CiKEAS> Jabatan

2009-01-19 Thread agussyafii
Jabatan

By: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA

Sejarah juga menunjukkan tidak banyak pemimpin yang berhasil
melaksanakan ajaran Rasulullah Saw. Dalam hal keikhlasan dan proses
menjadi pemimpin saja, sesungguhnya telah banyak pemimpin-pemimpin
yang gagal di tengah jalan. Betapa banyak tokoh kita yang secara
ambisius dan terang-terangan meminta jabatan, bahkan jika perlu
merebutnya dengan segala cara. Padahal Rasulullah Saw. tidak menyukai
hal tersebut.

Pernah, sahabat Abu Dzar Ra, berkata, "Wahai Rasulullah, mengapa
paduka tidak mengangkatku sebagai pejabat?" Mendengar itu Rasulullah
menepuk punggungnya seraya bersabda, "Wahai Abu Dzar, sesungguhnya
engkau orang yang lemah, padahal sesungguhnya jabatan itu adalah
amanah, yang pada hari kiamat nanti akan memunculkan cela dan
penyesalan, kecuali bagi orang yang dapat melak¬sanakan hak amanat itu
dan kewajibannya sebagai pejabat, sebagaimana seharusnya." (HR. Muslim
dan Abu Daud).

Petunjuk Rasulullah tadi bukan hanya dikemukakan kepada Abu Dzar saja,
tetapi juga kepada Abdurrahman bin Samurah, "Wahai Abdurrahman!
Janganlah kamu meminta pangkat kepemimpinan. Apabila kamu sampai
diberi, maka hal itu akan menjadi suatu beban yang berat bagi dirimu.
Lain halnya kalau kamu diberi tanpa meminta, maka hal itu tidak
menjadi masalah bagimu". Bahkan kepada Abu Musa dan dua orang
keponakannya, Rasulullah kembali menegaskan, "Demi Allah, aku tidak
akan memberikan pekerjaan tersebut kepada seorang yang memintanya,
apalagi kepada seseorang yang amat loba kepadanya." (HR. Muslim).

sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com

Wassalam,
agussyafii




CiKEAS> Jabatan Gereja Jangan Dijadikan Alat Bergaining Politik

2010-01-20 Thread sunny
Harian Komentar
20 Januari 2010 


  Jabatan Gereja Jangan Dijadikan Alat Bergaining Politik
 
 



Manado, KOMENTAR
Wakil Ketua Komisi Pemuda Sinode GMIM, Ferry Liando secara tegas mengatakan 
agar jabatan gereja janganlah dijadikan alat bergaining politik. Pasalnya 
menurut Liando dikuatirkan menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah 
(Pilkada) pada tahun 2010 ini jabatan gerejawi yang dipegang oleh sejumlah 
politisi yang bakal bertarung dalam Pilkada baik sebagai Cagub, Cawali dan 
Cabup disinyalir akan disalahgunakan.

Untuk itu, jauh-jauh hari, Dosen Fisip Unsrat ini berpesan agar para kandidat 
calon kepala daerah bersama tim suksesnya jangan menyalahgunakan jabatan 
gerejawi. Apalagi tak dipungkiri saat ini banyak para elit politik merangkul 
para pelayan khusus menjadi politisi, karena pada umumnya pelayan Tuhan ini 
mempunyai tempat dihati masyarakat agama, untuk itu secara otomatis figur 
mereka jadi berpengaruh dan mempunyai kekuatan karena merupakan pimpinan agama. 
"Saya minta agar para kandi-dat calon kepala daerah yang notabenenya merupakan 
pelayan Tuhan sebaiknya jangan mencari kesempatan dalam kesempitan. Ingat 
masalah politik jangan dicampuradukkan dengan masalah agama karena bisa 
berakibat fatal," terang Liando kepada koran ini.


Dijelaskannya bahwa sesuai pantauannya saat ini di dae-rah pedesaan, banyak 
kalang-an dari penatua kaum bapa dan pemuda yang menjadi tim sukses salah satu 
calon kepa-la daerah, bahkan banyak ma-jelis dan komisi BIPRA yang 
terkotak-kotak dalam suatu jemaat atau wilayah karena sudah mempunyai calon 
yang dijagokan, apalagi calon yang dijagokan sering didatangkan di jemaat untuk 
mendapatkan dukungan. "Kondisi seperti ini sangatlah memprihatinkan apalagi 
banyak penatua men-jadi tim sukses karena men-datangkan keuntungan," 
tandasnya.(uly)



CiKEAS> Jabatan = Tugas Fungsional Dalam Sebuah System bukan Alat Kebajikan!!!

2007-10-18 Thread Hafsah Salim
Jabatan = Tugas Fungsional Dalam Sebuah System bukan Alat Kebajikan!!!

> Jenderal TNI (Purn.) Wiranto: Jabatan adalah Alat Melakukan 
> Kebajikan

Jabatan itu alat fungsional bukan alat kebajikan.  Bayangin dong, kalo
saja Pejabat Pajak yang tugasnya menarik pajak, tetapi justru
mem-bagi2kan uang negara kepada orang miskin.  Menarik pajak itu
adalah fungsi untuk mendanai negara yang sama sekali bukan tugas
kebajikan melainkan tugas fungsional dalam sebuah system.

Juga tugas polisi yang menangkap pelaku2 kriminal, sama sekali bukan
tugas alat kebajikan melainkan sebagai alat pengamanan sebagai salah
satu fungsi dalam sebuah system kenegaraan.

Inilah salahnya sehingga negara ini penuh koruptor.
JABATAN ITU ADALAH ALAT UNTUK MELAKUKAN TUGAS FUNGSIONAL BUKAN UNTUK
ALAT MELAKUKAN KEBAJIKAN.

Menteri agama itulah contohnya, menggunakan jabatannya untuk melakukan
kebajikan yang akibatnya negara dirugikan triliunan rupiah.

Melakukan kebajikan janganlah menggunakan jabatan negara, tapi
gunakanlah usaha pribadi, gunakan dana pribadi, karena jabatan itu
bukan milik pribadi melainkan milik sebuah system yang bertanggung
jawab secara kolektif sesuai dengan fungsi dari system yang berlaku.

Ny. Muslim binti Muskitawati.