[daarut-tauhiid] Samudera Tak Bertepi

2008-03-05 Terurut Topik Fauzi Nugroho
Bismillahirrahmanirrahim
  Samudera Tak Bertepi
  Oleh : Fauzi Nugroho
   
  Kalau saja Bung Karno masih hidup barangkali banyak orang baru menyakini 
bahwa sesuatu yang dilarang terbukti kebenarannya. Beliau bukan nabi atau rasul 
yang bisa mengetahui perkara gaib. Tetapi mata hatinya bisa melihat dibalik 
pelarangan masuknya budaya barat. Rock and Roll, itulah jenis musik cadas yang 
tidak boleh digandrungi rakyat Indonesia. Koes Ploes sebagai kelompok musik 
yang beraliran Pop Rock, sempat menjadi korban kebijakan pemerintah rezim 
Soekarno, sehingga mereka harus mendekam di jeruji besi. Sex and drugs dibalik 
musik rock & roll, senyatanya telah menjadi gaya hidup generasi muda barat era 
1960-an. Rezim Bung Karno sempat memenjarakan Koes Plus ke Bui Glodok. Namun, 
setelah beliau lengser, tiada lagi yang bisa menghadang pengaruh budaya 
tersebut. Musik barat mengucur deras ke daratan Nusantara, subur tumbuh di bumi 
pertiwi laksana cendawan di musim hujan. Band-band rock Indonesia tidak hanya 
memainkan partitur idola mereka di barat, tapi juga mengadopsi
 gaya hidup rocker yang membuat para kakek – nenek geleng-geleng kepala. Selain 
seks, drugs, ternyata musik rock identik dengan spirit anti Tuhan (atheis) yang 
menjauhkan para penggilanya menjauhi segala sesuatu yang berbau ajaran langit. 
Coba simak lagu the Beatles, “Imagine”, yang sarat tema peniadaan Tuhan dibalik 
lirik anti perang dengan kemasan syair perdamaian. Oleh karenanya Dwi Tunggal 
negeri ini, Bung Karno dan Bung Hatta sangat anti dengan sesuatu yang berbau 
barat, termasuk seni dan budaya yang dikemas dalam sebuah irama musik dengan 
dalih kebebasan berekspresi. Zaman telah berlalu, para pendahulu bangsa yang 
menjadi garda negara penghalang masuknya pengaruh negatif barat satu-persatu 
lenyap ditelan bumi. 
  Bangun Sugito Tukiman, adalah salah satu nama dari sekian juta penduduk 
negeri ini yang terhipnotis oleh musik rock (barat). Figur The Rolling Stones, 
dengan lead vocal-nya Mick Jagger, menjadi idola remaja yang lahir di kota Biak 
dan besar di kota Bandung ini. Bahkan aksi nekatnya di tahun 1967 membuat kota 
Bandung gempar, ketika dirinya yang mendapat cap “Siswa Bengal” termasuk salah 
satu siswa yang lulus dari SMA-nya, melakukan aksi tanpa busana sambil naik 
sepeda motor mengelilingi kota kembang tersebut. Kesukacitaannya dilampiaskan 
dengan gaya ala rocker, maklum daftar kenakalannya lebih panjang dari daftar 
absen murid, sehingga ia tak yakin jika namanya akan tertulis di papan 
pengumuman seperti teman-temannya yang lulus (www.tempointeraktif.com). Selepas 
SMA, di kota yang sama, Bangun Sugito Tukiman (vokal) bersama rekan-rekannya, 
Teuku Zulian Iskandar Madian (saxophone, gitar), Benny Likumahuwa (trombone, 
flute), Didiet Maruto (trumpet), Jimmie Manoppo (drum), dan
 Oetje F Tekol (bas) mendirikan band yang bernama The Rollies. Di era 1970-an, 
The Rollies semakin eksis dan menunjukkan taringya sebagai grup band rock 
handal di tanah air. Belakangan setelah sukses dengan beberapa hits yang sempat 
bertengger di belantika musik Indonesia, namanya pun berganti menjadi Gito 
Rollies. Waktu terus berjalan, anak tangga karir perlahan-lahan ditapaki satu 
demi satu. Sanjungan dan pujian, membuat dirinya telah merasa menjadi seorang 
Mick Jagger Indonesia, sosok yang dikagumi dan diidolakannya.
  Pria yang sempat mengenyam kuliah dua tahun di Jurusan Seni Rupa Institut 
Teknologi Bandung (ITB), terus larut bersama kebesaran The Rollies. Aksinya 
panggungnya mirip dengan sang idola, suara serak ala James Brown, bapak moyang 
soul dan funk menjadikannya pusat perhatian. Kesuksesan di panggung telah 
mengantarkan diri dan kelompoknya di industri rekaman, pun mengantarkannya 
menjadi hedonis sejati. Bahkan menurut beberapa media msssa, kesukesan dan 
hedonisme-nya membuat para penggemarnya mau melakukan apa saja untuk sang 
bintang. Ada gadis-gadis pengagum yang setiap saat bisa ditiduri, dan ada uang 
untuk membeli minuman keras. Maklum minuman keras telah menjadi bagian dari 
ritual musik rock. Ia melakukannya untuk mengatasi demam panggung, atau untuk 
pemanasan, dan meminumnya kembali sebagai pesta merayakan pertunjukan yang baru 
selesai. Walhasil, narkoba (Drugs) dan minuman (alkohol) telah menjadi bagian 
hidup yang harus dikonsumsi setiap hari. Di masa ketenarannya, pada
 awal tahun 1980 ia menjalin hubungan intim dengan putri seorang aktor dan 
komedian besar, Uci Bing Slamet, dan daripadanya dikaruniai seorang anak lalu 
berpisah setelahnya. Bahkan setelah menikah dengan perempuan impor, wanita 
keturunan Belanda, Michelle Van der Rest tahun 1983, ia masih belum bisa 
melepaskan diri sepenuhnya dari pengaruh narkotika (AntaraNews). 
  Tahun 1995, atau tepat setelah 10 November, Sang Rocker baru benar-benar 
berhenti mengkonsumsi drugs dan alkohol, setelah mengalami sebuah peristiwa 
yang membuatnya shock lahir batin. Sepulang dari konser Hari Pahlawan di 
Surabaya, di bawah pengaruh narkoba, selama tiga hari ia 

