[HU] Fwd: [BeCeKa] Re: {Diskusi Gantharwa}:Sekedar Sinden = Ramalan Terkait JAMAN

2009-01-10 Terurut Topik dohan satria
-- Pesan terusan --
Dari: dohan satria 
Tanggal: 10 Januari 2009 16:10
Subjek: Re: [BeCeKa] Re: {Diskusi Gantharwa}:Sekedar Sinden = Ramalan
Terkait JAMAN
Ke: bec...@yahoogroups.com


SIap Bang Doel.,Terimkasih ,..
Paling tidak mulai berani utk menjadi PEMIMPI...
Teringat akan canda dari seorang temen saat naik Taxi,,
Dia iseng bertanya ngobrol kepada sopir Taxi,,

*Temen*  :Hati hati Bang ,,depan Mobil mahal tuh ,,ntar
njedot ,..

*Sopir*:Beres Bang

*Temen*  :Bang mau nanya ,,,pengin nggak Punya Mobil
Mercy seperti di depan kita itu...

*Sopir Taxi* : Dengan senyum simpul lemes sa,bil menoleh
mengatakan ,,walah Bang,,saya ini orang nggak Punya Silsilah orang Miskin
...Nasib saya begini ngga mungkin punya mobil Mercy dan untuk berMIMPI pun
Tidak Pernah Terlintas ,...

Ini satu contoh nyatauntuk BERMIMPI saja tidak berani
Dan kejadiannya  akan demikian adanya ,...turun temurun kemungkinan besar
pola poikir demikian akan terprogrm ke mindset anak dan cucunya ...

Diharapkan bagi para pelaku spiritual berani untuk lebih selektif dan saling
mengingatkan,bahwa Kedamaian itu masih Terbentang di depanbukan
sibuk ngotak ngatik Ramalan dan Satrio2nya,apalagi dengan menjamurnya
Ramalan REG  justru ini yang sebenarnya ssangat kejam memebrikan Ramalan
dengan cara merebut mematikan cara pandang sebagai layaknya manusia yg
memilki pilihan dalam Hidup,, 

Untuk  kehancuran bumi dsb  dengan ramalan pada tahun 2012 ,saya pribadi
ini sudah nganeh2i...saya yakin Alam Semesta masih menyimpan Kearifan
Tunggak menjaga Untuk yg satu ini...dan semua kembali ke pada
manusianya,Bayangkan bila issue demikian masuk dalam mindset sepertiga
dari penduuk dunia  ,,,masing2 manusia sudah memprogm Ramalan ini akan
terjadi...

Bayangkan utk Ramalan Jaya Baya tentang selnthingan yg terksan menimang
nimang ..Nasib Bangsa menunggu Satrio PiningitCapek,,saya juga pelaku
mistis tapi bukan melihat dengan cara yg Banci~Pasrah Ruah dengan
Keadaan,...

Sekalilagi ngapunten ~ maaf ,...bila terlalu clamitan menyampaikan,saya
bukan siapa siapa sekedar Gandrung ~ Nyinden ...dan terimkasih Bang Doel
atas Supportnya,...

Salam Sejati

2009/1/10 Sjahrazad Alamsjah 

   Rekan2,
>
> Sekedar tambahan, bukan dari sisi yang 'scary' dan tidak ada kaitan
> dengan ramalan para spiritual :)
>
> Menurut beberapa para pakar ekonomi, setelah 2015 Indonesia justru
> diperhitungkan akan mengikuti India, China, Brazil dan Rusia sebagai
> salah satu negara maju yang baru.
>
> Sekarang ini walau masih kondisi politik masih berasa belum stabil,
> tetapi kita malah punya pertumbuhan ekonomi walau tidak signifikan
> tetapi tumbuh.
>
> Revolusi Industri yang berumur ratusan tahun yang membawa negara
> eropah , amerika, jepang ini menjadi negara maju ternyata akhirnya
> akan sampai kepada titik jenuh, titik balik juga.
>
> Penerapan bahwa manusia adalah komponen dari suatu proses produksi
> akhirnya membawa sisi negatif sendiri yang sebelumnya tidak diperkirakan.
>
> Keteraturan, sistem yang mapan serta teknologi yang advance memang
> menghantarkan pertumbuhan yang pesat bagi negara maju, tetapi dari
> sisi manusianya sebagai individu akhirnya mencapai suatu kondisi
> ketergantungan yang sangat kuat terhadap tatanan yang ada. Individu
> lebih bersifat 'nobody' hanya dilihat sebagai suatu fungsi dalam suatu
> proses, itu saja.
>
> Individu tidak dilihat sebagai si Amir, si Udin atau si Doel,
> melainkan lebih kepada si Business Analyst, si Sales manager, si
> Programmer atau si Database engineer. Akibatnya, ada satu titik dimana
> individu ini tidak lagi bisa berkembang kecuali mengikuti tatanan yang
> ada. Tidak terbiasa memiliki tabungan karena sistem yang mapan,
> puluhan tahun harus membayar mortgage tetapi disatu sisi tidak bisa
> menurunkan standard living style yang telah baku. Pilihan disini hanya
> dua masuk kedalam sistem atau menjadi looser. Menjadi looser inilah
> yang mengibatkan tingkat bunuh diri (jarang diberitakan dimedia barat)
> cukup tinggi, termasuk menjadi orang yang pemabuk, ketergantungan alkohol.
>
> Individu negara berkembang terbiasa ratusan tahun dalam sistem yang
> chaos baik itu dari sisi ekonomi maupun politik. Tidak ada kepastian
> atau kemapanan sebagai bangsa disatu sisi, tetapi disisi lain
> individunya menjadi tertempa, tangguh dan dibawah tekanan terus
> menerus juga menjadikan mereka lebih kreatif demi survive untuk hidup.
>
> Disaat Indonesia krisis ekonomi ditahun 96, terbukti banyak ramalan
> para ekonomi barat yang meleset. Ternyata walaupun susah, dampaknya
> tidaklah seburuk yang diduga para analis tersebut. Ternyata uang receh
> sektor informal itu cukup tangguh, dalam menyokong roda ekonomi walau
> perlahan tetapi tidak ambruk.
>
> Jadi sebenarnya sangatlah disayangkan bila disaat krisis ekonomi
> global sekarang ini para pakar lokal ikut ikutan menganalisa
> bahwasanya kita juga akan terkena da

[HU] Fwd: [BeCeKa] Re: {Diskusi Gantharwa}:Sekedar Sinden = Ramalan Terkait JAMAN

2009-01-10 Terurut Topik dohan satria
-- Forwarded message --
From: Sjahrazad Alamsjah 
Date: 2009/1/10
Subject: [BeCeKa] Re: {Diskusi Gantharwa}:Sekedar Sinden = Ramalan Terkait
JAMAN
To: bec...@yahoogroups.com


  Rekan2,

Sekedar tambahan, bukan dari sisi yang 'scary' dan tidak ada kaitan
dengan ramalan para spiritual :)

Menurut beberapa para pakar ekonomi, setelah 2015 Indonesia justru
diperhitungkan akan mengikuti India, China, Brazil dan Rusia sebagai
salah satu negara maju yang baru.

Sekarang ini walau masih kondisi politik masih berasa belum stabil,
tetapi kita malah punya pertumbuhan ekonomi walau tidak signifikan
tetapi tumbuh.

Revolusi Industri yang berumur ratusan tahun yang membawa negara
eropah , amerika, jepang ini menjadi negara maju ternyata akhirnya
akan sampai kepada titik jenuh, titik balik juga.

Penerapan bahwa manusia adalah komponen dari suatu proses produksi
akhirnya membawa sisi negatif sendiri yang sebelumnya tidak diperkirakan.

Keteraturan, sistem yang mapan serta teknologi yang advance memang
menghantarkan pertumbuhan yang pesat bagi negara maju, tetapi dari
sisi manusianya sebagai individu akhirnya mencapai suatu kondisi
ketergantungan yang sangat kuat terhadap tatanan yang ada. Individu
lebih bersifat 'nobody' hanya dilihat sebagai suatu fungsi dalam suatu
proses, itu saja.

Individu tidak dilihat sebagai si Amir, si Udin atau si Doel,
melainkan lebih kepada si Business Analyst, si Sales manager, si
Programmer atau si Database engineer. Akibatnya, ada satu titik dimana
individu ini tidak lagi bisa berkembang kecuali mengikuti tatanan yang
ada. Tidak terbiasa memiliki tabungan karena sistem yang mapan,
puluhan tahun harus membayar mortgage tetapi disatu sisi tidak bisa
menurunkan standard living style yang telah baku. Pilihan disini hanya
dua masuk kedalam sistem atau menjadi looser. Menjadi looser inilah
yang mengibatkan tingkat bunuh diri (jarang diberitakan dimedia barat)
cukup tinggi, termasuk menjadi orang yang pemabuk, ketergantungan alkohol.

Individu negara berkembang terbiasa ratusan tahun dalam sistem yang
chaos baik itu dari sisi ekonomi maupun politik. Tidak ada kepastian
atau kemapanan sebagai bangsa disatu sisi, tetapi disisi lain
individunya menjadi tertempa, tangguh dan dibawah tekanan terus
menerus juga menjadikan mereka lebih kreatif demi survive untuk hidup.

Disaat Indonesia krisis ekonomi ditahun 96, terbukti banyak ramalan
para ekonomi barat yang meleset. Ternyata walaupun susah, dampaknya
tidaklah seburuk yang diduga para analis tersebut. Ternyata uang receh
sektor informal itu cukup tangguh, dalam menyokong roda ekonomi walau
perlahan tetapi tidak ambruk.

Jadi sebenarnya sangatlah disayangkan bila disaat krisis ekonomi
global sekarang ini para pakar lokal ikut ikutan menganalisa
bahwasanya kita juga akan terkena dampak yang buruk. Seharusnya bila
belajar dari pengalaman, justru ini adalah momentum dimana kita bisa
bangkit sebagai bangsa yang kuat. Aceh, Riau, Ambon, Papua walaupun
penuh gejolak sampai hari ini tetap dibawah NKRI. Artinya kita masih
punya peluang besar sebagai bangsa yang mandiri dan kuat.

Tetapi untuk mencapai itu tentunya dibutuhkan kesadaran dari para
politikus, para pemimpin agama [karena mereka ini sebenarnya sangat
memiliki pengaruh] dan siapa saja untuk mulai:

- Mengembalikan kepercayaan diri sebagai suatu bangsa yang kuat.

- Para koruptor menurunkan sedikit derajat kerakusannya, silahkan
korup tapi sisakan agar roda ekonomi bisa berputar. Korup yang tadinya
dicari untuk 7 turunan tolong dikurangi hanya untuk satu turunan, itu
sudah lebih dari cukup.

- Para politisi yang haus kekuasaan, tahanlah sedikit nafsu dan ambisi
tersebut, bersatu diatas kepentingan bersama jadikan dulu bangsa ini
bangsa yang kuat. Bila kuat, bagi bagi kekuasaan adalah hal yang wajar
wajar saja.

- Islam sebagai agama mayoritas sebaiknya menemukan bentuk sebagai
islam yang berlandaskan kepada kultur bangsa indonesia, melayu
bukanlah arab. Para pemuka agama yang sibuk dengan atribut ber-arab-
ria buanglah atribut itu, kembali kepada kultur jati diri sendiri.

- Sadar bahwa sumber alam, bumi kita melimpah ruah, sumber daya
manusianya bukanlah orang orang yang bodoh, yang diperlukan hanya
merubah mental budak, mental manut keatas menjadi mental yang mandiri
dan percaya diri dan bangga sebagai orang Indonesia.

- Berhentilah berbangga, mengulang ngulang kejayaan masa lalu, apakah
kejayaan nenek moyang yang dulu atau kejayaan islam ribuan tahun yang
lalu. Meraih kejayaan MASA KINI itu yang perlu ditanamkan kuat, bahwa
itu adalah suatu yang mungkin, bukan suatu mimpi.

Kira kira demikian sedikit renungan cerah dari si Doel ditengah
kesibukan ramal meramal yang menakutkan dimasa mendatang.

Moga moga para peminat spiritual juga ikut memberikan berita yang
membangun, positif, ketimbang ikut ikutan menyebarkan kisah kalendar
maya ditahun 2012, atau bumi yang akan berganti perputaran sumbunya.
Apapun ramalan ramalan yang serba negatif itu tidaklah akan
membangunkan kesadaran spir