Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Semoga ini bukan sebuah kesombongan.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 8, 2010, at 4:45 PM, Mansur Martam wrote: aneh menurut om iqbal, krn om kurang akrab dengan kajian seperti ini. hehehe... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Sel, 6 Juli, 2010 13:47:02 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, semakin hari semakin aneh ente pe pemahaman dalam beragama. Belum selesai kontroversi tentang bid'ah skarang so masalah transfer pahala.. Ustadz, setiap orang hanya mendapatkan apa2 yang diusahakannya, jika seseorang sdh meninggal maka putus semua amalan kecuali 3 perkara.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 7, 2010, at 12:56 AM, Mansur Martam wrote: Om Swt, MUNGKIN DAN TIDAK MUNGKIN tidak bisa jadi standar dalam beragama. kata Imam Ali bin Abi Thalib; kalu agama standarnya akal, maka mengusaf khuf/sepatu layaknya di bawah bukan di atas. ;) Dari: Suwito Pomalingo Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Terkirim: Sel, 6 Juli, 2010 21:06:37 Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) hahahhaa... tan bo te saudi ta todibalaka lo bele li balimbo ta yang dimaksud li om ustadz ini... hehehe [permisalan] Om Ustadz,,, mana mungkin ti Om Iqbal yang babaca Al Quran trus eNTe yang dapa depe pahala. kalo bagitu, eNTe saja yang babaca Qur'an supaya semua penghuni milis ini mo dapa pahala... wakwkkwkwk 2010/7/5 Mansur Martam silahkan tidak mengaruwa. itu juga kan cuma sedekah pahala kepada si mayit. kami tetap mongaruwa krn ada hadits nabi yg bilang, bahwa pahala sedekah yang diniatkan kepada si mayit akan sampai dan bermanfaat bagi dia. ulama saudi juga mengakui hadits Nabi ini. tidak tau dengan ulama Muhammadiyah ;) -- Salam, Suwito. http://suwito. pomalingo. com
Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
aneh menurut om iqbal, krn om kurang akrab dengan kajian seperti ini. hehehe... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Sel, 6 Juli, 2010 13:47:02 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, semakin hari semakin aneh ente pe pemahaman dalam beragama. Belum selesai kontroversi tentang bid'ah skarang so masalah transfer pahala.. Ustadz, setiap orang hanya mendapatkan apa2 yang diusahakannya, jika seseorang sdh meninggal maka putus semua amalan kecuali 3 perkara.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 7, 2010, at 12:56 AM, Mansur Martam wrote: >Om Swt, MUNGKIN DAN TIDAK MUNGKIN tidak bisa jadi standar dalam beragama. kata >Imam Ali bin Abi Thalib; kalu agama standarnya akal, maka mengusaf khuf/sepatu >layaknya di bawah bukan di atas. ;) > > > > Dari: Suwito Pomalingo >Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >Terkirim: Sel, 6 Juli, 2010 21:06:37 >Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) > > >hahahhaa... tan bo te saudi ta todibalaka lo bele li balimbo ta yang dimaksud >li >om ustadz ini... hehehe > >[permisalan] Om Ustadz,,, mana mungkin ti Om Iqbal yang babaca Al Quran trus >eNTe yang dapa depe pahala. kalo bagitu, eNTe saja yang babaca Qur'an supaya >semua penghuni milis ini mo dapa pahala... wakwkkwkwk > > >2010/7/5 Mansur Martam > > >>silahkan tidak mengaruwa. itu juga kan cuma sedekah pahala kepada si mayit. >>kami tetap mongaruwa krn ada hadits nabi yg bilang, bahwa pahala sedekah yang >>diniatkan kepada si mayit akan sampai dan bermanfaat bagi dia. ulama saudi >>juga >>mengakui hadits Nabi ini. tidak tau dengan ulama Muhammadiyah ;) >> >> >> >-- > >Salam, >Suwito. >http://suwito. pomalingo. com > >
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Seorang Pendeta di Manado sedang Khotbah di Podium Gereja, "Manusia diciptakan dari Debu dan Tanah!" Pada barisan paling depan Jamaat Geraja duduk orang Irian menatap Pendeta sambil senyam-senyum. Melihat mimik tak serius ini sang Pendeta langsung mengarahkan telunjuknya ke arah Jemaat Irian itu, "kalau ngana Dia bekeng dari Pece!" Den Baga Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: agung_hp...@rocketmail.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Thu, 8 Jul 2010 04:10:35 To: Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Juzt 4 ketawa! Ayo hLngkn ztREz!... -ad 3 orng remja yg mw brlyar d lautan Yaitu: -dhevy beragama muslim -ge bragama kristen -fandy tdak bragama Tjuan mreka adLah brlyar ke kota sbLah.. saat d'tngah lautan perahu mereka bocor,, Lalu dhevy brkata,ya aLLah brdri Lach dsampingku.. Lalu ge brkata,ya tuhan yesus dudukLah dsampingku.. Lalu fandy brkata,, cukimay ngoni... Tau" smo tnggeLam,ngoni mo tamba leh 2 orng.. Hehehehe... Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Mansur Martam Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Tue, 6 Jul 2010 23:56:18 To: Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Om Swt, MUNGKIN DAN TIDAK MUNGKIN tidak bisa jadi standar dalam beragama. kata Imam Ali bin Abi Thalib; kalu agama standarnya akal, maka mengusaf khuf/sepatu layaknya di bawah bukan di atas. ;) Dari: Suwito Pomalingo Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Terkirim: Sel, 6 Juli, 2010 21:06:37 Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) hahahhaa... tan bo te saudi ta todibalaka lo bele li balimbo ta yang dimaksud li om ustadz ini... hehehe [permisalan] Om Ustadz,,, mana mungkin ti Om Iqbal yang babaca Al Quran trus eNTe yang dapa depe pahala. kalo bagitu, eNTe saja yang babaca Qur'an supaya semua penghuni milis ini mo dapa pahala... wakwkkwkwk 2010/7/5 Mansur Martam >silahkan tidak mengaruwa. itu juga kan cuma sedekah pahala kepada si mayit. >kami tetap mongaruwa krn ada hadits nabi yg bilang, bahwa pahala sedekah yang >diniatkan kepada si mayit akan sampai dan bermanfaat bagi dia. ulama saudi >juga >mengakui hadits Nabi ini. tidak tau dengan ulama Muhammadiyah ;) > > > -- Salam, Suwito. http://suwito. pomalingo. com
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Hahhahaahahahhhahaa.. Lucuuu.. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: agung_hp...@rocketmail.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Thu, 8 Jul 2010 04:10:35 To: Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Juzt 4 ketawa! Ayo hLngkn ztREz!... -ad 3 orng remja yg mw brlyar d lautan Yaitu: -dhevy beragama muslim -ge bragama kristen -fandy tdak bragama Tjuan mreka adLah brlyar ke kota sbLah.. saat d'tngah lautan perahu mereka bocor,, Lalu dhevy brkata,ya aLLah brdri Lach dsampingku.. Lalu ge brkata,ya tuhan yesus dudukLah dsampingku.. Lalu fandy brkata,, cukimay ngoni... Tau" smo tnggeLam,ngoni mo tamba leh 2 orng.. Hehehehe... Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Mansur Martam Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Tue, 6 Jul 2010 23:56:18 To: Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Om Swt, MUNGKIN DAN TIDAK MUNGKIN tidak bisa jadi standar dalam beragama. kata Imam Ali bin Abi Thalib; kalu agama standarnya akal, maka mengusaf khuf/sepatu layaknya di bawah bukan di atas. ;) Dari: Suwito Pomalingo Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Terkirim: Sel, 6 Juli, 2010 21:06:37 Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) hahahhaa... tan bo te saudi ta todibalaka lo bele li balimbo ta yang dimaksud li om ustadz ini... hehehe [permisalan] Om Ustadz,,, mana mungkin ti Om Iqbal yang babaca Al Quran trus eNTe yang dapa depe pahala. kalo bagitu, eNTe saja yang babaca Qur'an supaya semua penghuni milis ini mo dapa pahala... wakwkkwkwk 2010/7/5 Mansur Martam >silahkan tidak mengaruwa. itu juga kan cuma sedekah pahala kepada si mayit. >kami tetap mongaruwa krn ada hadits nabi yg bilang, bahwa pahala sedekah yang >diniatkan kepada si mayit akan sampai dan bermanfaat bagi dia. ulama saudi >juga >mengakui hadits Nabi ini. tidak tau dengan ulama Muhammadiyah ;) > > > -- Salam, Suwito. http://suwito. pomalingo. com
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Juzt 4 ketawa! Ayo hLngkn ztREz!... -ad 3 orng remja yg mw brlyar d lautan Yaitu: -dhevy beragama muslim -ge bragama kristen -fandy tdak bragama Tjuan mreka adLah brlyar ke kota sbLah.. saat d'tngah lautan perahu mereka bocor,, Lalu dhevy brkata,ya aLLah brdri Lach dsampingku.. Lalu ge brkata,ya tuhan yesus dudukLah dsampingku.. Lalu fandy brkata,, cukimay ngoni... Tau" smo tnggeLam,ngoni mo tamba leh 2 orng.. Hehehehe... Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Mansur Martam Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Tue, 6 Jul 2010 23:56:18 To: Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Om Swt, MUNGKIN DAN TIDAK MUNGKIN tidak bisa jadi standar dalam beragama. kata Imam Ali bin Abi Thalib; kalu agama standarnya akal, maka mengusaf khuf/sepatu layaknya di bawah bukan di atas. ;) Dari: Suwito Pomalingo Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Terkirim: Sel, 6 Juli, 2010 21:06:37 Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) hahahhaa... tan bo te saudi ta todibalaka lo bele li balimbo ta yang dimaksud li om ustadz ini... hehehe [permisalan] Om Ustadz,,, mana mungkin ti Om Iqbal yang babaca Al Quran trus eNTe yang dapa depe pahala. kalo bagitu, eNTe saja yang babaca Qur'an supaya semua penghuni milis ini mo dapa pahala... wakwkkwkwk 2010/7/5 Mansur Martam >silahkan tidak mengaruwa. itu juga kan cuma sedekah pahala kepada si mayit. >kami tetap mongaruwa krn ada hadits nabi yg bilang, bahwa pahala sedekah yang >diniatkan kepada si mayit akan sampai dan bermanfaat bagi dia. ulama saudi >juga >mengakui hadits Nabi ini. tidak tau dengan ulama Muhammadiyah ;) > > > -- Salam, Suwito. http://suwito. pomalingo. com
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Ustadz Mansur, semakin hari semakin aneh ente pe pemahaman dalam beragama. Belum selesai kontroversi tentang bid'ah skarang so masalah transfer pahala.. Ustadz, setiap orang hanya mendapatkan apa2 yang diusahakannya, jika seseorang sdh meninggal maka putus semua amalan kecuali 3 perkara.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 7, 2010, at 12:56 AM, Mansur Martam wrote: Om Swt, MUNGKIN DAN TIDAK MUNGKIN tidak bisa jadi standar dalam beragama. kata Imam Ali bin Abi Thalib; kalu agama standarnya akal, maka mengusaf khuf/sepatu layaknya di bawah bukan di atas. ;) Dari: Suwito Pomalingo Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Terkirim: Sel, 6 Juli, 2010 21:06:37 Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) hahahhaa... tan bo te saudi ta todibalaka lo bele li balimbo ta yang dimaksud li om ustadz ini... hehehe [permisalan] Om Ustadz,,, mana mungkin ti Om Iqbal yang babaca Al Quran trus eNTe yang dapa depe pahala. kalo bagitu, eNTe saja yang babaca Qur'an supaya semua penghuni milis ini mo dapa pahala... wakwkkwkwk 2010/7/5 Mansur Martam silahkan tidak mengaruwa. itu juga kan cuma sedekah pahala kepada si mayit. kami tetap mongaruwa krn ada hadits nabi yg bilang, bahwa pahala sedekah yang diniatkan kepada si mayit akan sampai dan bermanfaat bagi dia. ulama saudi juga mengakui hadits Nabi ini. tidak tau dengan ulama Muhammadiyah ;) -- Salam, Suwito. http://suwito. pomalingo. com
Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Om Swt, MUNGKIN DAN TIDAK MUNGKIN tidak bisa jadi standar dalam beragama. kata Imam Ali bin Abi Thalib; kalu agama standarnya akal, maka mengusaf khuf/sepatu layaknya di bawah bukan di atas. ;) Dari: Suwito Pomalingo Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Terkirim: Sel, 6 Juli, 2010 21:06:37 Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) hahahhaa... tan bo te saudi ta todibalaka lo bele li balimbo ta yang dimaksud li om ustadz ini... hehehe [permisalan] Om Ustadz,,, mana mungkin ti Om Iqbal yang babaca Al Quran trus eNTe yang dapa depe pahala. kalo bagitu, eNTe saja yang babaca Qur'an supaya semua penghuni milis ini mo dapa pahala... wakwkkwkwk 2010/7/5 Mansur Martam >silahkan tidak mengaruwa. itu juga kan cuma sedekah pahala kepada si mayit. >kami tetap mongaruwa krn ada hadits nabi yg bilang, bahwa pahala sedekah yang >diniatkan kepada si mayit akan sampai dan bermanfaat bagi dia. ulama saudi >juga >mengakui hadits Nabi ini. tidak tau dengan ulama Muhammadiyah ;) > > > -- Salam, Suwito. http://suwito. pomalingo. com
Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
masalahnya, watawasaubil haq; nasehat kebenaran yang om kasi menurut saya hanya kebenaran dari hasil pemahaman, dan saya punya kebenaran sendiri, yg juga hasil pemahaman. tetap seri.. hehehe... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Sen, 5 Juli, 2010 15:08:40 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Mungkin disini perbedaan kita ustadz, saya beribadah sesuai yang dicontohkan Nabi sementara anda beribadah menurut contoh ulama2 aliran anda bahkan punya rencana menciptakan ibadah2 KARANGAN baru seperti yg disampaikan sebelumnya.. Masalah shalat sah atau diterima itu urusan Allah, tugas kita hanya saling watawassaubil haq.. Saya kira semuanya jelas dan member lain pun bisa menyimpulkan sendiri.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 5, 2010, at 1:40 PM, Mansur Martam wrote: >Kalu salat sunat taraweh saya bikin 8 rakaat sekaligus dengan sekali salam, >maka >salat saya tetap sah, sekalipun tidak dicontohkan Nabi. Nah... > > > > > Dari: Iqbal >Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" com> >Terkirim: Sab, 3 Juli, 2010 11:16:43 >Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) > > >Ini berlaku hanya untuk shalat fardhu atau shalat sunat juga? > >Sent from my iPhone > >On Jul 4, 2010, at 3:07 AM, Mansur Martam wrote: > > > >>Haram. ada dalilnya; salatlah kalian seperti kalian melihat saya salat >(hadits). >> >> >> >> >> >> ____ Dari: Iqbal >>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" >yahoogroups. >>com> >>Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 02:00:16 >>Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) >> >> >>Ustadz, kalau orang shalat magrib enam rakaat hukumnya apa? >> >> >>Iqbal >> >>Sent from my iPhone >> >>On Jul 4, 2010, at 2:32 AM, Mansur Martam wrote: >> >> >> >>>Om Iqbal, mana DALIL yang menegaskan bahwa apa saja yang tidak diperintahkan >>>atau dicontohkan Nabi hukumnya haram? kalu jawabannya tidak ada, berarti >>>kata2 >>>li Om ini bid'ah. Hehehe.. >>>Alhamdulillah, qabliyah magrib di mesjid pesantren saya ADA dan LESTARI >>>sejak >>>mesjid itu dibangun puluhan tahun silam. >>>Btw, ti Om pulang malah yang KONTARA cuman semangat wahabinya, tidak perlu >>>belajar ke saudi kalu bagitu.. hihihih.. >>> >>> >>> >>> >>> Dari: Iqbal >>>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" >>yahoogroups. >>>com> >>>Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:22:59 >>>Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) >>> >>> >>>Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. >>>Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan >>>atau >>>dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. >>>Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya >>>keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah >>>magrib >>>yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah >>>ditinggalkan Nabi.. >>>Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. >>> >>> >>>Iqbal >>> >>>Sent from my iPhone >>> >>>On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: >>> >>> >>> >>>>Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. >>>>Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus >>>>dan >>>>mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan >>>>Diakhir >>>>tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan >>>>petikan >>>>tulisan itu; >>>> >>>>"Namun,yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan >>>>jenisnya. >>>>Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada >>>>hari >>>>ke-3,7, dan 40setelah kematian. Juga manakah dalilyang menunjukkan harus >>>>dibacasecara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang >>>>menunjukkan >>>>bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan >>>>tasbih, >>>>tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa
Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Disini letak kekeliruan om iqbal, bahwa om mengklaim bahwa Rasul adalah teladan, sehingga segalanya harus dikembalikan kepada Rasul. Om pernah berfikir ndak, kalu para ulama itu adalah perpanjangan tangan dari Rasul. Mana mungkin om mengikuti Rasul dengan tidak belajar pada ulama. Kata-kata Imam Malik; "tidak akan berjaya umat ini sempai mrk kembali mencontohi pendahulunya" disalah pahami sebagai beramal tanpa MAZHAB, tanpa mengikuti pendapat para ulama. akhirnya sikap seperti ini malah terjebak pada membentuk aliran baru yang disebut MAZHAB TANPA MAZHAB, hal ini seperti diakui oleh senior saya Ustad Zain Annajah, dia senior MUHAMMADIYAH di Misr, dia menyelesaikan magisternya di al-Azhar, dia bilang pada sebuah acara kajian yang saya bikin; MUHAMMADIYAH banyak yang terjebak, karena meninggalkan pendapat ulama dan mengacu langsung pada Rasul (hadits), akhirnya mereka malah membentuk aliran baru MAZHAB TANPA MAZHAB. Coba tanya alumni azhar yang MUHAMMADIYAH, pasti mereka kenal senior mereka itu. Di Misr mahasiswa al-azhar yang Muhammadiyah enak diajak diskusi, tidak seperti yang ngaku2 MUHAMMADIYAH apalagi pecinta wahabi. hehehe... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Sen, 5 Juli, 2010 15:54:54 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Bagi saya Muhammadiyah adalah tempat belajar, seperti juga saya pernah ngaji ke ustad hasyim arsyad dan ustad prof hasan jan (NU), ustad thalib wakid (al irsyad) dan ustad hajar aswad (persis). Yang pernah tinggal di manado pasti kenal orang2 ini.. Pada akhirnya Rasulullah satu2nya teladan meskipun kita belajar dari banyak sumber.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 5, 2010, at 2:01 PM, Mansur Martam wrote: saya malah heran, orang mengaku MUHAMMADIYAH tapi dalam berpendpat tidak mencerminkan ormasnya. :P Dari: Iqbal >Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" com> >Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 11:57:52 >Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) > > >Kalau bagian ini tidak perlu ditanggapi om wito, ustadz mansur ini hanya >belajar >dari satu sumber jadi wajar kalau pemikiran2nya masih spt ini. Saya punya >banyak >teman alumni mesir di jepang, menurut mereka al azhar itu mempelajari aliran2 >islam seperti ilmu perbandingan agama, pemikiran2 ulama yang tidak sefaham >dengan mereka dianggap 'agama' lain. Dalam berdiskusi mereka sering >'menyembunyikan' hadits2 yang tidak sejalan dengan alirannya. >Saya ingat hadits yang diposting om wito kemaren tentang islam yang pecah >menjadi 73 golongan dan ada 72 golongan yang sesat, mungkinkah yang 72 ini >adalah para ahli bid'ah, pencipta ibadah baru dan menambah2i ajaran yang sudah >dinyatakan sempurna? >Waktu masih jadi mahasiswa dulu saya pernah baca satu buku berjudul KHILAFATUL >WAL MULK yg ditulis Abul A'la Al Maududi yang menjelaskan tentang munculnya >aliran2 dalam Islam, mungkin ada yang tertarik membacanya karena sudah ada >versi Indonesianya. > > >Satu hal yang aneh menurut saya adalah ada anak kemaren sore dari pedalaman di >Indonesia yang baru belajar naik onta sudah berani menyebut2 wahabi dengan >sinis, 'menghina' tanah arab tempat lahirnya Islam, tanah para Nabi dan >kuburan >para tabit tabi'in.. > > >Iqbal > > >Sent from my iPhone > >On Jul 4, 2010, at 10:51 PM, Suwito Pomalingo wrote: > > > >>yaa,,, kalo Wahabi versi kebanyakan orang NU dan kebanyakan alumni Mesir yaa >>seperti yang nt maksud... >> >> >>apa blum cukup menyebarkan fitnah tentang Wahabi ya Ustadz??? >> >> >> >>2010/7/4 Mansur Martam >> >> >>>semangat wahabi memang bagitu... ;) >>> >>> >>> > > >>-- >> >>Salam, >>Suwito. >>http://suwito. pomalingo. com >> >
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Bagi saya Muhammadiyah adalah tempat belajar, seperti juga saya pernah ngaji ke ustad hasyim arsyad dan ustad prof hasan jan (NU), ustad thalib wakid (al irsyad) dan ustad hajar aswad (persis). Yang pernah tinggal di manado pasti kenal orang2 ini.. Pada akhirnya Rasulullah satu2nya teladan meskipun kita belajar dari banyak sumber.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 5, 2010, at 2:01 PM, Mansur Martam wrote: saya malah heran, orang mengaku MUHAMMADIYAH tapi dalam berpendpat tidak mencerminkan ormasnya. :P Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 11:57:52 Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Kalau bagian ini tidak perlu ditanggapi om wito, ustadz mansur ini hanya belajar dari satu sumber jadi wajar kalau pemikiran2nya masih spt ini. Saya punya banyak teman alumni mesir di jepang, menurut mereka al azhar itu mempelajari aliran2 islam seperti ilmu perbandingan agama, pemikiran2 ulama yang tidak sefaham dengan mereka dianggap 'agama' lain. Dalam berdiskusi mereka sering 'menyembunyikan' hadits2 yang tidak sejalan dengan alirannya. Saya ingat hadits yang diposting om wito kemaren tentang islam yang pecah menjadi 73 golongan dan ada 72 golongan yang sesat, mungkinkah yang 72 ini adalah para ahli bid'ah, pencipta ibadah baru dan menambah2i ajaran yang sudah dinyatakan sempurna? Waktu masih jadi mahasiswa dulu saya pernah baca satu buku berjudul KHILAFATUL WAL MULK yg ditulis Abul A'la Al Maududi yang menjelaskan tentang munculnya aliran2 dalam Islam, mungkin ada yang tertarik membacanya karena sudah ada versi Indonesianya. Satu hal yang aneh menurut saya adalah ada anak kemaren sore dari pedalaman di Indonesia yang baru belajar naik onta sudah berani menyebut2 wahabi dengan sinis, 'menghina' tanah arab tempat lahirnya Islam, tanah para Nabi dan kuburan para tabit tabi'in.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 10:51 PM, Suwito Pomalingo wrote: yaa,,, kalo Wahabi versi kebanyakan orang NU dan kebanyakan alumni Mesir yaa seperti yang nt maksud... apa blum cukup menyebarkan fitnah tentang Wahabi ya Ustadz??? 2010/7/4 Mansur Martam semangat wahabi memang bagitu... ;) -- Salam, Suwito. http://suwito. pomalingo. com
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Mungkin disini perbedaan kita ustadz, saya beribadah sesuai yang dicontohkan Nabi sementara anda beribadah menurut contoh ulama2 aliran anda bahkan punya rencana menciptakan ibadah2 KARANGAN baru seperti yg disampaikan sebelumnya.. Masalah shalat sah atau diterima itu urusan Allah, tugas kita hanya saling watawassaubil haq.. Saya kira semuanya jelas dan member lain pun bisa menyimpulkan sendiri.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 5, 2010, at 1:40 PM, Mansur Martam wrote: Kalu salat sunat taraweh saya bikin 8 rakaat sekaligus dengan sekali salam, maka salat saya tetap sah, sekalipun tidak dicontohkan Nabi. Nah... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Sab, 3 Juli, 2010 11:16:43 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ini berlaku hanya untuk shalat fardhu atau shalat sunat juga? Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 3:07 AM, Mansur Martam wrote: Haram. ada dalilnya; salatlah kalian seperti kalian melihat saya salat (hadits). Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 02:00:16 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz, kalau orang shalat magrib enam rakaat hukumnya apa? Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 2:32 AM, Mansur Martam wrote: Om Iqbal, mana DALIL yang menegaskan bahwa apa saja yang tidak diperintahkan atau dicontohkan Nabi hukumnya haram? kalu jawabannya tidak ada, berarti kata2 li Om ini bid'ah. Hehehe.. Alhamdulillah, qabliyah magrib di mesjid pesantren saya ADA dan LESTARI sejak mesjid itu dibangun puluhan tahun silam. Btw, ti Om pulang malah yang KONTARA cuman semangat wahabinya, tidak perlu belajar ke saudi kalu bagitu.. hihihih.. Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:22:59 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi.. Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan tulisan itu; "Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?" Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka berarti 0-0 alias seri. Hehehe... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo wrote: dari ta'lim tetangga bismillah.. *PENGERTIAN BID’AH* *[Definisi Secara Bahasa]* Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. (Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah) *[Def
Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
silahkan tidak mengaruwa. itu juga kan cuma sedekah pahala kepada si mayit. kami tetap mongaruwa krn ada hadits nabi yg bilang, bahwa pahala sedekah yang diniatkan kepada si mayit akan sampai dan bermanfaat bagi dia. ulama saudi juga mengakui hadits Nabi ini. tidak tau dengan ulama Muhammadiyah ;) Dari: "ilahude_...@yahoo.com" Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 16:54:47 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Hehehe...ente ini, disuwawa banyak yg korban sadakah ini...krn yg didatangi awam ttg agama yaa trpaksa malosadia posadakalo.. ..tp wkt saya peortu mninggal dorang sempat batanya...apa perlu mongarua?... saya bilang, kan sdh cukup sholat jenazah tho.apa ada yg melebihi sholat? Ahirnya le po'oyo...:) DI Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Sun, 4 Jul 2010 12:13:17 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Saya tidak tau pasti om zam, bulum sampe disitu ana pe ilmu, yang pasti adalah tukang mongaruwa ini adalah para ahli sadaka, nafkah mereka dari musibah orang lain.. Waktu tante saya meninggal mereka pernah datang lengkap dengan peralatannya padahal tdk diundang, ana kase tinggal timongoliyo tatadenga, yilo jalo2 ju.. Hehehe... Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 5:50 AM, " zamronie " wrote: > >Ada 1 hal yang ingin saya tanyakan pak iqbal, kiapa sampe ada yang bisa kayak >kesurupan itu ba dikili? Dan opini yang tercipta, orang yang sampe kesurupan >bagitu adalah orang yang 'berisi'. > >Mohon pencerahan juw.. > > >From: Iqbal >Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >Date: Sat, 3 Jul 2010 13:39:44 -0700 (PDT) >To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) > > >Hahaha.. Bukan om zam, jawabannya adalah : "ma monga.." > > >Iqbal >Hidup Spanyol > >Sent from my iPhone > >On Jul 4, 2010, at 3:17 AM, " zamronie " wrote: > > > >> >>Honor? >> >>☺ ☺ ☺ ☺ ☺ >> >> >>From: Iqbal >>Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >>Date: Sat, 3 Jul 2010 11:11:37 -0700 (PDT) >>To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >>ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >>Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) >> >> >>Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :) >>Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli >>bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini >>sang >>pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, >>langsung saja dia sadar dan duduk manis.. >>Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. >>hehehehe... >> >> >>Iqbal >> >>Sent from my iPhone >> >>On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie " wrote: >> >> >> >>> >>>Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa. >>> >>>ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ >>> >>> >>>From: funcotan...@gmail.com >>>Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >>>Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 + >>>To: >>>ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >>>Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) >>> >>> >>> >>>Jaopulita eiii... >>> >>> >>> >>> >>>Powered by Telkomsel BlackBerry® >>>From: Iqbal >>>Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >>>Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT) >>>To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >>>ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >>>Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) >>> >>> >>>Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. >>>Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan >>>atau >>>dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. >>>Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya >>>keliling kasana m
Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
dan para dokter juga "memakan" harta org2 yang menderita sakit dan berpenyakit. para guru dan dosen juga "memakan" duit orang2 yang bodoh. nah... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 12:13:17 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Saya tidak tau pasti om zam, bulum sampe disitu ana pe ilmu, yang pasti adalah tukang mongaruwa ini adalah para ahli sadaka, nafkah mereka dari musibah orang lain.. Waktu tante saya meninggal mereka pernah datang lengkap dengan peralatannya padahal tdk diundang, ana kase tinggal timongoliyo tatadenga, yilo jalo2 ju.. Hehehe... Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 5:50 AM, " zamronie " wrote: > >Ada 1 hal yang ingin saya tanyakan pak iqbal, kiapa sampe ada yang bisa kayak >kesurupan itu ba dikili? Dan opini yang tercipta, orang yang sampe kesurupan >bagitu adalah orang yang 'berisi'. > >Mohon pencerahan juw.. > > >From: Iqbal >Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >Date: Sat, 3 Jul 2010 13:39:44 -0700 (PDT) >To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) > > >Hahaha.. Bukan om zam, jawabannya adalah : "ma monga.." > > >Iqbal >Hidup Spanyol > >Sent from my iPhone > >On Jul 4, 2010, at 3:17 AM, " zamronie " wrote: > > > >> >>Honor? >> >>☺ ☺ ☺ ☺ ☺ >> >> >>From: Iqbal >>Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >>Date: Sat, 3 Jul 2010 11:11:37 -0700 (PDT) >>To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >>ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >>Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) >> >> >>Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :) >>Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli >>bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini >>sang >>pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, >>langsung saja dia sadar dan duduk manis.. >>Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. >>hehehehe... >> >> >>Iqbal >> >>Sent from my iPhone >> >>On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie " wrote: >> >> >> >>> >>>Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa. >>> >>>ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ >>> >>> >>>From: funcotan...@gmail.com >>>Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >>>Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 + >>>To: >>>ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >>>Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) >>> >>> >>> >>>Jaopulita eiii... >>> >>> >>> >>> >>>Powered by Telkomsel BlackBerry® >>>From: Iqbal >>>Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >>>Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT) >>>To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >>>ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >>>Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) >>> >>> >>>Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. >>>Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan >>>atau >>>dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. >>>Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya >>>keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah >>>magrib >>>yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah >>>ditinggalkan Nabi.. >>>Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. >>> >>> >>>Iqbal >>> >>>Sent from my iPhone >>> >>>On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: >>> >>> >>> >>>>Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. >>>>Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus >>>>dan >>>>mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan >>>>Diakhir >>>>tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan
Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Om Iqbal, dulu saya pernah bilang, kalu al-azhar itu hampir semua mata kuliahnya menggunakan sistem komparatif atau perbandingan dalam semua pendapat dan pandangan ulama, dan lalu mengambil pendapat yang PALING RAJIH atau KUAT. sistem ini di MUHAMMADIYAH dianut oleh MAJLIS TARJIHnya. saya malah heran, orang mengaku MUHAMMADIYAH tapi dalam berpendpat tidak mencerminkan ormasnya. :P Om Iqbal, saya sudah membuktikan diawal topik ini, tentang ada dua pendapat ulama menyangkut BID'AH. dan saya mengakui bahwa ada ulama yang mengharamkan bid'ah. sebaliknya, Om Iqbal dkk tidak mengakui pendapat ulama lain. Nah, siapa sebenarnya yang menyembunyikan hadits jgn sampai jadi mailing yang teriak mailing. hehehe... Om Iqbal, seumur hidup dan 5 tahun saya di misr, tidak pernah naik onta. hihihihi... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 11:57:52 Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Kalau bagian ini tidak perlu ditanggapi om wito, ustadz mansur ini hanya belajar dari satu sumber jadi wajar kalau pemikiran2nya masih spt ini. Saya punya banyak teman alumni mesir di jepang, menurut mereka al azhar itu mempelajari aliran2 islam seperti ilmu perbandingan agama, pemikiran2 ulama yang tidak sefaham dengan mereka dianggap 'agama' lain. Dalam berdiskusi mereka sering 'menyembunyikan' hadits2 yang tidak sejalan dengan alirannya. Saya ingat hadits yang diposting om wito kemaren tentang islam yang pecah menjadi 73 golongan dan ada 72 golongan yang sesat, mungkinkah yang 72 ini adalah para ahli bid'ah, pencipta ibadah baru dan menambah2i ajaran yang sudah dinyatakan sempurna? Waktu masih jadi mahasiswa dulu saya pernah baca satu buku berjudul KHILAFATUL WAL MULK yg ditulis Abul A'la Al Maududi yang menjelaskan tentang munculnya aliran2 dalam Islam, mungkin ada yang tertarik membacanya karena sudah ada versi Indonesianya. Satu hal yang aneh menurut saya adalah ada anak kemaren sore dari pedalaman di Indonesia yang baru belajar naik onta sudah berani menyebut2 wahabi dengan sinis, 'menghina' tanah arab tempat lahirnya Islam, tanah para Nabi dan kuburan para tabit tabi'in.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 10:51 PM, Suwito Pomalingo wrote: >yaa,,, kalo Wahabi versi kebanyakan orang NU dan kebanyakan alumni Mesir yaa >seperti yang nt maksud... > > >apa blum cukup menyebarkan fitnah tentang Wahabi ya Ustadz??? > > > >2010/7/4 Mansur Martam > > >>semangat wahabi memang bagitu... ;) >> >> >> >-- > >Salam, >Suwito. >http://suwito. pomalingo. com >
Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Dalil yang om SWT sebutkan ini oleh para ulama dipahami berbeda2. orang2 wahabi memahaminya SEMUA BID'AH HARAM, sedangkan ulama2 kami memahaminya TIDAK SEMUA BID'AH HARAM. oleh karena itu, maka persoalan ini adalah masalah khilafiyah atau interpretatif. dan dalam masalah khilafiyah tidak boleh saling MENGINGKARI. di rumah ada kitab puluhan jilid, kumpulan fatwa wahabi. dijilid 9 Ketika lajnah fatwa saudi (yg dipimpin oleh Bin Baz) ditanya; bagaimana hukumnya bila pada hari setelah keluarga kami meninggal, kami menyembelih kambing, dan kami sedekahkan kepada fakir miskin, apakah pahala sedekah kami yang kami niatkan kepada mayyit akan berfaedah buat dia? jawaban lajnah fatwa; PAHALANYA AKAN SAMPAI. Nah... Dari: Suwito Pomalingo Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 06:48:41 Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Dalil pelarangan banyak sekali Ustadz... co baca ulang dari pertama, palan2... Atau ini ana copaskan... "Janganlah kamu sekalian mengada-adakan urusan-urusan yang baru, karena sesungguhnya mengadakan hal yang baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat”. "Barangsiapa mengadakan hal yang baru yang bukan dari kami maka perbuatannya tertolak”. "Barangsiapa beramal suatu amalan yang tidak didasari oleh urusan kami maka amalannya tertolak” Kebenaran bukanlah sebuah permainan harus ada yang menang atau kalah atau seri yaa Ustadz... Allahuyahdik yaa Ustadz... 2010/7/4 Mansur Martam >Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. >Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus >dan >mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan >Diakhir >tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan >tulisan itu; > >"Namun,yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. >Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada >hari >ke-3,7, dan 40setelah kematian. Juga manakah dalilyang menunjukkan harus >dibacasecara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan >bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan >tasbih, >tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan >hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa >memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat >lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? >Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) >surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang >jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’anmaupun bacaan >dzikir >yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalahpengkhususan waktu, >tempat, >tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalilyang menunjukkan hal ini?" > >Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula >DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka >berarti 0-0 alias seri. Hehehe... > > > > -- Salam, Suwito. http://suwito. pomalingo. com
Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
BOLEH hukumnya dalam mazhab imam syafii. Dari: Putra Gorontalo Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 07:34:19 Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Berbicara mengenai bid'ah, saya yg kurang dalam tentang ilmu agama ingin bertanya kepada org2 dimilis ini yg lbh dalam ilmu agamanya, SEORANG MAKMUM yg masbuk APAKAH BOLEH dijadikan Imam oleh makmum lain yg datang lebih telat lagi ketika sholat jama'ah utama telah selesai dilaksanakan??? Apakah ini bid'ah?? Dalam sepakbola apalagi piala dunia, seorang pemain cadangan TIDAK BOLEH menjadi KAPTEN, apalagi pemain yg telat datang dan yg kena kartu merah. On Sun Jul 4th, 2010 9:48 AM EDT Suwito Pomalingo wrote: >Dalil pelarangan banyak sekali Ustadz... co baca ulang dari pertama, >palan2... > >Atau ini ana copaskan... > >"Janganlah kamu sekalian mengada-adakan urusan-urusan yang baru, karena >sesungguhnya mengadakan hal yang baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ah >adalah sesat”. > >"Barangsiapa mengadakan hal yang baru yang bukan dari kami maka perbuatannya >tertolak”. > >"Barangsiapa beramal suatu amalan yang tidak didasari oleh urusan kami maka >amalannya tertolak” > >Kebenaran bukanlah sebuah permainan harus ada yang menang atau kalah atau >seri yaa Ustadz... >Allahuyahdik yaa Ustadz... > >2010/7/4 Mansur Martam > >> >> >> Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. >> Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus >> dan mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan >> Diakhir tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan >> petikan tulisan itu; >> >> "*Namun,* yang dipermasalahkan adalah pengkhususan *waktu, tatacara dan >> jenisnya*. Perlu kita *tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan >> tahlil pada hari ke-3,** 7, dan 40* setelah kematian. Juga *manakah >> dalil*yang >>menunjukkan >> *harus dibaca** secara berjama’ah dengan satu suara*. Mana pula dalil yang >> menunjukkan bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan >> bacaan tasbih, tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa >> yang dikhususkan hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau >> yang lainnya? Apa memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat >> Yasin bukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin >> setelah kematian? Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan >> keutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan >> sebagian palsu. *Jadi, *yang **jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, >> bacaan Al Qur’an** maupun bacaan dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami >> permasalahkan adalah** pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain >> sebagainya. Manakah dalil** yang menunjukkan hal ini*?" >> >> Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana >> pula DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, >> maka berarti 0-0 alias seri. Hehehe... >> >> -- > >Salam, >Suwito. >http://suwito.pomalingo.com
Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Kalu salat sunat taraweh saya bikin 8 rakaat sekaligus dengan sekali salam, maka salat saya tetap sah, sekalipun tidak dicontohkan Nabi. Nah... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Sab, 3 Juli, 2010 11:16:43 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ini berlaku hanya untuk shalat fardhu atau shalat sunat juga? Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 3:07 AM, Mansur Martam wrote: >Haram. ada dalilnya; salatlah kalian seperti kalian melihat saya salat (hadits). > > > > > > Dari: Iqbal >Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" com> >Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 02:00:16 >Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) > > >Ustadz, kalau orang shalat magrib enam rakaat hukumnya apa? > > >Iqbal > >Sent from my iPhone > >On Jul 4, 2010, at 2:32 AM, Mansur Martam wrote: > > > >>Om Iqbal, mana DALIL yang menegaskan bahwa apa saja yang tidak diperintahkan >>atau dicontohkan Nabi hukumnya haram? kalu jawabannya tidak ada, berarti >>kata2 >>li Om ini bid'ah. Hehehe.. >>Alhamdulillah, qabliyah magrib di mesjid pesantren saya ADA dan LESTARI sejak >>mesjid itu dibangun puluhan tahun silam. >>Btw, ti Om pulang malah yang KONTARA cuman semangat wahabinya, tidak perlu >>belajar ke saudi kalu bagitu.. hihihih.. >> >> >> >> >> ____________ Dari: Iqbal >>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" >yahoogroups. >>com> >>Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:22:59 >>Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) >> >> >>Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. >>Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan >>atau >>dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. >>Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya >>keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah >>magrib >>yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah >>ditinggalkan Nabi.. >>Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. >> >> >>Iqbal >> >>Sent from my iPhone >> >>On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: >> >> >> >>>Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. >>>Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus >>>dan >>>mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan >>>Diakhir >>>tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan >>>tulisan itu; >>> >>>"Namun,yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan >>>jenisnya. >>>Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada >>>hari >>>ke-3,7, dan 40setelah kematian. Juga manakah dalilyang menunjukkan harus >>>dibacasecara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan >>>bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan >>>tasbih, >>>tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang >>>dikhususkan >>>hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa >>>memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat >>>lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah >>>kematian? >>>Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) >>>surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, >>>yang >>>jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’anmaupun bacaan >>>dzikir >>>yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalahpengkhususan waktu, >>>tempat, >>>tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalilyang menunjukkan hal ini?" >>> >>>Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana >>>pula >>>DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka >>>berarti 0-0 alias seri. Hehehe... >>> >>> >>> >>> >>> Dari: Iqbal >>>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" >>yahoogroups. >>>com> >>>Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 >>>Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diga
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Hehehe...ente ini, disuwawa banyak yg korban sadakah ini...krn yg didatangi awam ttg agama yaa trpaksa malosadia posadakalotp wkt saya peortu mninggal dorang sempat batanya...apa perlu mongarua?...saya bilang, kan sdh cukup sholat jenazah tho.apa ada yg melebihi sholat? Ahirnya le po'oyo...:) DI Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sun, 4 Jul 2010 12:13:17 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Saya tidak tau pasti om zam, bulum sampe disitu ana pe ilmu, yang pasti adalah tukang mongaruwa ini adalah para ahli sadaka, nafkah mereka dari musibah orang lain.. Waktu tante saya meninggal mereka pernah datang lengkap dengan peralatannya padahal tdk diundang, ana kase tinggal timongoliyo tatadenga, yilo jalo2 ju.. Hehehe... Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 5:50 AM, " zamronie " wrote: Ada 1 hal yang ingin saya tanyakan pak iqbal, kiapa sampe ada yang bisa kayak kesurupan itu ba dikili? Dan opini yang tercipta, orang yang sampe kesurupan bagitu adalah orang yang 'berisi'. Mohon pencerahan juw.. From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 13:39:44 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Hahaha.. Bukan om zam, jawabannya adalah : "ma monga.." Iqbal Hidup Spanyol Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 3:17 AM, " zamronie " wrote: Honor? ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 11:11:37 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :) Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini sang pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, langsung saja dia sadar dan duduk manis.. Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. hehehehe... Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie " wrote: Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa. ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ From: funcotan...@gmail.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 + To: ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Jaopulita eiii... Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi.. Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan tulisan itu; "Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan dzikir yan
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Saya tidak tau pasti om zam, bulum sampe disitu ana pe ilmu, yang pasti adalah tukang mongaruwa ini adalah para ahli sadaka, nafkah mereka dari musibah orang lain.. Waktu tante saya meninggal mereka pernah datang lengkap dengan peralatannya padahal tdk diundang, ana kase tinggal timongoliyo tatadenga, yilo jalo2 ju.. Hehehe... Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 5:50 AM, " zamronie " wrote: Ada 1 hal yang ingin saya tanyakan pak iqbal, kiapa sampe ada yang bisa kayak kesurupan itu ba dikili? Dan opini yang tercipta, orang yang sampe kesurupan bagitu adalah orang yang 'berisi'. Mohon pencerahan juw.. From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 13:39:44 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Hahaha.. Bukan om zam, jawabannya adalah : "ma monga.." Iqbal Hidup Spanyol Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 3:17 AM, " zamronie " wrote: Honor? ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 11:11:37 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :) Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini sang pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, langsung saja dia sadar dan duduk manis.. Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. hehehehe... Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie " wrote: Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa. ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ From: funcotan...@gmail.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 +0000 To: ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Jaopulita eiii... Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi.. Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan tulisan itu; "Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?" Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka berarti 0-0 alias seri. Hehehe... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Ada 1 hal yang ingin saya tanyakan pak iqbal, kiapa sampe ada yang bisa kayak kesurupan itu ba dikili? Dan opini yang tercipta, orang yang sampe kesurupan bagitu adalah orang yang 'berisi'. Mohon pencerahan juw.. -Original Message- From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 13:39:44 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Hahaha.. Bukan om zam, jawabannya adalah : "ma monga.." Iqbal Hidup Spanyol Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 3:17 AM, " zamronie " wrote: Honor? ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 11:11:37 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :) Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini sang pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, langsung saja dia sadar dan duduk manis.. Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. hehehehe... Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie " wrote: Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa. ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ From: funcotan...@gmail.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 + To: ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Jaopulita eiii... Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi.. Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan tulisan itu; "Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?" Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka berarti 0-0 alias seri. Hehehe... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo wrote: dari ta'lim tetangga bismillah.. *PENGERTIAN BID’AH* *[Definisi Secara Bahasa]* Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebel
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
"Kulu wasrabu walaa tusrifu.. Innallaha la yuhibbul musrifiin.." Tida jadi adu pinalti ustadz, spanyol menang satu kosong.. :) Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 3:15 AM, Mansur Martam wrote: di Boalemo tidak ada yg sampe kerasukan bagitu, yang ada cuman orang kekenyangan n tiliyupo... hihihihi... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 02:11:37 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :) Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini sang pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, langsung saja dia sadar dan duduk manis.. Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. hehehehe... Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie " wrote: Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa. ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ From: funcotan...@gmail.com Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 + To: ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Jaopulita eiii... Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi.. Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan tulisan itu; "Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?" Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka berarti 0-0 alias seri. Hehehe... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo wrote: dari ta'lim tetangga bismillah.. *PENGERTIAN BID’AH* *[Definisi Secara Bahasa]* Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. (Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah) *[Definisi Secara Istilah]* Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudk
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Hahaha.. Bukan om zam, jawabannya adalah : "ma monga.." Iqbal Hidup Spanyol Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 3:17 AM, " zamronie " wrote: Honor? ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 11:11:37 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :) Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini sang pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, langsung saja dia sadar dan duduk manis.. Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. hehehehe... Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie " wrote: Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa. ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ From: funcotan...@gmail.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 + To: ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Jaopulita eiii... Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi.. Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan tulisan itu; "Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?" Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka berarti 0-0 alias seri. Hehehe... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo wrote: dari ta'lim tetangga bismillah.. *PENGERTIAN BID’AH* *[Definisi Secara Bahasa]* Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. (Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah) *[Definisi Secara Istilah]* Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribada
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Dengan harga mahal itu brapa ustadz? Apakah agama bisa dihargai dengan materi? Yang dimaksud dengan 'harga murah' disitu adalah MATERI Iqbal Ana bukan wahabiyah (pengikut wahab) tapi Muhammadiyah (pengikut Muhammad) Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 3:04 AM, Mansur Martam wrote: Om Iqbal cemburu krn tidak dapa sadaka. hehehe... Om, kalu dgn harga mahal ada tidak? seperti wahabi mendanai dgn mahal faham2nya. Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:55:30 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, bid'ah itu dibuat untuk diperdagangkan karena rata2 ahli bid'ah hemo'otapu sadaka tiap buka praktek :) Kalau tidak salah ada ayat atau hadits yang menjelaskan tentang kecelakaan orang2 yang menjual agama dengan harga murah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 2:44 AM, Mansur Martam wrote: sampai wahabi tidak lancang bicara... :) Dari: zamronie Kepada: GM2020 Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:35:11 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa. ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ From: funcotanipu@ gmail.com Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 + To: ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Jaopulita eiii... Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi.. Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan tulisan itu; "Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?" Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka berarti 0-0 alias seri. Hehehe... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo wrote: dari ta'lim tetangga bismillah.. *PENGERTIAN BID’AH* *[Definisi Secara Bahasa]* Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. (Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah) *[Definisi Secara Istilah]* Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan bahwa bid’ah adalah: *Suat
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Honor? ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ -Original Message- From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 11:11:37 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :) Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini sang pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, langsung saja dia sadar dan duduk manis.. Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. hehehehe... Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie " wrote: Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa. ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ From: funcotan...@gmail.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 + To: ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Jaopulita eiii... Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi.. Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan tulisan itu; "Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?" Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka berarti 0-0 alias seri. Hehehe... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo wrote: dari ta'lim tetangga bismillah.. *PENGERTIAN BID’AH* *[Definisi Secara Bahasa]* Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. (Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah) *[Definisi Secara Istilah]* Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.* Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Ini berlaku hanya untuk shalat fardhu atau shalat sunat juga? Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 3:07 AM, Mansur Martam wrote: Haram. ada dalilnya; salatlah kalian seperti kalian melihat saya salat (hadits). Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 02:00:16 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz, kalau orang shalat magrib enam rakaat hukumnya apa? Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 2:32 AM, Mansur Martam wrote: Om Iqbal, mana DALIL yang menegaskan bahwa apa saja yang tidak diperintahkan atau dicontohkan Nabi hukumnya haram? kalu jawabannya tidak ada, berarti kata2 li Om ini bid'ah. Hehehe.. Alhamdulillah, qabliyah magrib di mesjid pesantren saya ADA dan LESTARI sejak mesjid itu dibangun puluhan tahun silam. Btw, ti Om pulang malah yang KONTARA cuman semangat wahabinya, tidak perlu belajar ke saudi kalu bagitu.. hihihih.. Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:22:59 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi.. Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan tulisan itu; "Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?" Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka berarti 0-0 alias seri. Hehehe... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo wrote: dari ta'lim tetangga bismillah.. *PENGERTIAN BID’AH* *[Definisi Secara Bahasa]* Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. (Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah) *[Definisi Secara Istilah]* Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.* Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) dan ibadah yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) salaf.” (*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, Asy Syamilah) Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru dalam masalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini
Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
di Boalemo tidak ada yg sampe kerasukan bagitu, yang ada cuman orang kekenyangan n tiliyupo... hihihihi... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 02:11:37 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :) Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini sang pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, langsung saja dia sadar dan duduk manis.. Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. hehehehe... Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie " wrote: > >Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa. > >ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ > > >From: funcotan...@gmail.com >Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 + >To: >ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) > > > >Jaopulita eiii... > > > > >Powered by Telkomsel BlackBerry® >From: Iqbal >Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT) >To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) > > >Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. >Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan >atau >dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. >Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya >keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah >magrib >yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah >ditinggalkan Nabi.. >Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. > > >Iqbal > >Sent from my iPhone > >On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: > > > >>Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. >>Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus >>dan >>mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan >>Diakhir >>tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan >>tulisan itu; >> >>"Namun,yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. >>Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada >>hari >>ke-3,7, dan 40setelah kematian. Juga manakah dalilyang menunjukkan harus >>dibacasecara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan >>bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan >>tasbih, >>tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang >>dikhususkan >>hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa >>memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat >>lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? >>Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) >>surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, >>yang >>jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’anmaupun bacaan >>dzikir >>yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalahpengkhususan waktu, >>tempat, >>tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalilyang menunjukkan hal ini?" >> >>Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula >>DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka >>berarti 0-0 alias seri. Hehehe... >> >> >> >> >> Dari: Iqbal >>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" >yahoogroups. >>com> >>Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 >>Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) >> >> >>Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi >>kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah >>lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat >>qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll.. >> >> >>Iqbal >> >>Sent from my iPhone >> >>On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Si