[daarut-tauhiid] Engkau Mirip Anakku...!

2008-03-05 Terurut Topik bobby herwibowo
Syaikh at-Tahanawi rahimahullah menuturkan kisah
temannya yang bekerja sebagai seorang pengacara di
sebuah Pengadilan Tinggi di India.
Dia bercerita kepadaku bahwa pada suatu hari aku masuk
ke pasar, tiba-tiba ada seorang perempuan tua yang
memandangiku. Ternyata rumahnya berada di pasar.
Kemudian dia meraih tanganku dan memasukkan diriku ke
rumahnya. Dia menjamuku dengan hidangan yang sangat
istimewa dan tidak ada bandingannya. Setelah selesai,
aku berpamitan untuk keluar. Dia berkata, “Tidak
apa-apa, tapi aku mohon kepadamu wahai anakku! Jangan
engkau menghalangi dirimu untuk berkunjung ke rumahku
ketika engkau pergi ke pasar.”
Temanku berkata, “Lalu aku bertanya kepada perempuan
tua tadi, wahai bibiku! Apa yang membuatmu menjamu dan
memuliakan seorang laki-laki yang tidak engkau kenal
dan tidak mempunyai hubungan apa-apa denganmu?”

Dia menjawab, “Wahai anakku! Sesungguhnya salah satu
dari anak-anakku dan yang paling aku cintai itu mirip
sekali denganmu, darahmu persis seperti darah anakku
dan cara berjalanmu juga seperti anakku. Tapi dia
telah menghilang dariku sejak lama, ia berada di
wilayah orang asing. Maka ketika aku melihat kamu, aku
jadi ingat anakku. Sementara, hatiku bergejolak dan
aku amat menyayangi anakku. Tapi aku tidak memiliki
dia, sehingga aku mengundangmu ke rumahku. Wahai
anakku, jangan engkau menghalangi dirimu untuk
berkunjung kepadaku yang kedua kalinya, ketiga
kalinya, dan seterusnya.”

Lalu temanku berkata, “Maka ketika aku pergi ke pasar
aku mampir kerumahnya. Sambutannya terhadapku seperti
semula, karena kasih sayangnya yang amat tinggi
terhadap anak laki-lakinya yang menghilang. Perempuan
tua tersebut amat memuliakan diriku, sebagaimana dia
memuliakan diriku di hari sebelumnya.”

Renungkanlah wahai seorang muslim! Kasih sayang dan
cintanya yang besar tercurahkan pada orang yang
dianggap menyerupai anak laki-lakinya dan buah
hatinya, baik menyerupai dalam bentuk, darah, maupun
dalam hal cara berjalan.

Kemudian renungkan juga hadits Nabi saw.,
“Sesungguhnya kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya
yang taat beribadah itu lebih besar daripada kasih
sayangnya seorang ibu kepada anaknya.” Lalu, bagaimana
mungkin kasih sayang seorang ibu disejajarkan dengan
kasih sayang Allah swt..?

Jika seseorang yang mirip dengan anaknya itu lebih
dicintai daripada yang lainnya oleh perempuan tua di
atas, maka bagaimana mungkin Allah tidak mencintai
seorang hamba yang tindak tanduknya seperti orang yang
paling dicintai-Nya (Nabi Muhammad)? Allah swt. telah
mengajari beliau dengan pengajaran yang terbaik, dan
mendidiknya dengan pendidikan yang terbaik. Dia adalah
Allah Yang Maha Besar. Allah telah menghiasi Nabi
dengan akhlak yang agung. Seperti dalam firman-Nya,
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti
yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4).

Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai
suatu kaum, maka dia adalah termasuk golongan mereka.”
(HR. Ahmad dan Abu Daud, dengan Sanad Hasan,
Sebagaimana dalam Al-Misykat, Bab: Al-Libas, no.
Hadits: 4347).

Salam,
Bobby Herwibowo
www.kaunee.com


  

Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs


[daarut-tauhiid] Life Wisdom of the day : A Cosmos Not A Chaos

2008-03-05 Terurut Topik L.Meilany
A Cosmos Not A Chaos
By : Komaruddin Hidayat*

Bayangkan bumi tempat kita tinggal ini tak ubahnya sebuah kapal pesiar yang 
mengapung
di atas lautan angkasa tak bertepi. Bagi mereka yang mencintai ilmu astronomi 
dan senang
merenung pasti akan terkagum-kagum, betapa indahnya jagad semesta dengan sajian 
tarian
planetnya sehingga alam ini pun disebut cosmos (ingat kata cosmetics) bukan 
chaos.

