[iagi-net-l] Numpang Jalur
Maaf Numpang Jalur, Barangkali ada di antara rekan-rekan yg alumni SMPN 3 Malang, ini ada berita Reuni tgl 12-13 Juni 2003. Nuhun. BPriadi Reuni SMPN3 Malang.doc Description: MS-Word document - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Incised Valley, Fluvial Channel, DistributaryChannel (wasRe: [iagi-net-l] Fluvialchannel (incised) fill vsfluvial distributarychannel
Mas Rovicky, kalau menurut teori sih, dengan asumsi bahwa IV akan mengerosi lebih dalam ke arah deposit yang ada dibawahnya, mungkin identifikasinya dapat dilakukan dengan membandingkan perubahan lingkungan pengendapan yang significant (jump) dari IV deposit dengan section yang tererosi di bawahnya. Ini bisa dilakukan dengan membandingkan jumlah dan komposisi mikrofossil (foram, pollen dsb) dari kedua section tsb. IV deposit (mungkin) akan memiliki kandungan pollen yang lebih tinggi dibandingkan dengan section yang di erosi dengan asumsi bahwa selama prograding IV akan mengerosi TST atau HST section yang ada dibawahnya...Tapi ini cuma teori lho Mas...bisa diterapkan apa nggak, pandito-pandito lulusan universitas Vico atau Total pasti lebih tahu... Deddy Rovicky Dwi Putrohari To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] cc: mail.comSubject: Re: [iagi-net-l] Incised Valley, Fluvial Channel, DistributaryChannel (wasRe: [iagi-net-l] Fluvial channel (incised) fill 06/27/03 07:15vsfluvial distributarychannel AM Please respond to iagi-net Tambahan yang cukup krusial buat saya sekarang ... Saya emang sedang mecari dimana saya musti menarik batas sebagai pertanda awal dari lowstand. Ya akhirnya saya menggunakan asumsi tentunya ada erosi, dan seterusnya dengan asumsi ada fluvial channel tapi kok ...? Kalau kita percaya saat ini (recent) adalah saat high stand ... kenapa masih saya jumpai juga channel ? Loh iya kan jelas dan semua juga bisa saja melihat adanya fluvial channel serta distributary channel di present day Mahakam ... Apalagi kalao pakai IKONOS, malah kelihatan sungai-sungai (fluvial channel) selebar 1 meter sekalipun .. ? Akhirnya ya aku hanya dapat memutuskan dengan pemikiran statistikal juga (walopun bukan numerik dihitung dengan angka) ... - Saat lowstand ... lebih banyak erosi terbentuk ... kadang-kadang juga ngga tererosi (? type 2) - Saat lowstand ... 'salinity water' lebih fresh ... tentunya tidak disemua daerah karena batasnya tidak akan tegas. - Saat lowstand ...'incision'lebih mudah terbentuk ... akan lebih mudah dijumpai tapi tergantung ... Apakah IVF lebih banyak sand, lebih memungkinkan ? kalo semua masih fifty-fifty howgh bisa-bisa aku kram karena diem sajah tanpa memutuskan sesuatu ... tapi jelas aku ngga akan memutuskan berdasarkan anomali sajah ... Kayaknya ini Pe eR untuk bekal whik en hef e nais whik en RDP From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [EMAIL PROTECTED] Date: Fri, 27 Jun 2003 07:39:46 +0800 Mungkin enggak kalau kriterianya dibedakan secara regionalnya... kan incised valley dibentuk kalau ada perubahan yang skalanya lebih global mis : sea level drop yang menimbulkan Unconformity jadi kalau sifatnya lokal ya berarti cuma channel biasa tapi kalau sifatnya regional ( bisa ditrace dari seismic linenya) ada kemungkinan itu incised valley... ERY ARIFULLAH [EMAIL PROTECTED] Please respond to iagi-net Pak Hasan, Incised Valley (lembah torehan). kalau demikian berapa lebar lembahnya dan dalamnya untuk bisa disebut incised valley? Incised Valley bisa diisi oleh fluvial dan estuarine atau estuarine system saja, bagaimana kalau diisi dengan multistorey distributary channel? apa bisa multistorey dist. channel dijadikan indikasi sebagai incised valley? Salam, Ery On Wed, 25 Jun 2003 20:36:49 +0700 (WIT) Hasan Sidi [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah, koq kayaknya jadi melebar ke mana-mana ... First of all, fluvial channel di deltaic system tidak selalu incised valley (makanya judul saya ganti). Incised valley by definition berhubungan dengan sea level drop. Sementara fluvial channel bisa saja terbentuk karena progradasi/ retrogradasi biasa sehingga ada fluvial channel ditengah-tengah distributary channels. Kedua, IVF tidak selalu sand-filled. Banyak IVF yang hanya kasar di bagian bawah (dengan clay pebbles occasionally yang membuat GR jadi
Re: [iagi-net-l] Fluvial channel (incised) fill vsfluvialdistributarychannel
Shof, kok SP nggak bagus lagi akuisisinya, kenapa? Kebalikan sama kamu, aku jarang main di wbm, he..he.. Shofiyuddin Thoha [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] llips.com cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Fluvial channel (incised) fill vs 06/25/03 10:05 AM fluvialdistributarychannel Please respond to iagi-net Saya gak punya pengalaman di obm pak. Tapi yang namanya log itu kalau kita tahu prinsipnya kan bisa diutak utik, maksud saya interpretasinya. Bukan begitu pak? Kalau lagi utak utik log ini kok tangan jadi pengin nulis terus ya, kapan kerjanya . hehehehehe KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus Ferdinandus.KARTIKO-SAMODRO@ To: [EMAIL PROTECTED] total.com cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Fluvial channel (incised) fill vs 06/25/2003 09:20 AM fluvialdistributarychannel Please respond to iagi-net Pak Thoha Apa rule seperti tersebut berlaku juga di obm atau hanya wbm? Shofiyuddin Thoha [EMAIL PROTECTED] 25/06/2003 09:18 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Fluvial channel (incised) fill vs fluvial distributarychannel Barangkali bisa dicoba dengan : 1. SP Dengan anggapan porositas yang sama, maka SP pada water bearing akan menampakan defleksi yang maksimal, sedangkan kalau HC bearing akan lebih tersuppress. 2.Cross over N-D nya. Mestinya kalau dia gas bearing, neutron akan ketarik menjadi lebih kecil mengingat hidrogen index nya gas lebih kecil ketimbang water dan density nya akan menjadi lebih kecil bila dibandingkan dengan zona water mengingat bulk density air lebih tinggi. Salam shofi - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED]) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] IKONOS
Pak Djuharlan, Untuk informasi mengenai satelit ASTER coba check di http://asterweb.jpl.nasa.gov/ . Setahu saya, sebenarnya ini adalah satelit riset yang merupakan proyek pengembangan jangka panjang yang mungkin diharapkan dapat menggantikan atau sebagai additional dari system satelit Landsat. Operationalisasi satelit ini dan data yang tersedia terutama kebanyakan diperuntukan untuk keperluan riset (non profit ?) walaupun demikian, saya tahu persis bahwa di Indonesia ada yang sudah menggunakannya secara lebih luas (konmersial ?). Jika Bapak berminat saya bisa sampaikan informasi via Japri mengenai detail cara memperoleh datanya. Demikian, semoga membantu. Wassalam, Aria - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 27, 2003 6:48 AM Subject: RE: [iagi-net-l] IKONOS ASTER, menarik sekali kelihatannya. Pak Aria, bisakah saya dapat situ adressnya ?. Regards/Salam, Johaness Djuharlan Freeport Indonesia, Tembagapura 99930 Phone: +62-901-7491 (Office) +62-901-352090 (Home) SMS: 0812-33-87176 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 26, 2003 11:18 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] IKONOS Pak Ndaru, Sekedar menambahkan mengenai IKONOS. Memang betul kata Pak Ridwan, kita harus jeli melihat aplikasi apa yang perlu kita selesaikan. Satu sisi IKONOS memang baik. Tapi disilain membutuhkan pemrosesan yang agak sedikit 'rumit' karena karakter pengambilan data yang seringkali tidak nadir (tegak lurus). Sehingga dari pengalaman saya selama ini, selain sulit dalam intrepertasi (kecuali visual) juga cukup sulit mendapatkan akurasi spasial yang baik, terutama misalnya dalam usaha perhitungan kuantitatif (luasan dan volumetrik.. misalnya). Mungkin