CiKEAS Saudi women open fire and punch virtue police
http://www.smh.com.au/world/saudi-women-open-fire-and-punch-virtue-police-20100523-w3dr.html Saudi women open fire and punch virtue police May 23, 2010 - 9:24AM Women are reportedly fighting back against Saudi Arabia's so-called virtue police, with one married woman opening fire and another punching an officer. The incident involving the married woman happened when she was caught in an illegal seclusion with another man in Ha'il last week, reported The Los Angeles Times. She shot at the officers to distract them and allow the man to escape instant detention, Sheik Mutlak al Nabet, a spokesman for Commission for the Promotion of Virtue and Prevention of Vice, known as the religious police, told the Times. The woman's husband has asked the police to punish his wife and strip of her Saudi nationality, as it is illegal for women to socialise with unrelated men or walk in public without a male guardian. A few days earlier a young woman had reportedly punched an officer of the religious police in Al Mubarrazz so badly he had to go to hospital to be treated for bruising. Saudi newspaper Okaz wrote that the woman lashed out when the policeman challenged on the relationship she had with a man she was with in a public park. She now could face jail or the lash. The Los Angeles Times reported Saudi human rights activist Wajiha Huwaidar as saying: People are so fed up with these religious police, and now they have to pay the price for the humiliation they put people through for years and years. This is just the beginning and there will be more resistance. smh.com.au
CiKEAS Iringgame Tabuni : Kami Serang Mereka Yang Bantai Rakyat!
*Oleh : WPToday * *Mulia, WPToday* – Tentara Nasional Indonesia (TNI) Satuan Tugas Pamrahwan Yonif 753/AVT yang bertugas di Pos TNI di Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya Papua, Jumat (21/5) malam, diserang gerilyawan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) dibawah Komando Tertinggi Militer Revolusi Nasional Papua Barat (KTMRNPB) pimpinan Jenderal Goliath Tabuni. Mereka yang ditembak adalah Komandan Pos (Danpos) Lettu Inf Agung Setia dan anggotanya bernama Pratu Arfianto Iskandar. Kedua korban tersebut sudah dievakuasi dari tempat kejadian dan direncanakan akan diterbangkan hari ini, Sabtu (22/5) ke Jayapura untuk memperoleh perawatan medis. Satu diantara korban tersebut sedang dalam keadaan kritis dan dari informasi yang diterima media ini, hampir semua masyarakat Puncak Jaya mendoakan kematiannya. Baca Selengkapnyahttp://wptoday.wordpress.com/2010/05/22/iringgame-tabuni-kami-serang-mereka-yang-bantai-rakyat/ _ Francis Kati E-Mail : katifran...@gmail.com Blog : http://francis-kati.blogspot.com
CiKEAS Ketika Gajah Terpaksa Keluar dari Habitat
http://www.antaranews.com/berita/1274026152/ketika-gajah-terpaksa-keluar-dari-habitat Ketika Gajah Terpaksa Keluar dari Habitat Minggu, 16 Mei 2010 23:09 WIB | Warta Bumi | Masalah Lingkungan | Fazar Muhardi Bengkalis (ANTARA News) - Hewan bongsor itu keluar dengan bergerombolan. Mereka bukan tengah berekreasi, namun terpaksa ke luar dari habitat aslinya karena kelaparan dan kian menyempitnya lahan hutan hunian mereka akibat maraknya perambahan. Begitulah peristiwa yang kerap terjadi di Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau. Akibatnya adalah kerusakan rumah, tanaman kebun, dan kecemasan warga untuk tinggal di pedesaan setempat. Korban luka-luka bahkan meninggal dunia pun tak terelakkan. Peristiwa ini terjadi berulangkali dalam beberapa tahun terakhir di sebuah desa yang berada tepat di bibir hutan Kabupaten Bengkalis atau di kawasan konservasi SM Balai Raja yang kini hanya tersisa sekitar 500 hektare dari belasan ribu hektare sebelumnya. Namun demikian, pada perkembangan terakhir di bulan Mei 2010 ini, seekor anak gajah yang tertangkap di perkebunan sawit oleh pihak berwajib (pemerintah-red), oleh masyarakat setempat diminta untuk dibebaskan karena dia tidak mengganggu dan tidak membahayakan warga. Justru menurut warga di sana, apabila anak gajah itu ditangkap dan induk gajah itu mencarinya di sekitar permukiman maka akan lebih membahayakan keselamatan warga setempat. Penjelasan dan pemahaman yang sangat sederhana yang teruraikan dari pemikiran masyarakat bila kawanan gajah liar sudah keluar dari habitatnya adalah disebabkan oleh dua realita. Yang pertama, karena habitatnya sudah tidak layak untuk hidup akibat dirusak oleh manusia dengan penebangan hutan dan bahkan pembalakan liar secara besar-besaran. Realita yang kedua adalah karena manusia dengan sengaja membangun gedung industri dan permukiman di kawasan tempat di mana rombongan gajah itu melintas untuk mencari makan dalam siklus hidupnya. Realita ini menimbulkan berbagai pertanyaan, di antara kedua sebab tersebut, apa sebenarnya yang terjadi dengan hewan yang dilindungi negara itu? Mengapa gajah keluar dari habitatnya menuju ke perkebunan bahkan melintasi permukiman manusia? Berdasarkan penelusuran ANTARA, pada masa kerajaan Sultan Iskandar Muda di tahun 1607 sampai degan 1636, gajah sangat bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Selain menjadi kendaraan kehormatan raja, pasukan darat Sultan Iskandar Muda juga mengandalkan kekuatan pasukan gajah untuk menaklukkan lawan perangnya. Bahkan ekspansi penguasaan atas wilayah semenanjung Malaya seperti Johor dan sekitarnya dilakukan dengan pasukan gajah ini, dan telah membuat pasukan asing dari Spanyol dan Portugis gentar. Pasukan gajah pada masa itu siap tempur menghadapi letusan senjata api dan meriam yang kerap membuat kebanyakan mereka teluka hingga tewas. Kala itu gajah diperlakukan hampir sama seperti manusia oleh bangsa kerajaan. Sebagai contoh, pada zaman itu, gajah jantan yang memiliki tubuh dan bulu yang ideal yang dapat memenangkan sebuah pertempuran, akan mendapatkan imbalan seekor gajah betina yang molek pula untuk dijadikan selir. Sedangkan bila gajah itu kembali dengan kegagalan ditambah dengan kondisi tubuh yang kurang ideal, maka gajah itu akan diperlakukan sebaliknya, dan akan mendapatkan hukuman. Pada zaman kerjaan itu, gajah bukanlah hewan liar yang ganas. Justru sebaliknya, berdasarkan cerita kuno yang dikutip dari sebuah buku `traciusang` berjudul `kerajaan gajah`, kawanan gajah pada zaman itu merupakan hewan raksasa yang paling dekat dengan manusia. Pemanfaatan gajah dilakukan masyarakat pada zaman itu untuk bertani, berkebun, dan yang paling handal, gajah yang sebelumnya telah dijinakkan biasanya digukan sebagai transportasi angkut barang dan manusia. Pada masa itu kebanyakan gajah liar, atau gajah yang belum pernah bersentuhan langsung dengan manusia bukan hanya dilindungi secara hukum, namun perlindungan gajah liar pada waktu itu juga cenderung ke pelestariannya dengan menjaga keutuhan habitat hewan belalai itu mulai dari pelestarian hutan dan mengawasi gerak-gerik gajah liar agar tetap nyaman di habitat aslinya. Cerita tersebut berbeda dengan yang terjadi terhadap hewan balalai itu saat ini. Di zaman modern sekarang, kebanyakan manusia memilih untuk melakukan perburuan gelap terhadap gajah liar yang dilindungi negara itu. Perlahan, sejak perburuan manusia yang dilakukan secara terus menerus itu, gajah-gajah kini mulai berkurang, dan bahkan terancam punah. Sebagai contoh, pada pertengahan April-Mei 2010, di Desa Petani, Kecamatan Pinggir, Bengkalis, kawanan gajah liar masuk keperkebunan warga dan mengobrak-abrik tanaman masyarakat di sana. Kedatangan segerombolan gajah itu mengakibatkan sedikitnya seribuan hektare perebunan milik warga rusak. Beberapa warga Desa Petani pada saat itu mengalami luka-luka akibat diterjang kawanan hewan bertubuh bongsor itu saat (warga) melakukan
CiKEAS Tiap Tahun 1,8 Juta Hektare Hutan Indonesia Hancur
http://www.antaranews.com/berita/1274525348/tiap-tahun-1-8-juta-hektare-hutan-indonesia-hancur Tiap Tahun 1,8 Juta Hektare Hutan Indonesia Hancur Sabtu, 22 Mei 2010 17:49 WIB | Warta Bumi | Masalah Lingkungan | Cibinong (ANTARA News) - Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Prof Dr Umar Anggara Jenie, M.Sc, Apt mengungkapkan bahwa kondisi hutan di Indonesia sudah mengkhawatirkan karena 1,8 juta hektare hutan hancur per tahun. Pada edisi 2008 Guinness Books of Record melansir bahwa Indonesia merupakan negara yang hutannya mengalami kerusakan paling cepat di antara 44 negara yang masih memiliki hutan, yakni 1,8 juta hektare hutan hancur per tahun, katanya pada peringatan hari Keanekaragaman Hayati se-Dunia dan Tahun Keanekaragaman Hayati di Pusat Penelitian (Puslit) Biologi, Cibinong Science Center (CSC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), Sabtu. Umar mengatakan, data tersebut berdasarkan pengamatan dari tahun 2002 hingga 2005, artinya tingkat kehancuran hutan mencapai dua persen setiap tahun atau setara dengan 51 kilometer persegi per hari. Bahkan, kata dia, di Jawa dan Bali lebih kurang 91 persen dari hutan alam yang pernah ada kini telah berubah musnah dan beralih fungsi. Selain itu, kata dia, Indonesia juga akan kehilangan beragam hewan dan tumbuhan yang selama ini menjadi kebanggaan bangsa Indonesia dan modal pembangunan utama yang dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat. Melihat kenyataan tersebut, penyelamatan tumbuhan asli Indonesia menjadi suatu keniscayaan dan harus memacu kita untuk mencegah punahnya tumbuhan sebagai aset yang tidak ternilai harganya untuk modal pembangunan dan masa depan bangsa, jelasnya. Ia mengatakan, keanekaragaman hayati merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan nasional dan modal strategis dalam meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa. Indonesia, katanya, memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang melimpah sehingga dijuluki sebagai Megadiversity Country. Dalam hal keanekaragaman tumbuhan, katanya, Indonesia menduduki peringkat lima besar di dunia, memiliki lebih dari 38.000 jenis tumbuhan, di mana 55 persen diantaranya merupakan jenis endemik. Untuk Pulau Jawa saja, kata dia, sejumlah jenis setiap 10.000 kilometer persegi mencapai 2.000-3.000 jenis. Sedangkan di Kalimantan dan Papua mencapai lebih dari 5.000 jenis, dan masih banyak keanekaragaman hayati lainnya yang berpotensi dan memiliki prospek secara ekonomis maupun keilmuan. Namun, fakta di lapangan menunjukkan degradasi habitat yang berimplikasikan pada penurunan keanekaragaman ekosistem, kenis dan genetik memperlihatkan `trend` yang semakin mengkhawatirkan, katanya. Sementara itu, Sekretaris Utama LIPI Prof Rochadi Abdul Hadi mengatakan, penanaman yang dilakukan tidak hanya penanaman semata, tapi jenis pohon yang ditanam adalah jenis tanaman endemik di Indonesia yang populasinya terancam punah. Ini bukan asal menanam saja, tapi yang kita tanam adalah tanaman jenis endemik Indonesia yang sudah mau punah, ada 17 jenis dengan jumlah 2010 pohon, katanya. Rochadi mengatakan, selama ini banyak yang melakukan penanaman pohon tidak diperhatikan jenis pohon yang ditanam, sehingga nilai pohon yang ditanam tidak bermanfaat. Ia mencotohkan banyak kalangan melakukan penanaman pohon jenis Akasia yang bukan asli Indonesia, ternyata pohon tersebut merusak ekosistem yang lain. (KR-LR/A035) Baca Juga a.. Menhut: Kondisi Hutan di Sumsel Cukup Parah
