[GM2020] kalo tiba2 dada sesak waktu nyetir..... [1 Attachment]

2009-05-24 Terurut Topik delyuzar ilahude
Tips dari teman ...semoga bermanfaat
delyuzar

--




-  
  
> 
> 
> 
> 
> 
> 
 


  

[GM2020] Fw: [80-an] (unknown)

2009-05-24 Terurut Topik Agus Lahinta

Dari milis tetangga, semoga bermanfaat bagi yg masih bimbang nentuin pilihan di 
8 Juli mendatang

--Original Message--
From: Ikranagara
Sender: lapanpulu...@yahoogroups.com
To: Dear Friends
ReplyTo: lapanpulu...@yahoogroups.com
Subject: [80-an] (unknown)
Sent: May 25, 2009 07:52

Dear all;   SBY menangkis kritik yang dilancarkan oleh JK soal kelambatan dan 
keragu-raguan SBY dalam bentindak. Ya,semua orang membenarkan kritik JK ini, 
kecuali SBY sendiri (dan para pendukung fanatiknya)tentu saja.   Hanya saja, 
dalam tangkisan itu SBY sama sekali tidak membantah isi kritik JK, bukan? Dia 
hanya ingin mengatakan (secara impilisit) "Janganlah saya dikiritik seperti 
itu!" ddengan nada yang menurut ukuran Orang Jawa sudah boleh dibilang 
tergolong marah besar! Itulah sebabnya para pendukung SBY marah besar juga, 
seperti yang terlihat pada nada posting di beberapa milis dunia maya ini.   Apa 
artinya semua itu? Itu artinya SBY tidak bisa atau tidak menghendaki dirinya 
dikritik! Padahal kritik mengeritik adalah tatakrama yang harus dan tentu saja 
boleh dilakukan di dalam alam demokrasi!   Nah, saya mewnguatirkan, jika SBY 
(dan pendukungnya) nanti berhasil meraup suara tinggi dalam pilpres, menjadi 
partai yang tinggi pedenya, maka demokrasi akan dikoyak-koyak lagi seperti yang 
dilakukan oleh Soeharto dengan bantuan kalangan militer dan birokrasi. Jangan 
lupa, mereka berdua ini sama-sama dari kubu militer, meskipun sekarang sudah 
tergolong "mantan militer" saja, tetapi didikan di lingkungan niliter pada awal 
dan dasarnya memang tidak mengenal demokrasi. Maka tidaklah heran, ketika citra 
awal Soeharto di masa kekuasaaannya tampak demokratis, tetapi kemudian setelah 
kuat kekuasaannya berobah menjadi otoriter dan junta militeristik.   Kesimpulan 
saya adalah: hati-hati dalam berpolitik, jangan sampai terjerumus ke dalam 
sikap mendukung politisi yang anti kritik!   Ayo jangan takut memperlihatkan 
sikap indipenden dan kritis kita sebagai budayawan dengan melakukan kritik 
terus SBY, JK dan Mega!   Ayo perlihatkan sikap indipenden dan kritis kita 
sebagai budayawan dengan melakukan kritik terus Budionom (agen Neo-Lib), 
Wiranto (mentan militer) dan Prabowo (mantan militer)!   Demokrasi harus tegak! 
  Ikra.- == (golden=golongan indipenden)  Messages in this topic (1) Reply 
(via web post) | 
Salam,

Sent by Agus Lahinta's GreenBerry® : Powered by Telkomsel



Majulah Gorontalo kita!Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/gorontalomaju2020/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/gorontalomaju2020/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:gorontalomaju2020-dig...@yahoogroups.com 
mailto:gorontalomaju2020-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
gorontalomaju2020-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[GM2020] Fw: Rekomendasi 100 Anak yang paling Berpengaruh di Indonesia

2009-05-24 Terurut Topik Rahman Dako



--- On Tue, 5/19/09, Rosmalinda Linda  wrote:

> From: Rosmalinda Linda 
> Subject: Rekomendasi 100 Anak yang paling Berpengaruh di Indonesia
> To: "lindamaniez" , "Indo LLM 2006" 
> , "IIEF Indonesia" , "e-net 
> Indonensia" , "ifp online" 
> 
> Cc: "Jufri Bulian" 
> Date: Tuesday, May 19, 2009, 4:56 PM
> Replying to this email will send an
> email to the entire list.  To reply only to the sender,
> please mail your letter to a sender's e-mail address.
> 
> 
> 
> 
> Kepada
> Yth. 
> 
> Bapak/Ibu 
> 
> di 
> 
>     Tempat 
> 
> 
>   
> 
> 
>   
> 
> 
>   
> 
> Dengan
> hormat, 
> 
> 
>   
> 
> 
>   
> 
> Pusat Kajian dan
> Perlindungan Anak (PKPA) adalah salah satu
> Lembaga Swadaya Masyarakat yang kegiatannya konsern untuk
> perlindungan
> anak.    
> 
> 
>   
> 
> Dalam waktu dekat
> ini PKPA akan menerbitkan majalah Kalingga,
> edisi khusus, mengenai “100 anak yang
> paling berpengaruh di Indonesia ”.
>  Kami mohon usulan dan rekomendasi dari Bapak/Ibu,
> untuk mengirimkan
> profil dan foto anak yang direkomendasikan, dengan
> menjelaskan pengaruh apa
> yang diberikannya untuk Indonesia .
>   
> 
> 
>   
> 
> Kategori yang
> digunakan dalam pemilihan 100 anak yang paling
> berpengaruh di Indonesia 
> ini, antara lain: 
> 
> Pengaruhnya terhadap
>  perlindungan anakPengaruhnya terhadap
>  perubahan Kebijakan Pengaruhnya terhadap
>  perubahan prilaku anak-anak yang
> lainPengaruhnya terhadap
>  citra Indonesia di mata dunia International
> 
> 
> 
>   
> 
> Rekomendasi anak dapat dikirimkan via email atau
> surat ke
> PKPA, dengan alamat:   
> 
> Jl. Abdul Hakim No. 5A, pasar I,
> Setia Budi, Medan 20132.  Telp. 061-827, 8200170.
> Fax: 061- 8213009. 
> 
> Email:  pkpa...@indosat.net.id
>  dan  jufri...@yahoo.com
>    
> 
>    
> 
> Untuk
> informasi selanjutnya, dapat menghubungi contact
> Person:  Jufri
> Bulian Ababil :
>  081375724945 
> 
> 
>   
> 
> Rekomendasi kami terima paling lama tanggal
> 01 Juni 2009. 
>  
> 
> 
>   
> 
> Demikian
> kami sampaikan.  Atas perhatian dan
> kerjasamanya diucapkan terima kasih. 
> 
> 
>   
> 
> 
>   
> 
> Salam 
> 
> 
>   
> 
> Jufri
> Bulian Ababil 
> 
> Redaktur
> Pelaksana Majalah Kalingga  
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   
> 
> 
> You received this letter because you are currently
> subscribed to the Indonesia mailing list on the IFPonline
> Web site.  
> To unsubscribe from the list, go to
> www.forifp.org, log onto the site, and unsubscribe from the
> list at your personal profile (Edit Profile).
> 


  


