Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-08 Terurut Topik Iqbal
Semoga ini bukan sebuah kesombongan..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 8, 2010, at 4:45 PM, Mansur Martam  wrote:

aneh menurut om iqbal, krn om kurang akrab dengan kajian seperti ini. hehehe...


Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Sel, 6 Juli, 2010 13:47:02
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Ustadz Mansur, semakin hari semakin aneh ente pe pemahaman dalam beragama. 
Belum selesai kontroversi tentang bid'ah skarang so masalah transfer pahala.. 
Ustadz, setiap orang hanya mendapatkan apa2 yang diusahakannya, jika seseorang 
sdh meninggal maka putus semua amalan kecuali 3 perkara..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 7, 2010, at 12:56 AM, Mansur Martam  wrote:

 
Om Swt, MUNGKIN DAN TIDAK MUNGKIN tidak bisa jadi standar dalam beragama. kata 
Imam Ali bin Abi Thalib; kalu agama standarnya akal, maka mengusaf khuf/sepatu 
layaknya di bawah bukan di atas. ;)

Dari: Suwito Pomalingo 
Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Terkirim: Sel, 6 Juli, 2010 21:06:37
Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
hahahhaa... tan bo te saudi ta todibalaka lo bele li balimbo ta yang dimaksud 
li om ustadz ini... hehehe

[permisalan] Om Ustadz,,, mana mungkin ti Om Iqbal yang babaca Al Quran trus 
eNTe yang dapa depe pahala. kalo bagitu, eNTe saja yang babaca Qur'an supaya 
semua penghuni milis ini mo dapa pahala... wakwkkwkwk


2010/7/5 Mansur Martam 
 
silahkan tidak mengaruwa. itu juga kan cuma sedekah pahala kepada  si mayit. 
kami tetap mongaruwa krn ada hadits nabi yg bilang, bahwa pahala sedekah yang 
diniatkan kepada si mayit akan sampai dan bermanfaat bagi dia. ulama saudi juga 
mengakui hadits Nabi ini. tidak tau dengan ulama Muhammadiyah ;)


-- 

Salam,
Suwito.
http://suwito. pomalingo. com







  

Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-08 Terurut Topik Mansur Martam
aneh menurut om iqbal, krn om kurang akrab dengan kajian seperti ini. hehehe...






Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Sel, 6 Juli, 2010 13:47:02
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

  
Ustadz Mansur, semakin hari semakin aneh ente pe pemahaman dalam beragama. 
Belum 
selesai kontroversi tentang bid'ah skarang so masalah transfer pahala.. Ustadz, 
setiap orang hanya mendapatkan apa2 yang diusahakannya, jika seseorang sdh 
meninggal maka putus semua amalan kecuali 3 perkara..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 7, 2010, at 12:56 AM, Mansur Martam  wrote:


  
>Om Swt, MUNGKIN DAN TIDAK MUNGKIN tidak bisa jadi standar dalam beragama. kata 
>Imam Ali bin Abi Thalib; kalu agama standarnya akal, maka mengusaf khuf/sepatu 
>layaknya di bawah bukan di atas. ;)
>
>
>
>

Dari: Suwito Pomalingo 
>Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>Terkirim: Sel, 6 Juli, 2010 21:06:37
>Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>
>  
>hahahhaa... tan bo te saudi ta todibalaka lo bele li balimbo ta yang dimaksud 
>li 
>om ustadz ini... hehehe
>
>[permisalan] Om Ustadz,,, mana mungkin ti Om Iqbal yang babaca Al Quran trus 
>eNTe yang dapa depe pahala. kalo bagitu, eNTe saja yang babaca Qur'an supaya 
>semua penghuni milis ini mo dapa pahala... wakwkkwkwk
>
>
>2010/7/5 Mansur Martam 
>
>  
>>silahkan tidak mengaruwa. itu juga kan cuma sedekah pahala kepada  si mayit. 
>>kami tetap mongaruwa krn ada hadits nabi yg bilang, bahwa pahala sedekah yang 
>>diniatkan kepada si mayit akan sampai dan bermanfaat bagi dia. ulama saudi 
>>juga 
>>mengakui hadits Nabi ini. tidak tau dengan ulama Muhammadiyah ;)
>>
>>
>>
>-- 
>
>Salam,
>Suwito.
>http://suwito. pomalingo. com
>
>

 



Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-07 Terurut Topik denbaga

Seorang Pendeta di Manado sedang Khotbah di Podium Gereja, "Manusia diciptakan 
dari Debu dan Tanah!"
Pada barisan paling depan Jamaat Geraja duduk orang Irian menatap Pendeta 
sambil senyam-senyum. Melihat mimik tak serius ini sang Pendeta langsung 
mengarahkan telunjuknya ke arah Jemaat Irian itu, "kalau ngana Dia bekeng dari 
Pece!"

Den Baga

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: agung_hp...@rocketmail.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Thu, 8 Jul 2010 04:10:35 
To: 
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

Juzt 4 ketawa!
Ayo hLngkn ztREz!...

-ad 3 orng remja yg mw brlyar d lautan 
 
Yaitu: 
-dhevy beragama muslim
-ge bragama kristen
-fandy tdak bragama

Tjuan mreka adLah brlyar ke kota sbLah..

saat d'tngah lautan perahu mereka bocor,,

Lalu dhevy brkata,ya aLLah brdri Lach dsampingku..

Lalu ge brkata,ya tuhan yesus dudukLah dsampingku..

Lalu fandy brkata,, cukimay ngoni...
Tau" smo tnggeLam,ngoni mo tamba leh 2 orng..

Hehehehe...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Mansur Martam 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Tue, 6 Jul 2010 23:56:18 
To: 
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

Om Swt, MUNGKIN DAN TIDAK MUNGKIN tidak bisa jadi standar dalam beragama. kata 
Imam Ali bin Abi Thalib; kalu agama standarnya akal, maka mengusaf khuf/sepatu 
layaknya di bawah bukan di atas. ;)





Dari: Suwito Pomalingo 
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Terkirim: Sel, 6 Juli, 2010 21:06:37
Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

  
hahahhaa... tan bo te saudi ta todibalaka lo bele li balimbo ta yang dimaksud 
li 
om ustadz ini... hehehe

[permisalan] Om Ustadz,,, mana mungkin ti Om Iqbal yang babaca Al Quran trus 
eNTe yang dapa depe pahala. kalo bagitu, eNTe saja yang babaca Qur'an supaya 
semua penghuni milis ini mo dapa pahala... wakwkkwkwk


2010/7/5 Mansur Martam 

  
>silahkan tidak mengaruwa. itu juga kan cuma sedekah pahala kepada  si mayit. 
>kami tetap mongaruwa krn ada hadits nabi yg bilang, bahwa pahala sedekah yang 
>diniatkan kepada si mayit akan sampai dan bermanfaat bagi dia. ulama saudi 
>juga 
>mengakui hadits Nabi ini. tidak tau dengan ulama Muhammadiyah ;)
>
>
>
-- 

Salam,
Suwito.
http://suwito. pomalingo. com

 




Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-07 Terurut Topik lillyan_ipb
Hahhahaahahahhhahaa.. Lucuuu..

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: agung_hp...@rocketmail.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Thu, 8 Jul 2010 04:10:35 
To: 
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

Juzt 4 ketawa!
Ayo hLngkn ztREz!...

-ad 3 orng remja yg mw brlyar d lautan 
 
Yaitu: 
-dhevy beragama muslim
-ge bragama kristen
-fandy tdak bragama

Tjuan mreka adLah brlyar ke kota sbLah..

saat d'tngah lautan perahu mereka bocor,,

Lalu dhevy brkata,ya aLLah brdri Lach dsampingku..

Lalu ge brkata,ya tuhan yesus dudukLah dsampingku..

Lalu fandy brkata,, cukimay ngoni...
Tau" smo tnggeLam,ngoni mo tamba leh 2 orng..

Hehehehe...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Mansur Martam 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Tue, 6 Jul 2010 23:56:18 
To: 
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

Om Swt, MUNGKIN DAN TIDAK MUNGKIN tidak bisa jadi standar dalam beragama. kata 
Imam Ali bin Abi Thalib; kalu agama standarnya akal, maka mengusaf khuf/sepatu 
layaknya di bawah bukan di atas. ;)





Dari: Suwito Pomalingo 
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Terkirim: Sel, 6 Juli, 2010 21:06:37
Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

  
hahahhaa... tan bo te saudi ta todibalaka lo bele li balimbo ta yang dimaksud 
li 
om ustadz ini... hehehe

[permisalan] Om Ustadz,,, mana mungkin ti Om Iqbal yang babaca Al Quran trus 
eNTe yang dapa depe pahala. kalo bagitu, eNTe saja yang babaca Qur'an supaya 
semua penghuni milis ini mo dapa pahala... wakwkkwkwk


2010/7/5 Mansur Martam 

  
>silahkan tidak mengaruwa. itu juga kan cuma sedekah pahala kepada  si mayit. 
>kami tetap mongaruwa krn ada hadits nabi yg bilang, bahwa pahala sedekah yang 
>diniatkan kepada si mayit akan sampai dan bermanfaat bagi dia. ulama saudi 
>juga 
>mengakui hadits Nabi ini. tidak tau dengan ulama Muhammadiyah ;)
>
>
>
-- 

Salam,
Suwito.
http://suwito. pomalingo. com

 




Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-07 Terurut Topik agung_hpmig
Juzt 4 ketawa!
Ayo hLngkn ztREz!...

-ad 3 orng remja yg mw brlyar d lautan 
 
Yaitu: 
-dhevy beragama muslim
-ge bragama kristen
-fandy tdak bragama

Tjuan mreka adLah brlyar ke kota sbLah..

saat d'tngah lautan perahu mereka bocor,,

Lalu dhevy brkata,ya aLLah brdri Lach dsampingku..

Lalu ge brkata,ya tuhan yesus dudukLah dsampingku..

Lalu fandy brkata,, cukimay ngoni...
Tau" smo tnggeLam,ngoni mo tamba leh 2 orng..

Hehehehe...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Mansur Martam 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Tue, 6 Jul 2010 23:56:18 
To: 
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

Om Swt, MUNGKIN DAN TIDAK MUNGKIN tidak bisa jadi standar dalam beragama. kata 
Imam Ali bin Abi Thalib; kalu agama standarnya akal, maka mengusaf khuf/sepatu 
layaknya di bawah bukan di atas. ;)





Dari: Suwito Pomalingo 
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Terkirim: Sel, 6 Juli, 2010 21:06:37
Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

  
hahahhaa... tan bo te saudi ta todibalaka lo bele li balimbo ta yang dimaksud 
li 
om ustadz ini... hehehe

[permisalan] Om Ustadz,,, mana mungkin ti Om Iqbal yang babaca Al Quran trus 
eNTe yang dapa depe pahala. kalo bagitu, eNTe saja yang babaca Qur'an supaya 
semua penghuni milis ini mo dapa pahala... wakwkkwkwk


2010/7/5 Mansur Martam 

  
>silahkan tidak mengaruwa. itu juga kan cuma sedekah pahala kepada  si mayit. 
>kami tetap mongaruwa krn ada hadits nabi yg bilang, bahwa pahala sedekah yang 
>diniatkan kepada si mayit akan sampai dan bermanfaat bagi dia. ulama saudi 
>juga 
>mengakui hadits Nabi ini. tidak tau dengan ulama Muhammadiyah ;)
>
>
>
-- 

Salam,
Suwito.
http://suwito. pomalingo. com

 




Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-06 Terurut Topik Iqbal
Ustadz Mansur, semakin hari semakin aneh ente pe pemahaman dalam beragama. 
Belum selesai kontroversi tentang bid'ah skarang so masalah transfer pahala.. 
Ustadz, setiap orang hanya mendapatkan apa2 yang diusahakannya, jika seseorang 
sdh meninggal maka putus semua amalan kecuali 3 perkara..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 7, 2010, at 12:56 AM, Mansur Martam  wrote:

Om Swt, MUNGKIN DAN TIDAK MUNGKIN tidak bisa jadi standar dalam beragama. kata 
Imam Ali bin Abi Thalib; kalu agama standarnya akal, maka mengusaf khuf/sepatu 
layaknya di bawah bukan di atas. ;)

Dari: Suwito Pomalingo 
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Terkirim: Sel, 6 Juli, 2010 21:06:37
Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
hahahhaa... tan bo te saudi ta todibalaka lo bele li balimbo ta yang dimaksud 
li om ustadz ini... hehehe

[permisalan] Om Ustadz,,, mana mungkin ti Om Iqbal yang babaca Al Quran trus 
eNTe yang dapa depe pahala. kalo bagitu, eNTe saja yang babaca Qur'an supaya 
semua penghuni milis ini mo dapa pahala... wakwkkwkwk


2010/7/5 Mansur Martam 
 
silahkan tidak mengaruwa. itu juga kan cuma sedekah pahala kepada  si mayit. 
kami tetap mongaruwa krn ada hadits nabi yg bilang, bahwa pahala sedekah yang 
diniatkan kepada si mayit akan sampai dan bermanfaat bagi dia. ulama saudi juga 
mengakui hadits Nabi ini. tidak tau dengan ulama Muhammadiyah ;)


-- 

Salam,
Suwito.
http://suwito. pomalingo. com





  

Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-06 Terurut Topik Mansur Martam
Om Swt, MUNGKIN DAN TIDAK MUNGKIN tidak bisa jadi standar dalam beragama. kata 
Imam Ali bin Abi Thalib; kalu agama standarnya akal, maka mengusaf khuf/sepatu 
layaknya di bawah bukan di atas. ;)





Dari: Suwito Pomalingo 
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Terkirim: Sel, 6 Juli, 2010 21:06:37
Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

  
hahahhaa... tan bo te saudi ta todibalaka lo bele li balimbo ta yang dimaksud 
li 
om ustadz ini... hehehe

[permisalan] Om Ustadz,,, mana mungkin ti Om Iqbal yang babaca Al Quran trus 
eNTe yang dapa depe pahala. kalo bagitu, eNTe saja yang babaca Qur'an supaya 
semua penghuni milis ini mo dapa pahala... wakwkkwkwk


2010/7/5 Mansur Martam 

  
>silahkan tidak mengaruwa. itu juga kan cuma sedekah pahala kepada  si mayit. 
>kami tetap mongaruwa krn ada hadits nabi yg bilang, bahwa pahala sedekah yang 
>diniatkan kepada si mayit akan sampai dan bermanfaat bagi dia. ulama saudi 
>juga 
>mengakui hadits Nabi ini. tidak tau dengan ulama Muhammadiyah ;)
>
>
>
-- 

Salam,
Suwito.
http://suwito. pomalingo. com

 



Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-05 Terurut Topik Mansur Martam
masalahnya, watawasaubil haq; nasehat kebenaran yang om kasi menurut saya hanya 
kebenaran dari hasil pemahaman, dan saya punya kebenaran sendiri, yg juga hasil 
pemahaman. tetap seri.. hehehe...






Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Sen, 5 Juli, 2010 15:08:40
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

  
Mungkin disini perbedaan kita ustadz, saya beribadah sesuai yang dicontohkan 
Nabi sementara anda beribadah menurut contoh ulama2 aliran anda bahkan punya 
rencana menciptakan ibadah2 KARANGAN baru seperti yg disampaikan sebelumnya..
Masalah shalat sah atau diterima itu urusan Allah, tugas kita hanya saling 
watawassaubil haq..
 
Saya kira semuanya jelas dan member lain pun bisa menyimpulkan sendiri..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 5, 2010, at 1:40 PM, Mansur Martam  wrote:


  
>Kalu salat sunat taraweh saya bikin 8 rakaat sekaligus dengan sekali salam, 
>maka 
>salat saya tetap sah, sekalipun tidak dicontohkan Nabi. Nah... 
>
>
>
>
>

Dari: Iqbal 
>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" com>
>Terkirim: Sab, 3 Juli, 2010 11:16:43
>Judul: Re: Bls:  [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>
>  
>Ini berlaku hanya untuk shalat fardhu atau shalat sunat juga?
>
>Sent from my iPhone
>
>On Jul 4, 2010, at 3:07 AM, Mansur Martam  wrote:
>
>
>  
>>Haram. ada dalilnya; salatlah kalian seperti kalian melihat saya salat 
>(hadits).
>>
>>
>>
>>
>>
>>
____
Dari: Iqbal 
>>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" >yahoogroups. 
>>com>
>>Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 02:00:16
>>Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>>
>>  
>>Ustadz, kalau orang shalat magrib enam rakaat hukumnya apa?
>>
>>
>>Iqbal
>>
>>Sent from my iPhone
>>
>>On Jul 4, 2010, at 2:32 AM, Mansur Martam  wrote:
>>
>>
>>  
>>>Om Iqbal, mana DALIL yang menegaskan bahwa apa saja yang tidak diperintahkan 
>>>atau dicontohkan Nabi hukumnya haram? kalu jawabannya tidak ada, berarti 
>>>kata2 
>>>li Om ini bid'ah. Hehehe..
>>>Alhamdulillah, qabliyah magrib di mesjid pesantren saya ADA dan LESTARI 
>>>sejak 
>>>mesjid itu dibangun puluhan tahun silam.
>>>Btw, ti Om pulang malah yang KONTARA cuman semangat wahabinya, tidak perlu 
>>>belajar ke saudi kalu bagitu.. hihihih.. 
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>

Dari: Iqbal 
>>>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com"  >>yahoogroups. 
>>>com>
>>>Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:22:59
>>>Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>>>
>>>  
>>>Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
>>>Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
>>>atau 
>>>dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
>>>Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
>>>keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah 
>>>magrib 
>>>yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
>>>ditinggalkan Nabi.. 
>>>Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..
>>>
>>>
>>>Iqbal
>>>
>>>Sent from my iPhone
>>>
>>>On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  
wrote:
>>>
>>>
>>>  
>>>>Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
>>>>Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus 
>>>>dan 
>>>>mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan 
>>>>Diakhir 
>>>>tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan 
>>>>petikan 
>>>>tulisan itu;
>>>>
>>>>"Namun,yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan 
>>>>jenisnya. 
>>>>Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada 
>>>>hari 
>>>>ke-3,7, dan 40setelah kematian. Juga manakah dalilyang menunjukkan harus 
>>>>dibacasecara berjama’ah  dengan satu suara. Mana pula dalil yang 
>>>>menunjukkan 
>>>>bahwa yang  harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan 
>>>>tasbih, 
>>>>tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa 

Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-05 Terurut Topik Mansur Martam
Disini letak kekeliruan om iqbal, bahwa om mengklaim bahwa Rasul adalah 
teladan, 
sehingga segalanya harus dikembalikan kepada Rasul. Om pernah berfikir ndak, 
kalu para ulama itu adalah perpanjangan tangan dari Rasul. Mana mungkin om 
mengikuti Rasul dengan tidak belajar pada ulama. Kata-kata Imam Malik; "tidak 
akan berjaya umat ini sempai mrk kembali mencontohi pendahulunya" disalah 
pahami 
sebagai beramal tanpa MAZHAB, tanpa mengikuti pendapat para ulama. akhirnya 
sikap seperti ini malah terjebak pada membentuk aliran baru yang disebut MAZHAB 
TANPA MAZHAB, hal ini seperti diakui oleh senior saya Ustad Zain Annajah, dia 
senior MUHAMMADIYAH di Misr, dia menyelesaikan magisternya di al-Azhar, dia 
bilang pada sebuah acara kajian yang saya bikin; MUHAMMADIYAH banyak yang 
terjebak, karena meninggalkan pendapat ulama dan mengacu langsung pada Rasul 
(hadits), akhirnya mereka malah membentuk aliran baru MAZHAB TANPA MAZHAB. Coba 
tanya alumni azhar yang MUHAMMADIYAH, pasti mereka kenal senior mereka itu. Di 
Misr mahasiswa al-azhar yang Muhammadiyah enak diajak diskusi, tidak seperti 
yang ngaku2 MUHAMMADIYAH apalagi pecinta wahabi. hehehe...





Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Sen, 5 Juli, 2010 15:54:54
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

  
Bagi saya Muhammadiyah adalah tempat belajar, seperti juga saya pernah ngaji ke 
ustad hasyim arsyad dan ustad prof hasan jan (NU), ustad thalib wakid (al 
irsyad) dan ustad hajar aswad (persis). Yang pernah tinggal di manado pasti 
kenal orang2 ini..
Pada akhirnya Rasulullah satu2nya teladan meskipun kita belajar dari banyak 
sumber..

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 5, 2010, at 2:01 PM, Mansur Martam  wrote:

saya malah heran, orang mengaku MUHAMMADIYAH tapi dalam berpendpat tidak 
mencerminkan ormasnya. :P



Dari: Iqbal 
>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" com>
>Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 11:57:52
>Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>
>  
>Kalau bagian ini tidak perlu ditanggapi om wito, ustadz mansur ini hanya 
>belajar 
>dari satu sumber jadi wajar kalau pemikiran2nya masih spt ini. Saya punya 
>banyak 
>teman alumni mesir di jepang, menurut mereka al azhar itu mempelajari aliran2 
>islam seperti ilmu perbandingan agama, pemikiran2 ulama yang tidak sefaham 
>dengan mereka dianggap 'agama' lain. Dalam berdiskusi mereka sering 
>'menyembunyikan' hadits2 yang tidak sejalan dengan alirannya.
>Saya ingat hadits yang diposting om wito kemaren tentang islam yang pecah 
>menjadi 73 golongan dan ada 72 golongan yang sesat, mungkinkah yang 72 ini 
>adalah para ahli bid'ah, pencipta ibadah baru dan menambah2i ajaran yang sudah 
>dinyatakan sempurna?
>Waktu masih jadi mahasiswa dulu saya pernah baca satu buku berjudul KHILAFATUL 
>WAL MULK yg ditulis Abul A'la Al Maududi yang menjelaskan tentang munculnya 
>aliran2 dalam Islam, mungkin ada yang tertarik membacanya karena  sudah ada 
>versi Indonesianya.
>
>
>Satu hal yang aneh menurut saya adalah ada anak kemaren sore dari pedalaman di 
>Indonesia yang baru belajar naik onta sudah berani menyebut2 wahabi dengan 
>sinis, 'menghina' tanah arab tempat lahirnya Islam, tanah para Nabi dan 
>kuburan 
>para tabit tabi'in..
>
>
>Iqbal
> 
>
>Sent from my iPhone
>
>On Jul 4, 2010, at 10:51 PM, Suwito Pomalingo  wrote:
>
>
>  
>>yaa,,, kalo Wahabi versi kebanyakan orang NU dan kebanyakan alumni Mesir yaa 
>>seperti yang nt maksud... 
>>
>>
>>apa blum cukup menyebarkan fitnah tentang Wahabi ya Ustadz???
>>
>>
>>
>>2010/7/4 Mansur Martam 
>>
>>  
>>>semangat wahabi memang bagitu... ;)
>>>
>>>
>>>
>
>
>>-- 
>>
>>Salam,
>>Suwito.
>>http://suwito. pomalingo. com
>>

>

 



Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-05 Terurut Topik Iqbal
Bagi saya Muhammadiyah adalah tempat belajar, seperti juga saya pernah ngaji ke 
ustad hasyim arsyad dan ustad prof hasan jan (NU), ustad thalib wakid (al 
irsyad) dan ustad hajar aswad (persis). Yang pernah tinggal di manado pasti 
kenal orang2 ini..
Pada akhirnya Rasulullah satu2nya teladan meskipun kita belajar dari banyak 
sumber..

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 5, 2010, at 2:01 PM, Mansur Martam  wrote:

saya malah heran, orang mengaku MUHAMMADIYAH tapi dalam berpendpat tidak 
mencerminkan ormasnya. :P

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 11:57:52
Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Kalau bagian ini tidak perlu ditanggapi om wito, ustadz mansur ini hanya 
belajar dari satu sumber jadi wajar kalau pemikiran2nya masih spt ini. Saya 
punya banyak teman alumni mesir di jepang, menurut mereka al azhar itu 
mempelajari aliran2 islam seperti ilmu perbandingan agama, pemikiran2 ulama 
yang tidak sefaham dengan mereka dianggap 'agama' lain. Dalam berdiskusi mereka 
sering 'menyembunyikan' hadits2 yang tidak sejalan dengan alirannya.
Saya ingat hadits yang diposting om wito kemaren tentang islam yang pecah 
menjadi 73 golongan dan ada 72 golongan yang sesat, mungkinkah yang 72 ini 
adalah para ahli bid'ah, pencipta ibadah baru dan menambah2i ajaran yang sudah 
dinyatakan sempurna?
Waktu masih jadi mahasiswa dulu saya pernah baca satu buku berjudul KHILAFATUL 
WAL MULK yg ditulis Abul A'la Al Maududi yang menjelaskan tentang munculnya 
aliran2 dalam Islam, mungkin ada yang tertarik membacanya karena sudah ada 
versi Indonesianya.

Satu hal yang aneh menurut saya adalah ada anak kemaren sore dari pedalaman di 
Indonesia yang baru belajar naik onta sudah berani menyebut2 wahabi dengan 
sinis, 'menghina' tanah arab tempat lahirnya Islam, tanah para Nabi dan kuburan 
para tabit tabi'in..

Iqbal
 

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 10:51 PM, Suwito Pomalingo  wrote:

 
yaa,,, kalo Wahabi versi kebanyakan orang NU dan kebanyakan alumni Mesir yaa 
seperti yang nt maksud... 


apa blum cukup menyebarkan fitnah tentang Wahabi ya Ustadz???


2010/7/4 Mansur Martam 
 
semangat wahabi memang bagitu... ;)



-- 

Salam,
Suwito.
http://suwito. pomalingo. com






  

Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-05 Terurut Topik Iqbal
Mungkin disini perbedaan kita ustadz, saya beribadah sesuai yang dicontohkan 
Nabi sementara anda beribadah menurut contoh ulama2 aliran anda bahkan punya 
rencana menciptakan ibadah2 KARANGAN baru seperti yg disampaikan sebelumnya..
Masalah shalat sah atau diterima itu urusan Allah, tugas kita hanya saling 
watawassaubil haq..
 
Saya kira semuanya jelas dan member lain pun bisa menyimpulkan sendiri..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 5, 2010, at 1:40 PM, Mansur Martam  wrote:

Kalu salat sunat taraweh saya bikin 8 rakaat sekaligus dengan sekali salam, 
maka salat saya tetap sah, sekalipun tidak dicontohkan Nabi. Nah... 

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Sab, 3 Juli, 2010 11:16:43
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Ini berlaku hanya untuk shalat fardhu atau shalat sunat juga?

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 3:07 AM, Mansur Martam  wrote:

 
Haram. ada dalilnya; salatlah kalian seperti kalian melihat saya salat (hadits).


Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" 
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 02:00:16
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Ustadz, kalau orang shalat magrib enam rakaat hukumnya apa?

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 2:32 AM, Mansur Martam  wrote:

 
Om Iqbal, mana DALIL yang menegaskan bahwa apa saja yang tidak diperintahkan 
atau dicontohkan Nabi hukumnya haram? kalu jawabannya tidak ada, berarti kata2 
li Om ini bid'ah. Hehehe..
Alhamdulillah, qabliyah magrib di mesjid pesantren saya ADA dan LESTARI sejak 
mesjid itu dibangun puluhan tahun silam.
Btw, ti Om pulang malah yang KONTARA cuman semangat wahabinya, tidak perlu 
belajar ke saudi kalu bagitu.. hihihih.. 

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" 
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:22:59
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib 
yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
ditinggalkan Nabi.. 
Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:

 
Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan 
mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir 
tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
tulisan itu;

"Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari 
ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus 
dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, 
tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan 
hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa 
memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? 
Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang 
jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan 
dzikir yang ada. Akan
 tetapi, yang kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, 
dan lain sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?"

Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" 
Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)

 
Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo  wrote:

 
dari ta'lim tetangga


bismillah..

*PENGERTIAN BID’AH*

*[Definisi Secara Bahasa]*

Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. 
(Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy 
Syamilah)

*[Def

Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-04 Terurut Topik Mansur Martam
silahkan tidak mengaruwa. itu juga kan cuma sedekah pahala kepada  si mayit. 
kami tetap mongaruwa krn ada hadits nabi yg bilang, bahwa pahala sedekah yang 
diniatkan kepada si mayit akan sampai dan bermanfaat bagi dia. ulama saudi juga 
mengakui hadits Nabi ini. tidak tau dengan ulama Muhammadiyah ;)





Dari: "ilahude_...@yahoo.com" 
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 16:54:47
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

  

Hehehe...ente ini, disuwawa banyak yg korban sadakah ini...krn yg didatangi 
awam 
ttg agama yaa trpaksa malosadia posadakalo.. ..tp wkt saya peortu mninggal 
dorang sempat batanya...apa perlu mongarua?... saya bilang, kan sdh cukup 
sholat 
jenazah tho.apa ada yg melebihi sholat? Ahirnya  le po'oyo...:)
DI 

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From:  Iqbal  
Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Date: Sun, 4 Jul 2010 12:13:17 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
  
Saya tidak tau pasti om zam, bulum sampe disitu ana pe ilmu, yang pasti adalah 
tukang mongaruwa ini adalah para ahli sadaka, nafkah mereka dari musibah orang 
lain..
Waktu tante saya meninggal mereka pernah datang lengkap dengan peralatannya 
padahal tdk diundang, ana kase tinggal timongoliyo tatadenga, yilo jalo2 ju.. 
Hehehe...


Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 5:50 AM, " zamronie "  wrote:


  
>
>Ada 1 hal yang ingin saya tanyakan pak iqbal, kiapa sampe ada yang bisa kayak 
>kesurupan itu ba dikili? Dan opini yang tercipta, orang yang sampe kesurupan 
>bagitu adalah orang yang 'berisi'.
>
>Mohon pencerahan juw..
>
>


>From:  Iqbal  
>Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>Date: Sat, 3 Jul 2010 13:39:44 -0700 (PDT)
>To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>
>  
>Hahaha.. Bukan om zam, jawabannya adalah : "ma monga.."
>
>
>Iqbal
>Hidup Spanyol
>
>Sent from my iPhone
>
>On Jul 4, 2010, at 3:17 AM, " zamronie "  wrote:
>
>
>  
>>
>>Honor?
>>
>>☺ ☺ ☺ ☺ ☺
>>
>>


>>From:  Iqbal  
>>Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>>Date: Sat, 3 Jul 2010 11:11:37 -0700 (PDT)
>>To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>>ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>>Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>>
>>  
>>Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :)
>>Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli 
>>bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini 
>>sang 
>>pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, 
>>langsung saja dia sadar dan duduk manis..
>>Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. 
>>hehehehe...
>>
>>
>>Iqbal 
>>
>>Sent from my iPhone
>>
>>On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie "  wrote:
>>
>>
>>  
>>>
>>>Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa.
>>>
>>>ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ
>>>
>>>


>>>From:  funcotan...@gmail.com 
>>>Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>>>Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 +
>>>To: 
>>>ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>>>Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>>>
>>>  
>>>
>>>Jaopulita eiii...
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>Powered by Telkomsel BlackBerry®


>>>From:  Iqbal  
>>>Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>>>Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT)
>>>To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>>>ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>>>Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>>>
>>>  
>>>Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
>>>Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
>>>atau 
>>>dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
>>>Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
>>>keliling kasana m

Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-04 Terurut Topik Mansur Martam
dan para dokter juga "memakan" harta org2 yang menderita sakit dan berpenyakit. 
para guru dan dosen juga "memakan" duit orang2 yang bodoh. nah... 






Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 12:13:17
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

  
Saya tidak tau pasti om zam, bulum sampe disitu ana pe ilmu, yang pasti adalah 
tukang mongaruwa ini adalah para ahli sadaka, nafkah mereka dari musibah orang 
lain..
Waktu tante saya meninggal mereka pernah datang lengkap dengan peralatannya 
padahal tdk diundang, ana kase tinggal timongoliyo tatadenga, yilo jalo2 ju.. 
Hehehe...


Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 5:50 AM, " zamronie "  wrote:


  
>
>Ada 1 hal yang ingin saya tanyakan pak iqbal, kiapa sampe ada yang bisa kayak 
>kesurupan itu ba dikili? Dan opini yang tercipta, orang yang sampe kesurupan 
>bagitu adalah orang yang 'berisi'.
>
>Mohon pencerahan juw..
>
>


>From:  Iqbal  
>Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>Date: Sat, 3 Jul 2010 13:39:44 -0700 (PDT)
>To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>
>  
>Hahaha.. Bukan om zam, jawabannya adalah : "ma monga.."
>
>
>Iqbal
>Hidup Spanyol
>
>Sent from my iPhone
>
>On Jul 4, 2010, at 3:17 AM, " zamronie "  wrote:
>
>
>  
>>
>>Honor?
>>
>>☺ ☺ ☺ ☺ ☺
>>
>>


>>From:  Iqbal  
>>Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>>Date: Sat, 3 Jul 2010 11:11:37 -0700 (PDT)
>>To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>>ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>>Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>>
>>  
>>Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :)
>>Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli 
>>bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini 
>>sang 
>>pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, 
>>langsung saja dia sadar dan duduk manis..
>>Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. 
>>hehehehe...
>>
>>
>>Iqbal 
>>
>>Sent from my iPhone
>>
>>On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie "  wrote:
>>
>>
>>  
>>>
>>>Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa.
>>>
>>>ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ
>>>
>>>


>>>From:  funcotan...@gmail.com 
>>>Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>>>Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 +
>>>To: 
>>>ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>>>Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>>>
>>>  
>>>
>>>Jaopulita eiii...
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>Powered by Telkomsel BlackBerry®


>>>From:  Iqbal  
>>>Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>>>Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT)
>>>To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>>>ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>>>Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>>>
>>>  
>>>Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
>>>Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
>>>atau 
>>>dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
>>>Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
>>>keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah 
>>>magrib 
>>>yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
>>>ditinggalkan Nabi.. 
>>>Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..
>>>
>>>
>>>Iqbal
>>>
>>>Sent from my iPhone
>>>
>>>On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  
wrote:
>>>
>>>
>>>  
>>>>Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
>>>>Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus 
>>>>dan 
>>>>mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan 
>>>>Diakhir 
>>>>tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan 

Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-04 Terurut Topik Mansur Martam
Om Iqbal, dulu saya pernah bilang, kalu al-azhar itu hampir semua mata 
kuliahnya 
menggunakan sistem komparatif atau perbandingan dalam semua pendapat dan 
pandangan ulama, dan lalu mengambil pendapat yang PALING RAJIH atau KUAT. 
sistem 
ini di MUHAMMADIYAH dianut oleh MAJLIS TARJIHnya. saya malah heran, orang 
mengaku MUHAMMADIYAH tapi dalam berpendpat tidak mencerminkan ormasnya. :P
Om Iqbal, saya sudah membuktikan diawal topik ini, tentang ada dua pendapat 
ulama menyangkut BID'AH. dan saya mengakui bahwa ada ulama yang mengharamkan 
bid'ah. sebaliknya, Om Iqbal dkk tidak mengakui pendapat ulama lain. Nah, siapa 
sebenarnya yang menyembunyikan hadits jgn sampai jadi mailing yang teriak 
mailing. hehehe...
Om Iqbal, seumur hidup dan 5 tahun saya di misr, tidak pernah naik onta. 
hihihihi...





Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 11:57:52
Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

  
Kalau bagian ini tidak perlu ditanggapi om wito, ustadz mansur ini hanya 
belajar 
dari satu sumber jadi wajar kalau pemikiran2nya masih spt ini. Saya punya 
banyak 
teman alumni mesir di jepang, menurut mereka al azhar itu mempelajari aliran2 
islam seperti ilmu perbandingan agama, pemikiran2 ulama yang tidak sefaham 
dengan mereka dianggap 'agama' lain. Dalam berdiskusi mereka sering 
'menyembunyikan' hadits2 yang tidak sejalan dengan alirannya.
Saya ingat hadits yang diposting om wito kemaren tentang islam yang pecah 
menjadi 73 golongan dan ada 72 golongan yang sesat, mungkinkah yang 72 ini 
adalah para ahli bid'ah, pencipta ibadah baru dan menambah2i ajaran yang sudah 
dinyatakan sempurna?
Waktu masih jadi mahasiswa dulu saya pernah baca satu buku berjudul KHILAFATUL 
WAL MULK yg ditulis Abul A'la Al Maududi yang menjelaskan tentang munculnya 
aliran2 dalam Islam, mungkin ada yang tertarik membacanya karena  sudah ada 
versi Indonesianya.

Satu hal yang aneh menurut saya adalah ada anak kemaren sore dari pedalaman di 
Indonesia yang baru belajar naik onta sudah berani menyebut2 wahabi dengan 
sinis, 'menghina' tanah arab tempat lahirnya Islam, tanah para Nabi dan kuburan 
para tabit tabi'in..

Iqbal
 

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 10:51 PM, Suwito Pomalingo  wrote:


  
>yaa,,, kalo Wahabi versi kebanyakan orang NU dan kebanyakan alumni Mesir yaa 
>seperti yang nt maksud... 
>
>
>apa blum cukup menyebarkan fitnah tentang Wahabi ya Ustadz???
>
>
>
>2010/7/4 Mansur Martam 
>
>  
>>semangat wahabi memang bagitu... ;)
>>
>>
>>

>-- 
>
>Salam,
>Suwito.
>http://suwito. pomalingo. com
>

 



Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-04 Terurut Topik Mansur Martam
Dalil yang om SWT sebutkan ini oleh para ulama dipahami berbeda2. orang2 wahabi 
memahaminya SEMUA BID'AH HARAM, sedangkan ulama2 kami memahaminya TIDAK SEMUA 
BID'AH HARAM. oleh karena itu, maka persoalan ini adalah masalah khilafiyah 
atau 
interpretatif. dan dalam masalah khilafiyah tidak boleh saling MENGINGKARI.

di rumah ada kitab puluhan jilid, kumpulan fatwa wahabi. dijilid 9 Ketika 
lajnah 
fatwa saudi (yg dipimpin oleh Bin Baz) ditanya; bagaimana hukumnya bila pada 
hari setelah keluarga kami meninggal, kami menyembelih kambing, dan kami 
sedekahkan kepada fakir miskin, apakah pahala sedekah kami yang kami niatkan 
kepada mayyit akan berfaedah buat dia? jawaban lajnah fatwa; PAHALANYA AKAN 
SAMPAI. Nah... 





Dari: Suwito Pomalingo 
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 06:48:41
Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

  
Dalil pelarangan banyak sekali Ustadz... co baca ulang dari pertama, palan2... 

Atau ini ana copaskan...


"Janganlah kamu sekalian mengada-adakan urusan-urusan yang baru, karena 
sesungguhnya mengadakan hal yang baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah 
sesat”.

"Barangsiapa mengadakan hal yang baru yang bukan dari kami maka perbuatannya 
tertolak”. 


"Barangsiapa beramal suatu amalan yang tidak didasari oleh urusan kami maka 
amalannya tertolak”

Kebenaran bukanlah sebuah permainan harus ada yang menang atau kalah atau seri 
yaa Ustadz... 
Allahuyahdik yaa Ustadz...


2010/7/4 Mansur Martam 

  
>Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
>Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus 
>dan 
>mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan 
>Diakhir 
>tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
>tulisan itu;
>
>"Namun,yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
>Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada 
>hari 
>ke-3,7, dan 40setelah kematian. Juga manakah dalilyang menunjukkan harus 
>dibacasecara berjama’ah  dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
>bahwa yang  harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan 
>tasbih, 
>tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan 
>hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya?  Apa 
>memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
>lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah  kematian? 
>Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
>surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian  palsu.  *Jadi, yang 
>jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’anmaupun bacaan 
>dzikir 
>yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalahpengkhususan waktu, 
>tempat, 
>tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalilyang menunjukkan hal ini?"
>
>Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
>DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
>berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   
>
>
>
>
-- 
Salam,
Suwito.
http://suwito. pomalingo. com

 



Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-04 Terurut Topik Mansur Martam
BOLEH hukumnya dalam mazhab imam syafii.






Dari: Putra Gorontalo 
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 07:34:19
Judul: Re: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

  
Berbicara mengenai bid'ah, saya yg kurang dalam tentang ilmu agama ingin 
bertanya kepada org2 dimilis ini yg lbh dalam ilmu agamanya,   SEORANG MAKMUM 
yg 
masbuk APAKAH BOLEH dijadikan Imam oleh makmum lain yg datang lebih telat lagi 
ketika sholat jama'ah utama telah selesai dilaksanakan??? Apakah ini bid'ah??
Dalam sepakbola apalagi piala dunia, seorang pemain cadangan TIDAK BOLEH 
menjadi 
KAPTEN, apalagi pemain yg telat datang dan yg kena kartu merah.

On Sun Jul 4th, 2010 9:48 AM EDT Suwito Pomalingo wrote:

>Dalil pelarangan banyak sekali Ustadz... co baca ulang dari pertama,
>palan2...
>
>Atau ini ana copaskan...
>
>"Janganlah kamu sekalian mengada-adakan urusan-urusan yang baru, karena
>sesungguhnya mengadakan hal yang baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ah
>adalah sesat”.
>
>"Barangsiapa mengadakan hal yang baru yang bukan dari kami maka perbuatannya
>tertolak”.
>
>"Barangsiapa beramal suatu amalan yang tidak didasari oleh urusan kami maka
>amalannya tertolak”
>
>Kebenaran bukanlah sebuah permainan harus ada yang menang atau kalah atau
>seri yaa Ustadz...
>Allahuyahdik yaa Ustadz...
>
>2010/7/4 Mansur Martam 
>
>>
>>
>> Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
>> Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus
>> dan mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan
>> Diakhir tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan
>> petikan tulisan itu;
>>
>> "*Namun,* yang dipermasalahkan adalah pengkhususan *waktu, tatacara dan
>> jenisnya*. Perlu kita *tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan
>> tahlil pada hari ke-3,** 7, dan 40* setelah kematian. Juga *manakah 
>> dalil*yang 
>>menunjukkan
>> *harus dibaca** secara berjama’ah dengan satu suara*. Mana pula dalil yang
>> menunjukkan bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan
>> bacaan tasbih, tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa
>> yang dikhususkan hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau
>> yang lainnya? Apa memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat
>> Yasin bukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin
>> setelah kematian? Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan
>> keutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan
>> sebagian palsu. *Jadi, *yang **jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat,
>> bacaan Al Qur’an** maupun bacaan dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami
>> permasalahkan adalah** pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain
>> sebagainya. Manakah dalil** yang menunjukkan hal ini*?"
>>
>> Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana
>> pula DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL,
>> maka berarti 0-0 alias seri. Hehehe...
>>
>> --
>
>Salam,
>Suwito.
>http://suwito.pomalingo.com


 



Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-04 Terurut Topik Mansur Martam
Kalu salat sunat taraweh saya bikin 8 rakaat sekaligus dengan sekali salam, 
maka 
salat saya tetap sah, sekalipun tidak dicontohkan Nabi. Nah... 






Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Sab, 3 Juli, 2010 11:16:43
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

  
Ini berlaku hanya untuk shalat fardhu atau shalat sunat juga?

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 3:07 AM, Mansur Martam  wrote:


  
>Haram. ada dalilnya; salatlah kalian seperti kalian melihat saya salat 
(hadits).
>
>
>
>
>
>

Dari: Iqbal 
>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" com>
>Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 02:00:16
>Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>
>  
>Ustadz, kalau orang shalat magrib enam rakaat hukumnya apa?
>
>
>Iqbal
>
>Sent from my iPhone
>
>On Jul 4, 2010, at 2:32 AM, Mansur Martam  wrote:
>
>
>  
>>Om Iqbal, mana DALIL yang menegaskan bahwa apa saja yang tidak diperintahkan 
>>atau dicontohkan Nabi hukumnya haram? kalu jawabannya tidak ada, berarti 
>>kata2 
>>li Om ini bid'ah. Hehehe..
>>Alhamdulillah, qabliyah magrib di mesjid pesantren saya ADA dan LESTARI sejak 
>>mesjid itu dibangun puluhan tahun silam.
>>Btw, ti Om pulang malah yang KONTARA cuman semangat wahabinya, tidak perlu 
>>belajar ke saudi kalu bagitu.. hihihih.. 
>>
>>
>>
>>
>>
____________
Dari: Iqbal 
>>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com"  >yahoogroups. 
>>com>
>>Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:22:59
>>Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>>
>>  
>>Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
>>Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
>>atau 
>>dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
>>Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
>>keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah 
>>magrib 
>>yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
>>ditinggalkan Nabi.. 
>>Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..
>>
>>
>>Iqbal
>>
>>Sent from my iPhone
>>
>>On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:
>>
>>
>>  
>>>Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
>>>Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus 
>>>dan 
>>>mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan 
>>>Diakhir 
>>>tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
>>>tulisan itu;
>>>
>>>"Namun,yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan 
>>>jenisnya. 
>>>Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada 
>>>hari 
>>>ke-3,7, dan 40setelah kematian. Juga manakah dalilyang menunjukkan harus 
>>>dibacasecara berjama’ah  dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
>>>bahwa yang  harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan 
>>>tasbih, 
>>>tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang 
>>>dikhususkan 
>>>hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya?  Apa 
>>>memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
>>>lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah  
>>>kematian? 
>>>Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
>>>surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian  palsu.  *Jadi, 
>>>yang 
>>>jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’anmaupun bacaan 
>>>dzikir 
>>>yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalahpengkhususan waktu, 
>>>tempat, 
>>>tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalilyang menunjukkan hal ini?"
>>>
>>>Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana 
>>>pula 
>>>DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
>>>berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>

Dari: Iqbal 
>>>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" >>yahoogroups. 
>>>com>
>>>Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
>>>Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diga

Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-04 Terurut Topik ilahude_mgi

Hehehe...ente ini, disuwawa banyak yg korban sadakah ini...krn yg didatangi 
awam ttg agama yaa trpaksa malosadia posadakalotp wkt saya peortu mninggal 
dorang sempat batanya...apa perlu mongarua?...saya bilang, kan sdh cukup sholat 
jenazah tho.apa ada yg melebihi sholat? Ahirnya  le po'oyo...:)
DI 

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Iqbal 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sun, 4 Jul 2010 12:13:17 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

Saya tidak tau pasti om zam, bulum sampe disitu ana pe ilmu, yang pasti adalah 
tukang mongaruwa ini adalah para ahli sadaka, nafkah mereka dari musibah orang 
lain..
Waktu tante saya meninggal mereka pernah datang lengkap dengan peralatannya 
padahal tdk diundang, ana kase tinggal timongoliyo tatadenga, yilo jalo2 ju.. 
Hehehe...


Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 5:50 AM, " zamronie "  wrote:


Ada 1 hal yang ingin saya tanyakan pak iqbal, kiapa sampe ada yang bisa kayak 
kesurupan itu ba dikili? Dan opini yang tercipta, orang yang sampe kesurupan 
bagitu adalah orang yang 'berisi'.

Mohon pencerahan juw..


From: Iqbal 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 13:39:44 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Hahaha.. Bukan om zam, jawabannya adalah : "ma monga.."

Iqbal
Hidup Spanyol

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 3:17 AM, " zamronie "  wrote:

 

Honor?

☺ ☺ ☺ ☺ ☺


From: Iqbal 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 11:11:37 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :)
Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli 
bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini sang 
pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, 
langsung saja dia sadar dan duduk manis..
Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. 
hehehehe...

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie "  wrote:

 

Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa.

ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ


From: funcotan...@gmail.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 +
To: 
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 

Jaopulita eiii...




Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Iqbal 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib 
yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
ditinggalkan Nabi.. 
Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:

 
Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan 
mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir 
tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
tulisan itu;

"Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari 
ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus 
dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, 
tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan 
hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa 
memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? 
Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang 
jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan 
dzikir yan

Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-04 Terurut Topik Iqbal
Saya tidak tau pasti om zam, bulum sampe disitu ana pe ilmu, yang pasti adalah 
tukang mongaruwa ini adalah para ahli sadaka, nafkah mereka dari musibah orang 
lain..
Waktu tante saya meninggal mereka pernah datang lengkap dengan peralatannya 
padahal tdk diundang, ana kase tinggal timongoliyo tatadenga, yilo jalo2 ju.. 
Hehehe...


Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 5:50 AM, " zamronie "  wrote:


Ada 1 hal yang ingin saya tanyakan pak iqbal, kiapa sampe ada yang bisa kayak 
kesurupan itu ba dikili? Dan opini yang tercipta, orang yang sampe kesurupan 
bagitu adalah orang yang 'berisi'.

Mohon pencerahan juw..


From: Iqbal 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 13:39:44 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Hahaha.. Bukan om zam, jawabannya adalah : "ma monga.."

Iqbal
Hidup Spanyol

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 3:17 AM, " zamronie "  wrote:

 

Honor?

☺ ☺ ☺ ☺ ☺


From: Iqbal 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 11:11:37 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :)
Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli 
bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini sang 
pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, 
langsung saja dia sadar dan duduk manis..
Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. 
hehehehe...

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie "  wrote:

 

Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa.

ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ


From: funcotan...@gmail.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 +0000
To: 
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 

Jaopulita eiii...




Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Iqbal 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib 
yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
ditinggalkan Nabi.. 
Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:

 
Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan 
mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir 
tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
tulisan itu;

"Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari 
ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus 
dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, 
tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan 
hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa 
memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? 
Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang 
jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan 
dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami
 permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain 
sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?"

Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)

 
Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum 

Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-03 Terurut Topik  zamronie 

Ada 1 hal yang ingin saya tanyakan pak iqbal, kiapa sampe ada yang bisa kayak 
kesurupan itu ba dikili? Dan opini yang tercipta, orang yang sampe kesurupan 
bagitu adalah orang yang 'berisi'.

Mohon pencerahan juw..


-Original Message-
From: Iqbal 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 13:39:44 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

Hahaha.. Bukan om zam, jawabannya adalah : "ma monga.."

Iqbal
Hidup Spanyol

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 3:17 AM, " zamronie "  wrote:


Honor?

☺ ☺ ☺ ☺ ☺


From: Iqbal 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 11:11:37 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :)
Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli 
bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini sang 
pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, 
langsung saja dia sadar dan duduk manis..
Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. 
hehehehe...

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie "  wrote:

 

Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa.

ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ


From: funcotan...@gmail.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 +
To: 
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 

Jaopulita eiii...




Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Iqbal 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib 
yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
ditinggalkan Nabi.. 
Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:

 
Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan 
mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir 
tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
tulisan itu;

"Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari 
ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus 
dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, 
tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan 
hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa 
memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? 
Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang 
jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan 
dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami
 permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain 
sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?"

Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)

 
Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo  wrote:

 
dari ta'lim tetangga


bismillah..

*PENGERTIAN BID’AH*

*[Definisi Secara Bahasa]*

Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebel

Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-03 Terurut Topik Iqbal
"Kulu wasrabu walaa tusrifu.. Innallaha la yuhibbul musrifiin.."
Tida jadi adu pinalti ustadz, spanyol menang satu kosong.. :)

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 3:15 AM, Mansur Martam  wrote:

di Boalemo tidak ada yg sampe kerasukan bagitu, yang ada cuman orang 
kekenyangan n tiliyupo... hihihihi...

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 02:11:37
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :)
Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli 
bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini sang 
pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, 
langsung saja dia sadar dan duduk manis..
Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. 
hehehehe...

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie "  wrote:

 

Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa.

ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ


From: funcotan...@gmail.com
Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 +
To: 
ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 

Jaopulita eiii...




Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Iqbal 
Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib 
yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
ditinggalkan Nabi.. 
Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:

 
Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan 
mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir 
tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
tulisan itu;

"Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari 
ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil  yang menunjukkan harus 
dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, 
tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan 
hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa 
memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? 
Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang 
jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan 
dzikir yang ada. Akan tetapi, yang
 kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain 
sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?"

Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" 
Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)

 
Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo  wrote:

 
dari ta'lim tetangga


bismillah..

*PENGERTIAN BID’AH*

*[Definisi Secara Bahasa]*

Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. 
(Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah)

*[Definisi Secara Istilah]*

Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang 
dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan 
bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang 
dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), 
yang dimaksudk

Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-03 Terurut Topik Iqbal
Hahaha.. Bukan om zam, jawabannya adalah : "ma monga.."

Iqbal
Hidup Spanyol

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 3:17 AM, " zamronie "  wrote:


Honor?

☺ ☺ ☺ ☺ ☺


From: Iqbal 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 11:11:37 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :)
Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli 
bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini sang 
pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, 
langsung saja dia sadar dan duduk manis..
Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. 
hehehehe...

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie "  wrote:

 

Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa.

ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ


From: funcotan...@gmail.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 +
To: 
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 

Jaopulita eiii...




Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Iqbal 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib 
yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
ditinggalkan Nabi.. 
Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:

 
Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan 
mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir 
tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
tulisan itu;

"Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari 
ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus 
dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, 
tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan 
hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa 
memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? 
Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang 
jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan 
dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami
 permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain 
sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?"

Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)

 
Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo  wrote:

 
dari ta'lim tetangga


bismillah..

*PENGERTIAN BID’AH*

*[Definisi Secara Bahasa]*

Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. 
(Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah)

*[Definisi Secara Istilah]*

Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang 
dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan 
bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang 
dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), 
yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam 
beribada

Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-03 Terurut Topik Iqbal
Dengan harga mahal itu brapa ustadz?
Apakah agama bisa dihargai dengan materi?
Yang dimaksud dengan 'harga murah' disitu adalah MATERI

Iqbal
Ana bukan wahabiyah (pengikut wahab) tapi Muhammadiyah (pengikut Muhammad)


Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 3:04 AM, Mansur Martam  wrote:

Om Iqbal cemburu krn tidak dapa sadaka. hehehe... Om, kalu dgn harga mahal ada 
tidak? seperti wahabi mendanai dgn mahal faham2nya. 

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:55:30
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Ustadz Mansur, bid'ah itu dibuat untuk diperdagangkan karena rata2 ahli bid'ah 
hemo'otapu sadaka tiap buka praktek  :)
Kalau tidak salah ada ayat atau hadits yang menjelaskan tentang kecelakaan 
orang2 yang menjual agama dengan harga murah..

Iqbal  

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 2:44 AM, Mansur Martam  wrote:

 
sampai wahabi tidak lancang bicara... :) 

Dari:  zamronie  
Kepada: GM2020 
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:35:11
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 

Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa.

ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ


From: funcotanipu@ gmail.com
Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 +
To: 
ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 

Jaopulita eiii...




Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Iqbal 
Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib 
yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
ditinggalkan Nabi.. 
Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:

 
Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan 
mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir 
tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
tulisan itu;

"Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari 
ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus 
dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, 
tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan 
hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa 
memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? 
Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian  palsu. *Jadi, yang 
jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan 
dzikir yang ada. Akan tetapi, yang
 kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain 
sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?"

Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" 
Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)

 
Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo  wrote:

 
dari ta'lim tetangga


bismillah..

*PENGERTIAN BID’AH*

*[Definisi Secara Bahasa]*

Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. 
(Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah)

*[Definisi Secara Istilah]*

Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang 
dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan 
bahwa bid’ah adalah: *Suat

Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-03 Terurut Topik  zamronie 

Honor?

☺ ☺ ☺ ☺ ☺


-Original Message-
From: Iqbal 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 11:11:37 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :)
Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli 
bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini sang 
pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, 
langsung saja dia sadar dan duduk manis..
Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. 
hehehehe...

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie "  wrote:


Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa.

ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ


From: funcotan...@gmail.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 +
To: 
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 

Jaopulita eiii...




Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Iqbal 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib 
yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
ditinggalkan Nabi.. 
Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:

 
Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan 
mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir 
tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
tulisan itu;

"Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari 
ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus 
dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
bahwa yang  harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, 
tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan 
hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa 
memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? 
Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang 
jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan 
dzikir yang ada. Akan tetapi, yang
 kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain 
sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?"

Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)

 
Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo  wrote:

 
dari ta'lim tetangga


bismillah..

*PENGERTIAN BID’AH*

*[Definisi Secara Bahasa]*

Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. 
(Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah)

*[Definisi Secara Istilah]*

Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang 
dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan 
bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang 
dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), 
yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam 
beribadah kepada Allah Ta’ala.*

Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. 
Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah 

Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-03 Terurut Topik Iqbal
Ini berlaku hanya untuk shalat fardhu atau shalat sunat juga?

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 3:07 AM, Mansur Martam  wrote:

Haram. ada dalilnya; salatlah kalian seperti kalian melihat saya salat (hadits).


Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 02:00:16
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Ustadz, kalau orang shalat magrib enam rakaat hukumnya apa?