CiKEAS Norwegia Ingin Danai Penyelamatan Hutan Indonesia
Refleksi : Dirusakan dan orang lain bikin betul? Apakah ini artinya mereka, merdeka untuk mersak dan merampok? Assalamailaikum, silahkan sekaligus dicukur bikin gurun pasir! http://www.antaranews.com/berita/1273825346/norwegia-ingin-danai-penyelamatan-hutan-indonesia Norwegia Ingin Danai Penyelamatan Hutan Indonesia Jumat, 14 Mei 2010 15:22 WIB | Warta Bumi | Konservasi/Pelestarian | Jakarta (ANTARA News) - Norwegia ingin dana perubahan iklim dari mereka digunakan untuk program pencegahan dan konservasi kawasan hutan di Indonesia, kata Direktur WWF Fitrian yang dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat, menanggapi peluang Indonesia mendapatkan dana perubahan iklim dari Norwegia. Dari berbagai diskusi, Norwegia ingin dana perubahan iklimnya digunakan untuk pencegahan deforestasi dan degradasi hutan, termasuk pencegahan kebakaran hutan dan pembukaan hutan gambut, katanya. Norwegia telah memberikan dana perubahan iklim sebesar 1 miliar dolar AS untuk penyelamatan dan konservasi hutan Amazon di Brazil. Norwegia dan Brazil sepakat untuk mengamankan, mempertahankan dan menjaga hutan Amazon yang tersisa, katanya. Mengutip data Kementerian Kehutanan, Fitrian mengatakan laju kerusakan hutan dan gambut di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan laju penanaman. Pada kisaran tahun 1990-2000, laju kerusakan hutan mencapai 2 juta hektar per tahunnya. Pada 2000-2005, laju pembukaan hutan menurun meski masih tinggi yaitu sejuta hektar per tahunnya, jelasnya. Sedangkan laju penanaman saat ini mencapai kisaran 300 ribu hektar per tahun. Oleh karena itu, lanjutnya, Norwegia memandang lebih penting penyelamatan hutan dibandingkan program penanaman satu juta pohon yang ditawarkan pemerintah Indonesia untuk dibiayai dengan dana perubahan iklim Norwegia. Program penanaman penting, tetapi kalau pembukaan hutan gambut tidak dicegah, maka emisi gas rumah kaca lebih besar, katanya. Sebelumnya, Ketua Harian Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI), Rachmat Witoelar mengatakan Indonesia akan mendapatkan bantuan dana internasional sampai tiga miliar dolar AS untuk menanggulangi perubahan iklim. (*)
CiKEAS New mosque opens in Berlin
http://www.kuwaittimes.net/read_news.php?newsid=MzU2OTE5NzI1 Headline News New mosque opens in Berlin Published Date: May 22, 2010 BERLIN: A new mosque that is one of the largest in Germany was officially opened yesterday in Berlin's Kreuzberg quarter, which has a strong Turkish presence. The mosque, which can hold around 1,000 people, is part of a complex that media reports said cost around ?10 million ($12.5 million) to build and was entirely financed by private Lebanese and Palestinian donors. The mosque is topped by a glass dome and four small minarets, and is part of a six-storey, 5,000-sq-m building that includes commercial and social centres and a library. Germany's largest mosque can accommodate 2,500 people and is in the city of Mannheim in the west of the country. The construction of mosques in Germany has prompted debate - as it has in other European countries - notably among the extreme right. - AFP
CiKEAS Medics Save Man with Elephant's Nose
http://english.pravda.ru/society/stories/22-05-2010/113458-elephant_man-0 Medics Save Man with Elephant's Nose 22.05.2010 Medical professionals conducted a unique operation on a patient whose nose was turning into a trunk. Doctors of the Moscow regional scientific clinical institute named after Vladimirsky operated on a man whose nose tissues grew to gigantic size. The rare disease is called rhinophyma and it has been known for a while, yet it is the first case in the world when the growth reached this size. A 63-year old resident of a city in Moscow region was admitted to the hospital when the growth on his nose reached his chin. The man was experiencing certain difficulties eating and breathing, let alone his appearance. The huge tumor was completely covering his mouth, and the man had to eat lifting his tumor with one hand and holding a spoon with the other. The only way to treat rhinophyma is surgical. During this procedure anesthesiologists encountered an unexpected issue when it was difficult to fix an oxygen mask on his face. The doctors found the way out and everything went smoothly. The operation was conducted with the application of cold plasma. This is a relatively new method first used in 2005. Extra tissue is cut off with a special device . The advantage of the method is reduced blood loss, control over all removed tissue, absence of pain and fast healing. The causes of the diseases are not known. Usually it is men who suffer from it, rarely women. It is interesting that Afro-Americans never suffer from it, the doctor explains. Smoking, alcohol, high blood pressure, diabetes may cause the disease. The first symptom is alteration of skin color. If you develop redness, blue color and uneven skin surface on your nose you should consult a doctor. Timely treatment will prevent further growth, said the doctor. Life News nose-5.jpg
CiKEAS Every Food-Making Company Has Its Own Cemetery of Customers
http://english.pravda.ru/science/health/18-05-2010/113402-food_additives-0 18.05.2010 Every Food-Making Company Has Its Own Cemetery of Customers It is very hard to buy food without any additives today. Coloring agents, fillers, conservatives and other chemicals indicated as E with digits can be found in practically everything that we eat today. Where do they all come from and why do we have to eat those chemicals? Food makers will not like the answer to this question. They are fond of making consumers believe that we all use food additives all the time: salt, sugar, soda, vinegar, etc. Indeed, sodium bicarbonate and vinegar are included on the list of additives as E500 and E260. All other E-additives - thousands of them - can not be found in our kitchens. The massive use of additives with the E prefix was launched between the 18th and the 19th centuries, although their production was a crime. This chemistry became legal many years afterwards. It is an open secret that coloring agents make your food look a lot nicer. Red aniline dye or carmine from cochineal (made from green-flies) can be added to improve the color appearance of minced or chopped meat. This technology was described in a book published in 1907 in New York. Afterwards, the chemicals were described as food additives. Aniline dyes were banned for posing health hazard, whereas cochineal - a substance made from bugs - is still used. The chemical industry produced thousands of other substances to give sausage products a nice meat color instead of their natural grey. Starch is also used during the production of sausages. It is used as a filler to inhibit water and supersede expensive meat. The use of starch makes the production technology cheaper, whereas the final product looks very nice and edible. Nowadays, the food industry uses genetically modified starch for it triggers a much better reaction in the production of sausage products. Stabilizers, vegetable albumens and the albumens made of processed inedible parts of animals and birds work a lot better with genetically modified starch. All these chemicals reduce the price and produce the effect of meat of the virtually meatless product. In the past, makers of candy would often add dangerous substances in the products made for children. For example, they used coloring agents containing copper and lead. It was even rumored that every food maker, like every surgeon, had their own cemeteries. It is hard to believe these stories, but one may recollect the recent scandal with toxic melamine added in baby food in China. Formaldehyde, a highly toxic and carcinogenic substance produced from melamine, had been used as a food conservative for years. Moreover, the E239 additive - hexamethylenetetramine - which turns into formaldehyde - is still legally allowed in Russia. It is used as a conservative for fish and caviar. They tried to establish control over the production of food in the beginning of the 20th century. It became clear that it was already impossible to root out falsified food. Officials had to conduct complicated talks with food makers to legalize many chemicals used in their recipes. The control over the use of additives in the food industry was launched during the 1950s, when the UN established a special department of food and health experts. Some chemicals were banned after a series of poisonings and deaths. The most outstanding scandal at this point is connected with the use of cobalt-containing additives. They would make beer foam nice and puffy but trigger the development of a serious heart disease with beer fans. Numerous deaths were reported during 1964-1966 in Belgium, the USA and Canada. The cobalt-containing additives were quickly banned. The most recent scandal is connected with six synthetic coloring agents for sweets and drinks produced for children. The agents develop the syndrome of hyperactivity. EU officials decided not to ban the chemicals, but simply asked food-making companies to stop using them and change their recipes. It means that the European makers will be making safe and high-quality candy in Europe, but export dangerous products where the additives are legally allowed. In conclusion, we would like to remind you that the tests of food additives are imperfect. Many of them are considered harmless only relatively. They are legally allowed only temporarily. Arguments and Facts
