia.Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian 
abadi dan keadilan sosial.Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka 
Tunggal Ika.Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam 
Permusyawaratan/Perwakilan Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap 
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.Tidak boleh 
memaksakan kehendak kepada orang lain.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil 
keputusan untuk kepentingan bersama.Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi 
oleh semangat kekeluargaan.Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan 
yang dicapai sebagai hasil musyawarah.Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung 
jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.Di dalam musyawarah 
diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan 
golongan.Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani 
yang luhur.Keputusan
yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan
demi kepentingan bersama.Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang 
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Mengembangkan perbuatan yang 
luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan 
kegotongroyongan.Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.Menjaga keseimbangan 
antara hak dan kewajiban.Menghormati hak orang lain.Suka memberi pertolongan 
kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.Tidak menggunakan hak milik untuk 
usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.Tidak menggunakan hak 
milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.Tidak 
menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan 
umum.Suka bekerja keras.Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat 
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.Suka melakukan kegiatan dalam rangka 
mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.


Note : (?) = untuk didiskusikan 


http://ariefbudi.wordpress.com   http://jalanku.multiply.com  
http://teknofood.blogspot.com
FaceBook : http://id-id.new.facebook.com/people/Arief-Budi-Setyawan/1663852032
  


  Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

CiKEAS Sidang Korupsi P2SEM Fathorrasjid Sebut Ridwan Hisjam, Suhartono, Widodo dan Ruba'ie

2010-02-23 Terurut Topik Al Faqir Ilmi
Sidang Korupsi P2SEM
  
Fathorrasjid Sebut Ridwan Hisjam, Suhartono, Widodo 
dan Ruba'ie

Surabaya (beritajatim.com) - Terdakwa dugaan tindak pidana korupsi dana
hibah Program Penanganan Sosial Ekonomi Sosial (P2SEM), Fathorrasjid
akhirnya buka suara terkait keterlibatan semua anggota dewan yang
mengusulkan proposal dana hibah APBD perubahan tahun 2008 senilai Rp
202 miliar dari total dana hibah yang mencapai Rp 1,4 triliun.



Di depan Majelis Hakim yang diketuai I Gusti Ngurah Astawa, terdakwa
yang juga mantan Ketua DPRD Jawa Timur periode 2004-2009 ini
menyampaikan bahwa 100 anggota dewan juga mengusulkan proposal termasuk
tiga pimpinan dewan lainnya yaitu Ridwan Hisyam, YA Widodo, dan
Suhartono.



Ketiga pimpinan dewan ini menurut Fathor mengusulkan proposal P2SEM
masing-masing Rp 13 miliar dari Ridwan Hisyam, Widodo Rp 10 miliar dan
Suhartono Rp 10 miliar. Sedangkan ketua Fraksi seperti Lambertus (Sudah
ditetapkan tersangka dalam kasus sama) mengajukan usulan senilai Rp 7
miliar dan Ruba'i Rp 31,5 miliar.



Kalau ini mau disidik semuanya silahkan dan kalau mau ditutup semua ya
silahkan, kata terdakwa di depan Majelis Hakim saat sidang dengan
agenda mendengar keterangan terdakwa di Pengadilan Negeri Surabaya,
Selasa (23/2/2010).



Ia juga menyebutkan kalau 100 anggota dewan itu mengusulkan minimal Rp
500 juta kecuali satu orang yang tidak mengusulkan, inilah yang
kemudian disebut rekomendasi padahal menurut saya bukan, karena setelah
itu Bapemas mengelola dan menentukan proposal itu cair atau tidak,
ujarnya.



Khusus mengenai Widodo, terdakwa menyatakan kalau ada proposal yang
diajukannya itu atas nama LSM Percik di Bondowosa yang fiktif.
Suhartono juga demikian ada kegiatan di Kebonsari yang juga fiktif,
jaksa tahu mereka ini menerima berapa, katanya.



Sedangkan mengenai proposal yang disulukan oleh dirinya sendiri,
terdakwa mengaku itu sudah diungkap bahwa yang melakukan penyelewengan
adalah stafnya yakni Pudjiarto (terdakwa lain dalam kasus sama).



Di dalam sidang yang berlangsung selama 1,5 jam ini, Fathor mengakui
kalau ada pemotongan yang dilakukan oleh stafnya Pudjiarto, namun itu
bukan tas perintah dirinya. Malahan ia marah-marah setelah mengetahui
kalau stafnya melakukan pemotongan dana P2SEM dengan mengatasnamakan
dirinya. Total ada Rp 2,5 miliar yang sudah dikembalikan ke lembaga
penerima hibah, ujarnya. (har/eda)





http://www.beritajatim.com/detailnews.php/4/Hukum__Kriminal/2010-02-23/57570/Fathorrasjid_Sebut_Ridwan_Hisjam,_Suhartono,_Widodo_dan_Ruba%27ie