[daarut-tauhiid] Samudera Tak Bertepi
Bismillahirrahmanirrahim Samudera Tak Bertepi Oleh : Fauzi Nugroho Kalau saja Bung Karno masih hidup barangkali banyak orang baru menyakini bahwa sesuatu yang dilarang terbukti kebenarannya. Beliau bukan nabi atau rasul yang bisa mengetahui perkara gaib. Tetapi mata hatinya bisa melihat dibalik pelarangan masuknya budaya barat. Rock and Roll, itulah jenis musik cadas yang tidak boleh digandrungi rakyat Indonesia. Koes Ploes sebagai kelompok musik yang beraliran Pop Rock, sempat menjadi korban kebijakan pemerintah rezim Soekarno, sehingga mereka harus mendekam di jeruji besi. Sex and drugs dibalik musik rock & roll, senyatanya telah menjadi gaya hidup generasi muda barat era 1960-an. Rezim Bung Karno sempat memenjarakan Koes Plus ke Bui Glodok. Namun, setelah beliau lengser, tiada lagi yang bisa menghadang pengaruh budaya tersebut. Musik barat mengucur deras ke daratan Nusantara, subur tumbuh di bumi pertiwi laksana cendawan di musim hujan. Band-band rock Indonesia tidak hanya memainkan partitur idola mereka di barat, tapi juga mengadopsi gaya hidup rocker yang membuat para kakek nenek geleng-geleng kepala. Selain seks, drugs, ternyata musik rock identik dengan spirit anti Tuhan (atheis) yang menjauhkan para penggilanya menjauhi segala sesuatu yang berbau ajaran langit. Coba simak lagu the Beatles, Imagine, yang sarat tema peniadaan Tuhan dibalik lirik anti perang dengan kemasan syair perdamaian. Oleh karenanya Dwi Tunggal negeri ini, Bung Karno dan Bung Hatta sangat anti dengan sesuatu yang berbau barat, termasuk seni dan budaya yang dikemas dalam sebuah irama musik dengan dalih kebebasan berekspresi. Zaman telah berlalu, para pendahulu bangsa yang menjadi garda negara penghalang masuknya pengaruh negatif barat satu-persatu lenyap ditelan bumi. Bangun Sugito Tukiman, adalah salah satu nama dari sekian juta penduduk negeri ini yang terhipnotis oleh musik rock (barat). Figur The Rolling Stones, dengan lead vocal-nya Mick Jagger, menjadi idola remaja yang lahir di kota Biak dan besar di kota Bandung ini. Bahkan aksi nekatnya di tahun 1967 membuat kota Bandung gempar, ketika dirinya yang mendapat cap Siswa Bengal termasuk salah satu siswa yang lulus dari SMA-nya, melakukan aksi tanpa busana sambil naik sepeda motor mengelilingi kota kembang tersebut. Kesukacitaannya dilampiaskan dengan gaya ala rocker, maklum daftar kenakalannya lebih panjang dari daftar absen murid, sehingga ia tak yakin jika namanya akan tertulis di papan pengumuman seperti teman-temannya yang lulus (www.tempointeraktif.com). Selepas SMA, di kota yang sama, Bangun Sugito Tukiman (vokal) bersama rekan-rekannya, Teuku Zulian Iskandar Madian (saxophone, gitar), Benny Likumahuwa (trombone, flute), Didiet Maruto (trumpet), Jimmie Manoppo (drum), dan Oetje F Tekol (bas) mendirikan band yang bernama The Rollies. Di era 1970-an, The Rollies semakin eksis dan menunjukkan taringya sebagai grup band rock handal di tanah air. Belakangan setelah sukses dengan beberapa hits yang sempat bertengger di belantika musik Indonesia, namanya pun berganti menjadi Gito Rollies. Waktu terus berjalan, anak tangga karir perlahan-lahan ditapaki satu demi satu. Sanjungan dan pujian, membuat dirinya telah merasa menjadi seorang Mick Jagger Indonesia, sosok yang dikagumi dan diidolakannya. Pria yang sempat mengenyam kuliah dua tahun di Jurusan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB), terus larut bersama kebesaran The Rollies. Aksinya panggungnya mirip dengan sang idola, suara serak ala James Brown, bapak moyang soul dan funk menjadikannya pusat perhatian. Kesuksesan di panggung telah mengantarkan diri dan kelompoknya di industri rekaman, pun mengantarkannya menjadi hedonis sejati. Bahkan menurut beberapa media msssa, kesukesan dan hedonisme-nya membuat para penggemarnya mau melakukan apa saja untuk sang bintang. Ada gadis-gadis pengagum yang setiap saat bisa ditiduri, dan ada uang untuk membeli minuman keras. Maklum minuman keras telah menjadi bagian dari ritual musik rock. Ia melakukannya untuk mengatasi demam panggung, atau untuk pemanasan, dan meminumnya kembali sebagai pesta merayakan pertunjukan yang baru selesai. Walhasil, narkoba (Drugs) dan minuman (alkohol) telah menjadi bagian hidup yang harus dikonsumsi setiap hari. Di masa ketenarannya, pada awal tahun 1980 ia menjalin hubungan intim dengan putri seorang aktor dan komedian besar, Uci Bing Slamet, dan daripadanya dikaruniai seorang anak lalu berpisah setelahnya. Bahkan setelah menikah dengan perempuan impor, wanita keturunan Belanda, Michelle Van der Rest tahun 1983, ia masih belum bisa melepaskan diri sepenuhnya dari pengaruh narkotika (AntaraNews). Tahun 1995, atau tepat setelah 10 November, Sang Rocker baru benar-benar berhenti mengkonsumsi drugs dan alkohol, setelah mengalami sebuah peristiwa yang membuatnya shock lahir batin. Sepulang dari konser Hari Pahlawan di Surabaya, di bawah pengaruh narkoba, selama tiga hari ia
[daarut-tauhiid] Engkau Mirip Anakku...!
Syaikh at-Tahanawi rahimahullah menuturkan kisah temannya yang bekerja sebagai seorang pengacara di sebuah Pengadilan Tinggi di India. Dia bercerita kepadaku bahwa pada suatu hari aku masuk ke pasar, tiba-tiba ada seorang perempuan tua yang memandangiku. Ternyata rumahnya berada di pasar. Kemudian dia meraih tanganku dan memasukkan diriku ke rumahnya. Dia menjamuku dengan hidangan yang sangat istimewa dan tidak ada bandingannya. Setelah selesai, aku berpamitan untuk keluar. Dia berkata, Tidak apa-apa, tapi aku mohon kepadamu wahai anakku! Jangan engkau menghalangi dirimu untuk berkunjung ke rumahku ketika engkau pergi ke pasar. Temanku berkata, Lalu aku bertanya kepada perempuan tua tadi, wahai bibiku! Apa yang membuatmu menjamu dan memuliakan seorang laki-laki yang tidak engkau kenal dan tidak mempunyai hubungan apa-apa denganmu? Dia menjawab, Wahai anakku! Sesungguhnya salah satu dari anak-anakku dan yang paling aku cintai itu mirip sekali denganmu, darahmu persis seperti darah anakku dan cara berjalanmu juga seperti anakku. Tapi dia telah menghilang dariku sejak lama, ia berada di wilayah orang asing. Maka ketika aku melihat kamu, aku jadi ingat anakku. Sementara, hatiku bergejolak dan aku amat menyayangi anakku. Tapi aku tidak memiliki dia, sehingga aku mengundangmu ke rumahku. Wahai anakku, jangan engkau menghalangi dirimu untuk berkunjung kepadaku yang kedua kalinya, ketiga kalinya, dan seterusnya. Lalu temanku berkata, Maka ketika aku pergi ke pasar aku mampir kerumahnya. Sambutannya terhadapku seperti semula, karena kasih sayangnya yang amat tinggi terhadap anak laki-lakinya yang menghilang. Perempuan tua tersebut amat memuliakan diriku, sebagaimana dia memuliakan diriku di hari sebelumnya. Renungkanlah wahai seorang muslim! Kasih sayang dan cintanya yang besar tercurahkan pada orang yang dianggap menyerupai anak laki-lakinya dan buah hatinya, baik menyerupai dalam bentuk, darah, maupun dalam hal cara berjalan. Kemudian renungkan juga hadits Nabi saw., Sesungguhnya kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya yang taat beribadah itu lebih besar daripada kasih sayangnya seorang ibu kepada anaknya. Lalu, bagaimana mungkin kasih sayang seorang ibu disejajarkan dengan kasih sayang Allah swt..? Jika seseorang yang mirip dengan anaknya itu lebih dicintai daripada yang lainnya oleh perempuan tua di atas, maka bagaimana mungkin Allah tidak mencintai seorang hamba yang tindak tanduknya seperti orang yang paling dicintai-Nya (Nabi Muhammad)? Allah swt. telah mengajari beliau dengan pengajaran yang terbaik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang terbaik. Dia adalah Allah Yang Maha Besar. Allah telah menghiasi Nabi dengan akhlak yang agung. Seperti dalam firman-Nya, Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS. Al-Qalam: 4). Rasulullah saw. bersabda, Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia adalah termasuk golongan mereka. (HR. Ahmad dan Abu Daud, dengan Sanad Hasan, Sebagaimana dalam Al-Misykat, Bab: Al-Libas, no. Hadits: 4347). Salam, Bobby Herwibowo www.kaunee.com Never miss a thing. Make Yahoo your home page. http://www.yahoo.com/r/hs
[daarut-tauhiid] Life Wisdom of the day : A Cosmos Not A Chaos
A Cosmos Not A Chaos By : Komaruddin Hidayat* Bayangkan bumi tempat kita tinggal ini tak ubahnya sebuah kapal pesiar yang mengapung di atas lautan angkasa tak bertepi. Bagi mereka yang mencintai ilmu astronomi dan senang merenung pasti akan terkagum-kagum, betapa indahnya jagad semesta dengan sajian tarian planetnya sehingga alam ini pun disebut cosmos (ingat kata cosmetics) bukan chaos. Sementara itu semua kebutuhan kita sudah terhidang dan terhampar di bumi. Kebutuhan apa yang tidak disediakan oleh bumi untuk menggembirakan manusia dengan bantuan matahari, laut, angin dan sekian banyak flora dan fauna yang ada? Demikian baiknya dan pemurahnya planet bumi terhadap manusia sehingga ia dipanggil ibu pertiwi (mother earth). Tapi bayangkan, apa yang terjadi jika umat manusia sebagai penghuni kapal pesiar planet bumi ini tidak bisa mensyukuri hidup melainkan justru saling bertikai, bertengkar dan bahkan saling berkelahi dengan berbagai alasan. Silang sengketa bisa dipicu perbedaan warna kulit, kepercayaan, agama, bangsa dan juga memperebutkan sumber alam, semata untuk memuaskan dahaga kerakusan dan egoisme? Maka cosmos akan berubah jadi chaos. Keindahan, kedamaian dan keteraturan akan berbalik menjadi kekacauan dan kesengsaraan. Kemurahan Tuhan beralih menjadi kemarahanNya. Surga berubah jadi neraka karena kebodohan dan