[ekonomi-nasional] Mengakhiri Tahun Antikritik

2005-12-16 Terurut Topik irwank
Terima kasih Pak Syamsuddin, yang dengan cerdas menuliskan hal ini.
Semoga tulisan di bawah menjadi masukan yang baik bagi kita semua
(termasuk saya sendiri - menjiplak ceramah Khotib Jum'at).. :-)

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

--
http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0512/17/opini/2295892.htm

* Sabtu, 17 Desember 2005 *

 *Mengakhiri Tahun Antikritik *

*Syamsuddin Haris*

Keruntuhan bangunan negara otoriter Orde Baru seharusnya menjadi pelajaran
berharga bagi para penyelenggara negara yang telah terpilih dan diperca- ya
rakyat melalui pemilihan umum.

Ironisnya, baik presiden, wakil presiden, maupun para menteri, masih
memandang kritik sebagai ancaman atas kekuasaan mereka.

Betapa tidak, para penyelenggara negara bukannya berterima kasih kepada pers
yang telah membuka mata kita terhadap kasus kelaparan di Yahukimo, Papua,
justru sebaliknya, pekerja media dianggap membesar-besarkan masalah.
Terminologi kelaparan pun ditolak karena hanya dianggap sebagai rawan pangan
atau gagal panen Nyawa saudara-saudara kita yang tidak beruntung itu bahkan
diperlakukan sebagai angka. Yang meninggal bukan 55 orang, tetapi hanya 15
orang. Seolah perbedaan jumlah itu signifikan untuk menganulir kebenaran
substansial bahwa negara telah gagal menyelamatkan sebagian rakyat Papua
dari kelaparan.

Jujur dalam mengakui keterbatasan jauh lebih baik ketimbang berapi-api
membela diri untuk menutupi realitas kehidupan bangsa. Kualitas SDM yang
buruk, etos kerja yang rendah, korupsi yang merajalela, mismanajemen negara
dalam mengelola ekonomi, penegakan hukum yang masih pandang bulu, dan
birokrasi yang berorientasi rente, adalah sebagian fakta yang tak perlu dan
tidak mungkin ditutup-tutupi dalam era keterbukaan informasi dewasa ini.
Presiden Yudhoyono pun tak perlu malu mengakui kondisi negara kita lebih
buruk daripada negara tetangga seperti India, apalagi dibandingkan,
misalnya, dengan negara yang lebih muda seperti Malaysia dan Singapura.

Kejujuran yang sama perlu diakui, terkait nasib buruk guru-guru kita yang
terus dibebani tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi
kesejahteraan mereka tak pernah diperhatikan. Meski dari tahun ke tahun
alokasi anggaran pendidikan terus meningkat, ironisnya hampir tak pernah
bersentuhan dengan upaya memperbaiki kesejahteraan guru. Karena itu, Wapres
Jusuf Kalla mestinya berlapang dada menerima kritik bahwa faktanya
pemerintah yang baru belum berhasil memperbaiki nasib guru kita.

*Tidak berhak*

Para penyelenggara negara sebenarnya tidak berhak untuk marah terhadap
kritik yang ditujukan kepada mereka. Sebaliknya, hak moral untuk marah
justru dimiliki publik yang kecewa terhadap kinerja para pemimpin yang telah
dipercayainya. Apalagi, konsep good governance yang diusung Yudhoyono-Kalla
menuntut adanya partisipasi publik di dalamnya sehingga relasi
pemerintah-rakyat tidak semata-mata didasarkan pada kepatuhan tanpa batas
rakyat kepada pemerintahnya.

Sejauh ini kritik publik masih dalam batas-batas wajar karena lebih bersifat
mengingatkan bahwa kinerja para pemimpin kita belum membuahkan hasil
optimal. Kritik-kritik itu berfungsi meluruskan berbagai klaim pencapaian
pemerintah yang lebih didasarkan pada realitas artifisial-manipulatif
ketimbang fakta materiil di lapangan.

Di balik angka pertumbuhan ekonomi 5,4 persen pada 2005, misalnya, tidak
terungkap bahwa secara faktual telah terjadi kemerosotan kualitas hidup
mayoritas rakyat di tingkat bawah. Juga tidak terungkap realitas kian
buruknya sanitasi dan pelayanan kesehatan, merosotnya kualitas standar hidup
rakyat, membengkaknya angka pengangguran riil, dan meningkatnya kesenjangan
kaya-miskin. Pesan penting di balik kritik-kritik itu termasuk puisi
Profesor Winarno Surachmad adalah agar pemerintah lebih jujur dan tidak
sekadar pandai beretorika.

*Daulat tuanku*

Para penyelenggara negara perlu menyadari, era monopoli kebenaran dan
hegemoni wacana telah berakhir bersamaan terkuburnya Orde Baru. Kebenaran
bukan lagi milik tunggal penyelenggara negara karena masyarakat kini
memiliki aktivis LSM, akademisi, pejuang HAM, dan pekerja pers sebagai mata
hatinya. Era laporan ABS (asal bapak senang), alergi, dan antikritik,
bersembunyi di balik klaim pencapaian semu, serta kepatuhan tanpa batas
rakyat kepada pemerintah, telah berlalu dan harus dipandang sebagai laknat
sejarah yang tak perlu dihidupkan lagi.

Karena itu, semangat antikritik yang masih diwarisi para penyelenggara
negara dari rezim otoriter Demokrasi Terpimpin dan Orde Baru pada dasarnya
amat tidak produktif bagi pembenahan multimasalah bangsa. Semangat
antikritik lebih merupakan milik penguasa otoriter masa lalu yang tidak
sesuai untuk era demokrasi. Ia adalah bagian integral prinsip Daulat Tuanku
yang menjadi ciri sistem monarki dan aristokrasi yang telah kita tolak
melalui konsep daulat rakyat.

Seperti halnya para penyelenggara negara, pers juga merupakan lembaga publik
yang hanya dapat hidup dan bertahan dari kemampuannya mengelola kepercayaan
publik. Pers buk

[ekonomi-nasional] Fwd: [ppiindia] Sekolah Itu Mirip Kandang Ayam

2005-12-16 Terurut Topik irwank
Sekedar bacaan akhir pekan. Jadi puisi Guru Besar itu bukan mengada"?
Semoga ditanggapi secara wajar dan tidak dianggap menjelek"an.. :-)

Wassalam,

Irwan.K

==
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0512/17/utama/2296376.htm

  Sekolah Itu Mirip Kandang Ayam

  Nasrullah Nara

  Hari Rabu (14/12) pukul 11.00, lonceng sekolah berdentang, tanda jam
pelajaran Matematika di Kelas VI SD Negeri Lebak Keusik 3, Kampung Ciapus,
Lebak, Banten, dimulai. Murid-murid yang sebelumnya bertebaran di sekitar
sekolah pada jam istirahat satu per satu masuk ke ruang kelas.

  Tak lama kemudian, Sumantri seorang guru bantu memasuki ruang kelas.
Murid-murid yang sebagian bersandal jepit itu bergegas mengeluarkan buku
ajar Matematika.

  Ketika Pak Guru tengah menerangkan tentang bilangan cacah dan bilangan
prima, seorang siswa yang duduk di pojok ruang menguap tak kuasa menahan
kantuk. Murid di sebelahnya mengibas-ngibaskan sebuah buku tipis di depan
dadanya. Pak Guru Sumantri pun sesekali mengibas-ngibaskan buku di depan
dadanya.

  Saat itu udara memang sangat panas. Panas yang terpancarkan dari sinar
matahari tak terbendung oleh atap seng sekolah tersebut. Apalagi ruang kelas
itu memang tak dilengkapi langit-langit.

  Pada lantai tanah dan dinding kelas yang terbuat dari anyaman bambu
tampak bulatan-bulatan terang, pertanda sinar matahari menerobos
lubang-lubang bekas paku di seng bekas, atap kelas tersebut.

  Bisa dibayangkan bagaimana repotnya murid dan guru menyiasati keadaan
ketika hujan turun. Yang pasti, lantai yang tidak berlapiskan semen jadi
becek, tak ubahnya kandang bebek dan kandang ayam.

  Apa yang Anda lihat sekarang sudah agak mendingan dibandingkan dengan
kondisinya beberapa tahun lalu, kata Kumpai (50), warga setempat yang
didaulat para orangtua murid sebagai ketua komite sekolah tersebut.

  Tahun 1998 sekolah itu roboh ketika angin puting beliung
meluluhlantakkan perkebunan kelapa sawit di wilayah tersebut. Atap sekolah
dari daun rumbia pun rata tanah.

  Rintisan warga

  Tentu bukan tanpa alasan mengapa Kumpai ditunjuk sebagai ketua komite
sekolah. Selain merelakan sekitar 1.500 meter persegi tanahnya untuk lokasi
sekolah, petani berputra enam itu adalah saksi sejarah keberadaan SD Negeri
Lebak Keusik 3, Ciapus.

  Tahun 1975 Kumpai terharu melihat semangat anak-anak di lima dusun itu
untuk menuntut ilmu. Untuk mengenyam bangku sekolah, anak-anak dari keluarga
petani tersebut saban hari berjalan kaki melintasi jalan setapak antara
kebun durian dan kelapa sawit sejauh lima kilometer menuju sebuah SD di
jalan raya poros Labuan-Malingping.

  Saat itu Kumpai mulai menggalang warga setempat untuk mendirikan
sekolah darurat. Tiangnya dari pohon durian. Dindingnya dari bilah-bilah
bambu. Atapnya dari daun rumbia.

  Berbekal sedikit pengetahuan yang dulu diperolehnya dari sekolah
rakyat, di bangunan itulah Kumpai mengajari anak-anak setempat menulis,
membaca, dan berhitung. Karena kegiatan belajar-mengajar tersebut belum
diakui pemerintah, pengajaran yang dilakoni Kumpai hanya bersifat les di
luar sekolah.

  Tahun 1996, seiring makin banyaknya anak-anak setempat ingin
bersekolah, pemerintah mulai mengakui keberadaan sekolah rintisan tersebut.
Bangunan darurat itu ditunjuk sebagai filial (cabang; kelas jauh) dari SD
negeri di Dusun Cikutra.

  Menyambut pengakuan itu, warga mengembangkan bangunan darurat dari
semula satu ruang menjadi empat ruang. Tiga ruang di antaranya untuk tempat
belajar-mengajar. Satu lainnya untuk ruang guru merangkap ruang kepala
sekolah. Setiap ruang rata-rata berukuran 6 x 5 meter.

  Saat itu warga berharap di dusun mereka bakal ada bangunan sekolah
permanen yang didirikan pemerintah. Apalagi di lima dusun bertetangga
tersebut jumlah anak yang bersekolah sudah lebih dari 100 orang.

  Harapan yang sama membuncah di hati para guru yang jumlahnya lima
orang, satu pegawai negeri sipil (PNS) dan empat lainnya pegawai honorer.
Proposal demi proposal disusun dan dikirim ke lembaga terkait, tetapi hingga
kini belum juga ada jawaban.

  Tahun lalu pejabat dari pemerintah kabupaten sudah meninjau lokasi,
tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut, tutur Sujana, guru PNS yang
diangkat sebagai pengelola sekolah tersebut.

  Kalau saja pemerintah setempat terpanggil untuk membangun sekolah
permanen di dusun itu, sebetulnya beban yang harus ditanggung bisa jadi
tidak terlalu berat. Sebab, masyarakat setempat siap berpartisipasi.

  Paling tidak, masalah lahan yang kerap menghadang sudah tak ada.
Sumbangan tanah warga seluas 1.500 meter persegi sudah memadai untuk
bangunan enam ruang kelas, lapangan upacara, sekaligus pekarangan bagi lebih
dari 100 murid.

  Bahwa lokasi sekolah memang hanya bisa dijangkau dengan sepeda motor,
itu bisa saja jadi alasan pemerintah untuk malas duluan. Maklum, akses jalan
setapak yang berlumpur ke Ciapus memang mustahil dilewati kendaraan
pengangkut bahan bangunan.

  

[ekonomi-nasional] RAME-RAME CARI DUIT HANYA PAKE JEMPOL TANGAN (TERLAMPIR FILE DOCUMENT)

2005-12-16 Terurut Topik AN Farchan
SmsBIZ
  Pake Jempol, Bisa dapat duit.
  SMSBIZ adalah mesin penghasil uang bagi Anda dan pengisi pulsa HP secara 
otomatis apabila Anda menjalankan duplikasi dengan benar. Produk SMSBIZ adalah 
semua jenis voucher isi ulang / prabayar baik GSM maupun CDMA yang bisa 
diisikan secara elektronik dan dapat terkoneksi dengan sistem SMS center kami 
di 3911/6789
  Pendaftaran
  Untuk mengikuti program SMSBIZ terlebih dulu Anda harus melakukan proses 
pendaftaran / registrasi dengan mengirimkan sms ke 3911 (Indosat) atau 6789 
(Telkomsel). Dalam proses pendaftaran Anda harus mempunyai sponsor (refferrer). 
Sponsor adalah seseorang yang memperkenalkan program / peluang bisnis ini 
kepada Anda dan yang akan membimbing Anda.
  Perhatikan dengan seksama penulisan sms, jangan sampai salah menuliskan nomor 
HP, karena tidak akan diterima oleh sistem kami.
   
  Untuk pengguna kartu Indosat (Matrix, Mentari, IM-3) gunakan format berikut :
  SB  Daftar  (No. HP. Sponsor)
   
  Contoh:
  SB Daftar 08125399779 (silahkan gunakan nomor ini sebagai sponsor anda)
  Kirimkan ke 3911
   
  Untuk pengguna kartu Telkomsel (Halo, Simpati, As) gunakan format berikut :
  COMO  DM  SB  Daftar  (No. HP. Sponsor)
   
  Contoh:
  COMO DM SB Daftar 08125399779 (silahkan gunakan nomor ini sebagai sponsor 
anda)
  Kirimkan ke 6789
   
  Apabila anda menuliskan sms pendaftaran dengan benar, maka anda akan 
mendapatkan reply di HP anda sebagai berikut:
   
  Anda tlh bergabung dlm sistem SMSBIZ noHP +628 (no HP anda) NoPIN: 
 (4 digit kode PIN) No.HP sponsor anda adlh +628 (no HP sponsor 
anda). Simpan dan catat baik2x PIN anda. www.smsbisnis.com
   
  Setelah Anda melakukan proses registrasi, langkah Anda selanjutnya adalah 
memperkenalkan SMSBIZ kepada maksimal 20 orang, agar terjadi proses duplikasi, 
ganti no diatas (nomor sponsor) dengan no hp anda (anda menjadi sponsor bagi 
downline anda). Bila anda mempunyai satu atau lebih no hp, anda dapat 
mendaftarkan no anda tersebut sendiri sebagai downline anda sendiri.
  Apabila anda berhasil menjalankan proses duplikasi terhadap downline langsung 
anda melebihi 20 anggota, maka anggota ke 21, 22,23 dst akan diisikan secara 
otomatis ke dalam jaringan dibawah anda, sehingga anda secara langsung juga 
akan tetap menerima hak komisi, sekaligus membantu downline anda.
  Sistem ini sangat mudah dan tidak merepotkan, karena biayanya sangat murah, 
hanya Rp. 1000,- (seribu rupiah) melalui SMS ke 3911 (Indosat) atau  Rp. 2000,- 
(dua ribu rupiah) melalui SMS ke 6789, dan pertumbuhan jaringan sangat 
cepat,karena menggunakan sarana sms untuk berkomunikasi dengan calon anggota 
baru yang berkenan bergabung dalam SMSBIZ sebagai jaringan anda.
   
  Perhitungan Potensi Penghasilan:
  (asumsi digunakan matrix ideal 20-20)
  Level 1 : 20 x Rp. 25,- = Rp. 500,-
  Level 2 : 20 x 20 x Rp. 25,- = Rp. 10.000,-
  Level 3 : 20 x 20 x 20 x Rp. 25,- = Rp. 200.000,-
  Level 4 : 20 x 20 x 20 x 20 x Rp. 25,- = Rp.4.000.000,-
  Level 5 : 20 x 20 x 20 x 20 x 20 x Rp. 25,- = Rp. 80.000.000,-
  Total Potensi Isi Ulang dan Tarik Tunai = Rp. 84.210.500,-
   
  Dengan penghasilan tersebut anda dapat melakukan ;
  1. Isi ulang pulsa otomatis (saldo mencapai limit Rp100.000,-)
  2. Tarik Tunai (setelah no rekening anda terdaftar pada system)
  3. Isi ulang pulsa teman
  4. Bonus Prestasi (Nokia 3650 dan Nokia 9500 Communicator)
   
  Untuk kartu Indosat kirim ke 3911 :
  Registrasi / pendaftaran:   SB Daftar 08xxx(no hp sponsor)
  Cek Saldo   :   SB Saldo
  Isi Ulang :   SB ISIULANG
  Tarik Tunai :   SB TUNAI xxx (minimal 
Rp100.000 ditulis tanpa titik dan koma, contoh SB TUNAI 10)
  Isi Ulang Teman  :   SB ISITEMAN 08xxx
  Daftar rekening  :   SB Rek#Nama#Nama Bank#No rekening
   
