Pada Rabu, 14 Juni 2017 20:39, "Roeslan roesla...@googlemail.com 
[nasional-list]" <nasional-l...@yahoogroups.com> menulis:
 

       Pidato Presiden Joko Widodo tadi malam, yg lain dp biasanya, yg heroik, 
di depan lebih dari seratus ribu hadirin yang memadati Stadion Utama Senayan, 
Jakarta,  Presiden menyampaikan pesan yang sangat penting. Sebuah pidato yang 
sudah lama dinanti-nanti oleh mayoritas diam yang selama beberapa waktu 
belakangan ini dibuat gundah oleh berbagai peristiwa sebelum, selama, dan 
sesudah Pilkada DKI baru-baru ini.  *Selengkapnya pidato itu sebagai berikut_*  
Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh. Merdeka!  Saudara-saudara 
sebangsa dan setanah air.Hari ini saya ingin menyampaikan beberapa hal yang 
berkaitan dengan keselamatan bangsa. Seperti telah sama-sama kita saksikan dan 
rasakan, belakangan ini media cetak, televisi, dan media sosial dipenuhi 
berbagai berita, debat, dan pembahasan tentang kelompok-kelompok masyarakat 
yang bersuara lantang tentang berbagai hal. Hampir tiap minggu jalanan kita 
dipenuhi oleh tuntutan-tuntutan yang memekakkan telinga dalam unjuk rasa yang 
tidak jarang menganggu ketertiban umum. Udara ibu kota menjadi pengap oleh 
ungkapan-ungkapan yang penuh polusi.  Tidak ada larangan bagi anggota 
masyarakat mana pun untuk berbicara menyampaikan aspirasinya. Namun, yang 
mengkhawatirkan, suara-suara itu tampaknya makin lama makin tak terkendali dan 
sudah sampai pada tahap membahayakan kerukunan dan persatuan bangsa, ketika 
menyangkut hal-hal yang peka seperti kebinekaan, dasar, dan ideologi negara, 
serta kemajemukan yang menjadi landasan bagi keutuhan bangsa ini.  Pikiran, 
waktu, dan tenaga kita semua kemudian tercurahkan pada gonjang ganjing ini, 
sedangkan banyak urusan yang lebih penting dalam rangka meningkatkan 
kesejahteraan rakyat yang memerlukan perhatian kita berisiko terabaikan. 
Terlalu besar biaya yang harus ditanggung rakyat ketika aparat negara habis 
waktunya untuk terus menerus berupaya mencegah kekacauan yang bisa ditimbulkan 
oleh perseteruan yang tidak perlu.  Lebih mengkhawatirkan lagi ketika apa yang 
disebut sebagai gerakan-gerakan masyarakat ini kemudian menjurus kepada 
ekstremisme dalam bentuk ujaran-ujaran kebencian, eksklusivisme, dan rasisme.  
Tempat-tempat ibadah yang seharusnya digunakan untuk mendekatkan diri kepada 
Sang Khalik telah disalahgunakan untuk menyampaikan agitasi politik. Bukan saja 
masyarakat awam, tetapi banyak di antara warga terdidik juga termakan oleh 
isu-isu berbau fitnah yang disebarkan oleh kelompok yang tidak bertanggung 
jawab. Tekanan dan intimidasi terus menerus dilontarkan ke arah lembaga 
peradilan yang sedang melaksanakan tugas mulia negara hukum.  Sudah terlalu 
banyak contoh hancurnya sebuah negara dengan akibat penderitaan jutaan 
rakyatnya yang disebabkan oleh perselisihan antarwarga negeri sendiri yang tak 
terkendali, seperti yang terjadi di Afghanistan, Irak, Libya, dan Suriah. 
Ekstremisme yang ditandai dengan kekerasan verbal kemudian berkembang menjadi 
kekerasan fisik.  Sebagaimana bagian besar rakyat Indonesia yang sejauh ini 
diam menyaksikan semua ini, karena tidak ingin menambah masalah mulai 
kehilangan kesabaran, saya sebagai Kepala Negara dan Presiden, penerima mandat 
rakyat dalam sebuah pemilihan umum yang konstitusional, juga tidak bisa terus 
menerus diam dan membiarkan semua ini berlarut-larut tanpa bersikap dan 
bertindak. Kesabaran bukan tidak ada batasnya.  Ketika kepentingan bangsa dan 
negara yang lebih besar terganggu dan terancam oleh ulah kelompok yang ingin 
merusak tatanan kehidupan yang berkeadaban, maka saatnya kita bangun untuk 
menertibkan yang tidak tertib hukum dan menindak yang bertindak tak beradab.  
Kita sebagai bangsa sudah sepakat untuk menerapkan kehidupan berdemokrasi yang 
sehat. Sejauh ini demokrasi kita telah berjalan dengan relatif baik, meski di 
sana sini masih banyak yang harus terus disempurnakan. Kita tidak boleh lengah 
dengan membiarkan kekuatan-kekuatan anti-demokrasi yang ikut serta berdemokrasi 
tetapi dengan tujuan mengambil untung dari alam kebebasan berdemokrasi untuk 
menghancurkan demokrasi itu sendiri.  Demokrasi memang memberikan hak lebih 
kepada suara terbanyak, tetapi tidak berarti menghilangkan hak asasi kelompok 
kecil dan hak hidup orang kecil. Tidak ada hak khusus mayoritas dan minoritas 
di negeri ini. Semua punya hak dan kewajiban yang sama. Di negara berhaluan 
Pancasila, semua penganut agama, baik Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha, 
dan Konghucu, dijamin oleh konstitusi bebas melaksanakan ibadah sesuai 
keyakinannya dan penganutnya mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai 
warga negara.  Semua warga baik dari suku Jawa, Madura, Sunda, Batak, Aceh, 
Dayak, Bugis, Papua, Tionghoa, Arab, India, dan lainnya, mempunyai hak dan 
kewajiban yang sama sebagai warga negara. Hak untuk hidup layak, hak 
berpolitik, hak ekonomi, hak budaya, hak berbicara, hak untuk dapat 
perlindungan negara, hak untuk memilih, dan hak untuk dipilih.  Berpolitik 
boleh, mempunyai ambisi politik tidak dilarang, tetapi semua itu harus 
dilaksanakan dalam koridor konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang 
berlaku, serta wajib dilakukan sesuai norma-norma kehidupan bermasyarakat yang 
sehat, yang menuntut kita untuk tetap santun, beretika, bermoral, dan berakhlak 
mulia. Apa yang diklaim sebagai suara mayoritas juga harus dibuktikan dalam 
sistem demokrasi representatif, bukan dengan berbagai tekanan dan intimidasi di 
jalanan.  Hukum tanpa demokrasi berarti penindasan otoriter, sedangkan 
demokrasi tanpa hukum berujung kepada anarkisme. Toleransi dan penghormatan 
atas perbedaan keyakinan dan pendirian warga negara harus terus dipelihara bila 
kita ingin mempertahankan kerukunan hidup bersama. Batas toleransi adalah 
intoleransi atau ketiadaan toleransi itu sendiri, pada saat mana kita harus 
bersikap untuk menghentikannya.  Saudara-saudaraku setanah air.Saya sadar bahwa 
selama dua setengah tahun lebih saya memegang kendali pemerintahan, masih 
banyak pekerjaan rumah yang belum selesai. Kesenjangan ekonomi warga negara dan 
jurang perbedaan antara kaya dan miskin masih merupakan momok yang menakutkan. 
Resesi ekonomi dunia yang belum sepenuhnya pulih juga berpengaruh sampai ke 
negeri kita.  Semua ini saya sadari dan menggugah saya untuk terus mencari 
jalan cepat mengentaskan kemiskinan dan sekaligus menciptakan pertumbuhan 
ekonomi untuk menampung jumlah pencari kerja baru yang setiap tahun bertambah. 
Saya sadar betul dan saya memahami tuntutan rakyat agar berpihak kepada orang 
kecil dan warga negara yang lemah. Kebijakan pemerintah akan terus diarahkan ke 
sana sehingga ketidakadilan ekonomi yang menguntungkan hanya sekelompok kecil 
warga negara di tingkat atas tidak terus berlanjut.  Semua itu bisa kita 
lakukan bila rakyat bersama pemimpinnya bersatu padu menuju ke satu arah 
kesejahteraan yang kita dambakan. Menggunakan hati yang bersih dan nalar yang 
jernih dalam menggapai cita-cita bersama kita. Tidak tercerai berai dan sibuk 
mengobarkan kebencian antar sesama.  Saudara-saudara,Mari kita jaga bersama 
negeri tercinta ini agar selamat mencapai tujuan adil dan makmur seperti yang 
dicita-citaka oleh para pendiri bangsa ini. Mari kita jaga bangsa ini agar 
tetap utuh bersatu dalam kebinekaan dari Sabang sampai Merauke. Mari kita 
junjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa yang telah dengan arif dan bijak 
dititipkan kepada kita dalam sila-sila yang tercantum pada Pancasila.  Saya 
dengan segala kekuatan lahir dan batin yang saya miliki akan berada di garis 
depan bersama saudara-saudara semua dalam upaya menyelamatkan negeri ini dari 
segala bentuk rongrongan dari mana pun datangnya.  Jangan pernah ada yang 
berspekulasi dan berpikir lain. Jangan ada yang mencoba menghalangi. Ketika 
saya menerima mandat sebagai presiden dan kepala pemerintahan, saya telah 
bertekad untuk mengerahkan segala kekuatan saya demi mengabdi untuk bangsa ini. 
 Saya akan menggunakan semua wewenang yang melekat pada diri saya sebagai 
kepala pemerintahan dan kepala negara dalam batas hukum yang berlaku untuk 
memastikan bahwa negeri tercinta ini selamat dari segala bentuk ancaman 
kehancuran dari dalam maupun luar negeri.  Semoga Tuhan bersama kita.  
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Merdeka!)                       
     #yiv9273256667 #yiv9273256667 -- #yiv9273256667ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv9273256667 
#yiv9273256667ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv9273256667 
#yiv9273256667ygrp-mkp #yiv9273256667hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv9273256667 #yiv9273256667ygrp-mkp #yiv9273256667ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv9273256667 #yiv9273256667ygrp-mkp .yiv9273256667ad 
{padding:0 0;}#yiv9273256667 #yiv9273256667ygrp-mkp .yiv9273256667ad p 
{margin:0;}#yiv9273256667 #yiv9273256667ygrp-mkp .yiv9273256667ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv9273256667 #yiv9273256667ygrp-sponsor 
#yiv9273256667ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv9273256667 
#yiv9273256667ygrp-sponsor #yiv9273256667ygrp-lc #yiv9273256667hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv9273256667 
#yiv9273256667ygrp-sponsor #yiv9273256667ygrp-lc .yiv9273256667ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv9273256667 #yiv9273256667actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv9273256667 
#yiv9273256667activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv9273256667
 #yiv9273256667activity span {font-weight:700;}#yiv9273256667 
#yiv9273256667activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv9273256667 #yiv9273256667activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv9273256667 #yiv9273256667activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv9273256667 #yiv9273256667activity span 
.yiv9273256667underline {text-decoration:underline;}#yiv9273256667 
.yiv9273256667attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv9273256667 .yiv9273256667attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv9273256667 .yiv9273256667attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv9273256667 .yiv9273256667attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv9273256667 .yiv9273256667attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv9273256667 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv9273256667 .yiv9273256667bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv9273256667 
.yiv9273256667bold a {text-decoration:none;}#yiv9273256667 dd.yiv9273256667last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv9273256667 dd.yiv9273256667last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv9273256667 
dd.yiv9273256667last p span.yiv9273256667yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv9273256667 div.yiv9273256667attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv9273256667 div.yiv9273256667attach-table 
{width:400px;}#yiv9273256667 div.yiv9273256667file-title a, #yiv9273256667 
div.yiv9273256667file-title a:active, #yiv9273256667 
div.yiv9273256667file-title a:hover, #yiv9273256667 div.yiv9273256667file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv9273256667 div.yiv9273256667photo-title a, 
#yiv9273256667 div.yiv9273256667photo-title a:active, #yiv9273256667 
div.yiv9273256667photo-title a:hover, #yiv9273256667 
div.yiv9273256667photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv9273256667 
div#yiv9273256667ygrp-mlmsg #yiv9273256667ygrp-msg p a 
span.yiv9273256667yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv9273256667 
.yiv9273256667green {color:#628c2a;}#yiv9273256667 .yiv9273256667MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv9273256667 o {font-size:0;}#yiv9273256667 
#yiv9273256667photos div {float:left;width:72px;}#yiv9273256667 
#yiv9273256667photos div div {border:1px solid 
#666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv9273256667 
#yiv9273256667photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv9273256667
 #yiv9273256667reco-category {font-size:77%;}#yiv9273256667 
#yiv9273256667reco-desc {font-size:77%;}#yiv9273256667 .yiv9273256667replbq 
{margin:4px;}#yiv9273256667 #yiv9273256667ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv9273256667 #yiv9273256667ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv9273256667 
#yiv9273256667ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv9273256667 
#yiv9273256667ygrp-mlmsg select, #yiv9273256667 input, #yiv9273256667 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv9273256667 
#yiv9273256667ygrp-mlmsg pre, #yiv9273256667 code {font:115% 
monospace;}#yiv9273256667 #yiv9273256667ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv9273256667 #yiv9273256667ygrp-mlmsg #yiv9273256667logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv9273256667 #yiv9273256667ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv9273256667 #yiv9273256667ygrp-msg 
p#yiv9273256667attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv9273256667 
#yiv9273256667ygrp-reco #yiv9273256667reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv9273256667 #yiv9273256667ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv9273256667 #yiv9273256667ygrp-sponsor 
#yiv9273256667ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv9273256667 
#yiv9273256667ygrp-sponsor #yiv9273256667ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv9273256667 
#yiv9273256667ygrp-sponsor #yiv9273256667ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv9273256667 #yiv9273256667ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv9273256667 #yiv9273256667ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv9273256667 #yiv9273256667ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv9273256667 
#yiv9273256667ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv9273256667 

   
 
|  | Virusvrij. www.avg.com  |

Kirim email ke