Sementara itu semua kebutuhan kita sudah terhidang dan terhampar di bumi. 
Kebutuhan apa
yang tidak disediakan oleh bumi untuk menggembirakan manusia dengan bantuan 
matahari, 
laut, angin dan sekian banyak flora dan fauna yang ada? Demikian baiknya dan 
pemurahnya 
planet bumi terhadap manusia sehingga ia dipanggil ibu pertiwi (mother earth).

Tapi bayangkan, apa yang terjadi jika umat manusia sebagai penghuni kapal 
pesiar planet 
bumi ini tidak bisa mensyukuri hidup melainkan justru saling bertikai, 
bertengkar dan bahkan 
saling berkelahi dengan berbagai alasan. Silang sengketa bisa dipicu perbedaan 
warna kulit, 
kepercayaan, agama, bangsa dan juga memperebutkan sumber alam, semata untuk 
memuaskan dahaga kerakusan dan egoisme?

Maka cosmos akan berubah jadi chaos. Keindahan, kedamaian dan keteraturan akan 
berbalik 
menjadi kekacauan dan kesengsaraan. Kemurahan Tuhan beralih menjadi 
kemarahanNya. 
Surga berubah jadi neraka karena kebodohan dan kerakusan manusia sendiri.

Coba bayangkan. Betapa indahnya kalau saja penghuni planet bumi hidup damai, 
saling 
bernyanyi, gotong royong dan memelihara keasrian bumi tempat kita dan anak cucu 
hidup. 
Alangkah indahnya jika penghuni rumah Indonesia yang sedemikian beragam dari 
segi bahasa, 
tradisi, kepercayaan, agama dan profesi saling berbagi kasih dan semangat untuk 
memelihara 
dan memajukan negeri ini.

Orang bijak pernah berkata, sangat berlimpah dan berlebih persediaan bumi ini 
untuk dinikmati 
manusia kalau saja mereka pandai bersyukur dan saling berbagi kasih antar 
sesamanya. 
Namun begitu, kekayaan bumi ini akan selalu dirasa kurang bagi mereka yang 
jiwanya miskin, 
rakus dan tidak pandai mensyukuri anugerah hidup dan kehidupan.

*Komaruddin Hidayat; Profesor, Rektor Universitas Islam Negeri Jakarta untuk 
Citigold Magazine.

l.meilany
040308


[Non-text portions of this message have been removed]



[daarut-tauhiid] Ternyata...

2008-03-05 Terurut Topik firliana putri
Ternyata ...

Coba Anda amati, dalam pergaulan sehari-hari di
manapun kita berada, sering tanpa sadar ada satu topik
pembicaraan (baik yang menyangkut diri masing-masing
pembicara maupun orang yang berada di luar pembicara
yaitu sebagai obyek pembicaraan) mengenai kesuksesan
hidup yang telah dicapai.

Kesuksesan hidup yang saya maksudkan dalam
pembicaraan-pembicaraan yang terjadi biasanya berkisar
pada : seberapa tinggi karir/jabatan/kedudukan yang
dikuasai saat ini, seberapa banyak dan mahal merek dan
tipe mobil yang dimiliki, seberapa bagus dan megah
rumah yang dimiliki, seberapa mahal dan beken tempat
bersekolah anak-anaknya serta seberapa-seberapa yang
lain. Itulah yang biasanya diasosiasikan sebagai
kesuksesan. “Wah... hebat ya si Fulan sekarang
mobilnya dah ganti Alphard”, “Si Fulanah
sekarang karir suaminya moncer lho, diangkat jadi
kepala cabang”, “Enak ya Dia, bonus
tahunannya belasan juta” dan sebagainya. 

Apakah hal tersebut salah ? Saya tidak dalam kapasitas
menghakimi salah dan benar, tetapi hanya ingin berbagi
perasaan dan sikap hati kita dalam menghadapi situasi
pembicaraan yang seperti itu dalam pergaulan kita
sehari-hari.

Keinginan 

Kalau mendengar sesuatu yang sepertinya nyaman, enak
dan mudah yang belum pernah kita rasakan dan miliki,
biasanya kita pasti ingin juga merasakan yang seperti
itu. Menurut saya keinginan itu boleh-boleh saja,
asalkan :

a. Keinginan tersebut harus segera dipotong agar tidak
menjadi khayalan yang menyebabkan kita panjang
angan-angan, sebab situasi yang kita inginkan tersebut
juga tentu ada cobaan di dalamnya yang kita tidak
tahu. Kata orang-orang tua jaman dulu : Urip kuwi
sawang-sinawang, orang lain yang kelihatannya enak
belum tentu demikian, ada masalahnya juga.

b. Keinginan tersebut jangan sampai menyebabkan kita
berkeluh kesah / ngresulo / tidak ridho atas situasi
dan kondisi yang saat ini kita jalani. Karena
bagaimanapun apa yang kita terima dan jalani saat ini
adalah yang terbaik bagi kita yang Allah berikan.
Bukankah setiap detik kehidupan kita adalah
pemberianNya yang harusnya kita syukuri ? Bukankah
rasa syukur kita merupakan wadah untuk menerima nikmat
yang lebih besar dariNya ? Jangan melihat ke atas,
tapi lihatlah ke bawah. Masih banyak saudara-saudara
kita yang hidup jauh di bawah kelayakan.

c. Keinginan tersebut bisa kita jadikan cita-cita yang
harus diiringi juga dengan ikhtiar dalam arti harus
kita siapkan strategi dan tahapan pencapiannya dengan
tidak lupa hati kita berserah kepadaNya. Boleh jadi
keinginan yang menjadi cita-cita tersebut merupakan
pertanda bahwa Allah memang akan menganugerahi kita
sesuai yang kita cita-citakan.