CiKEAS Jumlah Penduduk Papua 146 Ribu Orang
Refleksi : Kalau jumlah penduduk Papua 146 ribu orang sesuai hasil sensus 56% sekarang, jadi kalau 100% bisa diperkirakan akan mencapai 1.5 juta atau mungkin sedikit lebih dari angka ini. Angka sebelumnya menunjukan 2,2 juta. .Dengan demikian mungkin bisa dipertanyakan berapa banyak jumlah transmigrasi yang dikirim sejak tahun 1966 hingga kini? Apakah mereka sudah kembali ke tempat asal mereka? Jangan-jangan orang Papua pelan-pelan dihabiskan oleh tenaga gaib nan jahat, maka oleh karena itu angka jumlah penduduk rendah. http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=102 21 Mei 2010 18:35:39 Jumlah Penduduk Papua 146 Ribu Orang Hasil Data Sementara BPS JAYAPURA-Sensus penduduk yang dijadwalkan bakal rampung akhir bulan ini sudah mulai menunjukkan hasil. Dari data sementara yang telah dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, jumlah penduduk Papua sebanyak 146 ribu orang.Demikian ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Ir. Djarot Soetanto,MM Jumat (21/5) kemarin. Dikatakan, dalam pelaksanaan Sensus Penduduk (SP) hingga saat ini telah mencapai 56% dan diharapkan dalam satu atau dua hari ini sudah ada perkembangan yang lebih banyak lagi. Menurutnya, daerah yang sudah rampung hasilnya yaitu Keerom dan Nabire ,yang mana untuk L1 telah selesai datanya hanya tinggal membereskan L1, C1 dan Pendataan Rumah Tangga untuk daerah-daerah yang belum masuk di BPS Provinsi. Badan Pusat Statistik (BPS) RI akan memberikan apresiasi kepada anggota BPS yang ditempatkan di wilayah paling timur Indonesia ini. Dimana BPS Pusat berjanji akan memberikan bantuan motor bagi Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) untuk Papua, namun belum tau pasti jumlah motor yang akan diberikan untuk Papua tersebut. Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Jayapura Muchlis M. Sotting, B,St mengatakan, data sementara jumlah penduduk Kota Jayapura sebanyak 109.591 jiwa. Dikatakan, data tersebut merupakan data akhir tertanggal 18 Mei lalu, Memang proses sensus dari lapangan telah rampung kami lakukan, akan tetapi mengingat sejumlah data masih perlu di kroscek kebenarannya, jadi kami baru berani mengumumkan data yang benar, setelah semua proses selesai, katanya. Menurut Kepala BPS kota, jumlah 109.591 jiwa itu merupakan data penduduk dari 575 blok sensus yang telah selesai dikerjakan sedang 53 Blok sensus lainnya saat ini masih dalam tahap finishing. Dijelaskan, ada sejumlah kendala yang dihadapi petugas di lapangan, selain penduduk yang sebelumnya berada di Kota Jayapura, namun saat di temui di alamat tempat tinggalnya, ternyata telah pindah tempat, namun tidak jarang pula ada sejumlah masyarakat yang tidak mau disensus, dengan alasan kekecewaan terhadap pemerintah. Meski begitu, pihaknya akan tetap mengusahakan data yang seakurat mungkin, hingga batas waktu 31 Mei mendatang. Kami yakin sensus penduduk 2010 akan rampung akhir bulan ini, tandasnya. (cr-161/rik/fud) (scorpions)
CiKEAS Telepon Bandara Cengkareng Mati 6 Jam
Refleksi : 6 jam telepon Bandar mati, apakah situasinya mirip cerita dalam film klasik berjudul 6 Jam di Jokja. Apakah sebelumnya tidak dipikirkan akan ada kemungkinan kejadian ini dan oleh karena itu harus ada cadangan agar komunikasi tidak terputuskan? Ataukah pihak petinggi perusahaan telopon kurang tidak diberikan gula-gula, jadi diminta dengan cara halus?. http://www.surabayapost.co.id/?mnu=beritaact=viewid=860fa0a2331017c10d37a13691f6041cjenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862cPHPSESSID=93f0ef3bef516783bccd2ec5ec8ad297 Telepon Bandara Cengkareng Mati 6 Jam Jumat, 21 Mei 2010 | 14:01 WIB Jakarta - Saluran telepon di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, mati selama 6 jam. Akibat kasus ini bandara tidak bisa menerima panggilan telepon. Untungnya insiden matinya telepon itu tidak mengakibatkan kecelakaan pesawat. Ya, saluran telepon mati sejak pukul 01.00 WIB dan baru normal pukul 07.00 WIB, kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura II, Sudaryanto, Jumat (21/5). Akibat insiden ini bandara sama sekali tidak bisa mendengar suara dari lawan bicara alias mati sama sekali. Pada dasarnya operasional tidak masalah, tapi seharusnya tidak boleh terjadi di bandara. Bandara itu kan seperti istana, VVIP, imbuhnya. Meski tidak terjadi suatu insiden akibat matinya telepon ini, dia berharap peristiwa ini tidak terjadi lagi. Harusnya tidak boleh mati, ini menyangkut penerbangan, katanya. Pendapat senada disampaikan pengamat perhubungan, Agus Pambagio. Insiden ini sangat disayangkan karena perlakuan terhadap bandara sama seperti objek vital lainnya seperti Istana Negara. Telekomunikasi ini terkait jaringan navigasi, traffic penerbangan dan keselamatan penerbangan, kata Agus, Jumat (21/5). Menurut dia, matinya saluran telepon berkait juga dengan keselamatan pendaratan dan keberangkatan pesawat yang melibatkan nyawa ribuan penumpang. Kalau sampai mati bisa ribet. Bagaimana mengatur lalu lintas penerbangan? Kita bisa kena larangan terbang, katanya. Menurut Agus, bandara merupakan objek vital yang sudah sepantasnya dijaga secara luar biasa hingga saluran komunikasinya tidak terganggu. Bandara seperti istana negara, tidak boleh sarana seperti telepon mati. Bagaimana nanti radar di bandara bisa berfungsi? tanyanya. Akibat insiden ini, PT Angkasa Pura II melayangkan protes ke PT Telkom. Alasannya insiden itu dikhawatirkan bisa mengakibatkan peristiwa fatal seperti kecelakaan pesawat. Kami melayangkan surat meminta penjelasan. Seharusnya tidak boleh pelayanan di Bandara mati, kata Sudaryanto. Sudaryanto juga menepis tudingan kalau matinya sambungan telepon itu karena pihak bandara belum membayar tagihan telepon. Kami sudah bayar, tegasnya. Dia memastikan bahwa matinya sambungan telepon itu sepenuhnya bukan kesalahan pihak bandara. Itu kesalahan Telkom, secara teknis ada di Telkom, katanya. Sementara itu Vice President Public and Marketing Communication, PT Telkom, Eddy Kurnia ketika dihubungi pukul 11.00 tadi mengaku belum mendapat laporan insiden itu. Saya belum mendapat laporan mengenai informasi itu. Akan saya laporkan segera setelah ada data akurat yang masuk, ujarnya.dtc
CiKEAS Better eating, wearing habits help preserve biodiversity
http://www.thejakartapost.com/news/2010/05/23/better-eating-wearing-habits-help-preserve-biodiversity.html Better eating, wearing habits help preserve biodiversity Ika Krismantari, The Jakarta Post, Jakarta | Sun, 05/23/2010 11:44 AM | Headlines Adopting the habit of eating food and wearing clothes made from natural materials can help preserve biodiversity, the Indonesian Biodiversity Foundation (Kehati) says. Kehati program director Anida Haryatmo said Saturday that stimulating interest for traditional food and nature-based clothes could make people see that saving the environment and preserving biodiversity were not necessarily expensive. Kehati has done the same for preserving traditional plants used for dyes by creating demand for fabrics made from natural dyes, Anida said after a tree planting event to celebrate International Biodiversity Day. The foundation considers the stimulation strategy an alternative way to help preserving biodiversity in developing countries, where the level of awareness of environmental protection was still low. Indonesia is one of the developing countries experiencing massive natural destruction as people choose to damage the planet for economic gains. People still consider efforts to save the environment expensive because it sometimes involves high-end technology. Indonesia is home to 40,000 plant species and 1,531 bird species, 515 mammal species and 240 endangered species. The country is believed to host 17 percent of the world's species and has the world's richest biodiversity after Brazil. This year has been declared the year of International Biodiversity by the UN in an attempt to fight global warming and destructive human activities that have put 30 percent of the world's species on the brink of extinction. The Green Wave, an annual global campaign involving youth around the world planting trees, is also celebrated on the same day this year. A number of schools in Jakarta held tree planting events on Saturday as part of the Green Wave movement and to celebrate International Biodiversity Day. We can start preserving the environment by doing simple things such as planting a tree, Adeline Tiffanie, the founder of environmental protection group Sahabat Alam, said. Adeline attended the Green Wave program at her Jubilee school in Kemayoran, Central Jakarta, which was hosted by Kehati and aircraft manufacturer Airbus. Kehati ran a similar event in a high school in Cibinong, Bogor, on the same day
CiKEAS 'Stick to politics and leave religion alone' + Cartoon gets Zapiro death threats
http://www.capetimes.co.za/?fSectionId=3531fArticleId=nw20100523134205434C943143 'Stick to politics and leave religion alone' 23 May 2010, 13:44 The National Press Club (NPC) on Sunday called for a meeting between Jonathan Shapiro, the Mail and Guardian and Muslim leaders to discuss a controversial cartoon that has angered the Muslim community. The media needs to be sensitive to religious beliefs and must not marginalize any community. We need to act responsibly, said NPC chairman Yusuf Abramjee. The Zapiro cartoon which was published in the Mail and Guardian on Thursday depicts Muhammad lying on a couch and complaining to a psychologist that other prophets have followers with a sense of humour. As a Muslim myself, I find it offensive and provocative, said Abramjee. We promote freedom of speech and expression. But, let's not forget that it is not absolute. In this case, it must be weighed against religious tolerance. Muslims across the country had taken offence to the characterisation of the Prophet Muhammad and expressed their anger at the cartoon on social networking sites such as Facebook and Twitter. One comment posted on Facebook by Zainub Milan-Ming said: Zapiro stick to politics and leave religion alone. Do you even have one? Abramjee called on the Muslim community to be calm and not to respond with anger, abuse or threat. According to media reports, staff at the Mail and Guardian spent Friday fielding threatening phone calls from offended Muslims. Callers told staffers: You've got to watch your back, and This will cost him his life, reported The Guardian newspaper website in the United Kingdom. Meanwhile, the Witness said Jonathan 'Zapiro' Shapiro defended his work as freedom of expression. Abramjee said he would meet with Muslim leaders in Johannesburg on Sunday afternoon to encourage a meeting between the community, editor of the Mail and Guardian, Nic Dawes and Shapiro. I will call on them to engage Dawes and Shapiro and find a solution, said Abramjee. - Sapa + http://www.capetimes.co.za/index.php?fSectionId=3531fArticleId=vn20100522073111640C965241 Cartoon gets Zapiro death threats 22 May 2010, 08:06 By Bianca Capazorio, SAPA and Reuters Days after an alleged al-Qaeda operative detailed sketchy plans to attack World Cup teams over cartoons of the Muslim Prophet Muhammad, the Mail Guardian newspaper has made waves locally and internationally by also publishing a cartoon of the Prophet. A cartoon by award-winning satirist Jonathan Shapiro, known as Zapiro, in the MG yesterday depicts the Prophet grumbling to a psychiatrist about the furore in the Muslim world created by a Facebook page called Everybody Draw Muhammad Day. Other prophets have followers with a sense of humour! complains the turbanned, bearded figure, stretched out on the psychiatrist's couch. Muslims consider any depiction of the founder of Islam to be offensive. On Thursday night, the Council of Muslim Theologians lost an 11th hour court bid to bar the publication of the cartoon in the MG. The council had warned of a possible violent backlash and said the timing was bad, given the alleged threat to the World Cup. My view is no cartoon is as insulting to Islam as the assumption Muslims will react with violence, the newspaper's editor Nic Dawes said in defence of the drawing. Dawes said in an online statement yesterday: When I first saw the image, and approved it for publication, it was clear to me that it was Zapiro's contribution to the global debate around representations of the Prophet. This is an enormously complex and sensitive subject, but I felt that Zapiro had attempted to handle it with care. Unlike some other cartoonists who have tackled the same subject, he had not used Islamophobic imagery, nor had he mocked the Prophet. Yesterday, the paper reported it was receiving a flood of calls about the cartoon, and had even received death threats against the cartoonist. Phone ringing off the hook. Making the point that I have faith in Muslim South Africans' tolerance and openness to debate, Dawes tweeted yesterday. The debate raged online too, with hundreds of comments appearing on stories about the cartoon, either defending freedom of speech or expressing disgust. Several blogs also had the cartoon as a topic. International news media such as Reuters, the BBC and the Guardian were also reporting the story widely yesterday. Blogger Khadija Pattel wrote: Waking up to news that an interdict against the Mail Guardian publishing a Zapiro cartoon depicting the Prophet Muhammad (Peace be upon him) had failed left me a little unsettled. I only believed it once I saw it. And when I did see it, it was disappointment I felt most acutely. City Press editor and former Mail Guardian editor Ferial Haffajee tweeted: Draw Muhammad Day is as much about free expression as the Youth League is about advancing young people. She however defended Zapiro's right to
CiKEAS Gay couple sentenced to 14 years hard labour
Refleksi : Bagi yang suka sejenis, jangan main ke Malawi, hukumannya bisa sangat berat. http://www.capetimes.co.za/?fArticleId=5479351 Gay couple sentenced to 14 years hard labour May 21, 2010 Edition 1 RAPHAEL TENTHANI Sapa-AP BLANTYRE: A magistrate sentenced a couple to the maximum 14 years in prison with hard labour under Malawi's anti-gay legislation, and crowds jeered the two men as they were driven to jail yesterday. The harsh sentence for unnatural acts and gross indecency had been expected after the same magistrate convicted Tiwonge Chimbalanga and Steven Monjeza earlier this week under laws dating from the colonial era. The case has drawn international condemnation and sparked a debate on human rights in this conservative southern African country. Chimbalanga, a 20-year-old hotel janitor, and his unemployed partner were arrested on December 27, the day after they celebrated their engagement at the hotel where Chimbalanga worked - an apparent first in Malawi. Maximum sentences are intended for use for worst cases, magistrate Nyakwawa Usiwa Usiwa said as he delivered his sentence. We are sitting here to represent the Malawi society which I do not believe is ready at this point in time to see its sons getting married to other sons or conducting engagement ceremonies. The lawyer for the two, Mauya Msuku, said they would appeal. Chimbalanga was composed as police officers handcuffed him to Monjeza. I am not worried, he told reporters as they were taken to a police vehicle. Monjeza broke down upon hearing the ruling and was still sobbing as he was helped into the van. Hundreds of onlookers inside and outside the court house showed little sympathy. Many shouts of You got what you deserve! were heard. Michelle Kagari, deputy Africa director of Amnesty International, called the sentence an outrage.
CiKEAS Jemaat Mengadu ke Komnas HAM
Refleksi : Apa yang dibisa dilakukan oleh Komnas HAM ialah tidak lain dari memasukan pengaduan ke dalam arkif saja. Komnas HAM tidak mempunyai kekuatan hukum apa-apa, ibarat anjing penjaga pintu yang dirantai lagi tanpa gigi. Mengonggong pun tak kuat suaranya. Inilah dilemanya. http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/read/jemaat-mengadu-ke-komnas-ham/ Sabtu, 22 Mei 2010 12:17 Penyegelan GKI Taman Yasmin Bogor Jemaat Mengadu ke Komnas HAM OLEH: HERU GUNTORO Jakarta - Penyegelan rumah ibadah yang dilakukan oleh pemerintah kota kembali terjadi. Kali ini menimpa Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin, Bogor, Jawa Barat. Mereka harus beribadah di trotoar karena gedung yang selama ini digunakan untuk beribadah disegel Pemerintah Kota Bogor tanpa alasan jelas. Demikian keluhan dari puluhan jemaat GKI Taman Yasmin, Bogor, ketika mengadukan nasibnya ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Jakarta, Jumat (21/5). Pengaduan tersebut diterima oleh Komisioner Bidang Pemantauan dan Investigasi Komnas HAM Johny Nelson Simanjuntak. Johny mengungkapkan bahwa berbagai langkah hukum telah dilalui GKI Taman Yasmin dalam mendirikan rumah ibadah dan tidak ada satu pun yang dilanggarnya. Bahkan, kepada tokoh masyarakat yang keberatan akan pembangunan gereja pun telah disosialisasikan. Hal ini terbukti pada 14 Januari 2006, di mana 24 orang tokoh masyarakat Kelurahan Curug Mekar menandatangani surat keterangan tidak keberatan akan pembangunan rumah ibadah. Selain itu, sepanjang tahun 2006, proses memperoleh Izin Mendirikan Bangunan (IMB) juga telah dilalui melalui Wali Kota Bogor, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bogor, serta Kantor Pertanahan Kota Bogor yang menyatakan tidak keberatan akan pembangunan rumah ibadah. Namun, pada 10 Februari 2008, ada demonstrasi di DPRD yang memaksa IMB gereja tersebut dicabut. Lantas, pada 25 Februari 2008, rekomendasi Wali Kota Bogor Diani Budiarto No 503/367/Huk yang berisikan adanya sikap keberatan dan protes dari masyarakat kepada Pemerintah Kota Bogor terhadap pembangunan gereja. Alasan seperti ini tidak bisa dipertanggung jawabkan, tegas Johny. Pihak Gereja kemudian mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dan Ketua PTUN Bandung memenangkan perkara bahwa pembangunan gereja bisa terus berlangsung. Tapi, pada 8 Maret 2010, datang surat dari kepala Dinas Cipta Karya dan Tata ruang Kota Bogor perihal permohonan agar kegiatan pembangunan gereja dihentikan. Tanggal 10 Maret 2010 ada pemasangan tulisan disegel, serta pemasangan gembok tanpa melalui prosedur hukum yang jelas. Jhony berpendapat, jika Pemerintah Kota Bogor menyegel rumah ibadah, harus disertai dengan alasan yang jelas dan logis. Kalau pun dilarang beribadah di sana, semestinya pemerintah kota merelokasi jemaat gereja agar dapat terus beribadah dengan tenang dan nyaman. Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Gomar Gultom mengungkapkan, kejadian ini akan terus berulang karena terus akan ada pihak-pihak yang mengacaukan kebebasan untuk beribadah dan berkeyakinan. Kasus seperti ini membuktikan tidak adanya jaminan kebebasan beribadah dan berkeyakinan. Jika ada yang menganggunya, sudah pasti itu bentuk pelanggaran. Dengan kejadian ini, Gomar mempertanyakan peran pemerintah. Undang-Undang 1945 sudah memberikan kepastian bahwa warga negara bisa beribadah, tetapi nyatanya masih banyak orang yang melanggar hak orang lain utnuk beribadah sesuai keyakinan dan keimanan yang ia miliki. Gomar mencatat, sepanjang tahun 2010 saja, ada delapan kasus serupa, yakni penolakan pembangunan rumah ibadah, padahal sudah melalui proses hukum. Yang terakhir terjadi di HKBP Cinere, Depok, Jawa Barat. PTUN Bandung akhirnya memenangkan HKBP Cinere sehingga dapat terus membangun gereja.
CiKEAS Otda Munculkan Oligarki Kekuasaan Baru
Refleksi : Sudah puluhan tahun diciptakan daerah istimewa dan otonomi etc.Faedah dari ciptaan ini kepada rakyat tidak terbukti ada, tidak ada perubahan perbaikan tingkat hidup signifikan bagi penduduk setempat, selain bertambah miskin. Pemerintahan daerah istimewa atau otonomi itu tidak lain dari alat penjilat ke atas dan penginjak ke bawah, yang dijilat ke atas ialah penguasa berkedudukan lebih tinggi, dan yang diinjak-injak ialah rakyat jelata, inilah oligari kekuasaan baru atau a la kekuasaan kerajaan Mojopahit zaman bahula. http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/read/otda-munculkan-oligarki-kekuasaan-baru/ Sabtu, 22 Mei 2010 12:33 Otda Munculkan Oligarki Kekuasaan Baru Jakarta - Otonomi daerah (otda) di sisi lain telah memunculkan oligarki kekuasaan baru di daerah yang menguntungkan sekolompok kecil orang yang dekat dengan penguasa di daerah saja. Hal ini dilakukan dengan cara adanya transfer korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di daerah. Pendapat tersebut disampaikan Guru Besar FISIP Uni-versitas Airlangga, Kacung Marijan, dalam Seminar Otonomi Daerah dan Kesejahte-raan Rakyat, di Jakarta, Jumat (21/5). Kacung mengatakan, implikasi langsung dari adanya oligarki kekuasaan akibat dari otda adalah munculnya kekuatan-kekuatan yang menguasai sektor ekonomi dan politik di daerah sehingga hanya berputar dalam lingkaran kekuasaan tersebut.Saat ini, otda telah melahirkan oligarki baru di daerah. Dengan oligarki tersebut, hanya sekelompok kecil orang saja yang diuntungkan, termasuk di dalamnya adalah adanya transfer korupsi di daerah. Kemudian, menimbulkan shadow economic and politic power yang menguasai daerah tersebut, kata Kacung. Kacung mengungkapkan, kebijakan desentralisasi dengan bentuk otda telah menambah kesenjangan yang terjadi antara satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan karena otda yang dilakukan saat ini tidak disertai dengan desentralisasi sektor ekonomi dan fiskal yang baik. Dengan demikian mengakibatkan keuangan daerah tetap sangat bergantung pada pusat. Kegagalan kebijakan desentralisasi dengan melaku-kan otda di Indonesia, menurut Kacung, adalah karena kurangnya komitmen dan dukungan elite politik nasional yang takut kehilangan kekuasaan dan otoritasnya di daerah. Penyebab lainya adalah karena miskinnya sumber daya sebagai akibat menumpuknya menumpuknya sumber daya yang berkualitas dipusat saat sentralisasi. Tidak jarang para elite politik nasional enggan melaksanakan kebijakan desentralisasi karena takut kehilangan kekuasaannya. Kalaupun ada, biasanya mereka enggan mewujudkannya dalam sebuah realitas. Di samping itu, pelaksanaan desentralisasi juga teradang masalah sumber daya yang menumpuk di pusat akibat dari sentralisasi, ujar Kacung. Partisipasi Sementara itu, peneliti utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, mengatakan, dampak nyata dari dilakukannya desentralisasi dengan bentuk otda adalah meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemerintahan dan munculnya inovasi kebijakan daerah dalam mengurus daerahnya. Dengan otda, daerah mulai menggeliat, baik secara politik maupun ekonomi, yang ditandai dengan munculnya best practice di sektor penting, seperti pelayanan publik, investasi, dan pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya penghargaan yang diberikan pemerintah pusat maupun lembaga lain kepada daerah, ungkap Siti Zuhro. Namun pada kenyataannya, menurut Siti Zuhro, penyerahan urusan pemerintahan dalam otda menjadi tidak jelas karena pertimbangan politis. Masih ada keengganan pemerintah pusat menyerahkan urusan pemerintahan yang lebih banyak kepada daerah, dengan alasan bisa memunculkan separatisme serta persaingan antardaerah dan pusat. Selain itu, dapat mele-mahkan kontrol pusat terhadap daerah, tutur Siti Zuhro.(cr-10)
CiKEAS Komnas HAM Hanya Melindungi Islam Habib !!!
Komnas HAM Hanya Melindungi Islam Habib !!! Penyegelan rumah ibadah menimpa Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin, Bogor, Jawa Barat. Mereka harus beribadah di trotoar karena gedung yang selama ini digunakan untuk beribadah disegel Pemerintah Kota Bogor tanpa alasan jelas. sunny am...@... wrote: Refleksi : Apa yang dibisa dilakukan oleh Komnas HAM ialah tidak lain dari memasukan pengaduan ke dalam arkif saja. Komnas HAM tidak mempunyai kekuatan hukum apa-apa, ibarat anjing penjaga pintu yang dirantai lagi tanpa gigi. Mengonggong pun tak kuat suaranya. Inilah dilemanya. Komnas HAM di Indonesia beranggautakan para pendukung terorist Jihad Islam bahkan ketuanya juga berasal dari partai2 Islam yang mendukung Syariah. Pembakaran Gereja dan penyegelan Gereja juga bukan pelanggaran HAM karena justru Gereja itu sendiri yang melanggar HAM dengan mempertuhankan Jesus yang cuma manusia untuk disembahnya sebagai Allah, ini jelas menghina dan melecehkan agama Islam maupun nabi Muhammad sebagai utusan Allah. Padahal dalam Islam diajarkan bahwa Allah itu bukan manusia sehingga dilarang menyembah manusia apalagi sebagai Allah. Oleh HAM hal ini dianggap sebagai pelecehan agama yang melanggar HAM. Komnas HAM sendiri sudah melanggar HAM karena menghalalkan pembantaian umat Ahmadiah dan tidak dianggap melanggar HAM karena dianggapnya agama Islam Ahmadiah lah yang melanggar akidah Islam sehingga Islam Ahmadiah tidak dianggap sebagai korban pelanggaran HAM tetapi dituduh sebagai pelanggar HAM. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Cegah Terorisme Masuk Kampus
http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=19022 2010-05-22 Cegah Terorisme Masuk Kampus [BOGOR] Paham-paham radikalisasi yang mengarah ke terorisme terus bertumbuh di dalam kampus, karena merupakan lahan strategis dan leluasa untuk menyebarkan gagasan radikalisme. Karena itu, kampus harus mampu mencegah jaringan radikalisme yang menyusup dan melakukan doktrinisasi kepada para mahasiswa. Para teroris memilih target mahasiswa yang pintar dan memiliki idealisme tinggi serta memiliki pemikiran radikal dan revolusioner. Demikian rangkuman pendapat dari Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Media Kementerian Pendidikan Nasional Sukemi dan Sosiolog Universitas Indonesia Johannes Frederik Warouw di sela-sela lokakarya implementasi reformasi birokrasi Kemdiknas di Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/5). Berkaitan dengan itu kata Sukemi, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) mendorong pelaksanaan deradikalisasi di kampus-kampus. Deradikalisasi merupakan usaha untuk mengembalikan paham radikal dari orang yang terkena paham itu. Kampus dan sekolah melakukan deradikalisasi melalui pelajaran agama dan kewarganegaraan. Dalam Kementerian Agama juga ada divisi khusus deradikalisasi. Dan deradikalisasi di kampus sekarang sudah diterapkan masuk dalam akademik, kata Sukemi. Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Syamsul Hadi menyatakan, deradikalisasi dan pencegahan masuknya paham radikalisme terus dilakukan di dalam kampus. Di UNS dosen-dosen pengajar agama memberikan paham keislaman yang mampu mencairkan paham radikalisme yang eksklusif dan sempit. Di UNS para dosen dan pengajian diminta diisi dengan pengajaran dan dakwah yang sejuk. Kami menekankan kepada para dosen dan pengajar agama untuk menekankan agama Islam yang sejuk, bijaksana dan lemah lembut serta tidak menggunakan kekerasan, ujarnya. Menurutnya, mahasiswa mudah terdoktrinasi, karena kondisi psikologinya belum stabil. Mahasiswa cenderung agresif menyangkut perjuangan sehingga mereka mudah terpancing untuk melakukan kekerasan. Konseling Ditegaskannya, apabila ada seseorang mahasiswa atau sekelompok siswa yang terlihat memiliki paham radikalisme atau perlawanan, pihak kampus segera melakukan konseling. Namun, diakuinya, sulit mendeteksi keberadaan mereka karena kelompok tersebut cenderung sifatnya tertutup. Sosiolog Universitas Indonesia Johannes Frederik Warouw mengungkapkan, kampus adalah tempat strategis dan leluasa untuk menyebarkan gagasan radikalisme, karena kebebasan berekspresi dan berpendapat terbuka luas. Para mahasiswa mudah disusupi oleh paham-paham radikalisme karena mereka memiliki idealisme sangat tinggi. Para terorisme memilih target mahasiswa yang pintar dan memiliki idealisme tinggi serta memiliki pemikiran radikal dan revolusioner. Solusinya adalah harus dilakukan pendekatan, peran pemerintah untuk menghapus kemiskinan, ketidakadilan dan keterbelakangan, katanya. Senada dengan itu, Sekretaris Fraksi Partai Hanura DPR, Sarifuddin Sudding, Sabtu (22/5) mengatakan, pemerintah harus memiliki terobosan konkret, bagaimana memprioritaskan peningkatan kesejahteraan rakyat. Di samping itu, pembangunan infrastruktur di daerah harus jadi perhatian pula, sehingga memacu pembangunan secara merata. Para kepala daerah (gubernur/bupati/wali kota) pun harus mempunyai program yang jelas untuk mencegah meluasnya paham terorisme dan radikalisme tersebut. Pola sistem keamanan lingkungan (siskamling) dulu, perlu diterapkan lagi sekarang, sehingga setiap ada perkembangan mencurigakan dalam masyarakat bisa diketahui dan segera dilaporkan ke aparat terdekat. [D-11/M-15]
CiKEAS Mantera Lebih Kuat Daripada Doa !!!
