[iagi-net-l] Pseudo Sonic Log

2003-03-11 Terurut Topik Taufik Manan
Saya mau tanya dan berharap ada yang bisa sharing idea :

Pada suatu daerah studi, katakanlah X di luar Indonesia
Terdapat sekitar 38 well dengan data yang memilki GR dan RHOB log sekitar
15 well
Tapi hanya 3 (tiga) well dari yang 15 well tsb yang punya Sonic log.
Sedangkan well sisanya hanya memiliki Log SP dan Resistivity.

Pertanyaan saya adalah bagaimana membuat Pseudo Sonic Log dengan data log
yang ada ?
Atau bisakah menggunakan metoda Neural Network atau menggunakan data
atribut seismik.

Terima kasih atas bantuannya.

Taufik Manan



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Pseudo Sonic Log

2003-03-11 Terurut Topik Allo, Paulus T

kalau pakai Faust,
formation agenya itu dalam satuan apa yah? Ma?

--
paulus

 Fik,
 Kemarin ada diskusi yang mirip dengan concern-mu...kayaknya 
 Frans juga udah
 janji mau membahas kelebihan dan kekurangan dari 
 metode-metode tsb, cuma,
 kelihatannya setoran-nya belum full ... jadi dia masih 
 utang janji ama
 kita-kita.
 Kalau dari resistivity, kita secara teoritis bisa 
 mengkonversikannya ke
 artificial (pseudo) sonic dengan metoda Faust, aku udah 
 nyoba, not to bad
 lah ...
 Salam,
 Bambang

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Pseudo Sonic Log

2003-03-11 Terurut Topik kartiko samodro

bisa dengan neural network, yang dijadikan input gr, rhob dan resisitivity, problemnya 
selain datanya harus lengkap, modelnya juga harus lengkap (water zone dan gas zone, 
drilling phasenya 12.5, 8.5 etc) dan detail, kalau bisa toolnya juga sama mis res AIT 
maka harus pakai AIT juga, belum lagi kalau enggak punya programnya ..
atau dengan cara regresi linier hitung porosity dari density, hitung porosity dari 
sonic di well yang complete datanya, cari relationnya dan lalu gunakan equationnya 
untuk well yang tidak punya sonic tapi punya density...ataupun sebaliknya. juga bisa 
dilakukan untuk well yang hanya punya gr saja. idenya adalah mencari hubungan antara 
porosity density, porosity sonic dan porosity gr. problemnya harus punya at least 1 
well dengan data yang lengkap (GR,density,sonic ) untuk mencari 
relationshipnya...cukup simple dan hasilnya lumayan
 Taufik Manan [EMAIL PROTECTED] wrote:Saya mau tanya dan berharap ada yang bisa 
sharing idea :

Pada suatu daerah studi, katakanlah X di luar Indonesia
Terdapat sekitar 38 well dengan data yang memilki GR dan RHOB log sekitar
15 well
Tapi hanya 3 (tiga) well dari yang 15 well tsb yang punya Sonic log.
Sedangkan well sisanya hanya memiliki Log SP dan Resistivity.

Pertanyaan saya adalah bagaimana membuat Pseudo Sonic Log dengan data log
yang ada ?
Atau bisakah menggunakan metoda Neural Network atau menggunakan data
atribut seismik.

Terima kasih atas bantuannya.

Taufik Manan



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Web Hosting - establish your business online

[iagi-net-l] PT KEM Sediakan Dana Abadi

2003-03-11 Terurut Topik argo
 ENV-NEWS : Dalam salah satu program tutup tambang, PT Kelian Equatorial 
Mining (PT KEM) menyedikan dana abadi. 

Dijelaskan Kasan Mulyono, Superintenden Komunikasi PT KEM, jumlah dan 
pengaturan Dana Abadi Pengakhiran Tambang KEM belum ditetapkan. Jumlah ini 
akan dihitung berdasarkan perkiraan biaya Rencana Pengakhiran Tambang yang 
akan diajukan kepada Direktur Jenderal Geologi  Sumber Daya Mineral untuk 
mendapatkan persetujuan pada Maret 2003. 

 
Ada tiga jenis dana abadi. Pertama, Remediation (Rehabilitation) Sinking 
Fund, dana ini untuk membayar biaya-biaya yang diperkirakan untuk kegiatan 
pengakhiran tambang dalam periode 2003-2008; kedua, monitoring  
Maintenance Endowment Fund, dana ini akan menutup biaya kegiatan-kegiatan 
pemantauan dan pemeliharaan jangka panjang pada kawasan tambang setelah 
pengakhiran tambang dan pengubahan status kawasan menjadi Hutan Lindung; 
dan ketiga, Community Transition Fund, dana ini akan menutup biaya-biaya 
sejumlah program kemasyarakatan dalam beberapa tahun mendatang dan akan 
mempersiapkan yayasan masyarakat untuk bisa menjalankan kegiatan 
peningkatan kapasitas masyarakat secara berkelanjutan dalam jangka panjang. 

Remediation Fund akan dikelola oleh KEM yang memiliki tanggung jawab atas 
pengakhiran tambang sesuai dengan Rencana Pengakhiran Tambang yang 
disetujui. Dana lainnya akan dikelola melalui Yayasan Pengakhiran KEM yang 
anggotanya, terdiri dari: Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya 
Mineral, Bupati Kutai Barat, Presiden Direktur KEM, Perwakilan Rio Tinto, 
Perwakilan LSM/Akademisi (Independen). 

Keanggotaan pengelola dana ini akan dikaji ulang apabila terjadi perubahan 
keadaan. Keanggotaan KEM bisa berangsur berakhir untuk mencerminkan 
perubahan dalam pengelolaan wilayah lokasi tambang. 

Selain itu, jelas Kasan seperti dikutip dari Minergynews.com, akan dibentuk 
sebuah badan pengelola hutan/lokasi tambang untuk mengatur kegiatan 
pemantauan dan pemeliharaan jangka panjang. 

Anggota badan pengelola ini terdiri dari: Kepala Dinas Kehutanan Kutai 
Barat, Koordinator Tim Perlindungan Lokasi, Direktur Jenderal Perlindungan 
Hutan dan Konservasi Alam, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kutai Barat, 
Direktur Eksekutif LKMTL, LSM Lingkungan/Lembaga Mitra, Perwakilan 
Masyarakat. 

Yayasan Rio Tinto yang ada sekarang akan diubah namanya dan akan mengelola 
pelaksanaan program masyarakat. Hal ini merupakan perluasan dari program 
masyarakat yang selama ini dilaksanakan oleh Yayasan yakni pertanian, 
pengamanan pangan, kesehatan, kapasitas masyarakat dan kebudayaan. 

Dukungan KEM akan berkurang dalam periode 2004-2006 saat Yayasan mulai 
mendapatkan sumber dana baru jangka panjang. Yayasan diharapkan akan 
mandiri secara pendanaan setelah 2006 dengan menarik dana dari lembaga 
donor luar dan dari proyek-proyek yang mendatangkan dana dan dengan 
pendapatan dari dana yang diberikan oleh KEM.* 
 
Sumber : www.env-news.com



---

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Lowstand reservoir

2003-03-11 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
Mohon pencerahan 

Sebenarnya apa sih kriteria low stand dan high stand itukalau misnya 
kriterianya adalah muka air laut pada saat diendapkan mis high stand pada 
saat SLR dan low stand pada saat SLD, maka untuk menamakan rise atau drop 
tentu ada referencenya ..nah lalu dimanakah referencenya...?

mis kita tentukan low stand di area kita diendapkan pada saat sea level 0, 
 lalu sea level rise jadi +500 maka endapannya kita namakan high stand , 
dan lalu sea level drop jadi + 250 apakah kita namakan low stand juga ( 
lalu apa bedanya dengan low stand pada saat level 0) atau kita namakan 
high stand compared to low stand di +500...?
dan lalu hubungan dengan pertanyaan mas Vicky ,gimana hubungan dengan low 
stand yang lain...?






- Forwarded by Oka TAUFIK/BPN/ID/EP/Corp on 10/03/2003 04:01 PM -


[EMAIL PROTECTED]
10/03/2003 12:49 PM
Please respond to iagi-net

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] Lowstand reservoir


Vick, present day Mahakam lagi highstand atau lowstand?
Coba baca abstractnya Lambiase di TEctonics and Sedimentation of Indonesia
mengenai present NW Borneo / Brunei.

Untuk membayangkan lowstand,.. silahkan pasang coastline di present-day 
200
meters bathymetry. Asumsikan pantai sekarang ini highstand. Ini yang
dilakukan orang untuk mendapatkan Sunda Basin. Inget ceritanya 'thinking 
out
of the box'-nya Gries?

Kalau Tarakan sedang relative high, dibandingkan dengan delta yang 
diantara
Bunyu  Tarakan. 

HD
-Original Message-
From: PUTROHARI Rovicky [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 10 March 2003 12:00
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Lowstand reservoir


Aku tambahkan sedikit background dari pertanyaanku kemaren.

Ketika sea level drop (SLD) cukup besar sehingga shelf terekspose (aku 
ambil contoh saja SLD pada sekita 10.3 MYA), kalau aku lihat di chartnya 
Haq kira-kira 100-200 meter sea level drop -- maka shelf edgenya akan 
juga merupakan soreline (bener ga ? cmiiw). 
Nah pada saat ini tentunya akan memungkinkan terbentuk delta baru 
(seandainya ada sungai tentunya), dimana delta ini akan berada jauuh 
didepan dari present day shoreline (di brunei bisa sekitar 40 Km didepan 
presentday shoreline) -- apakah ini yg disebut Lowstand delta (lowstand 
wedge). Adakah syarat terbentuknya selain musti ada sungai sebagai 
pensuplai sedimen ?.

Namun dalam penampang seismic (2D) saya juga melihat kenampakan mirip 
dengan kenampakan ini namun bentuk segitiga (progradasi ini) berada di 
slope yang jauuh dibawah perkiraan sea level-nya kira-kira 4-500 m 
dibawahnya. Slopenya sendiri kira-kira mulai dari kedalaman 200 (shelf) 
hingga 1000~2000 m (basin floor) (presentday sea level).

Kalau saya gambarkan ujung shelf nya: 

===\-\\   -- lowstand wedge (lowstand delta)
=\ 
==\-\  --- lowstand fan (=slope fan ?) how ?
\
=\
===\
\.. /--\..  --- basin floor fan

Yang membuat sulit saya membayangkan proses lowstand ini karena adanya 
anggapan (termasuk aku juga) bahwa ssat ini kita sedang dalam dunia 
highstand (? cmiiw), sehingga kenampakan incised valey sulit dicari 
padanan untuk menggunakan uniformitarianism (the present day is the key to 

the past). Sepertinya ada dunia lain (dunia low stand yg mungkin 
prosesnya berbeda dengan proses highstand. Mungkin storm lebih besar atau 
curah hujan yg berbeda atau malah lebih arid dsb).
Saat ini kalau saya melihat sebuah interpretasi incised valley fill dengan 

kedalaman hingga 300-500 meter menjadi sulit untuk menerimanya, karena aku 

ngga pernah melihatnya dalam dunia highstand saat ini. Dan dari chart 
eustacy, fluktiasi muka air laut ngga pernah nyampai lebih dari 300 m  



Saya hanya bisa membayangkan seandainya saya tahu bagaimana proses 
lowstand ini terjadi dari semua sisinya maka akan lebih mudah mencari 
dimana daerah yang paling prospek mencari reservoirnya .

any idea ... info ... paper dll ? ... thx ..

RDP
Kebenaran Yg Esa itu warna-warni ... sayangnya aku hanya melihat satu 
sisi saja (rdp)

=
Apasih bedanya serta hubungan (terjadinya) antara ke empat Lowstand Facies 


ini ?
1. Lowstand wedge 
2. Lowstand fan
3. Slope fan
4. Basinfloor fan

Manakah yang paling bagus dari aspek reservoir qualitynya ?
kalau ada referensi paper, web atau buku juga boleh dah.
Trims

RDP 
low stand is my lowest understand, is it becouse we lived in highstand 
world ?


-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL 

[iagi-net-l] Gulf's heritage Warim for sale

2003-03-11 Terurut Topik Hasan Sidi
ConocoPhillips to Sell Indonesian Assets


JAKARTA (Reuters) - U.S. oil giant ConocoPhillips will sell a large chunk of
its Indonesian assets, including nine of its 13 production-sharing contracts
(PSC) with the government, to rationalise operations, a senior official said
on Tuesday. The Houston company - formed by the 2002 merger of Conoco Inc
and Phillips Petroleum Company and which recently posted a $410 million net
loss for the fourth quarter of last year - is in the process of selling
assets that do not bring adequate returns.

