Re: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker
.(paling gak buat saya he he eh kalau level mng mungkin pada pusing ya soalnya anak buahnya pada minta adjusment atau naik gaji juga) salam, atau malah enggak pusing karena enggak pernah dipikirin. Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 nsyarifuddin [EMAIL PROTECTED] 05/14/2004 01:53 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker Kang Witan, Mungkin betul demikian, tapi itu memang ada sedikit unsur kesengajaan dari saya dalam artian wong ada peluang untuk boost harga tenaga kerja Indonesia kenapa gak dimanfaatin he he he he Toh buktinya dia sudah nyari sendiri berbulan-bulan gak dapatjadi ada kemungkinan bahwa statement saya sedikti ada benarnya gitutoh kalau pasaran tenaga kerja indonesia naik, gak ada ruginya khan(paling gak buat saya he he eh kalau level mng mungkin pada pusing ya soalnya anak buahnya pada minta adjusment atau naik gaji juga) salam, - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker
Kalau dibaca celotehan2 di subject ini kayaknya enggak ada yang menuduh yg kerja di LN tidak nasionalis. Cuma jangan ada kesan bahwa yang tetap kerja di Indonesia itu Golongan Sisa (jadi ingat Ilmu Kimia) yang tidak berani bertanding dan tak mau mengembangkan diri, atau jadi jago kandang saja. Soal uang? Buktinya mayoritas geoscientist masih tetap survive dengan gajih rupiah, ini berlaku umum bukan untuk yg sudah mapan saja. Kalau tanpa uang memang betul enggak bisa apa2, tapi kan kita enggak ada yg kerja rodi. Masalah cukup atau enggak cukup itu relative, asal jangan lebih besar pasak dari tiang pasti survive. Maksud saya tiap orang punya pilihannya sendiri, Sebagai ilustrasi waktu saya lulus tahun 1979 pilihan pekerjaan sangat luas dan gajihnya sangat bervariasi. Sebagai fresh graduate di Departemen Perhubungan (entah mau dijadikan apa)Rp 26,000, Pertamina Rp 90,000, BPPT Rp 125,000, Tesoro Rp 180,000, Asamera Rp 225,000, IIAPCO Rp 325,000. Saya tentu pilih masuk IIAPCO (sekarang CNOOC), tapi waktu itu saya tidak mengerti kenapa teman2 lain tidak tergoda dan malah memilih masuk jadi pegawai negeri atau BUMN. Setelah 24 tahun bekerja ternyata mereka tetap survive, bahkan kalau diukur secara materi sebagian dari mereka sangat berkecukupan. Apa sih rahasianya, seperti yang ditulis Hasan Kudu belajar melihat peluang untuk memperkembangkan diri dong. Got to do better today than yesterday. Kalau gak bisa adapt, yach extinct lach. Seperti dinosaurus biar gagah dan garang kalau enggak bisa adaptasi ya punah lah Wass Witan -Original Message- From: Hasan Sidi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 14, 2004 10:59 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker Diskusi topik ginian emang kagak ada abisnya ... Tapi aku setuju dengan paragraf awal Iswani. Dunia ini dinamis, persaingan makin ketat, tomorrow's getting harder. Jangan terus jadi cengeng, geophysicist merasa mangkuk nasinya diambil geologist sebagian, fresh grad merasa ketinggalan teknologi, gak dapet job di LN terus menuduh tidak nasionalis. Kudu belajar melihat peluang untuk memperkembangkan diri dong. Got to do better today than yesterday. Kalau gak bisa adapt, yach extinct lach. Duit memang bukan segalanya. Hal-2 semacam recognition dan exposure: lokal, regional maupun international juga bisa menjadi motivasi. Tapi tanpa duit kita juga gak bisa berbuat banyak. Jadi inget lagu, ... 'cos we are living in the material world, and I am Kalo tentang spec yang over-qualified untuk job-desc-nya, biarkan saja pasar yang mengatur. Kalau memang betul-2 over, kan ntar juga gak ada yang masuk. Tapi kalau banyak recruiter yang berhasil, mungkin memang kualifikasi itu yang diperlukan pasar. Gimana? F. Hasan Sidi Fugro-Jason Australia BV Phone: +61 8 9420.6056 Fax: +61 8 9420.6060 - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker
ha ha ha idealnya sih begitu.tapi kalau tuntutannya sekarang umumnya S2 baru bisa kerja khan jadi susahjadi first entry-nya aja udah mitna S2...so kebanyakan khan jadi sequential alias gak bisa paralel... sekarang coba amati kencenderungan perubahan spec recruitment - kalau dulu..bunyinya gini kira-kiralulusan perguruan tinggi ternama akan lebih diutamakan..sekarang bunyinya jadilulusan S2 dari perguruan tinggi luar negeri akan lebih diutamakan. pertanyaannya kenapa begitu jauh perubahannya, apa terus lulusan S1 dalam negeri harus tersingkir dalam persaingan kerja padahal mereka belum diberi kesempatan sama sekali.? salam, - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 14, 2004 02:34 Subject: RE: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker Cak Noor, Statement anda musti di ralat, geoscientist yang bagus enggak semuanya pergi ke middle east dan Malaysia, banyak yang lebih bagus masih tetap bertahan di Indonesia. Konon buat mereka duit bukan no 1... Witan Duit ini emang sebuah motivator yg paling effective. Tapi kalau salah langkah malah bisa menjadi very low eficiency. Emang betul masih banyak yg ogah utk ke ME atau My. Dan betul US$ bukan yg dikejar. Bahkan kalau dihitung detilnya, maka yg di ME itu sakjane banyak yang rugi. Membandingkan kerja kontrak 1-2th tidak begitu saja dibandingkan dengan kerja sebagai 'permanen employee'. Apalagi kalau pasangannya (Istri/Suami) yg sudah bekerja di Indon terpaksa ikutan cabut gara-gara ngejar $, alasan ini sering sekali terlihat kenapa banyak yg bagus ngga mau cabut ke ME atau My, selain katanya alasan nasionalis (aku sendiri masih merasa nasionalis walopun di My loo :). Permintaan pemberikerja saat ini banyak yg memberikan prasayarat knowledgeable cukup tinggi (S2/Msc). Tentunya ini musti disadari oleh para geoscientis muda utk mengejar prasyarat ini. Memang betul bahwa skill (ketrampilan) dapat menjadi bekal bahkan tiket utk mendapat pekerjaan. Namun tentunya pekerjaan yg membutuhkan skill (tukang) dengan kualifikasi tinggi akan berjalan beriringan dengan pekerjaan yg membutuhkan knowledge yg tinggi pula. Juga soal seorang master (S2) yg berpengalaman 12 tahun dalam usia dibawah 40 tahun utk di Indonesia bukanlah hal yg sulit (mustahil). Banyak temen-temen di KPS yang sekolah sambil bekerja. Mereka meraih master sambil tetep kerja. Bahkan Kang Andang membuktikan dapat juga sampai Phd sambil tetap bekerja (walopun selesei dalam ... brapa th Kang ? 6-7 tahun ? dan tentunya pengalaman kerjanya tidak dikurangi masa sekolahnya kan ?. Banyak anak buahnya Pak Witan ini yg telah (sedang) mengambil S2 (master) sambil tetap bekerja, bahkan Pak Witanpun sekarang juga ikutan sekolah ... :) Jadi, kita tidak harus lulus S-S2-S3 dulu baru nyari kerja (sequential), tetapi buat saja menjadi parralel proccess. Apakah sekolah Msc ini buang-buang masa (waste of time) ? atau requirementnya yg keterlaluan (ketinggian) ? Silahkan buka beberapa website ttg job offer, Aku hanya bisa bilang itu permintaan bursa kerja, sometimes we have to fight for it. Sertifikasi mungkin bisa menolong, tapi hanya sementara. Namun yg lebih berperan justru seringkali Managernya (user) yang menentukan, baik standart kerja, work scope serta standart remunerasi (gaji+fasilitas). Mungkin (tentunya) sang manager (user) ini bekerja sama dengan HR. Ay sekolaaah ... !! hef e nais whik en ... RDP - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -