Re: [GM2020] Turut Berduka cita
Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga Almarhum diterima di tempat yg terindah di sisiNya. Semoga Pak Zulkifli dan keluarga senantiasa diberikan ketabahan dan kekuatan iman dalam menghadapi kehendak Allah ini. Amien... Salam, sabrun. From: titien mohammad titien...@yahoo.com To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Monday, February 16, 2009 3:44:51 AM Subject: Re: [GM2020] Turut Berduka cita turut berduka cita ... Tabah ya Qi... Titien FM From: lahi...@gmail. com lahi...@gmail. com To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Sent: Monday, February 16, 2009 4:17:29 AM Subject: Re: [GM2020] Turut Berduka cita Innalillahiwainnail aihi rajiuun. Turut berbelasungkawa, semoga arwahnya diberikan tempat disisiNya, amien. Salam, A/L Powered by Telkomsel BlackBerry® From: MARINI HAMIDUN Date: Mon, 16 Feb 2009 00:09:21 +0800 (SGT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: [GM2020] Turut Berduka cita Innalillahi wa inna ilaihi roji'un... Turut berduka cita yang sedalam2nya atas meninggalnya Almarhum Bapak Ahmad Yusuf, ayahanda dari Zulkifli Yusuf (Q-bor), Minggu 15 Februari Jam 23.15 WITA. Semoga Almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan.. Amiin Wassalam Marini-Bogor Firefox 3: Lebih Cepat, Lebih Aman, Dapat Disesuaikan dan Gratis.
Re: Bls: [GM2020] Turut berduka cita atas wafatnya putra Amanda Niod
Assalam Ibu Amanda dan keluarga yang terhormat, Saya juga turut berduka cita yang sedalam-dalamnya Teriring doa semoga Allah SWT senantiasa menerima almarhum Omar di tempat yang terindah di sisiNya Semoga Ibu Amanda dan keluarga tetap sabar dan tabah menerima kehendak Allah ini Amien. Salam, sabrun. From: basri amin basria...@yahoo.com To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Sunday, February 15, 2009 5:10:34 AM Subject: Re: Bls: [GM2020] Turut berduka cita atas wafatnya putra Amanda Niod Yth Ibu Amanda sekeluarga, Kami turut berduka cita yg mendalam. Insya Allah Ibu Amanda sekeluarga tetap dalam keadaan tabah dan tawakkal. Kepada Dia tempat kita semua berpulang. Salam hangat dr Leiden, Holland
Re: [GM2020] In loving memory of our beloved son “Omar Taraki Niode”
Dear Ibu Amanda and Pak Mochtar, First of all, I would like to give my deep condolences to Ibu Amanda, Pak Mochtar and all relatives. I know and even could feel how is the parents’ feeling when one of their children will not accompany them forever. Nevertheless, it is exclusively the prerogative of Allah SWT and can not be expected by anyone else. To Allah we belong and to Him we shall Return. May Allah bestow His mercy on Omar and forgive him. Amien. As a Gorontaloese young generation who has almost the same age as Omar, I have a deep feeling of sadness as he has passed away. Even though I never met him, for me, he is an inspiring young generation who has a strong motivation, commitment and dedication to make a great contribution to his lovely country, Indonesia. His passion for food science and technology, particularly for food safety proves that he really cared about the society and environment around him and had a wonderful dream to make Indonesia becomes much better than it is today…… There are not many young people have a great vision as Omar had. Even though he has passed away, his honorable intension and vision of food safety in Indonesia will be a fabulous inspiration to other young generations, particularly to Gorontaloese. I am convinced that the Omar Taraki Niode Scholarship is a great and honorable chance to all Gorontaloese young generations to make Omar’s and our dream come true. God bye OmarWe will always remember you Thank you. Sabrun Jusuf From: Amanda Katili amandakat...@yahoo.com To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Saturday, February 14, 2009 6:13:21 PM Subject: [GM2020] In loving memory of our beloved son “Omar Taraki Niode” It is with deep sadness and grief that we inform you of the passing away of our beloved son Omar Taraki Niode (24 years old) on Thursday 11 February 2008 in Jakarta, Indonesia. We thank you, for your prayers and supports during this difficult time. Omar Taraki Niode was born in Washington D.C on 1 April 1984. He finished his elementary school in Al-Azhar Kemang Jakarta Indonesia. He graduated from Ojai Valley Middle School, California in 1998; and from Robert Louis Stevenson High School, Pebble Beach California, in 2002. Omar continued his education at the University of California Davis, paid his way through school by earning scholarships and working as a maintenance mechanic then as a teaching assistant and graduate student assistant. He received a BSc Degree in 2006 and an MSc Degree in 2008, both in Food Science and Technology with a master’s thesis “Insight into Asian and Hispanic Restaurant Manager’s Needs for Safe Food Handling.” He was involved in many team and club sports during his high school and university days, including lacrosse, swimming, squash, and golf. Break dancing was the love of his life for many years. He liked watching break dancing competition and performed with friends in Davis, Jakarta and Barcelona. Omar was most proud when he embarked upon asolo one month backpacking journey across Northern India after his undergraduate commencement. With a $600 budgetOmar visited cities and hamlets inDelhi, Jaipur, Agra, Jhansi, Sanchi, Khajuraho, Varanasi, Bodhgaya and Kolkata. Omar Taraki Niode was a fast leaner, wrote beautifully and loved leaning all kinds of new subjects. He played classical piano and jazz with skills and enthusiasms and amazed his friends with his magic performances. After a brief stint at a company in Los Angeles, Omar decided to go home to Indonesia in November 2008 to be with his family because his grandfather just died. He happily assisted his mother, Amanda, who is on the campaign trail for a seat in the Indonesian Parliament through the upcoming Indonesian Election set for 9 April 2009. Omar was about to return to the United States on the 14th of February 2009 for a job interview in Woodland, California. He planned to visit Davis again to explore opportunities and applying for a PhD program. He dreamed of playing a significant role in the field of food science and technology and make the contributions he would like to Indonesia. When asked what he wished to do, Omar said, “I would like to work in food safety, if I could make people safe I would be very happy and satisfied.” His friends and family feel that there would be no better way to honor and celebrate his wonderful life than by supporting a Scholarship in his name at a University in Gorontalo Province, Indonesia, the place of his ancestors. The family also plans to set up a memorial library in the Province. The fund being set up for “Omar Taraki Niode Scholarship is intended to be used for an Endowed Scholarship, meaning that the earnings from investments made with the money will sustain the scholarship well into the future. Initial investment will come from Omar’s hard earned savings and all donations from colleagues
Re: [GM2020] Wisuda UNG dan Judul GP yang melecehkan
Iya, saya setuju with Kak Titien... Don't worry Kak Ewin...I do understand with your concern. Sometimes, in a newspaper, the reporter uses some amount of over generalization to intellectualize an issue or subject. Nevertheless, in academic writing, we are strongly suggested to avoid over generalization by using tentative language. In my view, what the reporter says about 1139 alumni of UNG is not completely true in all cases Peace. sabrun. From: titien mohammad titien...@yahoo.com To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Wednesday, February 11, 2009 9:39:45 PM Subject: Re: [GM2020] Wisuda UNG dan Judul GP yang melecehkan take it easy pak herwin mungkin itu cuma bahasa koran..and si wartawannya pun mungkin gak tau persis siapa2 yg di wisuda.. di pikirannya dia mungkin yg kuliah itu semuanya anak2 abg yang lum dapat kerjaan.. he.he.. So..maybe si wartawan harus lebih hati2 lagi... cos masyarakat gorontalo masih banyak yg sangat2 percaya bahasa koran.. saran saya buat si wartawan..lebih hati-hati lagi dalam memilih kata.. jangan cuma karna mau headingnya lebih heboh and mungkin isinya sangat jauh dari kenyataan... peace... Titien FM From: Herwin Mopangga winshots_pwd@ yahoo.co. id To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Sent: Wednesday, February 11, 2009 9:30:17 PM Subject: [GM2020] Wisuda UNG dan Judul GP yang melecehkan Kegiatan wisuda di UNG hari ini diberitakan oleh Gorontalo Post, media cetak lokal terbesar dengan judul yang tidak tepat bahkan melecehkan. Pengangguran bisa kita definisikan sebagai orang dalam kategori dewasa (15 sampai 55 tahun) dan produktif yang tidak bekerja tetapi aktif mencari pekerjaan. Sedangkan mereka yang secara sukarela tidak bekerja untuk motif memperoleh penghasilan jelas tidak di kategorikan pengangguran. Kita tidak bisa memastikan, apakah dari 1139 wisudawan itu semuanya belum bekerja dan akan aktif mencari pekerjaan. Saya yakin di antara mereka pasti ada yang sudah bekerja dalam status pegawai negeri, karyawan, honorer, berwirausaha (entrepreneur) dsb. Ini jelas tidak bisa disebut pengangguran. Ada juga yang secara sukarela belum mencari kerja karena alasan ingin melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi atau alasan pribadi seperti menikah, alasan kesehatan dll. Mereka ini tidak bisa dimasukkan pada kategori pengangguran baru. Apalagi kita tahu bahwa perjuangan untuk menyelesaikan pendidikan di lembaga perguruan tinggi saat ini butuh pengorbanan yang luar biasa. Biaya, tenaga, waktu, pikiran serta mengorbankan keluarga. Sangat disesalkan, Gorontalo Post menyampaikan berita dengan judul seperti ini, yang tidak menunjukkan apresiasi kepada wisudawan maupun institusi tempat mereka menimba ilmu. Seandainya anda lebih berempati dan merasakan apa yang dirasakan oleh wisudawan, orang tua, suami/isteri dan segenap keluarganya. Harap menjadi perhatian dan perbaikan redaksi. 1139 Alumni UNG Resmi Dilantik Jadi 'Pengangguran' Rabu, 11 Februari 2009 Ciptakan Lapangan Kerja Mandiri dan Profesional GORONTALO - Pelaksanaan rapat senat terbuka Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dengan agenda wisuda sarjana Diploma, S1 dan S2 berlangsung meriah, kemarin. Dalam agenda tersebut, turut dihadiri Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi yang diwakili Staf Ahli bidang pembangunan wilayah Dr. Ir Rukman Sardjadidjaja, M.Ma. Sedikitnya 1139 wisudawan resmi memasuki dunia ‘pengangguran’ setelah dilantik dengan menyandang gelar Sarjana. Mereka diharapkan, dapat diterima dalam bursa kerja bahkan dapat menciptakan lapangan kerja secara mandiri. Dalam sambutannya, Menteri Tenaga Kerja Trasmigrasi dan Koperasi (Depnakertraskop) Republik Indonesia (RI) Dr. Ir. Erman Suparno MBA, M.Si yang dibacakan Staf Ahli Bidang pembangunan wilayah Depnakertraskop Republik Indonesia (RI) Dr. Ir Rukman Sardjadidjaja, M.Ma, mengatakan, pentingnya profesionalitas para alumni dalam menerapkan ilmu yang dimilikinya sejak dibangku kuliah. Persaingan para pencari kerja dewasa ini adalah bagian bentuk akselerasi dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Untuk itu, pengembangan potensi sangat penting. Para alumni yang baru diwisuda untuk tidak pesimis dengan lapangan kerja. Karena pemerintah tengah mempersiapkan lapangan kerja yang seluas-luasnya khusus bagi para sarjana untuk dikelola secara professional. Sementara itu, Gubernur Gorontalo Ir. Fadel Muhammad didepan ribuan undangan yang hadir mengungkapkan, pengembangan SDM di Gorontalo terus dilakukan untuk mendukung program pemerintah kedepan. Harapannya, para alumni kali ini bisa mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya untuk kemaslahatan masyarakat. Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Prof. Dr. H. Nelson Pomalingo, M.Pd, dalam pidatonya menjelaskan, eksistensi UNG di Gorontalo yang mempunyai visi menjadi Universitas pelopor peradaban yang menghasilkan lulusan yang berkualitas