Mantera Lebih Kuat Daripada Doa !!! Doa = memohon kekuatan spiritual mengabulkan harapan2 tanpa usaha Mantera = Doa + Usaha (kekuatan) Para pelaku teror jihad sewaktu in-action selalu menyebut mantera bismillah, karena mereka memohon kekuatan spiritual untuk bisa menang sambil juga berusaha. Tetapi para muslimin yang bershalat di mesjid, meskipun menyebut mantera bismillah tetapi karena tanpa usaha pada saat itu, maka bisa termasuk yang dinamakan berdoa. Naaah... para ulama dalam Islam selalu berkhotbah bahwa berdoa saja tidak cukup tanpa berusaha demikian juga yang diajarkan nabi Muhammad. Demikianlah dalam prakteknya, memenggal kepala musuh selalu dengan baca mantera bismillah terlebih dulu yang merupakan doa + action. Lain lagi dengan umat Kristen yang sedang merenungi gerejanya dibakar muslimin didepan matanya, cuma bisa berdoa tanpa bisa berusaha mencegahnya naaah ini cuma doa tanpa usaha kita namakan Doa yang artinya cuma harapan. Agama Kristen sampai sekarang belum ada mantera yang bisa digunakan bersama doa2nya meskipun mereka juga menganggap sia2 kalo cuma doa saja tanpa usaha, sehingga tanpa manterapun mereka cuma bisa mengharap dengan berbagai kata2 sebagai excuse yang biasanya digunakan hanya dalam cari kerja bukan dalam berperang membela agamanya. Pendeta Buddha sering menggunakan amitaba juga sebagai doa harapan tanpa usaha. Belum pernah ada pendeta Buddha yang memotong ayam sambil membaca amitaba. Justru semua muslimin sewaktu memotong ayam selalu membaca manteranya bismillah. Berbeda dizaman dulu, para tukang sihir sambil menebarkan racun mereka membaca mantera meminta kekuatan membunuh mereka yang mau dibunuhnya. Jadi paling terkenal kata2 mantera ini digunakan mereka dalam dunia sihir menyihir, dan hal inilah yang digunakan dalam Islam, namun mereka tidak menamakannya sebagai sihir tetapi dinamakannya sebagai ke mujizat an. Silahkan siapapun boleh berusaha mendefinisikannya secara lain kalo memang ada yang lebih tepat dari ulasan yang saya jelaskan secara terperinci diatas. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Indonesia Pionir dalam Pemetaan
Refleksi : Siapa sebenarnya Zandavlit, cartograf atau georgaf? Dari sumber mana dipakai untuk menyatakan adanya pemetaan ini ?? http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/read/indonesia-pionir-dalam-pemetaan/ abtu, 22 Mei 2010 12:16 Indonesia Pionir dalam Pemetaan Jakarta - Ternyata, sejak zaman Kerajaan Kediri, Indonesia telah memliki kegiatan survei dan pemetaan letak geografis setiap kepulauan yang ada di Nusantara. Ini menunjukkan bahwa Indonesia selangkah lebih maju dalam pemetaan sejak delapan abad lalu. Demikian dikemukakan peneliti penginderaan jarak jauh dan sistem informasi Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) Sri Lestari Munajati dalam peluncuran buku survei dan pemetaan dalam rangka perayaan ke-40 tahun Bakosurtanal di Jakarta, Kamis (20/5).Hal ini juga dibuktikan melalui tulisan CJ Zandvlit, seorang warga negara Belanda, pada 1994, di jurnal Holland Horizon yang mengatakan bahwa sejarah mencatat kegiatan survei pertama dan pemetaan di dunia justru dilakukan di Indonesia. Ini merupakan kebanggaan untuk bangsa kita, tandas Sri. Kini, Bakosurtanal terus berupaya untuk memberikan yang terbaik dalam pemetaan. Dikatakan Sri, selama empat dasawarsa terakhir, Bakosurtanal telah melakukan banyak kegiatan survei dan pemetaan karena pada masa kini teknologi informasi sangat menunjang keakuratan data. Pakar sejarah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warwan Adam mengungkapkan bahwa sebagian masyarakat masih belum paham akan letak geografis negaranya. Hal ini terbukti ketika sengketa Ambalat muncul, baru masyarakat menolak apa yang dilakukan oleh negara tetangga. Padahal, jika masyarakat paham akan letak geografis negaranya, hal-hal demikian bisa dihindari. Dalam kesempatan itu, diluncurkan pula sistem informasi geoparsial nasional yang merupakan integrasi sistem informasi spasial nasional dari berbagai sektor untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, diluncurkan pula aplikasi Indonesia 30 yang merupakan aplikasi dengan basis Web-GIS. Aplikasi ini menyajikan informasi wilayah pada setiap perpotongan bujur dan lintang untuk setiap 30 menit atau setengah derajat (utara-selatan, barat-timur). (heru guntoro)
CiKEAS Putra Bungsu SBY Calon Kuat Sekjen Demokrat
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/politik/10/05/23/116822-putra-bungsu-sby-calon-kuat-sekjen-demokrat Putra Bungsu SBY Calon Kuat Sekjen Demokrat Ahad, 23 Mei 2010, 21:21 WIB Edhie Baskoro Yudhoyono REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Meski kalah di putaran pertama pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat, namun kubu Andi Mallarangeng kemungkinan kuat tetap mendapat posisi strategis di kepengurusan partai periode mendatang. Kubu Andi merupakan calon kuat pengisi posisi Sekjen. Posisi itu bisa diisi Andi sendiri atau Edhie Baskoro Yudhoyono. ''Siapa yang akan diutus dan didorong kita serahkan, Andi atau Ibas. Untuk kubu Pak Marzuki pun kita sediakan tempat,'' kata anggota tim sukses Anas Urbaningrum, Saan Mustopa, di sela-sela kongres, Ahad (23/5). Kubu Anas memang sejak awal sudah menawarkan posisi sekjen kepada kubu Andi. Bahkan, posisi sekjen ini dijadikan alat lobi. Lobi dilakukan untuk menarik suara pendukung Andi ke Anas. Red: Budi Raharjoedhie_baskoro_yudhoyono_100523212047.jpg
CiKEAS Takut Tua dan Kulit Berkerut?
Refleksi : Hidup petani cokelat! http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/10/05/22/116675-takut-tua-dan-kulit-berkerut-gampang-makanlah-cokelat-antioksidan Sabtu, 22 Mei 2010, 07:38 WIB Takut Tua dan Kulit Berkerut? Coba Deh..Makan Cokelat Antioksidan REPUBLIKA.CO.ID,Pembuat cokelat terbesar di dunia mengatakan perusahaannya mungkin telah tampil dengan batangan cokelat yang dapat melawan kerut-merut dan memperlambat proses penuaan, sehingga membuatnya jadi kelompok makanan mutakhir untuk menyentuh nafsu makan bagi hidup yang lebih sehat. Mengkonsumsi 20 gram cokelat yang dibuat secara khusus dan dikemas dengan antioksidan, atau flavanol, setiap hari mungkin membantu mencegah kerut-merut dan membuat kulit lebih bersinar dengan mendorong kelenturannya dan meningkatkan hidrasi, demikian hasil studi yang dilakukan oleh Barry Callebaut. Konsumen menjadi kian sadar mengenai nilai gizi dari apa yang mereka makan, dan pernyataan Barry Callebaut disampaikan saat perusahaan raksasa makanan seperti Nestle dan Danone juga memasuki kancah makanan sehat. Cokelat yang berwarna gelap sudah dikaitkan dengan manfaat tertentu kesehatan, seperti membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko stroke berkat tingginya kandungan antioksidannya. Kelompok perusahaan Swiss tersebut telah mengembangkan cara memelihara flavanol yang terdapat pada biji cokelat selama proses pembuatan cokelat, sehingga memungkinkan mereka menghasilkan satu batang cokelat yang kaya akan flavanol, kata Kepala Pejabat Inovasi Barry Callebaut Hans Vriens dalam satu wawancara. Cokelat dan kesehatan tampaknya tak bisa bersatu. Tapi itu adalah masalah yang sangat menarik: jika saya dapat makan sesuatu yang saya suka dan itu baik buat saya, itu luar biasa, kata Vrien sebagaimana dikutip wartawan kantor berita Inggris, Reuters. Cokelat barangkali berada di bagian paling bawah daftar ketika orang memikirkan makanan yang lebih sehat, tambahnya. Merokok, polusi, kafein dan kurang tidur membuat sumbangan bagi terciptanya radikal bebas yang dapat merusak sel kesehatan di dalam tubuh dan mempercepat proses penuaan. Ada sangat banyak bukti yang memperlihatkan flavanol memperlambat kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas, kata pengulas Pasar Modal Kepler Jon Cox. Perusahaan pembuat makanan mengungkit kesehatan dan kesejahteraan ke dalam bermacam produk dan tentu saja ada pasar buat cokelat pada kesehatan dan kesejahteraan. Kami sudah melihat bagaimana ini telah bekerja pada produk susu, dengan produk seperti Antimel dari Danone dan Bencol dari Unilever, kata Cox. Pasar cokelat fungsional, yang meliputi cokelat organik dan diet, menyaksikan pertumbuhan dua-poin, dengan mudah melewati pertumbuhan 1-2 persen yang saat ini terlihat di bagian lain pasar cokelat, kata Cox. Namun beberapa ahli ragu mengenai dampak positif flavano pada kulit. Ada sangat banyak bukti bahwa flavanol cokelat memiliki dampak positif pada aliran darah. Flavanol dapat mengurangi tekanan darah sehingga dapat memiliki dampak positif pada penyakit jantung dan pembuluh darah, kata Richard Hurrell, Profesor mengenai Gizi Manusia di Swiss Federal Institute of Technology. Dampak yang mungkin pada kulit dan penampilan kognitif kurang kuat. Ada bukti, tapi itu sangat kurang konsisten. Yang mungkin adalah dampak pada aliran darah adalah juga apa yang meningkatkan daya ingat atau kesehatan kulit pada beberapa studi, kata Hurrell.
