Re: e-ketawa :-) MANDIKAN AKU BUNDA !

2007-07-04 Terurut Topik Muhammad Sutiyadi

sepertinya cerita ini sudah difilmkan dalam bentuk sinetron...

saya juga sudah pernah melihat sinetronnya di RCTI pagi kalau nggak
salah...tapi memang cukup sedih juga melihatnya...

dan ini harus benar2 dijadikan pelajaran penting bagi pasangan suami istri
yang sibuk dengan dunianya, ketahuilah bahwa apa yang kita usahakan bukan
untuk diri kita tapi juga demi anak dan masadepan mereka. sesungguhnya kasih
sayang dan kedekatan dengan anaklah yang harus dipenuhi.

penyesalan tidak akan ada gunanya

keep peace
yadisyahid

On 7/3/07, [EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED] wrote:




Di bawah ini adalah salah satu contoh tragis.

Sering kali orang tidak mensyukuri apa yang diMILIKInya sampai akhirnya
.

Rani, sebut saja begitu namanya. Kawan kuliah ini berotak cemerlang dan
memiliki idealisme tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep dirinya sudah
jelas: meraih yang terbaik, di bidang akademis maupun profesi yang akan
digelutinya. ''Why not the best,'' katanya selalu, mengutip seorang mantan 
presiden
Amerika.

Ketika Universitas mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional di
Universiteit Utrecht, Belanda, Rani termasuk salah satunya. Saya lebih
memilih menuntaskan pendidikan kedokteran.

Berikutnya, Rani mendapat pendamping yang ''selevel''; sama-sama
berprestasi, meski berbeda profesi.

Alifya, buah cinta mereka, lahir ketika Rani diangkat sebagai staf
diplomat, bertepatan dengan tuntasnya suami dia meraih PhD. Lengkaplah
kebahagiaan mereka. Konon, nama putera mereka itu diambil dari huruf pertama
hijaiyah ''alif'' dan huruf terakhir ''ya'', jadilah nama yang enak
didengar: Alifya. Saya tak sempat mengira, apa mereka bermaksud
menjadikannya sebagai anak yang pertama dan terakhir.

Ketika Alif, panggilan puteranya itu, berusia 6 bulan, kesibukan Rani
semakin menggila. Bak garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari satu kota
ke kota lain, dan dari satu negara ke negara lain.

Setulusnya saya pernah bertanya, ''Tidakkah si Alif terlalu kecil untuk
ditinggal-tinggal?'' Dengan sigap Rani menjawab, ''Oh, saya sudah
mengantisipasi segala sesuatunya. Everything is OK!'' Ucapannya itu betul-betul
ia buktikan. Perawatan dan perhatian anaknya, ditangani secara profesional
oleh baby sitter mahal. Rani tinggal mengontrol jadual Alif lewat telepon.
Alif tumbuh menjadi anak yang tampak lincah, cerdas dan gampang mengerti.

Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang itu,
tentang kehebatan ibu-bapaknya. Tentang gelar dan nama besar, tentang naik
pesawat terbang, dan uang yang banyak.

''Contohlah ayah-bunda Alif, kalau Alif besar nanti.'' Begitu selalu nenek
Alif, ibunya Rani, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya.

Ketika Alif berusia 3 tahun, Rani bercerita kalau dia minta adik. Terkejut
dengan permintaan tak terduga itu, Rani dan suaminya kembali menagih
pengertian anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk menghadirkan
seorang adik buat Alif. Lagi-lagi bocah kecil ini ''memahami'' orang
tuanya. Buktinya, kata Rani, ia tak lagi merengek minta adik. Alif,
tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan perengek. Meski kedua
orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang sekali ngambek.

Bahkan, tutur Rani, Alif selalu menyambut kedatangannya dengan penuh
ceria. Maka, Rani menyapanya ''malaikat kecilku''.

Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya super
sibuk, Alif tetap tumbuh penuh cinta. Diam-diam, saya iri pada keluarga
ini.

Suatu hari, menjelang Rani berangkat ke kantor, entah mengapa Alif menolak
dimandikan baby sitter. ''Alif ingin Bunda mandikan,'' ujarnya penuh
harap. Karuan saja Rani, yang detik ke detik waktunya sangat diperhitungkan,
gusar. Ia menampik permintaan Alif sambil tetap gesit berdandan dan
mempersiapkan keperluan kantornya. Suaminya pun turut membujuk Alif agar
mau mandi dengan Tante Mien, baby sitter-nya. Lagi-lagi, Alif dengan
pengertian menurut, meski wajahnya cemberut.

Peristiwa ini berulang sampai hampir sepekan. ''Bunda, mandikan aku!''
kian lama suara Alif penuh tekanan. Toh, Rani dan suaminya berpikir,
mungkin itu karena Alif sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak lebih minta
perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Alif bisa ditinggal juga.

Sampai suatu sore, saya dikejutkan telponnya Mien, sang baby sitter. ''Bu
dokter, Alif demam dan kejang-kejang. Sekarang di Emergency.'' Setengah terbang,
saya ngebut ke UGD. But it was too late. Allah swt sudah punya rencana
lain. Alif, si malaikat kecil, keburu dipanggil pulang oleh-Nya.

Rani, ketika diberi tahu soal Alif, sedang meresmikan kantor barunya. Ia
shock berat. Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia adalah
memandikan putranya. Setelah pekan lalu Alif mulai menuntut, Rani memang 
menyimpan
komitmen untuk suatu saat memandikan anaknya sendiri.

Dan siang itu, janji Rani terwujud, meski setelah tubuh si kecil terbaring
kaku. ''Ini Bunda Lif, Bunda mandikan Alif,'' ucapnya lirih, di tengah
jamaah yang sunyi. Satu persatu rekan Rani menyingkir 

e-ketawa :-) MANDIKAN AKU BUNDA !

2007-07-03 Terurut Topik BUDI_Santoso
Di bawah ini adalah salah satu contoh tragis.
Sering kali orang tidak mensyukuri apa yang diMILIKInya sampai akhirnya 
.
Rani, sebut saja begitu namanya. Kawan kuliah ini berotak cemerlang dan 
memiliki idealisme tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep dirinya 
sudah jelas: meraih yang terbaik, di bidang akademis maupun profesi yang 
akan digelutinya. ''Why not the best,'' katanya selalu, mengutip seorang 
mantan presiden Amerika.
Ketika Universitas mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional di 
Universiteit Utrecht, Belanda, Rani termasuk salah satunya. Saya lebih 
memilih menuntaskan pendidikan kedokteran.
Berikutnya, Rani mendapat pendamping yang ''selevel''; sama-sama 
berprestasi, meski berbeda profesi.
Alifya, buah cinta mereka, lahir ketika Rani diangkat sebagai staf 
diplomat, bertepatan dengan tuntasnya suami dia meraih PhD. Lengkaplah 
kebahagiaan mereka. Konon, nama putera mereka itu diambil dari huruf 
pertama hijaiyah ''alif'' dan huruf terakhir ''ya'', jadilah nama yang 
enak didengar: Alifya. Saya tak sempat mengira, apa mereka bermaksud 
menjadikannya sebagai anak yang pertama dan terakhir.
Ketika Alif, panggilan puteranya itu, berusia 6 bulan, kesibukan Rani 
semakin menggila. Bak garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari satu kota 
ke kota lain, dan dari satu negara ke negara lain.
Setulusnya saya pernah bertanya, ''Tidakkah si Alif terlalu kecil untuk 
ditinggal-tinggal?'' Dengan sigap Rani menjawab, ''Oh, saya sudah 
mengantisipasi segala sesuatunya. Everything is OK!'' Ucapannya itu 
betul-betul ia buktikan. Perawatan dan perhatian anaknya, ditangani secara 
profesional oleh baby sitter mahal. Rani tinggal mengontrol jadual Alif 
lewat telepon. Alif tumbuh menjadi anak yang tampak lincah, cerdas dan 
gampang mengerti.
Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang itu, 
tentang kehebatan ibu-bapaknya. Tentang gelar dan nama besar, tentang naik 
pesawat terbang, dan uang yang banyak.
''Contohlah ayah-bunda Alif, kalau Alif besar nanti.'' Begitu selalu nenek 
Alif, ibunya Rani, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya.
Ketika Alif berusia 3 tahun, Rani bercerita kalau dia minta adik. Terkejut 
dengan permintaan tak terduga itu, Rani dan suaminya kembali menagih 
pengertian anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk menghadirkan 
seorang adik buat Alif. Lagi-lagi bocah kecil ini ''memahami'' orang 
tuanya. Buktinya, kata Rani, ia tak lagi merengek minta adik. Alif, 
tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan perengek. Meski kedua 
orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang sekali ngambek.
Bahkan, tutur Rani, Alif selalu menyambut kedatangannya dengan penuh 
ceria. Maka, Rani menyapanya ''malaikat kecilku''.
Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya super 
sibuk, Alif tetap tumbuh penuh cinta. Diam-diam, saya iri pada keluarga 
ini.
Suatu hari, menjelang Rani berangkat ke kantor, entah mengapa Alif menolak 
dimandikan baby sitter. ''Alif ingin Bunda mandikan,'' ujarnya penuh 
harap. Karuan saja Rani, yang detik ke detik waktunya sangat 
diperhitungkan, gusar. Ia menampik permintaan Alif sambil tetap gesit 
berdandan dan mempersiapkan keperluan kantornya. Suaminya pun turut 
membujuk Alif agar mau mandi dengan Tante Mien, baby sitter-nya. 
Lagi-lagi, Alif dengan pengertian menurut, meski wajahnya cemberut.
Peristiwa ini berulang sampai hampir sepekan. ''Bunda, mandikan aku!'' 
kian lama suara Alif penuh tekanan. Toh, Rani dan suaminya berpikir, 
mungkin itu karena Alif sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak lebih 
minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Alif bisa ditinggal juga.
Sampai suatu sore, saya dikejutkan telponnya Mien, sang baby sitter. ''Bu 
dokter, Alif demam dan kejang-kejang. Sekarang di Emergency.'' Setengah 
terbang, saya ngebut ke UGD. But it was too late. Allah swt sudah punya 
rencana lain. Alif, si malaikat kecil, keburu dipanggil pulang oleh-Nya.
Rani, ketika diberi tahu soal Alif, sedang meresmikan kantor barunya. Ia 
shock berat. Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia adalah 
memandikan putranya. Setelah pekan lalu Alif mulai menuntut, Rani memang 
menyimpan komitmen untuk suatu saat memandikan anaknya sendiri.
Dan siang itu, janji Rani terwujud, meski setelah tubuh si kecil terbaring 
kaku. ''Ini Bunda Lif, Bunda mandikan Alif,'' ucapnya lirih, di tengah 
jamaah yang sunyi. Satu persatu rekan Rani menyingkir dari sampingnya, 
berusaha menyembunyikan tangis.
Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, kami masih berdiri 
mematung di sisi pusara. Berkali-kali Rani, sahabatku yang tegar itu, 
berkata, ''Ini sudah takdir, ya kan. Sama saja, aku di sebelahnya ataupun 
di seberang lautan, kalau sudah saatnya, ya dia pergi juga kan?'' Saya 
diam saja.
Rasanya Rani memang tak perlu hiburan dari orang lain. Suaminya mematung 
seperti tak bernyawa. Wajahnya pias, tatapannya kosong. ''Ini konsekuensi 
sebuah pilihan,'' lanjut Rani, tetap mencoba tegar dan kuat. 