We will sell some assets in Indonesia...We have 15 working areas in
Indonesia, including 13 areas under PSCs. We will sell nine areas under PSCs
that are located from Sumatra to Papua, Dudung Natanegara, ConocoPhillips
vice president of development and relations, told Reuters.

Because of the merger we have to rationalise our assets and we have to
follow sound portfolio management practices, he added.

Papua and Sumatra are two of Indonesia's most resource-rich provinces.

Despite the sale plan, the company remained committed to Indonesia,
Natanegara said.

We will continue to operate in Indonesia and we are looking at other
promising areas in Indonesia.

He declined to give a time frame for sales of the assets or how much they
were expected to raise.

ConocoPhillips was part of consortium of foreign oil firms which last year
signed a $187.6 million deal to buy a 40 percent stake in an Indonesian
natural gas pipeline system.

ConocoPhillips also has a 20-year contract to supply 1.5 trillion cubic feet
of natural gas to Malaysia's Petronas from south Sumatra. That deal was
signed in August last year.

(C) Reuters Limited 2003.






-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



FW: [iagi-net-l] Pseudo Sonic Log

2003-03-11 Terurut Topik Ukat Sukanta at CPI
Pak Mar dan Pak Taf.,

Saya kira Pak Mar dan Pak Taf orangnya yang bisa membantu ini.

US

-Original Message-
From: Taufik Manan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 12, 2003 8:08 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Pseudo Sonic Log


Saya mau tanya dan berharap ada yang bisa sharing idea :

Pada suatu daerah studi, katakanlah X di luar Indonesia
Terdapat sekitar 38 well dengan data yang memilki GR dan RHOB log sekitar
15 well
Tapi hanya 3 (tiga) well dari yang 15 well tsb yang punya Sonic log.
Sedangkan well sisanya hanya memiliki Log SP dan Resistivity.

Pertanyaan saya adalah bagaimana membuat Pseudo Sonic Log dengan data log
yang ada ?
Atau bisakah menggunakan metoda Neural Network atau menggunakan data
atribut seismik.

Terima kasih atas bantuannya.

Taufik Manan



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] JOINT CONVENTION JAKARTA 2003, IAGI AND HAGI

2003-03-11 Terurut Topik iagi-net-return-1893-archive=jab . org
nanya aja :
kemana ya rekan-rekan dari mining ? 
dikit sekali yang ikut partisipasi jadi committee ?
apa masih di hutan ?

salam buat yang masih di hutan

(ss..t.. inul di undang gak ?)

salam
bondan brillianto


-Original Message-
From: PUTROHARI Rovicky [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 27 Februari 2003 9:38
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] JOINT CONVENTION JAKARTA 2003, IAGI AND HAGI 


Berhubung di IAGI-net tidak diperbolehkan dengan attachment aku fw dari 
milist HAGI buat temen-temen IAGI.
Gutlak.

RDP


Kepada Yth. Bpb/Ibu/Sdr/i
Seluruh Anggota HAGI (+IAGI, red).
 
Ass. Wr. Wb.
 
Dalam rangka Joint Convention antara HAGI dan IAGI, terlampir kami 
sampaikan first circular Joint Convention Jakarta 2003 (JCJ - 2003). 
Sebagai informasi kegiatan pertemuan ilmiah tahunan ini insya Allah akan 
dilaksanakan secara bersama-sama antara HAGI dan IAGI, bertempat di Hotel 
Mulia Jakarta, dari tanggal 15-17 Desember 2003, sedangkan kegiatan 
pra-convention dilaksanakan pada tanggal 8-15 Desember 2003.
 
Kepantiaan/organizing committee JCJ - 2003 sudah terbentuk dan terdiri 
atas elemen HAGI dan IAGI yang ada di KOMWIL JAKARTA, dengan Chairperson 
Bp. Agus Guntoro (IAGI/USAKTI) dan Co-Chairperson Bp. Abdul Mutalib Masdar 
(HAGI/JOB Pertamina Petrochina East Java) serta Bp. Ezhar Manaf (HAGI/BP 
Indonesia), sedangkan untuk anggota kepanitiaan yang lain diambil dari 
berbagai elemen masyarakat/profesional geosains yang ada di jakarta baik 
yang berasal dari dunia perminyakan, mineral/pertambangan, institusi 
pendidikan, institusi penelitian, dan lain sebagainya. Topik yang diambil 
untuk JCJ 2003 ini adalah From The Earth Sciences To Prosperity, 
Sustainability and Integrity of Indonesia .
 
Untuk informasi atau program selengkapnya dapat dilihat pada First 
Circular yang kami lampirkan. Hardcopy First Circular untuk seluruh 
anggota HAGI akan kami kirimkan paling lambat awal maret 2003. Juga 
terlampir kami informasikan list of member organizing committe JCJ-2003 
yang sudah terbentuk.Terimakasih atas perhatiannya. Apabila 
Bapak/Ibu/Sdr/i punya masukan/saran untuk acara JCJ-2003 ini dapat 
disampaikan langsung di forum mailing list ini atau dapat disampaikan 
langsung ke :
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
 
 
Wassalam
Abdul Mutalib Masdar
Organizing Committe JCJ 2003


===
JOINT CONVENTION JAKARTA 2003, THE IAGI 32nd AND HAGI 28th Annual 
Convention
FROM THE EARTH SCIENCE TO PROSPERITY, SUSTAINABILITY AND INTEGRITY OF 
INDONESIA



STEERING COMMITTEE
Amril Adnan, JOB PTM - Repsol Jambi Merang
Dyah Tribuanawati, CNOOC
Franciscus Sinartio, JASON GEOSCIENCE 
Redesmon Munir, BP MIGAS 
Sanggam Hutabarat, SCHLUMBERGER
Slamet Riadhy, PERTAMINA


ORGANIZING COMMITTEE

CHAIRPERSON
Agus Guntoro, USAKTI

CO-CHAIRPERSON
Abdul Mutalib Masdar, JOB PTM-PETROCHINA EAST JAVA

SECRETARY
Yosi Hirosiadi, PERTAMINA
Afiat Anugrahadi, USAKTI
Ray Nurianti, HAGI

TREASURY
Ezhar Manaf, BP 
Arinta Dewi, INDEPENDENT
Angke Nuraini, BP

TECHNICAL PROGRAM
Elan Biantoro, BP MIGAS 
Ferry Hakim, ENI LASMO 
Abdrurrahman Assegaf, USAKTI

Oral Presentation
Leonard Lisapaly, UI
Dedy Hendrawan, RIOTINTO
Prasidha, ELNUSA
Rudy Ryacudu, PERTAMINA 
Samsul Bahri, BPPT
Taufik Manan, CONOCOPHILLIPS 
Syahrizal , EXSPAN
Waluyo, PERTAMINA 
Wahyudi Suhardjo, ELNUSA GEOSAINS


Field Trip
Dedi Sukmara, EXSPAN
Ali Jambak, USAKTI

Poster Session
Nanang Abdul Manaf, JOB PTM-PETROCHINA SALAWATI
Abdul Cholik, ELNUSA GEOSAINS
Taat Purwanto, USAKTI
Tata M. Tavip, PERTAMINA 

Course
Bob Wikan H. A., PERTAMINA 
Barlian Yulihanto, LEMIGAS 
Hendro Laksono, ELNUSA GEOSAINS
M. Burhanuddin, USAKTI

Photo Contest
Bani Nugroho, USAKTI 
Agung Rahardjo, ELNUSA GEOSAINS
Putri Sari Wisman, LANDMARK


NON-TECHNICAL PROGRAM
Edi Arus Sentani, ELNUSA GEOSAINS 
Adi Suprapto, UNPAK
Yunita, NEWCREST

Panel Discussion
Ridwan Jamaluddin, BPPT 
Imam Setiadji, ELNUSA GEOSAINS
Samsu Alam, PERTAMINA 

Opening Ceremony
Dian Nugrahaningsih, ELNUSA GEOSAINS
Aisyah Anita, CONOCOPHILLIPS
 Dini Purbani, BRKP
Dwi Hendayanti, CONOCOPHILIPS

Luncheon Talk
Bernato Viratno, CNOOC 
Dicky Rahmadi, ELNUSA GEOSAINS
M. Saiful, ENI LASMO
Wasis Gunawa, DINAS PERTAMBANGAN


Logistic
Denny Suwanda, USAKTI 
TS. Winarso, ELNUSA GEOSAINS

Exhibition
Muhammad Fauzi, CONOCOPHILLIPS
Denny Sulistiono, ELNUSA GEOSAINS

Social Program
Sofyan Rahman, USAKTI (Futsal)
Ridwan Sulaeman, PERTAMINA (Golf)
Sudarmono, CNOOC (Tennis)
M. Sidik, ELNUSA GEOSAINS (Tennis)

SPONSORSHIP  MARKETING
Anditya T. Ibrahim, BP MIGAS 
Agus Muharam, EXXONMOBIL
Jauzi Arif, ELNUSA GEOSAINS
Djumlati, BP MIGAS
Ketut Wirabudi, NEWMONT
Maryke P.Y, PETROCHINA
Mailendra, SIGMA CIPTA UTAMA
Satya Graha, ELNUSA GEOSAINS

PUBLIC RELATION
Alit N. Ascaria, PERTAMINA (International Affair, Europe)
Yusuf Surachman, BPPT (International Affair, Asia and America)
Barita Sihombing, PETRONUSA (Documentation)
Arista Muhartanto, USAKTI (Publication)

STUDENT FORUM
Paulus Tangke A, CONOCOPHILLIPS 
Dewi Safitri, USAKTI

REGISTRATION
Budi 

RE: [iagi-net-l] Delta di Indonesia

2003-03-11 Terurut Topik iagi-net-return-1894-archive=jab . org
Wah, ini baru seorang pakar delta muncul kepermukaan. Saya yakin masih
banyak pakar delta yang belum unjuk gigi. Speak-up please. 

Anyway, salah satu bagian delta yang mungkin terlupakan atau tidak
tertarik untuk diteliti, yaitu delta-front dan prodelta. Alangkah baiknya
kalau ukuran (luas) delta itu terukur dari delta-plain hingga prodelta,
karena memang seharusnya begitu. Kenapa ? Sebagai contoh saja, misalnya
apakah pernah terpikirkan hubungan antara luas delta-plain vs luas delta
front vs luas prodelta terhadap stabilitas pengendapannya ? Di sini
sebenarnya banyak faktor yang mungkin sangat berkaitan satu sama lain
dengan kemungkinan kesempatan (opportunity) untuk menemukan endapan
deepwater. Faktor apa ?? Misal: besaran sudut atau lereng bidang
pengendapan. Misal lain: rate of deposition vs grain size distribution.
Misal lain: perbedaan besaran charge untuk fluvial dominated-delta vs wave
dominated-delta. Misal lain: bahas sendiri di sini  Oleh karena itu
apakah Anda lebih tertarik pada statistik semua bagian delta ? Atau Anda
masih tetap hanya tertarik pada delta-plain saja ? Itu semua baru satu
faktor, yaitu stabilitas pengendapan dalam kaitannya dengan opportunity
untuk terbentuknya deepwater deposition. Dan masih banyak faktor lainnya.
Does it make sense to you ?? If not, why ??

Thanks. Iman 


-Original Message-
From: Hasan Sidi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, January 24, 2003 8:20 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: 'Iman Arga Koesoemah'
Subject: RE: [iagi-net-l] Delta di Indonesia


Sorry telat nanggepin but beter late than never.

Untuk modern delta, Orton  Reading 1993 lumayan komprehensif. Intinya
mereka coba develop ternary diagram Galloway (1975) dengan menambah komponen
ke-4 yaitu grain size. Mereka juga  tampilkan tabulasi geometry delta
(plain) worldwide, termasuk beberapa Asian deltas seperti Mahakam, Mekong,
Gangga, dan Irawadi, disamping drainage basin-nya dan
Tapi sebenarnya publikasi yang spesifically membahas pertanyaan Mas Iman
(delta front  prodelta) memang relatif minim.

Sedikit caution bagi mereka yang menggunakan modern system sebagai analog,
usahakan sedapat mungkin apple-to-apple comparison. Untuk delta, hal yang
umum terjadi adalah:
1) menganggap modern delta plain sebagai pelamparan dari keseluruhan delta
tersebut. Simply karena delta plain yang ter-expose dan luasnya mudah
dihitung dari foto udara/ SAR. Padahal deltanya lebih luas lagi karena
prodelta tidak pernah ter-expose.
2) Cycle modern delta yang belum selesai. Sebagai contoh modern Mahakam yang
sekarang RSL-nya masih stagnant (i.e. ongoing highstand). Jika kita diamkan
another 1000-2000 th lagi, mungkin RSL akan naik (TST) dan mengakhiri satu
cycle ter-modern. Implikasinya, luas delta akan bertambah, bahkan mungkin
bisa mencapai present-day shelf-edge.
Pitfalls yang lain mungkin bisa ditambahkan Pak Ketum.

Sedikit promosi, awal-2 tahun ini SEPM bakal nerbitin Special Publication
mengenai Tropical Deltas of SE Asia. FOSI contribute quite a lot dan di
volume ini akan dibahas juga mengenai Quaternary Mekong, Fly (PNG), northern
Australian deltas, Sunda Shelf disamping beberapa ancient case (mostly dari
Kutai Basin). Moga-moga bisa lebih informatif dari Allen  Chambers (1998)
yang benernya best-seller IPA (heran petroleum geologist koq masih ada yang
belum punya yach?)

Anyway, that's my 2 cents.

F. Hasan Sidi
Jason Geosystems - Jakarta office
Phone: +62 21 252.3785
Fax: +62 21 252.3784



 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, January 22, 2003 6:10 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [iagi-net-l] Delta di Indonesia


 Untuk modern delta Kalimantan / Borneo bisa lihat tulisannya
 pak Tjia di
 majalah ilmiah ITB, tahunnya saya lupa. coba check ITB, pasti
 mereka punya.
 Isinya berupa summary dari semua delta disekeliling p.
 Kalimantan. Tapi
 khusus membahas delta plain dan drainage basin, jadi tidak
 masuk ke delta
 front / prodelta.

 Untuk modern delta di dunia, ada summary yang bagus dibuat
 oleh Orton 
 Reading, 1993, diterbitkan di majalah Sedimentology, majalahnya IAS
 (International Association of Sedimentologists). Anggota IAS
 di Indonesia
 yang saya tau Hasan Sidi, dan Dr. Yahdi Zaim - ITB.

 Herman



 -Original Message-
 From: Iman Argakoesoemah [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: 21 January 2003 20:32
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [iagi-net-l] Delta di Indonesia


 Hi teman-teman,

 Apakah ada yang tahu tentang recent dan/atau ancient delta-delta di
 Indonesia ? Saya perlu informasi tentang (1) water depth average (atau
 maximum) untuk bagian delta-front dan prodelta dan (2)
 kira-kira luas delta
 (termasuk bagian delta plain dan prodelta). Kalau ada
 statistiknya itu lebih
 baik lagi.

 Kalau tahu ada literatur tentang informasi itu, atau literatur untuk
 delta-delta lainnnya di dunia, silahkan beritahukan saya juga.

 Terimakasih atas bantuannya. Bisa kirimkan informasi itu lewat japri.

 Thanks. Iman



RE: [iagi-net-l] Delta di Indonesia

2003-03-11 Terurut Topik Ukat Sukanta at CPI
Iyah yah Mas Adi, saya hengga apa-apa juga.

Terimakasih Mas,
US




-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 12, 2003 2:18 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Delta di Indonesia


Sama Pak Ukat .. saya juga muncul .. namun itu sepertinya hanya untuk
personal receiver sesuai nama alamat kita yang terdaftar ..
so no problem

-Original Message-
From: Ukat Sukanta at CPI [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 12, 2003 3:01 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: Iman Argakoesoemah
Subject: RE: [iagi-net-l] Delta di Indonesia


Dear IAGI Members,

Wah ini ada nama saya jadi nonghol di E-Mail yang tidak sebenarnya. Tolong
dihapus yah.

US

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, January 24, 2003 9:42 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: Iman Argakoesoemah
Subject: RE: [iagi-net-l] Delta di Indonesia


Wah, ini baru seorang pakar delta muncul kepermukaan. Saya yakin masih
banyak pakar delta yang belum unjuk gigi. Speak-up please. 

Anyway, salah satu bagian delta yang mungkin terlupakan atau tidak
tertarik untuk diteliti, yaitu delta-front dan prodelta. Alangkah baiknya
kalau ukuran (luas) delta itu terukur dari delta-plain hingga prodelta,
karena memang seharusnya begitu. Kenapa ? Sebagai contoh saja, misalnya
apakah pernah terpikirkan hubungan antara luas delta-plain vs luas delta
front vs luas prodelta terhadap stabilitas pengendapannya ? Di sini
sebenarnya banyak faktor yang mungkin sangat berkaitan satu sama lain
dengan kemungkinan kesempatan (opportunity) untuk menemukan endapan
deepwater. Faktor apa ?? Misal: besaran sudut atau lereng bidang
pengendapan. Misal lain: rate of deposition vs grain size distribution.
Misal lain: perbedaan besaran charge untuk fluvial dominated-delta vs wave
dominated-delta. Misal lain: bahas sendiri di sini  Oleh karena itu
apakah Anda lebih tertarik pada statistik semua bagian delta ? Atau Anda
masih tetap hanya tertarik pada delta-plain saja ? Itu semua baru satu
faktor, yaitu stabilitas pengendapan dalam kaitannya dengan opportunity
untuk terbentuknya deepwater deposition. Dan masih banyak faktor lainnya.
Does it make sense to you ?? If not, why ??

Thanks. Iman 


-Original Message-
From: Hasan Sidi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, January 24, 2003 8:20 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: 'Iman Arga Koesoemah'
Subject: RE: [iagi-net-l] Delta di Indonesia


Sorry telat nanggepin but beter late than never.

Untuk modern delta, Orton  Reading 1993 lumayan komprehensif. Intinya
mereka coba develop ternary diagram Galloway (1975) dengan menambah komponen
ke-4 yaitu grain size. Mereka juga  tampilkan tabulasi geometry delta
(plain) worldwide, termasuk beberapa Asian deltas seperti Mahakam, Mekong,
Gangga, dan Irawadi, disamping drainage basin-nya dan
Tapi sebenarnya publikasi yang spesifically membahas pertanyaan Mas Iman
(delta front  prodelta) memang relatif minim.

Sedikit caution bagi mereka yang menggunakan modern system sebagai analog,
usahakan sedapat mungkin apple-to-apple comparison. Untuk delta, hal yang
umum terjadi adalah:
1) menganggap modern delta plain sebagai pelamparan dari keseluruhan delta
tersebut. Simply karena delta plain yang ter-expose dan luasnya mudah
dihitung dari foto udara/ SAR. Padahal deltanya lebih luas lagi karena
prodelta tidak pernah ter-expose.
2) Cycle modern delta yang belum selesai. Sebagai contoh modern Mahakam yang
sekarang RSL-nya masih stagnant (i.e. ongoing highstand). Jika kita diamkan
another 1000-2000 th lagi, mungkin RSL akan naik (TST) dan mengakhiri satu
cycle ter-modern. Implikasinya, luas delta akan bertambah, bahkan mungkin
bisa mencapai present-day shelf-edge.
Pitfalls yang lain mungkin bisa ditambahkan Pak Ketum.

Sedikit promosi, awal-2 tahun ini SEPM bakal nerbitin Special Publication
mengenai Tropical Deltas of SE Asia. FOSI contribute quite a lot dan di
volume ini akan dibahas juga mengenai Quaternary Mekong, Fly (PNG), northern
Australian deltas, Sunda Shelf disamping beberapa ancient case (mostly dari
Kutai Basin). Moga-moga bisa lebih informatif dari Allen  Chambers (1998)
yang benernya best-seller IPA (heran petroleum geologist koq masih ada yang
belum punya yach?)

Anyway, that's my 2 cents.

F. Hasan Sidi
Jason Geosystems - Jakarta office
Phone: +62 21 252.3785
Fax: +62 21 252.3784



 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, January 22, 2003 6:10 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [iagi-net-l] Delta di Indonesia


 Untuk modern delta Kalimantan / Borneo bisa lihat tulisannya
 pak Tjia di
 majalah ilmiah ITB, tahunnya saya lupa. coba check ITB, pasti
 mereka punya.
 Isinya berupa summary dari semua delta disekeliling p.
 Kalimantan. Tapi
 khusus membahas delta plain dan drainage basin, jadi tidak
 masuk ke delta
 front / prodelta.

 Untuk modern delta di dunia, ada summary yang bagus dibuat