Re: [FISIKA] Re: Perpetual Motion Machine

2008-02-18 Terurut Topik Dodi Garinto
Kombinasikan prinsip-prinsip archimedes, pascal, newton, dan bernoulli, maka 
Anda dapat buat reversible machine yang digerakkan oleh gravitasi. 
Ingat prinsip ini: Total kerja yang dilakukan oleh reversible machine yang 
disebabkan oleh gravitasi pada suatu proses siklik selalu tetap konstan.

Mustahil atau tidak?


Lukman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   Perpetual 
motion sangat jelas diperbolehkan pada hukum newton 
 pertama. Tetapi kalau untuk menghasilkan energi dari pergerakan 
 tersebut, maka hukum newton ketiga akan terjadi. :)
 
 --- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "daviddody" <[EMAIL PROTECTED]> 
 wrote:
 >
 > Untuk para ahli fisika,
 > 
 > R. Fenyman dalam bukunya mengatakan bahwa kita harus hati-hati
 > mendefinisikan "perpetual motion". Tampaknya menarik bukan? Ada yang
 > bisa mendefinisikan "perpetual motion" dengan hati-hati? Ini 
 possible
 > atau impossible? Tolong berikan alasannya! Ada orang yang 
 menggunakan
 > gravitasi untuk menghasilkan energy, dsb. Bagaimana kalau kita
 > diskusikan ini?
 > 
 > Thanks,
 > Dodi Garinto
 >
 
 
 
   

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

Re: [FISIKA] Re: Faktor daya

2006-08-07 Terurut Topik Dodi Garinto



Well, boleh yah saya tambah keruwetan dikit. Power factor adalah tentang masalah (efisiensi, harmonic, EMI, cost, power density, dsb). Dari sudut pandang power electronics, power factor correction adalah solusinya, seperti interleaving technique dari Miwa (MIT). Menurut pendapat saya solusi yang ideal adalah bagaimana memberikan topologi boost yang baru dengan zero-ripple input dan output currents sehingga input filter dapat dieliminasi, biaya yang lebih murah dan power density yang lebih tinggi dapat dicapai. Jika anda dapat temukan solusi ini, anda dapat kirim paper ke APEC 2007, Disneyland, California.     Salam,  Dodi GarintoRudy Irianto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Pasang ampermeter dan voltmeternya tentunya sama dengan pengukuran rangkaian DC. Wattmeter AC isinya itu voltmeter dan amperemeter beserta cos phi, maksudnya di dalamnya sudah dirancang kumparan volmeter dan ampermeternya saling mengalikan berikut beda fasa antara keduanya atau cos phi nya, untuk wattmeter analog, sedangkan untuk wattmeter digital didalam processornya ada algoritma perkalian arus, tegangan dan cos phi. Pada bagian luarnya terdapat dua port masukan untuk tegangan dan dua port masukan untuk arus.Contoh beban kapasitas, misalnya penangkap debu elektrostatik. Kalau pada industri biasanya dipasang untuk menangkap debu. Misal pabrik semen.Lalu kalo pernah dengan AC dengan plasma cluster. Perangkat ini juga bekerja
 mirip dengan penangkap debu elektrostatik. Tentunya terdiri dari plat-plat yang disusun seperti kapasitor plat datar.--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "muslim_fis" ...> wrote:>> > Thanks sebelumnya atas penjelasannya. Bisa gak ya kasih contoh: > misalnya gini ada rangkaian yang terdiri dari sumber AC dengan sebuah > kipas angin. Kalau dalam sumber DC Amperemeternya di pasang seri > kan!? Sedangkan Voltmeternya dipasang Paralel.Kalau di sumber AC tadi > gimana? Dua-duanya Paralel ya? Wattmeternya gimana?> Eh ada yang lupa, untuk mas Rudy juga.Contoh alat-alat yang > bersifat kapasitif apa aja ya? > --- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "yyoorrggaa" > > wrote:> >> >
 Wa'alaikum salam> > > > saya agak bingung dengan pertanyaannya. > > "sebenarnya apa sich factor daya tuh dalam bahasa kita? "> > faktor daya itu sdh terjemahan dlm bahasa kita. bahasa inggris > > nya "power factor". :-) tp kayaknya bukan itu yang jadi pertanyaan> > > > power, ato daya, per definisi adalah "kmampuan menghabiskan energi > > dalam satu satuan waktu" (misal Joule/detik = watt)> > > > dalam listrik, karena P^ = V^ * I^ (lambang '^' maksudnya sesaat) > maka > > daya nyata hanya terjadi jika arus dan tegangan punya polaritas > yang > > sama, atau P bernilai positif (mengalir dari sumber ke peralatan). > > > > nah masalahnya pada listrik AC, polaritas V dan I tidak selalu > sama. > > pada saat itu nilai P^ akan negatif. artinya power justru mengalir > dari > >
 peralatan ke sumber. > > > > hal ini membuat pengukuran listrik ac jadi tidak sederhana. > > contoh : sebuah motor dihubungkan dengan sumber ac 50Hz. pengukuran > > dengan voltmeter memberikan hasil 100Volt, dengan Ampermeter > memberikan > > hasil 2 Ampere. > > > > berapa konsumsi daya? > > > > P = V*I > > = 100 * 2 > > = 200watt> > > > betulkah ??? > > > > belum tentu!!!> > > > --> angka 200 ini disebut sebagai DAYA NAMPAK (apparent power) > karena > > ini yang terbaca dari hasil pengukuran V dan I.> > --> DAYA NYATA bergantung pada kosinus beda sudut fasa antara V dan > I > > (cos PHI). nah kuantitas cos PHI ini lah yang disebut sebagai > faktor > > daya.> > --> Sedangkan sin PHI didefiniskan sebagai DAYA
 SEMU. bisa dibilang > > daya yang nampaknya ada tapi tidak memberikan keluaran apa-apa. > (daya > > ini nggak diukur loh. PLN tidak men-Charge pelanggan untuk > pemakaian > > daya semu)> > > > jadi rumus di atas di modif dikit jadi gini> > > > P = V * I * cos PHI> > > > (enaknya sambil lihat gambar gel. tegangan dan gel arus, sehingga > jelas > > mana daya nampak, daya nyata, dan daya semu, googling deh biar > polll)> > > > mungkin lalu timbul pertanyaan 'kalau gitu kita ga usah dipusingkan > > dengan daya semu dong?'. jawabnya: nggak sesederhana itu. > > cos PHI yang terlalu rendah akan menyebabkan arus yang mengalir > besar. > > akibatnya kabel jadi panas, bisa kebakaran. > > dari sisi suplay PLN rugi karena listrik yang mengalir cuma > sebagian > >
 saja yang harus dibayar, padahal kapasitas hantar arus dari kabel > > terbatas. ibarat bis kapasitas 50 penumpang diisi penuh, tapi cuma > 35 > > orang yang bayar. 15 sisanya penumpang semu. (jadi PLN gak narik > > ongkos, tapi menghukum pelanggan kalo cos PHI pelanggan dibawah 0,7)> > > > cara untuk mengukur cos PHI??? > > cara yang langsung pakai osiloskop. tapi osiloskopnya mahal. > > > > cara tidak langsung bisa dengan membandingkan antara wattmeter, > > voltmeter dan amperemeter. karena pembacaan wattmeter adalah daya > nyata.> > sedangkan perkalian VM dan AM adalah daya nampak, maka> > cos PHI adalah ==> (reading 

Re: [FISIKA] (peduli iptek) Masa depan yang berubah

2006-06-05 Terurut Topik Dodi Garinto
 masa depan. Semua paper itu saya dasarkan pada engineering judgement, losses analisis dan virtual experiments dengan SPICE. Bagaimanapun, experimental results diperlukan untuk verifikasi. Karena itu saya dirikan yayasan IPEC (Indonesia Power Electronics Center) dan saya ajak Dr. Pekik A.D dari ITB dan Dr. Taufik dari California sebagai Co-Founders dan mereka bersedia, membantu menghadapi tantangan besar ini. Apa saran/masukan/pendapat Anda berkaitan dengan invention saya? Dapatkah kita menciptakan dan mempertahankan keunggulan bersaing secara international dalam teknologi ini? Apa yang dibutuhkan? Apa yang dapat kita lakukan untuk mendirikan industri di Indonesia di bidang teknologi tinggi ini? Menurut CPES (Center for Power Electronics Systems), bidang ini adalah multi-billion-dollars-industry yang perkembangannya paling cepat di power electronics. Jika Anda tertarik teknologi ini,
 Anda dapat kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]     Kind regards,     Dodi Garinto  [EMAIL PROTECTED] wrote:  Tanggapan berupa usulan awam atas rencana "Gerakan Peduli IPTek Untuk Indonesia"yang berfokus pada strategi-induk Iptek. Mohon masukan.oleh: E.R. NurwijayadiUntuk segenap rekan-rekan alumni, apapun warna jaketnya.Mohon diizinkan untuk menyumbang, berbagi masukan, mendaur-ulang artikel. Semogaada ilmunya. Just shedding the light,
 sharing scattered ideas. Hope this helps.Any suggestion 4 this ? Please correct me if I'm wrong. ++ The man behind."Menguasai teknologi lebih mudah dibandingkan mengubah mental menjadi mental yang sadar akan pentingnya menguasai dan memanfaatkan teknologi."++ Motif?"Bila terjadi diskriminasi manusia didasarkan pada kemampuan intelektual dan penguasaan terhadap iptek...""Berikutnya adalah usaha menendang tangga untuk mengejar ketertinggalandengan cara melakukan rekayasa pada masyarakat, yaitu optimasi industri,agar kita harus membeli dengan harga sangat mahal dari bangsa-bangsa lain,agar komoditi kita tidak pernah punya nilai tambah,agar SDM kita tidak pernah menjadi unggul,agar kita mengabaikan biaya lingkungan,sehingga anak-anak kita hanya dapat mengambil sisa-sisa.""Jangan sampai penjajahan non fisik ini berlangsung 350 tahun sejak kemerdekaan."++ Sains? Teknologi? Ekonomi? Industri?
 Pasar? "Bukan satu rantai, namun rangkaian jaring"1. "Di luar definisi standar yang massal,perbedaan sains dan teknologi dapat ditinjau juga dari semangatnya,(a) antara kesenangan untuk menemukan(b) dan kebutuhan akan pemanfaatannya yang berorientasi hasil.(c) tidak ada batas jelas di antara keduanya."2. "Ekonomi menyelidiki nilai dan menghargai arti dari nilai.Teknologi memberikan nilai tambah.Teknologi memiliki konsekuensi sosial."3."(a) Teknologi sendiri akan berujung pada industri(b) yang berisi berbagai bidang yang saling kait-mengait yang akhirnya(c) membutuhkan pasar tempat produsen dan konsumen bertukar.""(a) Integrasi hirarkis bermotif ekonomi berisikan berbagai (b) hubungan sistematik antara buruh dan majikan untukmenghasilkan nilai tambah dari bahan-bahanberdasarkan pada pergerakan modal."++ Inikah implikasinya?Berikut hipotesa tidak lengkap berdasarkan asumsi serampangan
 yang belum diuji.1. Salah satu cara memasyarakatkan ilmu pengetahuan adalah dengan mengkomersilkannya secara wajar agar pengetahuan sebagai produk memiliki nilai ekonomi langsung di pasar.Tugas rekayasa di sini adalah memberi nilai tambah, bukan komersialisasinya.2. Suatu industri akan berusaha mengkonsentrasikan hidden propertiesnya, yaitu kepemilikan, pengendalian, integrasi dan kemampuan meningkatkan nilai tambah.Substansi yang terus berakumulasi ini membuatnya semakin sulit disusul.Di saat prioritas ekonomi jangka pendek kita masih berlandaskan tumpuan atas asumsi mengenai arus modal dari investasi untuk mengolah sumber daya alam, dan mungkin berikutnya adalah SDM yang kuat sesuai ajaran di sekolah-sekolahkita.Sementara itu ekonomi industri maju, apapun ideologinya, telah lama merekayasa penambahan konsentrasi properties dari industri. .:.Maka penguasaan terhadap teknologi menjadi sangat
 relevanterhadap identitas maju-atau-tidak-nya suatu bangsa.++ Quo Vadis?Bila piramida adalah tatanan alamiah dari industrialisasi (dalam arti luas),maka masalah dari industrialisasi adalah: usaha bangsa-bangsa untuk bersaingnaik ke puncak piramida akan menempatkan bangsa-bangsa tersisih ke dasarparamida terbawah. Sebelum penduduk warga planet ini dapat menemukan loncatanvisi membentuk tatanan lain, yang harus kita lakukan adalah menentukan kepiramida bagian mana kita menuju? Puncak, tengah, dasar atau dibenamkan layaknyafondasi.++ The BIG Questions.Strategi IPTek telah menjadi agenda yang luar biasa penting.Mengabaikannya akan menciptakan krisis di masa mendatang.1. Mau ke mana arah teknologi secara global (dunia)?(maksudnya semacam roadmap scenario teknologi untuk 25 tahun mendatang)2. Sampai di mana teknologi di Indonesia?3. Teknologi apa yang