kerakusan manusia sendiri. Coba bayangkan. Betapa indahnya kalau saja penghuni planet bumi hidup damai, saling bernyanyi, gotong royong dan memelihara keasrian bumi tempat kita dan anak cucu hidup. Alangkah indahnya jika penghuni rumah Indonesia yang sedemikian beragam dari segi bahasa, tradisi, kepercayaan, agama dan profesi saling berbagi kasih dan semangat untuk memelihara dan memajukan negeri ini. Orang bijak pernah berkata, sangat berlimpah dan berlebih persediaan bumi ini untuk dinikmati manusia kalau saja mereka pandai bersyukur dan saling berbagi kasih antar sesamanya. Namun begitu, kekayaan bumi ini akan selalu dirasa kurang bagi mereka yang jiwanya miskin, rakus dan tidak pandai mensyukuri anugerah hidup dan kehidupan. *Komaruddin Hidayat; Profesor, Rektor Universitas Islam Negeri Jakarta untuk Citigold Magazine. l.meilany 040308 [Non-text portions of this message have been removed]
[daarut-tauhiid] Ternyata...
Ternyata ... Coba Anda amati, dalam pergaulan sehari-hari di manapun kita berada, sering tanpa sadar ada satu topik pembicaraan (baik yang menyangkut diri masing-masing pembicara maupun orang yang berada di luar pembicara yaitu sebagai obyek pembicaraan) mengenai kesuksesan hidup yang telah dicapai. Kesuksesan hidup yang saya maksudkan dalam pembicaraan-pembicaraan yang terjadi biasanya berkisar pada : seberapa tinggi karir/jabatan/kedudukan yang dikuasai saat ini, seberapa banyak dan mahal merek dan tipe mobil yang dimiliki, seberapa bagus dan megah rumah yang dimiliki, seberapa mahal dan beken tempat bersekolah anak-anaknya serta seberapa-seberapa yang lain. Itulah yang biasanya diasosiasikan sebagai kesuksesan. “Wah... hebat ya si Fulan sekarang mobilnya dah ganti Alphard”, “Si Fulanah sekarang karir suaminya moncer lho, diangkat jadi kepala cabang”, “Enak ya Dia, bonus tahunannya belasan juta” dan sebagainya. Apakah hal tersebut salah ? Saya tidak dalam kapasitas menghakimi salah dan benar, tetapi hanya ingin berbagi perasaan dan sikap hati kita dalam menghadapi situasi pembicaraan yang seperti itu dalam pergaulan kita sehari-hari. Keinginan Kalau mendengar sesuatu yang sepertinya nyaman, enak dan mudah yang belum pernah kita rasakan dan miliki, biasanya kita pasti ingin juga merasakan yang seperti itu. Menurut saya keinginan itu boleh-boleh saja, asalkan : a. Keinginan tersebut harus segera dipotong agar tidak menjadi khayalan yang menyebabkan kita panjang angan-angan, sebab situasi yang kita inginkan tersebut juga tentu ada cobaan di dalamnya yang kita tidak tahu. Kata orang-orang tua jaman dulu : Urip kuwi sawang-sinawang, orang lain yang kelihatannya enak belum tentu demikian, ada masalahnya juga. b. Keinginan tersebut jangan sampai menyebabkan kita berkeluh kesah / ngresulo / tidak ridho atas situasi dan kondisi yang saat ini kita jalani. Karena bagaimanapun apa yang kita terima dan jalani saat ini adalah yang terbaik bagi kita yang Allah berikan. Bukankah setiap detik kehidupan kita adalah pemberianNya yang harusnya kita syukuri ? Bukankah rasa syukur kita merupakan wadah untuk menerima nikmat yang lebih besar dariNya ? Jangan melihat ke atas, tapi lihatlah ke bawah. Masih banyak saudara-saudara kita yang hidup jauh di bawah kelayakan. c. Keinginan tersebut bisa kita jadikan cita-cita yang harus diiringi juga dengan ikhtiar dalam arti harus kita siapkan strategi dan tahapan pencapiannya dengan tidak lupa hati kita berserah kepadaNya. Boleh jadi keinginan yang menjadi cita-cita tersebut merupakan pertanda bahwa Allah memang akan menganugerahi kita sesuai yang kita cita-citakan. Ternyata Ini rahasia lho jangan bilang siapa-siapa, orang-orang yang mencapai kesuksesan hidup sebagaimana yang sering diperbincangkan orang, umpama dari kalangan militer dia itu jendral, panglima lagi, umpama dari kalangan pengusaha, dia itu top bangetlah pokoknya, omsetnya per bulan triliunan rupiah, umpama dari kalangan trainer, dia itu trainer kelas atas yang alumni pelatihannya sudah mencapai puluhan ribu orang, umpama dari kalangan artis sinetron, dia itu tarif per episodenya mencapai puluhan juta rupiah atau juga dari kalangan lain yang dianggap sukses dan menjadi standar kemewahan hidup bagi banyak orang, ternyata akhirnya mati juga. Jatah ruang dan waktu baginya habis di dunia ini. Ternyata... hidup itu menunggu mati. Ternyata... mati itu berarti kembali, kembali kepada yang memiliki. Ternyata... yang memiliki itu Allah. Ternyata... masa depan kita dan masa depan hidup ini adalah Allah Ternyata... cita-cita kita salah jika bukan Allah. Ternyata... semuanya sia-sia jika tidak dengan Allah. Ternyata... semuanya sia-sia jika tidak bersama Allah. Ternyata... semuanya sia-sia jika tidak untuk Allah. Ternyata... Allah itu sangat sayang pada kita. Ternyata... Allah sudah siapkan segalanya bagi kita. Ternyata... Allah saja yang ada yang lain tidak ada – subhanallah. Ternyata... Allah juga di balik semua yang ada – alhamdulillah. Ternyata... habis sudah kita dihadapanNya. Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