Re: Bls: Bls: [GM2020] Lingkungan & Gorontalo Kita

2009-05-24 Terurut Topik delyuzar ilahude
hukuman mati masih sulit dilaksanakan, karena undang2 kita belum mengarah 
kesanadan lagi pula budaya gorontalo masih kental dgn azas kekeluargaan. 
Kita hrs punya ide yg bisa diterapkan...misalnya hukuman cambuk dimuka umum 
dilapangan taruna dan disiarkan langsung lewat tivi. Hukuman sperti ini paling 
tidak akan membuat malu dan efek jera bagi sikoruptor.
salam del



--- On Sun, 5/24/09, Razif Halik  wrote:

From: Razif Halik 
Subject: Re: Bls: Bls: [GM2020] Lingkungan & Gorontalo Kita
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sunday, May 24, 2009, 9:29 AM
















  
  Saya orang ke-2 sesudah bung Toti yang setuju koruptor yang terbukti 

"memainkan" uang rakyat diatas 250 juta rupiah ditembak mati didepan 

umum (seperti waktu penjajahan Jepang, para pembunuh dikejar sampai 

dapat dan dipotong lehernya di depan umum di Gtlo) di lapangan Taruna 

dan foto2 dokumenter yang difoto oleh Kibor dan Rosyid, juga video oleh 

koresponden SCTV,MetroTV, TVRI dll. disebar keseluruh Indonesia sebagai 

contoh orang2 di Gtlo so meniru China. Urusan HAM? Itu bisa diatur



salam&sori,OH



toti lamusu wrote:

>

>

> hampir setiap pagi saya suka jalan ke tpi ato tempat pelelangan ikan 

> di pabean . dalam perjalanan sepanjang jalan yos sudarso saya melihat 

> ada proyek reklamasi di sisi barat dari muara sungai bone .

>

> saya bingung ini proyek propinsi atau proyek pemda kota . dan apakah 

> sudah dipikirkan matang matang bahwa mempersempit muara sungai bone 

> yang sudah puluhan tahun tidak pernah dikeruk lagi apakah tidak akan 

> memperparah banjir ?

>

> kasus demi kasus di gorontalo ini terlihat tidak pernah diselesaikan 

> dengan benar dan memang tidak ada niat baik untuk menyelesaikan segala 

> kasus dengan tuntas , benar dan baik .

>

> proyek kanal untuk penanggulangan banjir kembali komisi 9 terjadi lagi 

> salah bayar . dulu di gorut juga terjadi kasus yang sama 'salah bayar' 

> . apakah mereka yang menentukan salah bayar ini masih memiliki hati 

> nurani ? koq uang negara/rakyat dihamburkan sia-sia dengan berulangnya 

> salah bayar sementara banjir membuat warga sangat dirugikan . sampai 

> kapankah salah bayar ini harus terjadi dan terjadi lagi ?

>

> apakah masih waras mereka yang duduk di dewan-dewan yang seharusnya 

> menciptakan kemakmuran bagi rakyat , ini koq malah menghamburkan uang 

> rakyat . ataukah menjadi sangka buruk dengan salah bayar , sekian 

> persen komisi akan masuk ke kantong-kantong mereka ?

>

> barangkali sudah seharusnya temuan dari penyelewengan ini , pelakunya 

> ditangkap , dilucuti kekebalan mereka dan kalau terbukti tidak sanggup 

> duduk di dewan , ditembak mati di muka umum . cina menjadi maju 

> sesudah mereka berani menangkap dan menembak mati para koruptor mereka .

>

> salam ,

>

> tot

> --- On *Thu, 5/21/09, basriamin //* wrote:

>

>

> From: basriamin 

> Subject: Re: Bls: Bls: [GM2020] Lingkungan & Gorontalo Kita

> To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com

> Date: Thursday, May 21, 2009, 2:50 PM

>

> Ass Teman2,

>

> Catatan pengalaman yg patut direnungi. Utk semua persoalan, memang

> agk sulit kalau "kepedulian" tdk ada. Sikap peduli adalah modal

> minimal utk hari ini dan hari esok yg lebih baik...

>

> Meski demikian, mudah2an kita semua sependapat bahwa harapan tak

> bisa kalah dgn keadaan yg ada. Selalu ada "jalan", dan selalu ada

> "daya" bagi sebuah bangsa yg punya "jati diri", bagi sebuah bangsa

> yg (pernah) punya sejarah perubahan, dan bagi bangsa2 yg punya

> keyakinan bahwa masa depan harus diperjuangkan, dikerjakan dan

> di-kawal.

>

> Maaf, perkenankan saya agk menduga --berdasarkan bacaan2 saya

> sejauh ini-- bahwa tampaknya perjalanan Gorontalo barulah sampai

> pada berubahnya ukuran-ukuran waktu bernama nama-nama "tahun" dan

> momen-momen yg muncul (memang) cenderung serba elitis: dari atas,

> berharap ke atas, selalu dengan pihak2 di atas, dstt.

>

> Daya cipta "kalangan tengah" tampaknya masih harus dikukuhkan.

> Semangat utk berubah, atau dalam melakukan perubahan masih

> ber-"nafas pendek"; dan semoga tdk keliru mengatakan bahwa:

> orang-orang demikian mudah dikalahkan oleh arus-arus kepentingan

> jangka pendek dan ritual2 birokratis/politis( ?).

>

> Titik balik peradaban Gorontalo sungguh2 patut dipikirkan dan kita

> renungi sama-sama. Semua pihak tentu punya pandangan dan

> peran-perannya sendiri, meski tdk selamanya mudah di-juduli dan

> dipastikan hasil2 praktisnya.

>

> Ringkasnya, barangkali kita bisa menimbang2 utk memahami

> "Gorontalo" bukan hanya sebuah "lokasi geografis", atau nama

> kabupaten dan provinsi, tapi Gorontalo adalah "proyek" peradaban

> yg belum selesai; masih harus dikerjakan dr generasi ke

> generasi...Entahlah ?

>

> Sekadar tambahan, Sam Ratulangie pernah berkata kpd bangs

[GM2020] Fw: Perkiraan Megacities Asia

2009-05-24 Terurut Topik Bakri Arbie


--- On Sun, 5/24/09, bakri arbie  wrote:

From: bakri arbie 
Subject: Perkiraan Megacities Asia
To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com
Cc: alumnipran...@yahoogroups.com, "arbie bakri" , "Bp 
Ary Mochtar Pedju" 
Date: Sunday, May 24, 2009, 7:40 PM

Yth Rekan milis,

Kaget juga tadi pagi Radio Deutsche Welle,25/5, berbicara tentang kota-kota 
besar di Asia.
Diperkirakan beberapa tahun mendatang maka beberapa kota di Asia,seperti 
Jakarta,
Dacca,Bombay,Karachi,Shanghai akan menjadi megacities dengan penduduk sebanyak 
25 juta orang.
Hal ini bisa terjadi karena urbanisasi dan demografi yang tidak dikendalikan 
dengan baik dinegara sedang berkembang.
Sudah terbayang bagaimana masalah transport,energi,perumahan,penciptaan kerja,
masalah air minum,rumah kumuh,pasar kaget,kesehatan,tempat pembuangan limbah 
dan belum masalah sosial dan budaya.

Saran untuk menghindari urbanisasi adalah menciptakan kota-kota kecil yang 
dapat memberikan pekerjaan,pendidikan dan kehidupan yang tenang dengan 
taman-tamannya
dimana anak-anak bisa berlari dan bercanda dengan tenang.
Orang kekantor cukup
 berjalan kaki.

Seminggu lalu saya kedatangan pengusaha kecil dari Idar Oberstein,Jerman dan 
beliau
bingung melihat Jakarta yang begini besar.
Kota kecil dengan industri yang kecil tempat dia tinggal merupakan kota yang 
nyaman
seperti yang dianjurkan dan dirancang oleh pemerintah Jerman.
Sewaktu saya di kota Koln ditahun 1984,masyarakat waktu itu mengatakan kota 
dengan penduduk 200.000 saat itu sudah harus dibatasi pertumbuhannya dengan 
menciptakan kota-kota mandiri yang bisa hidup dan bekerja dengan tenang.

Begitu pula dengan kehidupan di desa-desa Prancis,yang begitu indah dan nyaman,
dengan air mancur kecil di pusat kotanya,lengkap dengan pohon dan danau kecil,
merupakan gambaran kota kecil yang merupakan idaman buat hidup sejahtera dan 
harmonis dan berbudaya.Kota Paris,bagi orang desa Prancis,sering dihindari 
karena bukan merupakan tempat untuk hidup yang tenang dan damai.

Semoga para pemimpin baik pusat maupun
 daerah setelah gonjang ganjing pemilu
2009 ini bisa memasukkan agenda tentang urbanisasi dan demografi dalam 
perencanaan jangka menengah maupun jangka panjang bagi Indonesia.
Bayangkan Jakarta dengan 25 juta penduduk.bagaimana dengan Bantar Gebang
lain yang harus diciptakan untuk limbahnya saja,belum 
transportmenakutkan euy.

Salam Hormat,
Bakri Arbie.








  


  

[GM2020] Fw: Napoleon Bonaparte sebagai manusia dan pemimpin.

2009-05-24 Terurut Topik Bakri Arbie


--- On Sun, 5/24/09, bakri arbie  wrote:

From: bakri arbie 
Subject: Napoleon Bonaparte sebagai manusia dan pemimpin.
To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com
Cc: alumnipran...@yahoogroups.com, "arbie bakri" , "Bp 
Ary Mochtar Pedju" 
Date: Sunday, May 24, 2009, 8:36 PM

Yth Rekan milis,

Suatu hal yang menarik dihari libur kemarin,saya punya waktu untuk membaca 
Freebook
dari www.questia.com dan kali ini mendapatkan buku tentang Napoleon berjudul,
Napoleon (NB) the Last Phase,karangan Lord Roseberg dan A.H.Humphreys,terbitan 
tahun 1900.

Dihari terakhir di St.Helena,NB yang berlangsung sejak kalahnya di Waterloo 
ditahun 1815
sehingga wafatnya di tahun 1821,banyak hal-hal yang unik dari NB.
Selain orang Prancis pengikut setianya yang mengurus makanan dengan status 
sebagai Emperor yang sedang diungsikan,lengkap dengan kuda kesayangannya 
ternyata ada
dua orang yang setia dan diajak ke St.Helena yaitu Rustan dan Ali.

Rupanya kampanye NB di Mesir dalam rangka memotong logistik 
Inggeris,memperkenalkan beliau dengan masyarakat Arab dan juga pengenalan NB 
tentang Islam.Bahkan kuda kesayangan NB adalah
 kuda Arab bernama Murad Bey
dan bukan Marengo,kuda yang memakai nama tempat pertempuran yang mengangkat 
namanya sebagai Jenderal muda yang sukses,sehingga membuka jalan baginya menjadi
Emperor.

Sebagai seorang intelek,NB dalam perang terakhir di Waterloo,beliau disertai 
perpustakaan berjalan dengan 800 buah buku.NB membawa antara lain Bible,buku 
tentang Homer,Voltaire.NB juga membaca tentang Nabi Mohammad SAW dan kagum 
dengan kemampuan umat Islam saat puncak kekuasaannya, dalam 10 tahun bisa 
sampai ke Eropa.NB merasa kalah cepat dalam usahanya untuk menguasai Eropa.

Sebagai pemimpin NB punya kemampuan dan semangat yang hebat sehingga menjadi
pemimpin yang tahu apa yang sebenarnya terjadi dilapangan/medan pertempuran/juga
sebagai pemimpin negara,merupakan inspirator dan penggerak bagi bawahannya.
Dalam pertempuran di Marengo,NB bisa memimpin pertempuran dan terlibat langsung 
selama tiga hari tiga malam dan begitu selesai
 perang bisa tidur sampai 36 jam.
Maklum waktu itu umurnya baru 31 tahun.

Suatu hal yang menarik adalah ternyata dengan perang yang dilakukan NB 
dimana-mana,
negara Prancis tidak defisit.Hal ini disebabkan NB mengikuti para birokrat 
sehingga kebawah dan NB memberi petunjuk mana yang bisa lebih efisien dan lebih 
cepat.
Jadi produktivitas jalan terus sambil berperang.

Disaat terakhir di St.Helena,NB diberi tempat diatas bukit diluar kota 
Jamestown,
ditempat peristirahatan Gubernur setempat,di ketinggian 1600 ft,tempat yang 
nyaman namun sepi.Disaat sedang baik,NB sering naik kuda mengitari rumah 
tahanannya.
Namun disaat sedang stress,NB tidak mau keluar rumah karena dia tidak senang 
melihat seragam tentara Inggeris yang mengawal rumahnya.

NB meninggal akibat sakit kanker perut akut,karena hanya 6 bulan sakitnya,sama 
seperti penyakit yang diderita ayahnya.Meskipun versi lain ada juga yang 
mengatakan tentang racun
 arsenik.Disaat terakhir kata-kata NB adalah.tete d'armee yang barangkali 
berarti
kepala atau ujung pasukan,rupanya disaat terakhir NB yang terlihat adalah 
suasana pertempuran.

Beberapa tahun kemudian sebuah kapal perang Prancis datang untuk membawa jenazah
NB untuk diletakkan di tempat terhormat yaitu di Des Invalides,Paris.
Bersama jenazah beliau dibawa pula pedang dan mantel yang dipakai NB sewaktu
pertempuran di Marengo.Pertempuran yang membawa NB kepada kebesaran sebagai
Emperor dari Prancis.

Sekedar info,
Bakri Arbie.







  


  

Re: [GM2020] Peradaban Gorontalo Kita

2009-05-24 Terurut Topik Razif Halik
DEMI GORONTALO KITA

MARI KITA secara serius menyusun manifesto demikian, yang tentu tidak 
akan memakan waktu sehari dua saja, benar itu pak Basri, harus napas 
panjang. Pemikir2 serius a.l. Samsu Qamar Badu, Elnino Mohi, Funco 
Tanipu, Razak Umar, Basri Amin,Rahman Dako,Amanda Katili, Agung 
Mozin,Mansur Martam, Toti Lamusu,Nelson Pomalingo,Winarni 
Monoarfa,Asryati  Nadjamuddin dan banyak lagi teman2 lainnya dimohon 
mengemukakan pendapat yang insaallah bisa disinergikan bersama. Please, 
now we are at the 11th hour of  our destiny in Gorontalobefore we 
too become a  "has been" culture.
Mohon seruan ini direspons, jangan segan2 utiy, ini bukan jamannya lagi 
malu2 kucingso diambang batas kehancuran, barangkali Funco dan 
Elnino mau kasih contoh duluan!

Wassalam, R.H. Uno



basriamin wrote:
>
>
> Ass,
>
> Pengalaman dan pandangan Bung Toti ini sangat serius. Gorontalo kita 
> tampaknya berada di "jalan" masa depan yg tdk memadai, setidaknya 
> kalau merujuk kasus lingkungan dan sektor budaya. Entah yg lain (?)
>
> Dalam hemat saya, sudah ckp mendesak kita pikirkan sebuah "manifesto 
> peradaban Gorontalo"; dengan harapan ada titik balik. KITA butuh lebih 
> sungguh2 mendorong kritisme yg membumi dan mendalam; kita harus 
> tampilkan SIKAP peradaban itu dipublik, dan dalam mekanisme yg lebih 
> "formal". Sikap baru yg lebih segar dan tegas makin kita butuhkan di 
> Gorontalo.
>
> Saya ikut bersedia "bertanda tangan" utk sebuah pernyataan bersama ttg 
> hal ini; bahkan dgn senang hati akn ikut menyumbangkan gagasan2 dasar 
> ttg apa-apa yg menjadi kebutuhan peradaban Gorontalo.
>
> Mungkin teman2 media, GP (?), dll bisa memfasilitasi agar ada "seri 
> tulisan" yg menampilkan visi baru utk kemajuan Gorontalo; yg berangkat 
> dari basis pengalaman nyata, gagasan2 yg tuntas dan pendalaman atas 
> kasus-kasus yg akut secara akurat.
>
> Dalam konteks ini, kita butuh "nafas panjang", dan tentu tdk sekadar 
> basa-basi dan kemampuan alakadarnya. Masalah harus dihadapi dgn 
> menunjukkan jalan keluarnya; dan meskipun "pahit" kebenaran harus 
> berani kita ungkapkan.
>
> Demikian, sekadar harapan, maaf kalau ada khilaf kata...
>
> Wass,
>
> Basri
>
> --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
> , Razif Halik  ...> wrote:
> >
> > Saya orang ke-2 sesudah bung Toti yang setuju koruptor yang terbukti
> > "memainkan" uang rakyat diatas 250 juta rupiah ditembak mati didepan
> > umum (seperti waktu penjajahan Jepang, para pembunuh dikejar sampai
> > dapat dan dipotong lehernya di depan umum di Gtlo) di lapangan Taruna
> > dan foto2 dokumenter yang difoto oleh Kibor dan Rosyid, juga video oleh
> > koresponden SCTV,MetroTV, TVRI dll. disebar keseluruh Indonesia sebagai
> > contoh orang2 di Gtlo so meniru China. Urusan HAM? Itu bisa diatur
> >
> > salam&sori,OH
> >
> >
> >
> > toti lamusu wrote:
> > >
> > >
> > > hampir setiap pagi saya suka jalan ke tpi ato tempat pelelangan ikan
> > > di pabean . dalam perjalanan sepanjang jalan yos sudarso saya melihat
> > > ada proyek reklamasi di sisi barat dari muara sungai bone .
> > >
> > > saya bingung ini proyek propinsi atau proyek pemda kota . dan apakah
> > > sudah dipikirkan matang matang bahwa mempersempit muara sungai bone
> > > yang sudah puluhan tahun tidak pernah dikeruk lagi apakah tidak akan
> > > memperparah banjir ?
> > >
> > > kasus demi kasus di gorontalo ini terlihat tidak pernah diselesaikan
> > > dengan benar dan memang tidak ada niat baik untuk menyelesaikan 
> segala
> > > kasus dengan tuntas , benar dan baik .
> > >
> > > proyek kanal untuk penanggulangan banjir kembali komisi 9 terjadi 
> lagi
> > > salah bayar . dulu di gorut juga terjadi kasus yang sama 'salah 
> bayar'
> > > . apakah mereka yang menentukan salah bayar ini masih memiliki hati
> > > nurani ? koq uang negara/rakyat dihamburkan sia-sia dengan 
> berulangnya
> > > salah bayar sementara banjir membuat warga sangat dirugikan . sampai
> > > kapankah salah bayar ini harus terjadi dan terjadi lagi ?
> > >
> > > apakah masih waras mereka yang duduk di dewan-dewan yang seharusnya
> > > menciptakan kemakmuran bagi rakyat , ini koq malah menghamburkan uang
> > > rakyat . ataukah menjadi sangka buruk dengan salah bayar , sekian
> > > persen komisi akan masuk ke kantong-kantong mereka ?
> > >
> > > barangkali sudah seharusnya temuan dari penyelewengan ini , pelakunya
> > > ditangkap , dilucuti kekebalan mereka dan kalau terbukti tidak 
> sanggup
> > > duduk di dewan , ditembak mati di muka umum . cina menjadi maju
> > > sesudah mereka berani menangkap dan menembak mati para koruptor 
> mereka .
> > >
> > > salam ,
> > >
> > > tot
> > > --- On *Thu, 5/21/09, basriamin //* wrote:
> > >
> > >
> > > From: basriamin 
> > > Subject: Re: Bls: Bls: [GM2020] Lingkungan & Gorontalo Kita
> > > To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> > > Date: Thursday, May 21, 2009, 2:50 PM
> > >
> > > Ass Teman2,
> > >
> > > Catatan pengalaman yg patut direnungi. Utk semu

[GM2020] Peradaban Gorontalo Kita

2009-05-24 Terurut Topik basriamin
Ass, 

Pengalaman dan pandangan Bung Toti ini sangat serius. Gorontalo kita tampaknya 
berada di "jalan" masa depan yg tdk memadai, setidaknya kalau merujuk kasus 
lingkungan dan sektor budaya. Entah yg lain (?)

Dalam hemat saya, sudah ckp mendesak kita pikirkan sebuah "manifesto peradaban 
Gorontalo"; dengan harapan ada titik balik. KITA butuh lebih sungguh2 mendorong 
kritisme yg membumi dan mendalam; kita harus tampilkan SIKAP peradaban itu 
dipublik, dan dalam mekanisme yg lebih "formal". Sikap baru yg lebih segar dan 
tegas makin kita butuhkan di Gorontalo.

Saya ikut bersedia "bertanda tangan" utk sebuah pernyataan bersama ttg hal ini; 
bahkan dgn senang hati akn ikut menyumbangkan gagasan2 dasar ttg apa-apa yg 
menjadi kebutuhan peradaban Gorontalo.

Mungkin teman2 media, GP (?), dll bisa memfasilitasi agar ada "seri tulisan" yg 
menampilkan visi baru utk kemajuan Gorontalo; yg berangkat dari basis 
pengalaman nyata, gagasan2 yg tuntas dan pendalaman atas kasus-kasus yg akut 
secara akurat.

Dalam konteks ini, kita butuh "nafas panjang", dan tentu tdk sekadar basa-basi 
dan kemampuan alakadarnya. Masalah harus dihadapi dgn menunjukkan jalan 
keluarnya; dan meskipun "pahit" kebenaran harus berani kita ungkapkan.

Demikian, sekadar harapan, maaf kalau ada khilaf kata...

Wass,

Basri



--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Razif Halik  wrote:
>
> Saya orang ke-2 sesudah bung Toti yang setuju koruptor yang terbukti 
> "memainkan" uang rakyat diatas 250 juta rupiah ditembak mati didepan 
> umum (seperti waktu penjajahan Jepang, para pembunuh dikejar sampai 
> dapat dan dipotong lehernya di depan umum di Gtlo) di lapangan Taruna 
> dan foto2 dokumenter yang difoto oleh Kibor dan Rosyid, juga video oleh 
> koresponden SCTV,MetroTV, TVRI dll. disebar keseluruh Indonesia sebagai 
> contoh orang2 di Gtlo so meniru China. Urusan HAM? Itu bisa diatur
> 
> salam&sori,OH
> 
> 
> 
> toti lamusu wrote:
> >
> >
> > hampir setiap pagi saya suka jalan ke tpi ato tempat pelelangan ikan 
> > di pabean . dalam perjalanan sepanjang jalan yos sudarso saya melihat 
> > ada proyek reklamasi di sisi barat dari muara sungai bone .
> >
> > saya bingung ini proyek propinsi atau proyek pemda kota . dan apakah 
> > sudah dipikirkan matang matang bahwa mempersempit muara sungai bone 
> > yang sudah puluhan tahun tidak pernah dikeruk lagi apakah tidak akan 
> > memperparah banjir ?
> >
> > kasus demi kasus di gorontalo ini terlihat tidak pernah diselesaikan 
> > dengan benar dan memang tidak ada niat baik untuk menyelesaikan segala 
> > kasus dengan tuntas , benar dan baik .
> >
> > proyek kanal untuk penanggulangan banjir kembali komisi 9 terjadi lagi 
> > salah bayar . dulu di gorut juga terjadi kasus yang sama 'salah bayar' 
> > . apakah mereka yang menentukan salah bayar ini masih memiliki hati 
> > nurani ? koq uang negara/rakyat dihamburkan sia-sia dengan berulangnya 
> > salah bayar sementara banjir membuat warga sangat dirugikan . sampai 
> > kapankah salah bayar ini harus terjadi dan terjadi lagi ?
> >
> > apakah masih waras mereka yang duduk di dewan-dewan yang seharusnya 
> > menciptakan kemakmuran bagi rakyat , ini koq malah menghamburkan uang 
> > rakyat . ataukah menjadi sangka buruk dengan salah bayar , sekian 
> > persen komisi akan masuk ke kantong-kantong mereka ?
> >
> > barangkali sudah seharusnya temuan dari penyelewengan ini , pelakunya 
> > ditangkap , dilucuti kekebalan mereka dan kalau terbukti tidak sanggup 
> > duduk di dewan , ditembak mati di muka umum . cina menjadi maju 
> > sesudah mereka berani menangkap dan menembak mati para koruptor mereka .
> >
> > salam ,
> >
> > tot
> > --- On *Thu, 5/21/09, basriamin //* wrote:
> >
> >
> > From: basriamin 
> > Subject: Re: Bls: Bls: [GM2020] Lingkungan & Gorontalo Kita
> > To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> > Date: Thursday, May 21, 2009, 2:50 PM
> >
> > Ass Teman2,
> >
> > Catatan pengalaman yg patut direnungi. Utk semua persoalan, memang
> > agk sulit kalau "kepedulian" tdk ada. Sikap peduli adalah modal
> > minimal utk hari ini dan hari esok yg lebih baik...
> >
> > Meski demikian, mudah2an kita semua sependapat bahwa harapan tak
> > bisa kalah dgn keadaan yg ada. Selalu ada "jalan", dan selalu ada
> > "daya" bagi sebuah bangsa yg punya "jati diri", bagi sebuah bangsa
> > yg (pernah) punya sejarah perubahan, dan bagi bangsa2 yg punya
> > keyakinan bahwa masa depan harus diperjuangkan, dikerjakan dan
> > di-kawal.
> >
> > Maaf, perkenankan saya agk menduga --berdasarkan bacaan2 saya
> > sejauh ini-- bahwa tampaknya perjalanan Gorontalo barulah sampai
> > pada berubahnya ukuran-ukuran waktu bernama nama-nama "tahun" dan
> > momen-momen yg muncul (memang) cenderung serba elitis: dari atas,
> > berharap ke atas, selalu dengan pihak2 di atas, dstt.
> >
> > Daya cipta "kalangan tengah" tampaknya masih harus dikukuhkan.
> > Semangat utk berubah, atau dalam melakuk

Re: [GM2020] Re: Transformasi Konflik Golkar

2009-05-24 Terurut Topik الشمس والقمر
On Sunday 24 May 2009 23:50:54 tahirarifin78 wrote:
> ---Adhan bilang Fadel itu itu munafik and Fadel bilang Adhan itu Anak
> Durhaka, pertanyaanya .mana lebih besar dosanya anak durhaka atau
> munafik...hehehehe

Yang saya tau dua-duanya berdosa wkwkwkwkwk
SOL

Regards,
SQN


[GM2020] Re: Transformasi Konflik Golkar

2009-05-24 Terurut Topik tahirarifin78

---Adhan bilang Fadel itu itu munafik and Fadel bilang Adhan itu Anak Durhaka, 
pertanyaanya .mana lebih besar dosanya anak durhaka atau 
munafik...hehehehe

 
>
> *Transformasi Konflik Golkar*
> 
> 
>  Beberapa minggu terakhir, perseteruan Fadel Muhammad (FM) dan Adhan Dambea
> (AD) seperti akan memuncak. AD dengan dukungan dari beberapa DPD II seakan
> tampil percaya diri untuk menggusur FM dari tampuk kekuasaannya. FM yang
> kini tampak sendirian seakan masih percaya diri tak akan bergeser dari
> posisi sebagai Ketua DPD I Partai Golkar (PG) Gorontalo.
> 
> Fadel dianggap AD tidak menaati hasil Rapimnasus PG yang sepakat mencalonkan
> JK-WIN. AD berpendapat FM "munafik" dalam memperlakukan hasil Rapimnasus,
> sehingga perlu adanya tindakan keras dengan menonaktifkan atau jika perlu
> mencopot FM dari kursi Ketua DPD I. Puncak dari konflik internal tersebut
> adalah saling lapor ke pihak berwajib dan mencari legitimasi publik dengan
> menggelar berbagai konferensi pers di berbagai media lokal.
> 
> Potret kecil diatas adalah langkah awal dalam menelaah konflik internal PG
> yang selama ini berlangsung serta implikasinya bagi signifikansinya PG saat
> ini. Potret ini akan semakin penting ketika kita mencoba melihat realitas
> demokratisasi yang masih jauh dari kearifan elit dalam menyikapinya.
> 
> 
>  *Konflik Menguras Energi Golkar*
> 
> Bagi saya, konflik di tubuh PG bukanlah yang pertama kalinya terjadi. Masih
> lekat dalam ingatan kita bagaimana konflik internal yang menjungkalkan
> petinggi PG seperti Ahmad Pakaya, Iwan Bokings, dll. Ketidaksolidan PG lalu
> akibat dari konflik dengan Pakaya berefek pada kemenangan David-Sofyan yang
> diusung koalisi non Golkar dalam Pilkada Kabupaten Gorontalo. Lebih lanjut
> dari itu, Kabupaten Gorontalo yang pada Pemilu 2004 adalah basis terbesar PG
> kini di Pemilu 2009 kehilangan sebagian besar kursinya. Iwan Bokings yang
> dijungkalkan oleh PG kini berhasil mencatatkan kemenangan yang signifikan
> untuk Demokrat di Boalemo hari ini. Ismet yang digagalkan dalam pemilihan
> Ketua PG Bone Bolango kini berhasil membukukan perolehan fantastis bagi PKNU
> dan PDK di Bone Bolango. Bahkan kini perolehan suara PG pada Pemilu 2009
> untuk Provinsi Gorontalo melorot hampir separuh dibanding Pemilu 2004.
> 
> Rentetan kisah tragis PG dalam kurun waktu selama lima tahun terakhir
> sebagian PG telah kehilangan sebagian besar energi dan kekuatannya karena
> terlilit konflik internal sehingga melalaikan banyak waktu dan tenaga yang
> seharusnya digunakan untuk melakukan konsolidasi organisasi.
> 
> 
>  *Transformasi Konflik*
> 
> Dalam kajian sosiologi politik, konflik dalam praksis politik sebetulnya
> tidak mungkin dihindari, apalagi bagi Gorontalo yang masih dalam transisi
> politik pasca terbentuknya Provinsi. Konflik di tubuh PG merupakan sesuatu
> yang tak bisa dielakkan, namun yang perlu disadari bukanlah konflik itu
> mesti ada atau tidak ada, tapi bagaimana intensitas konflik itu. Mesti
> dipahami bahwa semakin tinggi intensitas konflik di tubuh PG, maka akan
> tinggi pula tingkat pengeluaran energi dan keterlibatan pihak-pihak yang
> berkonflik. Yang penting diingat pula, apakah konflik di tubuh PG selama ini
> menyangkut masalah fundamental ideologis atau isu-isu sekunder, seperti
> perebutan *resources* (dimaknai sebagai struktur jaringan, *suply* dana,
> hingga publikasi oleh media) atau malah hanya sekadar perbedaan pandangan?
> 
> Jika melihat alur konflik yang selama ini terjadi, konflik di tubuh PG
> sangatlah jarang berbasis ideologis, namun lebih berada pada konflik
> perebutan *resources* (baik struktur maupun *supply* dana serta publikasi
> media).
> 
> Karenanya, PG sebagai sumber daya politik penting Gorontalo semestinya
> berkaca dari hasil dari kelalaian pengelolaan konflik internal yang selama
> ini terjadi. Menurunnya perolehan suara, kegagalan calon PG di Pilkada,
> lemahnya struktur politik (mesin) dan semakin antipatinya publik adalah
> catatan masa lalu mengenai keteledoran PG dalam mengelola konflik internal.
> Rentetan kegagalan diatas semestinya ditransformasi menjadi sebuah energi
> baru, karena itu upaya menemukan model pengelolaan konflik yang lebih
> transformatif sangatlah mendesak, sehingga PG mampu merubah energi negatif
> menjadi energi positif bagi dinamika sosial (politik) lokal.
> 
> Upaya transfromasi yang mesti dilakukan PG ada beberapa hal; *Pertama*,
> konflik yang terjadi mestinya berfungsi sebagai mekanisme untuk mencegah
> pembekuan sistem sosial internal dengan mendesak adanya inovasi dan
> kreativitas. *Kedua*, penyelesaian konflik seharusnya adalah bagaimana
> mengubah konflik, pertikaian, atau perselisihan menjadi sebuah bentuk kerja
> sama. Konflik itu akan berubah menjadi kerja sama antar elit apabila kepada
> setiap elit tersebut diintroduksikan *superordinate goals* secara meyakinkan
> bahwa di atas hal-hal yang membuat elit saling bermusuhan itu, ada hal yang
> jauh lebih penting untuk dihadapi bersama, yan

Re: [GM2020] sms buat gorontalo 1 untuk festival otanaha ke 3

2009-05-24 Terurut Topik Razif Halik
BUNG TOTI masa' ndak tahu? Kata para penikmat proyek : anjing 
menggonggong, kafilah berlaluhe he he
salam&sori,OH



toti lamusu wrote:
>
>
> kemarin malam sabtu 23 mei 2009 saya menyempatkan diri menyaksikan 
> festival otanaha ke 3 yang diselenggarakan di patung pak nani /taruna .
>
> saya sempatkan ngirim sms ke gorontalo 1 ' isn't it stupid to have 
> otanaha festival right in front of your nose . doesn't dju'una has a 
> better name for his festival ?
>
> menyedihkan memang , kalau benar ini adalah festival yang ke 3 , 
> benar-benar dungu kita semua dan juga dungu gorontalo 1 yang 
> mengangkat pejabat yang tidak menguasai bidangnya . dulu di zaman 
> soekarno ada istilah populer untuk selalu  menempatkan 'the right man 
> on the right place' . koq kita masih juga belum belajar dari sejarah ?
>
> sebelum ini saya sudah dengar insiden ketika kepala pariwisata 
> propinsi kabur dari rapat dengan petinggi pariwisata pusat , dan bukan 
> hanya beliau , tetapi bawahannya juga diajak kabur bersama .
>
> bulan mei ini adalah bulan ke 5 dari tahun kunjungan wisata gorontalo 
> , yang digagas nurdin mokoginta . saya tidak tahu sudah berapa banyak 
> yang dapat dijaring sampai sejauh ini .ketika ybs 'launched' tahun 
> kunjungan wisata di saat pemilu , saya langsung menyurati gorontalo 1 
> untuk memajukannya ke 2008 atau mengundurkannya ke tahun 2010, surat 
> dikirimkan di tahun 2007 . tapi tampaknya mantan kepala dinas 
> pekerjaan umum ini tidak bergeming . maju terus dan inilah hasilnya .
>
> tampaknya ada kesukaan dan kegemaran gorontalo 1 untuk mengangkat 
> orang-orang tehnik yang tidak menguasai bidangnya untuk duduk di dinas 
> pariwisata . menyedihkan , pariwisata yang seharusnya bisa menampung 
> banyak tenaga kerja , hanya jalan di tempat , karena ketidak mampuan 
> pejabat-pejabat yang diangkat . saya masih berharap bahwa bawahan 
> ataupun jajaran yang duduk bisa menutupi kekurangan pimpinannya , 
> namun impian itu tinggallah impian .
>
> 20 mei lalu saya sempat menyaksikan parade dalam rangkaian peringatan 
> ulang tahun gorontalo ke 281 , menyedihkan , dari dinas pariwisata 
> sebagai penyelenggara festival ini seolah bebal dengan masukan dan 
> kritikan . kenapa saya menyebutkan demikian ? tampaknya kesalalahn 
> yang sama dilakukan lagi . ketika festival dilangsungkan tahun 2008 , 
> gorontalo 1 tidak berada di tempat , alhasil yang menikmati festival 
> ini hanyalah para petinggi propinsi dan kota dan bukan diselenggarakan 
> untuk dinikmati wisatawan ataupun warga gorontalo .
>
> jika dari tahun ke tahun , festival ini tidak dapat ditingkatkan , 
> sayang sekali . kita hanya menempatkan pejabat-pejabat yang tidak tahu 
> apa yang harus dilakukaknya dan uang rakyat dan negara diboroskan 
> untuk menggaji sdm yang tidak menguasai bidangnya . terus sampai kapan 
> kita harus seperti ini ?
>
> salam ,
>
> tot
>
>
> 



Re: Bls: Bls: [GM2020] Lingkungan & Gorontalo Kita

2009-05-24 Terurut Topik Razif Halik
Saya orang ke-2 sesudah bung Toti yang setuju koruptor yang terbukti 
"memainkan" uang rakyat diatas 250 juta rupiah ditembak mati didepan 
umum (seperti waktu penjajahan Jepang, para pembunuh dikejar sampai 
dapat dan dipotong lehernya di depan umum di Gtlo) di lapangan Taruna 
dan foto2 dokumenter yang difoto oleh Kibor dan Rosyid, juga video oleh 
koresponden SCTV,MetroTV, TVRI dll. disebar keseluruh Indonesia sebagai 
contoh orang2 di Gtlo so meniru China. Urusan HAM? Itu bisa diatur

salam&sori,OH



toti lamusu wrote:
>
>
> hampir setiap pagi saya suka jalan ke tpi ato tempat pelelangan ikan 
> di pabean . dalam perjalanan sepanjang jalan yos sudarso saya melihat 
> ada proyek reklamasi di sisi barat dari muara sungai bone .
>
> saya bingung ini proyek propinsi atau proyek pemda kota . dan apakah 
> sudah dipikirkan matang matang bahwa mempersempit muara sungai bone 
> yang sudah puluhan tahun tidak pernah dikeruk lagi apakah tidak akan 
> memperparah banjir ?
>
> kasus demi kasus di gorontalo ini terlihat tidak pernah diselesaikan 
> dengan benar dan memang tidak ada niat baik untuk menyelesaikan segala 
> kasus dengan tuntas , benar dan baik .
>
> proyek kanal untuk penanggulangan banjir kembali komisi 9 terjadi lagi 
> salah bayar . dulu di gorut juga terjadi kasus yang sama 'salah bayar' 
> . apakah mereka yang menentukan salah bayar ini masih memiliki hati 
> nurani ? koq uang negara/rakyat dihamburkan sia-sia dengan berulangnya 
> salah bayar sementara banjir membuat warga sangat dirugikan . sampai 
> kapankah salah bayar ini harus terjadi dan terjadi lagi ?
>
> apakah masih waras mereka yang duduk di dewan-dewan yang seharusnya 
> menciptakan kemakmuran bagi rakyat , ini koq malah menghamburkan uang 
> rakyat . ataukah menjadi sangka buruk dengan salah bayar , sekian 
> persen komisi akan masuk ke kantong-kantong mereka ?
>
> barangkali sudah seharusnya temuan dari penyelewengan ini , pelakunya 
> ditangkap , dilucuti kekebalan mereka dan kalau terbukti tidak sanggup 
> duduk di dewan , ditembak mati di muka umum . cina menjadi maju 
> sesudah mereka berani menangkap dan menembak mati para koruptor mereka .
>
> salam ,
>
> tot
> --- On *Thu, 5/21/09, basriamin //* wrote:
>
>
> From: basriamin 
> Subject: Re: Bls: Bls: [GM2020] Lingkungan & Gorontalo Kita
> To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> Date: Thursday, May 21, 2009, 2:50 PM
>
> Ass Teman2,
>
> Catatan pengalaman yg patut direnungi. Utk semua persoalan, memang
> agk sulit kalau "kepedulian" tdk ada. Sikap peduli adalah modal
> minimal utk hari ini dan hari esok yg lebih baik...
>
> Meski demikian, mudah2an kita semua sependapat bahwa harapan tak
> bisa kalah dgn keadaan yg ada. Selalu ada "jalan", dan selalu ada
> "daya" bagi sebuah bangsa yg punya "jati diri", bagi sebuah bangsa
> yg (pernah) punya sejarah perubahan, dan bagi bangsa2 yg punya
> keyakinan bahwa masa depan harus diperjuangkan, dikerjakan dan
> di-kawal.
>
> Maaf, perkenankan saya agk menduga --berdasarkan bacaan2 saya
> sejauh ini-- bahwa tampaknya perjalanan Gorontalo barulah sampai
> pada berubahnya ukuran-ukuran waktu bernama nama-nama "tahun" dan
> momen-momen yg muncul (memang) cenderung serba elitis: dari atas,
> berharap ke atas, selalu dengan pihak2 di atas, dstt.
>
> Daya cipta "kalangan tengah" tampaknya masih harus dikukuhkan.
> Semangat utk berubah, atau dalam melakukan perubahan masih
> ber-"nafas pendek"; dan semoga tdk keliru mengatakan bahwa:
> orang-orang demikian mudah dikalahkan oleh arus-arus kepentingan
> jangka pendek dan ritual2 birokratis/politis( ?).
>
> Titik balik peradaban Gorontalo sungguh2 patut dipikirkan dan kita
> renungi sama-sama. Semua pihak tentu punya pandangan dan
> peran-perannya sendiri, meski tdk selamanya mudah di-juduli dan
> dipastikan hasil2 praktisnya.
>
> Ringkasnya, barangkali kita bisa menimbang2 utk memahami
> "Gorontalo" bukan hanya sebuah "lokasi geografis", atau nama
> kabupaten dan provinsi, tapi Gorontalo adalah "proyek" peradaban
> yg belum selesai; masih harus dikerjakan dr generasi ke
> generasi...Entahlah ?
>
> Sekadar tambahan, Sam Ratulangie pernah berkata kpd bangsanya,
> Minahasa: "...Saya tdk pernah khawatir Minahasa akn miskin, kita
> punya alam yg kaya...yg saya takutkan adalah kalau bangsa saya
> "kehilangan cita-cita".. "
>
> Wass,
>
> Basri
>
> --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> , toti lamusu
>  wrote:
> >
> > sebenarnya mereka yang duduk dan menjadi petinggi tidak peduli
> dengan komentar kita anggota mailing list ini . untuk mereka yang
> penting duit di payroll pemerintah dan segala tetek bengek jaminan
> dan fasilitas jalan terus . so what !
> >
> > menyedihkan bahwa banyak hal di gorontalo tidak dibenahi sama
> sekali .
> >
> > misal soal knalpot racing . jika anda baru ti

[GM2020] sms buat gorontalo 1 untuk festival otanaha ke 3

2009-05-24 Terurut Topik toti lamusu
kemarin malam sabtu 23 mei 2009 saya menyempatkan diri menyaksikan festival 
otanaha ke 3 yang diselenggarakan di patung pak nani /taruna .

saya sempatkan ngirim sms ke gorontalo 1 ' isn't it stupid to have otanaha 
festival right in front of your nose . doesn't dju'una has a better name for 
his festival ?

menyedihkan memang , kalau benar ini adalah festival yang ke 3 , benar-benar 
dungu kita semua dan juga dungu gorontalo 1 yang mengangkat pejabat yang tidak 
menguasai bidangnya . dulu di zaman soekarno ada istilah populer untuk selalu  
menempatkan 'the right man on the right place' . koq kita masih juga belum 
belajar dari sejarah ?

sebelum ini saya sudah dengar insiden ketika kepala pariwisata propinsi kabur 
dari rapat dengan petinggi pariwisata pusat , dan bukan hanya beliau , tetapi 
bawahannya juga diajak kabur bersama .

bulan mei ini adalah bulan ke 5 dari tahun kunjungan wisata gorontalo , yang 
digagas nurdin mokoginta . saya tidak tahu sudah berapa banyak yang dapat 
dijaring sampai sejauh ini .ketika ybs 'launched' tahun kunjungan wisata di 
saat pemilu , saya langsung menyurati gorontalo 1 untuk memajukannya ke 2008 
atau mengundurkannya ke tahun 2010, surat dikirimkan di tahun 2007 . tapi 
tampaknya mantan kepala dinas pekerjaan umum ini tidak bergeming . maju terus 
dan inilah hasilnya .

tampaknya ada kesukaan dan kegemaran gorontalo 1 untuk mengangkat orang-orang 
tehnik yang tidak menguasai bidangnya untuk duduk di dinas pariwisata . 
menyedihkan , pariwisata yang seharusnya bisa menampung banyak tenaga kerja , 
hanya jalan di tempat , karena ketidak mampuan pejabat-pejabat yang diangkat . 
saya masih berharap bahwa bawahan ataupun jajaran yang duduk bisa menutupi 
kekurangan pimpinannya , namun impian itu tinggallah impian .

20 mei lalu saya sempat menyaksikan parade dalam rangkaian peringatan ulang 
tahun gorontalo ke 281 , menyedihkan , dari dinas pariwisata sebagai 
penyelenggara festival ini seolah bebal dengan masukan dan kritikan . kenapa 
saya menyebutkan demikian ? tampaknya kesalalahn yang sama dilakukan lagi . 
ketika festival dilangsungkan tahun 2008 , gorontalo 1 tidak berada di tempat , 
alhasil yang menikmati festival ini hanyalah para petinggi propinsi dan kota 
dan bukan diselenggarakan untuk dinikmati wisatawan ataupun warga gorontalo . 

jika dari tahun ke tahun , festival ini tidak dapat ditingkatkan , sayang 
sekali . kita hanya menempatkan pejabat-pejabat yang tidak tahu apa yang harus 
dilakukaknya dan uang rakyat dan negara diboroskan untuk menggaji sdm yang 
tidak menguasai bidangnya . terus sampai kapan kita harus seperti ini ?

salam ,

tot


 

















  

Re: Bls: Bls: [GM2020] Lingkungan & Gorontalo Kita

2009-05-24 Terurut Topik toti lamusu
hampir setiap pagi saya suka jalan ke tpi ato tempat pelelangan ikan di pabean 
. dalam perjalanan sepanjang jalan yos sudarso saya melihat ada proyek 
reklamasi di sisi barat dari muara sungai bone .

saya bingung ini proyek propinsi atau proyek pemda kota . dan apakah sudah 
dipikirkan matang matang bahwa mempersempit muara sungai bone yang sudah 
puluhan tahun tidak pernah dikeruk lagi apakah tidak akan memperparah banjir ?

kasus demi kasus di gorontalo ini terlihat tidak pernah diselesaikan dengan 
benar dan memang tidak ada niat baik untuk menyelesaikan segala kasus dengan 
tuntas , benar dan baik .

proyek kanal untuk penanggulangan banjir kembali komisi 9 terjadi lagi salah 
bayar . dulu di gorut juga terjadi kasus yang sama 'salah bayar' . apakah 
mereka yang menentukan salah bayar ini masih memiliki hati nurani ? koq uang 
negara/rakyat dihamburkan sia-sia dengan berulangnya salah bayar sementara 
banjir membuat warga sangat dirugikan . sampai kapankah salah bayar ini harus 
terjadi dan terjadi lagi ?

apakah masih waras mereka yang duduk di dewan-dewan yang seharusnya menciptakan 
kemakmuran bagi rakyat , ini koq malah menghamburkan uang rakyat . ataukah 
menjadi sangka buruk dengan salah bayar , sekian persen komisi akan masuk ke 
kantong-kantong mereka ?

barangkali sudah seharusnya temuan dari penyelewengan ini , pelakunya ditangkap 
, dilucuti kekebalan mereka dan kalau terbukti tidak sanggup duduk di dewan , 
ditembak mati di muka umum . cina menjadi maju sesudah mereka berani menangkap 
dan menembak mati para koruptor mereka . 

salam ,

tot
--- On Thu, 5/21/09, basriamin  wrote:

From: basriamin 
Subject: Re: Bls: Bls: [GM2020] Lingkungan & Gorontalo Kita
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Thursday, May 21, 2009, 2:50 PM
















  
  Ass Teman2,



Catatan pengalaman yg patut direnungi. Utk semua persoalan, memang agk sulit 
kalau "kepedulian" tdk ada. Sikap peduli adalah modal minimal utk hari ini dan 
hari esok yg lebih baik...



Meski demikian, mudah2an kita semua sependapat bahwa harapan tak bisa kalah dgn 
keadaan yg ada. Selalu ada "jalan", dan selalu ada "daya" bagi sebuah bangsa yg 
punya "jati diri", bagi sebuah bangsa yg (pernah) punya sejarah perubahan, dan 
bagi bangsa2 yg punya keyakinan bahwa masa depan harus diperjuangkan, 
dikerjakan dan di-kawal.



Maaf, perkenankan saya agk menduga --berdasarkan bacaan2 saya sejauh ini-- 
bahwa tampaknya perjalanan Gorontalo barulah sampai pada berubahnya 
ukuran-ukuran waktu bernama nama-nama "tahun" dan momen-momen yg muncul 
(memang) cenderung serba elitis: dari atas, berharap ke atas, selalu dengan 
pihak2 di atas, dstt. 



Daya cipta "kalangan tengah" tampaknya masih harus dikukuhkan. Semangat utk 
berubah, atau dalam melakukan perubahan masih ber-"nafas pendek"; dan semoga 
tdk keliru mengatakan bahwa: orang-orang demikian mudah dikalahkan oleh 
arus-arus kepentingan jangka pendek dan ritual2 birokratis/politis( ?).



Titik balik peradaban Gorontalo sungguh2 patut dipikirkan dan kita renungi 
sama-sama. Semua pihak tentu punya pandangan dan peran-perannya sendiri, meski 
tdk selamanya mudah di-juduli dan dipastikan hasil2 praktisnya. 



Ringkasnya, barangkali kita bisa menimbang2 utk memahami "Gorontalo" bukan 
hanya sebuah "lokasi geografis", atau nama kabupaten dan provinsi, tapi 
Gorontalo adalah "proyek" peradaban yg belum selesai; masih harus dikerjakan dr 
generasi ke generasi...Entahlah ?



Sekadar tambahan, Sam Ratulangie pernah berkata kpd bangsanya, Minahasa: 
"...Saya tdk pernah khawatir Minahasa akn miskin, kita punya alam yg kaya...yg 
saya takutkan adalah kalau bangsa saya "kehilangan cita-cita".. "



Wass,



Basri 



--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, toti lamusu  
wrote:

>

> sebenarnya mereka yang duduk dan menjadi petinggi tidak peduli dengan 
> komentar kita anggota mailing list ini . untuk mereka yang penting duit di 
> payroll pemerintah dan segala tetek bengek jaminan dan fasilitas jalan terus 
> . so what !

> 

> menyedihkan bahwa banyak hal di gorontalo tidak dibenahi sama sekali .

> 

> misal soal knalpot racing . jika anda baru tiba di gorontalo , ini sangat 
> menyolok . duduk di terras rumah menjadi sangat menjengkelkan ketika sedang 
> ngobrol dan ada pengemudi motor dengan knalpot racing lewat dan seolah tidak 
> perduli sama sekali apakah bunyi knalpot motornya menyakitkan telingan yang 
> mendengar ato tidak . keculai 'onu ito bungolo' . jadi dalam hal ini yang 
> 'bungolo' siapa seh ? berarti semua perangkat yang duduk di pemerintahan 
> nggak peduli apakah gorontalo merupakan kota yang nyaman atau tidak . masak 
> untuk membenahi motol dengan knalpot racing saja tidak sanggup ? dan ini 
> sudah berlangsung berbulan-bulan sejak zaman walikota botutihe .

> 

> soal banjir , ini semakin menarik . kenapa ? jika anda ke pabean , terlihat 
> ada rencana reklamasi sisi barat dari daratan . saya takutkan itu akan 
> memperse