selain data satelit yang disebutkan Pak Ridwan, salah satu yang lain adalah ASTER yang saat ini mungkin cukup menarik. Selain bisa menghasilkan informasi ketinggian (DEM), juga berkarakter multispektral yang baik sekali untuk analisis identifikasi objek. Dari segi resolusi spasial juga lebih baik dari Landsat. Semoga sukses dan selamat memanfaatkan teknologi satelit. Wassalam, Aria Pak Ridwan, Terima kasih penjelasannya. Siang ini pula saya langsung dihubungi 2 agen IKONOS yang menjelaskan panjang lebar ttg produk ini. Efektif sekali memang milist kita ini. Salam - Daru - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 26, 2003 2:25 PM Subject: Re: [iagi-net-l] IKONOS Mas Ndaru, Ikonos itu hebatnya di resolusi spasial yang bisa sampai 1 meter bahkan sampai 60 cm. Artinya, obyek sebesar 1 meter bisa diidentifikasi. Untuk keperluan pertambangan [saya duga begitu perlunya Mas Ndaru] apa resolusi spasial sedemikian diperlukan. Untuk resolusi spektral, yang lebih bermanfaat dalam identifikasi batuan, Landsat TM lebih baik. Untuk struktur, Landsat dan SAR bagus. SAR lebih rumit pengolahannya. Ikonos juga hanya bisa diinterpretasi visual. Untuk proses digital perlu software khusus, dan beberapa data untuk koreksi tidak dilepas oleh yang punya satelit. Untuk adilnya, di Jakarta ada beberapa perusahaan yang bisa dihubungi. Bhumi Prasaja rasanya bisa juga. Kalau perlu info lebih pasti, saya bantu. R i d w a n - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] THANKS A LOT FOR ALL YOUR SUPPORT - IPA
Reminder progress report Mahakam Delta Field Trip 3 days to go Fully Book The Modern And Ancient Mahakam Delta A Technical Field Trip for Geosciences Personnel Re-scheduled from March 31-April 5, 2003 to June 30 - July 5, 2003 Leaders : Stefano Mora, Marco Gardini and Agung Wiweko (TotalFinaElf). Fee : IPA Members US$ 1350, Non-members US$1450 (including Jkt-Bppn-Jkt airfare, land/ sea transportation, helicopter, hotels, meals, refreshments and hand-out). Limit : 17 Persons (fully book) The Modern Mahakam Delta is one of the best examples of a deltaic depositional environment that is both easily accessible for research and relatively undisturbed by large scale human activities. The subject of numerous studies and publications, the Modern Mahakam Delta is a mixed fluvial-tidal dominated delta developed since the last Holocene still stand approximately 5-6000 years ago. The major depositional environments of the Modern Mahakam Delta including the delta plain, distributaries channels, the delta front and the distributaries mouth bars are accessible by boat. The distributaries mouth bars, which are exposed above sea level during low tide, present a unique opportunity to walk upon and make observations on the sediments and sedimentary structures of the mouth bar. The Ancient Mahakam Delta is exposed in large Miocene aged exposures in the vicinity of the city of Samarinda. These outcrops reveal the ancient deltaic environment and allow for a comparison between modern and ancient delta features. The presence of both ancient and modern deltaic depositional systems in the same locality presents a unique opportunity to more fully understand these complex and economically important systems. On the evening of June 30 participants will fly from Jakarta to Balikpapan where they will stay in the Dusit Hotel. The next day participants will travel by bus to the Mahakam Delta, over fly the delta by helicopter and travel by speedboat to stay in the Bumi Senyiur Hotel in Samarinda. Wednesday, Thursday and Friday will be spent examining delta features and outcrops based from Samarinda. At the end of Friday's field work participants will return to the Dusit Hotel in Balikpapan for the night prior to returning to Jakarta in the morning of July 5th. The IPA Modern and Ancient Mahakam Delta Field Trip is made possible by TotalFinaElf.
Re: [iagi-net-l] Malaysia Menculik Doktor-Doktor Indonesia
berdasarkan keterangan dari manager hrd pmu petronas, smua tenaga asing yang masuk malaysia diatur dan dijaga ketat oleh hrd petronas bagian expat... utk smua psc. kalo masih ada tenaga asli malaysia yang mampu diposisi itu maka permohonan penambahan mat saleh pun ditolak... tapi kalo untuk GG.. emang malaysia ga punya sdmnya.. -- - Original Message - DATE: Thu, 26 Jun 2003 08:04:20 From: TAUFIK Oka [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] qatarinisasi dan malayanisasi tersebut terjadi di perusahaan negara atau model psc?, kalau mereka lakukan di psc itu langkah maju, tak seperti kebanyakan psc di indonesia malah bulenisasi yg terjadi, contohnya nih..mat saleh di kamar saya (consultant)..hanya untuk wsg development well, kurang apa wsg yg nganggur di sini? Meong [EMAIL PROTECTED] 25/06/2003 09:31 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Malaysia Menculik Doktor-Doktor Indonesia berdasarkan kebijaksanaan penerimaan tka di malaysia (kebetulan dulu sempet mencicipi 3 bulan di petronas holding company, yang ngurusin migas.. pertama, mereka mulai melirik orang indonesia sejak tahun 1998 ketika petronas diberi ijin oleh gus dur utk masuk menjadi pemain migas di indonesia.. sejak petronas go international, mereka selalu mengincar menjadi pemain di indonesia tetapi selalu tidak diberi ijin oleh soeharto.. kedua, malaysianisasi tetap terjadi.. hanya utk bidang pekerjaan GG, sdm di malaysia sangat sedikit sekali bahkan kurang.. sehingga petronas memncari tenaga GG dari luar... selama ini org2 mat saleh (istilah org malaysia buat para bule) yang dijadikan tenaga ahli.. tetapi kemudian berubah selain karena soal yang pertama tadi juga karena gaji orang indonesia, vietnam, kazaktan, india etc.. lebih murah (bahkan menurut seorang manager hrd petronas.. saye bisa dapat tenaga ahli dgn half price dgn kualitas yang hampir sama, tetapi komunikasi dan budaya yang sama dengan kami.. ketiga, dari yang saya alami, mereka sangat menghargai orang dari kualitasnya... kualitas pekerjaannya, tetapi orang malaysia memiliki budaya krajaan yang sangat tinggi, ada satu kejadian rapat dihadiri oleh snr mgrnya maka kondisi rapat menjadi lain sekali... bahkan satu lagi, waktu rapat disuatu ruangan dengan org luar (bahkan dengan mat saleh skalipun) kalau ruangan itu akan dipake oleh bos mereka, maka meeting dihentikan padahal si bos mendadak memakainya... :) keempat, org negri jiran itu tau kalo mereka adalah owner dari semua migas yang ada, jadi mereka menunjukan hal tersebut didepan para mat saleh tersebut tetapi sangat profesional sehingga tidak terlihat kaya orang tengil... sekedar pembandingan.. (saya tidak tau gaji dari para mat saleh cuma menurut rekan kerja saya yang org malaysia.. gajinya mat saleh yang kontrak kira2 8.000-10.000USD/month bersih, sementara org indonesia kira2 4000-6000USD/month bersih. Kalau statusnya permanent maka gajinya akan sama, dan perlakuaannya juga sama dengan org malaysia... satu hal yang paling mencolok perbedaannya adalah HRD dan spirit org2 malaysia di bidang migas... spirit seorang pemenang dan pemimpin di asia tenggara... coba aja kirim email ke hrd petronas... maka mereka akan dengan sangat senang hati membalas email kita... best regards ujay - Original Message - DATE: Mon, 23 Jun 2003 17:40:51 From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Cc: atau apesnya pun paling-paling juga dicaplok tenaga ahli asing yang jauh lebih ahli. Q A : TKA jauh lebih ahli ? Tidak juga, lebih serius : ya, lebih konsisten : ya, lebih pinter ngomong : pasti (tapi coba suruh presentasi dalam bahasa, yang pasti jadi sepotong-sepotong, he...) Salam, Awang H. Satyana Eksplorasi BP Migas [EMAIL PROTECTED] wrote: - kalau menurut saya sih berita dari pak sof ini benar, kira-kira 95-99% tenaga ahli indonesia jadi kaki-tangan (staf). memang jarang yang jadi manajer, apalagi direktur. seperti di qatar, hampir semua tenaga ahli indonesia hanya menjadi kaki-tangan, paling2 supervisor. saya baru tahu satu orang yang jadi manajer yaitu lulusan tambang itb yang jadi manajer cabang mcdonald. - makanya daripada kerja di luar, lebih baik kerja di indonesia saja. jadi kalau pun hasil karyanya dicaplok, kan dicaplok sesama orang indonesia, atau apesnya pun paling-paling juga dicaplok tenaga ahli asing yang jauh lebih ahli. - selain itu, memang tenaga ahli indonesia di luar sama sekali tidak dibela pemerintah. boro-boro yang kerja di luar, yang kerja di dalam negeri pun tidak dilindungi (kalau perlu gajinya diatur dengan keputusan pemerintah/perusahaan supaya underpaid terus.), sehingga bisa membayar banyak orang asing dengan layak. Shofiyuddin Thoha illips.com cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Malaysia Menculik Doktor-Doktor 06/23/2003 06:34 AM Indonesia Please respond to iagi-net Menyedihkan sekale ya