[daarut-tauhiid] Magic words : abrakadabra, sim salabim
ABRAKADABRA SIM SALABIM ALAKAZAM... HONG WI LAHENG Apakah kita sangat mengenal kalimat-kalimat di atas? Sepertinya sangat naif, kita membicarakan kalimat yang asing dengan logika kita, namun lekat dengan budaya kita. Entah mengapa budaya mantera, hidup dan tetap bertahan dalam berbagai budaya bangsa di dunia ini. Paling tidak, fenomena Harry Potter mengindikasikan kuatnya ketertarikan, perhatian dan hidupnya keyakinan akan hal-hal tidak logis dalam kehidupan manusia, bahkan di abad super digital seperti sekarang. Sesungguhnya kita sedang menuju ke keadaan untuk lebih dapat mengerti tentang mekanisme mantera itu. Jika kita mengenal dan dapat menerima kehadiran PASSWORD, mengapa kita tidak berposisi yang sama terhadap PASSVOICE? Jika password mampu menjadi syarat berjalannya serangkaian proses rumit program komputasi, mengapa tidak dengan pasvoice yang menjadi syarat berjalannya serangkaian proses rumit mesin, misalnya. Aha, teknologi passvoice sebenarnya sedang dikembangkan dan telah mulai diaplikasikan pada sistem berteknologi tinggi. Saya pernah mendapat email tentang sebuah hotel sangat mewah di Dubai, yang sistem operasionalnya dikendalikan oleh suara sang penyewa. Seperti buka pintu, menyiapkan kopi, menyesuaikan suhu ruangan, menyalakan televisi, menyiapkan minum dan lain-lain. Saya pernah mendengar, rumah Bill Gates memiliki nuansa passvoice yang lengkap. Jadi sebetulnya, passvoice adalah sebuah kata tertentu yang diucapkan untuk menjalankan serangkaian perintah. Jadi, bukankah passvoice dan mantera, adalah sebuah budaya yang sama, yang hadir dalam jenis teknologi yang berbeda? Efektivitas password, passvoice dan mantera, ditentukan oleh kewenangan yang dimiliki, bukan oleh kemampu-mengertian akan mekanismenya. Saya memiliki password untuk membuka blog saya, tetapi saya tidak memiliki pengetahuan sedikitpun, bagaimana mekanisme proteksi itu berjalan. Anda dapat saja memiliki kunci remote mobil Anda, tanpa mengerti sedikit pun teknologi remote sensing-nya. Mungkin, para pesulap, ahli sihir, dukun, pemilik hotel, penyewa hotel di Dubai itu pun, tidak mengetahui bagaimana passvoice atau mantera itu bermekanisme. Mereka mendapatkan keuntungan dari passvoice atau mantera itu, karena memiliki kewenangannya! Jika kita tidak mengerti, tidak mengetahui akan serangkaian proses yang berjalan untuk menghasilkan sesuatu; maka cenderung mengatakan sebagai hal yang magic, ajaib, tidak masuk akal atau amazing. Saya menemukan anekdot ini pada kisah seorang penduduk kampung yang masuk ke ruangan ber-AC. Dengan setengah terkejut, dia meloncat dan mengambil kuda-kuda sambil mengatakan : AJI SEPI ANGIN Kita yang mengerti tekonolgi pendinginan ruangan hanya tersenyum melihat keluguan itu. Ada mantera, passvoice dalam Ajaran Islam yang mulia berikut: Ucapkan Bismillaah, setiap akan memulai sesuatu pekerjaan. Ucapkan Alhamdulillaah, setiap selesai melakukan pekerjaan atau bersin. Ucapkan Subhaanallaah, setiap melihat sesuatu yang menakjubkan. Ucapkan Maasya Allaah, setiap menikmati sesuatu yang memikat hati. Ucapkan Insyaa Allaah, setiap menjanjikan atau merencakan sesuatu. Ucapkan Fi amaanillaah, setiap berpisah dengan sesama muslim. Ucapkan Astagfirullaah, setiap telah melakukan sesautu yang buruk atau dosa. Ucapkan A'udzubillah, setiap setelah atau akan mengalami sesuatu yang menakutkan hati Ucapkanlah Jazaakallaah, setiap kita menerima kebaikan dari sesama Ucapkanlah Assalamu'alaikum, setiap kita berjumpa dengan sesama muslim Ucapkanlah Innalillaah, setiap kita mengalami musibah Saya tidak memiliki informasi yang cukup lengkap tentang mengapa dan apa faedah yang Dijanjikan-Nya atas pengucapan passvoice-passvioce di atas. Namun banyak hadits dan atsar yang menjadi bukti atas efektivitas passvoice di atas dalam kisah-kisah klasik yang penuh keteladanan dan kemuliaan. Saya dan juga mungkin Anda, tidak mengerti bagaimana mekanisme passvoice A'udzubillah bisa mengusir setan (jin atau manusia) dari kehidupan Anda. Itu semua hak Allah Swt., mirip seperti