Alasan apa mereka mau memechakan Indonesia kalau modal mereka bisa
diinvestasikan dengan kondisi yang menguntungkan
- Original Message -
From: "A_Dharmawan" <[EMAIL PROTECTED]>
To:
Sent: Saturday, August 06, 2005 6:12 AM
Subject: [ekonomi-nasional] RUU 2601 Kongres AS
> Jumat, 05 Agustus 2005
> Papua Dimasukan Skenario Global AS untuk Pecah Belah NKRI
>
> Jakarta-RoL-- Munculnya perkembangan Propinsi Papua yang didorong
> memisahkan
> diri dari NKRI yang termaktub dalam draft RUU 2601 di Kongres AS, tidak
> lebih sebagai skenario global Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk memecah
> belah negara dan menguasai pusat-pusat ekonomi di negera-negara
> berkembang.
>
> Demikian salah satu analisis yang mencuat dalam dialektika demokrasi
> bertajuk Menangkal Manuver Intervensi Amerika Terhadap Papua di Gedung
> MPR/DPR , Jumat. Diskusi menghadirkan Ketua Fraksi PDIP DPR Thahjo Kumolo,
> Yorrys Raweyai dari Fraksi Golkar DPR asal Papua dan pengamat politik
> Kusnanto Anggoro dari CSIS. Papua sebagai wilayah yang memiliki potensi
> minyak, emas, uranium, kayu dan sebagainya sehingga memicu pihak lain
> untuk
> menguasainya.
>
> Namun Indonesia tidak perlu reaktif berlebihan merespon manuver anggota
> Kongres AS tersebut karena yang dibutuhkan adalah diplomasi agar Papua
> yang
> secara yuridis sebagai bagian dari NKRI itu tidak lepas dari NKRI.Tjahjo
> Kumolo menyatakan, khawatir meski pemerintah AS mendukung keutuhan NKRI
> dan
> memliki hak veto untuk menolak atau menerima RUU 2601 Kongres AS tersebut.
> Namun mencermati dominasi AS di Asia Pasifik, di mana Indonesia sedang
> menyelesaikan Aceh dan Selat Malaka, maka sikap Kongres AS tersebut harus
> diwaspadai.
>
> Reaksi Presiden Susilo bambang Yudhoyono ketika berada di China juga mesti
> disambut positif dengan rasa penyesalannya pada Kongres AS itu.Selama ini
> setiap presiden (RI, red) berkunjung ke China, AS selalu bersikap tidak
> baik, katanya.Tjahyo Kumolo mengungkapkan, ada benang merah atau kaitan
> antara Papua dengan Amerika Serikat, PBB, dan Australia. Ada beberapa
> warga
> Papua yang melakukan hubungan intensif dengan anggota Kongres AS.
>
> Karena itu, DPR mesti bersikap waspada agar Amerika memahami masalah Papua
> sebagai bagian dari NKRI dan itu sudah final. Kalau tidak direspons serius
> intervensi AS tersebut bisa berakibat serius bagi NKRI, katanya. Ditambah
> lagi dengan demo-demo yang sepertinya sudah disiapkan secara sistematis di
> Papua. Misalnya pada tanggal 68 (Mengevaluasi Otsus), 9 Agustus (hari
> bumi) dan 11 Agustus 2005 ini melakukan aksi damai di seluruh Papua untuk
> evaluasi otonomi khusus.
>
> Jadi,kalau berani kita harus putuskan hubungan diplomatik dengan
> AS,katanya.Kusnanto Anggoro sependapat jika intervensi AS ini tidak lepas
> dari skenario global Amerika Serikat, Uni Eropa dan Australia untuk
> mencapai
> tujuan ekonominya. Karena itu, dalam setiap intervensi ke negara lain,
> seperti di Uni Soviet, AS selalu mengusung slogan HAM, demokrasi,dan
> lingkungan hidup.
>
> Hanya saja Kusnanto meminta masyarakat dan pemerintah tidak emosional
> karena
> yang dibutuhkan adalah diplomasi dan keseriusan pemerintah dalam
> mengimplemntasikan otonomi khusus Papua.Dari pengamalan politik selama
> ini,
> langkah-langkah Kongres AS biasanya gagal. Tapi, kita tetap tidak boleh
> menganggap remeh karena masalah Papua adalah masalah domestik dan itu
> terkait erat dengan Freeport dan Papua sendiri yang mengandung potensi
> ekonomi sangat besar, katanya.
>
> Namun Yorrys meminta pemerintah dan masyarakat tidak emosional karena
> sikap
> Kongres AS itu biasa saja, di mana setiap tahun Kongres AS itu selalu
> mengajukan RUU dan dalam RUU 2601 itu terdapat klausul peninjauan otonomi
> khusus. Jadi, yang dipikirkan oleh pemerintah adalah keseriusan realisasi
> otonomi khusus, yang diterapkan sejak 2003, dan sejak Desember 2004 sudah
> dibahas oleh Komisi I DPR. Yang penting sekarang ini solusi dan konkretnya
> pelaksanaan Otsus itu sendiri, katanya.
>
> Sementara itu, Ketua Umum MKGR Priyo Budisantoso menegaskankan pihaknya
> menolak intervensi Amerika Serikat dan tetap mendukung penuh bahwa Papua
> sebagai bagian dari NKRI.Kita tolak intervensi asing ke dalam Papua, dan
> mendukung sepenuhnya usaha pemerintah untuk menyelesaikan masalah Papua
> sebagai bagian dari NKRI, kata anggota DPR dari Golkar itu.
>
>
>
>
>
> ---
> Outgoing mail is certified Virus Free.
> Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
> Version: 6.0.859 / Virus Database: 585 - Release Date: 2/14/2005
>
>
>
>
>
> Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
> Kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
Yahoo! Groups Sponsor ~-->
http://us.ard.yahoo.com/SIG=12h91j8ts/M=362343.6886682.7839641.1493532/D=groups/S=1705001222:TM/Y=YAHOO/EXP=1123322447/A=2894354/R=0/SIG=11qvf79s7/*http://http://www.globalgiving.com/cb/cidi/c_darfur.html";>Help
Sudanese refugees