[GM2020] AWAS!!!! VIRUS BARU PALING JAHAT DARI YANG PERNAH ADA]]]

2008-07-03 Terurut Topik HERU
Mohon kewaspadaannya terhadap virus baru ini...
--- Begin Message ---


--- Begin Message ---




- Forwarded Message 
From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, June 26, 2008 11:05:10 AM
Subject: [Fwd: [EMAX-ALL] VIRUS BARU PALING JAHAT DARI YANG PERNAH ADA]

 Original Message 
Subject: [EMAX-ALL] VIRUS BARU PALING JAHAT DARI YANG PERNAH ADA
From:[EMAIL PROTECTED]
Date:Wed, June 25, 2008 8:27 am
To:  [EMAIL PROTECTED]
--

VIRUS BARU
BACALAH DENGAN SEGERA, KIRIMKANLAH PESAN INI KE SEMUA
NAMA DALAM DAFTAR ALAMAT ANDA.
 = = = =
===

VIRUS PALING JAHAT DARI YANG PERNAH ADA
Sebuah virus baru sudah ditemukan, dan digolongkan
oleh Microsoft sebagai yang paling merusak! Virus itu
baru ditemukan pada hari Minggu siang yang lalu oleh
McAfee, dan belum ditemukan vaksin untuk
mengalahkannya.
Virus ini merusak Zero dari Sektor hard disc, yang
menyimpan fungsi informasi-informasi terpenting. Virus
ini berjalan sebagai berikut :
· secara otomatis
virus ini akan terkirim ke semua nama dalam daftar
alamat anda dengan judul "Sebuah Kartu Untuk Anda" (
Une Carte Pour Vous , atau A Card For You );
· begitu kartu virtual
itu terbuka, virus itu akan membekukan komputer
sehingga penggunanya harus memulainya kembali; kalau
anda menekan CTRL+ALT+DEL atau perintah untuk restart,
virus itu akan merusak Zero dari Sektor Boot hard
disk, sehingga hard disk akan rusak secara permanen.
Menurut CNN, virus itu dalam beberapa jam sudah
menimbulkan kepanikan di New York . Peringatan ini
telah diterima oleh pegawai Microsoft sendiri.
Jangan membuka e-mail dengan judul "Sebuah kartu
virtual untuk Anda" ( Une Carte Virtuelle Pour Vous
atau A Virtual Card For You ).
Kirimkan pesan ini kepada semua teman anda.
AWAS!!!
Jangan terima kontak " pti_bout_de_ chou @hotmail.com
". Ini virus yang akan memformat komputer anda.
Kirimkan pesan ini ke semua orang yang ada di dalam
daftar alamat anda.
Kalau anda tidak melakukannya dan salah seorang teman
anda memasukkannya dalam daftar alamatnya, komputer
anda juga akan terkena


Thanks & Best Regards,

Meatri


  

[Non-text portions of this message have been removed]

--- End Message ---
--- End Message ---


Re: [GM2020] FW: Kuingin Profesorku masuk surga bersamaku

2008-07-03 Terurut Topik Taufik Polapa
Cerita OH di bawah ini...mengingatkan saya kepada Alm. IR ... org asli gtlo 
Limboto, sejak Lahir Namanya yang saya kenal ada Ir.  saya nggak tahu nama 
panjangnya...tp semua teman2 yang kenal sama dia panggil Ir.. orangnya agak 
Bungkuk tapi Gaul sekali... tdk ada yang tdk kenal namanya IR di tahun 80-an. 

Pernah suatu saat di Makassar tahun 90-an sewaktu Alm Ir masih hidup  mau 
naik Kapal OMSINI  dari MKS ke Kwandang tp karena ada nama Ir. di depan 
namanya ... akhirnya Alm Ir di Mudahkan naik ke Kapal OMSINI  padahal waktu 
itu ... orang mau naik ada baku tola.

Mungkin ibu Marini Hamidun jg kenal sama sosok Alm. Ir..

Tapi ir bukan gelar tapi orang tua memberikan nama kepadanya Ir. 

Wassalam


TP





--- On Thu, 7/3/08, R. H. Uno <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: R. H. Uno <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [GM2020] FW: Kuingin Profesorku masuk surga bersamaku
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Thursday, July 3, 2008, 7:25 PM



















Apakah ada undang2 negeri ini yang NELARANG anak yan lahir diberi
nama Prof (tidak ada titik)
Aziz, Prof Badu, Prof Zakiah, Prof Mano dll. Kalau tidak
ada undang2nya, mari kita namakan anak2 Gtlo yang lahir begitu agar Prof.(pake 
titik) akan
melepaskan jaimnya sebab terjadi inflasi
nama Prof.  Di Jkt berkeliaran
penjual2 gelar, juga di Amerika dan
Filipina sehingga akhirnya
orang2 tidak lagi menulis embel2 gelar didepan atau belakang
namanya. Saya teringat dulu ketika
Rosihan Anwar menulis dretan gelar dibelakang namanya yang dia karang2 sendiri 
misalnya dia tulis Rosihan
Anwar, SMA.,SGA.,HBA(has
been abroad) dan lain2 singkatan
sehingga jadi tertawaan….dan itulah maksud beliau
dengan gila2an gelar. 

Ketika sekali waktu saya
pasang gelar tukang insinyur didepan nama saya,
maka teman saya berkomenta : tidak PEDE yaa….,itupun bukan jaminan
mutu he he he 

   

Wass.OH 

   

   

-Original Message-

From: Taufik Polapa
[mailto:ickydei@ yahoo.com] 

Sent: Friday, July 04, 2008 9:05
AM

To: R. H. Uno; Agus Lahinta; toti
lamusu; dody komendangi; novi usu; Tuturuga; femmy udoki; Mansur Martam; fany
salamanya

Subject: Re: Kuingin Profesorku
masuk surga bersamaku

   


 
  
  Amin, Insya Allah Fany nt pe Doa Allah kabulkan
  ..

  

  Ana so liat itu foto beda dengan Penampilan Prof di Indonesia... .

  Kalo Prof. Clavier  di foto tersebut jika di Indonesia tdk seperti
  terlihat seperti seorang Prof... Beda dengan di Indonesia, Baru DR,
  penampilan sudah sangat JAIM sekali... apalagi kalo so Profeesor... ... di
  Gorontalopun ada Professor yang kalo bertemu harus menyapanya dengan nama
  "Selamat Malam Pak Proff"

  

  sekali lagi semoga Nt pe Doa terkabulkan ... dan Fany bisa menjadi seperti
  Prof. Clavier ... amin...

  

  Wassalam

  

  

  TP

  

  

  --- On Thu, 7/3/08, fany salamanya 
  wrote: 
  From: fany salamanya
  

  Subject: Kuingin Profesorku masuk surga bersamaku

  To: "R. H. Uno" <[EMAIL PROTECTED] net.id>, "Agus
  Lahinta" <[EMAIL PROTECTED] com>, "Taufik Polapa"
  <[EMAIL PROTECTED] com>, "toti lamusu"
  , "dody komendangi" ,
  "novi usu" , "Tuturuga"
  , "femmy udoki"
  <[EMAIL PROTECTED] com>, "Mansur Martam"
  

  Date: Thursday, July 3, 2008, 4:10 PM 
  
  
  Kuingin Profesorku masuk surga bersamaku

  Ya ALLAH, berilah dia hidayah iman sebelum kematiannya, agar dia bisa
  bersamaku di dalam surgaMU.

  Dia begitu baik pada hamba, walau dia bukan hambaMU yg beriman, tapi dia juga
  adalah makhluk ciptaanMU, berilah inayah padanya, menurut hamba dia lebih
  baik daripada pemimpin Islam yg korup yg hanya menimbulkan kemudaratan bagi
  umat Muhammad. Hamba tahu Engkau Tuhan Maha Adil, masukkan iman didalam
  dadanya. AMIEN..

  

  HambaMU,

  

  Fany Salamanya.

  Foto pamitan sama dosen pembimbing Prof. Clavier ketika mau pulang ke
  Indonesia. 
  
     
  
  
  
  Nama baru untuk Anda! 

  Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan
  @rocketmail. 

  Cepat sebelum diambil orang lain! 
  
  
 


   







  




 

















  

[GM2020] FW: Kuingin Profesorku masuk surga bersamaku

2008-07-03 Terurut Topik R. H. Uno
Apakah ada undang2 negeri ini yang NELARANG anak yan lahir diberi nama
Prof (tidak ada titik) Aziz, Prof Badu, Prof Zakiah, Prof Mano dll.
Kalau tidak ada undang2nya, mari kita namakan anak2 Gtlo yang lahir
begitu agar Prof.(pake titik) akan melepaskan jaimnya sebab terjadi
inflasi nama Prof.  Di Jkt berkeliaran penjual2 gelar, juga di Amerika
dan Filipina sehingga akhirnya orang2 tidak lagi menulis embel2 gelar
didepan atau belakang namanya. Saya teringat dulu ketika Rosihan Anwar
menulis dretan gelar dibelakang namanya yang dia karang2 sendiri
misalnya dia tulis Rosihan Anwar, SMA.,SGA.,HBA(has been abroad) dan
lain2 singkatan sehingga jadi tertawaan..dan itulah maksud beliau dengan
gila2an gelar.
Ketika sekali waktu saya pasang gelar tukang insinyur didepan nama saya,
maka teman saya berkomenta : tidak PEDE yaa..,itupun bukan jaminan mutu
he he he
 
Wass.OH
 
 
-Original Message-
From: Taufik Polapa [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, July 04, 2008 9:05 AM
To: R. H. Uno; Agus Lahinta; toti lamusu; dody komendangi; novi usu;
Tuturuga; femmy udoki; Mansur Martam; fany salamanya
Subject: Re: Kuingin Profesorku masuk surga bersamaku
 

Amin, Insya Allah Fany nt pe Doa Allah kabulkan ..

Ana so liat itu foto beda dengan Penampilan Prof di Indonesia
Kalo Prof. Clavier  di foto tersebut jika di Indonesia tdk seperti
terlihat seperti seorang Prof... Beda dengan di Indonesia, Baru DR,
penampilan sudah sangat JAIM sekali... apalagi kalo so Profeesor..
di Gorontalopun ada Professor yang kalo bertemu harus menyapanya dengan
nama "Selamat Malam Pak Proff"

sekali lagi semoga Nt pe Doa terkabulkan ... dan Fany bisa menjadi
seperti Prof. Clavier ... amin...

Wassalam


TP


--- On Thu, 7/3/08, fany salamanya <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: fany salamanya <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Kuingin Profesorku masuk surga bersamaku
To: "R. H. Uno" <[EMAIL PROTECTED]>, "Agus Lahinta"
<[EMAIL PROTECTED]>, "Taufik Polapa" <[EMAIL PROTECTED]>, "toti lamusu"
<[EMAIL PROTECTED]>, "dody komendangi" <[EMAIL PROTECTED]>,
"novi usu" <[EMAIL PROTECTED]>, "Tuturuga"
<[EMAIL PROTECTED]>, "femmy udoki" <[EMAIL PROTECTED]>, "Mansur
Martam" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Thursday, July 3, 2008, 4:10 PM
Kuingin Profesorku masuk surga bersamaku
Ya ALLAH, berilah dia hidayah iman sebelum kematiannya, agar dia bisa
bersamaku di dalam surgaMU.
Dia begitu baik pada hamba, walau dia bukan hambaMU yg beriman, tapi dia
juga adalah makhluk ciptaanMU, berilah inayah padanya, menurut hamba dia
lebih baik daripada pemimpin Islam yg korup yg hanya menimbulkan
kemudaratan bagi umat Muhammad. Hamba tahu Engkau Tuhan Maha Adil,
masukkan iman didalam dadanya. AMIEN..

HambaMU,

Fany Salamanya.
Foto pamitan sama dosen pembimbing Prof. Clavier ketika mau pulang ke
Indonesia.
 
  _  

Nama baru untuk Anda!
 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan
@rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
 


Re: [GM2020] Re: Buat Yg Ahli Multimedia Mohon Komentar Anda Tentang Gambar Ini

2008-07-03 Terurut Topik Taufik Polapa
hehehhe

ROY SURYO. :

coba download salah satu gambarnya
klik kanan pada gambar >> properties >> summary >> advanced

terlihat disana 
Creation Software : Picasa 3.0 

:)
tahu apa itu Picasa 3.0?

"Picasa is a software download from Google that helps you organize, edit, and 
share your photos."

atau cara lain,cobalah tarik gambar itu ke notepad.disana akan tampak tertulis 
photoshop.3.0

benar
atau tidaknya.biarlah para ahli atau orang yang bersangkutan yang
menjawabnya :) jangan menjudge sesuatu kalau tidak punya ilmunya ;)

hehehhe Merokok dapat merugikan kesehatan,.jika ada yang di rokok gpp..







--- On Thu, 7/3/08, kibor2000id <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: kibor2000id <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [GM2020] Re: Buat Yg Ahli Multimedia Mohon Komentar Anda Tentang 
Gambar Ini
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Thursday, July 3, 2008, 6:08 PM











masa nanya ke ahli multimedia, mestinya minta komentar ahli 
kesehatan

...hehehehe

merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan

gangguan kehamilan dan janin



 = = = ==

file name: zaskia-merokok1. jpg



xap:CratorTool: Picasa 3.0

xap:CreateDate: 2008-07-04T08: 37:53+08: 00

xap:ModifyDate: 2008-07-04T08: 37:54+08: 00

xap:MetadataDate: 2008-07-04T08: 37:53+08: 00

xap:Author: Picasa 3.0

xap:Format: image/jpeg



xapMM:DocumentID: uuid:566C96F76149DC 78EEB96CA1423

xapMM:InstanceID: uuid:566C96F76149DC 78EEB96CA1423



photoshop:ColorMode : 3

photoshop:History

photoshop:Author: Picasa 3.0

 = = = ==



thx

KiBor



--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, ahmad fadhli

 wrote:

>

> Buat Yg Ahli Multimedia Mohon Komentar Anda Tentang Gambar Ini

> 

> Sumber :

http://reviewmenu. com/2008/ 06/indonesian- actress-cigars- and-media. html




  




 

















  

Re: [GM2020] Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno

2008-07-03 Terurut Topik titien mohammad
nice story.. so jadi pengen ke Mesir ehh...

 
Titien FM
 



- Original Message 
From: Luqman Elhakim <[EMAIL PROTECTED]>
To: Gorontalo millist 
Sent: Friday, July 4, 2008 3:00:25 AM
Subject: [GM2020] Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno


Sehari di Kota Seribu MenaraCatatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno
 
Kurang dua jam tidurku pagi itu ketika Kak Mansur menelpon, memintaku segera 
menyiapkan mobil untuk menjemput Kak Siti di Bandara. Aku bergegas ke rumah 
tetangga, membasuh muka dan menggosok gigi seadanya. Sejak malam tadi air di 
rumahku memang tidak mengalir. Ada kerusakan di salah satu pipa utama blok 36, 
kompleks tempatku tinggal. 
 
Dengan Erwin aku berangkat ke bandara. Sebelumnya kami menjemput Kak Mansur dan 
Yayu di asrama mahasiswa asing Al Azhar, Abbaseah. Sempat ngebut selama 
perjalanan, pasalnya Kak Siti sudah lima belas menit menunggu di Terminal 1, 
Bandara Qahirah Qadimah. 
 
Setelah tiba di bandarapun kami tidak langsung menemukan Kak Siti. Selama ini 
kami belum pernah bertemu langsung dengan Kak Siti, hanya membayangkan lewat 
foto yang kami lihat di friendster atau multiply. Kami juga belum pernah 
menjemput tamu dengan penerbangan domestic. Kak Siti memang berangkat dari 
Hurgada, salah satu propinsi di Tenggara Mesir. 
 
Ada lebih setengah jam Kak Siti menunggu. Beberapa kali dia menelpon. Dari nada 
bicaranya kami tahu Kak Siti gembira sekaligus tak sabar menanti kami. Untuk 
yang satu ini kami mohon maaf, murni karena kesalahan kami. L
Sepanjang jalan dari bandara ke rumah kami tak henti bercerita. Kak Siti seolah 
teman lama yang baru ketemu. Akrab, tertawa lepas dan suka bercanda. Sifat 
pertama yang dapat langsung ku tebak dari Kak Siti adalah periang dan mudah 
berteman. 
 
Ketika melewati Kampus Al Azhar Nasr City kami berhenti sejenak. Kak Siti ingin 
mengambil gambar monumen tempat dimakamkannya Anwar Sadat, presiden Mesir 
sebelum Husni Mubarak yang ditembak mati di atas tribun upacara oleh angkatan 
bersenjata yang sedang memperagakan alat-alat tempur. Monumen itu tepat berada 
di samping Kampus Al Azhar Putra Nasr City, Cairo. Kurang lebih sepuluh menit 
kami di sana. Memotret semua sudut yang menarik, bahkan sempat berpose bersama 
penjaga-penjanga monumen yang berpakaian ala bangsawan Mesir tahun 70-an atau 
kostum pejabat Mesir kuno era Firaun. Mereka memang digaji untuk selalu di 
monumen itu, berdiri tegak sepanjang hari, tanpa bergerak dan bersuara. 
 
Di rumah teman-teman mahasiswa Gorontalo lainnya tak sabar menunggu. Kami 
berkenalan sekaligus berbagi cerita tentang Mesir, Swiss dan Indonesia. Kak 
Siti banyak bercerita tentang perjalanan liburannya, membanding-bandingk an 
kelebihan dan kekurangan Negara-negara yang telah dikunjungi dan tidak lupa 
mempromosikan millist GM2020. Kak Siti juga mendengarkan dengan penuh minat 
teman-teman yang bergantian memperkenalkan diri dan bercerita tentang aktifitas 
mereka. Sifat kedua yang kulihat dari Kak Siti, Suka bercerita dan suka 
mendengarkan.
 
Kurang lebih dua jam bersama teman-teman mahasiswa Gorontalo. Pukul 12.00 kami 
harus segera ke Kampus Al Azhar Darrasah, Kak Siti ingin mengunjungi mesjid Al 
Azhar sekaligus sholat Dhuhur di sana. Kami menawarkan sholat di Mesjid Amr bin 
Ash yang lebih megah, mesjid pertama yang dibangun di benua Afrika. Tapi Kak 
Siti menolak sambil bercanda, "Mesjid Al Azhar lebih terkenal dan lebih Maqbul…"
 
Kami tidak sempat sholat berjamaah di Mesjid Al Azhar. Terlambat lima menit. 
Jamaah sudah bubar. Kami membuat jamaah baru, Kak Siti ditemani Yayu shalat di 
tempat perempuan di pojok kanan belakang mesjid, tepat di belakang ruang 
mengajar Imam Syafi'i.
 
Setelah shalat kami berpose lagi. Kak Siti memotret ukiran kaligrafi, 
pahatan-pahatan di dinding, atap, tiang dan menara-menara mesjid Al Azhar. 
Menara kembar mesjid Al Azhar memang hanya satu-satunya di Mesir. Menara itu 
menjadi tanda tersendiri mesjid ini. Ukiran-ukiran dan model-model lampu tak 
luput dari jepretan kamera Kak Siti. Lampu-lampu itu memang terlihat eskotik, 
antik. Ukiran dan pahatannya juga terlihat indah, khas kaligrafi Islam, 
peninggalan Dinasti Fatimiyah yang berkuasa di Mesir Abad ke empat Hijriah. 
Pelajaran berikutnya yang kudapatkan hari ini; Turis kalau memotret hanya 
bangunan tanpa orang, sedangkan kami biasanya memotret fokus ke orang saja, 
dengan bangunan hanya sebagai baground. 
 
Kak Siti sempat berjabat tangan dengan Imam Mesjid Al Azhar. "Depe minyak harum 
skali sup, sampe skarang bulum ilang depe bau," ujar Kak Siti setengah jam 
kemudian, sesaat setelah kami keluar dari lorong penyeberangan bawah tanah di 
depan Mesjid.
 
Dari Mesjid Al Azhar kami menuju mesjid Husein. Mesjid ini adalah pusat 
pelaksanaan acara-acara peringatan hari-hari besar Islam yang dilaksanakan oleh 
negara. Di dalam mesjid ini Saidiana Husein, cucu Rasulullah dimakamkan. Kubur 
itu sebenarnya masih diperdebatkan, benarkah Husein dimakamkan di sini atau 
tidak. Sebab setelah

RE: [GM2020] Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno

2008-07-03 Terurut Topik Taufik Polapa
Ustad Lukman ElHakim, Bagus sekali nt pe Cerpen di bawah ini benar apa yg d 
Bilang OH, sayapun terasa seperti larut dalam cerita tersebut telebih lagi 
membayangkan waktu di dalam Mobil tidak ada yang mau bicara karena ti Sitty 
terlambat ke Bandara... tersenyum pun di paksakan...

Ibu saya pun pernah bertemu sity mengatakan kepada saya, sitty orangnya baik, 
dan ramah kepada siapapun tidak sombong. dan itu yang sudah di rasakan 
oleh mansur dan Lukman di mesir setelah ketemu dengan sitty

Semoga perjalanan sitty ke mesir ada manfaatnya dan teman2 di mesir senang dan 
bahagia bertemu dengan sitty.


wassalam

TP




--- On Thu, 7/3/08, R. H. Uno <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: R. H. Uno <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: RE: [GM2020] Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Thursday, July 3, 2008, 10:21 AM




















Iiiih, pe hebat itu narasi. Seperti saya  mengalami ikut mereka.. Wass.OH 

   

-Original Message-

From:
gorontalomaju2020@ yahoogroups. com [mailto:gorontaloma [EMAIL PROTECTED] 
ps.com] On Behalf Of Luqman Elhakim

Sent: Friday, July 04, 2008 12:00
AM

To: Gorontalo millist

Subject: [GM2020] Catatan
perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno

   








 
  
  Sehari di Kota Seribu Menara 
  Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno 
    
  Kurang
  dua jam tidurku pagi itu ketika Kak Mansur menelpon, memintaku segera
  menyiapkan mobil untuk menjemput Kak Siti di Bandara. Aku bergegas ke rumah
  tetangga, membasuh muka dan menggosok gigi seadanya. Sejak malam tadi air di
  rumahku memang tidak mengalir. Ada kerusakan di salah satu pipa utama blok
  36, kompleks tempatku tinggal.  
    
  Dengan
  Erwin aku berangkat ke bandara. Sebelumnya kami menjemput Kak Mansur dan Yayu
  di asrama mahasiswa asing Al Azhar, Abbaseah. Sempat ngebut selama
  perjalanan, pasalnya Kak Siti sudah lima belas menit menunggu di Terminal 1,
  Bandara Qahirah Qadimah.  
    
  Setelah
  tiba di bandarapun kami tidak langsung menemukan Kak Siti. Selama ini kami
  belum pernah bertemu langsung dengan Kak Siti, hanya membayangkan lewat foto
  yang kami lihat di friendster atau multiply. Kami juga belum pernah menjemput
  tamu dengan penerbangan domestic. Kak Siti memang berangkat dari Hurgada,
  salah satu propinsi di Tenggara Mesir.  
    
  Ada
  lebih setengah jam Kak Siti menunggu. Beberapa kali dia menelpon. Dari nada
  bicaranya kami tahu Kak Siti gembira sekaligus tak sabar menanti kami. Untuk
  yang satu ini kami mohon maaf, murni karena kesalahan kami. L 
  Sepanjang
  jalan dari bandara ke rumah kami tak henti bercerita. Kak Siti seolah teman
  lama yang baru ketemu. Akrab, tertawa lepas dan suka bercanda. Sifat pertama
  yang dapat langsung ku tebak dari Kak Siti adalah periang dan mudah berteman.
   
    
  Ketika
  melewati Kampus Al Azhar Nasr City kami berhenti sejenak. Kak Siti ingin
  mengambil gambar monumen tempat dimakamkannya Anwar Sadat, presiden Mesir
  sebelum Husni Mubarak yang ditembak mati di atas tribun upacara oleh angkatan
  bersenjata yang sedang memperagakan alat-alat tempur. Monumen itu tepat
  berada di samping Kampus Al Azhar Putra Nasr City, Cairo. Kurang lebih
  sepuluh menit kami di sana. Memotret semua sudut yang menarik, bahkan sempat
  berpose bersama penjaga-penjanga monumen yang berpakaian ala bangsawan Mesir
  tahun 70-an atau kostum pejabat Mesir kuno era Firaun. Mereka memang digaji
  untuk selalu di monumen itu, berdiri tegak sepanjang hari, tanpa bergerak dan
  bersuara.  
    
  Di
  rumah teman-teman mahasiswa Gorontalo lainnya tak sabar menunggu. Kami
  berkenalan sekaligus berbagi cerita tentang Mesir, Swiss dan Indonesia. Kak
  Siti banyak bercerita tentang perjalanan liburannya, membanding-bandingk an
  kelebihan dan kekurangan Negara-negara yang telah dikunjungi dan tidak lupa
  mempromosikan millist GM2020. Kak Siti juga mendengarkan dengan penuh minat
  teman-teman yang bergantian memperkenalkan diri dan bercerita tentang
  aktifitas mereka. Sifat kedua yang kulihat dari Kak Siti, Suka bercerita dan
  suka mendengarkan. 
    
  Kurang
  lebih dua jam bersama teman-teman mahasiswa Gorontalo. Pukul 12.00 kami harus
  segera ke Kampus Al Azhar Darrasah, Kak Siti ingin mengunjungi mesjid Al
  Azhar sekaligus sholat Dhuhur di sana. Kami menawarkan sholat di Mesjid Amr
  bin Ash yang lebih megah, mesjid pertama yang dibangun di benua Afrika. Tapi
  Kak Siti menolak sambil bercanda, "Mesjid Al Azhar lebih terkenal dan
  lebih Maqbul…" 
    
  Kami
  tidak sempat sholat berjamaah di Mesjid Al Azhar. Terlambat lima menit.
  Jamaah sudah bubar. Kami membuat jamaah baru, Kak Siti ditemani Yayu shalat di
  tempat perempuan di pojok kanan belakang mesjid, tepat di belakang ruang
  mengajar Imam Syafi'i. 
    
  Setelah
  shalat kami berpose lagi. Kak Siti memotret ukiran kaligrafi, pahatan-pahatan
  di dinding, atap, tiang dan menara-menara mesjid Al Azhar. Menara k

[GM2020] Re: Buat Yg Ahli Multimedia Mohon Komentar Anda Tentang Gambar Ini

2008-07-03 Terurut Topik kibor2000id
masa nanya ke ahli multimedia, mestinya minta komentar ahli kesehatan
...hehehehe
merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan
gangguan kehamilan dan janin

=
file name: zaskia-merokok1.jpg

xap:CratorTool: Picasa 3.0
xap:CreateDate: 2008-07-04T08:37:53+08:00
xap:ModifyDate: 2008-07-04T08:37:54+08:00
xap:MetadataDate: 2008-07-04T08:37:53+08:00
xap:Author: Picasa 3.0
xap:Format: image/jpeg

xapMM:DocumentID: uuid:566C96F76149DC78EEB96CA1423
xapMM:InstanceID: uuid:566C96F76149DC78EEB96CA1423

photoshop:ColorMode: 3
photoshop:History
photoshop:Author: Picasa 3.0
=



thx
KiBor




--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, ahmad fadhli
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Buat Yg Ahli Multimedia Mohon Komentar Anda Tentang Gambar Ini
> 
> Sumber :
http://reviewmenu.com/2008/06/indonesian-actress-cigars-and-media.html




Re: [GM2020] Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno

2008-07-03 Terurut Topik sukirman rahim
For Lukman
ceritanyaasik donk...
saya n tmn2 dr gorontalo pengen terbang ke mesir...sup
buat kak siti bagi ceritanya juga donk...
oke...
SR


- Original Message 
From: Luqman Elhakim <[EMAIL PROTECTED]>
To: Gorontalo millist 
Sent: Friday, July 4, 2008 1:00:25 AM
Subject: [GM2020] Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno


Sehari di Kota Seribu MenaraCatatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno
 
Kurang dua jam tidurku pagi itu ketika Kak Mansur menelpon, memintaku segera 
menyiapkan mobil untuk menjemput Kak Siti di Bandara. Aku bergegas ke rumah 
tetangga, membasuh muka dan menggosok gigi seadanya. Sejak malam tadi air di 
rumahku memang tidak mengalir. Ada kerusakan di salah satu pipa utama blok 36, 
kompleks tempatku tinggal. 
 
Dengan Erwin aku berangkat ke bandara. Sebelumnya kami menjemput Kak Mansur dan 
Yayu di asrama mahasiswa asing Al Azhar, Abbaseah. Sempat ngebut selama 
perjalanan, pasalnya Kak Siti sudah lima belas menit menunggu di Terminal 1, 
Bandara Qahirah Qadimah. 
 
Setelah tiba di bandarapun kami tidak langsung menemukan Kak Siti. Selama ini 
kami belum pernah bertemu langsung dengan Kak Siti, hanya membayangkan lewat 
foto yang kami lihat di friendster atau multiply. Kami juga belum pernah 
menjemput tamu dengan penerbangan domestic. Kak Siti memang berangkat dari 
Hurgada, salah satu propinsi di Tenggara Mesir. 
 
Ada lebih setengah jam Kak Siti menunggu. Beberapa kali dia menelpon. Dari nada 
bicaranya kami tahu Kak Siti gembira sekaligus tak sabar menanti kami. Untuk 
yang satu ini kami mohon maaf, murni karena kesalahan kami. L
Sepanjang jalan dari bandara ke rumah kami tak henti bercerita. Kak Siti seolah 
teman lama yang baru ketemu. Akrab, tertawa lepas dan suka bercanda. Sifat 
pertama yang dapat langsung ku tebak dari Kak Siti adalah periang dan mudah 
berteman. 
 
Ketika melewati Kampus Al Azhar Nasr City kami berhenti sejenak. Kak Siti ingin 
mengambil gambar monumen tempat dimakamkannya Anwar Sadat, presiden Mesir 
sebelum Husni Mubarak yang ditembak mati di atas tribun upacara oleh angkatan 
bersenjata yang sedang memperagakan alat-alat tempur. Monumen itu tepat berada 
di samping Kampus Al Azhar Putra Nasr City, Cairo. Kurang lebih sepuluh menit 
kami di sana. Memotret semua sudut yang menarik, bahkan sempat berpose bersama 
penjaga-penjanga monumen yang berpakaian ala bangsawan Mesir tahun 70-an atau 
kostum pejabat Mesir kuno era Firaun. Mereka memang digaji untuk selalu di 
monumen itu, berdiri tegak sepanjang hari, tanpa bergerak dan bersuara. 
 
Di rumah teman-teman mahasiswa Gorontalo lainnya tak sabar menunggu. Kami 
berkenalan sekaligus berbagi cerita tentang Mesir, Swiss dan Indonesia. Kak 
Siti banyak bercerita tentang perjalanan liburannya, membanding-bandingk an 
kelebihan dan kekurangan Negara-negara yang telah dikunjungi dan tidak lupa 
mempromosikan millist GM2020. Kak Siti juga mendengarkan dengan penuh minat 
teman-teman yang bergantian memperkenalkan diri dan bercerita tentang aktifitas 
mereka. Sifat kedua yang kulihat dari Kak Siti, Suka bercerita dan suka 
mendengarkan.
 
Kurang lebih dua jam bersama teman-teman mahasiswa Gorontalo. Pukul 12.00 kami 
harus segera ke Kampus Al Azhar Darrasah, Kak Siti ingin mengunjungi mesjid Al 
Azhar sekaligus sholat Dhuhur di sana. Kami menawarkan sholat di Mesjid Amr bin 
Ash yang lebih megah, mesjid pertama yang dibangun di benua Afrika. Tapi Kak 
Siti menolak sambil bercanda, "Mesjid Al Azhar lebih terkenal dan lebih Maqbul…"
 
Kami tidak sempat sholat berjamaah di Mesjid Al Azhar. Terlambat lima menit. 
Jamaah sudah bubar. Kami membuat jamaah baru, Kak Siti ditemani Yayu shalat di 
tempat perempuan di pojok kanan belakang mesjid, tepat di belakang ruang 
mengajar Imam Syafi'i.
 
Setelah shalat kami berpose lagi. Kak Siti memotret ukiran kaligrafi, 
pahatan-pahatan di dinding, atap, tiang dan menara-menara mesjid Al Azhar. 
Menara kembar mesjid Al Azhar memang hanya satu-satunya di Mesir. Menara itu 
menjadi tanda tersendiri mesjid ini. Ukiran-ukiran dan model-model lampu tak 
luput dari jepretan kamera Kak Siti. Lampu-lampu itu memang terlihat eskotik, 
antik. Ukiran dan pahatannya juga terlihat indah, khas kaligrafi Islam, 
peninggalan Dinasti Fatimiyah yang berkuasa di Mesir Abad ke empat Hijriah. 
Pelajaran berikutnya yang kudapatkan hari ini; Turis kalau memotret hanya 
bangunan tanpa orang, sedangkan kami biasanya memotret fokus ke orang saja, 
dengan bangunan hanya sebagai baground. 
 
Kak Siti sempat berjabat tangan dengan Imam Mesjid Al Azhar. "Depe minyak harum 
skali sup, sampe skarang bulum ilang depe bau," ujar Kak Siti setengah jam 
kemudian, sesaat setelah kami keluar dari lorong penyeberangan bawah tanah di 
depan Mesjid.
 
Dari Mesjid Al Azhar kami menuju mesjid Husein. Mesjid ini adalah pusat 
pelaksanaan acara-acara peringatan hari-hari besar Islam yang dilaksanakan oleh 
negara. Di dalam mesjid ini Saidiana Husein, cucu Rasulullah dimakamkan. Kubur 
itu sebenarny

Re: [GM2020] Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno

2008-07-03 Terurut Topik dody komendangi
ST,

Hati-hati, nanti dibilang ajang pamer lagi...

Wassalam,
Dok


- Original Message 
From: Agus Lahinta <[EMAIL PROTECTED]>
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Friday, July 4, 2008 6:35:50
Subject: Re: [GM2020] Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno


Alhamdulillah, serasa membaca sequel Ayat-Ayat Cinta..
 
AL

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

Re: [GM2020] Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno

2008-07-03 Terurut Topik Agus Lahinta
Alhamdulillah, serasa membaca sequel Ayat-Ayat Cinta.

AL


Bls: [GM2020] Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno

2008-07-03 Terurut Topik fany salamanya
Luqu...
hebat sekali ente batulis. Kembangkan terus uwti. Ana juga terhanyut dengan 
ceritanya.



- Pesan Asli 
Dari: R. H. Uno <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 3 Juli, 2008 19:21:45
Topik: RE: [GM2020] Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno


Iiiih, pe hebat itu narasi.Seperti saya  mengalami ikut mereka.. Wass.OH
 
-Original Message-
From: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com [mailto:gorontaloma [EMAIL PROTECTED] 
ps.com] On Behalf Of Luqman Elhakim
Sent: Friday, July 04, 2008 12:00
AM
To: Gorontalo millist
Subject: [GM2020] Catatan
perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno
 
Sehari di Kota Seribu Menara
Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno
 
Kurang dua jam tidurku pagi itu ketika Kak Mansur menelpon, memintaku segera 
menyiapkan mobil untuk menjemput Kak Siti di Bandara. Aku bergegas ke rumah 
tetangga, membasuh muka dan menggosok gigi seadanya. Sejak malam tadi air di 
rumahku memang tidak mengalir. Ada kerusakan di salah satu pipa utama blok 36, 
kompleks tempatku tinggal. 
 
Dengan Erwin aku berangkat ke bandara. Sebelumnya kami menjemput Kak Mansur dan 
Yayu di asrama mahasiswa asing Al Azhar, Abbaseah. Sempat ngebut selama 
perjalanan, pasalnya Kak Siti sudah lima belas menit menunggu di Terminal 1, 
Bandara Qahirah Qadimah. 
 
Setelah tiba di bandarapun kami tidak langsung menemukan Kak Siti. Selama ini 
kami belum pernah bertemu langsung dengan Kak Siti, hanya membayangkan lewat 
foto yang kami lihat di friendster atau multiply. Kami juga belum pernah 
menjemput tamu dengan penerbangan domestic. Kak Siti memang berangkat dari 
Hurgada, salah satu propinsi di Tenggara Mesir. 
 
Ada lebih setengah jam Kak Siti menunggu. Beberapa kali dia menelpon. Dari nada 
bicaranya kami tahu Kak Siti gembira sekaligus tak sabar menanti kami. Untuk 
yang satu ini kami mohon maaf, murni karena kesalahan kami. L
Sepanjang jalan dari bandara ke rumah kami tak henti bercerita. Kak Siti seolah 
teman lama yang baru ketemu. Akrab, tertawa lepas dan suka bercanda. Sifat 
pertama yang dapat langsung ku tebak dari Kak Siti adalah periang dan mudah 
berteman. 
 
Ketika melewati Kampus Al Azhar Nasr City kami berhenti sejenak. Kak Siti ingin 
mengambil gambar monumen tempat dimakamkannya Anwar Sadat, presiden Mesir 
sebelum Husni Mubarak yang ditembak mati di atas tribun upacara oleh angkatan 
bersenjata yang sedang memperagakan alat-alat tempur. Monumen itu tepat berada 
di samping Kampus Al Azhar Putra Nasr City, Cairo. Kurang lebih sepuluh menit 
kami di sana. Memotret semua sudut yang menarik, bahkan sempat berpose bersama 
penjaga-penjanga monumen yang berpakaian ala bangsawan Mesir tahun 70-an atau 
kostum pejabat Mesir kuno era Firaun. Mereka memang digaji untuk selalu di 
monumen itu, berdiri tegak sepanjang hari, tanpa bergerak dan bersuara. 
 
Di rumah teman-teman mahasiswa Gorontalo lainnya tak sabar menunggu. Kami 
berkenalan sekaligus berbagi cerita tentang Mesir, Swiss dan Indonesia. Kak 
Siti banyak bercerita tentang perjalanan liburannya, membanding-bandingk an 
kelebihan dan kekurangan Negara-negara yang telah dikunjungi dan tidak lupa 
mempromosikan millist GM2020. Kak Siti juga mendengarkan dengan penuh minat 
teman-teman yang bergantian memperkenalkan diri dan bercerita tentang aktifitas 
mereka. Sifat kedua yang kulihat dari Kak Siti, Suka bercerita dan suka 
mendengarkan.
 
Kurang lebih dua jam bersama teman-teman mahasiswa Gorontalo. Pukul 12.00 kami 
harus segera ke Kampus Al Azhar Darrasah, Kak Siti ingin mengunjungi mesjid Al 
Azhar sekaligus sholat Dhuhur di sana. Kami menawarkan sholat di Mesjid Amr bin 
Ash yang lebih megah, mesjid pertama yang dibangun di benua Afrika. Tapi Kak 
Siti menolak sambil bercanda, "Mesjid Al Azhar lebih terkenal dan lebih Maqbul…"
 
Kami tidak sempat sholat berjamaah di Mesjid Al Azhar. Terlambat lima menit. 
Jamaah sudah bubar. Kami membuat jamaah baru, Kak Siti ditemani Yayu shalat di 
tempat perempuan di pojok kanan belakang mesjid, tepat di belakang ruang 
mengajar Imam Syafi'i.
 
Setelah shalat kami berpose lagi. Kak Siti memotret ukiran kaligrafi, 
pahatan-pahatan di dinding, atap, tiang dan menara-menara mesjid Al Azhar. 
Menara kembar mesjid Al Azhar memang hanya satu-satunya di Mesir. Menara itu 
menjadi tanda tersendiri mesjid ini. Ukiran-ukiran dan model-model lampu tak 
luput dari jepretan kamera Kak Siti. Lampu-lampu itu memang terlihat eskotik, 
antik. Ukiran dan pahatannya juga terlihat indah, khas kaligrafi Islam, 
peninggalan Dinasti Fatimiyah yang berkuasa di Mesir Abad ke empat Hijriah. 
Pelajaran berikutnya yang kudapatkan hari ini; Turis kalau memotret hanya 
bangunan tanpa orang, sedangkan kami biasanya memotret fokus ke orang saja, 
dengan bangunan hanya sebagai baground. 
 
Kak Siti sempat berjabat tangan dengan Imam Mesjid Al Azhar. "Depe minyak harum 
skali sup, sampe skarang bulum ilang depe bau," ujar Kak Siti setengah jam 
kemudian, sesaat setelah kami kelu

Re: [GM2020] Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno

2008-07-03 Terurut Topik novi usu
ck. ck... dari catatan perjalanan ini saja, saya sudah bisa membayangkan 
indahnya negara piramid 

--- On Thu, 7/3/08, Luqman Elhakim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Luqman Elhakim <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [GM2020] Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno
To: "Gorontalo millist" 
Date: Thursday, July 3, 2008, 10:00 AM











Sehari di Kota Seribu Menara
Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno
 

Kurang dua jam tidurku pagi itu ketika Kak Mansur menelpon, memintaku segera 
menyiapkan mobil untuk menjemput Kak Siti di Bandara. Aku bergegas ke rumah 
tetangga, membasuh muka dan menggosok gigi seadanya. Sejak malam tadi air di 
rumahku memang tidak mengalir. Ada kerusakan di salah satu pipa utama blok 36, 
kompleks tempatku tinggal. 
 
Dengan Erwin aku berangkat ke bandara. Sebelumnya kami menjemput Kak Mansur dan 
Yayu di asrama mahasiswa asing Al Azhar, Abbaseah. Sempat ngebut selama 
perjalanan, pasalnya Kak Siti sudah lima belas menit menunggu di Terminal 1, 
Bandara Qahirah Qadimah. 
 
Setelah tiba di bandarapun kami tidak langsung menemukan Kak Siti. Selama ini 
kami belum pernah bertemu langsung dengan Kak Siti, hanya membayangkan lewat 
foto yang kami lihat di friendster atau multiply. Kami juga belum pernah 
menjemput tamu dengan penerbangan domestic. Kak Siti memang berangkat dari 
Hurgada, salah satu propinsi di Tenggara Mesir. 
 
Ada lebih setengah jam Kak Siti menunggu. Beberapa kali dia menelpon. Dari nada 
bicaranya kami tahu Kak Siti gembira sekaligus tak sabar menanti kami. Untuk 
yang satu ini kami mohon maaf, murni karena kesalahan kami. L
Sepanjang jalan dari bandara ke rumah kami tak henti bercerita. Kak Siti seolah 
teman lama yang baru ketemu. Akrab, tertawa lepas dan suka bercanda. Sifat 
pertama yang dapat langsung ku tebak dari Kak Siti adalah periang dan mudah 
berteman. 
 
Ketika melewati Kampus Al Azhar Nasr City kami berhenti sejenak. Kak Siti ingin 
mengambil gambar monumen tempat dimakamkannya Anwar Sadat, presiden Mesir 
sebelum Husni Mubarak yang ditembak mati di atas tribun upacara oleh angkatan 
bersenjata yang sedang memperagakan alat-alat tempur. Monumen itu tepat berada 
di samping Kampus Al Azhar Putra Nasr City, Cairo. Kurang lebih sepuluh menit 
kami di sana. Memotret semua sudut yang menarik, bahkan sempat berpose bersama 
penjaga-penjanga monumen yang berpakaian ala bangsawan Mesir tahun 70-an atau 
kostum pejabat Mesir kuno era Firaun. Mereka memang digaji untuk selalu di 
monumen itu, berdiri tegak sepanjang hari, tanpa bergerak dan bersuara. 
 
Di rumah teman-teman mahasiswa Gorontalo lainnya tak sabar menunggu. Kami 
berkenalan sekaligus berbagi cerita tentang Mesir, Swiss dan Indonesia. Kak 
Siti banyak bercerita tentang perjalanan liburannya, membanding-bandingk an 
kelebihan dan kekurangan Negara-negara yang telah dikunjungi dan tidak lupa 
mempromosikan millist GM2020. Kak Siti juga mendengarkan dengan penuh minat 
teman-teman yang bergantian memperkenalkan diri dan bercerita tentang aktifitas 
mereka. Sifat kedua yang kulihat dari Kak Siti, Suka bercerita dan suka 
mendengarkan.
 
Kurang lebih dua jam bersama teman-teman mahasiswa Gorontalo. Pukul 12.00 kami 
harus segera ke Kampus Al Azhar Darrasah, Kak Siti ingin mengunjungi mesjid Al 
Azhar sekaligus sholat Dhuhur di sana. Kami menawarkan sholat di Mesjid Amr bin 
Ash yang lebih megah, mesjid pertama yang dibangun di benua Afrika. Tapi Kak 
Siti menolak sambil bercanda, "Mesjid Al Azhar lebih terkenal dan lebih Maqbul…"
 
Kami tidak sempat sholat berjamaah di Mesjid Al Azhar. Terlambat lima menit.. 
Jamaah sudah bubar. Kami membuat jamaah baru, Kak Siti ditemani Yayu shalat di 
tempat perempuan di pojok kanan belakang mesjid, tepat di belakang ruang 
mengajar Imam Syafi'i.
 
Setelah shalat kami berpose lagi. Kak Siti memotret ukiran kaligrafi, 
pahatan-pahatan di dinding, atap, tiang dan menara-menara mesjid Al Azhar. 
Menara kembar mesjid Al Azhar memang hanya satu-satunya di Mesir. Menara itu 
menjadi tanda tersendiri mesjid ini. Ukiran-ukiran dan model-model lampu tak 
luput dari jepretan kamera Kak Siti. Lampu-lampu itu memang terlihat eskotik, 
antik. Ukiran dan pahatannya juga terlihat indah, khas kaligrafi Islam, 
peninggalan Dinasti Fatimiyah yang berkuasa di Mesir Abad ke empat Hijriah. 
Pelajaran berikutnya yang kudapatkan hari ini; Turis kalau memotret hanya 
bangunan tanpa orang, sedangkan kami biasanya memotret fokus ke orang saja, 
dengan bangunan hanya sebagai baground. 
 
Kak Siti sempat berjabat tangan dengan Imam Mesjid Al Azhar. "Depe minyak harum 
skali sup, sampe skarang bulum ilang depe bau," ujar Kak Siti setengah jam 
kemudian, sesaat setelah kami keluar dari lorong penyeberangan bawah tanah di 
depan Mesjid.
 
Dari Mesjid Al Azhar kami menuju mesjid Husein. Mesjid ini adalah pusat 
pelaksanaan acara-acara peringatan hari-hari besar Islam yang dilaksanakan oleh 
negara. Di dalam mesjid ini Saidiana Husein, cucu Rasulullah dimakamkan. Kubur 
itu seben

[GM2020] Buat Yg Ahli Multimedia Mohon Komentar Anda Tentang Gambar Ini

2008-07-03 Terurut Topik ahmad fadhli
Buat Yg Ahli Multimedia Mohon Komentar Anda Tentang Gambar Ini

Sumber : http://reviewmenu.com/2008/06/indonesian-actress-cigars-and-media.html
















  
___
Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang juga.
http://id.toolbar.yahoo.com/

RE: [GM2020] Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno

2008-07-03 Terurut Topik R. H. Uno
Iiiih, pe hebat itu narasi. Seperti saya  mengalami ikut mereka..
Wass.OH
 
-Original Message-
From: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Luqman Elhakim
Sent: Friday, July 04, 2008 12:00 AM
To: Gorontalo millist
Subject: [GM2020] Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno
 

Sehari di Kota Seribu Menara
Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno
 
Kurang dua jam tidurku pagi itu ketika Kak Mansur menelpon, memintaku
segera menyiapkan mobil untuk menjemput Kak Siti di Bandara. Aku
bergegas ke rumah tetangga, membasuh muka dan menggosok gigi seadanya.
Sejak malam tadi air di rumahku memang tidak mengalir. Ada kerusakan di
salah satu pipa utama blok 36, kompleks tempatku tinggal. 
 
Dengan Erwin aku berangkat ke bandara. Sebelumnya kami menjemput Kak
Mansur dan Yayu di asrama mahasiswa asing Al Azhar, Abbaseah. Sempat
ngebut selama perjalanan, pasalnya Kak Siti sudah lima belas menit
menunggu di Terminal 1, Bandara Qahirah Qadimah. 
 
Setelah tiba di bandarapun kami tidak langsung menemukan Kak Siti.
Selama ini kami belum pernah bertemu langsung dengan Kak Siti, hanya
membayangkan lewat foto yang kami lihat di friendster atau multiply.
Kami juga belum pernah menjemput tamu dengan penerbangan domestic. Kak
Siti memang berangkat dari Hurgada, salah satu propinsi di Tenggara
Mesir. 
 
Ada lebih setengah jam Kak Siti menunggu. Beberapa kali dia menelpon.
Dari nada bicaranya kami tahu Kak Siti gembira sekaligus tak sabar
menanti kami. Untuk yang satu ini kami mohon maaf, murni karena
kesalahan kami. :-(
Sepanjang jalan dari bandara ke rumah kami tak henti bercerita. Kak Siti
seolah teman lama yang baru ketemu. Akrab, tertawa lepas dan suka
bercanda. Sifat pertama yang dapat langsung ku tebak dari Kak Siti
adalah periang dan mudah berteman. 
 
Ketika melewati Kampus Al Azhar Nasr City kami berhenti sejenak. Kak
Siti ingin mengambil gambar monumen tempat dimakamkannya Anwar Sadat,
presiden Mesir sebelum Husni Mubarak yang ditembak mati di atas tribun
upacara oleh angkatan bersenjata yang sedang memperagakan alat-alat
tempur. Monumen itu tepat berada di samping Kampus Al Azhar Putra Nasr
City, Cairo. Kurang lebih sepuluh menit kami di sana. Memotret semua
sudut yang menarik, bahkan sempat berpose bersama penjaga-penjanga
monumen yang berpakaian ala bangsawan Mesir tahun 70-an atau kostum
pejabat Mesir kuno era Firaun. Mereka memang digaji untuk selalu di
monumen itu, berdiri tegak sepanjang hari, tanpa bergerak dan bersuara. 
 
Di rumah teman-teman mahasiswa Gorontalo lainnya tak sabar menunggu.
Kami berkenalan sekaligus berbagi cerita tentang Mesir, Swiss dan
Indonesia. Kak Siti banyak bercerita tentang perjalanan liburannya,
membanding-bandingkan kelebihan dan kekurangan Negara-negara yang telah
dikunjungi dan tidak lupa mempromosikan millist GM2020. Kak Siti juga
mendengarkan dengan penuh minat teman-teman yang bergantian
memperkenalkan diri dan bercerita tentang aktifitas mereka. Sifat kedua
yang kulihat dari Kak Siti, Suka bercerita dan suka mendengarkan.
 
Kurang lebih dua jam bersama teman-teman mahasiswa Gorontalo. Pukul
12.00 kami harus segera ke Kampus Al Azhar Darrasah, Kak Siti ingin
mengunjungi mesjid Al Azhar sekaligus sholat Dhuhur di sana. Kami
menawarkan sholat di Mesjid Amr bin Ash yang lebih megah, mesjid pertama
yang dibangun di benua Afrika. Tapi Kak Siti menolak sambil bercanda,
"Mesjid Al Azhar lebih terkenal dan lebih Maqbul."
 
Kami tidak sempat sholat berjamaah di Mesjid Al Azhar. Terlambat lima
menit. Jamaah sudah bubar. Kami membuat jamaah baru, Kak Siti ditemani
Yayu shalat di tempat perempuan di pojok kanan belakang mesjid, tepat di
belakang ruang mengajar Imam Syafi'i.
 
Setelah shalat kami berpose lagi. Kak Siti memotret ukiran kaligrafi,
pahatan-pahatan di dinding, atap, tiang dan menara-menara mesjid Al
Azhar. Menara kembar mesjid Al Azhar memang hanya satu-satunya di Mesir.
Menara itu menjadi tanda tersendiri mesjid ini. Ukiran-ukiran dan
model-model lampu tak luput dari jepretan kamera Kak Siti. Lampu-lampu
itu memang terlihat eskotik, antik. Ukiran dan pahatannya juga terlihat
indah, khas kaligrafi Islam, peninggalan Dinasti Fatimiyah yang berkuasa
di Mesir Abad ke empat Hijriah. Pelajaran berikutnya yang kudapatkan
hari ini; Turis kalau memotret hanya bangunan tanpa orang, sedangkan
kami biasanya memotret fokus ke orang saja, dengan bangunan hanya
sebagai baground. 
 
Kak Siti sempat berjabat tangan dengan Imam Mesjid Al Azhar. "Depe
minyak harum skali sup, sampe skarang bulum ilang depe bau," ujar Kak
Siti setengah jam kemudian, sesaat setelah kami keluar dari lorong
penyeberangan bawah tanah di depan Mesjid.
 
Dari Mesjid Al Azhar kami menuju mesjid Husein. Mesjid ini adalah pusat
pelaksanaan acara-acara peringatan hari-hari besar Islam yang
dilaksanakan oleh negara. Di dalam mesjid ini Saidiana Husein, cucu
Rasulullah dimakamkan. Kubur itu sebenarnya masih diperdebatkan,
benarkah Husein dimakamkan di sini atau tidak. Seba

[GM2020] Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno

2008-07-03 Terurut Topik Luqman Elhakim

Sehari di Kota Seribu Menara
Catatan perjalanan bersama Kak Siti Zumbrunn Uno
 

Kurang dua jam tidurku pagi itu ketika Kak Mansur menelpon, memintaku segera 
menyiapkan mobil untuk menjemput Kak Siti di Bandara. Aku bergegas ke rumah 
tetangga, membasuh muka dan menggosok gigi seadanya. Sejak malam tadi air di 
rumahku memang tidak mengalir. Ada kerusakan di salah satu pipa utama blok 36, 
kompleks tempatku tinggal. 
 
Dengan Erwin aku berangkat ke bandara. Sebelumnya kami menjemput Kak Mansur dan 
Yayu di asrama mahasiswa asing Al Azhar, Abbaseah. Sempat ngebut selama 
perjalanan, pasalnya Kak Siti sudah lima belas menit menunggu di Terminal 1, 
Bandara Qahirah Qadimah. 
 
Setelah tiba di bandarapun kami tidak langsung menemukan Kak Siti. Selama ini 
kami belum pernah bertemu langsung dengan Kak Siti, hanya membayangkan lewat 
foto yang kami lihat di friendster atau multiply. Kami juga belum pernah 
menjemput tamu dengan penerbangan domestic. Kak Siti memang berangkat dari 
Hurgada, salah satu propinsi di Tenggara Mesir. 
 
Ada lebih setengah jam Kak Siti menunggu. Beberapa kali dia menelpon. Dari nada 
bicaranya kami tahu Kak Siti gembira sekaligus tak sabar menanti kami. Untuk 
yang satu ini kami mohon maaf, murni karena kesalahan kami. L
Sepanjang jalan dari bandara ke rumah kami tak henti bercerita. Kak Siti seolah 
teman lama yang baru ketemu. Akrab, tertawa lepas dan suka bercanda. Sifat 
pertama yang dapat langsung ku tebak dari Kak Siti adalah periang dan mudah 
berteman. 
 
Ketika melewati Kampus Al Azhar Nasr City kami berhenti sejenak. Kak Siti ingin 
mengambil gambar monumen tempat dimakamkannya Anwar Sadat, presiden Mesir 
sebelum Husni Mubarak yang ditembak mati di atas tribun upacara oleh angkatan 
bersenjata yang sedang memperagakan alat-alat tempur. Monumen itu tepat berada 
di samping Kampus Al Azhar Putra Nasr City, Cairo. Kurang lebih sepuluh menit 
kami di sana. Memotret semua sudut yang menarik, bahkan sempat berpose bersama 
penjaga-penjanga monumen yang berpakaian ala bangsawan Mesir tahun 70-an atau 
kostum pejabat Mesir kuno era Firaun. Mereka memang digaji untuk selalu di 
monumen itu, berdiri tegak sepanjang hari, tanpa bergerak dan bersuara. 
 
Di rumah teman-teman mahasiswa Gorontalo lainnya tak sabar menunggu. Kami 
berkenalan sekaligus berbagi cerita tentang Mesir, Swiss dan Indonesia. Kak 
Siti banyak bercerita tentang perjalanan liburannya, membanding-bandingkan 
kelebihan dan kekurangan Negara-negara yang telah dikunjungi dan tidak lupa 
mempromosikan millist GM2020. Kak Siti juga mendengarkan dengan penuh minat 
teman-teman yang bergantian memperkenalkan diri dan bercerita tentang aktifitas 
mereka. Sifat kedua yang kulihat dari Kak Siti, Suka bercerita dan suka 
mendengarkan.
 
Kurang lebih dua jam bersama teman-teman mahasiswa Gorontalo. Pukul 12.00 kami 
harus segera ke Kampus Al Azhar Darrasah, Kak Siti ingin mengunjungi mesjid Al 
Azhar sekaligus sholat Dhuhur di sana. Kami menawarkan sholat di Mesjid Amr bin 
Ash yang lebih megah, mesjid pertama yang dibangun di benua Afrika. Tapi Kak 
Siti menolak sambil bercanda, "Mesjid Al Azhar lebih terkenal dan lebih Maqbul…"
 
Kami tidak sempat sholat berjamaah di Mesjid Al Azhar. Terlambat lima menit. 
Jamaah sudah bubar. Kami membuat jamaah baru, Kak Siti ditemani Yayu shalat di 
tempat perempuan di pojok kanan belakang mesjid, tepat di belakang ruang 
mengajar Imam Syafi'i.
 
Setelah shalat kami berpose lagi. Kak Siti memotret ukiran kaligrafi, 
pahatan-pahatan di dinding, atap, tiang dan menara-menara mesjid Al Azhar. 
Menara kembar mesjid Al Azhar memang hanya satu-satunya di Mesir. Menara itu 
menjadi tanda tersendiri mesjid ini. Ukiran-ukiran dan model-model lampu tak 
luput dari jepretan kamera Kak Siti. Lampu-lampu itu memang terlihat eskotik, 
antik. Ukiran dan pahatannya juga terlihat indah, khas kaligrafi Islam, 
peninggalan Dinasti Fatimiyah yang berkuasa di Mesir Abad ke empat Hijriah. 
Pelajaran berikutnya yang kudapatkan hari ini; Turis kalau memotret hanya 
bangunan tanpa orang, sedangkan kami biasanya memotret fokus ke orang saja, 
dengan bangunan hanya sebagai baground. 
 
Kak Siti sempat berjabat tangan dengan Imam Mesjid Al Azhar. "Depe minyak harum 
skali sup, sampe skarang bulum ilang depe bau," ujar Kak Siti setengah jam 
kemudian, sesaat setelah kami keluar dari lorong penyeberangan bawah tanah di 
depan Mesjid.
 
Dari Mesjid Al Azhar kami menuju mesjid Husein. Mesjid ini adalah pusat 
pelaksanaan acara-acara peringatan hari-hari besar Islam yang dilaksanakan oleh 
negara. Di dalam mesjid ini Saidiana Husein, cucu Rasulullah dimakamkan. Kubur 
itu sebenarnya masih diperdebatkan, benarkah Husein dimakamkan di sini atau 
tidak. Sebab setelah peristiwa pembantaian di Karbala yang menewaskan Ahlul 
Bait, jasad Husein hilang entah kemana. Menurut salah satu riwayat ia di 
makamkan di Kufah, Iraq, sedangkan menurut yang lainnya ia dimakamkan di tempat 
yang sekarang kami datangi. Pendapat kedua ini sang

[GM2020] Rehat Dulu Ah...

2008-07-03 Terurut Topik ahmad fadhli
Dibalik nama-nama pria sesungguhnya ada harapan tertentu dari

orangtuanya, agar anaknya kelak bisa sesuai yg diharapkan.



Contohnya :

Pandai menanam bunga, diberi nama Rosman.

Pandai memperbaiki mobil, diberi nama Karman.

Pandai main golf, Parman.

Pandai dalam korespondensi, Suratman.

Gagah perkasa, Suparman.

Kuat dalam berjalan, Wakiman.

Berani bertanya, Asman.

Ahli membuat kue, Paiman.

Pandai berdagang, Saliman.

Pandai melukis, Saniman.

Agar jadi orang kaya, Sugiman.

Agar besar nanti pandai cari muka, Yasman

Suka makan toge goreng, Togiman

Selalu ketagihan, Tuman

Suka telanjang, Nudiman

Selalu sibuk terus, Bisiman

Biar pinter main game  Giman

Biar bisa sering cuti  Sutiman

Biar jadi juragan sate  Satiman

Biar jadi juragan trasi  Tarsiman

Biar pinter memecahkan problem  Sukarman

Biar kalau ujian ndak usah mengulang  Herman

Biar pinter bikin jus  Yusman

Biar jadi orang yang berwibawa  Jaiman

Biar jadi pemain musik  Basman

Biar awet muda  Boiman

Biar pinter berperang  Warman

Biar jadi orang Bali  Nyoman

Biar jadi orang Sunda  Maman

Biar lincah seperti monyet  Hanoman

Biar jadi orang Belanda  Kuman

Biar tetep tinggal di Jogja  Sleman

Biar jadi tukang sepatu handal  Soleman

Biar tetep bisa jalan walau ndak pake mesin  Delman


  
___
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi 
Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/

Bls: [GM2020] SIP Ganjal Pemeriksaan 2 Bupati

2008-07-03 Terurut Topik IRFAN LUSSA
ITU ARTINYA SIP JADI PENGHALANG BUAT PENUNTASAN KASUS KORUPSI
LEBIH JELAS LAGI SBY MELINDUNGI PARA BUPATI UNTUK KORUPSI
KARENA HINGGA SEKARANG SIP UNTUK ZAINUDDIN HASAN DAN DAVID BOBIHU BELUM DI 
TANDA TANGANI
JADI KEJAKSAAN SABAR AJA KALO DI ROLLING TERUSSS

BUKAN HANYA ITU FADEL JUGA TURUT MELINDUNGI BAWAHANNYA 
BUKTINYA WAKTU ISMET MILE MAU DI PERIKSA DIA BURU-BURU MELANTIK ISMET MILE

DAN MASIH ADA DUA KEPALA DAERAH DI GORONTALO YANG AKAN KEMBALI TERLINDUNGI OLEH 
SIP NYA SBY DENGAN BERBAGAI KASUS KORUPSINYA

ENAK YA JADI KEPALA DAERAH
AMAN KORUPSI KARENA ADA JAMINAN SIP PRESIDEN

--- Pada Kam, 26/6/08, asep sabar <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Dari: asep sabar <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: [GM2020] SIP Ganjal Pemeriksaan 2 Bupati
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 26 Juni, 2008, 11:22 AM











berita menariknya silahkan buka website www.tribun-gorontal o.info

mangacep_tea


SIP Ganjal Pemeriksaan 2 Bupati  // Jdl 
Kapolda :  Kami Masih Menunggu Izin dari Presiden //sub 

GORONTALO (TRIBUN) – Dua oknum bupati tetap akan dimintai keterangan terkait 
dengan kasus pentadio Resort. Dua bupati ini akan diperiksa dalam kapasitas 
sebagai saksi, dalam kasus ini. 
“Kita tetap akan melakukan pemeriksaan terhadap dua bupati itu. Tapi, untuk 
memeriksa mereka, kita butuh surat izin pemeriksaan dari Presiden RI. Memang, 
sudah sejak lama kita telah mengajukan permohonan izin pemeriksaan ke Presiden 
TI. Tapi sampai dengan saat ini, surat tersebut belum juga diterbitkan,” ungkap 
Kapolda Gorontalo, Brigjen Burhanuddin Ismail, SH dihadapan Aleg Komisi I 
Deprov Gorontalo yang pada Rabu kemarin sempat melakukan lawatan Silaturrahmi 
ke Polda
 Gorontalo. 
Kapolda juga menjelaskan mengenai alasan hingga belum diterbitkannya surat izin 
pemeriksaan tersebut. Menurutnya, bahwa untuk saat ini pemerintah pusat tidak 
dengan serta merta langsung menerbitkan Surat Izin Pemeriksaan (SIP) begitu ada 
pengajuan permohonan surat izin pemeriksaan terhadap Bupati ataukepala daerah. 
Melainkan harus melalui kajian matang dari beberapa Departemen terkait. “Soal 
belum terbitnya SIP dari Presiden RI ini, memang menjadi kendala karena 
membutuhkan waktu yang relative lama. 
Pemerintah memang agak hati-hati dalam menerbitkan SIP ini. Karena jangan 
sampai dampak dari aspek kepentingan politiknya lebih besar dari pada dampak 
aspek hukumnya. Sehingga itu, untuk menerbitkan SIP, harus melalui kajian 
mendalam dari Departemen Hukum dan HAM dan beberapa pihak terkait lainnya,” 
jelas Burhanuddin Ismail.
Sementara itu, Dir Reskrim Polda Gorontalo, Kombespol, Arison Hendra 
menjelaskan soal keberadaan kasus
 Pentadio Resort tersebut. “Sebelumnya berkas kasus ini sudah kita ajukan ke 
pihak Kejaksaan Tinggi. Tapi, berkas kasus ini kemudian dikembalikan (P 19, 
red), karena memang belum lengkap. Berkas tersebut memang belum lengkap, karena 
belum ada pemeriksaan terhadap Sekda Kabupaten Gorontalo yang sekarang telah 
menjadi Bupati. Demikian pula dengan kotraktor yang menalangi proyek tersebut 
yang pada saat ini sudah sudah menjadi Bupati,” ungkap Arison.
Tidak hanya kasus Pentadio Resort yang menurut Arison akan ditindaklanjuti oleh 
Polda. Melainkan kasus Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pengadaan buku, juga 
akan diseriusi Polda. “Untuk kasus DAK ini, kita akan melakukan pemeriksaan 
lanjutan terhadap saksi pelapor yang berdomisili di Jakarta,” tukasnya.(tg- 40)



  
  




 

















  
___
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi 
Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/

Bls: [GM2020] [Fwd: [NaratamaTV] Surat pengunduran diri Kontributor MetroTV Makassar]

2008-07-03 Terurut Topik IRFAN LUSSA
SATU CONTOH YANG BAGUS BUAT PARA PELAKU PERS DI GORONTALO 
SOALNYA SELAMA INI TERKADANG BERITA YANG BEREDAR TIDAK SESUAI DENGAN FAKTA, 
KARENA TAKUT ANCAMAN NARA SUMBER ATAU ???

SALAM PERJUANGAN !!


--- Pada Sen, 30/6/08, HERU <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Dari: HERU <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: [GM2020] [Fwd: [NaratamaTV] Surat pengunduran diri Kontributor MetroTV 
Makassar]
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 30 Juni, 2008, 3:02 PM














  




 

















  
___
Dapatkan info tentang selebritis - Yahoo! Indonesia Search.
http://id.search.yahoo.com/search?p=selebritis&cs=bz&fr=fp-top

Re: [GM2020] Selamat untuk FUNCO TANIPU, ST, M.Si

2008-07-03 Terurut Topik Agus Lahinta
Hehehe.mulai bulan ini UGM menerapkan gelar seperti perguruan
tinggi di luar negeri, kalo gak salah, MT jadi M.Eng, M.Kom jadi
M.Comp, MAP jadi M.PA M.Si nya Funco jadi M.A, dst.

Mohile Ambunggu
AL

On 7/3/08, Taufik Polapa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> OH,
>
> jadi maksud Om Agus ini M.A itu apa ? apa bisa di masukan dalam Artian M.A =
> Masuk Akal ? M.A = Mohile Ambungu ?
>
> Jadi Mohon koreksinya M.A. apa so benar itu ?
>
> wasss
>
>
>
> --- On Wed, 7/2/08, R. H. Uno <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> From: R. H. Uno <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: RE: [GM2020] Selamat untuk FUNCO TANIPU, ST, M.Si
> To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Date: Wednesday, July 2, 2008, 11:30 PM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>  M.A(tanpa titik) itu artinya
> Masuk Akal, Mr. Ati'olo, Makan Ati, Monga Abati,Mohile
> Ambungu….kalau maksudnya Master of Arts, tulisannya
> M.A. (ada titik dibelakang A juga) hi hi  bolo maafu…Wass.OH
>
>
>
> -Original Message-
>
> From:
> gorontalomaju2020@ yahoogroups. com [mailto:gorontaloma [EMAIL PROTECTED]
> ps.com] On Behalf Of Taufik Polapa
>
> Sent: Thursday, July 03, 2008
> 12:53 PM
>
> To:
> gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>
> Subject: Re: [GM2020] Selamat
> untuk FUNCO TANIPU, ST, M.Si
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>   Sori gus,,, Apa itu M.A ? Apakah :
>
>   M.A = master AGAMA ?
>
>   M.A = mahkamaH AGUNG ?
>
>
>
>   Sorii wa  jangan marah poli...
>
>
>
>
>
>   was
>
>
>
>   tp
>
>
>
>
>
>   --- On Wed, 7/2/08, Agus Lahinta <[EMAIL PROTECTED] com>
>   wrote:
>   From: Agus Lahinta
>   <[EMAIL PROTECTED] com>
>
>   Subject: Re: [GM2020] Selamat untuk FUNCO TANIPU, ST, M.Si
>
>   To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>
>   Date: Wednesday, July 2, 2008, 9:14 PM
>
>
>   Ralat: Funco Tanipu, ST, M.A bukan M.Si
>
>   2008/7/2 Hamid tome <[EMAIL PROTECTED]
>   co.id>:
>
>
>
>
>
>
>
> Selamat dan Sukses atas keberhasilan saudara Funco
> Tanipu, ST atas keberhasilannya menyelesaikan study S2.
>
> kiranya Bung Funco tidak berlarut2 dengan kesuksesannya karena masih
> banyak
> persoalan yang harus diselesaikan oleh Anda.
>
> salah satunya adalah pelaksanaan MUBES HPMIG yang sampai saat ini belum
> dilaksanakan yang berimbas pada eksistensi organisasi.
>
>
>
> --- Pada Rab, 2/7/08, Purnawarman Musa <[EMAIL PROTECTED] com>
> menulis:
> Dari: Purnawarman Musa <[EMAIL PROTECTED]
> com>
>
> Topik: Re: [GM2020] Selamat untuk FUNCO TANIPU, ST, M.Si
>
> Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>
> Tanggal: Rabu, 2 Juli, 2008, 4:26 PM
>
>
>
>
>
> Selamat
> om Funco
>
>
>
> Saya juga merasa senang, tapi saya baru tau pas baca koran lokal Yogya
>
> soal Ir Gusnar Ismail dan mengenai tesis anda hasil pembagian untuk
>
> kamar saya di penginapan.
>
>
>
> Andai saya tau saat di UGM pada acara technocorner 2008 di Fakultas
>
> Teknik, saya akan mencoba mencari dan memberikan selamat secara
>
> langsung "walau belm kenal ama om Funco".
>
>
>
> On 7/2/08, aank pahrun <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:
>
> > Selamat Bro''
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > - Original Message 
>
> > From: toti lamusu 
>
> > To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>
> > Sent: Tuesday, July 1, 2008 1:29:25 AM
>
> > Subject: RE: [GM2020] Selamat untuk FUNCO TANIPU, ST, M.Si
>
> >
>
> >
>
> > februari lalu ketika saya melewati jalan panjang dan sampai hutan arah
> ke
>
> > barat ke popayato , anda akan menyaksikan berkilometer panjangnya
> jalan dan
>
> > hutan yang dihiasi bendera-bendera plastik yang diikat ke tali dan
> dipasang
>
> > dari satu tiang ke tiang yang lain . ketika ingin tahu , saya tanya
> sopir
>
> > bus , hiasan ini apa fungsinya dan apa manfaatnya ?
>
> >
>
> > teringat beban rakyat yang harus membeli tali dan kantong plastik
> untuk
>
> > hiasan tersebut . oke lah kalau depan perkampungan , tetapi masak
> jalan yang
>
> > tidak ada penghuninya dan hutan juga diberi hiasan bendera plastik
> tersebut
>
> > ? dan jaraknya berpuluh kilometer , yang pada gilirannya akan susah
>
> > dihancurkan alam sekitar hutan tadi dan menjadi polusi .
>
> >
>
> > saya langsung jadi teringat pak ketua bung funco tanipu yang duduk di
> dewan
>
> > penasehat kabupaten pohuwato , ingin menanyakan fungsi dan manfaat
> dari
>
> > hiasan tersebut . karena saya pikir yang sudah berpendidikan sangat
> tinggi
>
> > dan sudah melihat negeri-negeri lain , pastilah wawasannya sudah cukup
> luas
>
> > untuk memberikan nasehat kepada petinggi lainnya yang membuat sesuatu
> yang
>
> > menyengsarakan kantong rakyat . saya pikir sudah cukup amanah .
>
> >
>
> > saya tidak bisa menghubungi ybs, karena nanti di mobile phonenya
> selalu ada
>
> > jawaban yang sudah direkam , maaf , saya sedang membaca , tilpon saja
> lagi .
>
> > saya jadi berpikir 

[GM2020] FW: [stanmasuk83] Fw: ;)

2008-07-03 Terurut Topik R. H. Uno
 
 
Bagi yang belum membaca, ada sedikit cerita dari Timur Tengah, ibu2
dilarang membaca.Wass.
 

 
 NGOMONGIN ORANG KAYA.
 
 
  _  

 
 
Seorang sekretaris nan cantik ditugaskan oleh
bosnya untuk menemani seorang raja minyak dr Arab yg menjadi klien
penting bagi perusahaannya.
 
Tertarik oleh kecantikannya, si raja tiba-tiba memintanya utk
menikahinya. Tentu saja sekretaris itu terkejut namun ia
teringat perintah bosnya untuk tidak mengecewakan kliennya itu dalam
bentuk apapun.
Karena itu, ia memikirkan cara untuk menolak ajakannya
dengan halus. "Baiklah, aku akan menikah denganmu dengan 3
syarat. Pertama, aku mau cincin kawin berlian 75 karat
bertahtakan intan bermahkota tiga 200 karat."
Si raja terpekur sejenak dan kemudian mengangguk, "Ok, ok ana
felikan,  ana felikan"
 
Menyadari keadaan ini, si wanita kembali memikirkan syarat yang
lebih susah. "OK, kedua, aku mau kamu buatkan istana di
New York berkamar 100 dan sebagai rumah peristirahatan, aku mau vila di
tengah kota Paris dengan 200 orang pelayan, 10 Ferarri dan 5 pesawat jet
pribadi."
 
Sang raja minyak kembali terpekur, mengambil hand-phonenya dan
mengontak sana sini. "Ok, ok, ana fuatkan, ana fuatkan"
 
"Gawat !", pikir si sekretaris. Dengan peluh sebesar kacang kedelai, ia
kembali memikirkan syarat terakhir. Akhirnya, ia merasa mendapatkan
syarat yang
nyaris mustahil bisa dikabulkan oleh si raja ini.Sambil mengedipkan
mata, ia berkata,
"Oh, baiklah. Ini yang terakhir. Aku suka sekali dengan seks dan
karenanya aku
mau laki-laki yg menjadi suamiku mempunyai penis sepanjang 30 cm."
Si raja minyak tampak kaget dan kecewa sekali dengan syarat terakhir
ini. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangan sambil sesenggukan.
 
Akhirnya, sambil mengusap air mata dan menatap wanita itu dengan sedih,
 ia berkata,
 ..
 ..
 ..
 ..
 ..
 ..
 ..
 "Ok, ok, ana fotong, ana fotong deh"
 
 


[GM2020] FW: Cincin Emas & Kearifan

2008-07-03 Terurut Topik R. H. Uno
TE ICKY (tp)DENG DIA PE GIGI MAS YANG SUKA BACA YG BABAGINI. HE HE
Wass.OH
 
-Original Message-
From: BHR-MLR-B05S [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, July 03, 2008 11:40 AM
Subject: Fwd: Cincin Emas & Kearifan
 
FW : CINCIN EMAS & KEARIFAN

Suatu pagi Zhi Zhou mendatangi Zun-Nun dan bertanya, "Guru, saya tak
mengerti mengapa guru berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana.
Bukankah di masa seperti ini berpakaian sebaik-baiknya amatlah penting,
bukan hanya untuk penampilan melainkan juga untuk banyak tujuan lain."

Sang Guru hanya tersenyum. Ia lalu melepaskan cincin dari salah satu
jarinya, lalu berkata, "Zhi Zhou, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi
lebih dahulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah
ke pasar di seberang sana. Bisakah kamu menjualnya seharga satu keping
emas?" Melihat cincin Zun-Nun yang kotor, pemuda tadi merasa ragu, "Satu
keping emas? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu."

"Cobalah dulu anak muda, Siapa tahu kamu berhasil."

Zhi Zhou pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada pedagang
sayur, penjual daging dan ikan. Ternyata, tak seorang pun berani membeli
seharga satu keping emas. Mereka menawarnya hanya satu keping perak.
Tentu saja, Zhi Zhou tak berani menjualnya dengan harga satu keping
perak.

Ia kembali ke padepokan Zun-Nun dan melapor, "Guru, tak seorang pun
berani menawar lebih dari satu keping perak."

Zun-Nun, sambil tetap tersenyum arif, berkata, "Sekarang pergilah kamu
ke toko emas di belakang jalan ini. Coba perlihatkan kepada pemilik toko
atau tukang emas di sana. Jangan buka harga, dengarkan saja bagaimana ia
memberikan penilaian."

Pemuda itu pun pergi ke toko emas yang dimaksud. Ia kembali kepada
Zun-Nun dengan raut wajah yang lain. Ia kemudian melapor, "Guru,
ternyata para pedagang di pasar tidak tahu nilai sesungguhnya dari
cincin ini. Pedagang emas menawarnya dengan harga sepuluh keping emas.

Rupanya nilai cincin ini sepuluh kali lebih tinggi daripada yang
ditawarkan kepada para pedagang di pasar."

Zun-Nun tersenyum simpul sambil berujar lirih, "Itulah jawaban atas
pertanyaanmu tadi. Seseorang tak bisa dinilai dari pakaiannya. Hanya
"para pedagang sayur, ikan dan daging di pasar" yang menilai demikian.
Namun tidak bagi "pedagang emas".

"Emas dan permata yang ada dalam diri seseorang, hanya bisa dilihat dan
dinilai jika kita mampu melihat hingga ke kedalaman jiwa. Diperlukan
kearifan untuk menjenguknya, dan itu butuh proses. Kita tak bisa
menilainya hanya dengan tutur kata dan sikap yang kita dengar dan lihat
sekilas."




DALAM DIRI ANDA TERDAPAT EMAS DAN BERLIAN
Apakah masih mau disia-siakan?.
ATAU SETELAH MEMBACA EMAIL INI ANDA AKAN MELAKUKAN SUATU
UNTUK MENGASAH BELIAN MENTAH ANDA MENJADI SEBUAT CINCIN YANG INDAH DAN
MAHAL?
Salam Sukses
-Kathrin-
.