Re: [GM2020] DUKUNG FPI !!!!!!!!!!

2008-06-05 Terurut Topik irvan sjafari


--- On Thu, 6/5/08, rolins kurniawan lt;[EMAIL PROTECTED]gt; wrote:
From: rolins kurniawan lt;[EMAIL PROTECTED]gt;
Subject: Re: [GM2020] DUKUNG FPI !!
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Thursday, June 5, 2008, 9:21 AM











saya pribadi MENENTANG pembubaran FPI, karena saya

sudah tidak percaya lagi dengan lembaga yang sangat

menjunjung birokrasi, yang hampir selalu membenarkan

kesalahan, jika salah ya salah. saya pribadi butuh

lembaga/organisasi seperti FPI untuk menjunjung

kehormatan agama islam.



jika tidak ada lembaga organisasi seperti FPI, apa

organisasi keislaman lain mampu menggantikan posisi

FPI yang selalu jeli menyingkapi dalam setiap

penyimpangan yang membahayakan akidah keislaman???



wassalam



ROLINS HUMONGGIO



Saya jadi terkenang ketika masih duduk di bangku SMA kelas 1nbsp; pada 1983. 
Sewaktu saya main ke SMP saya sebagai alumni saya baru tahu bahwa seorang adik 
kelas saya di SMP yang duduk di kelas III dikeluarkan dari sekolah karena 
bersikeras memakai jilbab. Dia teman baik saya dan tak ada teman-teman atau 
guru yang membela hak dia untuk berjilbab dengan dalih aturan (waktu itu)nbsp; 
tidak memperbolehkan. Pada 1980-an itu banyak siswi yang ditendang dari SMP 
dan SMA Negeri karena jilbab dan tak ada yang bersuara lantang membela 
mereka.nbsp; Tak ada lembaga Islam (sekali lagi waktu itu)nbsp; yang mampu 
menjadi pressure grup agar merubah kebijakan yang tidak adil itu.nbsp; 
Seolah-olahpada masa itu menjadi anaknbsp; sholeh itu jadi identik dengan 
fanatisme agama, mendirikan negara Islam dst.nbsp; 
Kalau tidak ada pressure grup, maka orangbisanbsp; bebas membuka night club 
mempertontonkan tarian striptease di tengah warga t yang secara mayoritas tidak 
suka ada di dekat huniannya.nbsp; Kalau tidak ada pressure grub tempat 
perjudian bisa buka di tempat warga yang nota bene banayk penganutnbsp; 
muslim. Apa aparat kepolisian bisa dijamin menindak tempat-tempat ini? 
Saya melihatnbsp; memang perlu ada sebuah Pressure Grub untuk membela orang 
yangnbsp; menjalankan syariah agamanya tetapi dihalangi oleh sebuah sistem 
atau terhalang orang yang berkuasa.nbsp;nbsp;nbsp;  Tetapi bukan untuk 
memaksa orang menjalankan syariah.nbsp; Perlu pressure grup untuknbsp; 
membela mayoritas warga yang tidak menghendaki tempat judi atau night club 
dekat rumahnya (kecuali kalau warga memang tidak menolak). 

Persoalannya apa iya FPI itunbsp; berdiri karena tujuan-tujuan ini?nbsp; Apa 
ada tujuan lain yang terselubung?nbsp; Misalnya kepentingan elite politik 
tertentu.nbsp;  Mudah-mudahan memang murni.nbsp; Selain itu pressure grup 
kannbsp; bisa melakukan aksinya tanpa kekerasan (kekerasannbsp; hanya perlu 
kalau membela diri), tanpa aksis brutal atau melakukan pengerusakan terhadap 
bangunan apalagi sampai menciderai orang.nbsp; Suatu contoh pressure grub yang 
baik dan tidak anarki menurut sayanbsp; ialah doa para ulama menolak SDSB pada 
1990-an (kalau nggak salah), pendudukan mahasiswa terhadap DPR/MPR Mei 
1998,nbsp; aksi-aksi ibu-ibu korban orang hilang di Argentina. 

Yang menarik dari kasus FPI di Monas ini ialah sosok Munarman, Panglima Laskar 
Pembela Islam. Latar belakangnya ialah pernah menjadi aktifis YLBHI (Mantan 
Ketua YLBHI ?)nbsp; dan Kontras yang notabene juga dekat dengan Aliansi 
Kebangsaan, Apa yang mendorong Munarman masuk FPI? Apa karena hati 
nurani?nbsp; 

Saya menduga Munarman gelisah karena kuatnya peradaban kapitalisme. Ia seorang 
anti neo liberalisme. Bagi Munarman, kapitalismenbsp; itu lahnbsp; musuh 
Islam.nbsp; Tampaknya ia tidak bermaksud untuk memusuhi umat agama lain. Ia 
hanyanbsp; tidak suka adanya pihak tetentu darinbsp; Barat 
mengatur-ngaturnbsp; Indonesia.nbsp;  Anti kapitalisme itu bukan berarti anti 
keberadaan Kristen atau agama lain.nbsp;nbsp; (Tetapi ini baru dugaan karena 
saya baca berapa wawancara dia dengan berbagai media). 
 
Namun bagaimana pun juga tindakan FPI di Monas juga tidak bisa 
dibenarkan.nbsp; Para pelaku penganiayaan tetap harus diproses.nbsp; FPI 
boleh-boleh saja dibubarkan, namun menurut sayanbsp; tetap harus ada pressure 
grub yang membela hak-hak umat.nbsp;nbsp; Kecuali kalau para elite politik di 
DPR sudah menjalankan fungsinya dengan baiknbsp; mungkin tak ada masalah. 
Kalau nggak? 




  




 

















  

Re: [GM2020] DUKUNG FPI !!!!!!!!!! (AYO BELAJAR OBYEKTIF)

2008-06-05 Terurut Topik irvan sjafari


--- On Thu, 6/5/08, Fadli Usman lt;[EMAIL PROTECTED]gt; wrote:
From: Fadli Usman lt;[EMAIL PROTECTED]gt;
Subject: Re: [GM2020] DUKUNG FPI !! (AYO BELAJAR OBYEKTIF)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Thursday, June 5, 2008, 3:30 PM











Salam



Saya mengajak kita semua belajar untuk obyektif. saya coba menanggapi 

topik ini dengan perspektif saya yang tidak memihak siapapun, namun 

saya mengasumsikan ada yang salah pada hal-hal tertentu.