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :) Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini sang pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, langsung saja dia sadar dan duduk manis.. Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. hehehehe... Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie " wrote: Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa. ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ From: funcotan...@gmail.com Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 + To: ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Jaopulita eiii... Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi.. Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan tulisan itu; "Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?" Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka berarti 0-0 alias seri. Hehehe... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo wrote: dari ta'lim tetangga bismillah.. *PENGERTIAN BID’AH* *[Definisi Secara Bahasa]* Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. (Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah) *[Definisi Secara Istilah]* Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.* Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) dan ibadah yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) salaf.” (*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, Asy Syamilah) Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru dalam masalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini sebagaim
Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Haram. ada dalilnya; salatlah kalian seperti kalian melihat saya salat (hadits). Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 02:00:16 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz, kalau orang shalat magrib enam rakaat hukumnya apa? Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 2:32 AM, Mansur Martam wrote: >Om Iqbal, mana DALIL yang menegaskan bahwa apa saja yang tidak diperintahkan >atau dicontohkan Nabi hukumnya haram? kalu jawabannya tidak ada, berarti kata2 >li Om ini bid'ah. Hehehe.. >Alhamdulillah, qabliyah magrib di mesjid pesantren saya ADA dan LESTARI sejak >mesjid itu dibangun puluhan tahun silam. >Btw, ti Om pulang malah yang KONTARA cuman semangat wahabinya, tidak perlu >belajar ke saudi kalu bagitu.. hihihih.. > > > > > Dari: Iqbal >Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" yahoogroups. >com> >Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:22:59 >Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) > > >Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. >Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan >atau >dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. >Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya >keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah >magrib >yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah >ditinggalkan Nabi.. >Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. > > >Iqbal > >Sent from my iPhone > >On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: > > > >>Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. >>Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus >>dan >>mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan >>Diakhir >>tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan >>tulisan itu; >> >>"Namun,yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. >>Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada >>hari >>ke-3,7, dan 40setelah kematian. Juga manakah dalilyang menunjukkan harus >>dibacasecara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan >>bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan >>tasbih, >>tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang >>dikhususkan >>hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa >>memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat >>lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? >>Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) >>surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, >>yang >>jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’anmaupun bacaan >>dzikir >>yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalahpengkhususan waktu, >>tempat, >>tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalilyang menunjukkan hal ini?" >> >>Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula >>DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka >>berarti 0-0 alias seri. Hehehe... >> >> >> >> >> Dari: Iqbal >>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" >yahoogroups. >>com> >>Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 >>Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) >> >> >>Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi >>kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah >>lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat >>qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll.. >> >> >>Iqbal >> >>Sent from my iPhone >> >>On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo wrote: >> >> >> >>>dari ta'lim tetangga >>> >>> >>>bismillah.. >>> >>> >>>*PENGERTIAN BID’AH* >>>*[Definisi Secara Bahasa]* >>>Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh >>>sebelumnya.(Lihat >>>*Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-AsySyamilah) >>>*[Definisi Secara Istilah]* >>>Definisi b
Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Om Iqbal cemburu krn tidak dapa sadaka. hehehe... Om, kalu dgn harga mahal ada tidak? seperti wahabi mendanai dgn mahal faham2nya. Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:55:30 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, bid'ah itu dibuat untuk diperdagangkan karena rata2 ahli bid'ah hemo'otapu sadaka tiap buka praktek :) Kalau tidak salah ada ayat atau hadits yang menjelaskan tentang kecelakaan orang2 yang menjual agama dengan harga murah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 2:44 AM, Mansur Martam wrote: >sampai wahabi tidak lancang bicara... :) > > > > Dari: zamronie >Kepada: GM2020 >Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:35:11 >Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) > > > >Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa. > >ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ > > >From: funcotanipu@ gmail.com >Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 + >To: >ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) > > > >Jaopulita eiii... > > > > >Powered by Telkomsel BlackBerry® >From: Iqbal >Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT) >To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com >Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) > > >Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. >Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan >atau >dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. >Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya >keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah >magrib >yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah >ditinggalkan Nabi.. >Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. > > >Iqbal > >Sent from my iPhone > >On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: > > > >>Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. >>Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus >>dan >>mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan >>Diakhir >>tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan >>tulisan itu; >> >>"Namun,yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. >>Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada >>hari >>ke-3,7, dan 40setelah kematian. Juga manakah dalilyang menunjukkan harus >>dibacasecara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan >>bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan >>tasbih, >>tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang >>dikhususkan >>hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa >>memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat >>lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? >>Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) >>surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, >>yang >>jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’anmaupun bacaan >>dzikir >>yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalahpengkhususan waktu, >>tempat, >>tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalilyang menunjukkan hal ini?" >> >>Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula >>DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka >>berarti 0-0 alias seri. Hehehe... >> >> >> >> >> Dari: Iqbal >>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" >yahoogroups. >>com> >>Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 >>Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) >> >> >>Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi >>kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah >>lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat >>qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Ustadz, kalau orang shalat magrib enam rakaat hukumnya apa? Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 2:32 AM, Mansur Martam wrote: Om Iqbal, mana DALIL yang menegaskan bahwa apa saja yang tidak diperintahkan atau dicontohkan Nabi hukumnya haram? kalu jawabannya tidak ada, berarti kata2 li Om ini bid'ah. Hehehe.. Alhamdulillah, qabliyah magrib di mesjid pesantren saya ADA dan LESTARI sejak mesjid itu dibangun puluhan tahun silam. Btw, ti Om pulang malah yang KONTARA cuman semangat wahabinya, tidak perlu belajar ke saudi kalu bagitu.. hihihih.. Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:22:59 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi.. Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan tulisan itu; "Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?" Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka berarti 0-0 alias seri. Hehehe... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo wrote: dari ta'lim tetangga bismillah.. *PENGERTIAN BID’AH* *[Definisi Secara Bahasa]* Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. (Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah) *[Definisi Secara Istilah]* Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.* Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) dan ibadah yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) salaf.” (*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, Asy Syamilah) Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru dalam masalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Al Fairuz Abadiy dalam *Basho’iru Dzawit Tamyiz*, 2/231, yang dinukil dari *Ilmu Ushul Bida’*, hal. 26, Dar Ar Royah) * **[1] Mobil, HP dan Komputer termasuk** Bid’ah?* Setelah kita mengetahui definisi bid’ah dan mengetahui bahwa setiap bid’ah adalah tercela dan amalannya tertolak, masih ada suatu kerancuan di tengah-tengah masyarakat bahwa berbagai kemajuan tek
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Ustadz Mansur, bid'ah itu dibuat untuk diperdagangkan karena rata2 ahli bid'ah hemo'otapu sadaka tiap buka praktek :) Kalau tidak salah ada ayat atau hadits yang menjelaskan tentang kecelakaan orang2 yang menjual agama dengan harga murah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 2:44 AM, Mansur Martam wrote: sampai wahabi tidak lancang bicara... :) Dari: zamronie Kepada: GM2020 Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:35:11 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa. ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ From: funcotanipu@ gmail.com Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 + To: ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Jaopulita eiii... Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi.. Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan tulisan itu; "Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?" Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka berarti 0-0 alias seri. Hehehe... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo wrote: dari ta'lim tetangga bismillah.. *PENGERTIAN BID’AH* *[Definisi Secara Bahasa]* Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. (Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah) *[Definisi Secara Istilah]* Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.* Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) dan ibadah yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) salaf.” (*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, Asy Syamilah) Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru dalam masalah agama setelah agam
Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
sampai wahabi tidak lancang bicara... :) Dari: zamronie Kepada: GM2020 Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:35:11 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa. ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ From: funcotanipu@ gmail.com Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 + To: ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Jaopulita eiii... Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi.. Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: >Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. >Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus >dan >mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan >Diakhir >tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan >tulisan itu; > >"Namun,yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. >Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada >hari >ke-3,7, dan 40setelah kematian. Juga manakah dalilyang menunjukkan harus >dibacasecara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan >bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan >tasbih, >tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan >hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa >memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat >lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? >Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) >surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang >jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’anmaupun bacaan >dzikir >yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalahpengkhususan waktu, >tempat, >tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalilyang menunjukkan hal ini?" > >Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula >DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka >berarti 0-0 alias seri. Hehehe... > > > > > Dari: Iqbal >Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" com> >Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 >Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) > > >Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi >kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah >lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat >qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll.. > > >Iqbal > >Sent from my iPhone > >On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo wrote: > > > >>dari ta'lim tetangga >> >> >>bismillah.. >> >> >>*PENGERTIAN BID’AH* >>*[Definisi Secara Bahasa]* >>Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh >>sebelumnya.(Lihat >>*Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-AsySyamilah) >>*[Definisi Secara Istilah]* >>Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi >>yangdikemukakan >>oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakanbahwa bid’ah >>adalah:*Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa >>adadalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan >>ketikamenempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada >>AllahTa’ala.* >>Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu >>Taimiyah.Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) >>dan ibadah yang menyelishi Al K
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Sebenarnya ana so brenti, bo ada yang tamba judul : Topik dilanjutkan... Om Funco, Rasulullah 23 tahun berdakwah, ini baru satu bulan :) Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 2:17 AM, funcotan...@gmail.com wrote: Jaopulita eiii... Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi.. Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan tulisan itu; "Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?" Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka berarti 0-0 alias seri. Hehehe... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo wrote: dari ta'lim tetangga bismillah.. *PENGERTIAN BID’AH* *[Definisi Secara Bahasa]* Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. (Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah) *[Definisi Secara Istilah]* Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.* Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) dan ibadah yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) salaf.” (*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, Asy Syamilah) Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru dalam masalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Al Fairuz Abadiy dalam *Basho’iru Dzawit Tamyiz*, 2/231, yang dinukil dari *Ilmu Ushul Bida’*, hal. 26, Dar Ar Royah) * **[1] Mobil, HP dan Komputer termasuk** Bid’ah?* Setelah kita mengetahui definisi bid’ah dan mengetahui bahwa setiap bid’ah adalah tercela dan amalannya tertolak, masih ada suatu kerancuan di tengah-tengah masyarakat bahwa berbagai kemajuan teknologi saat ini seperti mobil, komputer, HP dan pesawat dianggap sebagai bid’ah yang tercela. Di antara mereka mengatakan, *“Kalau memang bid’ah itu terlarang, kita seharusnya memakai unta saja sebag
Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
semangat wahabi memang bagitu... ;) Dari: "funcotan...@gmail.com" Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:17:39 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Jaopulita eiii... Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT) To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi.. Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: >Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. >Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus >dan >mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan >Diakhir >tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan >tulisan itu; > >"Namun,yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. >Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada >hari >ke-3,7, dan 40setelah kematian. Juga manakah dalilyang menunjukkan harus >dibacasecara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan >bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan >tasbih, >tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan >hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa >memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat >lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? >Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) >surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang >jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’anmaupun bacaan >dzikir >yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalahpengkhususan waktu, >tempat, >tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalilyang menunjukkan hal ini?" > >Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula >DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka >berarti 0-0 alias seri. Hehehe... > > > > > Dari: Iqbal >Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" com> >Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 >Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) > > >Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi >kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah >lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat >qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll.. > > >Iqbal > >Sent from my iPhone > >On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo wrote: > > > >>dari ta'lim tetangga >> >> >>bismillah.. >> >> >>*PENGERTIAN BID’AH* >>*[Definisi Secara Bahasa]* >>Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh >>sebelumnya.(Lihat >>*Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-AsySyamilah) >>*[Definisi Secara Istilah]* >>Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi >>yangdikemukakan >>oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakanbahwa bid’ah >>adalah:*Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa >>adadalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan >>ketikamenempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada >>AllahTa’ala.* >>Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu >>Taimiyah.Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) >>dan ibadah yang menyelishi Al Kitab danAs Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) >>salaf.” (*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, AsySyamilah) >>Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru >>dalammasalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini >>sebagaimanadikatakan oleh Al Fairuz Abadiy dalam *Basho
Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Om Iqbal, mana DALIL yang menegaskan bahwa apa saja yang tidak diperintahkan atau dicontohkan Nabi hukumnya haram? kalu jawabannya tidak ada, berarti kata2 li Om ini bid'ah. Hehehe.. Alhamdulillah, qabliyah magrib di mesjid pesantren saya ADA dan LESTARI sejak mesjid itu dibangun puluhan tahun silam. Btw, ti Om pulang malah yang KONTARA cuman semangat wahabinya, tidak perlu belajar ke saudi kalu bagitu.. hihihih.. Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:22:59 Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi.. Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: >Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. >Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus >dan >mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan >Diakhir >tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan >tulisan itu; > >"Namun,yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. >Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada >hari >ke-3,7, dan 40setelah kematian. Juga manakah dalilyang menunjukkan harus >dibacasecara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan >bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan >tasbih, >tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan >hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa >memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat >lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? >Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) >surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang >jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’anmaupun bacaan >dzikir >yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalahpengkhususan waktu, >tempat, >tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalilyang menunjukkan hal ini?" > >Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula >DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka >berarti 0-0 alias seri. Hehehe... > > > > > Dari: Iqbal >Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" com> >Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 >Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) > > >Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi >kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah >lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat >qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll.. > > >Iqbal > >Sent from my iPhone > >On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo wrote: > > > >>dari ta'lim tetangga >> >> >>bismillah.. >> >> >>*PENGERTIAN BID’AH* >>*[Definisi Secara Bahasa]* >>Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh >>sebelumnya.(Lihat >>*Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-AsySyamilah) >>*[Definisi Secara Istilah]* >>Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi >>yangdikemukakan >>oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakanbahwa bid’ah >>adalah:*Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa >>adadalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan >>ketikamenempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada >>AllahTa’ala.* >>Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu >>Taimiyah.Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) >>dan ibadah yang menyelishi Al Kitab danAs Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) >>salaf.” (*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, AsySyamilah) >>Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru >>dalammasalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini >>sebagaimanadikatakan oleh Al Fai
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Jaopulita eiii... Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Iqbal Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan) Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi.. Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan tulisan itu; "Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?" Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka berarti 0-0 alias seri. Hehehe... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo wrote: dari ta'lim tetangga bismillah.. *PENGERTIAN BID’AH* *[Definisi Secara Bahasa]* Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. (Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah) *[Definisi Secara Istilah]* Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.* Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) dan ibadah yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) salaf.” (*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, Asy Syamilah) Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru dalam masalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Al Fairuz Abadiy dalam *Basho’iru Dzawit Tamyiz*, 2/231, yang dinukil dari *Ilmu Ushul Bida’*, hal. 26, Dar Ar Royah) * **[1] Mobil, HP dan Komputer termasuk** Bid’ah?* Setelah kita mengetahui definisi bid’ah dan mengetahui bahwa setiap bid’ah adalah tercela dan amalannya tertolak, masih ada suatu kerancuan di tengah-tengah masyarakat bahwa berbagai kemajuan teknologi saat ini seperti mobil, komputer, HP dan pesawat dianggap sebagai bid’ah yang tercela. Di antara mereka mengatakan, *“Kalau memang bid’ah itu terlarang, kita seharusnya memakai unta saja sebagaimana di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam”.* Menurut kami, perkataan ini muncul karena tidak memahami bid’ah dengan benar. Perlu sekali ditegaskan bahwa yang dimaksudkan dengan bid’ah yang tercela sehingga mem
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram.. Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi.. Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan tulisan itu; "Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?" Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka berarti 0-0 alias seri. Hehehe... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo wrote: dari ta'lim tetangga bismillah.. *PENGERTIAN BID’AH* *[Definisi Secara Bahasa]* Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. (Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah) *[Definisi Secara Istilah]* Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.* Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) dan ibadah yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) salaf.” (*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, Asy Syamilah) Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru dalam masalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Al Fairuz Abadiy dalam *Basho’iru Dzawit Tamyiz*, 2/231, yang dinukil dari *Ilmu Ushul Bida’*, hal. 26, Dar Ar Royah) * **[1] Mobil, HP dan Komputer termasuk** Bid’ah?* Setelah kita mengetahui definisi bid’ah dan mengetahui bahwa setiap bid’ah adalah tercela dan amalannya tertolak, masih ada suatu kerancuan di tengah-tengah masyarakat bahwa berbagai kemajuan teknologi saat ini seperti mobil, komputer, HP dan pesawat dianggap sebagai bid’ah yang tercela. Di antara mereka mengatakan, *“Kalau memang bid’ah itu terlarang, kita seharusnya memakai unta saja sebagaimana di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam”.* Menurut kami, perkataan ini muncul karena tidak memahami bid’ah dengan benar. Perlu sekali ditegaskan bahwa yang dimaksudkan dengan bid’ah yang tercela sehingga membuat amalannya tertolak adalah *bid’ah dalam agama* dan bukanlah perkara baru dalam urusan dunia yang tidak ada contoh sebelumnya seperti komputer dan pesawat. Suatu kaedah yang perlu diketahui bahwa untuk perkara non ibadah (’adat), hukum asalnya adalah tidak terlarang (mubah) sampai terdapat larangan. Hal inilah yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (
Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Kalau bagitu adu penalti jow.. :) Iqbal Mendukung Spanyol bukan bid'ah Sent from my iPhone On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam wrote: Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka berarti 0-0 alias seri. Hehehe... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo wrote: dari ta'lim tetangga bismillah.. *PENGERTIAN BID’AH* *[Definisi Secara Bahasa]* Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. (Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah) *[Definisi Secara Istilah]* Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.* Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) dan ibadah yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) salaf.” (*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, Asy Syamilah) Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru dalam masalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Al Fairuz Abadiy dalam *Basho’iru Dzawit Tamyiz*, 2/231, yang dinukil dari *Ilmu Ushul Bida’*, hal. 26, Dar Ar Royah) * **[1] Mobil, HP dan Komputer termasuk** Bid’ah?* Setelah kita mengetahui definisi bid’ah dan mengetahui bahwa setiap bid’ah adalah tercela dan amalannya tertolak, masih ada suatu kerancuan di tengah-tengah masyarakat bahwa berbagai kemajuan teknologi saat ini seperti mobil, komputer, HP dan pesawat dianggap sebagai bid’ah yang tercela. Di antara mereka mengatakan, *“Kalau memang bid’ah itu terlarang, kita seharusnya memakai unta saja sebagaimana di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam”.* Menurut kami, perkataan ini muncul karena tidak memahami bid’ah dengan benar. Perlu sekali ditegaskan bahwa yang dimaksudkan dengan bid’ah yang tercela sehingga membuat amalannya tertolak adalah *bid’ah dalam agama* dan bukanlah perkara baru dalam urusan dunia yang tidak ada contoh sebelumnya seperti komputer dan pesawat. Suatu kaedah yang perlu diketahui bahwa untuk perkara non ibadah (’adat), hukum asalnya adalah tidak terlarang (mubah) sampai terdapat larangan. Hal inilah yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (sebagaimana dalam *Iqtidho’ Shirotil Mustaqim*, 2/86) dan ulama lainnya. Asy Syatibi juga mengatakan, “Perkara non ibadah (’adat) yang murni tidak ada unsur ibadah, maka dia bukanlah bid’ah. Namun jika perkara non ibadah tersebut dijadikan ibadah atau diposisikan sebagai ibadah, maka dia bisa termasuk dalam bid’ah.” (*Al I’tishom*, 1/348) Para pembaca dapat memperhatikan bahwa tatkala para sahabat ingin melakukan penyerbukan silang pada kurma –yang merupakan perkara duniawi-, Nabi *shallallahu ‘alaihi wa sallam* bersabda, *“Apabila itu adalah **perkara dunia** kalian, kalian tentu lebih mengetahuinya. Namun, apabila itu adalah perkara agama kalian, kembalikanlah padaku.”* (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengomentari bahwa sanad hadits ini hasan) Kesimpulannya: Komputer, HP, pesawat, pabrik-pabrik kimia, berbagai macam kendaraan, dan teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini, itu semua adalah perkara yang dibolehkan dan tidak termasuk dalam bid’ah yang tercela. Kalau mau kita katakan bid’ah, itu hanyalah bid’ah secara bahasa yaitu perkara baru yang belum ada contoh sebelumnya. *[2] Para Sahabat Pernah Melakukan Bid’ah dengan Mengumpulkan Al Qur’an* Ada sebagian kelompok dalam membela acara-acara bid’ahnya berdalil bahwa dulu para sahabat -Abu Bakar, ‘Utsman bin ‘Affan, Zaid bin Tsabit- saja melakukan bid’ah. Mereka mengumpulkan Al Qur’an dalam satu mushaf padahal Nabi *shallallahu ‘alaihi wa sallam* tidak pernah melakukannya. Jika kita mengatakan bid’ah itu sesat, berarti para sahabatlah yang akan pertama kali masuk neraka. Inilah sedikit kerancuan yang sengaja kami temukan di sebuah blog di internet. Ingatlah bahwa bid’ah bukanlah hanya sesuatu yang tidak ada di masa Nabi *shallallahu ‘alaihi wa sallam*. Bisa saja suatu amalan itu tidak ada di masa Nabi *shallallahu ‘alaihi wa sallam* dan baru dilakukan setelah Nabi *shallallahu ‘alaihi wa sallam* wafat, dan ini tidak termasuk bid’a
Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon. Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan tulisan itu; "Namun,yangdipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. Perlu kitatanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari ke-3,7, dan 40setelah kematian. Juga manakah dalilyang menunjukkan harus dibacasecara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan bahwayang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih,tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yangdikhususkan hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yanglainnya? Apa memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasinbukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasinsetelah kematian? Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkankeutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkansebagian palsu. *Jadi, yang jadi persoalan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’anmaupun bacaan dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalahpengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalilyang menunjukkan hal ini?" Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka berarti 0-0 alias seri. Hehehe... Dari: Iqbal Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40 Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya) Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll.. Iqbal Sent from my iPhone On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo wrote: >dari ta'lim tetangga > > >bismillah.. > > >*PENGERTIAN BID’AH* >*[Definisi Secara Bahasa]* >Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh >sebelumnya.(Lihat >*Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-AsySyamilah) >*[Definisi Secara Istilah]* >Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi >yangdikemukakan >oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakanbahwa bid’ah >adalah:*Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa >adadalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan >ketikamenempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada >AllahTa’ala.* >Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu >Taimiyah.Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) >dan ibadah yang menyelishi Al Kitab danAs Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) >salaf.” (*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, AsySyamilah) >Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru >dalammasalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini >sebagaimanadikatakan oleh Al Fairuz Abadiy dalam *Basho’iru Dzawit Tamyiz*, >2/231, yangdinukil dari *Ilmu Ushul Bida’*, hal. 26, Dar Ar Royah) >* **[1] Mobil, HP dan Komputer termasuk** Bid’ah?* >Setelah kita mengetahui definisi bid’ah dan mengetahui bahwa setiap >bid’ahadalah >tercela dan amalannya tertolak, masih ada suatu kerancuan ditengah-tengah >masyarakat bahwa berbagai kemajuan teknologi saat ini sepertimobil, komputer, >HP >dan pesawat dianggap sebagai bid’ah yang tercela. Diantara mereka mengatakan, >*“Kalau memang bid’ah itu terlarang, kitaseharusnya memakai unta saja >sebagaimana di zaman Nabi shallallahu ‘alaihiwa sallam”.* >Menurut kami, perkataan ini muncul karena tidak memahami bid’ah >denganbenar.Perlu sekali ditegaskan bahwa yang dimaksudkan dengan bid’ah yang >tercelasehingga membuat amalannya tertolak adalah *bid’ah dalam agama* dan >bukanlahperkara baru dalam urusan dunia yang tidak ada contoh sebelumnya >sepertikomputer dan pesawat. >Suatu kaedah yang perlu diketahui bahwa untuk perkara non ibadah (’adat),hukum >asalnya adalah tidak terlarang (mubah) sampai terdapat larangan. Halinilah >yang >dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (sebagaimanadalam >*Iqtidho’Shirotil >Mustaqim*, 2/86) dan ulama lainnya. >Asy Syatibi juga mengatakan, “Perkara non ibadah (’adat) yang murni tidakada >unsur ibadah, maka dia bukanlah bid’ah. Namun jika perkara non ibadahtersebut >dijadikan ibadah atau diposisikan sebagai ibadah, maka dia bisa termasuk dalam >bid’ah.” (*Al I’tishom*, 1/348)Para pembaca dapat memperhatikan bahwa tatkala >para sahabat ingin melakukanpenyerbukan silang pada kurma –yang merupakan >perkara duniawi-, Nabi*shallallahu‘alaihi wa sallam* bersabda, *“Apabila itu >