Ternyata

Ini rahasia lho jangan bilang siapa-siapa,
orang-orang yang mencapai kesuksesan hidup sebagaimana
yang sering diperbincangkan orang, umpama dari
kalangan militer dia itu jendral, panglima lagi,
umpama dari kalangan pengusaha, dia itu top bangetlah
pokoknya, omsetnya per bulan triliunan rupiah, umpama
dari kalangan trainer, dia itu trainer kelas atas yang
alumni pelatihannya sudah mencapai puluhan ribu orang,
umpama dari kalangan artis sinetron, dia itu tarif per
episodenya mencapai puluhan juta rupiah atau juga dari
kalangan lain yang dianggap sukses dan menjadi standar
kemewahan hidup bagi banyak orang, ternyata akhirnya
mati juga. Jatah ruang dan waktu baginya habis di
dunia ini.

Ternyata... hidup itu menunggu mati.

Ternyata... mati itu berarti kembali, kembali kepada
yang memiliki.

Ternyata... yang memiliki itu Allah.

Ternyata... masa depan kita dan masa depan hidup ini
adalah Allah

Ternyata... cita-cita kita salah jika bukan Allah.

Ternyata... semuanya sia-sia jika tidak dengan Allah.

Ternyata... semuanya sia-sia jika tidak bersama Allah.

Ternyata... semuanya sia-sia jika tidak untuk Allah.

Ternyata... Allah itu sangat sayang pada kita.

Ternyata... Allah sudah siapkan segalanya bagi kita.

Ternyata... Allah saja yang ada yang lain tidak ada
– subhanallah.

Ternyata... Allah juga di balik semua yang ada –
alhamdulillah.

Ternyata... habis sudah kita dihadapanNya.



Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


[daarut-tauhiid] Magic words : abrakadabra, sim salabim

2008-03-05 Terurut Topik Syarif Niskala
ABRAKADABRA
SIM SALABIM
ALAKAZAM...
HONG WI LAHENG


Apakah kita sangat mengenal kalimat-kalimat di atas?
Sepertinya sangat naif, kita membicarakan kalimat yang asing dengan logika 
kita, namun lekat dengan budaya kita.  Entah mengapa budaya mantera, hidup dan 
tetap bertahan dalam berbagai budaya bangsa di dunia ini.  Paling tidak, 
fenomena Harry Potter mengindikasikan kuatnya ketertarikan, perhatian dan 
hidupnya keyakinan akan hal-hal tidak logis dalam kehidupan manusia, bahkan di 
abad super digital seperti sekarang.

Sesungguhnya kita sedang menuju ke keadaan untuk lebih dapat mengerti tentang 
mekanisme mantera itu.

Jika kita mengenal dan dapat menerima kehadiran PASSWORD, mengapa kita tidak 
berposisi yang sama terhadap PASSVOICE?
Jika password mampu menjadi syarat berjalannya serangkaian proses rumit program 
komputasi, mengapa tidak dengan pasvoice yang menjadi syarat berjalannya 
serangkaian proses rumit mesin, misalnya.  Aha, teknologi passvoice sebenarnya 
sedang dikembangkan dan telah mulai diaplikasikan pada sistem berteknologi 
tinggi.  Saya pernah mendapat email tentang sebuah hotel sangat mewah di Dubai, 
yang sistem operasionalnya dikendalikan oleh suara sang penyewa.  Seperti buka 
pintu, menyiapkan kopi, menyesuaikan suhu ruangan, menyalakan televisi, 
menyiapkan minum dan lain-lain.  Saya pernah mendengar, rumah Bill Gates 
memiliki nuansa passvoice yang lengkap. Jadi sebetulnya, passvoice adalah 
sebuah kata tertentu yang diucapkan untuk menjalankan serangkaian perintah.
Jadi, bukankah passvoice dan mantera, adalah sebuah budaya yang sama, yang 
hadir dalam jenis teknologi yang berbeda?

Efektivitas password, passvoice dan mantera, ditentukan oleh kewenangan yang 
dimiliki, bukan oleh kemampu-mengertian akan mekanismenya.

Saya memiliki password untuk membuka blog saya, tetapi saya tidak memiliki 
pengetahuan sedikitpun, bagaimana mekanisme proteksi itu berjalan.  Anda dapat 
saja memiliki kunci remote mobil Anda, tanpa mengerti sedikit pun teknologi 
remote sensing-nya.  Mungkin, para pesulap, ahli sihir, dukun, pemilik hotel, 
penyewa hotel di Dubai itu pun, tidak mengetahui bagaimana passvoice atau 
mantera itu bermekanisme.  Mereka mendapatkan keuntungan dari passvoice atau 
mantera itu, karena memiliki kewenangannya!
Jika kita tidak mengerti, tidak mengetahui akan serangkaian proses yang 
berjalan untuk menghasilkan sesuatu; maka cenderung mengatakan sebagai hal yang 
magic, ajaib, tidak masuk akal atau amazing.  Saya menemukan anekdot ini pada 
kisah seorang penduduk kampung yang masuk ke ruangan ber-AC.  Dengan setengah 
terkejut, dia meloncat dan mengambil kuda-kuda sambil mengatakan : AJI SEPI 
ANGIN  Kita yang mengerti tekonolgi pendinginan ruangan hanya tersenyum 
melihat keluguan itu.


Ada mantera, passvoice dalam Ajaran Islam yang mulia berikut:

Ucapkan Bismillaah, setiap akan memulai sesuatu pekerjaan.
Ucapkan Alhamdulillaah, setiap selesai melakukan pekerjaan atau bersin.
Ucapkan Subhaanallaah, setiap melihat sesuatu yang menakjubkan.
Ucapkan Maasya Allaah, setiap menikmati sesuatu yang memikat hati.
Ucapkan Insyaa Allaah, setiap menjanjikan atau merencakan sesuatu.
Ucapkan Fi amaanillaah, setiap berpisah dengan sesama muslim.
Ucapkan Astagfirullaah, setiap telah melakukan sesautu yang buruk atau dosa.
Ucapkan A'udzubillah, setiap setelah atau akan mengalami sesuatu yang 
menakutkan hati
Ucapkanlah Jazaakallaah, setiap kita menerima kebaikan dari sesama
Ucapkanlah Assalamu'alaikum, setiap kita berjumpa dengan sesama muslim
Ucapkanlah Innalillaah, setiap kita mengalami musibah

Saya tidak memiliki informasi yang cukup lengkap tentang mengapa dan apa faedah 
yang Dijanjikan-Nya atas pengucapan passvoice-passvioce di atas.  Namun banyak 
hadits dan atsar yang menjadi bukti atas efektivitas passvoice di atas dalam 
kisah-kisah klasik yang penuh keteladanan dan kemuliaan.

Saya dan juga mungkin Anda, tidak mengerti bagaimana mekanisme passvoice 
A'udzubillah bisa mengusir setan (jin atau manusia) dari kehidupan Anda.  Itu 
semua hak Allah Swt., mirip seperti mekanisme password saya untuk membuka blog 
saya, sepenuhnya menjadi hak wordpress.
Saya dan juga mungkin Anda, tidak mengerti bagaimana mekanisme passvoice 
Bismillah bisa menyebabkan pekerjaan yang akan kita lakukan, penuh keberkahan 
bagi kehidupan kita.  Itu semua hak Allah Swt.
Saya dan juga mungkin Anda, tidak mengerti bagaimana mekanisme passvoice 
Alhamdulillaah bisa mengundang rasa syukur yang dalam sehingga pintu-pintu 
rezeki menjadi terbuka, mengalir memenuhi seluruh hajat kehidupan kita.  Itu 
semua hak Allah Swt.
Saya dan juga mungkin Anda, tidak mengerti bagaimana mekanisme passvoice 
Subhaanallah bisa membuka wawasan, meluaskan pandangan, mengalirkan kebijakan, 
menjadi sumber inspirasi, melahirkan inovasi dalam kehidupan kita.  Itu semua 
hak Allah Swt.
Saya dan juga mungkin Anda, tidak mengerti bagaimana mekanisme passvoice 
Masssya Allaah bisa mengharmoniskan keseimbangan keseluruha

[daarut-tauhiid] Afflictions are a Favor of Allah (swt)

2008-03-05 Terurut Topik arief ludiantoro
Afflictions are a Favor of Allah (swt) 
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani ar-Rabbani
Tuesday, February 26, 2008 | Oakland , CA US  
 
Oakland Zawiya 
 
Allahuma salli ala Muhammadin wa ala ali muhammadin wa
sallam 
A`udhu billahi min ash-shaytaan ir-rajeem Bismillahi
'r-Rahmani 'r-Raheem 
Nawaytu'l-arba` een, nawaytu'l-`itikaaf,
nawaytu'l-khalwah, nawaytu'l-riyaada,
nawaytu's-salook, nawaytu'l-`uzlah lillahi ta`ala fee
hadha'l-masjid 
 
Ati` Allah wa ati` ar-Rasula wa uli 'l-amri minkum 
 
We continue from the previous session that every
moment Allah swt is sending His favors on us. In every
moment Allah swt is sending His mercy on us. Why? And
how can we know that? How can we know that Allah is
honoring us with His favors? 
Allah honoring us with continuous favors… He just came
in; it is a favor. We were waiting for him to begin.
We were just being, you didn’t miss anything. 
 
So how do we know that these favors are coming on us
is that Allah did not stop us from breathing. When
someone stops breathing what does that mean? He is
dead. That is a big honor and a big favor that Allah
swt is sending that air that we are able to inhale and
exhale. If that stops then we are finished. 
 
What stops first; the inhale or the exhale? [inhale]
Exhale because when it goes out it stops and doesn’t
come in. So the first sign is when the breath will go
out but the new one doesn’t come in. So that is ni`mat
from Allah swt on us that He is blessing us with it.
So how much… it is very small [amount of] air that
goes in and when it goes in you take the oxygen and
you leave the rest. How does the body knows this is
the oxygen and the rest is not oxygen? 
 
Today if they want to determine the air and check it,
it is a big process to determine where is the oxygen,
the helium, the hydrogen and all the different gases.
SubhanAllah, Allah gave us the ability to know what is
right for us and what is bad for us. If the body knows
what is good for you and the oxygen is good for you
and the oxygen goes to the heart to take the blood to
the brain and to the whole body do you think then we
don’t know what is good and what is evil? If our body
knows which gas is good for us, the oxygen and not the
rest, does not Allah know to give to us [awareness of]
what is evil and what is not evil. 
 
Why then do we follow evil? If we know and our body
knows and our soul knows why then we don’t stop
ourselves form falling in the trap of Shaytan? That is
why as we said previously - you weren’t here - that
Allah swt likes His servant to always be asking as a
student is asking from a teacher. Grandshaykh said,
“don’t make yourself a scholar, but make yourself a
student.” 
 
