[ekonomi-nasional] mohon bantuan data ekonomi biaya tinggi

2005-07-02 Terurut Topik herman sahputra
perkenalkan saya herman, wartawan Indopost di desk
anti korupsi. 
Untuk edisi senin (4/7) kami merencanakan menulis
ekonomi biaya tinggi, KKN dan dampaknya bagi dunia
usaha di Indonesia. Sayangnya kami belum mendapatkan
data tentang itu. Baik dari lembaga riset nasonal
maupun internasional.
Untuk itu saya berharap rekan-rekan dapat
menginformasikannya melalui mailinglist ini. Atau ke
nomor 085239501891. TErimakasih

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ekonomi-nasional] Kebocoran Keuangan Negara di Depkeu Rp 12,22 Miliar

2005-07-02 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/07/02/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 

Kebocoran Keuangan Negara di Depkeu Rp 12,22 Miliar
JAKARTA - Kebocoran keuangan negara di tubuh Departemen Keuangan (Depkeu) dari 
2004 hingga 23 Juni 2005 tercatat Rp 12,22 miliar dengan perincian Rp 12,1 
miliar kebocoran di 2004 dan Rp 21,1 juta sejak Januari hingga 23 Juni 2005. 
Hal itu terungkap dari temuan audit Inspektorat Jenderal Depkeu saat rapat 
dengar pendapat dengan Komisi XI DPR, Kamis (30/6). 

Menurut Irjen Depkeu, Agus Muhammad, temuan kebocoran keuangan negara itu 
berdasarkan ratusan laporan yang masuk ke Inspektorat Jenderal Depkeu dan pada 
saat di audit belum masuk ke kas negara. Kalau tidak masuk, ya bisa (menjadi 
kerugian negara), tapi pada waktu diaudit memang seharusnya masuk tapi belum 
masuk, ujarnya. 

Dijelaskan, kebocoran keuangan negara pada 2004 bersumber dari 9 kasus senilai 
Rp 12,1 miliar dan dari Januari hingga 23 Juni 2005 sebanyak 3 kasus yang 
berindikasi merugikan negara dengan nilai Rp 21,1 juta. Untuk kewajiban 
penyetoran kepada negara, temuan Inspektorat Jenderal Depkeu sebanyak 1.633 
kasus di 2004 dengan nilai Rp 1,1 triliun dan sebanyak 761 per 23 Juni 2005 
dengan nilai Rp 381,6 miliar. 

Agus mengatakan, pihaknya sudah mengambil tindakan tegas berupa hukuman 
disiplin berat kepada 70 orang di 2004 dan 45 orang di 2005. Sedangkan yang 
memperoleh hukuman disiplin sedang 21 orang di 2004 dan 11 orang di 2005. 
Tindakan kami tergantung masalahnya, kalau untuk kebocoran tindakan diambil 
oleh pimpinan unit yang bersangkutan, ujarnya. 

Bukan hanya pemecatan, tambahnya, bahkan ada yang dijebloskan ketahanan karena 
melakukan penyelewengan dalam tugas. Unit yang paling besar tugasnya biasanya 
indikasi kebocoran keuangan negara juga cukup rentan. Dan hal itu dinilai 
olehnya normal. 

Terkait dengan temuan LPEM UI, pemerintah Belanda dan Bank Dunia tentang adanya 
pungli di Bea dan Cukai, Agus mengatakan, temuan itu akan didalami dan dari 
hasil evaluasi nanti akan diketahui tindakan apa yang tepat yang harus 
dilakukan. Besok Dirjen Bea dan Cukai serta wakil dari Irjen akan bertemu 
dengan LPEM UI membicarakan temuan tersebut, ujarnya. 

Namun dia tidak menegaskan apakah nanti Irjen Depkeu akan melakukan audit 
khusus untuk temuan itu karena mekanismenya perlu pertimbangan tertentu. Temuan 
LPEM UI, pemerintah Belanda dan Bank Dunia itu masih harus dievaluasi sehingga 
dapat diketahui tindakan yang perlu diambil. (L-10) 





Last modified: 2/7/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ekonomi-nasional] Radio SANYO ku sayang.....

2005-07-02 Terurut Topik A_Dharmawan
Sanyo Tinggalkan Indonesia


JAKARTA - Satu lagi perusahaan PMA (penanaman modal asing) hengkang dari
Indonesia. Setelah Mei lalu Mitsubishi Motors resmi menghentikan kegiatan
produksinya di sini, kini giliran Sanyo Electric yang siap menutup pabrik
dan mem-PHK ribuan karyawannya.

Merespons kabar kurang menggembirakan itu, pemerintah menyatakan akan
berusaha dengan segala cara mempertahankan investasi Sanyo Electric.
Prospek usaha Sanyo di Indonesia masih cukup baik, karena dengan kebutuhan
ekonomi yang meningkat, membuat daya beli Indonesia tinggi, kata Budhi
Dharmadi, Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen
Perindustrian.

Kabar mengenai rencana penutupan pabrik Sanyo di Indonesia tersebut dirilis
kantor berita AFP kemarin. Mengutip berita yang dimuat di media Jepang Nihon
Keizai Shimbun, rencana penutupan pabrik Sanyo itu terkait dengan
memburuknya kinerja perusahaan tersebut di Jepang. Bukan hanya pabrik yang
di Indonesia, beberapa pabrik Sanyo di luar negeri, seperti di China, juga
akan ditutup.

Setelah penutupan pabrik-pabrik itu, Sanyo akan fokus dalam industri yang
berhubungan dengan energi serta elektronik digital.
Saat dikonfirmasi mengenai rencana penutupan pabrik Sanyo itu, Dirjen
Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian Budhi
Dharmadi mengaku terkejut. Mereka masih memproduksi televisi di kawasan
Cikarang serta kamera digital di Jalan Raya Bogor. Rencananya, Sanyo malah
menambah produksi dari empat juta unit per tahun menjadi enam juta unit per
tahun, ujarnya.

Meski demikian, Budhi menjelaskan bahwa pemerintah akan melakukan berbagai
upaya yang dianggap perlu untuk mempertahankan investasi Sanyo di Indonesia.
Prospek usaha Sanyo di Indonesia masih cukup baik. Sebab, kebutuhan ekonomi
yang meningkat membuat daya beli Indonesia tinggi, jelasnya.

Dia mengungkapkan, saat ini kondisi infrastruktur di Indonesia termasuk
paling lengkap. Kita memiliki potensi untuk bisa menjadi basis elektronika
di ASEAN, tegasnya.

Di tempat terpisah, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Muhammad
Lutfi mengaku belum mengetahui pasti rencana Sanyo Electric yang akan
menutup pabriknya di Indonesia itu. Dia menyatakan masih akan meng-cross
check laporan tersebut. Salah satunya, akan meminta penjelasan dari Menteri
Perindustrian Andung A. Nitimihardja.

Saya masih mengecek (informasi) itu. Saya sudah meminta waktu ke Pak Andung
untuk bertemu terkait hal tersebut. Mungkin baru Senin pekan depan semua
informasi tentang rencana Sanyo tersebut bisa saya jelaskan, ungkap Lutfi
yang dimintai konfirmasi koran ini kemarin malam.

Menurut dia, tradisi perusahaan Jepang, biasanya sebelum mengambil
keputusan, mereka sudah punya perhitungan ke depan. Lutfi menilai, jika
benar-benar akan dilakukan, langkah Sanyo tersebut tak lebih karena terkait
masalah investasi global perusahaan itu.

Sebelumnya, produsen otomotif Mitsubishi menghentikan salah satu produknya
di Indonesia karena kalah bersaing. Namun, Lutfi menolak bahwa rencana Sanyo
dan keputusan Mutsibishi sebelumnya tersebut disebabkan buruknya iklim
investasi di Indonesia saat ini.

Dia mengatakan, dalam strategi yang diambil perusahaan global yang
berinvestasi, ada tiga hal yang saling terkait. Yakni, pasar, biaya (cost),
dan tempat yang cocok. Jadi, bisa saja yang dihadapi karena market-nya
(pasar) yang tidak bagus. Mitsubishi kan karena kalah bersaing dengan produk
perusahaan lain yang juga jualan di Indonesia, paparnya.

Terkait rencana Sanyo tersebut, Lutfi mengatakan, itu akan dijadikan catatan
dari BKPM. Paling tidak, paparnya, BKPM akan mengenali masalah-masalah yang
sedang dihadapi perusahaan elektronik tersebut. Lutfi mengatakan telah
meminta salah satu deputinya untuk mengetahui lebih detail yang dihadapi
pabrik Sanyo di Indonesia.

Sementara itu, pengamat ekonomi UGM Sri Adiningsih ketika dihubungi koran
ini kemarin malam mengatakan, masalah relokasi ini memang tantangan serius
bagi Indonesia. Karena itu, sarannya, Indonesia bisa mencontoh beberapa
negara lain yang selama ini sukses menciptakan iklim investasi yang
kondusif.

Sri Adiningsih mencontohkan Jepang dan Korea Selatan dalam upaya mendorong
dan menciptakan investasi yang kondusif dan kompetitif. Kedua negara
tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan arah kebijakan investasi
di Indonesia, terangnya.

Dia menambahkan, persoalan pokok yang menjadi perhatian utama kedua negara
tersebut di bidang investasi adalah terkait dengan insentif investasi dan
kelembagaan. Dia mencontohkan Jepang yang memberikan insentif baik dalam
bentuk umum, misalnya, pengurangan pajak, maupun bentuk khusus seperti
penjaminan atas utang dan penyediaan berbunga rendah.

Sedangkan untuk kelembagaan, dia mencontohkan Korea Selatan. Negeri Ginseng
itu terus berusaha menarik investasi ke negaranya dengan cara membenahi
kelembagaan serta regulasi yang ada. Tujuannya, mempermudah kepentingan
investor asing dan calon investor asing. (yun)


---
Outgoing mail is certified 

[ekonomi-nasional] OOT==PERKENALKAN MILIS MELAYU-INDONESIA

2005-07-02 Terurut Topik OK.Taufik
Dear all, 

Ajang bersilahturahmi untuk orang Melayu di seluruh
Indonesia, untuk memperkokoh identitas, ikatan
persaudaraan, dan peningkatan Iman. Siapa
anda?..Takkan punah Melayu di telan bumi

 
Group email: [EMAIL PROTECTED]
Owner email: [EMAIL PROTECTED]



Melayu itu orang yang bijaksana
Nakalnya bersulam jenaka
Budi bahasanya tidak terkira
Kurang ajarnya tetap santun
Jika menipu pun masih bersopan
Bila mengampu bijak beralas tangan.
Melayu itu berani jika bersalah
Kecut takut kerana benar,
Janji simpan di perut
Selalu pecah di mulut,
Biar mati adat
Jangan mati anak.
Melayu di tanah Semenanjung luas maknanya:
Jawa itu Melayu, Bugis itu Melayu
Banjar juga disebut Melayu,
Minangkabau memang Melayu,
Keturunan Acheh adalah Melayu,
Jakun dan Sakai asli Melayu,
Arab dan Pakistani, semua Melayu
Mamak dan Malbari serap ke Melayu
Malah mua'alaf bertakrif Melayu
(Setelah disunat anunya itu)
Dalam sejarahnya
Melayu itu pengembara lautan
Melorongkan jalur sejarah zaman
Begitu luas daerah sempadan
Sayangnya kini segala kehilangan
Melayu itu kaya falsafahnya
Kias kata bidal pusaka
Akar budi bersulamkan daya
Gedung akal laut bicara
Malangnya Melayu itu kuat bersorak
Terlalu ghairah pesta temasya
Sedangkan kampung telah tergadai
Sawah sejalur tinggal sejengkal
tanah sebidang mudah terjual
Meski telah memiliki telaga
Tangan masih memegang tali
Sedang orang mencapai timba.
Berbuahlah pisang tiga kali
Melayu itu masih bermimpi
Walaupun sudah mengenal universiti
Masih berdagang di rumah sendiri.
Berkelahi cara Melayu
Menikam dengan pantun
Menyanggah dengan senyum
Marahnya dengan diam
Merendah bukan menyembah
Meninggi bukan melonjak.
Watak Melayu menolak permusuhan
Setia dan sabar tiada sempadan
Tapi jika marah tak nampak telinga
Musuh dicari ke lubang cacing
Tak dapat tanduk telinga dijinjing
Maruah dan agama dihina jangan
Hebat amuknya tak kenal lawan
Berdamai cara Melayu indah sekali
Silaturrahim hati yang murni
Maaf diungkap senantiasa bersahut
Tangan diulur sentiasa bersambut
Luka pun tidak lagi berparut
Baiknya hati Melayu itu tak terbandingkan
Selaga yang ada sanggup diberikan
Sehingga tercipta sebuah kiasan:
Dagang lalu nasi ditanakkan
Suami pulang lapar tak makan
Kera di hutan disusu-susukan
Anak di pangkuan mati kebuluran
Bagaimanakah Melayu abad dua puluh satu
Masihkan tunduk tersipu-sipu?
Jangan takut melanggar pantang
Jika pantang menghalang kemajuan;
Jangan segan menentang larangan
Jika yakin kepada kebenaran;
Jangan malu mengucapkan keyakinan
Jika percaya kepada keadilan.
Jadilah bangsa yang bijaksana
Memegang tali memegang timba
Memiliki ekonomi mencipta budaya
Menjadi tuan di negara Merdeka
USMAN AWANG 


SIAPA MELAYU??


Suku Melayu merupakan salah satu suku terbesar di
Indonesia setelah
Suku Jawa dan Sunda. Ciri khasnya, mereka bermukim di
pesisir-pesisir
pantai khususnya Sumatera dan Kalimantan. Namun
menjadi basis kuatnya
adalah Pulau Sumatera dimana mereka diyakini berasal.

Nama Melayu mulai dikenal pada masa berdirinya
kerajaan Melayu di
wilayah Sungai Batanghari yang kini membelah Propinsi
Jambi. Dari sini
kemudian kemungkinan tersebar hingga ke semenanjung
Melayu.
Kerajaan-kerajaan Melayu pernah ada dan tersebar
hingga ke Pulau
Kalimantan (Borneo).

Persebaran suku yang disebut Melayu ini antara lain :

Aceh Tamiang- Nanggroe Aceh Darussalam: Dikenal dengan
nama Bumi Muda
Sedia, dengan semboyan Kasih Pape Setie Mati. Mengacu
pada kerajaan
Tamiang yang berada ditepian sungai Tamiang. Meski
dikenal sebagai
wilayah Melayu, namun Aceh Tamiang (yang merupakan
pecahan Aceh Timur)
ini juga heterogen. Bahasa Melayu yang dipakai serupa
dengan Melayu
Langkat.

Pesisir Timur Sumatera Utara : Mulai dari Kabupaten
Langkat hingga
pesisir kabupaten Labuhan Batu, disitulah suku Melayu
tinggal. Kota
Medan yang merupakan kota no 3 di Indonesia penduduk
aslinya adalah
Melayu Deli. Langgam-langgam Melayu yang populer di
Indonesia berasal
dari Lagu Melayu Deli.

Riau : Bagian barat Propinsi Riau didominasi oleh
etnis Minangkabau,
bahkan kota Pekanbaru sendiri diperkirakan 60%
penduduknya berasal dari
Sumatera Barat. Daerah Siak merupakan pusat Melayu di
daratan, Melayu
dialek 'o' banyak dipakai di pedalaman Riau.

Kepulauan Riau : Sudah sangat diketahui bahwa
Kepulauan Riau adalah
pusat kebudayaan Melayu di Indonesia. dari sinilah
katanya Bahasa
Indonesia berakar, serupa dengan Johor. Mulai dari
kepulauan Karimun,
Singkep-Lingga hingga kepulauan Tambelangan, Kabupaten
Natuna.

Jambi : Dikenal dengan bahasa Melayu Jambinya.
Berpusat di kota Jambi
dengan lafal 'o'. Suku-suku yang disebut Melayu juga
tersebar di
pedalaman. Dialek 'e' dipakai di wilayah Tanjung
Jabung

Bengkulu : Bahasa Melayu dipakai di Kota Bengkulu dan
Sekitarnya,
sedangkan bahasa-bahasa lainnya adalah Bahasa Rejang,
Lebong, Muko-Muko
dan Serawai yang masih digolongkan Melayu Tua.

Sumatera Selatan : Sebagian besar wilayah Sumsel
menggunakan varian
melayu yang berbeda. Bahasa Melayu Palembang sangat
kuat pengaruh
bahasa Jawanya karena