[GELORA45] Trs: [nasional-list] WhatsApp Chat mit Sukarno Way

2017-06-14 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]


 Pada Rabu, 14 Juni 2017 20:39, "Roeslan roesla...@googlemail.com 
[nasional-list]"  menulis:
 

   Pidato Presiden Joko Widodo tadi malam, yg lain dp biasanya, yg heroik, 
di depan lebih dari seratus ribu hadirin yang memadati Stadion Utama Senayan, 
Jakarta,  Presiden menyampaikan pesan yang sangat penting. Sebuah pidato yang 
sudah lama dinanti-nanti oleh mayoritas diam yang selama beberapa waktu 
belakangan ini dibuat gundah oleh berbagai peristiwa sebelum, selama, dan 
sesudah Pilkada DKI baru-baru ini.  *Selengkapnya pidato itu sebagai berikut_*  
Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh. Merdeka!  Saudara-saudara 
sebangsa dan setanah air.Hari ini saya ingin menyampaikan beberapa hal yang 
berkaitan dengan keselamatan bangsa. Seperti telah sama-sama kita saksikan dan 
rasakan, belakangan ini media cetak, televisi, dan media sosial dipenuhi 
berbagai berita, debat, dan pembahasan tentang kelompok-kelompok masyarakat 
yang bersuara lantang tentang berbagai hal. Hampir tiap minggu jalanan kita 
dipenuhi oleh tuntutan-tuntutan yang memekakkan telinga dalam unjuk rasa yang 
tidak jarang menganggu ketertiban umum. Udara ibu kota menjadi pengap oleh 
ungkapan-ungkapan yang penuh polusi.  Tidak ada larangan bagi anggota 
masyarakat mana pun untuk berbicara menyampaikan aspirasinya. Namun, yang 
mengkhawatirkan, suara-suara itu tampaknya makin lama makin tak terkendali dan 
sudah sampai pada tahap membahayakan kerukunan dan persatuan bangsa, ketika 
menyangkut hal-hal yang peka seperti kebinekaan, dasar, dan ideologi negara, 
serta kemajemukan yang menjadi landasan bagi keutuhan bangsa ini.  Pikiran, 
waktu, dan tenaga kita semua kemudian tercurahkan pada gonjang ganjing ini, 
sedangkan banyak urusan yang lebih penting dalam rangka meningkatkan 
kesejahteraan rakyat yang memerlukan perhatian kita berisiko terabaikan. 
Terlalu besar biaya yang harus ditanggung rakyat ketika aparat negara habis 
waktunya untuk terus menerus berupaya mencegah kekacauan yang bisa ditimbulkan 
oleh perseteruan yang tidak perlu.  Lebih mengkhawatirkan lagi ketika apa yang 
disebut sebagai gerakan-gerakan masyarakat ini kemudian menjurus kepada 
ekstremisme dalam bentuk ujaran-ujaran kebencian, eksklusivisme, dan rasisme.  
Tempat-tempat ibadah yang seharusnya digunakan untuk mendekatkan diri kepada 
Sang Khalik telah disalahgunakan untuk menyampaikan agitasi politik. Bukan saja 
masyarakat awam, tetapi banyak di antara warga terdidik juga termakan oleh 
isu-isu berbau fitnah yang disebarkan oleh kelompok yang tidak bertanggung 
jawab. Tekanan dan intimidasi terus menerus dilontarkan ke arah lembaga 
peradilan yang sedang melaksanakan tugas mulia negara hukum.  Sudah terlalu 
banyak contoh hancurnya sebuah negara dengan akibat penderitaan jutaan 
rakyatnya yang disebabkan oleh perselisihan antarwarga negeri sendiri yang tak 
terkendali, seperti yang terjadi di Afghanistan, Irak, Libya, dan Suriah. 
Ekstremisme yang ditandai dengan kekerasan verbal kemudian berkembang menjadi 
kekerasan fisik.  Sebagaimana bagian besar rakyat Indonesia yang sejauh ini 
diam menyaksikan semua ini, karena tidak ingin menambah masalah mulai 
kehilangan kesabaran, saya sebagai Kepala Negara dan Presiden, penerima mandat 
rakyat dalam sebuah pemilihan umum yang konstitusional, juga tidak bisa terus 
menerus diam dan membiarkan semua ini berlarut-larut tanpa bersikap dan 
bertindak. Kesabaran bukan tidak ada batasnya.  Ketika kepentingan bangsa dan 
negara yang lebih besar terganggu dan terancam oleh ulah kelompok yang ingin 
merusak tatanan kehidupan yang berkeadaban, maka saatnya kita bangun untuk 
menertibkan yang tidak tertib hukum dan menindak yang bertindak tak beradab.  
Kita sebagai bangsa sudah sepakat untuk menerapkan kehidupan berdemokrasi yang 
sehat. Sejauh ini demokrasi kita telah berjalan dengan relatif baik, meski di 
sana sini masih banyak yang harus terus disempurnakan. Kita tidak boleh lengah 
dengan membiarkan kekuatan-kekuatan anti-demokrasi yang ikut serta berdemokrasi 
tetapi dengan tujuan mengambil untung dari alam kebebasan berdemokrasi untuk 
menghancurkan demokrasi itu sendiri.  Demokrasi memang memberikan hak lebih 
kepada suara terbanyak, tetapi tidak berarti menghilangkan hak asasi kelompok 
kecil dan hak hidup orang kecil. Tidak ada hak khusus mayoritas dan minoritas 
di negeri ini. Semua punya hak dan kewajiban yang sama. Di negara berhaluan 
Pancasila, semua penganut agama, baik Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha, 
dan Konghucu, dijamin oleh konstitusi bebas melaksanakan ibadah sesuai 
keyakinannya dan penganutnya mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai 
warga negara.  Semua warga baik dari suku Jawa, Madura, Sunda, Batak, Aceh, 
Dayak, Bugis, Papua, Tionghoa, Arab, India, dan lainnya, mempunyai hak dan 
kewajiban yang sama sebagai warga negara. Hak untuk hidup layak, hak 
berpolitik, hak ekonomi, hak budaya, hak berbicara, hak untuk dapat 
perlindungan negara, hak untuk memilih, dan hak untuk dipi

[GELORA45] Trs: [nasional-list] WhatsApp Chat mit Sukarno Way

2017-06-12 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]


 Pada Senin, 12 Juni 2017 12:19, "Roeslan roesla...@googlemail.com 
[nasional-list]"  menulis:
 

     Dadari Group Sukarno Way.Ratusan seniman akan bikin aksi Indonesia Waras 
di gedung KPK Kamis 15 Juni 2017, mulai jam 15.30 WIB. Para seniman ini senada 
dengan Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai Panitia 
Khusus (Pansus) Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atas Komisi 
Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah musuh negara.Aksi ini akan diisi dengan baca 
puisi, nyanyi, pantomim, dll. Dimotori oleh Sys NS, Addie MS, Arswendo 
Atmowiloto, Roy Marten, Butet Kertaredjasa, Keenan Nasution, Ida Royani, Radhar 
Panca Dahana, Renny Djajoesman, Once, dan banyak lagi.Menurut koordinator aksi, 
Sys NS, ribuan warga yang peduli menyelamatkan negara akan bergabung, dan 
tentunya ada buka puasa bersama dan salat berjamaah. "Kita tidak boleh diam 
karena DPR sudah keterlaluan. Kalau kebenaran hanya membisu, Indonesia bisa 
hancur," ujar Sys kepada Galaberita, Senin 12/6. “Mereka adalah para pencuri. 
Ya, pencuri yang sebenar-benarnya pencuri. Mereka mencuri hak rakyat dengan 
berbagai macam taktik dan daya. Mereka pencuri. Lalu kenapa? Mereka tak punya 
lagi rasa kehormatan manusia. Mereka pun merasa bangga dengan topeng yang 
berubah-ubah demi kerakusan mencuri apapun milik negara. Dan, hei, di gedung 
parlemen ada pesta pencuri !!!” (Nyuplik nyadur dari naskah drama “Le Bal Des 
Voleurs” karya Jean-Annoulih)Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Almas 
Sjafrina mengatakan mayoritas panitia hak angket terindikasi keterlibatannya 
dalam kasus korupsi e-KTP. Sehingga, ICW menyimpulkan hak angket tersebut 
bertujuan untuk mengintervensi penanganan kasus e-KTP dan upaya pelemahan 
KPK.https://galaberita.com/news-features/nasional/4951-bela-kpk-ratusan-seniman-bikin-aksi-indonesia-warasRoeslan.
  #yiv0286837579 #yiv0286837579 -- #yiv0286837579ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv0286837579 
#yiv0286837579ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv0286837579 
#yiv0286837579ygrp-mkp #yiv0286837579hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv0286837579 #yiv0286837579ygrp-mkp #yiv0286837579ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv0286837579 #yiv0286837579ygrp-mkp .yiv0286837579ad 
{padding:0 0;}#yiv0286837579 #yiv0286837579ygrp-mkp .yiv0286837579ad p 
{margin:0;}#yiv0286837579 #yiv0286837579ygrp-mkp .yiv0286837579ad a 
{color:#ff;text-decoration:none;}#yiv0286837579 #yiv0286837579ygrp-sponsor 
#yiv0286837579ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv0286837579 
#yiv0286837579ygrp-sponsor #yiv0286837579ygrp-lc #yiv0286837579hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv0286837579 
#yiv0286837579ygrp-sponsor #yiv0286837579ygrp-lc .yiv0286837579ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv0286837579 #yiv0286837579actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv0286837579 
#yiv0286837579activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv0286837579
 #yiv0286837579activity span {font-weight:700;}#yiv0286837579 
#yiv0286837579activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv0286837579 #yiv0286837579activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv0286837579 #yiv0286837579activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv0286837579 #yiv0286837579activity span 
.yiv0286837579underline {text-decoration:underline;}#yiv0286837579 
.yiv0286837579attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv0286837579 .yiv0286837579attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv0286837579 .yiv0286837579attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv0286837579 .yiv0286837579attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv0286837579 .yiv0286837579attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv0286837579 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv0286837579 .yiv0286837579bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv0286837579 
.yiv0286837579bold a {text-decoration:none;}#yiv0286837579 dd.yiv0286837579last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv0286837579 dd.yiv0286837579last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv0286837579 
dd.yiv0286837579last p span.yiv0286837579yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv0286837579 div.yiv0286837579attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv0286837579 div.yiv0286837579attach-table 
{width:400px;}#yiv0286837579 div.yiv0286837579file-title a, #yiv0286837579 
div.yiv0286837579file-title a:active, #yiv0286837579 
div.yiv0286837579file-title a:hover, #yiv0286837579 div.yiv0286837579file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv0286837579 div.yiv0286837579photo-title a, 
#yiv0286837579 div.yiv0286837579photo-title a:active, #yiv0286837579 
div.yiv0286837579photo-title a:hover, #yiv0286837579 
div.yiv0286837579photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv0286837579 
div#yiv0286837579ygrp-mlmsg #yiv0286837579ygrp-msg p a 
span.yiv0