Re: [GM2020] Wanita di Indonesia Harus Bersyukur.....(Kubingo)
assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh , he he he sekarang jadi meluas ke poligami . oops , kita balik ke 'kubingo' . kalau saya melihat dari kacamata apa yang bisa dijual dari pariwisata , saya mau dipertahankan , dengan catatan , yang 'd1kubingo' hanya bagian ujung dan sedikit saja , kalau bisa hanya syarat saja dari pelaksanaan 'bea'ti sebagai rangkaian upacara 'inisiasi' atau masuk jenjang menjadi akil baligh. saya takut soal kubingo ini bakal jadi ramai , karena kelihatannya sudah melebar ke poligami , jadi ingat waktu lalu soal poligami ini ramai dalam mailing list kita . mungkin bung taufik perlu untuk melakukan riset yang sama seperti soal sex yang di posting sebelumnya . saya sih hanya karena melihat raut kesakitan dan ketakutan dari photo yang disertakan dalam postingannya . saya pernah membaca dari sebuah tulisan ulama mesir yang 'melarang proses khitan bagi wanita' dan juga beberapa negara islam , cuma tulisan siapa dan kapan tulisan tersebut saya sudah tidak ingat , karena saya pikir seiring dengan lewatnya waktu upacara inisiasi demikian sudah lenyap dan sudah ditiadakan . ceritanya saya balik ke gorontalo untuk membuat kuburan kakak tertua yang meninggal setahun lalu dan dalam rangka peringatan tersebut , seperti lazimnya ada pembacaan do'a arwah . untuk saya , pikiran saya hanya baca do'a arwah saja , nah saudara-saudara perempuan saya yang tinggal 4 , lho harus ada nasi kuning , 'tili-aya' dan ayam untuk baca do'a arwah . saya tanya kenapa harus ada penganan tadi ? argumen saya , ini kan hanya ngirim do'a ke almarhumah . dan untuk do'a arwah ini kan tidak disunnahkan harus ada nasi kuning , tili-aya dan ayam panggang . jalan tengahnya supaya nggak ribut , tetap ada nasi kuning , tili-aya dan ayam panggang . jadi ini dilakukan hanya karena adat menuntut harus diadakan . note untuk teman-teman yang dimailing list , (tadi nama terlupa) tentang koleksi dari benda seni dan budaya gorontalo , mungkin ada baiknya yang dari koleksi di museum negeri manado lewat gubernur gorontalo diminta untuk dikembalikan ke pemerintah propinsi gorontalo . karena lebih banyak manfaatnya buat gorontalo daripada disimpan di museum negeri manado . soal kursi pak nani wartabone , akan kita simpan di museum pak nani di suwawa . gimana ? gorontalo bisa membangun 2 museum tambahan , museum pak nani wartabone dan museum presiden habibie . bisa ditambah museum uga wiranto atau museum wiranto jika kita semua berkenan . saya merasa bahwa mailing list kita ini semakin hidup dengan sumbangan pikiran teman-teman semua . wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh , tot noFamily <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > From: ConoFamily <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: Re: [GM2020] Wanita di Indonesia Harus Bersyukur.(Kubingo) > To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com > Date: Tuesday, June 24, 2008, 8:27 PM > dear pak toti... > salam bahagia selalu.. > prosesi kubingo di gorontalo sudah turun temurun dan pasti > orang2 tua dulu > punya alasan yg kuat sampe harus melaksanakan ritual itu. > menurut saya > pribadi dan yg saya pernah dengar dari totu2 bahwa wanita > yg tdk melewati > prosesi kubingo biasanya akan senang berhubungan intim > akibat dari ujung > klitorisnya yg sering bergesekan. dan itu tdk bagus utk > kodrat wanita2 > timur. yg di khawatirkan wanita2 yg tdk di kubingo itu > mudah mengumbar hawa > nafsunya kepada siapa saja. bukan karena nafsu tinggi tapi > karena daerah V > mereka kayak seperti ada ulat..(ini kata totu2 saya dulu). > dan itu bisa di bedakan sekarang. bgmn perbedaan wanita2 yg > di kubingo dan > tdk di kubingo. heuheuehhe...kalo mo tanya yg lebih di > untungkan apabila > wanita tdk di kubingo pasti kaum adam. jangan kita hanya > karena alasan > kepuasan seks trus kita mengeksploitasi wanita sesuka hati. > ini kayak jaman > jahailiyah dulu. wanita jadi objek..! lebih baik > POLIGAMI..:)..ada yg > setuju ? > > BI ADITU PA AMA > > VQ > > P.S : apa benar gak ada dalam sunah rasul dan hadis pak > toti ?? :) > > Pada 25 Juni 2008 07:41, Taufik Polapa > <[EMAIL PROTECTED]> menulis: > > > Pak Toti, > > > > Bukannya Kubingo - Khitan Wanita Gtlo itu sama dengan > Beat ? > > > > Dan setahu saya itu sudah merupakan Budaya Gtlo sudah > turun temurun. Dan > > hingga saat ini belum pernah saya mendengar ada > Kaum Hawa Gorontalo > > merasa di Rugikan dengan Tradisi budaya tersebut. > > > > Atau ada teman2 lain bisa menceritakan lebih detail > mengenai Budaya > > tersebut ? > > > > Jika tdk membuat Sakit yang berkepanjangan saya kira > perlu di lestarikan, > > tapi jika membuat maaf (kemuluan) wanita berkurang > kualitas baik dari sisi >
Re: [GM2020] Wanita di Indonesia Harus Bersyukur.....(Kubingo)
dear pak toti... salam bahagia selalu.. prosesi kubingo di gorontalo sudah turun temurun dan pasti orang2 tua dulu punya alasan yg kuat sampe harus melaksanakan ritual itu. menurut saya pribadi dan yg saya pernah dengar dari totu2 bahwa wanita yg tdk melewati prosesi kubingo biasanya akan senang berhubungan intim akibat dari ujung klitorisnya yg sering bergesekan. dan itu tdk bagus utk kodrat wanita2 timur. yg di khawatirkan wanita2 yg tdk di kubingo itu mudah mengumbar hawa nafsunya kepada siapa saja. bukan karena nafsu tinggi tapi karena daerah V mereka kayak seperti ada ulat..(ini kata totu2 saya dulu). dan itu bisa di bedakan sekarang. bgmn perbedaan wanita2 yg di kubingo dan tdk di kubingo. heuheuehhe...kalo mo tanya yg lebih di untungkan apabila wanita tdk di kubingo pasti kaum adam. jangan kita hanya karena alasan kepuasan seks trus kita mengeksploitasi wanita sesuka hati. ini kayak jaman jahailiyah dulu. wanita jadi objek..! lebih baik POLIGAMI..:)..ada yg setuju ? BI ADITU PA AMA VQ P.S : apa benar gak ada dalam sunah rasul dan hadis pak toti ?? :) Pada 25 Juni 2008 07:41, Taufik Polapa <[EMAIL PROTECTED]> menulis: > Pak Toti, > > Bukannya Kubingo - Khitan Wanita Gtlo itu sama dengan Beat ? > > Dan setahu saya itu sudah merupakan Budaya Gtlo sudah turun temurun. Dan > hingga saat ini belum pernah saya mendengar ada Kaum Hawa Gorontalo > merasa di Rugikan dengan Tradisi budaya tersebut. > > Atau ada teman2 lain bisa menceritakan lebih detail mengenai Budaya > tersebut ? > > Jika tdk membuat Sakit yang berkepanjangan saya kira perlu di lestarikan, > tapi jika membuat maaf (kemuluan) wanita berkurang kualitas baik dari sisi > rasa dan kenyamanannya maka perlu di hapuskan., karena tentu saja akan > merugikan calon suaminya kelak. Tapi perasaan hingga saat ini para Suami > Gorontalo tdk pernah merasa Protes dengan Rasa Nyaman dan Kepuasan setelah > menikahi kaum wanita gorontalo yang notabene pernah melalui masa Kubingo. > Jadi Sah-sah saja tetap di lestarikan budaya tersebut. > > Mohon maaf jika ada kekeliruan. > > Wassalam > > Taufik Polapa > > > --- On *Tue, 6/24/08, toti lamusu <[EMAIL PROTECTED]>* wrote: > > From: toti lamusu <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: Re: [GM2020] Wanita di Indonesia Harus Bersyukur. > To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com > Date: Tuesday, June 24, 2008, 2:43 AM > > "kubingo" - khitan wanita gorontalo > > > > pekan lalu ketika ke rumah adik saya di jalan raja ejato , ybs bergegas mau > pergi . saya nanya mau kemana ? mau ke acara 'kubingo' dari anak si anu . > > > > mungkin ini adalah salah satu kemalangan yang dialami semua wanita > gorontalo , karena sejak kecil mereka 'karena alasan adat' harus melewati > 'proses kubingo' . yaitu pemotongan ujung 'clitoris' (kelentit) mereka . > (oops , bolo ma'apu ju) . > > > > apakah perlu kita anggota mailing list ini mengirimkan surat kepada > departemen agama/majelis ulama gorontalo untuk menghentikan praktek yang > tidak berdasar quran , hadis dan sunnah ini ? > > > > kenapa harus dihentikan ? karena kaum wanita akan hilang rasa > kenikmatan/sensitiv itas mereka , terlebih kalau yang dipotong terlalu > banyak dan bukan hanya ujungnya sebagai syarat adat ini ? > > > > kembali mohon maaf , jika ada yang tidak berkenan , tapi praktek ini masih > berlangsung sampai hari ini di gorontalo . jadi nggak usah jauh-jauh ke > negara lain , masih di depan mata kita . > > > > salam , > > > > tot > > --- On *Mon, 6/23/08, Taufik Polapa <[EMAIL PROTECTED] com>* wrote: > > From: Taufik Polapa <[EMAIL PROTECTED] com> > Subject: [GM2020] Wanita di Indonesia Harus Bersyukur... .. > To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com > Date: Monday, June 23, 2008, 1:17 AM > >Dear All gm2020. > > Satu lagi Informasi yang bagi kaum wanita bahwa menjadi Wanita Indonesia > harusnya Bangga karena Jauh dari apa yang di rasakan oleh Kaum wanita > seperti di bawah ini : > > Mungkin kebanyakan para wanita disini mungkin dipusingin ama harga BBM yg > naek, tugas kuliah ato kantor yg menumpuk ato masalah ama pacar. Tapi di > bagian lain dari bumi kita ini bagi banyak wanita itu gk seberapa. Gk > terhitung berapa banyak perlakuan kasar yg mereka terima disana dan bagi > para wanita ini keadilan jelas bukan dibuat untuk melidungi mereka. > > Dibawah ini beberapa daftar praktek kejam thd kaum wanita yg masih terjadi > sampai saat ini > > *Bride Kidnaping* > > > > Hal ini terjadi di Kyrgyzstan dan Turkmenistan (pecahan bekas negara > Soviet). Prakteknya laki-laki beserta keluarganya menculik wanita yg mau > dikimpoiin. Jadi si wanita dibawa (kebanyakan) dengan paksa ke rumah > keluarga laki-laki sampe dia setuju untuk dinikahi oleh laki-2 tersebut. > Penculikan ini bisa berlangsung berhari-hari sampe si wanita akhirnya > menyerah dan bersedia dinikahi. > Hal serupa juga terjadi di Ethiopia dan Rwanda. Bahkan lebih brutal, dimana > si laki-laki gk cuma menculik calon istrinya tp juga memperkosanya. Keluarga > si wanita akhirnya gk punya pilihan selain
Re: [GM2020] Wanita di Indonesia Harus Bersyukur.....(Kubingo)
Pak Toti, Bukannya Kubingo - Khitan Wanita Gtlo itu sama dengan Beat ? Dan setahu saya itu sudah merupakan Budaya Gtlo sudah turun temurun. Dan hingga saat ini belum pernah saya mendengar ada Kaum Hawa Gorontalo merasa di Rugikan dengan Tradisi budaya tersebut. Atau ada teman2 lain bisa menceritakan lebih detail mengenai Budaya tersebut ? Jika tdk membuat Sakit yang berkepanjangan saya kira perlu di lestarikan, tapi jika membuat maaf (kemuluan) wanita berkurang kualitas baik dari sisi rasa dan kenyamanannya maka perlu di hapuskan., karena tentu saja akan merugikan calon suaminya kelak. Tapi perasaan hingga saat ini para Suami Gorontalo tdk pernah merasa Protes dengan Rasa Nyaman dan Kepuasan setelah menikahi kaum wanita gorontalo yang notabene pernah melalui masa Kubingo. Jadi Sah-sah saja tetap di lestarikan budaya tersebut. Mohon maaf jika ada kekeliruan. Wassalam Taufik Polapa --- On Tue, 6/24/08, toti lamusu <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: toti lamusu <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [GM2020] Wanita di Indonesia Harus Bersyukur. To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Tuesday, June 24, 2008, 2:43 AM "kubingo" - khitan wanita gorontalo pekan lalu ketika ke rumah adik saya di jalan raja ejato , ybs bergegas mau pergi . saya nanya mau kemana ? mau ke acara 'kubingo' dari anak si anu . mungkin ini adalah salah satu kemalangan yang dialami semua wanita gorontalo , karena sejak kecil mereka 'karena alasan adat' harus melewati 'proses kubingo' . yaitu pemotongan ujung 'clitoris' (kelentit) mereka . (oops , bolo ma'apu ju) . apakah perlu kita anggota mailing list ini mengirimkan surat kepada departemen agama/majelis ulama gorontalo untuk menghentikan praktek yang tidak berdasar quran , hadis dan sunnah ini ? kenapa harus dihentikan ? karena kaum wanita akan hilang rasa kenikmatan/sensitiv itas mereka , terlebih kalau yang dipotong terlalu banyak dan bukan hanya ujungnya sebagai syarat adat ini ? kembali mohon maaf , jika ada yang tidak berkenan , tapi praktek ini masih berlangsung sampai hari ini di gorontalo . jadi nggak usah jauh-jauh ke negara lain , masih di depan mata kita . salam , tot --- On Mon, 6/23/08, Taufik Polapa <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: From: Taufik Polapa <[EMAIL PROTECTED] com> Subject: [GM2020] Wanita di Indonesia Harus Bersyukur... .. To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Monday, June 23, 2008, 1:17 AM Dear All gm2020. Satu lagi Informasi yang bagi kaum wanita bahwa menjadi Wanita Indonesia harusnya Bangga karena Jauh dari apa yang di rasakan oleh Kaum wanita seperti di bawah ini : Mungkin kebanyakan para wanita disini mungkin dipusingin ama harga BBM yg naek, tugas kuliah ato kantor yg menumpuk ato masalah ama pacar. Tapi di bagian lain dari bumi kita ini bagi banyak wanita itu gk seberapa. Gk terhitung berapa banyak perlakuan kasar yg mereka terima disana dan bagi para wanita ini keadilan jelas bukan dibuat untuk melidungi mereka. Dibawah ini beberapa daftar praktek kejam thd kaum wanita yg masih terjadi sampai saat ini Bride Kidnaping Hal ini terjadi di Kyrgyzstan dan Turkmenistan (pecahan bekas negara Soviet). Prakteknya laki-laki beserta keluarganya menculik wanita yg mau dikimpoiin. Jadi si wanita dibawa (kebanyakan) dengan paksa ke rumah keluarga laki-laki sampe dia setuju untuk dinikahi oleh laki-2 tersebut. Penculikan ini bisa berlangsung berhari-hari sampe si wanita akhirnya menyerah dan bersedia dinikahi. Hal serupa juga terjadi di Ethiopia dan Rwanda. Bahkan lebih brutal, dimana si laki-laki gk cuma menculik calon istrinya tp juga memperkosanya. Keluarga si wanita akhirnya gk punya pilihan selain menurut karena anaknya udah dinodai bahkan hamil. Honor Killing Adalah hukuman mati bagi wanita yg dilakukan keluarga si wanita itu sendiri karena wanita tersebut dianggap telah mencemarkan nama baik keluarganya. Biasanya kesalahannya adalah menolak perjodohan, minta cerai (meskipun karena suami yg kasar), korban kejahatan seksual (!!!) atau melakukan perzinaan. UNICEF mencatat di India 5000 wanita dibunuh setiap tahun karena alasan ini. Penelitian pd tahun 2004 menyebutkan bahwa praktek ini jg terjadi di Albania, Banglades, Brazil, Kanada, Denmark, Ekuador, Jerman, India, Iraq, Israel, Itali, Pakistan, Saudi Arabia, Swdia, Uganda, Inggri dan bahkan di Amerika Serikat. Bride Burning Kebrutalan ini masih terjadi di India dan di wilayah-wilayah sekitarnya. Prakteknya seorang wanita tubuhnya disiram dengan bensin kemudian dibakar hidup-hidup oleh keluarga suaminya atau bahkan oleh sang suaminya sendiri. Acid Attack Adalah model kekerasan terhadap wanita yg sering sekali terjadi di Afganistan dimana cairan asam (air keras) disiramkan ke wajah si wanita sehingga menyebabkan cacat permanen bahkan kebutaan. Kalo di Indonesia seperti kasusnya Liza. Female Genital Mutilation Ini terjadi di seluruh dunia (termasuk Indonesia) diman