Re: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker
kalau misalnya mahasiswa geology UGM 60 orang ...kemudian ada pengurangan jumlah murid jadi 30 , maka akan ada 30 orang calon mahasiswa yang sebelumnya bisa jadi mahasiswa geology UGM jadi tidak bisa sekolah geology di UGM , jadi kesempatan untuk menimba ilmu geology di UGM yang tadinya 60 orang jadi cuma 30 orang Pada dasarnya proses pendidikan memang seperti itu , kalau Pak OK lihat di rig , rata - rata TDC yang india minimal S2 bahkan S3 ( bandingkan dengan TDC kita yang cuma SMA, kadang - kadang ada yang S1)mangkanya perlu export TKI (tenaga kerja intelektual) ..mangkanya perlu kualitas ditingkatinkalau di india sekolah pake bahasa inggris dari sma jadi kalau mereka mau export diri udah pada jago bahasa inggrisnya( itu baru dari segi bahasa inggrisnya) Itu berlaku juga untuk bidang pekerjaan lain..mangkanya kalau dulu syarat SMA baru cukup, lalu syarat S1 baru cukup lalu syarat S2 baru cukup dstkayak di perancis sono mau masuk total rata - rata punya PHD in geology Sebenarnya pola pikirnya yang kudu di rubah.dulu orang pikir enggak usah sekolah tinggi tapi dagang saja bisa kaya..lalu orang pikir kalau sekolah tinggi orang bisa pejabat dan kaya, sekarang enggak perlu sekolah enggak perlu dagang jadi caleg bisa kaya, nanti mungkin kembali lagi jadi wiraswastawan bisa kaya...(macem - macem bisa dagang, buka konsultan atau malah jadi dukun) Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 OK Taufik [EMAIL PROTECTED] 05/15/2004 08:37 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker Kalau anggapan Pak Ong benar, bahwa sarjana Geology di Indonesia sudah berlebih. Kenapa PT tak duduk bersama untuk membahas kemungkinan untuk mengurangi jumlah kelulusan mereka, bukan malah menambahnya. Beberapa pengalaman PT di LN juga begitu, kedokteran gigi di Belanda juga ditutup karena pertimbangan kelebihan Dokter gigi, peralatannya di hibahkan ke Indonesia. Kalau langkan itu diambil oleh PT jurusan Geology-nya, mungkin lulusan S-1 nya lebih tajam, lebih kokoh karena waktu, kesempatan dalam menggunakan peralatan, mendapatkan pembimbing, dan proses belajar-mengajar yug efektif akan lebih tercapai. sekedar wacana -- - Original Message - DATE: Fri, 14 May 2004 21:34:32 From: nsyarifuddin [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Cc: ha ha ha idealnya sih begitu.tapi kalau tuntutannya sekarang umumnya S2 baru bisa kerja khan jadi susahjadi first entry-nya aja udah mitna S2...so kebanyakan khan jadi sequential alias gak bisa paralel... sekarang coba amati kencenderungan perubahan spec recruitment - kalau dulu..bunyinya gini kira-kiralulusan perguruan tinggi ternama akan lebih diutamakan..sekarang bunyinya jadilulusan S2 dari perguruan tinggi luar negeri akan lebih diutamakan. pertanyaannya kenapa begitu jauh perubahannya, apa terus lulusan S1 dalam negeri harus tersingkir dalam persaingan kerja padahal mereka belum diberi kesempatan sama sekali.? salam, - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 14, 2004 02:34 Subject: RE: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker Cak Noor, Statement anda musti di ralat, geoscientist yang bagus enggak semuanya pergi ke middle east dan Malaysia, banyak yang lebih bagus masih tetap bertahan di Indonesia. Konon buat mereka duit bukan no 1... Witan Duit ini emang sebuah motivator yg paling effective. Tapi kalau salah langkah malah bisa menjadi very low eficiency. Emang betul masih banyak yg ogah utk ke ME atau My. Dan betul US$ bukan yg dikejar. Bahkan kalau dihitung detilnya, maka yg di ME itu sakjane banyak yang rugi. Membandingkan kerja kontrak 1-2th tidak begitu saja dibandingkan dengan kerja sebagai 'permanen employee'. Apalagi kalau pasangannya (Istri/Suami) yg sudah bekerja di Indon terpaksa ikutan cabut gara-gara ngejar $, alasan ini sering sekali terlihat kenapa banyak yg bagus ngga mau cabut ke ME atau My, selain katanya alasan nasionalis (aku sendiri masih merasa nasionalis walopun di My loo :). Permintaan pemberikerja saat ini banyak yg memberikan prasayarat knowledgeable cukup tinggi (S2/Msc). Tentunya ini musti disadari oleh para geoscientis muda utk mengejar prasyarat ini. Memang betul bahwa skill (ketrampilan) dapat menjadi bekal bahkan tiket utk mendapat pekerjaan. Namun tentunya pekerjaan yg membutuhkan skill (tukang) dengan kualifikasi tinggi akan berjalan beriringan dengan pekerjaan yg membutuhkan knowledge yg tinggi pula. Juga soal seorang master (S2) yg berpengalaman 12 tahun dalam usia dibawah 40 tahun utk di Indonesia bukanlah hal yg sulit (mustahil). Banyak temen-temen di KPS yang sekolah sambil bekerja. Mereka meraih master sambil tetep kerja. Bahkan Kang Andang
RE: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker
Keyword: marketing, jual diri, networking, educate yourself. Nyamber dikit ah. Soalnya kok Hasan ngambil theme song gue...:-p...emang tidak ada habis2nya bicara soal ini. Satu hal yang mungkin banyak orang lupa adalah marketing. Marketing diri sendiri itu part of our job juga, terutama buat orang2 yang kerja buat karir, bukan kerja cuma buat duit doang. Bagaimana mau jualan diri kalau yang dijual standard doang, iya ndak. Jadi memang seperti kata Hasan, kita ndak boleh cengeng, musti nambah exposure, musti nambah skill, up to date dengan teknologi, rajin2lah menjual diri dengan aktif ikut organisasi, nulis paper, presentasi...(stop press...Deep Water Symposiumnya IPA deadline abstraknya 1 Juni...Annual Convention IPA September 2005...cepat...cepat...kirimkan abstrak anda!). Kadang2 saya suka berpikir juga tentang mentalitas bangsa kita ini...coba lihat orang2 Jepang, Cina, Vietnam, yang ngga sungkan2 nyamber apa saja. Yang penting mereka kuasai semua dulu dengan orang2 mereka, apapun pekerjaannya, tapi dengan mental persaingan yang tinggi dan melihat secara jangka panjang, lihat saja mereka ada di mana. Jangan2 kita yang manja neh...bener ndak, ngga mau mulai dari bawah? Sebetulnya dalam keadaan seperti sekarang ini, apa juga salahnya fresh grad jadi tek duluan? Namanya juga kerja dululah, nanti kalau ada kesempatan kan bisa move on, atau move up, atau sekolah lagi, who knows...Disinilah pentingnya networking buat tahu peluang2 yang ada. Zaman terus berubah, dulu kita2 mungkin untung karena masuk2 langsung jadi junior geologist...sekarang mungkin atmosfirnya tidak begitu lagi. Jumlah oil companies juga ngga makin banyak, makin pada bermerger-mergeran. Terus mau 'Blame it on the Rain' gitu, kan ngga. Lha kadang2 ada juga orang yang sudah bercokol berpuluh-puluh tahun di perusahaan yang sama, kerjanya ngedumel melulu tapi ngga berbuat sesuatu. Lha wong try to express yourself (macem lagunya Madonna yang Vogue itu), maunya apa, ngomong sama bossnya kalo ada peluang buat kerjaan yang lebih challenging. Jangan ujuk2 mau ngubah sistem... Satu lagi soal standard lulusan luar negeri, kadang2 companies nyari orang lulusan dari luar negeri itu bukan karena pendidikan formalnya saja tetapi karena orang2 lulusan dari luar diharapkan sudah culturally exposed plus bahasa Inggrisnya lebih baik. Don't look at this as a negative sign but look at it as a challenge. Begitu lho...Abah, mudah2an puas dengan jawaban saya yang panjang... Now, let's do some work. Tabik, Parvita H. Siregar Geologist-ENI Indonesia Kuningan Plaza, South Tower 9th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C 11-14 Jakarta 12940 Indonesia Tel: (62-21) 3000-3200 Fax: (62-21) 3000-3230 mailto:[EMAIL PROTECTED] Hasan Sidi [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] ason.comcc: Subject: RE: [iagi-net-l] Interesting open job: 05/14/2004worldwideworker 10:59 AM Please respond to iagi-net Diskusi topik ginian emang kagak ada abisnya ... Tapi aku setuju dengan paragraf awal Iswani. Dunia ini dinamis, persaingan makin ketat, tomorrow's getting harder. Jangan terus jadi cengeng, geophysicist merasa mangkuk nasinya diambil geologist sebagian, fresh grad merasa ketinggalan teknologi, gak dapet job di LN terus menuduh tidak nasionalis. Kudu belajar melihat peluang untuk memperkembangkan diri dong. Got to do better today than yesterday. Kalau gak bisa adapt, yach extinct lach. Duit memang bukan segalanya. Hal-2 semacam recognition dan exposure: lokal, regional maupun international juga bisa menjadi motivasi. Tapi tanpa duit kita juga gak bisa berbuat banyak. Jadi inget lagu, ... 'cos we are living in the material world, and I am Kalo tentang spec yang over-qualified untuk job-desc-nya, biarkan saja pasar yang mengatur. Kalau memang betul-2 over, kan ntar juga gak ada yang masuk. Tapi kalau banyak recruiter yang berhasil, mungkin memang kualifikasi itu yang diperlukan pasar. Gimana? F. Hasan Sidi Fugro-Jason Australia BV Phone: +61 8
RE: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker
Refference yang bagus nih ., terima kasih .. [EMAIL PROTECTED] oilcorp.com To: [EMAIL PROTECTED] 05/17/2004 08:27 cc: AM Please respond to Subject: RE: [iagi-net-l] Interesting open job: iagi-net worldwideworker Menyambung skill yg diperlukan perusahaan berikut survey dari AAPG tahun 2002, masihboleh dibilang recent, kan ? - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker
nggak Vit, gue belum puas ama jawabannya kalau loe belum nyanyi theme song loe langsunggimana? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 17, 2004 7:47 AM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker Keyword: marketing, jual diri, networking, educate yourself. Nyamber dikit ah. Soalnya kok Hasan ngambil theme song gue...:-p...emang tidak ada habis2nya bicara soal ini. Satu hal yang mungkin banyak orang lupa adalah marketing. Marketing diri sendiri itu part of our job juga, terutama buat orang2 yang kerja buat karir, bukan kerja cuma buat duit doang. Bagaimana mau jualan diri kalau yang dijual standard doang, iya ndak. Jadi memang seperti kata Hasan, kita ndak boleh cengeng, musti nambah exposure, musti nambah skill, up to date dengan teknologi, rajin2lah menjual diri dengan aktif ikut organisasi, nulis paper, presentasi...(stop press...Deep Water Symposiumnya IPA deadline abstraknya 1 Juni...Annual Convention IPA September 2005...cepat...cepat...kirimkan abstrak anda!). Kadang2 saya suka berpikir juga tentang mentalitas bangsa kita ini...coba lihat orang2 Jepang, Cina, Vietnam, yang ngga sungkan2 nyamber apa saja. Yang penting mereka kuasai semua dulu dengan orang2 mereka, apapun pekerjaannya, tapi dengan mental persaingan yang tinggi dan melihat secara jangka panjang, lihat saja mereka ada di mana. Jangan2 kita yang manja neh...bener ndak, ngga mau mulai dari bawah? Sebetulnya dalam keadaan seperti sekarang ini, apa juga salahnya fresh grad jadi tek duluan? Namanya juga kerja dululah, nanti kalau ada kesempatan kan bisa move on, atau move up, atau sekolah lagi, who knows...Disinilah pentingnya networking buat tahu peluang2 yang ada. Zaman terus berubah, dulu kita2 mungkin untung karena masuk2 langsung jadi junior geologist...sekarang mungkin atmosfirnya tidak begitu lagi. Jumlah oil companies juga ngga makin banyak, makin pada bermerger-mergeran. Terus mau 'Blame it on the Rain' gitu, kan ngga. Lha kadang2 ada juga orang yang sudah bercokol berpuluh-puluh tahun di perusahaan yang sama, kerjanya ngedumel melulu tapi ngga berbuat sesuatu. Lha wong try to express yourself (macem lagunya Madonna yang Vogue itu), maunya apa, ngomong sama bossnya kalo ada peluang buat kerjaan yang lebih challenging. Jangan ujuk2 mau ngubah sistem... Satu lagi soal standard lulusan luar negeri, kadang2 companies nyari orang lulusan dari luar negeri itu bukan karena pendidikan formalnya saja tetapi karena orang2 lulusan dari luar diharapkan sudah culturally exposed plus bahasa Inggrisnya lebih baik. Don't look at this as a negative sign but look at it as a challenge. Begitu lho...Abah, mudah2an puas dengan jawaban saya yang panjang... Now, let's do some work. Tabik, Parvita H. Siregar Geologist-ENI Indonesia Kuningan Plaza, South Tower 9th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C 11-14 Jakarta 12940 Indonesia Tel: (62-21) 3000-3200 Fax: (62-21) 3000-3230 mailto:[EMAIL PROTECTED] Hasan Sidi [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] ason.comcc: Subject: RE: [iagi-net-l] Interesting open job: 05/14/2004worldwideworker 10:59 AM Please respond to iagi-net Diskusi topik ginian emang kagak ada abisnya ... Tapi aku setuju dengan paragraf awal Iswani. Dunia ini dinamis, persaingan makin ketat, tomorrow's getting harder. Jangan terus jadi cengeng, geophysicist merasa mangkuk nasinya diambil geologist sebagian, fresh grad merasa ketinggalan teknologi, gak dapet job di LN terus menuduh tidak nasionalis. Kudu belajar melihat peluang untuk memperkembangkan diri dong. Got to do better today than yesterday. Kalau gak bisa adapt, yach extinct lach. Duit memang bukan segalanya. Hal-2 semacam recognition dan exposure: lokal, regional maupun international juga bisa menjadi motivasi. Tapi tanpa duit kita juga gak bisa berbuat banyak. Jadi inget lagu, ... 'cos we are living in the material world, and I am Kalo tentang spec yang over-qualified untuk job-desc-nya, biarkan saja pasar yang mengatur. Kalau memang betul-2 over, kan ntar juga gak ada yang masuk. Tapi kalau banyak recruiter yang berhasil, mungkin memang kualifikasi itu yang diperlukan pasar. Gimana? F. Hasan Sidi Fugro-Jason Australia BV Phone: +61 8 9420.6056 Fax: +61 8 9420.6060 -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, May 14, 2004 11:00 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker Seiring dengan zaman yang terus berubah, maka mau tidak mau kita harus siap untuk mengantisipasi perubahan tersebut. Kalo dulu intp seismic/log hanya pake teknik pat gulipat kertas, sekarang sudah pake