  Untuk kartu Telkomsel kirim ke 6789 :
  Registrasi/pendaftaran:COMO DM SB Daftar 08xxx(no hp sponsor)
  Cek Saldo  :   COMO DM SB Saldo
  Isi Ulang  :   COMO DM SB ISIULANG
  Tarik Tunai   :   COMO DM SB TUNAI 
xxx (minimal Rp100.000 ditulis tanpa titik dan koma, contoh SB TUNAI 10)
  Isi Ulang Teman   :   COMO DM SB ISITEMAN 
08xxx
  Daftar rekening :   COMO DM SB Rek#Nama#Nama 
Bank#No rekening
   
  Untuk keterangan lebih lanjut dapat mengunjungi website 
http://www.smsbisnis.com/?id=08125399779
   
  Salam Sukses,
   
  Catatan:
  Apabila anda browsing di internet sebelum registrasi/pendaftaran, harap anda 
tidak memasukkan nomor HP contoh di internet sebagai sponsor anda untuk 
registrasi/pendaftaran.



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection 

[ekonomi-nasional] RAME-RAME CARI DUIT HANYA PAKE JEMPOL TANGAN (TERLAMPIR FILE DOCUMENT)

2005-12-16 Terurut Topik AN Farchan
  SmsBIZ
  Pake Jempol, Bisa dapat duit.
  SMSBIZ adalah mesin penghasil uang bagi Anda dan pengisi pulsa HP secara 
otomatis apabila Anda menjalankan duplikasi dengan benar. Produk SMSBIZ adalah 
semua jenis voucher isi ulang / prabayar baik GSM maupun CDMA yang bisa 
diisikan secara elektronik dan dapat terkoneksi dengan sistem SMS center kami 
di 3911/6789
  Pendaftaran
  Untuk mengikuti program SMSBIZ terlebih dulu Anda harus melakukan proses 
pendaftaran / registrasi dengan mengirimkan sms ke 3911 (Indosat) atau 6789 
(Telkomsel). Dalam proses pendaftaran Anda harus mempunyai sponsor (refferrer). 
Sponsor adalah seseorang yang memperkenalkan program / peluang bisnis ini 
kepada Anda dan yang akan membimbing Anda.
  Perhatikan dengan seksama penulisan sms, jangan sampai salah menuliskan nomor 
HP, karena tidak akan diterima oleh sistem kami.
   
  Untuk pengguna kartu Indosat (Matrix, Mentari, IM-3) gunakan format berikut :
  SB  Daftar  (No. HP. Sponsor)
   
  Contoh:
  SB Daftar 08125399779 (silahkan gunakan nomor ini sebagai sponsor anda)
  Kirimkan ke 3911
   
  Untuk pengguna kartu Telkomsel (Halo, Simpati, As) gunakan format berikut :
  COMO  DM  SB  Daftar  (No. HP. Sponsor)
   
  Contoh:
  COMO DM SB Daftar 08125399779 (silahkan gunakan nomor ini sebagai sponsor 
anda)
  Kirimkan ke 6789
   
  Apabila anda menuliskan sms pendaftaran dengan benar, maka anda akan 
mendapatkan reply di HP anda sebagai berikut:
   
  Anda tlh bergabung dlm sistem SMSBIZ noHP +628 (no HP anda) NoPIN: 
 (4 digit kode PIN) No.HP sponsor anda adlh +628 (no HP sponsor 
anda). Simpan dan catat baik2x PIN anda. www.smsbisnis.com
   
  Setelah Anda melakukan proses registrasi, langkah Anda selanjutnya adalah 
memperkenalkan SMSBIZ kepada maksimal 20 orang, agar terjadi proses duplikasi, 
ganti no diatas (nomor sponsor) dengan no hp anda (anda menjadi sponsor bagi 
downline anda). Bila anda mempunyai satu atau lebih no hp, anda dapat 
mendaftarkan no anda tersebut sendiri sebagai downline anda sendiri.
  Apabila anda berhasil menjalankan proses duplikasi terhadap downline langsung 
anda melebihi 20 anggota, maka anggota ke 21, 22,23 dst akan diisikan secara 
otomatis ke dalam jaringan dibawah anda, sehingga anda secara langsung juga 
akan tetap menerima hak komisi, sekaligus membantu downline anda.
  Sistem ini sangat mudah dan tidak merepotkan, karena biayanya sangat murah, 
hanya Rp. 1000,- (seribu rupiah) melalui SMS ke 3911 (Indosat) atau  Rp. 2000,- 
(dua ribu rupiah) melalui SMS ke 6789, dan pertumbuhan jaringan sangat 
cepat,karena menggunakan sarana sms untuk berkomunikasi dengan calon anggota 
baru yang berkenan bergabung dalam SMSBIZ sebagai jaringan anda.
   
  Perhitungan Potensi Penghasilan:
  (asumsi digunakan matrix ideal 20-20)
  Level 1 : 20 x Rp. 25,- = Rp. 500,-
  Level 2 : 20 x 20 x Rp. 25,- = Rp. 10.000,-
  Level 3 : 20 x 20 x 20 x Rp. 25,- = Rp. 200.000,-
  Level 4 : 20 x 20 x 20 x 20 x Rp. 25,- = Rp.4.000.000,-
  Level 5 : 20 x 20 x 20 x 20 x 20 x Rp. 25,- = Rp. 80.000.000,-
  Total Potensi Isi Ulang dan Tarik Tunai = Rp. 84.210.500,-
   
  Dengan penghasilan tersebut anda dapat melakukan ;
  1. Isi ulang pulsa otomatis (saldo mencapai limit Rp100.000,-)
  2. Tarik Tunai (setelah no rekening anda terdaftar pada system)
  3. Isi ulang pulsa teman
  4. Bonus Prestasi (Nokia 3650 dan Nokia 9500 Communicator)
   
  Untuk kartu Indosat kirim ke 3911 :
  Registrasi / pendaftaran:   SB Daftar 08xxx(no hp sponsor)
  Cek Saldo   :   SB Saldo
  Isi Ulang :   SB ISIULANG
  Tarik Tunai :   SB TUNAI xxx (minimal 
Rp100.000 ditulis tanpa titik dan koma, contoh SB TUNAI 10)
  Isi Ulang Teman  :   SB ISITEMAN 08xxx
  Daftar rekening  :   SB Rek#Nama#Nama Bank#No rekening
   
  Untuk kartu Telkomsel kirim ke 6789 :
  Registrasi/pendaftaran:COMO DM SB Daftar 08xxx(no hp sponsor)
  Cek Saldo  :   COMO DM SB Saldo
  Isi Ulang  :   COMO DM SB ISIULANG
  Tarik Tunai   :   COMO DM SB TUNAI 
xxx (minimal Rp100.000 ditulis tanpa titik dan koma, contoh SB TUNAI 10)
  Isi Ulang Teman   :   COMO DM SB ISITEMAN 
08xxx
  Daftar rekening :   COMO DM SB Rek#Nama#Nama 
Bank#No rekening
   
  Untuk keterangan lebih lanjut dapat mengunjungi website 
http://www.smsbisnis.com/?id=08125399779
   
  Salam Sukses,
   
  Catatan:
  Apabila anda browsing di internet sebelum registrasi/pendaftaran, harap anda 
tidak memasukkan nomor HP contoh di internet sebagai sponsor anda untuk 
registrasi/pendaftaran.


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection aro

[ekonomi-nasional] Pantes..rasanya menyegarkan......

2005-12-16 Terurut Topik A_Dharmawan
Minuman Isi Cicak, Coca Cola Dituntut Rp 5 Miliar
Maryadi - detikcom

 Jakarta - Coca Cola kembali diterpa masalah terkait dengan produknya. Salah
satu botol minumannya ternyata berisi seekor Cicak. Gara-gara kasus ini,
Coca Cola pun bakal dilapori ke Polda Metro Jaya dan dituntut Rp 5 miliar.

Korban Coca Cola berisi Cicak ini adalah warga Tebet bernama Sukma Budi
Susilo. "Tadinya klien kami tidak berniat mau mengadukan masalah ini ke
polisi. Tapi karena apa yang kami tuntut kurang mendapat tanggapan, makanya
kami mengadukan masalah ini," kata kuasa hukum Sukma Budi Susilo, Zuchli
Imran dalam perbincangan dengan detikcom via telepon.

Menurut Imran, minuman Coca Cola berisi hewan Cicak ini, ditemukan kliennya
ketika akan minum di Warung Dita di Bogor. Kejadiannya sekitar Juni 2005
lalu dimana hewan melata itu ditemukan di dalam botol Coca Cola rasa Melon.

Atas kejadian itu, Sukma pun mengadukan masalah ini dan menuntut ganti rugi
kepada pihak Coca Cola. Namun tuntutan ganti rugi yang diminta Sukma tidak
diluluskan oleh pihak Coca Cola yang bermarkas di Cibitung, Jawa Barat.

Atas penolakan penyelesaian jalan damai itu, akhirnya Sukma pun memakai jasa
pengacara. Melalui pengacaranya, Sukma pun menuntut ganti rugi sebesar Rp 5
miliar melalui surat somasi yang dikirimkan ke Coca Cola pada 21 November
2005.

Imran mengakui, surat somasi pun dijawab oleh pihak Coca Cola dengan sebuah
surat jawaban. Namun dalam surat jawaban itu menolak permintaan untuk
membayar tuntutan ganti rugi. Akhirnya surat somasi kedua pun dikirimkan
kembali pada Rabu (14/12/2005) lalu dan hingga kini belum ada jawabannya.

Imran menyatakan, dari hasil pertemuan dengan pihak Coca Cola telah diakui
oleh pihak Coca Cola kalau botol minuman berisi Cecak itu adalah benar milik
Coca Cola dengan nomor register A5A16:45 dengan expired date pada 25 mei
2006 dan bernomor botol 23.A24039N.

"Kami juga masih memiliki botolnya yang berisi Cecak itu. Coca Cola sempat
akan meminjamnya dengan alasan untuk test, tapi klien kami menolaknya," kata
Imran.

Consumer and Community Relation Officer Coca Cola Indonesia Djachri
Surachman yang dihubungi detikcom via telepon genggamnya, enggan
mengomentari lebih jauh berkaitan dengan kasus ini. "Maaf saya tidak dapat
berkomentar soal masalah ini. Silakan hubungi Manajer Public Relation dengan
ibu Ruri," kata Djachri sembari memberikan nomor telepon kantor Coca Cola.

Ketika detikcom menghubungi nomor itu, ternyata Ibu Ruri yang dimaksud tidak
berada di tempat karena sudah pulang. (mar)

Baca juga:

  a.. Wawancara Takasu Masaharu
  Coca Cola Sombong Sekali
  b.. Kasus Obat Nyamuk dalam Coca Cola Divonis 19 Januari
  c.. Minum Coca-cola Ada Obat Nyamuknya, Warga Jepang ke PN

---
Outgoing mail is certified Virus Free.
Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
Version: 6.0.859 / Virus Database: 585 - Release Date: 2/14/2005


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
For $25, 15 Afghan women can learn to read. Your gift can make a difference.
http://us.click.yahoo.com/rQ8GtB/SdGMAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ekonomi-nasional]

2005-12-16 Terurut Topik Sunarso, Djayus




Selamat pagi.

Maaf milis ini masih aktif nggak sih sudah beberapa waktu saya
tidak ada kiriman.

Terima ksih atas perhatianya
Djayus Sunarso
Production Supervisor
Mail to : [EMAIL PROTECTED]
http: //www.schott.com



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$15 provides a child with safe, clean water. Your gift can make a difference.
http://us.click.yahoo.com/vp8GxB/icGMAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ekonomi-nasional] Yes, we have bananas. We just can't ship them.

2005-12-16 Terurut Topik Ambon
http://www.iht.com/articles/2005/12/16/opinion/edharford.php

  Yes, we have bananas. We just can't ship them.  
  Tim Harford The New York Times

  FRIDAY, DECEMBER 16, 2005
 


 
  WASHINGTON At this week's ministerial meeting of the World Trade 
Organization in Hong Kong, negotiators have once again hit an impasse over how 
and when to open the rich world's agricultural markets to farmers in the 
poorest countries. 

  What few people have realized, however, is that poor countries don't have 
to wait for the WTO. There is plenty that they can and should do to help their 
own farmers to trade. 

  Imagine a dream scenario in which the trade ministers emerge from their 
negotiations this weekend holding hands and proclaiming an end to all 
agricultural protectionism. What then? 

  For, say, a banana picker in the Central African Republic, not a lot. The 
trade barriers at the borders of the rich world may have disappeared, but if 
our picker wants to sell his bananas abroad, he first has to get them onto a 
ship bound for America or Europe. 

  That takes 116 days, and an incredible 38 signatures - each one an 
opportunity for some official to collect a bribe. Something is rotten here, and 
not just the bananas. 

  Sub-Saharan African exporters face, on average, delays of nearly 50 days 
for each shipment. They must get roughly 20 signatures on eight or nine 
separate customs forms. (These figures are all documented in "Doing Business in 
2006: Creating Jobs," a report released in September by the World Bank. A 
disclosure: I was an adviser to the report team.) 

  Part of the problem, of course, is that landlocked African countries are 
linked to the outside world by long, decrepit roads and underdeveloped ports in 
neighboring countries. But determined growers can move bananas along even lousy 
roads. 

  The real problem is elsewhere: three-quarters of delays are the result of 
red tape, not port handling or inland transport. These delays, caused by 
senseless bureaucracy, unnecessary forms and archaic inspection practices, can 
often be eliminated with a stroke of a pen by a country's chief executive. 

  Even the more sophisticated reforms, like introducing electronic filing, 
or using software to guide sensible risk-based customs inspections, require 
only small outlays. What's more, such reforms increase the interception of 
smuggled goods and discourage corrupt customs officials. 

  The Group of 20, composed of developing countries like Argentina, Brazil, 
China and India, has been pushing hardest of all for an end to rich countries' 
agricultural subsidies and tariffs. Paradoxically, some of the most vocal 
members of the group impose regulatory barriers that are just as crippling to 
exporters in their own countries. 

  India's commerce minister, Kamal Nath, has called for rich countries to 
"eliminate export subsidies as fast as possible." And so they should, but Nath 
might take note that an Indian exporter needs to collect 22 signatures on 10 
documents - that puts India in the bottom 20 countries in the world for letting 
its own entrepreneurs trade across borders. 

  Celso Amorim, Brazil's foreign minister, has condemned farming subsidies 
as "the most harmful single piece of commerce." The subsidies are indeed 
repugnant, but Brazilian exporters need 39 days to get their produce onto a 
ship, too long for some agricultural goods. It doesn't have to be that way. 
China can get exports moving in 20 days, the United States in nine days. Danish 
exporters can ship in five days. 

  We should wish the trade ministers well in their negotiations, because 
agricultural protectionism hurts consumers in the developed world as well as 
farmers in the poorest countries. But governments of poor countries must do far 
more to help their own citizens by reforming the Byzantine obstacles that stand 
in their way. 

  One day rich countries may finally allow poor farmers to sell them beef, 
sugar or rice. It would be a disaster if their own governments prevented those 
poor farmers from taking full advantage of that opportunity. 

  (Tim Harford, the author of ''The Undercover Economist,'' is a columnist 
for The Financial Times.)  


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Put more honey in your pocket. (money matters made easy).
http://us.click.yahoo.com/F9LvrA/dlQLAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ekonomi-nasional] Peran BUMN Mengatasi Pengangguran

2005-12-16 Terurut Topik Ambon
REPUBLIKA
Jumat, 16 Desember 2005



Peran BUMN Mengatasi Pengangguran 
Kemal Syamsuddin 
Pemerhati Kebijakan Publik dan Direktur Eksekutif Institute for National 
Studies (National Institute)

Gegabahnya kebijakan harga yang diterapkan pemerintah, telah membuat lonjakan 
pengangguran terbuka maupun setengah terbuka. Dalam periode Agustus 2004 hingga 
Oktober 2005, telah terjadi ledakan pengangguran tak kurang dari 1,35 juta 
orang! Ini tentu sangat merisaukan. Bila dibiarkan, pengangguran akan menjadi 
bom waktu bagi stabilitas sosial, ekonomi, politik, dan keamanan nasional. 

Masalah pengangguran semakin serius dan rumit, serta butuh langkah penyelesaian 
konkret dan terobosan. Salah satunya dengan memanfaatkan keberadaan ratusan 
BUMN, baik yang sepenuhnya masih milik pemerintah, maupun sebagian sahamnya 
telah dilepas kepada investor swasta. Pemerintah dapat memanfaatkan fungsi 
sosial strategis BUMN untuk mengurangi angka pengangguran melalui pemberdayaan 
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Peran strategis
Selain bertugas menghasilkan barang dan atau jasa untuk kemakmuran masyarakat, 
BUMN memiliki peran strategis dalam membantu pembinaan dan pengembangan UMKM 
(termasuk koperasi). Dalam konteks ini, BUMN harus dapat dipisahkan dari peran 
tradisionalnya sebagai penyedia barang dan jasa kebutuhan publik. Sebab dalam 
kondisi seperti saat ini, peranan BUMN sangat dibutuhkan untuk membantu 
pembangunan nasional, khususnya menekan angka pengangguran. Meski demikian, 
peran tradisional tersebut tetap harus dapat dijalankan.

Terkait pelaksanaan fungsi strategis BUMN tersebut, pemerintah melalui PP No 
3/1983 telah menugaskan BUMN agar turut membantu pengembangan UMKM. Sebagai 
tindak lanjutnya, telah terbit berbagai keputusan menteri maupun peraturan 
menteri sebagai pedoman. Salah satunya Keputusan Menteri BUMN Nomor 
Kep-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan BUMN dengan 
Usaha Kecil dan Pelaksanaan Bina Lingkungan.

Bagaimanapun, BUMN tak bisa menanggalkan peran dan fungsi strategisnya. Sebab 
BUMN didirikan bermodal dana pemerintah. Penyertaan modal pemerintah ini 
bersumber dari APBN, di mana dananya dikumpulkan dari setoran pajak rakyat 
maupun pinjaman luar negeri --yang ujung-ujungnya juga menjadi beban rakyat 
untuk membayarnya kembali. Pemberdayaan UMKM merupakan langkah penting untuk 
menekan angka pengangguran. Sebab hingga kini sektor UMKM telah mempekerjakan 
dua pertiga dari seluruh angkatan kerja yang berjumlah 106,9 juta orang. Hal 
ini dapat terjadi mengingat keberadaan UMKM selama ini terkonsentrasi pada 
sektor produksi yang bersifat padat karya.

Masalahnya, keberadaan UMKM semakin rentan guncangan ekonomi karena perubahan 
kebijakan harga yang ditetapkan pemerintah. Persoalan ini tak lepas dari 
lemahnya kemampuan UMKM berperan dalam penyediaan input intermediat yang 
dibutuhkan industri manufaktur kelas menengah maupun besar. Akibatnya, 
sumbangan sektor UMKM hanya 17 persen dari seluruh nilai tambah manufaktur 
nasional. Kondisi ini menyebabkan lemahnya posisi tawar UMKM di hadapan 
pemerintah dibanding usaha besar. Dengan posisinya yang rentan guncangan 
ekonomi, UMKM membutuhkan dukungan BUMN sebagai penopang. 

Elastis
Secara sosial-politik, peran UMKM terhadap penciptaan lapangan kerja dan upaya 
menekan angka pengangguran sangatlah besar. Sebab UMKM memiliki tingkat 
elastisitas penyerapan tenaga kerja yang tinggi, sebagaimana tecermin dari 
besarnya jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor UMKM. Bila pemerintah ingin 
mengurangi jumlah pengangguran, tingkat elastisitas penyerapan tenaga kerja 
yang dimiliki UMKM harus terus dijaga, bahkan ditingkatkan setiap saat. 

Nah, di sinilah peran strategis BUMN dalam memberdayakan UMKM harus dapat 
segera ditingkatkan. Dalam hal ini, peran strategis BUMN dapat diwujudkan 
dengan melanjutkan berbagai program yang telah ada dan berjalan selama ini. 
Program itu antara lain, Skema Kredit Usaha Mikro Layak Tanpa Agunan (KUM-LTA) 
oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 7 juni 2004 di Jakarta. Skema 
KUM-LTA memanfaatkan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN, 
yang dananya diperoleh dari penyisihan laba BUMN dan alokasi kredit 
perbankan/lembaga keuangan pelaksana.

Sebenarnya, selain Skema KUM-LTA tersebut masih ada banyak program lain yang 
sejenis. Namun, program-program tersebut selama ini menghadapi masalah 
transparansi dan kurang efektif menjangkau sasaran. Selain itu, bersifat 
seragam dan terpusat, karikatif, hanya menempatkan UMKM sebagai objek 
pembangunan, pendekatan yang top down, tidak ada koordinasi 
antarlembaga/departemen pemerintah, serta pemantauan dan evaluasi program tidak 
independen dan efektif.

Akibatnya, upaya pemberdayaan UMKM yang melibatkan BUMN tidak menunjukkan hasil 
optimal. Hal ini sangat disesalkan, mengingat program-program itu telah 
menghabiskan dana milik BUMN yang tak sedikit jumlahnya. Untuk itu juga 
diperlukan langkah-langkah korektif agar peng

[ekonomi-nasional] Indonesian jobless rate to soar next year: analyst

2005-12-16 Terurut Topik Ambon
http://www.thejakartapost.com/detaillatestnews.asp?fileid=20051216181214&irec=0

Indonesian jobless rate to soar next year: analyst 



JAKARTA (Antara): Indonesia will likely be burdened by an 'unemployment 
explosion' early next year if the government does not give serious attention to 
this problem, director of the Center for Labor and Development Studies (CLDS) 
Bomer Pasaribu said on Friday. 

Bomer said that in a bid to help alleviate the problem, the government had to 
seriously handle the development of micro businesses, agriculture and fisheries 
for the sake of opening up new job opportunities. 

Bomer, who is currently preparing a year-end evaluation and projection for next 
year, said the total number of jobless in the country reached about 40.1 
million at present. 

The term unemployment includes those who are totally jobless, semi-employed and 
disguised employment. 

Semi-employment refers to those working less than 40 hours per week and 
disguised employment refers to the underemployed, Bomer said. 

At present those who are totally jobless number between 11.6 million and 11.9 
million this year, and if the problem is not properly handled, Bomer said, the 
figures could rise to 12.5 million and 12.6 million next year. 

This year alone there was an increase in the jobless rate from 1.5 million to 
1.8 million, the former minister of manpower said.


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Put more honey in your pocket. (money matters made easy).
http://us.click.yahoo.com/F9LvrA/dlQLAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ekonomi-nasional] Bisnis TNI

2005-12-16 Terurut Topik Ambon
http://www.gatra.com/artikel.php?id=90663

Yudhistira ANM Massardi



Bisnis TNI


MESKIPUN mengaku cukup memahami kondisi TNI, "Saya akan tetap memilih yang 
benar," ujar Presiden SBY. Ia menegaskan, budaya komisi, mark up dan pembelian 
fiktif, harus dihentikan. Pembelian persenjataan bagi militer harus sesuai 
kebutuhan, "Bukan atas kemauan rekanan," katanya. "Mereka yang masih 
melakukannya merupakan bagian dari korupsi yang sedang diberantas di Indonesia."
"Pernyataan itu memiliki dua sisi: pengakuan 'orang dalam', dan seruan 
penyadaran menuju jalan yang benar. Maka, harus dipuji dan didukung," kata Joko 
Parepare (JP).
"Wah, tumben ngomong begitu. Pasti ada maunya!" kata Maman Halmahera (MH).
"Lho, kabinet kan sudah dirombak, tanpa tekanan dari parpol, orang per orang, 
maupun lembaga internasional seperti IMF. Wapres pun tidak mendiktekan 
calon-calonnya. Bahwa itu diumumkan di Yogyakarta pada Senin Legi, 5 Desember, 
pukul 09.00 malam, kata Presiden, 'Tak ada kaitannya dengan klenik'."
"Nah, kalau pernyataan yang itu, memiliki berapa sisi?" tanya MH.
"Kamu ini korban sinetron klenik! Yang punya banyak sisi itu, pertanyaan kamu!"



TETAPI, TNI dinilai ragu-ragu dan belum menunjukkan sikap legowo ketika diminta 
pemerintah menyerahkan ke BUMN sejumlah bisnisnya yang beraset di atas Rp 15 
milyar. Soalnya, sejak awal sejarahnya, tentara diperbolehkan berbisnis sebagai 
salah satu cara mengatasi keterbatasan anggaran dari pemerintah.
"Kalau mark up, pembelian fiktif, dan terima komisi dilarang, dan bisnis yang 
menguntungkan dilepaskan, lantas apa yang tersisa buat TNI ya?"
"Lho, kan masih ada separatisme, terorisme, dan narkoba?" kata MH. "Jangan 
salah, maksud gue, itu musuh-musuh negara yang harus diperangi!"



TETAPI, hutan dataran rendah Sumatera sudah hancur. Dari 16 juta hektare, hanya 
tersisa 500.000 hektare. Berbagai spesies flora dan fauna terancam musnah.

"Kalau tak ada yang mau peduli, biarkan sajalah," kata MH. "Kalau Sumatera jadi 
gurun pasir, kita kan bisa tanam kurma, naik onta, dan berkemah di oasis sambil 
menikmati fatamorgana!"



[EMAIL PROTECTED]
[Meskipun Tetapi, Gatra Nomor 5 Beredar Senin, 5 Desember 2005] 


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help the victims of the Pakistan/India earthquake rebuild their lives.
http://us.click.yahoo.com/.cYGuB/leGMAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ekonomi-nasional] P. T. Medco Ethanol Lampung -> $34.1 million ethanol plant

2005-12-16 Terurut Topik imuchtarom


Beberapa hari yang lalu media massa mengabarkan sudah
ada "beberapa" industri besar yang serius menyatakan
berminat investasi untuk memproduksi bio-diesel, atau
bio-ethanol. Ternyata salah satu dari industri tersebut
berasal dari Medco group (perusahaan di bidang perminyakan
di indonesia). Kalau Medco bilang berminat, saya rasa
mestinya ini serius ...

pls. joint our mailing list:

< http://groups.yahoo.com/group/energi_baru >

=( IM )




--
Medco Energi plans to spend $34.1 million on Sumatra ethanol plant
--

JAKARTA (Bloomberg): PT Medco Energi International, Indonesia's 
largest publicly traded oil company, plans to spend $34.1 million 
to build an ethanol plant in the Southeast Asian nation's Lampung 
province in southern Sumatra.

The plant will have a production capacity of 60,000 kiloliters 
of ethanol a year, processed from cassava-derived starch and 
sugarcane molasses, Medco said in a statement on Friday. Medco 
and local partner PT Trade Bioenergy Indonesia, plans to start 
the construction in the third quarter of 2006, it said.

"The plant will produce industrial-grade ethanol by the end of 
the third quarter of 2007 with main markets in Singapore and Japan," 
Medco said. "We expect the plant to eventually be able to produce 
fuel-grade bio-ethanol."

Indonesia, Southeast Asia's biggest oil consumer, wants to use 
more gasoline mixed with ethanol, palm oil and other vegetable 
oils to help cut energy imports. Soaring oil prices and higher 
domestic demand are draining Indonesia's finances as the government 
subsidizes fuel for its 238.5 million people.

Medco is among 11 companies which secured licenses to build bio-
fuel plants to make bio-fuels that stretch fossil fuel supplies 
when crude oil prices rise. Oil prices reached a record $70.85 a 
barrel on Aug. 30.

President Susilo Bambang Yudhoyono will order that fuels such as 
gasoline are mixed with 5 percent of bio-diesel or bio-ethanol 
from early next year, Research and Technology Minister Kusmayanto 
Kadiman said on Dec. 14. The government will promote the use of 
bio-diesel, a mixture of diesel and palm oil, to reduce reliance 
on oil-based fuel as well as to reduce carbonemissions, he said.

Medco Energi's unit PT Medco Ethanol Indonesia, owns 85 percent 
of the ethanol plant joint venture, called PT Medco Ethanol Lampung. 
Trade Bioenergy holds the rest. The companies are in the process of 
getting financing from banks, Medco said. (**) 







 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
For $25, 15 Afghan women can learn to read. Your gift can make a difference.
http://us.click.yahoo.com/rQ8GtB/SdGMAA/cosFAA/GEEolB/TM
~-> 

Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/