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 2:32 AM, Mansur Martam  wrote:

 
Om Iqbal, mana DALIL yang menegaskan bahwa apa saja yang tidak diperintahkan 
atau dicontohkan Nabi hukumnya haram? kalu jawabannya tidak ada, berarti kata2 
li Om ini bid'ah. Hehehe..
Alhamdulillah, qabliyah magrib di mesjid pesantren saya ADA dan LESTARI sejak 
mesjid itu dibangun puluhan tahun silam.
Btw, ti Om pulang malah yang KONTARA cuman semangat wahabinya, tidak perlu 
belajar ke saudi kalu bagitu.. hihihih.. 

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" 
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:22:59
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib 
yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
ditinggalkan Nabi.. 
Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:

 
Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan 
mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir 
tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
tulisan itu;

"Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari 
ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus 
dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, 
tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan 
hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa 
memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? 
Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian  palsu. *Jadi, yang 
jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan 
dzikir yang ada. Akan tetapi, yang
 kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain 
sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?"

Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" 
Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)

 
Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo  wrote:

 
dari ta'lim tetangga


bismillah..

*PENGERTIAN BID’AH*

*[Definisi Secara Bahasa]*

Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. 
(Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah)

*[Definisi Secara Istilah]*

Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang 
dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan 
bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang 
dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), 
yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam 
beribadah kepada Allah Ta’ala.*

Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. 
Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) dan ibadah 
yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) salaf.” 
(*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, Asy Syamilah)

Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru dalam 
masalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini

Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-03 Terurut Topik Mansur Martam
di Boalemo tidak ada yg sampe kerasukan bagitu, yang ada cuman orang 
kekenyangan 
n tiliyupo... hihihihi...





Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 02:11:37
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

  
Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :)
Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli 
bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini sang 
pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, 
langsung saja dia sadar dan duduk manis..
Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. 
hehehehe...

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie "  wrote:


  
>
>Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa.
>
>ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ
>
>


>From:  funcotan...@gmail.com 
>Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 +
>To: 
>ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>
>  
>
>Jaopulita eiii...
>
>
>
>
>Powered by Telkomsel BlackBerry®


>From:  Iqbal  
>Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT)
>To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>
>  
>Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
>Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
>atau 
>dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
>Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
>keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah 
>magrib 
>yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
>ditinggalkan Nabi.. 
>Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..
>
>
>Iqbal
>
>Sent from my iPhone
>
>On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:
>
>
>  
>>Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
>>Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus 
>>dan 
>>mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan 
>>Diakhir 
>>tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
>>tulisan itu;
>>
>>"Namun,yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
>>Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada 
>>hari 
>>ke-3,7, dan 40setelah kematian. Juga manakah dalilyang menunjukkan harus 
>>dibacasecara berjama’ah  dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
>>bahwa yang  harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan 
>>tasbih, 
>>tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang 
>>dikhususkan 
>>hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya?  Apa 
>>memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
>>lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah  kematian? 
>>Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
>>surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian  palsu.  *Jadi, 
>>yang 
>>jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’anmaupun bacaan 
>>dzikir 
>>yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalahpengkhususan waktu, 
>>tempat, 
>>tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalilyang menunjukkan hal ini?"
>>
>>Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
>>DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
>>berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   
>>
>>
>>
>>
>>

Dari: Iqbal 
>>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" >yahoogroups. 
>>com>
>>Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
>>Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)
>>
>>  
>>Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
>>kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
>>lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
>>qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..
>>
>>
>>Iqbal 
>>
>>Sent from my iPhone
>>
>>On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Si

Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-03 Terurut Topik Iqbal
Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :)
Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli 
bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini sang 
pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, 
langsung saja dia sadar dan duduk manis..
Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. 
hehehehe...

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie "  wrote:


Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa.

ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ


From: funcotan...@gmail.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 +
To: 
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 

Jaopulita eiii...




Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Iqbal 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib 
yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
ditinggalkan Nabi.. 
Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:

 
Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan 
mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir 
tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
tulisan itu;

"Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari 
ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus 
dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
bahwa yang  harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, 
tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan 
hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa 
memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? 
Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang 
jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan 
dzikir yang ada. Akan tetapi, yang
 kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain 
sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?"

Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)

 
Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo  wrote:

 
dari ta'lim tetangga


bismillah..

*PENGERTIAN BID’AH*

*[Definisi Secara Bahasa]*

Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. 
(Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah)

*[Definisi Secara Istilah]*

Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang 
dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan 
bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang 
dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), 
yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam 
beribadah kepada Allah Ta’ala.*

Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. 
Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) dan ibadah 
yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) salaf.” 
(*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, Asy Syamilah)

Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru dalam 
masalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini sebagaim

Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-03 Terurut Topik Mansur Martam
Haram. ada dalilnya; salatlah kalian seperti kalian melihat saya salat (hadits).






Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 02:00:16
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

  
Ustadz, kalau orang shalat magrib enam rakaat hukumnya apa?

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 2:32 AM, Mansur Martam  wrote:


  
>Om Iqbal, mana DALIL yang menegaskan bahwa apa saja yang tidak diperintahkan 
>atau dicontohkan Nabi hukumnya haram? kalu jawabannya tidak ada, berarti kata2 
>li Om ini bid'ah. Hehehe..
>Alhamdulillah, qabliyah magrib di mesjid pesantren saya ADA dan LESTARI sejak 
>mesjid itu dibangun puluhan tahun silam.
>Btw, ti Om pulang malah yang KONTARA cuman semangat wahabinya, tidak perlu 
>belajar ke saudi kalu bagitu.. hihihih.. 
>
>
>
>
>

Dari: Iqbal 
>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com"  yahoogroups. 
>com>
>Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:22:59
>Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>
>  
>Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
>Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
>atau 
>dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
>Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
>keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah 
>magrib 
>yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
>ditinggalkan Nabi.. 
>Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..
>
>
>Iqbal
>
>Sent from my iPhone
>
>On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:
>
>
>  
>>Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
>>Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus 
>>dan 
>>mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan 
>>Diakhir 
>>tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
>>tulisan itu;
>>
>>"Namun,yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
>>Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada 
>>hari 
>>ke-3,7, dan 40setelah kematian. Juga manakah dalilyang menunjukkan harus 
>>dibacasecara berjama’ah  dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
>>bahwa yang  harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan 
>>tasbih, 
>>tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang 
>>dikhususkan 
>>hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya?  Apa 
>>memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
>>lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah  kematian? 
>>Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
>>surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian  palsu.  *Jadi, 
>>yang 
>>jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’anmaupun bacaan 
>>dzikir 
>>yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalahpengkhususan waktu, 
>>tempat, 
>>tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalilyang menunjukkan hal ini?"
>>
>>Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
>>DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
>>berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   
>>
>>
>>
>>
>>

Dari: Iqbal 
>>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" >yahoogroups. 
>>com>
>>Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
>>Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)
>>
>>  
>>Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
>>kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
>>lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
>>qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..
>>
>>
>>Iqbal 
>>
>>Sent from my iPhone
>>
>>On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo  wrote:
>>
>>
>>  
>>>dari ta'lim tetangga
>>>
>>>
>>>bismillah..
>>>
>>>
>>>*PENGERTIAN BID’AH*
>>>*[Definisi Secara Bahasa]*
>>>Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh 
>>>sebelumnya.(Lihat 
>>>*Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-AsySyamilah)
>>>*[Definisi Secara Istilah]*
>>>Definisi b

Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-03 Terurut Topik Mansur Martam
Om Iqbal cemburu krn tidak dapa sadaka. hehehe... Om, kalu dgn harga mahal ada 
tidak? seperti wahabi mendanai dgn mahal faham2nya.





Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:55:30
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

  
Ustadz Mansur, bid'ah itu dibuat untuk diperdagangkan karena rata2 ahli bid'ah 
hemo'otapu sadaka tiap buka praktek  :)
Kalau tidak salah ada ayat atau hadits yang menjelaskan tentang kecelakaan 
orang2 yang menjual agama dengan harga murah..

Iqbal  

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 2:44 AM, Mansur Martam  wrote:


  
>sampai wahabi tidak lancang bicara... :) 
>
>
>
>

Dari:  zamronie  
>Kepada: GM2020 
>Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:35:11
>Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>
>  
>
>Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa.
>
>ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ
>
>


>From:  funcotanipu@ gmail.com 
>Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 +
>To: 
>ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>
>  
>
>Jaopulita eiii...
>
>
>
>
>Powered by Telkomsel BlackBerry®


>From:  Iqbal  
>Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT)
>To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
>ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
>Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
>
>  
>Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
>Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
>atau 
>dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
>Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
>keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah 
>magrib 
>yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
>ditinggalkan Nabi.. 
>Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..
>
>
>Iqbal
>
>Sent from my iPhone
>
>On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:
>
>
>  
>>Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
>>Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus 
>>dan 
>>mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan 
>>Diakhir 
>>tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
>>tulisan itu;
>>
>>"Namun,yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
>>Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada 
>>hari 
>>ke-3,7, dan 40setelah kematian. Juga manakah dalilyang menunjukkan harus 
>>dibacasecara berjama’ah  dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
>>bahwa yang  harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan 
>>tasbih, 
>>tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang 
>>dikhususkan 
>>hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya?  Apa 
>>memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
>>lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah  kematian? 
>>Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
>>surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian  palsu.  *Jadi, 
>>yang 
>>jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’anmaupun bacaan 
>>dzikir 
>>yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalahpengkhususan waktu, 
>>tempat, 
>>tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalilyang menunjukkan hal ini?"
>>
>>Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
>>DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
>>berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   
>>
>>
>>
>>
>>

Dari: Iqbal 
>>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" >yahoogroups. 
>>com>
>>Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
>>Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)
>>
>>  
>>Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
>>kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
>>lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
>>qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..

Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-03 Terurut Topik Iqbal
Ustadz, kalau orang shalat magrib enam rakaat hukumnya apa?

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 2:32 AM, Mansur Martam  wrote:

Om Iqbal, mana DALIL yang menegaskan bahwa apa saja yang tidak diperintahkan 
atau dicontohkan Nabi hukumnya haram? kalu jawabannya tidak ada, berarti kata2 
li Om ini bid'ah. Hehehe..
Alhamdulillah, qabliyah magrib di mesjid pesantren saya ADA dan LESTARI sejak 
mesjid itu dibangun puluhan tahun silam.
Btw, ti Om pulang malah yang KONTARA cuman semangat wahabinya, tidak perlu 
belajar ke saudi kalu bagitu.. hihihih.. 

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:22:59
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib 
yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
ditinggalkan Nabi.. 
Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:

 
Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan 
mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir 
tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
tulisan itu;

"Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari 
ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus 
dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
bahwa yang  harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, 
tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan 
hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa 
memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? 
Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang 
jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan 
dzikir yang ada. Akan tetapi, yang
 kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain 
sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?"

Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" 
Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)

 
Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo  wrote:

 
dari ta'lim tetangga


bismillah..

*PENGERTIAN BID’AH*

*[Definisi Secara Bahasa]*

Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. 
(Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah)

*[Definisi Secara Istilah]*

Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang 
dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan 
bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang 
dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), 
yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam 
beribadah kepada Allah Ta’ala.*

Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. 
Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) dan ibadah 
yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) salaf.” 
(*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, Asy Syamilah)

Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru dalam 
masalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini sebagaimana dikatakan 
oleh Al Fairuz Abadiy dalam *Basho’iru Dzawit Tamyiz*, 2/231, yang dinukil dari 
*Ilmu Ushul Bida’*, hal. 26, Dar Ar Royah)

* **[1] Mobil, HP dan Komputer termasuk** Bid’ah?*

Setelah kita mengetahui definisi bid’ah dan mengetahui bahwa setiap bid’ah 
adalah tercela dan amalannya tertolak, masih ada suatu kerancuan di 
tengah-tengah masyarakat bahwa berbagai kemajuan tek

Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-03 Terurut Topik Iqbal
Ustadz Mansur, bid'ah itu dibuat untuk diperdagangkan karena rata2 ahli bid'ah 
hemo'otapu sadaka tiap buka praktek  :)
Kalau tidak salah ada ayat atau hadits yang menjelaskan tentang kecelakaan 
orang2 yang menjual agama dengan harga murah..

Iqbal  

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 2:44 AM, Mansur Martam  wrote:

sampai wahabi tidak lancang bicara... :) 

Dari:  zamronie  
Kepada: GM2020 
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:35:11
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 

Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa.

ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ


From: funcotanipu@ gmail.com
Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 +
To: 
ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 

Jaopulita eiii...




Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Iqbal 
Sender: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
ReplyTo: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib 
yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
ditinggalkan Nabi.. 
Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:

 
Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan 
mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir 
tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
tulisan itu;

"Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari 
ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus 
dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
bahwa yang  harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, 
tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan 
hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa 
memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? 
Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang 
jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan 
dzikir yang ada. Akan tetapi, yang
 kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain 
sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?"

Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" 
Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)

 
Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo  wrote:

 
dari ta'lim tetangga


bismillah..

*PENGERTIAN BID’AH*

*[Definisi Secara Bahasa]*

Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. 
(Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah)

*[Definisi Secara Istilah]*

Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang 
dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan 
bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang 
dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), 
yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam 
beribadah kepada Allah Ta’ala.*

Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. 
Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) dan ibadah 
yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) salaf.” 
(*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, Asy Syamilah)

Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru dalam 
masalah agama setelah agam

Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-03 Terurut Topik Mansur Martam
sampai wahabi tidak lancang bicara... :) 





Dari:  zamronie  
Kepada: GM2020 
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:35:11
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

  

Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa.

ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ




From:  funcotanipu@ gmail.com 
Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 +
To: 
ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
  

Jaopulita eiii...




Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Iqbal  
Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
  
Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
atau 
dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib 
yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
ditinggalkan Nabi.. 
Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:


  
>Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
>Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus 
>dan 
>mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan 
>Diakhir 
>tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
>tulisan itu;
>
>"Namun,yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
>Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada 
>hari 
>ke-3,7, dan 40setelah kematian. Juga manakah dalilyang menunjukkan harus 
>dibacasecara berjama’ah  dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
>bahwa yang  harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan 
>tasbih, 
>tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan 
>hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya?  Apa 
>memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
>lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah  kematian? 
>Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
>surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian  palsu.  *Jadi, yang 
>jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’anmaupun bacaan 
>dzikir 
>yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalahpengkhususan waktu, 
>tempat, 
>tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalilyang menunjukkan hal ini?"
>
>Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
>DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
>berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   
>
>
>
>
>

Dari: Iqbal 
>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" com>
>Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
>Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)
>
>  
>Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
>kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
>lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
>qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..
>
>
>Iqbal 
>
>Sent from my iPhone
>
>On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo  wrote:
>
>
>  
>>dari ta'lim tetangga
>>
>>
>>bismillah..
>>
>>
>>*PENGERTIAN BID’AH*
>>*[Definisi Secara Bahasa]*
>>Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh 
>>sebelumnya.(Lihat 
>>*Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-AsySyamilah)
>>*[Definisi Secara Istilah]*
>>Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi 
>>yangdikemukakan 
>>oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakanbahwa bid’ah 
>>adalah:*Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa 
>>adadalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan 
>>ketikamenempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada 
>>AllahTa’ala.*
>>Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu 
>>Taimiyah.Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) 
>>dan ibadah yang menyelishi Al K

Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-03 Terurut Topik Iqbal
Sebenarnya ana so brenti, bo ada yang tamba judul : Topik dilanjutkan...
Om Funco, Rasulullah 23 tahun berdakwah, ini baru satu bulan :)

Iqbal


Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 2:17 AM, funcotan...@gmail.com wrote:


Jaopulita eiii...




Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Iqbal 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib 
yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
ditinggalkan Nabi.. 
Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:

 
Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan 
mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir 
tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
tulisan itu;

"Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari 
ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus 
dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
bahwa yang  harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, 
tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan 
hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa 
memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? 
Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang 
jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan 
dzikir yang ada. Akan tetapi, yang
 kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain 
sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?"

Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)

 
Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo  wrote:

 
dari ta'lim tetangga


bismillah..

*PENGERTIAN BID’AH*

*[Definisi Secara Bahasa]*

Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. 
(Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah)

*[Definisi Secara Istilah]*

Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang 
dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan 
bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang 
dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), 
yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam 
beribadah kepada Allah Ta’ala.*

Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. 
Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) dan ibadah 
yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) salaf.” 
(*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, Asy Syamilah)

Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru dalam 
masalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini sebagaimana dikatakan 
oleh Al Fairuz Abadiy dalam *Basho’iru Dzawit Tamyiz*, 2/231, yang dinukil dari 
*Ilmu Ushul Bida’*, hal. 26, Dar Ar Royah)

* **[1] Mobil, HP dan Komputer termasuk** Bid’ah?*

Setelah kita mengetahui definisi bid’ah dan mengetahui bahwa setiap bid’ah 
adalah tercela dan amalannya tertolak, masih ada suatu kerancuan di 
tengah-tengah masyarakat bahwa berbagai kemajuan teknologi saat ini seperti 
mobil, komputer, HP dan pesawat dianggap sebagai bid’ah yang tercela. Di antara 
mereka mengatakan, *“Kalau  memang bid’ah itu terlarang, kita seharusnya 
memakai unta saja sebag

Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-03 Terurut Topik Mansur Martam
semangat wahabi memang bagitu... ;)






Dari: "funcotan...@gmail.com" 
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:17:39
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

  

Jaopulita eiii...




Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Iqbal  
Sender:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
ReplyTo:  gorontalomaju2020@ yahoogroups. com 
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)
  
Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
atau 
dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib 
yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
ditinggalkan Nabi.. 
Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:


  
>Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
>Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus 
>dan 
>mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan 
>Diakhir 
>tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
>tulisan itu;
>
>"Namun,yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
>Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada 
>hari 
>ke-3,7, dan 40setelah kematian. Juga manakah dalilyang menunjukkan harus 
>dibacasecara berjama’ah  dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
>bahwa yang  harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan 
>tasbih, 
>tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan 
>hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya?  Apa 
>memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
>lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah  kematian? 
>Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
>surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian  palsu.  *Jadi, yang 
>jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’anmaupun bacaan 
>dzikir 
>yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalahpengkhususan waktu, 
>tempat, 
>tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalilyang menunjukkan hal ini?"
>
>Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
>DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
>berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   
>
>
>
>
>

Dari: Iqbal 
>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" com>
>Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
>Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)
>
>  
>Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
>kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
>lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
>qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..
>
>
>Iqbal 
>
>Sent from my iPhone
>
>On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo  wrote:
>
>
>  
>>dari ta'lim tetangga
>>
>>
>>bismillah..
>>
>>
>>*PENGERTIAN BID’AH*
>>*[Definisi Secara Bahasa]*
>>Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh 
>>sebelumnya.(Lihat 
>>*Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-AsySyamilah)
>>*[Definisi Secara Istilah]*
>>Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi 
>>yangdikemukakan 
>>oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakanbahwa bid’ah 
>>adalah:*Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa 
>>adadalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan 
>>ketikamenempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada 
>>AllahTa’ala.*
>>Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu 
>>Taimiyah.Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) 
>>dan ibadah yang menyelishi Al Kitab danAs Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) 
>>salaf.” (*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, AsySyamilah)
>>Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru 
>>dalammasalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini 
>>sebagaimanadikatakan oleh Al Fairuz Abadiy dalam *Basho

Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-03 Terurut Topik Mansur Martam
Om Iqbal, mana DALIL yang menegaskan bahwa apa saja yang tidak diperintahkan 
atau dicontohkan Nabi hukumnya haram? kalu jawabannya tidak ada, berarti kata2 
li Om ini bid'ah. Hehehe..
Alhamdulillah, qabliyah magrib di mesjid pesantren saya ADA dan LESTARI sejak 
mesjid itu dibangun puluhan tahun silam.
Btw, ti Om pulang malah yang KONTARA cuman semangat wahabinya, tidak perlu 
belajar ke saudi kalu bagitu.. hihihih..





Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Ming, 4 Juli, 2010 01:22:59
Judul: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

  
Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
atau 
dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib 
yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
ditinggalkan Nabi.. 
Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:


  
>Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
>Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus 
>dan 
>mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan 
>Diakhir 
>tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
>tulisan itu;
>
>"Namun,yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
>Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada 
>hari 
>ke-3,7, dan 40setelah kematian. Juga manakah dalilyang menunjukkan harus 
>dibacasecara berjama’ah  dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
>bahwa yang  harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan 
>tasbih, 
>tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan 
>hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya?  Apa 
>memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
>lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah  kematian? 
>Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
>surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian  palsu.  *Jadi, yang 
>jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’anmaupun bacaan 
>dzikir 
>yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalahpengkhususan waktu, 
>tempat, 
>tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalilyang menunjukkan hal ini?"
>
>Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
>DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
>berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   
>
>
>
>
>

Dari: Iqbal 
>Kepada: "gorontalomaju2020@ yahoogroups. com" com>
>Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
>Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)
>
>  
>Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
>kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
>lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
>qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..
>
>
>Iqbal 
>
>Sent from my iPhone
>
>On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo  wrote:
>
>
>  
>>dari ta'lim tetangga
>>
>>
>>bismillah..
>>
>>
>>*PENGERTIAN BID’AH*
>>*[Definisi Secara Bahasa]*
>>Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh 
>>sebelumnya.(Lihat 
>>*Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-AsySyamilah)
>>*[Definisi Secara Istilah]*
>>Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi 
>>yangdikemukakan 
>>oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakanbahwa bid’ah 
>>adalah:*Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa 
>>adadalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan 
>>ketikamenempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada 
>>AllahTa’ala.*
>>Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu 
>>Taimiyah.Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) 
>>dan ibadah yang menyelishi Al Kitab danAs Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) 
>>salaf.” (*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, AsySyamilah)
>>Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru 
>>dalammasalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini 
>>sebagaimanadikatakan oleh Al Fai

Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-03 Terurut Topik funcotanipu

Jaopulita eiii...




Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Iqbal 
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib 
yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
ditinggalkan Nabi.. 
Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:

Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan 
mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir 
tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
tulisan itu;

"Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari 
ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus 
dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, 
tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan 
hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa 
memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? 
Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang 
jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan 
dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami
 permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain 
sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?"

Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)

 
Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo  wrote:

 
dari ta'lim tetangga


bismillah..

*PENGERTIAN BID’AH*

*[Definisi Secara Bahasa]*

Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. 
(Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah)

*[Definisi Secara Istilah]*

Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang 
dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan 
bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang 
dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), 
yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam 
beribadah kepada Allah Ta’ala.*

Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. 
Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) dan ibadah 
yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) salaf.” 
(*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, Asy Syamilah)

Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru dalam 
masalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini sebagaimana dikatakan 
oleh Al Fairuz Abadiy dalam *Basho’iru Dzawit Tamyiz*, 2/231, yang dinukil dari 
*Ilmu Ushul Bida’*, hal. 26, Dar Ar Royah)

* **[1] Mobil, HP dan Komputer termasuk** Bid’ah?*

Setelah kita mengetahui definisi bid’ah dan mengetahui bahwa setiap bid’ah 
adalah tercela dan amalannya tertolak, masih ada suatu kerancuan di 
tengah-tengah masyarakat bahwa berbagai kemajuan teknologi saat ini seperti 
mobil, komputer, HP dan pesawat dianggap sebagai bid’ah yang tercela. Di antara 
mereka mengatakan, *“Kalau  memang bid’ah itu terlarang, kita seharusnya 
memakai unta saja sebagaimana di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam”.*

Menurut kami, perkataan ini muncul karena tidak memahami bid’ah dengan benar. 
Perlu sekali ditegaskan bahwa yang dimaksudkan dengan bid’ah yang tercela 
sehingga mem

Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-03 Terurut Topik Iqbal
Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib 
yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
ditinggalkan Nabi.. 
Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:

Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan 
mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir 
tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
tulisan itu;

"Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari 
ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus 
dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, 
tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan 
hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa 
memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? 
Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang 
jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan 
dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami
 permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain 
sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?"

Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)

 
Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo  wrote:

 
dari ta'lim tetangga


bismillah..

*PENGERTIAN BID’AH*

*[Definisi Secara Bahasa]*

Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. 
(Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah)

*[Definisi Secara Istilah]*

Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang 
dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan 
bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang 
dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), 
yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam 
beribadah kepada Allah Ta’ala.*

Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. 
Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) dan ibadah 
yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) salaf.” 
(*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, Asy Syamilah)

Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru dalam 
masalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini sebagaimana dikatakan 
oleh Al Fairuz Abadiy dalam *Basho’iru Dzawit Tamyiz*, 2/231, yang dinukil dari 
*Ilmu Ushul Bida’*, hal. 26, Dar Ar Royah)

* **[1] Mobil, HP dan Komputer termasuk** Bid’ah?*

Setelah kita mengetahui definisi bid’ah dan mengetahui bahwa setiap bid’ah 
adalah tercela dan amalannya tertolak, masih ada suatu kerancuan di 
tengah-tengah masyarakat bahwa berbagai kemajuan teknologi saat ini seperti 
mobil, komputer, HP dan pesawat dianggap sebagai bid’ah yang tercela. Di antara 
mereka mengatakan, *“Kalau  memang bid’ah itu terlarang, kita seharusnya 
memakai unta saja sebagaimana di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam”.*

Menurut kami, perkataan ini muncul karena tidak memahami bid’ah dengan benar. 
Perlu sekali ditegaskan bahwa yang dimaksudkan dengan bid’ah yang tercela 
sehingga membuat amalannya tertolak adalah *bid’ah dalam agama* dan bukanlah 
perkara baru dalam urusan dunia yang tidak ada contoh sebelumnya seperti 
komputer dan pesawat.

Suatu kaedah yang perlu diketahui bahwa untuk perkara non ibadah (’adat), hukum 
asalnya adalah tidak terlarang (mubah) sampai terdapat larangan. Hal inilah 
yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (

Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-03 Terurut Topik Iqbal
Kalau bagitu adu penalti jow.. :)

Iqbal
Mendukung Spanyol bukan bid'ah

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam  wrote:

Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   

Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)

 
Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo  wrote:

 
dari ta'lim tetangga


bismillah..

*PENGERTIAN BID’AH*

*[Definisi Secara Bahasa]*

Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. 
(Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah)

*[Definisi Secara Istilah]*

Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang 
dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan 
bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang 
dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), 
yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam 
beribadah kepada Allah Ta’ala.*

Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. 
Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) dan ibadah 
yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) salaf.” 
(*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, Asy Syamilah)

Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru dalam 
masalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini sebagaimana dikatakan 
oleh Al Fairuz Abadiy dalam *Basho’iru Dzawit Tamyiz*, 2/231, yang dinukil dari 
*Ilmu Ushul Bida’*, hal. 26, Dar Ar Royah)

* **[1] Mobil, HP dan Komputer termasuk** Bid’ah?*

Setelah kita mengetahui definisi bid’ah dan mengetahui bahwa setiap bid’ah 
adalah tercela dan amalannya tertolak, masih ada suatu kerancuan di 
tengah-tengah masyarakat bahwa berbagai kemajuan teknologi saat ini seperti 
mobil, komputer, HP dan pesawat dianggap sebagai bid’ah yang tercela. Di antara 
mereka mengatakan, *“Kalau  memang bid’ah itu terlarang, kita seharusnya 
memakai unta saja sebagaimana di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam”.*

Menurut kami, perkataan ini muncul karena tidak memahami bid’ah dengan benar. 
Perlu sekali ditegaskan bahwa yang dimaksudkan dengan bid’ah yang tercela 
sehingga membuat amalannya tertolak adalah *bid’ah dalam agama* dan bukanlah 
perkara baru dalam urusan dunia yang tidak ada contoh sebelumnya seperti 
komputer dan pesawat.

Suatu kaedah yang perlu diketahui bahwa untuk perkara non ibadah (’adat), hukum 
asalnya adalah tidak terlarang (mubah) sampai terdapat larangan. Hal inilah 
yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (sebagaimana dalam *Iqtidho’ 
Shirotil Mustaqim*, 2/86) dan ulama lainnya.

Asy Syatibi juga mengatakan, “Perkara non ibadah (’adat) yang murni tidak ada 
unsur ibadah, maka dia bukanlah bid’ah. Namun jika  perkara non ibadah tersebut 
dijadikan ibadah atau diposisikan sebagai ibadah, maka dia bisa termasuk dalam 
bid’ah.” (*Al I’tishom*, 1/348) Para pembaca dapat memperhatikan bahwa tatkala 
para sahabat ingin melakukan penyerbukan silang pada kurma –yang merupakan 
perkara duniawi-, Nabi *shallallahu ‘alaihi wa sallam* bersabda,  *“Apabila itu 
adalah **perkara dunia** kalian, kalian tentu lebih mengetahuinya. Namun, 
apabila itu adalah perkara agama kalian, kembalikanlah padaku.”* (HR. Ahmad. 
Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengomentari bahwa sanad hadits ini hasan)

Kesimpulannya: Komputer, HP, pesawat, pabrik-pabrik kimia, berbagai macam 
kendaraan, dan teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini, itu semua 
adalah perkara yang dibolehkan dan tidak termasuk dalam bid’ah yang tercela. 
Kalau mau kita katakan bid’ah, itu hanyalah bid’ah secara bahasa yaitu perkara 
baru yang belum ada contoh sebelumnya.

*[2] Para Sahabat Pernah Melakukan Bid’ah dengan Mengumpulkan Al Qur’an*

Ada sebagian kelompok dalam membela acara-acara bid’ahnya berdalil bahwa dulu 
para sahabat -Abu Bakar, ‘Utsman bin ‘Affan, Zaid bin Tsabit- saja melakukan 
bid’ah. Mereka mengumpulkan Al Qur’an dalam satu mushaf padahal Nabi 
*shallallahu ‘alaihi wa sallam* tidak pernah melakukannya. Jika kita mengatakan 
bid’ah itu sesat, berarti para sahabatlah yang akan pertama kali masuk neraka. 
Inilah sedikit kerancuan yang sengaja kami temukan di sebuah blog di internet.

Ingatlah bahwa bid’ah bukanlah hanya sesuatu yang tidak ada di masa Nabi 
*shallallahu ‘alaihi wa sallam*. Bisa saja suatu amalan itu tidak ada di masa 
Nabi *shallallahu ‘alaihi wa sallam* dan baru dilakukan setelah Nabi 
*shallallahu ‘alaihi wa sallam* wafat, dan ini tidak termasuk bid’a

Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

2010-07-03 Terurut Topik Mansur Martam
Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan 
mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir 
tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
tulisan itu;

"Namun,yangdipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
Perlu kitatanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari 
ke-3,7, dan 40setelah kematian. Juga manakah dalilyang menunjukkan harus 
dibacasecara berjama’ah  dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
bahwayang  harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan 
tasbih,tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa 
yangdikhususkan hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau 
yanglainnya?  Apa memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat 
Yasinbukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat 
Yasinsetelah  kematian? Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang 
menyebutkankeutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah 
bahkansebagian  palsu.  *Jadi, yang jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, 
bacaan Al Qur’anmaupun bacaan dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami 
permasalahkan adalahpengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain sebagainya. 
Manakah dalilyang menunjukkan hal ini?"

Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   






Dari: Iqbal 
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" 
Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)

  
Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo  wrote:


  
>dari ta'lim tetangga
>
>
>bismillah..
>
>
>*PENGERTIAN BID’AH*
>*[Definisi Secara Bahasa]*
>Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh 
>sebelumnya.(Lihat 
>*Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-AsySyamilah)
>*[Definisi Secara Istilah]*
>Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi 
>yangdikemukakan 
>oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakanbahwa bid’ah 
>adalah:*Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang dibuat-buat (tanpa 
>adadalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), yang dimaksudkan 
>ketikamenempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada 
>AllahTa’ala.*
>Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu 
>Taimiyah.Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) 
>dan ibadah yang menyelishi Al Kitab danAs Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) 
>salaf.” (*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, AsySyamilah)
>Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru 
>dalammasalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini 
>sebagaimanadikatakan oleh Al Fairuz Abadiy dalam *Basho’iru Dzawit Tamyiz*, 
>2/231, yangdinukil dari *Ilmu Ushul Bida’*, hal. 26, Dar Ar Royah)
>* **[1] Mobil, HP dan Komputer termasuk** Bid’ah?*
>Setelah kita mengetahui definisi bid’ah dan mengetahui bahwa setiap 
>bid’ahadalah 
>tercela dan amalannya tertolak, masih ada suatu kerancuan ditengah-tengah 
>masyarakat bahwa berbagai kemajuan teknologi saat ini sepertimobil, komputer, 
>HP 
>dan pesawat dianggap sebagai bid’ah yang tercela. Diantara mereka mengatakan, 
>*“Kalau  memang bid’ah itu terlarang, kitaseharusnya memakai unta saja 
>sebagaimana di zaman Nabi shallallahu ‘alaihiwa sallam”.*
>Menurut kami, perkataan ini muncul karena tidak memahami bid’ah 
>denganbenar.Perlu sekali ditegaskan bahwa yang dimaksudkan dengan bid’ah yang 
>tercelasehingga membuat amalannya tertolak adalah *bid’ah dalam agama* dan 
>bukanlahperkara baru dalam urusan dunia yang tidak ada contoh sebelumnya 
>sepertikomputer dan pesawat.
>Suatu kaedah yang perlu diketahui bahwa untuk perkara non ibadah (’adat),hukum 
>asalnya adalah tidak terlarang (mubah) sampai terdapat larangan. Halinilah 
>yang 
>dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (sebagaimanadalam 
>*Iqtidho’Shirotil 
>Mustaqim*, 2/86) dan ulama lainnya.
>Asy Syatibi juga mengatakan, “Perkara non ibadah (’adat) yang murni tidakada 
>unsur ibadah, maka dia bukanlah bid’ah. Namun jika  perkara non ibadahtersebut 
>dijadikan ibadah atau diposisikan sebagai ibadah, maka dia bisa termasuk dalam 
>bid’ah.” (*Al I’tishom*, 1/348)Para pembaca dapat memperhatikan bahwa tatkala 
>para sahabat ingin melakukanpenyerbukan silang pada kurma –yang merupakan 
>perkara duniawi-, Nabi*shallallahu‘alaihi wa sallam* bersabda,  *“Apabila itu 
>