[ekonomi-nasional] Nasionalisme yang Hilang - Re: Polri: 5.000 Orang Terlibat Kerusuhan Batam

2010-04-24 Terurut Topik A Nizami
Di Arab Saudi dan negara2 Timur Tengah lain seperti Qatar, Investor asing tidak 
bisa membuka perusahaan di situ dan memiliki 100% saham. Mereka harus join dgn 
warga lokal dan ada jatah lowongan pekerjaan untuk warga di sana.

Ini persis zaman Soeharto dulu di mana perusahaan dunia seperti IBM saja 
akhirnya join dgn perusahaan lokal USI hingga jadi PT USI/IBM. Asing tidak bisa 
memiliki 100% saham.

Namun sekarang sepertinya tidak begitu lagi. Asing benar2 seperti raja/majikan. 
Sementara rakyat Indonesia cuma jadi kuli saja. Tak heran jika orang India tsb 
menyebut bawahannya yang orang Indonesia sebagai Indonesian Stupid.

Karena kebijakan ekonomi yang salah dgn menggadaikan kekayaan alam dan ekonomi 
ke asing demi uang kertas dollar (yang sebetulnya bisa dicetak The Fed 
seenaknya), kita akhirnya kehilangan kekayaan, ekonomi dan harga diri.

Kita butuh pemimpin yang mengutamakan kepentingan rakyat Indonesia di atas 
kepentingan asing.


===

Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits

http://media-islam.or.id

Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com

Belajar Islam via SMS:

http://media-islam.or.id/2008/01/14/dakwah-syiar-islam-lewat-sms-mobile-phone

--- Pada Jum, 23/4/10, encep...@yahoo.com encep...@yahoo.com menulis:

Dari: encep...@yahoo.com encep...@yahoo.com
Judul: Re: [ekonomi-nasional] Re: Bls: [Indonesia-Rising] Polri: 5.000 Orang 
Terlibat Kerusuhan Batam
Kepada: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 23 April, 2010, 7:06 PM







 



  



  
  
  


Betul SEKALI, pak... Temen sy skrg bertugas di abu dabi, meski dia supervisor, 
tp gajinya lebih rendah dr anak buahnya yg org lokal. 





Info yg sy dpt, di jepang jg begitu (?). 





Sy tdk yakin ekspat yg disini org2 hebat. Kelebihan mrk cuma menang di bahasa 
inggris. Tp, gajinya gila2an. 





Penghargaan pd tenaga kerja di sini mmg msh rendah sekali. Belum lagi kebijakan 
outsorching makin menipiskan mereka utk berpikir jangka panjang utk hidup dgn 
pendapatan memadai. 





kalau kita baca laporan keuangan persh2 tbk, labanya menjanjikan dan tantiem 
buat komisaris dan direksi menggiurkan. Tp, mana ada tantiem utk staf. 





Di sebuah komplek  hotel, apartemen, dan perkantoran, sebuah perushaan jasa 
parkir harus memangkas jumlah petugas parkir dari seharusnya 2 org (petugas 
penerima utk masuk dan keluar), skrg cukup utk keluar aja krn kini sdh memakai 
teknologi. 





Teknologi disatu sisi bikin efisien, tp disisi lain menimbulkan 
deindustrialisasi. 





Menyedihkan nasib tenaga kerja Indonesia...  











Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!





-Original Message-


From: s_askan...@yahoo. com


Date: Fri, 23 Apr 2010 14:58:20 


To: Indonesia-Rising@ yahoogroups. com; Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou 
ps.com; ekonomi-nasional@ yahoogroups. com


Subject: [ekonomi-nasional] Re: Bls: [Indonesia-Rising] Polri: 5.000 Orang 
Terlibat Kerusuhan Batam





Saya kok tidak sepakat kalau dikatakan produktifitas buruh Indonesia sangat 
rendah dibanding buruh negara lain. Contoh2 yg dikemukakan td terjadi krn 
sedemikian rendahnya imbalan yg diterima mrk di Indonesia. Terbukti para buruh 
yang kerja di hongkong, korea, jepang, timur tengah, singapore dan bahkan di 
malaysia secara rata2 mrk pekerja keras dan disukai majikannya. Karena mereka 
dapat imbalan yang cukup memadai. Akhir tahun lalu Jepang minta ratusan perawat 
Indonesia untuk bekerja disana. Masalahnya di Indonesia masih banyak pengusaha 
yang serakah dan mau menikmati sebanyak mungkin keuntungan perusahaan untuk 
dirinya sendiri dan keluarganya. Selain itu pengusaha juga harus bayar upeti 
untuk pejabat2 yg  terkait dg  usahanya. Belum lagi sumbangan peringatan hari 
ini hari itu, ulang tahun instansi ini instansi itu. Karena kalau tdk dikasih 
bkl banyak masalah lain. Pengeluaran2 demikian pasti akan di jadikan biaya, spy 
tidak mengurangi keuntungan, ya
 biaya buruh



Yg ditekan wong banyak pengangguran jd gampang cari gantinya. Bgmn buruh bisa 
berproduktifitas tinggi kalau gizinya tdk baik krn gaji yg terlalu kecil. Coba 
sekali sekali pergi kedaerah pabrik2 di daerah bekasi atau tangerang pada waktu 
makan siang, bgmn buruh2 makan siang dari rombong2 dipinggir jalan dan diatas 
parit yg airnya tidak mengalir dengan makanan yg tidak jelas kwalitas gizinya. 
Dilain pihak para penggede perusahaan tsb keluar dengan mobil mewahnya pergi ke 
restoran. Salam. Sulhan   



Sent from my BlackBerry®



powered by Sinyal Kuat INDOSAT







-Original Message-



From: Adyanto Aditomo adyantoaditomo@ yahoo.co. id



Date: Fri, 23 Apr 2010 17:20:55 



To: Indonesia-Rising@ yahoogroups. com



Subject: Re: Bls: [Indonesia-Rising] Polri: 5.000 Orang Terlibat Kerusuhan Batam







Tapi semua di China itu kan terjadi setelah negaranya makmur, yaitu mampu 
meningkatkan pendapatan negara dari pajak dan uang pajak tersebut digunakan 
untuk memberikan subsidi bagi rakyat 

Re: [ekonomi-nasional] Nasionalisme yang Hilang - Re: Polri: 5.000 Orang Terlibat Kerusuhan Batam

2010-04-24 Terurut Topik rali sudirjo
Benar benar menyedihkan. Wanitanya ditipu di jadikan psk, hasil
lautnya di curi orang, pulaunya di akui orang, budayanya diakui orang,
kekayaan alamnya dinikmati orang, ulamanya diupah orang liberalis,
hasil bumi dihargai tdk wajar.  Ibu pertiwi telah diperkosa layaknya
psk. Sangat menyedihkan. Lalu apa arti kemerdekaan bg bangsa ini?

Pada tanggal 24/04/10, A Nizami nizam...@yahoo.com menulis:
 Di Arab Saudi dan negara2 Timur Tengah lain seperti Qatar, Investor asing
 tidak bisa membuka perusahaan di situ dan memiliki 100% saham. Mereka harus
 join dgn warga lokal dan ada jatah lowongan pekerjaan untuk warga di sana.

 Ini persis zaman Soeharto dulu di mana perusahaan dunia seperti IBM saja
 akhirnya join dgn perusahaan lokal USI hingga jadi PT USI/IBM. Asing tidak
 bisa memiliki 100% saham.

 Namun sekarang sepertinya tidak begitu lagi. Asing benar2 seperti
 raja/majikan. Sementara rakyat Indonesia cuma jadi kuli saja. Tak heran jika
 orang India tsb menyebut bawahannya yang orang Indonesia sebagai Indonesian
 Stupid.

 Karena kebijakan ekonomi yang salah dgn menggadaikan kekayaan alam dan
 ekonomi ke asing demi uang kertas dollar (yang sebetulnya bisa dicetak The
 Fed seenaknya), kita akhirnya kehilangan kekayaan, ekonomi dan harga diri.

 Kita butuh pemimpin yang mengutamakan kepentingan rakyat Indonesia di atas
 kepentingan asing.


 ===

 Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits

 http://media-islam.or.id

 Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com

 Belajar Islam via SMS:

 http://media-islam.or.id/2008/01/14/dakwah-syiar-islam-lewat-sms-mobile-phone

 --- Pada Jum, 23/4/10, encep...@yahoo.com encep...@yahoo.com menulis:

 Dari: encep...@yahoo.com encep...@yahoo.com
 Judul: Re: [ekonomi-nasional] Re: Bls: [Indonesia-Rising] Polri: 5.000 Orang
 Terlibat Kerusuhan Batam
 Kepada: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
 Tanggal: Jumat, 23 April, 2010, 7:06 PM




















 Betul SEKALI, pak... Temen sy skrg bertugas di abu dabi, meski dia
 supervisor, tp gajinya lebih rendah dr anak buahnya yg org lokal.





 Info yg sy dpt, di jepang jg begitu (?).





 Sy tdk yakin ekspat yg disini org2 hebat. Kelebihan mrk cuma menang di
 bahasa inggris. Tp, gajinya gila2an.





 Penghargaan pd tenaga kerja di sini mmg msh rendah sekali. Belum lagi
 kebijakan outsorching makin menipiskan mereka utk berpikir jangka panjang
 utk hidup dgn pendapatan memadai.





 kalau kita baca laporan keuangan persh2 tbk, labanya menjanjikan dan tantiem
 buat komisaris dan direksi menggiurkan. Tp, mana ada tantiem utk staf.





 Di sebuah komplek  hotel, apartemen, dan perkantoran, sebuah perushaan jasa
 parkir harus memangkas jumlah petugas parkir dari seharusnya 2 org (petugas
 penerima utk masuk dan keluar), skrg cukup utk keluar aja krn kini sdh
 memakai teknologi.





 Teknologi disatu sisi bikin efisien, tp disisi lain menimbulkan
 deindustrialisasi.





 Menyedihkan nasib tenaga kerja Indonesia...











 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss... !





 -Original Message-


 From: s_askan...@yahoo. com


 Date: Fri, 23 Apr 2010 14:58:20


 To: Indonesia-Rising@ yahoogroups. com; Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou
 ps.com; ekonomi-nasional@ yahoogroups. com


 Subject: [ekonomi-nasional] Re: Bls: [Indonesia-Rising] Polri: 5.000 Orang
 Terlibat Kerusuhan Batam





 Saya kok tidak sepakat kalau dikatakan produktifitas buruh Indonesia sangat
 rendah dibanding buruh negara lain. Contoh2 yg dikemukakan td terjadi krn
 sedemikian rendahnya imbalan yg diterima mrk di Indonesia. Terbukti para
 buruh yang kerja di hongkong, korea, jepang, timur tengah, singapore dan
 bahkan di malaysia secara rata2 mrk pekerja keras dan disukai majikannya.
 Karena mereka dapat imbalan yang cukup memadai. Akhir tahun lalu Jepang
 minta ratusan perawat Indonesia untuk bekerja disana. Masalahnya di
 Indonesia masih banyak pengusaha yang serakah dan mau menikmati sebanyak
 mungkin keuntungan perusahaan untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Selain
 itu pengusaha juga harus bayar upeti untuk pejabat2 yg  terkait dg
 usahanya. Belum lagi sumbangan peringatan hari ini hari itu, ulang tahun
 instansi ini instansi itu. Karena kalau tdk dikasih bkl banyak masalah lain.
 Pengeluaran2 demikian pasti akan di jadikan biaya, spy tidak mengurangi
 keuntungan, ya
  biaya buruh



 Yg ditekan wong banyak pengangguran jd gampang cari gantinya. Bgmn buruh
 bisa berproduktifitas tinggi kalau gizinya tdk baik krn gaji yg terlalu
 kecil. Coba sekali sekali pergi kedaerah pabrik2 di daerah bekasi atau
 tangerang pada waktu makan siang, bgmn buruh2 makan siang dari rombong2
 dipinggir jalan dan diatas parit yg airnya tidak mengalir dengan makanan yg
 tidak jelas kwalitas gizinya. Dilain pihak para penggede perusahaan tsb
 keluar dengan mobil mewahnya pergi ke restoran. Salam. Sulhan



 Sent from my BlackBerry®



 powered by Sinyal Kuat INDOSAT







 -Original Message-



 From: