Re: [ekonomi-nasional] RRC belajar ekonomi dari Berkeley Mafia!!! [eks: Ideologi Komunis

2009-10-05 Terurut Topik encep saefudin
menurut saya, kombinasi dari masing-masing paham bisa melahirkan paham baru. 
saya tidak suka 100% mafia barkeley. dan, saya juga tidak suka 100% komunis.

untuk mas Dani, apapun argumennya, PKI adalah orang2 yg gak berperikemanusiaan. 
kakek saya dikejar2 PKI untuk dibunuh dan sembunyi di kolong rumah panggungnya 
hanya karena dia pengurus masjid. di kampung saya, PKI 'diterima' karena upaya 
mengelabui masyarakat dg memplesetkannya menjadi partai kiai indonesia. 
kerjaannya, menurut bapak saya, nggak jauh dari tukang peras dan tukang begal 
(pembunuh)...




--- On Thu, 10/1/09, Ikranagara ikra_t...@yahoo.com wrote:

 From: Ikranagara ikra_t...@yahoo.com
 Subject: [ekonomi-nasional] RRC belajar ekonomi dari Berkeley Mafia!!! [eks: 
 Ideologi Komunis
 To: Dear Friends ikra_t...@yahoo.com
 Date: Thursday, October 1, 2009, 11:31 PM
 Kalau Anda bilang Komunisme tidak
 pernah mati, itu hanya karena Anda
 fanatikus Komunisme yang membuta saja, dan tidak punya
 pengetahuan yang
 cukup tentang apa yang benar-benar terjadi di negara-negara
 komunis
 misalnya yang di RRC itu.
 
 Perayaan RRC kali ini lucu! Kenapa?
 
 Sistem
 yang diterapkan di sana sebenarnya bukan komunisme lagi,
 melainkan
 Kepitalisme Neo-liberal juga, sama dengan yang diterapkan
 oleh Soeharto dan kemudian dilanjutkan oleh
 presiden-presiden kita sampai sekarang.
 
 Dari mana RRC belajar sistem ekoniomi tersebut?
 
 Jawabnya: RRC belajar dari ekonom Berkeley Mafia juga! Sama
 halnya dengan yang dilakukan oleh Soeharto. Deng belajar
 dari Suharto lah!
 
 Salah seorang profesor ekonomi yang berasal dari
 Universitas California itu diminta untuk mengajarkan ilmu
 ekonomi oleh pemerintah RRC.
 
 Maaf, Yang Mulya! Saya
 tidak faham ilmu ekonomi sosialis ataupun Komunis. Saya
 hanya menguasai
 ilmu ekonomi Kapitalis dengan semua variannya saja. Maaf!,
 begitulah
 jawaban sang profesor kepada petinggi RRC, menolak tawaran
 mengajar di
 RRC.
 
 Justeri ilmu ekonomi yang Anda kuasai itulah yang kami
 minta Anda mengajarkannya di universitas kami. jawab
 petinggi RRC.
 
 Kira-kira bgitulah dialog yang terjadi.
 
 Maka berangkatlah sang profesor ke RRC. Jelasnya, dia
 mengajar ilmu ekonomi kapitalisme di Universitas Nanjing!.
 
 Wah,
 di sana seperti seorang selebriti! Mahasiswa yang ikut
 kuliah saya
 banyak sekali! Memenuhi ruang kuliah yang luas! kata sang
 profesor
 tentang pengalamannya menjadi profesor di Nanjing. Dan
 mereka memang
 sangat menguasai terutama sekali ilmu perdagangan a la
 kapitalisme
 dalam praktiknya. Orang China sejak dulu memang terkenal
 dalam urusan
 dagang ini. Jadi,
 bakat terpendam mereka sebagai bangsa selama Mao berkuasa
 dipendam,
 tidak boleh muncul, atas nama faham Komunisme. Tapi
 sekarang sudah
 lain. Sekarang Kapitalisme kembali dipraktikkan di sana.
 kira-kira
 begitulah penjelasan sang professor.
 
 Deng
 memang bertolak belakang dengan Mao. Dengar saja ucapan
 Deng yang
 lantang ini: Tidak ada salahnya seseorang indivitu
 bercita-cita
 menjadi porang kaya raya!
 
 Jadi, yang berjasa membangkitkan
 kembali ekonomi RRC bukanlah ilmunya Marx dan Mao atau pun
 Lenin dan
 Stalin, melainkan ilmunya Berkeley Mafia dan semangat
 borjuasinya Deng!
 
 Jadi, apa yang dirayakan oleh RRC kemarin ini? Lucu-lucuan
 sajalah rupanya, ya? Hahahaha!
 
 Sekedar catatan, professor ini adalah mentor Mari Pangestu
 ketika menteri perdagangan kita ini mengambil titel Doktor
 di Universitas California tempat sang professor menjadi
 dosen.
 
 Ikra.-
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 --- On Thu, 10/1/09, Dani Kristianto dani.kristia...@yahoo.com
  wrote:
 
 From: Dani Kristianto dani.kristia...@yahoo.com
 Subject: Komunisto (Ideologi tidak akan pernah mati kawan.
 Tunggu hari H jam B-nya !)
 To: Jejaklangkah jejaklang...@googlegroups.com
 Date: Thursday, October 1, 2009, 9:36 PM
 
 
 Semalam ber sms dengan teman yang cenderung ke-kiri kiri
 an.
 1 Oktober adalah Hari Jadi Republik Rakyat Cina dengan
 Partai Komunis sebagai penguasa atau partai tunggal.
 Dan dalam publikasi di media masa, Pemerintah Cina memang
 mempublikasikan bahwa Cina yang digjaya adl karena
 menerapkan ideologi Komunis.
 
 Teman saya pun berujar, seandainya dulu Komunis menguasai
 Indonesia,mungkin saat ini Indonesia sudah digjaya seperti
 Cina.
 
 Hari Kamis, 01 Oktober.
 Saya menghadiri acara kejahatan di balik G30S, dilihat dari
 sisi anggota PKI dan
  simpatisannya yang ditahan oleh pemerintah era rezim Orde
 Baru.
 Ada nara sumber mantan anggota Gerwani dan simpatisan paham
 itu.
 
 Dan tetep saja, yang namanya Ideologi memang tidak pernah
 mati.
 Dari nara sumber ada kesan bahwa mereka memandang tidak ada
 yang salah dengan PKI. PKI hanyalah korban dari skenario
 Amerika Serikat dan Alm. pak Harto yang ingin menumbangkan
 kekuasaan Bung Karno.
 Berbagai
 peristiwa sperti Bandar Betsy dimana anggota PKI membunuh
 anggota
 Masyumi (Majelis Syuro Indonesia) adalah hanya propaganda
 Angkatan
 Darat.
 
 Oke diadakan rekonsiliasi,
 tapi harus diadakan
 rekonsiliasi besar

[ekonomi-nasional] RRC belajar ekonomi dari Berkeley Mafia!!! [eks: Ideologi Komunis

2009-10-04 Terurut Topik Ikranagara
Kalau Anda bilang Komunisme tidak pernah mati, itu hanya karena Anda
fanatikus Komunisme yang membuta saja, dan tidak punya pengetahuan yang
cukup tentang apa yang benar-benar terjadi di negara-negara komunis
misalnya yang di RRC itu.

Perayaan RRC kali ini lucu! Kenapa?

Sistem
yang diterapkan di sana sebenarnya bukan komunisme lagi, melainkan
Kepitalisme Neo-liberal juga, sama dengan yang diterapkan oleh Soeharto dan 
kemudian dilanjutkan oleh presiden-presiden kita sampai sekarang.

Dari mana RRC belajar sistem ekoniomi tersebut?

Jawabnya: RRC belajar dari ekonom Berkeley Mafia juga! Sama halnya dengan yang 
dilakukan oleh Soeharto. Deng belajar dari Suharto lah!

Salah seorang profesor ekonomi yang berasal dari Universitas California itu 
diminta untuk mengajarkan ilmu ekonomi oleh pemerintah RRC.

Maaf, Yang Mulya! Saya
tidak faham ilmu ekonomi sosialis ataupun Komunis. Saya hanya menguasai
ilmu ekonomi Kapitalis dengan semua variannya saja. Maaf!, begitulah
jawaban sang profesor kepada petinggi RRC, menolak tawaran mengajar di
RRC.

Justeri ilmu ekonomi yang Anda kuasai itulah yang kami minta Anda 
mengajarkannya di universitas kami. jawab petinggi RRC.

Kira-kira bgitulah dialog yang terjadi.

Maka berangkatlah sang profesor ke RRC. Jelasnya, dia mengajar ilmu ekonomi 
kapitalisme di Universitas Nanjing!.

Wah,
di sana seperti seorang selebriti! Mahasiswa yang ikut kuliah saya
banyak sekali! Memenuhi ruang kuliah yang luas! kata sang profesor
tentang pengalamannya menjadi profesor di Nanjing. Dan mereka memang
sangat menguasai terutama sekali ilmu perdagangan a la kapitalisme
dalam praktiknya. Orang China sejak dulu memang terkenal dalam urusan
dagang ini. Jadi,
bakat terpendam mereka sebagai bangsa selama Mao berkuasa dipendam,
tidak boleh muncul, atas nama faham Komunisme. Tapi sekarang sudah
lain. Sekarang Kapitalisme kembali dipraktikkan di sana. kira-kira
begitulah penjelasan sang professor.

Deng
memang bertolak belakang dengan Mao. Dengar saja ucapan Deng yang
lantang ini: Tidak ada salahnya seseorang indivitu bercita-cita
menjadi porang kaya raya!

Jadi, yang berjasa membangkitkan
kembali ekonomi RRC bukanlah ilmunya Marx dan Mao atau pun Lenin dan
Stalin, melainkan ilmunya Berkeley Mafia dan semangat borjuasinya Deng!

Jadi, apa yang dirayakan oleh RRC kemarin ini? Lucu-lucuan sajalah rupanya, ya? 
Hahahaha!

Sekedar catatan, professor ini adalah mentor Mari Pangestu ketika menteri 
perdagangan kita ini mengambil titel Doktor di Universitas California tempat 
sang professor menjadi dosen.

Ikra.-










--- On Thu, 10/1/09, Dani Kristianto dani.kristia...@yahoo.com
 wrote:

From: Dani Kristianto dani.kristia...@yahoo.com
Subject: Komunisto (Ideologi tidak akan pernah mati kawan. Tunggu hari H jam 
B-nya !)
To: Jejaklangkah jejaklang...@googlegroups.com
Date: Thursday, October 1, 2009, 9:36 PM


Semalam ber sms dengan teman yang cenderung ke-kiri kiri an.
1 Oktober adalah Hari Jadi Republik Rakyat Cina dengan Partai Komunis sebagai 
penguasa atau partai tunggal.
Dan dalam publikasi di media masa, Pemerintah Cina memang mempublikasikan bahwa 
Cina yang digjaya adl karena menerapkan ideologi Komunis.

Teman saya pun berujar, seandainya dulu Komunis menguasai Indonesia,mungkin 
saat ini Indonesia sudah digjaya seperti Cina.

Hari Kamis, 01 Oktober.
Saya menghadiri acara kejahatan di balik G30S, dilihat dari sisi anggota PKI dan
 simpatisannya yang ditahan oleh pemerintah era rezim Orde Baru.
Ada nara sumber mantan anggota Gerwani dan simpatisan paham itu.

Dan tetep saja, yang namanya Ideologi memang tidak pernah mati.
Dari nara sumber ada kesan bahwa mereka memandang tidak ada yang salah dengan 
PKI. PKI hanyalah korban dari skenario Amerika Serikat dan Alm. pak Harto yang 
ingin menumbangkan kekuasaan Bung Karno.
Berbagai
peristiwa sperti Bandar Betsy dimana anggota PKI membunuh anggota
Masyumi (Majelis Syuro Indonesia) adalah hanya propaganda Angkatan
Darat.

Oke diadakan rekonsiliasi,
tapi harus diadakan
rekonsiliasi besar dengan seluruh keluarga besar Masyumi, NU dan
seluruh anggota partai Islam yang pernah dibunuhi oleh anggota PKI.
Sehingga jika itu hanya propaganda maka harus dibuktikan siapa yang melakukan 
propaganda itu.

Andaikan Komunis dulu memenangkan Pemilu sehingga jadi partai penguasa di 
Indonesia. Apa yang akan terjadi ?.
Bila
 PKI direhabilitasi dan kemudian diperbolehkan didirikan kembali dan ikut 
Pemilu 2014 bagaimana ?.

Masih inget perkataan kawan saya, yang tidak setuju komunis maka tidak 
revolusioner.
Lalu
jika Komunis menang Pemilu, maka apakah akan salah, orang2 yang tidak
mendukung Komunis ataukah akan dicap TIDAK REVOLUSIONER.

Ideologi tidak akan pernah mati kawan.

Salam,




      


 


  

[Non-text portions of this message have been removed]