1. FPI dan AKKBB tidak bisa dibubarkan karena merupakan hak dasar 

manusia untuk berserikat.Boleh dibubarkan kalau lebih banyak menimbulkan 
masalah.nbsp; Tetapi saya setuju setiap orang berhak berserikat.nbsp;nbsp; 
Kan bisa dibuat lembaga lain yang sealiran.


2. Ahmadiyah boleh hidup di Indonesia asal jangan menggunakan 

identitas ISlam, artinya agamanya ya agama Ahmadiyah atau aliran 

kepercayaan Ahmadiyah diluar Islam, orang yang mengenal banyak Tuhan 

saja boleh hidup disini kok, apalagi Ahmadiyah, akan tetapi jika 

Ahmadiyah tetap dgn identitas Islam maka itu yg harus di Bubarkan 

secara lembaga dan direhabilitasi secara sistem ,dsb, tapi bukan 

dengan KEKERASAN utk memusnahkan penganut AHMADIYAH

Setuju

3. Anggota FPI yang melakukan anarkis harus dihukum, sebaliknya AKKBB 

yang yang berdemo tanpa izin seperti dilokasi yang ditentukan harus 

ditindak.

Setuju sekali. Ini lebih bijak daripada membubarkan FPI. 

4. AKKBB bukan kepanjangan JIL, karena terdiri dari beberapa orang di 

ormas Islam besar seperti Anshor dan Barisan Muda parpol lainnya,
tetapi mereka bukan atas nama lembaga masing-masing. 
Setuju


5. BLT dan kenaikan BBM tidak ada hubungan sama sekali dengan Insiden 

Monas. 
Mungkin iya, mungkinnbsp; juga nggak.nbsp; Mudah-mudahannbsp; Insiden Monas 
tidaknbsp; bakal sama misteriusnya dengan insiden 13-14 Mei 2008.nbsp;nbsp; 



6. Mari beropini dengan tidak mengisi hal-hal menuduh dan keliru.

  



--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, lutfi Kobisi 

lt;ludien_kobisi@ ...gt; wrote:

gt;

gt; ada hikmah yang menjadi pembelajaran bagi kita semua

gt; bahwa tuhan telah memperlihatkan dimana kebathilan 

gt; akan dibenamkan oleh kebenaran.

gt; 

gt; tuhan itu maha pengasih dan penyayang, artinya FPI tidak 

mencerminkan 

gt; sifat2 ketuhanan (tidak punya rasa kasih dan sayang) dibenamkan oleh

gt; Allah melalui organisasi lain yang lebih peduli dan menyayangi 

sesamanya.

gt; 

gt; Hangat selalu,

gt; Lutfi

gt; 

gt; 

gt; 

gt; - Original Message 

gt; From: rolins kurniawan lt;[EMAIL PROTECTED] ..gt;

gt; To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com

gt; Sent: Wednesday, June 4, 2008 7:21:03 PM

gt; Subject: Re: [GM2020] DUKUNG FPI !!

gt; 

gt; 

gt; saya pribadi MENENTANG pembubaran FPI, karena saya

gt; sudah tidak percaya lagi dengan lembaga yang sangat

gt; menjunjung birokrasi, yang hampir selalu membenarkan

gt; kesalahan, jika salah ya salah. saya pribadi butuh

gt; lembaga/organisasi seperti FPI untuk menjunjung

gt; kehormatan agama islam.

gt; 

gt; jika tidak ada lembaga organisasi seperti FPI, apa

gt; organisasi keislaman lain mampu menggantikan posisi

gt; FPI yang selalu jeli menyingkapi dalam setiap

gt; penyimpangan yang membahayakan akidah keislaman???

gt; 

gt; wassalam

gt; 

gt; ROLINS HUMONGGIO

gt; 

gt; --- romy echa lt;romy_bigfm@ yahoo. comgt; wrote:

gt; 

gt; gt; MARI BERI DUKUNGAN KEPADA FPI 

gt; gt; 

gt; gt;   Kalo pemerintah mengabulkan pembubaran FPI maka

gt; gt; seharusnya pemerintah juga membubarkan AHMADIYYAH

gt; gt; seCEPATnya dan Aliansi Keberagaman Agama dan

gt; gt; Kepercayaan!  

gt; gt; 

gt; gt;   Indonesia cuma mengakui 5 Agama

gt; gt;   (TITIK) baca undang2!!

gt; gt; 

gt; gt;   Nenza

gt;




  




 

















  

Re: [GM2020] SEPERTI APA FORMAT TV LOKAL YANG IDEAL UNTUK KOTA GORONTALO?

2008-05-28 Terurut Topik irvan sjafari


--- On Wed, 5/28/08, Pandu Nusantara lt;[EMAIL PROTECTED]gt; wrote:
From: Pandu Nusantara lt;[EMAIL PROTECTED]gt;
Subject: Re: [GM2020] SEPERTI APA FORMAT TV LOKAL YANG IDEAL UNTUK KOTA 
GORONTALO?
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Wednesday, May 28, 2008, 6:26 AM











Salam kenal Pak Heru,

Kekuatan TV Lokal tentu saja pada kelokalannya yang tidak dimiliki oleh Stasiun 
TV Nasional. Tinggal bagaimana mengemas segmen lokal menjadi siaran yang 
menarik dan bermutu sehingganbsp; menariknbsp; pemirsa. Konten lokal ini 
terutama dalam bentuk peristiwa lokal, dialog lokal, trend lokal, kebutuhan 
informasi lokal. Contoh yang paling dekat adalah siaran Selamat Pagi Bupati 
(SPB) di Ratih TV Kebumen. Siaran dengan durasi 1 jam ini mampu mengalahkan 
siaran TV Nasional di kebumen. Ketertarikan pemirsa lokal karena siaran live 
ini menjadi alat kontrol sosial, segala hal yang terkait dengan kondisi sosial 
masyarakat bisa ditanyakan langsung pada Bupatinya.Comment
Persoalannyanbsp; apakah SDM di Gorontalo mau dan mampu?nbsp; Saya pernah 
ngobrol dengan rekan saya yang pernahd itugaskan empat bulan di Wamena, Papua 
untuk sebuah stasiun televisi swasta yang ingin membuat televisi komunitas. 
Hasilnya bikin berita saja tiga jam, masuk kerja seenak-enaknya.nbsp; Kalau 
bisa bikin dulu sekolah atau kursus televisi atau kirim putra-putra Gorontalo 
kuliah di Broadcasting, Jakarta atau belajar dulu di televisi sini.nbsp;nbsp; 
Jangan sampai juga SDM yang sebeutlnya bagus malah kabur dan memilih kerja di 
Jakarta..

Walaupun mengandalkan konten lokal, TV lokal jangan terjebak dengan stereotip 
kedaerahan. Mengisi siaran dengan lagu-lagu daerah dengan hanya mengandalkan 
VCD seperti yang terjadi di salah satu Tv lokal yang ada di Gorontalo. Tidak 
ada masalah dengan lagu daerah, tetapi dengan penggarapan audio visual yang 
dikemas menarik dan modern, tayangan ini bisa lebih baik dari sekedar seperti 
memindahkan pita audio ke tayangan visual

Comment:
Kalau soal kontent lokalnbsp; saya setuju jangan terjebak setereotype 
kedaerahan. Tayangan luar nggak apa-apa diambil sepertinbsp; model National 
geographicnbsp; atau tayangan yang mengedukasi masyarakat agar mencintai 
lingkungannya tanpa mengguruinbsp; atau film luar dari negeri yang kulturnya 
bisa diterima di Gorontalo, misalnya film Iran (banyak yang bagus dari film 
Hollywood). 

Tayangan sinetron lokal boleh, tetapi sekali lagi SDM-nya mampu nggak? Apa mau 
artis dari Gorontalo seperti Cynthia Lamusu,nbsp; Sarah Idol main sinetron? 
Atau mereka mau ikutnbsp; acara satu jam bersama artis sukses asal Gorontalo? 

TV Lokal juga bukan sekedar peralatan canggih, studio yang cantik dan belasan 
karyawan. TV lokal harus didukung oleh dana yang besar untuk memproduksi siaran 
yang bermutu. Minimnya Production House di Gorontalo menjadi salah satu alasan 
TV lokal wajib didukung oleh siaran produk sendiri. Disamping dukungan dana 
juga dibutuhkan SDM yang memiliki beragam keahlian dan kreativitas.Comment: 
Memang begitu. televisi adalah industri.nbsp;nbsp; Pemasang iklan yang 
menjadi sumber dana tentunya juga punya hitungan.nbsp; Saya kira televisi 
lokal tumbuh kalau ekonomi masyarakat juga tumbuh.nbsp; Cara lain ialah 
televisi lokal berlangganan atau TV Cabel, tetapi berapa yang mau? Berapa uang 
yang mampu dibayarkan?nbsp; Televisi lokal tumbuh subur di negara 
sepertinbsp; Amerika karena ekonominya juga merata. nbsp;  

Hal lain yang perlu diperhatikan oleh TV Lokal adalah jam tayang.nbsp; 
Pemilihan jam tayang terkait persaingan dengan siaran TV Nasional yang sudah 
terlebih  dahulu eksis. Menurut hasil penelitian Communications Executive AGB 
Nielsen Media Research yang dilansir Tempo Interaktif 8 Mei 2008, terjadi 
penurunan drastis pemirsa TV lokal di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini 
disebabkan perubahan strategi pengelola TV lokal dengan meletakkan acara 
andalannya pada Primetime pukul 18.00 - 22.00 yang juga dibidik oleh TV 
Nasional. Di Surabaya, dari 18 ribu turun menjadi 13 ribu pemirsa 
perhari.nbsp; Tetapi sebaliknya di Makassar, dengan mebidik pada jam tayang 
alternatifnbsp; (bukan Primetime) terjadi kenaikan dari 1000 menjadi 2000 
pemirsa perhari. 


Comment:Menarik. soal jam tayang ini. Jangan lupa Televisi nasional sifatnya 
serakahnbsp; karena pengiklannya menuntut demikian meraup pemirsa seluasnya 
dan jangan lupa lembaga surveinbsp; juga harus dikritisi bias kepentingan. 




Mungkin itu dulu yang bisa kita diskusikan, semoga di lain hari ada kesempatan 
untuk berdiskusi lebih banyak.

Rgrds,
Pandu 

Pada 26 Mei 2008 21:22, heru lt;[EMAIL PROTECTED]gt; menulis:


















Terima kasih salam kenal juga buat pak Arfan, Pak Kibor dan Titien.



Dalam kesempatan ini kami ingin sharing ke semua anggota Milis

mengenai format TV lokal seperti apa yang sesuai dengan Gorontalo.

atau seperti apa TV Lokal yang diinginkan Masyarakat Gorontalo.



Saat ini di Kota Gorontalo telah ada beberapa 

Re: [GM2020] Lokalisasi Atau Globalisasi

2008-05-24 Terurut Topik irvan sjafari


--- On Thu, 5/22/08, kilo_r29 lt;[EMAIL PROTECTED]gt; wrote:
From: kilo_r29 lt;[EMAIL PROTECTED]gt;
Subject: [GM2020] Lokalisasi Atau Globalisasi
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Thursday, May 22, 2008, 11:03 PM











dua kata yang hampir sama tapi mempunyai makna yang berbeda. kira2

pemerintah daerah mengadopsi yang mana ya.Saya menduga kalau ada yang setuju 
lokalisasi berangkat dari ide Ali Sadikin sewaktu menjadi Gubernur DKI agar PSK 
tidak berkeliaran di mana-mana dan bisa dikontrol soal kesehatan. Penyebaran 
Penyakit HIV/AIDS bisa lebih dikontrol.nbsp; Jakarta sangat heterogen. Ada 
pelaut-pelaut mancanegara yang sekadar mampir (makanya lokalisasi di Kramat 
Tunggak dekat Tanjung Priuk) dan setahu saya zaman Hindia Belanda juga ada 
lokalisasi di Kali Jodo.nbsp; Dengan ada lokalisasi angka penyakit kelamin 
bisa lebih dipantau. Saya pernah baca artikelnya tentang prostitusi Tempo 
Doeloe..nbsp; Tentunya juga soal uang...

Persoalannya Gorontalo bukan Jakarta. Masyarakatnya lebih homogen. Nilai-nilai 
islamnya masih kuat. Saya juga pernah baca di Aceh Utara tahun 1990-an ada 
reaksi keras terhadap pelacuran yang dilakukan pendatang, baik PSK-nya maupun 
pemakainya.nbsp; Jadi memang tidak tepat lokalisasi di Gorontalo.nbsp; Untuk 
Gorontalo saya bersikap tidak setuju.nbsp; Begitu juga untuk Aceh dan beberapa 
daerah lain yang kental nilai ke-Islamannya. 

Hanya saja soal pelacuran yang disalahkan selalu perempuannya. Mengapa dalam 
jarang saya lihat yang disorot lelaki pemakainya. Lebih senang digaruk 
perempuannya. Padahal dalam masyarakat patriarki penyebab ada pelacuran adanya 
konsumennya. Tanpa konsumen bisnis ini mati sendiri. Jadi konsumennya yang 
harus dibuat kapok.

Pertanyaan saya kalau ada ide lokalisasi siapa sih konsumen yang dituju di 
Gorontalo? Kebutuhan para pendatang (entah wisatawan atau pebisnis)nbsp;nbsp; 
atau kebutuhannbsp; lelaki setempat?nbsp;nbsp; Perlu ada survei untuk 
itu.nbsp; Hingga bisa tahu penyebabnya apa. 

Saya pernah ke Gorontalo bersama satu rombongan udah lama 10 tahunan lalu, ada 
dua anggota rombongan bisik-bisik berburu dagingnbsp; ketika kita singgah di 
Gorontalo.nbsp; Dua orang itu menghilang dan misah dari rombongan entah ke 
mana selama berapa jam.









  





  
  
Messages in this topic   (1)


  
Reply   (via web post)
  | 

  Start a new topic
   



Messages  
|Files  
|Photos  
|Links  

|Polls  
|Members  
|Calendar  
  



  


  Majulah Gorontalo kita!  


  




  
   

  Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 

  Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch 
format to Traditional 


  
Visit Your Group 
   |
  
Yahoo! Groups Terms of Use   |
  
Unsubscribe   
 
   

  
  
  
  




 




Recent Activity


  nbsp;1
  New Members

  






  
Visit Your Group  
 
  

  
  
  New business? 
Get new customers. 
List your web site 
in Yahoo! Search.  

  Cat Groups 
on Yahoo! Groups 
discuss everything 
related to cats.  

  Wellness Spot 
on Yahoo! Groups 
A resource for living 
the Curves lifestyle.  
  

  
  .
   




 

















  

Re: [GM2020] Petisi: Tinjau Kembali Tayangan Idola Cilik dan Tayangan-tayangan yang Tidak Sesuai dengan Usia Anak di Televisi Nasional

2008-03-14 Terurut Topik irvan sjafari


Ada tiga gelombang penyanyi cilik menurut saya, yaitu
gelombang 1970-an, gelombang 1990-an dan gelombang
2000-an.  

Gelombang pertama 1970-an didominasi oleh anak-anak
penyanyi juga, misalnya Chicha anak Nomo Koeswoyo Koes
Plus, Adi Bing Slamet anak Bing Slamet, Vien Is
Haryanto, Joan Tanamal, Bobby Shandora Muchsin
walaupun ada yang bukan seperti Ira Maya Sopha, Diana
Papilaya, Dina Mariana, Nourma Yunita...

Gelombang pertama ini membawa lagu-lagu yang memang
untuk anak-anak. Misalnya Lagu Chicha Heli, Kelinciku
atau Boneka Poni-nya Ira Maya Sopha, Kodok-nya Joan
Tanamal dialog antara anak dan ibu...Gaya mereka juga
gaya anak-anak... tidak ditampilkan dewasa...pada
waktu itu sebagian dari penyanyi cilik itu punya
film-nya sendirinya yang juga film anak-anak..Chicha,
Diana, Joan, dan sebagainya...hingga cvitranya memang
anak-anak.  Menurut saya film-filmnya juga normatif,
menghormati orang tua, sopan santun, tidak ada lasan
untuk melihat sisi negatif dari penyanyi cilik ini.
  
Hanya saja apa yang terjadi ketika mereka dewasa? 
Diana Papilaya yang menyelesaikan pendidikan
sarjananya Jurusan arsitektur Universitas Trisakti dan
punya karir gemilang di luar dunia entertainment.  Ira
Maya Sopha pendidikannya tidak begitu sukses, tetapi
ia punya karir gemilang di dunia film saat ini. Kita
lihat Chicha Koeswoyo tenggelam dan pendidikannya
nggak terlalu bagus,untung kehidupan perkawinannya
baik sampai sekarang,  Adi Bing Slamet masih terus
eksis dan punya album dewasa, namun kehidupan
perkawinannya sempat suram, juga Sari Yok Koeswoyo,
Joan Tanamal sempat kena narkoba namun sempat kuliah..

Irwanto, dosen dari Unika atmjaya pernah saya
wawancarai dan bilang bahwa penyanyi cilik punya
resiko akan hancur-hancuran hidupnya di masa
dewasanya. Heintje umpamanya, penyanyi cilik dari
Jerman mengalami hal itu... Walau pun tidak selalu
terjadi, namun pada kasus penyanyi cilik 1970-an
sebagian terjadi.. 

Saya sendiri cenderung bilang gelombang pertama
penyanyi cilik lebih positif. Oh, ya televisi cuma
satu yaitu TVRI. 

Kita lihat gelombang kedua, ada Eno  Lerian, Trio Kwek
Kwek, Joshua,Agnes Monica, Mereka hadir di kala
televisi swasta bermunculan... pencipta lagu mereka
sudah komersial dan inilah era penyanyi cilik dipaksa
menjadi dewasa. Hal ini pernah saya kritisi sewaktu
kerja di sebuah majalah berita.  Lagu anak-anak sudah
menjadi industri..

Apa yang terjadi ketika mereka dewasa?  Lihat saja di
Infotainment. Umumnya mereka terus berkarir di dunia
entertainment dan tak seorang pun yang punya karir di
luar entertainment seperti penyanyi cilik 1970-an.
Namun ada yang positif seperti Sheirina yang luar
biasa, pendidikan tak tertinggal, mampu bikin lagu,
fenomenal terhadap permusikan Indonesia, dan bila
ditelaah ternyata kontrol orang tuanya cukup ketat
hingga Sherina tidak dieksploitasi saja.. Dhea Ananda
dan Leoni juga terkontrol, Marshanda juga...mereka di
bawah menajemen keluarga yang baik-baik..Juga Tasya.. 
  

Gelombang berikutnya adalah penyanyi clik model kontes
seperti AFI dan sejenisnya kelihatannya hanya
menjiplak  kontes orang dewasanya persis sama kayak
tangis-tangisan... mereka sudah jadi industri. Mengapa
mereka nggak disuruh membawakan lagu-lagu AT Mahmud
atau Ibu Kasur dengan gaya baru?  Bagaimana mereka
dewasa nanti waktu menjawabnya?  Tetapi televisi
dominan sekali, semua hitungannya adalah komersial,
kapitalistik, tiruan model televisi di negara barat...

Saya khawatir pada gelombang ketiga ini.


Irvan 




 Sincerely, The

Undersignedhttp://www.petitiononline.com/mod_perl/signed.cgi?wrmindo
 
 http://www.petitiononline.com/wrmindo/
 
 



  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 



Re: [GM2020] Apresiasi FILM A2C (Ayat Ayat Cinta)

2008-03-03 Terurut Topik irvan sjafari

Bagaimana pun juga Ayat-ayat Cinta di atas rata-rata
film Indonesia yang beredar setahun belakangan ini. Di
sejumlah bioskop di Jakarta full box untuk semua jam
pertunjukkan. Yang antri bukan hanya ABG tetapi
rombongan ibu-ibu. Di Bioskop dekat rumah saya, karcis
habis hingga dua pertunjukkan di depannya. Misalnya
jam 2, pertunjukkan jam 4 dan jam 6 habis. Ludes. 

Akting Fedi Nuril memang nggak terlalu istimewa.
Kecuali dalam berapa degan dia berhasil menggambar
kegamangan Fahri. Misalnya waktu di penjara sholatnya
terganggu kekhusyuannya dan air matanya bercucuran.
Ini sangat manusiawi. 

Akting Carrisa Puteri pemeran Maria, Rianti Cartwright
pemeran Aisyah begitu bagus. Ketika Aisyah meminta
Fahri menikahi Maria lalu dia memangis ke luar kamar
rumah sakit dan dihibur ibu Maria itu juga sangat
menyentuh. Maria penagnut Kristen koptik faham Al
Qur'an terutama surat Maryam sangat meyakinkan,
dialognya dnegan Fahri di Metro. Cariisa juga main
bagus ketika dia berinetraksi dengan Fahri maupun
dengan teman sekamar Fahri. 

Banyak adegan dahsyat ketika seorang pria Mesir memaki
Aisyah karena membantu turis Amerika, seorang ibu tua
dan putrinya denagn memebrinya tempat duduk. Orang
Amerika kafir dan teroris karena membom Afganistan
dst...jadi nggak layak diperlakukan baik. Fahri lalu
mengingatkan Nabi mengajarkan memuliakan tamunya...

lewat adegan itu bahwa orang Mesir yang semena-mena
terhadap turis asing sama ngawurnya dengan Bush yang
memerintahkan penyerangan Irak, Afghanistan...

Walaupun banyak yang tidak setuju bahwa Ayat-ayat
Cinta adalah film Islami. Saya setuju cara dakwah yang
menarik di zaman MTV ini dengan cara itu atau cara
Deddy Mizwar dalam filmnya. Tidak sok menggurui dan
dengan gaya anak muda sekarang? 

Kalau ingin film denagn idealisme ya bintangnya harus
yang top seperti Gie diperankan Nicholas Saputra, baru
kena di hati anak muda...atau Deddy Mizwar
mengggunakan Tora Sudiro dalam Naga Bonar Jadi 2.  


Saya rekomendasi film ini dengan tiga bintang.

Cuma ada pertanyaan saya pada ceritanya, mengapa
polisi Mesir begitu mudah menangkap Fahri karena
pengaduan perkosaan dari seorang perempuan Mesir yang
sudah terjadi berapa bulan lalu (karena hamil). Dalam
novelnya disebutkan Mesir menagnut praduga
bersalah..boleh jadi. Apa semua negara Arab begitu?
Hanya saja kok giliran TKW Indonesia diperkosa susah
banget dapat keadilan? Apa karena wanitanya bukan
orang Arab dan pelakunya orang Arab? 











  -Original Message-
  From: Agus Lahinta [EMAIL PROTECTED]
  Sent: 2008-03-02 11:21:54 GMT+08:00
  To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
  Subject: Re: [GM2020] Apresiasi FILM A2C (Ayat
 Ayat Cinta)
  
  

**
 
  Tapi sayang ya….. GORONTALO kita yang tercinta
 belum mempunyai 
 bioskop
  seperti XXI. Jangankan bioskop yang sekaliber XXI,
 bioskop yang 
 biasa
  aja sepertinya sudah tidak ada di Gorontalo,
 bahkan sudah di tutup.
  

**
 
  
  Bung Ramang, walupun di Gorontalo gak ada bioskop
 (lagi) tapi kita 
 di
  Gorontalo juga bisa nonton Ayat-Ayat Cinta juga
 (kualitas DVD 
 malah),
  saya sampe bosan nontonnya karena dah ada di
 Laptop saya Filmnya.
  Ok..Gak papa kok biar gak nonton di Bioskop tapi
 minimal kita bisa
  tahu bahwa Film itu gak persis banget sama
 novelnya...OK...
  
  Mengenai statement dari bung ramang Tapi sayang
 ya….. GORONTALO 
 kita
  yang tercinta belum mempunyai bioskop seperti
 XXI...Sabar dikit
  kenapa? Orang BCA aja baru buka, semua itu butuh
 proses euyJadi
  kalau ada modal silahakan invest di Gorontalo,
 jangan hanya
  ngomong-ngomong aja yaOK. Jangan melihat
 Gorontalo menggunakan
  kacamata kita yang selalu melihat dimana kita
 berada, ya terang jauh
  lah...Ok Kaka
  
  Bolo Maapu,
  AL
  
  
  Majulah Gorontalo kita!
  Yahoo! Groups Links
 
 
 
 



  

Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs


Re: [GM2020] Kasus Kelaparan Bukti Elit Politik Tak Peka Lingkungan Sosial

2008-03-03 Terurut Topik irvan sjafari

Saya gatal untuk komentar..

Terlepas dari kematiannya karena kelaparan atau diare
atau apa tetap saja kemiskinan jadi faktornya. Padahal
UUD 1945 sudah mengamanatkan Fakir miskin dan anak
telantar dipelihara oleh negara 

Yang terjadi malah rakyat mensubsidi pemerintah buat
orang miskin. Contohnya penumpang bus yang kasih
pengamen Rp 500 atau Rp.1000 itu juga subsidi atau
kasih anak jalanan..Bukankah harusnya pemerintah yang
menolong, kasih modal kek...

Malah yang terjadi seperti di Jakarta adalah
pemberantasan kemiskinan. Maksudnya orang miskin
diberantas. Pedagang kaki lima yang mau kerjakeras
digusur dan harus mengalah untuk kepentingan bisnis
besar atau dengan dalih lahan terbuka hijau dst...loh
bukankah mal yang bikin habis lahan terbuka hijau? 

Yang bikin kesal kok duit untuk anggota DPR atau DPRD
minta naik gaji atau fasilitas selalu tersedia...?

Irvan 

--- verrianto madjowa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 semoga kejadian seperti dibawah ini tidak ada di
 gorontalo.
 
 verri
 ===
 
 

http://antara.co.id/arc/2008/3/3/kasus-kelaparan-bukti-elit-politik-tak-peka-lingkungan-sosial/
 03/03/08 12:28
 
 Kasus Kelaparan Bukti Elit Politik Tak Peka
 Lingkungan
 Sosial
 
 
 Jakarta (ANTARA News) - Kematian seorang ibu hamil
 beserta anak balitanya di Makassar, pekan lalu yang
 diduga akibat kelaparan, dapat disebut sebagai salah
 satu bukti bahwa elit politik di Indonesia saat ini
 tidak memiliki kepekaan dan tanggung jawab sosial.
 
 Sekretaris Dewan Nasional Setara Institut, Rm A
 Benny
 Susetyo Pr, Senin, di Jakarta, mengatakan bahwa elit
 politik yang seharusnya melayani masyarakat,
 sekarang
 cenderung tidak memiliki kesadaran akan kemanusiaan
 dan keadilan.
 
 Kondisi ini akibat dari perlakuan para elit yang
 menempatkan politik sebagai pertarungan kapital dan
 kapitalisme politik telah menciptakan hilangnya
 kesadaran bahwa berpolitik tidak lagi untuk melayani
 rakyat, melainkan logikanya berbalik dengan
 menjadikan
 politik sebagai perdagangan jabatan,,kata Benny.
 
 Menurut Benny, keutamaan pejabat publik untuk peka
 terhadap penderitaan rakyat sudah hilang dan
 ketidakpekaan itu merupakan cermin dari matinya akal
 sehat dalam menciptakan keadaban politik.
 
 Sementara itu, politisi dari Partai Demokrat,
 Nurhayati Assegaf mengajak semua warga untuk
 menghentikan kebohongan publik dan menegakkan
 keadilan.
 
 Nurhayati mengharapkan para pejabat pemerintah
 daerah
 untuk memikul tanggung jawab, bukan hanya
 menyalahkan
 pemerintah pusat dalam kasus seperti musibah yang
 menimpa keluarga penarik becak di Makassar itu.
 
 Era reformasi yang ditandai dengan semakin kuatnya
 pemerintahan daerah dengan sistem otonomi daerah,
 seharusnya bukan sekedar dipandang dari sisi jabatan
 dan kedudukan pejabat daerah, melainkan juga diikuti
 tanggung jawab pejabat terhadap rakyat yang telah
 memilih mereka sebagai pemimpin.
 
 Pemerintah pusat, menurut Nurhayati, telah
 mengeluarkan banyak kebijakan yang pro-rakyat kecil
 melalui pemberian berbagai dana khusus di bidang
 kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan.
 
 Jika bantuan-bantuan itu tidak sampai ke rakyat di
 daerah, maka perlu diusut penghambatnya, dan dicari
 tahu siapa yang harus bertanggungjawab, tegasnya.
 
 Warga Makassar, Dg Basse (35), yang sedang hamil dan
 anaknya Bahir (5) meninggal dunia Jumat pekan lalu
 dan
 dilaporkan akibat kelaparan.
 
 Namun pejabat Dinas Kesehatan setempat kemudian
 membantah korban meninggal akibat kelaparan, tetapi
 akibat kekurangan cairan tubuh (dehidrasi) yang
 terjadi karena kedua korban terserang diare. (*)
 
 
 
 
  


 Be a better friend, newshound, and 
 know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now. 

http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
 
 
 



  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 



Re: [GM2020] Re: Bioskop di Gorontalo

2008-03-03 Terurut Topik irvan sjafari

--- imusafir [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mungkin akan  lebih Baik 
 kalau Gorontalo itu menjadi 
 satu-satunya Propinsi di Indonesia yang tidak punya
 bioskop
 karena selain lebih banyak mudharatnya,
 keberadaan bioskop bukanlah indikasi kemajuan suatu
 daerah...
 malah menjadi sarana Penjajahan pemikiran dalam
 bentuk yang lebih 
 modern.
 
 Bolo Maapu
 Musafir

Nggak juga Bung Bolo soal mudarat atau tidak
tergantung film apa yang diputar. Lagi kriteria film
yang mudarat itu apa sih? Saya kira bioskop perlu ada.
Karena bisa jadi sarana pengembangan budaya.  Bioskop
juga bisa menjadi tempat acara kesenian. Nggak perlu
besar-besar..seperti di Gothe Institute di Jakarta
kapasitas seratusan orang...Bioskop bisa jadi tempat
mahasiswa berapresiasi... 


Yang nggak perlu ada itu mal. Saat ini Gorontalo
jangan sampai ada pusat shopping centre yang
menimbulkan sifat konsumtif kecuali kalau tingkat
perekonomiannya sudah tinggi. Jangan sampai seperti di
Bandung, masyarakatnya dipaksa menjadi Jakarta. Yang
terjadi seperti belalang pengunjung mal yang cuma
segitu-segitu saja pindah ke mal yang baru dan
meninggalkan yang lama...akibatnya mal lama sepi... 


Irvan 
 
 
 --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com,
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Kata saya pe spupu kalau dulu di Gtlo itu bnyk
 bioskop.
  Ada bioskop Abdi Budaya di Telaga, Murni (skrng
 jdi t4 esek2), 
 Pelita, Ideal, bioskop bwakaraeng Lmboto, dgn yg
 satu lagi di jl 
 andalas. Selain itu ada bnyak layar tancapnya jga.
 Katanya lagi 
 bioskop di Gtlo biasanya putar film2 lokal seperti
 ratapan kuburan 
 anak tiri, tarzan kota, sayur (?) sepuh dll. Namun
 beralih ke film 
 bollywood hingga film ranjang bergoyang yg posternya
 wuih... Terus 
 sebelum di putar biasanya di umumkan di jalan raya
 dgn mobil keliling 
 kampung pake pengeras suara Saksikan saudara...Film
 yg dibintangi 
 oleh Farouk afero, roy marten, rano karno di bioskop
 pelita dgn 
 judul..Beranak dalam kubur...Nanti malam jam 7
  sekarang dgn luasnya pengguna vcd dvd blueray dan
 hadirnya odiva, 
 ezy, ultradisk.. Kian melengkapi hiburan keluarga.
  Saya dan kawan2 sih pernah ada rencana bikin film
 indie genre 
 horror dgn lokasi di lab mipa UNG, skenario udah
 ada. Perlengkapannya 
 juga.
  Cuma kendalanya gak ada yg mau jadi kuntilanak.
 
 
 
 



  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 



Re: [GM2020] 2050 Jakarta Utara Tenggelam

2008-03-03 Terurut Topik irvan sjafari

Loh, kalau itu terjadi tidak mengherankan... saya
pernah menulis di sbeuah media lokal di Kelapa Gading
berapa tahun lalu bahawa tanah di Sunter di Jakarta
Utara  sudah turun karena beban bangunan, Kelapa
Gading bebas banjir maksudnya banjir bebas masuk
Kelapa Gading..:)  Kelapa Gading saluran airnya
amburadul dan tidak tertata  padahal malnya ada tujuh
dan pemukiman cluster elite-nya banyak... Solusi
mereka sih gampang aja..mereka tinggikan tanah mereka
sendiri, maksudnya hanya berapa cluster dan tempat
apartemen atau wilayah bisnis yang duitnya kencang.
Ya..mereka ini nggak banjir yang kebanjiran rumah
orang yang duitnya nggak kencang... 



--- ramang H.demolinggo [EMAIL PROTECTED]
wrote:

  2050 Jakarta Utara Tenggelam   
Mon Mar 3, 2008 3:03 pm  
 Refleksi: *Jakut tengelam, mungkin juga segera akan
 menyusul Jaksel, karena
  sekarang ombak semkin besar. Jadi mungkin tak
 banyak bisa dilakukan selain
  mengucapkan: Bye bye Jakarta, Adios! Wah, seram! 
 Kalau bukan pembangunan
  yang menyebabkan,  maka pasti kutukan Illahi. Bila
 demikian halnya maka
  pertanyaannya ialah apa alasan Allah untuk
 mencemplungkan Jakarta ke dasar
  laut Jawa?*
  
  http://www.suarapem baruan.com/ News/2008/
 03/01/Utama/ ut01.htm
  
  SUARA PEMBARUAN DAILY 2050, Jakut Tenggelam
  
  *Kondisi Jakarta juga diperparah oleh turunnya
 permukaan tanah akibat pola
  pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan.
 Rata-rata penurunan muka tanah
  di Jakarta berkisar 0,87 cm per tahun.Keberadaan
 gedung-gedung pencakar
  langit yang menghujam tanah Jakarta perlu dikaji
 ulang.*
  
  [JAKARTA] Laju pemanasan global yang berlangsung
 saat ini mengancam
  kelestarian sejumlah kawasan di Indonesia. Dalam
 100 tahun terakhir suhu
  permukaan bumi naik satu derajat Celsius, dan
 mengakibatkan naiknya
  permukaan air laut di seluruh dunia.
  
  Menurut Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan
 (BRKP) Departemen Keluatan
  dan Perikanan Indroyono Susilo kepada *SP*, di
 Jakarta, Sabtu (1/3),
  fenomena tersebut bisa dilihat dengan semakin
 tingginya intensitas tumpahan
  air laut ke darat (rob), termasuk banjir besar yang
 merendam sebagian
  wilayah di DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
 Lumpuhnya Bandara Soekarno
  Hatta, juga tak lepas dari akibat fenomena naiknya
 muka air laut.
  
  Berdasarkan simulasi yang dilakukan BRKP, pada
 tahun 2050, sekitar 25 persen
  wilayah Jakarta Utara (Jakut) akan tenggelam.
 Kawasan seperti Ancol, Pantai
  Indah Kapuk, Koja, dan Tanjung Priok hilang dari
 peta Indonesia.
  
  Kawasan seluas 160 kilometer persegi atau sekitar
 25 persen wilayah Jakarta
  akan tenggelam secara permanen, ungkap Indroyono.
  
  Secara kasat mata, lanjutnya, tanda-tanda awal
 tenggelamnya kawasan itu bisa
  dilihat dari garis pantai di utara kota yang dulu
 bernama Batavia ini, sudah
  berubah. Garis pantai mulai masuk ke daratan akibat
 proses abrasi
  (pengikisan daratan oleh air laut). Laju kenaikan
 muka laut rata-rata 0,57
  cm per tahun. Kecepatan naik muka air laut di
 beberapa wilayah utara Jakarta
  berbeda-beda.
  
  Tetapi, menurut hasil penelitian tim dari Institut
 Teknologi Bandung, tren
  yang muncul menunjukkan kenaikan. Pada 1925,
 kondisi muka laut di Teluk
  Jakarta tercatat 51,19 cm.
  Dalam 25 tahun berikutnya (1950), muka laut
 bertambah 14,37 cm.
  
  Pada 25 tahun selanjutnya (1975), terjadi kenaikan
 muka laut 14,38 cm.
  Jumlah kenaikan muka laut Teluk Jakarta setiap 25
 tahun berada di kisaran
  14,37 cm, atau rata-rata kenaikan per tahun 8 mm.
 Berdasarkan asumsi
  tersebut, pada 2050 diperkirakan muka laut di Teluk
 Jakarta akan mencapai
  123,06 cm (1,23 meter).
  
  Indroyono mengingatkan, hasil riset lembaga
 penelitian internasional dari
  badan riset Australia yang menyebutkan kenaikan
 muka laut yang secara
  berangsur-angsur menunjukkan tren kenaikan, akan
 mengancam kelangsungan
  negara kepulauan.
  
  Dalam penelitian itu disebutkan, pada 2001, Tuvalu,
 negara kepulauan di
  Samudera Pasifik, terpaksa mengungsikan 11.000
 warganya akibat kenaikan muka
  laut. Tuvalu terpaksa menandatangani perjanjian
 dengan Selandia Baru, agar
  mau menerima warganya yang terpaksa diungsikan.
  
  Kondisi ini tidak terlepas dari peristiwa yang
 terjadi pada 1995-2002, yakni
  semenanjung Kutub Selatan kehilangan sandaran es
 seluas 12.500 kilometer
  persegi, atau setara empat kali lipat luas wilayah
 Luksemburg.
  
  Jika masyarakat Jakarta termasuk pemerintah tidak
 mengambil langkah-langkah
  positif, misalnya memperbaiki wilayah pesisir
 dengan menumbuhkan kembali
  vegetasi bakau, bukan tidak mungkin sebagian warga
 Jakarta akan menjadi
  pengungsi cuaca seperti yang dialami warga Tuvalu.
  
  Sementara itu, peneliti dari Institut Teknologi
 Bandung (ITB), Armi Susandi
  mengatakan, kondisi Jakarta juga diperparah oleh
 turunnya permukaan tanah
  akibat pola pembangunan yang tidak berwawasan
 lingkungan. Rata-rata
  penurunan muka tanah di Jakarta 

Re: [GM2020] Bangsa Muslim di Eropa Merdeka

2008-02-18 Terurut Topik irvan sjafari

--- balibudu [EMAIL PROTECTED] wrote:

Pada akhir 1992 (seingat saya)  saya pernah membaca
artikel Majalah Times. Ada laporan yang menyebutkan
bahwa negara-negara besar akan cenderung pecah. 
Kanada akan menghadapi masalah Queebec-nya. Sebuah
negara bagian yang berbahasa Prancis. Sedangkan Kanada
mayoritas Inggris.  Cina menghadapi masalah Tibet.
Sedangkan Indonesia menghadapi persoalan Aceh, Papua,
Timor Timur dan Maluku Selatan. Kenyataannya 1999
Timor Timur lepas. 

Persoalannya memang kencenderungan konflik etnis,
agama, ras hingga bahasa seperti yang pernah ditulis
Clifford Geertz masih laten (pelajaran wkatu kuliah
dulu dua puluh tahun lalu).  Sri Lanka yang negara
kecil saja masih ada seperatis seperti Tamil. Konflik
etnis menjadi kuat manakala diperkuat oleh
ketidakadilan ekonomi. GAM menjadi kuat karena uang
dihasilkan industri di Aceh Utara tidak berimbas pada
penduduk asli. Papua juga begitu. Ada beberapa
penelitian tentang itu sepanjang 1990-an. 

Awalnya kan pembentukan propinsi baru ada juga yang
berawal dari perbedaan etnis dan agama atau persoalan
primordial lainnya. Gorontalo misalnya memang beda
dari Sulawesi Utara. Secara sejarah, budaya, agama
yang saya baca memang bisa dimengerti menjadi propinsi
baru. Banten juga saya faham karena memang akar
sejarahnya kuat. Mereka memang beda dari Jawa Barat,
padahal sama-sama berbahasa Sunda (hanya lebih kasar
Banten). 

Hanya kadang-kadang tidak konsisten. Misalnya kalau
pakai semangat primordial, harusnya Riau Kepulauan
tidak perlu pisah dari Riau Daratan. Harusnya Sumatra
Timur (deli, medan) gabungnya dengan Riau kan
sama-sama Melayu? Tapanuli bisa jadi propinsi sendiri,
karena etnis dominan di sana jelas. 

Oke, kembali ke persoalan separatis. Saya kira Aceh
nggak lagi akrena tuntutan mereka sudah dikabulkan.
Harusnya Papua juga diakomodir keinginannya. Saya kira
kalau mereka lepas bakal punya persoalan etnis juga.
Papua Nugini saja sering perang suku. Lihat kini Timor
Timur sudah satu etnis masih berantam soal kekuasaan. 

Di Eropa sana kecenderungan negara kecil hal yang
biasa. Itu ada akarnya ada dalam sejarahnya. Di sana
negara kota sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Peta
Eropa sering mengalami perubahaan dari abad ke abad.
Eropa bagian Timur memang laten karena masalahnya
kompleks. Sudah masalah etnis dtambah  masalah
ketidakadilan  ekonomi. Di Eropa Barat saja yang lebih
makmur masih ada separatis seperti Basque  di Spanyol.


Mengenai sikap Indonesia saya setuju dengan kebijakan
Deplu memang harus hati-hati dan mengkaji dulu untuk
memberikan pernyataan.  Harus dihitung implikasinya
pada republik ini nanti-nantinya. 

Jangan terbawa semangat bahwa ada Republik Muslim
Merdeka di Eropa. Jangan lupa kemungkinanAmerika
Serikat memang ingin punya sekutu di Eropa Timur.
Mereka ingin punya sahabat muslim. Bagaimana nanti
kalau kemerdekaan Maluku Selatan yang mayoritas
Kristen tiba-tiba diakui negara barat? Bukankah
nantinya semangatnya sama He..ada republik kristen di
nusantara?  




  

Looking for last minute shopping deals?  
Find them fast with Yahoo! Search.  
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping