Re: [iagi-net-l] sertifikasi ahli geologi perminyakan iagi

2002-09-26 Terurut Topik Untung Sudarsono

Saluut buat anda

Andang Bachtiar wrote:

> Alhamdulillah,
> kemarin hari Rabu, 26 september 2002, Dewan Sertifikasi IAGI telah meluluskan 2 dari 
>8 pemohon sertifikasi ahli geologi perminyakan IAGI dengan kwalifikasi "konsultan".
>
> Pemberian sertifikat secara resmi akan diacarakan pada Pembukaan PIT-31 Surabaya di 
>Hotel Shangrilla Surabaya 1 Oktober 2002 pagi.
>
> Mudah-mudahan langkah awal ini menjadi suatu permulaan yang baik bagi kemajuan 
>profesi geologi di Indonesia.
>
> Salam
>
> Andang Bachtiar
> Ketua Umum IAGI


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA




Re: [iagi-net-l] Kartu suara

2002-09-26 Terurut Topik mohammad . syaiful

Apa yg dikemukakan pak Yanto sudah saya utarakan sebelumnya, bahwa ada 4
kemungkinan (saya sebut sbg kelompok yg lalu ditimpali oleh mbak Vita).
Kelompok yg tidak sepakat kpd pak Andang, tentu akan 'memilih' nama Aris
atau tidak memilih sama sekali. Panitia mengasumsikan bahwa semua yg
mengembalikan kartu suara nanti telah melakukannya dg sadar. Jadi pada
dasarnya, kelompok 2, 3, dan 4, boleh jadi adalah bukan kelompok pendukung
calon tunggal Andang Bachtiar.

Kalau pun kartu suara akan dimenangkan oleh 'kelompok kotak kosong', tentu
saja calon tunggal Andang Bachtiar akan tetap memimpin IAGI utk periode
2002-2005. Suara kotak kosong ini adalah masukan yg sangat berarti.

Salam,
Syaiful



   

"Yanto R.  

Sumantri"To: [EMAIL PROTECTED]   

<[EMAIL PROTECTED]   cc:   

t.id>Subject: [iagi-net-l] Kartu suara 

   

09/23/02 09:52 

PM 

Please respond 

to iagi-net

   

   





Rekan rekan

Bukan mengajari , akan tetapi dalam alam demokrasi dan secara lebih
fokus dalam soal memilih dan dipilih selalu ada  empat golongan yaitu:
1. golongan yang aktif memiliki seorang calon.
2. golongan yang tidak memiliki calon akan tetapi mempunyai pendapat
terhadap salah satu calon  ( dan ini saya kira banyak).
3. golongan yang tidak peduli dengan pemilihan (ini juga banyak).

Dalam hal pemilihan formatur  maka yang mendukung ADB  gol 1)jelas sudah
mempunyai pendukung , akan tetap dari golongan 2 , akan ada yang ok
dengan ADB juga akan ada yang tidak ok (apapun alasannya).

Nah dimana golongan ini akan dapat memberikan suaranya 

Si Abah usulkan , supaya golongan ini juga diakomodasi dengan cara ,
diberi hak untuk mencoret nama "Aris Setiawan".

Apa untungnya 
Buat ADB yang yang hampir pasti jadi formatur adalah dia mengetahui
bahwa ada juga yang kurang sreg dengan dia!!!

Siapapun mereka , tentu saja lebih baik diberi kesempatan untuk
bersuara, bagaimana Cak Ipul apa bisa ?


Si Abah

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA






-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA




[iagi-net-l] Soal Tumpang Tindih Lahan

2002-09-26 Terurut Topik Indrajanto

Jum'at 27 September 2002 05:48:09 WIB 
Pandangan Komisi VIII DPR RI Soal Tumpang Tindih Lahan 
MinergyNews.Com, Jakarta - Dalam kesempatan rapat gabungan Komisi III dan VIII DPR RI 
dengan pihak pemerintah (Menko Ekuin, Menteri ESDM, MenHut, dan Menteri KTI), Komisi 
VIII DPR RI menyampaikan hasil kajiannya atas masalah tumpang tindih lahan 
pertambangan dan kawasan hutan lindung. 

Laporannya adalah sebagai berikut: 

Setelah melakukan pengkajian dan mempelajari secara mendalam usulan pemerintah atas 
permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang telah memperoleh perijinan 
kontrak karya di bidang pertambangan umum sebelum diberlakukannya UU no. 41/1999 
tentang kehutanan dan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 




  1.. Tap MPR no. 9 tahun 2001 tentang Pembaharuan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya 
Alam 

  2.. Tap MPR no. 2 tahun 2002 tentang Rekomendasi Kebijaksanaan untuk mempercepat 
pemulihan ekonomi nasional 

  3.. Aspirasi dan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat terhadap 
kelanjutan usaha pertambangan di wilayahnya

  4.. Dampak ekonomi dan sosial yang mungkin timbul akibat terganggunya terhentinya 
kegiatan operasi pertambangan khususnya bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat

  5.. Lokasi perijinan perjanjian karya di bidang pertambangan umum tersebut sebagian 
besar berada di Kawasan Timur Indonesia yang diharapkan dapat menjadi pemicu dan 
pendorong percepatan pembangunan pada kawasan tersebut

  6.. Kegiatan pertambangan pada kawasan hutan lindung hendaknya dilaksanakan 
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dan berpedoman pada AMDAL yang telah 
mendapat persetujuan dari pemerintah. Namun setelah berlakunya UU no. 41/1999 tentang 
kehutanan semua kegiatan pertambangan pada kawasan hutan lindung akan terhenti. Dan 
bahwa beberapa perusahaan cenderung menarik investasinya di Indonesia

  7.. Berdasarkan UU no. 5/1990 tentang konservasi sumber daya hayati dan ekosistemnya 
ditetapkan kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam merupakan kekayaaan alam 
yang mutlak dilindungi dan pelanggaran diancam dengan hukuman pidana Dengan demikian 
kegiatan pertambangan di KSA dan KPA dilarang dan wilayah pertambangan di wilayah 
tersebut harus dikeluarkan 


Komisi VIII DPR RI berpendapat sebagai berikut: 
Pertama, memahami dan mendukung bahwa pembangunan pertambangan dan kehutanan harus 
ditujukan pada upaya peningkatan sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat yang didukung 
oleh kebijakan pembangunan berkelanjutan (suistanable development) dengan 
memperhatikan sungguh-sungguh peraturan perundangan yang berlaku dan perijinan 
perjanjian karya yang telah diberikan oleh pemerintah kepada investor 

Kedua, mendukung kebijakan pemerintah untuk memberi peluang dilanjutkannya kegiatan 
produksi bagi perusahaan-perusahaan pertambangan yang telah mendapat perijinan 
pemerintah sebelum diberlakukannya UU no. 41/1999 tentang kehutanan dan terus 
mendorong dilakukannya eksplorasi pada daerah-daerah atau lokasi berpotensi tambang 
dengan prinsip kehati-hatian dan selektif 

Ketiga, penerapan prinsip kehati-hatian dan selektif juga harus dapat memberikan 
kepastian hukum dan berusaha bagi investor yang telah melakukan investasi sebelum 
diberlakukannya UU no. 41/1999. Maka perlu ditetapkan kebijakan sebagai berikut:




  1.. perusahaan yang telah memiliki perjanjian karya tahap produksi dalam kawasan 
hutan lindung dapat terus melaksanakan kegiatannya sesuai dengan perijinan yang 
diberikan pemerintah dengan lebih memperhatikan pengelolaan lingkungan dan tata guna 
lahan pasca tambang untuk mendukung fungsi hutan lindung

  2.. perusahaan yang telah memiliki perjanjian karya tahap eksplorasi, studi 
kelayakan dan kontruksi dalam kawasan hutan lindung dapat terus melaksanakan 
eksplorasi dan apabila menemukan cadangan yang sangat potensial untuk diusahakan maka 
ijin produksi harus disyaratkan kajian sebagai berikut: 
  Pertama, kajian AMDAL pertambangan pada kawasan hutan lindung, Kedua, kajian manfaat 
dan kerugian pertambangan pada aspek sosial ekonomi dan budaya (cost and benefit 
analysis), Ketiga, kinerja perusahaan pertambangan yang bersangkutan, Keempat, 
memperhatikan sungguh-sungguh aspirasi pemerintah daerah dan masyarakat setempat, dan 
Kelima, diperlukan kajian terpadu bagi persoalan peruntukkan kawasan hutan untuk 
pengembangan kegiatan pertambangan dan sesuai dengan tata cara dan prosedur yang 
mendapatkan persetujuan dewan untuk perubahan kawasan hutan. (MNC-4) 




Re: [iagi-net-l] pengiriman kartu suara

2002-09-26 Terurut Topik mohammad . syaiful


Maaf terlambat, baru balik ke kandang Jkt.
Enggak masalah soal tsb, yg penting 'kan sekretariat akan mencatat nomor
kartu suara. Kalau nanti ada nomor kartu suara yg dobel, ya dianulir.

Salam,
Syaiful



   

"IAGI Pusat"   

<[EMAIL PROTECTED]   To: <[EMAIL PROTECTED]> 

et.id>   cc:   

 Subject: Re: [iagi-net-l] pengiriman 
kartu suara  
09/23/02 09:05 

AM 

Please respond 

to iagi-net

   

   





Sekretariat siap menerima ide yang bagus ..gimana pak ketua pamilu,
boleh ?

salam
-ijul-

- Original Message -
From: Paulus Allo <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, September 20, 2002 3:25 PM
Subject: [iagi-net-l] pengiriman kartu suara


> ttg kartu suara,
> apakah memungkinkan kalau pengiriman kartu suaranya
> via email ke sekretariat iagi? (maksudnya di-scan trus dikirim
> via email)
>
>
>
> thanks,
>
> Paulus
> just curious
>
>
>
> -
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> =
> Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
> September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA
>
>


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA






-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA




Re: [iagi-net-l] Masukan IAGI untuk RUU Pertambangan (Baru)

2002-09-26 Terurut Topik panpit31

Pak Sukmandaru,
berdasarkan pengalaman saya, kalau sifatnya itu perubahan draft (atau usulan
draft baru) kita memasukkannya sebuah bagian atau badan di dpr namanya
balegnas (badan legislasi nasional). tetapi kalau usulan seperti yang pak
Sukmandaru susun dibawah, cukup minta waktu untuk hearing dengan fraksi atau
langsung komisi VIII.
salam


panpit31
is
- Original Message -
From: Sukmandaru Prihatmoko <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: PERHAPI <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Sunday, September 22, 2002 12:49 AM
Subject: [iagi-net-l] Masukan IAGI untuk RUU Pertambangan (Baru)


Di bawah ini tulisan mengenai konsen IAGI terhadap RUU Pertambangan Umum
(Versi 9 Agustus 2002) yang isunya akan dimajukan ke DPR bulan depan.
Tulisan ini adalah updating dari tulisan mengenai hal yang sama yang pernah
dibuat April 2001 untuk menanggapi RUU PU (Versi yang lebih tua), digabung
dengan masukan-masukan dari Diskusi Pertambangan IAGI selama ini.

PP akan cari tahu harus kemanakah masukan ini dialamatkan (Pemerintah atau
DPR?). Please inform... kalau ada yang tahu.

Disamping konsen terhadap eksplorasi berkelanjutan yang diuraikan di bawah
ini, akan disertakan pula masukan yang sifatnya umum pasal-perpasal dan
dikemas dalam bentuk tabel yang merupakan olahan kawan-kawan di Diskusi
Pertambangan IAGI. Komentar dari rekan di milist ditunggu.

Pak Sugiarto: kita tunggu juga review RUU ini dari aspek lingkungannya.

Salam - Daru


EKSPLORASI MINERAL DAN PANAS BUMI BERKELANJUTAN DI ERA OTONOMI DAERAH
Masukan IAGI untuk RUU Pertambangan Umum 2002

-
Sukmandaru Prihatmoko
Ketua Bidang Pertambangan IAGI

Indonesia secara geologi dikenal sebagai negeri yang kaya akan sumberdaya
mineral baik logam, non-logam, dan batubara. Hal ini karena posisi Indonesia
yang unik yang terletak di daerah pertemuan tiga lempeng tektonik besar
yaitu lempeng Asia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia-Samodra Hindia.
Pertemuan tiga lempeng besar yang saling mendesak dan bertabrakan satu sama
lain, dan berlangsung sejak puluhan bahkan ratusan juta tahun lalu tersebut
memunculkan deretan gunung api sepanjang beberapa pulau dan juga membentuk
cekungan-cekungan sedimen. Gunung api dengan kegiatan magmatisme-nya telah
diketahui membentuk atau memicu diendapkannya mineral logam dan bahan galian
lainnya serta merupakan sumber panas bumi, sedangkan cekungan sedimen
berpotensi sebagai sumber bahan galian batubara dan mineral industri
lainnya.

