RE: [GELORA45] SetelahJiwasraya, Asabri Juga Potensi Loss Rp 10 Triliun

2020-01-13 Terurut Topik 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45]
Martha: Sudah banyak kasus korupsi dibawa ke pengadilan memang oleh Jkw. Tapi 
apa yg Jkw lakukan?

Nesare: bung ini ngerti enggak sih presiden itu eksekutif dan pengadilan itu 
legislatif? Koq suruh presiden intervensi pengadilan?

 

Martha: Rini ex dirut bumn(?)  Sori kalo salah sudah dihebohkan kejujurannya 
tapi tetap masih diangkat di daerah basah

Nesare: koq masalah kejujuran dibikin jadi indicator menetapkan suatu 
pekerjaan? Dimana terjadi ini? Di negara bung emangnya cari karyawan itu ada 
kriteria: jujur? Lalu emangnya ada manusia jujur didunia ini? Kalau ada tolong 
disebutkan siapa didunia ini jujur? Kalau tidak ada manusia jujur artinya gak 
ada karyawan gitu? Dah ngerti belum bung salahnya dimana?

 

Terus bung jangan bawa2 mega yg melindungi rini. Jangan denger sini situ lalu 
bikin kesimpulan sendiri. Kalau tahu yg ditulis. Jangan tebak2an kayak gini 
ditulis. Kalau bung tulis, ya jangan salahin ada yg komentari.

 

Masalahnya sudah ketahuan Indonesia itu sejak Orba berdiri diatas mayat2 PKI 
plus non PKI, ditambah kekayaannya diobral ke negara bung ituloh sbg pemenang 
PD2, jadi masalah korupsi jadi gak ada artinya dibandingkan darahnya manusia.

 

Jadi inilah PR/pekerjaan rumah RI ini. Harus ngurus korupsi ini. Jadi kejujuran 
yg bung inginkan itu menjadi barang mewah dan mahal di RI. Ini yg sedang dan 
hrs dibenahi. Jokowi sdh menugaskan Erick thohir sbg menteri BUMN. Dia ini 
sosok yg mau kerja. Belum pernah ada sosok sekaliber Erick thohir ini. Walaupun 
demikian hasilnya belum kelihatan. Baru permasalahan di BUMN BUMN sdh dibuka 
satu persatu. Dulu2nya mah presiden2 gak ada yg berani atau mungkin gak ngerti 
gimana menanggulangi korupsi di BUMN BUMN ini. 

 

Sudah ngerti gimana jalannya kepresidenan Jokowi sekarang ini?

Bandingkan dgn kepresidenan2 sebelum2nya.

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com  
Sent: Saturday, January 11, 2020 1:49 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com; nesare 
Subject: RE: [GELORA45] SetelahJiwasraya, Asabri Juga Potensi Loss Rp 10 Triliun

 

  

Nesare: === Memang harus dibawa kepengadilan kasus2 seperti ini, sehingga 
ketahuan kemana saja arus uangnya. ===

 

Sudah banyak kasus korupsi dibawa ke pengadilan memang oleh Jkw. Tapi apa yg 
Jkw lakukan? Sudah hukuman ringan,  pake dberi amnesti lagi. Kesian la yauw, 
wis tuek, sakit2an. Nyolong 1000 disuruh kembalin mung 100. Hukuman cuma 7 
tahun, potong sana sini cuma jalani 3 tahun. Itupun masih bisa keluar bui 
jalan2 tanpa takut tanpa risih. Mana kapok lah. 

 

Yg pilih mantrinya juga Jkw sendiri. Yg kompeten cuma beberapa orang selebihnya 
balas jasa kepada partai pendukungnya.

Dari pertama jadi presiden, si Rini ex dirut bumn(?)  Sori kalo salah sudah 
dihebohkan kejujurannya tapi tetap masih diangkat di daerah basah. Kabarnya 
karena simbok maksa. Dia tak berdaya. 

Berani ga seret dia ke pengadilan? Apa masih dilindungi simbok? Jangan2 
simboknya juga .

 

 

 

 

Sent from my Verizon, Samsung Galaxy smartphone

 

 

 Original message 

From: "'nesare' nesa...@yahoo.com <mailto:nesa...@yahoo.com>  [GELORA45]" 
mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > 

Date: 1/10/20 11:30 AM (GMT-08:00) 

To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  

Subject: RE: [GELORA45] SetelahJiwasraya, Asabri Juga Potensi Loss Rp 10 
Triliun 

 

  

Bung jangan bingung. Korupsi di BUMN itu sudah dari dulu terjadinya.

Wong bos besarnya yaitu Soeharto menghalalkan itu koq.

Jangankan hanya korupsi, membunuh saja dia halalkan utk berkuasa, apalagi hanya 
korupsi. 

 

Disinilah dasar utama rusaknya RI. Setelah Soeharto naik, dia bagi2 kapling 
kekayaan RI ke asing.

 

Setelah Soeharto jatuh, belum ada korupsi di BUMN BUMN ini yg terkuak seperti 
sekarang ini dan ini adalah jaman Jokowi.

 

Masalah Jiwasraya dan Asabri ini hanyalah satu dua saja yg terbongkar. Ya dulu 
ada BLBI dan Century. Krakatau Steel barusan. Sebentar lagi juga Bumiputera 
akan dibuka dst dst.

 

Kasus Jiwasraya itu ada 2 masalah: profesionalisme management yg tidak 
mumpuni/kompeten dan pejabat yg memanfaatkan kekuasaan dan bekerja sama dengan 
pihak luar (perusahaan pialang saham). Akhirnya memang saling buang batu 
sembunyi tangan yaitu saling melarikan diri.

 

Yang jelas ini masalah bisnis bukan politik sama sekali. Yg gak ngerti saja 
teriak2 seperti: “jaman siapa kasus jiwasraya ini? SBY atau Jokowi? Dst…dst ”

 

Ini masalah bisnis plus perampokan yg dilakukan oleh penguasa alias bos 
management perusahaan jiwasraya. Mereka2 inilah sekelompok orang yg 
memanfaatkan kekuasaan mereka dalam merampok uang jiwasraya. Mereka2 ini adalah 
eksekutor nya. Memang harus dibawa kepengadilan kasus2 seperti ini, sehingga 
ketahuan kemana saja arus uangnya. Jadi akan kelihatan terang benderang apakah 
ada kekuasaan politik yg bermain disitu. Kalau bukan dipengadilan ya susah utk 
membongkar siapa actor utamanya.

 

OJK bilang begini, BPK bilang begitu, dirut yg sekarang bilang in

RE: [GELORA45] SetelahJiwasraya, Asabri Juga Potensi Loss Rp 10 Triliun

2020-01-13 Terurut Topik 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45]
Martha: Sudah banyak kasus korupsi dibawa ke pengadilan memang oleh Jkw. Tapi 
apa yg Jkw lakukan?

Nesare: bung ini ngerti enggak sih presiden itu eksekutif dan pengadilan itu 
legislatif? Koq suruh presiden intervensi pengadilan?

 

Martha: Rini ex dirut bumn(?)  Sori kalo salah sudah dihebohkan kejujurannya 
tapi tetap masih diangkat di daerah basah

Nesare: koq masalah kejujuran dibikin jadi indicator menetapkan suatu 
pekerjaan? Dimana terjadi ini? Di negara bung emangnya cari karyawan itu ada 
kriteria: jujur? Lalu emangnya ada manusia jujur didunia ini? Kalau ada tolong 
disebutkan siapa didunia ini jujur? Kalau tidak ada manusia jujur artinya gak 
ada karyawan gitu? Dah ngerti belum bung salahnya dimana?

 

Terus bung jangan bawa2 mega yg melindungi rini. Jangan denger sini situ lalu 
bikin kesimpulan sendiri. Kalau tahu yg ditulis. Jangan tebak2an kayak gini 
ditulis. Kalau bung tulis, ya jangan salahin ada yg komentari.

 

Masalahnya sudah ketahuan Indonesia itu sejak Orba berdiri diatas mayat2 PKI 
plus non PKI, ditambah kekayaannya diobral ke negara bung ituloh sbg pemenang 
PD2, jadi masalah korupsi jadi gak ada artinya dibandingkan darahnya manusia.

 

Jadi inilah PR/pekerjaan rumah RI ini. Harus ngurus korupsi ini. Jadi kejujuran 
yg bung inginkan itu menjadi barang mewah dan mahal di RI. Ini yg sedang dan 
hrs dibenahi. Jokowi sdh menugaskan Erick thohir sbg menteri BUMN. Dia ini 
sosok yg mau kerja. Belum pernah ada sosok sekaliber Erick thohir ini. Walaupun 
demikian hasilnya belum kelihatan. Baru permasalahan di BUMN BUMN sdh dibuka 
satu persatu. Dulu2nya mah presiden2 gak ada yg berani atau mungkin gak ngerti 
gimana menanggulangi korupsi di BUMN BUMN ini. 

 

Sudah ngerti gimana jalannya kepresidenan Jokowi sekarang ini?

Bandingkan dgn kepresidenan2 sebelum2nya.

 

Nesare

 

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com  
Sent: Saturday, January 11, 2020 1:49 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com; nesare 
Subject: RE: [GELORA45] SetelahJiwasraya, Asabri Juga Potensi Loss Rp 10 Triliun

 

  

Nesare: === Memang harus dibawa kepengadilan kasus2 seperti ini, sehingga 
ketahuan kemana saja arus uangnya. ===

 

Sudah banyak kasus korupsi dibawa ke pengadilan memang oleh Jkw. Tapi apa yg 
Jkw lakukan? Sudah hukuman ringan,  pake dberi amnesti lagi. Kesian la yauw, 
wis tuek, sakit2an. Nyolong 1000 disuruh kembalin mung 100. Hukuman cuma 7 
tahun, potong sana sini cuma jalani 3 tahun. Itupun masih bisa keluar bui 
jalan2 tanpa takut tanpa risih. Mana kapok lah. 

 

Yg pilih mantrinya juga Jkw sendiri. Yg kompeten cuma beberapa orang selebihnya 
balas jasa kepada partai pendukungnya.

Dari pertama jadi presiden, si Rini ex dirut bumn(?)  Sori kalo salah sudah 
dihebohkan kejujurannya tapi tetap masih diangkat di daerah basah. Kabarnya 
karena simbok maksa. Dia tak berdaya. 

Berani ga seret dia ke pengadilan? Apa masih dilindungi simbok? Jangan2 
simboknya juga .

 

 

 

 

Sent from my Verizon, Samsung Galaxy smartphone

 

 

 Original message 

From: "'nesare' nesa...@yahoo.com <mailto:nesa...@yahoo.com>  [GELORA45]" 
mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > 

Date: 1/10/20 11:30 AM (GMT-08:00) 

To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  

Subject: RE: [GELORA45] SetelahJiwasraya, Asabri Juga Potensi Loss Rp 10 
Triliun 

 

  

Bung jangan bingung. Korupsi di BUMN itu sudah dari dulu terjadinya.

Wong bos besarnya yaitu Soeharto menghalalkan itu koq.

Jangankan hanya korupsi, membunuh saja dia halalkan utk berkuasa, apalagi hanya 
korupsi. 

 

Disinilah dasar utama rusaknya RI. Setelah Soeharto naik, dia bagi2 kapling 
kekayaan RI ke asing.

 

Setelah Soeharto jatuh, belum ada korupsi di BUMN BUMN ini yg terkuak seperti 
sekarang ini dan ini adalah jaman Jokowi.

 

Masalah Jiwasraya dan Asabri ini hanyalah satu dua saja yg terbongkar. Ya dulu 
ada BLBI dan Century. Krakatau Steel barusan. Sebentar lagi juga Bumiputera 
akan dibuka dst dst.

 

Kasus Jiwasraya itu ada 2 masalah: profesionalisme management yg tidak 
mumpuni/kompeten dan pejabat yg memanfaatkan kekuasaan dan bekerja sama dengan 
pihak luar (perusahaan pialang saham). Akhirnya memang saling buang batu 
sembunyi tangan yaitu saling melarikan diri.

 

Yang jelas ini masalah bisnis bukan politik sama sekali. Yg gak ngerti saja 
teriak2 seperti: “jaman siapa kasus jiwasraya ini? SBY atau Jokowi? Dst…dst ”

 

Ini masalah bisnis plus perampokan yg dilakukan oleh penguasa alias bos 
management perusahaan jiwasraya. Mereka2 inilah sekelompok orang yg 
memanfaatkan kekuasaan mereka dalam merampok uang jiwasraya. Mereka2 ini adalah 
eksekutor nya. Memang harus dibawa kepengadilan kasus2 seperti ini, sehingga 
ketahuan kemana saja arus uangnya. Jadi akan kelihatan terang benderang apakah 
ada kekuasaan politik yg bermain disitu. Kalau bukan dipengadilan ya susah utk 
membongkar siapa actor utamanya.

 

OJK bilang begini, BPK bilang begitu, dirut yg sekarang bilang in

RE: [GELORA45] SetelahJiwasraya, Asabri Juga Potensi Loss Rp 10 Triliun

2020-01-10 Terurut Topik marthajan04 marthaja...@yahoo.com [GELORA45]
Nesare: === Memang harus dibawa kepengadilan kasus2 seperti ini, sehingga 
ketahuan kemana saja arus uangnya. ===Sudah banyak kasus korupsi dibawa ke 
pengadilan memang oleh Jkw. Tapi apa yg Jkw lakukan? Sudah hukuman ringan,  
pake dberi amnesti lagi. Kesian la yauw, wis tuek, sakit2an. Nyolong 1000 
disuruh kembalin mung 100. Hukuman cuma 7 tahun, potong sana sini cuma jalani 3 
tahun. Itupun masih bisa keluar bui jalan2 tanpa takut tanpa risih. Mana kapok 
lah. Yg pilih mantrinya juga Jkw sendiri. Yg kompeten cuma beberapa orang 
selebihnya balas jasa kepada partai pendukungnya.Dari pertama jadi presiden, si 
Rini ex dirut bumn(?)  Sori kalo salah sudah dihebohkan kejujurannya tapi tetap 
masih diangkat di daerah basah. Kabarnya karena simbok maksa. Dia tak berdaya. 
Berani ga seret dia ke pengadilan? Apa masih dilindungi simbok? Jangan2 
simboknya juga .Sent from my Verizon, Samsung Galaxy smartphone
 Original message From: "'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45]" 
 Date: 1/10/20  11:30 AM  (GMT-08:00) To: 
GELORA45@yahoogroups.com Subject: RE: [GELORA45] SetelahJiwasraya, Asabri Juga 
Potensi Loss Rp 10 Triliun 
 



  



  
  
  Bung jangan bingung. Korupsi di BUMN itu sudah dari dulu terjadinya.Wong 
bos besarnya yaitu Soeharto menghalalkan itu koq.Jangankan hanya korupsi, 
membunuh saja dia halalkan utk berkuasa, apalagi hanya korupsi.  Disinilah 
dasar utama rusaknya RI. Setelah Soeharto naik, dia bagi2 kapling kekayaan RI 
ke asing. Setelah Soeharto jatuh, belum ada korupsi di BUMN BUMN ini yg terkuak 
seperti sekarang ini dan ini adalah jaman Jokowi. Masalah Jiwasraya dan Asabri 
ini hanyalah satu dua saja yg terbongkar. Ya dulu ada BLBI dan Century. 
Krakatau Steel barusan. Sebentar lagi juga Bumiputera akan dibuka dst dst. 
Kasus Jiwasraya itu ada 2 masalah: profesionalisme management yg tidak 
mumpuni/kompeten dan pejabat yg memanfaatkan kekuasaan dan bekerja sama dengan 
pihak luar (perusahaan pialang saham). Akhirnya memang saling buang batu 
sembunyi tangan yaitu saling melarikan diri. Yang jelas ini masalah bisnis 
bukan politik sama sekali. Yg gak ngerti saja teriak2 seperti: “jaman siapa 
kasus jiwasraya ini? SBY atau Jokowi? Dst…dst ” Ini masalah bisnis plus 
perampokan yg dilakukan oleh penguasa alias bos management perusahaan 
jiwasraya. Mereka2 inilah sekelompok orang yg memanfaatkan kekuasaan mereka 
dalam merampok uang jiwasraya. Mereka2 ini adalah eksekutor nya. Memang harus 
dibawa kepengadilan kasus2 seperti ini, sehingga ketahuan kemana saja arus 
uangnya. Jadi akan kelihatan terang benderang apakah ada kekuasaan politik yg 
bermain disitu. Kalau bukan dipengadilan ya susah utk membongkar siapa actor 
utamanya. OJK bilang begini, BPK bilang begitu, dirut yg sekarang bilang ini, 
yg lain bilang itu. Jadi semua kebingungan.  Inilah persoalan RI yg hrs 
dibenahi. Profesionalisme birokrat di pemerintahan itu sdh dari dulu semua tahu 
kerjaannya santai. Yg pinter2 itu di swasta. Jadi ya susah pemerintah dgn 
orang2 yg tidak kompeten hrs bertindak sbg regulator. Repot sekali jadinya 
hasil regulasi dalam bentuk peraturan, undang2 dll. Ini namanya krisis sumber 
daya manusia. Harus dikerjakan sekarang walaupun sdh terlambat dari dulu. 
Nesare  From: GELORA45@yahoogroups.com  Sent: Friday, 
January 10, 2020 2:12 PMTo: undisclosed-recipients:Subject: [GELORA45] 
SetelahJiwasraya, Asabri Juga Potensi Loss Rp 10 Triliun    Apakah karena 
kerugian Asabri maka Mahfud MD pekik ”Heil Hitler”? Kerugian sana sini, apakah 
ini tanda kiamat harga mati NKRI? 
http://www.sinarharapan.co/ekonomi/read/12033/setelah_jiwasraya__asabri_juga_potensi_loss_rp_10_triliun
  Setelah Jiwasraya, Asabri Juga Potensi Loss Rp 10 TriliunJumat , 10 Januari 
2020 | 20:13    JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud Md menduga telah terjadi 
korupsi di Yayasan Asuransi ABRI (Asabri). Hal tersebut disampaikannya menyusul 
proses audit yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap institusi 
yang menaungi para prajurit itu. Bila terbukti benar, ini kembali menjadi 
pukulan bagi perusahaan asuransi berplat merah dengan potensi kerugian Rp 10 
triliun.“Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah 
fantastisnya dengan kasus Jiwasraya. Di atas Rp 10 triliun itu,” kata Mahfud Md 
di Jakarta, Jumat (10/1/2020).Ia mengaku bakal segera memanggil Menteri BUMN 
Erick Tohir dan Menteri Keuangan Sri Mulya untuk mengetahui lebih lanjut apa 
yang terjadi di Yayasan Asabri yang bakal tentu memengaruhi kinerja PT ASABRI 
(Persero).“Kalau memang ada masalah hukum ya kita giring ke pengadilan. Tidak 
boleh korupsi untuk orang-orang prajurit untuk tentara yang bekerja mati-matian 
meninggalkan tempat sesudah masa pensiunnya disengsarakan. Gitu ya. Dan itu 
kanhaknya prajurit,” tutur Mahfud.Kendati tidak hendak berspekulasi siapa oknum 
yang bermain dalam dugaan korupsi tersebut, Mahfud siap memantau dan 
menggiringnya sampai ke proses Hukum.“Mari kita giring proses

RE: [GELORA45] SetelahJiwasraya, Asabri Juga Potensi Loss Rp 10 Triliun

2020-01-10 Terurut Topik 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45]
Bung jangan bingung. Korupsi di BUMN itu sudah dari dulu terjadinya.

Wong bos besarnya yaitu Soeharto menghalalkan itu koq.

Jangankan hanya korupsi, membunuh saja dia halalkan utk berkuasa, apalagi hanya 
korupsi. 

 

Disinilah dasar utama rusaknya RI. Setelah Soeharto naik, dia bagi2 kapling 
kekayaan RI ke asing.

 

Setelah Soeharto jatuh, belum ada korupsi di BUMN BUMN ini yg terkuak seperti 
sekarang ini dan ini adalah jaman Jokowi.

 

Masalah Jiwasraya dan Asabri ini hanyalah satu dua saja yg terbongkar. Ya dulu 
ada BLBI dan Century. Krakatau Steel barusan. Sebentar lagi juga Bumiputera 
akan dibuka dst dst.

 

Kasus Jiwasraya itu ada 2 masalah: profesionalisme management yg tidak 
mumpuni/kompeten dan pejabat yg memanfaatkan kekuasaan dan bekerja sama dengan 
pihak luar (perusahaan pialang saham). Akhirnya memang saling buang batu 
sembunyi tangan yaitu saling melarikan diri.

 

Yang jelas ini masalah bisnis bukan politik sama sekali. Yg gak ngerti saja 
teriak2 seperti: “jaman siapa kasus jiwasraya ini? SBY atau Jokowi? Dst…dst ”

 

Ini masalah bisnis plus perampokan yg dilakukan oleh penguasa alias bos 
management perusahaan jiwasraya. Mereka2 inilah sekelompok orang yg 
memanfaatkan kekuasaan mereka dalam merampok uang jiwasraya. Mereka2 ini adalah 
eksekutor nya. Memang harus dibawa kepengadilan kasus2 seperti ini, sehingga 
ketahuan kemana saja arus uangnya. Jadi akan kelihatan terang benderang apakah 
ada kekuasaan politik yg bermain disitu. Kalau bukan dipengadilan ya susah utk 
membongkar siapa actor utamanya.

 

OJK bilang begini, BPK bilang begitu, dirut yg sekarang bilang ini, yg lain 
bilang itu. Jadi semua kebingungan. 

 

Inilah persoalan RI yg hrs dibenahi. Profesionalisme birokrat di pemerintahan 
itu sdh dari dulu semua tahu kerjaannya santai. Yg pinter2 itu di swasta.. Jadi 
ya susah pemerintah dgn orang2 yg tidak kompeten hrs bertindak sbg regulator. 
Repot sekali jadinya hasil regulasi dalam bentuk peraturan, undang2 dll. Ini 
namanya krisis sumber daya manusia.

 

Harus dikerjakan sekarang walaupun sdh terlambat dari dulu.

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com  
Sent: Friday, January 10, 2020 2:12 PM
To: undisclosed-recipients:
Subject: [GELORA45] SetelahJiwasraya, Asabri Juga Potensi Loss Rp 10 Triliun

 

  

 

Apakah karena kerugian Asabri maka Mahfud MD pekik ”Heil Hitler”? Kerugian sana 
sini, apakah ini tanda kiamat harga mati NKRI?

 

http://www.sinarharapan.co/ekonomi/read/12033/setelah_jiwasraya__asabri_juga_potensi_loss_rp_10_triliun
 

 


Setelah Jiwasraya, Asabri Juga Potensi Loss Rp 10 Triliun


Jumat , 10 Januari 2020 | 20:13 

 

   

 

 

JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud Md menduga telah terjadi korupsi di Yayasan 
Asuransi ABRI (Asabri). Hal tersebut disampaikannya menyusul proses audit yang 
dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap institusi yang menaungi para 
prajurit itu. Bila terbukti benar, ini kembali menjadi pukulan bagi perusahaan 
asuransi berplat merah dengan potensi kerugian Rp 10 triliun.

“Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah 
fantastisnya dengan kasus Jiwasraya. Di atas Rp 10 triliun itu,” kata Mahfud Md 
di Jakarta, Jumat (10/1/2020).

Ia mengaku bakal segera memanggil Menteri BUMN Erick Tohir dan Menteri Keuangan 
Sri Mulya untuk mengetahui lebih lanjut apa yang terjadi di Yayasan Asabri yang 
bakal tentu memengaruhi kinerja PT ASABRI (Persero).

“Kalau memang ada masalah hukum ya kita giring ke pengadilan. Tidak boleh 
korupsi untuk orang-orang prajurit untuk tentara yang bekerja mati-matian 
meninggalkan tempat sesudah masa pensiunnya disengsarakan. Gitu ya. Dan itu 
kanhaknya prajurit,” tutur Mahfud.

Kendati tidak hendak berspekulasi siapa oknum yang bermain dalam dugaan korupsi 
tersebut, Mahfud siap memantau dan menggiringnya sampai ke proses Hukum.

“Mari kita giring proses hukum ini supaya diungkap. Nggak usah berspekulasi si 
A terlibat, ini dari istana. Ndak ada itu. Pokoknya Presiden sudah 
memerintahkan gebuki semua yang korupsi itu jangan ditutup-tutupi, yakin lah. 
Jadi kalau orang yang selalu curiga ini terlibat ini terlibat, kasih ke saya. 
Saya nanti yang antarkan ke KPK atau ke kejaksaan,” tandasnya.

Dalam laporan tahunan yang ditampilkan PT Asabri di situs resminya tercatat 
jumlah pendapatan premi sebesar Rp 1,39 triliun pada 2017. Adapun klaim dan 
manfaat yang dibayarkan ke peserta minus Rp 1,34 triliun. Sementara investasi 
perseroan tercatat sebagian besar ditempatkan di saham mencapai Rp 14,97 
triliun dan disusul oleh deposito berjangka Rp 1,59 triliun.

Sebelumnya, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah lebih dahulu mencoreng nama 
BUMN dan industri asuransi dengan gagal melaksanakan kewajibannya yang membuat 
para pemegang polis dirugikan. Negara juga dirugikan dengan perkiraan awal 
sebesar Rp 13,70 triliun.

Berdasarkan catatan Ororitas Jasa Keuangan (OJK), kasus Jiwasraya ini