CiKEAS Harga Sembako Naik Tiga Kali
Refleksi : Apa cerita terbaru dari SBY dan konco-konconya tentang kenaikan harga yang membebani kehidupan masa rakyat? http://www.poskota.co.id/tag/harga-sembako Harga Sembako Naik Tiga Kali Juli 3, 2010 by binsar JAKARTA (Pos Kota)- Dalam sepekan terakhir ini, harga cabe merah terus meroket mencapai tiga kali lipat. Di Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (2/7) harga satu kilo cabe merah keriting tembus Rp50 ribu. Akibat kenaikan itu, banyak pedagang yang enggan menyetok barang. Paling banter bawa satu kilo. Dua minggu lalu masih Rp15 ribu sekilo, sekarang sudah Rp50 ribu, ujar Ny Narti, pedagang sayuran. Tak hanya cabe, harga sayur mayur juga terus membumbung tinggi. Wortel dari Rp6.000/kg menjadi Rp9.000, tomat Rp10 ribu/kg, kacang panjang Rp10 ribu/kg, sawi Rp7.000/kg, jagung Rp8.000/kg, kentang Rp9.000/kg dan buncis Rp7.000/kg. Untuk bawang putih harganya naik menjadi Rp26 ribu/kg, bawang merah Rp27 ribu/kg dan minyak goreng Rp11 ribu/kg. Sedang telor ayam negeri dari Rp11 ribu/kg menjadi Rp15 ribu/kg, dan gula pasir Rp9.000/kg. Harga beras, hampir semua jenis beras harganya naik Rp1.000/kg dibanding pekan lalu. Seperti IR46 semula harganya Rp5.800/kg jadi Rp6.800/kg, pandan wangi Rp5.500/kg jadi Rp6.500/kg. Sejumlah pedagang mengaku tak bisa berbuat banyak terhadap kenaikan harga sembako tersebut. Dari agennya memang sudah mahal, tutur Bang Amin, pedagang di pasar Minggu. Pengamat ekonomi UGM, Revrisond Baswir, tanpa tedeng aling-aling menyalahkan pemerintah karena mengeluarkan kebijakan yang aneh-aneh. Akibatnya harga bahan kebutuhan yang terus melambung hingga rakyat kecil menjerit. Bukan faktor cuaca. Itu alasan yang dicari-cari. Alasan sebenarnya adalah kebijakan pemerintah sendiri menaikkan TDL dan membatasi konsumsi BBM. Adanya kebijakan yang aneh-aneh seperti itu memicu orang berspekulasi. Akhirnya, rakyat kecil juga yang tercekik, tegasnya, Jumat (2/7). Karenanya, Revrisond mendesak agar pemerintah segera menggelar operasi pasar (OP) sembako. Meski ini bukan jalan keluar, tapi setidaknya bisa meringankan beban rakyat kecil. (setiawan/inung/B) Tags: harga sembako, listr, Sembako
CiKEAS ILO calls on abolition of child workers in Indonesia
http://www.antaranews.com/en/news/1278349168/ilo-calls-on-abolition-of-child-workers-in-indonesia ILO calls on abolition of child workers in Indonesia Monday, July 5, 2010 23:59 WIB | National | | Jakarta (ANTARA News) - The International Labour Organization (ILO) planned to abolish Indonesian child workers in the future. Since early in 2000, important developments had taken place in efforts of abolishing child workers in Indonesia, Executive Director of International Affairs of the ILO in Jakarta Peter Van Rooij said in Jakarta Monday. Peter in a workshop observing World Day Against Child Workers at Borobudur Hotel in Jakarta said that progress had been made in reaching the government`s target of nine-year basic education for all children. Peter added that another important breakthrough was that the government has reduction of number of child workers as a program of conditional cash assistance, known as Hopeful Family Program (PKH). We have conducted a household-based survey and found out that about 4 million children aged 5 to 17 are workers, Peter said. The national survey on child workers conducted by the Central Bureau of Statistics (BPS) in Indonesia in association with the ILO in August 2009, found that some 4 million children aged 5 to 17 years old are economically active, and 1.7 of the children were classified as child workers.(*)
CiKEAS Dracula was not bloodthirsty, just a victim of bad propaganda, new exhibition claims
http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/europe/romania/7883928/Dracula-was-not-bloodthirsty-just-a-victim-of-bad-propaganda-new-exhibition-claims.html Dracula was not bloodthirsty, just a victim of bad propaganda, new exhibition claims Vlad the Impaler, the medieval Romanian prince who inspired the character of Count Dracula, was not a blood-thirsty tyrant, he was simply a misunderstood victim of bad Western European propaganda, a new exhibition has claimed. By Nick Squires Published: 2:31PM BST 11 Jul 2010 Vlad the Impaler: bloodthirsty tyrant or victim of bad PR? Photo: PA The show, which has just opened in Bucharest, attempts to rehabilitate Vlad Tepes, also known as Vlad Dracula or Vlad the Impaler, who ruled Wallachia in the 15th century. Vlad Dracula was doubtlessly cruel, but not more so than other princes of his time, said Margot Rauch, the Austrian curator of the exhibition, entitled Dracula - Voivode and Vampire. Vlad was born in the town of Sighisoara, in Transylvania, in 1431. He ruled over Wallachia, now a region of Romania, between 1456 and 1462 and was reputed to have killed thousands of political opponents, common criminals and captured Turkish soldiers by having them impaled on sharp wooden stakes. It is estimated he had 50,000 people put to death. He is also said to have committed other atrocities, including torturing, roasting, dismembering and drowning his enemies. But despite the historical evidence, according to Ms Rauch, In fact he was a victim of bad propaganda. She said historical studies presented in the exhibition show legends related to Vlad Dracula were aimed at presenting eastern Europe as a primitive land and a source of evil. The exhibition includes portraits of Vlad from the Kunsthistoriches Museum in Vienna and the Schloss Ambras museum in Innsbruck, as well as manuscripts which depicted him as a blood-thirsty maniac. One of the engravings, dating back to 1500, shows him having a meal under the eyes of a dozen impaled men, while others have their limbs lopped off and their heads boiled in cauldrons. Many Romanians regard Vlad as a hero because he fought the invading Ottoman Turks. The legends about his rule inspired Bram Stoker's novel Dracula, published in 1897, and later formed the basis of countless books, films and television dramas. The famous image of Dracula, with his deathly pale skin, dark cape and blood-stained fangs, came largely from seven Dracula films made by Universal Studios between 1930 and 1960. It's time to see Vlad Dracula in another light than that given by Hollywood, said Ms Rauch. vlad-pa_1676804c.jpg
CiKEAS SBY Minta Agar Semua Pihak Dukung Misi dan Aksi Pemberantasan Korupsi
Refleksi : SBY sendiri yang punya wewenang dan kekuatan administrasi serta politik tidak mau menghusut kasus korupsi mantan boss jenderal Soeharto yang telah diumumkan oleh badan Perserikatan Bangsa Bangsa bernama Stolen Assets Recovery (StAR) dan juga belakangan ini kasus Bank Century diputar-putar seperti gasing berputar. Dua kasus ini menunjukkan dengan jelas dimana SBY dan konco-konconya berada. Maukah Anda terus dikibulin dengan minta-minta? http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detailnid=144519 [ Minggu, 11 Juli 2010 ] SBY Minta Agar Semua Pihak Dukung Misi dan Aksi Pemberantasan Korupsi Besuk Aktivis ICW, Minta Stop Kekerasan JAKARTA - Dukungan kepada aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Tama Satrya Langkun yang dianiaya orang tak dikenal terus mengalir. Sejumlah pejabat tinggi hingga aktivis kemanusiaan tak henti mendukung Tama. Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turut bersimpati atas kekerasan yang menimpa Tama. Kemarin (10/7), orang nomor satu di Indonesia itu membesuk Tama yang masih dirawat di Rumah Sakit Asri, kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. SBY datang pukul 13.00. Tapi, persiapan kedatangannya dimulai pukul 12.00. Begitu tiba, SBY langsung menuju ke lantai dua, tempat Tama dirawat. Mengenakan batik hijau, dia memberikan dukungan moral kepada Tama. Setelah besuk, SBY langsung mengadakan jumpa pers. Dalam kesempatan itu, dia mengungkapkan simpati atas peristiwa yang menimpa Tama. Dia juga menyesalkan kekerasan yang terjadi pada aktivis antikorupsi tersebut. Meski begitu, SBY meminta agar semua pihak tetap mendukung misi dan aksi pemberantasan korupsi. ''Kita tidak boleh takut dengan ancaman ataupun tindakan kekerasan seperti itu. Misi besar ini harus tetap berlanjut. The show must go on,'' ujarnya. Selain itu, dia berharap semua pihak, termasuk kejaksaan, Polri, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Mahkamah Agung (MA), serta lembaga negara lain hingga pers saling bersinergi dan mendukung. ''Tidak justru saling berbenturan dan melemahkan. Kalau itu yang terjadi, yang rugi adalah negara dan kita semua. Yang rugi adalah rakyat,'' paparnya. SBY juga meminta segala sesuatu yang terkait dengan peristiwa kekerasan tersebut diproses melalui jalur hukum. Dia mengimbau agar masyarakat tidak menindaklanjuti segala informasi dengan membuat pengadilan sendiri. ''Istilah saya, trial by court. Seseorang dinyatakan bersalah atau tidak setelah melalui proses hukum. Bukan trial by SMS (pesan singkat), trial by the press, atau yang lain,'' urainya. SBY menegaskan, kekerasan dimaknai sebagai pengambilalihan keadilan dengan pengadilan sendiri. Karena itu, dia mengimbau kepada rakyat untuk menghentikan kekerasan seperti yang terjadi pada peneliti divisi investigasi ICW tersebut. Sebelum SBY membesuk, Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana mengunjungi Tama. Dia membawa surat dari SBY terkait dengan kedatangan dirinya sebagai utusan presiden. Denny menuturkan, kedatangan SBY merupakan pesan nyaring bagi pelaku kekerasan atas Tama dan peristiwa pelemparan molotov terhadap majalah Tempo. ''Kita harus mengirimkan pesan kepada pelaku, negara tidak kalah oleh cara-cara kekerasan seperti itu,'' tegasnya. Selain Denny, anggota satgas lainnya, Mas Achmad Santosa, juga terlihat membesuk Tama. Tampak pula Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud M.D., serta anggota DPD A.M. Fatwa. Mahfud yang datang sesudah SBY sempat berujar bahwa dirinya masih memercayai kepolisian. Dia mencontohkan banyaknya kasus besar yang berhasil diungkap kepolisian. ''Kita sudah lihat prestasi polisi dalam mengungkap kasus-kasus tersembunyi seperti kasus penculikan bayi dan kasus mutilasi. Banyak contohnya. Karena itu, saya percaya Polri punya kemampuan untuk mengungkap kasus ini,'' katanya. Meski begitu, lanjut dia, Polri harus mampu membongkar cepat kasus kekerasan terhadap Tama. Polri juga harus membuktikan ketidakterlibatan anggotanya supaya masyarakat tidak resah terkait penganiayaan terhadap aktivis antikorupsi. ''Menurut saya, (penganiayaan) itu bermotif pada serangan atas pemberantasan korupsi. Saya yakin polisi bisa (mengungkap),'' tutur Mahfud. Sementara itu, sosok pelaku yang sketsa wajahnya dibuat polisi mendatangi Tama di RS Asri kemarin. Pria berinisial TR itu datang sekitar pukul 16.00. TR datang untuk mengklarifikasi sketsa wajah pelaku yang tidak lain adalah dirinya. Pria berusia 30-an tahun tersebut membantah bahwa dirinya merupakan bagian dari komplotan penganiaya Tama. Pengendara mobil Toyota Avanza yang sempat menawarkan bantuan kepada Tama pada malam kejadian penganiayaan itu merasa nama baiknya tercemar atas pemberitaan di media yang menyebut dirinya sebagai salah seorang pelaku. TR menegaskan bahwa dirinya hanya bermaksud menolong. ''Saya lihat di koran sketsa wajah pelaku. Itu tidak lagi mirip, tapi memang saya. Saya
CiKEAS Tangki Kimia PT Sulfindo Adiusaha Meledak, Seorang Meninggal
Refleksi : Apa saja yang belum meledak? http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detailnid=144516 [ Minggu, 11 Juli 2010 ] Tangki Kimia PT Sulfindo Adiusaha Meledak, Seorang Meninggal CILEGON - Musibah kecelakaan terjadi di pabrik PT Sulfindo Adiusaha, Serang. Sebuah tangki kimia milik perusahaan yang berlokasi di Pengoreng, Desa Mangunreja, Kecamatan Puloampel, Serang, itu meledak sekitar pukul 10.30 Jumat lalu (9/7). Akibat insiden tersebut, seorang tewas dan empat luka-luka. Korban meninggal diketahui bernama Jamani, 53, warga Sumur Ranja, RT 14/06, Kecamatan Puloampel. Empat korban luka kini dirawat di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM), Kota Cilegon. Yakni, Sukani, 54, warga Kampung Pengoreng RT 05/02; Ramlan Pratomo, 48, warga Taman Cilegon Indah Blok D11 Nomor 4; Yayat Suryana, 35, warga Kampung Benggala, Cipare, Kota Serang; dan Husairi, warga Kampung Pengoreng. Dua di antara empat korban luka dalam keadaan kritis. Berdasar informasi yang dihimpun Radar Banten (Jawa Pos Group), ledakan berasal dari tangki kimia hydrochloric acid (HCL) milik PT Sulfindo Adiusaha. Sesaat sebelum meledak, tangki berdiameter sekitar tiga meter itu sedang dilakukan proses sirkulasi atau diisi. Tangki itu meledak diduga karena kelebihan pengisian (overflow) HCL. Akibatnya, tekanan dalam tangki meningkat dan terjadi ledakan. PT Sulfindo Adiusaha merupakan perusahaan penghasil serbuk sejenis soda. Puluhan personel polisi dari Polres Cilegon dan Polda Banten tiba di lokasi beberapa saat setelah ledakan. Polisi langsung memasang police line di sekitar lokasi. Nurani, karyawan PT Nufan yang berlokasi di sebelah PT Sulfindo, menuturkan bahwa ledakan keras membuat panik para karyawan. ''Bunyi ledakannya keras seperti suara bom. Karyawan dan warga langsung berhamburan keluar karena khawatir menjadi korban,'' tuturnya. Andi, warga setempat, menceritakan bahwa saat ledakan terjadi, dirinya sedang bersantai di teras depan. Ledakan menggetarkan kaca dan tembok rumahnya. ''Waktu itu saya melihat warga berhamburan keluar rumah. Ternyata ledakan berasal dari tangki milik PT Sulfindo,'' katanya. General Manager PT Sulfindo Adiusaha Hidayat mengungkapkan, ledakan terjadi ketika berlangsung perbaikan dan pemeliharaan tangki serta aktivitas pengisian HCL ke sebuah kendaraan pengangkut. Soal penyebab pasti ledakan, dia belum mengetahui. ''Kami serahkan sepenuhnya kepada polisi untuk menyelidiki,'' ujarnya. Saat dikonfirmasi, Direktur Reserse dan Kriminal Polda Banten AKBP Joko Suryadi mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab ledakan tersebut. ''Kami harus mendatangkan tim ahli dari Labfor Mabes Polri di Jakarta,'' tuturnya. Sesaat setelah peristiwa ledakan, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Serang melihat ke lokasi. ''Kami ingin mengetahui penyebab ledakan karena yang terkena musibah adalah warga Serang,'' kata Muhajir, salah seorang anggota DPR. (air/kar/yes/znd/jpnn/c4/dwi)
CiKEAS Rusia Ingin Meniru Silicon Valley
Rusia Ingin Meniru Silicon Valley Sabtu, 12 Juni 2010 | 11:49 WIB EPA/VLADIMIR RODIONOV Presiden China Hu Jintao (kiri) dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev memeriksa pasukan kehormatan dalam rangka menyambut kedatangan Medvedev di Beijing, Jumat (23/5). Kunjungan itu bertujuan meningkatkan hubungan bilateral untuk mengimbangi dominasi Barat dalam politik internasional. TERKAIT: Presiden Rusia Kunjungi Ukraina Akhir Juni, Presiden Rusia ke AS Presiden Rusia Jajaki Kerjasama ke Argentina WASHINGTON, KOMPAS.com — Presiden Rusia Dmitry Medvedev akan mengunjungi AS akhir bulan ini untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Barack Obama dan melawat ke Silicon Valley. Kremlin, Jumat (11/6/2010), mengumumkan, Medvedev akan mengunjungi AS pada 22-24 Juni atas undangan Presiden AS Obama. Sementara menurut Gedung Putih, Jumat malam, Obama senang menyambut Medvedev di Washington. Sebelum pembicaraan dengan Obama di Gedung Putih pada 24 Juni, Medvedev, menurut Kremlin, akan melawat ke koridor teknologi Silicon Valley di California, yang akan memusatkan pada kerja sama Rusia dan Amerika yang lebih luas di bidang inovasi dan teknologi tinggi. Medvedev juga merencanakan untuk mengambil bagian dalam pertemuan puncak Kelompok Delapan dan Kelompok 20 di Kanada. Gedung Putih menyebutkan, kedua presiden itu telah berkolaborasi secara dekat untuk meningkatkan keamanan dan kesejahteraan rakyat Amerika dan Rusia sejak pertemuan pertama di London pada April tahun lalu, yang mencakup penandatanganan perjanjian START baru untuk mengurangi arsenal nuklir kedua negara. Di antara langkah-langkah lainnya, pernyataan AS itu memuji tindakan untuk menghasilkan sanksi terhadap Korea Utara dan Iran karena upaya nuklir mereka yang kontroversial, dan pembentukan Komisi Presiden Bilateral yang memperluas hubungan AS-Rusia dalam serangkaian masalah, seperti upaya antinarkotika, antiterorisme, dan perjalanan ke ruang angkasa. http://teknofood.blogspot.com http://jalanku.multiply.com
CiKEAS 60 Tahun Hubungan Indonesia – Arab Saudi ya ng Hangat
menurun hingga US$ 956 juta. Di sisi lain, total ekspor Arab Saudi untuk Indonesia telah mencapai sebesar US $ 3.384 miliar pada tahun 2006, US $ 33.372 miliar pada tahun 2007, dan meningkat hingga mencapai US$ 4.804 miliar di tahun 2008. Namun disebabkan oleh krisis ekonomi global pada tahun 2009, ekspor Arab Saudi ke Indonesia menurun hingga US$ 3,1 milyar. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Arab Saudi antara lain adalah Kendaraan, Otomotif Suku Cadang, Minyak Kelapa, Ban, Tekstil dan Produk Tekstil, Elektronika, Makalah, Kayu dan Produk Kayu, Ikan Tuna, Rumah Tangga, dan Produk Listrik. Di sisi lain, komoditas ekspor utama Arab Saudi untuk Indonesia adalah Crude Oil, Petroleum Minyak, jenuh Ethylene, Ethylene Glycol, Polyprophylene dalam Butir, jenuh Prophene, Lain Liquified Petroleum Gas, Belerang dari segala jenis selain belerang sublimasi, dan Minyak Tanah. Selain itu, Arab Saudi juga merupakan salah satu investor terkemuka di Indonesia dengan investasi diperkirakan sebesar US$ 7.594.000 selama tiga tahun terakhir. Sebagian besar investasi Saudi terdapat di industri pupuk, kilang industri, pengolahan minyak, real estate dan kantor perwakilan perdagangan. Kedua belah pihak telah mendorong pembentukan setidaknya tiga usaha patungan antara Arab Saudi dan pengusaha Indonesia yang terutama akan difokuskan pada pabrik garmen dan pengolahan makanan. Di bidang ketenagakerjaan, di Arab Saudi saat ini terdapat lebih dari 700,000 pekerja Indonesia. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan karyawan yang bekerja di berbagai sektor informal. Dalam bidang sosial-budaya dan pendidikan, Arab Saudi telah membentuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) di Jakarta, sementara itu di Indonesia juga telah didirikan sekolah untuk pelajar Indonesia di Riyadh, Jeddah, dan Mekah. Saat ini terdapat sekitar 237 mahasiswa Indonesia di King Saud University (KSU)-Riyadh, Imam Muhammad bin Saud Islamic University (IMSIU)-Riyadh, King Fahd University Minyak dan Minerals (KFUPM)-Dhahran, Umm Al-Qura University (UQU)-Mekkah, dan Universitas Islam Madinah (IUM)-Madinah. Di sektor kerjasama budaya pariwisata, sekitar 49.000 orang wisatawan Saudi mengunjungi Indonesia per tahunnya (2009), untuk tujuan bisnis dan berlibur, dan di lain pihak, tidak kurang dari 250.000 orang Indonesia berkunjung ke Arab Saudi untuk melakukan haji dan umrah per-tahunnya. Indonesia dan Arab Saudi juga secara intens terus menjalin kerjasama dan hubungan baik antar kementerian pariwisata, pemerintah daerah dan tour operator antara kedua negara guna bersama menaikkan tingkat kunjungan wisatawan kedua negara, baik melalui bisnis gathering pariwisata, fam trip kunjungan wartawan kedua negara serta hadirnya delegasi dari kedua negara dalam pameran budaya dan wisata yang diselenggarakan secara bergantian. Hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi secara resmi didirikan pada tanggal 1 Mei 1950. Ulang tahun hubungan diplomasi kedua Negara ini dirayakan dalam suatu acara peliputan di stasiun Televisi Saudi channel 1 (Bahasa Arab), berupa wawancara antara Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Gatot Abdullah Mansyur yang mewakili bangsa Indonesia. Kegiatan wawancara disiarkan secara “live” (langsung) dan disiarkan untuk seluruh pirsawan/ penonton seluruh Arab Saudi dalam program acara Sobahas Saudiyah (Selamat Pagi Saudi) Awal mula hubungan ini sangat terkiat dengan usaha kemerdekaan Indonesia selalu mendapatkan dukungan dan simpati dari Negara-negara di Timur Tengah khususnya Arab Saudi. Para jemaah haji yang datang kesana sering menjadi cerita menarik bagi warga Saudi tentang perjuangan bangsa Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan. Sebelum Indonesia membuka kantor perwakilan di Arab Saudi, Indonesia membuka Kantor Perwakilan pertama di Timur Tengah di Kairo, Mesir, pada tanggal 7 Agustus 1949. Pada tahun 1950, Kantor Perwakilan ini kemudian ditingkatkan statusnya menjadi Kedutaan Besar yang juga terakreditasi untuk Arab Saudi, Iran dan Pakistan. Indonesia, kemudian, mendirikan Kedutaan Besar untuk Kerajaan Arab Saudi di Jeddah pada tahun 1964. Kedutaan Besar Republik Indonesia selanjutnya dipindahkan dari Jeddah ke Riyadh pada 29 September 1985. Perwakilan Indonesia di Jeddah kemudian diubah statusnya menjadi Konsulat Jenderal Indonesia. Arab Saudi membuka kantor perwakilannya di tahun 1950 dan kemudian secara resmi mendirikan Kedutaan Besar di Jakarta pada tahun 1955. Sejak itu, hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi tetap erat, kuat, dan bersahabat sampai saat ini. Hubungan ini kemudian semakin diperkuat oleh hubungan agama, budaya, dan politik selama bertahun-tahun. Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia telah memiliki saling pengertian dan pendekatan yang sama pada seluruh jajaran isu bilateral dan internasional, dan kedua negara selalu ingin meningkatkan dan memperkuat hubungan di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi, energi, dan
CiKEAS Re: Indonesian Medical Volunteers Gain Permit to Enter Gaza
Kalo ngirim bantuan ke-wilayah terlarang seperti Gaza itu sih kontrolnya betul2 sangat lemah. Darimana kita tahu, sumbangan yang kita kasih itu betul2 diterima di Gaza bukan dihembat para pelaku pengumpulan sumbangan ini. Apalagi sekarang lagi musim2 korupsi merajalela, siapapun pasti memanfaatkan kesempatan untuk memperkaya diri dari hasil keringat orang lain. Apalagi, dunia Islam mana ada diajarkan management dan accounting untuk melacak semua activity keuangan yang dijalankannya ??? Yang jelas, wilayah Gaza kita sama2 tahu, yaitu wilayah terlarang. Lalu ada sekumpulan volunteer yang membawa uang sumbangan masyarakat di Indonesia yang mengaku sudah mendapatkan izin untuk masuk membawa barang2 itu tentunya tidak ada yang bisa membuktikannya. Yang jelas, wilayah perang itu, izin masuknya enggak mungkin bisa melewati kedubes disini tetapi harus dilapangan izin langsung dari penjaga perbatasan itu sendiri setelah semua bawaannya diperiksa. Anehnya, barang2 juga tidak dibawa ke kedubes tapi katanya sudah dapat izin dari kedubes kairo di Jakarta. Maksudnya izin masuk ke Kairo aja kali bukan izin masuk ke Gaza, karena izin masuk ke Gaza itu dimonitor oleh dua negara yaitu Mesir dan Israel, enggak bisa gampang2 ngaku udah dapat izin kemudian barang sumbangan masyarakat disini langsung diangkut keluar, dijarah oleh para volunteernya sendiri dengan mengaku sudah dibagikan kepada penduduk di Gaza. Jumalah yang dibagikan itu mungkin cuma 5% aja, dan yang 95% di-bagi2 para pengurusnya. --- In CIKEAS@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote: Refleksi : Bagaimana cerita hasil yang dicapai oleh 75 ahli berbagai bidang kesehatan yang dikirim oleh Indonesia ke Haiti? http://www.thejakartaglobe.com/home/indonesian-medical-volunteers-gain-permit-to-enter-gaza/385164 July 11,2010 Indonesian Medical Volunteers Gain Permit to Enter Gaza Bogor, West Java. Five volunteers of Indonesia's Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) have obtained a permit from the Egyptian government to enter the Gaza Strip through the Rafah border gate, the organization's presidium chief said. God willing, the volunteers will leave for Cairo at midnight on Monday and later proceed on their journey to the Gaza Strip, Dr Sarbini Abdul Murad said on Sunday morning. He thanked Indonesian Ambassador to Egypt Abdurrahman Mohammad Fachir for his help in obtaining the permit. I think [the permit] is the fruit of the maximum struggle of the Indonesian ambassador in Cairo who managed to lobby the Egyptian authorities, he said. He said the five volunteers are Dr Joserizal Jurnalis, Ir Faried Thalib, Dr Arief Rachman, Nur Ikhwan Abadi and Abdillah Onim. Arief, Nur and Abdillah took part in the Flotilla to Gaza mission aboard the Turkish aid ship Mavi Marmara. The Mavi Marmara, one of six ships, was attempting to ferry relief supplies to the Gaza Strip when it was attacked by the Israeli navy in international waters on May 31. At least nine activists were killed while a number of others, including Indonesians, sustained gunshot wounds in the attack. The bloody incident has since sparked rallies in many parts of the world. In Europe, thousands of people staged rallies to protest against the Israeli brutal attack on the convoy of six ships carrying more than 10,000 tons of relief and developmental aid to Gaza, along with roughly 700 participants from more than 30 countries. However, the rallies failed to press Israel to open its sea blockade as the Israeli troops again detained MV Rachel Corrie which sailed in the waters on the same mission. Sarbini Abdul Murad said the five MER-C volunteers would be assigned to follow up on the plan to build an Indonesian hospital in Gaza. He said the hospital, to be built on 1.4 hectares of land in Bayt Lahiya, North Gaza, would serve as a trauma and rehabilitation center. Antara