There is no scholar. Every scholar is a student to the
scholar who is above him, in every field. In every
field there are the scholars and they are students to
the scholars that are above them but the ego doesn’t
let you to do that. The ego is what makes us fall into
the problem of everything. “Allah,” Grandshaykh said,
may Allah bless his soul, that “difficulties,
afflictions, Allah changed them when we receive them
as afflictions, they are difficulties that we are in
but in reality they become ni`mat later.” 
 
And this is a big … it has a big meaning that we have
to understand, how an affliction becomes a ni`mat. How
an affliction becomes a favor. How a difficulty
becomes a favor. How a sickness becomes a favor, a
ni`mat. People when they have a sickness what do they
say? They don’t say it is a ni’mat, favor. They say it
is a difficulty and a problem and they are seeking a
way to get out of it. So any affliction or difficulty
that comes on us Grandshaykh said, “it is a ni’mat.” 
 
What does he mean? He means that because it is an
affliction, since you got that affliction and it came
on you, because of that Allah will clean you of your
sins and change them to rewards. 
 
ÅöáøóÇ ãóä ÊóÇÈó æóÂãóäó æóÚóãöáó ÚóãóáðÇ ÕóÇáöÍðÇ
ÝóÃõæúáóÆößó íõÈóÏøöáõ Çááøóåõ ÓóíøöÆóÇÊöåöãú
ÍóÓóäóÇÊò æóßóÇäó Çááøóåõ ÛóÝõæÑðÇ ÑøóÍöíãðÇ 
Excepted, however, shall be they who repent and attain
to faith and do righteous deeds: for it is they whose
[erstwhile] bad deeds God will transform into good
ones - seeing that God is indeed much-forgiving, a
dispenser of grace. [25:70] 
 
Because you were patient on that affliction or
difficulty Allah will change those sins to hasanaat.
So how many of Ummat an-Nabi doesn’t have difficulty.
Do you have difficulties? Sometimes. Of course. You
have difficulties? All of us do. So Allah cleans you
with it. Look the.. you now Khan, Ikramullah Khan, the
one with the beard there, with clothes well-ironed.
You see he is very handsome, very well-ironed. 
 
All of us we sit at the mirror every day or we… I
don’t shout, but might be you shout. How many times
you shout at your wife, how many times you say, “You
didn’t iron my clothes!” You shout? You shout also?
You also. He is more patient than you. You are French.
So you shout at her, “Why didn’t you iron my clothes?”
In order

[daarut-tauhiid] Women's Priority Over Men

2008-03-05 Terurut Topik arief ludiantoro
Women's Priority Over Men 
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani ar-Rabbani qs
Wednesday, Feb 27, 2008 , Oakland Zawiya 

 
A`udhu billahi min ash-shaytaan ir-rajeem Bismillahi
'r-Rahmani 'r-Raheem 
Nawaytu'l-arba` een, nawaytu'l-`itikaaf,
nawaytu'l-khalwah, nawaytu'l-riyaada,
nawaytu's-salook, nawaytu'l-`uzlah lillahi ta`ala fee
hadha'l-masjid 
Ati` Allah wa ati` ar-Rasula wa uli 'l-amri minkum 
 
Allah swt sent Sayyidina Muhammad (s), `alayhi afdal
as-salaat was-salam to humanity in order to bring them
to the shore of safety. And Prophet was dressed with
all kinds of tools that he can use for people to be
saved. If we read the verse of Holy Qur'an wa ma
arsalnaaka illah rahmatan lil alameen, we have sent
you mercy to humanity and if as Allah swt said, sent
him as a mercy, He must have given him all kinds of
necessary equipment. 
We see today, armies; generals that have under them
hundreds of thousands of soldiers, they don’t go for
any battlefield without having every kind of tools
necessary in order that they win. Because they don’t
want to lose. And they try their best not to let one
of their army go prisoner in the hands of tyrants or
aggressors. 
 
So you cannot send a general in to the desert with no
tools and say, “O sorry. Find your way out with your
army.” What is possible is that they have to send all
kinds of necessary equipment in order that they stop
the aggression of the enemy against peaceful people.
If that is for us what do you think of the One who
created us? The one who wants all the best for
everyone as human beings. So what is there to be done?
He said, wa rahmatee wasi`at kulla shay – My mercy
encompassed all things.” And he said, “I sent Muhammad
(s) as mercy for everyone.” 
 
So it means the Prophet has been equipped with every
tool needed to fight Shaytan and stop the aggression
of Shaytan. And these tools are not necessarily all of
them can be seen. Because you don’t show you enemy all
the tools that you have. Like the army might hide
their weapons. They might use camouflage to hid their
weapon. Show a few but hide the most. So what do you
think of the one that created us? So Allah swt gave
Sayyidina Muhammad (s) physical weapons we can see and
hidden weapons we cannot see. And these are in the
hands of his inheritors they are holding in their hand
in order to fight the aggression of shaytan against
human beings. 
 
That is why Awliyaullah are not normal human beings.
They are generals and admirals hiding all their tools
camouflaging them in order they can win over devils
and evil power. Don’t underestimate their power. You
remember in the Afghanistan war, Haroun, there were
planes throwing bombs over that area Tora Bora, were
they not? And then they begin to use big rockets and
they say first time they are using them and they weigh
tons and tons. That is a huge one and they never used
it before and they want to reach a place that cannot
be reached. 
 
What do you think about Awliyaullah? Allah gave his
Prophet spiritual weapons that can reach like laser it
reaches Satan and his followers and hits them hard,
wherever they are. 
That is why people run to Awliyaullah . find and
search for a wali and stuck with him. Find and search
for a wali and be guide by him. Because they know the
tricks of shaytaan and they use form the equipment
they have what is necessary for shaytan. 
 
I cannot go through what Mawlana shaykh may Allah give
him long life and Grandshaykh, may Allah bless his
soul. There are thing that can be spoken and things
that cannot. You cannot give all your papers as they
say. They know that Allah’s mercy is so huge, He has
sent that mercy that cannot be described to have from
hands of shaytan. And Awliyaullah are expressing in
bringing out a secret that it is important for us to
know and might be some people like it and some people
don’t like it. But here it is not what we like.
Awliyaullah have a relit they have to speak it out and
with it they can turn the arrow against shaytan. 
 
Sometimes you see in children’s movies, someone throw
arrows like that and they put their hand and the arrow
turns back against the other ones. What kind of movie
is that? Cartoons? They show you things and they show
you it is coming on you back. Because you are trying
to hit good people they show it coming back on you.
You see it in all these movies. If these actors and
producers and directors can do that what do you think
about Awliyaullah. 
 
Don’t you see in movies, like harry potter movie, they
have all this kind of magic, if these have magic,
Awliyaullah have reality. With reality they can reach
and throw shaytaan in his heart and split him in half.
And one of these important matters. Is that shaytan
has been dressed, he dressed himself with pride and
selfishness. That is why he has been thrown away. So
anyone who has been dressed with pride and selfishness
it means he is happy and imitating shaytan. And the
Prophet (s), Allah dressed him with humbleness. It
means anyone how is imitating the

[daarut-tauhiid] Kesedihan Itu Indah

2008-03-05 Terurut Topik suryati
Kesedihan Itu Indah

Oleh Tsabita Adzimatillah
 sumber:eramuslim.com

Hidup adalah sebuah anugrah terindah di atas dunia. Disebabkan karena hidup 
maka ada kehidupan, pun bermula dari kehidupan maka kematian adalah suatu yang 
niscaya. Namun demikian kematian bukanlah sesuatu yang dapat merenggut arti 
sebuah geliat kehidupan. Kematian sendiri adalah sebuah keindahan manakala kita 
dapat memaknainya sebagai anugrah. Karena setiap yang berjiwa takkan pernah 
bisa lari dari kematian. Allah berfirman, "Walan yuakh khirallahu idza jaa a 
ajaluha" yang artinya "dan Allah tidak akan menangguhkan kematian seseorang 
apabila telah tiba ajalnya" (Qs Al-Munafiqun:11).
 Adalah lumrah, wajar, jika kita menangis tiap kali menghadapi sebuah kematian, 
apalagi jika yang terjadi adalah kematian orang-2orang yang kita cinta seperti, 
ayah, ibu, suami dan anak. Tapi kematian orang-orang tercinta dapat menjadi 
sebuah pencerahan manakala dimaknai dengan sebuah keimanan, iman terhadap 
Qodarullah. Takdir yang sudah Allah tuliskan buat setiap jiwa saat dilahirkan. 
Terlebih bila mereka meninggal dalam keadaan khusnul khotimah.
 Dalam 38 tahun perjalanan hidupku, aku menghadapi semua kematian orang-orang 
kucintai. Tahun 1993 aku kehilangan ayahku, tahun 2003 ibuku wafat. Sejak itu 
aku hidup bersama 7 orang adiku. Kehidupan kami tidak lah sulit meski juga 
tidak mudah. Apalagi kami hidup dijakarta, bahu membahu kami berusaha lalui 
kehidupan dengan segala konsekwensi dan kompleksitasnya.
 Seiring waktu berlalu, aku menikah 18 April 2004 dengan seorang laki-laki yang 
baik yang Allah takdirkan jadi suamiku. Dia laki-laki terbaik yang Allah 
berikan untukku. Cintanya membuat hidupku jadi lebih banyak berarti. Dia 
memberiku nafas kedua dalam banyak hal, memberi dorongan dan semangat dalam 
banyak hal, termasuk menulis sebagai hobbyku dan sebagai akupunturis yang kini 
kutekuni sbg pekerjaanku. Terlebih dari itu dia adalah guru terbaik buatku 
dalam memahami Islam sebagai jalan kehidupanku. Dimataku dia luar biasa di 
balik segala kekurangannya, di balik ringkih tubuhnya dan penyakit yang 
menderanya. Hidupku penuh kebahagiaan bersamanya, sampai maut memisahkan kami. 
Dia meninggal pada 18januari 2008 karena penyakit bocor jantung yang 
dideritanya sejak lahir.
 Sejak itu aku merasa kesendirian yang menghempaskanku pada ketakberdayaan, 
kalaulah tidak karena kuingat ayat-ayat cinta dalam Al-Qur'an, maka aku akan 
kian terpuruk dalam duka. Perlahan aku coba maknai kematian suamiku sebagai 
sebuah kesembuhan buatnya dari penyakit yang dideritanya, dan harusnya aku 
bahagia karena dia lepas dari deritanya.
 Aku belajar melalui hidup sendirian. Kusibukan diri dengan klinik ku yang 
dibangun oleh almarhum suamiku untukku, klinik itu diberinya nama Harmony Rumah 
Sehat Holistic. Setiap hari aku berkutat dengan pasien-pasienku hingga waktu 
berlalu dengan tak terasa.
 Melihat kesendirianku apalagi jauh dari keluargaku, aku tinggal di kota kecil 
di solo sementara adik-adikku di jakarta, keluarga dan saudara juga 
sahabat-sahabatku ikut prihatin. Hingga mereka berusaha mengenalkanku dengan 
seseorang untuk jadi pendamping hidupku. Setelah melalui proses perkenalan, aku 
menikah ke 2 kalinya dengan laki-laki yang usianya 14 tahun lebih tua dariku. 
Mulanya kuharap pernikahanku akan semanis pernikahanku pertama. Tapi ternyata 
jauh panggang dari api.
 Aku dan bahkan sahabat yang menjodohkanku dengannya tidak pernah menyangka 
kalau suamiku punya kebiasaan bercinta dengan perempuan lain, sampai akhirnya 
aku memergokinya bercinta dengan seseorang di sebuah hotel. Belum lagi suamiku 
ke 2 ternyata di balik kelembutan dan kata-kata manisnya berlaku sangat kasar 
padaku, aku kerap dipukulnya, hanya karena masalah sepele, seperti meletakkan 
handphone tidak pada tempatnya. Terakhir puncak kesabaranku habis, ketika dia 
menendangku dan aku terjerembab di kaki tempat tidur, meyebabkan aku pendarahan 
hebat, padahal saat itu sedang hamil 2 bulan, aku nyaris keguguran. Karena 
peristiwa itu, aku menggugat cerai, tapi dia semakin marah dan kalap. 
kuputuskan sementara meninggalkan Solo dan tinggal dengan ibu mertua dari 
almarhum suamiku pertama yang mengasihiku seperti anak kandungnya. Beliau 
tinggal di salah satu kecamatan di kabupaten cilacap.
 Selama dalam masa hijrahku kerumah mertuaku, adikku memproses perceraianku 
dengan suamiku. Mulanya dia menolak menceraikanku, tapi adik-adiku terus 
menekannya. Kalau akhirnya dia menceraikanku, dia memberi syarat tidak akan 
bertanggung jawab secara financial atas janin dalam rahimku. Buatku hal itu 
bukan sebuah masalah besar, aku masih bisa menafkahi diriku dan janinku. 
Akhirnya kami resmi bercerai pada 8 februari 2008.
 Kembali aku menjalani kehidupan sebagai seorang janda, bedanya kini ada janin 
dalam rahimku, yang harus kujaga dan kurawat dalam keadaan hatiku yang tidak 
stabil. Meski aku membenci ayah dari janinku, tapi aku mencintai janinku. 
Kulalui hari-hari dengan sering mengajak janinku ber

[daarut-tauhiid] Lembaga HAM: Muslim Gaza Sekarat, ke Mana Kalian Wahai Kaum Muslimin?!

2008-03-05 Terurut Topik Naufal_arc
Lembaga HAM: Muslim Gaza Sekarat, ke Mana Kalian Wahai Kaum Muslimin?!

Minggu, 2 Mar 08 06:48 WIB


Zionis-Israel harus diseret ke pengadilan HAM Internasional atas
kebiadabannya membunuh ratusan warga Gaza hanya dalam waktu dua bulan.
Sejak Rabu (27/2) hingga Sabtu (1/3), dalam waktu tiga hari saja
tentara-tentara Zionis Israel telah membantai sekurangnya 69 warga
sipil Palestina termasuk bayi berusia lima bulan, anak-anak kecil, dan
kaum perempuan.

Lembaga HAM Al-Haq yang banyak menyoroti kebiadaban Israel di Tanah
Palestina menyatakan Dunia Islam harus sesegera mungkin mengambil
langkah-langkah nyata dalam membantu saudara-saudaranya yang kini
sedang dalam keadaan sangat tertekan, sangat ketakutan, sangat
kelaparan, dan hidup di dalam neraka buatan Zionis.

"Israel jelas merupakan penjajah atas Tanah milik Bangsa Palestina.
Setiap orang Palestina berhak memperjuangkan kemerdekaannya dan
membebaskan negerinya dari penjajahan. Ini sesuai dengan hukum
internasional!" tegas Lembaga HAM Al-Haq dalam rilisnya.

Selain itu, al-Haq juga menyerukan, "Saat saudara-saudara seimannya di
Palestina, terutama di Jalur Gaza, sedang dalam neraka buatan
musuh-musuh Allah, ke mana wahai kalian kaum Muslimin! Di mana engkau
kaum Muslimin! Apakah kalian tidak tergerak sedikitpun untuk membantu
saudara-saudara kalian di Gaza. Kondisi rakyat Palestina sudah
sedemikian menyedihkan, masihkah kalian sibuk dengan urusan
dunia?!"(rizki)

Source: eramuslim.com



[daarut-tauhiid] UNDANGAN

2008-03-05 Terurut Topik artha rozana
Assalamualaikum Wr. Wb

Pemuda Al Azhar Mengundang Saudara - Saudari Rahimahunnullah dengan Rahmat & 
Ridho Allah Pada Ke Masjid Agung Al Azhat Pada tanggal 7 Maret 2008, Untuk 
Dapat Bertatap Muka Langsung Dengam Muhammad Bin Sayyid Sabiq dari  Universitas 
Al Azhar Mesir Utk Membedah buku Fiqih Sunnah Karya Sayyid Sabiq
Kami mengharapkan kedatngannya, Semoga Allah memudahkan Langkah Kaki Kita Untuk 
Menuntut Ilmu Yang Bermanfaat.

Mohon Bantuannya Untuk Menyebarkan Email Ini,
Jazakumullah Khairan Khatsiran

Wabillahitaufik Wal Hidayah Wassalamu'Alaikum Wr. Wb,



Artha Rozana


  

Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs

[Non-text portions of this message have been removed]