Re: e-ketawa :-) MANDIKAN AKU BUNDA !

2007-07-03 Terurut Topik Tour Dpt. MTB
hiks, haru banget  dehlangsung deh aq inget peri kecilku yang tersayang 
di rumahyg selalu qtinggal  kerja tanpa ada waktu bersamaitu dulu.. 
syukur  akhir2 ini  aq  banyak bersamanyaaduh, gimana rasanya  ya  
kehilangan  buah  hati  tersayang...  aduh  ga  dehdi  sana  
tempatnya  di  sana  pohonnya...
ampe  nangis  bacanyahiks, hiks



   ,_._,___ 


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.476 / Virus Database: 269.9.14/884 - Release Date: 7/2/2007 3:35 
PM

cry.jpg

RE: e-ketawa :-) MANDIKAN AKU BUNDA !

2007-07-03 Terurut Topik Budianto Widjaja
Dear all….

Sebelumnya saya mengenalkan diri terlebih dahulu, nama saya budianto, dan
saya sudah menjadi member pasif di milis ini sekitar 1 bulan yang lalu,
setelah membaca “RENUNGAN” Mandikan Aku Bunda, seketika itu juga saya
teringat kepada 3 malaikat yang saya tinggalkan di rumah neneknya, dan
meledaklah tangisan yang tak dapat ditahan, betul-betul mengharukan sekali.
Saya saat ini bekerja di Timor leste dan ke3 anak saya di asuh oleh neneknya
di Denpasar. Wadhhh… mudah-mudahan hal tersebut tidak terjadi di
keluarga saya…..btw tks buanget buat “RENUNGAN”NYA.

Salam kenal saya

 

Budianto

Prima Motor

Rua Liberdade da Impressa Audian, Dili - Timor Leste

Telp/Fax: +6703312289  Hotline: +6707297999, +6707237394

Email: [EMAIL PROTECTED]

Sms Only: 081529115355

Perwakilan Surabaya: Fellysia Jl. Darmo Harapan VIII/EB-11 Telp. 031-7314296

 

 

 

From: e-ketawa@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Tour Dpt. MTB
Sent: Tuesday, July 03, 2007 4:36 PM
To: e-ketawa@yahoogroups.com
Subject: Re: e-ketawa :-) MANDIKAN AKU BUNDA !

 

hiks, haru banget  dehlangsung deh aq inget peri kecilku yang
tersayang di rumahyg selalu qtinggal  kerja tanpa ada waktu
bersamaitu dulu.. syukur  akhir2 ini  aq  banyak bersamanyaaduh,
gimana rasanya  ya  kehilangan  buah  hati  tersayang...  aduh  ga
dehdi  sana  tempatnya  di  sana  pohonnya...

ampe  nangis  bacanyahiks, hiks

 

 

 

 ,_._,___ 

  _  

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.476 / Virus Database: 269.9.14/884 - Release Date: 7/2/2007
3:35 PM

 

 


  _  

avast! Antivirus http://www.avast.com : Inbound message clean. 

Virus Database (VPS): 000753-1, 07/02/2007
Tested on: 7/3/2007 7:38:02 PM
avast! - copyright (c) 1988-2007 ALWIL Software.

 

image002.jpg

RE: e-ketawa :-) MANDIKAN AKU BUNDA !

2007-07-03 Terurut Topik Yulianto, Benny
Dear all too
 
Selamat dan salam kenal untuk Mas Budianto
Tks juga atas rubrik Mandikan Aku Bunda, serasa menyayat hati
 
Rgds,
Benny

  _  

From: e-ketawa@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Budianto Widjaja
Sent: Tuesday, July 03, 2007 7:04 PM
To: e-ketawa@yahoogroups.com
Subject: RE: e-ketawa :-) MANDIKAN AKU BUNDA !




Dear all

Sebelumnya saya mengenalkan diri terlebih dahulu, nama saya budianto, dan
saya sudah menjadi member pasif di milis ini sekitar 1 bulan yang lalu,
setelah membaca RENUNGAN Mandikan Aku Bunda, seketika itu juga saya
teringat kepada 3 malaikat yang saya tinggalkan di rumah neneknya, dan
meledaklah tangisan yang tak dapat ditahan, betul-betul mengharukan sekali.
Saya saat ini bekerja di Timor leste dan ke3 anak saya di asuh oleh neneknya
di Denpasar. Wadhhh... mudah-mudahan hal tersebut tidak terjadi di
keluarga saya.btw tks buanget buat RENUNGANNYA.

Salam kenal saya

Budianto

Prima Motor

Rua Liberdade da Impressa Audian, Dili - Timor Leste

Telp/Fax: +6703312289  Hotline: +6707297999, +6707237394

Email: [EMAIL PROTECTED]

Sms Only: 081529115355

Perwakilan Surabaya: Fellysia Jl. Darmo Harapan VIII/EB-11 Telp. 031-7314296

From: e-ketawa@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Tour Dpt. MTB
Sent: Tuesday, July 03, 2007 4:36 PM
To: e-ketawa@yahoogroups.com
Subject: Re: e-ketawa :-) MANDIKAN AKU BUNDA !

hiks, haru banget  dehlangsung deh aq inget peri kecilku yang
tersayang di rumahyg selalu qtinggal  kerja tanpa ada waktu
bersamaitu dulu.. syukur  akhir2 ini  aq  banyak bersamanyaaduh,
gimana rasanya  ya  kehilangan  buah  hati  tersayang...  aduh  ga
dehdi  sana  tempatnya  di  sana  pohonnya...

ampe  nangis  bacanyahiks, hiks

 ,_._,___ 

  _  

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.476 / Virus Database: 269.9.14/884 - Release Date: 7/2/2007
3:35 PM


  _  

avast!  http://www.avast.com Antivirus: Inbound message clean. 

Virus Database (VPS): 000753-1, 07/02/2007
Tested on: 7/3/2007 7:38:02 PM
avast! - copyright (c) 1988-2007 ALWIL Software.

 

IMPORTANT NOTICE: 
The information in this email (and any attachments) is confidential. If you are 
not the intended recipient, you must not use or disseminate the information. If 
you have received this email in error, please immediately notify me by Reply 
command and permanently delete the original and any copies or printouts 
thereof.  Although this email and any attachments are believed to be free of 
any virus or other defect that might affect any computer system into which it 
is received and opened, it is the responsibility of the recipient to ensure 
that it is virus free and no responsibility is accepted by American 
International Group, Inc. or its subsidiaries or affiliates either jointly or 
severally, for any loss or damage arising in any way from its use.attachment: image002.jpg