CiKEAS Siti Hajar Kapok Jadi TKI
Refleksi : Siti kapok, tetapi ratusan ribu lainnya terpaksa tidak kapok, karena didorong hasrat untuk berkewajiban membantu kehidupan keluarga. http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/05/23/116760-siti-hajar-kapok-jadi-tki Siti Hajar Kapok Jadi TKI Ahad, 23 Mei 2010, 12:37 WIB REPUBLIKA.CO.ID, GARUT-- Bekas TKW di Malaysia, Siti Hajar (33), warga Kampung Lio RT 02/05, Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengaku masih trauma akibat penyiksaan oleh majikannya, sehingga dia tidak mau lagi bekerja di luar negeri. Saya akan teringat terus sampai mati, kata Siti Hajar, saat ditemui di rumahnya, di Limbangan Garut, Minggu. Siti Hajar disiksa majikannya di Malaysia, Michele, pada 7 Juni 2009, hingga luka parah. Dalam proses pengadilan di negeri jiran itu Michele terbukti menyiram Siti dengan air panas, menyiksa dengan martil dan gunting hingga menyebabkan cacat permanen pada tubuh Siti. Michele dihukum delapan tahun penjara dengan sejumlah denda. Siti mengaku tidak puas dengan putusan Pengadilan di Kuala Lumpur tersebut, karena tidak sebanding dengan akibat yang diderita oleh dirinya. Akibat traumanya itu, dia mengaku berupaya mendapatkan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga di Bandung atau Jakarta untuk membiayai pendidikan dua anaknya. Seorang anak Siti kini duduk di kelas 1 SMA, dan seorang lagi masih berusia empat tahun. Siti Hajar, Sabtu (22/5) siang, tiba di kampung halamannya setelah pesawat yang ditumpanginya mendarat di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, sekitar pukul 10.40 WIB. Kedatangan kembali Siti Hajar di Tanah Air itu setelah dia mengikuti proses persidangan Michele di Pengadilan Kuala Lumpur. Wakil Bupati Garut Rd Diky Candra menyatakan puas atas vonis hukuman penjara selama delapan tahun yang diberikan kepada Michele, meski menurutnya, santunan yang diperoleh Siti Hajar dinilai tak sesuai dengan penderitaannya akibat mengalami penyiksaan berat.
CiKEAS Mahfud: Indonesia Jangan Tiru Majapahit
Refleksi : Sekarang neo-Majapahit, lebih banyak pahitnya. http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/02/18/104371-mahfud-indonesia-jangan-tiru-majapahit Mahfud: Indonesia Jangan Tiru Majapahit Kamis, 18 Februari 2010, 14:35 WIB JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Moh Mahfud MD mengatakan, Indonesia jangan menjadi seperti Kerajaan Majapahit. Majapahit hancur karena ketidakadilan dan kesewenang-wenangan, kata Mahfud dalam pidato pembukaan dialog publik bertajuk Akar Mafia Peradilan di Tanah Air di Jakarta, Kamis. Katanya, saat Majapahit runtuh sedikit sekali bahkan hampir tidak ada rakyat yang menangis. Hal itu, ujar dia, berbeda dengan saat Majapahit berada pada masa kejayaannya di mana banyak warga yang menjadi pembela kerajaan yang berkuasa di kawasan Asia Tenggara itu. Ia berpendapat bahwa masih terdapat tindakan kesewenang-wenangan pada era reformasi ini karena masih banyak pejabat yang tersandera dengan dosa-dosa pada masa dahulu. Untuk itu, ujar dia, diperlukan reformasi hukum yang berjalan secara menyeluruh dan tidak berhenti di tengah jalan terhadap berbagai instansi yang didalamnya banyak terdapat para pejabat yang terperangkap dosa masa lalu. Ketua MK mencontohkan, di Cina seorang Kepala Kejaksaan Tinggi bisa dihukum mati hanya karena kasus bepergian keluar negeri atas biaya negara yang tidak melalui prosedur yang semestinya. Kalau di sini, pejabat seperti itu paling dihukum hanya empat tahun, katanya.
CiKEAS With Fidel, you cannot lie
http://www.granma.cu/ingles/cuba-i/20mentir-mayo.html Havana. May 21, 2010 With Fidel, you cannot lie Manuel E. Yepe FIFTY years ago, when I was chief of protocol for the Foreign Ministry, I witnessed an incident which, while not very important, did involve important people: Ahmed Sukarno, the former president of Indonesia; Ernest Hemingway, the great U.S. author; and the maximum leader of the Cuban Revolution, Fidel Castro. On that Sunday in May 1960 the plan for the official visit of the Indonesian president, the first head of state to visit Cuba following the revolutionary victory was the following: lunch and a day at Jibacoa beach, which is around 40 km outside of Havana, as Fidel Castro's guest. A lack of organization due to leadership inexperience, which frequently caused problems, led us to change our rendezvous to Santa Cruz del Norte, a small fishing village a little closer to the capital, but also on the same coastal route. There, right on the highway, we had to stop the convoy which was taking President Sukarno to Jibacoa, on the same road that we had just taken to bring in the musicians by bus. From Santa Cruz del Norte we got word to Havana to let the Prime Minister Fidel Castro know that the meeting place had been changed. Everything appeared to be happily resolved when drinks and hors d'oeuvres were served to the guests and the musicians began to play. But, a half hour later, the prime minister had not arrived and we were worried that Sukarno would get impatient with the absence of his host. Then we got a short wave radio message from the leader of the Cuban Revolution. He was competing in the Marlin Fishing Tournament with Ernest Hemingway for whom this annual tournament is now named. He asked to be excused for being late. In a short while he hoped to join his guest, and he suggested that we not wait for him to have lunch. I conveyed his apology to the president but lied about the reason, ..serious issues of government were preventing the prime minister from joining us at the appointed time, but he was already on his way. Another half hour passed. I received another message from the prime minister. He was winning, and so he could not leave the fishing tournament. Once again he asked to be excused and suggested that lunch be served without him. It seems that the prime minister has had to call a very urgent government meeting and he ask you to wait for him and that he will not be delayed for long, was the false message that I gave to Sukarno. After another 30 minutes had gone by, the distinguished foreign dignitary could no longer hide his displeasure. The thing is that there is a very tense situation with the United States and surely something extremely serious has arisen, I tried to calm him. The foreign leader went ahead and ate lunch without waiting for his host. He seemed to enjoy the food and the artists' performance. But after the dessert he arose and asked to leave. While Sukarno and his party got into their cars, I was convinced that I had just witnessed a serious incident in diplomatic relations between our two nations. But 10 minutes later, when the convoy had taken the broad Via Blanca highway headed for the capital, it came to an abrupt halt. The car carrying Comandante en Jefe Fidel Castro in the opposite direction had intercepted it. Fidel got out and personally opened the left rear door of the car carrying President Sukarno. He entered and I gave him my seat next to the president. Did they tell you that I was competing against Ernest Hemingway in the fishing contest? I couldn't leave because I was winning. I won the first prize without any doubt! was the cheerful greeting from the leader of the Revolution. Yes, I knew that. I am very happy. Congratulations. I am very glad that you were able to come, said Sukarno. And they embraced smiling while I, acting as interpreter, was sweating profusely. And from that experience, I learned one lesson, with Fidel, you cannot lie.
CiKEAS Genetically modified Cuban corn.....
http://www.granma.cu/ingles/cuba-i/20maiz-mayo.html Havana. May 21, 2010 Genetically modified Cuban corn receives license for planting and consumption . The new variety, developed by scientists at Havana's Genetic Engineering and Biotechnology Center and the Liliana Dimitrova Horticultural Research Institute, is resistant to the main plague that attacks that grain on the island Lilliam Riera GENETICALLY modified corn developed by Cuban scientists has been planted on a large scale since last year in six of the country's 14 provinces: La Habana, Matanzas, Villa Clara, Sancti Spíritus, Ciego de Avila and Camagüey. Doctor Carlos Borroto, deputy director of Havana's Genetic Engineering and Biotechnology Center (CIGB), who spoke with Granma International, noted that the crop now covers a total area of more than 1,000 hectares, and it was later decided that the new variety (FR-Bt1) would receive three essential licenses for continuing to assess its safety and efficiency. In early 2009, licenses were granted for its consumption (by the Institute of Food Hygiene and Safety of the Ministry of Public Health), large-scale planting (by the National Center of Biological Safety attached to the Ministry of Science, Technology and the Environment), and the registration of the variety, by the Ministry of Agriculture (MINAGRI). The new variety is the fruit of a Cuban project begun in the year 2000, developed from the outset by a team from the CIGB plant division and specialists with the Liliana Dimitroval Institute of Horticultural Research. Its objective: the development of a variety of corn resistant to the main plague that attacks this grain on the island (the palomilla moth) and a certain type of weed-killer. The CIGB deputy director said that it was developed under strict measures of biosecurity and subjected to rigorous eco-toxologic studies (to measure its impact on other species in its habitat) related to food security. He said that comparative analyses had shown that the nutritional content was the same for the FR-Bt1 and the original, non-modified variety. With respect to yields, he said that they were superior, and that the original, non-modified variety usually obtained from an average of one hectare (ha), the equivalent of no more than one ton (t) of dry corn (grains only). With the FR-Bt1, however, the average obtained from one hectare was 2.5t. In fact, in areas where recommended agricultural techniques were applied (irrigation, on-time harvesting.), more than 4t had been obtained. The genetically modified corn eliminated the damage caused by the palomilla and facilitated weed control without using pesticides. Currently, according to the requirements of the licenses obtained, a detailed monitoring process is being followed, both for the medium and long terms, to determine the effects on biodiversity. Up until now, the findings have been positive, Borroto said. Cuba has scientists at the highest level in this area; equipment for modern biotechnology; strong regulatory bodies for ensuring safety in the use of these crops (both for the environment and for human and animal consumption), and an enormous amount of political will for support, he told reporters during a conference on this specialty in Havana, when the FR-Bt1 variety was still in field trials. CERTIFIED SYSTEM FOR SEED PRODUCTION Borroto also reported that last year, a certified system was established for producing FR-Bt1 seeds, with the goal of ensuring that this is done in a controlled manner, under strict measures of security. He explained that the original seed is being produced at the CIGB in very small quantities (20 kg). The first multiplication takes place in the Institute of Animal Science, to obtain 2t of the basic high-quality seed, and the second and final multiplication is done on specialized MINAGRI farms, to obtain the 200t of registered seed, which will be the source for commercial planting this year. Its harvest, he said, will be allocated for feeding poultry and hogs, and it would thus begin replacing part of the country's importations of this grain. Addressing the latest research, the scientist said that CIGB specialists and the Liliana Dimitrova Horticultural Research Institute were immersed in obtaining genetically modified pure lines from the FR-Bt1, with the goal of crossing them with other non-modified pure Cuban lines with excellent characteristics, in order to obtain hybrids whose yields in practice could be more than 8t per hectare. While the subject of genetically modified crops is controversial, renowned experts believe they can contribute to solving the problem of hunger in a world whose population - 70% of which is rural and poor - continues to grow, while at the same time, prices continue to rise for rice, wheat and corn, essential foods in the diets of many nations. Doctor Clive James, founder and president of the ISAAA, an organization
CiKEAS Bogor, Bekasi Churchgoers Still Locked Out of Worship
http://www.thejakartaglobe.com/city/bogor-bekasi-churchgoers-still-locked-out-of-worship/376686 May 23, 2010 Ulma Haryanto Bogor, Bekasi Churchgoers Still Locked Out of Worship For yet another Sunday, two congregations in Bogor and Bekasi had to hold Mass on the street in the absence of local permits to use their churches. The Bogor administration has not removed the seal from the church door. This is the fourth time we have had to hold prayers outside, Jayadi Demanik, a member of the GKI Yasmin congregation, told the Jakarta Globe on Sunday. He also said that nearly 100 Bogor Police officers had come to the location to secure the area. It was different from the last time they came. They said they did not come to prevent us from praying, but instead told us that they wanted to keep the area safe in case there's an attack, he said. Jayadi said that on Saturday, Bogor Police Adj. Comr. Irwansyah called a member of the congregation and told him to cancel the Mass. Nobody should prevent anyone from praying, Jayadi said. Irwansyah declined to comment on the matter. He said that the last time they tried to hold a service, officers from the public order agency, or Satpol PP, tried to stop them from praying on the street. In February 2008 the Bogor administration suspended the church's permit after a group of people calling themselves the Communication Forum for Indonesian Muslims (Forkami) protested in front of the Bogor Legislative Council. The city placed an administrative seal on the church notifying the public of the suspended license, but worshipers were still able to pray there. Last month, the city locked the church doors. Despite three administrative court rulings in Jakarta and Bandung favored the church, the seal has not been removed. Members of HKBP Filadelfia face a similar obstacle in Bekasi. They waited two years for a permit to build a church, only to be told by the city administration in December that they could not conduct worship at the church's proposed location. We are still holding our prayers on the street, the Rev. Palti Panjaitan said. The plot of land where the church was to be built contains a temporary chapel made of plywood and covered by a tarp. [The Bekasi authorities] cited the law governing homes and other structures, not on religious activities, Palti said. He said that his church had also received threats from Forkami, which had staged noisy protests outside the proposed church site twice in 2008 and 2009. The members of the church are currently waiting for their case to be heard at the State Administration Court (PTUN), where a secretary told the church's lawyer, Parasian Hutasoit, that the hearing would likely be held on Thursday or May 31.
CiKEAS Moral Story dari Sri Mulyani
Moral Story dari Sri Mulyani Dua hari lalu Bapak menerima rekaman pernyataan Sri Mulyani di Hotel Ritz Carlton dan mendengarkan secara seksama ungkapan-ungkapan keprihatinan dan perjuangan dalam memperbaiki perekonomian nasional Indonesia. Berikut ini catatan dari Bapak: Intelijen Indonesia termasuk minoritas elemen bangsa Indonesia tanpa kepentingan pribadi yang berusaha menjaga stabilitas ekonomi Indonesia melalui upaya-upaya mendorong dan memelihara proses reformasi sistem ekonomi nasional termasuk dalam masalah etika. Sebagaimana sahabat Blog I-I perhatikan isi dari ratusan artikel Blog I-I umumnya adalah bagaimana intelijen sebagai salah satu unsur penting dari penyelenggaraan negara dapat memberikan masukan yang tepat bagi Presiden, termasuk ketika akhirnya Presiden terjepit dalam membela Sri Mulyani atau mengalah kepada tekanan pengusaha hitam dan politisi haus kekuasaan. Dunia dalam sejarahnya bergerak dari sejumlah sebab dan menjadi akibat. Secara ideologi, Blog I-I menganjurkan posisi Indonesia yang pragmatis dan senantiasa fleksibel dalam melakukan adjustment dengan dinamika global, bukan terserap ke dalam arus ekonomi dunia sebagaimana dituduhkan sebagian kalangan yang sok-sokan mengaku pembela ekonomi rakyat namun tidak mengerti mekanisme dan sistem yang tepat. Apa yang dilakukan Sri Mulyani selama ini jauh dari tuduhan neolib karena Intelijen Indonesia tahu persis siapa-siapa yang dibayar untuk membunuh karakter Sri Mulyani dengan tuduhan Neolib, mudahnya perhatikan siapa-siapa yang teriak-teriak tentang Neolib...mereka semua bayaran bukan? Namun Blog I-I tetap memperhatikan petingnya proteksi dalam pengertian kepedulian terhadap angka kemiskinan dan pengangguran yang masih tinggi di Indonesia, dimana perlu ada semacam program pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program-program yang tepat termasuk dalam memperkuat industri kecil dan menengah. Namun hal itu seyogyanya bersih dari unsur kepentingan kelompok yang akan diuntungkan dari sebuah kebijakan publik, hal ini terkait dengan etika yang dikemukakan Sri Mulyani. Kebenaran adalah kebenaran dan tidak dapat dipalsukan oleh propaganda murahan untuk menjadikan kebenaran itu sebagai sesuatu yang salah. Sehingga tidak perlu kita ambil pusing karena pada saat pihak-pihak yang senang memalsukan kebenaran bercerita tentang kebohongan, kita harus tetap teguh menceritakan tentang kebenaran dengan ketulusan. Walaupun sepintas waktu kita melihat bahwa Indonesia masih akan diliputi awan gelap angkara murka kepalsuan dan kepentingan individu dan kelompok, namun cahaya pencerahan Republik Indonesia yang kita cita-citakan masih ada di ujung lorong yang sedang kita lalui saat ini. Pernyataan Sri Mulyani tentang kemenangan sangat dipahami dan sejalan dengan semangat Blog I-I. Ada hal menarik yang dapat sahabat Blog I-I renungkan dan jadikan pegangan dalam menjalankan tugas membela Republik Indonesia, sbb; Pertama, tidak menghianati kebenaran. Hal ini merupakan jati diri reformasi Intelijen Indonesia untuk memperbaiki diri dengan berpegang teguh pada kebenaran. Walaupun banyak pihak menyatakan bahwa kebenaran bersifat relatif dan sangat dipengaruhi oleh cara pandang dan keyakinan, namun dapat saya garis bawahi disini yaitu pada saat hati nurani kita berteriak ada yang salah maka hal itu sudah melanggar keyakinan kita pada kebenaran. Sampaikanlah kebenaran walaupun hal itu akan mengorbankan diri kita sebagai abdi negara. Sudah waktunya kita berdiri tegak demi kemajuan Republik Indonesia dan demi masa depan bangsa Indonesia. Kedua, tidak mengingkari nurani diri sendiri. Menyambung pada poin nomor pertama diatas, nurani atau hati nurani adalah suara dalam diri kita sendiri yang akan segera berteriak ketika kita melangkah pada hal-hal yang tidak benar menurut cara pandang dan keyakinan kita. Manakala dilanggar kita telah mengiris hati nurani kita sendiri. Mudahnya demikian: pada suatu ketika seorang petugas akan dihadapi oleh kesempatan untuk mencuri uang negara, apapun alasannya ketika kita akan mencuri akan terdengar suara lirih di hati kita .jangan ! Membunuh nurani kita sendiri rasanya akan sama dengan membunuh jiwa, sekali...dua kali...tiga kali, maka kita akan terbiasa dan akhirnya nurani kita bungkam terbungkus oleh pembenaran perilaku nafsu. Ketiga, menjaga martabat dan harga diri. Hal ini identik dengan jati diri manusia dan bukan refleksi kesombongan karena berbangga-bangga dengan martabat. Jatuhnya martabat seseorang bukan disebabkan oleh apa yang disebutkan orang lain, kita boleh saja senang berpakaian sederhana, namun akan ada orang lain yang menilainya kampungan. Sedangkan harga diri terkait dengan prinsip-prinsip dasar yang diyakini seseorang dan menjadi pegangan dalam perjalanan hidupnya. Pada saat prinsip tersebut dilanggar, maka harga dirinya lenyap, hancur atau menguap dan akhirnya menjadi olok-olok manusia yang berjiwa rendah karena sama-sama tidak memiliki apa yang disebut harga diri. Salah satu contoh sederhana manusia yang