mekanisme password saya untuk membuka blog saya, sepenuhnya menjadi hak wordpress. Saya dan juga mungkin Anda, tidak mengerti bagaimana mekanisme passvoice Bismillah bisa menyebabkan pekerjaan yang akan kita lakukan, penuh keberkahan bagi kehidupan kita. Itu semua hak Allah Swt. Saya dan juga mungkin Anda, tidak mengerti bagaimana mekanisme passvoice Alhamdulillaah bisa mengundang rasa syukur yang dalam sehingga pintu-pintu rezeki menjadi terbuka, mengalir memenuhi seluruh hajat kehidupan kita. Itu semua hak Allah Swt. Saya dan juga mungkin Anda, tidak mengerti bagaimana mekanisme passvoice Subhaanallah bisa membuka wawasan, meluaskan pandangan, mengalirkan kebijakan, menjadi sumber inspirasi, melahirkan inovasi dalam kehidupan kita. Itu semua hak Allah Swt. Saya dan juga mungkin Anda, tidak mengerti bagaimana mekanisme passvoice Masssya Allaah bisa mengharmoniskan keseimbangan keseluruha
[daarut-tauhiid] Afflictions are a Favor of Allah (swt)
Afflictions are a Favor of Allah (swt) Mawlana Shaykh Hisham Kabbani ar-Rabbani Tuesday, February 26, 2008 | Oakland , CA US Oakland Zawiya Allahuma salli ala Muhammadin wa ala ali muhammadin wa sallam A`udhu billahi min ash-shaytaan ir-rajeem Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Raheem Nawaytu'l-arba` een, nawaytu'l-`itikaaf, nawaytu'l-khalwah, nawaytu'l-riyaada, nawaytu's-salook, nawaytu'l-`uzlah lillahi ta`ala fee hadha'l-masjid Ati` Allah wa ati` ar-Rasula wa uli 'l-amri minkum We continue from the previous session that every moment Allah swt is sending His favors on us. In every moment Allah swt is sending His mercy on us. Why? And how can we know that? How can we know that Allah is honoring us with His favors? Allah honoring us with continuous favors He just came in; it is a favor. We were waiting for him to begin. We were just being, you didnt miss anything. So how do we know that these favors are coming on us is that Allah did not stop us from breathing. When someone stops breathing what does that mean? He is dead. That is a big honor and a big favor that Allah swt is sending that air that we are able to inhale and exhale. If that stops then we are finished. What stops first; the inhale or the exhale? [inhale] Exhale because when it goes out it stops and doesnt come in. So the first sign is when the breath will go out but the new one doesnt come in. So that is ni`mat from Allah swt on us that He is blessing us with it. So how much it is very small [amount of] air that goes in and when it goes in you take the oxygen and you leave the rest. How does the body knows this is the oxygen and the rest is not oxygen? Today if they want to determine the air and check it, it is a big process to determine where is the oxygen, the helium, the hydrogen and all the different gases. SubhanAllah, Allah gave us the ability to know what is right for us and what is bad for us. If the body knows what is good for you and the oxygen is good for you and the oxygen goes to the heart to take the blood to the brain and to the whole body do you think then we dont know what is good and what is evil? If our body knows which gas is good for us, the oxygen and not the rest, does not Allah know to give to us [awareness of] what is evil and what is not evil. Why then do we follow evil? If we know and our body knows and our soul knows why then we dont stop ourselves form falling in the trap of Shaytan? That is why as we said previously - you werent here - that Allah swt likes His servant to always be asking as a student is asking from a teacher. Grandshaykh said, dont make yourself a scholar, but make yourself a student. There is no scholar. Every scholar is a student to the scholar who is above him, in every field. In every field there are the scholars and they are students to the scholars that are above them but the ego doesnt let you to do that. The ego is what makes us fall into the problem of everything. Allah, Grandshaykh said, may Allah bless his soul, that difficulties, afflictions, Allah changed them when we receive them as afflictions, they are difficulties that we are in but in reality they become ni`mat later. And this is a big it has a big meaning that we have to understand, how an affliction becomes a ni`mat. How an affliction becomes a favor. How a difficulty becomes a favor. How a sickness becomes a favor, a ni`mat. People when they have a sickness what do they say? They dont say it is a nimat, favor. They say it is a difficulty and a problem and they are seeking a way to get out of it. So any affliction or difficulty that comes on us Grandshaykh said, it is a nimat. What does he mean? He means that because it is an affliction, since you got that affliction and it came on you, because of that Allah will clean you of your sins and change them to rewards. ÅöáøóÇ ãóä ÊóÇÈó æóÂãóäó æóÚóãöáó ÚóãóáðÇ ÕóÇáöÍðÇ ÝóÃõæúáóÆößó íõÈóÏøöáõ Çááøóåõ ÓóíøöÆóÇÊöåöãú ÍóÓóäóÇÊò æóßóÇäó Çááøóåõ ÛóÝõæÑðÇ ÑøóÍöíãðÇ Excepted, however, shall be they who repent and attain to faith and do righteous deeds: for it is they whose [erstwhile] bad deeds God will transform into good ones - seeing that God is indeed much-forgiving, a dispenser of grace. [25:70] Because you were patient on that affliction or difficulty Allah will change those sins to hasanaat. So how many of Ummat an-Nabi doesnt have difficulty. Do you have difficulties? Sometimes. Of course. You have difficulties? All of us do. So Allah cleans you with it. Look the.. you now Khan, Ikramullah Khan, the one with the beard there, with clothes well-ironed. You see he is very handsome, very well-ironed. All of us we sit at the mirror every day or we I dont shout, but might be you shout. How many times you shout at your wife, how many times you say, You didnt iron my clothes! You shout? You shout also? You also. He is more patient than you. You are French. So you shout at her, Why didnt you iron my clothes? In order
[daarut-tauhiid] Women's Priority Over Men
Women's Priority Over Men Mawlana Shaykh Hisham Kabbani ar-Rabbani qs Wednesday, Feb 27, 2008 , Oakland Zawiya A`udhu billahi min ash-shaytaan ir-rajeem Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Raheem Nawaytu'l-arba` een, nawaytu'l-`itikaaf, nawaytu'l-khalwah, nawaytu'l-riyaada, nawaytu's-salook, nawaytu'l-`uzlah lillahi ta`ala fee hadha'l-masjid Ati` Allah wa ati` ar-Rasula wa uli 'l-amri minkum Allah swt sent Sayyidina Muhammad (s), `alayhi afdal as-salaat was-salam to humanity in order to bring them to the shore of safety. And Prophet was dressed with all kinds of tools that he can use for people to be saved. If we read the verse of Holy Qur'an wa ma arsalnaaka illah rahmatan lil alameen, we have sent you mercy to humanity and if as Allah swt said, sent him as a mercy, He must have given him all kinds of necessary equipment. We see today, armies; generals that have under them hundreds of thousands of soldiers, they dont go for any battlefield without having every kind of tools necessary in order that they win. Because they dont want to lose. And they try their best not to let one of their army go prisoner in the hands of tyrants or aggressors. So you cannot send a general in to the desert with no tools and say, O sorry. Find your way out with your army. What is possible is that they have to send all kinds of necessary equipment in order that they stop the aggression of the enemy against peaceful people. If that is for us what do you think of the One who created us? The one who wants all the best for everyone as human beings. So what is there to be done? He said, wa rahmatee wasi`at kulla shay My mercy encompassed all things. And he said, I sent Muhammad (s) as mercy for everyone. So it means the Prophet has been equipped with every tool needed to fight Shaytan and stop the aggression of Shaytan. And these tools are not necessarily all of them can be seen. Because you dont show you enemy all the tools that you have. Like the army might hide their weapons. They might use camouflage to hid their weapon. Show a few but hide the most. So what do you think of the one that created us? So Allah swt gave Sayyidina Muhammad (s) physical weapons we can see and hidden weapons we cannot see. And these are in the hands of his inheritors they are holding in their hand in order to fight the aggression of shaytan against human beings. That is why Awliyaullah are not normal human beings. They are generals and admirals hiding all their tools camouflaging them in order they can win over devils and evil power. Dont underestimate their power. You remember in the Afghanistan war, Haroun, there were planes throwing bombs over that area Tora Bora, were they not? And then they begin to use big rockets and they say first time they are using them and they weigh tons and tons. That is a huge one and they never used it before and they want to reach a place that cannot be reached. What do you think about Awliyaullah? Allah gave his Prophet spiritual weapons that can reach like laser it reaches Satan and his followers and hits them hard, wherever they are. That is why people run to Awliyaullah . find and search for a wali and stuck with him. Find and search for a wali and be guide by him. Because they know the tricks of shaytaan and they use form the equipment they have what is necessary for shaytan. I cannot go through what Mawlana shaykh may Allah give him long life and Grandshaykh, may Allah bless his soul. There are thing that can be spoken and things that cannot. You cannot give all your papers as they say. They know that Allahs mercy is so huge, He has sent that mercy that cannot be described to have from hands of shaytan. And Awliyaullah are expressing in bringing out a secret that it is important for us to know and might be some people like it and some people dont like it. But here it is not what we like. Awliyaullah have a relit they have to speak it out and with it they can turn the arrow against shaytan. Sometimes you see in childrens movies, someone throw arrows like that and they put their hand and the arrow turns back against the other ones. What kind of movie is that? Cartoons? They show you things and they show you it is coming on you back. Because you are trying to hit good people they show it coming back on you. You see it in all these movies. If these actors and producers and directors can do that what do you think about Awliyaullah. Dont you see in movies, like harry potter movie, they have all this kind of magic, if these have magic, Awliyaullah have reality. With reality they can reach and throw shaytaan in his heart and split him in half. And one of these important matters. Is that shaytan has been dressed, he dressed himself with pride and selfishness. That is why he has been thrown away. So anyone who has been dressed with pride and selfishness it means he is happy and imitating shaytan. And the Prophet (s), Allah dressed him with humbleness. It means anyone how is imitating the
[daarut-tauhiid] Kesedihan Itu Indah
Kesedihan Itu Indah Oleh Tsabita Adzimatillah sumber:eramuslim.com Hidup adalah sebuah anugrah terindah di atas dunia. Disebabkan karena hidup maka ada kehidupan, pun bermula dari kehidupan maka kematian adalah suatu yang niscaya. Namun demikian kematian bukanlah sesuatu yang dapat merenggut arti sebuah geliat kehidupan. Kematian sendiri adalah sebuah keindahan manakala kita dapat memaknainya sebagai anugrah. Karena setiap yang berjiwa takkan pernah bisa lari dari kematian. Allah berfirman, "Walan yuakh khirallahu idza jaa a ajaluha" yang artinya "dan Allah tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila telah tiba ajalnya" (Qs Al-Munafiqun:11). Adalah lumrah, wajar, jika kita menangis tiap kali menghadapi sebuah kematian, apalagi jika yang terjadi adalah kematian orang-2orang yang kita cinta seperti, ayah, ibu, suami dan anak. Tapi kematian orang-orang tercinta dapat menjadi sebuah pencerahan manakala dimaknai dengan sebuah keimanan, iman terhadap Qodarullah. Takdir yang sudah Allah tuliskan buat setiap jiwa saat dilahirkan. Terlebih bila mereka meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Dalam 38 tahun perjalanan hidupku, aku menghadapi semua kematian orang-orang kucintai. Tahun 1993 aku kehilangan ayahku, tahun 2003 ibuku wafat. Sejak itu aku hidup bersama 7 orang adiku. Kehidupan kami tidak lah sulit meski juga tidak mudah. Apalagi kami hidup dijakarta, bahu membahu kami berusaha lalui kehidupan dengan segala konsekwensi dan kompleksitasnya. Seiring waktu berlalu, aku menikah 18 April 2004 dengan seorang laki-laki yang baik yang Allah takdirkan jadi suamiku. Dia laki-laki terbaik yang Allah berikan untukku. Cintanya membuat hidupku jadi lebih banyak berarti. Dia memberiku nafas kedua dalam banyak hal, memberi dorongan dan semangat dalam banyak hal, termasuk menulis sebagai hobbyku dan sebagai akupunturis yang kini kutekuni sbg pekerjaanku. Terlebih dari itu dia adalah guru terbaik buatku dalam memahami Islam sebagai jalan kehidupanku. Dimataku dia luar biasa di balik segala kekurangannya, di balik ringkih tubuhnya dan penyakit yang menderanya. Hidupku penuh kebahagiaan bersamanya, sampai maut memisahkan kami. Dia meninggal pada 18januari 2008 karena penyakit bocor jantung yang dideritanya sejak lahir. Sejak itu aku merasa kesendirian yang menghempaskanku pada ketakberdayaan, kalaulah tidak karena kuingat ayat-ayat cinta dalam Al-Qur'an, maka aku akan kian terpuruk dalam duka. Perlahan aku coba maknai kematian suamiku sebagai sebuah kesembuhan buatnya dari penyakit yang dideritanya, dan harusnya aku bahagia karena dia lepas dari deritanya. Aku belajar melalui hidup sendirian. Kusibukan diri dengan klinik ku yang dibangun oleh almarhum suamiku untukku, klinik itu diberinya nama Harmony Rumah Sehat Holistic. Setiap hari aku berkutat dengan pasien-pasienku hingga waktu berlalu dengan tak terasa. Melihat kesendirianku apalagi jauh dari keluargaku, aku tinggal di kota kecil di solo sementara adik-adikku di jakarta, keluarga dan saudara juga sahabat-sahabatku ikut prihatin. Hingga mereka berusaha mengenalkanku dengan seseorang untuk jadi pendamping hidupku. Setelah melalui proses perkenalan, aku menikah ke 2 kalinya dengan laki-laki yang usianya 14 tahun lebih tua dariku. Mulanya kuharap pernikahanku akan semanis pernikahanku pertama. Tapi ternyata jauh panggang dari api. Aku dan bahkan sahabat yang menjodohkanku dengannya tidak pernah menyangka kalau suamiku punya kebiasaan bercinta dengan perempuan lain, sampai akhirnya aku memergokinya bercinta dengan seseorang di sebuah hotel. Belum lagi suamiku ke 2 ternyata di balik kelembutan dan kata-kata manisnya berlaku sangat kasar padaku, aku kerap dipukulnya, hanya karena masalah sepele, seperti meletakkan handphone tidak pada tempatnya. Terakhir puncak kesabaranku habis, ketika dia menendangku dan aku terjerembab di kaki tempat tidur, meyebabkan aku pendarahan hebat, padahal saat itu sedang hamil 2 bulan, aku nyaris keguguran. Karena peristiwa itu, aku menggugat cerai, tapi dia semakin marah dan kalap. kuputuskan sementara meninggalkan Solo dan tinggal dengan ibu mertua dari almarhum suamiku pertama yang mengasihiku seperti anak kandungnya. Beliau tinggal di salah satu kecamatan di kabupaten cilacap. Selama dalam masa hijrahku kerumah mertuaku, adikku memproses perceraianku dengan suamiku. Mulanya dia menolak menceraikanku, tapi adik-adiku terus menekannya. Kalau akhirnya dia menceraikanku, dia memberi syarat tidak akan bertanggung jawab secara financial atas janin dalam rahimku. Buatku hal itu bukan sebuah masalah besar, aku masih bisa menafkahi diriku dan janinku. Akhirnya kami resmi bercerai pada 8 februari 2008. Kembali aku menjalani kehidupan sebagai seorang janda, bedanya kini ada janin dalam rahimku, yang harus kujaga dan kurawat dalam keadaan hatiku yang tidak stabil. Meski aku membenci ayah dari janinku, tapi aku mencintai janinku. Kulalui hari-hari dengan sering mengajak janinku ber
[daarut-tauhiid] Lembaga HAM: Muslim Gaza Sekarat, ke Mana Kalian Wahai Kaum Muslimin?!
Lembaga HAM: Muslim Gaza Sekarat, ke Mana Kalian Wahai Kaum Muslimin?! Minggu, 2 Mar 08 06:48 WIB Zionis-Israel harus diseret ke pengadilan HAM Internasional atas kebiadabannya membunuh ratusan warga Gaza hanya dalam waktu dua bulan. Sejak Rabu (27/2) hingga Sabtu (1/3), dalam waktu tiga hari saja tentara-tentara Zionis Israel telah membantai sekurangnya 69 warga sipil Palestina termasuk bayi berusia lima bulan, anak-anak kecil, dan kaum perempuan. Lembaga HAM Al-Haq yang banyak menyoroti kebiadaban Israel di Tanah Palestina menyatakan Dunia Islam harus sesegera mungkin mengambil langkah-langkah nyata dalam membantu saudara-saudaranya yang kini sedang dalam keadaan sangat tertekan, sangat ketakutan, sangat kelaparan, dan hidup di dalam neraka buatan Zionis. "Israel jelas merupakan penjajah atas Tanah milik Bangsa Palestina. Setiap orang Palestina berhak memperjuangkan kemerdekaannya dan membebaskan negerinya dari penjajahan. Ini sesuai dengan hukum internasional!" tegas Lembaga HAM Al-Haq dalam rilisnya. Selain itu, al-Haq juga menyerukan, "Saat saudara-saudara seimannya di Palestina, terutama di Jalur Gaza, sedang dalam neraka buatan musuh-musuh Allah, ke mana wahai kalian kaum Muslimin! Di mana engkau kaum Muslimin! Apakah kalian tidak tergerak sedikitpun untuk membantu saudara-saudara kalian di Gaza. Kondisi rakyat Palestina sudah sedemikian menyedihkan, masihkah kalian sibuk dengan urusan dunia?!"(rizki) Source: eramuslim.com
[daarut-tauhiid] UNDANGAN
Assalamualaikum Wr. Wb Pemuda Al Azhar Mengundang Saudara - Saudari Rahimahunnullah dengan Rahmat & Ridho Allah Pada Ke Masjid Agung Al Azhat Pada tanggal 7 Maret 2008, Untuk Dapat Bertatap Muka Langsung Dengam Muhammad Bin Sayyid Sabiq dari Universitas Al Azhar Mesir Utk Membedah buku Fiqih Sunnah Karya Sayyid Sabiq Kami mengharapkan kedatngannya, Semoga Allah memudahkan Langkah Kaki Kita Untuk Menuntut Ilmu Yang Bermanfaat. Mohon Bantuannya Untuk Menyebarkan Email Ini, Jazakumullah Khairan Khatsiran Wabillahitaufik Wal Hidayah Wassalamu'Alaikum Wr. Wb, Artha Rozana Never miss a thing. Make Yahoo your home page. http://www.yahoo.com/r/hs [Non-text portions of this message have been removed]