Seberapa kayakah kita akan mineral (bahan tambang/galian) dan panas bumi?
Jumlah kekayaan ini setiap waktu akan berubah terus tergantung pada seberapa
banyak sumberdaya dan cadangan baru diketemukan. Kompilasi data menunjukkan
bahwa sampai dengan Desember 1999 Indonesia tercatat memiliki cadangan 40,3
juta ton tembaga, 4.054 ton emas, 14.000 ton perak, 5,6 juta ton nikel, 5,4
milyar ton batubara (plus 11,6 milyar ton pada status sumberdaya terukur),
30 juta ton bauksit, 1,4 ton timah, dan 12,5 juta ton konsentrat besi
(Digdowirogo dkk, 2001). Cadangan tersebut berasal dari tambang atau daerah
prospek di berbagai pulau, dan telah berkurang jumlahnya karena ditambang.

Di era otonomi daerah ini, kekayaan mineral dan panas bumi baik yang sudah
diidentifikasi sebagai daerah prospek dan tambang maupun yang masih
terpendam di dalam perut bumi merupakan potensi sumber PAD yang sangat
berarti. Sementara di sisi lain, kemajuan teknologi berlangsung dengan cepat
dan berkecenderungan mencari material subtitusi dari komoditi tambang yang
ada. Akibatnya, bukan tidak mungkin sebuah komoditi tambang yang saat ini
laku keras di pasaran suatu saat nanti (20 - 30 tahun kemudian) menjadi
tidak ada nilainya. Jadi kuncinya adalah pada kegiatan eksplorasi untuk
mengubah status potensi sumberdaya mineral dan panas bumi menjadi bernilai
ekonomi. Tanpa kegiatan eksplorasi, potensi sumberdaya yang ada tetap akan
menjadi potensi, dan sangat boleh jadi akan kehilangan arti keekonomiannya.

Disinilah perlunya semangat eksplorasi berkelanjutan diakomodasi oleh RUU
Pertambangan Umum yang baru. Tentunya semangat ini juga harus sejalan dengan
kaidah pembangunan berkelanjutan berkaitan dengan aspek lingkungan hidup,
community based- development, dan clean governance.

Situasi Pertambangan Saat Ini

Dunia pertambangan Indonesia, terutama eksplorasi mineral pernah mengalami
masa kejayaan, yaitu sejak awal tahun 70-an sampai sekitar 1997 sebelum
krisis ekonomi melanda. Bahkan sebagian besar sumberdaya dan cadangan
mineral yang tercatat sekarang adalah diketemukan pada kurun waktu tersebut,
dan hanya sebagian kecil saja merupakan warisan penemuan jaman
pra-kemerdekaan. Pada periode itu ratusan perusahaan aktif melakukan
eksplorasi mineral yang dipayungi keabsahannya oleh Pemerintah Indonesia
melalui sistem Kontrak Karya (KK) dan Kuasa Pertambangan (KP) untuk komoditi
mineral logam, atau melalui sistem Perjanj

RE: [iagi-net-l] sertifikasi ahli geologi perminyakan iagi

2002-09-26 Terurut Topik herman.h.darman

Alangkah bagusnya kalau ada di web-site. Atau kalau sudah boleh minta 
alamat web-nya?

Herman
--
| From: abachtiar /  mime, , , [EMAIL PROTECTED]
| To: iagi-net /  mime, , , [EMAIL PROTECTED]
| Subject: [iagi-net-l] sertifikasi ahli geologi perminyakan iagi
| Date: Thursday, 26 September, 2002 2:11PM
|
| Alhamdulillah,
| kemarin hari Rabu, 26 september 2002, Dewan Sertifikasi IAGI
| telah meluluskan 2 dari 8 pemohon sertifikasi ahli geologi
| perminyakan IAGI dengan kwalifikasi "konsultan".
|
| Pemberian sertifikat secara resmi akan diacarakan pada
| Pembukaan PIT-31 Surabaya di Hotel Shangrilla Surabaya 1
| Oktober 2002 pagi.
|
| Mudah-mudahan langkah awal ini menjadi suatu permulaan yang
| baik bagi kemajuan profesi geologi di Indonesia.
|
| Salam
|
| Andang Bachtiar
| Ketua Umum IAGI
| 


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=
Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA